RANGRANG DALAM TOPLES KELOMPOK BUDIDAYA KROTO
|
|
- Hendri Widjaja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PROPOSAL KERJASAMA INVESTASI BUDIDAYA KROTO RANGRANG RANGRANG DALAM TOPLES KELOMPOK BUDIDAYA KROTO ELIK HARI MUKTAFIN D40DF0F9 RDT RANGRANG DALAM TOPLES Srimulyo, RT.09/RW.03, Duyungan, Sidoharjo, Sragen, Jawa Tengah, 57281
2 I. PENDAHULUAN Kroto adalah telur semut rangrang, Kroto menjadi sangat pepuler karena berguna untuk pakan burung yang memiliki kandungan gizi yang tinggi, meskipun harganya sangat tinggi, namun permintaan pasar tetap tinggi pula. Penggemar burung kicauan kian hari kian meningkat untuk perlombaan, sehingga otomatis permintaan pasar akan kroto meningkat. Bahkan di beberapa daerah, pasokan kroto sangat langka, sehingga penjual memberlakukan pembatasan pembelian, setiap pembeli hanya bisa membeli beberapa ons kroto. Harga kroto di pasaran fluktuatif alias naik turun, tergantung pasokan dari pencari kroto di alam, sementara persediaan kroto dari alam kian hari kian menipis, maka harga kroto juga akan semakin melambung. Harga yang dipatok oleh para pengepul yang langsung membeli kroto dari para pencari sekarang adalah Rp hingga Rp per kilo gram. Sementara harga eceran di pasar mencapai Rp hingga Rp per kg, bahkan jika musim penghujan dan hari raya, harga kroto bisa mencapai Rp hingga Rp per kg. Selain itu, kroto rangrang juga dapat di olah menjadi berbagai produk lainya, salah satunya adalah produk kesehatan/obat. Ini merupakan peluang yang sangat menguntungkan dan menjanjikan untuk 3-4 tahun kedepan, untuk itu kami menjalankan budidaya kroto rangrang. Untuk menangkap peluang pasar ini kami melalkukan program intensif budidaya kroto rangrang. Untuk menunjang produktifitas budidaya kroto rangrang, kami melibatkan investor untuk membantu mengembangkan usaha ini dengan konsep bagi hasil. Apabila Bapak/Ibuk calon investor mempunyai tabungan / uang lebih yang sedang tidak terpakai, investasi ini dapat menjadi alternatif untuk mengembangkan modal Bapak/Ibuk. Dengan investasi budidaya kroto rangrang, keuntungan bisa mencapai 40% (belum bagi hasil) dari modal untuk setiap panenya, lebih tinggi daripada di simpan di bank. Untuk meminimalisasi resiko gagal panen, kami bekerjasama dengan Distributor Produk Agrikultur Indonesia dan CV. Mitra Sukses Bersama, kami mengambil bibit kroto dari CV. Mitra Sukses Bersama dan CV. Mitra Sukses Bersama berkewajiban untuk membeli kembali hasil panen budidaya kroto sesuai kontrak kerjasama kami, sehingga resiko usaha ini sangat kecil. 1
3 II. PROGRAM INTENSIF BUDIDAYA KROTO RANGRANG Dikarenakan masih besarnya potensi budidaya kroto rangrang di Indonesia, maka kami kelompok budidaya kroto rangrang RDT (Rangrang Dalam Toples) telah merintis usaha budidaya kroto rangrang secara lebih modern. Berikut ini adalah profil kami : Nama Pembudidaya : RDT (Kroto Dalam Toples) Bidang Usaha : Budidaya Kroto (Semut Rangrang) Alamat : Srimulyo, RT.09/03, Duyungan, Sidoharjo, Sragen Pengelola : Elik Hari Muktafin No HP : Whatapp : BBM : D40DF0F9 RDT telah berjalan dua tahun terakhir, kami mempunyai lahan (ruangan) untuk pembudidayaan berupa ruangan dengan luas total 600m2 yang dapat menampung hingga 2000 paket dan mempunyai 2 orang penanggung jawab kandan yang bertangung jawab untuk merawat dan memberi makan kroto secara berkala. Sebelum mengembangkan sayap ke budidaya kroto rangrang, sebelumnya kami telah memiliki budidaya ternak burung Love Bird yang sudah berjalan sejak tahun 2009 di tempat yang sama dengan tempat budidaya kroto rangrang. Burung Love Bird yang kami budidaya sekarang berjumlah sekitar 60 indukan, dan 20 anakan burung pada bulan Juli Sekarang kami berfokus untuk mengembangkan budidaya kroto rangrang karena mempunyai pasar yang bagus hingga 4-5 tahun kedepan. III. TEKNOLOGI BUDIDAYA KROTO RANGRANG Budidaya kroto yang kami jalankan mengunakan media toples, dengan hitungan 1 paket terdiri dari 2 toples plastik besar. Dengan media toples, pembudidayaan dapat di tempatkan pada ruangan khusus, sehingga dapat mendukung pertumbuhan kroto. Pemberian makan dan minum kroto juga harus di jaga konsistensinya agar mendapatkan kualitas kroto yang bagus, sehinga penjadwalan pemberian makan tidak boleh sembarangan. 2
4 Tempat Makanan & Minuman Lubang Keluar Masuk Rangrang Toples Plastik 5 liter Penyangga Tempat Air (Gambar Tempat Bibir Kroto Rangrang dalam Toples) Alat dan bahan yang di butuhkan dalam budidaya kroto rangrang ini adalah : 1. Bibit kroto dalam toples Bibit kroto terdiri dari toples plastik besar dengan bibit angrang dan ratu angrang di dalamnya. 2. Lahan (ruangan) Lahan adalah temapt yang di butuhkan untuk budidya kroto, berupa ruangan yang di sesuaikan suhu dan kelembapanya untuk mendukung perkembangan kroto. 3. Rak Rak penyimpanan yang di gunakan untuk meletakkan toples kroto rangrang secara vertikal sehingga menghemat ruangan. 4. Makanan dan Minuman Makanan utama semut rangrang berupa air gula dan ulat hongkong dan makanan pendukung lainya yang diberikan secara berkala. Ulat hongkong berperan penting untuk pertumbuhan rangrang dan mempercepat terbentuknya kroto rangrang. Dalam sekali periode, bibit kroto rangrang membutuhkan waktu 5 bulan untuk dapat di panen. Dan hasil panen akan di beli oleh CV. Mitra Sukses Bersama dengan harga sesuai MOU di awal masa budidaya. Bisa dibilang budidaya kroto ini mudah mudah susah, kalau sudah tau teknik dan polanya akan sangat mudah. Investor tidak perlu terlibat langsung dalam budidaya, karena seluruh proses budidaya menjadi tanggung jawab RDT. 3
