BAB IV HASIL DAN ANALISIS. bentuk deret waktu (time series) selama 17 tahun, yaitu tahun Data

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL DAN ANALISIS. bentuk deret waktu (time series) selama 17 tahun, yaitu tahun Data"

Transkripsi

1 1.1 Analisis Deskripsi Data BAB IV HASIL DAN ANALISIS Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) selama 17 tahun, yaitu tahun Data tersebut mencakup data pendapatan asli daerah, data PDRB Kabupaten Sleman, data jumlah industri kecil dan rumah tangga Kabupaten Sleman, data jumlah wisatawan Kabupaten Sleman, data jumlah tenaga kerja Kabupaten Sleman, dan data tingkat inflasi Kabupaten Sleman yang disajikan dalam lampiran. Untuk menjelaskan variasi data tersebut disajikan dalam tabel berikut: Tabel 4.1 Hasil Variasi Data Variabel Mean Range Nilai terbesar(maxim um) Pendapatan Asli Daerah Nilai terkecil (Minimum) PDRB Jumlah Industri Kecil, dan Rumah Tangga , Jumlah Wisatawan Jumlah Tenaga Kerja , Tingkat Inflasi 6, ,96 15,48 2,52 Sumber : eviews 8 diolah 35

2 1.2 Pemilihan Modal Regresi Penelitian ini menggunakan uji MWD (uji Mackinnon, White, dan Davidson). Model ini bertujuan untuk memilih antara model regresi linear dengan model regresi log linier sehingga akan mendapatkan hasil regresi yang terbaik. Hasil dari uji MWD tersebut,dapat ditunjukkan pada tabel 4.1: Tabel 4.1 Hasil uji MWD Variabel t-hitung Probabilitas Z Z Sumber : eviews 8 diolah Berdasarkan persamaan linier diketahui bahwa nilai t hitung koefisien Z 1 adalah dan p-value sebesar Sedangkan, nilai t kritis pada a 5 % dengan df (n-k) 17-6= 11adalah Karena t hitung < t kritis padaa 5 % maka Z 1 tidak signifikan maka menolakh 0. Sehingga model yang tepat adalah model linier. Sedangkan, pada persamaan log linier diketahui bahwa nilai t hitung koefisien Z 2 adalah dan p-value sebesar Sedangkan nilai t kritis pada a 5 % dengan df (n-k) 17-6= 11 adalah Karena t hitung < t kritis pada a 5 % maka Z 2 tidak signifikan maka menolak H 0. Sehingga model yang tepat adalah model log linier. Berdasarkan hasil uji MWD tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa model linier, dan model log linier sama baiknya untuk digunakan dalam penelitian ini. Dalam hal ini peneliti memilih model log linier. Alasannya, karena variabel yang 36

3 lebih banyak signifikan terdapat pada estimasi regresi berganda menggunakan model log linier. lny t = β 0 + β 1 lnx 1t + β 2 lnx 2t + β 3 lnx 3t + β 4 lnx 4t + β 5 X 5 t + v t Y adalah Pendapatan asli daerah Kabupaten Sleman. X1 adalah PDRB Kabupaten Sleman. X2 adalah jumlah industri kecil,dan rumah tangga Kabupaten Sleman. X3 adalah jumlah wisatawan Kabupaten Sleman. X4 adalah jumlah tenaga kerja Kabupaten Sleman. X5 adalah tingkat inflasi Kabupaten Sleman. Dependent Variable: LOG(Y) Method: Least Squares Date: 11/09/15 Time: 19:27 Sample: Included observations: 17 Tabel 4.2 Hasil regresi Variable Coefficient Std. Error t-statistic Prob. C LOG(X1) LOG(X2) LOG(X3) LOG(X4) LOG(X5) R-squared Mean dependent var Adjusted R-squared S.D. dependent var S.E. of regression Akaike info criterion Sum squared resid Schwarz criterion Log likelihood Hannan-Quinn criter F-statistic Durbin-Watson stat Prob(F-statistic) Sumber : eviews 8 diolah 37

4 4.3 Uji Statistik Uji Statistik t Uji t merupakan pengujian masing-masing variabel independen yang dilakukan untuk mengetahui apakah secara individu variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Pengujian ini dapat dilakukan dengan cara membandingkan hasil dari t hitung dengan t tabel atau dapat juga dilakukan dengan cara membandingkan probabilitasnya pada derajat keyakinan tertentu. Jika t hitung < t tabel, maka H 0 diterima dan H a ditolak. Artinya variabel independen tidak mempengaruhi variabel dependen secara signifikan. Sebaliknya, jika t hitung > t tabel, maka H 0 ditolak dan H a diterima. Artinya variabel independen mempengaruhi variabel dependen secara signifikan. Hipotesis yang digunakan dalam pengujian ini adalah: H 0 :β 1 = 0 (tidak berpengaruh) H a :β 1 0 (berpengaruh) a. Uji t terhadap variabel PDRB di Kabupaten Sleman Nilai uji t tabel dua sisi dengan derajat kebebasan 11 dan α = 5%, maka dapat diperoleh nilai sebesar Sedangkan, untuk nilai t hitung sebesar Berdasarkan hasil tersebut, dapat diketahui bahwa t hitung > t kritis, sehingga H 0 ditolak, dan H a diterima. Selanjutnya, untuk nilai probabilitas sebesar < Dapat disimpulkan bahwa secara individu variabel PDRB 38

5 di kabupaten Sleman berpengaruh terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Sleman. b. Uji t terhadap variabel jumlah industri kecil dan industri rumah tangga di Kabupaten Sleman Nilai uji t tabel dua sisi dengan derajat kebebasan 11 dan α = 5%, maka dapat diperoleh nilai sebesar Sedangkan, untuk nilai t hitung sebesar Berdasarkan hasil tersebut, dapat diketahui bahwa t hitung > t kritis, sehingga H 0 ditolak dan H a diterima. Selanjutnya, untuk nilai probabilitas sebesar < Dapat disimpulkan bahwa secara individu variabel jumlah industri kecil di kabupaten Sleman berpengaruh terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Sleman. c. Uji t terhadap variabel jumlah wisatawan di Kabupaten Sleman Nilai uji t tabel dua sisi dengan derajat kebebasan 11 dan α = 5%, maka dapat diperoleh nilai sebesar Sedangkan, untuk nilai t hitung sebesar Berdasarkan hasil tersebut, dapat diketahui bahwa t hitung > t kritis, sehingga H 0 ditolak dan H a diterima. Selanjutnya, untuk nilai probabilitas sebesar < Dapat disimpulkan bahwa secara individu variabel jumlah wisatawan di Kabupaten Sleman berpengaruh terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Sleman. 39

6 d. Uji t terhadap variabel jumlah tenaga kerja di Kabupaten Sleman Nilai uji t tabel dua sisi dengan derajat kebebasan 11 dan α = 5%, maka dapat diperoleh nilai sebesar Sedangkan, untuk nilai t hitung sebesar Berdasarkan hasil tersebut, dapat diketahui bahwa t hitung < t kritis, sehingga H 0 diterima dan H a ditolak. Selanjutnya, untuk nilai probabilitas sebesar > Dapat disimpulkan bahwa secara individu variabel jumlah tenaga kerja di Kabupaten Sleman tidak berpengaruh terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Sleman. e. Uji t terhadap variabel tingkat inflasi di Kabupaten Sleman Nilai uji t tabel dua sisi dengan derajat kebebasan 11 dan α = 5%, maka dapat diperoleh nilai sebesar Sedangkan, untuk nilai t hitung sebesar Berdasarkan hasil tersebut, dapat diketahui bahwa t hitung > t kritis, sehingga H 0 diterima dan H a ditolak. Selanjutnya, untuk nilai probabilitas sebesar > Dapat disimpulkan bahwa secara individu variabel tingkat inflasi di Kabupaten Sleman tidak berpengaruh terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Sleman Uji Statistik F Uji Statistik F ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel independent secara bersama-sama terhadap variabel dependen. 40

