BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. dan merupakan pelopor jaringan cineplex di Indonesia. Jaringan bioskop ini tersebar di

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. dan merupakan pelopor jaringan cineplex di Indonesia. Jaringan bioskop ini tersebar di"

Transkripsi

1 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Latar Belakang Perusahaan Cineplex XXI(Cineplex 21 Group) adalah sebuah jaringan bioskop di Indonesia, dan merupakan pelopor jaringan cineplex di Indonesia. Jaringan bioskop ini tersebar di beberapa kota besar di seluruh Indonesia dan sebagian besar di antaranya terletak di dalam pusat perbelanjaan, dengan film - film Hollywood dan Indonesia sebagai menu utama, dan didukung oleh teknologi tata suara Dolby Digital dan THX. Seiring dengan tuntutan perkembangan zaman, Cineplex XXI telah melakukan sejumlah pembenahan dan pembaharuan, di antaranya adalah dengan membentuk jaringan bioskopnya menjadi 3 merek terpisah, yakni Cinema 21, Cinema XXI, dan The Premiere untuk target pasar berbeda. 21 Cineplex Group memiliki jaringan bioskop terbanyak yang tersebar di seluruh Nusantara. Sebelum Cineplex XXIberdiri, Cinema 21 menguasai keseluruhan pangsa pasar penonton bioskop Indonesia dengan memberlakukan harga tiket bervariasi dan jenis film yang diputar, sesuai dengan lokasi dan target yang dituju. Setelah Cineplex XXI berdiri, perlahan Cinema 21 berubah menjadi jaringan bioskop kelas dua, dengan sebagian besar film yang diputar merupakan film - film karya negeri sendiri dan film - film asing yang tidak diputar di Cineplex XXI lagi. Namun hal ini tidak berlaku di beberapa kota di luar Jakarta yang belum tersedia Cineplex XXI dan tidak banyak terdapat Cinema

2 52 Cineplex XXIpertama kali didirikan di Plaza Indonesia Entertainment X'nter, dengan 4 buah teater reguler dan 2 buah teater Premiere. Cineplex XXIyang diberi nama Studio XXI ini merupakan satu - satunya Cineplex XXIyang menggunakan sofa empuk di studionya, dan memiliki sertifikat THX. Mayoritas film - film yang diputar di Cineplex XXImerupakan film - film Hollywood, baik yang terbaru, ataupun yang telah tersimpan lama. Namun beberapa Cineplex XXIjuga turut memutar film Indonesia, sesuai dengan lokasi dan pasar pengunjung pusat perbelanjaan yang bersangkutan. Beberapa Cinema 21 turut direnovasi menjadi Cineplex XXI, dengan penambahan karpet, perubahan desain, dan penggantian kursi studio. Setiap tahunnya, kemunculan Cineplex XXI di kota - kota besar terus meningkat, menggantikan kemunculan Cinema 21. Tidak hanya itu, beberapa Cineplex XXImaupun 21 masih terus melakukan pembenahan. Di penghujung 2008, seiring dengan perkembangan teknologi 3D dan makin maraknya film - film berbasis format tersebut, Cineplex XXIturut mengaplikasikan teknologi Dolby Digital Cinema 3D. Jumlah bioskop Cineplex XXIyang mengadakan fasilitas ini pun masih terus bertambah, seiring dengan perkembangan film - film berformat digital dan 3D yang makin meningkat jumlahnya. Perbedaan mencolok antara Cineplex XXIdengan Cinema 21 adalah dengan disediakannya sejumlah fasilitas seperti cafe, lounge, hingga ruang merokok di sejumlah gerai Cineplex XXI. Ditargetkan untuk pecinta film yang menginginkan fasilitas yang lebih mewah, terdapat pula The Premiere, suatu konsep bioskop yang diperlengkapi dengan segala kemewahan yang ada, termasuk di dalamnya lobby khusus, kursi khusus layaknya kelas

3 53 bisnis di dalam sebuah pesawat, dan juga selimut serta kemewahan - kemewahan lainnya. The Premiere hingga saat ini baru hadir di beberapa Cineplex XXI, yaitu EX Plaza Indonesia, Plaza Senayan, Supermal Karawaci, Senayan City, Pondok Indah, Emporium Pluit, Puri dan Gading di Jakarta serta Tangerang yang mematok harga Rp ,00 Rp ,00. Bandung merupakan kota pertama yang menghadirkan The Premiere di luar Jakarta. Dibuka pada tanggal 1 Mei 2009, The Premiere di Bandung terletak di Ciwalk XXI dengan harga Rp ,00. Untuk melengkapi kenyamanan para penonton, kini telah diluncurkan sistem mobile ticketing (MTix), untuk pemesanan tiket melalui SMS dan website. Untuk saat ini, MTix hanya tersedia di sebagian besar Cineplex XXIdan Cinema 21. Penonton yang ingin menggunakan fasilitas ini diharuskan mendatangi loket Cineplex XXIatau 21 yang bersangkutan untuk proses registrasi.

4 Waktu dan Tempat Penelitian dilakukan di Kampus Anggrek Universitas Bina Nusantara di Jl. Kebon Jeruk Raya 27, Kemanggisan, Kebon Jeruk, Jakarta. Penelitian dilakukan pada bulan Februari Juni Tabel 3.1 Tabel Jadwal Kegiatan Penelitian No Keterangan Febru Maret April Mei Juni ari Analisa Masalah 2 Studi Pustaka & Litelatur (Jurnal-Jurnal) 3 Model & Variabel Penelitian 4 Rancangan Kuesioner 5 Penyebaran Kuesioner Tahap Pengujian Validitas dan Realibilitas Penyebaran Kuesioner Tahap 2 8 Analisa Hasil Kuesioner (Uji Korelasi &Regresi) 9 Hasil Penelitian

5 55 Pelaksanaan penelitian dimulai dengan melakukan analisa masalah pada minggu ke-3 hingga minggu ke-4 bulan Februari 2011, kemudian dilanjutkan dengan mencari studi pustaka dan literatur yang berhubungan dengan masalah yang ada pada minggu ke- 1 sampai minggu ke-4 bulan Maret Setelah itu menentukan model dan variabel penelitian pada minggu ke-3 bulan Maret 2011 hingga minggu ke-1 bulan April Setelah selesai menentukan model dan variabel penelitian, maka dibuat perancangan kuesioner selama 2 minggu, yaitu pada minggu ke-1 bulan April 2011 hingga minggu ke-2 bulan April Setelah perancangan kuesioner telah dibuat, selanjutnya dilakukan penyebaran kuesioner tahap 1 yang dilaksanakan selama 2 minggu yaitu pada minggu ke-2 bulan April 2011 hingga minggu ke-3 bulan April Setelah penyebaran tahap 1 selesai dilaksanakan, maka dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas. Pengujian dimulai pada minggu ke-3 bulan April 2011 hingga minggu ke-4 bulan April Apabila hasil pengujian telah valid maka selanjutnya dilaksanakan penyebaran kuesioner tahap 2 yang dimulai pada minggu ke-1 bulan Mei 2011 hingga minggu ke-3 bulan Mei Setelah penyebaran tahap 2 selesai dilaksanakan, dilakukan analisa hasil kuesioner yaitu uji korelasi dan regresi yang dilaksanakan selama 3 minggu, yaitu pada minggu ke-2 bulan Mei 2011 hingga minggu ke-4 bulan Mei Tahap berikutnya adalah membuat hasil penelitian yang dilaksanakan selama 15 minggu yang dimulai dari minggu ke-4 bulan Februari 2011 hingga minggu ke-2 bulan Juni 2011.

