SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BLITAR

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BLITAR"

Transkripsi

1 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj IP) SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BLITAR TAHUN 2015 SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BLITAR TAHUN 2015

2 KATA PENGANTAR Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj IP) Satuan Polisi Pamong Praja pada Pemerintah Kota Blitar Tahun 2015 wajib dilaksanakan sesuai dengan amanat Inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dengan berpedoman pada Permenpan dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang pedoman penyusunan penetapan kinerja instansi dan pelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah serta acuan yang dipakai merujuk pada Rencana Strategis Tahun sebagai penjabaran dari RPJMD Kota Blitar yang didalamnya tercantum visi dan misi Satuan Polisi Pamong Praja Kota Blitar. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ( LKj IP ) Satuan Polisi Pamong Praja Kota Blitar Tahun 2015 pada dasarnya merupakan gambaran dari hasil-hasil yang dicapai berdasarkan kinerja kegiatan yang dilaksanakan oleh seksi-seksi dan sub bagian di lingkungan berdasarkan program masingmasing. Beberapa sasaran yang belum tercapai menggambarkan bahwa belum terfokusnya kegiatan yang dilaksanakan selama tahun 2015 sebagaimana yang ditetapkan dalam pedoman Rencana Stratejik. Pada tahun 2015 ini kekurangan tersebut akan diperbaiki melalui peningkatan kinerja dengan memegang disiplin pelaksanaan Rencana Stratejik yang telah disepakati. Koordinasi dan Sinkronisasi kegiatan dengan SKPD lain juga akan ditingkatkan sehingga hasil perumusan kebijakan kepala daerah dapat dimanfaatkan untuk pengambilan keputusan dalam peningkatan kesejahteran masyarakat Kota Blitar. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj IP 2015) i

3 Demikian, semoga Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj IP) Satuan Polisi Pamong Praja Kota Blitar Tahun 2015 ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan. Blitar, 12 Februari 2016 KEPALA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BLITAR HARIYANTO, SE Pembina Tingkat I NIP Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj IP 2015) ii

4 RINGKASAN EKSEKUTIF yang didalamnya terdiri atas seksi- seksi dan sub bagian merupakan unsur dari Pemerintah Kota Blitar yang bertugas membantu kepala daerah (Walikota) dalam melaksanakan tugas-tugas penegakan peraturan perundang-undangan daerah serta menciptakan kondisi ketertiban umum, ketentraman masyarakat, dan perlindungan masyarakat yang kondusif di Kota Blitar. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2010 tentang Satuan Polisi Pamong Praja telah ditindaklanjuti oleh Pemerintah Kota Blitar di tahun 2014 dengan diterbitkannya Peraturan Walikota Blitar Nomor 46 Tahun 2014 tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja, sebagai lembaga teknis pemerintah daerah dipimpin oleh seorang Kepala Satuan yang berkedudukan dibawah dan bertanggungjawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah dengan tugas menegakkan Peraturan daerah, menyelenggarakan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat serta perlindungan masyarakat. Untuk melaksanakan tugas pokoknya, menjalankan fungsi sebagai berikut : 1). Penyusunan program dan pelaksanaan penegakan Peraturan Daerah, Peraturan Walikota, Keputusan Walikota, penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat serta perlindungan masyarakat. 2). Pelaksanaan kebijakan Penegakan Peraturan Daerah, Peraturan Walikota dan Keputusan Walikota. 3). Pelaksanaan kebijakan penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat di Kota Blitar. 4). Pelaksanaan kebijakan perlindungan masyarakat. 5). Pelaksanaan koordinasi penegakan Peraturan Daerah, Peraturan Walikota, Keputusan Walikota, penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat dengan Kepolisian Negara Republik Indonesia, Penyidik Pegawai Negeri Sipil Kota Blitar dan / atau aparatur lainnya. 6). Pengawasan terhadap masyarakat, aparatur dan badan hukum agar mematuhi dan mentaati Peraturan Daerah maupun Peraturan Walikota iii

5 7). Pengawasan dan pengendalian di bidang penegakan Peraturan Daerah, Peraturan Walikota, Keputusan Walikota, penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat serta perlindungan masyarakat. 8). Pelaksanaan pengembangan kemampuan organisasi meliputi pembinaan personil, administrasi umum, ketatalaksanaan, sarana prasarana kerja Satuan Polisi Pamong Praja. 9). Pelaksanaan Standart Pelayanan Minimal (SPM). 10). Penyusunan dan pelaksanaan Standart Pelayanan Publik (SPP) dan Standart Operasional Prosedur (SOP). 11). Palaksanaan pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) dan / atau pelaksanaan pengumpulan pendapat pelanggan secara periodik yang bertujuan untuk memperbaiki kualitas pelayanan. 12). Pengelolaan pengaduan masyarakat di bidang penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat serta perlindungan masyarakat. 13). Penyampaian data hasil pembangunan dan informasi lainnya terkait penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat serta perlindungan masyarakat secara berkala melalui website Pemerintah Daerah. 14). Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas Satuan Polisi Pamong Praja. 15). Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan bidang tugasnya. Sejalan dengan tugas dan fungsi yang diemban, maka Satuan Polisi Pamong Praja Kota Blitar telah menetapkan Visi Terdepan dalam Penegakan Peraturan Perundang-undangan Daerah serta Menciptakan Kondisi Ketertiban Umum, Ketentraman Masyarakat, dan Perlindungan Masyarakat yang Kondusif di Kota Blitar. Untuk merealisasikan visi tersebut, selanjutnya dijabarkan dalam Misi yang terdiri atas : a. Meningkatkan penegakan peraturan daerah, peraturan kepala daerah, ketertiban umum dan ketentraman masyarakat ; iv

6 b. Meningkatkan perlindungan masyarakat melalui fasilitasi peran serta dan pemberdayaan masyarakat. Penetapan visi dan misi tersebut mempunyai Tujuan antara lain untuk : a. Terwujudnya peningkatan ketaatan masyarakat terhadap norma sosial b. Terwujudnya peran serta masyarakat dalam menjaga ketertiban dan keamanan lingkungan Untuk mewujudkan tujuan yang hendak dicapai tersebut, maka Satuan Polisi Pamong Praja Kota Blitar menetapkan 3 (tiga) sasaran tahun sebagai berikut : 1. Meningkatnya penanganan pelanggaran peraturan daerah ; 2. Meningkatnya penanganan gangguan ketentraman dan ketertiban umum ; 3. Meningkatnya fungsi perlindungan masyarakat. Secara umum, Rencana Strategis (RENSTRA) Satuan Polisi Pamong Praja Kota Blitar telah menetapkan 3 (tiga) sasaran yang menjadi tanggungjawab organisasi. Perumusan keberhasilan pencapaian sasaran jika indikator keberhasilannya dapat diwujudkan. Pada Tahun 2015 Satuan Polisi Pamong Praja Kota Blitar telah menetapkan 3 (tiga) sasaran yang menjadi tanggung jawab organisasi dan harus capai dalam kurun waktu 1 tahun. Operasionalisasi dari 5 (lima) sasaran pembangunan tahun 2015 yang telah ditetapkan oleh tersebut, maka dalam Rencana Kinerja Tahun 2015 ditetapkan 8 (delapan) program. Program ditujukan untuk meningkatkan peran masing-masing seksi-seksi dan sub bagian di lingkungan dalam perumusan kebijakan kepala daerah demi terwujudnya Kota Blitar yang aman, tentram, tertib dan kondusif, sehingga kedepan akan tercipta masyarakat Kota Blitar yang memiliki ketaatan dan kesadaran pada Peraturan Daerah dan Keputusan Walikota serta kelancaran kegiatan pemerintah dan masyarakat serta keamanan asset dari segala kerawanan dan gangguan. Laporan Kinerja merupakan bentuk pertanggungjawaban kinerja berbagai program dan kegiatan yang telah dilaksanakan selama satu tahun anggaran 2015 oleh masing-masing seksi seksi v

7 dan sub bagian dari dana APBD Kota Blitar. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya didukung dengan dana yang cukup memadai. Pada tahun 2015 dengan Jumlah anggaran adalah sebagai berikut : 1. Belanja Tidak Langsung : Rp ,95 2. Belanja Langsung : Rp ,00 J u m l a h : Rp ,95 Adapun penggunaan anggaran tersebut diperuntukkan sebagai upaya guna mewujudkan visi dan misi, yang dituangkan dalam 8 (delapan) program yaitu : 1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran; 2. Program Peningkatan Sarana Dan Prasana Aparatur; 3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur; 4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur; 5. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan; 6. Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan; 7. Program Pemeliharaan Kantrantibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal; 8. Program kemitraan pengembangan wawasan kebangsaan. Secara keseluruhan pelaksanaan program penyelenggaraan pemerintahan pada selama tahun anggaran 2015 menunjukkan kinerja yang Sangat Berhasil dengan ditandai oleh akumulasi capaian indikator kinerja dari masing-masing kebijakan yang telah dijabarkan sampai pada program dan kegiatan tersebut, menunjukkan bahwa untuk pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh selama tahun 2015 termasuk kategori 1 (satu) dengan nilai capaian kinerja 90,29 % (Sembilan puluh koma dua puluh sembilan persen). vi

8 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR RINGKASAN EKSEKUTIF DAFTAR ISI i iii viii BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Visi, Misi, Tugas Pokok dan Fungsi... 2 C. Analisa Perkembangan Strategik... 6 BAB II PERENCANAAN KINERJA A. Rencana Strategi B. Rencana Kinerja C. Penetapan Kinerja BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. Capaian Kinerja Organisasi B. Realisasi Anggaran BAB IV PENUTUP LAMPIRAN - LAMPIRAN : 1. Rencana Strategis Tahun Rencana Kinerja Tahunan Tahun Pengukuran Kinerja Tahun 2015 vii

