BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN 3 Batudaa Kabupaten
|
|
- Shinta Setiawan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN 3 Batudaa Kabupaten Gorontalo. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas III. Adapun Gambaran riil tentang kemampuan siswa menulis puisi dengan pilihan kata pada saat observasi awal serta pada saat pelaksanaan tindakan dalam setiap siklus diuraikan sebagai berikut: Observasi Awal Observasi awal dilaksanakan pada tangga; 12 Maret Hasil observasi awal menunjukkan bahwa hanya terdapat 7 orang (38.89%) dari 18 siswa yang memiliki kemampuan baik dalam menulis puisi dengan menggunakan pilihan kata yang tepat. Sedangkan sebanyak 11 anak (61.11%) lainnya belum dapat menulis puisi. Ketidakmampuan siswa dalam menulis puisi dengan pilihan kata tersebut antara lain terlihat dari a. Hasil pembelajaran menulis puisi rendah b. Siswa belum mampu menulis puisi sesuai unsur-unsurnya c. Siswa belum mampu menulis puisi melalui berpikir logis dan sistematis d. Model pembelajaran menulis puisi belum tepat 37
2 Berdasarkan fakta yang terlihat pada observasi awal di atas menunjukkan bahwa siswa kelas III SDN 3 Batudaa Kabupaten Gorontalo pada dasarnya belum dapat menulis puisi dengan pilihan kata dengan baik. Terkait temuan tersebut maka penulis ingin meningkatkan kemampuan siswa menulis puisi dengan pilihan kata melalui model picture and picture Pelaksanaan Pembelajaran pada Siklus I Tahap Perencanaan Tahap Perencanaan pada siklus I dilakukan dengan menyiapkan perangkat pembelajaran yang akan digunakan pada siklus I. Pada Tahap Perencanaan ini pula dibuat antara lain lembar pengamatan untuk mengamati aktivitas siswa dan aktivitas guru dalam pembelajaran Tahap Pelaksanaan Tindakan Kegiatan siklus I dilaksanakan tanggal 14 Mei 2013 Kegiatan siklus I dilakukan dengan cara sebagai berikut; guru menyampaikan cara menulis puisi antara lain dengan menentukan tema puisi yang akan ditulis. guru menunjukkan/memperlihatkan gambar-gambar kegiatan berkaitan dengan materi puisi. Siswa diminta untuk mengamati gambar tersebut dan diminta untuk memahami isi gambar tersebut. Pada tahap selanjutnya guru menunjuk siswa secara bergantian untuk mengurutkan gambar seri yang akan dibuat puisi secara logis. Guru menanyakan alasan/dasar pemikiran urutan gambar tersebut. Selanjutnya berdasarkan urutan gambar tersebut guru melatih siswa membuat puisi berdasarkan pilihan kata yang tepat. Siswa selanjutnya ditugaskan untuk membacakan puisi yang telah dibuatnya secara bergantian. Pada tahap akhir guru
3 memberikan penguatan atas peningkatan kemampuan siswa dalam menulis puisi dengan pilihan kata Tahap Pemantauan dan Evaluasi Tahap pemantauan dan evaluasi dilakukan dengan cara melakukan analisis terhadap pelaksanaan tindakan yang dilakukan dan melakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap setiap tahapan sehingga dapat diketahui tingkat ketercapaian indicator kinerja yang telah dirumuskan sebelumnya. Dari hasil pengamatan yang dilakukan terhadap kegiatan pada siklus I menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kemampuan siswa dalam menulis puisi. Hasil pengamatan terhadap kemampuan siswa dalam menulis puisi dengan pilihan kata melalui ditampilkan pada tabel berikut ini: Tabel 2. Hasil Pengamatan Siklus I Berdasarkan hasil pengamatan siklus I menunjukkan bahwa rata-rata kemampuan siswa dalam menulis puisi dapat ditampilkan pada tabel di bawah ini: Unsur-unsur puisi Aspek Yang Diamati Berpikir logis dan sistematis Kreatif dan menyenangkan Persentase T KT TT S KS TS T KT TT M KM TM Jumlah Persentase Jika pada siklus sebelumnya hanya terdapat 6 orang (33.33%) dari 18 siswa yang memiliki kemampuan baik dalam menulis puisi dengan pilihan kata. Pada siklus I hal ini mengalami peningkatan menjadi 11 orang (61.11%) Tahap Analisis dan Refleksi
4 Tahap analisis dan refleksi dilakukan dengan mengadakan kegiatan umpan balik. Hasil pengamatan pada siklus I ini menunjukkan beberapa hal sebagai berikut: a) Kemampuan siswa dalam menulis puisi dengan pilihan kata mulai berkembang dengan baik meskipun belum mencapai hasil yang diharapkan. b) Siswa terlihat mengamati gambar dan mulai dapat membuat puisi dengan menggunakan gambar seri yang telah disiapkan. c) Siswa tertarik dengan penggunaan gambar dalam pembelajaran dan mereka mulai dapat merangkai puisi dengan menggunakan gambar yang ditampilkan guru. d) Siswa mulai kreatif dalam membuat kalimat puisi. e) Siswa pada umumnya sangat termotivasi untuk menulis puisi dengan pilihan kata. f) Pilihan kata yang digunakan siswa dalam menulis puisi dengan pilihan kata mulai tepat sehingga puisi yang dihasilkan mulai sesuai dengan yang diharapkan. g) Siswa pada umumnya mulai senang dan dalam menulis puisi dengan pilihan kata yang terlihat dari karya puisi siswa yang mulai berkembang baik dan hasilnya cukup memuaskan. Dari hasil refleksi bersama terungkap bahwa masih ada beberapa aspek dan kriteria yang perlu ditingkatkan guru dalam memaksimalkan kemampuan siswa untuk menulis puisi dengan pilihan kata yakni :
