Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download ""

Transkripsi

1 48 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Bursa Efek Indonesia Bursa Efek Indonesia dimulai dengan dibukanya Bursa Efek Jakarta pada tanggal 14 desember 1912, dengan bantuan pemerintah kolonial Belanda didirikan di Kota Batavia, pusat pemerintahan kolonial Belanda yang kita kenal sekarang dengan Jakarta. Bursa Efek Jakarta dulu disebut Call-Efek. Sistem perdagangannya seperti lelang, dimana tiap efek berturutturut diserukan pemimpin Call, kemudian para pialang masing-masing mengajukan permintaan beli atau penawaran jual sampai ditemukan kecocokan harga, maka transaksi terjadi. Pada saat itu terdiri dari 13 perantara pedagang efek (makelar). Bursa saat itu bersifat demand-following, karena para investor dan para perantara pedagang efek merasakan keperluan akan adanya suatu bursa efek di Jakarta. Bursa lahir karena permintaan akan jasanya sudah mendesak. Orang-orang Belanda yang bekerja di Indonesia saat itu sudah lebih dari tiga ratus tahun mengenal akan investasi dalam efek, dan penghasilan serta hubungan mereka memungkinkan mereka menanamkan uangnya dalam aneka rupa efek. Baik efek dari perusahaan yang ada di Indonesia maupun efek dari luar negeri. Sekitar 30 sertifikat (sekarang

2 49 disebut depository receipt) perusahaan Amerika, perusahaan Kanada, perusahaan Belanda, perusahaan Prancis dan perusahaan Belgia. Meskipun pasar modal telah ada sejak tahun 1912, perkembangan dan pertumbuhan pasar modal tidak berjalan seperti yang diharapkan, bahkan pada beberapa periode kegiatan pasar modal mengalami kevakuman. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor seperti perang dunia ke I dan II, perpindahan kekuasaan dari pemerintah kolonial kepada pemerintah Republik Indonesia, dan berbagai kondisi yang menyebabkan operasi bursa efek tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya. Pemerintah Republik Indonesia mengaktifkan kembali pasar modal pada tahun 1977, dan beberapa tahun kemudian pasar modal mengalami pertumbuhan seiring dengan berbagai insentif dan regulasi yang dikeluarkan pemerintah. Perkembangan pasar modal di Indonesia dapat dibagi ke dalam enam periode sebagai berikut (Alwi,2008:15): 1. Periode Pertama ( ): Periode Zaman Penjajahan. Tahun 1912 adalah tahun pertama pasar modal didirikan di Indonesia. efek yang diperdagangkan adalah milik perusahaan Belanda yang beroperasi di Indonesia, obligasi pemerintah india belanda dan efek belanda lainnya. Pada tanggal 1 Agustus 1925 didirikan efek di Surabaya. Semua bursa efek ini beroperasi hingga sampai pada kedatangan Jepang di Indonesia pada tahun Periode Kedua ( ): Periode Orde Lama. Pada tahun 1952 pemerintah mengeluarkan UU Darurat tentang Bursa No.13 Tahun

3 yang kemudian ditetapkan dengan UU No.15 Tahun Bursa efek Jakarta dibuka kembali pada tanggal 3 Juni Pembukaan tersebut dilakukan oleh Perserikatan Perdagangan Uang dan Efek-Efek (PPUE) di mana Bank Indonesia terlibat sebagai penasihat. 3. Periode Ketiga ( ): Periode Orde Baru. Bursa Efek Jakarta dilahirkan kembali pada tahun 1977 pada masa Orde Baru sebagai hasil Keputusan Presiden No.52 tahun 1976, keputusan ini menetapkan pendirian Badan Pembina Pasar Modal, pembentukan Badan Pelaksana Pasar Modal (Bapepam) dan PT. Danareksa. Bursa Efek Jakarta diresmikan kembali pada tanggal 10 Agustus Pemerintah juga melakukan deregulasi di sektor keuangan dan perbankan, termasuk pasar modal. 4. Periode Keempat ( ): Periode Kebangkitan. Sejak dihidupkan kembali pada tahun 1977, BEJ hanya menawarkan saham dari 24 perusahaan sehingga periode tersebut disebut dengan istilah keadaan tidur panjang selama sebelas tahun. Setelah tahun 1988 sampai awal tahun 1990, jumlah perusahaan terdaftar di BEJ meningkat menjadi 127 perusahaan, kemudian pada tahun 1996 jumlah perusahaan meningkat menjadi 238. Pada periode ini terjadi Initial Public Offering (IPO) pertama, yang menjadi peristiwa nasional. 5. Periode Kelima ( ): Periode Otomatisasi. Periode ini dikenal dengan istilah periode otomatisasi, karena kegiatan transaksi

4 51 sudah melebihi kapasitas manual, BEJ memutuskan untuk mengotomatisasi kegiatan transaksi di BEJ. Sistem baru tersebut disebut Jakarta Automated Trading System (JATS) dan dioperasikan mulai pada hari Senin tanggal 22 Mei Periode Keenam (1997): Krisis Moneter. Periode ini adalah periode terberat bagi pasar modal Indonesia. Krisis moneter dimulai dengan penurunan nilai mata uang Negara-negara di Asia, termasuk rupiah. Untuk mengantisipasi krisis yang semakin melebar, pemerintah mencabut peraturan pembatasan 49% pemilikan asing terhadap saham di pasar modal, akan tetapi langkah ini tidak menghambat keterpurukan pasar modal Indonesia. Langkah selanjutanya yang dilakukan oleh pemerintah adalah melakukan likiudasi 16 bank swasta nasional. Setelah keenam periode diatas Bursa Efek Jakarta pada tahun 2002, mengaplikasikan sistem perdagangan jarak jauh, dan pada tahun 2007 pemerintah melakukan penggabungan Bursa Efek Surabaya (BES) ke Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan berubah nama menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI). Bursa Efek Indonesia (disingkat BEI), dalam Bahasa Inggris disebut dengan Indonesian Stock Exchange (ISX) adalah sebuah pasar saham yang merupakan hasil penggabungan Bursa Efek Jakarta (BEJ) dengan Bursa Efek Surabaya (BES), di mana BES melebur ke dalam BEJ. Perusahaan hasil penggabungan usaha ini memulai operasinya pada 1 Desember BEI saat ini dipimpin oleh Direktur Utama Ito Warsito. BEJ menggunakan

5 52 sistem perdagangan bernama Jakarta Automated Trading System (JATS) sejak 22 Mei 1995, menggantikan sistem manual yang digunakan sebelumnya. Sistem JATS ini sendiri direncanakan akan digantikan sistem baru yang akan disediakan OMX. Untuk memberikan informasi yang lebih lengkap tentang perkembangan bursa kepada publik, BEJ mempublikasikan data pergerakan harga saham melalui media cetak dan elektronik. Satu indikator pergerakan harga saham tersebut adalah indeks harga saham. Saat ini BEI mempunyai tujuh macam indeks saham, yaitu: 1. IHSG, menggunakan semua saham tercatat sebagai komponen kalkulasi indeks. 2. Indeks Sektoral, menggunakan semua saham yang masuk dalam setiap sektor. 3. Indeks LQ 45, menggunakan 45 saham terpilih setelah melalui beberapa tahapan seleksi. 4. Indeks Individual, merupakan indeks untuk masing-masing saham didasarkan harga dasar. 5. Jakarta Islamic Index (JII), merupakan indeks perdagangan saham syariah. 6. Indeks papan umum utama dan papan pengembangan, indeks yang didasarkan pada kelompok saham yang tercatat di BEI yaitu kelompok Papan Utama dan Papan Pengembangan.

