BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SDN 2 Telaga Kecamatan Telaga
|
|
- Sukarno Oesman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 39 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN 2 Telaga Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo pada siswa kelas IIIC dengan jumlah siswa 22 orang mengenai kemampuan siswa membuat karangan berdasarkan pengalaman di kelas III SDN 2 Telaga Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo. Penelitian kemampuan siswa menulis karangan berdasarkan pengalaman masih berhubungan dengan aspek-aspek dalam penulisan ini yakni pilihan kata, struktur kalimat, koheresi isi karangan, ejaan/tandabaca, Pilihan kata menurut Rahayu (2009:67) yaitu berhubungan dengan tutur dan tata tulis untuk mewadahi pikiran. Artinya dalam hal ini, kemampuan siswa dalam memilih kata yang tepat untuk digunakan dalam penulisan karangan. Koheresi isi karangan adalah susunan dari awal paragraph hingga akhir (umumkhusus), sedangkan struktur kalimat dalam karangan yaitu hubungan anatara kalimat satu dengan kalimat yang lainnya. Berikutnya ejaan atau tanda baca menurut Mulyati (2007:5.19) yaitu meliputi penuulisan huruf besar, huruf kecil, penggunaan titik koma dan tanda baca lainnya. Dari penjelasan di atas, yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah kemampuan siswa menulis karangan berdasarkan pengalaman. Pengumpulan data dimulai dengan melaksanakan observasi awal pada hari Senin 29 April 2013, tepat pukul saat siswa mulai berdatangan kesekolah dan berada didalam kelas mengikuti proses belajar mengajar seperti biasa. Siswa diminta mengikuti proses 39
2 40 pembelajaran Bahasa Indonesia tepatnya dengan materi menulis karangan berdasarkan pengalaman. Saat guru menjelaskan cara menulis karangan dengan baik pada siswa, terlihat siswa kurang memahami bagaimana mengawali karangan dalam penulisan. Namun dengan pemilihan metode yang diambil guru membuat siswa paham untuk memulai karangan. Karena pada dasarnya setiap siswa mempunyai pengalaman yang pernah mereka alami dan tersimpan dalam ingatan, sehingga siswa lebih termotivasi untuk menuangkan cerita pengalaman merekake dalam sebuah tulisan yang berbentuk karangan. Dalam penelitian ini ada empat aspek yang diteliti perihal kemampuan siswa dalam menulis karangan berdasrkan pengalaman. Yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah daya tangkap siswa yang kurang, serta hal ini disebabkan saat guru menjelaskan tentang hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menulis karangan berdasarkan pengalaman, beberapa siswa tidak memperhatikan yang dijelaskan guru dan lebih banyak bermain di dalam kelas. Oleh karena itu disaat guru meberikan tugas untuk mem buat karangan berdasarkan pengalaman, siswa hanya sekedar tau menulis karangan berdarkan pengalaman tanpa memperhatikan aspake-aspek dalam penulisan, yang meliputi bagaimana struktur kalimat yang merekabuat, dan seperti apa koheresi isi karangan. Dan juga masalah guru dalam memantau setiap aktivitas siswa saat proses pembelajaran ini berlangsung masih terlihat kurang dilakukan. Oleh karena itu perlu adanya pemantauan guru terhadap aktivitas yang siswa lakukan saat proses pembelajaran ini berlangsung, agar siswa tidak bermain dalam kelas sehingga
3 41 materi menulis karangan berdasarkan pengalaman dapat diterima dengan baik oleh siswa. Selanjutnya pada hari kamis tanggal 03 Mei 2013 dilakukan observasi lanjutan dengan melakukan wawancara pada guru dan siswa untuk melengkapi data-data yang akan dikumpulkan dalam penelitian ini. Wawancara yang dilakukan oleh peneliti terhadap guru dan siswa berkaitan dengan materi menulis karangan berdasarkan pengalaman di kelas III SDN 2 Telaga Kabupaten Gorontalo. Berikut ini hasil wawancara yang dilakukan oleh peniliti terhadap siswa kelas IIIC SDN 2 Telaga Kabupaten Gorontalo : 1. Apkah adik pernah menulis karangan? Jawaban : iya, pernah! 2. Karangan seperti apa yang pernah adik tulis? Jawaban : karangan yang saya tulis yaitu karangan berdasarkan pengalaman saya sendiri dan merupakan karangan yang menyenangkan. 3. Apakah dalam menulis karangan itu sulit? Apa alasannya? Jawaban : sebelumnya saya memang merasa sulit dalam menulis karangan. Salah satu alasannya karena tidak tau harus memulai dari mana dan bagaimana menulis sebuah karangan. Namun dengan pengalaman yang benar-benar saya alami, maka dengan mudah saya dapat menulis karangan dengan pengalaman.
4 42 4. Bagaimana langkah-langkah menulis karangan? Jawaban : menentukan pengalaman sedih atau senang yang akan ditulis, kemudian menulis semua yang terjadi dalam pengalaman saya. 5. Apa saja yang diperhatikan dalam menulis sebuah karangan? Jawaban : yang diperhatikan dalam menulis karangan yaitu tulisan. Hasil wawancara peneliti pada Guru kelas IIIC SDN 2 Telaga Kabupaten Gorontalo : 1. Apakah dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia sudah pernah diajarkan materi menulis karangan? Jawaban : Iya sudah pernah diajarkan hanya saja belum mencapai ketuntasan maksimal. 2. Menurut ibu, model pembelajaran seperti apa yang tepat digunakan dalam menulis karangan? Jawaban : berbicara tentang menulis karangan di kelas III SD bukanlah hal yang mudah. Mengingat kelas IIC merupakan kelas yang di bawah dibanding kelas IIIA dan IIIB. Namun dalam hal ini saya berusaha mengambil pembelajaran berdasarkan pengalaman agar memudahkan siswa dalam memahami apa yang akan mereka tulis kedalam sebuah karangan.