5 IV. FOTO TEMPAT BUDIDAYA KROTO RANGRANG (Foto Kroto Rangrang di Rak dalam Ruangan Budidaya) V. KONSEP USAHA Konsep dari usaha budidaya kroto rangrang ini adalah bagi hasil yang melibatkan pemilik modal sebagai investor, kelompok budidaya kroto RDT sebagai pengelola. Kami sadar dalam setiap usaha pasti ada resikonya, untuk meminimalisasi resiko dalam usaha ini. RDT telah melakukan perjanjian kerjasama dengan CV. Mitra Sukses Bersama (Suplier kroto di Indonesia). RDT berkewajiban mengambil bibit kroto dari CV. Mitra Sukses Bersama, dan CV. Mitra Sukses Bersama berkewajiban membeli kembali hasil panen kroto dalam keadaan apapun. 1. Rincian Investasi Dana yang di dapatkan dari investor akan digunakan untuk pembelian bibit ke CV. Mitra Sukses Bersama. Bibit kroto akan di tempatkan di lahan/ruangan yang sudah disediakan oleh RDT, dan akan di beli kembali oleh pihak CV. Mitra Sukses Bersama. Bentuk dari pembelian bibit kroto berupa paket bibit. Satu paket bibit terdiri dari 2 toples besar yang di beli dari CV. Mitra Sukses Bersama dengan harga Rp / paket. Dan akan di beli kembali kembali oleh CV. Mitra Sukses Bersama dengan harga Rp dalam keadaan apapun, penentuan ini sudah tercantum pada MOU di awal masa pembibitan. 4
6 2. Periode Investasi Periode investasi bagi setiap investor adalah selama 1 (satu) kali panen/periode dan dievaluasi pada akhir periode, keuntungan dapat diambil per-masa panen / 5 bulan. Dengan konsep ini, modal dapat di ambil kembali oleh investor pada saat panen, atau modal dapat di belikan bibit lagi untuk periode selanjutnya. Awal dimulainya periode tidak tergantung tangal dan bulan, investasi dapat dilakukan kapan pun, dan masa panen terhitung sejak bibit kroto datang. Untuk investasi di bawah 12 paket (dalam uang Rp ) harus menunggu beberapa hari untuk pengadaan bibit, karena minimal pengiriman bibit adalah 12 paket (pengiriman di gabung dengan peket yang lain). 3. Bagi Hasil Kami menerima investasi besar maupun investasi kecil, besaran dana investasi berpengaruh pada besaran keuntungan. Investasi ini berjalan dengan konsep bagi hasil, dimana pembagian keuntungan INVESTOR 50% : RDT 50% dari keuntungan. Investor mendapat keuntungan sebesar 50% dari total keuntungan bersih, sedangkan RDT mendapat keuntungan 50% (sudah termasuk biaya pengadaan lahan, pembuatan rak, dan pemeliharaan di tanggung oleh RDT). VI. HAK DAN KEWAJIBAN 1. INVESTOR - Memberikan modal kepada RDT untuk pembelian bibit kroto rangrang. - Mendapatkan pelaporan hasil panen dari Kelompok budidaya kroto RDT. - Mendapatkan 50% dari keuntungan bersih hasil panen. - Berhak meneruskan, merubah jumlah investasi atau berhenti berinvestasi pada setiap periode panen (setelah panen). 2. Kelompok budidaya kroto rangrang RDT - Menyediakan lahan (ruangan) dan Rak untuk budidaya kroto - Menyediakan dan memberikan makanan / minuman untuk kroto secara berkala - Memberikan laporan perkembangan usaha dan keuangan kepada investor - Mengambil bibit kroto dan menjual hasil panen kroto rangrang hanya pada CV. Mitra Sukses Bersama 5
7 - Mendapatkan 50% dari keuntungan bersih hasil panen. 3. CV. Mitra Sukses Bersama - Menyediakan bibit kroto rangrang kepada RDT - Berkewajiban membeli kembali hasil panen kroto rangrang dari RDT dalam keadaan apapun. (telah tercantum dalam surat perjanjian antara RDT dengan CV. Mitra Sukses Bersama) VII. ANALISIS USAHA BUDIDAYA KROTO RANGRANG Besarnya nilai keuntungan untuk setiap 1x panen adalah 40% dari modal awal (belum di bagi hasil). Atau nilai investasi mengalami pertumbuhan 15% dari jumlah modal awal. Jadi semakin besar modal awal, maka semakin besar pula keuntungannya. Hal ini terjadi karena seluruh modal di gunakan untuk pengadaan bibit, dan biaya pendukung di penuhi oleh pihak RDT. Berikut ini adalah analisis usaha budidaya kroto rangrang kelompok budidaya RDT : a. Harga bibit kroto rangrang = Rp b. Masa pemeliharaan = 5 bulan c. Kebutuhan pakan = 150 hari x Rp. 200 /paket/hari = Rp d. Biaya sewa lahan = - (lahan milik pribadi RDT) e. Harga jual = Rp f. Keuntungan kotor = Rp Rp = Rp g. Keuntungan Bersih = Rp Rp = Rp /paket/panen Jadi untuk setiap paket kroto, akan mendapat keuntungan kotor : Rp /paket/panen. Apabila jumlah paket yang di budidaya ada 20 paket, maka keuntungan saat panen adalah Rp x 20 = Rp (belum di bagi hasil). Keuntungan mencapai 40% dari jumlah modal awal, lebih tinggi daripada menyimpan uang di bank. 6
8 VIII. ILUSTRASI KASUS Contoh Ilustrasi Kasus 1 Pak Ahmad berencana meng investasikan uangnya kepada kelompok budidaya kroto rangrangn RDT. Pak Ahmad mempunyai modal Rp , berapa bilai keuntungan dan bagi hasil yang diterima Pak Ahmad? (Rp = 30 paket) A. Modal Awal - Pembelian bibit kroto 30 paket x Rp = Rp Total Modal Awal = Rp B. Laba Kotor - Penjualan hasil panen kroto 30 paket x Rp = Rp Total Modal Awal = Rp Total Laba Kotor = Rp C. Biaya Operasional - Biaya pakan 150 hari 30 x 150 x Rp.200 = Rp Sewa lahan (milik probadi RDT) = Rp. 0 + Total Biaya Operasional = Rp D. Laba Bersih - Total Laba Kotor = Rp Total Biaya Operasioanl = Rp Total Laba Bersih = Rp E. Bagi Hasil - Pak Ahmad 50% x Rp = Rp Kelompok budidaya RDT 50% x Rp = Rp Jadi apabila Pak Ahmad berinvestasi sebesar Rp , maka dalam 1 periode masa panen Pak Ahmad mendapatkan keuntungan bersih dari bagi hasil sebesar Rp / panen dan modal awal akan digunakan untuk periode selanjutnya. Tapi, apabila Pak Ahmad tidak ingin meneruskan investasi, maka modal akan di kembalikan 100% dan Pak Ahmad menerima modal + keuntungan sebesar Rp