6 53 7. Indeks Kompas 100, menggunakan 100 saham pilihan harian Kompas. Adapun alamat dari Bursa Efek Indonesia adalah Gedung Bursa Efek Indonesia Jl. Jend. Sudirman Kav Jakarta Selatan, Daftar Perusahaan Jakarta Islamic Index (JII) Berikut adalah daftar dari masing-masing perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index selama periode Tabel 4.1 Daftar Perusahaan Jakarta Islamic Index (JII) ( ) No. Kode Nama Saham 1. AALI Astra Agro Lestari Tbk. 2. ADRO Adaro Energy Tbk 3. AKR AKR Corporindo Tbk. 4. ASII Astra International Indonesia Tbk. 5. ASRI Alam Sutera Realty Tbk. 6. CPIN Charoend Pokphand Indonesia Tbk. 7. ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. 8. INCO Vale Indonesia Tbk. 9. INDF Indofood Sukses Makmur Tbk. 10. INTP Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. 11. ITMG Indo Tambang Raya Megah Tbk.

7 KLBF Kalbe Farma Tbk. 13. LPKR Lippo Karawaci Tbk. 14. LSIP London Sumatera Plantation Tbk. 15. PGAS Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. 16. PTBA Tambang Batubara Bukit Asam Tbk. 17. SMGR Semen Indonesia (Persero) Tbk. 18. UNTR United Tractors Tbk. 19. UNVR Unilever Indonesia Tbk. Sumber: ICMD dan B. Hasil Uji Statistik Deskriptif Menurut Sugiyono (2004:169) Analisis deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Analisis statistik deskriptif memberikan suatu gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai minimum, maksimum, rata-rata (mean), deviasi standar dari masing-masing variabel penelitian. Hasil analisis deskriptif dilakukan dengan menggunakan eviews 7.0 terhadap variabel-variabel penelitian yang terdiri dari ROA, DER, PBV dan return saham dengan hasil sebagai berikut:

8 55 Tabel 4.2 Hasil Statistik Deskriptif Y (Return) X1 (ROA) X2 (DER) X3 (PBV) Mean Median Maximum Minimum Std. Dev Cross Sections Observations Sumber: Data sekunder yang diolah, 2015 Hasil dari analisis deskriptif di atas menunjukkan bahwa terdapat 57 observasi dari penelitian, penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode analisis data panel. Gabungan antara cross section dan time series, dengan cross section sebanyak 19 perusahaan dan time series selama 3 tahun, yaitu 2012, 2013, dan Sehingga total observasi menjadi 57. Pada variabel independen yang terdiri dari ROA, DER, dan PBV dapat diketahui bahwa variabel X1(ROA), menunjukkan nilai terkecil sebesar dan nilai yang terbesar adalah dengan nilai ratarata sebesar dan nilai deviasi standar sebesar Nilai variabel X2(DER) yang terkecil adalah dan nilai yang terbesar adalah dengan rata-rata sebesar dan nilai standar deviasi sebesar Pada variabel X3(PBV), nilai terkecil adalah sebesar sedangkan nilai terbesar adalah dengan rata-rata sebesar

9 56 dan nilai standar deviasi sebesar Sedangkan pada variabel dependen yaitu Y(Return), nilai terkecil adalah , nilai terbesar adalah , kemudian nilai rata-ratanya sebesar , dan standar deviasinya adalah C. Hasil Uji Stasioner Data Sebelum dilakukan analisis data panel pada data, diperlukan suatu uji kelayakan data untuk menunjukkan stasioneritas sebuah data dengan melakukan Uji Akar Unit atau Unit Root Test menggunakan metode Augmented Dicky-Fuller (ADF). Menggunakan hipotesis sebagai berikut: H0: Terdapat unit root (Data tidak stasioner) Ha: Tidak terdapat unit root (Data stasioner) Stasioneritas sebuah data dapat diketahui dengan melihat nilai probabilitas hasil pengujian. Pengujian kali ini menggunakan nilai α sebesat 5% (0,05). Bila hasil pengujian menunjukkan nilai lebih kecil dari nilai α, maka data yang digunakan adalah data yang stasioner. Berikut adalah hasil pengujian stasioneritas data penelitian: a. Hasil Uji Stasioner Data Return on Asset (ROA) Tabel 4.3 Hasil Uji Akar Unit ROA Null Hypothesis: X1(ROA) has a unit root Exogenous: Constant Lag Length: 1 (Automatic - based on SIC, maxlag=10) t-statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic Test critical values: 1% level % level

10 57 *MacKinnon (1996) one-sided p-values. 10% level Berdasarkan hasil uji diatas dapat diketahui bahwa nilai probabilitas ROA menunjukkan nilai sebesar , nilai ini lebih kecil dari tingkat keyakinan sebesar 0,05 yang berarti H0 ditolak dan Ha diterima. Dengan ini data ROA dianggap tidak terdapat unit root dan data stasioner b. Hasil Uji Stasioner Data Debt to Equity Ratio (DER) Tabel 4.4 Hasil Uji Akar Unit DER Null Hypothesis: X2(LnDER) has a unit root Exogenous: Constant Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=10) t-statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic Test critical values: 1% level % level % level *MacKinnon (1996) one-sided p-values. Berdasarkan hasil uji diatas dapat diketahui bahwa nilai probabilitas DER menunjukkan nilai sebesar , hasil ini diperoleh setelah data diproses dengan logaritma natural (Ln), sehingga menghasilkan nilai lebih kecil dari tingkat keyakinan sebesar 0,05 yang berarti H0 ditolak dan Ha diterima. Dengan ini data DER dianggap tidak terdapat unit root dan data stasioner.

11 58 c. Hasil Uji Stasioner Data Price to Book Value (PBV) Tabel 4.5 Hasil Uji Akar Unit PBV Null Hypothesis: X3(LnPBV) has a unit root Exogenous: Constant Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=10) t-statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic Test critical values: 1% level % level % level *MacKinnon (1996) one-sided p-values. Berdasarkan hasil uji diatas dapat diketahui bahwa nilai probabilitas PBV menunjukkan nilai sebesar , hasil ini diperoleh setelah data diproses dengan logaritma natural (Ln), sehingga menghasilkan nilai lebih kecil dari tingkat keyakinan sebesar 0,05 yang berarti H0 ditolak dan Ha diterima. Dengan ini data PBV dianggap tidak terdapat unit root dan data stasioner. d. Hasil Uji Stasioner Data Return Saham Tabel 4.6 Hasil Uji Akar Unit Return Saham Null Hypothesis: D(Y) has a unit root Exogenous: Constant Lag Length: 1 (Automatic - based on SIC, maxlag=10) t-statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic Test critical values: 1% level % level % level *MacKinnon (1996) one-sided p-values.

