BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 29 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan Kondisi Awal Dalam pelaksanaan pembelajaran matematika tentang luas bangun datar dengan kompetensi dasar 3.1 Menghitung Luas bangun Datar pada hari Rabu tanggal 24 Juli 2013 hasil belajar belum maksimal atau tidak mencapai ketuntasan maksimal yang dipersyaratkan. Hasil ulangan formatif menunjukan nilai rata-rata 56,74 dengan tingkat ketuntasan 26 % dari KKM yang dipersyaratkan yaitu 70. Dalam tabel ketuntasan tampak sebagai berikut : Tabel 4. Hasil belajar Siswa Pada Pembelajaran Prasiklus Nilai Frekwensi Jumlah Keterangan Tuntas = 6 x 100 = 26% 23 Belum tuntas 17 x 100 = 74% 23 Jumlah % 60% 40% 20% tuntas tidak tuntas 0% Tuntas tidak tuntas Gambar 3 Ketuntasan Hasil Belajar Matematika pada Prasiklus

2 30 Menurut data di atas tampak bahwa tingkat ketuntasan belajar matematika pada materi luas bangun datar di kelas V semester 1 SD Negeri Pandansari 01 masih rendah. Hanya 6 siswa yang mendapatkan nilai di atas 70 atau 26 % dari seluruh siswa. Ini berarti ada 74 % siswa yang tidak tuntas dalam pembelajaran matematika tersebut. Masih menurut data di atas nilai rata-rata ulangan matematika yang diadakan peneliti pada pembelajaran matematika hanya 56,74,hal ini membuktikan bahwa selama ini konsep yang diterima siswa tentang luas bangun datar belum maksimal. Oleh karena itu, peneliti bersama teman sejawat bersama sama mengidentifikasi kekurangan dari pembelajaran matematika yang telah dilaksanakan,dengan harapan pembelajaran akan mencapai keberhasilan. Permasalahan yang menonjol pada pembelajaran awal adalah siswa tidak menguasai konsep luas bangun datar yang di berikan guru meskipun konsep tersebut telah dijelaskan dan diberi contoh berkali kali. Berdasarkan refleksi dan diskusi dengan teman sejawat telah ditemukan titik kelemahan pembelajaran tersebut yakni tidak digunakannya model pembelajaran yang menarik dan menantang siswa untuk berpikir. Dalam pembelajaran matematika tersebut siswa mengalami banyak permasalahan seperti motivasi rendah,perhatian kurang maksimal dan nilai formatif rendah. Salah satu upaya peneliti untuk memperbaiki pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran jigsaw dengan dibantu alat peraga persegi satuan yang terbuat dari kertas karton untuk mengkonkretkan informasi atau rumus bangun datar yang bersifat verbal. Dengan penggunaaan model pembelajaran jigsaw dan bantuan alat peraga persegi satuan ini diharapkan siswa dapat menguasai konsep luas bangun datar. Dengan penguasaan konsep ini diharapkan hasil belajar matematika tentang Luas bangun datar dapat meningkat dan mencapai kriteria ketuntasan minimal ( KKM ) Siklus I Tahap Perencanaan Perbaikan pembelajaran pada siklus I pada pembelajaran matematika tentang luas bangun datar ini merupakan perbaikan pembelajaran dari hasil pembelajaran yang dilaksanakan pada pra siklus berdasarkan refleksi guru dan diskusi dengan teman sejawat. Dalam rencana pembelajaran yang telah dirumuskan yaitu luas bangun datar dengan indikator menemukan rumus Luas Bangun Datar peneliti mempersiapkan

3 31 perangkat pembelajaran yaitu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran,Soal tes formatif,lembar Kegiatan Siswa,lembar observasi keaktifan siswa,lembar observasi kinerja guru,dan perangkat pembelajaran yang mendukung.dan demi suksenya pelaksanaan pembelajaran dengan model jigsaw dengan alat peraga persegi satuan ini, dua hari sebelum pelaksanaan siklus I,siswa diberikan penjelasan guru sebagai peneliti tentang langkah-langkah model pembelajaran jigsaw dan cara penggunaan alat peraga satuan persegi. Rencana perbaikan pembelajaran secara garis besar terdiri dari kegiatan awal,kegiatan inti,dan kegiatan akhir Tahap Pelaksanaan Kegiatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan materi Luas bangun datar guru bertindak sebagai peneliti melaksanakan siklus I pada tanggal 19 dan 23 Agustus 2013 di Kelas V SD Negeri Pandansari 01 dengan jumlah siswa 23 orang.pada Siklus I ini indikator yang direncanakan peneliti adalah menemukan rumus Luas bangun datar yang terdiri dari dua pertemuan dengan rincian sebagai berikut : a. guru mempersiapkan pembelajaran dengan menyuruh siswa berdoa,mengabsen siswa,dan memberikan informasi serta menjelaskan tujuan pembelajaran dan memotivasi agar selalu giat belajar; b. siswa mengerjakan soal yang diberikan guru yaitu menuliskan rumus luas bangun persegi panjang sebagai apersepsi; c. siswa dibagi menjadi 4 kelompok yang setiap kelompok terdiri dari 5-6 orang,setiap orang diberi tugas untuk menghitung luas segitiga dan luas trapesium secara acak yaitu perpaduan siswa yang pandai dan kurang pandai; d. Setiap 2-3 siswa yang mendapat tugas menghitung luas bangun segitiga, trapesium,jajar genjang,dan layang-layang berkumpul dalam satu kelompok ahli untuk mendiskusikan cara menghitung luas bangun segitiga dan trapesium dibawah bimbingan guru dengan bantuan alat peraga persegi satuan dan kerangka segitiga dan trapesium; e. Setelah kelompok ahli setelah selesai berdiskusi dan mampu menghitung luas segitiga dan trapesium,jajar genjang,dan layang-layang kelompok ahli kembali ke kelompok induk dan mendiskusikannya bersama kelompok induk;

