BAB V PEMBAHASAN. 45 tahun. Usia atau umur menurut suma mur (1993) tenaga kerja yang tidak. perhatian khusus dalam melakukan pekerjaannya.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB V PEMBAHASAN. 45 tahun. Usia atau umur menurut suma mur (1993) tenaga kerja yang tidak. perhatian khusus dalam melakukan pekerjaannya."

Transkripsi

1 BAB V PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden 1. Umur Umur responden pada unit spinning unit A dan B pada shift pagi PT Delta Dunia Textile ialah umur minimal 19 dan umur responden maksimal 45 tahun. Usia atau umur menurut suma mur (1993) tenaga kerja yang tidak produktif merupakan usia diatas 30 tahun karena diusia tersebut terjadi penurunan bebarapa fungsi seperti berkurangnya penglihatan, pendengran dan kecepatan reaksi, namun pada umur sebaliknya, pada usia ini mungkin lebih berhati-hati, lebih dapat dipercaya akan tetapi masih diperlukan perhatian khusus dalam melakukan pekerjaannya. Hasil uji statistik menggunakan uji Correlation Spearman. Uji Correlation Spearman digunakan karena data antara umur dengan pengetahuan tentang APD sebelum penyuluhan tidak terdistribusi normal sehingga digunakan uji alternatif yaitu correlation Spearman dengan menggunakan SPSS versi 17, didapatkan nilai r = yang berarti kekuatan korelasi sangat lemah dan searah positif, serta diketahui p value > 0.05 dan sesudah penyuluhan didapatkan nilai r = yang berarti kekuatan korelasi sangat lemah dan kearah negatif atau berlawanan, serta didapatkan nilai p > 0.05 sehingga dapat dikatakan dari uji 62

2 63 korelasi Spearman tersebut tidak terdapat pengaruh atau hubungan yang bermakna antara umur dengan pengetahuan sebelum penyuluhan pada tenaga kerja Unit Spinning PT Delta Dunia Textile Karanganyar. Dari statistik antara umur dengan kepatuhan penggunaan APD sebelum penyuluhan dengan menggunakan uji alternatif yaitu correlation Spearman, didapatkan nilai r = yang berarti kekuatan korelasi sangat lemah dengan arah negatif atau berlawanan, serta didapatkan nilai p value > 0.05 dan kepatuhan penggunaan APD sesudah penyuluhan didapatkan nilai r = yang berarti kekuatan korelasi sangat lemah dengan arah searah positif, serta diketahui nilai p value > 0.05 sehingga dikatakan dari uji korelasi Spearman tersebut tidak terdapat pengaruh atau hubungan yang bermakna antara umur dengan kepatuhan penggunaan APD sebelum dan sesudah penyuluhan pada tenaga kerja Unit Spinning PT Delta Dunia Textile Karanganyar. Sehingga dapat dirangkum secara singkat umur dengan pengetahuan dan kepatuhan penggunaan APD sebelum dan sesudah penyuluhan didapatkan nilai p value > 0.05 dari uji korelasi Spearman tersebut tidak terdapat pengaruh atau hubungan yang bermakna antara umiur dengan pengetahuan dan kepatuhan penggunaan APD sebelum dan sesudah penyuluhan pada tenaga kerja Unit Spinning PT Delta Dunia Textile Karanganyar, dikarenakan dalam pengetahuan maupun kepatuhan penggunaan APD pada tenaga kerja PT Delta Dunia Textile sendiri terdapat 23 responden (50,1%) dengan usia yang tidak produktif yaitu diatas 30

3 64 tahun sehingga dapat mempengaruhi tidak signifikannya korelasi anatara usia dengan pengetahuan dan kepatuhan pengguaan APD pada penelitian ini, sehingga dalam penelitiaan ini tidak sejalan dengan kajian teori Mubarak (2012) yang menyatakan pengetahuan dipengaruhi oleh umur karena bertambahnya umur seseorang akan mengalami perubahan aspek fisik dan psikologis, secara garis besar pertumbuhan fisik terdiri perubahan proporsi dan hilangnya ciri-ciri lama serta timbul ciri-ciri baru, sedangkan menurut Notoatmodjo (2003) usia dapat mempengaruhi pengetahuan serta perilaku seseorang, semakin cukup usia tingkat kemampuan, kematangan seseorang dalam berfikir dan menerima informasi. Sejalan Sri Hartati (2010) tidak terdapat hubungan antara umur, masa kerja, tingkat pengetahuan dan sikap terhadap kepatuhan penggunaan APD operator mesin winding di Industri Tekstile Semarang dan sejalan dengan penelitian Bustanul A (2013) Tidak terdapat hubungan antara umur dengan kepatuhan pemakaian APD di bagian coal yard PT X unit 3 & 4, serta sejalan dengan penelitian Kartika (2014) tidak terdapat hubungan antara variabel pengganggu yaitu umur dengan kepatuhan penggunaan APD pada pekerja di unit produksi alumunium sulfat PT. Liku Telaga Gresik. 2. Jenis Kelamin Jenis kelamin merupakan perbedaan antara perempuan dan laki-laki secara biologis sejak seseorang lahir (Hungu, 2007). Jenis kelamin responden penelitian di unit spinning unit A dan B PT. Delta Dunia Textile ialah 25 tenaga kerja perempuan (54.30 %) dan 21 tenaga kerja laki-laki

4 65 (45.70%). Hal ini jenis kelamin perempuan lebih banyak dari pada tenaga kerja laki-laki dikarenakan pekerjaan di unit spinning PT Delta Dunia Textile memerlukam banyak tenaga kerja perempuan karena tenaga kerja perempuan dianggap dapat bekerja dengan teliti dan trampil serta dapat bekerja sesuai perintah pengawas produksi. Hasil uji statistik menggunakan uji Correlation Spearman, digunakan karena data antara jenis kelamin dengan pengetahuan tentang APD sebelum penyuluhan tidak terdistribusi normal sehingga digunakan uji alternatif yaitu correlation Spearman dengan menggunakan SPSS versi 17, didapatkan nilai r = yang berarti kekuatan korelasi lemah dengan arh searah positif serta diketahui nilai p value > 0.05 dan sesudah penyuluhan didapatkan nilai r = yang berarti kekuatan korelasi sangat lemah dengan arah negatif atau berlawanan, serta didapatkan nilai p value > 0.05 sehingga dapat dikatakan dari uji korelasi Spearman tersebut tidak terdapat pengaruh atau hubungan yang bermakna antara jenis kelamin dengan pengetahuan sebelum dan penyuluhan pada tenaga kerja Unit Spinning PT Delta Dunia Textile Karanganyar. Dari statistik antara jenis kelamin dengan kepatuhan penggunaan APD sebelum penyuluhan dengan menggunakan uji alternatif yaitu corelation Spearman, didapatkan nilai r = yang berarti kekuatan korelasi lemah dengan arah positif, serta diketahui p value > 0.05 dan kepatuhan penggunaan APD sesudah penyuluhan didapatkan nilai r = yang berarti kekuatan korelasi sangat lemah dengan arah positif serta

