BAB 3 METODE PENELITIAN. Bab ini memaparkan mengenai subjek penelitian (populasi, sampel, dan
|
|
- Sri Fanny Sasmita
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB 3 METODE PENELITIAN Bab ini memaparkan mengenai subjek penelitian (populasi, sampel, dan metodologi pengambilan sampel), desain dari penelitian, definisi operasional variabel penelitian, setting lokasi, instrumen penelitian dan pengukuran, serta prosedur dari penelitian Subjek Penelitian Karakteristik Subjek Karakteristik subjek penelitian ini adalah remaja dengan rentang usia tahun, minimal siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan bermain gim daring di kawasan Jakarta. Remaja dipilih karena fenomena kecanduan gim daring memang banyak terjadi pada tahapan perkembangan remaja (Wan & Chiou, 2006). Remaja bermain komputer dan video gim daring lebih sering dibanding orang dewasa (Griffiths, Davies, & Chappel, 2004, dalam Lemmens, Valkenburg, & Peter, 2009) serta lebih rentan untuk mengalami kecanduan gim dibandingkan orang dewasa (Griffiths & wood, 2000, dalam Lemmens, Valkenburg, & Peter, 2009) Metode Pengambilan Sampel Populasi dari penelitian ini adalah kelompok remaja yang bermain gim daring di kawasan Jakarta. Teknik penyampelan dalam penelitian ini dilakukan dengan penyampelan non-probabilitas, yakni accidental 36
2 37 nonprobabilty sampling. Metode nonprobability sampling melibatkan pemilihan responden berdasarkan kesediaan dan ketersediaan mereka dalam memberikan respon dan tidak ada jaminan bahwa setiap anggota populasi memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi sampel (Shaughnessy & Zechmeister, 2006). Penyampelan accidental yaitu berdasarkan kebetulan, siapa saja yang ditemui peneliti dan cocok digunakan sebagai sumber data, maka dijadikan responden penelitian Desain Penelitian Penelitian yang dilakukan berusaha untuk melihat hubungan antara penerimaan teman sebaya dan kesepian dengan kecanduan gim daring pada remaja. Tipe penelitian yang digunakan adalah non-eksperimental, dengan menggunakan kuesioner (Skala Likert) sebagai instrumen penelitian. Variabel dalam penelitian adalah sesuatu yang sudah terjadi dan tidak dapat dikontrol langsung, maka termasuk dalam desain non-eksperimental. Desain ini dipilih peneliti, karena dianggap mampu menjawab tujuan dari penelitian ini. Sementara tujuan teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi korelasional, yaitu melihat hubungan antar variabel dalam situasi alamiah, dan melihat kemampuan prediksi satu atau lebih variabel (variabel prediktor) terhadap variabel lainnya (variabel kriteria/dependen). Berdasarkan tipe data yang diperoleh, paradigma penelitian ini termasuk ke dalam penelitian kuantitatif, karena data penelitian berupa angka dan akan diolah secara statistik.
3 Definisi Operasional Variabel Penelitian Kecanduan gim daring Secara konseptual kecanduan gim dinyatakan sebagai keterlibatan yang menetap dan berlebihan dengan komputer atau video gim yang tidak dapat dikendalikan dan terkait masalah sosial dan atau emosional (Lemmens, Valkenburg, & Peter, 2010). Secara operasional kecanduan gim daring diukur dengan melihat skor total dari kuesioner Game Addiction Scale (GAS) Kesepian Secara konseptual kesepian dinyatakan sebagai ekspresi perasaan negatif dari hilangnya suatu hubungan dan terjadi pada individu dari berbagai tahapan usia (De Jong Gierveld & Van Tilburg, 2006). Secara operasional diukur dengan melihat dari skor total kuesioner The De Jong Gierveld Loneliness Scale Penerimaan Teman Sebaya Secara konseptual penerimaan teman sebaya dinyatakan sebagai sejauh mana seorang anak atau remaja secara sosial diterima oleh teman sebayanya (dalam Encyclopedia of Children s Health). Secara operasional Penerimaan Teman Sebaya diukur dengan melihat skor total dari kuesioner self report PEERACC.
4 Setting Lokasi Pengambilan data dari penelitian dilakukan di warung warung internet, serta Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) yang ada di kawasan Jakarta Selatan dan Barat. Warung Internet (Warnet) yang dikunjungi rata-rata memiliki kapasitas buah komputer dan memiliki pendingin ruangan. Beberapa warung internet yang dijadikan tempat pengambilan sampel di Jakarta Barat adalah Level One, Emporium Syahdan, Euphoria Syahdan. Sementara Sekolah yang dijadikan sampel seperti SMAN 112. Beberapa warung internet yang djadikan tempat pengambilan sampel di Jakarta Selatan adalah Queen Net, Rizu Net, sementara sekolah yang dijadikan sampel seperti SMAN 63, SMK Puspita Persada, SMP Al Azhar Instrumen Penelitian Untuk mengumpulkan data, peneliti menggunakan kuesioner self report. Kuesioner yang disebarkan terdiri dari 4 bagian, yaitu 1. Gambaran Umum Responden Bagian pertama dari kuesioner ini berisi tentang informasi mengenai gambaran umum responden penelitian. Data ini selain berguna sebagai kontrol, juga digunakan sebagai bahan untuk analisa tambahan. Pertanyaan yang terdapat pada bagian pertama ini mencakup usia, jenis kelamin, pendidikan, game online yang sering dimainkan, waktu yang dihabiskan untuk bermain game online setiap minggunya, uang yang dihabiskan untuk
5 40 bermain game online setiap bulannya, jumlah sahabat dekat, dan sebagainya dapat dilihat pada bagian lampiran Kuesioner Game Addiction Scale (GAS) Game Addiction Scale (GAS) merupakan instrumen penelitian yang dikembangkan oleh Lemmens, Valkenburg, dan Peter pada tahun Instrumen ini mengukur tingkat kecanduan remaja pada video gim dengan menanyakan seberapa sering individu menampilkan perilaku bermain gim tertentu dalam enam bulan terakhir. Pemberian waktu enam bulan didasarkan pada pernyataan Young (1998, dalam Lemmens, Valkenburg, & Peter, 2009) bahwa kecanduan hadir ketika seseorang memenuhi kriteria yang ditentukan dalam periode enam bulan terakhir. Game Addiction Scale (GAS) disusun dari dimensi yang diadaptasi dari kriteria pathological gambling dalam DSM oleh Griffiths. Dimensi yang dibuat oleh Griffiths (2005, dalam Griffiths, 2010) sebenarnya memiliki 6 buah dimensi, yaitu Salience, Tolerance, Mood Modification, Withdrawal, Relapse, dan Conflicts, namun dalam pengembangan alat ukur ini, dimensi Conflicts dibuat menjadi dua buah dimensi terpisah yaitu Dimensi Problems (Menyangkut masalah intrapersonal) dan Conflicts (Menyangkut masalah interpersonal). Dengan demikian 7 dimensi dalam GAS menjadi Salience, Tolerance, Mood Modification, Withdrawal, Relapse, Problems, dan Conflict. GAS terdiri dari 21 buah item dengan 3 buah item di masingmasing dimensi. Semua item dari GAS bersifat Favorable. GAS juga
