Modul Praktikum. Logika Dasar. Dosen Pengampu: Anie Rose Irawati M.Cs. Penyusun:

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Modul Praktikum. Logika Dasar. Dosen Pengampu: Anie Rose Irawati M.Cs. Penyusun:"

Transkripsi

1 Daftar Isi Modul Praktikum Logika Dasar Dosen Pengampu: Anie Rose Irawati M.Cs. Penyusun: Arif munandar Dinora Refiasari Gandi Laksana Putra Muhammad Saleh Firmansyah Feri Krisnanto Muammar Rizki F.I. Edisi 1 (2017) Laboratorium Komputasi Dasar Jurusan Ilmu Komputer FMIPA Universitas Lampung i

2 Daftar Isi Deskripsi Mata Kuliah Kebanyakan orang setuju bahwa logika memainkan peranan penting dalam berbagai bidang keilmuan, bahkan dalam kehidupan sehari-hari. Logika terkait erat dengan berbagai ilmu lain yang berhubungan dengan komputer, misalnya matematika, statistika, algoritma,dan mata kuliah-mata kuliah pemrograman. Materi logika, yaitu dasar-dasar logika, tabel kebenaran, proposisi majemuk, tautologi, ekivalensi logis, pembuktian logika dan analisis argument, kuantor, dan rangkaian logika. Tujuan Perkuliahan Agar mahasiswa dapat memahami mata kuliah logika dan dapat mengimplementasikannya. Deskripsi Isi Perkuliahan Materi pembelajaran dalam Mata Kuliah Logika disusun dalam 6 pokok bahasan, yaitu: konsep logika proposisi yang mencangkup operator, hukum, dan tabel logika, konsep logika predikat yang mencangkup tentang kuantor, terjemahan kalimat berkuantor, dan teorema kalimat berkuantor, Teori inferensi yang mencangkup argumentasi, tautologi, dan validitas argumen, deskripsi teori himpunan yang mencangkup operasi, hukum dan sifat operasi himpunan, jenis himpunan, perkalian himpunan, Aljabar Boolean yang mencangkup ekspresi boolean, prinsip dualitas, hukum aljabar boolean, bentuk kanonik, penyederhanaan fungsi, dan Rangkaian Logika yang mencangkup cara pembuatan rangkaian. ii

3 Daftar Isi Daftar Isi Daftar Isi... iii Memahami Konsep Logika Proposisi... 4 Memahami Konsep Logika Proposisi (bag.2) Memahami Konsep Logika Predikat Memahami Konsep Logika Predikat (bag.2) Teori Inferensi Teori Inferensi (bag.2) Mendeskripsikan Teori Himpunan Aljabar Boolean Aljabar Boolean (bag.2) Aljabar Boolean (bag.3) Aljabar Boolean (bag.4) Rangkaian logika iii

4 Memahami Konsep Logika Proposisi Pertemuan 1 Memahami Konsep Logika Proposisi Tujuan Instruksional : Pengantar Tujuan dari materi ini adalah untuk memahami konsep dari logika proposisi. Kompetensi yang Diharapkan : Mahasiswa dapat mengerti tentang konsep logika proposisi Waktu Pertemuan : 100 menit Sebelum membahas lebih jauh tentang logika proposisi, terlebih dahulu kita bahas pengertian dari logika proposisi. Logika proposisi / kalkulus proposisi adalah bidang logika yang membentuk proposisi pada peryataan yang mengandung peubah. Proposisi itu sendiri adalah peryataan dalam bentuk kalimat yang mengandung nilai benar atau salah, tetapi tidak sekaligus mengandung nilai benar dan salah. Benar diartikan sebagai adanya kesesuaian antara apa yang dinyatakan dengan fakta yang sebenarnya. Proposisi dilambangkan dengan huruf kecil (misal: p, q, r). Contoh dari proposisi: p : 13 adalah bilangan ganjil. q : Soekarno adalah almnus UGM. r : = 4 Mengkombinasikan proposisi Beberapa proposisi tunggal, dapat dikombinasikan menjadi satu kesatuan. Contoh: 4

5 Memahami Konsep Logika Proposisi Misalkan p dan q adalah proposisi. 1. Konjungsi (conjunction) : p dan q Dinotasikan dengan p q 2. Disjungsi (disjunction) : p atau q Dinotasikan dengan p q 3. Ingkaran (negation) dari p : tidak p Dinotasikan dengan ~p Dalam hal ini, p dan q disebut sebagai proposisi atomik. Sedangkan kombinasi dari proposisi tersebut menghasilkan proposisi majemuk (compound proposition). Berikut ini adalah contoh dari kalimat logika proposisi. Diketahui : p : hari ini hujan. q : murid-murid diliburkan dari sekolah. p q : hari ini hujan dan murid-murid diliburkan dari sekolah. p q : hari ini hujan atau murid-murid diliburkan dari sekolah. ~p : tidak benar bahwa hari ini hujan (atau : hari ini tidak hujan) Berikut ini adalah contoh penotasian (bentuk simbolik) dari kalimat proposisi majemuk. 5

6 Memahami Konsep Logika Proposisi Diketahui : p : pemuda itu tinggi q : pemuda itu tampan 1. Pemuda itu tinggi dan tampan p q 2. Pemuda itu tinggi tapi tidak tampan p ~q 3. Pemuda itu tidak tinggi maupun tampan ~ (p q) 4. Tidak benar bahwa pemuda itu pendek atau tidak tampan ~ ( ~p ~q ) 5. Pemuda itu tinggi, atau pendek dan tampan p (~p q) 6. Tidak benar bahwa pemuda itu pendek maupun tampan ~ (~p q) Operator logika dan Tabel logika Didalam konsep logika, terdapat beberapa operator-operator logika. Operator tersebut berfungsi untuk menggabungkan proposisi-proposisi atomik. Berikut ini adalah macam-macam operator logika: - Negasi (NOT) - Konjungsi (AND) - Disjungsi (OR) - Eksklusif or (XOR) - Implikasi (jika - maka) - Bikondisional (jika dan hanya jika) 6

7 Memahami Konsep Logika Proposisi Tabel logika (tabel kebenaran / truth table) adalah tabel yang digunakan untuk mencari nilai kebenaran dari suatu proposisi majemuk. Tabel ini berisi semua kemungkinan dari nilai proposisi. Berikut ini adalah tabel kebenaran yang ada dari dari tiap operator logika: - Negasi (NOT) : operator uner, lambang: ~ p ~p Benar Salah Salah Benar - Konjungsi (AND) : operator biner, lambang: p q p q Benar Benar Benar Benar Salah Salah Salah Benar Salah Salah Salah Salah - Disjungsi (OR) : operator biner, lambang: p q p q Benar Benar Benar Benar Salah Benar Salah Benar Benar Salah Salah Salah - Eksklusif or (XOR) : operator biner, lambang: + p q p + q Benar Benar Salah 7

