BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terpadu kepada masyarakat dalam upaya untuk mengatasi masalah kesehatan serta
|
|
- Yandi Sutedja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Puskesmas Tilote sebagai salah satu pelayanan dasar dan terdepan di Kecamatan Tilango memberikan pelayanan rawat jaan dan rawat inap secara terpadu kepada masyarakat dalam upaya untuk mengatasi masalah kesehatan serta meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Sejak bulan Desember 2007 Puskesmas Tilote wilayah kerjanya tidak termasuk pada wilayah Kecamatan Telaga, tetapi sudah merupakan Kecamatan tersendiri yaitu Kecamatan Tilango. Puskesmas Tilote memberikan pelayanan rawat jalan dimulai tahun 1991 dan pelayanan rawat inap tahun Profil kesehatan Puskesmas Tilote merupakan gambaran situasi kesehatan yang memuat data tentang kesehatan seperti data kependudukan sarana dan prasarana, dan lain-lain. Pada dasarnya profil Puskesmas merupakan bagian dari system informasi kesehatan (SIK) sedangkan SIK merupakan bagian fungsional dari system informasi kesehatan yang komprehensif, karena mempunyai peranan yang penting dan strategis dalam menyediakan informasi pencapaian program pembangunan kesehatan. 1.2 Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Tilote Kabupaten Gorontalo mulai dari tanggal 20 s.d 26 Mei Sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling yaitu ibu yang mempunyai balita dan bersedia menjadi responden sebanyak 147 responden. Hasil penelitian ini diperoleh melalui
2 pengisian kuesioner dari responden. Setelah itu, data yang berasal dari kuesioner terkumpul selanjutnya dilakukan pengolahan data mulai dari editing, koding, entry, tabulasi, dan analisa data sampai penyajian data. Dari hasil pengolahan data, disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi karakteristik responden (analisa univariat) dan hasil analisa hubungan antara variabel independen dengan variabel independen dengan variabel dependen (analisa bivariat) dengan menggunakan uji Chi-square Hasil Analisis Univariat Analisis univariat dalam hal ini dilakukan untuk melihat distribusi dari karakteristik responden yaitu umur responden, pekerjaan responden, pendidikan responden, sosial ekonomi (pendapatan) responden, dan sampel yaitu umur sampel dan jenis kelamin sampel Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur Umur responden dibagi menjadi tujuh kelompok yaitu kelompok umur tahun, tahun, tahun, tahun, tahun, dan Hal ini dapat dilihat pada tabel 4.1.
3 Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur Ibu di Puskesmas Tilote Kabupaten Gorontalo Tahun 2013 No Umur (Tahun) Jumlah n % , , , , , , ,0 Jumlah Sesuai dengan standar DEPKES RI Tahun 2009, pembagian umur dapat dibagi berdasarkan tingkat kedewasaan yaitu antara tahun, dimana berada pada tahap dewasa, dengan kata lain antara usia dewasa muda dengan dewasa tua yaitu sekitar umur 30 tahun. Berdasarkan tabel 4.1 menunjukan bahwa dari 147 responden dimana yang memiliki prosentase terbanyak umur yaitu 35 orang dan (23,8%) dan yang memiliki prosentase sedikit umur yaitu 3 orang (2,0%). Data tersebut memperlihatkan bahwa mayoritas respoden berusia dewasa muda, dimana pada usia tersebut yang merupakan usia produktif segala sumber daya manusia yang dimiliki dapat dioptimalkan dan dikembangkan terkait dengan upaya untuk memperbaiki status gizi balita khususnya di Puskesmas Tilote Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pekerjaan Pekerjaan responden terdiri dari PNS/Honorer, Wiraswasta dan IRT. Hal ini dapat dilihat pada tabel 4.2.
4 Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pekerjaan Responden di Puskesmas Tilote Kabupaten Gorontalo Tahun 2013 No Pekerjan Jumlah n % 1 PNS/HONORER 26 17,7 2 WIRASWASTA 10 6,8 3 IRT ,5 Jumlah Sumber : Data primer Berdasarkan tabel 4.2 menunjukan bahwa dari 147 responden sebagian besar pekerjaan responden yang ada di Puskesmas Tilote yaitu 111 orang (75,5%) mempunyai pekerjaan sebagai IRT dan sebagian kecil yaitu 10 orang (6,8%) sebagai wiraswasta dan selebihnya 26 orang (17,7%) mempunyai pekerjaan sebagai PNS/Honorer Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan Pendidikan responden terdiri dari pendidikan SD, SMP, SMA dan Perguruan Tinggi. Hal ini dapat dilihat pada tabel 4.3. Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan Responden di Puskesmas Tilote Kabupaten Gorontalo Tahun 2013 Jumlah No Pendidikan N % 1 Pendidikan Rendah 48 32,7 (SD) 2 Pendidikan 87 59,2 Menengah (SMP dan SMA) 3 Pendidikan Tinggi 12 8,2 (Perguruan Tinggi) Jumlah Berdasarkan tabel 4.3 menunjukan bahwa dari 147 responden yang ada di Puskesmas Tilote sebagian besar yaitu berpendidikan menengah 87 orang
5 (59,2%), 48 orang (32,7%) dengan tingkat pendidikan rendah, dan 12 orang (8,2%) dengan tingkat pendidikan tinggi yaitu perguruan tinggi Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Sosial Ekonomi (Pendapatan) Pendapatan (Status Ekonomi) responden yaitu dikategorikan berdasarkan standar UMR Provinsi Gorontalo yaitu Rp Hal ini dapat dilihat pada tabel 4.4. Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Sosial Ekonomi (Pendapatan) Responden di Puskesmas Tilote Kabupaten Gorontalo Tahun 2013 No Sosial Ekonomi Jumlah n % 1 Pendapatan rendah (< Rp ) ,7 2 Pendapatan tinggi (Rp dan 46 31,3 lebih > Rp ) Jumlah Berdasarkan tabel 4.4 menunjukan bahwa dari 147 responden yang ada di Puskesmas Tilote sebagian besar yaitu 101 orang (68,7%) termasuk dalam kategori pendapatan rendah dan selebihnya 46 orang (31,3%) termasuk dalam kategori pendapatan tinggi Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Tingkat pengetahuan responden terdiri pengetahuan baik dan pengetahuan kurang. Hal ini dapat dilihat pada tabel 4.5.