5 66 diketahui nilai p value > 0.05 sehingga dikatakan dari uji korelasi Spearman tersebut tidak terdapat pengaruh atau hubungan yang bermakna antara jenis kelamin dengan kepatuhan penggunaan APD sebelum dan sesudah penyuluhan pada tenaga kerja Unit Spinning PT Delta Dunia Textile Karanganyar. Sehingga dapat dirangkum secara singkat dari uji statistik Correlation Spearman jenis kelamin dengan pengetahuan dan kepatuhan penggunaan APD sebelum dan sesudah penyuluhan didapatkan nilai P > 0.05 dapat dikatakan tidak terdapat pengaruh atau hubungan yang bermakna antara jenis kelamin dengan pengetahuan dan kepatuhan penggunaan APD sebelum dan sesudah penyuluhan pada tenaga kerja Unit Spinning PT Delta Dunia Textile Karanganyar setelah 15 dilakukan penyuluhan, selain itu pada penggunaan APD antara pekerja laki-aki maupun perempuan sama rata-rata penggunaan APD maupun pengetahuan tidak terdapat perbedaan yang jauh dikarenakan untuk penggunaan APD pada laki-laki rata-rata sebelum penyuluhan score penggunaan APD 1 jenis saja yang digunakan begitu pula pada tenaga kerja wanita, setelah dilakukan penyuluhan, pada tenaga kerja perempuan dan laki-laki menggunakan APD rata-rata 3.67 atau hampir seluruhnya menggunakan APD yang telah disediakan perusahaan.. Sejalan dengan penelitian yang dilakukan Ramdayana (2008) bahwa pada veriabel pengganggu yatu variabel jenis kelamin tidak berpengaruh dengan tingkat kepatuhan dalam penggunaan alat pelindung diri dengan kemaknaan intepretasi p-value > 0,05.

6 67 3. Masa Kerja Masa kerja responden penelitian ini memiliki masa kerja minimal 2 tahun dan masa kerja maksimal 8 tahun. 21 tenaga kerja dengan masa kerja 2 tahun, 12 tenaga kerja dengan masa kerja 3, 5 tenaga kerja memiliki masa kerja 4 tahun, 5 tenaga kerja dengan masa kerja 5 tahun, 2 tenaga kerja memiliki masa kerja 6 tahun, dan 4 tenaga kerja memiliki masa kerja 8 tahun. Hasil uji statistik menggunakan uji Correlation Spearman. Uji Correlation Spearman digunakan karena data antara masa kerja dengan pengetahuan tentang APD sebelum penyuluhan tidak terdistribusi normal sehingga digunakan uji alternatif yaitu correlation Spearman dengan menggunakan SPSS versi 17, didapatkan nilai r = yang berarti kekuatan korelasi sangat lemah denga arah korelasi positif, serta diketahui nilai p value > 0.05 dan sesudah penyuluhan didapatkan nilai r = 105 yang berarti kekuatan korelasi sangat lemah dengan arah korelasi positif, sera diketahui nilai p value > 0.05 sehingga dapat dikatakan dari uji korelasi Spearman tersebut tidak terdapat pengaruh atau hubungan yang bermakna antara masa kerja dengan pengetahuan sebelum dan sesudah penyuluhan pada tenaga kerja Unit Spinning PT Delta Dunia Textile Karanganyar. Dari uji statistik antara masa kerja dengan kepatuhan penggunaan APD sebelum penyuluhan dengan menggunakan uji alternatif yaitu correlation Spearman, didapatkan nilai r = yang berarti kekuatan

7 68 korelasi sangat lemah dengan arah korelasi positif, serta diketahui nilai p value > 0.05 dan kepatuhan penggunaan APD sesudah penyuluhan didapatkan nilai r = yang berarti kekuatan korelasi sangat lemah dengan arah korelasi positif, serta diketahui nilai p value > 0.05 sehingga dikatakan dari uji korelasi Spearman tersebut tidak terdapat pengaruh atau hubungan yang bermakna antara masa kerja dengan kepatuhan penggunaan APD sebelum dan sesudah penyuluhan pada tenaga kerja Unit Spinning PT Delta Dunia Textile Karanganyar Sehingga dapat dirangkum secara singkat dari uji statistik Correlation Spearman masa kerja dengan pengetahuan dan kepatuhan penggunaan APD sebelum dan sesudah penyuluhan didapatkan nilai P > 0.05 dapat dikatakan tidak terdapat pengaruh atau hubungan yang bermakna antara masa kerja dengan pengetahuan dan kepatuhan penggunaan APD sebelum dan sesudah penyuluhan pada tenaga kerja Unit Spinning PT Delta Dunia Textile Karanganyar setelah 15 dilakukan penyuluhan, dalam hal ini dikarenakan pengetahuan maupun kepatuhan penggunaan APD pada tenaga kerja lama maupun tenaga kerja dengan masa kerja baru dapat dikatakan sebanding yaitu dengan didapatkan penggunaan apd rata-rata 1 alat pelindung diri yang digunakan dan setelah dilakukan penyuluhan 3,67 atau hampir seluruhnya menggunakan APD yag telah disediakan, sehingga dalam penelitiaan ini tidak sejalan dengan kajian teori Mubarak (2012) yang menyatakan pengetahuan dipengaruhi oleh lama kerja yang diperoleh dari lingkungan kerja dapat membuat seseorang memperoleh

8 69 pengalaman dan pengetahuan baik secara langsung maupun tidak langsung dan tidak sejalan dengan kajian teori Notoatmodjo (2012) Masa Kerja merupakan salah satu faktor pada karakteristik tenaga kerja yang mempengaruhi membentuk perilaku, semakin lama masa kerja tenaga kerja maka membuat tenaga kerja lebih mengenal tempat kerja serta terbiasa dengan lingkungan kerjanya Sejalan dengan penelitian yang dilakukan Kartika (2014) bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara variabel pengganggu yaitu masa kerja denga kepatuhan penggunaan APD pada tenaga kerja unit produksi alumunium sulfat PT. Liku Telaga Gresik dengan kemaknaan intepretasi P value > 0,05, namun tidak sejalan dengan penelitian Bernitia A (2013) bahwa variabel pengganggu yaitu masa kerja berpengaruh terhadap kepatuhan penggunaan APD pada pekerja winding di PT. Tyfontex Surakarta. B. Pengetahuan Tentang Alat Pelindung Diri Pengukuran variabel pengetahuan pada pekerja unit spinning PT Delta Dunia Textile dalam dua tahap. Tahap pertama yaitu pemberian pre-test pengetahuan tentang APD sebelum adanya intevensi atau penyuluhan diketahui nilai rata-rata score responden Dan tahap kedua yaitu dilakukan setelah 15 hari setelah dilakukan penyuluhan, didapatkan hasil sesudah penyuluhan kenaikan pengetahuan yaitu 46 responden dengan rata-rata score