9 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Good governance merupakan suatu penyelenggaraan negara yang bertanggung jawab serta efektif dan efisien dengan menjaga kesinergian interaksi diantara institusi negara / pemerintah, sektor swasta / dunia usaha dan masyarakat yang diselenggarakan dengan prinsip clean government yang diartikan sebagai pemerintahan yang bersih, yaitu bersih dari korupsi, kolusi dan nepotisme serta permasalahan permasalahan yang lain terkait dengan pemerintahan. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang pelaporan keuangan dan kinerja instansi pemerintah serta Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2004 tentang sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah mengatur bagaimana bentuk pertanggungjawaban pemerintah dalam menjaga sinergitas ketiga unsur tersebut yaitu institusi negara / pemerintah, sektor swasta/ dunia usaha dan masyarakat. Laporan kinerja adalah ikhtisar yang menjelaskan secara ringkas dan lengkap tentang capaian kinerja yang disusun berdasarkan rencana kerja yang ditetapkan dalam rangka pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah ( APBD ). Sedangkan pedoman penyusunan pelaporan kinerja Satuan Polisi Pmaong Praja didasarkan pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Review atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Pertanggungjawaban kinerja dapat dicermati dengan menggunakan sistem dan prosedur yang sama, sebagimana sistem dan prosedur yang telah ditetapkan dalam Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) dengan berpedoman pada Permenpan dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang pedoman penyusunan penetapan kinerja instansi dan pelaporan kinerja instansi pemerintah serta acuan yang dipakai merujuk pada Rencana Strategis Tahun sebagai penjabaran dari RPJMD Kota Blitar yang didalamnya tercantum 1

10 visi dan misi. Pertanggungjawaban kinerja dimulai dari pengukuran kinerja masingmasing kegiatan/proyek. Selanjutnya dari hasil pengukuran kinerja dilakukan prosedur evaluasi kinerja dimulai dari evaluasi kinerja proyek, evalausi kinerja program dan evaluasi kinerja kebijakan daerah. Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj IP) Satuan Polisi Pamong Praja Kota Blitar Tahun 2015 dimaksudkan sebagai salah satu media untuk mengukur tingkat pelaksanaan kinerja organisasi. Sebagai media hubungan kerja organisasi, laporan ini memuat informasi dan data yang telah diolah, meliputi segala sesuatu yang berkaitan dengan tanggung jawab (responsibilitas) atas pemberian mandat, delegasi wewenang ataupun amanah, terkait dengan berbagai sumberdaya yang digunakan untuk mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan oleh Sekretaris Daerah. Dengan demikian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah pada Satuan Polisi Pamong Praja Kota Blitar diharapkan dapat menjadi: 1. Umpan balik bagi peningkatan kinerja; 2. Wahana untuk mengetahui dan menilai keberhasilan dan kegagalan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab instansi; 3. Daya dorong (supporting unit) bagi SKPD lain untuk menyelenggarakan tugas umum dan pembangunan daerah secara baik sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. B. Visi, Misi, Tugas Pokok dan Fungsi 1. Visi Pada hakekatnya membuat visi organisasi merupakan upaya untuk menggali cita-cita bersama tentang masa depan yang hendak dicapai sebagai wujud komitmen bersama dari pemilik organisasi itu sendiri. Oleh karena itu, visi harus menjadi milik bersama yang diyakini oleh seluruh elemen organisasi yang mampu menjadi akselerasi kegiatan instansi yang bersangkutan. Dengan kata lain visi merupakan cara pandang jauh kedepan kemana instansi pemerintah harus dibawa agar dapat eksis, antipatif dan inovatif sehingga memiliki gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan (visioner) 2

11 yang diinginkan. Berangkat dari pemikiran dimaksud, Satuan Polisi Pamong Praja sebagai salah satu SKPD Pemerintah Kota Blitar yang bertugas memelihara dan menyelenggarakan ketentraman dan ketertiban umum, menegakkan Peraturan Perundang-Undangan di daerah yang dalam hal ini adalah Peraturan Daerah dan Peraturan Walikota menetapkan visi : Terdepan dalam Penegakan Peraturan Perundang-undangan Daerah serta Menciptakan Kondisi Ketertiban Umum, Ketentraman Masyarakat, dan Perlindungan Masyarakat yang Kondusif di Kota Blitar. 2. Misi Misi merupakan sesuatu yang harus dilaksanakan agar tujuan organisasi dapat telaksanakan dan berhasil dengan baik sesuai dengan Misi yang telah ditetapkan. Dengan demikian Visi dapat terwujud apabila mempunyai Misi yang jelas sehingga dapat menyeleraskan dengan potensi, peluang dan kendala yang dihadapi. Guna mewujudkan Visi yang telah ditetapkan maka Satuan Polisi Pamong Praja Kota Blitar menetapkan misinya sebagai pernyataan yang menetapkan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai. Dengan memperhatikan masukan dari berbagai pihak yang berkepentingan dan nilai lingkungan strategis serta perubahan paradigma pembangunan Satuan Polisi Pamong Praja Kota Blitar merumuskan pernyataan misi sebagai berikut : a. Meningkatkan penegakan peraturan daerah, peraturan kepala daerah, ketertiban umum dan ketentraman masyarakat. b. Meningkatkan perlindungan masyarakat melalui fasilitasi peran serta dan pemberdayaan masyarakat. ( review renstra SKPD ) 3. Tugas Pokok dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Blitar Nomor 4 Tahun 2013 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kota Blitar dijelaskan pada pasal 51 adalah bahwa Satuan Polisi Pamong Praja merupakan bagian perangkat daerah di 3

12 bidang penegakan peraturan daerah, ketertiban umum dan ketentraman masyarakat dipimpin oleh seorang Kepala Satuan yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah dengan tugas menegakkan Peraturan Daerah, Peraturan Walikota, Keputusan Walikota dan menyelenggarakan ketentraman dan ketertiban umum serta perlindungan masyarakat. Untuk melaksanakan tugas pokoknya, Satuan Polisi Pamong Praja Kota Blitar menjalankan fungsi sebagai berikut : 1). Meningkatkan kinerja unsur-unsur tata usaha melalui pemantapan kinerja dalam menyelenggarakan perencanaan dan penyusunan program kegiatan, pengendalian dan pelayanan administrasi tata usaha kepegawaian, keuangan, surat-menyurat, kearsipan, rumah tangga, keprotokolan dan kehumasan di lingkungan Satuan Polisi Pamong Praja serta meningkatkan koordinasi melalui hubungan kerjasama antar lembaga maupun instansi. 2). Meningkatkan kinerja unsur-unsur ketertiban umum, ketentraman masyarakat dan perlindungan masyarakat melalui peningkatan kinerja aparatur yang didukung penuh oleh kesadaran dan partisipasi aktif masyarakat serta kondusifitas lingkungan. 3). Meningkatkan kinerja unsur-unsur pengamanan terhadap kegiatan kepemerintahan, kemasyarakatan serta aset daerah melalui peningkatan kinerja aparatur pengamanan yang terampil, inovatif dan profesional dengan tanpa meninggalkan prosedur tetap. 4). Meningkatkan kinerja unsur-unsur penegak peraturan perundangundangan daerah melalui pemantapan kesadaran masyarakat terhadap peraturan perundang-undangan daerah. 5). Meningkatkan kinerja unsur-unsur sarana dan prasarana melalui peningkatan kelengkapan sarana dan prasarana yang representatif serta memadahi sesuai dengan kebutuhan. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2010 tentang Satuan Polisi Pamong Praja telah ditindaklanjuti oleh Pemerintah Kota Blitar di tahun 2014 dengan diterbitkannya Peraturan Walikota Blitar Nomor 46 Tahun 2014 tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Satuan Polisi Pamong Praja 4

13 Kota Blitar, sebagai lembaga teknis pemerintah daerah dipimpin oleh seorang Kepala Satuan yang berkedudukan dibawah dan bertanggungjawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah dengan tugas menegakkan Peraturan daerah, menyelenggarakan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat serta perlindungan masyarakat. Untuk melaksanakan tugas pokoknya, Satuan Polisi Pamong Praja Kota Blitar menjalankan fungsi sebagai berikut : 1). Penyusunan program dan pelaksanaan penegakan Peraturan Daerah, Peraturan Walikota, Keputusan Walikota, penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat serta perlindungan masyarakat. 2). Pelaksanaan kebijakan Penegakan Peraturan Daerah, Peraturan Walikota dan Keputusan Walikota. 3). Pelaksanaan kebijakan penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat di Kota Blitar. 4). Pelaksanaan kebijakan perlindungan masyarakat. 5). Pelaksanaan koordinasi penegakan Peraturan Daerah, Peraturan Walikota, Keputusan Walikota, penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat dengan Kepolisian Negara Republik Indonesia, Penyidik Pegawai Negeri Sipil Kota Blitar dan / atau aparatur lainnya. 6). Pengawasan terhadap masyarakat, aparatur dan badan hukum agar mematuhi dan mentaati Peraturan Daerah maupun Peraturan Walikota 7). Pengawasan dan pengendalian di bidang penegakan Peraturan Daerah, Peraturan Walikota, Keputusan Walikota, penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat serta perlindungan masyarakat. 8). Pelaksanaan pengembangan kemampuan organisasi meliputi pembinaan personil, administrasi umum, ketatalaksanaan, sarana prasarana kerja Satuan Polisi Pamong Praja. 9). Pelaksanaan Standart Pelayanan Minimal (SPM). 10). Penyusunan dan pelaksanaan Standart Pelayanan Publik (SPP) dan Standart Operasional Prosedur (SOP). 11). Palaksanaan pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) dan / atau pelaksanaan pengumpulan pendapat pelanggan secara periodik yang 5

14 bertujuan untuk memperbaiki kualitas pelayanan. 12). Pengelolaan pengaduan masyarakat di bidang penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat serta perlindungan masyarakat. 13). Penyampaian data hasil pembangunan dan informasi lainnya terkait penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat serta perlindungan masyarakat secara berkala melalui website Pemerintah Daerah. 14). Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas Satuan Polisi Pamong Praja. 15). Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan bidang tugasnya. C. Analisis Perkembangan Strategik 1. Lingkungan Internal a. Kekuatan 1). Telah ditetapkannya Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2010 tentang Satuan Polisi Pamong Praja, dimana dalam aturan tersebut Perlindungan Masyarakat (Linmas) dalam pelaksanaan tugasnya akan bergabung menjadi satu dengan Satuan Polisi Pamong Praja. 2). Telah diterbitkannya Peraturan Walikota Blitar Nomor 46 Tahun 2014 tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Satuan Polisi Pamong Praja Kota Blitar sebagai tindak lanjut dari Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun Hal ini akan menambah kekuatan tersendiri demi terciptanya Kondisi Ketertiban Umum, Ketentraman Masyarakat, dan Perlindungan Masyarakat; 3). Struktur organisasi pada telah terisi oleh staf yang mendukung pelaksanaan tugas-tugas dan fungsi Satuan Polisi Pamong Praja sebagai instansi penegak Peraturan Daerah dan Peraturan Walikota dengan tingkat pendidikan yang cukup memadai. Adapun Jumlah personil Satuan Polisi Pamong Praja Kota Blitar per 31 Desember 2015 sebanyak 203 orang yang terdiri dari 6