7 Apabila nilai F hitung > F kritis, maka H 0 ditolak H a diterima. Artinya secara bersama-sama variabel independen mampu mempengaruhi variabel dependen secara signifikan. Sebaliknya, apabila nilai f hitung < f kritis, maka H 0 diterima H a ditolak. Artinya variabel independen secara bersama-sama tidak mampu mempengaruhi variabel dependen secara signifikan. Hipotesis yang digunakan dalam pengujian ini adalah: H 0 β 1 = β 2 = β 3 = β 4 = β 5 = β k = 0 H a β 1 β 2 β 3 β 4 β 5 β k 0 Nilai F tabel pada α = 5% dengan df numerator (k-1) = 5, dan df denominator (nk) = 11, maka dapat diperoleh nilai F tabel sebesar Sedangkan untuk nilai F hitung diperoleh sebesar Dapat disimpulkan bahwa secara bersamasama variabel independen mampu berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen Koefisien deteriminasi (R 2 ) Pengujian ini bertujuan untuk mengukur seberapa baik model regresi cocok dengan datanya atau mengukur persentase total variasi Y yang dijelaskan oleh garis regresi. Semakin angkanya mendekati 1 maka semakin baik garis regresinya. Hasil estimasi dari model log linier menghasilkan R 2 sebesar , artinya bahwa 95,50 % variasi variabeldependen (pendapatan asli daerah di Kabupaten Sleman) dapat dijelaskan oleh beberapa variabel independen (PDRB Kabupaten Sleman, jumlah industri kecil dan rumah tangga Kabupaten Sleman, jumlah wisatawan Kabupaten Sleman, jumlah tenaga kerja Kabupaten Sleman, 41

8 dan tingkat inflasi Kabupaten Sleman), sedangkan sisanya sebesar 4,5 % dijelaskan oleh variabel lain diluar model. 4.4 Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik bertujuan untuk menguji apakah metode OLS menghasilkan estimator BLUE, sehingga nantinya tidak akan ada gangguan dalam OLS seperti masalah multikolinieritas, masalah heteroskedastisitas, dan masalah autokorelasi sehingga uji t, dan uji F menjadi valid Uji Multikolinieritas Multikolinieritas merupakan suatu masalah dimana adanya hubungan linier antar variabel-varibel independen. Multikolinieritas akan menghasilkan estimator yang BLUE, tetapi masih mempunyai varian yang besar. Untuk menguji ada tidaknya masalah multikolinieritas dalam penelitian ini peneliti menggunakan Uji Korelasi Parsial Antar variabel Independen. Uji ini dilakukan dengan cara menguji koefisien korelasi (r) antar variabel independen. Jika nilair > 0,85, maka model tersebut mempunyai masalah multokinieritas antar variabel independen, sebaliknya jika nilai r < 0,85 maka model tersebut tidak mempunyai masalah multokinieritas antar variabel independen (Agus Widarjono, 2013:104). Hasil dari uji multikolinieritas dengan menggunakan uji korelasi parsial antar variabel independen dapat ditunjukkan pada tabel 4.3: 42

9 Tabel 4.3 Hasil Uji Korelasi Parsial Antar Variabel Independen LOG(X1) LOG(X2) LOG(X3) LOG(X4) LOG(X5) LOG(X1) LOG(X2) LOG(X3) LOG(X4) LOG(X5) Sumber : eviews 8 diolah Berdasarkan hasil uji multikolinieritas dengan menggunakan Uji korelasi parsial antar variabel independen, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak mempunyai masalah multikolinieritas, kecuali variabel PDRB dengan variabel jumlah tenaga kerja atau variabel jumlah tenaga kerja dengan variabel PDRB yang mempunyai koefisien korelasi (r) sebesar Karena nilai koefisien korelasi (r) pada variabel PDRB dengan jumlah tenaga kerja > 0.85, maka variabel tersebut mempunyai masalah multikolinieritas. Dalam uji multikolinieritas akan tetap menghasilkan estimator yang bersifat BLUE. Jadi apabila suatu model regresi mempunyai masalah multikolinieritas, maka model regresi tersebut akan tetap bersifat BLUE. Karena model regresi pada masalah multikolinieritas tetap bersifat BLUE, maka tidak perlu ada perbaikan. Namun apabila masalah multikolinieritas ini diperbaiki, maka dapat ditunjukkan pada tabel 4.4: Tabel 4.4 Hasil Perbaikan Uji Korelasi Parsial Antar Variabel Independen LOG(X1) LOG(X2) LOG(X3) LOG(X5) LOG(X1) LOG(X2) LOG(X3) LOG(X5) Sumber : eviews 8 diolah 43

10 Berdasarkan hasil perbaikan uji multikolinieritas dengan menggunakan Uji korelasi parsial antar variabel independen, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi sudah tidak mempunyai masalah multikolinieritas. Alasannya, karena nilai r < 0, Uji Heteroskedastisitas Heterokedastisitas merupakan salah satu asumsi klasik yang menunjukkan bahwa residualnya mempunyai varian tidak konstan. Untuk menguji ada tidaknya masalah heteroskedastisitas peneliti akan menggunakan metode White. Metode White adalah sebuah metode yang tidak memerlukan asumsi tentang adanya normalitas pada variabel gangguan (Agus Widarjono, 2013: 125). Apabila dengan menggunakan nilai chi square hitung ( 2 ) yaitu nr 2 lebih besar dari nilai kritis chi squares ( 2 ) dengan derajat kepercayaan tertentu (α) maka terjadi masalah heteroskedastisitas, dan apabila nilai chi square hitung ( 2 ) yaitu nr 2 lebih kecil dari nilai 2 kritis dengan derajat kepercayaan tertentu (α) maka dapat menunjukkan tidak adanya masalah heteroskedastisitas. Hasil dari uji heterokedastisitas dengan menggunakan metode white dapat ditunjukkan pada tabel 4.5: 44

11 Tabel 4.5 Metode White heteroskedasticity cross term Heteroskedasticity Test: White F-statistic Prob. F(5,11) Obs*R-squared Prob. Chi-Square(5) Scaled explained SS Prob. Chi-Square(5) Test Equation: Dependent Variable: RESID^2 Method: Least Squares Date: 11/09/15 Time: 21:33 Sample: Included observations: 17 Variable Coefficient Std. Error t-statistic Prob. C LOG(X1)^ LOG(X2)^ LOG(X3)^ LOG(X4)^ LOG(X5)^ R-squared Mean dependent var Adjusted R-squared S.D. dependent var S.E. of regression Akaike info criterion Sum squared resid Schwarz criterion Log likelihood Hannan-Quinn criter F-statistic Durbin-Watson stat Prob(F-statistic) Sumber : eviews 8 diolah Berdasarkan dari hasil uji heteroskedastisitas dengan menggunakan metode white heteroskedasticity cross term. Nilai chi square hitung ( 2 ) sebesar , sedangkan nilai kritis chi squares ( 2 ) pada α= 5 % dengan degree of freedom sebesar 11 adalah Karena nilai chi square hitung ( 2 ) lebih kecil 45