12 59 Berdasarkan hasil uji diatas dapat diketahui bahwa nilai probabilitas return saham menunjukkan nilai sebesar , nilai ini lebih kecil dari tingkat keyakinan sebesar 0,05 yang berarti H0 ditolak dan Ha diterima. Dengan ini data PBV dianggap tidak terdapat unit root dan data stasioner. D. Hasil Uji Regresi Data Panel 1. Hasil Estimasi dengan Model Common Effect (PLS) Hasil estimasi dengan menggunakan model pengujian common effect dengan tehnik weighted least square dapat dilihat pada hasil output dibawah ini: Tabel 4.7 Hasil Estimasi Common Effect/Pooled EGLS (Cross-Section-Weights) Dependent Variable: Y(RETURN)? Method: Pooled Least Squares Date: 01/10/16 Time: 23:59 Sample: Included observations: 3 Cross-sections included: 19 Total pool (balanced) observations: 57 Variable Coefficient Std. Error t-statistic Prob. C X1(ROA)? X2(LnDER)? X3(LnPBV)? R-squared Mean dependent var Adjusted R-squared S.D. dependent var S.E. of regression Akaike info criterion Sum squared resid Schwarz criterion Log likelihood Hannan-Quinn criter F-statistic Durbin-Watson stat Prob(F-statistic) Sumber: Hasil olah data, 2015

13 60 Hasil pengujian diatas menunjukkan bahwa slope variabel ROA sebesar , slope DER sebesar , slope PBV sebesar Sementara nilai p-value ROA adalah , DER sebesar , dan PBV sebesar ini menunjukkan bahwa hanya DER yang tidak signifikan secara parsial. Nilai probabilitas uji F adalah sebesar yang berarti semua variabel signifikan secara simultan. 2. Hasil Estimasi dengan Model Fixed Effect Hasil estimasi dengan menggunakan model fixed effect dengan tehnik weighted least square dapat dilihat pada hasil output dibawah ini: Tabel 4.8 Hasil Estimasi Fixed Effect/LSDV-EGLS (Cross-Section-Weights) Dependent Variable: Y(RETURN)? Method: Pooled Least Squares Date: 01/10/16 Time: 23:57 Sample: Included observations: 3 Cross-sections included: 19 Total pool (balanced) observations: 57 Variable Coefficient Std. Error t-statistic Prob. C X1(ROA)? X2(LnDER)? X3(LnPBV)? Fixed Effects (Cross) _AALI--C _ADR--C _AKR--C _ASII--C _ASRI--C _CPIN--C _ICBP--C _INCO--C _INDF--C _INTP--C _ITMG--C _KLBF--C

14 61 _LPKR--C _LSIP--C _PGAS--C _PTBA--C _SMGR--C _UNTR--C _UNVR--C Cross-section fixed (dummy variables) Effects Specification R-squared Mean dependent var Adjusted R-squared S.D. dependent var S.E. of regression Akaike info criterion Sum squared resid Schwarz criterion Log likelihood Hannan-Quinn criter F-statistic Durbin-Watson stat Prob(F-statistic) Sumber: Hasil olah data, 2015 Hasil koefisien untuk variabel independen yang terdiri dari ROA adalah sebesar , DER sebesar dan PBV sebesar Berdasarkan perhitungan dari dua variabel independen yaitu ROA dan DER menunjukkan nilai p-value < 0.05, sehingga kedua variabel tersebut tidak signifikan, sedangkan variabel PBV signifikan karena p-value > 0.05 yaitu sebesar Nilai intersep untuk masing-masing perusahaan adalah AALI sebesar , ADR sebesar , AKR sebesar , ASII sebesar , ASRI sebesar , CPIN sebesar , ICBP sebesar , INCO sebesar , INDF sebesar , INTP sebesar , ITMG sebesar , KLBF sebesar , LPKR sebesar , LSIP sebesar , PGAS sebesar , PTBA sebesar , SMGR sebesar , UNTR sebesar , UNVR sebesar

15 62 3. Hasil Estimasi dengan Model Random Effect Hasil estimasi dengan menggunakan model random effect dapat dilihat pada hasil output dibawah ini: Tabel 4.9 Hasil Estimasi Random Effect/Pooled EGLS (cross-section Random Effect) Dependent Variable: Y? Method: Pooled EGLS (Cross-section random effects) Date: 01/11/16 Time: 00:08 Sample: Included observations: 3 Cross-sections included: 19 Total pool (balanced) observations: 57 Variable Coefficient Std. Error t-statistic Prob. C X1? X2(LnDER)? X3(LnPBV)? Random Effects (Cross) _AALI--C _ADR--C _AKR--C _ASII--C _ASRI--C _CPIN--C _ICBP--C _INCO--C _INDF--C _INTP--C _ITMG--C _KLBF--C _LPKR--C _LSIP--C _PGAS--C _PTBA--C _SMGR--C 7.06E-05 _UNTR--C _UNVR--C R-squared Mean dependent var Adjusted R-squared S.D. dependent var S.E. of regression Sum squared resid F-statistic Durbin-Watson stat Prob(F-statistic) Sumber: Hasil olah data, 2015

16 63 Hasil dari intersep (C) sebesar merupakan hasil dari nilai rata-rata dari komponen kesalahan random (random error component). Nilai random effect menunjukkan seberapa besar perbedaan kesalahan random sebuah perusahaan terhadap nilai rata-rata intersep semua perusahaan, sebagai contoh pada perusahaan AALI adalah ini menunjukkan seberapa besar perbedaan komponen kesalahan random perusahaan AALI dengan nilai intersep rata-rata semua perusahaan. Jika dijumlahkan semua random effect maka akan menghasilkan angka nol. 4. Hasil Uji Pemilihan Model Regresi Data Panel a. Uji Chow / Likelihod Ratio Test ( Common Effect atau Fixed Effect) Uji chow (chow test)/likelihood ratio test juga biasa disebut dengan uji signifikasi fixed effect (uji F), yang merupakan uji perbedaan dua regresi yang digunakan unuk membuat keputusan apakah sebaiknya menambah variabel dummy untuk mengetahui intersep berbeda antar perusahaan dengan fixed effect atau atau tidak (Widarjono, 2009). Hasil dari uji F dapat dilihat pada hasil output dibawah ini: Redundant Fixed Effects Tests Pool: Fixed Test cross-section fixed effects Tabel 4.10 Hasil Uji Chow Effects Test Statistic d.f. Prob. Cross-section F (18,35) Cross-section Chi-square Sumber: Hasil olah data, 2015

17 64 Dalam pengujian ini dilakukan dengan hipotesis sebagai berikut: H0: Menggunakan Common Effect Model H1: Menggunakan Fixed Effect Model Hasil dari pengujian diatas menunjukkan bahwa uji F signifikan (pvalue) adalah sebesar yang berarti lebih kecil dari 5% (0.05), sehingga H0 ditolak, Maka model fixed effect lebih baik dibandingkan model PLS/common effect. b. Uji Hausman (Fixed Effect vs Random Effect) Pada pengujian sebelumnya didapatkan hasil bahwa model fixed effect lebih baik dari pada model PLS/common effect. Metode pengujian selanjutnya adalah uji hausman, suatu metode pengujian dengan membandingkan antara fixed effect dan random effect, metode ini dikembangkan oleh Hausman. Pengukuran statistic uji hausman mengikuti distribusi chi square dengan Df (Degree of Freedom) sebanyak k,dimana k adalah jumlah variabel independen, jika nilai statistic hausman lebih besar dari nilai kritisnya, maka model yang tepat adalah model fixed effect, dan sebaliknya (Widarjono,2099). Hasil dari uji hausman dapat dilihat pada hasil output dibawah ini:

18 65 Correlated Random Effects - Hausman Test Pool: POOL Test cross-section random effects Tabel 4.11 Hasil Uji Hausman Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob. Cross-section random Sumber: Hasil olah data, 2015 Hipotesis uji Hausman H0: Random Effects Model H1: Fixed Effects Model Apabila chi square hitung > chi square table dan p-value signifikan, maka H0 ditolak dan model fixed effect lebih tepat digunakan, begitupun sebaliknya. Berdasarkan hasil output uji hausman, dapat diketahui nilai chi square hitung > chi square table yaitu > dan dengan melihat nilai p-value = < 5% (0.05) sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model fixed effect lebih baik dibandingkan dengan model random effect. Sehingga tidak perlu dilakukan pengujian lagrange multiplier lebih lanjut. Berdasarkan hasil uji chow dan uji hausman, diketahui bahwa model mengikuti fixed effect. Dari hasil estimasi dengan menggunakan metode model fixed effect dapat ditulis persamaan regresi sebagai berikut:

19 66 Y = ROA LnDER LnPBV Nilai konstanta pada persamaan sebesar menunjukkan bahwa apabila semua variabel independen (ROA, DER, PBV) dianggap bernilai 0, maka besarnya return saham adalah Nilai koefisien regresi ROA sebesar artinya apabila ROA mengalami kenaikan sebesar 1 sedangkan variabel independen lain dianggap konstan, maka return saham mengalami kenaikan sebesar Nilai koefisien regresi DER sebesar artinya apabila DER mengalami kenaikan sebesar 1 sedangkan variabel lainnya dianggap konstan, maka return saham mengalami kenaikan sebesar Nilai koefisien regresi PBV sebesar artinya apabila PBV mengalami kenaikan sebesar 1 sedangkan variabel lainnya dianggap konstan, maka return saham mengalami kenaikan sebesar E. Uji Hipotesis 1. Hasil Uji Regresi Parsial (Uji t) Pengujian secara parsial untuk mengetahui pengaruh variabel independen yang terdiri dari ROA, DER, PBV terhadap return saham menggunakan pengujian statistic uji-t pada tingkat signifikansi α = 5%. Pengujian secara parsial ini dimaksudkan untuk melihat seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen (Gujarati, 1999).