6 Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Responden di Puskesmas Tilote Kabupaten Gorontalo Tahun 2013 No Tingkat Pengetahuan Jumlah n % 1 Baik 76 51,7 2 Kurang 71 48,3 Jumlah Berdasarkan tabel 4.5 menunjukan bahwa dari 147 responden yang ada di Puskesmas Tilote berdasarkan tingkat pengetahuan yang paling banyak yaitu 76 orang (51,7%) memiliki pengetahuan baik dan responden yang memiliki pengetahuan kurang sebanyak 71 orang (48,3%) Distribusi Frekuensi Sampel Berdasarkan Umur Umur sampel dibagi menjadi lima kelompok yaitu kelompok umur 0-12 bulan, bulan, bulan dan bulan dan bulan. Distribusi umur sampelnya dalam hal ini dapat dilihat pada tabel 4.6 Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Sampel Berdasarkan Umur No Umur (Bulan) Jumlah n % , , , , ,8 Jumlah Berdasarkan tabel 4.6 menunjukan bahwa dari 147 responden sebagian besar berumur bulan yaitu 49 orang (33,3%) dan sebagian kecil berumur yaitu 13 orang (8,8%).
7 Distribusi Frekuensi Sampel Berdasarkan Jenis Kelamin Distribusi dari jenis kelamin sampel dapat dilihat pada tabel 4.7. Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Sampel Berdasarkan Jenis Kelamin No Jenis kelamin Jumlah n % 1 Laki-laki 67 45,6 2 Perempuan 80 54,4 Jumlah Berdasarkan tabel 4.7 menunjukan bahwa dari 147 responden sebagian besar umur yaitu 80 orang (54,4%) memiliki jenis kelamin perempuan dan sebagian kecil yaitu 67 orang (45,6%) memiliki jenis kelamin laki-laki Distribusi Frekuensi Sampel Berdasarkan Status Gizi Penentuan status gizi didasarkan pada hasil pengukuran antropometri dari Berat Badan menurut Umur (BB/U) dengan menggunakan nilai standar (Z score). Adapun hasil penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Sampel Berdasarkan Status Gizi Menurut Berat Badan/Umur (BB/U) di Puskesmas Tilote Kabupaten Gorontalo tahun 2013 No Status Gizi n % 1 GIZI BAIK 69 46,9 2 GIZI KURANG 56 38,1 3 GIZI BURUK 22 15,0 Jumlah Berdasarkan tabel 4.8 menunjukan bahwa dari 147 responden yang ada di Puskesmas Tilote yaitu 69 balita (46,9%) berada pada kategori gizi baik dan sebagian kecil yaitu 22 balita (15,0%) berada pada kategori gizi buruk dan selebihnya 56 balita (38,1%) berada pada kategori gizi kurang.
8 1.3 Hasil Analisis Bivariat Analisis bivariat dilakukan untuk melihat ada tidaknya hubungan antara pengetahuan ibu tentang gizi dengan status gizi balita di Puskesmas Tilote Hubungan Pengetahuan Ibu tentang Gizi dengan Status Gizi Balita Berdasarkan hasil penelitian, maka Analisis Hubungan Pengetahuan Responden Dengan Status Gizi Balita dapat dilihat pada tabel 4.9 sebagai berikut: Tabel 4.9 Hubungan Pengetahuan Dengan Status gizi balita di Puskesmas Tilote Kabupaten Gorontalo Tahun 2013 Pengetahuan Responden Gizi Baik Status Gizi BB/U Gizi Kurang Gizi Buruk n % N % n % Total n % Baik 53 76, ,5 2 9, ,7 Kurang 16 23, , , ,3 Jumlah , 100, 56 0% 0% Chi-square p=0, , 0% , 0% Berdasarkan tabel 4.9 menunjukkan bahwa dari 147 responden yang ada di Puskesms Tilote, terdapat 76 responden yang berpengetahuan baik, sebagian besar yaitu 53 balita (76,8%) yang termasuk dalam katagori gizi baik, sebagian kecil yaitu 2 balita (9,1%) yang termasuk dalam kategori gizi buruk.
9 Sebanyak 71 responden yang berpengatahuan kurang, sebagian besar yaitu 35 balita (62,5%) yang termasuk dalam katagori gizi kurang, sebagian kecil yaitu 16 balita (23,2%) yang termasuk dalam kategori gizi baik. Berdasarkan hasil analisis didapatkan koefisien proporsi (p) sebesar 0,000. Dengan demikian p=0,000 adalah lebih kecil dibandingkan dengan taraf kesalahan yang digunakan pada taraf α = 0,05 maka dapat disimpulkan ada hubungan antara pengetahuan dengan status gizi balita. Hal ini menunjukkan bahwa status gizi balita baik atau kurang dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan gizi ibu, dimana tingkat pendidikan ibu dalam penelitian ini mayoritasnya tamat SMP dan SMA Hubungan Pendidikan dengan Status Gizi Balita Berdasarkan hasil penelitian, maka Analisis Hubungan Pendidikan Responden Dengan Status Gizi Balita dapat dilihat pada tabel 4.10 sebagai berikut:
10 Tabel 4.10 Hubungan Pendidikan dengan Status gizi balita di Puskesmas Tilote Kabupaten Gorontalo Tahun 2013 Pendidikan Status gizi BB/U Jumlah Responden Gizi Baik Gizi Kurang Gizi Buruk N % n % N % n % Pendidikan 20 29, ,9 4 18, ,7 Rendah (SD) Pendidikan 40 58, , , ,2 Menengah SMP dan SMA Pendidikan 9 13,0 2 3,6 1 4,5 12 8,2 Tinggi (Perguruan Tinggi) Jumlah % % % % Chi-square p =0,066 Berdasarkan tabel 4.10 menunjukan bahwa dari 147 responden yang ada di Puskesmas Tilote terdapat 87 responden (59,2%) yang berpendidikan menengah sebagian besar yaitu 40 balita (58,0%) yang termasuk dalam kategori gizi baik dan sebagian kecil yaitu 17 balita (77,3%) yang termasuk dalam kategori gizi buruk. Sebanyak 48 responden (32,7%) dengan berpendidikan dasar sebagian besar yaitu 24 balita (42,9%) termasuk dalam kategori gizi kurang, sebagian kecil yaitu 4 balita (18,2%) termasuk dalam kategori gizi buruk. Sebanyak 12 responden (8,2%) dengan berpendidikan Perguruan tinggi sebagian besar yaitu 9 balita (13,0%) yang termasuk dalam kategori gizi baik, dan sebagian kecil yaitu 1 balita (4,5%) dengan kategori gizi buruk. Berdasarkan hasil analisis didapatkan koefisien proporsi (p) sebesar 0,066. Dengan demikian p=0,066 adalah lebih besar dibandingkan dengan taraf
11 kesalahan yang digunakan pada taraf α = 0,05. Dengan demikian tidak ada hubungan antara pendidikan dengan status gizi balita, maka H 0 diterima dan H 1 ditolak Hubungan Sosial Ekonomi dengan Status Gizi Balita Berdasarkan hasil penelitian, maka Analisis Hubungan Sosial Ekonomi Dengan Status Gizi Balita dapat dilihat pada tabel 4.11 sebagai berikut: Tabel 4.11 Hubungan Pengetahuan dari Segi Ekonomi dengan Status gizi balita di Puskesmas Tilote Kabupaten Gorontalo Tahun 2013 Kategori Sosial Ekonomi Pendapatan Rendah (< Rp ) Pendapatan Tinggi (Rp dan lebih > Rp ) Jumlah Status Gizi BB/U Jumlah Gizi Baik Gizi Kurang Gizi Buruk n % N % n % n % 46 66,7% 45 80,4% 10 45,5% ,7% 23 33,3% 11 19,6% ,0 100,0 56 % % Chi-square p=0, ,5% 46 31,3% ,0 % ,0 % Berdasarkan tabel 4.11 menunjukan bahwa dari 147 responden yang ada di Puskesmas Tilote menunjukkan bahwa dari 101 responden yang pendapatannya rendah < Rp sebagian besar balitanya mengalami gizi baik yaitu 46 balita (68,7%), tetapi terdapat 10 balita (45,5%) yang mengalami gizi buruk. Sebanyak 46 responden (31,3%) yang pendapatannya Rp dan lebih > Rp , tetapi terdapat 12 balita (54,5%) yang mempunyai status gizi buruk.