6 41 memiliki versi singkatnya yaitu hanya terdiri dari 7 buah item dengan perwakilan 1 buah item di masing-masing dimensi. Peneliti mengadaptasi 21 buah item dari GAS dengan menerjemahkannya ke dalam Bahasa Indonesia. Peneliti juga memodifikasi item dalam GAS dengan menambahkan kata online pada setiap item, karena fokus dari penelitian pada game online. Contoh memikirkan untuk bermain game sepanjang hari menjadi memikirkan untuk bermain game online sepanjang hari. Setelah uji coba alat ukur dilakukan, item yang bertahan untuk dilakukan pada pengambilan data lapangan adalah sebanyak 17 item dengan rincian sebagai berikut, Tabel 3.1. Dimensi & Nomor Item GAS Dimensi Nomor Item Jumlah Salience 1, 8, 12 3 Item Tolerance 2, 9, 16 3 Item Mood Modification 3, 10 2 Item Withdrawal 4, 11 2 Item Relapse 5, 15 2 Item Conflict 6, 13, 17 3 Item Problems 7, 14 2 Item Total 17 Item Sumber: Diolah oleh Penulis 17 item GAS ini memiliki internal konsistensi dengan nilai cronbach s alpha sebesar 0,898. Data lengkap blueprint GAS dan Output SPSS pada uji coba dan studi lapangan alat ukur dapat dilihat pada Lampiran 1.
7 42 Skala respon yang digunakan pada instrumen ini adalah Likert dengan lima alternatif pilihan respon, Tidak Pernah, Jarang, Kadang- Kadang, Sering, hingga Sangat Sering. Pemberian skor pada item adalah 1 untuk tidak pernah, 2 untuk jarang, 3 untuk kadang-kadang, 4 untuk sering, dan 5 untuk sangat sering. Rentang skor dari alat ukur ini berkisar dari 17 hingga 85, skor semakin tinggi menggambarkan tingkat kecanduan individu yang tinggi. 3. Kuesioner The De Jong Gierveld Loneliness Scale The De Jong Gierveld Loneliness Scale merupakan instrumen yang dikembangkan oleh De Jong Gierveld dan koleganya yaitu Van Tilburg serta Kamphuis sejak tahun The De Jong Gierveld Loneliness Scale disusun berdasarkan teori Weiss (1973) yang menyatakan kesepian terdiri dari dua dimensi yaitu social loneliness dan emotional loneliness. Walaupun disusun berdasarkan konsep teori Weiss yang membedakan kesepian menjadi 2 macam, namun instrumen ini dapat digunakan secara unidimensional yang memperlihatkan tingkat kesepian seseorang (De Jong Gierveld, 2006). Instrumen ini terdiri dari 11 buah item dengan 5 buah item yang mewakili dimensi social loneliness, kelimanya bersifat unfavorable. 6 buah item sisanya mewakili dimensi emotional loneliness, keenam itemnya bersifat favorable. The De Jong Gierveld Loneliness Scale juga memiliki versi singkat dengan hanya 6 buah item, masing-masing 3 item di setiap
8 43 dimensinya. Peneliti mengadaptasi 11 buah item dari The De Jong Gierveld Loneliness Scale dengan menerjemahkannya ke dalam Bahasa Indonesia. Setelah uji coba alat ukur dilakukan, item yang bertahan untuk dilakukan pada pengambilan data lapangan adalah sebanyak 9 buah item dengan rincian sebagai berikut, Tabel 3.2. Dimensi & Nomor Item Loneliness Dimensi Nomor Item Jumlah Social Loneliness 1(UF), 3(UF), 5(UF), 7(UF), 8(UF) 5 Item Emotional Loneliness 2, 4, 6, 9 4 Item Total 9 Item Sumber: Diolah oleh Penulis 9 item The De Jong Gierveld Loneliness Scale ini memiliki internal konsistensi dengan nilai cronbach s alpha sebesar 0,776. Data lengkap blueprint The De Jong Gierveld Loneliness Scale dan Output SPSS pada uji coba dan studi lapangan alat ukur dapat dilihat pada Lampiran 2. Instrumen ini mengukur tingkat kesepian seseorang dengan menggunakan skala respon Likert lima alternatif pilihan respon, dari sangat tidak setuju, tidak setuju, netral, setuju, hingga sangat setuju. Pemberian skor pada item yang bersifat favorable adalah 1 untuk sangat tidak setuju, 2 untuk tidak setuju, 3 untuk netral, 4 untuk setuju, dan 5 untuk sangat setuju. Sementara pada item yang bersifat unfavorable, pemberian skor dibalik, yaitu 1 untuk sangat setuju, 2 untuk
9 44 setuju, 3 untuk netral, 4 untuk tidak setuju, dan 5 untuk sangat tidak setuju. Rentang skor dari alat ukur ini berkisar dari 9 hingga 45, skor semakin tinggi menggambarkan tingkat kesepian individu yang tinggi. 4. Kuesioner Peer Acceptance (PEERACC) Peer Acceptance Test (PEERACC) merupakan instrumen penelitian yang dikembangkan oleh Maria Dhamayanti Santoso pada tahun Penerimaan teman sebaya menurut Brown (2008) dapat diukur melalui dua metode, yaitu secara sosiometri dan self report. Metode sosiometri dilakukan dengan meminta teman-teman dari individu untuk melakukan penilaian seberapa diterimanya individu tersebut dalam lingkungan temantemannya. Alat ukur ini menggunakan metode self report, yaitu dengan menanyakan perasaan individu, sejauh mana dirinya diterima oleh temanteman sebayanya. Konsep teori yang digunakan pada pengembangan alat ukur ini didasarkan pada teori Connell dan Wellborn (2004) yang menyatakan bahwa penerimaan dari teman sebaya merupakan kontribusi dari perasaan terkait/terhubung (feeling of relatedness) dan perasaan kebersamaan (feeling of belongingness). Feeling of relatedness dan feeling of belongingness ini menjadi 2 dimensi dari alat ukur PEERACC. Kemudian indikator-indikator dari feeling of relatedness dan feeling of belongingness diuraikan berdasarkan definisi teori dari Erich Fromm Peneliti hanya menggunakan dimensi dan indikator yang digunakan Santoso (2008) pada alat ukur ini, lalu membuat sendiri item-item soal yang