4 32 e. Setiap kelompok induk mempresentasikan di depan kelas hasil diskusi kelompok tentang rumus luas bangun datar; f. siswa dan guru menyimpulkan dan merangkum hasil diskusi kelompok maupun diskusi kelas tentang rumus luas bangun datar. h. siswa menyelesaikan ulangan formatif (post test ) Hasil Tindakan Selama siswa mengikuti pembelajaran Matematika pada Siklus I dengan menerapkan model pembelajaran Jigsaw dan dukungan alat peraga persegi satuan keaktifan siswa meningkat secara signifikan yaitu sesuai dengan hasil penilaian yang dilakukan observer seperti tampak pada tabel di bawah ini : Tabel 5. Hasil Penilaian Aktivitas siswa Kelas V SD Negeri Pandansari 01 pada Siklus I Pelaksanaan Skor yang diperoleh Rata-rata Prosentase Kriteria ( Skor Maksimal 25 ) Pertemuan I 17 3,40 68 % Cukup Pertemuan II 19 3,80 76 % Baik Berdasarkan data di atas pada pertemuan pertama Siklus I hasil penilaian observer terhadap aktivitas belajar siswa hanya 68 % dengan katagori cukup,namun pada pertemuan kedua aktivitas meningkat tajam menjadi 76 % dengan kategori baik. Menurut observer maupun teman sejawat aktivitas siswa ini belum tampak maksimal karena ada sebagian siswa yang belum mengetahui urutan pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model Jigsaw,dan aktivitas bertanya siswa yang kurang maksimal dan diperbaiki pada Siklus II. Hasil belajar atau hasil post test yang dilakukan oleh peneliti pada Siklus I ini tertera pada tabel 4 sebagai berikut :

5 33 Tabel 6 Hasil belajar Siswa Pada Pembelajaran Siklus I Nilai Frekwensi Jumlah Keterangan Tuntas =19 x 100 = 82% 23 tidak tuntas x 100 = 18% Jumlah % 80% 60% 40% 20% tuntas tidak tuntas 0% Tuntas tidak tuntas Gambar 4 Ketuntasan Hasil Belajar Matematika pada siklus I Dari hasil belajar Matematika pada materi Luas bangun datar di atas dapat dijelaskan bahwa dengan penerapan model pembelajaran jigsaw diperoleh hasil belajar siswa yang sangat tinggi yaitu dengan ketuntasan 82 % siswa bernilai di atas 70 dan ratarata hasil belajar yang telah mencapai 72,83. Hasil pengamatan observer tentang siswa antara lain adanya peningkatan pemahaman konsep bangun datar secara nyata,bukan hapalan rumus belaka. Siswa mulai mencoba menggunakan persegi satuan dan model pembelajaran jigsaw secara antusias untuk menentukan rumus luas segitiga, trapesium,jajar genjang,dan layang-layang. Dalam pemebelajaran siklus I tampak keaktifan siswa dalam belajar dan tingkat partisipasi siswa meningkat secara drastis. Sehingga pembelajaran siklus I ini tampak cukup optimal jika dibandingkan dengan kegiatan pra siklus.namun peneliti akan berusaha meningkatkan hasil belajar siswa pada Siklus II.

6 Hasil Observasi Penilaian dilakukan oleh observer pada proses pembelajaran dengan cara melakukan pengamatan secara langsung dengan menggunakan lembar penilaian kinerja guru dalam menerapkan model pembelajaran Jigsaw. Hasil pengamatan dalam proses pembelajaran ini tampak pada tabel 5 yaitu : Tabel 7 Hasil Penilaian Guru dalam menerapkan Model pembelajaran Jigsaw pada Siklus I pertemuan pertama No. Aspek yang diamati Dilakukan Skor I. Kegiatan awal pembelajaran ya Tidak Memberi salam,berdoa,dan presensi 2. Mengkondisikan kelas dan peralatan 3. Memberi motivasi siswa 4. Melakukan apersepsi 5. Menyampaikan tujuan pembelajaran II Kegiatan Inti pembelajaran 1. Membagi siswa dalam kelompok 2. Membagi tugas secara individu 3. Tugas individu dibawa ke kelompok ahli 4. Kelompok ahli menemukan rumus luas 5. Membantu siswa merumuskan luas dengan satuan persegi 6. Menjadi fasilitator dalam diskusi kelompok 7. Merumuskan kesimpulan bersama siswa III. Kegiatan Akhir 1. Memberi penguatan 2. Memberikan soal latihan 3. Melakukan tindak lanjut Jumlah Jumlah Skor Total Skor 35 Prosentase 62 % Kategori Cukup

7 35 Pada pertemuan kedua Siklus I kinerja guru mengalami peningkatan dibandingkan pada pertemuan pertama,hal ini dapat dilihat pada tabel 6 sebagai berikut : Tabel 8 Hasil Penilaian Guru dalam Menerapkan Model Pembelajaran Jigsaw pada Siklus I Pertemuan Kedua No. Aspek yang diamati Dilakukan Skor I. Kegiatan awal pembelajaran ya Tidak Memberi salam,berdoa,dan presensi 2. Mengkondisikan kelas dan peralatan 3. Memberi motivasi siswa 4. Melakukan apersepsi 5. Menyampaikan tujuan pembelajaran II Kegiatan Inti pembelajaran 1. Membagi siswa dalam kelompok 2. Membagi tugas secara individu 3. Tugas individu dibawa ke kelompok ahli 4. Kelompok ahli menemukan rumus luas 5. Membantu siswa merumuskan luas bagun datar dengan bantuan satuan persegi 6. Menjadi fasilitator dalam diskusi kelompok 7. Merumuskan kesimpulan bersama siswa III. Kegiatan Akhir 1. Memberi penguatan 2. Memberikan soal post test 3. Melakukan tindak lanjut Jumlah Jumlah Skor Total Skor 47 Prosentase 83 % Kategori Baik Walaupun kinerja guru pada pertemuan kedua Siklus I ini sudah baik,namun dengan kondisi hasil belajar yang belum maksimal, maka kinerja guru akan ditingkatkan pada siklus II.

