BAB III TINJAUAN DAN ANALISA DATA SURVEY

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III TINJAUAN DAN ANALISA DATA SURVEY"

Transkripsi

1 37 BAB III TINJAUAN DAN ANALISA DATA SURVEY 3.1. Cinema XXI Hasil Survey Berikut adalah data dari hasil survey pada cinema XXI di Plaza Senayan Data Perusahaan Nama : Cinema XXI Bentuk Usaha : Pelayanan Jasa Pemilik : Swasta Pengelola : Swasta Lokasi : Mall Plaza Senayan Jl. Asia Afrika No. 8 Jakarta Selatan Fasilitas : Area Menunggu, Ruang Menonton, Counter Tiket, Counter Makanan, lobby, cafe, toilet, game center, dan ruang merokok Sejarah Perusahaan Cinema XXI didirikan oleh Cineplex 21 Group yang merupakan sebuah jaringan bioskop terbesar yang ada di Indonesia. Selain memiliki group jaringan bioskop terbesar, tercatat cineplex adalah pelopor jaringan bioskop yang ada di Indonesia.Setelah hadir dalam beberapa dekade, Cineplex 21 akhirnya melakukan beberapa pembenahan, diantaranya dengan membentuk jaringan bioskop menjadi 3 merek terpisah, yaitu Cinema 21, Cinema XXI, dan The Premiere untuk target pasar yang berbeda. Cinema XXI memiliki jaringan bioskop terbanyak yang tersebar di seluruh nusantara. Sebelum Cinema XXI berdiri, Cinema 21 menguasai keseluruhan pasar penonton bioskop Indonesia dengan memberlakukan harga tiket bervariasi dan jenis film yang diputar, sesuai dengan lokasi dan target yang dituju.

2 38 Setelah Cinema XXI berdiri, perlahan Cinema 21 berubah menjadi jaringan bioskop kelas dua, dengan sebagian besar film yang diputar merupakan film-film karya negeri sendiri dan film-film asing yang tidak diputar di Cinema XXI lagi. Namun hal ini tidak berlaku di beberapa kota di luar Jakarta yang belum tersedia Cinema XXI dan tidak banyak terdapat Cinema 21. Sementara Cinema XXI pertama kali didirikan di Plaza Indonesia Entertainment X nter, dengan 4 buah theater regular dan 2 buah theater Premiere. Cinema XXI yang diberi nama Studio XXI ini merupakan satu-satunya Cinema XXI yang menggunakan sofa empuk di keseluruhan studionya, dan memiliki sertifikat THX untuk semua studionya.beberapa Cinema 21 turut direnovasi menjadi Cinema XXI, dengan penambahan karpet perubahan desain dan penggantian kursi studio. Beberapa diantaranya adalah Anggrek XXI, BSM XXI, Plaza Senayan XXI, Puri XXI, Djakarta XXI, dan juga Megaria 21 yang diubah namanya menjadi Metropole XXI. Khusus untuk Plaza Senayan XXI, renovasi yang dilakukan termasuk merombak total keseluruhan gedung bioskop dan penambahan beberapa studio menjadi 8 studio regular dan 2 buah studio Premiere. Perombakan total tersebut memakan waktu hampir 7 bulan. Ditargetkan untuk pecinta film yang menginginkan fasilitas yang lebih mewah, terdapat pula The Premiere, suatu konsep bioskop yang diperlengkapi dengan segala kemewahan yang ada, termasuk di dalamnya loby khusus, kursi khusus layaknya kelas bisnis di dalam sebuah pesawat, dan juga selimut serta kemewahan-kemewahan lainnya. The premiere hingga saat ini baru hadir di beberapa Cinema XXI, yaitu EX Plaza Indonesia, Plaza Senayan, Supermal Karawaci, Senayan City, Pondok Indah, Emporium Pluit, Puri, Casablanca dan Gading di Jakarta serta Tangerang. Bandung merupakan kota pertama yang menghadirkan The Premiere di luar Jakarta. Dibuka pada tanggal 1 Mei 2009, The Premiere di Bandung terletak di Ciwalk XXI. Mulai 2010, The Premiere juga ada di Surabaya, terletak di mal

3 39 Grand City dan Lenmarc. Tahun 2011, The Premiere ketiga di Surabaya juga dibuka di Ciputra World Surabaya. Tahun 2012, The Premiere keempat di Bali dibuka di Beach Walk. Lalu muncullah Imax, Imax pertama dibuka oleh 21 Cineplex yang berlokasi di Gandaria City pada 4 Mei 2012, yang memiliki fasilitas layar dengan ukuran 11x20 meter dengan kapasitas 391 kursi Struktur Organisasi Bagan 3.1. Struktur Organisasi Jumlah pengelola bioskop CINEMA XXI ini berjumlah ± 50 orang Permasalahan Umum Aspek Fisik Bangunan A. Fisik Bangunan Bangunan yang ditempati adalah gedung dengan arsitektur berbentuk persegi panjang. Tampak gedung cukup mewah. Pintu utama terletak di tengah dari depan gedung sedangkan pintu servis terletak di sisi samping gedung dan belakang

4 40 gedung. Area parkir berada di bawah gedung mall dengan kapasitas ± 3500 mobil. Bangunan yang digunakan untuk mall Plaza Senayan ini seluas m2. Gambar 3.1. Fisik Bangunan (Mall Plaza Senayan) B. Teknik Bangunan Fasilitas yang disediakan adalah air PAM, PLN, Fire Equipment dengan sistem kontrol dari gedung seperti smoke detector, spinkler, hydrant, tabung gas, dan juga fasilitas toilet pria dan wanita. C. Fisika Bangunan Tata udara yang digunakan adalah air conditioning yang disediakan oleh gedung. Begitu juga dengan pencahayaan menggunakan lampu TL. Untuk penerangan umum dengan lampu downlight. Penataan suara hanya mengandalkan plafon gypsum dan lantai keramik Ruang A. Area Menunggu, Lobby, Counter Tiket & Counter Makanan Gambar 3.2. Area Menunggu, Lobby, Counter Tiket & Counter Makanan

5 41 Lantai menggunakan marmer dengan ukuran 40 x 40cm berwarna crem dan diberi karpet berwarna hijau, dinding finishing cat berwarna coklat, dan plafond menggunakan gypsum yang difinishing dengan cat berwarna coklat dan dibuat berlevel. Kesan dari area menunggu, lobby, counter tiket dan counter makanan ini memberi kehangat bagi setiap pengunjung yang datang. B. Menonton Gambar 3.3. Menonton Lantai menggunakan finishing karpet, dinding menggunakan panel busa, dan plafond menggunakan gypsum. Kesan dari ruangan ini nyaman tapi tidak privasi. Lantai Dinding Plafon Menunggu, Lobby, Counter Tiket, dan Counter + marmer terlihat + Cat dengan + Gypsum yang Makanan simple. warna coklat dibuat berlevel dan + Keramik mudah memberikan diberi warna crem dibersihkan. kesan natural. serta coklat + menambah kesan memberikan kesan mewah natural.

6 42 Menonton + Karpet dapat menyerap suara. - Cepat kotor. + Busa dapat menyerap suara. + Busa cepat kotor. + Gypsum dapat menyerap suara. Tabel 3.1. Tabel Aspek Ruang Furnitur Jenis furniture yang digunakan ada 2 yaitu jenis loose dan fixed furniture. Untuk loose furniture itu sendiri seperti kursi, meja, dan lain sebagainya. Sedangkan untuk jenis fixed furniture seperti meja informasi. Pada umumnya furniture yang digunakan menggunakan bahan dari kayu, plywood, kaca, dan stainless steel. Sehingga keserasian furniture dapat terlihat serta sudah mempertimbangkan faktor dimensi kenyamanan yang sesuai dengan ukuran tubuh manusia. Secara keseluruhan, rancangan interior 21 Cineplex - Imax bergaya modern dengan memadukan kayu, dan keramik. Hal ini dapat menampilkan image dari 21 Cineplex - Imax tersebut, dengan menampilkan warna yang sesuai dengan coorporate identity perusahaan Permasalahan Khusus Aspek Non Fisik Manusia A. Pengelola Memiliki 2 shift: Jam WIB. Jam WIB.