5 (1) Anak perlu didampingi secara terus menerus untuk melatih mereka dalam menulis puisi dengan pilihan kata. (2) Guru perlu menyediakan gambar yang menarik sehingga siswa lebih tertarik untuk membuat puisi dengan menggunakan pilihan kata yang tepat (3) Guru perlu merangsang kreativitas siswa menulis puisi dengan pilihan kata dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan terkait gambar yang ditampilkan. (4) Guru perlu memberikan penguatan terhadap peningkatan kemampuan siswa dalam membuat puisi Pelaksanaan Pembelajaran pada Siklus II Tahap Perencanaan Tahap Perencanaan pada siklus II dilakukan dengan menyiapkan perangkat pembelajaran yang akan digunakan pada siklus II, dengan focus pada peningkatan kemampuan siswa dalam membuat puisi Tahap Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan siklus II diadakan pada tanggal 22 Mei Kegiatan yang dilaksanakan pada siklus II mengacu pada kekurangan pelaksanaan pembelajaran pada siklus I. Kegiatan siklus II dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut; guru menyampaikan cara menulis puisi antara lain dengan menentukan tema puisi yang akan ditulis. guru menunjukkan/memperlihatkan gambar-gambar kegiatan berkaitan dengan materi puisi. Siswa diminta untuk mengamati gambar tersebut dan diminta untuk memahami isi gambar tersebut. Pada tahap selanjutnya
6 guru menunjuk siswa secara bergantian untuk mengurutkan gambar seri yang akan dibuat puisi secara logis. Guru menanyakan alasan/dasar pemikiran urutan gambar tersebut. Selanjutnya berdasarkan urutan gambar tersebut guru melatih siswa membuat puisi berdasarkan pilihan kata yang tepat. Siswa selanjutnya ditugaskan untuk membacakan puisi yang telah dibuatnya secara bergantian. Pada tahap akhir guru memberikan penguatan atas peningkatan kemampuan siswa dalam menulis puisi dengan pilihan kata Tahap Pemantauan dan Evaluasi Tahap pemantauan dan evaluasi dilakukan dengan cara melakukan analisis terhadap pelaksanaan tindakan yang dilakukan dan melakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap setiap tahapan sehingga dapat diketahui tingkat ketercapaian indicator kinerja yang telah dirumuskan sebelumnya. Dari hasil pelaksanaan siklus II terjadi peningkatan yang sangat signifikan dari kemampuan siswa untuk menulis puisi dengan pilihan kata. Dalam konteks ini hasil capaian rata-rata anak yang dapat menulis puisi dengan pilihan kata mencapai 15 anak atau 83.33%. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kemampuan siswa dalam menulis puisi dengan pilihan kata dengan maksimal. Hasil pengamatan siklus II ditampilkan sebagai berikut: Tabel 3. Hasil Pengamatan Siklus 2 Unsur-unsur puisi Aspek Yang Diamati Berpikir logis dan sistematis Kreatif dan menyenangkan Persentase M KM TM M KM TM M KM TM M KM TM Jumlah Persentase
7 Tahap Analisis dan Refleksi Tahap analisis dan refleksi dilakukan dengan mengadakan kegiatan umpan balik. Dari hasil umpan balik refleksi dengan pengamat diperoleh simpulan sebagai berikut: a) Siswa pada umumnya telah menunjukkan peningkatan kemampuan dalam menulis puisi dengan pilihan kata yang tepat. b) Siswa senang dengan penggunaan gambar sebagai sarana dalam membuat puisi sehingga siswa dapat melahirkan kata-kata yang sesuai dengan tema puisi yang dipilih. c) Siswa pada umumnya tertarik dengan penggunaan gambar dalam pembelajaran dan mereka mulai dapat merangkai puisi dengan menggunakan gambar yang ditampilkan guru. d) Siswa pada umumnya kreatif dalam membuat kalimat puisi. e) Siswa pada umumnya sangat termotivasi untuk menulis puisi dengan pilihan kata. f) Pilihan kata yang digunakan siswa dalam menulis puisi dengan pilihan kata pada umumnya sudah tepat sehingga puisi yang dihasilkan mulai sesuai dengan yang diharapkan. g) Siswa pada umumnya mampu menulis puisi dengan pilihan kata yang terlihat dari karya puisi siswa yang mulai berkembang baik dan hasilnya cukup memuaskan. Dari hasil refleksi bersama dengan pengamat diperoleh hal-hal sebagai berikut:
8 a. Siswa sangat tertarik dengan penggunaan model picture and picture dalam menulis puisi dengan pilihan kata. b. Sebagian besar siswa telah dapat menulis puisi dengan pilihan kata dengan tepat. c. Pilihan kata yang digunakan siswa dalam menulis puisi dengan pilihan kata sangat baik dan menunjukkan bahwa siswa telah dapat memilih kata yang tepat dan kreatif untuk digunakan dalam menulis puisi dengan pilihan kata yang tepat pula. d. Kemampuan siswa dalam memaknai isis puisi sangat baik terlihat dari produk puisi yang dihasilkan Berdasarkan hasil capaian pada siklus II maka peneliti memutuskan untuk tidak melanjutkan ke siklus yang berikutnya karena hasil yang dicapai telah mencapai standar pengusaan kompetensi yang diharapkan Pembahasan Junaidi (2011:1) mengemukakan bahwa menulis merupakan sebuah proses kreatif menuangkan gagasan dalam bentuk bahasa tulis untuk tujuan, misalnya memberi tahu, meyakinkan, atau menghibur. Hasil dari proses kreatif ini biasa disebut dengan istilah karangan atau tulisan. Kedua istilah tersebut mengacu pada hasil yang sama meskipun ada pendapat mengatakan kedua istilah tersebut memiliki pengertian yang berbeda. Junaidi (2011:1) berpendapat bahwa istilah menulis sering melekatkan pada proses kreatif yang berjenis ilmiah. Sementara istilah mengarang sering dilekatkan pada proses kreatif yang berjenis nonilmiah. Menulis dan mengarang sebenarnya dua kegiatan yang sama karena menulis
9 berarti mengarang (baca: menyusun atau marangkai bukan menghayal) kata menjadi kalimat, menyusun kalimat menjadi paragraf, menyusun paragraf menjadi tulisan kompleks yang mengusung pokok persoalan. Untuk mengembangkan kemampuan siswa menulis puisi dengan pilihan kata dapat dilakukan dengan menggunakan model pembelajaran picture and picture. Penggunaan model pembelajaran picture and picture dimaksudkan agar siswa terangsang kreativitasnya untuk melahirkan kata-kata guna menulis puisi dengan pilihan kata. Model Pembelajaran picture and picture mengandalkan gambar sebagai media dalam proses pembelajaran. Gambar-gambar ini menjadi factor utama dalam proses pembelajaran. Sehingga sebelum proses pembelajaran guru sudah menyiapkan gambar yang akan ditampilkan baik dalam bentuk kartu atau dalam bentuk carta dalam ukuran besar. Atau jika di sekolah sudah menggunakan ICT dalam menggunakan Power Point atau software yang lain. Sesuai dengan namanya, tipe ini menggunakan media gambar dalam proses pembelajaran yaitu dengan cara memasang/mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis. Melalui cara seperti ini diharapkan siswa mampu berpikir dengan logis sehingga pembelajaran menjadi bermakna. Penggunaan model pembelajaran picture and picture khususnya dalam menulis puisi sangat menarik siswa. Data hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa tingkat kemampuan siswa dalam menulis puisi dengan pilihan kata mengalami mengalami peningkatkan dari observasi awal, siklus I dan siklus II. Dalam konteks ini kemampuan siswa untuk menulis puisi dengan pilihan kata mengalami
10 peningkatan yang cukup signifikan setelah diadakan kegiatan tindakan melalui setiap siklus. Dari kegiatan obsevasi awal menunjukkan bahwa hanya 7 orang (38.89%) dari 18 siswa yang memiliki kemampuan baik dalam menulis puisi dengan pilihan kata. Rendahnya kemampuan siswa dalam menulis puisi dengan pilihan kata ditunjukkan oleh beberapa hal sebagai berikut; a) kurangnya pemahaman siswa dalam merangkai kata sehingga menjadi puisi puisi yang utuh, b) siswa mengalami kesulitan dalam membuat kata sehingga menjadi kalimat puisi yang baik, c) siswa sepertinya kurang memiliki gagasan untuk membuat puisi, d) dalam proses pembelajaran guru hanya menggunakan pemberian tugas tanpa menggali kemampuan awal siswa serta kurang memberikan contoh cara menulis puisi Fakta tersebut menjadi dasar dalam melakukan tindakan melalui siklus I. Kegiatan siklus I dilakukan dengan menyampaikan cara menulis puisi antara lain dengan menentukan tema puisi yang akan ditulis. guru menunjukkan/memperlihatkan gambar-gambar kegiatan berkaitan dengan materi puisi. Siswa diminta untuk mengamati gambar tersebut dan diminta untuk memahami isi gambar tersebut. Pada tahap selanjutnya guru menunjuk siswa secara bergantian untuk mengurutkan gambar seri yang akan dibuat puisi secara logis. Guru menanyakan alasan/dasar pemikiran urutan gambar tersebut. Selanjutnya berdasarkan urutan gambar tersebut guru melatih siswa membuat puisi berdasarkan pilihan kata yang tepat. Siswa selanjutnya ditugaskan untuk membacakan puisi yang telah dibuatnya secara bergantian. Pada tahap akhir guru