12 Berdasarkan hasil analisis didapatkan koefisien proporsi (p) sebesar 0,010. Dengan demikian p=0,010 adalah lebih kecil dibandingkan dengan taraf kesalahan yang digunakan pada taraf α = 0,05. Hal ini berarti H 0 ditolak yang artinya ada hubungan antara pengetahuan dengan status gizi balita. 1.4 Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan yaitu untuk melihat ada tidaknya hubungan pengetahuan ibu tentang gizi dengan status gizi balita di Puskesmas Tilote. Adapun sampel dalam penelitian ini yaitu berjumlah 147, dan ibu sebagai responden. Berdasarkan hasil analisis karakteristik responden, dimana jumlah responden terbanyak berdasarkan umur yaitu umur tahun berjumlah 35 orang, berdasarkan pekerjaan responden, dimana jumlah responden terbanyak yaitu IRT 111 orang (75,5%), berdasarkan pendidikan responden, dimana jumlah responden terbanyak yaitu berpendidikan menengah 87 orang (59,2%). Berdasarkan sosial ekonomi (pendapatan) dimana, pendapatan responden terbanyak yaitu 101 orang (68,7%) dengan pendapatan rendah. Dilihat dari umur sampel terbanyak yaitu umur bulan 49 balita (33,3%), berdasarkan jenis kelamin sampel terbanyak yaitu perempuan 80 orang (54,4%), sedangkan berdasarkan status gizi sampel terbanyak yaitu 69 balita (46,9%) termasuk dalam kategori gizi baik Hubungan Pengetahuan Ibu tentang gizi dengan status Gizi Balita Untuk analisis hubungan pengetahuan ibu tentang gizi dengan status gizi balita, indikator yang digunakan adalah indikator BB/U.
13 1. Pengetahuan dengan Status Gizi Balita Pengetahuan serta keterampilan ibu sangat diperlukan dalam upaya pengingkatan status gizi balita secara baik, maka makin tinggi tingkat pengetahuan ibu makin banyak usaha yang dilakukan ibu untuk mengatur makanan agar menjadi lebih berguna bagi tubuh balitanya. Berdasarkan penelitian pengetahuan baik sebanyak 51,7% dan terdapat hubungan antara pengetahuan dengan status gizi gizi balita yang menggunakan uji Chi-square dengan tingkat signifikan α = 0,05 maka di peroleh 0,000 yang berarti P < 0,05, hal ini berarti H 0 ditolak yang artinya ada hubungan antara pengetahuan dengan status gizi balita dilihat dari segi Berat Badan terhadap Umur. Pada umumnya ibu-ibu di lokasi penelitian sudah mengerti dan tahu tentang pentingnya gizi untuk pertumbuhan dan perkembangan balita dan keluarga. Hal ini dapat diketahui dari tingkat pendidikan SMP dan SMA (59,2%). Menurut asumsi peneliti, pengaruh pengetahuan ibu tentang gizi terhadap status gizi yaitu dikarenakan dari tingkat pendidikan yang ada di tempat penelitian berada pada pendidikan menengah yaitu SMP dan SMA selain itu lokasi penelitian yang berada tidak jauh dari kota sehingga memungkinkan ibu-ibu lebih mudah dan cepat mendapatkan informasi kesehatan khususnya mengenai makanan bergizi yang baik untuk dikonsumsi balita. Informasi untuk menambahkan pengetahuan ibu khususnya tentang makanan bergizi. Berdasarkan hasil analisa bivariat bahwa ada hubungan antara pengetahuan dengan status gizi balita, hal ini disebabkan dari pola asuh anak balita. Hasil wawancara peneliti bahwa responden masih kurang baik dalam mengasuh balita, sehingga perlu
14 adanya pengawasan yang lebih dalam mengasuhnya. Selain itu dilihat dari pemberian ASI pada balita yang tidak maksimal diberikan ASI ekslusif dikarenakan ASI yang tidak keluar. Berdasarkan pekerjaan orang tua terutama ibu akan mempunyai waktu yang lebih sedikit untuk memperhatikan dan mengasuh anaknya. Pada umumnya di lokasi penelitian anak yang orang tuanya bekerja akan diasuh oleh nenek, kakaknya atau sanak saudaranya sehingga pengawasan terhadap makanan dan kesehatan anak tidak sebaik jika orang tua tidak bekerja. Dilihat dari sosial ekonomi (pendapatan) bahwa besar kecilnya pendapatan keluarga tidak lepas dari jenis pekerjaan ayah dan ibu yang sebagian besar di Puskesmas Tilote bekerja dalam sektor transportasi dan IRT. Berdasarkan pelayanan kesehatan yang berada di lokasi Penelitian hanya terdapat 1 Puskesmas yaitu Puskesmas Tilote yang merupakan sarana pelayanan kesehatan dasar yang jauh untuk dijangkau oleh keluarga. Menurut Notoadmodjo (2007) bahwa dari hasil penelitian ternyata perilaku yang didasarkan pengetahuan lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak didasari pengetahuan. Pengetahuan akan memudahkan seseorang untuk menyerap informasi dan mengimplementasikannya dalam perilaku dan gaya hidup seharihari. Makin tinggi pengetahuan dan pengalaman ibu makin bervariasi dalam menyediakan makanan bagi balitanya sehingga kualitas dan kuantitas makanan yang disajikan oleh ibu mempunya nilai gizi yang tinggi. Hasil penelitian ini sesuai dengan teori Sediaoetama (2000) bahwa semakin tinggi pengetahuan ibu tentang gizi dan kesehatan maka penilaian terhadap makanan semakin baik,
15 artinya penilaian terhadap makanan tidak terpancang terhadap rasa saja, tetapi juga memperhatikan hal-hal yang lebih luas. Menurut (Farida, 2004) pengetahuan tentang gizi memungkinkan seseorang memilih dan mempertahankan pola makan berdasarkan prinsip ilmu gizi. Pada keluarga dengan tingkat pengetahuan yang rendah sering kali anak harus puas dengan makan seadanya yang tidak memenuhi kebutuhan gizi. Pengetahuan gizi yang diperoleh ibu sangat bermanfaat bagi balita apabila ibu berhasil mengaplikasikan pengetahuan gizi yang dimilikinya Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Rizaldi Arman (2012) tentang Hubungan Antara pengetahuan Ibu tentang gizi dengan Status Gizi Balita Usia 2-5 Tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Karangdowo Klaten. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan terdapat hubungan antara pengetahuan ibu tentang gizi dengan status balita usia 2-5 tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Karangdowo Klaten. 2. Pendidikan dengan Status Gizi Balita Berdasarkan penelitian yang dilakukan untuk melihat apakah ada hubungan antara pendidikan dengan status gizi balita yang menggunakan uji Chi-square dengan tingkat signifikan α = 0,05 maka di peroleh 0,066 yang berarti P > 0,05, hal ini berarti H 0 diterima yang artinya tidak ada hubungan antara pendidikan dengan status gizi balita. Menurut asumsi peneliti, pengaruh pendidikan terhadap status gizi balita dikarenakan pendidikan yang ada di tempat penelitian cukup baik namun dengan pendidikan yang responden miliki masih kurang dipraktekan dalam kehidupan sehari-hari.