5 43 3. Apakah dengan model yang ibu pilih dapat memudahkan siswa dalam menulis karangan? Jawaban : ya, dari hasil penilaian yang saya lakukan, terbukti bahwa dengan menggunakan pengalaman lebih memudahkan siswa dalam menulis karangan. 4. Apa saja langkah-langkah dalam menulis karangan? Jawaban : langkah-langkah dalam menulis karangan yaitu terlebih dahulu menentukan pengalaman apa yang akan dibuat (senang, sedih dll), kemudian setealh kita membuat judul karangan sesuai dengan pengalaman yang akan kita ambil, setelah itu menulis waktu dan tempat kejadian, selanjutnya menceritakan bagaimana awal cerita, kemudian menuliskan siapa saja yang terlibat dalam isi cerita, dan yang terakhir menuliskan bagaimana akhir dari pengalaman yang kita tulis. 5. Point-point apa saja yang harus diperhatikan dan dinilai dalam menulis karangan? Jawaban : aspek-aspek yang dinilai yaitu pilihan kata, struktur kalimat, koheresi isi karngan dan penggunaan ejaan/tanda baca. Dapat disimpulkan bahwa berdasarkan pedoman observasi yang digunakan dalam penelitian, dari 22 siswa kelas IIIC SDN 2 Telaga Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo Tahun Pelajaran 2012/2013, diperoleh data hasil observasi sebagai berikut :
6 44 A. TemuanUmum Secara umum, peneliti menemukan gambaran bahwa kemampuan siswa dalam menulis karangan menurun ataupun meningkat dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Adapun faktor pendukung siswa dalam menulis sebuah karangan yaitu karena pemilihan model pembelajaran yang diambiloleh guru memudahkan siswa dalam membuat karangan. Mengingat menulis karangan tidaklah mudah dilakukan oleh siswa kelas III. Tapi, dengan pemilihan model pembelajaran seperti yang dilakukan oleh guru dengan mengambil pengalaman sebagai acuan dalam membuat karangan, hal ini lebih memudahkan siswa. Karena pengalaman merupakan peristiwa ataupun kejadian yang benar-benar dialami oleh siswa itu sendiri, jadi dengan secara mudah siswa menuangkan pengalaman yang mereka alami dalam sebuah tulisan karangan. Adapun faktor-faktor yang menghambat, antara lain kurangnya motivasi diri sendiri, kurangnya minat belajar siswa, serta ketidaksiapan siswa dalam menerima pelajaran. Jadi, dapat disimpulkan bahwa berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan oleh peneliti, siswa kelas IIIc SDN 2 Telaga ssudah bisa menulis karangan berdasarkan pengalaman. Hanya saja yang menjadi faktor penghambat terdapat dalam diri siswa itu sendiri.
7 45 B. Temuan Khusus Adapun temuan khusus yang ditemukan oleh peneliti dari hasil penilaian, observasi dan wawancara yang dilakukan pada siswa kelas III SDN 2 Telaga, ternyata masih ada beberapa siswa yang masih kurang mampu menulis karangan berdasarkan pengalaman secara baik. Berikut adalah hasil penilaian siswa menulis karangan berdasarkan pengalaman. Tabel.5 Hasil Kemampuan Siswa Menulis Karnagan Berdasarkan Pengalaman N O Nama siswa Pilihan kata M K M T M M Aspek Yang Dinilai Struktur Koheresi isi kalimat karangan K T K T M M M M M Ejaan/ tanda baca K T M M M Agus Ali ,3 TM 2 Ahmad Z.I.S.K ,7 TM 3 Alfandi S.R M 4 Fadjrin A ,7 TM 5 Firmansyah. A ,7 TM 6 Nasrun.I.Ahamad ,7 TM 7 Moh.Qifli.I ,7 TM 8 Moh.ilyas.L ,7 TM 9 Moh. Aldiat.N ,7 TM 10 Moh. Rizki.T ,7 TM 11 Moh. Zaki.R ,0 TM 12 Rizal Talalu M 13 Rafil Afdal ,7 TM 14 Rahman S. Naue ,3 TM 15 Rifaldi S.R ,0 M 16 Moh. Syaril.Y ,0 M 17 Adisah P.Tahir ,0 M 18 Fassilah Djafar ,3 M 19 Meylan ibrahim ,3 M 20 Rosalinda ismail ,3 M 21 Sakina F.Ahmad ,3 M 22 Mustika Yusuf ,3 M JUMLAH PERESENTASE 50 % 50 % - 14 % 82 % 5 % 9 % 77 % 14 % 36 % 64 % - S K O R N I L A I Ket Ket: M TM = Mampu (12 siswa) = Tidak mampu (10 siswa) Mampu = Jumlah Siswa Yang Mampu X 100% Jumlah Siswa Seluruh
8 46 Tidak Mampu = Jumlah Siswa Tidak Mampu X 100% Jumlah Siswa Seluruh Batas Ketuntasan Siswa: = Mampu (12 siswa) = Tidak mampu (10 Siswa) Nilai = Jumlah skor perolehan X 100 Jumlah Skor max Persentase = Jumlah perolehan siswa X 100% Jumlah Seluruh siswa Tabel.6 Rekapitulasi Hasil Kemampuan Siswa Menulis Karangan Berdasarkan Pengalaman di kelas III SDN 2 Telaga Kabupaten Gorontalo No Aspek Yang Dinilai Presentase 1 M 11 Siswa 50 % Pilihan Kata KM 11 Siswa 50 % TM M 3 Siswa 14 % Struktur KM 18 Siswa 82 % Kalimat TM 1 Siswa 5 % 3 4 Koheresi Isi Karangan Ejaan/ Tanda Baca M 2 Siswa 9 % KM 17 Siswa 77 % TM 3 Siswa 14 % M 8 Siswa 36 % KM 4 Siswa 64 % TM - - Dari hasil penilaian siswa diatas, diperoleh bahwa pada aspek pilihan kata, siswa yang memperoleh kategori mamapu sebanyak 50% atau sebanyak 11 orang. Kemudian siswa yang kurang mamapu sebanyak 50% atau sebanyak 11 orang siswa, selanjutnya dalam penilaian aspek pilihan kata ini tidak diperoleh siswa yang tidak mampu untuk pilihan kata atau 0% siswa yang tidak mampu. Kemudian pada aspek penilaian yang berikut yaitu struktur kalimat, dalam aspek ini siswa yang mampu sebanyak 3 siswa atau 14 %. Sedangkan siswa yang kurang
9 47 mampu sebanyak 82% atau 18 siswa. Kemudian siswa yang tidak mampu sebanyak 1 orang atau 5%. Aspek penilaian ketiga yaitu koheresi isi karangan, dalam penilaian ini siswa yang mampu sebanyak 2 orang atau 9%, sedangkan siswa yang kurang mampu seabnayak 77% atau berjumlah 17 siswa, kemudian siswa yang tidak mampu sebanyak 3 siswa atau 14%. Aspek penilaian yang keempat yaitu ejaan/tanda baca, siswa yang mampu sebanyak 8 siswa atau 36%, sedangkan siswa yang kurang mampu sebanyak 14 siswa atau 64%, dan siswa yang tidak mampu 0%. Untk lebih jelas berikut ini akan diuraikan perolehan hasil karangan siswa secara individu : 1. Agus Ali, kemampuan agus dalam menulis karangan berdasrkan pengalaman di mulai dari aspek pertama yang dinilai yaitu pada pilihan kata Agus tergolong kategori kurang mampu (KM) dalam memilih kata yang digunakan dalam karangan, kemudian pada aspek yang kedua dia juga kurang mampu (KM) dalam struktur kalimat, selanjutnya pada aspek ketiga lebih turun lagi penilaiannya hingga mencapai kategori tidak mampu (TM) dalam koherensi isi karangan, dan untuk aspek keempat penggunaan ejaan dan tanda baca anak ini kurang mampu (KM). Jadi, dapat disimpulkan totol skor perolehan Agus Ali yaitu 7 dengan nilai 58,3 dan tergolong siswa yang tidak mampu (TM) dalam menulis karangan berdasarkan pengalaman. 2. Ahamad Dzulfikar I.SK, kemampuan ahmad dalam menulis karangan berdasarkan pengalaman dilihat dari penilaian aspek pertama Ahmad memperoleh kategori kurang mampu (KM) dalam memilih kata yang
10 48 digunakan menulis karangan. Kemudian pada penilaian aspek ke dua penilaiannya menurun menjadi kategori kurang mampu (KM) dalam aspek struktur kalimat dalam menulis karangan, selanjutnya pada penilaian aspek ke tiga siswa ini kurang mampu (KM) dalam mengkoheresikan isi karangan yang dibuatnya, dan pada penggunaaan ejaan dan tanda baca siswa ini juga kurang mampu (KM). Jadi, dapat disimpulkan totol skor perolehan Ahmad yaitu 8 dengan nilai 66,7 dan tergolong siswa yang tidak mampu (TM) dalam menulis karangan berdasarkan pengalaman. 3. Alfandi S. Ranti, siswa ini adalah ketua kelas IIIC juga merupakan salah satu siswa yang berperestasi dikelas ini. Oleh karena itu dari penilaian pilihan kata, struktur kalimat dan ejaan/tanda baca Alfandi mampu (M) dalam keempat aspek tersebut. Jadi, dapat disimpulkan totol skor perolehan Alfandi yaitu 12 dengan nilai 100 dan tergolong siswa yang mampu (M) dalam menulis karangan berdasarkan pengalaman. 4. Fajrin Abubakar, tidak jauh berbeda dari penilaian diatas tadi, fajrin juga kurang mempu(km) dalam melilih kata yang digunakan dalam karangan, juga kurang mampu (KM) untuk menstruktur kalimat, kemudian dalam koheresi isi karangan juga fajrin kurang mamapu (KM), dan kurang mampu (KM) juga dalam penggunaan ejaan/tanda baca dalam penulisan karangan berdasarkan pengalaman. Jadi, dapat disimpulkan totol skor perolehan Fajrin yaitu 8 dengan nilai 66,7 dan tergolong siswa yang tidak mampu (TM) dalam menulis karangan berdasarkan pengalaman.
