BAB 3 METODE PENELITIAN. Bab ini memaparkan mengenai variabel-variabel penelitian (definisi operasional

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 3 METODE PENELITIAN. Bab ini memaparkan mengenai variabel-variabel penelitian (definisi operasional"

Transkripsi

1 BAB 3 METODE PENELITIAN Bab ini memaparkan mengenai variabel-variabel penelitian (definisi operasional dan hipotesis), subjek penelitian (populasi, sampel, dan metodologi pengambilan sampel), desain penelitian, alat ukur penelitian, prosedur dari penelitian, dan teknik pengolahan data. 3.1 Variabel Penelitian & Hipotesis Variabel Penelitian & Definisi Operasional Penelitian ini secara keseluruhan memiliki enam variabel yang terdiri dari lima variabel bebas atau Independent Variabel (IV) yaitu pemaknaan simbolik pada uang dan dimensi budaya yang terdiri dari keyakinan tentang jarak kekuasaan, penghindaran ketidakpastian, kolektivisme, dan maskulinitas. Serta satu variabel terikat atau Dependent Variabel (DV) yaitu impulsivitas membeli Impulsivitas membeli Secara konseptual impulsivitas membeli didefinisikan sebagai perilaku pembelian yang spontan dan/atau tidak direncanakan, disertai respon emosional, dan mengabaikan konsekuensi berbahaya yang berujung kepada penyesalan. (Verplanken & Herabadi, 2001). 29

2 30 Sedangkan secara operasional, impulsivitas membeli diukur dengan melihat tingkat dimilikinya atribut dimensi kognitif dan dimensi afektif dari impulsivitas membeli oleh partisipan. Alat ukur yang digunakan ialah Impulsive Buying Tendency (IBT) yang mana dikembangkan oleh Verplanken dan Herabadi tahun Selain dari skala IBT, impulsivitas membeli pun diukur dengan melihat tingkat dimilikinya impulsivitas membeli partisipan yang diukur dari skala pengukuran Weaver, Moschis, dan Davis tahun Pemaknaan simbolik pada uang Secara konseptual pemaknaan simbolik pada uang didefinisikan sebagai proporsi bahwa pembayaran berupa uang memiliki makna yang berarti kepada individu karena uang merefleksikan informasi dari domain penting (Thierry, 2001). Secara operasional pemaknaan simbolik pada uang dilihat dari tingkat dimilikinya atribut dimensi motivasi, posisi relatif, kontrol, dan pengeluaran dari pemaknaan simbolik pada uang oleh partisipan. Alat ukur yang digunakan ialah Meaning of Pay (MOP) yang dikembangkan oleh Seth C. Hayes tahun 2001.

3 Dimensi Budaya Definisi dimensi budaya secara operasional didapatkan dari melihat tingkat dimilikinya atribut dimensi keyakinan tentang jarak kekuasaan, penghindaran ketidakpastian, kolektivisme, dan maskulinitas oleh partisipan dengan menggunakan alat ukur Cultural Values (CVSCALE). Alat ukur CVSCALE ini dikembangkan oleh Yoo, Donthu, dan Lenartowicz tahun Keempat dimensi budaya ini apabila didefinisikan secara konseptual disetiap dimensi akan dijelaskan sebagai berikut Keyakinan tentang Jarak Kekuasaan Keyakinan tentang jarak kekuasaan atau Power Distance Belief (PDB) merupakan tingkat sejauh mana anggota sebuah kebudayaan mengharapkan dan menerima bahwa kekuasaan yang didistribusikan tidak merata (Hofstede, 2001) Penghindaran Ketidakpastian Penghindaran ketidakpastian atau Uncertainty Avoidance (UA) didefinisikan sebagai menghindari ketidakpastian yang mana mengungkapkan sejauh mana anggota masyarakat merasa tidak nyaman dengan ketidakpastian dan ambiguitas (Hofstede, 2001).

4 Kolektivisme Dimensi kolektivisme memiliki definisi sebagai sebuah masyarakat dimana individu dari lahir terus terintegrasi dengan kuat, bersatu didalam kelompok, yang mana sepanjang hidup masyarakat terus melindungi satu sama lain dengan kesetiaan yang tidak diragukan lagi (Hofstede, 2001). Sementara dimensi Individualisme didefinisikan sebagai sebuah masyarakat dimana hubungan antara satu individu dengan individu tidak terlalu mengikat atau longgar (Hofstede, 2001) Maskulinitas Maskulinitas didefinisikan sebagai preferensi masyarakat untuk suatu prestasi, kepahlawanan, ketegasan, dan imbalan materi untuk sukses (Hofstede, 2001). Sementara memiliki arti berlawanan pada dimensi femininitas yang menyinggung mengenai mengenai preferensi untuk kerja sama, kerendahan hati, menjaga yang lemah, dan kualitas hidup (Hofstede, 2001).

5 Hipotesis Adapun hipotesis yang dapat disimpulkan yaitu sebagai berikut: H1 : Terdapat pengaruh keyakinan tentang jarak kekuasaan terhadap impulsivitas membeli pada mahasiswa di Jakarta dan sekitarnya. H2 : Terdapat pengaruh penghindaran ketidakpastian terhadap impulsivitas membeli pada mahasiswa di Jakarta dan sekitarnya. H3 : Terdapat pengaruh kolektivisme terhadap impulsivitas membeli pada mahasiswa di Jakarta dan sekitarnya. H4 : Terdapat pengaruh maskulinitas terhadap impulsivitas membeli pada mahasiswa di Jakarta dan sekitarnya. H5 : Terdapat pengaruh pemaknaan simbolik pada uang terhadap impulsivitas membeli pada mahasiswa di Jakarta dan sekitarnya. H6 : Terdapat pengaruh keyakinan tentang jarak kekuasaan, penghindaran ketidakpastian, kolektivisme, maskulinitas, dan pemaknaan simbolik pada uang terhadap impulsivitas membeli pada mahasiswa di Jakarta dan sekitarnya. Ho : Tidak terdapat pengaruh keyakinan tentang jarak kekuasaan terhadap impulsivitas membeli pada mahasiswa di Jakarta dan sekitarnya. Ho : Tidak terdapat pengaruh penghindaran ketidakpastian terhadap impulsivitas membeli pada mahasiswa di Jakarta dan sekitarnya.