6 Metode Pengumpulan Data Populasi dan Sampel Populasi Populasi yang kami gunakan sebagai objek penelitian adalah mahasiswa dan mahasiswi Universitas Bina Nusantara semua jurusan yang masih aktif kuliah, yaitu BINUSIAN 2011, 2012, 2013 dan Sampel Sampel dari penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Bina Nusantara seluruh jurusan angkatan 2011, 2012, 2013, dan Sampel diambil dari populasi dengan perhitungan sampel menggunakan rumus Isacc dan Michael Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut : 1. Angket atau Kuesioner Penelitian ini menggunakan angket atau kuesioner, daftar pernyataan dibuat secara berstruktur dengan bentuk pernyataan pilihan dengan menggunakan skala pengukuran Likert Scale dan pertanyaan terbuka (open question). Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang pengaruh Viral Marketing terhadap pengguna situs jejaring sosial Facebook.

7 57 Nilai pada setiap pernyataan yang di dapat akan dicatat untuk selanjutnya di masukkan (di-entry) kedalam program SPSS Metode Analisis Model Penelitian Model penelitian yang kami gunakan adalah seperti gambar di bawah ini. Inclusion Need to Belong (X1) Inclusion Individuation (X2) H8 H7 H2 Forwarding of Online Content (Z) Affection Altruism (X3) H3 H4 H9 H6 Control Personal Growth (X4) Curiosity (X5) 0 H5 1 2 Consumption of Online Content (Y) Gambar 3.1 Model Penelitian

8 Variabel Penelitian Tabel 3.2 Variabel Penelitian VARIABEL SUB VARIABEL ITEM QUESTIONER Saya menerima informasi film-film terbaru 1.Acceptance malalui tautan (link/url) 21Cineplex dari (X1.1) teman. 1.Inclusion - Need to Belong (X1) 2. Timeliness (X1.2) 3.Friendly (X1.3) 4.Careless (X1.4) 5.Partnership (X1.5) 6.Participation (X1.6) Saya menerima informasi film terbaru melalui tautan (link/url) 21Cineplex dari teman pada waktu yang sesuai. Saya menyukai desain tautan (link/url) 21Cineplex yang muncul pada wall saya. Saya mendapat perhatian dari teman dengan menerima informasi film dari tautan (link /URL) 21Cineplex. Saya dapat memperat hubungan dengan teman pada saat menerima informasi film melalui tautan (link/url) 21Cineplex dari teman. Saya memahami keinginan teman saya agar saya menonton film tersebut pada saat mengirimkan informasi film melalui tautan (link/url) 21Cineplex.

9 59 VARIABEL SUB VARIABEL ITEM QUESTIONER 1.Inclusion - Saya menerima informasi yang berguna Need to Belong (X1) 7.Goodness (X1.7) melalui tautan (link/url) 21Cineplex yang dikirimkan teman. 2.Inclusion- Individuation (X2) 3.Affection- Altruism (X3) 1.Purpose (X2.1) 2.Innovativeness (X2.2) 3.Demographic (X2.3) 1.Product Involvement (X3.1) 2.Message Intrigue (X3.2) Saya merasa teman saya sangat mengerti informasi film yang saya sukai ketika mengirimkan tautan (link/url) 21Cineplex. Saya merasa cara penyebaran informasi film-film terbaru dari 21Cineplex melalui sharing informasi dengan tautan (link/url) di wall Facebook sangat inovatif. Saya mengetahui pengirim informasi yang mengirimkan tautan (link/url) 21Cineplex. Saya yakin dengan komentar teman yang mengirimkan informasi terbaru melalui tautan (link/url) bahwa yang bersangkutan memang benar merekomendasikan untuk menonton film. Saya memahami pesan yang disampaikan oleh teman dalam tautan (link/url) 21Cineplex yang dikirim.

10 60 VARIABEL SUB VARIABEL ITEM QUESTIONER Saya merasa informasi yang dikirimkan oleh 3.Other teman melalui tautan (link/url) 21Cineplex Involvement juga sangat berguna bagi teman saya yang (X3.3) lain. Saya semakin yakin dengan pesan yang 3.Affection- Altruism (X3) 4.Message Involvement (X3.4) 5.Vengeance (X3.5) 6.Dissonance Reduction (X3.6) dikirimkan melalui tautan (link/url) 21Cineplex apabila ada banyak teman lain yang ikut berpartisipasi memberi komentar pada tautan (link/url) 21Cineplex. Saya mengetahui kekecewaan seorang teman terhadap film tertentu dari komentarnya pada tautan (link/url) 21Cineplex yang dikirimkan pada saya. Saya sering menonton film karena dipicu oleh komentar teman dalam tautan (link/url) 21Cineplex yang dikirimkan. 4. Control Personal Growth (X4) 1.Purpose (X4.1) Saya dapat memutuskan apakah saya akan menonton atau tidak film ini setelah saya menerima tautan (link/url) 21Cineplex yang dikirim teman.

11 61 VARIABEL SUB VARIABEL ITEM QUESTIONER Saya semakin ingin menonton film ini karena 2. Self-Confidence (X4.2) komentar teman pada tautan (link/url) 21Cineplex yang dikirim sangat mendukung. Saya mengalami perubahan yang berarti 4. Control Personal Growth (X4) 5. Curiosity (X5) 3. Transition (X4.3) 4. Pattern (X4.4) 5. Balance (X4.5) 1.Exploration (X5.1) dengan saling memberikan sharing informasi melalui pengiriman tautan (link/url) 21Cineplex. Saya mendapatkan manfaat dari tautan (link/url) 21Cineplex yang dikirim oleh teman sehingga saya akan mencontoh hal baik tersebut. Saya mendapatkan informasi yang lengkap dengan adanya banyak komentar teman untuk satu tautan (link/url) sehingga saya mengetahui dengan pasti positif dan negatifnya. Saya dapat mengklik link pada tautan (link/url) 21Cineplex yang dikirim oleh teman untuk lebih mengetahui informasi film tersebut.