8 Memahami Konsep Logika Proposisi Benar Salah Benar Salah Benar Benar Salah Salah Salah - Implikasi (jika - maka) : operator biner, lambang: p q p q Benar Benar Benar Benar Salah Salah Salah Benar Benar Salah Salah Benar - Bikondisional (jika dan hanya jika) : operator biner, lambang: p q p q Benar Benar Benar Benar Salah Salah Salah Benar Salah Salah Salah Benar Pernyataan-pernyataan dan operator-operator sebelumnya, dapat digabungkan menjadi suatu pernyataan yang baru. Contohnya: p q p q p (p q) ~q ( p (p q)) (~q) Benar Benar Benar Benar Salah Salah Benar Salah Salah Benar Benar Benar Salah Benar Salah Salah Salah Salah Salah Salah Benar Benar Benar Benar 8

9 Memahami Konsep Logika Proposisi Pernyataan-pernyataan dapat memiliki nilai kebenaran yang sama dengan suatu pernyataan yang lain. Kondisi ini disebut ekivalen. Contoh dari pernyataan ekivalen dapat dilihat pada tabel berikut: p q ~(p q) (~p) (~q) (~(p q)) ((~p) (~q)) Benar Benar Salah Salah Benar Benar Salah Benar Benar Benar Salah Benar Benar Benar Benar Salah Salah Benar Benar Benar Pernyataan ~(p q) dan (~p) (~q) adalah ekivalen secara logis, karena nilai (~(p q)) ((~p) (~q)) selalu benar. Catatan : urutan pengerjaan untuk operasi logika adalah: ( ), negasi, disjungsi dan konjugsi, implikasi, biimplikasi. 9

10 Memahami Konsep Logika Proposisi (bag.2) Pertemuan 2 Memahami Konsep Logika Proposisi (bag.2) Tujuan Instruksional : Pengantar Pokok bahasan ini menjelaskan tentang konsep dari logika proposisi secara lebih lanjut. Kompetensi yang Diharapkan : Mahasiswa dapat mengerti tentang konsep logika proposisi secara lebih lanjut. Waktu Pertemuan : 100 menit Tautologi dan Kontradiksi Suatu tautologi adalah pernyataan yang selalu bernilai benar pada semua kasus. Contoh: r (~r) ~(p q) (~p) (~q) Jika s t sebuah tautologi, kita tulis s t Jika s t sebuah tautologi, kita tulis s t Jika proposisi majemuk selalu bernilai salah untuk semua kasus, maka proposisi majemuk tersebut disebut dengna kontradiksi. Berikut ini tabel kebenaran dari sebuah tautologi: p q ~(p q) (~p) (~q) (~(p q)) ((~p) (~q)) Benar Benar Salah Salah Benar Benar Salah Benar Benar Benar Salah Benar Benar Benar Benar Salah Salah Benar Benar Benar Berikut ini tabel kebenaran dari sebuah kontradiksi: 10

11 Memahami Konsep Logika Proposisi (bag.2) p q (p q) (p q) ~(p q) (p q) (~(p q)) Benar Benar Benar Benar Salah Salah Benar Salah Salah Benar Salah Salah Salah Benar Salah Benar Salah Salah Salah Salah Salah Salah Benar Salah Hukum-hukum logika Didalam konsep logika, terdapat hukum-hukum yang sering juga disebut hukumhukum aljabar proposisi. Macam-macam dari hukum aljabar proposisi yaitu: 1. Hukum identitas p False p p True p 2. Hukum null/dominasi p False False p True True 3. Hukum negasi p ~p True p ~p False 4. Hukum idempoten p p p p p p 5. Hukum involusi (negasi ganda) ~(~p) p 6. Hukum penyerapan (absorpsi) p (p q) p p (p q) p 11

12 Memahami Konsep Logika Proposisi (bag.2) 7. Hukum komutatif p q q p p q q p 8. Hukum asosiatif p (q r) (p q) r p (q r) (p q) r 9. Hukum distributif p (q r) (p q) (p r) p (q r) (p q) (p r) 10. Hukum De Morgan ~(p q) ~p ~q ~(p q) ~p ~q Hukum-hukum diatas dapat kita buktikan kebenarannya. Contoh pembuktian dari hukum penyerapan pada kasus p (p q) p : p (p q) (p False) (p q) (hukum identitas) p (False q) p False p (hukum distributif) (hukum Null) (hukum identitas) Terbukti. Contoh soal. Diberikan pernyataan tidak benar bahwa dia belajar Algoritma tetapi tidak belajar Matematika. a.nyatakan pernyataan diatas dalam notasi simbolik. b.berikan pernyataan yang ekivalen secara logika dengan pernyataan tersebut. Penyelesaian: 12

13 Memahami Konsep Logika Proposisi (bag.2) Missal: p = Dia belajar Algoritma q = Dia belajar Matematika Maka, a. ~ (p ~q) b. ~ (p ~q) ~p q (hukum De Morgan) dengan kata lain: dia tidak belajar algoritma atau dia belajar matematika disjungsi eksklusif kata atau (or) dalam operasi logika digunakan dalam salah satu dari dua cara: 1. Inclusive or ( ) Kata atau berarti p atau q atau keduanya Contoh: tenaga IT yang dibutuhkan harus menguasai C++ atau Java 2. Exclusive or ( + ) Kata atau berarti p atau q tapi tidak keduanya Contoh: ia dihukum 5 tahun penjara atau denda 10 juta rupiah Tabel kebenaran Inclusive or p q p q Benar Benar Benar Benar Salah Benar Salah Benar Benar Salah Salah Salah Tabel kebenaran Exclusive or p q p + q Benar Benar Salah Benar Salah Benar Salah Benar Benar Salah Salah Salah Proposisis bersyarat (kondisional atau implikasi) 13