16 Makin tinggi pendidikan, pengetahuan, keterampilan terdapat kemungkinan makin baik tingkat ketahanan pangan keluarga, makin baik pula pengasuhan anak, dan makin banyak keluarga memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada demikian juga sebaliknya (Depkes RI, 2004). Seseorang yang hanya tamat sekolah dasar belum tentu kurang mampu menyusun makanan yang memenuhi persyaratan gizi dibandingkan orang lain yang pendidikannya tinggi. Karena sekalipun pendidikannya rendah jika orang tersebut rajin mendengarkan penyuluhan gizi bukan mustahil pengetahuan gizinya akan lebih baik. Hanya saja tetap harus dipertimbangkan bahwa faktor tingkat pendidikan turut pula menentukan mudah tidaknya seseorang menyerap dan memahami pengetahuan gizi yang mereka peroleh (Depkes RI, 2004). Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Ony dan Dian (2011) tentang hubungan pendidikan dan pekerjaan orangtua serta pola asuh dengan status gizi balita di kota dan kabupaten tangerang, banten. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan menunjukkan secara statistik ada hubungan yang bermakna (p-value < 0.05) antara pendidikan ayah dan status gizi balita, sementara variabel lainnya (pendidikan ibu, pekerjaan ibu dan ayah, rangsangan psikososial, praktik kebersihan/ higiene dan sanitasi, serta perawatan kesehatan balita dalam keadaan sakit) secara statistik tidak menunjukkan adanya hubungan yang bermakna (p-value 0.05) terhadap status gizi balita. 3. Sosial Ekonomi dengan Status Gizi Balita Status sosial ekonomi keluarga itu merupakan salah satu modal dasar menuju keluarga sejahtera, yang hampir semua keluarga mengharapkan akan
17 status sosial ekonomi yang maksimal. Berbagai upaya keluarga rela melakukan berbagai macam macam jenis usaha untuk mendaptkan penghasilan keluarga. Berdasarkan penelitian yang dilakukan untuk melihat apakah ada hubungan antara sosial ekonomi menurut Berat Badan terhadap Umur dengan status gizi gizi balita yang menggunakan uji Chi-square dengan tingkat signifikan α = 0,05 maka di peroleh 0,010 yang berarti P < 0,05, hal ini berarti H 0 ditolak yang artinya ada hubungan antara sosial ekonomi dengan status gizi balita. Menurut asumsi peneliti, bahwa pengaruh sosial ekonomi (pendapatan) berpengaruh terhadap konsumsi makanan sehari-hari. Apabila pendapatan rendah maka makanan yang dikonsumsi tidak mempertimbangkan nilai gizi, tetapi nilai materi lebih menjadi pertimbangan selain itu dimana sebagian besar keluarga bekerja dalam sektor transportasi. Berdasarkan teori oleh Supariasa (2002) yang menyebutkan bahwa pendapatan keluarga mempengaruhi pola makan, proporsi anak yang mengalami gizi kurang berbanding terbalik dengan pendapatan keluarga. Semakin kecil pendapatan penduduk semakin tinggi prosentase anak yang kekurangan gizi. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Masyitha (2011) tentang Hubungan Antara Status Ekonomi Keluarga Dengan Status Gizi Balita Di Desa Sarirogo Kecamatan Sidoarjo Kabupaten Sidoarjo. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa ada hubungan antara status ekonomi keluarga dengan status gizi balita, karena Semakin rendah status ekonomi keluarga semakin buruk status gizi balita. Untuk itu diharapkan bagi tenaga kesehatan agar memberikan penyuluhan
18 mengenai pentingnya kebutuhan gizi balita, penimbangan balita secara teratur guna memantau pertumbuhan dan perkembangannya. Sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Nurul (2011) tentang Hubungan Status Sosial Ekonomi dengan Status Gizi Balita di Kecamatn Kintom Kabupaten Banggai. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa ada hubungan Status Sosial Ekonomi dengan Status Gizi Balita di Kecamatn Kintom Kabupaten Banggai dengan nilai p=0,000.