20 67 Berdasarkan hasil pengujian model sebelumnya, maka digunakan pengujian statistic uji-t dengan model fixed effect. Berikut hasil pengujian signifikansi t yang diperoleh dari output model fixed effect: Tabel 4.12 Hasil Uji Parsial (t-test) Variable Coefficient Std. Error t-statistic Prob. C X1(ROA)? X2(DER)? X3(PBV)? Sumber: Hasil olah data, 2015 Berdasarkan pada hasil pengujian t-test, variabel ROA terhadap return saham menghasilkan nilai statistik t sebesar dengan tingkat signifikansi (p-value) = (>0,05). Oleh karena nilai p-value > α (5%) maka dengan demikian Ha1 ditolak dan menerima H01 yang berarti bahwa ROA berpengaruh positif tapi tidak signifikan terhadap return saham. Pengujian variabel DER terhadap return saham menghasilkan nilai t sebesar dengan tingkat signifikansi (p-value) = (>0,05). Oleh karena nilai p-value > α (5%) maka dengan demikian Ha2 ditolak, dan menerima H02 yang berarti bahwa DER berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap return saham. Pengujian variabel PBV terhadap return saham menghasilkan nilai t sebesar dengan tingkat signifikansi (p-value) = (<0,05). Oleh karena nilai p-value < α (5%) maka dengan demikian H03 ditolak, dan

21 68 menerima Ha3 yang berarti bahwa PBV berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap return saham. 2. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R 2 ) Berdasarkan hasil uji diatas dapat diketahui bahwa digunakan lebih dari satu variabel independen, sehingga penelitian ini menggunakan adjusted R square untuk mengetahui presentasi pengaruh variable independen secara serentak terhadap variabel dependen. Berdasarkan pada table 4.7, diketahui bahwa nilai adjusted R square adalah Nilai ini menunjukkan bahwa sebesar 39,43% perubahan variabel dependen dapat dijelaskan oleh penentu variabel tertentu dalam model, sedangkan 60,57% dipengaruhi oleh variabel lain di luar model. F. Pembahasan Hasil Penelitian 1. Pengaruh Return on Asset (ROA) terhadap Return Saham Variabel Return on Asset (ROA) secara parsial terhadap return saham menghasilkan nilai statistic t sebesar dengan tingkat signifikansi (p-value) = (>0,05), berarti ROA berpengaruh positif tapi tidak signifikan terhadap return saham, ini menunjukkan bahwa perusahaan yang memiliki Return on Asset (ROA) yang lebih besar tidak konsisten memiliki return saham yang lebih besar. Return on assets (ROA) yang positif menunjukkan bahwa dari total aktiva yang dipergunakan untuk beroperasi, perusahaan mampu

22 69 memberikan laba bagi perusahaan. Akan tetapi di sisi lain perusahaan yang memiliki kondisi Return on Asset (ROA) yang baik tidak berpotensi mempengaruhi daya tarik investor terhadap perusahaan. Investor mempunyai keyakinan potensi saham pada perusahaan akan membaik meskipun pada suatu saat profitabilitas sedang tidak baik. Kondisi ini membuat harga saham perusahaan tersebut menjadi meningkat sehingga peningkatan Return on Asset (ROA) tidak akan berdampak pada return saham perusahaan (Christanti, 2009). Hasil ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh Kurniawan (2013) dan Wingsih (2013) yang menyatakan bahwa ROA berpengaruh signifikan terhadap return saham. 2. Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) terhadap Return Saham Variabel Debt to Equity Ratio (DER) secara parsial terhadap return saham menghasilkan nilai t sebesar dengan tingkat signifikansi (p-value) = (>0,05). Oleh karena nilai p-value > α (5%), berarti DER berpengaruh berpengaruh positif tapi tidak signifikan terhadap return saham. Hasil ini mengindikasikan bahwa perubahan yang terjadi pada DER yang dapat diperoleh pada laporan keuangan perusahaan tidak mempengaruhi keputusan atas perubahan harga saham pada indeks saham Jakarta Islamic Indeks (JII). Hal ini dapat terjadi karena besar kemungkinan para investor tidak memandang pentingnya penggunaan hutang maupun tingkat pengembalian

23 70 bunga dan pokok hutang, yang tidak mempengaruhi persepsi investor terhadap keuntungan di masa yang akan datang. Hasil ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Kurniawan (2013) dan Najmiyah (2014) yang menyatakan bahwa DER secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. Namun penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian Wingsih (2013) yang menyatakan bahwa DER secara parsial berpengaruh signifikan terhadap return saham. 3. Pengaruh Price to Book Value (PBV) terhadap Return Saham Variabel Price to Book Value (PBV) secara parsial terhadap return saham menghasilkan nilai t sebesar dengan tingkat signifikansi (p-value) = (<0,05). Oleh karena nilai p-value < α (5%), berarti PBV berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham. Hasil ini mengindikasikan bahwa perubahan yang terjadi pada PBV yang diperoleh pada laporan keuangan perusahaan dapat mempengaruhi keputusan atas perubahan harga saham pada indeks saham Jakarta Islamic Indeks (JII). Price to Book Value (PBV) merupakan rasio pasar (market ratio) yang digunakan untuk mengukur kinerja harga pasar saham terhadap nilai bukunya. Semakin tinggi rasio Price to Book Value (PBV) yang menunjukkan semakin berhasil perusahaan menciptakan nilai bagi pemegang saham (Sari, 2013). Hasil penelitian ini sesuai dengan signaling theory dimana ketika informasi yang dirilis oleh perusahaan, maka investor

24 71 akan mengetahui seberapa besar nilai suatu perusahaan. Semakin baik nilai perusahaan, maka investor akan semakin tertarik untuk menginvestasikan dananya. Dengan begitu harga saham akan naik dan mempengaruhi tingkat return saham di masa yang akan datang. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Indriani (2014) yang menyatakan bahwa secara parsial PBV berpengaruh signifikan terhadap return saham. Namun penelitian ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh Hermi (2013), Kautsar (2013), dan Najmiyah (2014) yang menyimpulkan bahwa variabel PBV tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Dalam penelitian ini, sampel yang dijadikan objek penelitian adalah perusahaan yang bergerak di bidang farmasi dari tahun 2011 sampai dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan Sampel yang dijadikan objek penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun 2011 sampai dengan 2014. Perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah perusahaan industri asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode tahun 2010-2013.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Uji akar akar unit yang bertujuan untuk menganalisis data time series

