BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode Dari 17 perusahaan yang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode Dari 17 perusahaan yang"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek penelitian ini adalah perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode Dari 17 perusahaan yang dijadikan objek penelitian, terdapat 11 perusahaan yang memenuhi kriteria untuk dijadikan sampel selama periode tahun 2012 sampai dengan Berikut adalah profil perusahaan makanan dan minuman yang terpilih untuk dijadikan sampel. 1. PT Delta Djakarta Tbk Delta Djakarta Tbk (DLTA) didirikan tanggal 15 Juni 1970 dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun Kantor pusat DLTA dan pabriknya berlokasi di Jalan Inspeksi Tarum Barat, Bekasi Timur Jawa Barat. Pabrik Anker Bir didirikan pada tahun 1932 dengan nama Archipel Brouwerij. Dalam perkembangannya, kepemilikan dari pabrik ini telah mengalami beberapa kali perubahan hingga berbentuk PT Delta Djakarta pada tahun Pada tahun 1984, DLTA memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam- LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham DLTA (IPO) kepada masyarakat sebanyak dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham dengan harga penawaran Rp2.950,- per saham. Saham-saham 70

2 71 tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 27 Februari PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) didirikan 02 September 2009 dan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1 Oktober ICBP merupakan hasil pengalihan kegiatan usaha Divisi Mi Instan dan Divisi Penyedap Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), pemegang saham pengendali. Kantor pusat Indofood CBP berlokasi di Sudirman Plaza, Indofood Tower, Lantai 23, Jl. Jend. Sudirman, Kav , Jakarta 12910, Indonesia, sedangkan pabrik perusahaan dan anak usaha berlokasi di pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Malaysia. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan ICBP terdiri dari, antara lain, produksi mi dan bumbu penyedap, produk makanan kuliner, biskuit, makanan ringan, nutrisi dan makanan khusus, kemasan, perdagangan, transportasi, pergudangan dan pendinginan, jasa manajemen serta penelitian dan pengembangan. Pada tanggal 24 September 2010, ICBP memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham ICBP (IPO) kepada masyarakat sebanyak dengan nilai nominal Rp100,- per saham dengan harga penawaran Rp5.395,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 07 Oktober 2010.

3 72 3. PT Indofood Sukses Makmur Tbk Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) didirikan tanggal 14 Agustus 1990 dengan nama PT Panganjaya Intikusuma dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun Kantor pusat INDF berlokasi di Sudirman Plaza, Indofood Tower, Lantai 21, Jl. Jend. Sudirman Kav , Jakarta Indonesia. Sedangkan pabrik dan perkebunan INDF dan anak usaha berlokasi di berbagai tempat di pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Malaysia. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan INDF antara lain terdiri dari mendirikan dan menjalankan industri makanan olahan, bumbu penyedap, minuman ringan, kemasan, minyak goreng, penggilingan biji gandum dan tekstil pembuatan karung terigu. Pada tahun 1994, INDF memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam- LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham INDF (IPO) kepada masyarakat sebanyak dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham dengan harga penawaran Rp6.200,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 14 Juli PT Mayora Indah Tbk Mayora Indah Tbk (MYOR) didirikan 17 Februari 1977 dan mulai beroperasi secara komersial pada bulan Mei Kantor pusat Mayora berlokasi di Gedung Mayora, Jl. Tomang Raya No , Jakarta Indonesia, dan pabrik terletak di Tangerang dan Bekasi.

4 73 Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Mayora adalah menjalankan usaha dalam bidang industri, perdagangan serta agen/perwakilan. Pada tanggal 25 Mei 1990, MYOR memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham MYOR (IPO) kepada masyarakat sebanyak dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham dengan harga penawaran Rp9.300,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 04 Juli PT Multi Bintang Indonesia Tbk Multi Bintang Indonesia Tbk (MLBI) didirikan 03 Juni 1929 dengan nama N.V. Nederlandsch Indische Bierbrouwerijen dan mulai beroperasi secara komersial pada tahun Kantor pusat MLBI berlokasi di Talavera Office Park Lantai 20, Jl. Let. Jend. TB. Simatupang Kav , Jakarta 12430, sedangkan pabrik berlokasi di Jln. Daan Mogot Km.19, Tangerang dan Jl. Raya Mojosari Pacet KM. 50, Sampang Agung, Jawa Timur. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan MLBI beroperasi dalam industri bir dan minuman lainnya. Pada tahun 1981, MLBI memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam- LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham MLBI (IPO) kepada masyarakat sebanyak dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham dengan harga penawaran Rp1.570,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 15 Desember 1981.

5 74 6. PT Nippon Indosari Corpindo Tbk Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) (Sari Roti) didirikan 08 Maret 1995 dengan nama PT Nippon Indosari Corporation dan mulai beroperasi komersial pada tahun Kantor pusat dan salah satu pabrik ROTI berkedudukan di Kawasan Industri MM 2100 Jl. Selayar blok A9, Desa Mekarwangi, Cikarang Barat, Bekasi Jawa Barat. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup usaha utama ROTI bergerak di bidang pabrikasi, penjualan dan distribusi roti (roti tawar, roti manis, roti berlapis, cake dan bread crumb) dengan merek "Sari Roti". Pada tanggal 18 Juni 2010, ROTI memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham ROTI (IPO) kepada masyarakat sebanyak dengan nilai nominal Rp100,- per saham dengan harga penawaran Rp1.250,- per saham. Sahamsaham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 28 Juni PT Sekar Laut Tbk Sekar Laut Tbk (SKLT) didirikan 19 Juli 1976 dan mulai beroperasi secara komersial pada tahun Kantor pusat SKLT berlokasi di Wisma Nugra Santana, Lt. 7, Suite 707, Jln. Jend. Sudirman Kav. 7-8, Jakarta dan Kantor cabang berlokasi di Jalan Raya Darmo No , Surabaya, serta Pabrik berlokasi di Jalan Jenggolo II/17 Sidoarjo. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan SKLT meliputi bidang industri pembuatan kerupuk, saus tomat, sambal, bumbu masak dan makan

6 75 ringan serta menjual produknya di dalam negeri maupun di luar negeri. Produk-produknya dipasarkan dengan merek FINNA. Pada tahun 1993, SKLT memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam- LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham SKLT (IPO) kepada masyarakat sebanyak dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham dengan harga penawaran Rp4.300,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 08 September PT Siantar Top Tbk Siantar Top Tbk (STTP) didirikan tanggal 12 Mei 1987 dan mulai beroperasi secara komersial pada bulan September Kantor pusat Siantar Top beralamat di Jl. Tambak Sawah No Waru, Sidoarjo, dengan pabrik berlokasi di Sidoarjo (Jawa Timur), Medan (Sumatera Utara), Bekasi (Jawa Barat) dan Makassar (Sulawesi Selatan). Pada tanggal 25 Nopember 1996, STTP memperoleh pernyataan efektif dari BAPEPAM-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham STTP (IPO) kepada masyarakat sebanyak saham dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham dan harga penawaran Rp2.200,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 16 Desember PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (TPS Food) (AISA) didirikan pada tanggal 26 Januari 1990 dengan nama PT Asia Intiselera dan mulai

7 76 beroperasi secara komersial pada tahun Kantor pusat AISA berada di Gedung Plaza Mutiara, LT. 16, Jl. DR. Ide Agung Gede Agung, Kav.E.1.2 No 1 & 2 (Jl. Lingkar Mega Kuningan), Jakarta Selatan Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan TPS Food meliputi usaha bidang perdagangan, perindustrian, peternakan, perkebunan, pertanian, perikanan dan jasa. Pada tanggal 14 Mei 1997, AISA memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Saham AISA saham dengan nilai nominal Rp500,- per saham dan Parga Penawaran Rp950,- kepada masyarakat. Pada tanggal 11 Juni 1997, saham tersebut telah efektif dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI). 10. PT Tri Banyan Tirta Tbk Tri Banyan Tirta Tbk (ALTO) didirikan tanggal 03 Juni 1997 dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun Kantor pusat ALTO terletak di Kp. Pasir Dalem RT.02 RW.09 Desa Babakan pari, Kecamatan Cidahu Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat Indonesia. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan ALTO adalah bergerak dalam bidang industri air mineral (air minum) dalam kemasan plastik, makanan, minuman dan pengalengan/pembotolan serta industri bahan kemasan. Pada tanggal 28 Juni 2012, ALTO memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham ALTO (IPO) kepada masyarakat sebanyak dengan nilai nominal

8 77 Rp100,- per saham dengan harga penawaran Rp210,- per saham disertai dengan Waran Seri I yang diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif sebanyak dengan pelaksanaan sebesar Rp260,- per saham. Setiap pemegang saham Waran berhak membeli satu saham perusahaan selama masa pelaksanaan yaitu mulai tanggal 11 Juli 2012 sampai dengan 07 Juli Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 10 Juli PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk (ULTJ) didirikan tanggal 2 Nopember 1971 dan mulai beroperasi secara komersial pada awal tahun Kantor pusat dan pabrik Ultrajaya berlokasi di Jl. Raya Cimareme 131 Padalarang 40552, Kab. Bandung Barat. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Ultrajaya bergerak dalam bidang industri makanan dan minuman, dan bidang perdagangan. Pada tanggal 15 Mei 1990, ULTJ memperoleh ijin Menteri Keuangan Republik Indonesia untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham ULTJ (IPO) kepada masyarakat sebanyak saham dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham dengan harga penawaran Rp7.500,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 2 Juli 1990.