12 62 VARIABEL SUB VARIABEL ITEM QUESTIONER Saya akan memberi komentar pada tautan 2. Absorption (link/url) yang dikirim oleh teman terutama (X5.2) untuk film-film yang sesuai kegemaran saya. 5. Curiosity (X5) 3. Novelty (X5.3) 4.Complexity (X5.4) 1. Forwarding Information (Y1) Saya memperoleh wawasan baru dari tautan (link/url) 21Cineplex yang dikirim teman. Saya mendapatkan informasi film yang banyak dan kompleks dari tautan (link/url) berdasarkan komentar-komentar yang diberikan teman-teman. Seberapa sering anda meneruskan kembali (mem-forward) informasi yang anda terima di wall Facebook kepada teman yang lain? 6.Consumption of Online Content (Y) 2. Finding Support (Y2) 3. Consumer Needs (Y3) Seberapa sering anda mencari informasi lanjutan tentang film-film terbaru dengan googling/ browsing di internet? Seberapa sering anda menonton film pada media-media digital yang lain (seperti You Tube, dvd,dll), dalam arti tidak menonton di bioskop?

13 63 VARIABEL SUB VARIABEL ITEM QUESTIONER Seberapa sering anda menggunakan layanan 1. Interpersonal Comunication (Z1) chatting messenger di Facebook? Seberapa sering anda membuka Facebook? Seberapa sering anda membuka website 21Cineplex? 7. Forwading of Online Content (Z) 2. Inclusion (Pencantuman) (Z2) Apakah anda pernah mengirimkan sharing tautan (link/url) 21Cineplex yang berisi informasi film-film terbaru? Jika ya, seberapa sering anda mengirimkan tautan (link/url) ini? 3. E- Mail/Instan Messaging (Z3) Seberapa sering anda membuka inbox pada Facebook? 4.E-WOM (Z4) Seberapa sering anda mendapat respon dan membalas respon dari orang lain (saling memberi komentar) pada wall Facebook? 5.Spesifik URL (Z5) Seberapa sering anda mencantumkan tautan (link/url) thread atau status yang anda buat pada Facebook?

14 64 VARIABEL SUB VARIABEL ITEM QUESTIONER Seberapa sering anda mengubah atau 7.Forwading of Online Content (Z) 6.Control (Pengendalian) (Z6) 7. Feed Back (Z7) memperbaharui thread atau tautan (link/url) yang anda buat? Seberapa sering anda mendapat respon dan membalas respon dari orang lain (saling memberi komentar) pada wall Facebook? (Z.7) 3.5 Hipotesa Hipotesa berdasarkan Analisa Korelasi Berdasarkan hasil analisa variabel-variabel pada model penelitian ini, maka dapat dibuat hipotesa korelasi, yaitu Hipotesa 1 : : Tidak ada hubungan antara variabel Inclusion - Need to Belong (X1) : Ada hubungan antara variabel Inclusion - Need to Belong (X1) dengan

15 65 variabel Forwarding of Online Content (Z). Hipotesa 2 : : Tidak ada hubungan antara variabel Inclusion - Individuation (X2) : Ada hubungan antara variabel Inclusion - Individuation (X2) dengan variabel Forwarding of Online Content (Z). Hipotesa 3 : : Tidak ada hubungan antara variabel Affection - Altrusim (X3) dengan variabel Forwarding of Online Content (Z). : Ada hubungan antara variabel Affection - Altrusim (X3) dengan variabel Forwarding of Online Content (Z). Hipotesa 4 : : Tidak ada hubungan antara variabel Control - Personal Growth (X4) : Ada hubungan antara variabel Control - Personal Growth (X4) dengan variabel Forwarding of Online Content (Z).

16 66 Hipotesa 5 : : Tidak ada hubungan antara variabel Curiosity (X5) dengan variabel Consumption of Online Content (Y). : Ada hubungan antara variabel Curiosity (X5) dengan variabel Consumption of Online Content (Y). Hipotesa 6 : : Tidak ada hubungan antara variabel Consumption of Online Content (Y) : Ada hubungan antara variabel Consumption of Online Content (Y) Hipotesa berdasarkan Analisa Regresi Berganda Berdasarkan hasil analisa variabel - variabel pada model penelitian ini, maka dapat dibuat hipotesa regresi,yaitu Hipotesa 7 : : Tidak ada pengaruh antara variabel Inclusion - Need to Belong (X1) : Ada pengaruh antara variabel Inclusion - Need to Belong (X1) dengan variabel Forwarding of Online Content (Z).

17 67 Hipotesa 8 : : Tidak ada pengaruh antara variabel Inclusion - Individuation(X2) : Ada pengaruh antara variabel Inclusion - Individuation (X2) dengan variabel Forwarding of Online Content (Z). Hipotesa 9 : : Tidak ada pengaruh antara variabel Affection - Altruism (X3) dengan variabel Forwarding of Online Content (Z). : Ada pengaruh antara variabel Affection - Altruism (X3) dengan variabel Forwarding of Online Content (Z). Hipotesa 10 : : Tidak ada pengaruh antara variabel Control - Personal Growth (X4) : Ada pengaruh antara variabel Control - Personal Growth (X4) dengan variabel Forwarding of Online Content (Z).

18 68 Hipotesa 11 : : Tidak ada pengaruh antara variabel Curiosity (X5) dengan variabel Consumption of Online Content (Y). : Ada pengaruh antara variabel Curiosity (X5) dengan variabel Consumption of Online Content (Y). Hipotesa 12 : : Tidak ada pengaruh antara variabel Consumption of Online Content (Y) : Ada pengaruh antara variabel Consumption of Online Content (Y).

Operation Quality Management [ Service Blueprint Cineplex 21 Group ]

Operation Quality Management [ Service Blueprint Cineplex 21 Group ] Operation Quality Management [ Service Blueprint Cineplex 21 Group ] Nama Anggota Kelompok: Haryaman Justisia 1201120 Ryanda Oki Azhari 1201120 Syahrul Rasyid 1201124342 Wisena Perceka 1201120 Landasan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. dengan 4 buah teater reguler dan 2 buah teater Premiere. Cinema XXI yang diberi

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. dengan 4 buah teater reguler dan 2 buah teater Premiere. Cinema XXI yang diberi BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Latar Belakang Perusahaan Cinema XXI pertama kali didirikan di Plaza Indonesia Entertainment X'nter, dengan 4 buah teater reguler dan 2 buah teater Premiere. Cinema XXI

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 46 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data 1. Data Primer Data primer dapat diperoleh langsung dari obyek penelitian secara langsung dari sumber utama dengan melakukan observasi wawancara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Cineplex 21 Group adalah jaringan bioskop terbesar di Indonesia, dan merupakan pelopor jaringan Cineplex di Indonesia. Jaringan bisokop ini tersebar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri hiburan (entertainment) nasional maupun global

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri hiburan (entertainment) nasional maupun global 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan industri hiburan (entertainment) nasional maupun global menyebabkan persaingan yang sangat ketat dalam memperebutkan pangsa pasar seperti sekarang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun belakangan ini, Indonesia mengalami krisis moneter yang

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun belakangan ini, Indonesia mengalami krisis moneter yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Beberapa tahun belakangan ini, Indonesia mengalami krisis moneter yang menyebabkan bisnis di Indonesia melemah bahkan jatuh. Dampak dari krisis moneter

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. merupakan pelopor jaringan Cineplex di Indonesia. Jaringan bioskop ini tersebar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. merupakan pelopor jaringan Cineplex di Indonesia. Jaringan bioskop ini tersebar BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Perusahaan Cineplex 21 group adalah jaringan bioskop terbesar di Indonesia, dan merupakan pelopor jaringan Cineplex di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan dunia usaha saat ini telah membawa para pelaku dunia

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan dunia usaha saat ini telah membawa para pelaku dunia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan dunia usaha saat ini telah membawa para pelaku dunia usaha ke persaingan global yang tidak dapat dihindari, persaingan global sudah merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diminati oleh masyarakat perkotaan saat ini adalah hiburan perfilman.