9 70 Berdasarkan hasil uji statistik wilcoxon dengan SPSS versi 17 untuk mengetahui perbedaan pengetahuan sebelum dan sesudah penyuluhan tentang APD pada pekerja di PT. Delta Dunia Textile, ditunjukkan dari nilai signifikansi antara pengetahuan sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan tentang APD yang sangat signifikan, dengan nilai p value < Penyuluhan dilakukan oleh trainer atau penyuluh berkompeten di bidang ketenagakerjaan serta alat pelindung diri sehingga informasi lebih mudah dipahami, dan secara langsung dapat mempengaruhi tingkat pengetahuan. Adanya kesempatan sesi tanya jawab yang dimanfaatkan oleh para responden juga membuktikan bahwa rasa ingin tahu responden muncul setelah penyuluhan diberikan dan kemungkinan besar dapat meningkatkan pengetahuan para responden sehingga sesuai dengan teori Suma mur (1993) bahwa penyuluhan merupakan pemberian informasi atau pengetahuan yang menimbulkan kejelasan pada orang-orang yang bersangkutan. Hal ini dapat terjadi dikarenakan memang belum pernah ada pelatihan atau penyuluhan tentang alat pelindung diri sebelumnya pada tenaga kerja unit spinninng PT Delta Dunia Textile, setelah dilakukan penyuluhan dapat memberikan informasi serta menambahkan pengetahuan tenaga kerja tentang alat pelindung diri sehingga dapat meningkatkan tingkat pengetahuan responden setelah dilaksanakannya penyuluhan. Sehingga dapat dikatakan terdapat perbedaan pengetahuan dengan dilakukan uji wilcoxon sebelum dan sesudah penyuluhan tentang alat pelindung

10 71 diri pada tenega kerja unit spinning PT Delta Dunia Textile setelah 15 hari dilakukan penyuluhan. Hal tersebut sejalan dengan penelitian Rachmad H (2013) terdapat perbedaan antara pengetahuan sebelum dan sesudah penyuluhan terhadap perubahan pengetahuan dan perilaku dalam penggunaan masker pada pekerja furniture di sukoharjo. C. Kepatuhan Penggunaan Alat Pelindung Diri Dari hasil pengukuran kepatuhan penggunaan alat pelindung diri sebelum dilakukan intervensi diketahui rata-rata score penggunaan APD sebelum penyuluhan ialah 2.00 alat pelindung diri yang digunakan responden. Setelah 15 hari dilakukan penyuluhan atau intervensi terdapat perubahan kepatuhan penggunaan APD yaitu 46 tenaga kerja patuh dalam menggunakan APD diketahui trdapat kenaikan nilai rata-rata score penggunaan APD setelah penyuluhan 3,67, meliputi alat pelindung diri masker, earplug, apron dan hairnet. Berdasarkan hasil uji statistik wilcoxon dengan menggunakan SPSS versi 17 untuk mengetahui perbedaan kepatuhan penggunaan APD pada pekerja di unit spinning PT. Delta Dunia Textile sebelum dan sesudah penyuluhan, diketahui dari nilai signifikansi antara kepatuhan sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan tentang APD yang sangat signifikan, dengan nilai p-value < 0.05.

11 72 Hal tersebut dapat terjadi karena sebelumnya belum pernah dilakukan penyuluhan tentang alat pelindung diri oleh perusahaan, selain itu perilaku patuh dalam penggunaan APD tersebut dapat dipengaruhi beberapa hal yaitu pengetahuan tentang APD, pengenalan atau pelatihan APD dan pengawasan. Pelatihan atau penyuluhan dapat membantu secara kemampuan kogntif dan keterampilan tenaga kerja dan pengawasan berpengaruh dalam penggunaan APD di ikuti perilaku pengawas mau memberikan contoh dalam penggunaan APD dapat meningkatkan kepatuhan tenaga kerja dalam menggunakan APD (Anizar, 2009). Sejalan dengan penelitian Agus P (2013) bahwa terdapat perbedaan sebelum dan sesudah pemberian penyuluhan tentang pekerjaan gerinda dengan penggunaan APD mata di pengecoran logam ceper, klaten. D. Pengaruh Pengetahuan tentang APD dengan Kepatuhan Penggunaan APD sebelum dan sesudah penyuluhan pada pekerja unit spinning PT.Delta Dunia Textile. Analisis bivariat dengan uji statistik Correlation Spearman dengan SPSS versi 17 digunakan untuk mengetahui pengaruh atau hubungan pengetahuan tentang APD dengan Kepatuhan Penggunaan APD. Hasil analisis pengetahuan dengan kepatuhan penggunaan APD sebelum penyuluhan dari uji Correlation Spearman menunjukan bahwa nilai r = yang berarti kekuatan korelasi sangat lemah dengan arah korelasi negatif atau berlawanan, serta diketahui signifikansi p-value > 0.05 yang berarti tidak terdapat

12 73 pengaruh atau hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan kepatuhan penggunaan APD sebelum penyuluhan, karena memang belum sebelumnya tenaga kerja unit spinnning belum pernah sama sekali mengikuti maupun pengenalan APD sehingga tidak didapatkan pengetahuan mengenai alat peindung diri yang memadai serta praktik penggunaan APD juga masih rendah. Diketahui hasil uji statistik Correlation Spearman pengetahuan dan kepatuhan penggunaan APD setelah 15 hari diadakan penyuluhan menunjukan bahwa nilai R = yang berarti kekuatan korelasi kuat, serta arah korelasi searah positif dan nilai signifikan p-value < 0.05 sehingga dapat diartikan bahwa terdapat pengaruh pengetahuan dengan kepatuhan penggunaan APD sesudah 15 hari dilakukan penyuluhan pada pekerja unit spinning PT Delta Dunia Textile. Hal tersebut sejalan dengan penelitian Tri Budi W (2013) Terdapat pengaruh setelah adanya penyuluhan terhadap peningkatan pengetahuan dan kedisiplinan penggunaan alat pelindung diri pada pekerja PT Jawi Antik Indonesia. Sejalan dengan penelitian Eko Prasetyo (2015) Terdapat pengaruh pengetahuan, sikap dan ketersediaan APD terhadap kepatuhan dalam menggnaan APD di unit coating PT. Pura Barutama Kudus, dan Sejalan dengan penelitian Dwi Prasetyo (2015) terdapat pengaruh pendidikan kesehatan atau penyuluhan tentang alat pelindung diri terhadap tingkat kepatuhan pemakaian APD pada pekerja bangunan di PT. Waskita Karya Kartasura.