6 34 Ho : Tidak terdapat pengaruh kolektivisme terhadap impulsivitas membeli pada mahasiswa di Jakarta dan sekitarnya. Ho : Tidak terdapat pengaruh maskulinitas terhadap impulsivitas membeli pada mahasiswa di Jakarta dan sekitarnya. Ho : Tidak terdapat pengaruh pemaknaan simbolik pada uang terhadap impulsivitas membeli pada mahasiswa di Jakarta dan sekitarnya. Ho : Tidak terdapat pengaruh keyakinan tentang jarak kekuasaan, penghindaran ketidakpastian, kolektivisme, maskulinitas, dan pemaknaan simbolik pada uang terhadap impulsivitas membeli pada mahasiswa di Jakarta dan sekitarnya. 3.2 Subyek Penelitian dan Teknik Sampling Karakteristik Subjek Penelitian Karakteristik subjek penelitian ini ialah mahasiswa/i dengan rentang usia tahun di Jakarta dan sekitarnya. Semuel (2007) menemukan bahwa umur tahun merupakan umur konsumen yang memiliki potensi untuk berperilaku impulsif dalam melakukan pembelian. Pada penelitian yang dilakukan beberapa tokoh juga menuturkan bahwa pada kisaran umur 19-23, seseorang memiliki potensi dalam berperilaku impulsif dalam membeli (Wood, 1998). Berbeda pada orang tua yang mana mereka akan lebih terencana dalam melakukan sesuatu dan lebih mengontrol perilaku impulsivitas membeli mereka (Jalees, 2009). Dengan alasan tersebut, peneliti memilih karakteristik dari subjek penelitian yakni

7 35 mahasiswa/i dengan kisaran umur tahun. Berikut rata-rata umur dalam penelitian ini. Tabel 3.1 Statistika Deskriptif Descriptive Statistics Std. N Mean Deviation Usia Valid N 200 (listwise) Sumber: Pengolahan Data SPSS 19.0 Di dalam tabel tersebut dijelaskan bahwa partisipan rata-rata berusia 20,75 tahun dengan standar deviasi 1,345. Mahasiswa/i dalam penelitian ini berasal dari Universitas Trisakti, Universitas Tarumanegara, Universitas Atma Jaya, Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama), The London School of Public Relations, Universitas Indonesia, dan Universitas Pelita Harapan yang berada di kota Jakarta, Tangerang, dan Depok.

8 Teknik Sampling Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik penyampelan non-probabilitas, yaitu convenience sampling. Pendekatan teknik nonprobabilitas ini menjelaskan tidak ada jaminan bahwa setiap elemen memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi sampel (Shaughnessy & Zechmeister, 2009). Sedangkan convenience sampling itu sendiri merupakan teknik yang melibatkan responden berdasarkan kesediaan dan ketersediaan mereka dalam memberikan respon (Shaughnessy & Zechmeister, 2009). 3.3 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dan tergolong sebagai penelitian non-eksperimental. Dapat dikatakan sebagai penelitian non-eksperimental apabila penelitian tersebut tidak melakukan manipulasi terhadap variabel bebas (Shaughnessy & Zechmeister, 2009). Penelitian ini tergolong penelitian regresional yang digunakan untuk membuat prediksi mengenai skor pada satu variabel terhadap nilai pada variabel lain (Kaplan & Sacuzzo, 2001). Dengan kata lain, analisa ini digunakan untuk melihat pengaruh dan/atau prediksi variabel prediktor atau Independent Variable terhadap variabel respon atau Dependent Variable. Desain ini dipilih untuk melihat pengaruh dimensi budaya dan pemaknaan simbolik pada uang terhadap impulsivitas membeli pada mahasiswa di Jakarta dan sekitarnya. Selain itu, desain ini dianggap mampu menjawab tujuan dari penelitian ini. Sedangkan instrumen penelitian ini

9 37 menggunakan kuesioner dengan skala likert sebagai alat untuk memperoleh data. 3.4 Alat Ukur Penelitian Alat Ukur Dalam mengumpulkan data, peneliti menggunakan kuesioner self report yang terdiri dari skala likert. Kuesioner tersebut terdiri dari empat bagian yang akan dijelaskan sebagai berikut Kuesioner Weaver, Moschis, & Davis dan Impulsive Buying Tendency (IBT) Peneliti menggunakan alat ukur Impulsive Buying Tendency (IBT) yang dikembangkan oleh Verplanken dan Herabadi tahun Instrumen ini awalnya mengukur sejumlah pembelian impulsif yang memiliki kaitannya secara signifikan dengan frekuensi pembelian terhadap tipikal produk impulsif. Skala ini terdiri dari dua aspek dan/ atau dimensi. Aspek pertama yakni aspek kognitif seperti ketiadaan rencana, pemikiran, dan pertimbangan dalam melakukan pembelian. Aspek kedua yakni aspek afektif meliputi rasa gembira, senang, dan perasaan bersalah. Skala IBT yang dibuat oleh Verplanken dan Herabadi pada tahun 2001 ini memiliki item yang bersifat favorable dan unfavorable yang mana setiap aspek memiliki item yang berjumlah sepuluh item. Pada dasarnya, Verplanken dan Herabadi (2001) menggunakan skala likert

10 38 dengan tujuh alternatif pilihan respon yang memberikan arti respon setuju hingga tidak setuju. Dengan pengkodean, nilai yang tinggi mengindikasikan tingkat yang tinggi dari aksi. Impulsive Buying Tendency (IBT) itu sendiri memiliki reliabilitas internal dengan nilai koefisien alfa sebesar 0,91 untuk aspek kognitif dan 0,83 untuk aspek afektif. Sedangkan nilai koefisien alfa untuk 20 item komplit skala tersebut didapatkan nilai sebesar 0,86. Selain itu, item impulsivitas membeli juga didapatkan dari skala pengukuran Weaver, Moschis, dan Davis tahun Dari skala pengukuran tersebut, didapatkan lima item yang dipilih oleh peneliti. Alasan dipilihnya kelima item tersebut ialah butir-butir dari item tersebut tidak bertentangan dan/atau sejalan dengan definisi impulsivitas membeli. Skala pengukuran ini juga telah divalidasi di beberapa negara dan memiliki koefisien alfa sebesar 0,83. Skala pengukuran ini menggunakan skala likert dengan enam alternatif pilihan respon Kuesioner Cultural Value (CVSCALE) Peneliti menggunakan alat ukur Cultural Values (CVSCALE) yang dikembangkan oleh Yoo, Donthu, dan Lenartowicz tahun Instrumen ini dikembangkan oleh Yoo, Donthu, dan Lenartowicz berdasarkan teori Hofstede mengenai lima dimensi budaya yaitu keyakinan tentang jarak kekuasaan, penghindaran ketidakpastian, kolektivisme, maskulinitas, dan orientasi jangka panjang. Tujuan dikembangkannya CVSCALE ini ialah untuk menjadikan alat ukur