BAB I PENDAHULUAN. diminati oleh masyarakat perkotaan saat ini adalah hiburan perfilman. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat perkotaan saat ini memiliki banyak aktivitas dan kesibukan serta rutinitas sehari-hari yang membuat masyarakat menjadi jenuh. Oleh karena itu, masyarakat

Lebih terperinci

BAB I BAB I PENDAHULUAN. sarana dan prasarana untuk mendapatkan hiburan tersebut. Tiap individu bebas

BAB I BAB I PENDAHULUAN. sarana dan prasarana untuk mendapatkan hiburan tersebut. Tiap individu bebas BAB I PENDAHULUAN BAB I 1.1 Latar Belakang Penelitian. Tidak dapat dihindari, setiap individu membutuhkan sarana hiburan dalam daftar kebutuhan hidupnya. Seiring perkembangan jaman, dapat ditemukan berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengambil sikap dalam menghadapi perkembangan teknologi dan informasi yang

BAB I PENDAHULUAN. mengambil sikap dalam menghadapi perkembangan teknologi dan informasi yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi di dunia terus mengalami peningkatan dan mempengaruhi hampir seluruh kegiatan manusia. Hal ini menunjukkan bahwa tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bioskop berasal dari kata BOSCOOP (bahasa Belanda yang juga berasal dari Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bioskop berasal dari kata BOSCOOP (bahasa Belanda yang juga berasal dari Bahasa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bioskop berasal dari kata BOSCOOP (bahasa Belanda yang juga berasal dari Bahasa Yunani) yang artinya Gambar Hidup. Bioskop sendiri adalah tempat untuk menonton pertunjukan

Lebih terperinci

Desain Interior Cinema 21 Dengan Suasana Gothic

Desain Interior Cinema 21 Dengan Suasana Gothic Desain Interior Cinema 21 Dengan Suasana Gothic Briantito Adiwena 3406100057 Dosen Pembimbing Thomas Ari K, MT Latar Belakang Surabaya Kota Surabaya adalah ibukota Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Surabaya

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. antara Content, Accuracy, Format, Ease of Use, dan Timeliness dengan Satisfaction

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. antara Content, Accuracy, Format, Ease of Use, dan Timeliness dengan Satisfaction BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Berpikir Penelitian ini diawali dengan mengetahui permasalahan objek penelitian yang akan diteliti, yaitu untuk mengetahui apakah ada hubungan dan pengaruh antara

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo 21 Cineplex Sumber : 21cineplex.com

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo 21 Cineplex Sumber : 21cineplex.com BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 CINEMA 21 CINEMA 21, merupakan kelompok bioskop terbesar di Indonesia yang memulai kiprahnya di industri hiburan sejak tahun 1987. Lebih dari

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang ada di sekitarnya. Dengan pemakaian teknologi informasi, maka dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. yang ada di sekitarnya. Dengan pemakaian teknologi informasi, maka dapat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Perkembangan dunia teknologi yang berkembang dengan pesat akhir-akhir ini mendorong penggunaan teknologi di segala bidang, dalam menunjang kegiatan usaha.

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN DAN ANALISA DATA SURVEY

BAB III TINJAUAN DAN ANALISA DATA SURVEY 37 BAB III TINJAUAN DAN ANALISA DATA SURVEY 3.1. Cinema XXI 3.1.1. Hasil Survey Berikut adalah data dari hasil survey pada cinema XXI di Plaza Senayan 3.1.2. Data Perusahaan Nama : Cinema XXI Bentuk Usaha

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. tinggi yang berkesinambungan, lembaga ini terus berkembang.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. tinggi yang berkesinambungan, lembaga ini terus berkembang. 3.1 Latar Belakang Perusahaan BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BINUS UNIVERSITY pada awalnya adalah sebuah lembaga pendidikan komputer jangka pendek yang berdiri pada tanggal 21 Oktober 1974 dengan nama Modern

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Kuesioner Penelitian Analisis dan Perancangan Sistem Pemesanan Tiket Berbasis. Mobile. Jenis Kelamin (Pilih salah satu): Laki-laki Perempuan

LAMPIRAN. Kuesioner Penelitian Analisis dan Perancangan Sistem Pemesanan Tiket Berbasis. Mobile. Jenis Kelamin (Pilih salah satu): Laki-laki Perempuan L1 LAMPIRAN Kuesioner Penelitian Analisis dan Perancangan Sistem Pemesanan Tiket Berbasis Mobile Nama : Umur : th Jenis Kelamin (Pilih salah satu): Laki-laki Perempuan Petunjuk Pengisian: Berilah tanda

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai jaringan komunitas menjadi kian mudah tanpa harus terhalang tempat dan

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai jaringan komunitas menjadi kian mudah tanpa harus terhalang tempat dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, pembentukkan berbagai jaringan komunitas menjadi kian mudah tanpa harus terhalang tempat dan waktu. Kecanggihan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. kesimpulan untuk menjawab tujuan pembelajaran studi kasus ini, yaitu :

BAB V PENUTUP. kesimpulan untuk menjawab tujuan pembelajaran studi kasus ini, yaitu : BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Berdasarkan analisis pada bab sebelumnya, dapat ditarik beberapa kesimpulan untuk menjawab tujuan pembelajaran studi kasus ini, yaitu : 1. Mengenai situasi kompetisi dalam

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pada perancangan suatu sistem diperlukan analisis yang tepat sehingga proses pembuatan sistem dapat berjalan dengan lancar dan sistem yang dibuat sesuai dengan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari rutinitas yang mereka lakukan. Untuk menghilangkan ketegangan

BAB I PENDAHULUAN. dari rutinitas yang mereka lakukan. Untuk menghilangkan ketegangan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada era saat ini, dapat kita lihat dalam kehidupan sehari-hari terutama di kota-kota besar seperti Jakarta banyak orang selalu sibuk dengan pekerjaan dan rutinitas

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN. dan reliabilitas butir- butir pertanyaan yang ada dikuesioner sebagai langkah awal.