7 43 Bagan 3.2. Pola Aktivitas Direktur Bagan 3.3. Pola Aktivitas Manajer Administrasi Bagan 3.4. Pola Aktivitas Manajer Operasional Karyawan Menggunakan seragam.

8 44 Bagan 3.5. Pola Aktivitas Cleaning Service dan Security Bagan 3.6. Pola Aktivitas Teknisi Bagan 3.7. Pola Aktivitas Data Input/Output Bagan 3.8. Pola Aktivitas Resepsionis

9 45 Bagan 3.9. Pola Aktivitas Administrasi dan Akunting Bagan Pola Aktivitas Operator Bagan Pola Aktivitas Loket Bagan Pola Aktivitas Pramusaji

10 46 Bagan Pola Aktivitas Kasir Kafe B. Pengunjung Status sosial menengah keatas Lingkungan Bagan Aktivitas Pengunjung yang Menonton Gambar 3.4. Site Plane Plaza Senayan + Lokasi yang strategis. + Dekat dengan beberapa perkantoran dan Rumah Sakit. + Dekat dengan beberapa Universitas.

11 Pencahayaan Manusia pada umumnya membutuhkan cahaya alami dan cahaya buatan yang cukup untuk dapat melakukan aktifitas, tetapi disamping itu sinar matahari juga memiliki sifat yang cukup mengganggu, karena jika sinar matahari yang dipancarkan secara berlebihan dapat menimbulkan kesilauan dan panas yang berlebihan, faktor cahaya sangat berpengaruh pada kenyamanan manusia. Ruangan yang disediakan adalah ruangan yang menggunakan cahaya buatan sehingga tidak menggunakan cahaya alami. Kualitas pencahayaan di dalam ruang menjadi terang tetapi tidak silau. Namun bangunan ini juga menggunakan cahaya alami sehingga pada siang hari sering tidak perlu dibantu dengan cahaya buatan Penghawaan Angin pada dasarnya adalah udara yang bergerak dari tekanan tinggi menuju tekanan yang rendah. Ditinjau dari aspek angin, maka terdapat dua beban angin pada bangunan. Yaitu beban hisap angin, dan tekanan ke dalam bangunan. Pada bangunan mall ini, bangunan dirancang mempunyai bukaan pada tiap sisi bangunan, agar dapat menikmati ventilasi silang. Desain demikian sangat bermanfaat karena biasanya udara cukup sejuk. Namun, untuk mengantisipasi hawa panas, ruangan di mall ini tetap mempunyai fasilitas AC Subtitle Hasil Survey Berikut adalah data dari hasil survey pada Bioskop Mini Subtitle di Dharmawangsa Square Data Perusahaan Nama : Subtitle Bentuk Usaha : Pelayanan Jasa Pemilik : Swasta Pengelola : Swasta Lokasi : Dharmawangsa Square-City Walk, basement #29-30.

12 48 Jl. Dharmawangsa VI - IX jakarta 12160, Indonesia Fasilitas : Area Menunggu, Ruang Menonton, Counter Tiket, toilet, cafe,rental DVD, dan ruang merokok Sejarah Perusahaan Subtitle yang terletak di lantai dasar Dharmawangsa Square, didirikan oleh Enrico Pitono dengan mengawali bisnis bioskop mini ini dari hobi semasa kuliah. Pada tahun 2000, Enrico bersama dua temannya, Irna Rasad dan Dani Dewanto awalnya mendirikan penyewaan rental DVD Club di Jalan Latuharhary, Menteng. Setiap keluar negeri, Enrico tak lupa membeli DVD film lama atau yang baru dirilis. Enrico mulanya hanya membeli DVD film perang untuk koleksi pribadi. Tak jarang, dia mendapatkan film langka, misalnya film ber-genre independen yang kini jadi salah satu andalan Subtitles. Lama-kelamaan, jumlah DVD yang dimilikinya makin banyak. Karena sayang DVD yang dibeli dengan harga mahal menganggur begitu saja, Enrico yang kini bekerja di sebuah bank swasta mendirikan penyewaan DVD di Jalan Latuharhari, Jakarta Pusat pada tahun Subtitles terus berkembang meski koleksinya belum sebanyak sekarang. Lalu November 2004 silam, Subtitles pindah ke Dharmawangsa Square dengan mengusung konsep baru: penyewaan DVD sekaligus bioskop mini. Subtitles berlokasidi basement Dharmawangsa Square, dari pintu masuk lower ground subtitle berada di sebelah kiri. Saat memasuki Subtitles, mata anda akan dimanjakan dengan ribuan koleksi film yang tertata dengan rapi. Sampai sekarang, Subtitles memiliki sekitar judul film, antara lain film ber-genre perang, dokumenter, komedi, independen, kartun, dan sebagainya yang 95 persen merupakan film impor. Serta ragam display produk kaos, bantal, dan komik yang dijual. Ide pembuatan bioskop mini, menurut Enrico sebenarnya sudah lama terpikirkan. "Di luar negeri sudah banyak. Rata-rata tempat penyewaan film di Korea, sekaligus dilengkapi dengan theater kecil. Konsep itulah yang diambil dan dikembangkan di Subtitles. Subtitles didesain dengan arsitektur modern dan terdapat enam ruangan bioskop mini. Lima untuk regular berkapasitas 8 orang

13 49 dengan fasilitas projector dan sofa bed. Satunya lagi, untuk high definition atau blue ray (generasi baru setelah DVD). Ruangan ini hanya untuk dua orang Stuktur Organisasi Bagan Struktur Organisasi Jumlah pengelola bioskop minisubtitle ini berjumlah ± 15 orang Permasalahan Umum Aspek Fisik Bangunan A. Fisik Bangunan Bangunan yang ditempati adalah gedung dengan arsitektur berbentuk persegi panjang. Tampak gedung cukup mewah. Pintu utama terletak di tengah dari depan gedung sedangkan pintu servis terletak di sisi samping gedung dan belakang gedung. Area parkir berada di bawah gedung mall dengan kapasitas ± 1500 mobil. Bangunan yang digunakan untuk Dharmawangsa Square ini seluas m2.

14 50 Gambar 3.5. Fisik Bangunan (Dharmawangsa Square) B. Teknik Bangunan Fasilitas yang disediakan adalah air PAM, PLN, Fire Equipment dengan sistem kontrol dari gedung seperti smoke detector, spinkler, hydrant, tabung gas, dan juga fasilitas toilet pria dan wanita. C. Fisika Bangunan Tata udara yang digunakan adalah air conditioning yang disediakan oleh gedung. Begitu juga dengan pencahayaan menggunakan lampu TL. Untuk penerangan umum dengan lampu downlight. Penataan suara hanya mengandalkan plafon gypsum dan lantai keramik Ruang A. Pintu Masuk dan loby Subtitle Gambar 3.6. pintu masuk dan loby Subtitle Area pintu masuk bermaterial kaca, membuat bagian dalam langsung terlihat dan memberikan kesan lapang Karena untuk ukuran lobi subtitle

15 51 berukuran 4 X 5 tidak terlalu luas. Lantai menggunakan besi plat bordes dengan berwarna abu-abu, dinding finishing cat berwarna putih, dan plafond menggunakan gypsum yang di expose dan difinishing dengan cat berwarna putih. B. Loby, Display DVD, Display aksesoris Gambar 3.7. Display DVD, Display aksesoris Pada bagian loby, terdapat ruang untuk mendisplay DVD, display aksesoris, serta meja pemesanan tiket dan kasir. Kesan yang terlihat pada ruangan tersebut adalah memanfaatkan ruangan sempit semaksimal mungkin namun tanpa mengganggu sirkulasi pengunjung. C. Menunggu dan Cafe Gambar 3.8. Menunggu dan cafe Terdapat ruang menunggu dan cafe di depannya, pada bagian ini sebagian lantai menggunakan kaca dan karpet. Pada dindingnya menggunakan cermin di beberapa sisi agar terlihat kesan lebih luas pada ruangan tersebut.