11 memberikan penguatan atas peningkatan kemampuan siswa dalam menulis puisi dengan pilihan kata. Dari pelaksanaan siklus I jelas menunjukkan bahwa persentase siswa yang memiliki kemampuan untuk menulis puisi dengan pilihan kata mengalami peningkatan yang cukup siginifikan yaitu menjadi 11 orang (61.11%). Kondisi tersebut menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kemampuan siswa dalam menulis puisi dengan pilihan kata setelah diadakan tindakan pada siklus I. Beberapa fakta yang menunjukkan terjadinya peningkatan kemampuan siswa dalam menulis puisi dengan pilihan kata ditandai dengan beberapa hal sebagai berikut; a) kemampuan siswa dalam menulis puisi dengan pilihan kata mulai berkembang dengan baik meskipun belum mencapai hasil yang diharapkan, b) siswa terlihat mengamati gambar dan mulai dapat membuat puisi dengan menggunakan gambar seri yang telah disiapkan, c) siswa tertarik dengan penggunaan gambar dalam pembelajaran dan mereka mulai dapat merangkai puisi dengan menggunakan gambar yang ditampilkan guru, d) siswa mulai kreatif dalam membuat kalimat puisi, e) siswa pada umumnya sangat termotivasi untuk menulis puisi dengan pilihan kata, f) pilihan kata yang digunakan siswa dalam menulis puisi dengan pilihan kata mulai tepat sehingga puisi yang dihasilkan mulai sesuai dengan yang diharapkan, g) siswa pada umumnya mulai senang dan dalam menulis puisi dengan pilihan kata yang terlihat dari karya puisi siswa yang mulai berkembang baik dan hasilnya cukup memuaskan. Hasil refleksi bersama terkait pelaksanaan siklus I terdapat beberapa aspek dan kriteria yang perlu ditingkatkan guru dalam memaksimalkan
12 kemampuan siswa untuk menulis puisi dengan pilihan kata yakni : a) anak perlu didampingi secara terus menerus untuk melatih mereka dalam menulis puisi dengan pilihan kata, b) guru perlu menyediakan gambar yang menarik sehingga siswa lebih tertarik untuk membuat puisi dengan menggunakan pilihan kata yang tepat, c) guru perlu merangsang kreativitas siswa menulis puisi dengan pilihan kata dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan terkait gambar yang ditampilkan, d) guru perlu memberikan penguatan terhadap peningkatan kemampuan siswa dalam membuat puisi. Namun demikian hasil yang dicapai melalui siklus I ini belum maksimal, sehingga peneliti melanjutkannya pada siklus yang ke II. Pada pelaksanaan siklus II peneliti secara maksimal memberikan motivasi kepada siswa untuk menulis puisi dengan pilihan kata secara berpasangan maupun secara individual dengan model picture and picture. Kegiatan siklus II dilaksanakan dengan cara guru menyampaikan cara menulis puisi antara lain dengan menentukan tema puisi yang akan ditulis. guru menunjukkan/memperlihatkan gambar-gambar kegiatan berkaitan dengan materi puisi. Siswa diminta untuk mengamati gambar tersebut dan diminta untuk memahami isi gambar tersebut. Pada tahap selanjutnya guru menunjuk siswa secara bergantian untuk mengurutkan gambar seri yang akan dibuat puisi secara logis. Guru menanyakan alasan/dasar pemikiran urutan gambar tersebut. Selanjutnya berdasarkan urutan gambar tersebut guru melatih siswa membuat puisi berdasarkan pilihan kata yang tepat. Siswa selanjutnya ditugaskan untuk membacakan puisi yang telah dibuatnya secara bergantian. Pada tahap akhir
13 guru memberikan penguatan atas peningkatan kemampuan siswa dalam menulis puisi dengan pilihan kata Pada siklus II persentase hasil capaian mengalami peningkatan yaitu 15 siswa atau 83.33% siswa yang ada di SDN 3 Batudaa Kabupaten Gorontalo yang mampu menulis puisi dengan pilihan kata dengan baik. Beberapa fakta yang menunjukkan peningkatan kemampuan anak dalam menulis puisi dengan pilihan kata yaitu; a) siswa pada umumnya telah menunjukkan peningkatan kemampuan dalam menulis puisi dengan pilihan kata yang tepat, b) siswa senang dengan penggunaan gambar sebagai sarana dalam membuat puisi sehingga siswa dapat melahirkan kata-kata yang sesuai dengan tema puisi yang dipilih, c) siswa pada umumnya tertarik dengan penggunaan gambar dalam pembelajaran dan mereka mulai dapat merangkai puisi dengan menggunakan gambar yang ditampilkan guru, d) siswa pada umumnya kreatif dalam membuat kalimat puisi, e) siswa pada umumnya sangat termotivasi untuk menulis puisi dengan pilihan kata, f) pilihan kata yang digunakan siswa dalam menulis puisi dengan pilihan kata pada umumnya sudah tepat sehingga puisi yang dihasilkan mulai sesuai dengan yang diharapkan, g) siswa pada umumnya mampu menulis puisi dengan pilihan kata yang terlihat dari karya puisi siswa yang mulai berkembang baik dan hasilnya cukup memuaskan, Selanjutnya hasil refleksi bersama dengan pengamat diperoleh hal-hal sebagai berikut: a) siswa sangat tertarik dengan penggunaan model picture and picture dalam menulis puisi dengan pilihan kata, b) sebagian besar siswa telah dapat menulis puisi dengan pilihan kata dengan tepat, dan c) pilihan kata yang
14 digunakan siswa dalam menulis puisi dengan pilihan kata sangat baik dan menunjukkan bahwa siswa telah dapat memilih kata yang tepat dan kreatif untuk digunakan dalam menulis puisi dengan pilihan kata yang tepat pula. Berdasarkan hasil temuan penelitian pada siklus I dan siklus II diatas jelaslah penggunaan model pembelajaran picture and picture, mampu meningkatkan kemampuan siswa menulis puisi dengan pilihan kata yang tepat.