9 78 B. Analisis Statistik Deskriptif Analisis Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti nilai mean, minimum, maksimum dan standar deviasi dari masing-masing variabel yang terdapat dalam penelitian. Perusahaan yang memenuhi kriteria dari penelitian ini sebanyak 11 sampel. Berikut ini hasil analisis statistik deskriptif yang telah diperoleh: 1. Statistik Deskriptif Return On Asset Tabel 8 Statistik Deskriptif Return On Asset ROA Mean 13,23 14,75 10,90 10,00 Max 39,36 65,72 35,63 23,65 Min 3,19 0,80-0,82-2,06 Std. Dev 11,11 18,66 11,13 7,22 Sumber: idx.co.id Data rata-rata return on asset (ROA) diatas mengalami fluktuasi setiap tahunnya, kenaikan ROA terjadi pada tahun 2013 dan mengalami penurunan secara berkala pada tahun 2014 sampai dengan ROA maksimum terdapat pada MLBI (PT Multi Bintang Indonesia Tbk) pada tahun 2013 yaitu sebesar 65,72 sementara nilai minimum terdapat pada ALTO (PT Tri Banyan Tirta Tbk) tahun 2015 yaitu sebesar -2,06, dan ratarata untuk nilai standar deviasi dari ROA tahun yaitu sebesar 12,03 nilai tersebut lebih kecil dari nilai rata-ratanya (mean) yaitu sebesar 12,22 sehingga mengindikasikan hasil yang baik. Sebab standar deviasi merupakan pencerminan penyimpangan yang rendah, sehingga penyebaran data menunjukkan hasil yang normal dan menyebabkan tidak bias.

10 79 2. Statistik Deskriptif Current Ratio Tabel 9 Statistik Deskriptif Current Ratio CR Mean 203,09 197,94 219,87 228,91 Max 526,46 470,54 447,32 642,37 Min 58,05 97,75 51,39 58,42 Std. Dev 128,42 105,90 112,73 158,67 Sumber: idx.co.id Data rata-rata current ratio (CR) diatas mengalami fluktuasi setiap tahunnya, CR mengalami penurunan pada tahun 2013 dan mengalami kenaikan secara berkala pada tahun 2014 sampai dengan CR maksimum terdapat pada DLTA (PT Delta Djakarta Tbk) pada tahun 2015 yaitu sebesar 642,37 sementara nilai minimum terdapat pada MLBI (PT Multi Bintang Indonesia Tbk) tahun 2014 yaitu sebesar 51,39, dan rata-rata untuk nilai standar deviasi dari CR tahun yaitu sebesar 126,43 nilai tersebut lebih kecil dari nilai rata-ratanya (mean) yaitu sebesar 212,45 sehingga mengindikasikan hasil yang baik. Sebab standar deviasi merupakan pencerminan penyimpangan yang rendah, sehingga penyebaran data menunjukkan hasil yang normal dan menyebabkan tidak bias. 3. Statistik Deskriptif Debt to Equity Ratio Tabel 10 Statistik Deskriptif Debt To Equity Ratio DER Mean 0,97 1,01 1,16 1,04 Max 2,49 1,77 3,03 1,74 Min 0,25 0,28 0,29 0,22 Std. Dev 0,64 0,45 0,74 0,49 Sumber: idx.co.id Data rata-rata debt to equity ratio (DER) diatas mengalami fluktuasi setiap tahunnya, kenaikan DER secara berkala terjadi pada tahun 2013

11 80 sampai dengan 2014, dan mengalami penurunan pada tahun DER maksimum terdapat pada MLBI (PT Multi Bintang Indonesia Tbk) pada tahun 2014 yaitu sebesar 3,03 sementara nilai minimum terdapat pada DLTA (PT Delta Djakarta Tbk) tahun 2015 yaitu sebesar 0,22, dan rata-rata untuk nilai standar deviasi dari DER tahun yaitu sebesar 0,58 nilai tersebut lebih kecil dari nilai rata-ratanya (mean) yaitu sebesar 1,04 sehingga mengindikasikan hasil yang baik. Sebab standar deviasi merupakan pencerminan penyimpangan yang rendah, sehingga penyebaran data menunjukkan hasil yang normal dan menyebabkan tidak bias. 4. Statistik Deskriptif Total Assets Turnover Tabel 11 Statistik Deskriptif Total Assets Turnover TATO Mean 0,18 0,20 0,15 0,13 Max 0,53 0,88 0,48 0,32 Min 0,05 0,02-0,01-0,03 Std. Dev 0,15 0,25 0,15 0,10 Sumber: idx.co.id Data rata-rata total assets turnover (TATO) diatas mengalami fluktuasi setiap tahunnya, kenaikan TATO terjadi pada tahun 2013 kemudian berkala mengalami penurunan yang terjadi pada tahun 2014 sampai dengan TATO maksimum terdapat pada MLBI (PT Multi Bintang Indonesia Tbk) pada tahun 2013 yaitu sebesar 0,88 sementara nilai minimum terdapat pada ALTO (PT Tri Banyan Tirta Tbk) tahun 2015 yaitu sebesar -0,03, dan ratarata untuk nilai standar deviasi dari TATO tahun yaitu sebesar 0,162 nilai tersebut lebih kecil dari nilai rata-ratanya (mean) yaitu sebesar 0,163 sehingga mengindikasikan hasil yang baik. Sebab standar deviasi

12 81 merupakan pencerminan penyimpangan yang rendah, sehingga penyebaran data menunjukkan hasil yang normal dan menyebabkan tidak bias. 5. Statistik Deskriptif Price Earning Ratio Tabel 12 Statistik Deskriptif Price Earning Ratio PER Mean 21,73 30,42 47,30 15,42 Max 46,83 103,36 219,08 26,18 Min 10,54 10,65 10,29-29,24 Std. Dev 11,18 25,53 58,42 15,50 Sumber: idx.co.id Data rata-rata price earning ratio (PER) diatas mengalami fluktuasi setiap tahunnya, kenaikan PER terjadi secara berkala pada tahun 2013 sampai dengan 2014 kemudian mengalami penurunan pada tahun PER maksimum terdapat pada ALTO (PT Tri Banyan Tirta Tbk) pada tahun 2014 yaitu sebesar 219,08 sementara nilai minimum kembali terdapat pada ALTO (PT Tri Banyan Tirta Tbk) di tahun 2015 yaitu sebesar -29,24, dan rata-rata untuk nilai standar deviasi dari PER tahun yaitu sebesar 27,66 nilai tersebut lebih kecil dari nilai rata-ratanya (mean) yaitu sebesar 28,72 sehingga mengindikasikan hasil yang baik. Sebab standar deviasi merupakan pencerminan penyimpangan yang rendah, sehingga penyebaran data menunjukkan hasil yang normal dan menyebabkan tidak bias. 6. Statistik Deskriptif Harga Saham Tabel 13 Statistik Deskriptif Harga Saham SAHAM Mean Max Min Std. Dev Sumber: idx.co.id

13 82 Data rata-rata harga saham diatas mengalami fluktuasi setiap tahunnya, kenaikan harga saham terjadi secara berkala pada tahun 2013 sampai dengan 2014 kemudian mengalami penurunan pada tahun harga saham maksimum terdapat pada MLBI (PT Multi Bintang Indonesia Tbk) pada tahun 2013 yaitu sebesar sementara nilai minimum terdapat pada SKLT (PT Sekar Laut Tbk) di tahun 2012 dan 2013 yaitu sebesar 180, rata-rata untuk nilai standar deviasi dari harga saham tahun yaitu sebesar 3.188,53 nilai tersebut lebih kecil dari nilai rata-ratanya (mean) yaitu sebesar 3.434,73 sehingga mengindikasikan hasil yang baik. Sebab standar deviasi merupakan pencerminan penyimpangan yang rendah, sehingga penyebaran data menunjukkan hasil yang normal dan menyebabkan tidak bias. C. Analisis Kelayakan Data Uji kelayakan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji stasioneritas. Uji stasioneritas dilakukan untuk mengetahui apakah data time series yang digunakan bersifat stasioner atau tidak. Hal ini penting dilakukan mengingat jika regresi dilakukan terhadap data time series yang tidak stasioner, akan menghasilkan regresi palsu (spurious regression). Untuk menguji apakah data bersifat stasioner atau tidak, maka dalam penelitian ini digunakan Uji Augmented Dickey-Fuller Unit Root Test (ADF-Unit Root Test), dengan hipotesis sebagai berikut: H 0 : terdapat unit root (data tidak stasioner)

14 83 H 1 : tidak terdapat unit root (data stasioner) 1. Uji Stasioner Return On Asset Tabel 14 Unit Root Test Return On Asset Null Hypothesis: ROA has a unit root Exogenous: Constant Lag Length: 1 (Automatic - based on SIC, maxlag=9) *MacKinnon (1996) one-sided p-values. t-statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic Test critical values: 1% level % level % level Dari hasil tabel 14 diatas menunjukkan bahwa variabel return on asset memiliki nilai probabilitas yang lebih kecil dari α (5%) yaitu 0,0086 < 0,05 maka H 0 ditolak menunjukkan bahwa variabel stasioner atau tidak terkena akar-akar unit. 2. Uji Stasioner Current Ratio Tabel 15 Unit Root Test Current Ratio Null Hypothesis: CR has a unit root Exogenous: Constant Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=9) *MacKinnon (1996) one-sided p-values. t-statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic Test critical values: 1% level % level % level Dari hasil tabel 15 diatas menunjukkan bahwa variabel current ratio memiliki nilai probabilitas yang lebih kecil dari α (5%) yaitu 0,0331 <

15 84 0,05 maka H 0 ditolak menunjukkan bahwa variabel stasioner atau tidak terkena akar-akar unit. 3. Uji Stasioner Debt to Equity Ratio Tabel 16 Unit Root Test Debt to Equity Ratio Null Hypothesis: D(DER) has a unit root Exogenous: Constant Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=9) *MacKinnon (1996) one-sided p-values. t-statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic Test critical values: 1% level % level % level Dari hasil tabel 16 diatas menunjukkan bahwa variabel debt to equity ratio memiliki nilai probabilitas yang lebih kecil dari α (5%) yaitu 0,0000 < 0,05 maka H 0 ditolak menunjukkan bahwa variabel debt to equity ratio stasioner pada level 1 st difference dan tidak terkena akar-akar unit. 4. Uji Stasioner Total Assets Turnover Tabel 17 Unit Root Test Total Assets Turnover Null Hypothesis: TATO has a unit root Exogenous: Constant Lag Length: 1 (Automatic - based on SIC, maxlag=9) *MacKinnon (1996) one-sided p-values. t-statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic Test critical values: 1% level % level % level