BAB 4 HASIL PENELITIAN. dan reliabilitas butir- butir pertanyaan yang ada dikuesioner sebagai langkah awal. BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Responden Kuesioner Kuesioner uji coba disebarkan pada 30 responden untuk menguji validitas dan reliabilitas butir- butir pertanyaan yang ada dikuesioner sebagai langkah awal.

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Pada PT. Nusantara Sejahtera Raya 4.1.1 Analisis QFD 4.1.1.1 Langkah langkah Analisis QFD pada Layanan M-Tix Cinema XXI Langkah awal yang dilakukan dalam analisis

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah anak muda usia produktif membuat para peritel pun tidak akan kesusahan

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah anak muda usia produktif membuat para peritel pun tidak akan kesusahan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tingginya angka pertumbuhan pasar ritel Indonesia, yang membuat Indonesia banyak diminati baik oleh peritel asing, maupun peritel lokal. Mengingat potensi yang dimiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat khususnya bagi mereka yang tinggal di kota besar seperti Bandung,

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat khususnya bagi mereka yang tinggal di kota besar seperti Bandung, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri hiburan saat ini telah menjadi salah satu gaya hidup bagi masyarakat khususnya bagi mereka yang tinggal di kota besar seperti Bandung, berbagai aktivitas

Lebih terperinci

APAKAH PEMASARAN MEDIA SOSIAL ITU?

APAKAH PEMASARAN MEDIA SOSIAL ITU? Sosial media dengan cepat mendahului email sebagai cara primer yang digunakan oleh masyarakat untuk berbagi berita dan informasi online. Facebook memiliki lebih dari 1 miliar pengguna, lebih dari 55 juta

Lebih terperinci

JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5, No.2, (2016) ( X Print) F-133

JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5, No.2, (2016) ( X Print) F-133 JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5, No.2, (2016) 2337-3520 (2301-928X Print) F-133 Desain Interior Sinepleks Brylian Plaza Kendari Berkonsep New Experience dengan Langgam Neo-Gothic R. Adi Wardoyo, Firman

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN BAHASAN. Langkah pertama yang dilakukan adalah menyebarkan kuesioner uji coba

BAB 4 HASIL DAN BAHASAN. Langkah pertama yang dilakukan adalah menyebarkan kuesioner uji coba 66 BAB 4 HASIL DAN BAHASAN 4.1 Responden Kuesioner Langkah pertama yang dilakukan adalah menyebarkan kuesioner uji coba kepada 30 responden dari mahasiswa aktif semua jurusan Universitas Bina Nusantara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, maka dibutuhkan kepraktisan dalam segala hal termasuk penerapan pada sistem penjualan. Salah satu penerapannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tepat dan akurat sehingga mengakibatkan persaingan yang semakin kompetitif.

BAB I PENDAHULUAN. tepat dan akurat sehingga mengakibatkan persaingan yang semakin kompetitif. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perkembangan teknologi dan komunikasi saat ini begitu pesat, seiring dengan pesatnya laju perkembangan ini dituntut adanya informasi yang cepat, tepat dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di PT. Electronic Solution Indonesia, di wilayah Jakarta Utara, yaitu store toko yang ada

Lebih terperinci

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan dewasa ini telah masuk dalam era baru, dimana menonton

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan dewasa ini telah masuk dalam era baru, dimana menonton BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan dewasa ini telah masuk dalam era baru, dimana menonton sudah menjadi life syle atau gaya hidup masyarakat perkotaan. Hal ini dapat di lihat dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang Persaingan pasar yang semakin ketat secara tidak langsung akan mempengaruhi usaha suatu perusahaan dalam mempertahankan pangsa pasar. Perusahaan dituntut untuk memahami

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam hal komunikasi fisik (bertatap muka langsung), komunikasi data dan

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam hal komunikasi fisik (bertatap muka langsung), komunikasi data dan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dan kemajuan teknologi yang cukup pesat membuat masyarakat kita memiliki banyak pilihan kemudahan dalam akses komunikasi, baik dalam hal komunikasi fisik

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dengan semakin majunya teknologi membuat perpustakaan di perguruan tinggi berusaha untuk membangun sistem perpustakaan yang dapat mempermudah user dalam mencari

Lebih terperinci

Penerapan Aplikasi m-ticketing untuk Meningkatkan Layanan pada Bioskop

Penerapan Aplikasi m-ticketing untuk Meningkatkan Layanan pada Bioskop Penerapan Aplikasi m-ticketing untuk Meningkatkan Layanan pada Bioskop Setia Budi 1, Ratna Mariyana 2 1 Staff Pengajar Jurusan Sistem Informasi 2 Alumni Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi

Lebih terperinci

PENGARUH INTENSITAS TERPAAN INFORMASI MELALUI TWITTER TERHADAP TINGKAT KEPUTUSAN PEMBELIAN

PENGARUH INTENSITAS TERPAAN INFORMASI MELALUI TWITTER TERHADAP TINGKAT KEPUTUSAN PEMBELIAN PENGARUH INTENSITAS TERPAAN INFORMASI MELALUI TWITTER TERHADAP TINGKAT KEPUTUSAN PEMBELIAN (Studi Eksplanatif tentang Pengaruh Intensitas Terpaan Informasi Melalui Twitter @cinema21 terhadap Tingkat Keputusan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian yang dilakukan penulis terhadap faktor-faktor yang menjelaskan keputusan konsumen dalam melakukan pembelian pada butik online, penulis memperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pikir Penelitian Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui faktor-faktor apakah yang mempengaruhi kepuasan pemakai jasa Warnet. Untuk itu dalam penelitian ini akan

Lebih terperinci

Portal Akademik Panduan Bagi Mahasiswa

Portal Akademik Panduan Bagi Mahasiswa Software User Manual Portal Akademik Panduan Bagi Mahasiswa Universitas IBA Palembang DAFTAR ISI DAFTAR ISI 2 1. Pendahuluan 3 1.1 Tentang Portal Akademik 3 1.2 Tentang Dokumen 3 2. Petunjuk Penggunaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. membuat setiap bisnis film di bioskop tetap eksis dan mulai mampu bersaing

BAB 1 PENDAHULUAN. membuat setiap bisnis film di bioskop tetap eksis dan mulai mampu bersaing BAB 1 PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Di era global ini persaingan antar dunia perfilman yang semakin ketat membuat setiap bisnis film di bioskop tetap eksis dan mulai mampu bersaing untuk memberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan penelitian ini, yaitu tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan, batasan masalah, metodologi, dan sistematika

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 147 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Flowchart Metode Penelitian Populasi dan sampel Studi Pendahuluan -Analisa Tas Laptop yang sudah ada Studi Pustaka Online Book ReferenceJournal Group Forum Materi Kuliah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. merupakan faktor yang sangat penting bagi strategi marketing, karena dengan