BAB I PENDAHULUAN. dan jenjang pendidikan, mulai dari taman kanak-kanak sampai Perguruan Tinggi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar pendidikan pada semua jenis dan jenjang pendidikan, mulai dari taman kanak-kanak sampai Perguruan Tinggi pembelajaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang berlaku, baik secara lisan maupun tulis. Dalam konteks yang bersamaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembelajaran bahasa Indonesia bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan dalam berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelajaran bahasa Indonesia yaitu menyangkut bahasa yang digunakan oleh warga negara Indonesia dan sebagai bahasa persatuan antar warga, yang merupakan salah satu
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
5 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori Dalam landasan teori ini diuraikan teori-teori yang diungkapkan para ahli dari berbagai sumber yang mendukung penelitian. Landasan teori tersebut terdiri atas berbagai
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori. 2.1.1. Prestasi Belajar Sehubungan dengan prestasi belajar, Poerwanto (1986:2) memberikan pengertian prestasi belajar yaitu hasil yang dicapai oleh seseorang dalam
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN TEKNIK REKA CERITA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGDOWO KLATEN TAHUN AJARAN
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN TEKNIK REKA CERITA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGDOWO KLATEN TAHUN AJARAN 2009/2010 SKRIPSI Disusun dan Diajukan Guna Memenuhi Salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses pembelajaran merupakan proses interaksi yang intensif antar berbagai komponen sistem pembelajaran yaitu guru, siswa, materi belajar, dan lingkungan. Peraturan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. diketahui serta memaksimalkan potensi yang dimiliki seseorang. Belajar adalah
BAB II KAJIAN PUSTAKA 1.1 Teori Belajar Belajar adalah suatu kegiatan memahami dan menemukan sesuatu yang belum diketahui serta memaksimalkan potensi yang dimiliki seseorang. Belajar adalah proses perubahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa memiliki fungsi sebagai alat komunikasi bagi manusia, dengan bahasa manusia dapat berkomunikasi dengan manusia lain. Dalam komunikasi, manusia saling
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi seperti sekarang pembelajaran Bahasa Inggris menjadi bagian penting dalam komunikasi langsung maupun tidak langsung. Hal ini dikarenakan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. prakteknya penggunaan bahasa dalam menulis tidaklah sama dengan komunikasi
6 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Hakikat Menulis 2.1.1. Pengertian Menulis Menulis mempunyai peranan yang sangat penting bagi manusia. Menulis merupakan salah satu sarana komunikasi seperti halnya berbicara.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembelajaran berakar pada pihak pendidik. Anshari (1979:15) mengemukakan bahwa :
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan potensi sumber daya manusia melalui kegiatan pengajaran. Ada dua buah konsep kependidikan yang berkaitan
Lebih terperinciPENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN BAGI SISWA KELAS V SD
PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN BAGI SISWA KELAS V SD Oleh: Imam Syah H.R. 1), Suhartono 2), Warsiti 3) e-mail: imamsyah12@gmail.com Abstract: The using of
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus dipelajari dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus dipelajari dan diajarkan. Dengan bahasa, kebudayaan suatu bangsa dapat dibentuk, dibina dan dikembangkan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seseorang dituangkan melalui bahasa baik, lisan maupun tertulis.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa dalam kehidupan sehari-hari sangat memegang peranan penting terutama dalam pengungkapan pikiran seseorang. Konsep, pikiran dan anganangan seseorang dituangkan
Lebih terperinciOleh : Rina Purwati SDN Giriharjo 1 Ngrambe Ngawi
Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Jasa Dan Peran Tokoh Dalam Mempersiapkan Kemerdekaan Indonesia Melalui Metode Picture And Picture Pada Siswa Kelas V SDN Giriharjo 2 Kecamatan Ngrambe Kabupaten
Lebih terperinciPenerapan Metode Tanya Jawab untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Sumber Daya Alam di Kelas IV SDN FatufiaKecamatan Bahodopi
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 1 No.1 ISSN 2354-614X Penerapan Metode Tanya Jawab untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Sumber Daya Alam di Kelas IV SDN FatufiaKecamatan Bahodopi
Lebih terperinciKeberhasilan kegiatan pembelajaran Bahasa Indonesia bergantung pada proses
BABI PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keberhasilan kegiatan pembelajaran Bahasa Indonesia bergantung pada proses belajar mengajar yang dilaksanakan guru kepada siswa karena itu siswa dibiasakan belajar
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
5 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hasil Belajar Menurut Bloom (dalam Suprijono 2011:5) hasil belajar adalah perubahan perilaku secara keseluruhan bukan hanya salah satu aspek potensi kemanusiaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peranan penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya fikir
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sarana penting untuk meningkatkan kualitas
1 BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sarana penting untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) dalam menjamin keberlangsungan pembangunan suatu bangsa. Undang-undang
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE PADA MATA PELAJARAN PKN SISWA SD NEGERI 105300 SUKA MAKMUR Soyem Guru SD Negeri 105300 Sukamakmur Email :
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menentukan keberhasilan pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah, ada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran di sekolah dan merupakan mata pelajaran yang harus dipelajari oleh peserta didik. Untuk menentukan keberhasilan
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL CONCEPT SENTENCE DENGAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN
PENERAPAN MODEL CONCEPT SENTENCE DENGAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN PADA SISWA KELAS IV SDN 1 BUMIREJO TAHUN AJARAN 2014/2015 Oleh: Endah Purwanti 1, Harun Setyo Budi 2,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Keterampilan berbahasa terdiri atas empat komponen penting yaitu keterampilan
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keterampilan berbahasa terdiri atas empat komponen penting yaitu keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat keterampilan tersebut saling melengkapi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Indonesia terintegrasi dalam empat keterampilan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran bahasa Indonesia terintegrasi dalam empat keterampilan berbahasa. Keempat keterampilan berbahasa tersebut yaitu, menyimak, berbicara, membaca, dan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pengertian Belajar Menurut Gagne dalam Udin (2004:2.3), Belajar merupakan suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang." Sedangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. emosional siswa dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa memiliki peran penting dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional siswa dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi.