13 74 E. Keterbatasan Penelitian 1. Sebaiknya penelitian dengan menggunakan intervensi dilakukan pada waktu yang tidak sempit seperti akhir tahun, karena melibatkan perusahaan formal. 2. Penilaian kepatuhan peggunaan APD sebaiknya dengan menggunakan kuisioner menunjukkan hasil yang signifikan dengan adanya pertanyaanpertanyaan yang mencakup seluruh aspek penelitian dan didukung oleh ceklist kepatuhan penggunaan APD. 3. Untuk Penelitian selanjutnya sebaiknya dilakukan pengkajian ulang terhadap faktor yang mempengaruhi kepatuhan penggunaan alat pelindung diri agar hasilnya lebih valid.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian eksperimental semu (quasi experimental) dan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian eksperimental semu (quasi experimental) dan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian. Jenis penelitian eksperimental semu (quasi experimental) dan rancangannya dengan menggunakan rancangan perlakuan ulang atau one group pre-test and post-test

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN di RS PKU Muhammadiyah Gamping yang merupakan salah satu. Yogyakarta. RS PKU Muhammadiyah Gamping

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN di RS PKU Muhammadiyah Gamping yang merupakan salah satu. Yogyakarta. RS PKU Muhammadiyah Gamping BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Umum Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan April hingga bulan Juli tahun 2016 di RS PKU Muhammadiyah Gamping yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. melalui pengujian hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya. Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. melalui pengujian hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya. Pendekatan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis observasional analitik yaitu penelitian yang menjelaskan adanya perbedaan antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesis

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. mempengaruhi individu dalam memperoleh pengetahuan, semakin dewasa

BAB V PEMBAHASAN. mempengaruhi individu dalam memperoleh pengetahuan, semakin dewasa BAB V PEMBAHASAN A. Karakteristik Subjek Penelitian 1. Umur Menurut Notoatmodjo (2009) menyebutkan bahwa umur mempengaruhi individu dalam memperoleh pengetahuan, semakin dewasa umur seseorang maka semakin

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Pengetahuan a. Pengertian Pengetahuan Pengetahuan merupakan proses suatu pengalaman khusus yang bertujuan menciptakan perubahan terus-menerus dalam perilaku

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. perempuan. Berdasarkan jenis kelamin menurut Suma mur (2014) memiliki

BAB V PEMBAHASAN. perempuan. Berdasarkan jenis kelamin menurut Suma mur (2014) memiliki BAB V PEMBAHASAN Pada penelitian ini untuk jenis kelamin pada responden seluruhnya adalah perempuan. Berdasarkan jenis kelamin menurut Suma mur (2014) memiliki kekuatan otot yang berbeda. Kekuatan otot

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Muhammadiyah Gamping merupakan rumah sakit pendidikan Universitas

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Muhammadiyah Gamping merupakan rumah sakit pendidikan Universitas BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ini dilaksanakan di RS PKU Muhammadiyah Gamping yang merupakan salah satu rumah sakit umum milik yayasan Muhammadiyah yang terletak di jalan Wates KM 5,5,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan pendekatannya, penelitian ini akan dilakukan dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan pendekatannya, penelitian ini akan dilakukan dengan pendekatan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian observasional analitik. Berdasarkan pendekatannya, penelitian ini akan dilakukan dengan pendekatan Cross Sectional

Lebih terperinci

Laboratorium 7 orang petugas, dan Instalasi Gizi 11 orang petugas. Setiap

Laboratorium 7 orang petugas, dan Instalasi Gizi 11 orang petugas. Setiap BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Umum Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di RS PKU Muhammadiyah Gamping yang merupakan salah satu Rumah Sakit Umum milik yayasan

Lebih terperinci

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN RISIKO PENYAKIT AKIBAT KERJA DENGAN KESADARAN PEMAKAIAN MASKER PADA PEKERJA BAGIAN OPERATOR JAHIT CV

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN RISIKO PENYAKIT AKIBAT KERJA DENGAN KESADARAN PEMAKAIAN MASKER PADA PEKERJA BAGIAN OPERATOR JAHIT CV HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN RISIKO PENYAKIT AKIBAT KERJA DENGAN KESADARAN PEMAKAIAN MASKER PADA PEKERJA BAGIAN OPERATOR JAHIT CV. MAJU ABADI GARMENT SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI Disusun untuk Memenuhi Salah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. design dengan rancangan time series design, dimana dilakukan beberapa

BAB III METODE PENELITIAN. design dengan rancangan time series design, dimana dilakukan beberapa BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah Quasi experimental design dengan rancangan time series design, dimana dilakukan beberapa kali pretest sebelum dilakukan

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Karakteristik Responden. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui karakteristik subjek. penelitian tenaga kerja meliputi :

BAB V PEMBAHASAN. A. Karakteristik Responden. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui karakteristik subjek. penelitian tenaga kerja meliputi : BAB V PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui karakteristik subjek penelitian tenaga kerja meliputi : 1. Umur Umur merupakan salah satu faktor yang juga memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sumberdaya manusia yang dimiliki perusahaan. Faktor-faktor produksi dalam

BAB I PENDAHULUAN. sumberdaya manusia yang dimiliki perusahaan. Faktor-faktor produksi dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persaingan industri yang semakin ketat menuntut perusahaan untuk mengoptimalkan seluruh sumberdaya yang dimiliki dalam menghasilkan produk berkualitas tinggi agar mampu

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS DATA 49 BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Gambaran Umum Responden Gambaran umum responden dalam penelitiaan ini akan diuraikan secara rinci dibawah ini berdasarkan jenis kelamin, usia, pendidikan, dan

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KEPATUHAN PEMAKAIAN APD PADA KARYAWAN DI PT. BARUTAMA UNIT PAPER MILL 5/6/9 KUDUS 2015

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KEPATUHAN PEMAKAIAN APD PADA KARYAWAN DI PT. BARUTAMA UNIT PAPER MILL 5/6/9 KUDUS 2015 FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KEPATUHAN PEMAKAIAN APD PADA KARYAWAN DI PT. BARUTAMA UNIT PAPER MILL 5/6/9 KUDUS 2015 M. Diky Fatkhur Rohman* ), MG Catur Yuantari ** ) *) Alumni Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan dikondisikan oleh pihak perusahaan. Dengan kondisi keselamatan kerja

BAB I PENDAHULUAN. dan dikondisikan oleh pihak perusahaan. Dengan kondisi keselamatan kerja BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keselamatan kerja merupakan faktor penting yang harus diperhatikan dan dikondisikan oleh pihak perusahaan. Dengan kondisi keselamatan kerja yang baik pekerja dapat melaksanakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kemauan hidup sehat bagi seluruh penduduk. Masyarakat diharapkan mampu

BAB 1 PENDAHULUAN. kemauan hidup sehat bagi seluruh penduduk. Masyarakat diharapkan mampu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan bertujuan meningkatkan kesadaran, kemampuan dan kemauan hidup sehat bagi seluruh penduduk. Masyarakat diharapkan mampu berpartisipasi aktif dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Peneliti mencoba untuk mencari hubungan variabel paparan getaran mekanis

BAB III METODE PENELITIAN. Peneliti mencoba untuk mencari hubungan variabel paparan getaran mekanis BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan metode Observasional Analitik, yaitu penelitian yang diarahkan untuk menjelaskan suatu keadaan atau situasi. Peneliti mencoba

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. penggerindaan dan pengelasan di area malting, dan finishing produk. Lokasi

BAB V PEMBAHASAN. penggerindaan dan pengelasan di area malting, dan finishing produk. Lokasi digilib.uns.ac.id BAB V PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Kegiatan operasional industri pengecoran logam X terdapat berbagai jenis pekerjaan yang dibagi dalam beberapa proses produksi antara lain : pola produk

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS HASIL Gambaran umum responden. bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai identitas responden.