14 Memahami Konsep Logika Proposisi (bag.2) Bentuk dari proposisi ini adalah jika p maka q. Notasi dari proposisi ini yaitu: p q. Proposisi p disebut dengan hipotesis, antesenden, premis, atau kondisi. Sedangkan proposisi q disebut konklusi atau konsekuen. Proposisi ini dapat dianggap sebagai sebab-akibat, contohnya: jika besok tidak hujan, maka saya akan pergi ke pantai Cara mengekspresikan implikasi ada beberapa macam, yaitu: - jika p, maka q - jika p, q - p mengakibatkan q - q jika p - p hanya jika q - p syarat cukup untuk q - q syarat perlu untuk p - q bilaman p Contoh kalimat proposisi dalam berbagai bentuk kalimat: - jika hari hujan, maka tanaman akan tumbuh subur. - jika tekanan gas diperbesar, mobil melaju kencang. - es yang mencair di kutub mengakibatkan permukaan air laut naik. - orang itu mau barangkat jika ia diberi ongkos jalan. - ahmad bisa mengambil mata kuliah teori bahasa formal hanya jika ia telah lulus mata kuliah matematika diskrit. - syarat cukup agar pom bensin meledak adalah percikan dari api rokok. - syarat perlu bagi Indonesia agar dapat ikut piala dunia adalah dengan mengontrak pemain asing ternama. - banjir bandang terjadi bilamanahutan ditebangi. 14

15 Memahami Konsep Logika Proposisi (bag.2) Perhatikan, bahwa dalam implikasi yang dipentingkan adalah nilai kebenaran premis dan konsekuen. Bukan hubungan sebab dan akibat diantara keduanya. Beberapa implikasi dibawah ini valid meskipun secara bahasa tidak memiliki makna. - Jika 1+1=2, maka paris ibukota perancis - Jika n adalah bilangan bulat, maka hari ini hujan Notasi ~p q memiliki nilai kebenaran yang sama (ekivalen) dengan notasi implikasi p q. p q ~p p q ~p q Benar Benar Salah Benar Benar Benar Salah Salah Salah Salah Salah Benar Benar Benar Benar Salah Salah Benar Benar Benar Varian proposisi bersyarat Bentuk umum dari implikasi : p q Bentuk konvers (kebalikan) : q p Bentuk invers : ~p ~q Bentuk kontraposisi : ~q ~p p q ~p ~q p q q p ~p ~q ~q ~p Benar Benar Salah Salah Benar Benar Benar Benar Benar Salah Salah Benar Salah Benar Benar Salah Salah Benar Benar Salah Benar Salah Salah Benar Salah Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar 15

16 Memahami Konsep Logika Proposisi (bag.2) Contoh varian proposisi bersyarat dalam kalimat: Implikasi Konvers Invers : jika amir memiliki mobil, maka ia orang kaya : jika amir orang kaya, maka ia memiliki mobil : jika amir tidak memiliki mobil, maka ia bukan orang kaya Kontraposisi : jika amir bukan orang kaya, maka ia tidak memiliki mobil Bikondisional (bi-implikasi) Bentuk proposisi dari bikondisional adalah : p jika dan hanya jika q Bentuk notasi dari bikondisional : p q. Pernyataan p jika dan hanya jika q dapat dibaca jika p maka q dan jika q maka p. perhatikan tabel. p q p q p q q p (p q) ( q p) Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Salah Salah Salah Benar Salah Salah Benar Salah Benar Salah Salah Salah Salah Benar Benar Benar Benar Bila dua buah proposisi majemuk yang ekivalen di-bikondisionalkan, maka hasilnya adalah tautologi. Teorema : dua buah proposisi majemuk, P(p,q, ) dan Q(p,q, ) disebut ekivalen secara logika, dilambangkan dengan P(p,q, ) Q(p,q, ), jika P Q adalah tautologi. 16

17 Memahami Konsep Logika Predikat Pertemuan 3 Memahami Konsep Logika Predikat Tujuan Intruksional : Pokok Bahasan ini menjelaskan konsep dari logika predikat. Kompetensi Yang Diharapkan : Mahasiswa dapat memahami tentang konsep-konsep dari logika predikat Waktu Pertemuan : 2 x 120 Menit Ada beberapa kasus dimana kita tidak dapat menotasikan kalimat dalam notasi logika. Contohnya pada kasus berikut: - Semua laki-laki adalah makhluk hidup - Socrates adalah laki-laki - Oleh karena itu, Socrates adalah makhluk hidup. Oleh sebab itu, kita memerlukan logika predikat yang memungkinkan untuk memanipulasi pernyataan tentang semua atau sesuatu. Logika predikat memperlihatkan struktur pernyataan atomik, yakni memperhatikan subjek dan predikat dari suatu kalimat. First order logic => subjek kalimat berupa obyek tunggal. Contoh : Socrates adalah laki-laki Second order logic => subjek kalimat berupa obyek lain. Contoh : Semua laki-laki adalah makhluk hidup Dengan logika proposisi diubah menjadi : Untuk semua X, jika x adalah laki-laki maka X adalah makhluk hidup. Dengan logika predikat x adalah laki-laki dipecah menjadi: 17

18 Memahami Konsep Logika Predikat Subyek = x => disebut term, dilambangkan dengan huruf kecil Predikat = adalah laki-laki =>dilambangkan dengan huruf besar (misal: L) Contoh penulisan : Lx (predikat dahulu sebelum term) Penyebutan : x adalah laki-laki Selanjutnya: Jika M menyatakan adalah makhluk hidup Maka Mx menyatakan simbol untuk x adalah makhluk hidup Dengan demikian, pernyataan jika x adalah laki-laki, maka x adalah makhluk hidup ditulis sebagai Lx Mx Sehingga untuk menuliskan secara simbolik : untuk semua x, jika x adalah lakilaki, maka x adalah makhluk hidup adalah x[lx Mx] Simbol disebut kuantor, dibaca untuk setiap Macam-Macam Kuantor - Untuk setiap x, P(x) Disebut kuantor universal. Disimbolkan dengan : - Untuk beberapa x, P(x) Disebut kuantor eksistensial. Disimbolkan dengan : Kuantor Universal -misalkan P adalah fungsi proposisi dengan daerah asal D. - x, P(x) dibaca : untuk setiap x, P(x) -Pernyataan x, P(x) bernilai benar jika berlaku untuk semua x pada domain D -Pernyataan x, P(x) bernilai salah jika berlaku hanya sebagian x pada domain D Kuantor Eksistensial -Misalkan P adalah fungsi proposisi dengan daerah asal D. - x,p(x) dibaca: untuk beberapax, P(x). - Juga dapat dibaca untuk beberapa, ada, atau setidaknya ada. -Pernyataan x,p(x) bernilai benar jika berlaku setidaknya salah satu x dari domain D -Pernyataan x,p(x) bernilai benar jika berlaku setidaknya salah satu x dari domain D 18