11 49 5. Firmansyah Ahmad, dalam menulis karangan berdasarkan pengalaman dalam penilaian keempat aspek yaitu pilihan kata, struktur kalimat, koheresi isi karangan juga penggunaan ejaan/tanda baca dalam karangan dia memperoleh kategori kurang mampu (KM) dalam keempat aspek tersebut. Jadi, dapat disimpulkan totol skor perolehan Firman yaitu 8 dengan nilai 66,7 dan tergolong siswa yang tidak mampu (TM) dalam menulis karangan berdasarkan pengalaman. 6. Nasrun Ichsan Hiola, dalam menulis karangan berdasarkan pengalaman dalam penilaian keempat aspek yaitu pilihan kata, struktur kalimat, koheresi isi karangan juga penggunaan ejaan/tanda baca dalam karangan dia memperoleh kategori kurang mampu (KM) dalam keempat aspek tersebut. Jadi, dapat disimpulkan totol skor perolehan Nasrun yaitu 8 dengan nilai 66,7 dan tergolong siswa yang tidak mampu (TM) dalam menulis karangan berdasarkan pengalaman. 7. Moh. Qifli Ismail, dalam menulis karangan berdasarkan pengalaman dalam penilaian keempat aspek yaitu pilihan kata, struktur kalimat, koheresi isi karangan juga penggunaan ejaan/tanda baca dalam karangan dia memperoleh kategori kurang mampu (KM) dalam keempat aspek tersebut. Jadi, dapat disimpulkan totol skor perolehan Qifli yaitu 8 dengan nilai 66,7 dan tergolong siswa yang tidak mampu (TM) dalam menulis karangan berdasarkan pengalaman. 8. Moh. Ilyas Latif, penilaian terhadap ilyas dalam menulis karangan berdasarkan pengalaman dilihat dari aspek yang pertama yaitu pilihan kata
12 50 Ilyas termaksud kategori kurang mampu (KM), kemudian penilaian untuk aspek yang kedua yaitu struktur kalimat ilyas kurang mamapu (KM), selanjutnya dalam koheresi isi karangan juga kurang mampu (KM), dan pada aspek terakhir Ilyas kurang mampu (KM) dalam penggunaan ejaan/tanda baca. Jadi, dapat disimpulkan totol skor perolehan Ilyas yaitu 8 dengan nilai 66,7 dan tergolong siswa yang tidak mampu (TM) dalam menulis karangan berdasarkan pengalaman. 9. Moh. Aldiat Nento, dalam menulis karangan berdasarkan pengalaman dalam penilaian keempat aspek yaitu pilihan kata, struktur kalimat, koheresi isi karangan juga penggunaan ejaan/tanda baca dalam karangan dia memperoleh kategori kurang mampu (KM) dalam keempat aspek tersebut. Jadi, dapat disimpulkan totol skor perolehan Aldi yaitu 8 dengan nilai 66,7 dan tergolong siswa yang tidak mampu (TM) dalam menulis karangan berdasarkan pengalaman. 10. Moh. Rizki Talalu, dalam menulis karangan berdasarkan pengalaman dalam penilaian keempat aspek yaitu pilihan kata, struktur kalimat, koheresi isi karangan juga penggunaan ejaan/tanda baca dalam karangan dia memperoleh kategori kurang mampu (KM) dalam keempat aspek tersebut. Jadi, dapat disimpulkan totol skor perolehan Rizal yaitu 8 dengan nilai 66,7 dan tergolong siswa yang tidak mampu (TM) dalam menulis karangan berdasarkan pengalaman. 11. Moh. Zaki Arafiu, penilaian menulis karangan berdasarkan pengalaman terhadap zaki dilihat dari aspek pertama kurang mampu (KM) dalam memilih
13 51 kata yang digunakan dalam penulisan karangan, kemudian pada aspek yang kedua dan ketiga zaki tidak mampu (TM) dalam aspek struktur kalimat, dan koheresi isi karangan, dan pada aspek penilaian yang terakhir zaki kurang mampu (KM) untuk penggunaan ejaan/tanda baca dalam menulis karangan berdasarkan pengalaman. Jadi, dapat disimpulkan totol skor perolehan Zaki yaitu 6 dengan nilai 50,0 dan tergolong siswa yang tidak mampu (TM) dalam menulis karangan berdasarkan pengalaman. 12. Rizal Talalu, dalam menulis karangan berdasarkan pengalaman dalam penilaian keempat aspek yaitu pilihan kata, struktur kalimat, koheresi isi karangan juga penggunaan ejaan/tanda baca dalam karangan dia memperoleh kategori mampu (M) dalam keempat aspek tersebut. Jadi, dapat disimpulkan totol skor perolehan Rizal yaitu 12 dengan nilai 100 dan tergolong siswa yang mampu (M) dalam menulis karangan berdasarkan pengalaman. 13. Rafi Afdal Adzikri, hasil penilaian menuis karangan terhadap Rafi dilihat dari aspek pilihan kata rafi mampu (M), kemudian pada aspek kedua juga sama Rafi kurang mampu (KM) untuk penstrukturan kalimat dalam karangannya, selanjutnya aspek ketiga Rafi tidak mampu untuk koheresi isis karangan tidak mampu (TM), dan pada penilaian aspek yang terakhir Rafi kurang mampu (KM) dalam penggunaan ejaan/tanda baca dalam menulis karangan. Jadi, dapat disimpulkan totol skor perolehan Rafi yaitu 8 dengan nilai 66,7 dan tergolong siswa yang tidak mampu (TM) dalam menulis karangan berdasarkan pengalaman.