8 Hasil Refleksi Pada tahap ini observer sekaligus teman sejawat memberikan masukan dan saran agar proses pembelajaran pada Siklus II ditekankan pada penguasaan siswa akan model pembelajaran jigsaw untuk meningkatkan aktivitas siswa maupun kinerja guru yang muaranya membawa dampak meningkatkan hasil belajar siswa. Menurut observer hasil kinerja guru pada siklus I pertemuan pertama sebesar 62 % dan pada pertemuan kedua sebesar 83 % masih perlu ditingkatkan lagi agar hasil belajar siswa juga ikut meningkat.dan direncanakan pada Siklus II ini siswa dapat mencapai kompetensi yang diharapkan yaitu dapat menghitung luas bangun datar dengan angka-angka bukan satuan persegi lagi,melainkan dengan satuan baku seperti cm 2 atau m Siklus II Tahap Perencanaan Perbaikan pembelajaran pada siklus II pada pembelajaran matematika tentang luas bangun datar ini merupakan perbaikan pembelajaran dari hasil pembelajaran yang dilaksanakan pada par siklus I berdasarkan refleksi guru dan diskusi dengan teman sejawat. Dalam rencana pembelajaran yang telah dirumuskan yaitu materi luas bangun datar dengan indikator Menghitung Luas Bangun Datar peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yaitu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran,Soal tes formatif,lembar Kegiatan Siswa,lembar observasi keaktifan siswa,lembar observasi kinerja guru,dan perangkat pembelajaran yang mendukung. Rencana perbaikan pembelajaran secara garis besar terdiri dari kegiatan awal,kegiatan inti,dan kegiatan akhir Tahap Pelaksanaan Kegiatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan materi Luas bangun datar guru bertindak sebagai peneliti melaksanakan siklus I pada tanggal 26 dan 30 Agustus 2013 di Kelas V SD Negeri Pandansari 01 dengan jumlah siswa masih sama yaitu 23 orang.pada Siklus II ini indikator yang direncanakan peneliti adalah Menghitung Luas bangun datar yang terdiri dari dua pertemuan dengan rincian sebagai berikut : a. guru mempersiapkan pembelajaran dengan menyuruh siswa berdoa,mengabsen siswa,dan memberikan informasi serta menjelaskan tujuan pembelajaran dan memotivasi agar selalu giat belajar;

9 37 b. siswa mengerjakan soal yang diberikan guru yaitu menghitung luas bangun segitiga,trapesium,jajar genjang,dan layang-layang; c. siswa dibagi menjadi 4 kelompok yang setiap kelompok terdiri dari 5-6 orang,setiap orang diberi tugas untuk menghitung luas segitiga, luas trapesium,luas jajar genjang,dan luas layang-layang tidak menggunakan bantuan persegi satuan lagi secara acak yaitu perpaduan siswa yang pandai dan kurang pandai; d. Setiap 2-3 siswa yang mendapat tugas menghitung luas bangun segitiga, trapesium,jajar genjang,dan layang-layang berkumpul dalam satu kelompok ahli untuk mendiskusikan cara menghitung luas bangun segitiga, trapesium,jajar genjang,dan layang-layang dengan satuan persegi dibawah bimbingan guru ; e. Setelah kelompok ahli selesai berdiskusi dan mampu menghitung luas segitiga dan trapesium,jajar genjang,dan layang-layang dalam satuan persegi,kelompok ahli kembali ke kelompok induk dan mendiskusikannya bersama kelompok induk; e. Setiap kelompok induk mempresentasikan di depan kelas hasil diskusi kelompok tentang luas segitiga,trapesium,jajar genjang,dan layang-layang dalam satuan persegi. f. siswa dan guru menyimpulkan dan merangkum hasil diskusi kelompok maupun diskusi kelas tentang cara menghitung luas bangun bagun datar; h. siswa menyelesaikan soal latihan Hasil Tindakan Selama siswa mengikuti pembelajaran Matematika pada Siklus II dengan menerapkan model pembelajaran Jigsaw dwalaupun tanpa dukungan alat peraga persegi satuan keaktifan siswa meningkat secara signifikan yaitu sesuai dengan hasil penilaian yang dilakukan observer seperti tampak pada tabel di bawah ini :

10 38 Tabel 9 Hasil Penilaian Aktivitas siswa Kelas V SD Negeri Pandansari 01 pada Siklus II Pelaksanaan Skor yang diperoleh Rata-rata Prosentase Kriteria ( Skor Maksimal 25 ) Pertemuan I 22 4,40 88 % Baik Pertemuan II 24 4,80 96 % Baik sekali Berdasarkan data di atas pada pertemuan pertama Siklus II hasil penilaian observer terhadap aktivitas belajar siswa mencapai 88 % 68 % dengan katagori baik,dengan meningkat lagi menjadi 96 % dengan kategori baik sekali. Menurut observer yang sekaligus teman sejawat aktivitas siswa ini pasti akan mendukung perolehan hasil belajar pada pelaksanaan post test pada siklus II pertemuan kedua. Hasil belajar atau hasil post test yang dilakukan oleh peneliti pada Siklus II ini tertera pada tabel 8 sebagai berikut : Tabel 10 Hasil belajar Siswa Pada Pembelajaran Siklus II Nilai Frekwensi Jumlah Keterangan Tuntas =22 x 100 = 91% 23 tidak tuntas x 100 = 9% Jumlah

11 39 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% tuntas tidak tuntas 30% 20% 10% 0% Tuntas Tidak tuntas Gambar 4 Ketuntasan Hasil Belajar Matematika pada siklus II Dari hasil belajar Matematika pada materi Luas bangun datar di atas dapat dijelaskan bahwa dengan penerapan model pembelajaran jigsaw diperoleh hasil belajar siswa yang sangat tinggi yaitu dengan ketuntasan 91 % siswa bernilai di atas 70 dan ratarata hasil belajar yang telah mencapai 83,87. Hasil pengamatan observer tentang siswa antara lain adanya peningkatan pemahaman konsep bangun datar secara nyata,bukan hapalan rumus belaka. Dalam penelitian ini terbukti dengan digunakannya model pembelajaran jigsaw dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar dan tingkat partisipasi siswa meningkat secara drastis. Juga hasil belajar siswa meningkat drastis dengan ketuntasan belajar yang mencapai 96 % Penelitian ini dianggap berhasil Hasil Observasi Penilaian dilakukan oleh observer pada proses pembelajaran dengan cara melakukan pengamatan secara langsung dengan menggunakan lembar penilaian kinerja guru dalam menerapkan model pembelajaran Jigsaw. Hasil pengamatan dalam proses pembelajaran ini tampak pada tabel 9 yaitu :