12 dari pada nilai kritis chi squares ( 2 ) maka dapat disimpulkan bahwa regresi tersebut tidak mengandung masalah heteroskedastisitas Uji Autokorelasi Masalah autokolerasi merupakan kolerasi antara satu variabel gangguan dengan variabel gangguan variabel lainnya. Sedangkan salah satu asumsi penting metode OLS berkaitan dengan variabel gangguan adalah tidak adanya hubungan antara variabel gangguan satu dengan variabel gangguan lainnya. (Agus Widarjono, 2013: 137). Untuk menguji ada tidaknya masalah autokorelasi peneliti menggunakan metode Breusch Godfrey (Uji LM). metode Breusch Godfrey (Uji LM) ini dilakukan dengan cara melakukan regresi residual dengan variabel independen. Jika ada lebih dari satu variabel independen, maka harus memasukkan semua variabel independen. Jika nilai chi square hitung ( 2 ) yaitu nr 2 lebih besar dari nilai kritis chi squares ( 2 ) dengan derajat kepercayaan tertentu (α) maka terjadi masalah autokorelasi, dan jika nilai chi square hitung ( 2 ) yaitu nr 2 lebih kecil dari nilai 2 kritis dengan derajat kepercayaan tertentu (α) maka dapat menunjukkan tidak adanya masalah autokorelasi. Hasil dari uji autokorelasi dengan menggunakan metode Breusch Godfrey (Uji LM) dapat ditunjukkan pada tabel 4.6: 46

13 Tabel 4.6 UJI LM Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test: F-statistic Prob. F(2,9) Obs*R-squared Prob. Chi-Square(2) Test Equation: Dependent Variable: RESID Method: Least Squares Date: 12/04/15 Time: 22:07 Sample: Included observations: 17 Presample missing value lagged residuals set to zero. Variable Coefficient Std. Error t-statistic Prob. C LOG(X1) LOG(X2) LOG(X3) LOG(X4) LOG(X5) RESID(-1) RESID(-2) R-squared Mean dependent var -5.48E-14 Adjusted R-squared S.D. dependent var S.E. of regression Akaike info criterion Sum squared resid Schwarz criterion Log likelihood Hannan-Quinn criter F-statistic Durbin-Watson stat Prob(F-statistic) Sumber : eviews 8 diolah Berdasarkan uji autokorelasi dengan menggunakan uji LM maka dapat ditunjukkan bahwa nilai X 2 (chi square) hitung sebesar Sedangkan, nilai X 2 (chi square) tabel pada df 2 α= 5 % sebesar Karena nilai X 2 (chi square) hitung < nilai X 2 (chi square) tabel maka regresi ini tidak mempunyai masalah autokorelasi. 47

14 4.5 Interpretasi Data Dari pemilihan model fungsi regresi antara linier, dan log linier dengan menggunakan metode MWD, dapat dihasilkan bahwa uji yang tepat digunakan adalah model regresi log linier. Alasannya, karena variabel yang lebih banyak signifikan terdapat pada estimasi regresi berganda menggunakan model log linier. Hasil estimasi model log linier menghasilkan R 2 sebesar Artinya bahwa % variasi variabel dependen (PAD Sleman) dapat dijelaskan oleh variabel independen (PDRB Kabupaten Sleman, jumlah industri kecil dan rumah tangga kabupaten Sleman, jumlah wisatawan Kabupaten Sleman, jumlah tenaga kerja Kabupaten Sleman, dan tingkat inflasi kabupaten Sleman), sedangkan sisanya sebesar 4,5 % dijelaskan oleh variabel lain diluar model. Uji asumsi klasik telah terpenuhi dalam estimasi regresi berganda pada model regresi log linier. Oleh karena itu, model OLS dari hasil estimasi regresi berganda model log linier bersifat BLUE, dan hasil uji statistik dapat memberikan hasil yang berarti secara statistik Pengaruh PDRB Terhadap PAD di Kabupaten Sleman Dari hasil estimasi regresi berganda model log linier menunjukkan bahwa variabel PDRB di kabupaten Sleman mempunyai nilai statistik sebesar Oleh karena itu, variabel PDRB di Kabupaten Sleman mempunyai pengaruh positif terhadap PAD di Kabupaten Sleman. 48

15 4.5.2 Pengaruh Jumlah Industri Kecil, dan Rumah Tangga Terhadap PAD di Kabupaten Sleman Dari hasil estimasi regresi berganda model log linier menunjukkan bahwa variabel jumlah industri kecil, dan rumah tangga di Kabupaten Sleman mempunyai nilai statistik sebesar Oleh karena itu, variabel jumlah industri kecil, dan rumah tangga di Kabupaten Sleman mempunyai pengaruh positif terhadap PAD di Kabupaten Sleman Pengaruh Jumlah Wisatawan Terhadap PAD di Kabupaten Sleman Dari hasil estimasi regresi berganda model log linier menunjukkan bahwa variabel jumlah wisatawan di Kabupaten Sleman mempunyai nilai statistik sebesar Oleh karena itu, variabel jumlah wisatawan di Kabupaten Sleman mempunyai pengaruh negatif terhadap PAD di Kabupaten Sleman Pengaruh Jumlah Tenaga Kerja Terhadap PAD di Kabupaten Sleman Dari hasil estimasi regresi berganda model log linier menunjukkan bahwa variabel jumlah tenaga kerja mempunyai nilai statistik sebesar -0, Selain itu, dengan probabilitas , maka variabel tidak signifikan pada α= 5 %. Oleh karena itu, variabel jumlah tenaga kerja di Kabupaten Sleman tidak mempunyai pengaruh terhadap PAD di Kabupaten Sleman. 49

16 4.5.5 Pengaruh Tingkat Inflasi Terhadap PAD di Kabupaten Sleman Dari hasil estimasi regresi berganda model log linier menunjukkan bahwa variabel tingkat inflasi di kabupaten Sleman mempunyai nilai statistik sebesar Selain itu, dengan probabilitas , maka variabel tidak signifikan pada α= 5 %. Oleh karena itu, variabel tingkat inflasi di Kabupaten Sleman tidak mempunyai pengaruh terhadap PAD di Kabupaten Sleman. 4.6 Analisis Ekonomi Pengaruh PDRB terhadap Pendapatan Asli Daerah di Kabupaten Sleman Variabel PDRB sesuai dengan hipotesis penelitian. PDRB berpengaruh signifikan terhadap PAD di Kabupaten Sleman. Wilayah di Kabupaten Sleman mempunyai potensi yang sangat beraneka ragam. Pembentukan PDRB di Kabupaten Sleman meliputi kegiatan perdagangan, hotel, restoran, jasa-jasa, industri pengolahan, dan pertanian. Namun demikian, sektor-sektor yang lainnya juga cukup berperan penting dalam perekonomian di Kabupaten Sleman. Meningkatnya pertumbuhan ekonomi pada suatu daerah, maka akan semakin besar pula potensi daerah untuk dapat menghasilkan sumber-sumber pendapatan daerah. Peningkatan pertumbuhan ekonomiyang diukur menggunakan PDRB dapat membuat pendapatan masyarakat semakin tinggi, sehingga pajak dapat ditingkatkan. Selain itu, dengan adanya sarana dan prasarana yang baik, maka akan dapat meningkatkan retribusi daerah. Dalam hal ini, BUMN dan BUMD 50

17 juga dapat tumbuh secara baik, sehingga laba yang diperoleh untuk menaikkan nilai pendapatan asli daerah juga akan semakin tinggi. PDRB di Kabupaten Sleman berpengaruh positif karena jumlah penduduk di Kabupaten Sleman tiap tahun mengalami perkembangan yang cukup pesat. Perkembangan jumlah penduduk ini dapat terjadi karena adanya banyaknya keberadaan perguruan tinggi di Kabupaten Sleman. Perkembangan penduduk yang cepat akan meningkatkan perkembangan PDRB. Semakin tinggi tingkat pendapatan per kapita, maka semakin tinggi juga potensi sumber penerimaan daerah, dan dapat menambah dana pemerintahyang kemudian akan digunakan untuk membangun sarana, dan prasarana di daerah tertentu. Oleh karena itu, kenaikan PDRB di Sleman, akan berdampak pada PAD di Sleman Pengaruh Jumlah Industri Kecil dan Rumah Tangga terhadap Pendapatan Asli Daerah di Kabupaten Sleman Variabel jumlah industri kecil, dan rumah tangga sesuai dengan hipotesis penelitian. Variabel industri kecil dan rumah tangga signifikan terhadap PAD di Kabupaten Sleman. Kegiatan industri kecil, dan rumah tangga banyak diminati oleh masyarakat di Sleman. Industri kecil, dan rumah tangga telah menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat Sleman. Hal ini dapat terjadi karena industri kecil tidak memerlukan modal yang cukup besar, dan keterampilan yang khusus. Selain itu, pada industri rumah tangga di sleman lebih dikerjakan oleh seluruh anggota keluarga. 51