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Uji akar akar unit yang bertujuan untuk menganalisis data time series 44 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisa Kelayakan Data 4.1.1 Uji Stasioner Uji akar akar unit yang bertujuan untuk menganalisis data time series stasioner (tidak ada akar akar unit) atau tidak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum 1. Sejarah Perkembangan BEI dan perusahaan Manufaktur Sejarah Bursa Efek Indonesia yang didirikan oleh pemerintah Belanda di mulai sejak tahun 1912 namun kemudian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. obyek penelitian pada indeks saham Jakarta Islamic Index (JII) yang

BAB III METODE PENELITIAN. obyek penelitian pada indeks saham Jakarta Islamic Index (JII) yang 29 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di DKI Jakarta, dengan menggunakan obyek penelitian pada indeks saham Jakarta Islamic Index (JII) yang terdapat di Bursa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 55 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Obyek pada penelitian ini adalah perusahaan yang masuk kedalam Jakarta Islamic Index pada tahun 2015. Jakarta Islamic Index melakukan penyaringan

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran 1. Daftar Sampel Perusahaan Makanan dan Minuman

LAMPIRAN. Lampiran 1. Daftar Sampel Perusahaan Makanan dan Minuman LAMPIRAN Lampiran 1 Daftar Sampel Perusahaan Makanan dan Minuman No Nama Perusahaan Tanggal Listing Kriteria 1 2 3 1. PT. Cahaya Kalbar Tbk 9 Juli 1996 2. PT. Delta Djakarta Tbk 27 Februari 1984 3. PT.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tahun berturut-turut, dari tahun

BAB III METODE PENELITIAN. tahun berturut-turut, dari tahun BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan mengunduh data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), dengan memilih perushaan yang terdaftar di LQ45 selama 5 tahun berturut-turut,

Lebih terperinci

Lampiran 1. Sampel Penelitian

Lampiran 1. Sampel Penelitian Lampiran 1. Sampel Penelitian No Keterangan Jumlah Perusahaan 1 Total industri food and beverage yang 16 terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2007-2012 2 Tidak mempublikasikan data mengenai 3

Lebih terperinci

Daftar Perusahaan yang Menjadi Sampel Penelitian

Daftar Perusahaan yang Menjadi Sampel Penelitian Lampiran 1 Daftar Perusahaan yang Menjadi Sampel Penelitian No. Nama Perusahaan 1 PT. Colorpak Indonesia 2 PT. Gudang Garam 3 PT. Sumi Indo Kabel 4 PT. Multi Bintang Indonesia 5 PT. Metrodata Electronics

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai dari bulan September di Jakarta dengan menggunakan data pada perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Ghozali, Imam Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS 19 Cetakan V. Badan Penerbit Universitas Dipenogoro, Semarang.

DAFTAR PUSTAKA. Ghozali, Imam Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS 19 Cetakan V. Badan Penerbit Universitas Dipenogoro, Semarang. 106 DAFTAR PUSTAKA Abied Luthfi Safitri.2013. Pengaruh Earning Per Share, Price Earning Ratio, Return On Asset, Debt to Equity Ratio dan Market Value Added Terhadap Harga Saham dalam Kelompok Jakarta Islamic

Lebih terperinci

PENGARUH OPM, ROE DAN ROA TERHADAP PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN LEMBAGA PEMBIAYAAN DI INDONESIA. Surya Perdana 1, Eni Hartanti 2

PENGARUH OPM, ROE DAN ROA TERHADAP PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN LEMBAGA PEMBIAYAAN DI INDONESIA. Surya Perdana 1, Eni Hartanti 2 PENGARUH OPM, ROE DAN ROA TERHADAP PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN LEMBAGA PEMBIAYAAN DI INDONESIA Surya Perdana 1, Eni Hartanti 2 Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik, Matematika dan IPA, Universitas

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN 85 Lampiran 1. Daftar Populasi Dan Pemilihan Sampel Perusahaan No Kode Nama Perusahaan Kriteria Sampel 1 2 3 1 ADES Akasha Wira Internasional Tbk,PT v v v 2 AQUA PT Aqua Golden Mississippi Tbk

Lebih terperinci

Lampiran 1 : Pemilihan Bank Melalui Kriteria Berdasarkan Purposive Sampling

Lampiran 1 : Pemilihan Bank Melalui Kriteria Berdasarkan Purposive Sampling Lampiran 1 : Pemilihan Bank Melalui Kriteria Berdasarkan Purposive Sampling No Nama Bank Kriteria 1 Kriteria 2 Yang memenuhi kriteria 1 dan 2 1 PT. BPD Aceh 2 PT. BPD Bali 3 PT. BPD Bengkulu - - 4 PT.

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Silalahi dalam Eliyawati (2012) penelitian kuantitatif yaitu

III. METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Silalahi dalam Eliyawati (2012) penelitian kuantitatif yaitu III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Silalahi dalam Eliyawati (2012) penelitian kuantitatif yaitu penelitian

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Sampel Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEI sejak awal periode 2010-2014. Dari 14 perusahaan tercatat ada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 46 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan pembiayaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2013.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bursa Efek Indonesia (BEI), karena perusahaan yang akan diambil merupakan perusahaan yang telah go public

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh debt to equity ratio. sampel penelitian dengan rincian sebagai berikut :

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh debt to equity ratio. sampel penelitian dengan rincian sebagai berikut : 44 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengumpulan Data Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh debt to equity ratio (DER), price to earning ratio (PER), dan earning pershare (EPS) terhadap return

Lebih terperinci

Penerimaan Pajak dan Pengeluaran Pemerintah kota Tebing Tinggi Tahun (juta rupiah)

Penerimaan Pajak dan Pengeluaran Pemerintah kota Tebing Tinggi Tahun (juta rupiah) Lampiran I Penerimaan Pajak dan Pengeluaran Pemerintah kota Tebing Tinggi Tahun 1983-2007 (juta rupiah) Tahun Penerimaan Pajak Pengeluaran Pemerintah 1983 150.392 1.627.530 1984 155.699 1.842300 1985 149.670

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Blue chip Istilah ini sebenarnya berasal dari istilah di kasino, di mana blue chip mengacu pada counter yang memiliki nilai paling besar. saham blue chip

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. di Indonesia, pengertian mengenai industri real estate tercantum

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. di Indonesia, pengertian mengenai industri real estate tercantum BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Industri property & real estate dan konstruksi bangunan pada umumnya merupakan dua hal yang berbeda. Real estate merupakan tanah dan semua peningkatan permanen

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan data dari tiga variabel independen serta dua

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan data dari tiga variabel independen serta dua BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Penelitian ini menggunakan data dari tiga variabel independen serta dua variabel dependen. Variabel independen dalam penelitian ini yaitu kepemilikan

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Manurung,Mandala dan Pratama Rahardja (2004). Uang,Perbankan, dan Ekonomi Moneter. Jakarta. Lembaga Penerbit FEUI

DAFTAR PUSTAKA. Manurung,Mandala dan Pratama Rahardja (2004). Uang,Perbankan, dan Ekonomi Moneter. Jakarta. Lembaga Penerbit FEUI DAFTAR PUSTAKA Kasmir. (2015). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta : Raja Grafindo Persada Hasibuan, Malayu. (2007). Dasar-dasar Perbankan. Cetakan Keenam. Jakarta : Bumi Aksara Husnan, Suad & Enny P. (2012).