9 Contoh Ilustrasi Kasus 2 Pak Ahmad berencana meng investasikan uangnya kepada kelompok budidaya kroto rangrangn RDT. Pak Ahmad mempunyai modal Rp , berapa bilai keuntungan dan bagi hasil yang diterima Pak Ahmad? (Rp = 100 paket) A. Modal Awal - Pembelian bibit kroto 100 paket x Rp = Rp. 150,000,000 + Total Modal Awal = Rp. 150,000,000 B. Laba Kotor - Penjualan hasil panen kroto 100 paket x Rp = Rp. 220,000,000 - Total Modal Awal = Rp. 150,000,000 - Total Laba Kotor = Rp. 70,000,000 C. Biaya Operasional - Biaya pakan 150 hari 100 x 150 x Rp.200 = Rp. 3,000,000 - Sewa lahan (milik probadi RDT) = Rp. 0 + Total Biaya Operasional = Rp. 3,000,000 D. Laba Bersih - Total Laba Kotor = Rp. 70,000,000 - Total Biaya Operasioanl = Rp. 3,000,000 - Total Laba Bersih = Rp. 67,000,000 E. Bagi Hasil - Pak Ahmad 50% x Rp. 67,000,000 = Rp. 33,500,000 - Kelompok budidaya RDT 50% x Rp. 67,000,000 = Rp. 33,500,000 Jadi apabila Pak Ahmad berinvestasi sebesar Rp. 150,000,000, maka dalam 1 periode masa panen Pak Ahmad mendapatkan keuntungan bersih dari bagi hasil sebesar Rp. 33,500,000 / panen dan modal awal akan digunakan untuk periode selanjutnya. Tapi, apabila Pak Ahmad tidak ingin meneruskan investasi, maka modal akan di kembalikan 100% dan Pak Ahmad menerima modal + keuntungan sebesar Rp. 183,500,000. 8
10 Contoh Ilustrasi Kasus 3 Pak Ahmad berencana meng investasikan uangnya kepada kelompok budidaya kroto rangrangn RDT. Pak Ahmad mempunyai modal Rp. 18,000,000, berapa bilai keuntungan dan bagi hasil yang diterima Pak Ahmad? (Rp. 18,000,000 = 12 paket) F. Modal Awal - Pembelian bibit kroto 12 paket x Rp = Rp. 18,800,000 + Total Modal Awal = Rp. 18,800,000 G. Laba Kotor - Penjualan hasil panen kroto 12 paket x Rp = Rp. 26,400,000 - Total Modal Awal = Rp. 18,000,000 - Total Laba Kotor = Rp. 8,400,000 H. Biaya Operasional - Biaya pakan 150 hari 12 x 150 x Rp.200 = Rp. 360,000 - Sewa lahan (milik probadi RDT) = Rp. 0 + Total Biaya Operasional = Rp. 360,000 I. Laba Bersih - Total Laba Kotor = Rp. 8,400,000 - Total Biaya Operasioanl = Rp. 360,000 - Total Laba Bersih = Rp. 8,040,000 J. Bagi Hasil - Pak Ahmad 50% x Rp. 8,040,000 = Rp. 4,020,000 - Kelompok budidaya RDT 50% x Rp. 8,040,000 = Rp. 4,020,000 Jadi apabila Pak Ahmad berinvestasi sebesar Rp. 18,000,000, maka dalam 1 periode masa panen Pak Ahmad mendapatkan keuntungan bersih dari bagi hasil sebesar Rp. 4,020,000 / panen dan modal awal akan digunakan untuk periode selanjutnya. Tapi, apabila Pak Ahmad tidak ingin meneruskan investasi, maka modal akan di kembalikan 100% dan Pak Ahmad menerima modal + keuntungan sebesar Rp. 22,020,000. 9
11 IX. KETERANGAN LAINYA 1. Apabila terdapat kegagalan panen / panen tidak sesuai yang di harapkan CV. Mitra Sukses Bersama berkewajiban membeli kembali hasil panen kroto dalam keadaan apapun dengan harga Rp / paket. 2. Apabila terjadi kerusakan/hilang akibat kesalahan pihak kelompok budidaya kroto RDT, maka kerugian akan di tanggung sepenuhnya oleh pihak kelompok budidaya kroto RDT. 3. Apabila terjadi kerusakaan/hilang akibat bencana alam, maka kerugian di tanggung bersama oleh investor dan kelompok budidaya kroto RDT sebesar 50% : 50%. 10
BAB I PENDAHULUAN. permintaan sangat tinggi. Banyaknya para pencari kroto di alam yang tidak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia perunggasan saat ini sangat berkembang pesat. Tidak hanya jenis unggas konsumsi, tetapi juga unggas hias. Salah satu unggas hias yang paling diminati para pecinta
Lebih terperinciDAFTAR GAMBAR. Gambar 3.1 Koloni Semut Rangrang Gambar 3.2 Semut Pejantan Gambar 3.3 Semut Ratu Gambar 3.4 Semut Calon Ratu...
DAFTAR GAMBAR Gambar 3.1 Koloni Semut Rangrang... 23 Gambar 3.2 Semut Pejantan... 24 Gambar 3.3 Semut Ratu... 25 Gambar 3.4 Semut Calon Ratu... 26 Gambar 3.5 Semut Pekerja... 26 Gambar 3.6 Habitat Semut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peternakan merupakan subsektor dari pertanian yang berperan penting dalam pemenuhan kebutuhan protein hewani. Kebutuhan masyarakat akan hasil ternak seperti daging,
Lebih terperinciVII. ANALISIS PENDAPATAN
VII. ANALISIS PENDAPATAN 7.1. Biaya Produksi Usahatani dianalisis dengan cara mengidentifikasikan penggunaan sarana produksi (input). Sarana produksi yang digunakan antara peternak mitra dan peternak non
Lebih terperinciADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR MANAJEMEN PEMELIHARAAN SEMUT RANGRANG DALAM MEDIA STOPLES DI DESA MARGOMULYO KECAMATAN WATULIMO KABUPATEN TRENGGALEK Oleh RIGEN DWI ATMOKO 061310113044 PROGRAM STUDI DIPLOMA III KESEHATAN TERNAK
Lebih terperinciV. HASIL DAN PEMBAHASAN. umur. Karakteristik umur berpengaruh terhadap kualitas dan kuantitas gula semut
V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Identitas Anggota KUB Gendis Manis 1. Umur Kinerja anggota dalam mengelola gula semut dipengaruhi oleh karakteristik umur. Karakteristik umur berpengaruh terhadap kualitas dan
Lebih terperinciVI. PELAKSANAAN KEMITRAAN
VI. PELAKSANAAN KEMITRAAN 6.1. Pola Kemitraan CV TMF Kemitraan antara peternak ayam di daerah Cibinong pada dasarnya adalah sama dengan semua kemitraan yang dijalankan di semua daerah kemitraan CV TMF.