10 45 baru. Pada draf awal, peneliti mengajukan 28 buah item untuk dilakukan expert judgment. Kemudian setelah expert judgment dilakukan, 1 buah item gugur, sehingga menyisakan 27 buah item untuk dilakukan uji coba. Setelah uji coba alat ukur dilakukan, item yang bertahan untuk dilakukan pada pengambilan data lapangan adalah sebanyak 21 buah item dengan rincian sebagai berikut, Tabel 3.3. Dimensi & Nomor Item PEERACC Dimensi Indikator Nomor Item Jumlah Feeling of Relatedness Feeling of Belongingness Hubungan timbal balik 1, 9 2 Item yang saling memuaskan Empati 2, 10, 17 3 Item Pengertian 3, 11 (UF) 2 Item Mampu melakukan komunikasi mendalam 4, 12 2 Item Merasa diterima oleh 13, 18 2 Item kelompok Rasa memiliki kepastian 5, 7, 14 3 Item Rasa 6, 15, 19 3 Item berakar/rootedness Rasa keamanan 16, 20 2 Item Ketiadaan kecemasan karena kesendirian 8 (UF), 21(UF) 2 Item Total 21 Item Sumber: Diolah oleh Penulis 21 item Peer Acceptance Test (PEERACC) ini memiliki internal konsistensi dengan nilai cronbach s alpha sebesar 0,862. Data lengkap blueprint Peer Acceptance Test (PEERACC) dan Output SPSS pada uji coba dan studi lapangan alat ukur dapat dilihat pada Lampiran 3.
11 46 Instrumen ini mengukur tingkat penerimaan teman sebaya individu dengan menggunakan skala respon Likert empat alternatif pilihan respon, dari sangat tidak setuju, tidak setuju, setuju, hingga sangat setuju. Pemberian skor pada item yang bersifat favorable adalah 1 untuk sangat tidak setuju, 2 untuk tidak setuju, 3 untuk setuju, dan 4 untuk sangat setuju. Sementara pada item yang bersifat unfavorable, pemberian skor dibalik, yaitu 1 untuk sangat setuju, 2 untuk setuju, 3 untuk tidak setuju, dan 4 untuk sangat tidak setuju. Rentang skor dari alat ukur ini berkisar dari 21 hingga 84, skor semakin tinggi menggambarkan tingkat penerimaan teman sebaya individu yang tinggi Pengukuran Pengukuran validitas dan reliabilitas instrumen penelitian dilakukan baik pada uji coba maupun pada pengambilan data lapangan. Reliabilitas yang digunakan adalah Internal konsistensi dengan metode cronbach s alpha. Sementara untuk menguji validitas, dilakukan uji validitas konten atau isi. Validitas konten didasarkan pada sejauh mana suatu pengukuran mencerminkan maksud spesifik domain isi. Validitas isi ini mengukur apakah ada kecocokan antara isi alat ukur itu sendiri dengan isi sasaran yang ingin diukur. Untuk mengujinya, peneliti melakukan expert judgment kepada dosen pembimbing (pada 24 Oktober, 2011) pada ketiga alat ukur yang akan digunakan. Khusus alat ukur PEERACC expert judgment juga dilakukan oleh Ibu Esther Widhi Andangsari, M.Psi (pada 7 Desember, 2011) untuk melihat kesesuaian antara item dengan indikator. Selain itu akurasi dalam alat ukur juga dapat diketahui
12 47 melalui nilai koefisien korelasi item total yang dalam fungsinya sebagai pengungkap perbedaan antara orang yang mempunyai sifat yang kita ukur atau tidak. Item dengan koefisien korelasi negatif merupakan item yang menyesatkan atau merusak fungsi skala. Item yang mendekati angka nol tidak mampu memberikan informasi apapun tentang subjek. Sementara item yang bernilai positif mampu memberikan keterangan yang akurat tentang subjek dan mampu membedakan subjek yang mempunyai sikap tertentu dan subjek yang tidak mempunyai sikap tersebut. Menurut Sugiyono (2004, dalam Sujianto, 2009) bila korelasi tiap item positif dan besarnya 0,30 keatas, maka item tersebut merupakan konstruk yang kuat. Dengan demikian item yang mencapai nilai korelasi item-total mencapai 0,30 dianggap memuaskan dan dipertahankan, sementara item yang mendapat nilai dibawah itu sebaiknya dibuang atau direvisi Nilai korelasi item-total & Reliabilitas Alat Ukur GAS Pada alat ukur Game Addiction Scale (GAS), total item yang di uji coba adalah sebanyak 21 buah item dengan 3 buah item di masing-masing dimensi. Setelah uji coba terhadap 60 orang responden dilakukan, didapat internal konsistensi dengan nilai cronbach s alpha sebesar 0,866 untuk 21 buah item. Sementara untuk nilai korelasi item-total, terdapat 4 buah item yang memiliki nilai dibawah 0,300 yaitu item nomor 4, 5, 10, dan 21. Item tersebut masing-masing berasal dari dimensi Withdrawal, Relapse, Mood Modification, dan Problems. Keempat item tersebut dibuang, kemudian dilakukan penghitungan internal konsistensi kembali terhadap 17 buah item yang tersisa. Hasilnya adalah alat ukur dengan 17 item tersebut memiliki
13 48 internal konsistensi dengan nilai cronbach s alpha sebesar 0,898. Menurut Triton (2006, dalam Sujianto, 2009) nilai cronbach s alpha 0,81 1,00 berarti masuk ke dalam kategori sangat reliabel. Dengan demikian, dapat dikatakan alat ukur GAS ini memiliki keajegan dan taraf kepercayaan yang sangat baik. Output SPSS untuk alat ukur GAS dapat dilihat pada Lampiran Nilai korelasi item-total & Reliabilitas Alat Ukur The De Jong Gierveld Loneliness Scale Pada alat ukur The De Jong Gierveld Loneliness Scale, total item yang di uji coba adalah sebanyak 11 buah item. Setelah uji coba terhadap 60 orang responden dilakukan, didapat internal konsistensi dengan nilai cronbach s alpha sebesar 0,718 untuk 11 buah item. Sementara untuk nilai korelasi item-total, terdapat 2 buah item yang memiliki nilai dibawah 0,300 yaitu item nomor 2 dan 10. Kedua item tersebut berasal dari dimensi Emotional Loneliness. Kedua item tersebut dibuang, kemudian dilakukan penghitungan internal konsistensi kembali terhadap 9 buah item yang tersisa. Hasilnya adalah alat ukur dengan 9 item tersebut memiliki internal konsistensi dengan nilai cronbach s alpha sebesar 0,776. Menurut Triton (2006, dalam Sujianto, 2009) nilai cronbach s alpha 0,61 0,80 berarti masuk ke dalam kategori reliabel. Dengan demikian, dapat dikatakan alat ukur The De Jong Gierveld Loneliness Scale ini memiliki keajegan dan taraf kepercayaan yang baik. Output SPSS untuk alat ukur The De Jong Gierveld Loneliness Scale dapat dilihat pada Lampiran 2.