14 Rahman Setiawan Naue, hasil penilaian menulis karangan berdasarkan pengalaman terhadap Rahman ditinjau dari aspek yang pertama Rahman mampu (M) memilih kata yang tepat untuk digunakan dalam karngannya, kemudian pada aspek kedua yaitu struktur kalimat rahman kurang mampu (KM), selanjutnya penilaian untuk aspek yang ketiga juga sama Rahaman juga kurang mampu (KM) dalam penilaian aspek koheresi isi karangan, dan penilaian aspek yang terakhir memperoleh penilaian mampu (M) dalam penggunaan ejaan/tanda baca. Jadi, dapat disimpulkan totol skor perolehan Rahman yaitu 10 dengan nilai 83,3 dan tergolong siswa yang mampu (M) dalam menulis karangan berdasarkan pengalaman. 15. Rifaldy Syamsudin. R, dari hasil penilaian menulis karangan berdasarkan pengalaman Rifal dalam aspek pertama kmampu (M) memilih kata dengan baik yang digunakan dalam karangannya, kemudian pada penilaian aspek yang Struktur Kalimat, Koheresi Isi karangan dan penggunaan ejaan/tanda baca rafli berada pada ketegori kurang mampu (KM). Jadi, dapat disimpulkan totol skor perolehan Rifaldy yaitu 9 dengan nilai 75,5 dan tergolong siswa yang mampu (M) dalam menulis karangan berdasarkan pengalaman. 16. Moh. Syarif Yusuf, kemampuan syarif menulis karangan berdasarkan pengalaman dalam hasil penilaian dari aspek yang pertama syarif mampu (M) memilih kata yang digunakannya dalam menulis karangan, kemudian pada penilaian aspek kedua juga sama sayrif kurang mampu (KM) dalam penstrukturan kalimat, selanjutnya pada penilaian aspek yang ketiga koheresi isi karangan syarif kurang mampu(km), dan untuk aspek yang keempat syarif
15 53 juga masih kurang mampu (KM) dalam penggunaan ejaan/tanda baca. Jadi, dapat disimpulkan totol skor perolehan Syarif yaitu 9 dengan nilai 75,5 dan tergolong siswa yang mampu (M) dalam menulis karangan berdasarkan pengalaman. 17. Adisah Putri Tahir, dari hasil penulian menulis karangan berdasarkan pengalaman terhadap adis aspek pertama mampu (M), struktur kalimat kurang mampu (KM), koheresi isi karangan kurang mampu (KM), penggunaan ejaan dan tanda baca krang mampu (KM). Jadi, dapat disimpulkan totol skor perolehan Adisah yaitu 9 dengan nilai 75,5 dan tergolong siswa yang mampu (M) dalam menulis karangan berdasarkan pengalaman. 18. Fasilah Djafar, kemampuan Sila menulis karangan berdasarkan pengalaman dalam hasil penilaian dilihat dari aspek yang pertama mampu (M) dalam pemilihan kata yang digunakan dalam menulis karangan, kemudian pada penilaian aspek yang kedua Sila kurang mampu (KM) dalam penstrukturan kalimat, selanjutnya penilaian aspek yang ketiga yaitu koheresi isi karangan sila kurang mamapu (KM), dan untuk penilaian aspek yag terakhir Sila mampu (M) dalam penggunaan ejaan/tanda baca pada penulisan karangan. Jadi, dapat disimpulkan totol skor perolehan Fasilah yaitu 10 dengan nilai 83,3 dan tergolong siswa yang mampu (M) dalam menulis karangan berdasarkan pengalaman. 19. Meylan Ibrahim, kemampuan mey menulis karangan berdasarkan pengalaman dalam hasil penilaian dari aspek yang pertama kurang mampu (KM) memilih kata yang digunakan dalam menulis karangan, kemudian pada penilaian
16 54 aspek yang kedua yaitu struktur kalimat mey mampu (M), selanjutnya pada penilaian aspek yang ketiga koheresi isi karangan mey kurang mampu (KM), dan untuk penilaian aspek yang keempat mampu (M) dalam penggunaan ejaan/tanda baca terhadap karangan yang dia tulis. Jadi, dapat disimpulkan totol skor perolehan Mey yaitu 10 dengan nilai 83,3 dan tergolong siswa yang mampu (M) dalam menulis karangan berdasarkan pengalaman. 20. Rosalinda Ismail, dari hasil penulian menulis karangan berdasarkan pengalaman terhadap Rosa aspek yang pertama kurang mampu (KM) memilih kata yang digunakan dalam menulis karangan, kemudian pada penilaian aspek yang kedua yitu struktur kalimat mampu (M), selanjutnya pada penilaian aspek yang ketiga koheresi isi karangan kurang mampu (KM), dan untuk penilaian aspek yang keempat mampu (M) dalam penggunaan ejaan/tanda baca terhadap karangan yang dia tulis. Jadi, dapat disimpulkan totol skor perolehan Rosa yaitu 10 dengan nilai 83,3 dan tergolong siswa yang mampu (M) dalam menulis karangan berdasarkan pengalaman. 21. Sakina Florecita Ali, penilaian aspek yang pertama kurang mampu (KM) memilih kata yang digunakan dalam menulis karangan, kemudian pada penilaian aspek yang kedua yitu struktur kalimat mampu (M), selanjutnya pada penilaian aspek yang ketiga koheresi isi karangan kurang mampu (KM), dan untuk penilaian aspek yang keempat mampu (M) dalam penggunaan ejaan/tanda baca terhadap karangan yang dia tulis. Jadi, dapat disimpulkan totol skor perolehan Sakina yaitu 10 dengan nilai 83,3 dan tergolong siswa yang mampu (M) dalam menulis karangan berdasarkan pengalaman.
17 Mustika Miranda Yusuf, penilaian dari aspek yang pertama kurang mampu (KM) memilih kata yang digunakan dalam menulis karangan, kemudian pada penilaian aspek yang kedua yitu struktur kalimat mampu (M), selanjutnya pada penilaian aspek yang ketiga koheresi isi karangan kurang mampu (KM), dan untuk penilaian aspek yang keempat mampu (M) dalam penggunaan ejaan/tanda baca terhadap karangan yang dia tulis. Jadi, dapat disimpulkan totol skor perolehan Mustika yaitu 10 dengan nilai 83,3 dan tergolong siswa yang mampu (M) dalam menulis karangan berdasarkan pengalaman. Jadi, dapat disimpulkan hasil perolehan siswa menulis karangan berdasarkan pengalaman di kelas III SDN 2 Telaga Kabupaten Gorontalo yang mampu sebanyak 12 siswa atau 55%, sedangkan siswa yang tidak mampu sebanyak 10 siswa atau sebesar 45%. Hasil perolehan penilaian, observasi juga wawancara diperoleh data yang menyebabkan siswa kurang mamapu menulis karangan berdasarkan pengalaman atau dengan kata lain adanya faktor-faktor yang menghambat seperti dibawah ini: 1. Kurangnya perhatian siswa dalam menerima pelajaran 2. Siswa lebih banyak bermaian daripada belajar 3. Siswa kurang mampu menyusun kalimat secara baik 4. Kurangnya motivasi orang tua terhadap perkembang anak. 5. Kurangnya minat anak dalam menulis karangan.