16 52 D. Ruang Menonton Gambar 3.9. Ruang Menonton Pada bagian Ruang Menonton di salah satu ruangan, Warna merah di terapkan pada ruangan tersebut. Dengan tujuan untuk membuat lebih semangat pengunjung yang sedang menonton. Material lantai yag di gukanan berupa karpet serta dinding gipsum yang di dalamnya di beri glasswool finishing cat berwarna merah marun. Pada bagian plafon di beri material gysum. Lantai Dinding Plafon Lobby, dan Counter Tiket + kesan yang + Cat dengan + Gypsum yang dibuat modern terdapat warna putih berlevel dan diberi warna pada material plat memberikan kesan putih serta coklat stenlis. bersih pada memberikan kesan - berisik saat di ruangan tersebut. natural. injak. Menunggu dan cafe + kaca mudah di + kaca mudah di + Gypsum dapat bersihkan. bersihkan. menyerap suara

17 53 + membuat penampilan lebih mewah - Cepat terkena jamur jika kena air. - gampang pecah + membuat penampilan lebih mewah - Cepat terkena jamur jika kena air. - gampang pecah + tingkat kerapihan yang lebih maksimal di banding triplek. -gampang lapuk ketika terkena air Tabel 3.2. Tabel Aspek Ruang Subtitle Furnitur Jenis furnitur yang digunakan ada 2 yaitu jenis loose dan fixed furnitur. Untuk loose furnitur itu sendiri seperti kursi, meja, sofa, dan lain sebagainya. Sedangkan untuk jenis fixed furnitur seperti meja informasi. Pada umumnya furnitur yang digunakan menggunakan bahan dari kayu, plywood, kaca, dan stainless steel. Sehingga keserasian furnitur dapat terlihat serta sudah mempertimbangkan faktor dimensi kenyamanan yang sesuai dengan ukuran tubuh manusia. Secara keseluruhan, rancangan interior Subtitle bergaya modern. Hal ini dapat menampilkan image dari Subtitle tersebut, dengan menampilkan warna yang sesuai dengan coorporate identity perusahaan Permasalahan Khusus Aspek Non Fisik Manusia A. Pengelola Memiliki 2 shift: Jam WIB.

18 54 Jam WIB. Bagan Pola Aktivitas Direktur Bagan Pola Aktivitas Manajer Administrasi Bagan Pola Aktivitas Manajer Operasional Karyawan Menggunakan seragam.

19 55 Bagan Pola Aktivitas Cleaning Service dan Security Bagan Pola Aktivitas Teknisi Bagan Pola Aktivitas Data Input/Output Bagan Pola Aktivitas Resepsionis

20 56 Bagan Pola Aktivitas Administrasi dan Akunting Bagan Pola Aktivitas Operator Bagan Pola Aktivitas Loket Bagan Pola Aktivitas Pramusaji

21 57 Bagan Pola Aktivitas Kasir Cafe B. Pengunjung Status sosial menengah keatas. MEMILIH AKSESORI Lingkungan Bagan Aktivitas Pengunjung yang Menonton Gambar Site Plane Dharmawangsa Square

22 58 + Lokasi yang strategis. + Dekat dengan beberapa perkantoran dan sekolahan Pencahayaan Manusia pada umumnya membutuhkan cahaya alami dan cahaya buatan yang cukup untuk dapat melakukan aktifitas, tetapi disamping itu sinar matahari juga memiliki sifat yang cukup mengganggu, karena jika sinar matahari yang dipancarkan secara berlebihan dapat menimbulkan kesilauan dan panas yang berlebihan, faktor cahaya sangat berpengaruh pada kenyamanan manusia. Ruangan yang disediakan adalah ruangan yang menggunakan cahaya buatan sehingga tidak menggunakan cahaya alami. Kualitas pencahayaan di dalam ruang menjadi terang tetapi tidak silau. Namun bangunan ini juga menggunakan cahaya alami sehingga pada siang hari sering tidak perlu dibantu dengan cahaya buatan Penghawaan Angin pada dasarnya adalah udara yang bergerak dari tekanan tinggi menuju tekanan yang rendah. Ditinjau dari aspek angin, maka terdapat dua beban angin pada bangunan. Yaitu beban hisap angin, dan tekanan ke dalam bangunan. Pada bangunan mall ini, bangunan dirancang mempunyai bukaan pada tiap sisi bangunan, agar dapat menikmati ventilasi silang. Desain demikian sangat bermanfaat karena biasanya udara cukup sejuk. Namun, untuk mengantisipasi hawa panas, ruangan di mall ini tetap mempunyai fasilitas AC Analisa Perbandingan CINEMA XXI SUBTITLE KETERANGAN Dilihat dari LOKASI lokasi, kedua lokasi ini sangat menguntungkan karena berada di pusat

23 59 perekonomian, daerah perkantoran dan di dirikan di dalam Mall.. Untuk lokasi, bangunan plaza senayan lebih menguntungkan karena lebih dekat dengan pusat perkotaan BANGU NAN FISIK Dilihat dari fisik bangunan, mall Plaza Senayan ukuran bangunan lebih luas di banding Dharmawangsa Square. Kedua bangunan tersebut di desain dengan gaya bangunan Modern. Pada bangunan CINEMA XXI untuk ruang counter tiket,

24 60 LOBY, COUNT ER TIKET, RUANG TUNGG U RUANG MENON TON loby, ruang tunggu, menyatu dalam satu ruang namun untuk ukurannya jauh lebih luas di banding dengan luasan dalam ruang SUBTITLE. Namun pada bagian ruang menunggu Subtitle terpisah dari counter tiket. Secara desain, interior dalam ruang CINEMA XXI lebih mewah dan berkelas. Dalam ukuran ruang menonton jauh lebih besar ruang CINEMA XXI di banding dengan SUBTITLE namun untuk pemanfaatan material akustikya hampir

25 61 Tabel 3.3. Tabel Analisa Perbandingan sama dengan menggunakan karpet dan busah sebagai peredam dalam ruangan tersebut. Secara desain ruangan di SUBTITLE lebih privat karena hanya memiliki fasilitas untuk 8 orang. Dari analisa perbandingan tersebut dapat di simpulkan bahwa dalam penampilan desain dalam interiornya lebih unggul CINEMA XXI di bandingkan dengan SUBTITLE. Dalam aspek ruang menonton, ukuran dalam ruang di sesuaikan dengan fasilitas banyaknya penonton yang bisa masuk ke dalam ruangan tersebut. Dari segi lokasi dapat di simpulkan letak yang lebih strategis pada Plaza Senayan yang lebih dekat dengan perkotaan, banyaknya perkantoran, dan dekat dengan kampus.