14 Nilai korelasi item-total & Reliabilitas Alat Ukur Peer Acceptance Test (PEERACC) Pada alat ukur Peer Acceptance Test (PEERACC), total item yang di uji coba adalah sebanyak 27 buah item. Setelah uji coba terhadap 60 orang responden dilakukan, didapat internal konsistensi dengan nilai cronbach s alpha sebesar 0,832 untuk 27 buah item. Sementara untuk nilai korelasi itemtotal, terdapat 9 buah item yang memiliki nilai dibawah 0,300 yaitu item nomor 5, 6, 9, 10, 13, 18, 20, 21, dan 27. Enam buah item dibuang, yaitu nomor 5, 6, 10, 18, 20, dan 21. Sementara 3 buah item yaitu nomor 9, 13, dan 27 dipertahankan karena alasan jumlah item di indikator tersebut yang kurang. Ketiga item tersebut kemudian direvisi dengan dilakukan wording atau penyusunan kembali kata-kata. Deskripsi revisi item tersebut sebagai berikut, Tabel 3.4. Revisi Item PEERACC Indikator Nomor Item Lama Item Baru Item Saya kesulitan Saya mudah menghubungi Memiliki rasa kepastian 27 menghubungi temanteman ketika saya membutuhkannya.(uf) teman teman ketika saya membutuhkannya. Saya tidak merasa Saya merasa tidak Ketiadaan kecemasan 9 kekurangan sesuatu ketika menghabiskan waktu luang dengan kekurangan sesuatu, ketika menghabiskan waktu senggang tanpa bersama
15 50 karena kesendirian aktivitas yang bersifat individual seperti main game, membaca buku. (UF) teman teman. (UF) 13 Saya merasa tidak kekurangan sesuatu ketika pergi jalan jalan sendiri. (UF) Saya merasa tidak kekurangan sesuatu, ketika pergi jalan jalan/nongkrong sendiri tanpa bersama teman teman. (UF) Sumber: Diolah oleh Penulis Setelah enam buah item dibuang, kemudian dilakukan penghitungan internal konsistensi kembali terhadap 21 buah item yang tersisa. Hasilnya adalah alat ukur dengan 21 item tersebut memiliki internal konsistensi dengan nilai cronbach s alpha sebesar 0,862. Menurut Triton (2006, dalam Sujianto, 2009) nilai cronbach s alpha 0,81 1,00 berarti masuk ke dalam kategori sangat reliabel. Dengan demikian, dapat dikatakan alat ukur PEERACC ini memiliki keajegan dan taraf kepercayaan yang sangat baik. Output SPSS untuk alat ukur Peer Acceptance Test (PEERACC) ini dapat dilihat pada Lampiran Prosedur Tahap Persiapan Penelitian dengan metode survei tentunya mengandalkan alat ukur, dalam hal ini berupa kuesioner sebagai instrumen utama penelitian. Untuk itu sebagai persiapan awal, peneliti mencari alat ukur yang dianggap mampu mengukur variabel yang diteliti dalam penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti
16 51 menggunakan 3 buah alat ukur, yaitu Peer Acceptance Test (PEERACC) yang domain dan indikatornya dikembangkan oleh Santoso (2008). Variabel kesepian diukur menggunakan The De Jong Gierveld Loneliness Scale yang dikembangkan oleh De Jong (2006). Variabel kecanduan gim daring diukur menggunakan alat ukur Game Addiction Scale yang dikembangkan oleh Lemmens (2009). Pada alat ukur Game Addiction Scale (GAS) dan The De Jong Gierveld Loneliness Scale, peneliti melakukan adaptasi dengan menerjemahkannya ke dalam Bahasa Indonesia. Hasil dari terjemahan kemudian di diskusikan bersama dosen pembimbing yang juga berlaku sebagai expert judgment untuk melihat face validity dan kesesuaian makna antara item dalam versi Bahasa Inggris dengan versi Bahasa Indonesia hasil terjemahan peneliti (pada 24 Oktober, 2011). Selain dosen pembimbing, peneliti juga berdiskusi dengan beberapa orang teman peneliti untuk melihat kesesuaian item dalam versi Bahasa Inggris dengan hasil terjemahan peneliti (pada 20 Oktober, 2011). Setelah semua item dinyatakan sesuai, maka alat ukur GAS dengan 21 buah item dan The De Jong Gierveld Loneliness Scale dengan 11 buah item siap untuk di uji coba. Pada alat ukur PEERACC, peneliti menggunakan domain dan indikator yang dikembangkan oleh Santoso (2008), namun item-item dalam alat ukur dibuat sendiri oleh peneliti. Langkah awal yang dilakukan adalah peneliti membuat sebanyak 28 buah item untuk alat ukur ini. Dalam menyusun item-item, peneliti juga berdiskusi dengan pembuat alat ukur asli, yaitu Maria Dhamayanti Santoso melalui (pada 30 November, 2011).