16 85 Dari hasil tabel 17 diatas menunjukkan bahwa variabel total assets turnover memiliki nilai probabilitas yang lebih kecil dari α (5%) yaitu 0,0085 < 0,05 maka H 0 ditolak menunjukkan bahwa variabel stasioner atau tidak terkena akar-akar unit. 5. Uji Stasioner Price Earning Ratio Tabel 18 Unit Root Test Price Earning Ratio Null Hypothesis: PER has a unit root Exogenous: Constant Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=9) *MacKinnon (1996) one-sided p-values. t-statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic Test critical values: 1% level % level % level Dari hasil tabel 18 diatas menunjukkan bahwa variabel price earning ratio memiliki nilai probabilitas yang lebih kecil dari α (5%) yaitu 0,0000 < 0,05 maka H 0 ditolak menunjukkan bahwa variabel stasioner atau tidak terkena akar-akar unit. 6. Uji Stasioner Harga Saham Tabel 19 Unit Root Test Harga Saham Null Hypothesis: SHM has a unit root Exogenous: Constant Lag Length: 1 (Automatic - based on SIC, maxlag=9) *MacKinnon (1996) one-sided p-values. t-statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic Test critical values: 1% level % level % level

17 86 Dari hasil tabel 19 diatas menunjukkan bahwa variabel harga saham memiliki nilai probabilitas yang lebih kecil dari α (5%) yaitu 0,0033 < 0,05 maka H 0 ditolak menunjukkan bahwa variabel stasioner atau tidak terkena akar-akar unit. D. Analisis Regresi Data Panel Menurut Nachrowi dan Usman (2006) bahwa data panel merupakan gabungan antara data berkala (time series) dan data individual (cross section). Permodelan menggunakan teknik regresi data panel dapat dilakukan dengan tiga pendekatan alternatif, yaitu: metode Common Effect (Ordinary Least Square), Fixed Effect (Least Square Dummy Variable), dan Random Effect Model (REM). 1. Common Effect (Ordinary Least Square) Model Common Effect merupakan model sederhana yaitu menggabungkan seluruh data time series dengan cross section, selanjutnya dilakukan estimasi model dengan menggunakan OLS (Ordinary Least Square).

18 87 Tabel 20 Common Effects Dependent Variable: SAHAM Method: Panel Least Squares Date: 05/29/17 Time: 21:15 Sample: Periods included: 4 Cross-sections included: 11 Total panel (balanced) observations: 44 Dari hasil data diatas diperoleh persamaan common effects: SAHAM = 905, , ROA + 1, F statistic = 11,22846 CR + 48, DER , TATO 5, PER Prob(F statistic) = 0, Dari hasil output diatas dapat disimpulkan bahwa model common effect diterima. Hal ini terlihat dari nilai Prob (F-statisctic) < 0,05, atau 0, < 0,05. Variable Coefficient Std. Error t-statistic Prob. C ROA CR DER TATO PER R-squared Mean dependent var Adjusted R-squared S.D. dependent var S.E. of regression Akaike info criterion Sum squared resid 1.75E+08 Schwarz criterion Log likelihood Hannan-Quinn criter F-statistic Durbin-Watson stat Prob(F-statistic) Fixed Effect (Least Square Dummy Variable) Metode Fixed Effect adalah metode yang mengestimasi data panel dengan menggunakan variabel dummy untuk menangkap adanya perbedaan

19 88 intersep. Salah satu kesulitan prosedur panel data adalah bahwa asumsi intersep dan slope yang konsisten sulit terpenuhi. Untuk mengatasi hal tersebut, yang dilakukan dalam panel data adalah dengan memasukkan variabel dummy untuk mengizinkan terjadinya perbedaan nilai parameter yang berbeda-beda baik lintas unit (cross section) maupun antar waktu (time-series). Pendekatan dengan memasukkan variabel boneka ini dikenal dengan sebutan model efek tetap (fixed effect) atau Least Square Dummy Variable (LSDV). Tabel 21 Fixed Effects Dependent Variable: SAHAM Method: Panel Least Squares Date: 05/29/17 Time: 21:36 Sample: Periods included: 4 Cross-sections included: 11 Total panel (balanced) observations: 44 Variable Coefficient Std. Error t-statistic Prob. C ROA CR DER TATO PER Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared Mean dependent var Adjusted R-squared S.D. dependent var S.E. of regression Akaike info criterion Sum squared resid Schwarz criterion Log likelihood Hannan-Quinn criter F-statistic Durbin-Watson stat Prob(F-statistic)

20 89 Tabel 22 Dummy Variable Code Effect 1 DLTA ICBP INDF MYOR MLBI ROTI SKLT STTP AISA ALTO ULTJ Dari hasil diatas, di peroleh persamaan fixed effects: SAHAM = 1947, , ROA 0, CR + 461, DER , TATO + 0, PER ,643 D ,457 D ,750 D3 2105,632 D ,339 D5 2215,781 D6 2877,725 D7 589,9443 D8 1266,856 D9 2273,582 D ,3305 D11 F statistic = 24,40271 Prob(F statistic) = 0, Dari hasil output diatas dapat disimpulkan bahwa model fixed effect diterima. Hal ini terlihat dari nilai Prob (F-statisctic) < 0,05, atau 0, < 0,05.

21 90 3. Random Effect Model (REM) Random Effect Model (REM) digunakan untuk mengatasi kelemahan model efek tetap yang menggunakan dummy variable, sehingga model mengalami ketidakpastian. Penggunaan dummy variable akan mengurangi derajat bebas (degree of freedom) yang pada akhirnya akan mengurangi efisiensi dari parameter yang diestimasi. REM menggunakan residual yang diduga memiliki hubungan antar waktu dan antar individu. Sehingga REM mengasumsikan bahwa setiap individu memiliki perbedaan intersep yang merupakan variabel random. Teknik yang digunakan dalam metode Random Effect adalah dengan menambahkan variabel gangguan (error terms) yang mungkin saja akan muncul pada hubungan antar waktu dan antar data perusahaan.

22 91 Tabel 23 Random Effects Dependent Variable: SAHAM Method: Panel EGLS (Cross-section random effects) Date: 05/29/17 Time: 22:01 Sample: Periods included: 4 Cross-sections included: 11 Total panel (balanced) observations: 44 Swamy and Arora estimator of component variances Variable Coefficient Std. Error t-statistic Prob. C ROA CR DER TATO PER Effects Specification S.D. Rho Cross-section random Idiosyncratic random Weighted Statistics R-squared Mean dependent var Adjusted R-squared S.D. dependent var S.E. of regression Sum squared resid F-statistic Durbin-Watson stat Prob(F-statistic) Unweighted Statistics R-squared Mean dependent var Sum squared resid 2.16E+08 Durbin-Watson stat Dari hasil di atas, diperoleh persamaan random effect: SAHAM = 1055, , ROA + 1, CR + 653, DER , TATO 0, PER F statistic = 3,687459

23 92 Prob(F statistic) = 0, Dari hasil output diatas dapat disimpulkan bahwa model random effect diterima. Hal ini terlihat dari nilai Prob (F-statisctic) < 0,05, atau 0, < 0,05. E. Pemilihan Model Regresi Data Panel Untuk memilih salah satu model yang dianggap paling tepat dari tiga jenis model data panel, maka perlu dilakukan serangkaian uji, yaitu : 1. Uji Chow Test Untuk mengetahui model mana yang lebih baik dalam pengujian data panel bisa dilakukan dengan penambahan variable dummy sehingga dapat diketahui bahwa intersepnya berbeda dapat diuji dengan uji statistik F. uji ini digunakan untuk mengetahui apakah teknik regresi data panel dengan metode fixed effect lebih baik dari regresi model data panel variable dummy atau metode common effect. Hipotesis : H 0 : Common effects model H 1 : Fixed effects model Kriteria pengujian hipotesis yaitu jika probabilitasnya < 0.05 maka H 0 ditolak jika probabilitasnya > 0.05 maka H 0 diterima.

24 93 Redundant Fixed Effects Tests Equation: FIXED Test cross-section fixed effects Tabel 24 Uji Chow test Effects Test Statistic d.f. Prob. Cross-section F (10,28) Cross-section Chi-square Cross-section fixed effects test equation: Dependent Variable: SAHAM Method: Panel Least Squares Date: 05/29/17 Time: 22:43 Sample: Periods included: 4 Cross-sections included: 11 Total panel (balanced) observations: 44 Variable Coefficient Std. Error t-statistic Prob. C ROA CR DER TATO PER R-squared Mean dependent var Adjusted R-squared S.D. dependent var S.E. of regression Akaike info criterion Sum squared resid 1.75E+08 Schwarz criterion Log likelihood Hannan-Quinn criter F-statistic Durbin-Watson stat Prob(F-statistic) Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa model hipotesis memiliki nilai probabilitas cross section yang lebih kecil dari α (5%) yaitu < 0.05 sehingga H 0 ditolak yang artinya common effect bukan metode yang cocok sehingga metode yang cocok untuk model tersebut adalah fixed effect model. Karena dari hasil uji Chow, H 0 ditolak, maka pengujian dilanjutkan ke uji selanjutnya yaitu uji Hausman, untuk menentukan model yang terbaik antara Fixed Effect atau Random Effect.