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR, DAN HIPOTESIS TINDAKAN
9 BAB II KAJIAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR, DAN HIPOTESIS TINDAKAN Pada bab ini akan diuraikan empat hal pokok yaitu: (1) kajian pustaka, (2) landasan teori, (3) kerangka berpikir, dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengajaran bahasa Indonesia bertujuan agar siswa terampil berbahasa dan mampu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengajaran bahasa Indonesia bertujuan agar siswa terampil berbahasa dan mampu berkomunikasi dengan baik, secara lisan maupun tulisan. Keterampilan berbahasa
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MEDIA GAMBAR SERI DI KELAS IV SDN 5 BILUHU KABUPATEN GORONTALO
MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MEDIA GAMBAR SERI DI KELAS IV SDN 5 BILUHU KABUPATEN GORONTALO RUSMIN HUSAIN Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Negeri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan pikiran, perasaan, dan kehendak kepada orang lain secara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menulis merupakan kegiatan melahirkan pikiran dan perasaan, dengan tulis menulis juga dapat diartikan sebagai cara berkomunikasi dengan mengungkapkan pikiran, perasaan,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini menggunakan Penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman membaca dalam pembelajaran membaca lancar.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Alam sekolah adalah Ilmu Pengetahuan Alam yang diajarkan ditingkat pendidikan dasar dan tingkat menengah. Menurut kurikulum 2006 (Depdiknas,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. secara kreatif dapat memikirkan sesuatu yang baru. berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan hendaknya berupa kata-kata
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa sebagai sarana komunikasi dapat berupa bahasa lisan dan bahasa tulis. Melalui bahasa seseorang dapat mengemukakan pikiran dan keinginannya kepada orang
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pemberian tugas menceritakan kembali cerita dengan menggunakan model picture and
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitan Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Pelaksanaan tindakan kelas melalui pemberian tugas menceritakan kembali cerita dengan
Lebih terperinciBAB III. Penelitian ini dilaksanakan di TK Berlian Kecamatan Sipatana Kota Gorontalo.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Penelitian 3.1.1 Latar penelitian Penelitian ini dilaksanakan di TK Berlian Kecamatan Sipatana Kota Gorontalo. Pemilihan lokasi penelitian didasarkan
Lebih terperinciPENERAPAN METODE FUTURISTIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF BERDASARKAN GAMBAR SERI
Jurnal Pena Ilmiah: Vol. 1, No. 1 (2016) PENERAPAN METODE FUTURISTIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF BERDASARKAN GAMBAR SERI Gina Sylvia Putri 1, Prana Dwija Iswara, 2, Ani Nur Aeni, 3 1,2,3
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kemampuan berbahasa Indonesia yang baik dan benar adalah salah satu kemampuan yang dilatihkan sejak anak berada pada jenjang pendidikan dasar. Hal ini yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berdasarkan gambar seri merupakan salah satu standar kompetensi yang harus
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, menulis karangan sederhana berdasarkan gambar seri merupakan salah satu standar kompetensi yang harus dimiliki oleh siswa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menulis teks pidato pada hakikatnya menuangkan gagasan kedalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menulis teks pidato pada hakikatnya menuangkan gagasan kedalam bentuk bahasa tulis yang siap dilisankan. Pilihan kosa kata, kalimat, paragraf dalam menulis sebuah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. teknologi dan seni. Peningkatan pengetahuan berbahasa Indonesia berhubungan
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu fungsi mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di SMP secara umum adalah sebagai sarana peningkatan pengetahuan dan keterampilan berbahasa Indonesia,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kerja ilmuwan sosial, aspek metode maupun aspek nilai yang dikembangkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) sebagai mata pelajaran di tingkat sekolah dasar pada hakikatnya merupakan suatu integrasi utuh dari disiplin ilmu-ilmu sosial dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Winda Victoria Febriani, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berbahasa adalah kebutuhan setiap manusia untuk berkomunikasi. Bahasa sebagai sarana komunikasi dapat berupa bahasa lisan maupun bahasa tulisan. Dalam kegiatan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SDN 2 Tabongo Timur Kecamatan Tabongo
BAB III METODE PENELITIAN A. Latar dan Karakteristik Penelitian 1. Penetapan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di SDN 2 Tabongo Timur Kecamatan Tabongo Kabupaten Gorontalo, siswa yang menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Mafrukhah, 2014
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah mencakup tiga komponen pokok, yaitu kebahasaan, pemahaman, dan penggunaan. Penguasaan komponen tersebut dimaksudkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (KTSP) secara umum dikembangkan menjadi keterampilan berbahasa yang
1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pelajaran Bahasa Indonesia dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) secara umum dikembangkan menjadi keterampilan berbahasa yang meliputi mendengarkan,
Lebih terperinciARTIKEL ILMIAH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE
ARTIKEL ILMIAH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SAINS DI KELAS V SDN NO. 106/I MUARA TEMBESI OLEH: MARLISA NIM :
Lebih terperinciA. LATAR BELAKANG PENELITIAN
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN Perkembangan dunia Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) telah mencapai perkembangan yang sangat mengagumkan, bahkan telah digunakan dalam berbagai bidang,
Lebih terperincipenggunaan pembelajaran kooperatif model picture and picture sesuai dengan analisis masalah. d. Merancang tes formatif perbaikan.