15 Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebanyak 41 orang, Pegawai Honorer (PTT) 12 orang dan Tenaga Outsorching (Ban.Pol.PP) sebanyak 150 orang; - Komposisi Pegawai Berdasarkan Golongan Ruang : No. Golongan Ruang Jumlah (Orang) 1 IV/b 1 orang 2 IV/a - orang 3 III/d - orang 4 III/c 2 orang 5 III/b 4 orang 6 III/a 1 orang 7 II/d - orang 8 II/c 5 orang 9 II/b 24 orang 10 II/a 1 orang 11 I/d 3 orang 12 I/c - orang 13 I/b - orang 14 I/a - orang 15 PTT 12 orang 16 Outsorching 150 orang Total 203 orang - Komposisi Pegawai Berdasarkan Pendidikan Formal : No. Tingkat Pendidikan Jumlah (Orang) 1 PNS S2 (Pasca Sarjana) S1 (Sarjana) Diploma III Diploma II Diploma I SLTA SLTP SD Jumlah PNS - orang 6 orang - orang - orang - orang 32 orang 3 orang - orang 41 orang 7

16 2 PTT / Tenaga Honorer S2 (Pasca Sarjana) S1 (Sarjana) Diploma III Diploma II Diploma I SLTA SLTP SD Jumlah PTT - orang - orang - orang - orang - orang 12 orang - orang - orang 12 orang 4). Adanya profesionalisme manajemen dari pimpinan dan adanya kebebasan bertindak dari staf Satuan Polisi Pamong Praja untuk melaksanakan tugas yang terbaik bagi dirinya dan institusinya kedepan sesuai dengan koridor yang telah ditetapkan; 5). Adanya hubungan kerja yang baik dan komitmen yang kuat antara pimpinan dan staf Kantor Polisi Pamong Praja dalam menciptakan suasana kerja yang kondusif sehingga membutuhkan motivasi kerja yang tinggi, semangat, kenyamanan dan ketenangan dalam bekerja; 6). Dukungan dana operasional untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi tiap-tiap seksi di lingkungan Satuan Polisi Pamong Praja yang cukup memadai; 7). Terjalinnya sistem koordinasi antar bagian, bagian dengan pimpinan serta lintas SKPD yang harmonis; 8). Suasana kerja dan lingkungan yang cukup kondusif; 9). Tersedianya sarana / prasarana dan sumber pembiayaan yang cukup untuk kelancaran pelaksanaan tugas-tugas di Satuan Polisi Pamong Praja Kota Blitar; 10). Telah tersusunnya Standart Operasional Prosedur (SOP) dan SPM (Standart Pelayanan Minimal) yang menjadi pedoman dalam setiap pelaksanaan kegiatan. 8

17 b. Kelemahan 1). Masih minimnya staf yang memiliki sertifikasi PPNS sebagai tenaga professional di bidang penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan Walikota ; 2). Keterbatasan sumber daya manusia dalam perencanaan program dan pengendalian pelaksanaan atau dengan kata lain kompetensi dan kualitas SDM masih perlu ditingkatkan agar mampu merencanakan dan melaksanakan program secara optimal; 3). Belum adanya kesamaan persepsi dari berbagai dinas/instansi terhadap proses penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan Walikota ; 4). Masih ada beberapa personil yang kurang inovatif dan cenderung menunggu perintah pimpinan / atasannya; 5). Penerapan sanksi yang lemah bagi personil yang melanggar aturan; 6). Intervensi kepentingan yang mempengaruhi pelaksanaan program; 7). Belum tertanamnya sifat dan sikap aparat Satuan Polisi Pamong Praja dalam melaksanakan aktifitas kerja penuh pengabdian, berorientasi kedepan pada tindakan yang mengarah kepada terobosan baru dan kreativitas kerja. 2. Lingkungan Eksternal a. Peluang 1). Adanya tuntutan penerapan prinsip-prinsip good governance di lingkungan Pemerintahan Kota Blitar baik dari Pemerintah pusat dan propinsi maupun dari kalangan masyarakat baik dalam kapasitas kelembagaan maupun individu; 2). Adanya tuntutan perbaikan kualitas pelayanan pemerintah daerah dan Penetapan pengembangan jaringan dan jangkauan kerja yang mempunyai keterkaitan tugas dan fungsi dengan pengembangan koordinasi dengan Badan, Dinas, Kantor, Bagian, instansi terkait untuk mempercepat informasi dan penanganan kejadian yang terjadi di masyarakat; 9

18 3). Penerapan otonomi daerah yang memberi peluang kepada daerah untuk berinovasi tanpa harus menunggu juklak/juknis pusat untuk mengembangkan daerahnya; 4). Terjalinnya networking yang kondusif antara Pemerintah Daerah dengan DPRD Kota Blitar; 5). Masyarakat Kota Blitar yang semakin kritis untuk mengikuti perkembangan pembangunan Kota Blitar; 6). Lingkungan masyarakat Kota Blitar yang semakin kondusif. b. Ancaman 1). Lemahnya koordinasi antar perangkat daerah baik di lingkup Pemerintah Daerah maupun pada lintas sektoral dapat menyebabkan kelambanan Pemerintah Daerah Kota Blitar itu sendiri memenuhi kewajiban terhadap Pemerintah Pusat, Propinsi maupun DPRD Kota Blitar terutama mengenai Penegakan Peraturan Daerah tidak dapat tertuntaskan ; 2). Menjamurnya asal LSM yang mulai masuk ranah birokratis daripada memihak kepentingan masyarakat ; 3). Masih adanya kelompok wartawan yang asal kritis kepada kebijakan daerah ; 4). Akselerasi transparansi dan partisipasi masyarakat secara langsung dalam mentaati dan mematuhi Peraturan Daerah dan aturan perundang-undangan yang berlaku masih dirasa kurang sehingga dapat menimbulkan dampak negative terhadap internal masyarakat itu sendiri ; 5). Terdapatnya beberapa peraturan daerah yang sudah tidak dapat mengakomodir perkembangan masyarakat Kota Blitar pada saat ini. 10

19 BAB II PERENCANAAN KINERJA Perencanaan Kinerja disusun sebagai pedoman bagi pelaksanaan tugas pokok dan fungsi dalam jangka waktu 5 (lima) tahun secara sistematis, terarah dan terpadu. Perencanaan ini memperhitungkan analisis situasi, kekuatan, kelemahan, peluang, ancaman serta isu-isu strategis. Dalam rencana stratejik disusun suatu misi, visi, tujuan, sasaran, kebijakan, program dan sasaran yang disesuaikan dengan tupoksi Satuan Polisi Pamong Praja Kota Blitar dengan mempertimbangkan kemampuan unit pelaksana yang tujuannya yaitu untuk mengetahui potensi yang dapat mendukung penyelenggaraan tugas Satuan Polisi Pamong Praja Kota Blitar serta untuk mengetahui permasalahan dan upaya pemecahannya dalam penyelenggaraan tugas Tahun Anggaran Penyelenggaraan kegiatan pokok perumusan kebijakan kepala daerah dalam melaksanakan tugas penyelenggaraan pemerintahan, administrasi, organisasi dan tatalaksana serta memberikan pelayanan teknis administrasi kepada seluruh perangkat daerah sehingga terwujud koordinasi dan sinkronisasi perumusan kebijakan daerah bidang pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan menuju manajemen pemerintahan modern. A. Rencana Strategi Rencana Strategis adalah merupakan proses sistematis yang berkelanjutan dari pembuatan keputusan yang beresiko, dengan memanfaatkan sebanyakbanyaknya pengetahuan antisipatif dan pengorganisasian secara sistematis usahausaha pelaksanaan keputusan tersebut serta mengukur hasilnya melalui umpan balik yang terorganisasi dan sistematik. Visi Kota Blitar sebagaimana tertuang dalam RPJMD Kota Blitar Tahun adalah : MENUJU MASYARAKAT KOTA BLITAR SEJAHTERA YANG BERKEADILAN, BERWAWASAN KEBANGSAAN DAN RELIGIUS MELALUI APBD PRO RAKYAT PADA TAHUN Berpedoman pada visi Pemerintah Kota Blitar tersebut maka Satuan Polisi Pamong Praja mempunyai visi : Terdepan dalam Penegakan Peraturan Perundang-undangan 11

20 Daerah serta Menciptakan Kondisi Ketertiban Umum, Ketentraman Masyarakat, dan Perlindungan Masyarakat yang Kondusif di Kota Blitar. Sebagai salah satu Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dari Pemerintah Kota Blitar, akan secara aktif ikut mewujudkan Visi dan Misi Kota Blitar 5 tahun kedepan dengan tetap berorientasi pada hasil yang ingin dicapai sampai dengan tahun 2015 yang secara sistematis dan berkesinambungan harus memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang ada atau yang mungkin timbul. Untuk itu perlu menata semua komponen yang terlibat dalam mendukung pelaksanaannya baik personil, sarana prasarana, anggaran yang tersedia serta piranti lunak lainnya untuk dapat dimanfaatkan secara optimal dan berkelanjutan. Penataan komponen pendukung salah satunya dapat dilakukan melalui penyusunan rencana program kerja tahunan SKPD dengan menetapkan Visi, Misi dan Program Kerja yang akan dipedomani sebagai dasar pelaksanaan tugas pokok dan fungsi bagi personil dalam mengoperasionalkan semua potensi yang ada guna mewujudkan hasil yang direncanakan. Dengan pertimbangan di atas, maka dapat menyusun Rancangan Rencana Strategis untuk Tahun sebagai pedoman dalam menyelenggarakan tugas pokok dan fungsi pada Tahun Anggaran 2011 sampai dengan 2015 dengan memuat visi, misi, tujuan, sasaran, arah kebijakan dan strategi serta program dan kegiatan pokok yang akan dilaksanakan sampai dengan tahun Adapun Rencana Strategis Tahun secara terperinci sebagaimana dalam Lampiran 1. Hasil Review Matriks Rencana Strategis Tahun B. Rencana Kinerja Perencanaan kinerja merupakan proses penyusunan rencana kinerja sebagai penjabaran dari tujuan, sasaran dan program yang telah ditetapkan dalam rencana strategik, yang akan dilaksanakan oleh melalui berbagai kegiatan tahunan. Di dalam rencana kinerja ditetapkan rencana capaian kinerja tahunan untuk seluruh indikator kinerja yang ada pada tingkat sasaran dan 12