BAB 4 ANALISIS HASIL Gambaran umum responden. bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai identitas responden. BAB 4 ANALISIS HASIL 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran umum responden Responden dalam penelitian ini adalah anggota dari organisasi nonprofit yang berjumlah 40 orang. Pada bab ini akan dijelaskan tentang

Lebih terperinci

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) TERHADAP KEDISIPLINAN PEMAKAIAN MASKER PADA PEKERJA BAGIAN WINDING

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) TERHADAP KEDISIPLINAN PEMAKAIAN MASKER PADA PEKERJA BAGIAN WINDING HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) TERHADAP KEDISIPLINAN PEMAKAIAN MASKER PADA PEKERJA BAGIAN WINDING DI PT. ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE SURAKARTA ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Analisa dan Pembahasan Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah semua karyawan staff PT Bakrie Metal Industries yang berada di Unit Bekasi yang berjumlah

Lebih terperinci

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Kata Kunci: Intensitas Kebisingan, Kelelahan Kerja, Tenaga Kerja Ground Handling

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Kata Kunci: Intensitas Kebisingan, Kelelahan Kerja, Tenaga Kerja Ground Handling HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS KEBISINGAN DENGAN KELELAHAN KERJA PADA TENAGA KERJA GROUND HANDLING PT. GAPURA ANGKASA BANDAR UDARA INTERNASIONAL SAM RATULANGI KOTA MANADO Raudhah Nur Amalia Makalalag*, Angela

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan adalah dengan menggunakan metode deskriptif study korelasi (Correlation Study ) dengan pendekatan belah lintang (cross

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS HASIL. (10%); 31, 34, dan 35 tahun berjumlah 3 orang (7,5%); 27 tahun. tahun masing-masing 1 orang (2,5%).

BAB 4 ANALISIS HASIL. (10%); 31, 34, dan 35 tahun berjumlah 3 orang (7,5%); 27 tahun. tahun masing-masing 1 orang (2,5%). BAB 4 ANALISIS HASIL 4.1 Paparan Demografis Responden 4.1.1 Gambaran Usia Rentang usia responden pada penelitian ini adalah 21-39 tahun dengan mean usai 31,5 tahun. Jumlah responden terbanyak ada pada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Lokasi Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Lokasi Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Penelitian 4.1.1 Gambaran Lokasi Penelitian Dusun Grompol, Desa Jembrak terletak di Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : Ardiansah Eko Prasetyo J

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : Ardiansah Eko Prasetyo J HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN K3 DENGAN SIKAP TERHADAP PEMAKAIAN APD PADA PEKERJA DI SENTRA INDUSTRI PANDE BESI DESA PADAS KECAMATAN KARANGANOM KABUPATEN KLATEN NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : Ardiansah

Lebih terperinci

ABSTRAK. tempat kerja sudah mencapai 85 db diatas 8 jam/hari. Alat pelindung pendengaran

ABSTRAK. tempat kerja sudah mencapai 85 db diatas 8 jam/hari. Alat pelindung pendengaran HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PELATIHAN TENTANG KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) TERHADAP PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG PENDENGARAN (STUDI PADA BAGIAN METAL FORMING PT.DIRGANTARA INDONESIA, INDONESIA AEROSPACE

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. saat ini. Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan salah satu upaya

BAB I PENDAHULUAN. saat ini. Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan salah satu upaya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keselamatan dan kesehatan kerja telah berkembang menjadi isu global saat ini. Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan salah satu upaya menjamin kualitas barang dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. International Laboir Organization (ILO) tahun 2010, diseluruh dunia terjadi

BAB I PENDAHULUAN. International Laboir Organization (ILO) tahun 2010, diseluruh dunia terjadi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kelelahan kerja merupakan bagian dari permasalah umum yang sering dijumpai pada tenaga kerja. Angka kecelakaan kerja berdasarkan laporan International Laboir Organization

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Analisis Univariat. 1. Karakteristik responden. Reponden pada penelitian ini adalah anak sekolah dasar kelas

BAB V PEMBAHASAN. A. Analisis Univariat. 1. Karakteristik responden. Reponden pada penelitian ini adalah anak sekolah dasar kelas BAB V PEMBAHASAN A. Analisis Univariat 1. Karakteristik responden Reponden pada penelitian ini adalah anak sekolah dasar kelas 4 dan 5 usia minumum yaitu 127 bulan dan maximum yaitu 161 bulan. Jumlah responden

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN 37 BAB V HASIL PENELITIAN 5.1 Gambaran umum Laboratorium Klinik di Cilegon Pelayanan laboratorium klinik merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang diperlukan untuk menunjang upaya peningkatan

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. sampel penelitian adalah perempuan, sehingga data karakteristik jenis. responden tidak memberikan pengaruh terhadap kelelahan.

BAB V PEMBAHASAN. sampel penelitian adalah perempuan, sehingga data karakteristik jenis. responden tidak memberikan pengaruh terhadap kelelahan. BAB V PEMBAHASAN A. Karakteristik Subjek Penelitian 1. Jenis Kelamin Karakteristik responden jenis kelamin yang digunakan sebagai sampel penelitian adalah perempuan, sehingga data karakteristik jenis kelamin

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang terdapat di Kabupaten Gorontalo, tepatnya jalan Raya Limboto No 10,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang terdapat di Kabupaten Gorontalo, tepatnya jalan Raya Limboto No 10, BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Sekolah Menegah Atas Negeri 1 Telaga merupakan salah satu sekolah yang terdapat di Kabupaten Gorontalo, tepatnya jalan Raya Limboto

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif merupakan metode yang menggambarkan, mendeskripsikan dan memaparkan fakta-fakta

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Keberhasilan sebuah organisasi atau perusahaan tidak akan pernah terlepas dari sumber daya yang dimilikinya, salah satu yang termasuk didalamnya adalah Sumber Daya Manusia. Karena Sumber Daya Manusia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah Descriptive Correlation yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah Descriptive Correlation yaitu 5 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini adalah Descriptive Correlation yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelatif antara variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. resiko dan faktor efek (Notoatmodjo, 2010).