12 40 Tabel 11 Hasil Penilaian Guru dalam menerapkan Model pembelajaran Jigsaw pada Siklus II pertemuan pertama No. Aspek yang diamati Dilakukan Skor I. Kegiatan awal pembelajaran ya Tidak Memberi salam,berdoa,dan presensi 2. Mengkondisikan kelas dan peralatan 3. Memberi motivasi siswa 4. Melakukan apersepsi 5. Menyampaikan tujuan pembelajaran II Kegiatan Inti pembelajaran 1. Membagi siswa dalam kelompok 2. Membagi tugas secara individu 3. Tugas individu dibawa ke kelompok ahli 4. Kelompok ahli menghitung luas bangun datar 5. Membantu siswa menghitung luas 6. Menjadi fasilitator dalam diskusi kelompok 7. Merumuskan kesimpulan bersama siswa III. Kegiatan Akhir 1. Memberi penguatan 2. Memberikan soal latihan 3. Melakukan tindak lanjut Jumlah 6 8 Jumlah Skor Total Skor 50 Prosentase 89 Kategori baik

13 41 Pada pertemuan kedua Siklus II pertemuan kinerja guru mengalami peningkatan luar biasa dibandingkan pada pertemuan pertama,hal ini dapat dilihat pada tabel 10 sebagai berikut : Tabel 12 Hasil Penilaian Guru dalam menerapkan Model pembelajaran Jigsaw pada Siklus II pertemuan kedua No. Aspek yang diamati Dilakukan Skor I. Kegiatan awal pembelajaran ya Tidak Memberi salam,berdoa,dan presensi 2. Mengkondisikan kelas dan peralatan 3. Memberi motivasi siswa 4. Melakukan apersepsi 5. Menyampaikan tujuan pembelajaran II Kegiatan Inti pembelajaran 1. Membagi siswa dalam kelompok 2. Membagi tugas secara individu 3. Tugas individu dibawa ke kelompok ahli 4. Kelompok ahli menghitung luas bangun datar 5. Membantu siswa menghitung luas 6. Menjadi fasilitator dalam diskusi kelompok 7. Merumuskan kesimpulan bersama siswa III. Kegiatan Akhir 1. Memberi penguatan 2. Memberikan soal post test 3. Melakukan tindak lanjut Jumlah Jumlah Skor Total Skor 54 Prosentase 96% Kategori Baik sekali

14 Hasil Refleksi Pada tahap ini observer sekaligus teman sejawat peneliti memberikan masukan dan saran agar proses pembelajaran pada Siklus II sudah mencapai maksimal baik dari segi aktivitas siswa,kinerja guru maupun hasil belajar siswa. Dan penelitian ini dianggap berhasil secara signifikan. 4.2 Hasil Analisis Data Pengamatan yang dilakukan oleh observer maupun guru sebagai peneliti mengahsilkan data-data hasil belajar matematika melalui penerapan model pembelajaran jigsaw pada kelas VI tentang Luas bangun datar pada Siklus I dan Siklus II sebagai berikut : Aktivitas Belajar Siswa dalam penerapan model jigsaw Hasil perbandingan aktivitas siswa dalam pembelajaran Siklus I dan Siklus II tampak dalam table 11 sebagai berikut : Table 13 Perbandingan aktivitas siswa dalam pembelajaran Siklus I dan Siklus II Pelaksanaan Skor yang diperoleh Rata-rata Prosentase Kriteria ( Skor Maksimal 25 ) Siklus I Pertemuan I 17 3,40 68 % Cukup Pertemuan II 19 3,80 76 % Baik Siklus II Pertemuan I 22 4,40 88 % Baik Pertemuan II 24 4,80 96 % Baik sekali

15 43 Dalam diagram akan tampak sebagai berikut : 120% 100% 80% 60% 40% 20% 0% SIKLUS I PERT.1 SIKLUS I PERT.2 SIKLUS II PERT. 1 SIKLUS II PERT.2 Gambar 5 : Perbandingan aktivitas siswa pada siklus I dan Siklus II Hasil Belajar Matematika Kelas V SDN Pandansari 01 Hasil belajar Matematika Siswa Kelas V SDN Pandansari 01 pada materi Luas bangun datar dapat dilihar pada tabel 13 sebagai berikut :

16 44 Tabel 14: Ketuntasan Hasil Tes Formatif Pembelajaran Matematika Pra Siklus Siklus I Siklus II Rentang Nilai Jml Prosentase Jml Prosenta Jml Prosentase Siswa ( % ) Siswa se Nilai ( % ) ( % ) Jumlah Tuntas Tidak tuntas Jumlah Nilai Rata-rata 56,74 72,83 84,13 Nilai tertinggi Nilai terendah Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai rata-rata hasil belajar siswa pada kondisi awal adalah 56,74. Pada perbaikan pembelajaran siklus I menjadi 72,83 dan pada siklus II nilai rata-rata menjadi 84,13,ini berarti meningkat 48 % dari kondisi awal atau pra siklus. Nilai ketuntasan pada kondisi awal hanya ada 6 siswa yang mencapai ketuntasan atau 26 % saja. Pada Siklus I ketuntasan meningkat tajam menjadi 19 siswa atau 82 % dari kseleuruhan dan pada siklus II ketuntasan ini meningkat secara signifikan menjadi 22 siswa atau 96 %. Nilai tertinggi pada kondisi awal 80,meningkat menjadi 95 pada siklus I dan lebih meningkat lagi menjadi 100 pada siklus II. Bahkan ada 5 orang siswa yang bernilai 100. Nilai terendah pada kondisi awal 30,pada siklus II menjadi 60,dan masih terdapat 1 orang siswa yang belum tuntas yaitu bernilai 60 pada Siklus II.