19 Memahami Konsep Logika Predikat (bag.2) Petemuan 4 Memahami Konsep Logika Predikat (bag.2) Tujuan Instruksional : Pokok bahasan ini menjelaskan konsep logika predikat secara lebih lanjut. Kompetensi yang Diharapkan : Mahasiswa dapat memahami konsep logika predikat secara lebih lanjut. Waktu Pertemuan : 100 menit Kuantor Dan Teori Kuantifikasi Term dan variabel - Variabel/peubah adalah pemegang tempat sementara dalam suatu ungkapan, untuk kemudian diganti dengan nilai yang pasti. - Variabel ditulis dengan huruf kecil: x,y,z, atau p,q,r - Kumpulan variabel membentuk suatu term: x+ y Predikat - Pandang kalimat: semua mahasiswa unila adalah lulusan SMA - Untuk setiap x, jika x adalah mahasiswa unila, maka x lulusan SMA - Ada 2 predikat untuk x: x mahasiswa unila dan x lulusan SMA - Predikat ditulis dengan huruf besar: Mx: mahasiswa unila Lx: lulusan SMA - Kalimat diatas ditulis : untuk setiap x, Mx Lx Kuantor Universal - Ditulis dengan lambang - pandang kalimat: semua orang Indonesia adalah orang asia 19

20 Memahami Konsep Logika Predikat (bag.2) - diterjemahkan menjadi : untuk semua x, jika Lx adalah Ax Lx: x orang Indonesia Ax : x orang asia - dalam kalimat logika, ditulis : ( x)[lx Ax] - bentuk ini disebut afirmatif umum - pandang kalimat: semua orang Indonesia bukan orang eskimo - dalam kalimat logika, ditulis : ( x)[lx ~Ax] - bentuk ini disebut negatif umum Kuantor Ekstensial - ditulis dengan lambang - pandang kalimat ada orang Indonesia yang makan nasi ada beberapaorang Indonesia yang makan nasi - diterjemahkan menjadi ada x yang memenuhi sifat :x orang Indonesia dan x makan nasi ada x sehingga x orang Indonesia dan x makan nasi Lx: x orang Indonesia Nx: x makan nasi - dalam kalimat logika ditulis: ( x)[lx Nx] - bentuk ini disebut afirmatif khusus. 20

21 Memahami Konsep Logika Predikat (bag.2) 21

22 Memahami Konsep Logika Predikat (bag.2) Menterjemahkan Kalimat Berkuantor 22

23 Memahami Konsep Logika Predikat (bag.2) 23

24 Teori Inferensi Petemuan 5 Teori Inferensi Tujuan Instruksional : Pokok bahasan ini menjelaskan tentang teori-teori inferensi. Kompetensi yang Diharapkan : Mahasiswa diharapkan dapat memahami tentang teori-teori inferensi. Waktu Pertemuan : 100 menit Inferensi adalah cara menarik kesimpulan dalam suatu argumentasi. Argumentasi adalah sederetan pernyataan (premis) yang diakhiri dengan suatu pernyataan yang disebut sebagai kesimpulan. Suatu argumentasi dikatakan valid apabila konjungsi dari semua premisnya berimplikasi secara tautologi pada kesimpulan. argumentasi Bentuk umum: - p1 (premis) - p2 (premis)... - pn (premis) - q (kesimpulan) 24

25 Teori Inferensi Tautologi dan argumentasi Validitas sebuah argumentasi dan kesimpulannya harus dipastikan (terutama tautologi implikasi dan tautologi ekivalensi mengarah pada aturan penalaran) Ada beberapa aturan penalaran yang sudah terbukti validitasnya: 1. Modus ponen 2. Modus tollen p q p q p ~q q ~p 3. Silogisme disjungtif 4. Simplifikasi p q p q ~p p q 5. penjumlahan 6. Konjungsi p p q p q p q 7. transitifitas p q q r p r 25

26 Teori Inferensi (bag.2) Petemuan 6 Teori Inferensi (bag.2) Tujuan Instruksional : Pokok bahasan ini menjelaskan tentang teori-teori inferensi lebih lanjut. Kompetensi yang Diharapkan : Mahasiswa diharapkan dapat memahami tentang teori-teori inferensi secara lebih lanjut. Waktu Pertemuan : 100 menit Berikut ini beberapa argumen yang sudah terbukti sahih (Tautologi ekivalensi) Negasi ganda p ~ ~p Hukum Komutatif p q q p p q q p Hukum asosiatif (p q) r p (q r) p (q r) (p q) r (p q) r p (q r) p (q r) (p q) r Hukum De Morgan 26

27 Teori Inferensi (bag.2) ~(p q) ~p ~q ~(p q) ~p ~q ~p ~q ~(p q) ~p ~q ~(p q) Hukum distributif p (q r) (p q) (p r) p (q r) (p q) (p r) Hukum idempoten p p p p p p Switcheroo (hukum ekivalensi untuk implikasi dan disjungsi) p q ~p q ~p q p q kontrapositif p q ~q ~p ~q ~p p q Hukum bikondisional p q (p q) (q p) p q (p q) (~p ~q) Validitas Argumen 27

28 Teori Inferensi (bag.2) - sebuah argument dikatakan sahih/valid jika konklusi benar bilamana semua hipotesisnya benar, dan sebaliknya. - konklusi mengikuti hipotesis, atau menunjukkan bahwa (p1 p2 pn) q adalah benar/tautologi 28

29 Mendeskripsikan Teori Himpunan Petemuan 7 Mendeskripsikan Teori Himpunan Tujuan Instruksional : Pokok bahasan ini menjelaskan tentang teori himpunan. Kompetensi yang Diharapkan : Mahasiswa diharapkan dapat mendeskripsikan teori himpunan secara baik. Waktu Pertemuan : 100 menit Himpunan adalah kumpulan dari objek-objek tertentu yang tercakup dalam satu kesatuan dengan keterangan yang jelas. Untuk menyatakan suatu himpunan digunakan huruf kapital A, B, C, sedangkan untuk menyatakan anggotanya digunakan huruf kecil a, d, c, Terdapat 4 cara untuk menyatakan suatu himpunan : 1. Enumerasi, yaitu dengan mendaftarkan semua anggotanya yang diletakan didalam sepasang tanda kurung kurawal dan diantara setiap anggotanya dipisahkan dengan tanda koma. Contoh : A = {a, i, u, e, o}. 2. Simbol baku, yaitu dengan menggunakan simbol tertentu yang telah disepakati. Contoh : P adalah himpunan bilangan bulat positif dan R adalah himpunan bilangan riil. 3. Notasi pembentukan himpunan, yaitu denganmenuliskan ciri-ciri umum atau sifat-sifat umum dari anggota. Contoh : A = {x x adalah himpunan bilangan bulat positif} 4. Diagram venn, yaitu dengan menyajikan himpunan secara grafis dengan tiap-tiap himpunan digambarkan sebagai lingkaran dan memiliki himpunan semesta yang digambarkan dengan segi empat. 29