Operation Quality Management [ Service Blueprint Cineplex 21 Group ]

Operation Quality Management [ Service Blueprint Cineplex 21 Group ] Operation Quality Management [ Service Blueprint Cineplex 21 Group ] Nama Anggota Kelompok: Haryaman Justisia 1201120 Ryanda Oki Azhari 1201120 Syahrul Rasyid 1201124342 Wisena Perceka 1201120 Landasan

Lebih terperinci

BAB III PERMASALAHAN & DATA SURVEY PEMBANDING

BAB III PERMASALAHAN & DATA SURVEY PEMBANDING BAB III PERMASALAHAN & DATA SURVEY PEMBANDING A. Permasalahan Umum Permasalahan umum ini berisi tentang pertanyaan-pertanyaan mengenai apa saja yang berkaitan dengan desain interior sebuah showroom mobil.

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1. Penerapan Tema Pada Perancangan Untuk bioskop mini ini prioritas utama adalah ruang menonton dan area menunggu, baik dari segi ukuran maupun bentuk. Ruangan yang selapang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Cineplex 21 Group adalah jaringan bioskop terbesar di Indonesia, dan merupakan pelopor jaringan Cineplex di Indonesia. Jaringan bisokop ini tersebar

Lebih terperinci

BAB III STUDI LAPANGAN

BAB III STUDI LAPANGAN BAB III STUDI LAPANGAN A. Perpustakaan Grhatama Pustaka Berlokasi di Jl. Janti, Banguntapan Bantul, D.I. Yogyakarta. Jam layanan untuk hari Senin-Jumat : 08.00 s.d. 22.00 WIB, hari Sabtu : 08.00 s.d. 16.00

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. dengan 4 buah teater reguler dan 2 buah teater Premiere. Cinema XXI yang diberi

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. dengan 4 buah teater reguler dan 2 buah teater Premiere. Cinema XXI yang diberi BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Latar Belakang Perusahaan Cinema XXI pertama kali didirikan di Plaza Indonesia Entertainment X'nter, dengan 4 buah teater reguler dan 2 buah teater Premiere. Cinema XXI

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN DAN HASIL DESAIN

BAB V KONSEP PERANCANGAN DAN HASIL DESAIN BAB V KONSEP PERANCANGAN DAN HASIL DESAIN 5.1. Gaya dan Tema dalam Perancangan Perancangan interior Sing a Song Family Karaoke ini mengambil gaya modern dan tema Pop Art, karena ingin menciptakan suasana

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1. Konsep/Citra Ruang Citra atau image yang digunakan dalam mendukung karakter desain adalah modern natural with batavian etnic, dengan menggunakan bentuk bentuk yang geometris

Lebih terperinci

KONSEP MAKRO & KONSEP MIKRO

KONSEP MAKRO & KONSEP MIKRO KONSEP MAKRO & KONSEP MAKRO Pemilihan langgam Post-modern di rasa lebih sesuai pengaplikasian nya pada konsep desain interior clubhouse eastcoast residence ini, ditambah dengan nuansa natural. Konsep ini

Lebih terperinci

JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5, No.2, (2016) ( X Print) F-133

JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5, No.2, (2016) ( X Print) F-133 JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5, No.2, (2016) 2337-3520 (2301-928X Print) F-133 Desain Interior Sinepleks Brylian Plaza Kendari Berkonsep New Experience dengan Langgam Neo-Gothic R. Adi Wardoyo, Firman

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 1.1 Penerapan konsep frame pada bangunan Konsep frame pada bangunan ini diterapkan ke dalam seluruh bagian ruangan, meliputi lantai, dinding dan langit-langit. Konsep tersebut

Lebih terperinci

Putih Abu Hitam Coklat

Putih Abu Hitam Coklat KONSEP PERANCANGAN RUANG DALAM Tema yang saya terapkan pada tugas Perancangan Ruang Dalam ini adalah konsep Kontemporer. Karakteristik dari konsep kontemporer adalah konsep ruang yang terkesan terbuka

Lebih terperinci

Desain Interior Cinema 21 Dengan Suasana Gothic

Desain Interior Cinema 21 Dengan Suasana Gothic Desain Interior Cinema 21 Dengan Suasana Gothic Briantito Adiwena 3406100057 Dosen Pembimbing Thomas Ari K, MT Latar Belakang Surabaya Kota Surabaya adalah ibukota Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Surabaya

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Gaya dari perancangan interior Museum permainan tradisional Jakarta ini mengarah pada gaya

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Gaya dari perancangan interior Museum permainan tradisional Jakarta ini mengarah pada gaya BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1. Gaya dan Tema Perancangan Gaya dari perancangan interior Museum permainan tradisional Jakarta ini mengarah pada gaya modern etnik. Pemilihan gaya modern etnik berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERENCANAAN INTERIOR 4.1 Konsep Perancangan HEPOL BUILDING HANNINE RESTO Suasana khas Korea Budaya Korea Hanok Nyaman Tenang Gedung Perkantoran Bangunan dengan konsep modern Restoran Korea

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Pusat es krim merupakan fasilitas yang dirancang untuk penikmat es krim. Pusat es krim menyediakan berbagai jenis es krim dan kebutuhan mengenai es krim bagi masyarakat terutama

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. dan merupakan pelopor jaringan cineplex di Indonesia. Jaringan bioskop ini tersebar di

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. dan merupakan pelopor jaringan cineplex di Indonesia. Jaringan bioskop ini tersebar di BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Latar Belakang Perusahaan Cineplex XXI(Cineplex 21 Group) adalah sebuah jaringan bioskop di Indonesia, dan merupakan pelopor jaringan cineplex di Indonesia. Jaringan bioskop

Lebih terperinci

BAB V KONSEP 5.1 Konsep Tata Ruang Luar Gambar 5.1 Skema Site Plan

BAB V KONSEP 5.1 Konsep Tata Ruang Luar Gambar 5.1 Skema Site Plan BAB V KONSEP 5.1 Konsep Tata Ruang Luar 5.1.1 Konsep Site Plan Dalam standarnya, area parkir pengunjung harus berada di bagian depan site agar terlihat langsung dari jalan. Untuk itu, area parkir diletakkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri hiburan (entertainment) nasional maupun global

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri hiburan (entertainment) nasional maupun global 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan industri hiburan (entertainment) nasional maupun global menyebabkan persaingan yang sangat ketat dalam memperebutkan pangsa pasar seperti sekarang

Lebih terperinci

BAB IV SINTESA PEMBAHASAN. yang diusung dalam sebuah konsep desain Hotel Mulia adalah luxurious

BAB IV SINTESA PEMBAHASAN. yang diusung dalam sebuah konsep desain Hotel Mulia adalah luxurious BAB IV SINTESA PEMBAHASAN 4.1 Gaya Dan Tema Perancangan Menentukan jenis tema merupakan langkah awal dalam membangun suatu ruangan. Untuk dapat memberikan rekomendasi kepada klien akan interior Hotel Mulia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diminati oleh masyarakat perkotaan saat ini adalah hiburan perfilman.