11 39 yang menilai lima dimensi budaya Hofstede pada tingkat individu. Alat ukur ini telah melakukan validasi di beberapa negara seperti Amerika dan Korea Selatan. Dengan diciptakannya alat ukur ini, diharapkan dapat digunakan untuk mengukur orientasi budaya pada level individu yang mana sejalan dengan tujuan peneliti. Instrumen CVSCALE memiliki sifat favorable pada nilai dimensi budaya kolektivisme dan maskulinitas serta unfavorable pada nilai dimensi budaya individualisme dan femininitas. Total item pada instrumen ini sebanyak 26 item. CVSCALE menggunakan lima poin skala likert. Instrumen ini memiliki reliabilitas yang tinggi, di beberapa negara yang telah menjadi sampel pengujian instrumen CVSCALE. Salah satu reliabilitas yang dimiliki oleh instrumen ini yaitu 0,84 untuk dimensi keyakinan tentang jarak kekuasaan, 0,76 untuk penghindaran ketidakpastian, 0,85 untuk kolektivisme, 0,71 untuk maskulinitas, dan 0,78 untuk orientasi jangka panjang. Namun peneliti tidak menggunakan dimensi orientasi jangka panjang selain dikarenakan banyaknya dimensi yang digunakan, Hofstede sendiri belom pernah melakukan penelitian dimensi orientasi jangka panjang di Indonesia Kuesioner Meaning of Pay (MOP) Peneliti menggunakan alat ukur Meaning of Pay (MOP) yang dikembangkan oleh Seth C. Hayes tahun Instrumen MOP ini dikembangkan berdasarkan teori refleksi yang dikemukakan oleh Thierry pada tahun 1992 yang mana pemaknaan simbolik pada pembayaran berupa uang ditentukan oleh sejauh mana pembayaran

12 40 berupa uang tersebut merefleksikan empat domain yakni motivasi, posisi relatif, kontrol, dan pengeluaran (Hayes, 2005). Instrumen MOP digunakan oleh Seth C. Hayes dalam melihat keabsahan konstruk dari item-item MOP. Skala ini memiliki jumlah item sebanyak 32 buah dengan sifat item yang favorable semua. Seluruh item MOP dinilai pada lima poin alternatif pilihan respon skala Likert dari sangat tidak setuju hingga sangat setuju. Meaning of Pay (MOP) memiliki internal konsistensi dari seluruh sub-skala MOP yakni 0,7 yang mana dianggap memadai. Reliabilitas skala dari setiap aspek ialah motivasi dengan cronbach s alpa 0,81, posisi relatif dengan cronbach s aplha 0,87, kontrol dengan cronbach s alpha 0,71, dan yang terakhir pengeluaran denagn cronbach s alpha 0, Data Demografi Responden Kuesioner ini berisikan informasi tentang data demografi responden penelitian. Tujuan dari dibuatkannya kuesioner mengenai data ini ialah sebagai kontrol. Selain itu, kegunaan dari adanya kuesioner ini ialah sebagai analisis tambahan. Pertanyaan yang terdapat pada kuesioner ini mencakup jenis kelamin, usia, status pekerjaan responden, tempat biasa membeli barang, dan jenis barang yang paling sering dibeli oleh responden.

13 Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur Alat ukur yang baik ialah yang telah dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas dengan nilai standar yang telah ditentukan. Berdasarkan hal tersebut, peneliti melakukan pengujian validitas dan reliabilitas alat ukur. Uji validitas berkaitan dengan ketepatan atau kesesuaian alat ukur terhadap konsep yang akan diukur, sehingga alat ukur benar-benar dapat mengukur apa yang seharusnya diukur dan inferensi yang dihasilkan mendekati kebenaran (Sarwono, 2012). Penelitian ini melakukan dua uji validitas yakni validitas isi atau content validity yaitu mengukur kecocokan antara isi alat ukur tersebut dengan isi sasaran yang akan diukur dan validitas konstruk atau construct validity yang mengungkapkan sejauh mana tes bisa dikatakan mengukur suatu konstruk atau sifat teoritis (Anastasi & Urbina, 2007). Dalam menguji validitas isi, peneliti melakukan expert judgement dengan dosen pembimbing skripsi pada tanggal 16 April 2012 terhadap ketiga alat ukur yang akan digunakan. Sedangkan dalam menguji validitas konstruk dapat diketahui dengan melihat kriteria corrected item-total correlation dan peneliti menggunakan SPSS Sedangkan uji reliabilitas merupakan ketetapan dan/atau konsistensi dan stabilitas nilai hasil pengukuran tertentu di setiap kali pengukuran dilakukan pada hal yang sama (Sarwono, 2012). Dengan artian, kapanpun alat itu digunakan maka akan memberikan hasil ukur yang sama. Reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini ialah internal konsistensi reliabilitas dengan metode cronbach s aplha.

14 Nilai Korelasi Item-total dan Reliabilitas Skala IBT Peneliti menggunakan dua instrumen skala dalam mengukur impulsivitas membeli. Instrumen pertama yaitu Impulsive Buying Tendency (IBT) yang dikembangkan oleh Verplanken dan Herabadi tahun Sedangkan instrumen kedua yaitu pengukuran dari Weaver, Moschis, dan Davis tahun Item-item dari kedua instrumen ini diterjemahkan dari Bahasa Inggris ke dalam Bahasa Indonesia agar item-item tersebut dapat dimengerti oleh responden dan kemudian dijadikan kedalam bentuk kuesioner. Peneliti menggunakan skala likert untuk kedua instrumen ini dengan enam alternatif pilihan respon yang dinilai sebagai 1 = sangat tidak sesuai hingga, 2 = Tidak sesuai, 3 = Agak tidak sesuai, 4 = Agak sesuai, 5 = sesuai, dan 6 = Sangat sesuai. Sedangkan untuk pernyataan negatif sebaliknya. Peneliti mengadaptasinya menjadi enam alternatif pilihan respon dengan alasan jika jumlahnya ganjil, akan mengarahkan reponden untuk memilih jawaban yang berada di tengah. Setelah melakukan elaborasi dan uji coba alat ukur yang terdiri dari 25 item terhadap 50 mahasiswa/i di berbagai universitas, seperti Universitas Pelita Harapan, Universitas Trisakti, Universitas Indonesia, Universitas Tarumanegara, dan The London School of Public Relations, didapatkan internal konsistensi dari alat ukur ini dengan nilai cronbach s alpha sebesar 0,803 untuk aspek kognitif dan cronbach s alpha sebesar 0,776 untuk aspek afektif. Oleh karena nilai

15 43 cronbach s alpha lebih besar dari 0,6 maka item-item dalam instrumen ini dianggap reliabel dan dapat digunakan dalam penelitian (Mahamod, Lasa, Yusoff, & Embi, 2009). Selain itu, beberapa item dari alat ukur ini juga memiliki nilai korelasi item-total yang mencapai 0,300. Menurut Sujianto (2009) apabila korelasi tiap item positif dan besarnya 0,30 keatas, maka item tersebut merupakan konstruk yang kuat. Namun, ada beberapa item yang tidak sesuai dengan standar yang ada dan harus dibuang. Itemitem yang memiliki nilai dibawah 0,300 yakni nomor 2, 11, dan 24 dari dimensi kognitif dan nomor 9 dari dimensi afektif. Setelah item dibuang, dilakukan kembali perhitungan internal konsistensi dan menghasilkan 21 item. Setelah dilihat nilai korelasi item-total dan reliabilitas sesuai dengan standar, maka kuesioner ini dapat digunakan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa alat ukur ini memiliki keajegan dan taraf kepercayaan yang sangat baik. Hasil output perhitungan SPSS dapat dilihat pada lampiran Nilai Korelasi Item-total dan Reliabilitas Skala CVSCALE Pada alat ukur Cultural Value (CVSCALE), memiliki total item yang berjumlah 26 buah. Namun dikarenakan peneliti tidak menggunakan dimensi long term-orientation, maka total item yang digunakan berjumlah 20 buah. Item-item pada instrumen ini dilakukan penerjemahan dari Bahasa Inggris ke Bahasa Indonesia sama seperti