17 45 Dari tabel 13 di atas dapat digambarkan dengan diagram batang sebagai berikut : prasiklus siklus I siklus II 0 Pra Siklus Siklus I Siklus II Gambar 6 Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Kelas V pada Prasiklus,Siklus I dan Siklus II 120% 100% 80% 60% 40% 20% 26% Prasiklus siklus I Siklus II 0% Pra Siklus Siklus I Siklus II Gambar 7 Prosentase ketuntasan Hasil Belajar Matematika Kelas V pada Prasiklus,Siklus I dan Siklus II

18 Nilai rata Rata Pra Siklus Siklus I Siklus II Gambar 8 Nilai Rata-Rata Hasil Belajar Matematika Kelas V pada Kondisi Prasiklus,Siklus I dan Siklus II Nilai rata Rata Nilai Tertinggi Nilai Terendah 20 0 Pra Siklus Siklus I Siklus II Gambar 9 Nilai tertinggi dan Nilai terendah Hasil Belajar Matematika Kelas V pada Kondisi Prasiklus,Siklus I dan Siklus II

19 47 Dari data tabel maupun diagram di atas dapat dikatakan bahwa penelitian ini dapat dikatakan sudah melebihi indikator keberhasilan. Keberhasilan penelitian ini tidak lepas dari penggunaan model pembelajaran yang inovatif sekaligus menyenangkan bagi anak yaitu model pembelajaran jigsaw. 4.3 Pembahasan Ketuntasan Hasil Belajar Melalui hasil penelitian ini telah menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar matematika pada siswa kelas V untuk materi Luas Bangun Datar. Hasil penelitian dapat dilihat dari tabel tentang ketuntasan belajar menurut prosentase yang tuntas dan tidak tuntas. Tabel 15. Jumlah Siswa yang Tuntas pada Pembelajaran Matematika NO Kategori Pra Siklus Siklus I Siklus II 1 Tuntas Tidak Tuntas Seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa menurut tabel 14 tersebut,sudah sangat jelas bahwa ketuntasan belajar Matematika tentang Luas Bangun Datar pada Kelas V Semester 1 di SDN Pandansari 01 pada siklus II sudah mencapai batas maksimal seperti yang tercamtum dalam indikator keberhasilan penelitian ini yaitu 80 % siswa telah mencapai ketuntasan,namun pada Siklus II ini ada 1 orang siswa yang belum tuntas karena memperoleh nilai di dibawah 70,siswa ini hanya memperoleh nilai 60. Ada beberapa faktor yang menyebabkan siswa tersebut belum mencapai ketuntasan maksimal yaitu : 1. Siswa sering mengalami miskonsepsi dalam menerima pembelajaran; 2. Siswa ini sering tidak masuk sekolah karena alasan sakit; 3. Faktor fisik siswa yang disinyalir kurang memenuhi gizi seperti siswa normal lainnya; 4. Belum ada layanan bimbingan khusus yang dilakukan guru untuk memperbaiki pembelajaran, dan ini akan menjadi tugas guru sebagai peneliti untuk memperbaiki hasil pembelajaran siswa yang bermasalah ini Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran

20 48 Berdasarkan analisis data,diperoleh kejelasan bahwa aktivitas pembelajaran melalui penggunaan model pembelajaran jigsaw ini sangat tinggi pada Siklus I maupun Siklus II. Disetiap Siklus selalu mengalami peningkatan aktivitas siswa secara signifikan yaitu pada Siklus I pertemuan pertama skor aktivitas siswa 17,rata-rata 3,40,dan prosentase 68 %,pada pertemuan kedua meningkat lagi menjadi 19 skor,rata-rata 3,80,dan 76 % siswa aktif,pada Siklus II pertemuan pertama skor aktivitas siswa 22,ratarata 4,40 dengan prosentase 88 %,dan aktivitas ini meningkat tajam pada pertemuan kedua yaitu skor 24,nilai rata-rata 4,8 dan prosentase 96 % Kinerja dan Aktivitas Guru dalam Proses Pembelajaran Kinerja dan Aktivitas Guru dalam Proses Pembelajaran dapat dilihat dalam tabel berikut : Tabel 16. Aktivitas dan Kinerja Guru dalam Proses Pembelajaran Matematika Proses Pembelajaran Jml Skor Prosentase( % ) Kategori Siklus I Pertemuan Cukup Siklus I Pertemuan Baik Siklus II Pertemuan Baik Sekali Siklus II Pertemuan Baik Sekali Berdasarkan tabel 15 di atas telah terjadi peningkatan aktivitas dan kinerja guru yang mendukung keberhasilan pembelajaran pada proses pembelajaran Matematika tentang Luas Bangun Datar di Kelas V semester 1 SDN Pandansari 01,di tiap-tiap pertemuan jumlah skor aktivitas dan kinerja guru mengalami peningkatan yang signifikan,penilaian di atas didasarkan pada hasil observasi oleh pengamat selama pembelajaran Siklus I dan Siklus II di mana guru yang bertindak sebagai peneliti telah bertindak sesuai dengan yang diharapkan seperti menjadi fasilitator yang baik,mengarahkan,memberikan umpan balik,dan menjelaskan cara penggunaan alat/media satuan persegi,dan memberikan penjelasan singkat tentang model pembelajaran jigsaw Kemampuan Guru dalam Mengelola Pembelajaran Kemampuan guru dalam mengelola proses pembelajaran memegang peran penting dalam kesuksesan pembelajaran. Apalagi Model Pembelajaran Jigsaw yang menurut sebagian siswa adalah jenis model pembelajaran baru yang menantang,cukup merepotkan guru sebagai peneliti jika persiapannya tidak matang. Maka langkah guru sebagai peneliti

21 49 yaitu mempersiapkan cara penggunaaan model pembelajaran jigsaw dan penggunaan alat peraga satuan persegi dua hari sebelum pembelajaran Siklus I dimulai merupakan langkah tepat demi tercapainya proses pembelajaran yang maksimal.kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran ini dapat di lihat dari tabel observasi kinerja guru yang di setiap pertemuan antar siklus meningkat secara signifikan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Kondisi Awal Berdasarkan data dan dokumentasi hasil nilai ulangan diketahui siswa memperoleh hasil belajar atau prestasi yang kurang. Hal ini

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 27 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Yang menjadi subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN Mangunsari 05 Salatiga dengan jumlah siswa 40, laki-laki sebanyak 24

Lebih terperinci

BAB IV. Nilai Rata-rata < Belum Tuntas 52, Tuntas Jumlah

BAB IV. Nilai Rata-rata < Belum Tuntas 52, Tuntas Jumlah BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi Awal Penelitian ini berawal dari rendahnya hasil belajar matematika siswa SDN Wonomerto 03 Kecamatan Bandar Kabupaten Batang, berdasarkan observasi awal

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 24 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Dari hasil observasi dan hasil tes, baik tes lesan maupun tes tertulis dapat disimpulkan dan dianalisa bahwa pembelajaran dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4. Pelaksanaan Tindakan 4.. Kondisi Awal Hasil belajar IPA siswa kelas V SD Negeri Sawahjoho 0 Kecamatan Warungsem Kabupaten Batang Semester I Tahun Pelajaran 203/204