25 94 2. Uji Hausman Test Hausman telah mengembangkan satu uji untuk memilih apakah metode Fixed effect dan metode Random effect lebih baik dari metode Common effect. Uji Hausman ini didasarkan pada ide bahwa Least Square Dummy Variables (LSDV) dalam metode-metode Fixed effect dan Generalized Least Square (GLS) dalam metode Random effect adalah efisien sedangkan Ordinary Least Square (OLS) dalam metode common effect tidak efisien. Dilain pihak, alternatifnya adalah metode OLS efisien dan GLS tidak efisien. Statistik uji Hausman mengikuti distribusi statistik Chi-Squares dengan derajat kebebasan (df) sebesar jumlah variabel bebas. Hipotesis nulnya adalah bahwa model yang tepat untuk regresi data panel adalah model random effect dan hipotesis alternatifnya adalah model yang tepat untuk regresi data panel adalah fixed effect. Kriteria pengujian hipotesis yaitu, jika probabilitas < 0,05 maka H 0 ditolak. Sebaliknya jika probabilitas > 0,05 maka H 0 diterima. Hipotesis : H 0 : Random effect model H 1 : Fixed effect model

26 95 Tabel 25 Uji Hausman test Correlated Random Effects - Hausman Test Equation: RANDOM Test cross-section random effects Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob. Cross-section random Cross-section random effects test comparisons: Variable Fixed Random Var(Diff.) Prob. ROA CR DER TATO PER Cross-section random effects test equation: Dependent Variable: SAHAM Method: Panel Least Squares Date: 05/29/17 Time: 22:51 Sample: Periods included: 4 Cross-sections included: 11 Total panel (balanced) observations: 44 Variable Coefficient Std. Error t-statistic Prob. C ROA CR DER TATO PER Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared Mean dependent var Adjusted R-squared S.D. dependent var S.E. of regression Akaike info criterion Sum squared resid Schwarz criterion Log likelihood Hannan-Quinn criter F-statistic Durbin-Watson stat Prob(F-statistic)

27 96 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa model hipotesis memiliki nilai probabilitas cross section yang lebih besar dari α (5%) yaitu sehingga H 0 diterima, yang berarti Random Effect model yang tepat. Karena dari hasil uji Hausman, menyatakan Random Effect Model yang tepat, maka diperlukan uji LM sebagai tahap akhir untuk menentukan model Common Effect atau Random Effect yang paling tepat. 3. Uji Lagrange Multiplier Lagrange Multiplier (LM) adalah uji untuk mengetahui apakah model Random Effect atau model Common Effect (OLS) yang paling tepat digunakan. Uji signifikasi Random Effect ini dikembangkan oleh Breusch Pagan. Metode Breusch Pagan untuk uji signifikasi Random Effect didasarkan pada nilai residual dari metode OLS. Hipotesis: H 0 = Common Effect Model H 1 = Random Effect Model Uji LM ini didasarkan pada distribusi chi-squares dengan degree of freedom sebesar jumlah variabel independen. H 0 ditolak jika ρ-value lebih kecil dari α. H 0 diterima jika ρ-value lebih besar dari α. Nilai α yang digunakan sebesar 0,05 atau 5%.

28 97 Uji Lagrange Multiplier Test Lagrange Multiplier Tests for Random Effects Null hypotheses: No effects Alternative hypotheses: Two-sided (Breusch-Pagan) and one-sided (all others) alternatives Test Hypothesis Cross-sectio... Time Both Breusch-Pagan (0.0000) (0.5996) (0.0000) Honda (0.0000) (0.2998) (0.0000) King-Wu (0.0000) (0.2998) (0.0017) Standardized Honda (0.0000) (0.1775) (0.0189) Standardized King-Wu (0.0000) (0.1775) (0.1397) Gourierioux, et al.* (< 0.01) *Mixed chi-square asymptotic critical values: 1% % % Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa model hipotesis memiliki nilai probabilitas cross section yang lebih kecil dari α (5%) yaitu sehingga H 0 ditolak, yang berarti estimasi yang paling tepat digunakan dalam regresi data panel adalah metode Random Effect Model. F. Pengujian Model Regresi Data Panel Setelah melakukan pemilihan model persamaan dengan Uji Chow-test, Uji Hausmant-test, dan Uji Lagrange Multiplier maka didapatkan hasil model

29 98 persamaan yang paling tepat untuk penelitian ini adalah model persamaan random effect model dengan persamaan sebagai berikut: Harga Saham = ROA CR DER TATO PER 1. Pengujian Analisis Koefisien Determinasi (Uji R 2 ) Koefisien determinasi merupakan proposi variansi dari bagian variabel tak bebas yang diterangkan oleh pengaruh variabel bebas. Koefisien determinasi (R 2 ) digunakan untuk mengetahui presentase pengaruh variabel independen secara bersamaan terhadap variabel dependen. Konfisien ini menunjukkan seberapa besar presentase variabel independen yang digunakan dalam model untuk menjelaskan variable dependen. Berikut adalah tabel hasil koefisien determinasi dari model random effect: Tabel 26 Pengujian Analisis Koefisien Determinasi (Uji R2) Weighted Statistics R-squared Mean dependent var Adjusted R-squared S.D. dependent var S.E. of regression Sum squared resid F-statistic Durbin-Watson stat Prob(F-statistic) Unweighted Statistics R-squared Mean dependent var Sum squared resid 2.16E+08 Durbin-Watson stat Berdasarkan hasil perhitungan Eviews seperti pada tabel di atas dapat diketahui bahwa pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen harga saham terlihat dari nilai Adjusted R-Squared yaitu sebesar 0,238092

30 99 atau 23,8092%. Hal ini berarti 23,8092% dari fluktuasi harga saham yang bisa dijelaskan oleh variasi dari seluruh variabel independen yaitu Return On Asset, Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Total Assets Turnover, dan Price Earning Ratio. Sedangkan sisanya sebesar 100% - 23,8092% = 76,1908% dijelaskan oleh sebab-sebab lain di luar dari variabel independen. 2. Pengujian Model Regresi Data Panel (Uji F) Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah model regresi sudah benar yaitu bahwa Harga Saham dipengaruhi oleh Debt to Equity Ratio (DER), Return on Assets (ROA), Current Ratio (CR), Price Earning Ratio (PER), dan Total Assets Turnover (TATO). Dimana tingkat signifikansi yang digunakan adalah 5% atau 0,05. Kriteria pengambilan keputusan yang digunakan, sebagai berikut: H 0 diterima jika probabilitas tingkat signifikansi F hitung > α = 0,05 H 0 ditolak jika probabilitas tingkat signifikansi F hitung < α = 0,05 Apabila H 0 diterima, maka hal ini menunjukkan bahwa variabel independen tidak mempunyai hubungan yang signifikan dengan variabel dependen dan sebaliknya. Apabila H 0 ditolak, maka hal ini menunjukkan bahwa variabel independen mempunyai hubungan yang signifikan dengan variabel dependen.

31 100 Tabel 27 Pengujian Model Regresi Data Panel (Uji F) Dari hasil di atas dapat diketahui bahwa secara bersama-sama (simultan) variabel independen memiliki pengaruh terhadap variabel dependen. Hal ini dapat dibuktikan dari nilai probabilitas F-statistik sebesar lebih kecil dari pada α (5%) sehingga H 0 ditolak dan H 1 diterima. Dengan demikian, maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi harga saham atau dapat dikatakan bahwa kenaikan atau penurunan harga saham dipengaruhi oleh ROA, CR, DER, TATO dan PER. 3. Analisis Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) terhadap Harga Saham Kriteria pengujian hipotesis yaitu, jika probabilitas < 0,05 maka H 0 ditolak. Sebaliknya, jika probabilitas > 0,05 maka H 0 diterima. Hipotesis H 0 : Secara parsial tidak terdapat pengaruh antara variabel Debt to Equity Ratio terhadap variabel Harga Saham. H 1 : Secara parsial terdapat pengaruh antara variabel Debt to Equity Ratio terhadap variabel Harga Saham. Hipotesis 1 menyatakan bahwa Debt to Equity Ratio berpengaruh negatif terhadap Harga Saham.

32 101 Tabel 28 Analisis Koefisien Regresi Data Panel DER Dependent Variable: SAHAM Method: Panel EGLS (Cross-section random effects) Date: 05/31/17 Time: 00:20 Sample: Periods included: 4 Cross-sections included: 11 Total panel (balanced) observations: 44 Swamy and Arora estimator of component variances Nilai probabilitas DER lebih besar dari nilai α 0,05 ( > 0,05). Sehingga hal ini berarti H 0 diterima dan dapat disimpulkan bahwa secara parsial Debt to Equity Ratio tidak berpengaruh negatif terhadap Harga Saham. Penelitian ini tidak mendukung penelitian Dewi, Suaryana (2013) Daniel (2015), Pandansari (2012), Tan Syarif & Ariza (2014) Sondakh, Tommy, & Mangantar (2015), yang menyatakan bahwa DER berpengaruh terhadap Harga Saham. Tetapi penelitian ini mendukung penelitian Safitri (2013) mengatakan bahwa rasio solvabilitas tidak ada pengaruh terhadap harga saham. Variable Coefficient Std. Error t-statistic Prob. C DER Debt to Equity Ratio adalah rasio yang dihitung dengan membagi total hutang dengan total aset. Dari perspektif kemampuan membayar kewajiban jangka panjang, semakin rendah rasio semakin baik kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka panjang. 4. Analisis Pengaruh Return on Asset (ROA) terhadap Harga Saham Kriteria pengujian hipotesis yaitu, jika probabilitas < 0,05 maka H 0 ditolak. Sebaliknya, jika probabilitas > 0,05 maka H 0 diterima.