21 kegiatan. Penyusunan rencana kinerja Tahun 2015 dilakukan seiring dengan agenda penyusunan dan kebijakan anggaran, serta merupakan komitmen bagi SKPD untuk mencapai dan melaksanakannya dalam tahun Adapun perjanjian kinerja di tahun 2015 adalah sebagai berikut : MISI 1 : Meningkatkan penegakan peraturan daerah, peraturan kepala daerah, ketertiban umum dan ketentraman masyarakat Tujuan Sasaran Strategis Indikator Sasaran Formula Indikator Target Terwujudnya Meningkatnya Prosentase ( Jumlah pelanggaran perda 80 % peningkatan penanganan pelanggaran yang terselesaikan sesuai ketaatan pelanggaran peraturan prosedur ) / Jumlah masyarakat peraturan daerah daerah yang pelanggaran perda yang terhadap norma terselesaikan terlaporkan ) x 100 % sosial Meningkatnya Prosentase ( Jumlah gangguan 80 % penanganan gangguan ketentraman dan ketertiban gangguan ketentraman umum yang terselesaikan ketentraman dan dan ketertiban sesuai prosedur ) / Jumlah ketertiban umum umum yang gangguan ketentraman dan terselesaikan ketertiban umum ) x 100 % MISI 2 : Meningkatkan perlindungan masyarakat melalui fasilitasi peran serta dan pemberdayaan masyarakat Tujuan Sasaran Strategis Indikator Sasaran Formula Indikator Target Terwujudnya Meningkatnya peran Rasio petugas ( Jumlah anggota Linmas ) / 1 peran serta serta masyarakat linmas per RT Jumlah RT se Kota Blitar ) masyarakat dalam perlindungan Prosentase ( Jumlah poskamling aktif ) 65 % dalam menjaga masyarakat poskamling / Jumlah seluruh ketertiban dan aktif poskamling se Kota Blitar ) keamanan x 100 % lingkungan 13

22 Perjanjian kinerja Tahun 2015 untuk eselon IV adalah sebagai berikut : Perjanjian Kinerja Eselon IV Program / Anggaran Penanggung Sasaran Indikator Kinerja Target Kegiatan ( Rp ) Jawab Terlaksananya Jumlah laporan 6 buku Program Peningkatan Pengembangan Sistem penyusunan yang tersusun Pelaporan Capaian Kinerja laporan capaian Keg. Penyusunan Ka. Seksi kinerja dan Laporan Capaian Penegakan ikhtisar realisasi Kinerja dan Peraturan kinerja SKPD Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD Perundangan Daerah Terlaksananya Jumlah kegiatan 48 kali Program Pemeliharaan Kantrantibmas dan kegiatan peningkatan Pencegahan Tindak Kriminal peningkatan kerjasama Keg. Kerjasama Ka. Seksi kerjasama kemampuan Pengembangan Penegakan pengembangan aparat polisi Kemampuan Peraturan kemampuan pamong praja Aparat Polisi Perundangan aparat polisi dengan Pamong Praja Daerah pamong praja TNI/POLRI dan Dengan dengan Kejaksaan TNI/POLRI dan TNI/POLRI dan Kejaksaan Kejaksaan Terlaksananya Jumlah kegiatan 68 kali Program Peningkatan Keamanan dan kegiatan penertiban dan Kenyamanan Lingkungan penertiban dan penegakan Keg. Penertiban Ka. Seksi penegakan peraturan daerah dan Penegakan Penegakan peraturan daerah Peraturan Daerah Peraturan Perundangan Daerah Terlaksananya pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional Jumlah kendaraan dinas/operasional yang dipelihara 13 kendaraan Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Tersedianya pakaian dinas beserta perlengkapannya Terlaksananya peningkatan etos kerja dan profesionalisme aparatur Jumlah pakaian dinas dan perlengkapannya yang tersedia Jumlah kegiatan etos kerja dan profesionalisme aparatur Aparatur Keg. Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional Ka. Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum 55 stel Program Peningkatan Disiplin Aparatur Keg. Pengadaan Ka. Seksi Pakaian Dinas Ketentraman Beserta dan Perlengkapannya Ketertiban Umum 11 kali Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Keg. Peningkatan Etos Kerja dan Profesionalisme Aparatur Ka. Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum 14

23 Perjanjian Kinerja Eselon IV Program / Anggaran Penanggung Sasaran Indikator Kinerja Target Kegiatan ( Rp ) Jawab Terlaksananya Jumlah kegaiatn 2 kali Program Pemeliharaan Kantrantibmas dan kegiatan HUT Satuan Pencegahan Tindak Kriminal kerjasama Polisi Pamong Keg. Kerjasama Ka. Seksi pengembangan Praja dan Jambore Pengembangan Ketentraman kemampuan Satuan Polisi Kemampuan dan aparat polisi Pamong Praja Aparat Polisi Ketertiban pamong praja Pamong Praja Umum Terfasilitasinya Jumlah kegiatan 12 bulan Keg kegiatan pengamanan aset daerah pengamanan aset daetah Pengamanan Aset Daerah Tersedianya Jumlah peralatan 18 jenis Program Peningkatan Sarana dan Prasarana peralatan dan gedung kantor Aparatur perlengkapan gedung kantor Terfasilitasinya pemeliharaan rutin / berkala gedung kantor Terlaksananya kegiatan pengendalian keamanan lingkungan Terlaksananya jasa surat menyurat Tersedianya jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik Terlaksananya jasa perbaikan peralatan kerja Tersedianya alat tulis kantor Tersedianya barang cetakan dan penggandaan Tersedianya komponen instalasi listrik / penerangan bangunan kantor yang tersedia Jumlah pemeliharaan rutin / berkala gedung kantor Jumlah kegiatan pengendalian keamanan lingkungan yang terlaksana Jasa surat pengiriman Pembayaran telepon, listrik dan internet Jumlah perbaikan peralatan kerja Jumlah alat tulis kantor yang tersedia Jumlah barang cetakan dan penggandaan yang tersedia Jumlah komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor yang tersedia Keg. Pengadaan Ka. Seksi Peralatan dan Perlindungan Perlengkapan Masyarakat Kantor 1 set Keg Pemeliharaan Rutin / Berkala Gedung Kantor 278 kali Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan Keg Ka. Seksi Pengendalian Perlindungan Keamanan Masyarakat Lingkungan 12 bulan Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Keg. Penyediaan Ka. Sub Bag Jasa Surat Tata Usaha Menyurat 12 bulan Keg. Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik 19 jenis Keg. Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan Kerja 47 jenis Keg. Penyediaan Alat Tulis Kantor 9 jenis Keg. Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan 11 jenis Keg. Penyediaan Komponen Instalasi Listrik / Penerangan Bangunan Kantor

24 Perjanjian Kinerja Eselon IV Program / Sasaran Indikator Kinerja Target Kegiatan Tersedianya Jumlah peralatan 28 jenis Keg. Penyediaan peralatan rumah rumah tangga Peralatan Rumah tangga yang tersedia Tangga Tersedianya Jumlah surat 2 jenis Keg. Penyediaan bahan bacaan kabar dan Bahan Bacaan dan peraturan peraturan dan Peraturan perundang - perundang - Perundang - undangan undangan undangan Tersedianya Makanan dan 6 Keg. Penyediaan makanan dan minuman rapat kegiatan Makanan dan minuman rapat dan tamu Minuman dan tamu Terfasilitasinya Jumlah rapat 39 kali Rapat rapat rapat rapat koordinasi dan Koordinasi dan koordinasi dan konsultasi tingkat Konsultasi konsultasi regional dan Dalam dan Luar dalam dan luar nasional Daerah daerah Terfasilitasinya Partisipasi pada 12 bulan Fasilitasi keperansertaan event daerah dan Keperansertaan pada event hari besar Pada Event daerah dan hari nasional Daerah dan Hari besar nasional Besar Nasional Anggaran Penanggung ( Rp ) Jawab Ka. Sub Bag Tata Usaha Program Kemitraan Pengembangan Wawasan Kebangsaan Ka. Sub Bag Tata Usaha Adapun Rencana Kinerja Tahunan Tahun 2015 secara terperinci sebagaimana dalam Lampiran.2 LKj IP 2015 C. Penetapan Kinerja a. Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Sasaran Strategis adalah penjabaran dari tujuan yaitu sesuatu yang akan dicapai oleh instansi Pemerintah dalam kurun waktu Tahunan, Semester, Triwulan atau Bulanan. Sasaran organisasi merupakan bagian dari perencanaan strategis yang fokus utamanya adalah tindakan dan alokasi sumber daya organisasi dalam kegiatan. Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh Satuan Polisi Pamong Praja di tahun 2015 tersebut, sasaran strategis dan indikator kinerja yang harus dicapai ditunjukkan dalam tabel berikut. No. Sasaran Strategis Indikator Target 1. Meningkatnya penanganan Prosentase pelanggaran 80 % pelanggaran peraturan daerah peraturan daerah yang terselesaikan 16

25 2. Meningkatnya penanganan gangguan ketentraman dan ketertiban umum 3. Meningkatnya peran serta masyarakat dalam perlindungan masyarakat Prosentase gangguan ketentraman dan ketertiban umum yang terselesaikan Rasio petugas linmas per RT Prosentase poskamling aktif 80 % 1 65 % b. Program dan Kegiatan Untuk mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan tersebut, maka program dan kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahun 2015 oleh masing-masing sub bagian dan seksi-seksi dilingkungan Satuan Polisi Pamong Praja Kota Blitar dijabarkan dalam 8 (delapan) program sebagai berikut : 1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran; 2. Program Peningkatan Sarana Dan Prasana Aparatur; 3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur; 4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur; 5. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan; 6. Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan; 7. Program Pemeliharaan Kantrantibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal; 8. Program kemitraan pengembangan wawasan kebangsaan. Pelaksanaan kegiatan yang dilakukan dalam jangka waktu yang telah ditentukan dengan memanfaatkan sumber daya yang ada untuk mencapai sasaran dan tujuan merupakan penjabaran dari kebijaksanaan dan program yang ditetapkan, maka melalui APBD Kota Blitar telah ditetapkan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan pada tahun 2015 oleh masing-masing sub bagian dan seksiseksi dilingkungan, sebagai berikut : 1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran dijabarkan antara lain melalui kegiatan : 1). Penyediaan jasa surat menyurat, dengan indikator sebagai berikut : 17