18 Jumlah industri kecil, dan rumah tangga di Sleman berpengaruh positif karena jumlah industri kecil, dan rumah tangga di Sleman mampu berkembang cukup pesat. Dengan adanya perkembangan industri kecil, dan rumah tangga di Sleman, maka akan berdampak pada perekonomian dan dapat memberikan pemasukan bagi pemerintah daerah. Oleh karena itu, semakin tinggi kenaikan jumlah industri kecil, dan industri rumah tangga, maka semakin tinggi pendapatan asli daerah di Sleman Pengaruh Jumlah Wisatawan terhadap Pendapatan Asli Daerah di Kabupaten Sleman Variabel jumlah wisatawan tidak sesuai dengan hipotesis penelitian. Variabel jumlah wisatawan di Kabupaten Sleman berpengaruh signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kabupaten Sleman. Karena banyak tempat wisata di Kabupaten Sleman yang dapat dikunjungi oleh wisatawan domestik maupun mancanegara. Jumlah wisatawan berpengaruh negatif terhadap PAD di Kabupaten Sleman. Alasannya, karena para wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Sleman hanya datang ke tempat wisata, tetapi tidak menggunakan jasa-jasa yang ada di Kabupaten Sleman, seperti jasa hotel, jasa restoran, dan lain-lain. Oleh karena itu, jumlah wisatawan di Kabupaten Sleman berpengaruh negatif terhadap pendapatan asli daerah di Kabupaten Sleman. 52

19 4.6.4 Pengaruh Jumlah Tenaga kerja terhadap Pendapatan Asli Daerah di Kabupaten Sleman Variabel jumlah tenaga kerja tidak sesuai dengan hipotesis penelitian. Variabel jumlah tenaga kerja di Kabupaten Sleman tidak berpengaruh signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kabupaten Sleman. Penyerapan tenaga kerja di Sleman terdiri dari beberapa sektor, dapat ditunjukkan pada tabel 4.7: Tabel 4.7 Proporsi Penduduk Kab. Sleman yang Bekerja Per Lapangan Usaha (%) Tahun No Sektor Tahun 2009(%) 2010(%) 2011 (%) 1 Pertanian 20,31 24,39 28,26 2 Pertambangan & Penggalian 0,67 3,33 2,47 3 Industri 12,83 8,05 11,24 4 Listrik, Gas & Air 0,30 2,20 2,06 5 Bangunan 7,77 8,01 11,47 6 Perdagangan 26,36 12,10 10,53 7 Angkutan dan Komunikasi 3,42 4,00 4,23 8 Keuangan 3,43 3,35 4,8 9 Jasa-jasa 24,90 34,57 24,95 Jumlah 100,00 100,00 100,00 Sumber : Badan Pusat Statistik tahun Karena penyerapan tenaga kerja di Sleman paling tinggi pada sektor pertanian. Sedangkan, tenaga kerja pada sektor pertanian tidak akan langsung menghasilkan pajak. Oleh karena itu, jumlah tenaga kerja di Sleman tidak akan berpengaruh terhadap pendapatan asli daerah Sleman. 53

20 4.6.5 Pengaruh Tingkat Inflasi terhadap Pendapatan Asli Daerah di Kabupaten Sleman Variabel tingkat inflasi tidak sesuai dengan hipotesis penelitian. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Nurrohmah Alfian (2011) Selanjutnya, berdasarkan landasan teori yang ditemukan oleh Susanto I (2014). Variabel tingkat inflasi tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap PAD di Kabupaten Sleman. Alasannya, karena tingkat inflasi di Kabupaten Sleman tidak stabil yang diakibatkan oleh turunnya kontribusi sektor pertanian dalam pembentukan PDRB. Ketidakstabilan tingkat inflasi ini ditunjukkan pada tabel 1.7 di latar belakang. Oleh karena itu, tingkat inflasi di Kabupaten Sleman tidak akan berpengaruh terhadap pendapatan asli daerah sleman. Jadi pendapatan asli daerah di Kabupaten Sleman dari tahun berpengaruh pada PDRB, jumlah industri kecil dan rumah tangga, dan jumlah wisatawan di Kabupaten Sleman. 54

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) pada periode

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) pada periode BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Analisis Deskripsi Data Jenis data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah data sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) pada periode 1993-2013 kurun waktu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) selama 15 tahun pada periode

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) selama 15 tahun pada periode 38 BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Analisis Deskripsi Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini seluruhnya merupakan data sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) selama 15 tahun pada periode

Lebih terperinci

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 72 BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Dalam penelitian ini alat analisis data yang digunakan adalah model regresi linear klasik (OLS). Untuk pembuktian kebenaran hipotesis dan untuk menguji setiap variabel

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN ANALISIS BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1. Deskripsi Data Penelitian Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang merupakan datatime series atau data runtun waktu sebanyak 12 observasi, yaitu

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. atau tidak dalam penelitian ini jarque-berra dimana hasilnya dapat. ditunjukkan dari nilai probabilitas Jarque-Berra.

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. atau tidak dalam penelitian ini jarque-berra dimana hasilnya dapat. ditunjukkan dari nilai probabilitas Jarque-Berra. BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah distribusi data normal atau tidak dalam penelitian ini jarque-berra dimana hasilnya dapat

Lebih terperinci

(Data Mentah) Data Penerimaan Asli Daerah Sektor Pariwisata Kabupaten Lombok Timur, Jumlah Kunjunga Wisatawan dan Jumlah Objek Wisata

(Data Mentah) Data Penerimaan Asli Daerah Sektor Pariwisata Kabupaten Lombok Timur, Jumlah Kunjunga Wisatawan dan Jumlah Objek Wisata L A M P I R A N 95 96 Lampiran 1 (Data Mentah) Data Penerimaan Asli Daerah Sektor Pariwisata Kabupaten Lombok Timur, Jumlah Kunjunga Wisatawan dan Jumlah Objek Wisata TAHUN PAD Sektor Pariwisata Jumlah

Lebih terperinci

Lampiran 2 Penduduk Menurut Status Pekerjaan Utama (jiwa)

Lampiran 2 Penduduk Menurut Status Pekerjaan Utama (jiwa) 81 Lampiran 1 Jumlah Penduduk, Rumahtangga, dan Rata-rata Anggota Rumahtangga Tahun Jumlah Penduduk (ribu jiwa) Jumlah Rumahtangga Rata-rata Anggota Rumahtangga (1) (2) (3) (4) 2000 205.132 52.008,3 3,9

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sekunder deret waktu (time series) mulai dari Januari 2013 sampai

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sekunder deret waktu (time series) mulai dari Januari 2013 sampai BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis dan Hasil Regresi Semua data yang digunakan dalam analisis ini merupakan data sekunder deret waktu (time series) mulai dari Januari 2013 sampai Desember

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN ANALISIS BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1. Deskripsi Data Penelitian Semua data yang digunkana dalam analisis ini merupakan data sekunder mulai tahun 1995 sampai tahun 2014 di Indonesia. Penelitian ini dimaksudkan

Lebih terperinci

PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN

PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2006-2013 INDAH AYU PUSPITA SARI 14213347/3EA16 Sri Rakhmawati, SE.,

Lebih terperinci

akan di gunakan berbentuk linier atau log linier. Maka dalam penelitian ini

akan di gunakan berbentuk linier atau log linier. Maka dalam penelitian ini 56 BAB VI ANALISIS DAN PEMBAHASAN 6.1. Analisis Hasil Regresi dan Pengujian Hipotesis 6.1.1. Pemilihan Model Regresi Pemilihan model regresi ini menggunakan uji Mackinnon, white and Davidson (MWD) yang

Lebih terperinci

Produktivitas Padi, Luas Panen dan Produksi Padi di Kabupaten Deli Serdang,

Produktivitas Padi, Luas Panen dan Produksi Padi di Kabupaten Deli Serdang, Lampiran 1. Produktivitas Padi, Luas Panen dan Produksi Padi di Kabupaten Deli Serdang, 2004-2010 Tahun Semester Produktivitas Padi (ton/ha) Luas Panen (ha) Produksi Padi (ton) 2004 1 4.585 40.187 184257.4

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tercatat secara sistematis dalam bentuk data runtut waktu (time series data). Data

BAB III METODE PENELITIAN. tercatat secara sistematis dalam bentuk data runtut waktu (time series data). Data 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data 3.1.1 Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder atau kuatitatif. Data kuantitatif ialah data yang diukur dalam

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Halim Abdul, (2002). Akuntansi Sektor Publik. Salemba Empat, Jakarta.