33 102 Hipotesis H 0 : Secara parsial tidak terdapat pengaruh antara variabel Return On Asset terhadap variabel Harga Saham. H 2 : Secara parsial terdapat pengaruh antara variabel Return On Asset terhadap variabel Harga Saham. Hipotesis 2 menyatakan bahwa Return on Assets berpengaruh positif terhadap Harga Saham. Tabel 29 Analisis Koefisien Regresi Data Panel ROA Dependent Variable: SAHAM Method: Panel EGLS (Cross-section random effects) Date: 05/31/17 Time: 00:18 Sample: Periods included: 4 Cross-sections included: 11 Total panel (balanced) observations: 44 Swamy and Arora estimator of component variances Variable Coefficient Std. Error t-statistic Prob. C ROA Nilai probabilitas ROA lebih kecil dari nilai α 0,05 ( < 0,05). Sehingga hal ini berarti H 0 ditolak dan dapat disimpulkan bahwa secara parsial Return on Assets berpengaruh positif terhadap Harga Saham. Penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan Pandansari (2012), Dewi & Suaryana (2013), Dadrasmoghaddam, Karmozdi, & Mohseni (2013), Polii Saerang dan Mandagie (2014), Dewi & Hidayat (2014), Daniel (2015), Idawati & Wahyudi (2015), dan Yulsiati (2016), yang menyatakan ROA menunjukkan pengaruh positif terhadap harga saham. Tetapi penemuan ini tidak mendukung penelitian oleh Meythi, En, & Rusli (2011),

34 103 Safitri (2013), dan Buigut, Soi, Koskei, & Kibet (2013), yang menyatakan rasio profitabilitas tidak berpengaruh terhadap harga saham. Return On Asset yang menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dari setiap aset yang digunakan. Dengan melihat hasil penelitian ini kita bisa menilai bahwa perusahaan telah efektif dalam memanfaatkan aktivanya untuk kegiatan operasional dan menghasilkan laba bagi perusahaan. 5. Analisis Pengaruh Current Ratio (CR) terhadap Harga Saham Kriteria pengujian hipotesis yaitu, jika probabilitas < 0,05 maka H 0 ditolak. Sebaliknya, jika probabilitas > 0,05 maka H 0 diterima. Hipotesis H 0 : Secara parsial tidak terdapat pengaruh antara variabel Current Ratio terhadap variabel Harga Saham. H 3 : Secara parsial terdapat pengaruh antara variabel Current Ratio terhadap variabel Harga Saham. Hipotesis 3 menyatakan bahwa Current Ratio berpengaruh positif terhadap Harga Saham.

35 104 Tabel 30 Analisis Koefisien Regresi Data Panel CR Dependent Variable: SAHAM Method: Panel EGLS (Cross-section random effects) Date: 05/31/17 Time: 00:19 Sample: Periods included: 4 Cross-sections included: 11 Total panel (balanced) observations: 44 Swamy and Arora estimator of component variances Nilai probabilitas CR lebih besar dari nilai α 0,05 ( > 0,05). Sehingga hal ini berarti H 0 diterima dan dapat disimpulkan bahwa secara parsial Current Ratio tidak berpengaruh positif terhadap Harga Saham. Penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan Meythi, En, & Rusli (2011), Deitiana (2013), Tan Syarif & Ariza (2014) yang menyatakan CR tidak berpengaruh terhadap harga saham. Sebaliknya tidak mendukung penelitian yang menunjukkan terjadi pengaruh negatif oleh Daniel (2015), dan yang menunjukkan pengaruh positif ada dalam penelitian Kohansal, Dadrasmoghaddam, Karmozdi, & Mohseni (2013). Current Ratio yang rendah akan menyebabkan terjadi penurunan harga pasar dari saham yang bersangkutan. Sebaliknya Current Ratio yang terlalu tinggi juga belum tentu baik, hal ini menunjukkan adanya kelebihan uang kas atau aktiva lancar lainnya dibandingkan dengan yang dibutuhkan sekarang. Variable Coefficient Std. Error t-statistic Prob. C CR

36 Analisis Pengaruh Price Earning Ratio (PER) terhadap Harga Saham Kriteria pengujian hipotesis yaitu, jika probabilitas < 0,05 maka H 0 ditolak. Sebaliknya, jika probabilitas > 0,05 maka H 0 diterima. Hipotesis H 0 : Secara parsial tidak terdapat pengaruh antara variabel Price Earning Ratio terhadap variabel Harga Saham. H 4 : Secara parsial terdapat pengaruh antara variabel Price Earning Ratio terhadap variabel Harga Saham. Hipotesis 4 menyatakan bahwa Price Earning Ratio berpengaruh positif terhadap Harga Saham. Tabel 31 Analisis Koefisien Regresi Data Panel PER Dependent Variable: SAHAM Method: Panel EGLS (Cross-section random effects) Date: 05/31/17 Time: 00:20 Sample: Periods included: 4 Cross-sections included: 11 Total panel (balanced) observations: 44 Swamy and Arora estimator of component variances Variable Coefficient Std. Error t-statistic Prob. C PER Nilai probabilitas PER lebih besar dari nilai α 0,05 ( > 0,05). Sehingga hal ini berarti H 0 diterima dan dapat disimpulkan bahwa secara parsial Price Earning Ratio tidak berpengaruh positif terhadap Harga Saham. Penelitian ini menunjukan perbedaan pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Safitri (2013), Arslan & Zaman (2014), dan Daniel (2015) yang menyatakan PER positif dan signifikan terhadap harga saham.

37 Analisis Pengaruh Total Assets Turnover (TATO) terhadap Harga Saham Kriteria pengujian hipotesis yaitu, jika probabilitas < 0,05 maka H 0 ditolak. Sebaliknya, jika probabilitas > 0,05 maka H 0 diterima. Hipotesis H 0 : Secara parsial tidak terdapat pengaruh antara variabel Total Assets Turnover terhadap variabel Harga Saham. H 5 : Secara parsial terdapat pengaruh antara variabel Total Assets Turnover terhadap variabel Harga Saham. Hipotesis 5 menyatakan bahwa Total Assets Turnover berpengaruh positif terhadap Harga Saham. Tabel 32 Analisis Koefisien Regresi Data Panel TATO Dependent Variable: SAHAM Method: Panel EGLS (Cross-section random effects) Date: 05/31/17 Time: 00:20 Sample: Periods included: 4 Cross-sections included: 11 Total panel (balanced) observations: 44 Swamy and Arora estimator of component variances Variable Coefficient Std. Error t-statistic Prob. C TATO Nilai probabilitas TATO lebih kecil dari nilai α 0,05 ( < 0,05). Sehingga hal ini berarti H 0 ditolak dan dapat disimpulkan bahwa secara parsial Total Assets Turnover berpengaruh positif terhadap Harga Saham. Total Aktiva (Total Assets Turnover) merupakan rasio aktivitas yang digunakan untuk mengukur sampai seberapa besar efektivitas perusahaan

38 107 dalam menggunakan sumber dayanya yang berupa aset. Semakin tinggi efisien penggunaan aset maka semakin cepat pengembalian dana dalam bentuk kas (Abdul Halim,2007:77). Penelitian ini didukung penelitian sebelumnya bahwa perputaran total aset menunjukkan pengaruh terhadap harga saham dalam penelitian Tan Syarif & Ariza (2014). Sedangkan dalam penelitian lainnya tidak adanya pengaruh terhadap harga saham oleh Deitiana (2013). Tinggi rendahnya harga saham suatu industri juga dapat disebabkan oleh seberapa efisien penggunaan seluruh aktiva di dalam menghasilkan penjualan. Semakin tinggi rasio TATO berarti semakin efisien penggunaan seluruh aktiva dalam menghasilkan penjualan.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan Sampel yang dijadikan objek penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun 2011 sampai dengan 2014. Perusahaan

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran 1. Daftar Sampel Perusahaan Makanan dan Minuman

LAMPIRAN. Lampiran 1. Daftar Sampel Perusahaan Makanan dan Minuman LAMPIRAN Lampiran 1 Daftar Sampel Perusahaan Makanan dan Minuman No Nama Perusahaan Tanggal Listing Kriteria 1 2 3 1. PT. Cahaya Kalbar Tbk 9 Juli 1996 2. PT. Delta Djakarta Tbk 27 Februari 1984 3. PT.

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN 85 Lampiran 1. Daftar Populasi Dan Pemilihan Sampel Perusahaan No Kode Nama Perusahaan Kriteria Sampel 1 2 3 1 ADES Akasha Wira Internasional Tbk,PT v v v 2 AQUA PT Aqua Golden Mississippi Tbk

Lebih terperinci

Lampiran 1. Sampel Penelitian

Lampiran 1. Sampel Penelitian Lampiran 1. Sampel Penelitian No Keterangan Jumlah Perusahaan 1 Total industri food and beverage yang 16 terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2007-2012 2 Tidak mempublikasikan data mengenai 3

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum 1. Sejarah Perkembangan BEI dan perusahaan Manufaktur Sejarah Bursa Efek Indonesia yang didirikan oleh pemerintah Belanda di mulai sejak tahun 1912 namun kemudian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan Sampel yang dijadikan objek penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun 2013 sampai dengan 2015. Perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Dalam penelitian ini, sampel yang dijadikan objek penelitian adalah perusahaan yang bergerak di bidang farmasi dari tahun 2011 sampai dengan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Uji akar akar unit yang bertujuan untuk menganalisis data time series

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Uji akar akar unit yang bertujuan untuk menganalisis data time series 44 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisa Kelayakan Data 4.1.1 Uji Stasioner Uji akar akar unit yang bertujuan untuk menganalisis data time series stasioner (tidak ada akar akar unit) atau tidak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah perusahaan industri asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode tahun 2010-2013.

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA Alwi, Iskandar Z. 2008. Pasar Modal Teori dan Aplikasi, Jakarta: Yayasan Pancur Siwah. Amanda, Astrid dan DKK. 2012. Pengaruh Debt To Equity Ratio, Return On Equity, Earning Per Share Dan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Data Penelitian

Lampiran 1. Data Penelitian Cilacap Banyumas Purbalingga Banjarnegara Kebumen Purworejo Wonosobo Magelan g Lampiran 1. Data Penelitian Kab / Kota Tahun Kemiskinan UMK TPT AMH LnUMK (%) (Rb Rp) (%) (%) 2010 18.11 698333 13.4565 9.75

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Ghozali, Imam Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS 19 Cetakan V. Badan Penerbit Universitas Dipenogoro, Semarang.