26 - Masukan : Rp ,- selama 12 bulan. - Keluaran : Terfasilitasinya kegiatan surat menyurat. - Hasil : Tercapainya kelancaran surat menyurat. 2). Penyediaan jasa komunikasi Sumber Daya Air dan Listrik, dengan indikator sebagai berikut : - Masukan : Rp ,- selama 12 bulan - Keluaran : Terfasilitasinya sarana komunikasi, air dan listrik. - Hasil : Tercapainya kelancaran komunikasi untuk pencapaian tugas. 3). Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja, dengan indikator sebagai berikut: - Masukan : Rp ,- selama 12 bulan - Keluaran : Terlaksananya perbaikan peralatan kerja kantor. - Hasil : Tercapainya kelancaran tugas-tugas administrasi perkantoran 4). Penyediaan alat tulis kantor, dengan indikator sebagai berikut : - Masukan : Rp ,- selama 12 bulan - Keluaran : Pembelian alat tulis kantor. - Hasil : Terwujudnya kelancaran pelaksanaan tugas administrasi perkantoran. 5). Penyediaan barang cetakan dan penggandaan, dengan indikator sebagai berikut : - Masukan : Rp ,- selama 12 bulan - Keluaran : Pengadaan barang cetakan dan penggandaan. - Hasil : Tercapainya kelancaran tugas pelayanan administrasi perkantoran. 6). Penyediaan komponen instalasi listrik / penerangan bangunan kantor, dengan indikator sebagai berikut : - Masukan : Rp ,- selama 12 bulan - Keluaran : Tersedianya alat listrik. - Hasil : Terciptanya penerangan ruang kantor. 7). Penyediaan peralatan rumah tangga, dengan indikator sebagai berikut: - Masukan : Rp ,- selama 12 bulan - Keluaran : Tersedianya peralatan kebersihan dan bahan pembersih. - Hasil : Tercapainya kebersihan dan kerapihan kantor. 8). Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan, dengan 18

27 indikator sebagai berikut : - Masukan : Rp ,- selama 12 bulan - Keluaran : Tersedianya bahan bacaan. - Hasil : Peningkatan wawasan staf Pol.PP. 9). Penyediaan makanan dan minuman, dengan indikator sebagai berikut: - Masukan : Rp ,- selama 12 bulan - Keluaran : Terfasilitasinya kebutuhan makanan dan minuman rapat. - Hasil : Terwujudnya kelancaran pelaksanaan tugas anggota Pol.PP. 10). Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi dalam dan luar daerah, dengan indikator sebagai berikut : - Masukan : Rp ,- selama 12 bulan - Keluaran : Terfasilitasinya perjalanan dinas luar daerah. - Hasil : Tercapainya koordinasi / kerjasama dengan dinas / kantor se Indonesia. 2. Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur dijabarkan antara lain melalui kegiatan : 1). Pengadaan peralatan dan perlengkapan kantor, dengan indikator sebagai berikut : - Masukan : Rp ,- selama 12 bulan - Keluaran : Tercukupinya peralatan dan perlengkapan kantor. - Hasil : Tersedianya peralatan kantor yang memadahi. 2). Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor, dengan indikator sebagai berikut : - Masukan : Rp ,- selama 12 bulan - Keluaran : Lampu hias taman, teralis dan korden - Hasil : Terlaksananya penerangan taman 3). Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional, dengan indikator sebagai berikut : - Masukan : Rp ,- selama 12 bulan - Keluaran : Terfasilitasinya pemeliharaan kendaraan operasional dan perawatan. - Hasil : Tercapainya kelancaran tugas operasional. 3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur dijabarkan antara lain melalui 19

28 kegiatan: 1). Pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya, dengan indikator sebagai berikut : - Masukan : Rp ,- selama 12 bulan untuk 57 orang - Keluaran : Tercukupinya pakaian dinas beserta perlengkapannya. - Hasil : Tercukupinya kebutuhan pakaian dinas beserta perlengkapan. 4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur, dijabarkan antara lain melalui kegiatan ; 1). Peningkatan etos kerja dan profesionalisme aparatur, dengan indikator sebagai berikut : - Masukan : Rp ,- selama 12 bulan - Keluaran : Terlaksananya kegiatan outbond dan pembinaan jasmani - Hasil : Tercapainya pembinaan jasmani 5. Program Peningkatan Pengembangan Sitem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan dijabarkan antara lain melalui kegiatan ; 1). Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD, dengan indikator sebagai berikut : - Masukan : Rp ,- selama 12 bulan - Keluaran : Laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja yang tepat waktu. - Hasil : Terciptanya kelancaran penyusunan laporan kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja. 6. Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan dijabarkan antara lain melalui kegiatan ; 1). Pengendalian keamanan lingkungan, dengan indikator sebagai berikut : - Masukan : Rp ,- selama 12 bulan - Keluaran : Terlaksananya kegiatan pengendalian keamanan lingkungan, pembinaan anggota Linmas, HUT Linmas dan operasi gabungan Trantib - Hasil : Tercapainya situasi yang aman, tertib, tentram dan terkendali 2). Penertiban dan Penegakan Peraturan Daerah, dengan indikator sebagai berikut : - Masukan : Rp ,- selama 12 bulan 20

29 - Keluaran : Terlaksananya kegiatan penertiban dan penegakan peraturan daerah - Hasil : Tercapainya situasi lingkungan yang aman, tertib, tentram dan terkendali. 7. Program Pemeliharaan Kantrantibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal dijabarkan antara lain melalui kegiatan ; 1). Kerjasama pengembangan kemampuan aparat Polisi Pamong Praja dengan TNI/Polri dan Kejaksaan, dengan indikator sebagai berikut : - Masukan : Rp ,- selama 12 bulan - Keluaran : Terlaksananya kegiatan operasi penanganan pelanggaran peraturan daerah dan rapat koordinasi PPNS - Hasil : Penurunan tingkat pelanggaran Perda dan Keputusan Walikota. 2). Kerjasama pengembangan kemampuan aparat Polisi Pamong Praja, dengan indikator sebagai berikut : - Masukan : Rp ,- selama 12 bulan - Keluaran : Jambore Pol.PP se Jatim, Pelatihan Outband, pelatihan PBB, dan HUT Pol.PP se jatim. - Hasil : Tercapainya koordinasi dan kerjasama dengan Pol.PP se Jatim 3). Pengamanan Asset Daerah, dengan indikator sebagai berikut : - Masukan : Rp ,- selama 12 bulan - Keluaran : Terlaksananya situasi dan kondisi yang aman terhadap asset daerah, pejabat daerah, dan lokasi pusat kegiatan masyarakat (upah outsourching) dan kegiatan pembekalan bagi tenaga keamanan kantor. - Hasil : Tercapainya situasi lingkungan yang aman, tertib, tentram dan terkendali. 8. Program kemitraan pengembangan wawasan kebangsaan, dijabarkan antara lain melalui kegiatan ; 1). Fasilitasi keperansertaan pada event daerah dan hari besar, dengan indikator sebagai berikut : 21

30 - Masukan : Rp ,- selama 12 bulan - Keluaran : Tercukupinya keperansertaan pada event daerah dan hari besar nasional. - Hasil : Terlaksananya keperansertaan pada event daerah dan hari besar nasional. 22

31 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Secara umum masing-masing sub bagian dan seksi-seksi dilingkungan Satuan Polisi Pamong Praja Kota Blitar telah berhasil melaksanakan tugas pokok dan fungsinya yang diwujudkan dalam keberhasilan pencapaian sasaran yang telah ditetapkan pada tahun 2015 ini. Keberhasilan pencapaian sasaran ini dapat dilihat dari pemenuhan indikator kinerja baik makro maupun mikro yang ditetapkan untuk masing-masing sasaran tersebut. Pengukuran capaian kinerja dilakukan dengan menggunakan 2 (dua) metode, yaitu metode evaluasi kinerja dan metode pembandingan capaian sasaran. Metode evaluasi kinerja dilakukan dengan menggunakan formulir PKK (Pengukuran Kinerja Kegiatan) dan PPS (Pengukuran Pencapaian Sasaran). Pembandingan dilakukan dengan menggunakan formulir rencana dan realisasi untuk masing-masing indikator kinerja kegiatan. Metode ini terutama akan bermanfaat untuk melakukan evaluasi internal atas kelemahan-kelemahan yang terjadi dalam organisasi dalam pelaksanaan suatu kegiatan. Metode pembandingan capaian kinerja sasaran dilakukan dengan membandingkan antara rencana kinerja (performance plan) yang diinginkan dengan realisasi kinerja (performance result) yang dicapai organisasi. Selanjutnya akan dilakukan analisis terhadap penyebab terjadinya celah kinerja (performance gap) yang terjadi serta tindakan perbaikan yang diperlukan di masa yang akan datang. Metode ini akan bermanfaat untuk memberikan gambaran kepada pihak-pihak eksternal tentang sejauh mana pelaksanaan misi organisasi dalam rangka mewujud kan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Namun demikian, sangat disadari bahwa kedua metode yang digu - nakan tersebut membutuhkan perumusan indikator kinerja yang spesifik terukur, dapat dicapai dan berorientasi hasil. Kondisi inilah yang belum sepenuhnya dapat disajikan pada LKj IP 23