16 44 yang dilakukan terhadap instrumen IBT. Skala dan pilihan alternatif respon pun tidak berbeda dengan instrumen IBT. Setelah dilakukan uji coba terhadap 50 mahasiswa/i di berbagai universitas, sama halnya seperti yang telah dilakukan pada alat ukur IBT, didapatkan niliai korelasi item-total dibawah 0,300 pada dimensi keyakinan tentang jarak kekuasaan pada alat ukur CVSCALE. Nilai ini terdapat pada nomor 12 dan 15. Berdasarkan hal tersebut, nomor 12 dan 15 dibuang. Maka nilai korelasi item-total mampu mencapai 0,300. Selain itu, instrumen CVSCALE memiliki internal konsistensi dengan cronbach s aplha sebesar 0,640. Untuk dimensi kedua, dimensi penghindaran ketidakpastian, memiliki nilai korelasi item-total dibawah 0,300 pada nomor 5. Nomor tersebut dibuang lalu dilakukan kembali perhitungan dan nilai korelasi item-total berhasil mencapai 0,300. Internal konsistensi akhir pada alat ukur ini sebesar 0,674. Selanjutnya dimensi ketiga yakni kolektivisme, memiliki nilai korelasi item-total dibawah 0,300 pada nomor 9 dan 13. Maka dari itu, nomor tersebut dibuang dan dilakukan kembali perhitungan yang mana menghasilkan nilai korelasi item-total mencapai nilai 0,300. Internal konsistensi dengan cronbach s aplha pada dimensi ini sebesar 0,659. Pada dimensi maskulinitas, nilai korelasi item-total dibawah 0,300 pada nomor 3, 6, dan 8. Internal konsistensi pada instrumen ini juga tidak sesuai dengan ketentuan yang ada, dengan cronbach s alpha sebesar 0,454.

17 45 Dengan demikian, instrumen CVSCALE yang terdiri dari tiga dimensi yakni keyakinan tentang jarak kekuasaan, penghindaran ketidakpastian, dan kolektivisme dengan menghasilkan jumlah item sebanyak 11 buah memiliki nilai korelasi item-total dan reliabilitas yang baik. Meskipun pada dimensi maskulinitas tidak dapat digunakan dan tidak diikutsertakan dalam pengukuran data lapangan selanjutnya, dikarenakan nilai korelasi item-total tidak mencapai standar yang ditentukan yakni 0,300 yang berarti konstruk tersebut tidak kuat (Sujianto, 2009) dan tidak memiliki reliabilitas yang baik dikarenakan tidak mampu mencapai nilai 0,6 (Mahamod, Lasa, Yusoff, & Embi, 2009). Hasil output perhitungan SPSS dapat dilihat pada lampiran Nilai Korelasi Item-total dan Reliabilitas Skala MOP Pada instrumen skala Meaning of Pay (MOP), terdiri dari 32 item dengan empat aspek dan/atau domain pengukuran. Item-item pada instrumen ini telah diterjemahkan dari Bahasa Inggris ke Bahasa Indonesia dengan skala likert yang tidak berbeda dengan instrumen IBT dan MOP. Keempat aspek MOP terdiri dari aspek pertama pertama yaitu aspek motivasi yang memiliki nilai korelasi item total mencapai 0,300. Pada aspek ini item yang dimiliki memiliki keajegan yang baik. Namun telah dilakukan pembuangan item dikarenakan terlalu banyak item yang digunakan untuk mengukur domain ini yakni item nomor 4.

18 46 Internal konsistensi yang didapatkan dari domain ini tergolong baik dengan cronbach s alpha sebesar 0,814. Kedua, aspek posisi relatif dengan nilai korelasi item-total mencapai 0,300 yang menandakan memiliki konstruk kuat (Sujianto, 2009). Disamping memiliki data yang valid, internal konsistensi dari aspek ini juga memiliki cronbach s aplha yang dapat dipercaya. Namun terjadi pembuangan nomor 13 dikarenakan terlalu banyak item untuk mengukur domain ini. Maka didapatkan nilai cronbach s alpha sebesar 0,837. Ketiga, domain kontrol dengan nilai korelasi item-total sudah memenuhi ketentuan yaitu mencapai 0,300. Internal konsistensi yang dimiliki domain kontrol sesuai dengan ketentuan. Namun pada domain ini terjadi pengurangan nomor yakni no 23 dan 24 dengan alasan terlalu banyak item yang tercantum pada variabel ini. Maka didaptkan cronbach s aplha sebesar 0,895. Pada domain terakhir, bersinggungan mengenai domain pengeluaran. Nilai korelasi item-total mencpai 0,300 yang berarti sudah mencapai standar yang ditentukan. Sedangkan pada internal konsistensi didapatkan hasil akhir cronbach s aplha sebesar 0,840 dengan pengurangan nomor 25 dengan alasan terlalu banyak item. Dengan demikian, alat ukur MOP yang terdiri dari empat domain dengan jumlah item sebanyak 27, memiliki korelasi item-total dan internal konsistensi yang baik. Hasil output perhitungan SPSS dapat dilihat pada lampiran 2.

19 Prosedur Persiapan Penelitian Dalam melakukan penelitian dengan metode survey, peneliti menggunakan kuesioner sebagai instrumen utama penelitian guna mengetahui dan menilai pemikiran, opini dan perasaan seseorang yang mana hal ini tidak didapatkan apabila hanya mengobservasi responden (Shaughnessy & Zechmeister, 2009). Beranjak dari hal tersebut, peneliti mempersiapkan teori yang berkaitan dengan variabel-variabel penelitian termasuk alat ukur didalamnya yang dianggap mampu mengukur variabel yang diteliti dalam penelitian. Kemudian, peneliti membuat kuesioner penelitian yang dielaborasi dari masing-masing sumber yakni alat ukur Impulsive Buying Tendency (IBT) dan skala pengukuran yang dielaborasi dari Weaver, Moschis, dan Davis tahun 2011 untuk mengukur variabel impulsivitas membeli, alat ukur Cultural Value (CVSCALE) untuk mengukur variabel dimensi nilai budaya, dan Meaning of Pay Scale (MOP). Setelah dilakukan pengelaborasian alat tes yang mana melakukan penerjemahan item dari Bahasa Inggris ke dalam Bahasa Indonesia, peneliti melakukan expert judgement terhadap dosen pembimbing untuk kesesuaian makna item antara item Bahasa Inggris dengan Bahasa Indonesia hasil terjemahan peneliti. Setelah dinyatakan sesuai, uji coba terhadap instrumen IBT, CVSCALE, dan MOP siap dilaksanakan.