17 52 Setelah draf awal siap, peneliti melakukan expert judgment kepada dosen pembimbing untuk melihat content validity. Selain dosen pembimbing, peneliti juga melakukan expert judgment kepada Ibu Esther Widhi Andangsari, M.Psi untuk melihat kesesuaian antara item dan indikator. Setelah dilakukan expert judgment, dari 28 item yang diajukan, hanya 1 item yang dibuang, sehingga menyisakan 27 untuk dilakukan uji coba. Setelah ketiga alat ukur siap, peneliti terlebih dahulu melakukan uji keterbacaan alat ukur kepada 3 orang remaja yang ditemui di daerah rumah sekitar peneliti. Hasil dari uji keterbacaan 3 orang remaja tersebut, terangkum sebagai berikut Tabel 3.5. Kritik & Saran Uji Keterbacaan No Kritik / Saran 1. Pada bagian pertama tentang data kontrol, soal nomor 7, jumlah pengeluaran setiap bulannya untuk bermain game online ditambah dari kurang dari Rp menjadi kurang dari Rp Pada alat ukur GAS, item dari domain Tolerance, yaitu dapat berhenti bermain game online sekalinya permainan dimulai, dikatakan sulit dimengerti, sehingga peneliti mengubahnya menjadi favorable menjadi sulit untuk berhenti sekalinya mulai bermain game online. Sumber: Diolah oleh Penulis
18 53 Setelah dilakukan uji keterbacaan dan dilakukan beberapa perubahan sesuai dengan saran/kritik, maka 3 buah alat ukur tersebut siap untuk dilakukan uji coba Tahap Pelaksanaan Pelaksanaan penelitian yang dilakukan terdiri dari 2 tahap, yaitu tahap uji coba alat ukur dan pengambilan data lapangan. Tahap uji coba alat ukur dilakukan selama periode 9 Desember 2011 sampai dengan 17 Desember 2011 dengan menyebarkan kuesioner dalam bentuk hard copy dan secara online dengan bantuan web kwiksurvey.com ( Uji coba alat ukur dilakukan terhadap 60 orang remaja di kawasan Jakarta Selatan dan Jakarta Barat untuk mengetahui nilai konsistensi internal dan skor korelasi item-total dari instrumen yang digunakan. Detail pembahasan mengenai hasil uji coba masing-masing alat ukur dapat dilihat pada poin 3.6. Setelah uji coba dan mendapat nilai internal konsistensi dan skor korelasi item-total yang mencukupi, maka pengambilan data lapangan siap dilakukan. Pengambilan data lapangan dilakukan selama periode 30 Desember 2011 hingga 15 Januari 2012 dengan menyebarkan kuesioner dalam bentuk hard copy kepada responden. Kuesioner yang disebarkan sebanyak 150 buah hard copy, namun setelah diperiksa kembali, hanya 133 buah kuesioner yang dapat diolah untuk dilakukan analisa. Beberapa alasan 17 kuesioner dibuang, karena data yang diisi tidak lengkap, serta pola jawaban yang terlihat tidak masuk akal.
19 Metode Pengolahan Data Pengolahan data dilakukan berdasarkan nilai skor total dari 3 buah instrumen yang digunakan. Skor total Game Addiction Scale (GAS), The De Jong Gierveld Loneliness Scale, maupun PEERACC didapatkan dengan menjumlahkan nilai dari semua butir item dalam kuesioner. Kemudian, skor total PEERACC dan The De Jong Loneliness Scale dikorelasikan dan dihitung pengaruhnya dengan skor Game Addiction Scale (GAS). Sebelum dilakukan uji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan pengujian linearitas, yaitu uji normalitas data dan bebas dari asumsi klasik yang meliputi multikolinieritas, autokorelasi, dan heteroskedastisitas (Sujianto, 2009). Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sebaran data normal. Penggunaan uji normalitas karena pada analisis statistik parametik, asumsi yang harus dimiliki oleh data adalah bahwa data tersebut harus terdistribusi secara normal. Metode uji normalitas yang digunakan adalah melihat dari tabel kolmogorov-smirnov yang dihitung dengan bantuan peranti lunak SPSS Selain itu, uji normalitas juga dilakukan dengan melihat grafik dari Normal P Plot test, juga dengan bantuan peranti lunak SPSS Sementara uji asumsi klasik yang dilakukan adalah autokorelasi dan heteroskedastisitas, juga diolah dengan bantuan peranti lunak SPSS 16.0 Kemudian, untuk melakukan uji hipotesis peneliti menggunakan rumus analisis regresi. Analisis regresi berguna dalam menelaah hubungan dua variabel atau lebih dan terutama untuk menelusuri pola hubungan yang modelnya belum diketahui dengan sempurna (Sujianto, 2009). Jenis analisis
20 55 regresi yang digunakan adalah hierarki regresi linear berganda yang dihitung dengan bantuan peranti lunak dalam SPSS versi Rumus regresi linear berganda digunakan untuk mengatasi permasalahan analisis regresi yang melibatkan hubungan dua atau lebih variabel. Sedangkan untuk melihat realibilitas alat ukur, digunakan rumus Alpha Cronbach yang dihitung dengan bantuan peranti lunak SPSS versi 16.0.
3. METODOLOGI Variabel-Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
28 3. METODOLOGI Pada bab ini dijelaskan mengenai metode yang digunakan dalam penelitian ini, dari operasionalisasi variabel masalah penelitian, penetapan populasi dan pemilihan sampel, tipe dan desain
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pada bagian ini akan dijabarkan mengenai variabel penelitian, definisi
BAB III METODE PENELITIAN Pada bagian ini akan dijabarkan mengenai variabel penelitian, definisi operasional, hipotesis, subjek penelitian, teknik sampling, desain penelitian, alat ukur penelitian, validitas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah:
digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah: 1. Variabel bebas: Kohesivitas keluarga dan harga diri 2. Variabel tergantung: Kesepian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan. B. Variabel Penelitian
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian korelasional untuk mengetahui hubungan kecanduan bermain game online
Lebih terperinciBab 3 Metodologi Penelitian
Bab 3 Metodologi Penelitian Pada bab ini, akan dipaparkan mengenai variabel dan hipotesis penelitian. Selain itu, akan diuraikan juga desain penelitian yang digunakan untuk membantu kelancaran didalam
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian yang Digunakan Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif menurut Azwar (2013,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
26 BAB III METODE PENELITIAN.1. Metode Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode rancangan korelasional dengan teknik survei untuk melihat hubungan variabel terikat dengan variabel tergantungnya.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel dalam penelitian ini, yaitu: B. Definisi Operasional
digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini, yaitu: 1. Variabel Bebas : a. Regulasi diri b. Hubungan interpersonal dalam keluarga 2. Variabel
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam metode penelitian ini akan diuraikan mengenai identifikasi variable
BAB 3 METODE PENELITIAN Dalam metode penelitian ini akan diuraikan mengenai identifikasi variable penelitian, definisi operasional variable penelitian, populasi dan sampel, metode pengambilan sampel, desain
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Variabel penelitian dan definisi operasional. Pada penelitian ini, motivasi penggunaan Twitter yang dimaksud adalah
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesis 3.1.1 Variabel penelitian dan definisi operasional Variabel 1 : Motivasi penggunaan Twitter Pada penelitian ini, motivasi penggunaan Twitter
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi
BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Subyek Gambaran umum subyek penelitian ini diperoleh dari data yang diberikan dan diisi oleh subyek yaitu usia, jenis kelamin, lama menjadi gamer, pekerjaan, dan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Dinas Pendapatan Pengelola Keuangan dan Aset/DPPKA karena dinas inilah yang bertugas merumuskan kebijakan teknis,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian Variabel penelitian ini adalah dukungan sosial orang tua, harga diri (self-esteem) sebagai variabel bebas dan prestasi belajar sebagai variabel terikat.