32 Tahun 2015 ini. Sampai saat ini keberhasilan program yang dijalank an oleh masing-masing sub bagian dan seksi-seksi dilingkungan Satuan Polisi Pamong Praja Kota Blitar secara umum lebih banyak diukur dengan menggunakan indikator output, namun secara bertahap akan terus dilakukan penyempurnaan agar program-program yang dilakukan oleh masing-masing bagian tersebut dapat diukur keberhasilannya dari sisi manfaat (outcome). Laporan Akuntabilitas Kinerja yang dimaksud merupakan bentuk pertanggungjawaban kinerja berbagai program dan kegiatan yang telah dilaksanakan pada tahun anggaran Pada Bab ini akan diuraikan evaluasi dan analisis kinerja Satuan Polisi Pamong Praja Kota Blitar, serta aspek keuangan yang mempengaruhi capaian kinerja serta permasalahan terkait beserta strategi pemecahan masalah tersebut. A. Capaian Kinerja Organisasi 1. Pengukuran Kinerja Kegiatan (PKK) setiap produk/jasa dapat memenuhi kebutuhan dan harapan masyarakat. 24 Pengukuran kinerja kegiatan merupakan proses berkesinambungan untuk menilai tingkat keberhasilan dan atau/kegagalan pelaksanaan suatu kegiatan tertentu yang dikerjakan oleh masing-masing sub bagian dan seksiseksi dilingkungan sesuai dengan program dan sasaran yang telah ditetapkan untuk mewujudkan visi dan misi. Pengukuran kinerja kegiatan ini didasarkan atas 3 (tiga) indikator capaian kinerja yaitu : inputs (masukan), outputs (keluaran) dan outcomes (hasil). a. Inputs (masukan) : segala sesuatu yang dibutuhkan agar pelaksanaan kegiatan dan program dapat berjalan untuk menghasilkan keluaran, dapat berupa sumber daya manusia, dana, waktu dan sebagainya; b. Outputs (keluaran) : segala sesuatu yang diharapkan langsung dicapai dari pelaksanaan suatu kegiatan, dapat berupa produk/jasa seperti dalam bentuk keluaran fisik atau non fisik. c. Outcomes (hasil) : segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya keluaran kegiatan pada jangka menengah, yaitu ukuran seberapa jauh

33 Nilai capaian pengukuran kinerja kegiatan masing-masing indikator kegiatan yang dilaksanakan bagian-bagian dilingkungan Satuan Polisi Pamong Praja Kota Blitar selama tahun anggaran 2015 secara terperinci dapat dilihat pada lampiran Pengukuran Kinerja Kegiatan (PKK) sebagai bagian tidak terpisahkan dari LKj IP Tahun 2015 ini. 2. Pengukuran Pencapaian Sasaran (PPS) Secara umum, Rencana Strategis (RENSTRA) Satuan Polisi Pamong Praja Kota Blitar telah menetapkan 3 (tiga) sasaran yang menjadi tanggungjawab organisasi. Perumusan keberhasilan pencapaian sasaran adalah jika indikator keberhasilannya dapat diwujudkan. Pada Tahun 2015 Satuan Polisi Pamong Praja Kota Blitar telah menetapkan 3 (tiga) sasaran yang menjadi tanggung jawab organisasi dan harus capai dalam kurun waktu 1 tahun. Rincian capaian sasaran dapat diuraikan pada formulir Pengukuran Kinerja 2015 sebagaimana dalam Lampiran.3 LKj IP Pencapaian Kinerja Satuan Polisi Pamong Praja Kota Blitar Tahun Anggaran 2015 dari pengukuran kinerja merupakan hasil kinerja melalui Pengukuran Capaian Kinerja berdasarkan target dan realisasi dari sasaran yang telah diperjanjikan kinerjanya, dan dapat dijelaskan sebagai berlikut : a. Sasaran 1 : Meningkatnya penanganan pelanggaran Peraturan Daerah, mempunyai 1 indikator kinerja dan mendapat nilai capaian sasaran sebesar 38,77 % dengan rincian sebagai berikut : Indikator Kinerja Target Realisasi % 1 Prosentase pelanggaran peraturan daerah yang terselesaikan 80 % 31,02 % 38,77 Ket : 1. Jumlah pelanggaran perda selama tahun 2015 sebanyak 374 pelanggaran dan terselesaikan sebanyak 116 pelanggaran ( data terlampir ) 2. Pada indikator kinerja prosentase pelanggaran peraturan daerah yang terselesaikan hanya tercapai 31,02 % dari target sebesar 80 %. Untuk indikator ini dapat dikatakan tidak tercapai / tidak berhasil. Kegagalan ini disebabkan karena masih ada pelanggaran Perda yang belum bisa 25

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj IP)

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj IP) LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj IP) SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BLITAR TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj IP) Lampiran I Matriks Rencana Strategis Tahun 2016-2021 SATUAN POLISI

Lebih terperinci

RENCANA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BLITAR TAHUN 2015

RENCANA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BLITAR TAHUN 2015 RENCANA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BLITAR TAHUN 2015 PEMERINTAH KOTA BLITAR SATUAN POLISI PAMONG PRAJA Jalan Mastrip no. 83, Kota Blitar KATA PENGANTAR Rencana Kerja Tahunan atau RENJA merupakan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUASIN INSPEKTORAT KABUPATEN TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUASIN INSPEKTORAT KABUPATEN TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejak diundangkannya Peraturan Daerah Kabupaten Banyuasin Nomor 30 Tahun 2005 tanggal 16 Nopember 2005, maka Nomenklatur Badan Pengawas Daerah Kabupaten Banyuasin

Lebih terperinci

Rencana Kerja Tahunan Kecamatan Rancasari Tahun

Rencana Kerja Tahunan Kecamatan Rancasari Tahun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON

PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF 5.1 Rencana Program Dan Kegiatan Peran strategis Kecamatan di Kota Bandung menuntut adanya peningkatan pelayanan

Lebih terperinci

2.1. TUGAS, FUNGSI, DAN STRUKTUR ORGANISASI SKPD

2.1. TUGAS, FUNGSI, DAN STRUKTUR ORGANISASI SKPD GAMBARAN PELAYANAN SKPD Bab ini menjabarkan tentang Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi, Sumber Daya SKPD, Kinerja Pelayanan SKPD, serta Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD. BAB 2 2.1.

Lebih terperinci

L A K I P LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015 SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA MAGELANG

L A K I P LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015 SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA MAGELANG L A K I P LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015 SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA MAGELANG Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2015 Satuan Polisi Pamong Praja Kota Magelang. 1 BAB

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (RENJA)

RENCANA KERJA (RENJA) RENCANA KERJA (RENJA) KECAMATAN JURAI TAHUN 2018 KECAMATAN IV JURAI KABUPATEN PESISIR SELATAN Salido, 2017 Rencana Kerja Kecamatan IV Jurai Tahun 2018 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat

Lebih terperinci

RENCANA KERJA TAHUN 2017 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG

RENCANA KERJA TAHUN 2017 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG RENCANA KERJA TAHUN 2017 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG PEMERINTAH KOTA PADANG SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG BAGIAN PEMBANGUNAN TAHUN 2016 KATA PENGANTAR Sebagai tindak lanjut instruksi

Lebih terperinci

RENCANA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BLITAR TAHUN 2017

RENCANA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BLITAR TAHUN 2017 RENCANA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BLITAR TAHUN 217 PEMERINTAH KOTA BLITAR SATUAN POLISI PAMONG PRAJA Jalan Mastrip No. 83, DAFTAR ISI DAFTAR ISI DAFTAR TABEL i ii BAB I PENDAHULUAN 1 1.1. Latar

Lebih terperinci

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BLITAR RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA SKPD) TAHUN 2015 SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BLITAR RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA SKPD) TAHUN 2015 SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BLITAR RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA SKPD) TAHUN 25 SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR SATUAN POLISI PAMONG PRAJA Jl. Semeru No. 4 Telp./Fax

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan Latar Belakang

Bab I Pendahuluan Latar Belakang Bab I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, bahwa pembangunan yang berkeadilan dan demokratis

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA. Rencana strategis merupakan proses yang berorientasi

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA. Rencana strategis merupakan proses yang berorientasi BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA BANDUNG Rencana strategis merupakan proses yang berorientasi hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu satu sampai lima tahun secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON

PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF 5.1 Rencana Program Dan Kegiatan Peran strategis Kecamatan di Kota Bandung menuntut adanya peningkatan pelayanan

Lebih terperinci

Kecamatan Klojen Jl. Surabaya No. 3 Malang

Kecamatan Klojen Jl. Surabaya No. 3 Malang PENERAPAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) PADA KECAMATAN KLOJEN KOTA MALANG KOMPONEN SAKIP 1. Perencanaan Kinerja 2. Pengukuran Kinerja 3. Pelaporan Kinerja 1. RENSTRA 2013-2018

Lebih terperinci

Blitar, 02 Pebruari 2016 KEPALA KP2T KOTA BLITAR. SUHARYONO, SH Pembina

Blitar, 02 Pebruari 2016 KEPALA KP2T KOTA BLITAR. SUHARYONO, SH Pembina KATA PENGANTAR Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAKIP) Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu pada Pemerintah Kota Blitar Tahun 2015 wajib dilaksanakan sesuai dengan amanat Inpres Nomor 7 Tahun 1999

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejalan dengan meningkatnya urusan-urusan Pemerintahan Daerah Provinsi Bali di Jakarta baik yang meliputi urusan administratif, teknis maupun koordinatif, peran dan

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014 Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) ini dibuat sebagai perwujudan dan kewajiban suatu Instansi Pemerintah dengan harapan dapat dipergunakan

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 1.1. Latar Belakang Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 BAB I PENDAHULUAN Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Instansi Pemerintah (LKJiP) Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas Pemberdayaan Masyarakat

Lebih terperinci

RENCANA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BLITAR TAHUN 2016

RENCANA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BLITAR TAHUN 2016 RENCANA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BLITAR TAHUN 2016 PEMERINTAH KOTA BLITAR SATUAN POLISI PAMONG PRAJA Jalan Mastrip No. 83 Kota Blitar DAFTAR ISI DAFTAR ISI DAFTAR TABEL i ii BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2017

RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2017 RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2017 PEMERINTAH KABUPATEN TANAH BUMBU KECAMATAN ANGSANA DAFTAR ISI Halaman Daftar Isi... ii Daftar Tabel... iii Daftar Bagan... iv Daftar Singkatan... v BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Sejalan diterbitkan Peraturan Pemerintah nomor 8 tahun 2008 yang dijabarkan dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 54 Tahun 200 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP)

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS PERTANIAN, PERIKANAN DAN PETERNAKAN KOTA BLITAR TAHUN 2016 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas tersusunnya Laporan Kinerja

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT KOTA BLITAR TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT KOTA BLITAR TAHUN 2015 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT KOTA BLITAR TAHUN 2015 PEMERINTAH KOTA BLITAR INSPEKTORAT Jalan Imam Bonjol Nomor 9 Blitar KATA PENGANTAR Sebagai bentuk telah terlaksananya suatu capaian