20 Pelaksanaan Penelitian Penyebaran data kuesioner terhadap sampel dalam penelitian ini berjumlah 250 orang mahasiswa di Kota Besar seperti Jakarta, Depok, dan Tangerang. Tahap pertama, penyebaran data kuesioner berupa hard copy dilakukan untuk uji coba alat ukur terhadap 50 mahasiswa di berbagai universitas, seperti Universitas Pelita Harapan, Universitas Trisakti, Universitas Indonesia, Universitas Tarumanegara, dan The London School of Public Relations. Setelah didapatkan data, dilakukan penghitungan data menggunakan peranti lunak SPSS 19.0 untuk mengetahui nilai konsistensi internal dan skor korelasi item-total dari instrumen yang digunakan. Setelah didapatkan hasil dari data uji coba, dilakukan pengambilan data lapangan berupa kuesioner dalam bentuk hard copy. Kuesioner yang disebarkan sebanyak 200 buah. Penyebaran data ini, baik untuk uji coba dan data lapangan, dilaksanakan pada tanggal 28 April 18 Juni Pemilihan Universitas didasarkan kepada lokasi Universitas yang dekat dengan pusat perbelanjaan. Dalam penelitian ini, total kuesioner yang didistribusikan sebanyak 250 kuesioner baik tryout maupun field test, dengan rincian yaitu 50 kuesioner di Universitas Trisakti, 40 kuesioner di Universitas Indonesia, 38 kuesioner di Universitas Mustopo, 38 kuesioner di Universitas Tarumanegara, 28 kuesioner di Universitas Atmajaya, 33 Kuesioner di Universitas Pelita Harapan, dan 23 kuesioner di London School yang mana ketujuh universitas tersebut berada di kota

21 49 Jakarta, Tangerang, dan Depok. Setelah data terkumpul, langkah selanjutnya ialah dilakukan pengujian oleh SPSS Teknik Pengolahan Data Dalam penelitian ini, pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan peranti lunak SPSS Dengan peranti lunak tersebut, peneliti melihat nilai skor total dari dua buah instrumen penelitian yakni Cultural Values (CVSCALE) dan Meaning of Pay (MOP). Nilai skor total tersebut digunakan untuk melihat korelasinya dengan Impulsive Buying Tendency (IBT). Sebelum melakukan pengolahan uji hipotesis, dilakukan terlebih dahulu uji asumsi klasik yang meliputi multikolinieritas, heteroskedastisitas, normalitas, dan autokorelasi. Pengujian ini ditujukan untuk mengetahui apakah data ini memiliki distribusi normal sehingga dapat dipakai dalam statistik parametrik (Sujianto, 2009). Teknik analisis yang digunakan dalam mengolah data yakni analisis regresi linier berganda. Teknik ini bertujuan untuk melihat pengaruh satu variabel terhadap variabel lain dan melihat kemampuan prediksi dua atau lebih variabel bebas yang digunakan sebagai predictor dan satu variabel tergantung yang diprediksi (Sarwono, 2012).

22 50

BAB 3 METODE PENELITIAN Variabel penelitian dan definisi operasional. Variabel penelitian adalah atribut atau sifat yang dimiliki oleh objek,

BAB 3 METODE PENELITIAN Variabel penelitian dan definisi operasional. Variabel penelitian adalah atribut atau sifat yang dimiliki oleh objek, BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesis 3.1.1 Variabel penelitian dan definisi operasional Variabel penelitian adalah atribut atau sifat yang dimiliki oleh objek, individu, ataupun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bagian ini akan dijabarkan mengenai variabel penelitian, definisi

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bagian ini akan dijabarkan mengenai variabel penelitian, definisi BAB III METODE PENELITIAN Pada bagian ini akan dijabarkan mengenai variabel penelitian, definisi operasional, hipotesis, subjek penelitian, teknik sampling, desain penelitian, alat ukur penelitian, validitas

Lebih terperinci

4. METODE PENELITIAN

4. METODE PENELITIAN 42 4. METODE PENELITIAN Bab metode penelitian ini membahas mengenai responden penelitian, peneliti, tipe dan desain penelitian, alat ukur penelitian, cara pengolahan data, metode pengumpulan data, dan

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN

3. METODE PENELITIAN 25 3. METODE PENELITIAN Pada bagian ketiga ini, peneliti akan menjelaskan mengenai permasalahan penelitian, hipotesis penelitian, variabel-variabel penelitian, tipe dan desain penelitian, partisipan penelitian,

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. pemaknaan simbolik pada uang dan dimensi budaya terhadap

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. pemaknaan simbolik pada uang dan dimensi budaya terhadap BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini memuat penjelasan mengenai apakah terdapat pengaruh pemaknaan simbolik pada uang dan dimensi budaya terhadap impulsivitas membeli pada mahasiswa di Jakarta dan sekitarnya

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab metodologi penelitian, akan dibahas mengenai variabel penelitian, masalah penelitian, subjek penelitian, metode pengambilan data, alat ukur yang digunakan, prosedur

Lebih terperinci

4. METODOLOGI PENELITIAN

4. METODOLOGI PENELITIAN 4. METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan mengenai metode yang digunakan dalam penelitian ini. Penjelasan mengenai metodologi dimulai dengan menjelaskan populasi dan sampel dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. serta teknik pengujian instrumen. Terakhir akan dibahas mengenai prosedur

BAB III METODE PENELITIAN. serta teknik pengujian instrumen. Terakhir akan dibahas mengenai prosedur BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan pembahasan mengenai desain penelitian, variabel penelitian dan subyek penelitian. Setelah itu, akan dilanjutkan dengan pembahasan mengenai metode pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian merupakan salah satu elemen penting dalam suatu penelitian, sebab metode penelitian menyangkut cara yang benar dalam pengumpulan

Lebih terperinci

BAB 3 Metode Penelitian

BAB 3 Metode Penelitian 39 BAB 3 Metode Penelitian Bab ini akan membahas metode penelitian yang terdiri atas perumusan masalah, hipotesis penelitian, variabel penelitian, subyek penelitian, alat ukur atau instrumen akan yang

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN

3. METODE PENELITIAN 3. METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai metode-metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu masalah penelitian, hipotesis penelitian, variabel-variabel, populasi dan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Bab ini memaparkan mengenai subjek penelitian (populasi, sampel, dan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Bab ini memaparkan mengenai subjek penelitian (populasi, sampel, dan BAB 3 METODE PENELITIAN Bab ini memaparkan mengenai subjek penelitian (populasi, sampel, dan metodologi pengambilan sampel), desain dari penelitian, definisi operasional variabel penelitian, setting lokasi,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai masalah penelitian, variabel penelitian,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai masalah penelitian, variabel penelitian, BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai masalah penelitian, variabel penelitian, hipotesis, serta metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini. Metode penelitian