29 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian ini berawal dari rendahnya hasil belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri 2 Jatipohon. Dari analisis guru diperoleh data bahwa dari 28 siswa kelas IV ada
Lebih terperinciPENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF KELAS VI SD YPKP 1 SENTANI, KABUPATEN JAYAPURA PAPUA
PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF KELAS VI SD YPKP 1 SENTANI, KABUPATEN JAYAPURA PAPUA Etyn Nurkhayati SD YPKP I Sentani Jayapura Papua Abstrak:Kesulitan siswa dalam menulis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran Bahasa Indonesia tidak lepas dari hubungan pembelajaran
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran Bahasa Indonesia tidak lepas dari hubungan pembelajaran bahasa yang berlangsung di dunia. Salah satu tujuan pembelajaran Bahasa Indonesia ini adalah meningkatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kemampuan menulis merupakan kemampuan yang sangat penting untuk
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemampuan berbahasa terbagi menjadi empat aspek. Salah satu aspek kemampuan tersebut adalah kemampuan menulis. Menulis berkaitan dengan kemampuan seseorang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam merangkai kata. Akan tetapi, dalam penerapannya banyak orang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keterampilan menulis merupakan kegiatan yang tidak terpisahkan dari kegiatan belajar mengajar siswa di sekolah. Kegiatan menulis menjadikan siswa aktif dalam kegiatan
Lebih terperinciIjer.web.id Indonesian Journal on Education and Research - Volume 2 No
Upaya Peningkatan Hasil Belajar Pkn Mengenal Simbol Sila Pancasila Dalam Lambang Negara Dengan Menerapkan Model Pembelajaran Picture And Picture SUMARNI Sdn 03 Bandardawung, Tawangmangu, Karanganyar ABSTRACT
Lebih terperinciMeningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Sederhana Siswa Kelas IV SDN Mire Melalui Penggunaan Media Gambar Seri
Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Sederhana Siswa Kelas IV SDN Mire Melalui Penggunaan Media Gambar Seri Hasni Karawasa, Sahrudin Barasandji dan Budi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar siswa terampil dalam berbahasa
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar siswa terampil dalam berbahasa dan mampu berkomunikasi secara lisan maupun tulisan dengan baik dan benar. Keterampilan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di Sekolah Dasar Negeri 1 Karangsono Kecamatan Karangrayung Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia terdapat empat aspek keterampilan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam pembelajaran bahasa Indonesia terdapat empat aspek keterampilan bahasa yakni menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Berdasarkan empat aspek keterampilan tersebut,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemampuan berbahasa erat hubungannya dengan kemampuan berpikir.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemampuan berbahasa erat hubungannya dengan kemampuan berpikir. Semakin terampil seseorang berpikir, semakin jelas dan cerah jalan pikirannya. Kemampuan ini
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
9 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Model Pembelajaran Picture and Picture Belajar merupakan proses perkembangan yang dialami oleh siswa menuju ke arah yang lebih baik. Menurut Hamalik (2004:37) belajar merupakan
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS V SDN SAWOJAJAR V KOTA MALANG
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS V SDN SAWOJAJAR V KOTA MALANG Dwi Sulistyorini Abstrak: Dalam kegiatan pembelajaran menulis, siswa masih banyak mengalami kesulitan
Lebih terperinciBahasa Indonesia merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus. dipelajari dan diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus dipelajari dan diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan salah satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dimengerti dan digunakan untuk berinteraksi dengan orang lain. Adapun cara-cara
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan suatu gabungan huruf, kata, dan kalimat yang menghasilkan suatu tuturan atau ungkapan secara terpadu sehingga dapat dimengerti dan digunakan
Lebih terperinci2013 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI METODE MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan dasar bagi pengetahuan manusia. Bahasa juga dikatakan sebagai alat komunikasi yang digunakan oleh setiap manusia dengan yang lain. Sebagai alat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Indonesia di sekolah ini sehingga lebih mudah untuk menerapkan tindakan kelas pada
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Batudaa Pantai. Alasan pemilihan loksai ini karena peneliti adalah guru pengajar mata
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan salah satu bentuk keterampilan berbahasa, yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menulis merupakan salah satu bentuk keterampilan berbahasa, yang merupakan hal penting dalam pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar. Di dalam kegiatan
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT SENTENCE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYUSUN PARAGRAF PADA KELAS III SDN KEBOANSIKEP
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT SENTENCE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYUSUN PARAGRAF PADA KELAS III SDN KEBOANSIKEP Sofrowati Inayatun 148620600123/Semester 6/A2/S-1 PGSD Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Boalemo yang berjumlah 20 orang yang terdiri dari 8 orang laki-laki dan 12
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian 3.1.1 Penetapan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada kelompok A TK Beringin III Kecamatan Botumoito Kabupaten Boalemo yang berjumlah 20 orang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia di sekolah memegang peranan penting dalam mengupayakan dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan sehari-hari karena bahasa merupakan alat komunikasi antar manusia. Secara luas dapat diartikan bahwa komunikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menggali berbagai potensi dan kebenaran secara ilmiah.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Guru merupakan faktor penting yang besar pengaruhnya terhadap proses dan hasil belajar bahkan sangat menentukan berhasil tidaknya peserta didik dalam belajar.