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) BAGIAN HUMAS SETDA KABUPATEN KUDUS TAHUN 2013

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) BAGIAN HUMAS SETDA KABUPATEN KUDUS TAHUN 2013 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) BAGIAN HUMAS SETDA KABUPATEN KUDUS TAHUN 2013 PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN KUDUS 2013 Kata Pengantar Dengan mengucapkan puji syukur ke hadirat Tuhan

Lebih terperinci

KATA PENGNTAR RKT INSPEKTORAT

KATA PENGNTAR RKT INSPEKTORAT KATA PENGNTAR Dengan rahmat Allah,SWT, Rencana Kerja Tahunan (RKT) Inspektorat Kabupaten Lingga Tahun 2017 ini selain berisi tentang Struktur, Tugas dan Fungsi Inspektorat, Program dan Kegiatan, Rencana

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN PELAYANAN KECAMATAN BUAHBATU KOTA BANDUNG. 2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Kecamatan Buahbatu Kota Bandung

BAB II GAMBARAN PELAYANAN KECAMATAN BUAHBATU KOTA BANDUNG. 2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Kecamatan Buahbatu Kota Bandung 214-218 BAB II GAMBARAN PELAYANAN KECAMATAN BUAHBATU KOTA BANDUNG 2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Kecamatan Buahbatu Kota Bandung 2.1.1. Struktur Organisasi Kecamatan Buahbatu Kota Bandung Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejalan diterbitkan Peraturan Pemerintah nomor 8 tahun 2008 yang dijabarkan dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT KATA PENGANTAR Sebagai tindaklanjut dari Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang mewajibkan bagi setiap pimpinan instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Pasuruan, Januari 2015 INSPEKTUR KABUPATEN PASURUAN. Ir. DWITONO MINAHANTO Pembina Utama Muda NIP

KATA PENGANTAR. Pasuruan, Januari 2015 INSPEKTUR KABUPATEN PASURUAN. Ir. DWITONO MINAHANTO Pembina Utama Muda NIP LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( LAKIP ) INSPEKTORAT KABUPATEN PASURUAN TAHUN 2014 KATA PENGANTAR Akuntabilitas suatu instansi pemerintah merupakan perwujudan kewajiban instansi pemerintah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Gambaran Umum Dalam pasal 3 Undang - undang Nomor 28 tahun 1999 tentang

BAB I PENDAHULUAN. A. Gambaran Umum Dalam pasal 3 Undang - undang Nomor 28 tahun 1999 tentang BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum Dalam pasal 3 Undang - undang Nomor 28 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas dari KKN, terdapat 7 (Tujuh) azas umum penyelenggaraan negara,

Lebih terperinci

KECAMATAN UJUNGBERUNG KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR

KECAMATAN UJUNGBERUNG KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan Kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat Rahmat dan Karunianya Reviu Dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Kecamatan Ujungberung Kota Bandung Tahun 2016,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana kerja adalah dokumen rencana yang memuat program dan kegiatan yang diperlukan untuk mencapai sasaran pembangunan, dalam bentuk kerangka regulasi dan kerangka

Lebih terperinci

K E C A M A T A N P A N Y I L E U K A N BAB I PENDAHULUAN

K E C A M A T A N P A N Y I L E U K A N BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Semakin meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan bersih (Good Governance dan clean government) telah mendorong pengembangan

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA. penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA. penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA BANDUNG Perencanaan pembangunan daerah adalah suatu proses penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013 KECAMATAN RAMBATAN

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013 KECAMATAN RAMBATAN PEMERINTAH KABUPATEN TANAH DATAR 1 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013 KECAMATAN RAMBATAN JANUARI 2014 RINGKASAN EKSEKUTIF 2 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP)

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN PROFIL ORGANISASI POLISI PAMONG PRAJA KOTA SALATIGA TAHUN 2017

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN PROFIL ORGANISASI POLISI PAMONG PRAJA KOTA SALATIGA TAHUN 2017 PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN PROFIL ORGANISASI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA SALATIGA TAHUN 2017 1 A. Gambaran Umum Sesuai dengan UndangUndang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rappang terbentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 04 Tahun 2008 tentang

BAB I PENDAHULUAN. Rappang terbentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 04 Tahun 2008 tentang BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum Satuan Kerja Badan Pengelola Keuangan Daerah Kabupaten Sidenreng Rappang terbentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 04 Tahun 2008 tentang Organisasi Lembaga Teknis

Lebih terperinci

BAB II PROGRAM KERJA

BAB II PROGRAM KERJA BAB II PROGRAM KERJA A. VISI DAN MISI Rencana Strategis Perubahan Lima Tahunan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil tahun 2010 sampai dengan tahun 2015, (Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 16

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2016

RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2016 RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2016 PEMERINTAH KABUPATEN TANAH BUMBU KECAMATAN ANGSANA DAFTAR ISI Halaman Daftar Isi... ii Daftar Tabel... iii Daftar Bagan... iv Daftar Singkatan... v BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

4. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah 5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007

4. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah 5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Otonomi Daerah sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 merupakan hak, wewenang dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur urusan pemerintahan

Lebih terperinci

P a g e 12 PERENCANAAN KINERJA. Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Lingga BAB. II

P a g e 12 PERENCANAAN KINERJA. Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Lingga BAB. II BAB. II PERENCANAAN KINERJA Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia. Dalam system akuntabilitas

Lebih terperinci

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BPPT KOTA BANDUNG

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BPPT KOTA BANDUNG KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BPPT KOTA BANDUNG TAHUN 2015 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan Kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat Rahmat dan Karunianya Reviu Dokumen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Luwu Utara dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Luwu Utara Nomor 09 Tahun 2008 dengan tugas menyelenggarakan

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018 RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018 BIRO PENGEMBANGAN PRODUKSI DAERAH SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN 2017 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena atas segala limpahan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Rencana Kerja Pemerintah Daerah merupakan pedoman untuk penyusunan

PENDAHULUAN. Rencana Kerja Pemerintah Daerah merupakan pedoman untuk penyusunan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Kerja Pemerintah Daerah merupakan pedoman untuk penyusunan rancangan APBD. Hal tersebut memiliki konsekuensi terhadap semua unit kerja yang ada di Kabupaten

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

I N S P E K T O R A T

I N S P E K T O R A T PEMERINTAH KABUPATEN KOTABARU I N S P E K T O R A T Alamat :Jalan Nilam No. 7 Kotabaru Telp. (0518) 21402 Kode Pos 72116 KOTABARU ( LKj) TAHUN 2016 PERANGKAT DAERAH INSPEKTORAT KABUPATEN KOTABARU DAFTAR

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM KEGIATAN

RENCANA PROGRAM KEGIATAN RENCANA PROGRAM KEGIATAN Peran strategis kecamatan di Kota Bandung menuntut adanya peningkatan pelayanan publik ditandai dengan ekspektasi masyarakat terhadap kualitas pelayanan pada semua aspek kehidupan,

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 68 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA YOGYAKARTA

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG 1. LATAR BELAKANG Ringkasan Renja 2015 Seiring dengan ditetapkannya Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Lebih terperinci

PENGANTAR. Soreang, Januari 2015 KEPALA BAGIAN UMUM. DIAN WARDIANA, S.IP, M.Si, MP Pembina NIP

PENGANTAR. Soreang, Januari 2015 KEPALA BAGIAN UMUM. DIAN WARDIANA, S.IP, M.Si, MP Pembina NIP PENGANTAR Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Illahi Robbi, atas perkenannya kita telah dapat melewati tahun anggaran 2014 dengan berbagai dinamika permasalahan yang harus dihadapi secara terpadu

Lebih terperinci

3.4 Penentuan Isu-isu Strategis

3.4 Penentuan Isu-isu Strategis Negeri atas tugas pokok dan fungsinya dengan memperhatikan visi, misi, dan arah kebijakan Pemerintah Republik Indonesia untuk lima tahun ke depan, serta kondisi obyektif dan dinamika lingkungan strategis,

Lebih terperinci

INSPEKTORAT KOTA PASURUAN

INSPEKTORAT KOTA PASURUAN INSPEKTORAT KOTA PASURUAN LAKIP TAHUN 2015 INSPEKTORAT KOTA PASURUAN TAHUN 2016 Jl. Wahidin Sudirohusodo No. 46 Pasuruan Telp./Faks. (0343) 426603 KATA PENGANTAR Assalamu allaikum Wr. Wb. Dengan mengucapkan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Blitar, 19 Juni 2017 KEPALA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BLITAR. WIKANDRIO, SH Pembina Utama Muda NIP

KATA PENGANTAR. Blitar, 19 Juni 2017 KEPALA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BLITAR. WIKANDRIO, SH Pembina Utama Muda NIP KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya, sehingga kami dapat menyusun Rencana Kerja Perangkat Daerah dari Satuan Polisi Pamong

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN PELAYANAN BIRO ORGANISASI

BAB II GAMBARAN PELAYANAN BIRO ORGANISASI BAB II GAMBARAN PELAYANAN BIRO ORGANISASI II.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Biro Organisasi Tugas dan Fungsi pada Biro Organisasi berdasarkan pada Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 58 Tahun

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2016 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG TAHUN 2017 D A F T A R I S I KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii I. PENDAHULUAN 1.1

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah adalah proses

BAB I PENDAHULUAN. Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah adalah proses BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah adalah proses kegiatan yang ditujukan untuk menjamin agar Pemerintah Daerah berjalan secara efisien dan efektif

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU DAN PENANAMAN MODAL KOTA SALATIGA

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU DAN PENANAMAN MODAL KOTA SALATIGA PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU DAN PENANAMAN MODAL KOTA SALATIGA TAHUN 2017 1 PERENCANAAN KINERJA 2.1. PERENCANAAN STRATEGIS

Lebih terperinci

VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN A. VISI DAN MISI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA 1. Pernyataan Visi Visi merupakan pandangan jauh ke depan, kemana dan bagaimana suatu organisasi harus dibawa

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI AGAM, Menimbang : a. bahwa untuk mewujudkan