BAB I PENDAHULUAN. diminati oleh masyarakat perkotaan saat ini adalah hiburan perfilman. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat perkotaan saat ini memiliki banyak aktivitas dan kesibukan serta rutinitas sehari-hari yang membuat masyarakat menjadi jenuh. Oleh karena itu, masyarakat

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN. Bagan 4.1 Kerangka Berpikir Konsep

BAB IV KONSEP PERANCANGAN. Bagan 4.1 Kerangka Berpikir Konsep BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1 Kerangka Berpikir Konsep Bagan 4.1 Kerangka Berpikir Konsep 105 106 Dari kerangka berpikir diatas dapat penulis memilih konsep Batik Pekalongan : The Diversity of Culture

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1. Konsep Gaya dan Tema Perancangan Gaya dan tema dari perancangan interior Sekolah Lukis Ohayo ini mengarah pada gaya modern pop art. Pemilihan gaya modern pop art karena gaya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. merupakan pelopor jaringan Cineplex di Indonesia. Jaringan bioskop ini tersebar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. merupakan pelopor jaringan Cineplex di Indonesia. Jaringan bioskop ini tersebar BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Perusahaan Cineplex 21 group adalah jaringan bioskop terbesar di Indonesia, dan merupakan pelopor jaringan Cineplex di

Lebih terperinci

Bab III. Aspek Tanah dan Arsitektural Desain. : Puri Indah, Jakarta Barat

Bab III. Aspek Tanah dan Arsitektural Desain. : Puri Indah, Jakarta Barat Bab III Aspek Tanah dan Arsitektural Desain 3.1 Peta dan Tapak Tanah Nama usaha Peruntukan lahan Letak tapak : Tridith Venue : Bangunan serbaguna : Puri Indah, Jakarta Barat Luas tapak : 4.068 m² Luas

Lebih terperinci

BAB III KAJIAN LAPANGAN

BAB III KAJIAN LAPANGAN BAB III KAJIAN LAPANGAN A. Ieke Coffe and Gelato (survei café es krim) 1. Lokasi: Jl. Yos Sudarso No. 197 Solo. Merupakan jalan utama ke arah Solo Baru. Letaknya di pinggir jalan. 2. Aktivitas a. Pengunjung:

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Konsep Perancangan Didalam sebuah perancangan interior, fasilitas sangat menunjang dalam aktifitas yang dilakukan di dalamnya. Fasilitas merupakan hal penting dalam mendesain

Lebih terperinci

Gambar 5. 1 Citra ruang 1 Gambar 5. 2 Citra ruang 2 2. Lounge Lounge merupakan salah satu area dimana pengunjung dapat bersantai dan bersosialisasi de

Gambar 5. 1 Citra ruang 1 Gambar 5. 2 Citra ruang 2 2. Lounge Lounge merupakan salah satu area dimana pengunjung dapat bersantai dan bersosialisasi de BAB V KONSEP PERENCANAAN INTERIOR 5.1 Konsep Citra Ruang Konsep citra ruang yang ingin dicapai adalah ruangan yang memberikan suasana kondusif kepada pengguna perpustakaan. citra ruang dimana pengguna

Lebih terperinci

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN DESAIN

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN DESAIN BAB 5 KONSEP PERANCANGAN DESAIN 5.1 KONSEP 5.1.1 Ide Dasar Perancangan Konsep Desain merupakan salah satu proses dalam tahapan mendesain. Pada Gaya yang di angkat untuk penerapan desain playgroup ini adalah

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN KHUSUS

BAB IV TINJAUAN KHUSUS BAB IV TINJAUAN KHUSUS 4.1. Perencanaan Bahan 4.1.1. Perencanaan Lantai Lantai dasar difungsikan untuk area parkir mobil, area service, pantry, ruang tamu, ruang makan, ruang keluarga, kamar mandi tamu.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Batik merupakan kain khas masyarakat Indonesia. Batik ditetapkan sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO pada tanggal 2 Oktober 2009 yang juga ditetapkan sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun belakangan ini, Indonesia mengalami krisis moneter yang

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun belakangan ini, Indonesia mengalami krisis moneter yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Beberapa tahun belakangan ini, Indonesia mengalami krisis moneter yang menyebabkan bisnis di Indonesia melemah bahkan jatuh. Dampak dari krisis moneter

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERENCANAAN INTERIOR

BAB IV KONSEP PERENCANAAN INTERIOR BAB IV KONSEP PERENCANAAN INTERIOR 4.1 Konsep Perancangan Konsep dan Tema perancangan interior Terminal 1 area Check-in dan area Komersial Bandar Udara Soekarno-Hatta mempunyai Tema Beautiful of Indonesia,

Lebih terperinci

DAFTAR GAMBAR Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar A Gambar Gambar Gambar 2.18.

DAFTAR GAMBAR Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar A Gambar Gambar Gambar 2.18. DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1. Logo Badan Tenaga Nuklir Nasional... 20 Gambar 2.2. Struktur Organisasi Pusat Sains dan Teknologi Nuklir Terapan (PSTNT) BATAN... 23 Gambar 2.3. Site Plan Gedung PSTNT-BATAN...

Lebih terperinci

BAB III STUDI LAPANGAN

BAB III STUDI LAPANGAN BAB III STUDI LAPANGAN A. 2MADISON KEMANG 2madison.com didirikan oleh PT Madison Mahacipta, yang berbasis di lokasi berkembang dari Jakarta yaitu Kemang, Jakarta Selatan. Setelah Amortisasi PT Madison

Lebih terperinci

Tugas Akhir Universitas Mercu Buana April 2013

Tugas Akhir Universitas Mercu Buana April 2013 BAB III DATA SURVEY 3.1 Hasil Studi Banding Berikut ini adalah beberapa analisa studi banding terhadap 2 (dua) buahrumahsakitibudananakyang sudah ada di Indonesia khusus-nya daerah Jakarta dan analisa

Lebih terperinci

Gambar V.1 Aplikasi Ide (Sumber : Penulis)

Gambar V.1 Aplikasi Ide (Sumber : Penulis) 101 BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN 1. Ide Gagasan Ide gagasan perancangan desain interior Resort ini berupa konsep Zen. Zen merupakan konsep yang terinspirasi dari konsep interior Jepang, yang memadukan antara

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1 Konsep perancangan 4.1.1 Konsep Gaya Konsep gaya pada perancangan Showroom Mabua Harley Davidson ini di desain dengan unik dan memberi kesan tempo dulu, berdasarkan analisa

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN DAN HASIL DESAIN

BAB V KONSEP PERANCANGAN DAN HASIL DESAIN BAB V KONSEP PERANCANGAN DAN HASIL DESAIN 5.1. Gaya dan Tema dalam Perancangan Konsep pada Fitness Center, interior desain yang ditampilkan oleh Fitness Center ini bergaya Modern Retro. Tema perancangan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Gambar V.1 Aplikasi Ide (Sumber : Penulis) commit to user

BAB V PENUTUP. Gambar V.1 Aplikasi Ide (Sumber : Penulis) commit to user digilib.uns.ac.id 101 BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN 1. Ide Gagasan Ide gagasan perancangan desain interior Resort ini berupa konsep Bali Style. Bali Style merupakan konsep yang sering digunakan pada bangunan

Lebih terperinci

Zona lainnya menjadi zona nista-madya dan utama-madya.

Zona lainnya menjadi zona nista-madya dan utama-madya. 6.1 KONSEP ZONASI 5.1.1 Zonasi Bangunan zona. BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Zonasi pada bangunan mengikuti prinsip sanga mandala dan dibagi menjadi 9 Gambar 5. 2 Pembagian 9 Zona Sanga Mandala

Lebih terperinci

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan Keadaan fasilitas fisik aktual belum sesuai apabila dilihat dari segi ergonomi untuk meja makan, kursi makan, meja salad, kursi tunggu, meja kasir, dan mix 4 fun.