MEDICA MAJAPAHIT. Vol 5. No. 2 Oktober Sri Sudarsih 1, Pipit Bayu Wijayanti 2 *)
HUBUNGAN ANTARA PENDAPATAN KELUARGA DENGAN STATUS GIZI BALITA USIA 36-60 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GONDANG KECAMATAN GONDANG KABUPATEN MOJOKERTO Sri Sudarsih 1, Pipit Bayu Wijayanti 2 *) Abstrak
Lebih terperinciHUBUNGAN SOSIAL EKONOMI DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA DI DESA KANIGORO, SAPTOSARI, GUNUNG KIDUL
HUBUNGAN SOSIAL EKONOMI DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA DI DESA KANIGORO, SAPTOSARI, GUNUNG KIDUL Rr. Dewi Ngaisyah INTISARI Kejadian stunting muncul sebagai akibat dari keadaan yang berlangsung lama
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN. epidemiologi yaitu cross sectional (sekat silang) yaitu penelitian yang mengamati
49 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah survei, dengan menggunakan desain penelitian epidemiologi yaitu cross sectional (sekat silang) yaitu penelitian yang mengamati
Lebih terperinciJurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN
PENELITIAN HUBUNGAN POLA PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI DENGAN STATUS GIZI BALITA USIA 6-24 BULAN PADA SALAH SATU DESA DI WILAYAH LAMPUNG TIMUR Damayanti*, Siti Fatonah* *Alumni Jurusan Keperawatan Poltekkes
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Keberadaan Rumah Sakit Umum Daerah Prof. DR. Hi. Aloei Saboe Kota Gorontalo adalah merupakan Rumah Sakit
Lebih terperinciKERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran
21 KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Kekurangan gizi pada usia dini mempunyai dampak buruk pada masa dewasa yang dimanifestasikan dalam bentuk fisik yang lebih kecil dengan tingkat produktifitas yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan dasar tersebut (Depkes, 2009). yang meliputi pelayanan: curative (pengobatan), preventive (upaya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Puskesmas adalah sarana pelayanan kesehatan dasar yang sangat penting di Indonesia. Puskesmas merupakan kesatuan organisasi fungsional yang menyelenggarakan upaya kesehatan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN 1 N
32 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini merupakan bagian dari data baseline pada kajian Studi Ketahanan Pangan dan Coping Mechanism Rumah Tangga di Daerah Kumuh yang dilakukan Departemen
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Limboto Barat Desa Daenaa selama ± 1 minggu. Sampel dihitung dengan menggunakan tabel penentuan besarnya
Lebih terperinciPERILAKU IBU DALAM MENGASUH BALITA DENGAN KEJADIAN DIARE
PENELITIAN PERILAKU IBU DALAM MENGASUH BALITA DENGAN KEJADIAN DIARE Andreas A.N*, Titi Astuti**, Siti Fatonah** Diare adalah frekuensi dan likuiditas buang air besar (BAB) yang abnormal, ditandai dengan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sejarah Desa Tualango Kecamatan Tilango Kabupaten Gorontalo.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian 1.1.1 Sejarah Desa Tualango Kecamatan Tilango Kabupaten Gorontalo. Desa Tualango terbentuk sejak tahun 1908. Asal mula nama Desa Tualango
Lebih terperinciBAB III METODA PENELITIAN. A. Jenis/ Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan. wawancara menggunakan kuesioner dengan pendekatan cross sectional.
BAB III METODA PENELITIAN A. Jenis/ Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Jenis penelitian eksplanatory research dengan metode observasi dan wawancara menggunakan kuesioner dengan pendekatan cross
Lebih terperinciHUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEMANDIRIAN LANSIA DALAM PEMENUHAN AKTUVITAS SEHARI-HARI DI DESA TUALANGO KECAMATAN TILANGO KABUPATEN GORONTALO
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEMANDIRIAN LANSIA DALAM PEMENUHAN AKTUVITAS SEHARI-HARI DI DESA TUALANGO KECAMATAN TILANGO KABUPATEN GORONTALO THE RELATIONSHIP BETWEEN FAMILY SUPPORT AND THE ELDERLY
Lebih terperinciJumlah dan Teknik Pemilihan Sampel
Penelitian METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Penelitian ini menggunakan desain case control bersifat Retrospective bertujuan menilai hubungan paparan penyakit cara menentukan sekelompok kasus
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran umum penelitian Puskesmas Kedungmundu Kota Semarang terletak di Jalan Sambiroto Semarang. Letak Geografis & Wilayah Kerja terletak di RT 01 RW I, Kelurahan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian adalah survey analitik dengan pendekatan cross sectional di bidang gizi masyarakat, yaitu penelitian yang menjelaskan hubungan antara variabel-variabel
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Gorontalo. Kelurahan Tomulabutao memiliki Luas 6,41 km 2 yang berbatasan
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 4.1.1 Kondisi Geografis Kelurahan Tomulabutao berlokasi di Kecamatan Dungingi Kota Gorontalo. Kelurahan Tomulabutao memiliki Luas
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Sebelah Timur berbatasan dengan desa Maleo. b. Sebelah Selatan berbatasan dengan desa Popayato
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian Desa Bukit Tingki merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Popayato dengan luas wilayah 5.250 Ha,
Lebih terperinciPersetujuan Pembimbing. Jurnal FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI BALITA DI DESA HUIDU KECAMATAN LIMBOTO BARAT KABUPATEN GORONTALO
Persetujuan Pembimbing Jurnal FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI BALITA DI DESA HUIDU KECAMATAN LIMBOTO BARAT KABUPATEN GORONTALO Oleh PURNAWATI DAI (NIM. 841410148, Jurusan Ilmu Keperawatan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Desain, Tempat dan Waktu
METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional, yaitu pengamatan terhadap paparan dan outcome dilakukan dalam satu periode waktu yang bersamaan.
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
42 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bantul merupakan sebuah kabupaten yang berada di bawah wilayah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Kabupaten Bantul
Lebih terperinciSUMMARY. Jihan S. Nur NIM :
SUMMARY HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN PENATALAKSANAAN DIARE PADA BALITA DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS TILOTE KECAMATAN TILANGOKABUPATEN GORONTALO Jihan S. Nur NIM : 841 409 024 Program Studi Ilmu
Lebih terperinciJurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN
PENELITIAN PENGARUH PEMBERIAN BOOKLET DALAM MENINGKATKAN PERSEPSI DAN SIKAP KELUARGA UNTUK MENDUKUNG LANSIA MEMANFAATKAN POSYANDU LANSIA Abdul Halim*, Dwi Agustanti* *Dosen Jurusan Keperawatan Poltekkes
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. n =
24 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study karena pengumpulan variabel independen dan dependen dilakukan pada satu waktu yang tidak
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian itu adalah Explanatory Research, yaitu untuk menjelaskan hubungan antara variabel pendidikan ibu, pendapatan perkapita dengan status gizi
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN
BAB V HASIL PENELITIAN Bab ini menjelaskan hasil penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi dukungan keluarga dalam perawatan klien Skizofrenia di Poliklinik Jiwa Puskesmas Kumun Kota Sungai Penuh