BAB III METODOLOGI. merupakan faktor yang sangat penting bagi strategi marketing, karena dengan BAB III METODOLOGI 3.1 Kerangka Pikir Kerangka pikir menggambarkan kerangka utama yang digunakan dalam menganalisis kajian yang dilakukan dalam tulisan ini. Analisis perilaku konsumen merupakan faktor

Lebih terperinci

BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Tabel 1.1 Daftar Jumlah Penonton Bioskop BlitzMegaplex PVJ Bandung Tahun Jumlah Penonton

BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Tabel 1.1 Daftar Jumlah Penonton Bioskop BlitzMegaplex PVJ Bandung Tahun Jumlah Penonton BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Permasalahan yang diangkat dalam penelitian adalah pada keputusan menonton di Bioskop BlitzMegaplex Paris Van Java Bandung, yaitu terjadinya fluktuasi jumlah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bioskop, fashion, food court, tempat bermain anak, ruang pameran, fitness, meeting

BAB I PENDAHULUAN. bioskop, fashion, food court, tempat bermain anak, ruang pameran, fitness, meeting BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mall merupakan salah satu jenis pusat perdagangan yang cepat berkembang di kota-kota besar di Indonesia (Mario, 2012). Seiring dengan pertumbuhan ekonomi di Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Iklan merupakan salah satu komponen marketing mix yang umum

BAB I PENDAHULUAN. Iklan merupakan salah satu komponen marketing mix yang umum BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Iklan merupakan salah satu komponen marketing mix yang umum dilakukan oleh perusahaan. Bahkan kegiatan iklan dianggap sangat penting jika ingin produknya sukses

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SOLUSI. seniman, penyanyi, penulis, dan musisi). Istilah ini digunakan untuk

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SOLUSI. seniman, penyanyi, penulis, dan musisi). Istilah ini digunakan untuk 32 BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SOLUSI 3.1 Analisis Permasalahan Show business (Bisnis Pertunjukkan) terkadang disingkat menjadi show biz, adalah istilah bahasa sehari-hari untuk segala aspek bisnis

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Penulis melaksanakan kerja praktek Toko Butik Amethyst Ungu pada

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Penulis melaksanakan kerja praktek Toko Butik Amethyst Ungu pada BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1. Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek Penulis melaksanakan kerja praktek Toko Butik Amethyst Ungu pada bagian Pemasaran (marketing) dan terfokus pada prosedur pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini, seiring dengan banyaknya aktivitas yang dilakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini, seiring dengan banyaknya aktivitas yang dilakukan oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi ini, seiring dengan banyaknya aktivitas yang dilakukan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya maka manusia dituntut untuk melakukan segala

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. asal Indonesia yaitu Andrew Darwis, Ronald, dan Budi, yang sedang melanjutkan studi

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. asal Indonesia yaitu Andrew Darwis, Ronald, dan Budi, yang sedang melanjutkan studi BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Latar Belakang Perusahaan Kaskus adalah situs forum komunitas maya terbesar Indonesia dan penggunanya disebut dengan Kaskuser. Kaskus lahir pada tanggal 6 November 1999

Lebih terperinci

customer sudah penuh, dan Ada Tempat jika hotel yang dicari ada. Gambar 4.50 Perancangan Layar Cek Hotel

customer sudah penuh, dan Ada Tempat jika hotel yang dicari ada. Gambar 4.50 Perancangan Layar Cek Hotel 299 Perancangan layar Cek Hotel Halaman ini berisi daftar customer yang telah memesan hotel. Ada 3 pilihan pada halaman ini, yaitu jenis kamar penuh, hotel penuh, dan ada tempat. Admin dapat memilih menu

Lebih terperinci

PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI BLACKBERRY TERHADAP MINAT BELANJA ONLINE MAHASISWA

PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI BLACKBERRY TERHADAP MINAT BELANJA ONLINE MAHASISWA Makalah Nomor: KNSI-275 PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI BLACKBERRY TERHADAP MINAT BELANJA ONLINE MAHASISWA Septi Mariani,SE.,MM 1,Lies Handrijaningsih SE., MM. 2, Christera Kuswahyu Indira SE

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN. menguji validitas dan realbilitas setiap butir-butir pertanyaan kuesioner. Responden

BAB 4 HASIL PENELITIAN. menguji validitas dan realbilitas setiap butir-butir pertanyaan kuesioner. Responden BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1. Responden Kuesioner Sebagai langkah awal, kuesioner disebarkan kepada 30 responden untuk menguji validitas dan realbilitas setiap butir-butir pertanyaan kuesioner. Responden

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia sudah menggunakan teknologi. Manusia dan teknologi hidup berdampingan

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia sudah menggunakan teknologi. Manusia dan teknologi hidup berdampingan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Saat ini, kita telah memasuki sebuah era dimana sebagian besar aktifitas manusia sudah menggunakan teknologi. Manusia dan teknologi hidup berdampingan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Umum Objek Penelitian Gambaran Singkat Blitzmegaplex Cabang Miko Mall

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Umum Objek Penelitian Gambaran Singkat Blitzmegaplex Cabang Miko Mall BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Umum Objek Penelitian 1.1.1 Gambaran Singkat Blitzmegaplex Cabang Miko Mall Blitzmegaplex cabang Miko Mall merupakan Blitzmegaplex kedua di kota Bandung yang berada di area

Lebih terperinci

BAB IV. Hasil dan Pembahasan. Adapun hasil dari penelitian ini adalah sebuah website yang menampilkan produk-produk

BAB IV. Hasil dan Pembahasan. Adapun hasil dari penelitian ini adalah sebuah website yang menampilkan produk-produk BAB IV Hasil dan Pembahasan 4.1 Hasil Adapun hasil dari penelitian ini adalah sebuah website yang menampilkan produk-produk perusahaan pada CV. Indah Jati dan memberikan informasi mengenai produk yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam jenis bisnis. Selain digunakan sebagai produksi, teknologi juga

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam jenis bisnis. Selain digunakan sebagai produksi, teknologi juga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi masa kini dapat menyediakan berbagai macam perangkat untuk berbagai macam jenis bisnis. Selain digunakan sebagai produksi, teknologi juga diplikasikan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara. 1 Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara. 1 Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi sekarang ini, informasi mengenai berbagai hal bisa kita dapatkan dengan mudah dan cepat. Berkomunikasi adalah cara yang digunakan manusia

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. PUSAT PERFILMAN di SURABAYA

TUGAS AKHIR. PUSAT PERFILMAN di SURABAYA TUGAS AKHIR PUSAT PERFILMAN di SURABAYA Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Teknik (S-1) JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR Diajukan Oleh : FEBRIAN HARYONO 0651010045 FAKULTAS TEKNIK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk hidup yang bergerak aktif dengan segudang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk hidup yang bergerak aktif dengan segudang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk hidup yang bergerak aktif dengan segudang aktivitasnya sejak kecil hingga dewasa, mulai dari pagi hari hingga larut malam. Dalam hidupnya,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Subjek, dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMPN I Lembang yang beralamat di Jalan raya Lembang No 357. Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Lebih terperinci