DAFTAR PUSTAKA. Ghozali, Imam Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS 19 Cetakan V. Badan Penerbit Universitas Dipenogoro, Semarang. 106 DAFTAR PUSTAKA Abied Luthfi Safitri.2013. Pengaruh Earning Per Share, Price Earning Ratio, Return On Asset, Debt to Equity Ratio dan Market Value Added Terhadap Harga Saham dalam Kelompok Jakarta Islamic

Lebih terperinci

Daftar Perusahaan yang Menjadi Sampel Penelitian

Daftar Perusahaan yang Menjadi Sampel Penelitian Lampiran 1 Daftar Perusahaan yang Menjadi Sampel Penelitian No. Nama Perusahaan 1 PT. Colorpak Indonesia 2 PT. Gudang Garam 3 PT. Sumi Indo Kabel 4 PT. Multi Bintang Indonesia 5 PT. Metrodata Electronics

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran 1 Data Penelitian

LAMPIRAN. Lampiran 1 Data Penelitian LAMPIRAN Lampiran 1 Data Penelitian Kota/Kab Tahun PDRB INV LBR Bogor 2009 1273760 110108 111101 2010 1335090 1382859 268543 2011 1439103 23266318 268543 2012 1527428 23266318 268543 2013 1628110 23272174

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek penelitian dalam penelitian ini adalah perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Terdapat 14 perusahaan makanan dan

Lebih terperinci

Lampiran 1 : Pemilihan Bank Melalui Kriteria Berdasarkan Purposive Sampling

Lampiran 1 : Pemilihan Bank Melalui Kriteria Berdasarkan Purposive Sampling Lampiran 1 : Pemilihan Bank Melalui Kriteria Berdasarkan Purposive Sampling No Nama Bank Kriteria 1 Kriteria 2 Yang memenuhi kriteria 1 dan 2 1 PT. BPD Aceh 2 PT. BPD Bali 3 PT. BPD Bengkulu - - 4 PT.

Lebih terperinci

Lampiran 1. Pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara Tahun (%)

Lampiran 1. Pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara Tahun (%) Lampiran 1 Pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2010-2014 Kab. Asahan 18 13 20 69 9 Kab. Dairi 0 59 41 82-35 Kab. Deli Serdang 13 159 27 22 22 Kab.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN ANALISIS 49 BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Analisis Deskripsi Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data panel yang merupakan data gabungan antara cross section dan data time series. Adapun

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. di Indonesia, pengertian mengenai industri real estate tercantum

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. di Indonesia, pengertian mengenai industri real estate tercantum BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Industri property & real estate dan konstruksi bangunan pada umumnya merupakan dua hal yang berbeda. Real estate merupakan tanah dan semua peningkatan permanen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu dengan objek penelitian yang difokuskan pada Perusahaan

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu  dengan objek penelitian yang difokuskan pada Perusahaan BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian untuk mendapatkan data dilakukan terhitung dari bulan Maret - Desember 2016. Tempat penelitian ini adalah di pojok bursa efek yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. keuangan selama periode penelitian yang dilakukan. yang dijadikan bahan kajian penelitian lebih akurat.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. keuangan selama periode penelitian yang dilakukan. yang dijadikan bahan kajian penelitian lebih akurat. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Objek Penelitian Penelitian ini mengenai Analisis Struktur Modal pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Perusahaan manufaktur yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman. viii

DAFTAR ISI. Halaman. viii DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI... iii MOTTO DAN PERSEMBAHAN... iv KATA PENGANTAR... v ABSTRAKSI... vii DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL...

Lebih terperinci

1) Kriteria Ekonomi Estimasi model dikatakan baik bila hipotesis awal penelitian terbukti sesuai dengan tanda dan besaran dari penduga.

1) Kriteria Ekonomi Estimasi model dikatakan baik bila hipotesis awal penelitian terbukti sesuai dengan tanda dan besaran dari penduga. LAMPIRAN Lampiran 1. Evaluasi Model Evaluasi Model Keterangan 1) Kriteria Ekonomi Estimasi model dikatakan baik bila hipotesis awal penelitian terbukti sesuai dengan tanda dan besaran dari penduga. 2)

Lebih terperinci

Penerimaan Pajak dan Pengeluaran Pemerintah kota Tebing Tinggi Tahun (juta rupiah)

Penerimaan Pajak dan Pengeluaran Pemerintah kota Tebing Tinggi Tahun (juta rupiah) Lampiran I Penerimaan Pajak dan Pengeluaran Pemerintah kota Tebing Tinggi Tahun 1983-2007 (juta rupiah) Tahun Penerimaan Pajak Pengeluaran Pemerintah 1983 150.392 1.627.530 1984 155.699 1.842300 1985 149.670

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi Revisi. Jakarta: RinekaCipta.

DAFTAR PUSTAKA. Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi Revisi. Jakarta: RinekaCipta. DAFTAR PUSTAKA Astuti, Eka. 2012. Pengaruh Perputaran Piutang dan Perputaran Kas terhadap Likuiditas. Jurnal Studia Akuntansi dan Bisnis 2014 ISSN 2337-6112 Vol.1 No.1 Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian

Lebih terperinci

LAMPIRAN Langkah-Langkah Pemilihan Model Regresi Data Panel

LAMPIRAN Langkah-Langkah Pemilihan Model Regresi Data Panel LAMPIRAN Langkah-Langkah Pemilihan Model Regresi Data Panel Hasil Common Effect Method: Panel Least Squares Date: 12/06/11 Time: 18:16 C 12.40080 1.872750 6.621707 0.0000 LOG(PDRB) 0.145885 0.114857 1.270151

Lebih terperinci

Lampiran 1 Daftar Populasi Sampel Penelitian

Lampiran 1 Daftar Populasi Sampel Penelitian Lampiran 1 Daftar Populasi Sampel Penelitian No. Kode Nama Perusahaan Kriteria Sampel 1 2 3 Ke 1. ASII PT. Astra Internasional, Tbk. 1 2. AUTO PT. Astra Otoparts, Tbk. 2 3. BRAM PT. Indokordsa, Tbk. 3

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Sampel Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEI sejak awal periode 2010-2014. Dari 14 perusahaan tercatat ada

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Manurung,Mandala dan Pratama Rahardja (2004). Uang,Perbankan, dan Ekonomi Moneter. Jakarta. Lembaga Penerbit FEUI

DAFTAR PUSTAKA. Manurung,Mandala dan Pratama Rahardja (2004). Uang,Perbankan, dan Ekonomi Moneter. Jakarta. Lembaga Penerbit FEUI DAFTAR PUSTAKA Kasmir. (2015). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta : Raja Grafindo Persada Hasibuan, Malayu. (2007). Dasar-dasar Perbankan. Cetakan Keenam. Jakarta : Bumi Aksara Husnan, Suad & Enny P. (2012).

Lebih terperinci

Lampiran 1. Jumlah Deposito, Suku Bunga Deposito, dan Inflasi di Indonesia Tahun

Lampiran 1. Jumlah Deposito, Suku Bunga Deposito, dan Inflasi di Indonesia Tahun 69 Lampiran 1. Jumlah Deposito, Suku Bunga Deposito, dan Inflasi di Indonesia Tahun 2004-2010 Periode sbdepo Inflasi depo Jan-04 6.27 0.57 426.424 Feb-04 5.99-0.02 409.204 Mar-04 5.86 0.36 401.686 Apr-04

Lebih terperinci

Lampiran 1 Data Penyerapan Tenaga Kerja, PDRB, Pengeluaran Pemerintah, dan Upah Riil Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Barat tahun

Lampiran 1 Data Penyerapan Tenaga Kerja, PDRB, Pengeluaran Pemerintah, dan Upah Riil Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Barat tahun 72 Lampiran 1 Data Penyerapan Tenaga Kerja, PDRB, Pengeluaran Pemerintah, dan Upah Riil Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Barat tahun 2005-2010 Kode Kabupaten/Kota Tahun Bekerja PDRB Pengeluaran Pemerintah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data laporan keuangan dan laporan tahunan perusahaan-perusahaan lembaga pembiayaan yang terdaftar

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan data dari tiga variabel independen serta dua

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan data dari tiga variabel independen serta dua BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Penelitian ini menggunakan data dari tiga variabel independen serta dua variabel dependen. Variabel independen dalam penelitian ini yaitu kepemilikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh debt to equity ratio. sampel penelitian dengan rincian sebagai berikut :

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh debt to equity ratio. sampel penelitian dengan rincian sebagai berikut : 44 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengumpulan Data Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh debt to equity ratio (DER), price to earning ratio (PER), dan earning pershare (EPS) terhadap return

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 46 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan pembiayaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2013.

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERHADAP JUMLAH PENDUDUK MISKIN DI PROVINSI KALIMANTAN SELATAN ( ) JURNAL

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERHADAP JUMLAH PENDUDUK MISKIN DI PROVINSI KALIMANTAN SELATAN ( ) JURNAL ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERHADAP JUMLAH PENDUDUK MISKIN DI PROVINSI KALIMANTAN SELATAN ( 2010-2015 ) JURNAL Oleh : Nama : Faza Ibnu Redha No. Mahasiswa : 13313262 Program Studi : Ilmu

Lebih terperinci

Tabel 4.1 Daftar Populasi Perusahaan Food and Beverages

Tabel 4.1 Daftar Populasi Perusahaan Food and Beverages Lampiran 1 Tabel 4.1 Daftar Populasi Perusahaan Food and Beverages No Nama Perusahaan Kode Kriteria Penentuan Sampel 1 2 3 4 Sampel 1 PT Akasha Wira International Tbk. ADES 1 2 PT Tiga Pilar Sejahtera

Lebih terperinci

BAB IV. Analisis Data. 4.1 Gambaran Umum dan Depskriptif Obyek Penelitian

BAB IV. Analisis Data. 4.1 Gambaran Umum dan Depskriptif Obyek Penelitian 62 BAB IV Analisis Data 4.1 Gambaran Umum dan Depskriptif Obyek Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian Obyek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah bank bank yang beroperasi di

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data sekunder

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data sekunder 4.1 Deskripsi Data Penelitian BAB IV HASIL DAN ANALISIS Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari berbagai sumber yaitu website resmi badan pusat statistik dan badan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Penawaran Bawang Merah di Sumatera Utara Tahun (Ton) Januari Februari

Lampiran 1. Penawaran Bawang Merah di Sumatera Utara Tahun (Ton) Januari Februari 76 Lampiran 1. Penawaran Bawang Merah di Sumatera Utara Tahun 2010 2014 (Ton) Bulan Tahun 2010 2011 2012 2013 2014 Januari 570 1.277 1.091 1.264 511 Februari 880 1.058 1.486 1.254 447 Maret 1.095 1.078

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tengah.secara astronomis DIY terletak antara Lintang Selatan dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tengah.secara astronomis DIY terletak antara Lintang Selatan dan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) adalah daerah provinsi yang mempunyai keistimewaan dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan dalam