30 Mendeskripsikan Teori Himpunan Operasi-Operasi Dalam Himpunan 30

31 Mendeskripsikan Teori Himpunan 31

32 Mendeskripsikan Teori Himpunan Hukum Dan Sifat-Sifat Operasi Himpunan Jenis operasi Hukum dan sifat-sifat operasi Gabungan (union) A B=B A ; disebut sifat komutatif gabungan (A B) C=A (B C) ; disebut sifat asosiatif gabungan A =A A U=U A A =U ; disebut sifat komplemen gabungan Irisan (intersection) A B=B A ; disebut sifat komutatif irisan (A B) C=A (B C) ; disebut sifat asosiatif irisan A U=A A A = ; disebut sifat komplemen isiran Distributif A (B C) = (A B) (A C) ; disebut sifat distributif gabungan terhadap irisan A (B C) = (A B) (A C) ; disebut sifat distributif gabungan terhadap irisan Selisih A-A= A- =A A-B=A B A-(B C)=(A-B) (A-C) A-(B C)=(A-B) (A-C) Komplemen (A ) =A U = =U Jenis-Jenis Himpunan jenis notasi keterangan Himpunan A yang anggotanya adalah semua A={a,b,c,d, } A adalah nama yang diberikan kepada suatu himpunan huruf kecil dalam abjad Himpunan bagian A B A himpunan bagian dari himpunan B 32

33 Mendeskripsikan Teori Himpunan Himpunan kosong { } atau Himpunan yang tidak memiliki anggota sama sekali Himpunan yang sama A=B Himpunan A dikataan sama dengan himpunan B jika setiap anggota A juga menjadi anggota B dan sebaliknya Himpunan universal / semesta U atau S Adalah himpunan dari semua unsur yang dibicarakan Himpunan komplemen A atau A c Jika: U={1,2,3,4,5,6} A={3,5} Maka : A = A c = {1,2,4,6} Perkalian Himpunan (Cartesian product) Jika kita menemukan soal tentang perkalian himpunan, kita dapat mengerjakan seperti contoh berikut: A={a,b,c} B={p,q} A x B = {(a,p),(a,q),(b,p),(b,q),(c,p),(c,q)} 33

34 Aljabar Boolean Petemuan 8 Aljabar Boolean Tujuan Instruksional : Pokok bahasan ini memberikan penjelasan tentang aljabar boolean Kompetensi yang Diharapkan : Mahasiswa diharapkan dapat memahami tentang dasar-dasar aljabar boolean. Waktu Pertemuan : 100 menit Misalkan terdapat - Dua operator biner: + dan - Sebuah operator uner:. - B : himpunan yang didefinisikan pada operator +,, dan - 0 dan 1 adalah dua elemen yang berbeda dari B. Tupel (B, +,, ) disebut aljabar Boolean jika untuk setiap a, b, c B berlaku aksioma-aksioma atau postulat Huntington berikut: 34

35 Aljabar Boolean Untuk mempunyai sebuah aljabar Boolean, harus diperlihatkan: 1. Elemen-elemen himpunan B, 2. Kaidah operasi untuk operator biner dan operator uner, 3. Memenuhi postulat Huntington Aljabar Boolean Dua-Nilai - B = {0, 1} - operator biner, + dan - operator uner, - Kaidah untuk operator biner dan operator uner: Cek apakah memenuhi postulat Huntington: Closure : jelas berlaku Identitas: jelas berlaku karena dari tabel dapat kita lihat bahwa: = = = 0 1 = 0 Komutatif: jelas berlaku dengan melihat simetri tabel operator biner. Distributif: (i) a (b + c) = (a b) + (a c) dapat ditunjukkan benar dari tabel operator biner di atas dengan membentuk tabel kebenaran: 35

36 Aljabar Boolean (ii) Hukum distributif a + (b c) = (a + b) (a + c) dapat ditunjukkan benar dengan membuat tabel kebenaran dengan cara yang sama seperti (i). Komplemen: jelas berlaku karena pada Tabel memperlihatkan bahwa: a + a = 1, karena = = 1 dan = = 1 a a = 0, karena 0 0 = 0 1 = 0 dan 1 1 = 1 0 = 0 Karena kelima postulat Huntington dipenuhi, maka terbukti bahwa B = {0, 1} bersama-sama dengan operator biner + dan operator komplemen merupakan aljabar Boolean. Ekspresi boolean Misalkan (B, +,, ) adalah sebuah aljabar Boolean. Suatu ekspresi Boolean dalam (B, +,, ) adalah: (i) setiap elemen di dalam B, (ii) setiap peubah, (iii) jika e1 dan e2 adalah ekspresi Boolean, maka e1 + e2, e1 e2, e1 adalah ekspresi Boolean Contoh : 0 1 a b a + b a b a (b + c) a b + a b c + b, dan sebagainya 36

37 Aljabar Boolean Mengevaluasi Ekspresi Boolean Contoh: a (b + c) jika a = 0, b = 1, dan c = 0, maka hasil evaluasi ekspresi: 0 (1 + 0) = 1 1 = 1 Dua ekspresi Boolean dikatakan ekivalen (dilambangkan dengan = ) jika keduanya mempunyai nilai yang sama untuk setiap pemberian nilai-nilai kepada n peubah. Contoh: a (b + c) = (a. b) + (a c) Perjanjian: tanda titik ( ) dapat dihilangkan dari penulisan ekspresi Boolean, kecuali jika ada penekanan: (i) a (b + c) = ab + ac (ii) a + bc = (a + b) (a + c) (iii) a 0, bukan a0 37

38 Aljabar Boolean (bag.2) Petemuan 9 Aljabar Boolean (bag.2) Tujuan Instruksional : Pokok bahasan ini menjelaskan tentang aljabar Boolean materi selanjutnya Kompetensi yang Diharapkan : Mahasiswa diharapkan dapat memahami aljabar Boolean lebih dalam Waktu Pertemuan : 100 menit Prinsip Dualitas Misalkan S adalah kesamaan (identity) di dalam aljabar Boolean yang melibatkan operator +,, dan komplemen, maka jika pernyataan S* diperoleh dengan cara mengganti: dengan + + dengan 0 dengan 1 1 dengan 0 dan membiarkan operator komplemen tetap apa adanya, maka kesamaan S* juga benar. S* disebut sebagai dual dari S. Contoh. (i) (a 1)(0 + a ) = 0 dualnya (a + 0) + (1 a ) = 1 (ii) a(a + b) = ab dualnya a + a b = a + b Hukum-Hukum Aljabar Boolean 38