PROSEDUR PENDAFTARAN & TRY OUT UJI KOMPETENSI VIA APPSKEP

PROSEDUR PENDAFTARAN & TRY OUT UJI KOMPETENSI VIA APPSKEP PROSEDUR PENDAFTARAN & TRY OUT UJI KOMPETENSI VIA APPSKEP Penggunaan Aplikasi Pendaftaran dan Try Out Uji Kompetensi via APPSKEP sama halnya dengan penggunaan aplikasi berbasis web lainnya yang menggunakan

Lebih terperinci

VI. KESIMPULAN DAN SARAN. Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Lampung, maka dapat dikemukakan beber apa

VI. KESIMPULAN DAN SARAN. Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Lampung, maka dapat dikemukakan beber apa VI. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan dan penganalisaan terhadap data yang diperoleh yang menyangkut analisis kuantitaif deksriptif yang dilakukan dilingkungan mahasiswa Fakultas

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR BIOSKOP DI SINGARAJA KABUPATEN BULELENG-BALI STUDI AKUSTIK RUANG PERTUNJUKAN FILM BAB I PENDAHULUAN

TUGAS AKHIR BIOSKOP DI SINGARAJA KABUPATEN BULELENG-BALI STUDI AKUSTIK RUANG PERTUNJUKAN FILM BAB I PENDAHULUAN TUGAS AKHIR BIOSKOP DI SINGARAJA KABUPATEN BULELENG-BALI STUDI AKUSTIK RUANG PERTUNJUKAN FILM BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Fenomena Bioskop Di Indonesia Bioskop adalah pertunjukan

Lebih terperinci

PENGARUH KEPERCAYAAN, HARGA DAN KETERSEDIAAN PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK VIA LAZADA (Studi Kasus Konsumen Lazada di Tangerang)

PENGARUH KEPERCAYAAN, HARGA DAN KETERSEDIAAN PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK VIA LAZADA (Studi Kasus Konsumen Lazada di Tangerang) PENGARUH KEPERCAYAAN, HARGA DAN KETERSEDIAAN PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK VIA LAZADA (Studi Kasus Konsumen Lazada di Tangerang) BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang 1) Perkembangan komunikasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Eksperimen yaitu desain penelitian dengan menggunakan 2 kelompok yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Eksperimen yaitu desain penelitian dengan menggunakan 2 kelompok yaitu BAB III A. Desain Penelitian METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini, desain yang digunakan adalah Quasi Eksperimen yaitu desain penelitian dengan menggunakan 2 kelompok yaitu kontrol dan intervensi, dimana

Lebih terperinci

Arizky Dwidyaputra. Kata Kunci:Promosi,Media Sosial, Keputusan Pembelian, Kepuasan

Arizky Dwidyaputra. Kata Kunci:Promosi,Media Sosial, Keputusan Pembelian, Kepuasan ANALISIS PENGARUH PROMOSI MEDIA SOSIAL FACEBOOK DAN TWITTER TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN DAN DAMPAKNYA TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA PERUSAHAAN PT. INTILIMA WISATA Arizky Dwidyaputra Universitas

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM SMS GATEWAY UNTUK PEMBERITAHUAN JADWAL PENAYANGAN FILM PERDANA SESUAI KATEGORI PADA BIOSKOP GOLDEN THEATER SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM SMS GATEWAY UNTUK PEMBERITAHUAN JADWAL PENAYANGAN FILM PERDANA SESUAI KATEGORI PADA BIOSKOP GOLDEN THEATER SKRIPSI PERANCANGAN SISTEM SMS GATEWAY UNTUK PEMBERITAHUAN JADWAL PENAYANGAN FILM PERDANA SESUAI KATEGORI PADA BIOSKOP GOLDEN THEATER SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pemasangan iklan banner di Internet pertama kali diperkenalkan oleh HotWired pada tahun 1994 untuk merek antara lain Zima, Club Med, dan AT&T. Sejak saat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden Profil responden digunakan untuk mengetahui gambaran dari konsumen (pengguna Wi-Fi) maupun konsumen potensial yang telah menggunakan fasilitas Wi-Fi yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Buku adalah jendela dunia dan kegiatan membaca buku merupakan suatu cara untuk membuka jendela tersebut untuk dapat mengetahui lebih tentang dunia yang belum diketahui

Lebih terperinci

Tip dan Trik Seputar Photoshop.Com

Tip dan Trik Seputar Photoshop.Com 6 Tip dan Trik Seputar Photoshop.Com Adobe telah meluncurkan sebuah situs photo sharing yang dapat dimanfaatkan oleh siapa saja pengguna internet yang telah mendaftakan diri dalam situs tersebut sehingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambaran Umum CGV Cinemas

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambaran Umum CGV Cinemas BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Gambaran Umum CGV Cinemas CGV Cinemas yang sebelumnya bernama blitzmegaplex dan CGV Blitz merupakan salah satu bioskop di indonesia yang menawarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

Lebih terperinci

PERANCANGAN BIOSKOP DI KOTA PONTIANAK DENGAN FASILITAS PENDUKUNG YANG REKREATIF

PERANCANGAN BIOSKOP DI KOTA PONTIANAK DENGAN FASILITAS PENDUKUNG YANG REKREATIF PERANCANGAN BIOSKOP DI KOTA PONTIANAK DENGAN FASILITAS PENDUKUNG YANG REKREATIF Rahmatul Hadi Mahasiswa, Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura, Indonesia rahmatoel2@yahoo.com

Lebih terperinci

The 11 th BINUS JOB EXPO

The 11 th BINUS JOB EXPO The 11 th BINUS JOB EXPO 26 27 Februari 2008 -Pendidikan yang baik tidak hanya mempersiapkan penerima untuk suatu profesi tertentu, tetapi juga untuk menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapinya dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan bagaimana konsumen dipengaruhi oleh lingkungannya, kelompok referensi,

BAB I PENDAHULUAN. dan bagaimana konsumen dipengaruhi oleh lingkungannya, kelompok referensi, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perilaku konsumen selalu menarik bagi pemasar. Pengetahuan tentang perilaku konsumen membantu pemasar untuk memahami bagaimana konsumen berpikir, merasa, dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Kemajuan ilmu dibidang teknologi sungguh sangat cepat dirasakan pada masa sekarang ini. Hal ini dapat kita lihat dengan semakin mudah dan cepatnya manusia dalam mencari informasi

Lebih terperinci

PANDUAN BAGI MAHASISWA DAFTAR ISI

PANDUAN BAGI MAHASISWA DAFTAR ISI DAFTAR ISI 1. Pendahuluan 3 1.1 Tentang Portal Akademik UGM 3 1.2 Tentang Dokumen 3 2. Petunjuk Penggunaan 4 2.1 Login 4 2.2 Halaman Selamat Datang 5 2.3 Halaman Depan 8 2.4 Panduan 9 2.5 Profil 9 2.6

Lebih terperinci

Gambar 3.10 Tampilan Confirmation of Course Selection. Setelah mengklik "Confirm" maka akan muncul tampilan Successful

Gambar 3.10 Tampilan Confirmation of Course Selection. Setelah mengklik Confirm maka akan muncul tampilan Successful Gambar 3.10 Tampilan Confirmation of Course Selection Setelah mengklik "Confirm" maka akan muncul tampilan Successful Registration. Dalam tampilan Successful Registration terdapat Student ID, name mahasiswa,

Lebih terperinci

TREND JUAL BELI ONLINE (E-COMMERCE) Nuril Hilaliyah. Abstrak. Pendahuluan.