Lebih terperinci

4. METODE PENELITIAN

4. METODE PENELITIAN 23 4. METODE PENELITIAN 4.1. Responden Penelitian 4.1.1. Karakteristik Responden Dalam penelitian ini yang akan menjadi responden adalah karyawan sales dan marketing pada perusahaan yang bergerak dalam

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian & Hipotesis 3.1.1 Variabel penelitian & definisi operasional Variabel adalah sebuah karakteristik atau kondisi yang berubah atau memiliki nilai yang berbeda

Lebih terperinci

4. METODE PENELITIAN

4. METODE PENELITIAN 4. METODE PENELITIAN Bab ini akan menjelaskan mengenai metode penelitian yang mencakup responden penelitian, karakteristik responden, teknik pengambilan sampel, jumlah sampel penelitian, tempat pengambilan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini beberapa variabel yang akan dikaji adalah :

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini beberapa variabel yang akan dikaji adalah : BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian & Hipotesis Dalam penelitian ini beberapa variabel yang akan dikaji adalah : 1. Variabel ( X ) : Kesepian (loneliness) 2. Variabel ( Y ) : Kesehjateraan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Metode Penelitian Dan Rancangan Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Metode Penelitian Dan Rancangan Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Dan Rancangan Penelitian 3.1.1 Metode Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan jenis penelitian deskriptif untuk mengetahui pengaruh self-efficacy dan openness terhadap readiness

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian korelasional yang bertujuan untuk mendeteksi sejauh mana variasivariasi

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Variabel penelitian dan definisi operasional. Pada penelitian ini, motivasi penggunaan Twitter yang dimaksud adalah

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Variabel penelitian dan definisi operasional. Pada penelitian ini, motivasi penggunaan Twitter yang dimaksud adalah BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesis 3.1.1 Variabel penelitian dan definisi operasional Variabel 1 : Motivasi penggunaan Twitter Pada penelitian ini, motivasi penggunaan Twitter

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. yaitu sebuah metode yang datanya dinyatakan dalam bentuk nilai atau angka (Sugiyono, 2009). Desain ini sangat

Lebih terperinci

Bab 3 METODE PENELITIAN. Bab ini menjelaskan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk

Bab 3 METODE PENELITIAN. Bab ini menjelaskan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk Bab 3 METODE PENELITIAN Bab ini menjelaskan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk menganalisis sebuah model yang telah dikembangkan pada bab sebelumnya. Langkah-langkah yang akan dijelaskan dalam

Lebih terperinci

Bab 3 METODE PENELITIAN

Bab 3 METODE PENELITIAN Bab 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan dan Metodologi Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif. Dengan metode kuantitatif ini diharapkan dapat memberikan penjelasan mengenai perilaku

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah: 18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian Variabel penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah: Variabel independent : motivasi kerja (X 1 ) dan sikap karyawan (X 2 ) Variabel dependent

Lebih terperinci

BAB 3 Metode Penelitian

BAB 3 Metode Penelitian BAB 3 Metode Penelitian 3.1 Variabel Penelitian & Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian & Definisi Operasional Variabel yang diukur dalam penelitian ini terdiri dari dua yaitu dimensi humor styles dan kepuasan

Lebih terperinci

4. METODE PENELITIAN. Universitas Indonesia. Hubungan Antara..., Anindita Kart, F.Psi UI, 2008i

4. METODE PENELITIAN. Universitas Indonesia. Hubungan Antara..., Anindita Kart, F.Psi UI, 2008i 34 4. METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan mengenai metode yang digunakan dalam penelitian ini. Penjelasan mengenai metode dimulai dengan partisipan penelitian, desain penelitian, metode pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian dapat diklasifikasikan dari berbagai cara dan sudut pandang. Dilihat dari pendekatan analisisnya, penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini peneliti akan membahas beberapa metode dalam penelitian, seperti objek dan subjek penelitian, teknik pengambilan sampel, teknik pengumpulan data, identifikasi variabel,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. PENDEKATAN DAN JENIS PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan Survei (metode survei). Kasiram (2008) dalam bukunya Metodologi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat. BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat. Pemilihan Tanah Abang sebagai lokasi penelitian karena sekitar 80% pedagang yang memiliki

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di wilayah Kota Bandung Jawa Barat.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di wilayah Kota Bandung Jawa Barat. 0 BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di wilayah Kota Bandung Jawa Barat.. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN

3. METODE PENELITIAN 3. METODE PENELITIAN Pada bab ketiga ini akan dijelaskan mengenai permasalahan penelitian, hipotesis penelitian, subjek penelitian, tipe dan desain penelitian, alat ukur yang digunakan dan prosedur pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini, akan dibahas mengenai metodelogi penelitian yang meliputi Variabel Penelitian & Definisi Operasional, Subyek Penelitian & Tehnik Sampling, Desain Penelitian, Alat

Lebih terperinci

27 Universitas Indonesia

27 Universitas Indonesia 3. METODE PENELITIAN Pada bab ini diuraikan metode yang digunakan dalam penelitian ini, dimulai dengan deskripsi permasalahan penelitian, hipotesis penelitian, variabel penelitian, populasi dan sampel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menyatakan bahwa variabel dapat dikatakan sebagai suatu sifat yang

BAB III METODE PENELITIAN. menyatakan bahwa variabel dapat dikatakan sebagai suatu sifat yang BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Kerlinger (1973) menyatakan bahwa variabel adalah konstruk (constructs) atau sifat yang akan dipelajari. Di bagian lain Kerlinger menyatakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Setiap kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Setiap kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Setiap kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan. Dalam

Lebih terperinci

BAB 3 Metode Penelitian

BAB 3 Metode Penelitian BAB 3 Metode Penelitian 3.1 Variabel penelitian & hipotesis 3.1.1 Definisi operasional variabel penelitian Variabel penelitian menurut Hatch dan Farhady (dalam Iskandar, 2013) adalah atribut dari objek

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian merupakan salah satu elemen penting dalam suatu penelitian, sebab metode penelitian menyangkut cara yang benar dalam pengumpulan data,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. 2. Perilaku prososial. B. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. 2. Perilaku prososial. B. Definisi Operasional BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian korelasional yang terdiri dari dua variabel penelitian yaitu variabel prediktor dan variabel kriterium

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. numerik dan diolah dengan metode statistika serta dilakukan pada

BAB III METODE PENELITIAN. numerik dan diolah dengan metode statistika serta dilakukan pada BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang merupakan penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan metodologi ialah suatu

BAB III METODE PENELITIAN. mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan metodologi ialah suatu BAB III METODE PENELITIAN Metode ialah suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu yang mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan metodologi ialah suatu pengkajian dalam memperlajari peraturan-peraturan