Lebih terperinciVI HASIL DAN PEMBAHASAN
VI HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1 Saluran dan Lembaga Tataniaga Dalam menjalankan kegiatan tataniaga, diperlukannya saluran tataniaga yang saling tergantung dimana terdiri dari sub-sub sistem atau fungsi-fungsi
Lebih terperinciSAHABAT BRILLIANT PROGRAM KEMANDIRIAN EKONOMI KREATIF SEKTOR PETERNAKAN DAN PERTANIAN TERPADU BIDANG USAHA
PROGRAM KEMANDIRIAN EKONOMI KREATIF SEKTOR PETERNAKAN DAN PERTANIAN TERPADU BIDANG USAHA 1. Produksi pengolahan pakan ayam petelur. 2. Produksi pengolahan pakan kambing dan sapi fermentasi. 3. Pruduksi
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Definisi Kemitraan Definisi kemitraan diungkapkan oleh Hafsah (1999) yang menyatakan bahwa kemitraan adalah suatu strategi bisnis yang dilakukan
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. CV. Tunas Mekar Farm 5.1.1. Sejarah CV. Tunas Mekar Farm Tunas Mekar Farm (TMF) adalah perusahaan peternakan ayam broiler yang menerapkan sistem kemitraan pola inti
Lebih terperinciSTMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Karya Ilmiah Liankungan Bisnis Budidaya Ikan Lele NAMA : RYAN AKBAR RAMADHAN NIM : 11.12.6308 KELOPOK JURUSAN : J : S1 SISTEM INFORMASI Dosen Pembimbing : Prof. Dr. M. Suyanto, MM STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Aneka ragam jenis tanaman sayuran dapat dibudidayakan dan dihasilkan di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Aneka ragam jenis tanaman sayuran dapat dibudidayakan dan dihasilkan di Indonesia untuk memenuhi berbagai jenis kebutuhan serta permintaan masyarakat. Keanekaragaman
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang mempunyai kelestarian alam fauna dengan beragam jenis salah satunya yaitu burung. Para penghobi burung berkicau mungkin sudah tidak
Lebih terperinciDitulis oleh Mukarom Salasa Jumat, 03 September :04 - Update Terakhir Sabtu, 18 September :09
Usaha agribisnis mempunyai kontribusi besar bagi pembangunan di Indonesia. Sektor pertanian terbukti telah mampu eksis menghadapi krisis ekonomi yang menimpa bangsa Indonesia. Untuk itu pemerintah telah
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tabel 1. Jumlah Tenaga Kerja Usia 15 Tahun ke Atas Menurut Lapangan Pekerjaan Tahun 2011
1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN Peternakan adalah kegiatan membudidayakan hewan ternak untuk mendapatkan manfaat dengan menerapkan prinsip-prinsip manajemen pada faktor-faktor produksi. Peternakan merupakan
Lebih terperinciVII. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL
VII. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL Analisis finansial dilakukan untuk melihat sejauh mana Peternakan Maju Bersama dapat dikatakan layak dari aspek finansial. Untuk menilai layak atau tidak usaha tersebut
Lebih terperinciPROPOSAL KERJASAMA INVESTASI AGROBISNIS JAHE GAJAH
PROPOSAL KERJASAMA INVESTASI AGROBISNIS JAHE GAJAH (Januari 2016) CV. AGRO BINTANG SEJAHTERA Jl. Terusan Noch Kartanegara No. 1A Kel. Kota Wetan Kec. Garut Kota Kab. Garut Jawa Barat Hp. 081321801417 (Khaerul
Lebih terperinciV. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Teknik Budidaya Ikan Nila, Bawal, dan Udang Galah
V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Teknik Budidaya Ikan Nila, Bawal, dan Udang Galah 1. Persiapan kolam Di Desa Sendangtirto, seluruh petani pembudidaya ikan menggunakan kolam tanah biasa. Jenis kolam ini memiliki
Lebih terperinciPeluang usaha waralaba bakso Malang Cak Eko
TUGAS LINGKUNGAN BISNIS Peluang usaha waralaba bakso Malang Cak Eko (DIAJUKAN SEBAGAI SYARAT KELULUSAN MATAKULIAH LINGKUNGAN BISNIS) Oleh ODIT BAGUS SANJAYA 10.11.4132 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA ( S1 TI
Lebih terperinciSTUDI TEKNOLOGI PAKAN PADA USAHA TERNAK PUYUH PETELUR
85 Jurnal Akses Pengabdian Indonesia Vol 1 No 2: 85-89, 2017 STUDI TEKNOLOGI PAKAN PADA USAHA TERNAK PUYUH PETELUR Riyanto Djoko dan Eka Fitasari Fakultas Pertanian Universitas Tribhuwana Tunggadewi Abstrak
Lebih terperinciManajemen Pemasaran Produk Perikanan (Benih Ikan dan Ikan Konsumsi) TIM PPM Universitas Negeri Yogyakarta
Manajemen Pemasaran Produk Perikanan (Benih Ikan dan Ikan Konsumsi) oleh TIM PPM Universitas Negeri Yogyakarta Peluang Pemasaran Lele dan Patin Pasar Dalam Negeri Permintaan lele untuk dua pasar di DKI
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Kalasan, 26 februari 2012 Penulis. Muftikhul Umam
PENDAHULUAN Alhamdulillah akhirnya buku PANDUAN BUDIDAYA SEMUT KROTO PRAKTIS telah selesai kami susun. Buku Panduan ini penulis harap dapat bermanfaat dalam membantu masyarakat khususnya pecinta burung
Lebih terperinciVI POLA KEMITRAAN. Perusahaan Inti DUF. Perusahaan Pemasok Sapronak
VI POLA KEMITRAAN Dramaga Unggas Farm merupakan perusahaan kemitraan ayam broiler yang didirikan pada tanggal 17 Juli 2009. Lokasi kantor perusahaan ini berada di Jl. Raya Dramaga KM 8, Kecamatan Dramaga
Lebih terperinciKARYA ILMIAH PELUANG BISNIS
KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS PELUANG USAHA BUDIDAYA JAMUR TIRAM Karya Ilmiah ini dibuat untuk melengkapi tugas mata kuliah LINGKUNGAN BISNIS Disusun Oleh : Nama : Danang Pari Yudhono NIM : 11.12.6017 Kelas
Lebih terperinciBAB III PRAKTIK KERJASAMA BUDIDAYA LELE ANTARA PETANI DENGAN PEMASOK BIBIT DI DESA TAWANGREJO KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN
46 BAB III PRAKTIK KERJASAMA BUDIDAYA LELE ANTARA PETANI DENGAN PEMASOK BIBIT DI DESA TAWANGREJO KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN A. Profil Desa Tawangrejo 1. Letak geografis Secara geografis Desa Tawangrejo
Lebih terperinciAvia Mina Business Plan
Avia Mina Business Plan 1.0 Excecutive Summary The Company Avia Mina adalah perusahaan pembudidaya dan penjualan ternak ikan air tawar yang terintegrasi dengan ternak unggas. Avia Mina akan berfokus pada
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM PETERNAKAN MAJU BERSAMA. 5.1.Gambaran Umum Desa Cikarawang
V. GAMBARAN UMUM PETERNAKAN MAJU BERSAMA 5.1.Gambaran Umum Desa Cikarawang Desa Cikarawang merupakan salah satu desa yang yang berada dalam wilayah administrasi Kecamatan Dramaga Kabupaten Bogor Jawa Barat.