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran 1 Data Penelitian

LAMPIRAN. Lampiran 1 Data Penelitian LAMPIRAN Lampiran 1 Data Penelitian Kota/Kab Tahun PDRB INV LBR Bogor 2009 1273760 110108 111101 2010 1335090 1382859 268543 2011 1439103 23266318 268543 2012 1527428 23266318 268543 2013 1628110 23272174

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. yaitu desain penelitian yang disusun dalam rangka memberikan gambaran secara

III. METODE PENELITIAN. yaitu desain penelitian yang disusun dalam rangka memberikan gambaran secara III. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif, yaitu desain penelitian yang disusun dalam rangka memberikan gambaran secara sistematis

Lebih terperinci

Lampiran 1 Data Penyerapan Tenaga Kerja, PDRB, Pengeluaran Pemerintah, dan Upah Riil Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Barat tahun

Lampiran 1 Data Penyerapan Tenaga Kerja, PDRB, Pengeluaran Pemerintah, dan Upah Riil Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Barat tahun 72 Lampiran 1 Data Penyerapan Tenaga Kerja, PDRB, Pengeluaran Pemerintah, dan Upah Riil Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Barat tahun 2005-2010 Kode Kabupaten/Kota Tahun Bekerja PDRB Pengeluaran Pemerintah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pola sejumlah data, kemudian menyajikan informasi tersebut dalam bentuk yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pola sejumlah data, kemudian menyajikan informasi tersebut dalam bentuk yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Deskriptif Kuantitatif, yaitu menggunakan metode numerik dan grafis untuk mengenali pola sejumlah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data laporan keuangan dan laporan tahunan perusahaan-perusahaan lembaga pembiayaan yang terdaftar

Lebih terperinci

Lampiran 1 Daftar Populasi Sampel Penelitian

Lampiran 1 Daftar Populasi Sampel Penelitian Lampiran 1 Daftar Populasi Sampel Penelitian No. Kode Nama Perusahaan Kriteria Sampel 1 2 3 Ke 1. ASII PT. Astra Internasional, Tbk. 1 2. AUTO PT. Astra Otoparts, Tbk. 2 3. BRAM PT. Indokordsa, Tbk. 3

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN ANALISIS 49 BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Analisis Deskripsi Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data panel yang merupakan data gabungan antara cross section dan data time series. Adapun

Lebih terperinci

Lampiran 1. Data Penelitian

Lampiran 1. Data Penelitian Cilacap Banyumas Purbalingga Banjarnegara Kebumen Purworejo Wonosobo Magelan g Lampiran 1. Data Penelitian Kab / Kota Tahun Kemiskinan UMK TPT AMH LnUMK (%) (Rb Rp) (%) (%) 2010 18.11 698333 13.4565 9.75

Lebih terperinci

Lampiran 1. Jumlah Deposito, Suku Bunga Deposito, dan Inflasi di Indonesia Tahun

Lampiran 1. Jumlah Deposito, Suku Bunga Deposito, dan Inflasi di Indonesia Tahun 69 Lampiran 1. Jumlah Deposito, Suku Bunga Deposito, dan Inflasi di Indonesia Tahun 2004-2010 Periode sbdepo Inflasi depo Jan-04 6.27 0.57 426.424 Feb-04 5.99-0.02 409.204 Mar-04 5.86 0.36 401.686 Apr-04

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Pemerintah Kabupaten/Kota Se propinsi

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Pemerintah Kabupaten/Kota Se propinsi BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Setelah dilakukan pengumpulan data yang berupa laporan realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Pemerintah Kabupaten/Kota Se propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tipe penelitian ini adalah penelitian eksplanasi (explanatory research). Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tipe penelitian ini adalah penelitian eksplanasi (explanatory research). Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian ini adalah penelitian eksplanasi (explanatory research). Penelitian eksplanasi merupakan penelitian yang menjelaskan hubungan, perbedaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. dilakukan untuk mengetahui seberapa pengaruh variabel-variabel independen

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. dilakukan untuk mengetahui seberapa pengaruh variabel-variabel independen BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Deskripsi Data Penelitian Jenis data yang digunakan adalah data panel yang berbentuk dari tahun 2006 sampai tahun 2013 yang mencakup 33 propinsi di Indonesia. Penelitian ini

Lebih terperinci

1) Kriteria Ekonomi Estimasi model dikatakan baik bila hipotesis awal penelitian terbukti sesuai dengan tanda dan besaran dari penduga.

1) Kriteria Ekonomi Estimasi model dikatakan baik bila hipotesis awal penelitian terbukti sesuai dengan tanda dan besaran dari penduga. LAMPIRAN Lampiran 1. Evaluasi Model Evaluasi Model Keterangan 1) Kriteria Ekonomi Estimasi model dikatakan baik bila hipotesis awal penelitian terbukti sesuai dengan tanda dan besaran dari penduga. 2)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu Dan Tempat Penelitian Penelitian ini merupakan studi empiris dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh antara Return On Equity, Price Earning Ratio, dan Debt to Equity

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi adalah jumlah dari keseluruhan objek (satuan-satuan / individu-individu) yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi adalah jumlah dari keseluruhan objek (satuan-satuan / individu-individu) yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel 3.1.1 Populasi Populasi adalah jumlah dari keseluruhan objek (satuan-satuan / individu-individu) yang karakteristiknya hendak diduga (Ferdinand, 2006).

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Brigham dan Houston Dasar-dasar Manajemen Keuangan Buku 2. Jakarta: Salemba Empat.

DAFTAR PUSTAKA. Brigham dan Houston Dasar-dasar Manajemen Keuangan Buku 2. Jakarta: Salemba Empat. DAFTAR PUSTAKA Ajeng Dewi Kurnianto. 2013. Analisis Pengaruh EPS, ROE, DER, dan CR Terhadap Harga Saham Dengan PER Sebagai Variabel Moderating (Studi Kasus Pada Saham Indeks LQ45 Periode 2009-2011 Yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Dan Sumber Data Dalam penelitian ini metode penelitian yang digunakan adalah studi peristiwa (event study), dimana event study merupakan salah satu metode penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan Sampel yang dijadikan objek penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun 2013 sampai dengan 2015. Perusahaan

Lebih terperinci

Kata Kunci : Struktur Aktiva, Profitabilitas, Pertumbuhan Penjualan, dan Struktur Modal

Kata Kunci : Struktur Aktiva, Profitabilitas, Pertumbuhan Penjualan, dan Struktur Modal PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILITAS, DAN PERTUMBUHAN PENJUALAN TERHADAP STRUKTUR MODAL (Studi pada Perusahaan Telekomunikasi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2011-2015) THE INFLUENCE

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Index di Bursa Efek Indonesia yang beralamat di Jl. Sudirman kav Yang mana

BAB III METODE PENELITIAN. Index di Bursa Efek Indonesia yang beralamat di Jl. Sudirman kav Yang mana BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penilitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang terdaftar dalam Jakarta Islamic Index di Bursa Efek Indonesia yang beralamat di Jl. Sudirman kav 52-5.

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERHADAP JUMLAH PENDUDUK MISKIN DI PROVINSI KALIMANTAN SELATAN ( ) JURNAL

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERHADAP JUMLAH PENDUDUK MISKIN DI PROVINSI KALIMANTAN SELATAN ( ) JURNAL ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERHADAP JUMLAH PENDUDUK MISKIN DI PROVINSI KALIMANTAN SELATAN ( 2010-2015 ) JURNAL Oleh : Nama : Faza Ibnu Redha No. Mahasiswa : 13313262 Program Studi : Ilmu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Metodologi penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kuantitatif karena sesuai dengan tujua penelitian. Metode penelitian

Lebih terperinci

BAB IV. Analisis Data. 4.1 Gambaran Umum dan Depskriptif Obyek Penelitian

BAB IV. Analisis Data. 4.1 Gambaran Umum dan Depskriptif Obyek Penelitian 62 BAB IV Analisis Data 4.1 Gambaran Umum dan Depskriptif Obyek Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian Obyek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah bank bank yang beroperasi di

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 45 pada tahun , maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 45 pada tahun , maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut: BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan didukung oleh teoriteori yang dipelajari dan hasil pembahasan yang diperoleh mengenai analisis rasio keuangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu dengan objek penelitian yang difokuskan pada Perusahaan