Lebih terperinci

MATRIK RENCANA OPERASIONAL KEGIATAN TAHUNAN KECAMATAN NGANTANG TAHUN 2014

MATRIK RENCANA OPERASIONAL KEGIATAN TAHUNAN KECAMATAN NGANTANG TAHUN 2014 MATRIK RENCANA OPERASIONAL KEGIATAN TAHUNAN KECAMATAN NGANTANG TAHUN 2014 NO KEGIATAN ANGGARAN B U L A N PPTK Jan Feb Mrt Apr Mei Ju n Jul Ags Sep Okt Nop Des 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 BELANJA

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA ( IKU ) Kecamatan Mantup

INDIKATOR KINERJA UTAMA ( IKU ) Kecamatan Mantup INDIKATOR KINERJA UTAMA ( IKU ) Kecamatan Mantup 27 KEPUTUSAN CAMAT MANTUP NOMOR : 188/ /KEP/413.316/2017 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA ( IKU ) KECAMATAN MANTUP KABUPATEN LAMONGAN CAMAT MANTUP

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

SATUAN POLISI PAMONG PRAJA Jalan Pahlawan No. 01, Telp. (0362) Singaraja Web Site :

SATUAN POLISI PAMONG PRAJA Jalan Pahlawan No. 01, Telp. (0362) Singaraja Web Site : RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) PERIODE 2012 S/D 2017 PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG SATUAN POLISI PAMONG PRAJA Jalan Pahlawan No. 01, Telp. (0362) 21142 Singaraja Web Site : www.polpp.bulelengkab.go.id, Email

Lebih terperinci

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016 KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan

Lebih terperinci

BAB II KANTOR KECAMATAN MEDAN DENAI. Gubernur Sumatera Utara pada tanggal 2 September 1992 Kecamatan Medan

BAB II KANTOR KECAMATAN MEDAN DENAI. Gubernur Sumatera Utara pada tanggal 2 September 1992 Kecamatan Medan BAB II KANTOR KECAMATAN MEDAN DENAI A. Sejarah Ringkas Berdasarkan PP. 35 tahun 1992 tanggal 13 Juli 1992 dan diresmikan Gubernur Sumatera Utara pada tanggal 2 September 1992 Kecamatan Medan Denai terbentuk

Lebih terperinci

Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung

Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung BAB. I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1.1.1 Tugas Pokok dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 4 Tahun 2014 tentang Perubahan kedua atas Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG, S A L I N A N NOMOR 1/D, 2008 PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH, SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH DAN STAF AHLI DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (L A K I P) TAHUN 2012

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (L A K I P) TAHUN 2012 PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (L A K I P) TAHUN 2012 DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA DAN PENGAIRAN KABUPATEN BLITAR Jl. S. Supriyadi No.86 Pos Box 24 Telp.

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN ANGGARAN 2016 i KATA PENGANTAR Alhamdulillah, akhirnya Kami

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penilaian dan pelaporan kinerja pemerintah daerah menjadi salah satu kunci untuk menjamin penyelenggaraan pemerintahan yang demokratis, transparan, akuntabel, efisien

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2013 RINGKASAN EKSEKUTIF

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2013 RINGKASAN EKSEKUTIF RINGKASAN EKSEKUTIF Akuntabilitas yang merupakan pertanggungjawaban kinerja suatu organisasi kepada pihak yang berwenang yang meminta keterangan atau pertanggungjawaban, penyusunannya adalah berpedoman

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Kepanjen, Januari 2015 SEKRETARIS DPRD KABUPATEN MALANG. Drs. IRIANTORO, M. Si Pembina Tk. I NIP

Kata Pengantar. Kepanjen, Januari 2015 SEKRETARIS DPRD KABUPATEN MALANG. Drs. IRIANTORO, M. Si Pembina Tk. I NIP Kata Pengantar Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-nya, Rencana Strategis (Renstra) Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Malang

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj IP)

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj IP) LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj IP) SEKRETARIAT DPRD TAHUN 2015 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas tersusunnya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj IP) Sekretariat

Lebih terperinci

PROVINSI SULAWESI SELATAN

PROVINSI SULAWESI SELATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BARRU NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG INDIKATOR KINERJA UTAMA PEMERINTAH KABUPATEN BARRU TAHUN 2016-2021 BUPATI BARRU, Menimbang: a. bahwa berdasarkan ketentuan dalam

Lebih terperinci

Rencana Kinerja Tahunan Dinas Kebudayaan & Pariwisata Kota Bandung Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Rencana Kinerja Tahunan Dinas Kebudayaan & Pariwisata Kota Bandung Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

BAB II KANTOR KECAMATAN MEDAN DENAI. Sumatera Utara pada tanggal 2 September 1992 Kecamatan Medan Denai terbentuk

BAB II KANTOR KECAMATAN MEDAN DENAI. Sumatera Utara pada tanggal 2 September 1992 Kecamatan Medan Denai terbentuk BAB II KANTOR KECAMATAN MEDAN DENAI A. Sejarah Singkat Kantor Camat Medan Denai Berdasarkan PP. 35 tahun 1992 tanggal 13 Juli 1992 dan diresmikan Gubernur Sumatera Utara pada tanggal 2 September 1992 Kecamatan

Lebih terperinci

LAKIP DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN GRESIK TAHUN

LAKIP DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN GRESIK TAHUN LAKIP DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN GRESIK TAHUN 07 BAB I PENDAHULUAN. LATAR BELAKANG Dalam perspektif yang luas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah mempunyai fungsi sebagai media / wahana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG U ntuk mewujudkan penyelenggaraan Pemerintahan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang baik (Good Governance) dan bersih (Clean Government) juga untuk memenuhi tuntutan

Lebih terperinci

Rencana Strategis (Renstra) Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung

Rencana Strategis (Renstra) Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF Adanya peningkatan pelayanan publik ditandai dengan ekspektasi masyarakat terhadap kualitas pelayanan pada

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Alhamdulillaah,

KATA PENGANTAR. Alhamdulillaah, KATA PENGANTAR Alhamdulillaah, Puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat limpahan rahmat dan petunjuk- Nya kami telah menyusun dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keamanan dan ketertiban masyarakat merupakan salah satu kebutuhan masyarakat yang perlu dipenuhi. Keamanan dan ketertiban adalah satu keadaan dinamis yang memungkinkan

Lebih terperinci

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 INSPEKTORAT KOTA PAGARALAM PEMERINTAH KOTA PAGARALAM JL. LASKAR WANITA MINTARJO KOMPLEK PERKANTORAN GUNUNG GARE iii KATA PENGANTAR Segala puja dan puji hanya untuk Allah SWT,

Lebih terperinci

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN DINAS PELAYANAN PAJAK KOTA BANDUNG TAHUN 2014

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN DINAS PELAYANAN PAJAK KOTA BANDUNG TAHUN 2014 KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN DINAS PELAYANAN PAJAK KOTA BANDUNG TAHUN 2014 TAHUN 2014 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan Kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat Rahmat dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kantor Arsip, dan Dokumentasi Kota sebagai unit pelaksana teknis daerah bidang kearsipan, dan dokumentasi telah dibentuk pada tanggal 19 Desember 2008 melalui Peraturan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TAHUNAN. Sekretariat Daerah Kota Malang 2015 TAHUN BAGIAN ORGANISASI

LAPORAN KINERJA TAHUNAN. Sekretariat Daerah Kota Malang 2015 TAHUN BAGIAN ORGANISASI LAPORAN KINERJA TAHUNAN Sekretariat Daerah Kota Malang 2015 TAHUN BAGIAN ORGANISASI KATA PENGANTAR Puji syukur patut kiranya kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan

Lebih terperinci

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kab. Banyuwangi 1

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kab. Banyuwangi 1 Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kab. Banyuwangi 1 Dengan berlakunya Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional serta Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 yang disempurnakan

Lebih terperinci

1 Pendahuluan. Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bapemas) Kab. Pasuruan 1

1 Pendahuluan. Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bapemas) Kab. Pasuruan 1 1 Pendahuluan D alam rangka pertanggungjawaban atas pengelolaan kinerjanya sebagaimana diamanatkan dalam inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP), seluruh instansi

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG RINGKASAN RENSTRA KECAMATAN TANGERANG KOTA TANGERANG PERIODE 2014-2018 Penyusunan Renstra Kecamatan Tangerang periode 2014-2018 merupakan amanat perundangan yang diantaranya adalah Peraturan Pemerintah

Lebih terperinci

B A B I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

B A B I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang 1 B A B I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terselenggaranya tata Instansi Pemerintah yang baik, bersih dan berwibawa (Good Governance dan Clean Governance) merupakan syarat bagi setiap pemerintahan dalam

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN JOMBANG

PEMERINTAH KABUPATEN JOMBANG 1.1 LATAR BELAKANG Sekretariat Daerah Jombang merupakan pembantu Bupati dalam melaksanakan tugas penyelenggaraan pemerintahan, administrasi, organisasi dan tatalaksana serta memberikan pelayanan administrasi

Lebih terperinci

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG -1- BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG PERATURAN BUPATI WAY KANAN NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN WAY KANAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Good governance merupakan suatu penyelenggaraan negara yang bertanggung jawab serta efektif dan efisien dengan menjaga kesinergian interaksi diantara institusi negara

Lebih terperinci

GubernurJawaBarat GUBERNUR JAWA BARAT,

GubernurJawaBarat GUBERNUR JAWA BARAT, GubernurJawaBarat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 44 TAHUN 2009 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS UNIT DAN TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROVINSI JAWA BARAT GUBERNUR JAWA BARAT, Menimbang

Lebih terperinci

RENCANA KERJA ( RENJA ) TAHUN 2016 SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT KABUPATEN TANAH BUMBU

RENCANA KERJA ( RENJA ) TAHUN 2016 SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT KABUPATEN TANAH BUMBU RENCANA KERJA ( RENJA ) TAHUN 2016 SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT KABUPATEN TANAH BUMBU RENCANA KERJA (RENJA) SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DAN PEMADAM KEBAKARAN KATA PENGANTAR Dengan

Lebih terperinci

KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014

KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014 KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014 BAPPEDA LITBANG KABUPATEN BADUNG TAHUN 2015 DAFTAR ISI Hal DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Tahunan Satuan Polisi Pamong Praja Kab. Lombok Barat 2015 Page 1

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Tahunan Satuan Polisi Pamong Praja Kab. Lombok Barat 2015 Page 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Lombok Barat diatur dengan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2010, dibentuk berdasarkan Perda Nomor 9 Tahun 2011 tentang Organisasi

Lebih terperinci