Lebih terperinciTUGAS KARYA ILMIAH TENTANG PELUANG BISNIS DAN BUDIDAYA IKAN PATIN
TUGAS KARYA ILMIAH TENTANG PELUANG BISNIS DAN BUDIDAYA IKAN PATIN Disusun Oleh : Nama : Galih Manunggal Putra NIM : 11.12.5794 Kelas : 11-S1SI-06 Kelompok : H ABSTRAK Bisnis budidaya ikan konsumsi memang
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Profil Perusahaan CV Cipta Usaha Sejahtera Cipta Usaha Sejahtera ( CV CUS ) merupakan perusahaan kemitraan Ayam Pedaging yang berdiri sejak tahun 2002 dengan No izin usaha
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Peneilitian Penelitian ini dilakukan di Kelompok Ternak Cibinong yang bermitra dengan CV Tunas Mekar Farm (TMF) di Kecamatan Ciluar, Kabupaten Bogor, Provinsi
Lebih terperinciKarya Ilmiah Bisnis ayam jawa super online
Nama : Rizal Alan Yahya Kelas : S1-SI-09 NIM : 11.12.6004 Tugas : Lingkungan Bisnis Karya Ilmiah Bisnis ayam jawa super online 1 A. Abstrak Tujuan dari pembuatan toko online ini adalah untuk pengembangan
Lebih terperinciPENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan pertanian sebagai bagian dari pembangunan nasional adalah pembangunan yang berkelanjutan dan berkawasan lingkungan yang bertujuan untuk meningkatkan hasil
Lebih terperinciANALISIS HASIL USAHA TERNAK SAPI DESA SRIGADING. seperti (kandang, peralatan, bibit, perawatan, pakan, pengobatan, dan tenaga
VI. ANALISIS HASIL USAHA TERNAK SAPI DESA SRIGADING A. Ketersediaan Input Dalam mengusahakan ternak sapi ada beberapa input yang harus dipenuhi seperti (kandang, peralatan, bibit, perawatan, pakan, pengobatan,
Lebih terperincikimia yang dapat merusak sistem organ tubuh. mengurangi tingkat pengangguran di Indonesia
5. Menciptakan makanan yang terbuat dari bahan organik bukan dari bahan kimia yang dapat merusak sistem organ tubuh. 2. Manfaat Usaha 1. Secara ekonomis, bisnis ini akan bermanfaat untuk menambah pendapatan
Lebih terperinciPROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA BISNIS PEMBESARAN MURAI BATU SEBAGAI SARANA MENUJU MAHASISWA MANDIRI BIDANG KEGIATAN: PKM-K.
PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA BISNIS PEMBESARAN MURAI BATU SEBAGAI SARANA MENUJU MAHASISWA MANDIRI BIDANG KEGIATAN: PKM-K Diusulkan oleh: Ayas Abidun Bachtiar C0212011 2012 (Ketua Kelompok) Amirulloh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkembangan zaman membuat masyarakat semakin sadar akan pentingnya gizi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Usaha ternak yang pada mulanya hanya berkisar pada kegiatan atau usaha rakyat kian berkembang seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk. Akibat dari perkembangan
Lebih terperinciPROPOSAL INVESTASI KAYAMARA
PROFIL PRIBADI Nama Lengkap Alamat PROPOSAL INVESTASI KAYAMARA : Budi Prihono, S.Sos : Jl. Salak 5 No. 125 RT. 014/019, Ngrigo, Jaten, Karanganyar 57772 Telepon / HP : 0271-8202839 / 085725072225 Nomor
Lebih terperinciBUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI KEPITING SOKA
BUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI KEPITING SOKA PIU KABUPATEN KUBU RAYA TAHUN 2014 BUSINESS PLAN INFRASTRUKTUR KOMPONEN 2 RUMAH PRODUKSI KEPITING SOKA A. LATAR BELAKANG Business Plan (Rencana Bisnis) adalah
Lebih terperinciBisnis Warung Kelontong Modal Kecil
Bisnis Warung Kelontong Modal Kecil Mungkin benar bila modal uang merupakan salah satu hal yang dibutuhkan dalam memulai usaha. Namun memiliki modal uang yang terbatas, bukan menjadi satu alasan bagi Anda
Lebih terperinciII. ISI 2.1. Pra Produksi Penyiapan Sarana (Kandang) Persiapan peralatan dan ayam
I. PENDAHULUAN Usaha peternakan ayam ras petelur saat ini berkembang sangat pesat, baik dari segi skala usaha maupun dari jumlah peternakan yang ada. Beberapa alasan peternak untuk terus menjalankan usaha
Lebih terperinciBAB V GAMBARAN UMUM WAHANA FARM
BAB V GAMBARAN UMUM WAHANA FARM 5.1. Sejarah Singkat Wahana Farm Wahana Farm didirikan pada tahun 2007 di Darmaga, Bogor. Wahana Farm bergerak di bidang pertanian organik dengan komoditas utama rosela.
Lebih terperinciBAB III KERJASAMA USAHA TERNAK AYAM POTONG DI DESA TANGGUL WETAN KECAMATAN TANGGUL KABUPATEN JEMBER
BAB III KERJASAMA USAHA TERNAK AYAM POTONG DI DESA TANGGUL WETAN KECAMATAN TANGGUL KABUPATEN JEMBER A. Profil Desa Tanggul Wetan 1. Letak geografis Desa Tanggul Wetan berada dalam wilayah Kecamatan Tanggul
Lebih terperinciPROPOSAL BLM Pengembangan Usaha Mina Pedesaan Perikanan Budidaya (PUMP_PB) T.A. 2012
PROPOSAL BLM Pengembangan Usaha Mina Pedesaan Perikanan Budidaya (PUMP_PB) T.A. 2012 CONTOH Disusun Oleh: KELOMPOK PEMBUDIDAYA IKAN BENIH CINTA GURAMI Alamat : Garon RT 03, Panggungharjo, Sewon, Bantul
Lebih terperinciMenanam Laba Dari Usaha Budidaya Kedelai
Menanam Laba Dari Usaha Budidaya Kedelai Sebagai salah satu tanaman penghasil protein nabati, kebutuhan kedelai di tingkat lokal maupun nasional masih cenderung sangat tinggi. Bahkan sekarang ini kedelai
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.