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG POSYANDU TERHADAP STATUS GIZI ANAK BALITA
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG POSYANDU TERHADAP STATUS GIZI ANAK BALITA Nova Yulita Sellia Juwita Universitas Abdurrab Jl. Riau Ujung No 73 Pekanbaru 085376039565 nova.yulita@univrab.ac.id
Lebih terperinciBAB 4 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Jenis Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian kuantitatif, dengan desain cross sectional dimana pengukuran variabel independen dan variabel
Lebih terperinciNisa khoiriah INTISARI
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0 2 TAHUN DI DESA TURSINO KECAMATAN KUTOARJO KABUPATEN PURWOREJO Nisa khoiriah INTISARI
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Pulo Brayan Kota Medan dengan
32 HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Pulo Brayan Kota Medan dengan subjek penelitian sebanyak 200 orang. Analisis Univariat Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan atau
Lebih terperinciPERSETUJUAN PEMBIMBING ARTIKEL FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MINAT KUNJUNGAN LANSIA KE POSYANDU DI WILAYAH PUSEKSMAS MONGOLATO TAHUN 2014
PERSETUJUAN PEMBIMBING ARTIKEL FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MINAT KUNJUNGAN LANSIA KE POSYANDU DI WILAYAH PUSEKSMAS MONGOLATO TAHUN 2014 Oleh : Tri Alfionita Pontoh Nim: 841410134 Telah di periksa
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN. Selama periode penelitian dijumpai 35 anak yang dirawat di bangsal
BAB V HASIL PENELITIAN 5.1. Karakteristik subyek penelitian. Selama periode penelitian dijumpai 35 anak yang dirawat di bangsal gastroenterohepatologi yang sesuai dengan kriteria penelitian. Karakteristik
Lebih terperinciLEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ARTIKEL
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ARTIKEL HUBUNGAN PELAKSANAAN INISIASI MENYUSUI DINI (IMD) DENGAN KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GLOBAL TELAGA KABUPATEN GORONTALO Oleh SRI
Lebih terperinciHUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PEKERJAAN ORANGTUA SERTA POLA ASUH DENGAN STATUS GIZI BALITA DI KOTA DAN KABUPATEN TANGERANG, BANTEN
HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PEKERJAAN ORANGTUA SERTA POLA ASUH DENGAN STATUS GIZI BALITA DI KOTA DAN KABUPATEN TANGERANG, BANTEN Ony Linda, M.Kes Dian Kholika Hamal, M.Kes Dosen Prodi Kesehatan Masyarakat
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG STATUS GIZI BALITA DENGAN FREKUENSI TERJADINYA ISPA DI DESA KEBONDALEM
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG STATUS GIZI BALITA DENGAN FREKUENSI TERJADINYA ISPA DI DESA KEBONDALEM GRINGSING BATANG 5 Anjar Puji Hastuti ABSTRAK World Health Organization (WHO) memperkirakan insiden
Lebih terperinciSTATUS GIZI BALITA DI LINGKUNGAN BONTO MANAI KELURAHAN ALLEPOLEA WILAYAH KERJA PUSKESMAS LAU KABUPATEN MAROS
Journal of Pediatric Nursing Vol. 1(5), pp. 243-247, Januari, 2015 Available online at http://library.stikesnh.ac.id ISSN 2354-726X STATUS GIZI BALITA DI LINGKUNGAN BONTO MANAI KELURAHAN ALLEPOLEA WILAYAH
Lebih terperinciBAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian cross
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional.pemilihan desain cross sectional karena penelitian ini
Lebih terperinciBAB IV METODOLOGI PENELITIAN
28 BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian analitik dengan desian Cross Sectional yang bertujuan mengukur variabel bebas (independen) yaitu umur, jenis
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang akan digunakan adalah desain penelitian
III. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian yang akan digunakan adalah desain penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional yang bertujuan untuk menganalisa adanya
Lebih terperinciHUBUNGAN JARAK KELAHIRAN DAN JUMLAH BALITA DENGAN STATUS GIZI DI RW 07 WILAYAH KERJA PUSKESMAS CIJERAH KOTA BANDUNG
HUBUNGAN JARAK KELAHIRAN DAN JUMLAH BALITA DENGAN STATUS GIZI DI RW 07 WILAYAH KERJA PUSKESMAS CIJERAH KOTA BANDUNG Nunung Nurjanah * Tiara Dewi Septiani** Keperawatan Anak, Program Studi Ilmu Keperawatan,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. hidup anak sangat tergantung pada orang tuanya (Sediaoetama, 2008).
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anak Balita Anak balita merupakan kelompok yang menunjukkan pertumbuhan yang pesat sehingga memerlukan zat gizi yang tinggi setiap kilogram berat badannya. Anak balita ini justru
Lebih terperinciBAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan kuantitatif observasional dengan
BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Disain Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan kuantitatif observasional dengan pendekatan cross sectional study, yaitu suatu pendekatan yang sifatnya sesaat pada
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan hasil dan pembahasan penelitian tentang Hubungan Antara Faktor Kondisi Kesehatan dan Kondisi Sosial dengan Kemandirian Lanjut Usia di
Lebih terperinciBAB IV METODOLOGI PENELITIAN
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Metode Penelitian Pada Data Primer Kegiatan Praktek Kesehatan Masyarakat dengan melakukan penelitian / survei yang berjudul Gambaran Umum Status Gizi dan Kesehatan Baduta,
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN. Pengumpulan data dilakukan di Poliklinik RSSN Bukittinggi pada tanggal
BAB V HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Penelitian Pengumpulan data dilakukan di Poliklinik RSSN Bukittinggi pada tanggal 12 sampai 22 Juni 2017. Sampel pada penelitian ini diambil dengan metode Purposive
Lebih terperinciBAB 5 HASIL PENELITIAN. 5.1 Gambaran Umum Pemberian ASI Eksklusif Di Indonesia
BAB 5 HASIL PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Pemberian ASI Eksklusif Di Indonesia Berdasarkan laporan Biro Pusat Statistik (2008), pada hasil Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007 menunjukkan
Lebih terperinciBAB IV METODOLOGI PENELITIAN
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan studi deskriptif dengan pendekatan cross sectional yaitu penelitian non-eksperimental dengan menggunakan data primer untuk mengetahui
Lebih terperinciPENGETAHUAN IBU DALAM PEMENUHAN GIZI TERHADAP TUMBUH KEMBANG BALITA DI PUSKESMAS LAK-LAK KUTACANE ACEH TENGGARA
PENGETAHUAN IBU DALAM PEMENUHAN GIZI TERHADAP TUMBUH KEMBANG BALITA DI PUSKESMAS LAK-LAK KUTACANE ACEH TENGGARA Elfi Manya Sari *, Reni Asmara Ariga ** * Mahasiswa Fakustas Keperawatan USU ** Dosen Departemen
Lebih terperinciHUBUNGAN KARAKTERISTIK DAN PENGETAHUAN IBU TERHADAP PEMBERIAN ASI PADA IBU MENYUSUI DI DESA LOLONG KECAMATAN KARANGANYAR KABUPATEN PEKALONGAN
HUBUNGAN KARAKTERISTIK DAN PENGETAHUAN IBU TERHADAP PEMBERIAN ASI PADA IBU MENYUSUI DI DESA LOLONG KECAMATAN KARANGANYAR KABUPATEN PEKALONGAN 3 Anis Syafaat Nurmaya Dewi ABSTRAK Kebanyakan wanita di Indonesia
Lebih terperinciSTUDI PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG GIZI PADA BALITA DI DESA KOTARAYA BARAT
STUDI PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG GIZI PADA BALITA DI DESA KOTARAYA BARAT Bernadeth Rante Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Palu Abstrak : Masalah gizi semula dianggap