DAFTAR PUSTAKA. Halim Abdul, (2002). Akuntansi Sektor Publik. Salemba Empat, Jakarta. DAFTAR PUSTAKA Halim Abdul, (2002). Akuntansi Sektor Publik. Salemba Empat, Jakarta. Mattjik AS &M. Sumertajaya, (2000). Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis. IPB Press. Bogor. Nataludin. (2001). Potensi

Lebih terperinci

Lampiran 1. Penawaran Bawang Merah di Sumatera Utara Tahun (Ton) Januari Februari

Lampiran 1. Penawaran Bawang Merah di Sumatera Utara Tahun (Ton) Januari Februari 76 Lampiran 1. Penawaran Bawang Merah di Sumatera Utara Tahun 2010 2014 (Ton) Bulan Tahun 2010 2011 2012 2013 2014 Januari 570 1.277 1.091 1.264 511 Februari 880 1.058 1.486 1.254 447 Maret 1.095 1.078

Lebih terperinci

Lampiran 1. Jumlah Deposito, Suku Bunga Deposito, dan Inflasi di Indonesia Tahun

Lampiran 1. Jumlah Deposito, Suku Bunga Deposito, dan Inflasi di Indonesia Tahun 69 Lampiran 1. Jumlah Deposito, Suku Bunga Deposito, dan Inflasi di Indonesia Tahun 2004-2010 Periode sbdepo Inflasi depo Jan-04 6.27 0.57 426.424 Feb-04 5.99-0.02 409.204 Mar-04 5.86 0.36 401.686 Apr-04

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran 1. Daftar Sampel Perusahaan Makanan dan Minuman

LAMPIRAN. Lampiran 1. Daftar Sampel Perusahaan Makanan dan Minuman LAMPIRAN Lampiran 1 Daftar Sampel Perusahaan Makanan dan Minuman No Nama Perusahaan Tanggal Listing Kriteria 1 2 3 1. PT. Cahaya Kalbar Tbk 9 Juli 1996 2. PT. Delta Djakarta Tbk 27 Februari 1984 3. PT.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Uji akar akar unit yang bertujuan untuk menganalisis data time series

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Uji akar akar unit yang bertujuan untuk menganalisis data time series 44 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisa Kelayakan Data 4.1.1 Uji Stasioner Uji akar akar unit yang bertujuan untuk menganalisis data time series stasioner (tidak ada akar akar unit) atau tidak

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR BERAS INDONESIA TAHUN JURNAL PUBLIKASI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR BERAS INDONESIA TAHUN JURNAL PUBLIKASI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR BERAS INDONESIA TAHUN 1993-2013 JURNAL PUBLIKASI OLEH : Nama : Futikha Kautsariyatun Rahmi Nomor Mahasiswa : 12313269 Jurusan : Ilmu Ekonomi FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGUJIAN. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan uji hipotesis untuk membuktikan adanya

BAB IV HASIL PENGUJIAN. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan uji hipotesis untuk membuktikan adanya BAB IV HASIL PENGUJIAN IV.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif berdasarkan data empiris. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan uji hipotesis untuk

Lebih terperinci

REGRESI LINIER SEDERHANA

REGRESI LINIER SEDERHANA REGRESI LINIER SEDERHANA Model fungsi : Y = f (X) LAHIR = F (WUS) LAHIR, yaitu data jumlah kelahiran setahun lalu di sejumlah Kecamatan di Jateng WUS, yaitu data jumlah wanita usia subur di sejumlah Kecamatan

Lebih terperinci

RISET ITU MUDAH. Salah satu contoh pertanyaan yang mungkin muncul di benak kita adalah:

RISET ITU MUDAH. Salah satu contoh pertanyaan yang mungkin muncul di benak kita adalah: Rangga Handika Salah satu contoh pertanyaan yang mungkin muncul di benak kita adalah: Apakah berinvestasi pada saham bisa menutup penurunan pendapatan real kita yang tergerus inflasi? Untuk itu, marilah

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5. 1 Pengantar Bab 5 akan memaparkan proses pengolahan data dan analisis hasil pengolahan data. Data diolah dalam bentuk persamaan regresi linear berganda dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN. Skripsi ini meneliti mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi

BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN. Skripsi ini meneliti mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi 53 BAB 1V 4.1 Diskripsi Data Penelitian HASIL DAN PEMBAHASAN Skripsi ini meneliti mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi masyarakat di Indonesia tahun 1995-2014 dengan model error correction

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (time series data). Dalam penelitiaan ini digunakan data perkembangan pertumbuhan ekonomi,

BAB III METODE PENELITIAN. (time series data). Dalam penelitiaan ini digunakan data perkembangan pertumbuhan ekonomi, BAB III 3.1. Jenis dan Sumber Data METODE PENELITIAN 3.1.1. Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder yang digunakan adalah data yang dicatat secara

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Heterokidastisitas Dalam uji white, model regresi linier yang digunakan dalam penelitian ini diregresikan untuk mendapatkan nilai residualnya. Kemudian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Industri UKM Terhadap Pertumbuhan Sektor Industri di Kabupaten Bantul Tahun

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Industri UKM Terhadap Pertumbuhan Sektor Industri di Kabupaten Bantul Tahun BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bagian ini berisi analisis hasil penelitian mengenai Pengaruh Perkembangan Industri UKM Terhadap Pertumbuhan Sektor Industri di Kabupaten Bantul Tahun 1994-2009. Analisis data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. di peroleh dari Website Bank Muamlat dalam bentuk Time series tahun 2009

BAB III METODE PENELITIAN. di peroleh dari Website Bank Muamlat dalam bentuk Time series tahun 2009 17 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang di peroleh dari Website Bank Muamlat dalam bentuk Time series tahun 2009

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan kajian mengenai Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan kajian mengenai Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi III. METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan kajian mengenai Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produk Domestik Bruto Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia Tahun

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. singkat yang didapat dari hasil penelitian. Saran dibuat berdasarkan pengetahuan

BAB V PENUTUP. singkat yang didapat dari hasil penelitian. Saran dibuat berdasarkan pengetahuan 48 BAB V PENUTUP Bab ini berisi kesimpulan dan saran. Kesimpulan merupakan pernyataan singkat yang didapat dari hasil penelitian. Saran dibuat berdasarkan pengetahuan penulis dan ditujukan untuk pengambil

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Konvergensi antar Provinsi di Indonesia adalah sebagai berikut:

BAB V PENUTUP. Konvergensi antar Provinsi di Indonesia adalah sebagai berikut: BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian dan pembahasan terhadap Konvergensi antar Provinsi di Indonesia adalah sebagai berikut: 1. Berdasarkan hasil regresi pada analisis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN ANALISIS 49 BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Analisis Deskripsi Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data panel yang merupakan data gabungan antara cross section dan data time series. Adapun