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN

3. METODE PENELITIAN 29 3. METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan mengenai desain penelitian, masalah yang diteliti secara konseptual dan operasional, penjabaran variabel-variabel yang terkait, dan beberapa hal berkaitan

Lebih terperinci

4. METODE PENELITIAN

4. METODE PENELITIAN 40 4. METODE PENELITIAN Bab ini terbagi ke dalam empat bagian. Pada bagian pertama, peneliti akan membahas responden penelitian yang meliputi karakteristik responden, teknik pengambilan sampel, jumlah

Lebih terperinci

BAB 3 Metode Penelitian

BAB 3 Metode Penelitian BAB 3 Metode Penelitian 3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Menurut Hatch dan Farhady (dalam Sugiyono, 2009), variabel dapat didefinisikan sebagai atribut

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pengujian hipotesis pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan regresi linier sederhana dan regresi linier berganda. Tujuan analisis penelitian ini adalah menjawab

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Definisi operasional adalah definisi yang menjadikan variabel-variabel yang

BAB III METODE PENELITIAN. Definisi operasional adalah definisi yang menjadikan variabel-variabel yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian & Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian & Definisi Operasional Definisi operasional adalah definisi yang menjadikan variabel-variabel yang sedang diteliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam suatu penelitian, peneliti perlu memahami variabel-variabel dan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam suatu penelitian, peneliti perlu memahami variabel-variabel dan BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Dalam suatu penelitian, peneliti perlu memahami variabel-variabel dan jenis-jenis yang akan digunakan. Variabel merujuk pada karakteristik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh signifikansi antar variabel yang diteliti (Azwar, 1998).

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh signifikansi antar variabel yang diteliti (Azwar, 1998). BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang merupakan penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah: 38 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Variabel penelitian pada dasarnya adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN. 25 Universitas Indonesia. Gambaran Optimisme..., Binta Fitria Armina, F.PSI UI, 2008

3. METODE PENELITIAN. 25 Universitas Indonesia. Gambaran Optimisme..., Binta Fitria Armina, F.PSI UI, 2008 3. METODE PENELITIAN Pada bab ini peneliti akan menjelaskan tentang metode yang digunakan dalam penelitian ini. Adapun metode penelitian ini meliputi permasalahan, hipotesis, dan variabel yang diajukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai 44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian merupakan salah satu dari tindakan yang dapat dikatakan sebagai tindakan dalam mencari kebenaran dengan menggunakan pendekatan

Lebih terperinci

Bab V Evaluasi V.1 Skenario Evaluasi

Bab V Evaluasi V.1 Skenario Evaluasi 61 Bab V Evaluasi Pada bagian ini akan dipaparkan mengenai langkah-langkah evaluasi kerangka kerja yang dilakukan dalam penelitian ini. Evaluasi kerangka kerja bertujuan mendapatkan informasi yang luas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian deskriptif dan verifikatif. Sugiyono (2009:206) menyatakan bahwa

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian deskriptif dan verifikatif. Sugiyono (2009:206) menyatakan bahwa BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Berdasarkan variabel-variabel yang diteliti, maka jenis penelitian ini termasuk penelitian deskriptif dan verifikatif. Sugiyono (2009:206) menyatakan bahwa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. diperoleh dari kuesioner diolah menggunakan program SSPS 19 dengan kriteria

BAB IV HASIL PENELITIAN. diperoleh dari kuesioner diolah menggunakan program SSPS 19 dengan kriteria BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Uji Validitas Hasil perhitungan uji validitas menggunakan data 86 responden dan data yang diperoleh dari kuesioner diolah menggunakan program SSPS 19 dengan kriteria penentuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di department store SOGO Paris Van Java (PVJ) Resort and Lifestyle Place. Bertempat di Jl.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. obyek penelitian adalah para pengguna software akuntansi pada perusahaanperusahaan

BAB III METODE PENELITIAN. obyek penelitian adalah para pengguna software akuntansi pada perusahaanperusahaan BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Pengumpulan data dari kuesioner dalam penelitian ini dilakukan sekitar satu bulan dari tanggal 13 Oktober sampai 14 November 2014. Dengan obyek

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN

3. METODE PENELITIAN 23 3. METODE PENELITIAN Pada bab ini peneliti akan menjelaskan tentang metode yang akan digunakan dalam penelitian ini. Adapun isi dari metode penelitian adalah permasalahan, hipotesis, dan variabel yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian komparatif yaitu penelitian untuk mengetahui apakah antara dua atau lebih dari dua kelompok terdapat perbedaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. variabel dependen adalah minat beli konsumen.

BAB III METODE PENELITIAN. variabel dependen adalah minat beli konsumen. 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen adalah citra merek, variabel dependen adalah minat beli konsumen. X Y

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian 1. Obyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang berlokasi dikawasan Ringroad Selatan Yogyakarta, sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini ada dua variabel yang akan diteliti, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini ada dua variabel yang akan diteliti, yaitu: BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Dalam penelitian ini ada dua variabel yang akan diteliti, yaitu: 1. Variabel bebas : locus of control, terbagi dua yaitu locus of control internal

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan dijelaskan lebih lanjut mengenai variabel dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan dijelaskan lebih lanjut mengenai variabel dalam BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan lebih lanjut mengenai variabel dalam penelitian, hipotesis, subyek penelitian, teknik sampling, alat ukur penelitian dan prosedur penelitian.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Subyek yang dipilih adalah remaja panti asuhan Akhiruz zaman Bekasi dengan kriteria

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Subyek yang dipilih adalah remaja panti asuhan Akhiruz zaman Bekasi dengan kriteria BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Subyek yang dipilih adalah remaja panti asuhan Akhiruz zaman Bekasi dengan kriteria yang ditentukan oleh peneliti yaitu remaja mulai dari rentang usia

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, penelitian dilaksanakan melalui

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, penelitian dilaksanakan melalui BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Pengamatan dilakukan terhadap karyawan khususnya PT. Utama Jaya Perkasa Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, penelitian dilaksanakan melalui pengumpulan

Lebih terperinci

3. METODE PE ELITIA Partisipan Penelitian

3. METODE PE ELITIA Partisipan Penelitian 32 3. METODE PE ELITIA Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai desain penelitian, partisipan penelitian (meliputi karakteristik partisipan, teknik pengambilan sample, dan jumlah partisipan), instrumen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. secara objektif (Notoatmodjo, 2005). mahasiswa semester akhir Fakultas Psikologi dan Kesehatan.

BAB III METODE PENELITIAN. secara objektif (Notoatmodjo, 2005). mahasiswa semester akhir Fakultas Psikologi dan Kesehatan. BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif yang merupakan suatu metode penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Peneliti tertarik untuk melakukan penelitian pada bulan Januari 2014 di Kementerian Perhubungan yang berkedudukan di Jakarta dan berkantor di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab ini berisikan pernyataan penelitian, hipotesis penelitian, variabel penelitian, responden penelitian, alat ukur penelitian, prosedur penelitian, dan metode analisis data.