18 56 Untuk mengatasi faktor-faktor yang menghambat seperti yang telah disebutkan di atas tadi, maka dilakukan upaya-upaya sebagai berikut: 1. Lebih mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran. 2. Guru sebaiknya memantau setiap kegiatan siswa saat proses pembelajaran berlangsung. 3. Memberikan sangsi-sangsi yang sesuai jika siswa bermain ketika proses pembelajaran sedang berlangsung. 4. Guru memberikan bimbingan khusus ataupun kesempatan kepada siswa untuk bertanya terhadap hal-hal yang belum dipahami. 5. Memberikan motivasi kepada siswa dengan dukungan dari guru dan orang tua. 5.2 Pembahasan Dari hasil penelitian yang dilakukan di SDN 2 Telaga tepatnya pada siswa kelas IIIC, peneliti menemukan temuan umum dan khusus bahwa yang menyebabkan kurang mampunya siswa dalam menulis karangan berdasarkan pengalaman disebabkan oleh faktor pendukung dan faktor penghambat. Faktor pendukunga dan faktor penghambat inilah yang mempengaruhi kemampuan siswa menulis karangan berdasarkan pengalaman di Kelas IIIC. Hal ini merupakan cerminan bagaimana kekurangan dalam pelaksanaan proses pembelajaran di dalam kelas.
19 Faktor-Faktor Pendukung Siswa Menulis Karangan Adapun yang menjadi faktor-faktor pendukung,antara lain pemilihan model pembelajran yakni memberikan himbauan kepada siswa untuk memulai penulisan berdasarkan pengalaman, mengingat menulis karangan bagi siswa kelas III bukanlah hal mudah mereka lakukan. Namun dengan menggunakan pengalaman sebagai acuan untuk menulis karangan maka siswa dengan mudah untuk menuangkan apa saja pengalamnnya kedalam subuah tulisan karangan. Dengan demikian siswa akan lebih tertarik dalam menulis karngan. Selain itu juga harus diperhatikan aspek-aspek penulisan dalam menunjang bagusnya hasil tulisan karangan siswa. Semua faktor-faktor di atas telah dilaksanakan dengan baik oleh guru terlebih lagi tersedianya media pembelajaran berupa contoh karangan yang menarik sehingga siswa lebih termotivasi untuk menulis karangan lebih baik lagi. Kemudian yang berikut pemberian motivasi dan penghargaan berupa pujian kepada siswa. Sehingga siswa lebih termotivasi menulis karangan yang baik dan benar Faktor-Faktor Yang Mengambat Siswa Menulis Karangan Faktor-faktor yang menghambat siswa dalam menulis karangan antara lain kurang memahami yang dijelaskan guru dikarenakan siswa lebih banyak bermain saat proses pembelajaran berlangsung. Hal initerlihat dari hasil penilaian karangan masing-masing siswa itu sendiri yang tidak sesuai dengan apa yang dicontohkan oleh media pengajaran berupa contoh karangan yang baik. Masalah lainnya adalah kurangnya perhatian siswa itu sendri yang lebih banyak tidak memperhatikan
20 58 intruksi guru, dan juga kurangnya motivasi dari lingkungan keluarga oleh orang tua pada saat siswa belajar di rumah. Dan masalah paling utama dalam hal ini adalah kurangnya minat siswa dalam menulis karangan. Hal ini menjadi masalah yang sering ditemui, karena tidak semua siswa mempunyai minat yang sama dalam menulis karangan dikarenakan bosan. Masalah ini merupakan hal yang paling mempengaruhi kemampuan siswa menulis karangan berdasarkan pengalaman.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilaksanakan dari bulan Maret sampai bulan Mei 2012.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN No. 29 Kota Selatan Kota Gorontalo tempat peneliti bertugas dengan rentan waktu diperkirakan selama
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Pelaksanaan tindakan kelas dengan menggunakan model STAD dalam upaya meningkatkan kemampuan menulis karangan narasi pada siswa kelas
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Indonesia di kelas IV SDN No. 39 Hulonthalangi dimana dalam kegiatan belajar
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Berdasasarkan hasil pengamatan yang dilakukan pada pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas IV SDN No. 39 Hulonthalangi dimana dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembelajaran merupakan suatu proses belajar seseorang untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelajaran merupakan suatu proses belajar seseorang untuk menemukan pengetahuan yang bermanfaat dalam kehidupannya. Dalam hal ini pembelajaran yang dimaksud adalah
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menyimpulkan isi berita yang dibacakan dalam beberapa kalimat. Penelitian ini
26 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Kompetensi dasar yang disajikan dalam penelitian ini adalah menyimpulkan isi berita yang dibacakan dalam beberapa kalimat. Penelitian
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pelaksanaan tindakan dalam upaya Penggunaan metode pembelajaran audio visual
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Pelaksanaan Observasi Awal Perencanaan penelitian ini dilakukan bersama guru pengamat untuk pelaksanaan tindakan dalam upaya Penggunaan metode pembelajaran audio
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pengajaran Bahasa Indonesia haruslah berisi usaha-usaha yang dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengajaran Bahasa Indonesia haruslah berisi usaha-usaha yang dapat membawa serangkaian keterampilan. Keterampilan tersebut erat hubungannya dengan proses-proses
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan Penelitian Tindakan Kelas di SMPN 1 Hulu Sungkai Kabupaten Lampung Utara, maka dapat disimpulkan sebagai berikut. 5.1.1
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian yang dilaksanakan dalam 2 siklus. Penelitian ini merupakan jenis
4.1 Deskripsi Hasil Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Setelah peneliti melakukan semua prosedur penelitian tindakan kelas yang dilakukan selama 3 bulan yakni sejak Maret sampai dengan Mei
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Hasil penelitian tindakan kelas ini diperoleh dari hasil tes dan nontes, baik pada siklus I maupun siklus II. Hasil kedua tes tersebut terangkum
Lebih terperinciPENGUASAAN PEMBELAJARAN MUATAN LOKAL BAHASA GORONTALO PADA PESERTA DIDIK KELAS V SDN 2 LIMBOTO BARAT ARTIKEL
PENGUASAAN PEMBELAJARAN MUATAN LOKAL BAHASA GORONTALO PADA PESERTA DIDIK KELAS V SDN 2 LIMBOTO BARAT ARTIKEL Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam mengikuti wisudah OLEH ANNA MAGDALENA B.