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi Awal Berdasarkan pengamatan hasil belajar kelas I SD Negeri 4 Boloh pada awal semester 2 Tahun pelajaran 2011 / 2012, banyak siswa yang kurang aktif,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian Per Siklus Hasil penelitian dapat dilihat dari data yang ditemukan selama siklus berlangsung. Dalam pebaikan pembelajaran yang telah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 16 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Kondisi Awal Berdasarkan hasil evaluasi pada tes semester I tahun pelajaran 2011/2012 banyak siswa yang kurang aktif dalam mengikuti proses pembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab IV ini akan dibahas tentang hasil penelitian meliputi deskripsi kondisi awal, deskripsi hasil siklus I, deskripsi hasil perbaikan pada siklus II, pembahasan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 53 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Subyek Penelitian Penelitian dilakukan di kelas V Sekolah Dasar Negeri 2 Candiroto semester II tahun pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 25 siswa.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan Hasil tindakan pada siklus I dan siklus II akan dideskripsikan sehingga dapat diketahui dengan jelas perbandingan antara prasiklus, siklus

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 19 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Siklus I 4.1.1.1 Perencanaan Tindakan Perencanaan tindakan siklus I dimulai memilih materi yang akan diajarkan yaitu panjang satuan

Lebih terperinci

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan :

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan : 40 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilaksanakan di SD Negeri Wringingintung 01 yang dilaksanakan dalam 2 siklus. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SDN 1 Krobokan Kecamatan Juwangi Kabupaten Boyolali Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilakukan di SDN 1 Krobokan Kecamatan Juwangi Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi kondisi awal Berdasarkan pengamatan hasil belajar kondisi pra siklus di kelas IV SD Negeri Kalipancur 02 yang berjumlah 30

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Tegalharjo 02 Semester I Tahun Pelajaran 2012/2013 SD Negeri Tegalharjo 02 Kecamatan Trangkil Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 43 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus (Kondisi Awal) Pembelajaran pada prasiklus ini, penulis menggunakan metode pembelajaran konvensional yaitu dengan metode ceramah. Guru mengawali

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum SDN Mangunsari 06 Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SDN Mangunsari 06 Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014. Alamat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 29 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian dilakukan dalam praktek pembelajaran di kelas V SDN Kebowan 02 Kecamatan Suruh dengan jumlah 21 siswa yang terdiri dari 10 siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian tindakan kelas ini mengikuti prosedur penelitian sesuai dengan prosedur pada rencana tindakan yaitu: a. Perencanaan Sebelum

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Bagian ini, akan menguraikan tiga sub judul yaitu deskripsi Prasiklus/kondisi awal, deskripsi siklus I, dan deskripsi siklus II. Deskripsi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Deskripsi Pra Siklus Sebelum dilakukan Penelitian Tindakan Kelas, peneliti melakukan survei awal. Survei awal ini dimaksudkan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Distribusi Ketuntasan Belajar IPA kelas IV Pada Prasiklus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Distribusi Ketuntasan Belajar IPA kelas IV Pada Prasiklus 23 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Pelaksanaan Tindakan Proses perbaikan pembelajaran yang telah dilaksanakan dapat di uraikan secara singkat tentang hasil-hasil yang diperoleh dari setiap tahap

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Pada tahapan ini peneliti akan menyajikan data-data hasil penelitian tindakan kelas pada masing-masing siklus yang dimulai dari pra siklus, siklus

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 24 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Sekolah Secara geografis SD Negeri 2 Plosoharjo terletak di Desa Plosoharjo Kecamatan Toroh Kabupaten Grobogan. Berada di

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 45 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Proses perbaikan pembelajaran yang peneliti laksanakan dapat peneliti uraikan secara singkat tentang hasil-hasil yang diperoleh dari setiap

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dengan menerapkan Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dengan menerapkan Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Dengan menerapkan Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) terbukti dapat meningkatkan aktivitas belajar siwa dan hasil belajar siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1. Kondisi Awal 1.1.1. Kondisi Aktifitas Pembelajaran Pelaksanaan pembelajaran khususnya pembelajaran IPA di SDN Kalangsono 02 Kecamatan Banyuputih Kabupaten Batang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Kondisi awal hasil observasi penelitian diketahui bahwa hasil belajar matematika siswa kelas enam SD Negeri Simpar masih rendah. Hal tersebut

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Kondisi Prasiklus Prasiklus dilaksanakan pada minggu 1 dan 2 bulan September 2012 dengan dibantu oleh teman sejawat sebagai pengamat. Dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN TINDAKAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN TINDAKAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN TINDAKAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Peserta didik SD Negeri Sidomulyo 01 Kecamatan Gunungwungkal Kabupaten Pati pada umumnya berasal dari keluarga yang ekonominya menengah ke

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Awal Pembelajaran di SD Negeri 2 Padas masih bersifat konvensional dimana guru dalam proses pembelajaran hanya menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Penelitian dilakukan di kelas 5 SD Negeri Sukorejo Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang. Jumlah siswa di kelas 5 sebanyak 19 terdiri dari

Lebih terperinci

Perencanaan Tindakan BAB IV

Perencanaan Tindakan BAB IV BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi Awal Sebelum pelaksanan siklus 1 dan siklus 2, terlebih dahulu peneliti melakukan observasi awal dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan

Lebih terperinci

Skor Ketuntasan Jumlah Siswa Presentase (%) < 90 Tidak Tuntas 22 88% 90 Tuntas 3 12% Jumlah %

Skor Ketuntasan Jumlah Siswa Presentase (%) < 90 Tidak Tuntas 22 88% 90 Tuntas 3 12% Jumlah % BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Kondisi Pra Siklus Sebelum pelaksanaan penelitian, guru lebih banyak melakukan mengajar dengan model konvensional. Model konvensional disini berupa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Prasiklus Kondisi prasiklus merupakan titik awal munculnya penelitian tindakan kelas ini. Dalam pembelajaran awal pada mata pelajaran PKn tentang globalisasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 30 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Kondisi awal merupakan keadaan siswa sebelum PTK dilakukan. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di kelas 2 SD

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil penelitian 4.1.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Wlahar dengan subjek penelitian seluruh siswa kelas 4 sebanyak 27