Lebih terperinci

48 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Bursa Efek Indonesia Bursa Efek Indonesia dimulai dengan dibukanya Bursa Efek Jakarta pada tanggal 14 desember 1912, dengan bantuan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1) Secara statistik variabel dana pihak ketiga mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Food and Beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Food and Beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 43 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Profil Perusahaan Food and Beverage Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan Food and Beverage yang terdaftar

Lebih terperinci

Keywords: Company Size, Sales Growth, Profitability, Asset Structure and Capital Structure

Keywords: Company Size, Sales Growth, Profitability, Asset Structure and Capital Structure PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERTUMBUHAN PENJUALAN, PROFITABILITAS DAN STRUKTUR AKTIVA TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN SUB SEKTOR MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2011-2015 Talita

Lebih terperinci

RISET ITU MUDAH. Salah satu contoh pertanyaan yang mungkin muncul di benak kita adalah:

RISET ITU MUDAH. Salah satu contoh pertanyaan yang mungkin muncul di benak kita adalah: Rangga Handika Salah satu contoh pertanyaan yang mungkin muncul di benak kita adalah: Apakah berinvestasi pada saham bisa menutup penurunan pendapatan real kita yang tergerus inflasi? Untuk itu, marilah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pola sejumlah data, kemudian menyajikan informasi tersebut dalam bentuk yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pola sejumlah data, kemudian menyajikan informasi tersebut dalam bentuk yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Deskriptif Kuantitatif, yaitu menggunakan metode numerik dan grafis untuk mengenali pola sejumlah

Lebih terperinci

Lampiran 1. Hasil pendugaan parameter model terhadap output/ pertumbuhan ekonomi

Lampiran 1. Hasil pendugaan parameter model terhadap output/ pertumbuhan ekonomi LAMPIRAN 148 Lampiran 1. Hasil pendugaan parameter model terhadap output/ pertumbuhan ekonomi Model: ln Y it = αln K it + β 1 ln BH it + β 2 ln DAU it + β 3 ln DAK it + γ 1 ln PD it + γ 2 ln RD it + γ

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan yang dialami pada berbagai sektor industri diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan yang dialami pada berbagai sektor industri diharapkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan yang dialami pada berbagai sektor industri diharapkan dapat menjadi penggerak perekonomian nasional. Berbagai strategi dan pemantapan daya saing

Lebih terperinci

PENGARUH OPM, ROE DAN ROA TERHADAP PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN LEMBAGA PEMBIAYAAN DI INDONESIA. Surya Perdana 1, Eni Hartanti 2

PENGARUH OPM, ROE DAN ROA TERHADAP PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN LEMBAGA PEMBIAYAAN DI INDONESIA. Surya Perdana 1, Eni Hartanti 2 PENGARUH OPM, ROE DAN ROA TERHADAP PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN LEMBAGA PEMBIAYAAN DI INDONESIA Surya Perdana 1, Eni Hartanti 2 Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik, Matematika dan IPA, Universitas

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Kedelapan Buku 2. Jakarta: Erlangga.

DAFTAR PUSTAKA. Kedelapan Buku 2. Jakarta: Erlangga. 89 DAFTAR PUSTAKA Agus, Sartono. (2008). Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Edisi Empat. Yogyakarta: BPFE. Agus Widarjono. (2009). Ekonometrika Pengantar dan Aplikasinya, Edisi Ketiga.Yogyakarta :

Lebih terperinci

Lampiran 1 Hasil Regression Model GLS FIXED EFFECT (FEM)

Lampiran 1 Hasil Regression Model GLS FIXED EFFECT (FEM) LAMPIRAN Lampiran 1 Hasil Regression Model GLS FIXED EFFECT (FEM) Dependent Variable: BD? Method: Pooled EGLS (Cross-section weights) Date: 01/01/11 Time: 05:56 Sample: 2010 2013 Included observations:

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN 43 BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN Pada bagian dari penelitian ini akan menguji permodelan dengan panel data, pengujian asumsinya, serta pembahasan analisis atas hasil dari regresi panel data tersebut. 4.1

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA Aditya.P&Teguh.E. 2014. Pengaruh Current Ratio, Dept To Equity Ratio, Return On Equity dan Net Profit Margin dan Earning Per Share terhadap Harga Saham pada perusahaan Manufaktur yang terdaftar

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords : Cash turnover, Receivable turnover, Inventory turnover and Firm size

ABSTRACT. Keywords : Cash turnover, Receivable turnover, Inventory turnover and Firm size PENGARUH PERPUTARAN KAS, PERPUTARAN PIUTANG, PERPUTARAN PERSEDIAAN DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP TINGKAT PROFITABILITAS PADA SUB SEKTORMAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DIBURSA EFEK INDONESIA (BEI) TAHUN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) pada periode

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) pada periode BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Analisis Deskripsi Data Jenis data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah data sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) pada periode 1993-2013 kurun waktu

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Pemerintah Kabupaten/Kota Se propinsi

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Pemerintah Kabupaten/Kota Se propinsi BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Setelah dilakukan pengumpulan data yang berupa laporan realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Pemerintah Kabupaten/Kota Se propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

Lebih terperinci

Halaman ini sengaja dikosongkan

Halaman ini sengaja dikosongkan 156 Halaman ini sengaja dikosongkan 157 Lampiran 1 Hasil pengujian antara fixed effect dengan random effect (Uji Hausman) untuk model peran pendidikan terhadap kemiskinan di Indonesia, tahun 2007-2010.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Deskriptif Statistik Variabel Terikat, Variabel Bebas dan Variabel Kontrol

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Deskriptif Statistik Variabel Terikat, Variabel Bebas dan Variabel Kontrol 51 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Deskriptif Statistik Variabel Terikat, Variabel Bebas dan Variabel Kontrol Tabel dibawah ini menunjukkan statistik deskriptif atas variabel-variabel yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. dilakukan untuk mengetahui seberapa pengaruh variabel-variabel independen

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. dilakukan untuk mengetahui seberapa pengaruh variabel-variabel independen BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Deskripsi Data Penelitian Jenis data yang digunakan adalah data panel yang berbentuk dari tahun 2006 sampai tahun 2013 yang mencakup 33 propinsi di Indonesia. Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 72 BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Dalam penelitian ini alat analisis data yang digunakan adalah model regresi linear klasik (OLS). Untuk pembuktian kebenaran hipotesis dan untuk menguji setiap variabel

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. standar deviasi suatu data. Hasil analisis deskiptif didapatkan dengan. Tabel 4.1 Analisis Statistik Deskriptif

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. standar deviasi suatu data. Hasil analisis deskiptif didapatkan dengan. Tabel 4.1 Analisis Statistik Deskriptif 50 A. Statistik Deskriptif BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui deskripsi suatu data, analisis ini dilakukan dengan melihat nilai maksimum, minimum, mean,dan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. maka diperoleh kesimpulan yang dapat diuraikan sebagai berikut : tingkat kemiskinan di Provinsi Jawa Timur.

BAB V PENUTUP. maka diperoleh kesimpulan yang dapat diuraikan sebagai berikut : tingkat kemiskinan di Provinsi Jawa Timur. BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis tentang faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kemiskinan di Provinsi Jawa Timur tahun 2008-2012, maka diperoleh kesimpulan yang

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Gitman, Lawrence J Principles of Managerial Finance, seventeeth edition. Massachusetts : Addison-Wesley Publishing Company

DAFTAR PUSTAKA. Gitman, Lawrence J Principles of Managerial Finance, seventeeth edition. Massachusetts : Addison-Wesley Publishing Company 124 DAFTAR PUSTAKA Arthur J. Keown, David F. Scott, Jr John D. Martin, J. William Petty. 2005. Dasar Dasar Manajemen Keuangan (Edisi Satu). Penerbit Salemba Empat : Jakarta Gitman, Lawrence J. 2006. Principles

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. provinsi. Dalam satu karesidenan terdiri dari beberapa kapupaten atau kota.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. provinsi. Dalam satu karesidenan terdiri dari beberapa kapupaten atau kota. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Wilayah Penelitian Karesidenan adalah sebuah pembagian administratif dalam sebuah provinsi. Dalam satu karesidenan terdiri dari beberapa kapupaten atau kota.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Responden Dalam gambaran umum mengenai responden ini akan disajikan data yang telah diperolah dari penelitian yang telah dilakukan pada 100 orang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini, menjelaskan tentang langkah-langkah yang digunakan untuk membahas permasalahan yang diambil dalam penelitian. Selain itu, dibagian ini juga dijelaskan mengenai alat

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis tentang faktor-faktor yang

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis tentang faktor-faktor yang BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis tentang faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kemiskinan di provinsi Kalimantan Timur tahun 2002-2013, maka diperoleh kesimpulan

Lebih terperinci

DATA PANEL Pengertian Data Panel

DATA PANEL Pengertian Data Panel Bahan Ajar Data Panel AGUS TRI BASUKI DATA PANEL 11.1 Pengertian Data Panel Data panel adalah gabungan antara data runtut waktu (time series) dan data silang (cross section. Menurut Agus Widarjono (2009)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis, Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Jenis penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang akan dilakukan penulis adalah penelitian asosiatif. Menurut Fatma (2012:20)

Lebih terperinci

IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Pada Bab ini akan dibahas tentang hasil analisis yang diperoleh secara rinci

IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Pada Bab ini akan dibahas tentang hasil analisis yang diperoleh secara rinci IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Hasil Analisis Pada Bab ini akan dibahas tentang hasil analisis yang diperoleh secara rinci disertai dengan langkah-langkah analisis data yang dilakukan. Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Belanja Daerah tahun sekarang pada kabupaten/kota di propinsi Sumatera Utara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Belanja Daerah tahun sekarang pada kabupaten/kota di propinsi Sumatera Utara 42 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini menganalisis pengaruh DAU dan PAD tahun lalu terhadap Belanja Daerah tahun sekarang pada kabupaten/kota di propinsi Sumatera Utara tahun 2006 2008. Alat analisis