Lebih terperinciPROGRAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SEKOLAH DASAR KELAS IV SEMESTER 2
PROGRAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SEKOLAH DASAR KELAS IV SEMESTER 2 1 MATA PELAJARAN : BAHASA INDONESIA Standar Kompetensi : 5. Mendengarkan pengumuman dan pembacaan pantun MENDENGARKAN 5.1.Menyampaikan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.margono (1996:8)
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.margono (1996:8) mengemukakan bahwa metode deskriptif berusaha memberikan dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempelajari semua bidang studi (BSNP, 2006). Untuk berbahasa dengan baik dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilanjutkan dengan membagikan angket kepada masing-masing siswa. Dalam
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Hasil penelitian a. Hasil Observasi Dalam penelitian ini, peneliti melakukan penelitian sebanyak 3 kali. Pertama peneliti melakukan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. berbicara dalam pembelajaran Bahasa Indonesia kelas III SDN No 87 Kota
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas dengan model pembelajaran kooperatif Numbered Head Together dalam upaya meningkatkan kemampuan siswa dalam
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Pra Siklus Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di kelas III Sekolah Dasar Negeri 1 Tleter Semester 2 Tahun ajaran
Lebih terperinciBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan
Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian Sekolah Dasar Negeri Ngastorejo Kecamatan Jakenan Kabupaten Pati terletak di Desa Ngastorejo Kecamatan Jakenan. Tenaga pengajar SD
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. diperoleh dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ini dilaksanakan pada
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Pada bagian ini peneliti menyajikan tentang hasil penelitian mengenai data-data yang diperoleh dalam pelaksanaan penelitian tindakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang memiliki peran penting dalam pengembangan intelektual siswa di sekolah dalam hal menciptakan keahlian
Lebih terperinciA. LATAR BELAKANG MASALAH
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Tidak dapat dipungkiri, bahwa dalam kehidupan modern saat ini, penguasaan bahasa bagi seseorang mutlak diperlukan. Keterampilan berbahasa seseorang harus mengacu
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan menggunakan model think pair share sebagai upaya meningkatkan
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Pelaksanaan tindakan kelas melalui pemberian tugas menyusun huruf menjadi kata, dan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian Sekolah Dasar Negeri Sugihrejo 02 Kecamatan Gabus Kabupaten Pati terletak di Desa Sugihrejo Kecamatan Gabus. Tenaga pengajar SD Sugihrejo
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bagian ini diuraikan tentang hasil penelitian mengenai data-data yang
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Hasil Penelitian Pada bagian ini diuraikan tentang hasil penelitian mengenai data-data yang diperoleh dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas (PTK).
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian di uraikan dalam tahapan yang berupa siklus siklus
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian di uraikan dalam tahapan yang berupa siklus siklus pembelajaran yang dilakukan dalam proses belajar mengajar dikelas. Dalam penelitian ini pembelajaran
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pelaksanaan PTK ini dilakukan di kelas V SDN 72 Kota Timur Kota Gorontalo.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian dan Karakteristik Penelitian Pelaksanaan PTK ini dilakukan di kelas V SDN 72 Kota Timur Kota Gorontalo. Penelitian ini dilakukan pada anak yang berjumlah
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.1 Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran Pelaksanaan penelitian tindakan kelas pada pembelajaran bahasa Indonesia khususnya dalam
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum dilakukan tindakan, terlebih dahulu peneliti melakukan
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Hasil Observasi Awal Sebelum dilakukan tindakan, terlebih dahulu peneliti melakukan wawancara dan observasi awal untuk melihat keterampilan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas dilaksanakan pada siswa kelas I SDN 11
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas dilaksanakan pada siswa kelas I SDN 11 Limboto Barat Kabupaten Gorontalo dengan jumlah subyek 28 orang siswa.
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. melaksanakan tindakan telah melakukan observasi awal sebagai langkah awal dalam
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus peneliti sebelum melaksanakan tindakan telah melakukan observasi awal sebagai
Lebih terperinciKEMAMPUAN MENYUSUN TEKS EKSPOSISI PADA SISWA KELAS VIIᴬ SMP NEGERI 3 PAGUYAMAN, KECAMATAN PAGUYAMAN, KABUPATEN BOALEMO TAHUN PELAJARAN 2014/2015
KEMAMPUAN MENYUSUN TEKS EKSPOSISI PADA SISWA KELAS VIIᴬ SMP NEGERI 3 PAGUYAMAN, KECAMATAN PAGUYAMAN, KABUPATEN BOALEMO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 ARTIKEL Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan dalam
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Gorontalo. Pada penelitian ini peneliti bekerja sama dengan guru mitra yang berada di
4.1 Deskripsi Hasil Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian yang dilakukan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian ini dilaksanakan di kelas I SDN 85 Keluarahan Dulalowo Kec.
Lebih terperinciAji Tri Astuti SDN Bumijawa 04 Kab. Tegal
Dinamika Vol. 5, No. 2, Oktober 2014 ISSN 0854-2172 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE DRI AJAR MENULIS NARASI Aji Tri Astuti SDN Bumijawa 04 Kab. Tegal Abstrak Tujuan umum penelitian tindakan
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 1 Kecamatan Tibawa Kabupaten Gorontalo.
BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 1 Kecamatan Tibawa Kabupaten Gorontalo. Subjek penelitian adalah siswa di SMP Negeri
Lebih terperinciPenggunaan Media Gambar Seri dalam Meningkatkan Keterampilan Menulis Cerita Siswa di Kelas III SDN Inpres Tabing Kecamatan Peling Tengah
Penggunaan Media Gambar Seri dalam Meningkatkan Keterampilan Menulis Cerita Siswa di Kelas III SDN Inpres Tabing Kecamatan Peling Tengah Jamra, Sahrudin Barasandji, dan Syamsuddin Koida Mahasiswa Program
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT SENTENCE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYUSUN PARAGRAF PADA KELAS III SDN KEBOANSIKEP
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT SENTENCE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYUSUN PARAGRAF PADA KELAS III SDN KEBOANSIKEP Sofrowati Inayatun 148620600123/Semester 6/A2/S-1 PGSD Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Bahasa dibagi menjadi dua bagian yaitu bahasa lisan dan bahasa tulis. Bahasa
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian SD Muhammadiyah 4 Limboto didirikan pada tahun 1961. Pada awalnya sekolah ini bernama SD Swasta Bongohulawa, namun pada tahun 1988
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Setelah Peneliti melakukan semua prosedur Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Setelah Peneliti melakukan semua prosedur Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan selama kurang lebih 3 bulan yakni sejak bulan April
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting Penelitian dan Karakteristik Sumber Penelitian
22 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian dan Karakteristik Sumber Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dikelas III SDN 2 Tenilo Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo.