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan waktu Jumlah dan Cara penarikan Contoh
METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan waktu Penelitian mengenai hubungan antara kepatuhan konsumsi biskuit yang diperkaya protein tepung ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) dengan status gizi dan morbiditas
Lebih terperinciHUBUNGAN KONDISI FISIK RUMAH DAN SOSIAL EKONOMI KELUARGA DENGAN KEJADIAN PENYAKIT ISPA PADA BALITA
HUBUNGAN KONDISI FISIK RUMAH DAN SOSIAL EKONOMI KELUARGA DENGAN KEJADIAN ENYAKIT ISA ADA BALITA (Suatu enelitian Di Desa Tabumela Kecamatan Tilango Kabupaten ) SISKA RISTY YOLANDA ADAM DJAFAR NIM : 811409020
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4,48 Ha yang meliputi 3 Kelurahan masing masing adalah Kelurahan Dembe I, Kecamatan Tilango Kab.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 4.1.1 Geografi Luas Puskesmas Pilolodaa Kecamatan Kota Barat Kota Gorontalo yaitu 4,48 Ha yang meliputi 3 Kelurahan masing masing
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat 2025 adalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat 2025 adalah meningkatnya kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan
Lebih terperinciBAB 4 METODOLOGI PENELITIAN
32 BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain cross sectional untuk mengetahui hubungan antara variabel independen jenis kelamin, sikap terhadap
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Disain dan Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasional yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan
Lebih terperinciMETODOLOGI. n = (Z /2) 2 X σ 2. n = X n = 54 siswa
METODOLOGI Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian Cross Sectional Study yang dilakukan pada siswa sekolah dasar di SD Negeri Empang 1 Bogor. Pengambilan data dilakukan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. Kluet Selatan Kabupaten Aceh Selatan dengan jumlah responden 40 0rang dimana
BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Penulis akan menguraikan hasil penelitian yang telah dilakukan di Posyandu Kluet Selatan Kabupaten Aceh Selatan dengan jumlah responden 40 0rang
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode survei analitik dengan pendekatan case
27 III. METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode survei analitik dengan pendekatan case control, yaitu dimana efek diidentifikasi pada saat ini, kemudian faktor resiko
Lebih terperinciBAB 4 METODE PENELITIAN
BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Dalam penelitian mengenai perilaku pacaran pada remaja di SMA PATRIOT Bekasi, penulis menggunakan pendekatan kuantitatif dengan rancangan Cross Sectional,
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN LAMA WAKTU TANGGAP PERAWAT PADA PENANGANAN ASMA DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN LAMA WAKTU TANGGAP PERAWAT PADA PENANGANAN ASMA DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL Nazwar Hamdani Rahil INTISARI Latar Belakang : Kecenderungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. rawan terhadap masalah gizi. Anak balita mengalami pertumbuhan dan. perkembangan yang pesat sehingga membutuhkan suplai makanan dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak balita merupakan salah satu golongan penduduk yang rawan terhadap masalah gizi. Anak balita mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang pesat sehingga membutuhkan
Lebih terperinciJurnal Keperawatan Muhammadiyah 2 (1) 2017
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT TERHADAP PELAKSANAAN ASUHAN KEPERAWATAN SPIRITUAL DI RUANG PERAWATAN RUMAH SAKIT NENE MALLOMO KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG TAHUN 217 Hasrul, Rini Muin Kutipan: Hasrul,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
55 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian yang digunakan adalah survey analitik, yang mana akan diteliti hubungan variabel
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh
METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian berjudul Dampak Program Warung Anak Sehat terhadap Perubahan Pengetahuan dan Perilaku Hidup Bersih
Lebih terperinciSeprianus Lahal 1, Suhartatik 2. STIKES Nani Hasanuddin Makassar 2. STIKES Nani Hasanuddin Makassar ABSTRAK
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IBU HAMIL MASIH MEMILIH DUKUN BERANAK DALAM MELAKUKAN BANTUAN PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MARITAING KECAMATAN ALOR TIMUR KABUPATEN ALOR-NTT Seprianus Lahal 1, Suhartatik
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Kecamatan Pasar Kliwon yang berada di wilayah Kota Surakarta.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Kelurahan Semanggi 1. Letak Geografis Kelurahan Semanggi merupakan salah satu bagian dari Kecamatan Pasar Kliwon yang berada di wilayah Kota Surakarta. Wilayah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi yaitu penelitian yang
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi yaitu penelitian yang bertujuan mengungkapkan hubungan korelatif antar variabel. Pada rancangan
Lebih terperinciOleh : Suyanti ABSTRAK
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN TERHADAP PELAKSANAAN DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG BALITA USIA 0-5 TAHUN DI PUSKESMAS KASOKANDEL KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2015 Oleh : Suyanti ABSTRAK Proses pertumbuhan
Lebih terperinciPENATALAKSANAAN TUGAS KELUARGA DALAM PEMENUHAN NUTRISI DENGAN STATUS GIZI PENDERITA TB PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GAYAMAN MOJOANYAR MOJOKERTO
PENATALAKSANAAN TUGAS KELUARGA DALAM PEMENUHAN NUTRISI DENGAN STATUS GIZI PENDERITA TB PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GAYAMAN MOJOANYAR MOJOKERTO Mahar Ranum Ayuningtyas 1 Abdul Muhith 2 * ) Abstrak Penelitian
Lebih terperinciFaktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Balita di Kelurahan Baros Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Balita di Kelurahan Baros Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi Siti Hardianti, Sri Janatri janatrisri@yahoo.co.id Abstrak Periode penting dalam tumbuh
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian ini
BAB III METODE PENELITIAN A. DesainPenelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif
Lebih terperinciFAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF PADA KARYAWATI UNSIKA TAHUN 2013
Jurnal Ilmiah Solusi Vol. 1 No.1 Januari Maret 2014: 55-63 FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF PADA KARYAWATI UNSIKA TAHUN 2013 Sri Rahayu dan Nelly Apriningrum Fakultas Pertanian,
Lebih terperinciGAMBARAN KARAKTERISTIK KELUARGA BALITA PENDERITA GIZI BURUK DI KABUPATEN BENGKULU SELATAN TAHUN 2014
GAMBARAN KARAKTERISTIK KELUARGA BALITA PENDERITA GIZI BURUK DI KABUPATEN BENGKULU SELATAN TAHUN 2014 Yuliarti Akademi Kebidanan Manna Abstrak: Dampak gizi buruk apabila tidak diatasi akan menyebabkan infeksi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Konsep Kerangka konsep merupakan abstraksi dari suatu agar bisa dikomunikasikan dan membentuk suatu teori yang dapat menjelaskan keterkaitan antar variabel (baik variabel