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan 1.1.1. Deskripsi Kondisi Awal Proses pembelajaran matematika pada pra siklus guru menggunakan metode pembelajaran konvensional, dimana guru

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Tlogo Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Jumlah siswa kelas 4 pada SDN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Dukuh 03 Kecamatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Dukuh 03 Kecamatan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Dukuh 03 Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga. Jumlah siswa kelas 4 pada SDN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Pra Siklus (Kondisi Awal) Sebelum dilakukan penelitian di SDN Sawangan 03 khususnya di kelas 4 pada mata pelajaran Matematiuka, guru lebih sering menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 40 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Sebelum pelaksanaan siklus 1 dan siklus 2 terlebih dahulu peneliti melakukan observasi awal dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 16 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN 6 Tanjungrejo Jekulo Kudus tahun pelajaran 2012/2013

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan 4.1.1. Pra Siklus Kondisi awal ketika guru menerapkan metode ceramah dan penggunaan alat peraga dalam kelompok kecil adalah siswa tidak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Pelaksanaan Tindakan Pada bagian pelaksanaan tindakan, akan diuraikan empat subbab yaitu kondisi awal, siklus 1, siklus 2 dan pembahasan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.1.Deskripsi Kondisi Awal Aktifitas pembelajaran khususnya pembelajaran Matematika di SD Subah 04 Kecamatan Subah Kabupaten Batang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab IV ini akan dibahas mengenai hasil pelaksanaan penelitian, perbandingan hasil penelitian antar siklus, dan pembahasan hasil penelitian yang akan disajikan

Lebih terperinci

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan 4.1 Deskripsi Per Siklus Dari instrumen-instrumen yang telah disiapkan untuk menjaring data awal (pra tindakan penelitian) melalui dokumentasi siswa dan hasil belajar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran SDN Samban 02 Penelitian ini dilakukan di SDN Samban 02 Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang. Dilihat dari letak geografisnya SDN Samban 02 terletak di

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus Gambaran yang dijadikan pangkal menentukan permasalahan upaya peningkatan hasil belajar IPA di kelas V SD menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SDN Kalibeji 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang yang terletak di lingkungan rumah warga dan jauh dari pasar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Setting dan Kareakteristik Subjek Penelitian 4.1.1 Deskripsi Setting Penelitian Lokasi diadakannya penelitian adalah SD Negeri Kebumen 01 Kecamatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Sekolah Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Gabahan Kecamatan Mlati Kabupaten Sleman Semester II Tahun Ajaran 2011/2012 dengan Subjek Penelitian Siswa

Lebih terperinci

B b a IV H s a i s li Pe P n e e n l e iltiita i n a Da D n a Pe P m e b m a b h a a h s a a s n 4 1

B b a IV H s a i s li Pe P n e e n l e iltiita i n a Da D n a Pe P m e b m a b h a a h s a a s n 4 1 Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan Bab IV ini menjelaskan tentang hasil penelitian dan pembahasan, berturut-turut akan dibahas mengenai deskripsi kondisi awal (Pra Siklus), hasil penelitian siklus

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Sidorejo Lor 01 Semester II Tahun Pelajaran 2012/2013 dengan Subjek Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Pra Siklus Kondisi awal sebelum diadakannya tindakan di SD N Ringin Harjo 01 kelas 4 Pada mata pelajaran IPS menunjukkan bahwa ppembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Awal Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas III SD Kayuapu, semester I, yang berjumlah 27 siswa. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1. Kondisi Awal 1.1.1. Kondisi Aktifitas Pembelajaran Pelaksanaan pembelajaran khususnya pembelajaran matematika di SDN Kalangsono 02 Kecamatan Banyuputih Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan jumlah siswa 20 anak yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 11. Lugusari Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu.

BAB III METODE PENELITIAN. dengan jumlah siswa 20 anak yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 11. Lugusari Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu. BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian a. Subjek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan terhadap siswa kelas III SDN I Lugusari Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu Semester Dua

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Kondisi Awal Proses pembelajaran sebelum pelaksanaan tindakan kelas, guru mengajar secara konvensional atau hanya menggunakan ceramah saja. Guru cenderung mentransfer

Lebih terperinci

Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Diskripsi Siklus 1 1) Perencanaan Tindakan Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Perencanaan tindakan didasarkan pada hasil studi pendahuluan yang bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Proses pembelajaran sebelum pelaksanaan tindakan kelas, guru mengajar secara konvensional atau hanya menggunakan ceramah saja. Guru cenderung mentransfer

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Kondisi awal hasil observasi penelitian diketahui bahwa hasil belajar matematika siswa kelas IV SD Negeri Batiombo 02 masih rendah. Hal tersebut

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil belajar Siswa Pra Siklus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil belajar Siswa Pra Siklus 34 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Pra Siklus Berdasarkan hasil observasi hasil belajar siswa di kelas 4 SD N 3 Gedong dengan jumlah siswa 28 anak pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 27 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal 4.1.1.1 Kondisi Proses Pembelajaran Kondisi pembelajaran yang terpusat pada guru terjadi pada pembelajaran matematika di

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. No Ketuntasan Belajar Jumlah Siswa Jumlah Persentase 1 Tuntas 6 31 % 2 Belum Tuntas % Jumlah %

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. No Ketuntasan Belajar Jumlah Siswa Jumlah Persentase 1 Tuntas 6 31 % 2 Belum Tuntas % Jumlah % BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal SD Negeri Karangwage 01 adalah sekolah yang berada di Pedesaan dengan kondisi sekolah yang belum memenuhi sarana prasarana pembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4. Hasil Penelitian 4.1. Sebelum Perbaikan ( Pra Siklus ) Berdasarkan hasil tes formatif sebelum diadakan perbaikan pembelajaran sampai pelaksanaan perbaikan pembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Gambaran Sekolah Sebelum peneliti melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terlebih dahulu peneliti melakukan observasi di kelas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Gambaran Sekolah Penelitian ini dilakukan di SD N Mangunsari 06 Semester II Tahun Pelajaran 2011/2012. SD N Mangunsari 06 berada di

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan dalam praktek pembelajaran dikelas 4 SDN Mongunsari 05 salatiga dengan jumlah siswa 21 pada pembelajaran IPA pokok

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Prasiklus Jumlah siswa Presentase (%) , ,33 JUMLAH