Lebih terperinci

PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO

PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR), BEBAN OPERASIONAL TERHADAP PENDAPATAN OPERASIONAL (BOPO), DAN LOAN TO DEPOSIT RATIO (LDR) TERHADAP KINERJA PERBANKAN (STUDI PADA BANK YANG LISTING DI BURSA EFEK INDONESIA

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Objek pada penelitian ini adalah perusahaan food and beverage

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Objek pada penelitian ini adalah perusahaan food and beverage BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Penelitian 4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian Objek pada penelitian ini adalah perusahaan food and beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Deskriptif Rata-rata Standar Deviasi

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Deskriptif Rata-rata Standar Deviasi BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Bab 4 akan membahas lebih dalam mengenai proses pengolahan data, dimulai dari penjelasan mengenai statistik deskriptif sampai dengan penjelasan mengenai hasil dari analisis

Lebih terperinci

BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN. Skripsi ini meneliti mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi

BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN. Skripsi ini meneliti mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi 53 BAB 1V 4.1 Diskripsi Data Penelitian HASIL DAN PEMBAHASAN Skripsi ini meneliti mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi masyarakat di Indonesia tahun 1995-2014 dengan model error correction

Lebih terperinci

Jumlah nilai maksimal 5 0

Jumlah nilai maksimal 5 0 LAMPIRAN Lampiran 1 Penilaian Good Corporate Governance No. Keterangan Ada Nilai Tidak ada 1 Transparency 1 0 2 Accountability 1 0 3 Responsibility 1 0 4 Independency 1 0 5 Fairness 1 0 Jumlah nilai maksimal

Lebih terperinci

Variable Coefficient Std. Error t-statistic Prob.

Variable Coefficient Std. Error t-statistic Prob. . LAMPIRAN 80 Lampiran 1 Hasil Estimasi Untuk Model usia SD Pooled least Square Dependent Variable: LOG(SKUL_SD01) Method: Panel Least Squares LOG(BOS_SD) 0.829950 0.065559 12.65954 0.0000 LOG(J_RIIL_DIKDAS)

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. D. Nachrowi.(2006). Ekonometrika Analisis Ekonomi dan Keuangan. Cetakan Pertama. Jakakarta: Lembaga Penerbit FE UI.

DAFTAR PUSTAKA. D. Nachrowi.(2006). Ekonometrika Analisis Ekonomi dan Keuangan. Cetakan Pertama. Jakakarta: Lembaga Penerbit FE UI. DAFTAR PUSTAKA A.A.Yogi Prasanjaya dan I Wayan Ramantha. (2013). Analisis Pengaruh Rasio Car, Bopo, Ldr Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Profitabilitas Bank Yang Terdaftar Di Bei. Ahmad Buyung Nusantara.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kinerja perusahaan tercatat dan factbook terbit tahun pada perusahaan

BAB III METODE PENELITIAN. kinerja perusahaan tercatat dan factbook terbit tahun pada perusahaan BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian ini dilakukan penulis pada Desember 2016 s/d Juli 2017, dengan mengambil data variabel X dan Y dari laporan keuangan, ringkasan

Lebih terperinci

Variable Coefficient Std. Error t-statistic Prob.

Variable Coefficient Std. Error t-statistic Prob. LAMPIRAN 14 Lampiran 1 Hasil pendugaan model gabungan dengan Y sebagai peubah respon dan X1, X2, dan Method: Panel Least Squares Date: 07/20/11 Time: 07:10 C 5.286955 2.285536 2.313223 0.0231 X1-0.115117

Lebih terperinci

Kata Kunci : Struktur Aktiva, Profitabilitas, Pertumbuhan Penjualan, dan Struktur Modal

Kata Kunci : Struktur Aktiva, Profitabilitas, Pertumbuhan Penjualan, dan Struktur Modal PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILITAS, DAN PERTUMBUHAN PENJUALAN TERHADAP STRUKTUR MODAL (Studi pada Perusahaan Telekomunikasi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2011-2015) THE INFLUENCE

Lebih terperinci

Sampel Penelitian Perusahaan Manufaktur Tahun

Sampel Penelitian Perusahaan Manufaktur Tahun Lampiran 1 Sampel Penelitian Perusahaan Manufaktur Tahun 2011 2015 No Kode Perusahaan 1 AISA PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk 2 AKPI PT Argha Karya Prima Industry Tbk 3 ALDO PT Allindo Naratama Tbk 4 AMFG

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini, menjelaskan tentang langkah-langkah yang digunakan untuk membahas permasalahan yang diambil dalam penelitian. Selain itu, dibagian ini juga dijelaskan mengenai alat

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisa Data Panel Guna menjawab pertanyaan penelitian sebagaimana telah diutarakan dalam Bab 1, dalam bab ini akan dilakukan analisa data melalui tahap-tahap yang telah

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5. 1 Pengantar Bab 5 akan memaparkan proses pengolahan data dan analisis hasil pengolahan data. Data diolah dalam bentuk persamaan regresi linear berganda dengan menggunakan

Lebih terperinci

Lampiran 1 Anggaran Belanja Daerah Kabupaten/Kota Provinsi Sumatera Utara Tahun (dalam jutaan rupiah)

Lampiran 1 Anggaran Belanja Daerah Kabupaten/Kota Provinsi Sumatera Utara Tahun (dalam jutaan rupiah) Lampiran 1 Anggaran Belanja Daerah Kabupaten/Kota Provinsi Sumatera Tahun 2010-2013 (dalam jutaan rupiah) Kabupaten/Kota Tahun 2010 2011 2012 2013 Kab. Asahan 669516 803227 837686 1038246 Kab. Dairi 445652

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2010)

METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2010) 42 III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2010) metode penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Metodologi Penelitian. Regresi Panel Data Bentuk umum data panel, baik yang pooling atau kombinasi, adalah :

Lampiran 1. Metodologi Penelitian. Regresi Panel Data Bentuk umum data panel, baik yang pooling atau kombinasi, adalah : 58 Lampiran 1. Metodologi Penelitian Regresi Panel Data Bentuk umum data panel, baik yang pooling atau kombinasi, adalah : Y it = α + β 1 X 1 it + β 2 X 2 it + ε it di mana: i menyatakan individual ke

Lebih terperinci

Tingkat PBV (Price Book Value) Sampel Perusahaan Consumer Goods. Periode Nama Emiten

Tingkat PBV (Price Book Value) Sampel Perusahaan Consumer Goods. Periode Nama Emiten LAMPIRAN 1 Tingkat PBV (Price Book Value) Sampel Perusahaan Consumer Goods Periode 2011-2014 No Kode Saham Nama Emiten PBV 2011 2012 2013 2014 1 AISA Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk, PT 0,79 1,55 1,77 1,86

Lebih terperinci

Brealey, Myers, & Marcus. (2008). Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Perusahaan, Jilid 1, Jakarta: Erlangga.

Brealey, Myers, & Marcus. (2008). Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Perusahaan, Jilid 1, Jakarta: Erlangga. 76 DAFTAR PUSTAKA Anwaar Maryam. (2016). Impact of Firms Performance on Stock Returns (Evidence from Listed Companies of FTSE-100 Index London, UK). Global Journal of Management and Business Research:

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan electronic research melalui situs IDX dan

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan electronic research melalui situs IDX dan 46 BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan waktu penelitian Penelitian ini dilakukan dengan electronic research melalui situs IDX dan melalui Pojok Bursa UIN SUSKA dan Pusat Informasi Pasar Modal

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. bentuk deret waktu (time series) selama 17 tahun, yaitu tahun Data

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. bentuk deret waktu (time series) selama 17 tahun, yaitu tahun Data 1.1 Analisis Deskripsi Data BAB IV HASIL DAN ANALISIS Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) selama 17 tahun, yaitu tahun 1996-2012. Data tersebut

Lebih terperinci

PENGARUH EARNING PER SHARE

PENGARUH EARNING PER SHARE PENGARUH EARNING PER SHARE, RETURN ON EQUITY, DAN DEBT TO EQUITY RATIO TERHADAP RETURN SAHAM (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013) THE EFFECT OF EARNING PER SHARE,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN ANALISIS BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1. Deskripsi Data Penelitian Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang merupakan datatime series atau data runtun waktu sebanyak 12 observasi, yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Cash Turnover, Receivable Turnover, dan Inventory Turnover terhadap Return On Asset.

BAB III METODE PENELITIAN. Cash Turnover, Receivable Turnover, dan Inventory Turnover terhadap Return On Asset. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis ada atau tidaknya pengaruh Cash Turnover, Receivable Turnover, dan Inventory Turnover terhadap Return

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kinerja keuangan perusahaan (Ginting, 2010). Menurut James C Van. Rasio keuangan dibagi menjadi empat, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN. kinerja keuangan perusahaan (Ginting, 2010). Menurut James C Van. Rasio keuangan dibagi menjadi empat, yaitu: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah keuangan merupakan metode perhitungan yang paling sering digunakan karena merupakan metode yang paling cepat untuk mengetahui kinerja keuangan perusahaan (Ginting,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. PT. Asuransi Harta Aman Pratama Tbk.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. PT. Asuransi Harta Aman Pratama Tbk. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umun Perusahaan 1. PT Asuransi Harta Aman Pratama Tbk. PT. Asuransi Harta Aman Pratama Tbk. PT Asuransi Harta Aman Tbk. adalah sebuah perusahaan asuransi

Lebih terperinci

FAKTOR PENENTU NILAI PERUSAHAAN

FAKTOR PENENTU NILAI PERUSAHAAN FAKTOR PENENTU NILAI PERUSAHAAN Ary Satria Pamungkas Universitas Tarumanagara, Jakarta, aryp@fe.untar.ac.id ABSTRAK: Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh profitabilitas, keputusan

Lebih terperinci

BAB 1V HASIL DAN ANALISIS

BAB 1V HASIL DAN ANALISIS BAB 1V HASIL DAN ANALISIS 4.1 Diskripsi Data Penelitian 4.1.1 Nilai Tukar Rupiah Nilai tukar adalah harga suatu mata uang suatu Negara dalam satuan mata uang asing, yang mana jumlah mata uang asing tersebut

Lebih terperinci