TREND JUAL BELI ONLINE (E-COMMERCE) Nuril Hilaliyah. Abstrak. Pendahuluan. TREND JUAL BELI ONLINE (E-COMMERCE) Nuril Hilaliyah nurilhilaliyah07@gmail.com Abstrak Sejalan dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, membawa pengaruh dalam dunia transaksi. Jika beberapa tahun

Lebih terperinci

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION I

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION I Modul ke: 11 Dr. Fakultas ILMU KOMUNIKASI INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION I Pemanfaatan Media Interpersonal Endah Murwani, MSi Program Studi Marketing Communication Word of Mouth WOM merupakan komunikasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian merupakan salah satu elemen penting dalam suatu penelitian, sebab metode penelitian menyangkut cara yang benar dalam pengumpulan data,

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Analisis Permasalahan 3.1.1 Sistem yang Sedang Berjalan Semua orang suka dengan hal-hal yang mudah dan cepat baik dalam bisnis,makanan,maupun apa yang mereka lakukan.

Lebih terperinci

PETUNJUK PENGGUNAAN UNTUK MAHASISWA I. PROESES REGISTRASI A. URL web pembelajaran PETUNJUK PENGGUNAAN UNTUK MAHASISWA

PETUNJUK PENGGUNAAN UNTUK MAHASISWA I. PROESES REGISTRASI A. URL web pembelajaran  PETUNJUK PENGGUNAAN UNTUK MAHASISWA Halaman 1 PETUNJUK PENGGUNAAN UNTUK MAHASISWA PETUNJUK PENGGUNAAN UNTUK MAHASISWA I. PROESES REGISTRASI A. URL web pembelajaran http://www.tp-elkadigital.org B. Pendaftaran Peserta Mahasiswa Setiap Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB III PENENTUAN ALTERNATIF, EVALUASI, DAN PERANCANGAN

BAB III PENENTUAN ALTERNATIF, EVALUASI, DAN PERANCANGAN BAB III PENENTUAN ALTERNATIF, EVALUASI, DAN PERANCANGAN Bab ini menjelaskan mengenai alternatif, evaluasi, dan perancangan yang akan digunakan dalam pengembangan modul aplikasi Jafaik. Tahap penentuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ditunjukkan dengan data dari tahun 2008, mengenai. pengguna 16 juta orang menjadi lebih dari 1,4 milliar.

BAB I PENDAHULUAN. ditunjukkan dengan data dari  tahun 2008, mengenai. pengguna 16 juta orang menjadi lebih dari 1,4 milliar. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Internet saat ini tak dapat dipisahkan dalam kehidupan, hal ini ditunjukkan dengan data dari www.newmedia.web.id tahun 2008, mengenai peningkatan pengguna internet

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian eksplanatory atau penjelasan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian eksplanatory atau penjelasan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan tipe penelitian eksplanatory atau penjelasan dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2008;205) pendekatan kuantitatif merupakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kebutuhan bagi mereka untuk melepaskan penat dan kejenuhan dengan mencari

BAB 1 PENDAHULUAN. kebutuhan bagi mereka untuk melepaskan penat dan kejenuhan dengan mencari BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri hiburan saat ini telah menjadi salah satu gaya hidup bagi masyarakat khususnya bagi mereka yang tinggal di kota besar seperti Jakarta. Dengan berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penelitian yang dilakukan oleh Brand & Marketing Institute (BMI) Research yang

BAB I PENDAHULUAN. penelitian yang dilakukan oleh Brand & Marketing Institute (BMI) Research yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi, dan implementasinya yang semakin meluas dapat memberikan kemudahan secara langsung kepada manusia untuk menunjang aktifitas mereka sehari-hari,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Keberadaan bioskop di Indonesia sudah mencapai hampir 100 tahun lebih.

BAB 1 PENDAHULUAN. Keberadaan bioskop di Indonesia sudah mencapai hampir 100 tahun lebih. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keberadaan bioskop di Indonesia sudah mencapai hampir 100 tahun lebih. Selama perkembangannya, industri ini mengalami pasang surut (H. Djonny S. n.d.). Ada saat dimana

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Masyarakat masa kini telah menyadari bahwa hardskill bukanlah satusatunya

BAB 1 PENDAHULUAN. Masyarakat masa kini telah menyadari bahwa hardskill bukanlah satusatunya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masyarakat masa kini telah menyadari bahwa hardskill bukanlah satusatunya hal yang dapat menjamin kesuksesan karir mereka. Ada satu hal lagi yang lebih menentukan

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN APLIKASI E-MARKETING

BAB 4 PERANCANGAN APLIKASI E-MARKETING BAB 4 PERANCANGAN APLIKASI E-MARKETING 4.1. Implementation Plan (Rencana Pelaksanaan) Teknologi internet telah menyebabkan perubahan dalam hal cara pelanggan berinterakasi dengan perusahaan. Saat ini interaksi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 33 III. METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian menjelaskan tentang apa dan atau siapa yang menjadi objek penelitian. Juga dimana dan kapan penelitian dilakukan, biasa juga ditambahkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Penentuan Lokasi Penelitian Penulis akan melakukan penelitian di Laboratorium Klinik Prodia Cepu. Ada beberapa pertimbangan yaitu terkait dengan waktu, akses informasi

Lebih terperinci

Panduan Membuat Kuesioner Online Dengan Google Drive

Panduan Membuat Kuesioner Online Dengan Google Drive Panduan Membuat Kuesioner Online Dengan Google Drive Kuesioner adalah suatu teknik pengumpulan informasi atau suatu daftar yang berisi pertanyaanpertanyaan yang harus dijawab atau dikerjakan oleh responden

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. namun juga di negara berkembang salah satunya Indonesia. internet. Internet (singkatan dari interconnected networking)

BAB 1 PENDAHULUAN. namun juga di negara berkembang salah satunya Indonesia. internet. Internet (singkatan dari interconnected networking) BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini sangat pesat. Dunia telah memasuki era globalisasi dimana teknologi informasi dan komunikasi memegang peranan

Lebih terperinci