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Prasiklus Jumlah siswa Presentase (%) , ,33 JUMLAH 24 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus (Kondisi Awal) Kondisi awal merupakan keadaan siswa sebelum penelitian tindakan kelas dilakukan. Berdasarkan hasil observasi yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Penelitian dilakukan dikelas 4 SD Negeri Gumawang 03 Kecamatan Pecalungan Kabupaten Batang pada pada semester II tahun pelajaran 2012/2013 yang berjumlah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 22 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus (Kondisi Awal) Pembelajaran pada prasiklus ini, penulis menggunakan metode Student Teams Achievmet Division (STAD). Guru mengawali pembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELTIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELTIAN DAN PEMBAHASAN 30 4.1 Hasil Penelitian BAB IV HASIL PENELTIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab IV ini akan dibahas tentang hasil penelitian meliputi deskripsi kondisi pra siklus, deskripsi hasil siklus 1, deskripsi hasil perbaikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 21 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Kondisi Awal Sebelum diadakan penelitian pada tahap awal terlebih dahulu diadakan pengamatan terhadap subjek. Pengamatan berupa pelajaran biasa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan Dalam pelaksanaan tindakan penelitian ini akan menguraikan antara lain: (1) kondisi awal, (2) siklus I, (3) siklus II, dan (4) pembahasan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Peneliatian dilakukan di SD Negeri Ujung-ujung 02 merupakan SD yang terletak di Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. SD Negeri Ujung-ujung 02 berada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 38 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1Deskriptif Kondisi Awal Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Plobangan Kecamatan Selomerto Kabupaten Wonosobo, dalam hal ini siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi Pra Siklus Pelaksanaan prasiklus pada tanggal 26 September 2012 dengan dibantu oleh teman sejawat sebagai pengamat. Dalam pelaksanaan pembelajaran diawali

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 42 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Subjek Penelitian Sekolah Dasar Negeri Tegowanuh Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung terletak di Desa Tegowanuh Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBELAJARAN Pelaksanaan Tindakan Kondisi Awal

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBELAJARAN Pelaksanaan Tindakan Kondisi Awal 21 4.1. Pelaksanaan Tindakan 4.1.1. Kondisi Awal BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBELAJARAN Hasil belajar Bahasa Indonesia siswa kelas I SD Negeri 4 Jono Kecamatan Tawangharjo Kabupaten Grobogan sebelum

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Lembaga pendidikan yang akan dijadikan tempat pelaksanaan penelitian yaitu SD Kumpulrejo 03 Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga. 4.2

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Deskripsi Pra Siklus Sebelum Perbaikan Pembelajaran Sebelum perbaikan pembelajaran mata pelajaran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Deskripsi Pra Siklus Sebelum Perbaikan Pembelajaran Sebelum perbaikan pembelajaran mata pelajaran BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Deskripsi Pra Siklus 4.1.1. Sebelum Perbaikan Pembelajaran Sebelum perbaikan pembelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas 4 di Kecamatan Pamotan Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Pelaksanaan Tindakan 1.1.1 Kondisi Awal Sebelum pelaksanaan siklus 1 dan siklus 2, terlebih dahulu peneliti melakukan observasi awal dengan tujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini akan membahas hasil penelitian yang telah peneliti lakukan. Pembahasan hasil penelitian meliputi rencana tindakan, pelaksanaan tindakan dan observasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal (Pra Siklus) Kondisi awal adalah kondisi belajar siswa sebelum penelitian tindakan kelas dilakukan. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Proses pembelajaran sebelum pelaksanaan tindakan kelas, guru mengajar secara konvensional atau hanya menggunakan ceramah saja. Guru cenderung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, selama 3 bulan mulai bulan Juli 2013 sampai dengan bulan

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, selama 3 bulan mulai bulan Juli 2013 sampai dengan bulan 22 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian Penelitian Tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN 3 Panjang Utara Bandar Lampung, selama 3 bulan mulai bulan Juli 2013 sampai dengan bulan September

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 5 SD Negeri Jombor Kec Tuntang Kab Semarang. Jumlah siswa kelas 5 di SD Negeri Jombor Kecamatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 2 siklus dan setiap siklus dilakukan 3 kali pertemuan dengan memanfaatkan model pembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 22 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pra Siklus Pembelajaran pra siklus dilaksanakan pada minggu 3 bulan September 2012. Pelaksanaan pembelajaran pra siklus pada mata pelajaran IPA tentang hubungan

Lebih terperinci

PELAKSANAAN TINDAKAN

PELAKSANAAN TINDAKAN 21 BAB III PELAKSANAAN TINDAKAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Waktu Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan pada hari Rabu 11 dan 18 dan 25 April 2012 untuk Siklus

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 16 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Kondisi Awal Sebelum pelaksanaan siklus I dan siklus II penulis terlebih dahulu melakukan observasi awal dengan tujuan mengetahui tingkat hasil

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Dukuh 01 Salatiga, dengan subyek penelitian yaitu siswa kelas 4. Total subyek

Lebih terperinci

Tabel 4.1 Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 4 SD Negeri Tunggulsari Semester I/ Pra Siklus

Tabel 4.1 Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 4 SD Negeri Tunggulsari Semester I/ Pra Siklus BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1. Pelaksanaan Tindakan 1.1.1. Deskripsi Kondisi Awal Berdasarkan hasil pengamatan yang sudah dilakukan saat pembelajaran IPA, siswa terlihat kurang semangat dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum melaksanakan proses penelitian, terlebih dahulu peneliti melakukan kegiatan observasi dengan tujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal Berdasarkan tes uji kompetensi matematika pada pokok bahasan pecahan ternyata hasilnya kurang memuaskan. Begitu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Nilai Frekuensi % Keterangan Nilai Rata-rata < ,36 Belum Tuntas 59, ,64 Tuntas Jumlah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Nilai Frekuensi % Keterangan Nilai Rata-rata < ,36 Belum Tuntas 59, ,64 Tuntas Jumlah BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Awal Penelitian ini berawal dari rendahnya hasil belajar membaca siswa SD Negeri 3 Sindurejo. Data yang diperoleh guru dari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Berdasarkan observasi yang telah dilakukan peneliti terhadap hasil belajar siswa kelas 5 SDN Karangduren 04 sebelum dilaksanakan penelitian

Lebih terperinci