BAB III METODE PENELITIAN. resiko dan faktor efek (Notoatmodjo, 2010). 23 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Racangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian survei analitik. Survei Analitik adalah survei atau penelitian yang mencoba menggali bagaimana

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. kriteria yang telah ditentukan oleh peneliti yaitu siswa usia tahun. Peneliti mengambil

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. kriteria yang telah ditentukan oleh peneliti yaitu siswa usia tahun. Peneliti mengambil BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Gambaran Subyek Subyek yang dipilih adalah siswa kelas 3 SMK Harapan Jaya II Tangerang, dengan kriteria yang telah ditentukan oleh peneliti yaitu siswa

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS HASIL

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS HASIL BAB 4 HASIL DAN ANALISIS HASIL Pada bab berikut ini akan dibahas mengenai hasil yang didapatkan setelah melakukan pengumpulan data dan analisis dari hasil. Dalam sub bab ini akan dijabarkan terlebih dahulu

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab 4 ini peneliti akan membahas tentang sampel penelitian, hasil pengolahan data, dan analisa data hasil penelitian. 4.1. Profil Responden Sampel penelitian berjumlah 100

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. Pembahasan penelitian ini meliputi hasil analisis univariat yaitu pengetahuan ibu

BAB V PEMBAHASAN. Pembahasan penelitian ini meliputi hasil analisis univariat yaitu pengetahuan ibu BAB V PEMBAHASAN Pembahasan penelitian ini meliputi hasil analisis univariat yaitu pengetahuan ibu nifas terhadap senam nifas dengan praktik senam nifas. Analisis bivariat yaitu hubungan antara pengetahuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah termasuk penelitian korelasional. Menurut Arikunto (006) penelitian korelasional bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian preeksperimental dan pendekatan one group pre test

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian preeksperimental dan pendekatan one group pre test 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian preeksperimental dan pendekatan one group pre test and Post

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. fungsi organ di dalam tubuhnya (Roestam, 2003). memerlukan ketrampilan tangan. WHO menyatakan batas usia tua adalah 65

BAB V PEMBAHASAN. fungsi organ di dalam tubuhnya (Roestam, 2003). memerlukan ketrampilan tangan. WHO menyatakan batas usia tua adalah 65 BAB V PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden 1. Umur Depkes RI menyebutkan bahwa usia produktif adalah antara 15-54 tahun. Dalam penelitian ini umur yang diambil adalah umur antara 17-47 tahun, sehingga

Lebih terperinci

Bab 4 Analisis Hasil. Bab ini akan menjabarkan hasil penelitian dengan olahan data menggunakan SPSS for windows versi 17

Bab 4 Analisis Hasil. Bab ini akan menjabarkan hasil penelitian dengan olahan data menggunakan SPSS for windows versi 17 Bab 4 Analisis Hasil Bab ini akan menjabarkan hasil penelitian dengan olahan data menggunakan SPSS for windows versi 17 4.1 Gambaran Umum Responden Pada bagian ini peneliti akan memaparkan gambaran umum

Lebih terperinci

Total 202 orang 100 %

Total 202 orang 100 % BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini, peneliti akan membahas mengenai laporan pelaksanaan penelitian yang terdiri dari gambaran umum subjek, hasil uji validitas dan reliabilitas, uji normalitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian preeksperimental, pendekatan one group pretest posttest. B. Variabel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maupun psikis terhadap tenaga kerja (Tarwaka, 2014). Dalam lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. maupun psikis terhadap tenaga kerja (Tarwaka, 2014). Dalam lingkungan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap tempat kerja selalu mengandung berbagai faktor bahaya yang dapat mempengaruhi kesehatan tenaga kerja atau dapat menyebabkan timbulnya penyakit akibat kerja. Gangguan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Konsep - Pengalaman Kecelakaan Berkendara - Sikap Berkendara Praktik (Perilaku) SAFETY RIDING - Umur Responden Gambar 3.1 Kerangka konsep B. Hipotesis 1. Ada hubungan

Lebih terperinci

BAB VI HUBUNGAN FAKTOR INTERNAL DAN FAKTOR EKSTERNAL DENGAN EFEK KOMUNIKASI DALAM PEMASARAN LANTING UBI KAYU

BAB VI HUBUNGAN FAKTOR INTERNAL DAN FAKTOR EKSTERNAL DENGAN EFEK KOMUNIKASI DALAM PEMASARAN LANTING UBI KAYU 68 BAB VI HUBUNGAN FAKTOR INTERNAL DAN FAKTOR EKSTERNAL DENGAN EFEK KOMUNIKASI DALAM PEMASARAN LANTING UBI KAYU 6.1 Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Efek Komunikasi dalam Pemasaran Lanting Ubi Kayu

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS HASIL. Bab ini akan menjelaskan hasil pengolahan data dan analisis data yang terdiri

BAB 4 ANALISIS HASIL. Bab ini akan menjelaskan hasil pengolahan data dan analisis data yang terdiri BAB 4 ANALISIS HASIL Bab ini akan menjelaskan hasil pengolahan data dan analisis data yang terdiri atas dua bagian. Bagian pertama berisi profil responden, bagian kedua adalah hasil dan pembahasan penelitian.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. intervensi diberikan pretest tentang pengetahuan stroke dan setelah

BAB III METODE PENELITIAN. intervensi diberikan pretest tentang pengetahuan stroke dan setelah BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode penelitian Quasy Experiment dengan menggunakan rancangan penelitian pretest-posttest with

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Penelitian dilakukan di SMA Swasta se-kota Salatiga, dengan subyek

BAB IV PEMBAHASAN. Penelitian dilakukan di SMA Swasta se-kota Salatiga, dengan subyek BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian Penelitian dilakukan di SMA Swasta se-kota Salatiga, dengan subyek penelitian adalah seluruh guru SMA swasta yang berjumlah 131 guru yang terdiri dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional dimana tiap subjek

BAB III METODE PENELITIAN. dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional dimana tiap subjek BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian observational analitik dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional dimana tiap subjek penelitian hanya di observasi

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA) PADA PEKERJA BAGIAN RING SPINNING

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA) PADA PEKERJA BAGIAN RING SPINNING FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA) PADA PEKERJA BAGIAN RING SPINNING DI PT. BINTANG MAKMUR SENTOSA TEKSTIL INDUSTRI SRAGEN Skripsi ini Disusun Guna Memenuhi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan tingkat kreativitas pada pasien skizofrenia di Rumah Sakit Jiwa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan tingkat kreativitas pada pasien skizofrenia di Rumah Sakit Jiwa 57 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan rehabilitasi okupasi terapi dengan tingkat kreativitas pada pasien skizofrenia di Rumah Sakit

Lebih terperinci

VOLUME I No 3 Juli 2013 Halaman Hubungan Faktor Internal Dengan Kinerja Pegawai Di Rumah Sakit Umum Daerah Wangaya Kota Denpasar

VOLUME I No 3 Juli 2013 Halaman Hubungan Faktor Internal Dengan Kinerja Pegawai Di Rumah Sakit Umum Daerah Wangaya Kota Denpasar Community Health VOLUME I No 3 Juli 2013 Halaman 184-194 Artikel Penelitian Hubungan Faktor Internal Dengan Di Rumah Sakit Umum Daerah Wangaya Kota Denpasar Kadek Dwi Maryanti Pande * 1, Komang Gede Rai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian. Jenis penelitian ini adalah penelitian dengan metode analitik observasional dengan cara pendekatan cross sectional yaitu penelitian untuk mencari hubungan