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. ketiga bulan Maret, dengan alokasi waktu dalam penelitian ini yaitu 3 x 35 menit (2 x
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Secara ringkas pelaksanaan tindakan kelas ini di kelas V SDN 2 Biau Kecamatan Biau Kabupaten Gorontalo utara. Pada semester genap tahun
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA MENGGUNAKAN HURUF KAPITAL MELALUI METODE LATIHAN TERBIMBING DI KELAS II SDN 7 BALAESANG
PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA MENGGUNAKAN HURUF KAPITAL MELALUI METODE LATIHAN TERBIMBING DI KELAS II SDN 7 BALAESANG ¹ Riskawati ² Muh. Tahir ³ Sahrudin Barasandji Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. orang lain, memengaruhi atau dipengaruhi orang lain. Melalui bahasa, orang dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa sebagai sarana komunikasi dapat berupa bahasa lisan dan bahasa tulis. Melalui bahasa seseorang dapat mengemukakan pikiran dan keinginannya kepada orang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Menurut Kemmis (1988) Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Gorontalo, dilaksanakan dalam dua siklus diawali dengan kegiatan observasi
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas dalam upaya meningkatkan rasa percaya diri siswa melalui teknik bimbingan kelompok di kelas IV SDN 3 Telaga Kabupaten
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Pratindakan Peneliti melakukan observasi sebelum melaksanakan penelitian. Observasi bertujuan untuk mengetahui kondisi awal siswa
Lebih terperinciBAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN
BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN A. Paparan Data Awal Pada penelitian tindakan kelas dilakukan beberapa tahap penelitian yang dimulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Pada
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Abd. Aziz Latjompoh, S.Pd, MM. Di sekolah ini bangunannya terdiri dari 12 buah
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Pada dasarnya SDN 5 Telaga merupakan sekolah dalam lingkungan Cabang Dinas pendidikan Nasional yang terletak
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (clasroom action
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (clasroom action research) yang diimplementasikan dalam proses pembelajaran menulis deskripsi
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN 1. PRA SIKLUS Pembelajaran pra siklus dilaksanakan pada tanggal 18 Maret 2013 dengan alokasi waktu 3 x 35 menit, dengan materi ajar menggapi cerita
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KARTU KATA PADA SISWA KELAS II SD NEGERI 001 RIMBA SEKAMPUNG DUMAI
PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KARTU KATA PADA SISWA KELAS II SD NEGERI 001 RIMBA SEKAMPUNG DUMAI Farida Hasmi Surel : hasmifarida1963@gmail.com ABSTRAK Tujuan dari
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
64 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini penulis akan menguraikan tentang hasil penelitian dari pelaksanaan pembelajaran siklus I dan siklus II. Berikut ini akan diuraikan tentang perencanaan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pelajaran Bahasa Indonesia di tingkat sekolah dasar merupakan pelajaran yang wajib diikuti oleh setiap siswa dan pelajaran Bahasa Indonesia juga salah satu
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. keterampilan membaca permulaan dengan menggunakan metode SAS yang peneliti
61 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada saat penelitian berlangsung di MI Darussalam Krian Sidoarjo tentang keterampilan membaca permulaan dengan menggunakan metode SAS yang peneliti lakukan. Metode
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN 2 Lion Kecamatan
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN 2 Lion Kecamatan Posigadan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, dalam Meningkatkan
Lebih terperinciMeningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Sederhana Siswa Kelas IV SDN Mire Melalui Penggunaan Media Gambar Seri
Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Sederhana Siswa Kelas IV SDN Mire Melalui Penggunaan Media Gambar Seri Hasni Karawasa, Sahrudin Barasandji dan Budi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mencakup keterampilan membaca, menulis, menyimak, dan berbicara. Di antara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menulis merupakan bagian dari empat keterampilan berbahasa yang mencakup keterampilan membaca, menulis, menyimak, dan berbicara. Di antara empat keterampilan berbahasa
Lebih terperinciPENERAPAN METODE PICTURE AND PICTURE DAN PERMAINAN JELAJAH EYD UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN
Jurnal Pena Ilmiah: Vol. 1, No. 1 (2016) PENERAPAN METODE PICTURE AND PICTURE DAN PERMAINAN JELAJAH EYD UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN Nur Fitriana Rahmawati 1, Julia 2, Prana Dwija Iswara
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN 3 Batudaa Kabupaten
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN 3 Batudaa Kabupaten Gorontalo. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas III. Adapun
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada setiap siklus terdiri dari persiapan, pelaksanaan, pantauan dan evaluasi, serta
35 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan berlangsung dalam dua siklus. Pada setiap siklus terdiri dari persiapan, pelaksanaan, pantauan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Pelaksanaan Tindakan 1.1.1 Gambaran Sekolah Penelitian ini dilakukan di SDN Rejowinangun Utara 1 yang terletak di Jalan Telaga Sarangan No.91 Kelurahan Gelangan
Lebih terperinci162 HASIL TULISAN PERSUASI SISWA PRATINDAKAN 1. PRATINDAKAN TERTINGGI Hasil Penilaian Siswa S. 23 Kriteria Penilaian Kesesuaian isi dengan permasalahan Ciri penanda persuasi Kreativitas mengolah karangan
Lebih terperinciPeningkatan Kemampuan Siswa Menulis Paragraf Melalui Metode Latihan di Kelas IV SD Inpres 1 Kamarora Kecamatan Nokilalaki
Peningkatan Kemampuan Siswa Menulis Paragraf Melalui Metode Latihan di Kelas IV SD Inpres 1 Kamarora Kecamatan Nokilalaki Marni Liwan, Moh. Tahir, dan Ulfah Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Diskripsi Subyek Penelitian Penelitian dilakukan di SD Muhammadiyah Ambarketawang 3 yang beralamat di Gamping Kidul, Ambarketawang Gamping
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manusia tidak lepas dari kegiatan berkomunikasi, dengan komunikasi kita
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia tidak lepas dari kegiatan berkomunikasi, dengan komunikasi kita semua dapat berhubungan satu sama lain. Komunikasi pula tidak lepas kegiatan berbicara,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. air. Bahasa Indonesia memang diajarkan sejak anak-anak, tetapi model pengajaran
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa Indonesia tidak akan terlepas dari kebudayaan bangsa Indonesia karena bahasa Indonesia dijadikan alat untuk berkomunikasi dari berbagai suku di tanah air. Bahasa
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang pengaruh energi panas dalam kehidupan sehari-hari melalui metode
Lebih terperinciPotri Olympia Rahayu, Pemanfaatan Media Gambar Sebagai Upaya Meningkatkan Keterampilan Menulis Pada Siswa Kelas V SD Negeri 1 Pasung.