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu  dengan objek penelitian yang difokuskan pada Perusahaan BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian untuk mendapatkan data dilakukan terhitung dari bulan Maret - Desember 2016. Tempat penelitian ini adalah di pojok bursa efek yang

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN 43 BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN Pada bagian dari penelitian ini akan menguji permodelan dengan panel data, pengujian asumsinya, serta pembahasan analisis atas hasil dari regresi panel data tersebut. 4.1

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1) Secara statistik variabel dana pihak ketiga mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode Dari 17 perusahaan yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode Dari 17 perusahaan yang BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek penelitian ini adalah perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2015. Dari 17 perusahaan yang dijadikan objek

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data sekunder

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data sekunder 4.1 Deskripsi Data Penelitian BAB IV HASIL DAN ANALISIS Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari berbagai sumber yaitu website resmi badan pusat statistik dan badan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Responden Dalam gambaran umum mengenai responden ini akan disajikan data yang telah diperolah dari penelitian yang telah dilakukan pada 100 orang

Lebih terperinci

RISET ITU MUDAH. Salah satu contoh pertanyaan yang mungkin muncul di benak kita adalah:

RISET ITU MUDAH. Salah satu contoh pertanyaan yang mungkin muncul di benak kita adalah: Rangga Handika Salah satu contoh pertanyaan yang mungkin muncul di benak kita adalah: Apakah berinvestasi pada saham bisa menutup penurunan pendapatan real kita yang tergerus inflasi? Untuk itu, marilah

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA Alwi, Iskandar Z. 2008. Pasar Modal Teori dan Aplikasi, Jakarta: Yayasan Pancur Siwah. Amanda, Astrid dan DKK. 2012. Pengaruh Debt To Equity Ratio, Return On Equity, Earning Per Share Dan

Lebih terperinci

Daftar Perusahaan Indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia Tahun

Daftar Perusahaan Indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia Tahun Lampiran 1 Daftar Perusahaan Indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2012 No Emiten Kode Emiten Sektor Industri Tanggal Listing 1 PT. Astra Agro Lestari Tbk AALI Pertanian 09 Desember 1997 2 PT.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. standar deviasi suatu data. Hasil analisis deskiptif didapatkan dengan. Tabel 4.1 Analisis Statistik Deskriptif

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. standar deviasi suatu data. Hasil analisis deskiptif didapatkan dengan. Tabel 4.1 Analisis Statistik Deskriptif 50 A. Statistik Deskriptif BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui deskripsi suatu data, analisis ini dilakukan dengan melihat nilai maksimum, minimum, mean,dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menyangkut aplikasi teori untuk memecahkan permasalahan tertentu.

BAB III METODE PENELITIAN. menyangkut aplikasi teori untuk memecahkan permasalahan tertentu. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ini merupakan penelitian terapan yaitu penelitian yang menyangkut aplikasi teori untuk memecahkan permasalahan tertentu. Pendekatan yang digunakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Analisa penilaian kinerja saham Jakarta Islamic Index dalam penelitian ini,

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Analisa penilaian kinerja saham Jakarta Islamic Index dalam penelitian ini, BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN Analisa penilaian kinerja saham Jakarta Islamic Index dalam penelitian ini, diukur dengan menggunakan rasio Sharpe yaitu diukur dengan cara membandingkan antara premi risiko

Lebih terperinci

PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO

PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR), BEBAN OPERASIONAL TERHADAP PENDAPATAN OPERASIONAL (BOPO), DAN LOAN TO DEPOSIT RATIO (LDR) TERHADAP KINERJA PERBANKAN (STUDI PADA BANK YANG LISTING DI BURSA EFEK INDONESIA

Lebih terperinci

Anggi Mustika Sari / Pembimbing : Aji Sukarno SE., MM

Anggi Mustika Sari / Pembimbing : Aji Sukarno SE., MM PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KOEFISIEN RESPON LABA DENGAN KEBIJAKAN DIVIDEN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (STUDI PADA PERUSAHAAN LQ 45 TAHUN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Portofolio Optimal Menggunakan Model Indeks Tunggal

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Portofolio Optimal Menggunakan Model Indeks Tunggal BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Portofolio Optimal Menggunakan Model Indeks Tunggal Dalam portofolio yang dibentuk, kita membentuk kombinasi yang optimal dari beberapa asset (sekuritas) sehingga

Lebih terperinci

Lampiran 1. Pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara Tahun (%)

Lampiran 1. Pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara Tahun (%) Lampiran 1 Pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2010-2014 Kab. Asahan 18 13 20 69 9 Kab. Dairi 0 59 41 82-35 Kab. Deli Serdang 13 159 27 22 22 Kab.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. provinsi. Dalam satu karesidenan terdiri dari beberapa kapupaten atau kota.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. provinsi. Dalam satu karesidenan terdiri dari beberapa kapupaten atau kota. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Wilayah Penelitian Karesidenan adalah sebuah pembagian administratif dalam sebuah provinsi. Dalam satu karesidenan terdiri dari beberapa kapupaten atau kota.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Deskriptif Statistik Variabel Terikat, Variabel Bebas dan Variabel Kontrol

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Deskriptif Statistik Variabel Terikat, Variabel Bebas dan Variabel Kontrol 51 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Deskriptif Statistik Variabel Terikat, Variabel Bebas dan Variabel Kontrol Tabel dibawah ini menunjukkan statistik deskriptif atas variabel-variabel yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Kuncoro (2013: 145). Data kuantitatif adalah data yang

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Kuncoro (2013: 145). Data kuantitatif adalah data yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data 3.1.1. Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu data kuantitatif. Menurut Kuncoro (2013: 145). Data kuantitatif adalah data

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Profil Responden Penelitian ini menggunakan data sekunder, yaitu peneliti dapat memperoleh data secara tidak langsung dari perusahaan. Data dalam penelitian ini diperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan akhir yang ingin dicapai oleh perusahaan yaitu untuk memperoleh profit atau laba yang maksimal. Sehingga dalam laporan keuangan, profitabilitas merupakan ukuran

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisa Data Panel Guna menjawab pertanyaan penelitian sebagaimana telah diutarakan dalam Bab 1, dalam bab ini akan dilakukan analisa data melalui tahap-tahap yang telah

Lebih terperinci

LAMPIRAN Langkah-Langkah Pemilihan Model Regresi Data Panel

LAMPIRAN Langkah-Langkah Pemilihan Model Regresi Data Panel LAMPIRAN Langkah-Langkah Pemilihan Model Regresi Data Panel Hasil Common Effect Method: Panel Least Squares Date: 12/06/11 Time: 18:16 C 12.40080 1.872750 6.621707 0.0000 LOG(PDRB) 0.145885 0.114857 1.270151

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. ada hubungannya dengan masalah yang dianalisis, disajikan dalam bentuk

METODE PENELITIAN. ada hubungannya dengan masalah yang dianalisis, disajikan dalam bentuk 30 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data yang telah diolah oleh pihak pengumpul data primer serta melalui studi pustaka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian adalah Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE),

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian adalah Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), 39 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian adalah Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), Earning Per Share (EPS), Ukuran Perusahaan (FIRM SIZE) dan Harga Saham. Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Sampel Data Pada bagian ini, peneliti menerapkan prosedur input data sesuai yang dijelaskan pada metodologi penelitian. Pada penerapan proses input data tersebut peneliti

Lebih terperinci

Analisis Pembentukan Portofolio Optimal Menggunakan Metode Single Indeks Saham. Presented By : Slamet Hidayatulloh