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 TABEL RESPONDEN No. y x1 x2 x

LAMPIRAN 1 TABEL RESPONDEN No. y x1 x2 x LAMPIRAN 1 TABEL RESPONDEN No. y x1 x2 x3 1 1.12 8979000 3000000 4 2 1.15384 8979000 3500000 2 3 1.25 9000000 4000000 2 4 1.12 8900000 4000000 4 5 1.53846 10165900 7000000 3 6 1.875 10165900 9000000 2

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Statistik). Data yang diambil pada periode , yang dimana di dalamnya

BAB III METODE PENELITIAN. Statistik). Data yang diambil pada periode , yang dimana di dalamnya BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian 3.1.1. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder sendiri artinya adalah data yang tidak dikumpulkan

Lebih terperinci

BAB XI UJI HIPOTESIS

BAB XI UJI HIPOTESIS BAB XI UJI HIPOTESIS Pendahuluan Uji hipotesis merupakan suatu prosedur untuk pembuktian kebenaran sifat populasi berdasarkan data sampel. Dalam melakukan penelitian berdasarkan sampel, seorang peneliti

Lebih terperinci

Lampiran 1. Data Regresi. 71 Universitas Sumatera Utara

Lampiran 1. Data Regresi. 71 Universitas Sumatera Utara Lampiran 1 Data Regresi I obs X1 X2 X3 X4 Y 1 5.000000 1.000000 2.000000 18.00000 20.00000 2 4.000000 1.000000 2.000000 20.00000 20.00000 3 4.000000 2.000000 3.000000 20.00000 20.00000 4 3.000000 5.000000

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. terhadap variabel Y (PAD) Kabupaten Kapuas Hulu. signifikan terhadap variabel Y (PAD) Kabupaten Kapuas Hulu.

BAB V PENUTUP. terhadap variabel Y (PAD) Kabupaten Kapuas Hulu. signifikan terhadap variabel Y (PAD) Kabupaten Kapuas Hulu. 64 BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Berdasarkan tujuan dari penelitian ini, maka kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut : 1. Variabel X 1 (PDRB) Kabupaten Kapuas Hulu berpengaruh secara signifikan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bagian ini berisikan kesimpulan dan saran. Kesimpulan merupakan pernyataan singkat dan tepat yang dijabarkan dari hasil penelitian dan pembahasan untuk membuktikan kebenaran

Lebih terperinci

BULAN

BULAN LAMPIRAN I Data Inflasi Bulanan Provinsi Sumatera Utara Menggunakan Indeks Harga Konsumen (IHK) Provinsi Sumatera Utara Periode Januari 2002 - Desember 2013 TAHUN 2002 2003 2004 2005 2006 2007 BULAN JANUARI

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Metode yang digunakan untuk menduga faktor-faktor yang memengaruhi

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Metode yang digunakan untuk menduga faktor-faktor yang memengaruhi BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Estimasi Parameter Model Metode yang digunakan untuk menduga faktor-faktor yang memengaruhi Penanaman Modal Asing di Provinsi Jawa Timur adalah dengan menggunakan metode

Lebih terperinci

Lampiran 1 Daftar Populasi Sampel Penelitian

Lampiran 1 Daftar Populasi Sampel Penelitian Lampiran 1 Daftar Populasi Sampel Penelitian No. Kode Nama Perusahaan Kriteria Sampel 1 2 3 Ke 1. ASII PT. Astra Internasional, Tbk. 1 2. AUTO PT. Astra Otoparts, Tbk. 2 3. BRAM PT. Indokordsa, Tbk. 3

Lebih terperinci

Analisis Pengelolaan Retribusi Daerah. di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta JURNAL

Analisis Pengelolaan Retribusi Daerah. di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta JURNAL Analisis Pengelolaan Retribusi Daerah di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta JURNAL Oleh: Nama : Agung Tri Nugroho Nomor Mahasiswa : 13313300 Jurusan : Ilmu Ekonomi UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. dalam bentuk deret waktu (time series) 5,5 tahun, yaitu tahun juni 2015.

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. dalam bentuk deret waktu (time series) 5,5 tahun, yaitu tahun juni 2015. BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Deskripsi Data Penelitian Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) 5,5 tahun, yaitu tahun 2010- juni 2015.

Lebih terperinci

LAMPIRAN Langkah-Langkah Pemilihan Model Regresi Data Panel

LAMPIRAN Langkah-Langkah Pemilihan Model Regresi Data Panel LAMPIRAN Langkah-Langkah Pemilihan Model Regresi Data Panel Hasil Common Effect Method: Panel Least Squares Date: 12/06/11 Time: 18:16 C 12.40080 1.872750 6.621707 0.0000 LOG(PDRB) 0.145885 0.114857 1.270151

Lebih terperinci

1. ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN PAJAK DAERAH DI PROVINSI DKI JAKARTA Tahun

1. ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN PAJAK DAERAH DI PROVINSI DKI JAKARTA Tahun 1. ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN PAJAK DAERAH DI PROVINSI DKI JAKARTA Tahun 2000-2016 JURNAL Dosen Pembimbing : Suharto,S.E., M.Si. Disusun Oleh : Nama : Muhamad Syahru Romadhon NIM

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KABUPATEN SLEMAN TAHUN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KABUPATEN SLEMAN TAHUN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KABUPATEN SLEMAN TAHUN 1996-2012 JURNAL PENELITIAN OLEH : Nama : Lina Amalina Adani Nomor Mahasiswa : 12313052 Jurusan : Ilmu Ekonomi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN ANALISIS BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Deskripsi Data Penelitian Bab ini menjelaskan tentang analisis data dan hasil pengolahan data. Jenis data yang digunakan penulis adalah data time series dengan kurun waktu

Lebih terperinci

Lampiran 1 : Pemilihan Bank Melalui Kriteria Berdasarkan Purposive Sampling

Lampiran 1 : Pemilihan Bank Melalui Kriteria Berdasarkan Purposive Sampling Lampiran 1 : Pemilihan Bank Melalui Kriteria Berdasarkan Purposive Sampling No Nama Bank Kriteria 1 Kriteria 2 Yang memenuhi kriteria 1 dan 2 1 PT. BPD Aceh 2 PT. BPD Bali 3 PT. BPD Bengkulu - - 4 PT.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Agriculture, Manufacture Dan Service di Indonesia Tahun Tipe

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Agriculture, Manufacture Dan Service di Indonesia Tahun Tipe BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan analisis mengenai Pengaruh Produk Domestik Bruto (PDB), Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) Dan Penanaman Modal Asing

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. dilakukan untuk mengetahui seberapa pengaruh variabel-variabel independen

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. dilakukan untuk mengetahui seberapa pengaruh variabel-variabel independen BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Deskripsi Data Penelitian Jenis data yang digunakan adalah data panel yang berbentuk dari tahun 2006 sampai tahun 2013 yang mencakup 33 propinsi di Indonesia. Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengantar Bab 4 akan memaparkan proses pengolahan data dan analisis hasil pengolahan data. Data akan diolah dalam bentuk persamaan regresi linear berganda dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Peningkatan Jumlah Uang yang Beredar (M1) dan Harga Premium Bersubsidi

BAB V PENUTUP. Peningkatan Jumlah Uang yang Beredar (M1) dan Harga Premium Bersubsidi BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambildari penelitian dan pembahasan Pengaruh Peningkatan Jumlah Uang yang Beredar (M1) dan Harga Premium Bersubsidi terhadap Inflasi di Indonesia Periode

Lebih terperinci

1) Kriteria Ekonomi Estimasi model dikatakan baik bila hipotesis awal penelitian terbukti sesuai dengan tanda dan besaran dari penduga.