III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut Isace dan Michael ( Rahmat, 2001:22) mengatakan bahwa metode deskriptif bertujuan
Lebih terperinciIbM POTENSI DAN PEMANFAATAN ITIK (JANTAN DAN PETELUR AFKIR) SEBAGAI TERNAK POTONG PADA KELOMPOK TANI DI KECAMATAN AIR HANGAT TIMUR KABUPATEN KERINCI
IbM POTENSI DAN PEMANFAATAN ITIK (JANTAN DAN PETELUR AFKIR) SEBAGAI TERNAK POTONG PADA KELOMPOK TANI DI KECAMATAN AIR HANGAT TIMUR KABUPATEN KERINCI Haris Lukman, Yatno dan Sestilawarti Staf Pengajar Fakultas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara agraris yang mempunyai berbagai aktifitas
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia sebagai negara agraris yang mempunyai berbagai aktifitas produksi, baik dari sektor pertanian, sektor perkebunan, sektor perikanan dan sektor peternakan. Dengan
Lebih terperinciVII. ANALISIS ASPEK FINANSIAL
VII. ANALISIS ASPEK FINANSIAL Analisis aspek finansial digunakan untuk menganalisis kelayakan suatu proyek atau usaha dari segi keuangan. Analisis aspek finansial dapat memberikan perhitungan secara kuantatif
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Potensi perairan pantai Indonesia yang cukup luas adalah merupakan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Potensi perairan pantai Indonesia yang cukup luas adalah merupakan salah satu peluang untuk kegiatan budidaya tambak baik yang dilakukan secara tradisional maupun intensif.
Lebih terperinciPengembangan Jagung Nasional Mengantisipasi Krisis Pangan, Pakan dan Energi Dunia: Prospek dan Tantangan
Pengembangan Jagung Nasional Mengantisipasi Krisis Pangan, Pakan dan Energi Dunia: Prospek dan Tantangan Anton J. Supit Dewan Jagung Nasional Pendahuluan Kemajuan teknologi dalam budidaya jagung semakin
Lebih terperinciBUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI RAJUNGAN
BUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI RAJUNGAN PIU KABUPATEN KUBU RAYA TAHUN 2014 BUSINESS PLAN INFRASTRUKTUR KOMPONEN 2 RUMAH PRODUKSI RAJUNGAN A. LATAR BELAKANG Business Plan akan menjadi dasar atau pijakan bagi
Lebih terperinciPROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA LAPORAN AKHIR. JANGKRIK KALUNG (Grylus bimaculatus) KUNCI SUKSES BURUNG KICAU BIDANG KEGIATAN: PKM-K.
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA LAPORAN AKHIR JANGKRIK KALUNG (Grylus bimaculatus) KUNCI SUKSES BURUNG KICAU BIDANG KEGIATAN: PKM-K Disusun oleh: Ketua: Edwin Cardinal Situmeang D14100015 (2010) Anggota:
Lebih terperinciIII. METODE KEGIATAN TUGAS AKHIR (TA) A. Tempat Pelaksanaan Pelaksanaan Tugas Akhir (TA) dilaksanakan di Dusun Selongisor RT 03 RW 15, Desa Batur,
23 III. METODE KEGIATAN TUGAS AKHIR (TA) A. Tempat Pelaksanaan Pelaksanaan Tugas Akhir (TA) dilaksanakan di Dusun Selongisor RT 03 RW 15, Desa Batur, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.
Lebih terperinciPROPOSAL USAHA PENGGEMUKAN DOMBA ANAM Farm
PROPOSAL USAHA PENGGEMUKAN DOMBA ANAM Farm RINGKASAN EKSEKUTIF Usaha peternakan domba merupakan usaha yang berbasis pada potensi lokal Indonesia. Usaha ini cukup menguntungkan karena ditunjang dengan faktor-faktor
Lebih terperinciPROPOSAL INVESTASI SEL LOW KELEUS O AZZA WOLLES. Komposisi : Durian, Susu, Keju, Roti, Strawberry,Kelapa. Durian, Susu, Keju dan Kelapa
PROPOSAL INVESTASI Piilliihan tepat untuk Investasii Anda Paket Simply Paket Outdoor SEL LOW O AZZA KELEUS WOLLES Durian, Susu, Keju, Roti, Strawberry,Kelapa Durian, Susu dan Keju Durian, Susu, Keju dan
Lebih terperinciKARYA ILMIAH PELUANG BISNIS BUDIDAYA IKAN LELE DUMBO
KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS BUDIDAYA IKAN LELE DUMBO Oleh : R. muhammad Taufiq Sujatmikanto 11.01.2893 11/D3TI/02 SEKOLAH TINGGI MANAJEMENT INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2012 Jl. Ring Road
Lebih terperinciBISNIS PETERNAKAN BEBEK
BISNIS PETERNAKAN BEBEK DI SUSUN UNTUK MEMENUHI PERSYARATAN TUGAS KULIAH LINGKUNGAN BISNIS OLEH : AGUNG NUR ROHMAN 11.01.2897 PROGRAM STUUDI TEKNIK INFORMATIKA (D3) STMIK AMIKOM YOGYAKARTA A. Abstrak Tujuan
Lebih terperinciKARYA ILMIAH MERAIH SUKSES DENGAN BISNIS BUDIDAYA IKAN LELE
KARYA ILMIAH MERAIH SUKSES DENGAN BISNIS BUDIDAYA IKAN LELE Disusun untuk Memenuhi Tugas Akhir Mata Kuliah Lingkungan Bisnis NAMA : BUNGA DWI CAHYANI NIM : 10.11.3820 KELAS : S1 TI-2D STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Lebih terperinciV. PENDEKATAN SISTEM 5.1. Analisis Kebutuhan Pengguna 1.) Petani
V. PENDEKATAN SISTEM Sistem merupakan kumpulan gugus atau elemen yang saling berinteraksi dan terorganisasi untuk mencapai suatu tujuan atau serangkaian tujuan. Pendekatan sistem merupakan metode pemecahan
Lebih terperinciV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 5.1 Gambaran Umum Desa Sukadamai Usaha peternakan ayam ras petelur ini terletak di Kampung Kahuripan, Desa Sukadamai, Kecamatan Darmaga, Kabupaten Bogor. Desa Sukadamai merupakan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Sumber :
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penduduk Indonesia merupakan penduduk terbesar keempat di dunia setelah Republik Rakyat Cina (RRC), India, dan Amerika Serikat. Jumlah penduduk Indonesia sejak tahun
Lebih terperinciVII. SISTEM PENGELOLAAN USAHA TERNAK SAPI MANDIRI CISURUPAN. 7.1 Struktur Organisasi dan Pengambilan Keputusan
VII. SISTEM PENGELOLAAN USAHA TERNAK SAPI MANDIRI CISURUPAN PERAH KUD 7.1 Struktur Organisasi dan Pengambilan Keputusan 7.1.1 Struktur Organisasi KUD Mandiri Cisurupan Dalam menjalankan usahanya manajemen
Lebih terperinciKARYA ILMIAH PELUANG BISNIS BUDIDAYA KENTANG
KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS BUDIDAYA KENTANG Di susun oleh : Nama : Suhendra Tampubolon Nim : 10.11.3652 Kelas : S1TI-2B STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seperti yang
Lebih terperinciIII KERANGKA PEMIKIRAN
III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Pengertian dan Pola Kemitraan Usaha Kemitraan usaha adalah jalinan kerjasama usaha yang saling menguntungkan antara pengusaha kecil dengan pengusaha