Lebih terperinci

KISI-KISI PEDOMAN WAWANCARA

KISI-KISI PEDOMAN WAWANCARA LAMPIRAN 1 133 134 KISI-KISI PEDOMAN WAWANCARA Aspek Pertanyaan 1. Latar belakang 1. Bagaimanakah sejarah berdirinya LPIT BIAS? 2. Siapakah pendiri LPIT BIAS? 3. Apa tujuan didirikan LPIT BIAS? 4. Ada

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Konsep Makro 5.1.1 Site terpilih Gambar 5.1 Site terpilih Sumber : analisis penulis Site terpilih sangat strategis dengan lingkungan kampus/ perguruan tinggi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebagai denah khusus dengan tujuan pendalaman lebih pada kedua bidang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebagai denah khusus dengan tujuan pendalaman lebih pada kedua bidang BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dalam perancangan interior Hotel Mulia ini, penulis membatasi ruang lingkup perancangan dengan mengambil lobby dan kamar tamu pada hotel ini sebagai denah khusus

Lebih terperinci

TEMA DAN KONSEP. PUSAT MODE DAN DESAIN Tema : Dinamis KONSEP RUANG KONSEP TAPAK LOKASI OBJEK RANCANG

TEMA DAN KONSEP. PUSAT MODE DAN DESAIN Tema : Dinamis KONSEP RUANG KONSEP TAPAK LOKASI OBJEK RANCANG TEMA DAN KONSEP T E M A Trend dalam berpakaian dari tahun ke tahun akan TEMA terus berputar, dan akan berkembang lagi seiring berjalannya waktu eksplorasi tentang suatu pergerakan progressive yang selalu

Lebih terperinci

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 6.1 Konsep Perencanaan Dalam menonton sebuah film, sebuah imajinasi dan fantasi perlu untuk dijaga dan tersampaikan sehingga penonton dapat menikmati sebuah film

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DESAIN. dikawasan pusat keramaian dengan lokasi yang strategis.

BAB IV ANALISA DESAIN. dikawasan pusat keramaian dengan lokasi yang strategis. BAB IV ANALISA DESAIN A. ANALISA EKSISTING 1. Asumsi Lokasi Dasar pertimbangan penentuan siteplan Museum Film Horor mengambil lokasi di daerah Jakarta Pusat lebih tepatnya di JL. Cikini Raya (kawasan TIM).

Lebih terperinci

ELEMEN ESTETIS. Topeng Cepot pada Dinding. Ukiran pada partisi

ELEMEN ESTETIS. Topeng Cepot pada Dinding. Ukiran pada partisi AUDITORIUM BENTUK WARNA MATERIAL Menggunakan sistem dinding panel berporiyang terdiri dari dua konfigurasi : 1. Konfigurasi penyerap (pori terbuka) 2. Konfigurasi pemantul (pori tertutup) Dan dapat di

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN V.1 KONSEP DASAR PERANCANGAN Konsep dasar perancangan pada Tempat Informasi HIV AIDS serta Komunitas ODHA dan OHIDHA ini terlahir dari pendekatan Arsitektur Perilaku. Dengan menganalisa

Lebih terperinci

BAB IV Konsep Perancangan Museum Mobil Klasik. ini adalah Vintage Industrial. Tema ini terdiri dari kata Vintage dan

BAB IV Konsep Perancangan Museum Mobil Klasik. ini adalah Vintage Industrial. Tema ini terdiri dari kata Vintage dan BAB IV Konsep Perancangan Museum Mobil Klasik 4.1 Tema Tema yang diambil dalam perancangan Museum Mobil Klasik ini adalah Vintage Industrial. Tema ini terdiri dari kata Vintage dan Industrial. Vintage

Lebih terperinci

Penjelasan Skema : Konsep Citra yang diangkat merupakan representasi dari filosofi kehidupan suku Asmat yang berpusat pada 3 hal yaitu : Asmat sebagai

Penjelasan Skema : Konsep Citra yang diangkat merupakan representasi dari filosofi kehidupan suku Asmat yang berpusat pada 3 hal yaitu : Asmat sebagai BAB V KONSEP DESAIN 5.1 Konsep Citra Konsep merupakan solusi dari permasalahan desain yang ada. Oleh karena itu, dalam pembuatan konsep harus mempertimbangkan mengenai simbolisasi, kebutuhan pengguna,

Lebih terperinci

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 6.1. KONSEP PENATAAN RUANG LUAR DAN DALAM Konsep penataan ruang luar dan dalam gedung bioskop 3 (tiga) dimensi adalah adanya hubungan antara ruang luar dan dalam,

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN LAPANGAN

BAB III TINJAUAN LAPANGAN BAB III TINJAUAN LAPANGAN A. TINJAUAN UMUM Gambar 3.3 peta lokasi (sumber gambar : google map) Surakarta adalah kota karisidenan yang sedang berkembang baik dari segi perekonomian, perdagangan, maupun

Lebih terperinci

Daftar Isi. Judul Kata Pengantar. Daftar Foto

Daftar Isi. Judul Kata Pengantar. Daftar Foto Daftar Isi Judul Kata Pengantar Abstrak.. Daftar Isi Daftar Gambar Daftar Foto Daftar Tabel ii iii v viii x xi BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang. 1 1.1.1 Sekolah Musik 1 1.1.2 Musik.. 2 1.2 Tema dan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1. Gaya dan Tema Perancangan Gaya dari perancangan interior Rumah Sakit Ibu Dan Anak Bintaro ini mengarah pada gaya modern natural. Pemilihan gaya modern natural didasarkan pada

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1. Gaya dantemaperancangan 5.1.1 Tinjauan Terhadap Gaya (MODERN) Gaya dari perancangan interior Rumah Sakit Ibu Dan Anak Puri Kencana ini mengarah pada gaya modern natural. Pemilihan

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PROYEK

BAB II DESKRIPSI PROYEK BAB II DESKRIPSI PROYEK 2. 1. Deskripsi Umum Nama proyek : Bandung Automotif center Status : Proyek Fiktif Fungsi bangunan : Bangunan komersil bidang otomotif Sumber dana : Pemerintah daerah (BPD) Lokasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk hidup yang bergerak aktif dengan segudang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk hidup yang bergerak aktif dengan segudang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk hidup yang bergerak aktif dengan segudang aktivitasnya sejak kecil hingga dewasa, mulai dari pagi hari hingga larut malam. Dalam hidupnya,

Lebih terperinci

BAB 4. Analisis dan Bahasan

BAB 4. Analisis dan Bahasan BAB 4 Analisis dan Bahasan 4.1 Konsep Perancangan Makanan kini tak lagi hanya menjadi sekedar pengisi perut. Masyarakat kini menyadari makanan dengan segi kultural yang varian telah menjadi lifestyle yang

Lebih terperinci

BAB pagi 2 dini hari Kegiatan. Makan, minum, bersantai, bertemu teman. Menengah ke atas Fasilitas

BAB pagi 2 dini hari Kegiatan. Makan, minum, bersantai, bertemu teman. Menengah ke atas Fasilitas BAB 3 3.1 Konsep Desain Konsep yang digunakan pada desain Restoran Eclectic adalah konteporer, dimana memadukan antara konsep sebuah restoran dan bar. 3.1.1 Analisa data Kafe Eclectic Peak Hour Rabu-Sabtu

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Dasar Perancangan V.1.1 Konsep Manusia Pelaku Kegiatan No. Pelaku 1. Penghuni/Pemilik Rumah Susun 2. Pengunjung Rumah Susun 3. Pengunjung Pasar Tradisional

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP DESAIN. Konsep utama dari pool dan lounge yang akan dibuat adalah FUN atau menyenangkan

BAB IV KONSEP DESAIN. Konsep utama dari pool dan lounge yang akan dibuat adalah FUN atau menyenangkan 73 BAB IV KONSEP DESAIN IV.1 Konsep Ruang (Citra Ruang) Konsep utama dari pool dan lounge yang akan dibuat adalah FUN atau menyenangkan dengan bergaya futurisctic. Konsep fun ini diartikan sebagai sesuatu

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN. Tujuan dari perancangan Pusat Gerontologi di Jawa Barat merupakan

BAB IV KONSEP PERANCANGAN. Tujuan dari perancangan Pusat Gerontologi di Jawa Barat merupakan BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1. TUJUAN PERANCANGAN Tujuan dari perancangan Pusat Gerontologi di Jawa Barat merupakan sebuah fasilitas kesehatan berupa hunian bagi kaum lansia agar dapat terlihat lebih nyaman

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Taman

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Taman V.1. Konsep Gaya dan Tema BAB V KONSEP PERANCANGAN Kebutuhan : Natural Gaya yang dapat membuat nyaman pengunjung Gaya yang dapat menarik masyarakat umum Gaya yang dapat menampilkan kebudayaan Informatif

Lebih terperinci

KONSEP DESAIN. WARNA Warna yang digunakan adalah warna khas budaya Toraja yang terdapat pada elemen arsitektural dan motif ornamen.