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian & Hipotesis 3.1.1 Variabel penelitian & definisi operasional Variabel adalah sebuah karakteristik atau kondisi yang berubah atau memiliki nilai yang berbeda
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. medis. Sikap merupakan suatu bentuk evaluasi atau reaksi perasaan seseorang terhadap
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian & Hipotesis 3.1.1 Variabel Dependen Variabel dependen dalam penelitian ini adalah sikap pasien terhadap operasi medis. Sikap merupakan suatu bentuk evaluasi
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Bab ini menjelaskan mengenai desain dari penelitian, subjek penelitian (populasi, sampel, dan metodologi pengambilan sampel), definisi operasional variabel penelitian, setting
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. obyek penelitian adalah para pengguna software akuntansi pada perusahaanperusahaan
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Pengumpulan data dari kuesioner dalam penelitian ini dilakukan sekitar satu bulan dari tanggal 13 Oktober sampai 14 November 2014. Dengan obyek
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. variabel keaktifan bertanya dengan berpikir kreatif siswa. dan berpikir kreatif sebagai variabel dependen (terikat).
62 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian kuantitatif korelasional dimana penelitian yang akan dilaksanakan adalah penelitian yang ditujukan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional. Metode korelasional yaitu suatu cara untuk menemukan hubungan antara variabel-variabel
Lebih terperinciC. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel, dengan dua variabel X dan Y. Kedua variabel tersebut adalah sebagai berikut :
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian korelasional. Desain penelitian korelasional dipilih oleh peneliti karena desain
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN. Bab ini memaparkan mengenai variabel-variabel penelitian (definisi operasional
BAB 3 METODE PENELITIAN Bab ini memaparkan mengenai variabel-variabel penelitian (definisi operasional dan hipotesis), subjek penelitian (populasi, sampel, dan metodologi pengambilan sampel), desain penelitian,
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini beberapa variabel yang akan dikaji adalah :
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian & Hipotesis Dalam penelitian ini beberapa variabel yang akan dikaji adalah : 1. Variabel ( X ) : Kesepian (loneliness) 2. Variabel ( Y ) : Kesehjateraan
Lebih terperinciBab 3 METODE PENELITIAN. Bab ini menjelaskan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk
Bab 3 METODE PENELITIAN Bab ini menjelaskan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk menganalisis sebuah model yang telah dikembangkan pada bab sebelumnya. Langkah-langkah yang akan dijelaskan dalam
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Dalam melakukan suatu penelitian, khususnya penelitian kuantitatif, perlu secara jelas diketahui variabel-variabel apa saja yang akan diukur dan instrumen seperti apa yang akan
Lebih terperinciBAB 3 Metode Penelitian
39 BAB 3 Metode Penelitian Bab ini akan membahas metode penelitian yang terdiri atas perumusan masalah, hipotesis penelitian, variabel penelitian, subyek penelitian, alat ukur atau instrumen akan yang
Lebih terperinci3. METODE PENELITIAN
3. METODE PENELITIAN 3. 1. Permasalahan Peneliti berusaha untuk menemukan jawaban dari masalah yang diangkat dalam penelitian ini yaitu: Apakah terdapat hubungan antara kecanduan internet game online dengan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Adapun variabel yang dimaksud, sebagai berikut: : Stereotip daya tarik fisik dan kesepian
BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian ini menggunakan satu variabel tergantung dan dua variabel bebas. Adapun variabel yang dimaksud, sebagai berikut: Variabel tergantung Variabel
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai populasi dan subjek penelitian, metode penelitian, variabel dan definisi operasional, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Penelitian ini terdiri atas tiga variabel, yaitu dua variabel bebas dan satu
BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Penelitian ini terdiri atas tiga variabel, yaitu dua variabel bebas dan satu variabel tergantung. Variabel-variabel dalam penelitian ini yaitu:
Lebih terperinciBab 3 METODE PENELITIAN. Bab ini memaparkan mengenai variable penelitian (definisi operasional dan
Bab 3 METODE PENELITIAN Bab ini memaparkan mengenai variable penelitian (definisi operasional dan hipotesis), subjek penelitian (populasi, karakteristik, dan teknik pengambilan sampel), desain penelitian,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara dua atau beberapa variabel. Dengan teknik korelasional seorang
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan suatu bentuk penelitian deskriptif dengan menggunakan teknik korelasional. Penelitian dengan teknik korelasional merupakan penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. variabel-variabel yang diambil dalam penelitian ini.
BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Untuk menguji hipotesis penelitian, sebelumnya akan dilakukan
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah mahasiswa Jurusan Psikologi Univesitas
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Subyek Penelitian Populasi pada penelitian ini adalah mahasiswa Jurusan Psikologi Univesitas Bina Nusantara. Cara pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. serta teknik pengujian instrumen. Terakhir akan dibahas mengenai prosedur
BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan pembahasan mengenai desain penelitian, variabel penelitian dan subyek penelitian. Setelah itu, akan dilanjutkan dengan pembahasan mengenai metode pengumpulan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai masalah penelitian, variabel penelitian,
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai masalah penelitian, variabel penelitian, hipotesis, serta metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini. Metode penelitian
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Setelah peneliti menguraikan teori-teori yang digunakan dalam penelitian
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Setelah peneliti menguraikan teori-teori yang digunakan dalam penelitian ini, selanjutnya peneliti akan memaparkan hal-hal yang berkaitan dengan metode penelitian. Pada bab
Lebih terperinciBAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN
BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN A. Orientasi Kancah Penelitian Tahap awal yang sebaiknya dilakukan oleh peneliti sebelum melakukan penelitian adalah menentukan subjek penelitian, memahami tempat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
17 BAB III METODE PENELITIAN Bab ini akan membahas mengenai metodologi penelitian yang digunakan antara lain, desain penelitian, populasi dan sampel dan definisi operasional dari variabel yang dijadikan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Proses penelitian akan dilakukan mulai bulan Oktober 2015 sampai November 2015. Penelitian dilakukan pada SPBU 34-17145 Bekasi Timur. Objek penelitian
Lebih terperinci4. METODE PENELITIAN
42 4. METODE PENELITIAN Bab metode penelitian ini membahas mengenai responden penelitian, peneliti, tipe dan desain penelitian, alat ukur penelitian, cara pengolahan data, metode pengumpulan data, dan
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN. Self-monitoring merupakan kemampuan individu dalam. menampilkan dirinya terhadap orang lain dengan menggunakan
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.1.1 Definisi Operasional Self-monitoring Self-monitoring merupakan kemampuan individu dalam menampilkan dirinya terhadap orang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Menurut Indriantoro (2009) populasi adalah sekelompok orang, kejadian, atau
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Menurut Indriantoro (2009) populasi adalah sekelompok orang, kejadian, atau segala sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu. Sedangkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. numerik dan diolah dengan metode statistika serta dilakukan pada
BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang merupakan penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu: menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah:
BAB III METODE PENELITIAN A. Operasional Variabel Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu: 1. Variabel Bebas (Independen) Yaitu variabel yang tidak dipengaruhi oleh variabel lain. Adapun yang
Lebih terperinciBAB 3 Metode Penelitian
BAB 3 Metode Penelitian 3.1 Variabel Penelitian & Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian & Definisi Operasional Variabel yang diukur dalam penelitian ini terdiri dari dua yaitu dimensi humor styles dan kepuasan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini peneliti akan menjelaskan variabel penelitian, hipotesis,
BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini peneliti akan menjelaskan variabel penelitian, hipotesis, partisipan penelitian, teknik sampling, desain penelitian, alat ukur penelitian, dan prosedur penelitian
Lebih terperinciBAB 3 Metode Penelitian
BAB 3 Metode Penelitian 3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Menurut Hatch dan Farhady (dalam Sugiyono, 2009), variabel dapat didefinisikan sebagai atribut
Lebih terperinciBab 3 Desain Penelitian
Bab 3 Desain Penelitian Bab ini akan menjabarkan variabel penelitian (definisi operasional dan hipotesis), responden penelitian, desain penelitian, alat ukur penelitian, dan prosedur penelitian. 3.1 Variabel
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. 2. Perilaku prososial. B. Definisi Operasional
BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian korelasional yang terdiri dari dua variabel penelitian yaitu variabel prediktor dan variabel kriterium
Lebih terperinciBAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk mendapatkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Variabel adalah konstruk-konstruk atau sifat-sifat yang sedang
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian, Definisi Operasional dan Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel adalah konstruk-konstruk atau sifat-sifat yang sedang dipelajari
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan dijelaskan lebih lanjut mengenai variabel dalam
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan lebih lanjut mengenai variabel dalam penelitian, hipotesis, subyek penelitian, teknik sampling, alat ukur penelitian dan prosedur penelitian.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. hubungan antar variable yang digunakan dalam penelitian ini. Variable-variable
41 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Dalam penelitian ini, korelasi (hubungan) digunakan untuk melihat hubungan antar variable yang digunakan dalam
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Problematic internet use merupakan salah satu variabel (x) yang diteliti dalam
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesis 3.1.1 Definisi Operasional Problematic Internet Use Problematic internet use merupakan salah satu variabel (x) yang diteliti dalam penelitian
Lebih terperinci3. METODE PENELITIAN
25 3. METODE PENELITIAN Pada bagian ketiga ini, peneliti akan menjelaskan mengenai permasalahan penelitian, hipotesis penelitian, variabel-variabel penelitian, tipe dan desain penelitian, partisipan penelitian,
Lebih terperinciBAB 3 Metode Penelitian 3.1 Variabel penelitian dan Hipotesis Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
BAB 3 Metode Penelitian 3.1 Variabel penelitian dan Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Pada penelitian ini terdapat empat variabel yaitu,, Subjective Norm, Perceived Control,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN III.1 Identifikasi Variabel Penelitian Variabel-variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Variabel I : Pet Attachment 2. Variabel II : Well-being
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN. Bab ini memuat variabel penelitian, hipotesis, subjek penelitian, teknik
BAB 3 METODE PENELITIAN Bab ini memuat variabel penelitian, hipotesis, subjek penelitian, teknik sampling, desain penelitian, alat ukur penelitian dan prosedur penelitian. 3.1 Variabel Penelitian & Hipotesis
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
56 BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab III ini akan dibahas tentang variabel penelitian, definisi operasional, metode pengumpulan data, validitas dan reliabilitas alat ukur, populasi dan sampel penelitian,
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pengujian hipotesis pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan regresi linier sederhana dan regresi linier berganda. Tujuan analisis penelitian ini adalah menjawab
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. yang menekankan analisisnya pada data-data numerik dan diolah dengan metode
52 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang merupakan penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. PENDEKATAN DAN JENIS PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan Survei (metode survei). Kasiram (2008) dalam bukunya Metodologi
Lebih terperinci3. Metode Penelitian
3. Metode Penelitian Dalam bab ini, akan dijelaskan permasalahan yang akan diteliti, hipotesis penelitian, karakteristik partisipan, instrument yang akan digunakan, prosedur penelitian dan metode analisis
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. adalah Seluruh Karyawan pada PT. Aditama Graha Lestari. hubungan yang bersifat sebab akibat dimana variabel independen
47 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan PT. Aditma Graha Lestari yang beralamat di Komplek Ruko Puri Kembangan Indah No. 168 D, Kembangan Selatan,