Lebih terperinci

HUBUNGAN KARAKTERISTIK PETANI DENGAN AKSESIBILITAS TERHADAP MEDIA KOMUNIKASI CYBER EXTENSION

HUBUNGAN KARAKTERISTIK PETANI DENGAN AKSESIBILITAS TERHADAP MEDIA KOMUNIKASI CYBER EXTENSION 69 HUBUNGAN KARAKTERISTIK PETANI DENGAN AKSESIBILITAS TERHADAP MEDIA KOMUNIKASI CYBER EXTENSION Aksesibilitas terhadap media komunikasi cyber extension adalah peluang memanfaatkan media komunikasi cyber

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN 4.1. Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan penelitian dimulai dengan pembuatan Skala Intensitas Penggunaan Gadgets dan Skala Perilaku Prososial yang telah disusun sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB VI HASIL PENELITIAN

BAB VI HASIL PENELITIAN BAB VI HASIL PENELITIAN 6.. Karakteristik Responden Distribusi responden yang berpendidikan SMP yaitu 55.6% lebih besar dibandingkan dengan SMA yaitu 38.0%. Umur responden antara 20-35 tahun sebesar 46.30%

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional dimana tiap subjek. Penelitian dilakukan di Bagian Sewing CV S Sukoharjo.

BAB III METODE PENELITIAN. dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional dimana tiap subjek. Penelitian dilakukan di Bagian Sewing CV S Sukoharjo. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian observational analitik dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional dimana tiap subjek penelitian hanya di observasi

Lebih terperinci

PENGARUH NILAI UJIAN AKHIR SEKOLAHMATEMATIKA SD DAN JENIS KELAMIN TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

PENGARUH NILAI UJIAN AKHIR SEKOLAHMATEMATIKA SD DAN JENIS KELAMIN TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PENGARUH NILAI UJIAN AKHIR SEKOLAHMATEMATIKA SD DAN JENIS KELAMIN TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA Aminarti FH, Bambang Priyo Darminto Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo

Lebih terperinci

jumlah pegawai perpustakaan

jumlah pegawai perpustakaan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Subyek Subyek dalam penelitian ini sebesar 48 subyek yakni pegawai perpustakaan ota surabaya. Penelitian dilakukan pada tanggal 18

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS HASIL. Responden pada penelitian ini adalah mahasiswa jurusan Psikologi Binus

BAB 4 ANALISIS HASIL. Responden pada penelitian ini adalah mahasiswa jurusan Psikologi Binus BAB 4 ANALISIS HASIL 4.1 Profil Subjek Penelitian Responden pada penelitian ini adalah mahasiswa jurusan Psikologi Binus University angkatan 2011 dan angkatan 2012 dengan hasil yang mengisi 124 orang.

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Bab ini akan menjelaskan hasil pengolahan data dan analisis data yang

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Bab ini akan menjelaskan hasil pengolahan data dan analisis data yang BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini akan menjelaskan hasil pengolahan data dan analisis data yang terdiri atas dua bagian. Bagian pertama berisi hasil pengolahan data dan pembahasan hasil penelitian. 4.1

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif dengan teknik komparasi kontinum yaitu ingin mengetahui apakah ada perbedaan yang signifikan pernyesuaian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN Dukuh Gamping Kidul terletak di kelurahan Ambarketawang, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta. Dukuh Gamping

Lebih terperinci

Kata Kunci :Jaminan Kesehatan Nasional, Puskesmas, Pengetahuan, sikap petugas, dan persepsi pasien Kepustakaan : 20 Buah,

Kata Kunci :Jaminan Kesehatan Nasional, Puskesmas, Pengetahuan, sikap petugas, dan persepsi pasien Kepustakaan : 20 Buah, Gambaran Pengetahuan dan Sikap Petugas Serta Persepsi Pasien terhadap Pelayanan Rawat Jalan Jaminan Kesehatan Nasional di Puskesmas Kabupaten Kendal Tahun 2015 Muhammad Nur Fathoni *), Agus Perry Kusuma

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) memperkirakan setiap 15 detik

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) memperkirakan setiap 15 detik BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan industrialisasi dan modernisasi yang semakin pesat mengakibatkan intensitas kerja operasional semakin meningkat, sehingga muncul berbagai dampak seperti

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Untuk memperoleh data dalam pengujian ini, penulis telah membagikan

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Untuk memperoleh data dalam pengujian ini, penulis telah membagikan BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Profil Responden Untuk memperoleh data dalam pengujian ini, penulis telah membagikan kuesioner kepada 60 responden. Jumlah responden tersebut dihasilkan dari rumus perhitungan

Lebih terperinci

ANALISIS GENDER TERHADAP TINGKAT PERLINDUNGAN TENAGA KERJA DAN HUBUNGANNYA DENGAN KARAKTERISTIK INDIVIDU BURUH LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN CV TKB

ANALISIS GENDER TERHADAP TINGKAT PERLINDUNGAN TENAGA KERJA DAN HUBUNGANNYA DENGAN KARAKTERISTIK INDIVIDU BURUH LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN CV TKB ANALISIS GENDER TERHADAP TINGKAT PERLINDUNGAN TENAGA KERJA DAN HUBUNGANNYA DENGAN KARAKTERISTIK INDIVIDU BURUH LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN CV TKB Tingkat perlindungan tenaga kerja dalam CV TKB dianalisis dengan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. bagian, jenis kelamin, usia, pendidikan dan lama bekerja. responden atas kuesioner yang dibagikan.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. bagian, jenis kelamin, usia, pendidikan dan lama bekerja. responden atas kuesioner yang dibagikan. BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Kartakteristik Responden Untuk memperoleh gambaran tentang karakteristik individu karyawan Hard Rock Café Jakata. Berikut ini akan dikemukakan identitas responden

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini jenis penelitian yang digunakan adalah explanatory research yaitu penelitian yang bersifat penjelasan pada setiap variabelnya melalui

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen yang bertujuan untuk mengetahui perbandingan derajat suhu tubuh sebelum dan sesudah diberikan perlakuan kompres

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Tabel 8 Distribusi sampel penelitian berdasarkan Usia Usia Jumlah (N) Persentase (%) TOTAL

BAB IV PEMBAHASAN. Tabel 8 Distribusi sampel penelitian berdasarkan Usia Usia Jumlah (N) Persentase (%) TOTAL BAB IV PEMBAHASAN A. Deskripsi Subyek Subyek dalam penelitian ini adalah pasien diabetes melitus tipe 2 yang melakukan rawat jalan di RSUD dr. H. Slamet Martodirdjo, Kabupaten Pamekasan. Selanjutnya akan

Lebih terperinci

PERAN ORANG TUA DAN PENGETAHUAN REMAJA TENTANG PUBERTAS DI SALAH SATU SMP NEGERI BOYOLALI

PERAN ORANG TUA DAN PENGETAHUAN REMAJA TENTANG PUBERTAS DI SALAH SATU SMP NEGERI BOYOLALI PERAN ORANG TUA DAN PENGETAHUAN REMAJA TENTANG PUBERTAS DI SALAH SATU SMP NEGERI BOYOLALI Suprapti, Indarwati Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiyah Surakarta ABSTRAK Pendahuluan; Masa remaja adalah suatu