KONSEP DESAIN. WARNA Warna yang digunakan adalah warna khas budaya Toraja yang terdapat pada elemen arsitektural dan motif ornamen. BENTUK Bentuk yang digunakan dapat berupa transformasi dari bentuk Tongkonan, ragam hias tradisional Makassar dan Toraja, serta hal-hal lain yang berhubungan dengan budaya Makassar dan Toraja. Untuk menciptakan

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Konsep Perancangan Berdasarkan analisa yang telah dibahas pada BAB III, maka citra ruang yang akan diangkat pada Japan Foundation ini adalah citra yang dapat / mampu menopang

Lebih terperinci

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru.

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru. BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan Beberapa hal yang menjadi dasar perencanaan dan perancangan Asrama Mahasiwa Bina Nusantara: a. Mahasiswa yang berasal dari

Lebih terperinci

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. adalah High-Tech Of Wood. Konsep High-Tech Of Wood ini memiliki pengertian

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. adalah High-Tech Of Wood. Konsep High-Tech Of Wood ini memiliki pengertian BAB 5 KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Konsep dasar Perancangan Pusat Pemasaran Mebel di Kota Pasuruan ini adalah High-Tech Of Wood. Konsep High-Tech Of Wood ini memiliki pengertian konsep perancangan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA PROYEK. Peranan Praktikan dalam mengerjakan proyek ini adalah sebagai junior designer 2

BAB IV ANALISA PROYEK. Peranan Praktikan dalam mengerjakan proyek ini adalah sebagai junior designer 2 BAB IV ANALISA PROYEK 4.1 Peranan Praktikan dalam Proyek Peranan Praktikan dalam mengerjakan proyek ini adalah sebagai junior designer 2 Dimensi dan 3 Dimensi, selain itu juga membantu memberikan masukan

Lebih terperinci

Bab 4 KONSEP PERANCANGAN INTERIOR

Bab 4 KONSEP PERANCANGAN INTERIOR Bab 4 KONSEP PERANCANGAN INTERIOR 4.1 Konsep Perancangan 4.1.1 Konsep Gaya Konsep desain pada perancangan Petlove Pet Center ini menggunakan pendekatan terhadap konsep fungsi dan citra. Perancangan Petlove

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN A. KONSEP PERUANGAN 1. Konsep Kebutuhan Ruang Berdasarkan analisa pola kegiatan dari pelaku pusat tari modern, mak konsep kebutuhanruang pada area tersebut adalah

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Konsep Dasar Perancangan

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Konsep Dasar Perancangan BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Konsep Dasar Perancangan Dalam mendesain sebuah fasilitas kesehatan hewan peliharaan, faktor teknis adalah yang utama, dimana dalam keputusan penggunaan material yang mudah dirawat,

Lebih terperinci

Bab IV. Konsep Perancangan

Bab IV. Konsep Perancangan Bab IV Konsep Perancangan 4.1 Konsep Perancangan Konsep perancangan pada proyek ini didasari oleh tinjauan data mengenai sifat dan karakteristik pasien, dimana beberapa dari pasien dewasa maupun anak-anak

Lebih terperinci

KONSEP PERANCANGAN INTERIOR RUANG TIDUR UTAMA

KONSEP PERANCANGAN INTERIOR RUANG TIDUR UTAMA 2011 KONSEP PERANCANGAN INTERIOR RUANG TIDUR UTAMA RUMAH TINGGAL BAPAK Ir. Budiman, M.A. Jl. Merdeka Barat 12 Jakarta Designed by: Karina Larasati NIM. 00987654333 JURUSAN PENDIDIKAN SENI RUPA FBS UNY

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS Pengantar

BAB V ANALISIS Pengantar BAB V ANALISIS Pengantar Setelah melakukan survey pengambilan data pada cafe yang memiliki suasana ruang yang rileks dan private sebagai dasar rancangan book cafe yang kuat, maka marilah kita berpindah

Lebih terperinci

5.2 Konsep Citra Konsep citra ruang yang ingin dicapai adalah ruang yang memberikan kesan menyegarkan, nyaman dan menonjolkan suasana alami namun teta

5.2 Konsep Citra Konsep citra ruang yang ingin dicapai adalah ruang yang memberikan kesan menyegarkan, nyaman dan menonjolkan suasana alami namun teta BAB V KONSEP PERENCANAAN 5.1 Penelusuran Konsep Berdasarkan Analisa Konsep perencanaan interior yang digunakan dalam perancangan ini adalah refresh yang berarti to give new freshness or brightness to;

Lebih terperinci

BAB V. KONSEP PERENCANAAN dan PERANCANGAN. Konsep perancangan makro meliputi perancangan skema organisasi ruang

BAB V. KONSEP PERENCANAAN dan PERANCANGAN. Konsep perancangan makro meliputi perancangan skema organisasi ruang BAB V KONSEP PERENCANAAN dan PERANCANGAN V. 1. Konsep Perancangan Makro Konsep perancangan makro meliputi perancangan skema organisasi ruang luar, konsep pencapaian dan sirkulasi pada tapak, perletakan

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP STYLE DESAIN INTERIOR

BAB IV KONSEP STYLE DESAIN INTERIOR BAB IV KONSEP STYLE DESAIN INTERIOR 4.1 Latar Belakang Pemilihan Tema Tema yang diangkat untuk mendukung bangunan perpustakaan umum ini adalah Dinamis dan Ceria. Adapun yang melatar belakangi pemilihan

Lebih terperinci

PENERAPAN MATERIAL FINISHING INTERIOR KAFÉ DI TEMBALANG, SEMARANG

PENERAPAN MATERIAL FINISHING INTERIOR KAFÉ DI TEMBALANG, SEMARANG Available online through http://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul Penerapan Material Finishing Interior Kafé Di Tembalang, Semarang PENERAPAN MATERIAL FINISHING INTERIOR KAFÉ DI TEMBALANG, SEMARANG

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN. : Pemerintah DKI Jakarta. Telephone : Jam operasional : Senin - Jumat Sabtu

BAB III METODE PERANCANGAN. : Pemerintah DKI Jakarta. Telephone : Jam operasional : Senin - Jumat Sabtu BAB III METODE PERANCANGAN A. Identifikasi proyek Nama proyek Sifat proyek Pemilik : Perpustakaan Nasional Republik Indonesia : Fiktif : Pemerintah DKI Jakarta Luas lahan : 4942 m 2 Telephone : 021-5664662

Lebih terperinci

MATRIKS HUBUNGAN RUANG

MATRIKS HUBUNGAN RUANG LOBBY HALL COUNTER/RECEPTION AREA PAMERAN TOKO ACCESSORIES FOTO STAND FOTOGRAFI 1 STAND FOTOGRAFI 2 STAND FOTOGRAFI 3 STAND FOTOGRAFI 4 FOTOGRAFI UNDERWATER KELAS FOTOGRAFI FOOD COURT TOILET MUSHOLAH RUANG