39 Aljabar Boolean (bag.2) Hukum identitas: Hukum idempotent: Hukum komplemen: - a + 0 = a - a + a = a - a + a = 1 - a 1 = a - a a = a - aa = 0 Hukum dominansi: Hukum involusi: Hukum penyerapan: - a 0 = 0 - a + 1 = 1 - a + ab = a - a + 1 = 1 - a(a + b) = a Hukum komutatif: Hukum asosiatif: Hukum distributif: - a + b = b + a - a+(b+c) = (a+b)+c - a+(b c) = (a+b) (a+c) - ab = ba - a (b c) = (a b) c - a (b + c) = a b + a c Hukum De Morgan: Hukum 0/1 - (a + b) = a b - 0 = 1 - (ab) = a + b - 1 = 0 Fungsi Boolean Fungsi Boolean (disebut juga fungsi biner) adalah pemetaan dari B n ke B melalui ekspresi Boolean, kita menuliskannya sebagai: f : B n B yang dalam hal ini B n adalah himpunan yang beranggotakan pasangan terurut ganda-n (ordered n-tuple) di dalam daerah asal B. Setiap ekspresi Boolean tidak lain merupakan fungsi Boolean. Misalkan sebuah fungsi Boolean adalah f(x, y, z) = xyz + x y + y z 39

40 Aljabar Boolean (bag.2) Fungsi f memetakan nilai-nilai pasangan terurut ganda-3 (x, y, z) ke himpunan {0, 1}. Contohnya, (1, 0, 1) yang berarti x = 1, y = 0, dan z = 1 sehingga : f(1, 0, 1) = = = 1. Contoh-contoh fungsi Boolean yang lain: 1. f(x) = x 2. f(x, y) = x y + xy + y 3. f(x, y) = x y 4. f(x, y) = (x + y) 5. f(x, y, z) = xyz Setiap peubah di dalam fungsi Boolean, termasuk dalam bentuk komplemennya, disebut literal. Contoh: Fungsi h(x, y, z) = xyz terdiri dari 3 buah literal, yaitu x, y, dan z. 40

41 Aljabar Boolean (bag.3) Petemuan 10 Aljabar Boolean (bag.3) Tujuan Instruksional : Pokok bahasan ini menjelaskan secara lebih rinci tentang aljabar boolean Kompetensi yang Diharapkan : Mahasiswa diharapkan dapat memahami materi-materi aljabar Boolean secara lebih lanjut Waktu Pertemuan : 100 menit Komplemen Fungsi 1. Cara pertama: menggunakan hukum De Morgan Hukum De Morgan untuk dua buah peubah, x1 dan x2, adalah Contoh. Misalkan f(x, y, z) = x(y z + yz), maka: f (x, y, z) = (x(y z + yz)) = x + (y z + yz) = x + (y z ) (yz) = x + (y + z) (y + z ) 2. Cara kedua: menggunakan prinsip dualitas. Tentukan dual dari ekspresi Boolean yang merepresentasikan f, lalu komplemenkan setiap literal di dalam dual tersebut. Contoh: Misalkan f(x, y, z) = x(y z + yz), maka dual dari f : x + (y + z ) (y + z) kemudian komplemenkan tiap literalnya : x + (y + z) (y + z ) = f Jadi, f (x, y, z) = x + (y + z)(y + z ) 41

42 Aljabar Boolean (bag.3) Bentuk Kanonik Ada dua macam bentuk kanonik: 1. Penjumlahan dari hasil kali (sum-of-product atau SOP) 2. Perkalian dari hasil jumlah (product-of-sum atau POS) Contoh: 1. f(x, y, z) = x y z + xy z + xyz SOP Setiap suku (term) disebut minterm 2. g(x, y, z) = (x + y + z)(x + y + z)(x + y + z ) (x + y + z )(x + y + z) POS Setiap suku (term) disebut maxterm Setiap minterm/maxterm mengandung literal lengkap Konversi Antara Bentuk Kanonik Misalkan f(x, y, z) = Σ (1, 4, 5, 6, 7) 42

43 Aljabar Boolean (bag.3) dan f adalah fungsi komplemen dari f, f (x, y, z) = Σ (0, 2, 3) = m0+ m2 + m3 Dengan menggunakan hukum De Morgan, kita dapat memperoleh fungsi f dalam bentuk POS: f (x, y, z) = (f (x, y, z)) = (m0 + m2 + m3) = m0. m2. m3 = (x y z ) (x y z ) (x y z) = (x + y + z) (x + y + z) (x + y + z ) = M0 M2 M3 = (0,2,3) Jadi, f(x, y, z) = Σ (1, 4, 5, 6, 7) = (0,2,3). Kesimpulan: mj = Mj Bentuk Baku Tidak harus mengandung literal yang lengkap. Contohnya: f(x, y, z) = y + xy + x yz f(x, y, z) = x(y + z)(x + y + z ) (bentuk baku SOP) (bentuk baku POS) 43

44 Aljabar Boolean (bag.4) Petemuan 11 Aljabar Boolean (bag.4) Tujuan Instruksional : Pokok bahasan ini menjelaskan tentang materi terakhir dari aljabar boolean Kompetensi yang Diharapkan : Mahasiswa diharapkan dapat mengerti secara total tentang materi aljabar boolean Waktu Pertemuan : 100 menit Penyederhanaan Fungsi Boolean Contoh: f(x, y) = x y + xy + y disederhanakan menjadi f(x, y) = x + y Penyederhanaan fungsi Boolean dapat dilakukan dengan 3 cara: 1. Secara aljabar 2. Menggunakan Peta Karnaugh 3. Menggunakan metode Quine Mc Cluskey (metode Tabulasi) 1. Penyederhanaan Secara Aljabar Contoh: f(x, y) = x + x y = (x + x )(x + y) = 1 (x + y ) = x + y f(x, y, z) = x y z + x yz + xy = x z(y + y) + xy = x z + xz 44

45 Aljabar Boolean (bag.4) f(x, y, z) = xy + x z + yz = xy + x z + yz(x + x ) = xy + x z + xyz + x yz = xy(1 + z) + x z(1 + y) = xy + x z 2. Peta Karnaugh Peta karnaugh dengan dua peubah Peta karnaugh dengan tiga peubah Peta karnaugh dengan empat peubah Teknik Minimisasi Fungsi Boolean dengan Peta Karnaugh 1. Pasangan: dua buah 1 yang bertetangga 45