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dipaparkan mengenai variabel penelitian dan hipotesis, subjek penelitian dan teknik sampling, desain penelitian, alat ukur penelitian, dan prosedur penelitian

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 24 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Subyek Penelitian Subyek dalam penelitian ini adalah 113 pasang antara siswa kelas tujuh (56 siswa laki-laki dan 57 siswa perempuan) yang berasal dari dua SMP di Bekasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertempat di SDN Sukagalih Bandung yang berlokasi di Jalan Sukagalih No. 108, Bandung.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertempat di SDN Sukagalih Bandung yang berlokasi di Jalan Sukagalih No. 108, Bandung. 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini bertempat di SDN Sukagalih Bandung yang berlokasi di Jalan Sukagalih No. 108, Bandung. 2. Populasi Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 37 BAB III METODE PENELITIAN A. RANCANGAN PENELITIAN Penelitian ini menggunakan pendekatan Kuantitatif. Metode yang digunakan adalah multikorelasional yakni menghubungkan dua variabel konsep diri dan kinerja,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Variabel adalah sesuatu yang dapat berubah-ubah dan mempunyai nilai yang berbeda-beda ( Turmudi, 2008).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.1.1.1 Variabel Penelitian Variabel penelitian merupakan karakteristik atau fenomena

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pada bab ini peneliti akan memaparkan tentang metode penelitian yang

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pada bab ini peneliti akan memaparkan tentang metode penelitian yang BAB 3 METODE PENELITIAN Pada bab ini peneliti akan memaparkan tentang metode penelitian yang digunakan. Akan dipaparkan secara singkat variabel penelitian, definisi operasional dari variabel, karakterisitik

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Identifikasi variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu : 1. Variabel terikat : Komitmen Organisasi (Y)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Identifikasi variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu : 1. Variabel terikat : Komitmen Organisasi (Y) BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Identifikasi variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu : 1. Variabel terikat : Komitmen Organisasi (Y) 2. Variabel bebas

Lebih terperinci

3. METODOLOGI Variabel-Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

3. METODOLOGI Variabel-Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 28 3. METODOLOGI Pada bab ini dijelaskan mengenai metode yang digunakan dalam penelitian ini, dari operasionalisasi variabel masalah penelitian, penetapan populasi dan pemilihan sampel, tipe dan desain

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN

3. METODE PENELITIAN 20 3. METODE PENELITIAN Pada bab tiga ini akan diuraikan mengenai permasalahan, hipotesis, dan variabel penelitian, serta akan dibahas pula mengenai responden yang digunakan dalam penelitian, tipe penelitian,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. mendapatkan bukti sebab akibat antara variabel-variabel penelitian yang terdiri atas

III. METODE PENELITIAN. mendapatkan bukti sebab akibat antara variabel-variabel penelitian yang terdiri atas III. METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Penelitian ini mengunakan rancangan penelitian kausal karena bertujuan untuk mendapatkan bukti sebab akibat antara variabel-variabel penelitian yang terdiri

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN

3. METODE PENELITIAN 3. METODE PENELITIAN Berikut ini akan diuraikan lebih rinci mengenai variabel yang terlibat dalam penelitian ini. Bab ini juga akan menjelaskan tipe, responden, dan alat yang digunakan untuk mengambil

Lebih terperinci

3.1. Partisipan Penelitian Teknik Pengambilan Sampel

3.1. Partisipan Penelitian Teknik Pengambilan Sampel 3. METODE PE ELITIA Pada bagian ketiga ini, penulis akan memaparkan metode dari penelitian ini yang meliputi partisipan penelitian (didalamnya terdapat karakteristik partisipan, teknik pengambilan sampel,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan. BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Setiap kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan. Dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dilaksanakan pada 30 November sampai 15 Desember 2016.

BAB III METODE PENELITIAN. Dilaksanakan pada 30 November sampai 15 Desember 2016. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Obyek pada penelitian ini adalah guru SMK yang mengajar di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di kecamatan Pesanggrahan. Dilaksanakan pada 30 November sampai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research). Penelitian lapangan adalah suatu penyelidikan atau penelitian dimana peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif yaitu penelitian yang menekankan analisisnya

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 35 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan usaha untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji suatu kebenaran pengetahuan dengan menggunakan cara atau metode yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif, yaitu digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif, yaitu digunakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Metode Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif, yaitu digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian kali ini adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang menggunakan paradigma

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Bab ini memuat variabel penelitian, hipotesis, subjek penelitian, teknik

BAB 3 METODE PENELITIAN. Bab ini memuat variabel penelitian, hipotesis, subjek penelitian, teknik BAB 3 METODE PENELITIAN Bab ini memuat variabel penelitian, hipotesis, subjek penelitian, teknik sampling, desain penelitian, alat ukur penelitian dan prosedur penelitian. 3.1 Variabel Penelitian & Hipotesis

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. menggunakan desain Pretest-Posttest Control Group Design. Eksperimen semu

BAB III METODELOGI PENELITIAN. menggunakan desain Pretest-Posttest Control Group Design. Eksperimen semu BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian Eksperimen Semu dengan menggunakan desain Pretest-Posttest Control Group Design. Eksperimen semu sebagai sebuah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang berusaha untuk menjelaskan atau

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang berusaha untuk menjelaskan atau BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini bersifat kuantitaif, maka proses penelitian banyak menggunakan angka mulai dari pengumpulan, penafsiran, dan penyajian hasil. Penelitian

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Karakteristik Responden Responden dalam penelitian ini adalah konsumen di rumah makan Mie Ayam Oplosan Kedai Shoimah. Responden yang menjadi objek penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. variabel-variabel yang diambil dalam penelitian ini.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. variabel-variabel yang diambil dalam penelitian ini. BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Untuk menguji hipotesis penelitian, sebelumnya akan dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN BAB IV METODOLOGI PENELITIAN IV. A. Subyek Penelitian Pada bagian ini akan diuraikan mengenai karakteristik subyek, jumlah subyek, dan teknik pengambilan sampel. IV. A. 1. Karakteristik Subyek Dalam penelitian

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN

3. METODE PENELITIAN 23 3. METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan dipaparkan mengenai metode yang digunakan dalam penelitian ini. Bagian pertama berisi permasalahan penelitian yang akan dijawab dalam penelitian ini. Selain itu,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah metode penelitan yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah metode penelitan yang digunakan 42 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Metodologi dalam penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah metode penelitan yang digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN Bab ini membahas mengenai persiapan penelitian, pelaksanaan penelitian, hasil penelitian, dan pembahasan yang terdiri dari uji validitas, uji reliabilitas, serta

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL Dalam bab ini akan disajikan gambaran umum penelitian, hasil uji validitas dan reliabilitas, statistik deskriptif tiap variabel, uji asumsi klasik, pengujian hipotesis

Lebih terperinci