Lebih terperinciBAB 1 LATAR BELAKANG. : Kucing anggora dan peralatan perawatannya : nologaten. Gg selada,seleman Yogyakarta
BAB 1 LATAR BELAKANG Nama Perusahaan : Meong pus (Cat shop) Bidang Usaha : Peternakan Jenis Produk : Kucing anggora dan peralatan perawatannya Alamat Perusahaan : nologaten. Gg selada,seleman Yogyakarta
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. 1. Dari segi model bagi hasil pada petani bawang merah di dusun
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan 1. Dari segi model bagi hasil pada petani bawang merah di dusun Temukerep yaitu pelaksanaan bagi hasil pertanian di dusun Temukerep desa Larangan kecamatan Larangan Kabupaten
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Latar Belakang. Pola kemitraan ayam broiler adalah sebagai suatu kerjasama yang
PENDAHULUAN Latar Belakang Pola kemitraan ayam broiler adalah sebagai suatu kerjasama yang sering diterapkan di pedesaan terutama di daerah yang memiliki potensi memelihara ayam broiler. Pola kemitraan
Lebih terperinciTUJUH5ARITMATIKASOSIAL
TUJUH5ARITMATIKASOSIAL Aritmatika Sosial 7310 Matematika - - ARITMATIKA SOSIAL - Modul ini singkron dengan Aplikasi Android, Download melalui Play Store di HP Kamu, ketik di pencarian tujuh5aritmatikasosial
Lebih terperinciTUGAS LINGKUNGAN BISNIS
TUGAS LINGKUNGAN BISNIS Memulai Bisnis Usaha Lobster Air Tawar OLEH : Nama : Wicaksono Dwi Utomo NIM : 11.11.4716 Jurusan : S1 Teknik Informatika 02 STIMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2012 ABSTRAK Dalam memulai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan produktivitas ayam buras agar lebih baik. Perkembangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Agribisnis ayam kampung pedaging merupakan bisnis yang penuh gejolak dan beresiko. Peternakan unggas memiliki peranan yang sangat penting dalam pemenuhan gizi masyarakat.
Lebih terperinciVII. ANALISIS FINANSIAL
VII. ANALISIS FINANSIAL Usaha peternakan Agus Suhendar adalah usaha dalam bidang agribisnis ayam broiler yang menggunakan modal sendiri dalam menjalankan usahanya. Skala usaha peternakan Agus Suhendar
Lebih terperinciPROYEK PROPOSAL INVESTASI. PT Ternaknesia Farm Innovation Jalan Manyar Jaya VII No 40, Sukolilo, Surabaya
PROYEK Periode : 5 tahun Lokasi: Subang PROPOSAL INVESTASI PT Ternaknesia Farm Innovation Jalan Manyar Jaya VII No 40, Sukolilo, Surabaya 60117 admin@ternaknesia.com 0822-4777-4717 Proyek Udang Baba Rafi
Lebih terperinciTERNAK AYAM KAMPUNG PELUANG USAHA MENGUNTUNGKAN
TERNAK AYAM KAMPUNG PELUANG USAHA MENGUNTUNGKAN Peluang di bisnis peternakan memang masih sangat terbuka lebar. Kebutuhan akan hewani dan produk turunannya masih sangat tinggi, diperkirakan akan terus
Lebih terperincitujuh5aritmatikasosial
- - ARITMATIKA SOSIAL - - Modul ini singkron dengan Aplikasi Android, Download melalui Play Store di HP Kamu, ketik di pencarian tujuh5aritmatikasosial Jika Kamu kesulitan, Tanyakan ke tentor bagaimana
Lebih terperinciPROPOSAL BLM Pengembangan Usaha Mina Pedesaan Perikanan Budidaya (PUMP_PB) T.A. 2012
PROPOSAL BLM Pengembangan Usaha Mina Pedesaan Perikanan Budidaya (PUMP_PB) T.A. 2012 CONTOH Disusun Oleh: KELOMPOK PEMBUDIDAYA IKAN CINTA GURAMI Alamat : Garon RT 03, Panggungharjo, Sewon, Bantul Disusun
Lebih terperinciV. KELEMBAGAAN KEMITRAAN USAHATERNAK AYAM RAS PEDAGING
V. KELEMBAGAAN KEMITRAAN USAHATERNAK AYAM RAS PEDAGING 5.1. Profil Perusahaan Inti Perusahaan inti yang beroperasi di Kabupaten Karanganyar terdiri dari empat perusahaan yaitu Gema Usaha Ternak (anak cabang
Lebih terperinciLampiran 1 Gambar cara pengukuran, corak dan pola warna bulu itik Alabio
LAMPIRAN 124 Lampiran 1 Gambar cara pengukuran, corak dan pola warna bulu itik Alabio Gambar 1.1 Penampilan itik Alabio jantan dewasa Gambar 1.2 Penampilan itik Alabio betina dewasa Gambar 1.3 Pengukuran
Lebih terperinciVI. ANALISIS USAHATANI DAN EFEKTIVITAS KELEMBAGAAN KELOMPOK TANI
VI. ANALISIS USAHATANI DAN EFEKTIVITAS KELEMBAGAAN KELOMPOK TANI 6.1. Proses Budidaya Ganyong Ganyong ini merupakan tanaman berimpang yang biasa ditanam oleh petani dalam skala terbatas. Umbinya merupakan
Lebih terperinciKARYA ILMIAH KULIAH LINGKUNGAN BISNIS
KARYA ILMIAH KULIAH LINGKUNGAN BISNIS Cara Sukses Bisnis Budidaya Lele Disusun oleh: Nama : Siti Mustikaningsih Nim : 10.11.3913 Kelas : S1T1-2E Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Informatika Komputer AMIKOM
Lebih terperinciBUDIDAYA IKAN LELE DUMBO PELUANG BISNIS YANG MENJANJIKAN
BUDIDAYA IKAN LELE DUMBO PELUANG BISNIS YANG MENJANJIKAN TUGAS LINGKUNGAN BISNIS NAMA :MARIUS KORBIANO NERUM KELAS : SI.S1.2J NIM : 10.12.5055 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA II.PELUANG BISNIS TAMBAK IKAN LELE
Lebih terperinciSTMIK AMIKOM YOGYAKARTA
BUDIDAYA IKAN LELE Sebagai Tugas Akhir Mata Kuliah Lingkungan Bisnis STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Oleh: Mada Mahatma 11.12.5828 Kelas 11.S1SI.07 Sistem Informasi Budidaya Ikan Lele Jenis Ikan Lele memang memiliki
Lebih terperinciLampiran 1. KUSIONER PEMBELI IKAN LELE UNTUK KONSUMSI PERENCANAAN USAHA BUDIDAYA IKAN LELE DI DESA SLOGOHIMO, WONOGIRI DITINJAU DARI SEGI KELAYAKAN
Lampiran 1. KUSIONER PEMBELI IKAN LELE UNTUK KONSUMSI PERENCANAAN USAHA BUDIDAYA IKAN LELE DI DESA SLOGOHIMO, WONOGIRI DITINJAU DARI SEGI KELAYAKAN BISNIS Bersama ini saya meminta kesediaan bapak/ibu untuk
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan umum Ayam Broiler. sebagai penghasil daging, konversi pakan irit, siap dipotong pada umur relatif
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan umum Ayam Broiler Ayam broiler adalah istilah untuk menyebut strain ayam hasil budidaya teknologi yang memiliki sifat ekonomis, dengan ciri khas pertumbuhan cepat sebagai
Lebih terperinciV. HASIL DAN PEMBAHASAN. pengalaman berusaha, dan status kepemilikan lahan penambak. Usaha tambak merupakan usaha yang membutuhkan tenaga yang banyak.