46 Aljabar Boolean (bag.4) Sebelum disederhanakan: Hasil Penyederhanaan: f(w, x, y, z) = wxyz + wxyz f(w, x, y, z) = wxy Bukti secara aljabar: f(w, x, y, z) = wxyz + wxyz 4. wxy(z + z ) 5. wxy(1) 6. wxy 2. Kuad: empat buah 1 yang bertetangga Sebelum disederhanakan : f(w, x, y, z) = wxy z + wxy z + wxyz + wxyz Hasil penyederhanaan : f(w, x, y, z) = wx Bukti secara aljabar: f(w, x, y, z) = wxy + wxy = wx(z + z) = wx(1) = wx 46

47 Aljabar Boolean (bag.4) Contoh lain: Sebelum disederhanakan: Hasil penyederhanaan: f(w, x, y, z) = wxy z + wxy z + wx y z + wx y z f(w, x, y, z) = wy = Oktet: delapan buah 1 yang bertetangga Sebelum disederhanakan: f(a, b, c, d) = wxy z + wxy z + wxyz + wxyz + wx y z + wx y z + wx yz + wx yz Hasil penyederhanaan: f(w, x, y, z) = w Bukti secara aljabar: f(w, x, y, z) = wy + wy = w(y + y) = w 47

48 Aljabar Boolean (bag.4) Kondisi Don t Care Kondisi ini hanya digunakan untuk bantuan dalam meminimalisir fungsi Boolean. Jika kita tidak membutuhkan bantuan, maka kita perlu memperdulikan literal tersebut. 48

49 Aljabar Boolean (bag.4) Contoh: Dari tabel berikut, minimisasi fungsi f sesederhana mungkin. Jawab: Hasil penyederhanaan: f(a, b, c, d) = bd + c d + cd 49

50 Rangkaian logika Petemuan 12 Rangkaian logika Tujuan Instruksional : Pokok bahasan ini menjelaskan tentang bagaimana cara membuat rangkain logika Kompetensi yang Diharapkan : Mahasiswa diharapkan dapat membaca simbol-simbol dari rangkaian logika sekaligus dapat merangkai sebuah rangkaian Waktu Pertemuan : 100 menit Sebelum mempelajari lebih lanjut tentang rangkaian logika, disini akan di jelaskan sedikit tentang aplikasi dari aljabar Boolean. Contoh dari aplikasi aljabar Boolean yaitu: 1. Jaringan Pensaklaran (Switching Network) Saklar merupakan objek yang mempunyai dua buah keadaan: buka dan tutup. Tiga bentuk gerbang paling sederhana dari jaringan pensaklaran yaitu: Output b hanya ada jika dan hanya jika x dibuka x Output b hanya ada jika dan hanya jika x dan y dibuka xy Output c hanya ada jika dan hanya jika x atau y dibuka x + y Contoh rangkaian pensaklaran pada rangkaian listrik: a. Saklar dalam hubungan SERI: logika AND 50

51 Rangkaian logika b. Saklar dalam hubungan PARALEL: logika OR 2. Rangkaian Logika Gerbang-Gerbang Turunan : 51

52 Rangkaian logika ekivalen dengan ekivalen dengan ekivalen dengan Contoh Soal: Nyatakan fungsi f(x, y, z) = xy + x y ke dalam rangkaian logika. Jawab: (a) Cara pertama 52

53 Rangkaian logika (b) Cara kedua (c) Cara ketiga 53

Definisi Aljabar Boolean

Definisi Aljabar Boolean Aljabar Boolean Definisi Aljabar Boolean Misalkan terdapat - Dua operator biner: + dan - Sebuah operator uner:. - B : himpunan yang didefinisikan pada operator +,, dan - dan adalah dua elemen yang berbeda

Lebih terperinci

Aljabar Boolean. Matematika Diskrit

Aljabar Boolean. Matematika Diskrit Aljabar Boolean Matematika Diskrit Definisi Aljabar Boolean Misalkan terdapat - Dua operator biner: + dan - Sebuah operator uner:. - B : himpunan yang didefinisikan pada operator +,, dan - dan adalah dua

Lebih terperinci

DEFINISI ALJABAR BOOLEAN

DEFINISI ALJABAR BOOLEAN ALJABAR BOOLEAN DEFINISI ALJABAR BOOLEAN Misalkan terdapat - Dua operator biner: + dan - Sebuah operator uner:. - B : himpunan yang didefinisikan pada operator +,, dan - dan adalah dua elemen yang berbeda

Lebih terperinci

Aljabar Boolean. Bahan Kuliah Matematika Diskrit

Aljabar Boolean. Bahan Kuliah Matematika Diskrit Aljabar Boolean Bahan Kuliah Matematika Diskrit Definisi Aljabar Boolean Misalkan terdapat - Dua operator biner: + dan - Sebuah operator uner:. - B : himpunan yang didefinisikan pada operator +,, dan -

Lebih terperinci

PENGERTIAN. Proposisi Kalimat deklaratif yang bernilai benar (true) atau salah (false), tetapi tidak keduanya. Nama lain proposisi: kalimat terbuka.

PENGERTIAN. Proposisi Kalimat deklaratif yang bernilai benar (true) atau salah (false), tetapi tidak keduanya. Nama lain proposisi: kalimat terbuka. BAB 2 LOGIKA PENGERTIAN Logika Logika merupakan dasar dari semua penalaran (reasoning). Penalaran didasarkan pada hubungan antara proposisi atau pernyataan (statements). Proposisi Kalimat deklaratif yang

Lebih terperinci

2. Gambarkan gerbang logika yang dinyatakan dengan ekspresi Boole di bawah, kemudian sederhanakan dan gambarkan bentuk sederhananya.

2. Gambarkan gerbang logika yang dinyatakan dengan ekspresi Boole di bawah, kemudian sederhanakan dan gambarkan bentuk sederhananya. Tugas! (Materi Aljabar Boolean). Gambarkan jaringan switching yang dinyatakan dengan polinominal Boole di bawah, kemudian sederhanakan dan gambarkan bentuk sederhananya, kapan jaringan tsb on atau off.

Lebih terperinci

Aljabar Boolean. Rinaldi Munir/IF2151 Mat. Diskrit 1

Aljabar Boolean. Rinaldi Munir/IF2151 Mat. Diskrit 1 Aljabar Boolean Rinaldi Munir/IF25 Mat. Diskrit Definisi Aljabar Boolean Misalkan terdapat - Dua operator biner: + dan - Sebuah operator uner:. - B : himpunan yang didefinisikan pada operator +,, dan -

Lebih terperinci

Logika Logika merupakan dasar dari semua penalaran (reasoning). Penalaran didasarkan pada hubungan antara proposisi atau pernyataan (statements).