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN LAPANGAN

BAB III TINJAUAN LAPANGAN BAB III TINJAUAN LAPANGAN A. Flux Entertainment Center, Malang Gambar 3.1 Tampak Depan bangunan Flux Game Center, Malang. (Sumber: www.mediamaya.net/wp-content/ diakses pada tanggal 24 juli 2016) 1. Sejarah

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN RUMAH SAKIT ANAK DI BANDUNG

BAB III PERANCANGAN RUMAH SAKIT ANAK DI BANDUNG BAB III PERANCANGAN RUMAH SAKIT ANAK DI BANDUNG 3.1 Tema Perancangan Tema Dalam Perancangan Interior Rumah Sakit Anak di Bandung ini adalah Wonderland (Tanah Impian). Konsep tema ini didasari oleh tinjauan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 5.1. Tujuan Perencanaan dan Perancangan a. Merancang bangunan Showroom dan Service Station Vespa di Semarang yang mengakomodasi segala

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan dunia usaha saat ini telah membawa para pelaku dunia

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan dunia usaha saat ini telah membawa para pelaku dunia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan dunia usaha saat ini telah membawa para pelaku dunia usaha ke persaingan global yang tidak dapat dihindari, persaingan global sudah merupakan

Lebih terperinci

Bab V. PROGRAM PERENCANAAN dan PERANCANGAN MARKAS PUSAT DINAS KEBAKARAN SEMARANG. No Kelompok Kegiatan Luas

Bab V. PROGRAM PERENCANAAN dan PERANCANGAN MARKAS PUSAT DINAS KEBAKARAN SEMARANG. No Kelompok Kegiatan Luas Bab V PROGRAM PERENCANAAN dan PERANCANGAN MARKAS PUSAT DINAS KEBAKARAN SEMARANG 5.1. Program Dasar Perencanaan 5.1.1. Program Ruang No Kelompok Kegiatan Luas 1 Kegiatan Administrasi ± 1.150 m 2 2 Kegiatan

Lebih terperinci

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Perubahan Konsep Tapak pada Hasil Rancangan. bab sebelumnya didasarkan pada sebuah tema arsitektur organik yang menerapkan

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Perubahan Konsep Tapak pada Hasil Rancangan. bab sebelumnya didasarkan pada sebuah tema arsitektur organik yang menerapkan BAB 6 HASIL RANCANGAN 6.1 Perubahan Konsep Tapak pada Hasil Rancangan 6.1.1 Bentuk Tata Massa Konsep perancangan pada redesain kawasan wisata Gua Lowo pada uraian bab sebelumnya didasarkan pada sebuah

Lebih terperinci

KONSEP RANCANGAN. Latar Belakang. Konteks. Tema Rancangan Surabaya Youth Center

KONSEP RANCANGAN. Latar Belakang. Konteks. Tema Rancangan Surabaya Youth Center KONSEP RANCANGAN Latar Belakang Surabaya semakin banyak berdiri gedung gedung pencakar langit dengan style bangunan bergaya modern minimalis. Dengan semakin banyaknya bangunan dengan style modern minimalis

Lebih terperinci

BAB 6 DESAIN PERANCANGAN

BAB 6 DESAIN PERANCANGAN BAB 6 DESAIN PERANCANGAN 6.1 IDENTITAS PROYEK Nama Proyek : Re-desain GOR Saparua Bandung Tema : Structure Expose Pemilik Proyek : Pemerintah Sumber Dana : Swasta Jenis Bangunan : Gedung Olahraga Basket

Lebih terperinci

ELEMEN PEMBENTUK RUANG INTERIOR

ELEMEN PEMBENTUK RUANG INTERIOR ELEMEN PEMBENTUK RUANG INTERIOR Ruangan interior dibentuk oleh beberapa bidang dua dimensi, yaitu lantai, dinding, plafon serta bukaan pintu dan jendela. Menurut Wicaksono dan Tisnawati (2014), apabila

Lebih terperinci

BAB VI KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB VI KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR BAB VI KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Perencanaan dan perancangan Galeri Lukisan di Semarang ini bertujuan untuk mewujudkan suatu rancangan galeri lukisan dengan kelengkapan

Lebih terperinci

BAB III KONSEP PERANCANGAN

BAB III KONSEP PERANCANGAN BAB III KONSEP PERANCANGAN Dalam perancangan pusat Informasi dan kegiatan Muslim Tionghoa Lau Tze ini, banyak hal hal yang telah di jelaskan pada bab bab sebelumnya yang akan diterapkan pada perancangan.

Lebih terperinci

Desain Interior Hotel Alila dengan Langgam Modern Luxury Nuansa Budaya Jawa

Desain Interior Hotel Alila dengan Langgam Modern Luxury Nuansa Budaya Jawa G272 Desain Interior Hotel Alila dengan Langgam Modern Luxury Nuansa Budaya Jawa Timotius Disa dan R. Adi Wardoyo Departemen Desain Interior, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP PERENCANAAN INTERIOR 4.1 Konsep Perancangan Konsep yang didesain perancang dengan mengandalkan imajinasi tentang ruangan yang akan digunakan di masa depan, biasanya material menggunakan bahan

Lebih terperinci

Desain Interior Restoran pada Rest Area di Kabupaten Probolinggo Berkonsep Jawa Rustik dengan Sentuhan Ikon Khas Probolinggo

Desain Interior Restoran pada Rest Area di Kabupaten Probolinggo Berkonsep Jawa Rustik dengan Sentuhan Ikon Khas Probolinggo JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5, No.2, (2016) 2337-3520 (2301-928X Print) F-193 Desain Interior Restoran pada Rest Area di Kabupaten Probolinggo Berkonsep Jawa Rustik dengan Sentuhan Ikon Khas Probolinggo

Lebih terperinci

PERANCANGAN INTERIOR FAMILY KARAOKE

PERANCANGAN INTERIOR FAMILY KARAOKE PERANCANGAN INTERIOR FAMILY KARAOKE SKRIPSI Oleh : Ali Akbar Relyadi 41709010002 PROGRAM STUDI DESAIN INTERIOR FAKULTAS DESAIN DAN SENI KREATIF UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2015 KATA PENGANTAR Dengan

Lebih terperinci

BAB IV. KONSEP PERANCANGAN

BAB IV. KONSEP PERANCANGAN BAB IV. KONSEP PERANCANGAN IV. 1 Konsep Citra Pada Ayu Balinese Beauty & Spa ini memilih untuk memberikan kesan citra seperti pada tabel dibawah ini. Bagan 4. 1 Konsep Citra IV. 2 Latar Belakang Pemilihan

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR BIOSKOP DI SINGARAJA KABUPATEN BULELENG-BALI STUDI AKUSTIK RUANG PERTUNJUKAN FILM BAB I PENDAHULUAN

TUGAS AKHIR BIOSKOP DI SINGARAJA KABUPATEN BULELENG-BALI STUDI AKUSTIK RUANG PERTUNJUKAN FILM BAB I PENDAHULUAN TUGAS AKHIR BIOSKOP DI SINGARAJA KABUPATEN BULELENG-BALI STUDI AKUSTIK RUANG PERTUNJUKAN FILM BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Fenomena Bioskop Di Indonesia Bioskop adalah pertunjukan

Lebih terperinci

Alamat : Jl. Boulevard Bukit Gading Raya, Jakarta, Kota Jakarta Utara.

Alamat : Jl. Boulevard Bukit Gading Raya, Jakarta, Kota Jakarta Utara. LAPORAN OBSERVASI AWAL 1. PROFIL OBJEK OBSERVASI Gambar Hotel BnB Kelapa Gading, Jakarta sumber : http://www.laterooms.com/en/hotel-reservations/277724_the-bnb-jakarta-kelapagading-jakarta.aspx Nama objek

Lebih terperinci