1) Kriteria Ekonomi Estimasi model dikatakan baik bila hipotesis awal penelitian terbukti sesuai dengan tanda dan besaran dari penduga. LAMPIRAN Lampiran 1. Evaluasi Model Evaluasi Model Keterangan 1) Kriteria Ekonomi Estimasi model dikatakan baik bila hipotesis awal penelitian terbukti sesuai dengan tanda dan besaran dari penduga. 2)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Responden Dalam gambaran umum mengenai responden ini akan disajikan data yang telah diperolah dari penelitian yang telah dilakukan pada 100 orang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Upah

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Upah 63 III. METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Upah Minimum Provinsi (UMP) dan Belanja Barang dan Jasa (BBJ) terhadap pembangunan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis data pada bab IV didepan, maka pada bab lima

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis data pada bab IV didepan, maka pada bab lima BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data pada bab IV didepan, maka pada bab lima ini penulis mengambil suatu kesimpulan hasil penelitian yaitu sebagai berikut: 1. Modal

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN 85 Lampiran 1. Daftar Populasi Dan Pemilihan Sampel Perusahaan No Kode Nama Perusahaan Kriteria Sampel 1 2 3 1 ADES Akasha Wira Internasional Tbk,PT v v v 2 AQUA PT Aqua Golden Mississippi Tbk

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. sejenis yang ingin melanjutkan atau mengembangkan penelitian ini.

BAB V PENUTUP. sejenis yang ingin melanjutkan atau mengembangkan penelitian ini. BAB V PENUTUP Bab ini berisi kesimpulan dan saran. Kesimpulan merupakan pernyataan singkat dan tepat yang dijabarkan dari hasil penelitian dan pembahasan untuk membuktikan kebenaran hipotesis penelitian.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil analisis jumlah uang beredar dan tingkat suku bunga SBI terhadap inflasi di Indonesia tahun 1984-2009 adalah sebagai

Lebih terperinci

LAMPIRAN I HASIL REGRESI DAN UJI ASUMSI KLASIK PENDUGAAN PARAMETER MODEL SIMULTAN

LAMPIRAN I HASIL REGRESI DAN UJI ASUMSI KLASIK PENDUGAAN PARAMETER MODEL SIMULTAN DAFTAR PUSTAKA Basri, Faisal. 2002. Perekonomian Indonesia : Tantangan dan Harapan bagi Kebangkitan Indonesia. Jakarta : Erlangga. Bratakusumah, Deddy Supriady dan Dadang, Solihin. 2004. Otonomi Penyelenggaraan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu berkaitan dengan data yang waktu dikumpulkannya bukan (tidak harus) untuk memenuhi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah perusahaan industri asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode tahun 2010-2013.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN ANALISIS BAB IV HASIL DAN ANALISIS Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian dan analisis dari data-data penelitian yang telah diolah menggunakan Eviews, diikuti dengan pembahasan dari hasil pengolahan data.

Lebih terperinci

Kredit (Y) Pendapatan (x1) Usia (x3) Modal Kerja (x2) Universitas Sumatera Utara

Kredit (Y) Pendapatan (x1) Usia (x3) Modal Kerja (x2) Universitas Sumatera Utara No Kredit (Y) Pendapatan (x1) Modal Kerja (x2) Usia (x3) Jumlah Tanggungan (x4) 1 1000000 80000 80000 20 0 2 1000000 275000 500000 21 1 3 1500000 400000 550000 25 1 4 2000000 400000 1000000 25 1 5 2000000

Lebih terperinci

Lampiran 1. Data Penelitian

Lampiran 1. Data Penelitian Cilacap Banyumas Purbalingga Banjarnegara Kebumen Purworejo Wonosobo Magelan g Lampiran 1. Data Penelitian Kab / Kota Tahun Kemiskinan UMK TPT AMH LnUMK (%) (Rb Rp) (%) (%) 2010 18.11 698333 13.4565 9.75

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. Data yang dipakai untuk penelitian ini adalah data sekunder (timeseries) yang

METODOLOGI PENELITIAN. Data yang dipakai untuk penelitian ini adalah data sekunder (timeseries) yang 38 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang dipakai untuk penelitian ini adalah data sekunder (timeseries) yang didapat dari Bank Indonesia dan melalui pengolahan data yang dihitung

Lebih terperinci

ECONOMIC MODEL FROM DEMAND SIDE: Evidence In Indonesia

ECONOMIC MODEL FROM DEMAND SIDE: Evidence In Indonesia (ECONOMETRIC MODEL: SIMUTANEOUS EQUATION MODEL) The title of paper: ECONOMIC MODEL FROM DEMAND SIDE: Evidence In Indonesia OLEH: S U R I A N I NIM: 1509300010009 UNIVERSITAS SYIAH KUALA PROGRAM DOKTOR

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh debt to equity ratio. sampel penelitian dengan rincian sebagai berikut :

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh debt to equity ratio. sampel penelitian dengan rincian sebagai berikut : 44 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengumpulan Data Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh debt to equity ratio (DER), price to earning ratio (PER), dan earning pershare (EPS) terhadap return

Lebih terperinci

BAB 1V HASIL DAN ANALISIS

BAB 1V HASIL DAN ANALISIS BAB 1V HASIL DAN ANALISIS 4.1 Diskripsi Data Penelitian 4.1.1 Nilai Tukar Rupiah Nilai tukar adalah harga suatu mata uang suatu Negara dalam satuan mata uang asing, yang mana jumlah mata uang asing tersebut

Lebih terperinci

IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Pada Bab ini akan dibahas tentang hasil analisis yang diperoleh secara rinci

IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Pada Bab ini akan dibahas tentang hasil analisis yang diperoleh secara rinci IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Hasil Analisis Pada Bab ini akan dibahas tentang hasil analisis yang diperoleh secara rinci disertai dengan langkah-langkah analisis data yang dilakukan. Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber data penelitian Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang merupakan data time series tahunan dari tahun 1993-2013. Jenis data yang

Lebih terperinci

Lampiran 1 Data Penyerapan Tenaga Kerja, PDRB, Pengeluaran Pemerintah, dan Upah Riil Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Barat tahun

Lampiran 1 Data Penyerapan Tenaga Kerja, PDRB, Pengeluaran Pemerintah, dan Upah Riil Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Barat tahun 72 Lampiran 1 Data Penyerapan Tenaga Kerja, PDRB, Pengeluaran Pemerintah, dan Upah Riil Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Barat tahun 2005-2010 Kode Kabupaten/Kota Tahun Bekerja PDRB Pengeluaran Pemerintah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan 2001-2012.Data sekunder tersebut bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung Dalam Angka, dan Dinas

Lebih terperinci

PENGARUH NILAI DAN RATING PENERBITAN OBLIGASI SYARIAH (SUKUK) TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG MENERBITKAN OBLIGASI SYARIAH

PENGARUH NILAI DAN RATING PENERBITAN OBLIGASI SYARIAH (SUKUK) TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG MENERBITKAN OBLIGASI SYARIAH PENGARUH NILAI DAN RATING PENERBITAN OBLIGASI SYARIAH (SUKUK) TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG MENERBITKAN OBLIGASI SYARIAH Bayu Mulya Nugraha STIE Jl. Kemang raya no 35, kebayoran baru, Jakarta

Lebih terperinci

BAB XII INTERPRETASI HASIL OLAH DATA

BAB XII INTERPRETASI HASIL OLAH DATA BAB XII INTERPRETASI HASIL OLAH DATA Pendahuluan Intepretasi data adalah salah satu komponen penting dalam tahap akhir olah data. Ketika data telah diolah maka inilah kunci dari akhir tahap olah data sebelum

Lebih terperinci

Daftar Perusahaan yang Menjadi Sampel Penelitian

Daftar Perusahaan yang Menjadi Sampel Penelitian Lampiran 1 Daftar Perusahaan yang Menjadi Sampel Penelitian No. Nama Perusahaan 1 PT. Colorpak Indonesia 2 PT. Gudang Garam 3 PT. Sumi Indo Kabel 4 PT. Multi Bintang Indonesia 5 PT. Metrodata Electronics