Potri Olympia Rahayu, 2011. Pemanfaatan Media Gambar Sebagai Upaya Meningkatkan Keterampilan Menulis Pada Siswa Kelas V SD Negeri 1 Pasung. 81 Lampiran 1. Pedoman Penilaian Tes Keterampilan Menulis Karangan
Lebih terperinciSKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa Indonesia
KESALAHAN PENULISAN TANDA BACA SERTA PENULISAN ANGKA DAN LAMBANG BILANGAN PADA KARANGAN SISWA KELAS V SDN 1 SAWAHAN KECAMATAN JUWIRING KABUPATEN KLATEN TAHUN PELAJARAN 2009/2010 SKRIPSI Untuk Memenuhi
Lebih terperinciKata kunci: hasil belajar, penggunaan huruf, Think Pair Share
Jurnal PGSD : FKIP UMUS ISSN : 2442-3432 e-issn : 2442-3432 Vol. 2, no 1 April 2015 PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENGGUNAAN HURUFMELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) PADA SISWA KELAS III SDN
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
16 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Kondisi Awal Sebelum pelaksanaan siklus I dan siklus II penulis terlebih dahulu melakukan observasi awal dengan tujuan mengetahui tingkat hasil
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas IV SDN Sidorejo Lor 05 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga Provinsi Jawa Tengah. Penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang cukup besar baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Matematika merupakan salah satu ilmu dasar yang mempunyai peranan yang cukup besar baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam pengembangan ilmu dan teknologi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam proses belajar mengajar bidang studi bahasa Indonesia dibutuhkan adanya komunikasi antara guru dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam proses belajar mengajar bidang studi bahasa Indonesia dibutuhkan adanya komunikasi antara guru dan siswa, siswa dengan siswa. Komunikasi hendaknya bersifat
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Prasiklus Jumlah siswa Presentase (%) , ,33 JUMLAH
24 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus (Kondisi Awal) Kondisi awal merupakan keadaan siswa sebelum penelitian tindakan kelas dilakukan. Berdasarkan hasil observasi yang
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN 02 Sendangrejo yang beralamatkan di Jl. Lusi Medang no. 5 Rt.01 Rw. VI Kecamatan Ngaringan,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelajaran bahasa Indonesia yaitu menyangkut bahasa yang digunakan oleh warga negara Indonesia dan sebagai bahasa persatuan antar warga, yang merupakan salah satu
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tahun 2012 berubah nama menjadi SDN 4 Tibawa. Sekolah terletak di Jalan
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 4.1.1 Kondisi Lokasi Penelitian SDN 4 Tibawa berdiri pada tahun 1957 dengan status hibah dan luas sekolah 3.150 M 2. Sebelumnya
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di kelas IV B SDN Pasanggrahan 1 Kecamatan Sumedang Selatan Kabupaten Sumedang mengenai penerapan model pembelajaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan suatu alat komunikasi untuk saling berinteraksi dalam kehidupan manusia baik dalam bentuk lisan maupun tulisan. Indonesia merupakan salah satu
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
56 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian tindakan kelas (PTK) ini diuraikan tentang kondisi awal, siklus I, siklus II dan pembahasan antar siklus. Setiap siklus terdiri
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian 4.1.1 Gambaran Sekolah Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Bangsri Kecamatan Jepon Kabupaten Blora Semester Genap Tahun Pelajaran
Lebih terperinciMoh. Nurman Bagus Satrio Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia. Kata kunci: kalimat utama dalam paragraf, STAD
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENEMUKAN KALIMAT UTAMA DALAM PARAGRAF PADA SISWA KELAS VIIB SMP 17 AGUSTUS 1945 CLURING MENGGUNAKAN METODE STAD TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Moh. Nurman Bagus Satrio Mahasiswa Magister
Lebih terperinciBAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN
BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK), yang bertujuan untuk memperbaiki yang dilakukan melalui beberapa tahapan siklus. Penelitian ini menggunakan
Lebih terperinciLampiran 1 Tabel 1.2 Lembar Observasi Kegiatan Menulis Karangan Sederhana Siswa Kelas III MI Miftahul Huda Bulungan 1
Lampiran 1 Tabel 1.2 Lembar Observasi Kegiatan Menulis Karangan Sederhana Siswa Kelas III MI Miftahul Huda Bulungan 1 No Tema 1 Pengalaman Menyedihkan 2 Pengalaman Menyenangkan 3 Pengalaman Lucu 4 Pengalaman
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Asparaga Kabupaten Gorontalo dan dilaksanakan pada bulan April 2012, sebelum
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 1. Temua Awal Penelitian ini dilaksanakan di kelas V SDN 1 Mohiyolo Kecamatan Asparaga Kabupaten Gorontalo dan dilaksanakan pada bulan April
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN TINDAKAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN TINDAKAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Peserta didik SD Negeri Sidomulyo 01 Kecamatan Gunungwungkal Kabupaten Pati pada umumnya berasal dari keluarga yang ekonominya menengah ke
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. bawah pimpinan Any Kristanti Katili, serta para Gurunya ibu Hindun Kunusa,
A. Gambaran Lokasi Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Taman Kanak-kanak (TK) Alkhairaat didirikan pada tahun 1992 berlokasi di Kelurahan Dembe II Kecamatan Kota Utara Kota Gorontalo. Di
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
32 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Diskripsi Per Siklus 4.1.1. Pelaksanaan Siklus I 4.1.1.1.Perencanaan Setelah berdiskusi dengan teman sejawat, peneliti menentukan pendekatan CTL (Contextual
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas dilaksanakan pada siswa kelas IIA SDN 87 Kota
4.1 Deskripsi Hasil Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian tindakan kelas dilaksanakan pada siswa kelas IIA SDN 87 Kota Tengah Kota Gorontalo dengan jumlah subyek 26 orang siswa.
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Gambaran Sekolah Sebelum peneliti melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terlebih dahulu peneliti melakukan observasi di kelas
Lebih terperinciBAB V KESIMPULA DAN SARAN
1 BAB V KESIMPULA DAN SARAN A. Kesimpulan Meningkatkan kemampuan siswa menulis karangan menggunakan benda konkrit di kelas IV Sekolah Dasar Negeri 3 Maruyungsari Kecamatan Padaherang Kabupaten Pangandaran
Lebih terperinciSKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah.
PEMANFAATAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI PILANGSARI 1 SRAGEN TAHUN AJARAN 2009/2010 (Penelitian Tindakan Kelas) SKRIPSI Untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mendapatkan ilmu pengetahuan dari guru dalam proses belajar-mengajar. membimbing dan memfasilitasi siswa dalam kegiatan belajar.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses belajar-mengajar dilakukan siswa dan guru di sekolah. Siswa mendapatkan ilmu pengetahuan dari guru dalam proses belajar-mengajar. Kegiatan Belajar Mengajar
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tersebut. Hasl ini disebabkan oleh adanya pemisahan wilayah Provinsi Gorontalo dari Provinsi
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian SDN I Suwawa Selatan telah beberapa kali mengalami perubahan alamat dan nama sekolah tersebut. Hasl ini
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN
7 BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Hakikat Kemampuan Kemampuan dapat diartikan sebagai kesanggupan seseorang dalam melakukan kegiatan. Setiap melakukan kegiatan pasti diperlukan suatu
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN DENGAN METODE COPY THE MASTER PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 SRUWENG TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN DENGAN METODE COPY THE MASTER PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 SRUWENG TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016 Oleh: Resti Yulianita Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Oktober 2016 dan Selasa, 18 Oktober Tahap pra siklus ini bertujuan untuk
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 2 siklus dan diawali dengan tahap pra siklus. Tahap pra siklus dilaksanakan pada tanggal Senin,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Subjek, Tempat dan Waktu Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini semua kelas VIII C SMP Negeri 7 Purwokerto yang berjumlah 35. Terdiri dari 17 putra dan 18
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
40 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian Sekolah Dasar Negeri 2 Kembaran Kecamatan Kalikajar Kabupaten Wonosobo terletak di Jln. Ronggolawe Dsn Kembaran, berdiri sejak
Lebih terperinci