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIS DAN KERANGKA PEMIKIRAN. 2.1 Kedudukan Pembelajaran Memproduksi Teks Eksposisi Berdasarkan
BAB II KAJIAN TEORITIS DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kedudukan Pembelajaran Memproduksi Teks Eksposisi Berdasarkan Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Kelas X Diberlakukannya Kurikulum 2013,
Lebih terperinciPEMANFAATAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI SISWA KELAS V SD NEGERI I GEBANG NGUNTORONADI WONOGIRI
PEMANFAATAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI SISWA KELAS V SD NEGERI I GEBANG NGUNTORONADI WONOGIRI SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT SENTENCE
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT SENTENCE Usep Prasetiyo Utomo 1), Hartono 2), M. Shaifuddin 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Indonesia dikelas III SDN 1 Tolinggula Ulu Kabupaten Gorontalo Utara. Sebelum
38 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Pelaksanaan tindakan kelas melalui pemberian tugas dengan menggunakan media gambar
Lebih terperinciUNIT 6 : ASESMEN DAN EVALUASI
UNIT 6 : ASESMEN DAN EVALUASI UNIT 6 : ASESMEN DAN EVALUASI UNIT 6 : ASESMEN DAN EVALUASI Waktu : 3 jam A. PENDAHULUAN Asesmen adalah pengumpulan bukti yang diilakukan secara sengaja, sistematis, dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbahasa (Indonesia) merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib diajarkan dalam setiap jenjang pendidikan di Indonesia, baik pada jenjang pendidikan dasar, menengah,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. empat aspek, yakni mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keterampilan berbahasa yang harus dikuasai peserta didik terdiri empat aspek, yakni mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Dalam pelaksanaannya keempat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan dan intelektual, sosial,
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan dan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL MUIHAMMAD BAKRI
255 PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL MUIHAMMAD BAKRI ABSTRAK Tulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan keterampilan menulis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sekolah. Dalam kegiatan ini, seorang penulis harus terampil memanfaatkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menulis merupakan aspek berbahasa yang tidak dapat dipisahkan dari aspek lain dalam proses belajar yang dialami siswa selama menuntut ilmu di sekolah. Dalam
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Gorontalo. Penelitian dilaksanakan karena kemampuan anak kelompok B belum
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Penelitian 3.1.1 Latar Penelitian Penelitian tindakan Kelas dilaksanakan di TK Panipi Raya Kecamatan Batudaa Kabupaten Gorontalo. Penelitian dilaksanakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diartikan sebagai suatu kegiatan menyampaikan pesan (komunikasi) menggunakan bahasa tulis sebagai alat atau medianya 1.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Indonesia selain aspek mendengarkan, berbicara, membaca adalah keterampilan menulis. Menulis dapat diartikan sebagai
Lebih terperinciA. LATAR BELAKANG MASALAH
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Tidak dapat dipungkiri, bahwa dalam kehidupan modern saat ini, penguasaan bahasa bagi seseorang mutlak diperlukan. Keterampilan berbahasa seseorang harus mengacu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Ema Rosalita, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Salah satu kegiatan menulis yang menghasilkan produk adalah menulis cerpen. Menulis cerpen bertujuan untuk meningkatkan kreativitas siswa (creative purpose).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Desi Sukmawati, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa memegang peranan yang sangat penting bagi kehidupan. Bahasa dijadikan sebagai alat komunikasi untuk melakukan sosialisasi satu sama lain. Melalui bahasalah
Lebih terperinciKEMAMPUAN MEMPRODUKSI TEKS ANEKDOT SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BONGOMEME
KEMAMPUAN MEMPRODUKSI TEKS ANEKDOT SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BONGOMEME Agung Gede Suputra Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Negeri Gorontalo Anggota
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini, akan dijelaskan tentang lokasi dan subjek yang penulis teliti, desain dan metode tentang penelitian tindakan kelas, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang tepat dan terencana dengan strategi pembelajaran yang efektif.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan di Sekolah Dasar (SD). Bahasa Indonesia mempunyai peran penting dalam pengembangan berbagai
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. paragraf pada bab IV, maka pada bagian ini dapat dikemukakan kesimpulan dan
171 BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI Berdasarkan laporan hasil analisis data tentang kemampuan memahami paragraf pada bab IV, maka pada bagian ini dapat dikemukakan kesimpulan dan rekomendasi yang bertujuan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan
BAB III METODE PENELITIAN.1 Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK), ruang lingkupnya adalah pembelajaran di dalam kelas yang dilaksanakan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bagian ini diuraikan tentang hasil penelitian mengenai data-data yang
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Hasil Penelitian Pada bagian ini diuraikan tentang hasil penelitian mengenai data-data yang diperoleh dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas (PTK).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu sistem yang berperan sebagai pusat bagi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu sistem yang berperan sebagai pusat bagi kehidupan sosial, budaya, dan masyarakat. Tirtarahardja (2005:226) mengatakan bahwa sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dasar hingga jenjang perguruan tinggi untuk meningkatkan mutu penguasaan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengajaran penggunaan bahasa Indonesia dilakukan sejak dari sekolah dasar hingga jenjang perguruan tinggi untuk meningkatkan mutu penguasaan bahasa Indonesia.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keterampilan menulis merupakan salah satu dari keterampilan berbahasa yang harus dikuasai dengan baik oleh peserta didik. Dengan menulis, seseorang dapat mengungkapkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Suatu karangan terdiri dari beberapa kalimat yang kemudian disusun
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Suatu karangan terdiri dari beberapa kalimat yang kemudian disusun menjadi satu kesatuan dengan suatu kesesuaian yang kemudian membentuk paragraf-paragraf, sehingga
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Menurut Sugiyono (2013, hlm. 6) metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia. Pembelajaran
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Pelaksanaan tindakan kelas dengan menggunakan model STAD dalam upaya meningkatkan kemampuan menulis karangan narasi pada siswa kelas
Lebih terperinciB. RANCANGAN PENELITIAN. 1. Jenis Penelitian. Kuripan merupakan jenis penelitian tindakan kelas atau yang sering disebut PTK.
A. PENDAHULUAN Bahasa Indonesia dikategorikan sebagai pelajaran yang sulit bagi kebanyakan siswa. Hal ini dikarenakan siswa dituntut untuk menguasai empat keterampilan berbahasa, yaitu berbicara, membaca,
Lebih terperinci