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN 4.1 Analisis Profil Responden 4.1.1 Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Quasi Experiment (eksperimen pura-pura) disebut demikian karena

BAB III METODE PENELITIAN. Quasi Experiment (eksperimen pura-pura) disebut demikian karena 59 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan penelitian Quasi Experiment. Quasi Experiment (eksperimen pura-pura) disebut demikian karena eksperimen jenis

Lebih terperinci

BAB VI HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK INDIVIDU DENGAN TINGKAT KETERDEDAHAN

BAB VI HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK INDIVIDU DENGAN TINGKAT KETERDEDAHAN 47 BAB VI HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK INDIVIDU DENGAN TINGKAT KETERDEDAHAN 6.1 Keterdedahan Rubin (2005) mengartikan terpaan media sebagai suatu aktivitas khalayak dalam memanfaatkan atau menggunakan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) PADA PEKERJA DI UNIT KERJA PRODUKSI PENGECORAN LOGAM

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) PADA PEKERJA DI UNIT KERJA PRODUKSI PENGECORAN LOGAM HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) PADA PEKERJA DI UNIT KERJA PRODUKSI PENGECORAN LOGAM Skripsi ini Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Syarat untuk Memperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITLAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan. Jenis penelitian ini adalah Quasi Eksperimen tanpa pembanding atau

BAB III METODE PENELITLAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan. Jenis penelitian ini adalah Quasi Eksperimen tanpa pembanding atau BAB III METODE PENELITLAN A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan. Jenis penelitian ini adalah Quasi Eksperimen tanpa pembanding atau eksperimen pura-pura. Disebut demikian karena eksperimen

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Tempat Penelitian Kecamatan Getasan merupakan salah satu kecamatan dari 19 Kecamatan di Kabupaten Semarang. Secara administratif batas wilayah Kecamatan

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pengujian hipotesis pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan regresi linier sederhana dan regresi linier berganda. Tujuan analisis penelitian ini adalah menjawab

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Persiapan Penelitian Penilitian ini dimulai dengan merumuskan variabel penelitian melalui berbagai penelitian terdahulu tentang self control

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian experimental dengan menggunakan rancangan pre-experimental (pre-post test with control group design) untuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sampel penelitian, dengan tetap memenuhi kriteria inklusi. Kuesioner ini diuji validitas dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sampel penelitian, dengan tetap memenuhi kriteria inklusi. Kuesioner ini diuji validitas dan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Uji Validitas Kuesioner Sebelum digunakan dalam penelitian, kuesioner disebarkan kepada 30 orang responden non sampel penelitian, dengan tetap memenuhi kriteria

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. sandal Ardiles. Berdiri sejak tahun 1981, dan sampai saat ini, jumlah karyawan yang bekerja

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. sandal Ardiles. Berdiri sejak tahun 1981, dan sampai saat ini, jumlah karyawan yang bekerja BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Penyajian Data 4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan PT. SS Utama adalah perusahaan yang bergerak pada bidang pembuatan sepatu dan sandal Ardiles. Berdiri sejak tahun 1981,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan dari K3 menurut Suma mur (1995), bahwa hygiene perusahaan. produktif. Suardi (2007) K3 mempunyai tujuan pokok dalam upaya

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan dari K3 menurut Suma mur (1995), bahwa hygiene perusahaan. produktif. Suardi (2007) K3 mempunyai tujuan pokok dalam upaya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) merupakan suatu keilmuan multidisiplin yang merupakan upaya pemeliharaan dan peningkatan kondisi lingkungan, keselamatan dan kesehatan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR GRAFIK... BAB I PENDAHULUAN... 1

DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR GRAFIK... BAB I PENDAHULUAN... 1 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR GRAFIK... i iii vii viii ix BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Identifikasi Masalah... 4 C. Pembatasan Masalah...

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Kota Yogyakarta secara geografis terletak antara '19" '53"

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Kota Yogyakarta secara geografis terletak antara '19 '53 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Kota Yogyakarta secara geografis terletak antara 110 24'19"-110 28'53" Bujur Timur dan 07 15'24"-07 49'26" Lintang Selatan.

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian. Tujuan penelitian ini adalah melihat pengaruh penyuluhan flu Burung terhadap peningkatan pengetahuan, sikap dan praktik pencegahan flu burung pada siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambaran Umum Tempat penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambaran Umum Tempat penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Tempat penelitian Rumah Sakit Jiwa Daerah Amino Gondohutomo Semarang, sebagai salah satu pusat rujukan pasien

Lebih terperinci

PENGARUH PELATIHAN PEMBERIAN MAKAN PADA BAYI DAN ANAK TERHADAP PENGETAHUAN KADER DI WILAYAH PUSKESMAS KLATEN TENGAH KABUPATEN KLATEN

PENGARUH PELATIHAN PEMBERIAN MAKAN PADA BAYI DAN ANAK TERHADAP PENGETAHUAN KADER DI WILAYAH PUSKESMAS KLATEN TENGAH KABUPATEN KLATEN PENGARUH PELATIHAN PEMBERIAN MAKAN PADA BAYI DAN ANAK TERHADAP PENGETAHUAN KADER DI WILAYAH PUSKESMAS KLATEN TENGAH KABUPATEN KLATEN Endang Wahyuningsih, Sri Handayani ABSTRAK Latar Belakang Penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik dengan pendekatan Cross Sectional, yaitu rancangan penelitian dengan melakukan pendekatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terpadu kepada masyarakat dalam upaya untuk mengatasi masalah kesehatan serta

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terpadu kepada masyarakat dalam upaya untuk mengatasi masalah kesehatan serta BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Puskesmas Tilote sebagai salah satu pelayanan dasar dan terdepan di Kecamatan Tilango memberikan pelayanan rawat jaan dan rawat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Konsep Variabel Bebas Umur Masa kerja Pengetahuan Sikap kerja Variabel Terikat Kecelakaan kerja Perilaku berbahaya Lingkungan berbahaya Penggunaan APD Gambar 3.1 Kerangka

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Analisis Data Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Dalam penelitian ini, untuk menguji apakah kuesioner yang digunakan valid dan reliabel, maka dilakukan uji validitas dan

Lebih terperinci

HUBUNGAN PAPARAN DEBU DENGAN GANGGUAN FAAL PARU DI INDUSTRI PAKAN TERNAK PT.CHAROEN POKPHAND INDONESIA SEMARANG SKRIPSI

HUBUNGAN PAPARAN DEBU DENGAN GANGGUAN FAAL PARU DI INDUSTRI PAKAN TERNAK PT.CHAROEN POKPHAND INDONESIA SEMARANG SKRIPSI HUBUNGAN PAPARAN DEBU DENGAN GANGGUAN FAAL PARU DI INDUSTRI PAKAN TERNAK PT.CHAROEN POKPHAND INDONESIA SEMARANG SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan SANTI EKASARI

Lebih terperinci