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN. Bab ini menjelaskan mengenai subjek penelitian (populasi, sampel, dan
BAB 3 METODE PENELITIAN Bab ini menjelaskan mengenai subjek penelitian (populasi, sampel, dan metodologi pengambilan sampel), desain dari penelitian, definisi operasional variabel penelitian, setting lokasi,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif yang menekankan pada analisis data-data numerikal (angka)
30 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian yang Digunakan Pada penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian kuantitatif yang menekankan pada analisis data-data numerikal (angka) dan diolah
Lebih terperinci3. METODE PENELITIAN
29 3. METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan mengenai desain penelitian, masalah yang diteliti secara konseptual dan operasional, penjabaran variabel-variabel yang terkait, dan beberapa hal berkaitan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. b. Regulasi emosi. B. Definisi Operasional
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian 1. Variabel tergantung : Harga diri 2. Varibel bebas : a. Dukungan sosial b. Regulasi emosi B. Definisi Operasional 1. Harga Diri Harga
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan untuk mengembangkan instrumen penilaian kinerja yang valid dan reliabel dalam menilai kinerja siswa pada praktikum identifikasi keberadaan unsur
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif yang dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi dan Populasi Penelitian Lokasi penelitian ini berada di kota Bandung dengan populasi penelitian yaitu mahasiswa di kota Bandung yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Desain penelitian ini adalah deskriptif-verifikatif dengan tujuan untuk menyajikan gambaran secara terstruktur, faktual dan akurat serta menguji hipotesis
Lebih terperinci4. METODE PENELITIAN. Universitas Indonesia. Hubungan Antara..., Anindita Kart, F.Psi UI, 2008i
34 4. METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan mengenai metode yang digunakan dalam penelitian ini. Penjelasan mengenai metode dimulai dengan partisipan penelitian, desain penelitian, metode pengumpulan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian yang telah ditetapkan dan berperan sebagai pedoman atau penuntun pada
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Rancangan penelitian merupakan suatu strategi untuk mencapai tujuan penelitian yang telah ditetapkan dan berperan sebagai pedoman atau penuntun pada
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Bab ini berisikan pernyataan penelitian, hipotesis penelitian, variabel penelitian, responden penelitian, alat ukur penelitian, prosedur penelitian, dan metode analisis data.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian populasi. Arikunto (2010) menjelaskan bahwa penelitian populasi hanya dapat dilakukan bagi populasi terhingga dan subjeknya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertempat di SDN Sukagalih Bandung yang berlokasi di Jalan Sukagalih No. 108, Bandung.
32 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini bertempat di SDN Sukagalih Bandung yang berlokasi di Jalan Sukagalih No. 108, Bandung. 2. Populasi Penelitian
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini, maka permasalahan yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Desain penelitian menggunakan metode kuantitatif yang dibuat ke dalam pendekatan penelitian korelasional, melalui pendekatan yang dilakukan dalam penelitian
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian 3.1.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara sense of humor dengan work-life balance pada karyawan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif melalui analisis regresi linier berganda. Menurut. menguji hipotesis yang akan ditetapkan.
BAB III METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif melalui analisis regresi linier berganda. Menurut sugiyono (2008:8) metode kuantitatif diartikan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. b. Kepribadian Narsisme. B. Definisi Operasional
digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas dua variabel bebas dan satu variabel tergantung. Variabel-variabel tersebut
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di wilayah Kota Bandung Jawa Barat.
0 BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di wilayah Kota Bandung Jawa Barat.. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. analisis variabel (data) untuk mengetahui perbedaan di antara dua kelompok data
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian komparatif. Penelitian ini menggunakan analisis komparatif atau analisis perbedaan yang artinya bentuk analisis variabel
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Hal tersebut digunakan karena penelitian ini menggunakan penghitungan statistik dalam penghitungan skala.
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN Bab ini akan berisi penjelasan mengenai metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini, yang meliputi: masalah penelitian, hipotesis penelitian, variabel penelitian, tipe
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Uji Asumsi Sebelum melakukan analisis korelasi product moment. kedua variabel tersebut normal atau tidak
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Uji Asumsi Sebelum melakukan analisis korelasi product moment untuk menguji hipotesis, peneliti terlebih dahulu melaksanakan uji asumsi yang menyangkut
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian yang digunakan Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Metode kuantitatif adalah metode yang menekankan analisisnya pada datadata numerical (angka)
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian. ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
34 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi pada penelitian ini adalah di Universitas Pendidikan Indonesia Bandung. 2. Populasi Penelitian Populasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. diperoleh signifikansi antar variabel yang diteliti (Azwar, 1998).
BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang merupakan penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2013/2014 pada
25 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2013/2014 pada bulan Oktober-November 2013 di SMA N 1 Adiluwih Kab. Pringsewu. B.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/ Sampel Penelitian Penelitian ini dilakukan di sebuah perusahaan yang bergerak di bidang asuransi jiwa, yaitu PT. Prudential Life Assurance (Prudential
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. berkaitan dengan variabel lain, berdasarkan koefisien korelasi (Azwar, 2013)
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Pada penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu dilakukan dengan mengumpulakan data yang berupa angka. Data tersebut kemudian diolah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Adapun lokasi perusahaan tempat penulis dalam memperoleh data-data yang dibutuhkan dan dalam proses penelitian yaitu: Nama Perusahaan Alamat Perusahaan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling. 1. Berusia dewasa madya antara tahun.
48 BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah penderita kanker serviks yang telah menjalani pengobatan. Adapun karakteristik populasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Dalam melakukan suatu penelitian, khususnya penelitian kuantitatif, perlu secara jelas diketahui variabel-variabel apa saja yang akan diukur dan instrumen seperti apa yang akan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Untuk dapat meneliti konsep empirik, konsep tersebut harus dioperasionalkan dengan mengubahnya menjadi variabel. Menurut Arikunto (2006), variabel adalah
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
38 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Jenis Disain Penelitian Desain penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah asosiatif kausal. Menurut Sugiyono (2011:62), desain asosiatif kausal berguna
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini akan dilakukan di Restoran Metduck Paragon Semarang.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek dan Lokasi Penelitian Obyek dari penelitian ini adalah pelanggan yang pernah melakukan transaksi minimal dua kali di Restoran Metduck Paragon Mall Semarang. Lokasi penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Oleh karena itu, peneliti telah menetapkan tiga variable dalam penelitian.
49 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Identifikasi Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan
Lebih terperinci