Lebih terperinci

MASALAH-MASALAH DALAM MODEL REGRESI LINIER

MASALAH-MASALAH DALAM MODEL REGRESI LINIER MASALAH-MASALAH DALAM MODEL REGRESI LINIER Pendahuluan Analisis model regresi linier memerlukan dipenuhinya berbagai asumsi agar model dapat digunakan sebagai alat prediksi yang baik. Namun tidak jarang

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. yakni sebesar 33,03% diterangkan di luar model dari penelitian ini. Dengan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. yakni sebesar 33,03% diterangkan di luar model dari penelitian ini. Dengan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dapat disimpulkan bahwa dari hasil analisisis regresi diperoleh nilai dari R 2 sebesar 0.669740, berarti penyebaran data

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang

III METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang terbentuk dalam runtun waktu (time series) dan jurnal-jurnal ilmiah tentang upah

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis regresi data panel menunjukkan bahwa model

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis regresi data panel menunjukkan bahwa model BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis regresi data panel menunjukkan bahwa model random effect yang diterima, dan berdasarkan pengujian disimpulkan sebagai berikut: 1. Dana alokasi umum

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data time series

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data time series 51 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data time series yang didapat dari Bank Indonesia dan Badan Pusat Statistik dan melalui

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sektor pertanian, dan sektor pariwisata. Sektor tersebut cukup memberikan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sektor pertanian, dan sektor pariwisata. Sektor tersebut cukup memberikan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pertumbuhan ekonomi di Propinsi Nusa Tenggara Timur dipengaruhi beberapa sektor, yaitu sektor kehutanan, sektor perkebunan, sektor pertambangan dan energi, sektor

Lebih terperinci

Pusat Statistik. Adapun data yang telah di olah terdapat terdapat pada tabel 6.1

Pusat Statistik. Adapun data yang telah di olah terdapat terdapat pada tabel 6.1 BAB VI ANALISA DATA 6.1. Deskripsi Data Data yai g dipergunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, terutama bersumber dari Badan Pusat Statistik, Intenational Financial Statistic dan situs Badan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. runtut waktu (time series) atau disebut juga data tahunan. Dan juga data sekunder

III. METODE PENELITIAN. runtut waktu (time series) atau disebut juga data tahunan. Dan juga data sekunder 42 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian adalah data sekunder yang mempunyai sifat runtut waktu (time series) atau disebut juga data tahunan. Dan juga data

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATARBELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATARBELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATARBELAKANG Pertumbuhan ekonomi merupakan pertumbuhan output yang dibentuk oleh berbagai sektor ekonomi sehingga dapat menggambarkan bagaimana kemajuan atau kemunduran yang telah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dasarnya menghasilkan hasil analisis dengan numeric (angka) yang akan diolah

BAB III METODE PENELITIAN. dasarnya menghasilkan hasil analisis dengan numeric (angka) yang akan diolah 3.1 Jenis dan Sumber Data BAB III METODE PENELITIAN Pada peenelitian ini menggunakan data kuantitatif. Data kuantitatif pada dasarnya menghasilkan hasil analisis dengan numeric (angka) yang akan diolah

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN BAB V HASIL PENELITIAN Dalam bab V ini akan diuraikan analisis hasil penelitian yaitu hasil analisis kovariansi (covariance anaysis) dan ekonometrika yang mencoba melihat pengaruh jumlah penduduk bekerja,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Pendekatan kuantitatif adalah suatu penelitian yang menekankan analisisnya pada

III. METODE PENELITIAN. Pendekatan kuantitatif adalah suatu penelitian yang menekankan analisisnya pada 46 III. METODE PENELITIAN A.Jenis Penelitian dan Sumber Data Pendekatan kuantitatif adalah suatu penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data angka yang diolah dengan metode statistika tertentu

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PROYEKSI PERMINTAAN LISTRIK SEKTOR RUMAH TANGGA TAHUN DI INDONESIA

BAB IV ANALISIS DAN PROYEKSI PERMINTAAN LISTRIK SEKTOR RUMAH TANGGA TAHUN DI INDONESIA BAB IV ANALISIS DAN PROYEKSI PERMINTAAN LISTRIK SEKTOR RUMAH TANGGA TAHUN 2008 2012 DI INDONESIA 4.1 Analisa Variabel Data Permintaan Listrik Sektor Rumah Tangga Tahun 1986-2007 Dengan menganalisa data

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut : terhadap permintaan uang (M2) 2000:Q1 2008:Q2.

BAB V PENUTUP. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut : terhadap permintaan uang (M2) 2000:Q1 2008:Q2. BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Pendapatan nasional (Y) mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap permintaan uang (M2) 2000:Q1

Lebih terperinci

Penentu Posisi Cadangan Devisa di Indonesia; Inflasi, Ekspor, Ataukah Utang Luar Negeri

Penentu Posisi Cadangan Devisa di Indonesia; Inflasi, Ekspor, Ataukah Utang Luar Negeri Penentu Posisi Cadangan Devisa di Indonesia; Inflasi, Ekspor, Ataukah Utang Luar Negeri Rimelda Rona Sari Departement of Economics, Faculty of Economic, State University of Medan, Medan 20221, Indonesia

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan merupakan pernyataan singkat dan tepat yang dijabarkan dari hasil

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan merupakan pernyataan singkat dan tepat yang dijabarkan dari hasil BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bagian ini akan dikemukakan mengenai kesimpulan dan saran. Kesimpulan merupakan pernyataan singkat dan tepat yang dijabarkan dari hasil penelitian dan pembahasan untuk membuktikan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, time series triwulan dari

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, time series triwulan dari 34 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, time series triwulan dari tahun 2005-2012, yang diperoleh dari data yang dipublikasikan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara Tahun (%)

Lampiran 1. Pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara Tahun (%) Lampiran 1 Pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2010-2014 Kab. Asahan 18 13 20 69 9 Kab. Dairi 0 59 41 82-35 Kab. Deli Serdang 13 159 27 22 22 Kab.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. Sebagaimana telah diketahui bahwa tujuan dari skripsi ini adalah untuk mengetahui

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. Sebagaimana telah diketahui bahwa tujuan dari skripsi ini adalah untuk mengetahui BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN Sebagaimana telah diketahui bahwa tujuan dari skripsi ini adalah untuk mengetahui tingkat efektifitas kebijakan pemerintah pada industri pemotongan hewan. Kebijakan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pembahasan untuk membuktikan kebenaran dari suatu hipotesis. Saran dibuat. atau mengembangkan penelitian yang berkaitan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pembahasan untuk membuktikan kebenaran dari suatu hipotesis. Saran dibuat. atau mengembangkan penelitian yang berkaitan. 66 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bagian ini berisikan kesimpulan dan saran. Kesimpulan merupakan pernyataan singkat dan tepat yang diterangkan dari hasil penelitian dan pembahasan untuk membuktikan kebenaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data sekunder

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data sekunder 4.1 Deskripsi Data Penelitian BAB IV HASIL DAN ANALISIS Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari berbagai sumber yaitu website resmi badan pusat statistik dan badan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1.Objek Penelitian Dalam penelitian ini terdiri dari varabel terikat dan variabel bebas. Dimana

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1.Objek Penelitian Dalam penelitian ini terdiri dari varabel terikat dan variabel bebas. Dimana BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Metode Penelitian 3.1.Objek Penelitian Dalam penelitian ini terdiri dari varabel terikat dan variabel bebas. Dimana konsumsi agregat masyarakat adalah sebagai variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENILITIAN

BAB III METODE PENILITIAN 44 BAB III METODE PENILITIAN 3.1 Jenis dan Cara Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari lembaga-lembaga atau instansi-instansi antara lain Bank

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang berupa data time

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang berupa data time 44 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang berupa data time series periode 2001-2012 yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik

Lebih terperinci