Analisis Pembentukan Portofolio Optimal Menggunakan Metode Single Indeks Saham. Presented By : Slamet Hidayatulloh Analisis Pembentukan Portofolio Optimal Menggunakan Metode Single Indeks Saham Pada Jakarta Islamic Index (JII) Presented By : Slamet Hidayatulloh BAB I ( LATAR BELAKANG, RUMUSAN DAN BATASAN MASALAH )

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang dijalankan sesuai prinsip syariah. Prinsip-prinsip syariah tersebut

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang dijalankan sesuai prinsip syariah. Prinsip-prinsip syariah tersebut 43 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Pada penelitian ini yang dijadikan sebagai obyek adalah Jakarta Islamic Indeks yang listing di BEI. Jakarta Islamic Index (JII) adalah index

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran Umum Penelitian dan Data Deskriptif. dimaksudkan untuk digunakan sebagai tolak ukur (benchmark)

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran Umum Penelitian dan Data Deskriptif. dimaksudkan untuk digunakan sebagai tolak ukur (benchmark) 62 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Penelitian dan Data Deskriptif 4.1.1 Jakarta Islamic Index (JII) Jakarta Islamic Index (JII) diluncurkan oleh PT. Bursa Efek Indonesia (BEI) bekerja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Intesitas transaksi setiap sekuritas di pasar modal berbeda - beda. Sebagian sekuritas memiliki frekuensi yang sangat tinggi dan aktif diperdagangkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bersifat kuantitatif mengenai harga saham bulanan. Pada penilitian kuantitatif data

BAB III METODE PENELITIAN. bersifat kuantitatif mengenai harga saham bulanan. Pada penilitian kuantitatif data BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang bersifat kuantitatif mengenai harga saham bulanan. Pada penilitian kuantitatif

Lebih terperinci

FAKTOR PENENTU NILAI PERUSAHAAN

FAKTOR PENENTU NILAI PERUSAHAAN FAKTOR PENENTU NILAI PERUSAHAAN Ary Satria Pamungkas Universitas Tarumanagara, Jakarta, aryp@fe.untar.ac.id ABSTRAK: Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh profitabilitas, keputusan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Perhitungan Koefisien Laba Tahun

Lampiran 1. Perhitungan Koefisien Laba Tahun Lampiran 1 Perhitungan Koefisien Laba Tahun 2011-2015 Koefisien Laba Tahun 2011 No Kode 2009 2010 2011 PERUBAHAN PERUBAHAN 2011-2010 2010-2009 MEAN STDEV CV I 1 AALI 2610218000 2964040000 3332932000 368892000

Lebih terperinci

Lampiran 1. Penawaran Bawang Merah di Sumatera Utara Tahun (Ton) Januari Februari

Lampiran 1. Penawaran Bawang Merah di Sumatera Utara Tahun (Ton) Januari Februari 76 Lampiran 1. Penawaran Bawang Merah di Sumatera Utara Tahun 2010 2014 (Ton) Bulan Tahun 2010 2011 2012 2013 2014 Januari 570 1.277 1.091 1.264 511 Februari 880 1.058 1.486 1.254 447 Maret 1.095 1.078

Lebih terperinci

BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN. Skripsi ini meneliti mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi

BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN. Skripsi ini meneliti mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi 53 BAB 1V 4.1 Diskripsi Data Penelitian HASIL DAN PEMBAHASAN Skripsi ini meneliti mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi masyarakat di Indonesia tahun 1995-2014 dengan model error correction

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengguji hipotesis sehingga termasuk dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengguji hipotesis sehingga termasuk dalam BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengguji hipotesis sehingga termasuk dalam metode eksplanasi ilmu, menyatakan hubungan satu variabel menyebabkan perubahan variabel

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Data 4.1.1 Populasi dan Sampel Populasi penelitan ini adalah perusahaan yang termasuk dalam penghitungan indeks LQ-45. Sampel dalam penelitian ini adalah 29 perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Pojok Bursa Universitas Mercu Buana dan data yang digunakan adalah data sekunder. Obyek penelitian dalam penelitian ini

Lebih terperinci

Return On Investment (ROI)

Return On Investment (ROI) 121 Lampiran 1. Hasil perhitungan rasio perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index tahun 2008-2010 Return On Investment (ROI) No Kode Nama Emiten Tahun Ratarata 2008 2009 2010 1 ADRO Adaro Energy

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. D. Nachrowi.(2006). Ekonometrika Analisis Ekonomi dan Keuangan. Cetakan Pertama. Jakakarta: Lembaga Penerbit FE UI.

DAFTAR PUSTAKA. D. Nachrowi.(2006). Ekonometrika Analisis Ekonomi dan Keuangan. Cetakan Pertama. Jakakarta: Lembaga Penerbit FE UI. DAFTAR PUSTAKA A.A.Yogi Prasanjaya dan I Wayan Ramantha. (2013). Analisis Pengaruh Rasio Car, Bopo, Ldr Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Profitabilitas Bank Yang Terdaftar Di Bei. Ahmad Buyung Nusantara.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Perusahaan yang terus berada pada indeks LQ45 periode

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Perusahaan yang terus berada pada indeks LQ45 periode BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Indeks LQ45 adalah perhitungan dari 45 saham, yang diseleksi melalui beberapa kriteria pemilihan. Selain penilaian atas likuiditas, seleksi atas sahamsaham

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mempertimbangkan yang dikemukakan oleh Arikunto (2010:28) tentang sifat

BAB III METODE PENELITIAN. mempertimbangkan yang dikemukakan oleh Arikunto (2010:28) tentang sifat BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Alasan penulis menggunakan pendekatan kuantitatif adalah dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terdapat di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2012 sampai dengan tahun

BAB III METODE PENELITIAN. terdapat di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2012 sampai dengan tahun BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu kegiatan penelitian ini dimulai pada bulan September 2016 hingga bulan Juli 2017. Dengan waktu penelitian tersebut diharapkan dapat mewujudkan

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. goal programming dan lexicographic goal programming pada empat saham yang

BAB III PEMBAHASAN. goal programming dan lexicographic goal programming pada empat saham yang BAB III PEMBAHASAN Pada bab ini akan dibahas pembentukan portofolio menggunakan metode goal programming dan lexicographic goal programming pada empat saham yang akan dipilih menjadi kandidat portofolio

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran Umum Penelitian dan Data Deskriptif

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran Umum Penelitian dan Data Deskriptif BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Penelitian dan Data Deskriptif 4.1.1 Jakarta Islamic Index (JII) Jakarta Islamic Index (JII) diluncurkan oleh PT. Bursa Efek Indonesia (BEI) bekerja

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN Pada bagian dari penelitian ini akan menguji permodelan dengan panel data, pengujian asumsinya, serta pembahasan analisis hasil dari regresi panel data tersebut. 4.1. Sampel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif adalah penelitian yang bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Gajayana No. 50 Malang Penelitian ini meneliti indeks saham Jakarta

BAB III METODE PENELITIAN. Gajayana No. 50 Malang Penelitian ini meneliti indeks saham Jakarta BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di Pojok Bursa Efek Indonesia (BEI) Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang Jalan Gajayana

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini menggunakan penelitian penjelasan (explanation

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini menggunakan penelitian penjelasan (explanation BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Pada penelitian ini menggunakan penelitian penjelasan (explanation research) dengan pendekatan kuantitatif, karena dalam penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. resmi Bursa Efek Indonesia yaitu ini, variabel independen yang digunakan adalah Net Profit Margin (NPM),

BAB III METODE PENELITIAN. resmi Bursa Efek Indonesia yaitu  ini, variabel independen yang digunakan adalah Net Profit Margin (NPM), BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai dari bulan Maret 2016 di Jakarta. Dengan menggunakan data ini perusahaan sub sektor pertambangan batu bara yang

Lebih terperinci