V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Identitas Penambak Udang Identitas penambak merupakan suatu yang penting dalam usaha tambak, karena petambak merupakan faktor utama dalam mengatur usaha udang vanname, jika penambak
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. perkembangan perekonomian Indonesia. Kekayaan alam Indonesia yang berlimpah
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor pertanian merupakan salah satu sektor ekonomi andalan bagi perkembangan perekonomian Indonesia. Kekayaan alam Indonesia yang berlimpah dilengkapi dengan iklim tropis
Lebih terperinciBAB V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
BAB V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Keadaan Umum, Geografis, dan Iklim Lokasi Penelitian Desa Ciaruten Ilir merupakan desa yang masih berada dalam bagian wilayah Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten
Lebih terperinciDAFTAR LAMPIRAN. No Lampiran Halaman
DAFTAR LAMPIRAN No Lampiran Halaman 1 Foto-Foto Penelitian... 81 xvi 1 I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berdasarkan visi dan misi Provinsi Bali tahun 2009, prioritas pembangunan Provinsi Bali sesuai
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA
BAB IV ANALISIS DATA A. Mitra Usaha Budidaya Jahe Yang Dilakukan Oleh Perusahaan Sido Utomo Dengan Petani Desa Sukrame Kecamatan Bengkunat Kabupaten Pesisir Barat. Berdasarkan penjelasan pada bab sebelumnya
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN Latar Belakang
1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN Agribisnis peternakan memberikan banyak kontribusi bagi bangsa Indonesia yaitu sebagai penyedia lapangan pekerjaaan dan berperan dalam pembangunan. Berdasarkan data statistik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Perkiraan Jumlah Burung yang dipelihara (dalam ribuan ekor) Sumber: Burung Berkicau (2010)
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini burung telah menjadi hewan kesayangan baik di desa-desa maupun di kota-kota. Keberadaan burung sebagai hewan piaraan juga membuka banyak peluang usaha
Lebih terperinciLampiran1.Peta Lokasi Penelitian Desa Padasuka Kecamatan Sumedang Utara
LAMPIRAN 81 Lampiran1.Peta Lokasi Penelitian Desa Padasuka Kecamatan Sumedang Utara Blok. Cau Manggala Blok. Paseh Blok. Carik Blok. Kutamaya Desa Padasuka Blok. G. Tamenggung KETERANGAN : Sekolah Balai
Lebih terperinciBAB III DESKRIPSI PEMBAYARAN ZAKAT PERTANIAN MENUNGGU HASIL PANEN KEDUA DI DESA TANGGUNGHARJO KECAMATAN GROBOGAN KABUPATEN GROBOGAN
BAB III DESKRIPSI PEMBAYARAN ZAKAT PERTANIAN MENUNGGU HASIL PANEN KEDUA DI DESA TANGGUNGHARJO KECAMATAN GROBOGAN KABUPATEN GROBOGAN A. Profil Desa Tanggungharjo Kecamatan Grobogan Kabupaten Grobogan Desa
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. A. Pembahasan Tentang Peran Pembiayaan Murabahah Pada Sektor. Pertanian Untuk Meningkatkan Pendapatan Anggota Koperasi Simpan
BAB V PEMBAHASAN A. Pembahasan Tentang Peran Pembiayaan Murabahah Pada Sektor Pertanian Untuk Meningkatkan Pendapatan Anggota Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah BMT Peta Cabang Trenggalek Dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk mengolah sumber daya alam pertanian dengan intensif. maka itu pilihan terakhir karena usaha di bidang lainnya gagal.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Potensi sektor pertanian di Indonesia sebagai negara agraris memiliki sumber daya alam yang melimpah.dalam pandangan orang awam, dengan potensi yang demikian tentu memberi
Lebih terperinciPROPOSAL PENAWARAN KERJASAMA PENGOLAHAN SAWAH DI BENCAH KELUBI KAMPAR RIAU
PROPOSAL PENAWARAN KERJASAMA PENGOLAHAN SAWAH DI BENCAH KELUBI KAMPAR RIAU DASAR PEMIKIRAN Negara Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, bertujuan antara lain mewujudkan kesejahtraan
Lebih terperinciLampiran 1. Wawancara dengan Penanggungjawab Kebun Kelompok Tani Catur Makaryo
LAMPIRAN 46 Lampiran 1. Wawancara dengan Penanggungjawab Kebun Kelompok Tani Catur Makaryo Penulis Penanggungjawab kebun Penulis Penanggungjawab kebun Penulis Penanggungjawab kebun : Kenapa bentuk dan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan
III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN SAROLANGUN
Rencana Bisnis Madu KPHP Limau Unit VII Hulu Kabupaten Sarolangun PEMERINTAH KABUPATEN SAROLANGUN SAROLANGUN, AGUSTUS 2015 RENCANA OPERASIONAL CORE BUSINESS MADU (Apis cerrana dan Apis trigona) DI KAWASAN
Lebih terperinciI PENDAHULUAN Latar Belakang
1.1. Latar Belakang I PENDAHULUAN Jawa Barat merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang mempunyai potensi perikanan cukup besar. Hal ini ditunjukkan dengan kontribusi Jawa Barat pada tahun 2010 terhadap
Lebih terperinci