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelasi antara variabel independen dan variabel
Lebih terperinciHUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PENGHASILAN IBU MENYUSUI DENGAN KETEPATAN WAKTU PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP ASI)
HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PENGHASILAN IBU MENYUSUI DENGAN KETEPATAN WAKTU PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP ASI) Denie Septina A, Dwi Anita A & Titik Anggraeni Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali ABSTRAK
Lebih terperinciJurnal Keperawatan, Volume XI, No. 2, Oktober 2015 ISSN HUBUNGAN PEMBERIAN STIMULASI IBU DENGAN PERKEMBANGAN BALITA DI POSYANDU
PENELITIAN HUBUNGAN PEMBERIAN STIMULASI IBU DENGAN PERKEMBANGAN BALITA DI POSYANDU Yusari Asih* *Dosen Jurusan Kebidanan Poltekkes Tanjungkarang Yusariasih@gmail.com Masa balita adalah masa keemasan (golden
Lebih terperinciBAB 4 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan tujuan untuk mengamati hubungan antara pemilihan tenaga persalinan dengan faktor yang mempengaruhi
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. masyarakat pada saat tertentu. Penelitian ini merupakan penelitian yang
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini bersifat survei karena memberikan gambaran suatu kelompok masyarakat pada saat tertentu. Penelitian ini merupakan penelitian yang
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian analitik cross sectional. Yaitu dengan menggunakan metode kuantitatif dan dengan pendekatan cross sectional, dimana
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran partisipasi penelitian Tempat penelitian (Sumber: www.kelurahankumpulrejo.blogspot.com) Gambar 4.1 Peta Kelurahan Kumpulrejo Randuares adalah salah satu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. mengungkapkan hubungan antar variabel yaitu pemberian MP ASI dengan
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan studi analitik yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan antar variabel yaitu pemberian MP ASI dengan frekuensi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksplanatif, yang menggambarkan dan menjelaskan mengenai hubungan antara variabel yang mempengaruhi status gizi bayi
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional ini mencakup pengertian yang
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dasar dan definisi operasional ini mencakup pengertian yang digunakan untuk mendapatkan data dan melakukan analisis sehubungan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Secara administratif Desa Tabumela terletak di wilayah Kecamatan
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 4.1.1 Keadaan Demografis Secara administratif Desa Tabumela terletak di wilayah Kecamatan Tilango Kabupaten Gorontalo, dan memiliki
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA KADER DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PANTEE BIDARI LHOK NIBONG KABUPATEN ACEH TIMUR
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA KADER DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PANTEE BIDARI LHOK NIBONG KABUPATEN ACEH TIMUR RACHMADY Tenaga Pengajar Pada STIKes U Budiyah Banda Aceh Latar belakang : Kinerja
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Explanatory Research dibidang gizi masyarakat, yaitu penelitian yang menjelaskan hubungan antar variabel. Metode yang digunakan
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN Disain Penelitian Disain penelitian yang digunakan adalah metode survei yaitu dengan rancangan cross-sectional.
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Disain Penelitian Disain penelitian yang digunakan adalah metode survei yaitu dengan rancangan cross-sectional. 3.2. Waktu Penelitian Kegiatan pembuatan proposal dilakukan
Lebih terperinciBAB 3 KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP
BAB 3 KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP 3.1 Kerangka Teori Penelitian KEHAMILAN Pengetahuan ibu hamil Anemia defisiensi Zat Besi Faktor Penyebab : i) Usia Ibu ii) Pendidikan iii) Status ekonomi iv) Kepatuhan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Sekolah di Kota Bogor SMAN 1. Kelas Bertaraf Internasional. 12 Laki-laki 24 Perempuan 12 Laki-laki 25 Perempuan
60 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Desain penelitian ini adalah cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 1 Bogor, Kota Bogor Provinsi Jawa Barat. Lokasi penelitian dilakukan secara
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI BPS ERNAWATI BOYOLALI
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI BPS ERNAWATI BOYOLALI Dian Pratitis, Kamidah Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiyah Surakarta
Lebih terperinciBAB 4 METODOLOGI PENELITIAN
48 BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Jenis Penelitian Desain penelitian adalah kasus kontrol berpadanan (matched) retrospektif. Disain kasus kontrol dapat digunakan untuk menilai berapa besar peran faktor
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PENDIDIKAN BIDAN DENGAN PENGGUNAAN PARTOGRAF DI PUSKESMAS PAGADEN PERIODE MARET SAMPAI JULI 2008
11 HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PENDIDIKAN BIDAN DENGAN PENGGUNAAN PARTOGRAF DI PUSKESMAS PAGADEN PERIODE MARET SAMPAI JULI 2008 Novie E. Mauliku, Nurbaeti, Indrianti Windaningsih ABSTRAK Latar Belakang
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian
METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian payung berjudul Dampak Program Warung Anak Sehat (WAS) terhadap Perilaku Hygiene-Sanitasi Ibu WAS
Lebih terperinciHUBUNGAN PERILAKU IBU TENTANG PEMBERIAN MAKANAN SEIMBANG DENGAN PERUBAHAN BERAT BADAN BALITA DI POSYANDU LOTUS YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI
HUBUNGAN PERILAKU IBU TENTANG PEMBERIAN MAKANAN SEIMBANG DENGAN PERUBAHAN BERAT BADAN BALITA DI POSYANDU LOTUS YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : RIZKY APRILIANA DUVITANINGTYAS 201410104306 PROGRAM
Lebih terperinciIMPLEMENTASI ALGORITMA C4.5 PADA VARIABEL-VARIABEL YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI BALITA DESA KUALA DUA KABUPATEN KUBU RAYA
Buletin Ilmiah Math. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 5, No. 03(2016), hal 257-264 IMPLEMENTASI ALGORITMA C4.5 PADA VARIABEL-VARIABEL YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI BALITA DESA KUALA DUA KABUPATEN
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kelurahan Wongkaditi, Kecamatan Kota Utara, Kota Gorontalo. Rumah Sakit ini
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Prof. Dr. Hi. Aloei Saboe Merupakan Rumah Sakit Umum (RSU) terbesar yang ada di Wilayah Provinsi
Lebih terperinciBAB VI PEMBAHASAN. Pada bab ini akan diuraikan pembahasan mengenai variabel independen
67 BAB VI PEMBAHASAN Pada bab ini akan diuraikan pembahasan mengenai variabel independen (penyuluhan) dan variabel dependen (kunjungan imunisasi) yang telah uji statistik. Dimana uji statistiknya menggunakan
Lebih terperinciREPI SEPTIANI RUHENDI MA INTISARI
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PERKEMBANGAN MOTORIK BALITA USIA 3-5 TAHUN DI POSYANDU DESA CISAYONG WILAYAH KERJA PUSKESMAS CISAYONG KABUPATEN TASIKMALAYA REPI SEPTIANI RUHENDI MA0712020 INTISARI Setiap
Lebih terperinci