Logika Logika merupakan dasar dari semua penalaran (reasoning). Penalaran didasarkan pada hubungan antara proposisi atau pernyataan (statements). Logika (logic) 1 Logika Logika merupakan dasar dari semua penalaran (reasoning). Penalaran didasarkan pada hubungan antara proposisi atau pernyataan (statements). Proposisi Kalimat deklaratif yang bernilai

Lebih terperinci

ebook PRINSIP & PERANCANGAN LOGIKA Fakultas Teknologi Industri Universitas Gunadarma 2013

ebook PRINSIP & PERANCANGAN LOGIKA Fakultas Teknologi Industri Universitas Gunadarma 2013 Penyusun :. Imam Purwanto, S.Kom, MMSI 2. Ega Hegarini, S.Kom., MM 3. Rifki Amalia, S.Kom., MMSI 4. Arie Kusumawati, S.Kom ebook PRINSIP & PERANCANGAN LOGIKA Fakultas Teknologi Industri Universitas Gunadarma

Lebih terperinci

Review Sistem Digital : Aljabar Boole

Review Sistem Digital : Aljabar Boole JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNIK UNY Sem 5 9/ Review Sistem Digital : Aljabar Boole S dan D3 Mata Kuliah : Elektronika Industri 2 x 5 Lembar Kerja Dalam Aljabar Boole, Misalkan terdapat

Lebih terperinci

Logika. Apakah kesimpulan dari argumen di atas valid? Alat bantu untuk memahami argumen tsb adalah Logika

Logika. Apakah kesimpulan dari argumen di atas valid? Alat bantu untuk memahami argumen tsb adalah Logika Pengantar Logika 1 Logika Perhatikan argumen di bawah ini: Jika anda mahasiswa Informatika maka anda pasti belajar Bahasa Java. Jika anda tidak suka begadang maka anda bukan mahasiswa Informatika. Tetapi,

Lebih terperinci

LOGIKA (LOGIC) Logika merupakan dasar dari semua penalaran (reasoning). Penalaran didasarkan pada hubungan antara pernyataanpernyataan

LOGIKA (LOGIC) Logika merupakan dasar dari semua penalaran (reasoning). Penalaran didasarkan pada hubungan antara pernyataanpernyataan LOGIKA (LOGIC) Logika merupakan dasar dari semua penalaran (reasoning). Penalaran didasarkan pada hubungan antara pernyataanpernyataan (statements). Proposisi kalimat deklaratif yang bernilai benar (true)

Lebih terperinci

ALJABAR BOOLEAN. Misalkan terdapat. Definisi:

ALJABAR BOOLEAN. Misalkan terdapat. Definisi: ALJABAR BOOLEAN Definisi: Misalkan terdapat - Dua operator biner: + dan - Sebuah operator uner:. - B : himpunan yang didefinisikan pada opeartor +,, dan - dan adalah dua elemen yang berbeda dari B. Tupel

Lebih terperinci

Matematika informatika 1 ALJABAR BOOLEAN

Matematika informatika 1 ALJABAR BOOLEAN Matematika informatika 1 ALJABAR BOOLEAN ALJABAR BOOLEAN Matematika yang digunakan untuk menganalisis dan menyederhanakan Gerbang Logika pada Rangkaian-rangkaian Digital Elektronika. Boolean pada dasarnya

Lebih terperinci

- Mahasiswa memahami dan mampu membuat kalimat, mengevaluasi kalimat dan menentukan validitas suatu kalimat

- Mahasiswa memahami dan mampu membuat kalimat, mengevaluasi kalimat dan menentukan validitas suatu kalimat LOGIKA Tujuan umum : - Mahasiswa memahami dan mampu membuat kalimat, mengevaluasi kalimat dan menentukan validitas suatu kalimat Tujuan Khusus: - mahasiswa diharapkan dapat : 1. memahami pengertian proposisi,

Lebih terperinci

Hukum-hukum Logika 2/8/ Hukum komutatif: p q q p p q q p. 8. Hukum asosiatif: p (q r) (p q) r p (q r) (p q) r

Hukum-hukum Logika 2/8/ Hukum komutatif: p q q p p q q p. 8. Hukum asosiatif: p (q r) (p q) r p (q r) (p q) r Hukum-hukum Logika Disebut juga hukum-hukum aljabar proposisi. 1. Hukum identitas: p F p p T p 3. Hukum negasi: p ~p T p ~p F 5. Hukum involusi (negasi ganda): ~(~p) p 2. Hukum null/dominasi: p F F p T

Lebih terperinci

Definisi Aljabar Boolean

Definisi Aljabar Boolean Aljabar Boolean 1 Definisi Aljabar Boolean Aljabar boolean merupakan aljabar yang berhubungan dengan variabel-variabel biner dan operasi-operasi logik. Variabel-variabel diperlihatkan dengan huruf-huruf

Lebih terperinci

Materi 4: Logika. I Nyoman Kusuma Wardana. STMIK STIKOM Bali

Materi 4: Logika. I Nyoman Kusuma Wardana. STMIK STIKOM Bali Materi 4: Logika I Nyoman Kusuma Wardana STMIK STIKOM Bali Logika merupakan dasar dr semua penalaran (reasoning). Penalaran didasarkan pada hubungan antara pernyataan-pernyataan (statements). Dalam Logika

Lebih terperinci

MATEMATIKA DISKRIT LOGIKA

MATEMATIKA DISKRIT LOGIKA MATEMATIKA DISKRIT LOGIKA Logika Perhatikan argumen di bawah ini: Jika anda mahasiswa Informatika maka anda tidak sulit belajar Bahasa Java. Jika anda tidak suka begadang maka anda bukan mahasiswa Informatika.

Lebih terperinci

yang paling umum adalah dengan menspesifikasikan unsur unsur pembentuknya (Definisi 2.1 Menurut Lipschutz, Seymour & Marc Lars Lipson dalam

yang paling umum adalah dengan menspesifikasikan unsur unsur pembentuknya (Definisi 2.1 Menurut Lipschutz, Seymour & Marc Lars Lipson dalam 2.1 Definisi Aljabar Boolean Aljabar Boolean dapat didefinisikan secara abstrak dalam beberapa cara. Cara yang paling umum adalah dengan menspesifikasikan unsur unsur pembentuknya dan operasi operasi yang

Lebih terperinci

TI 2013 IE-204 Elektronika Industri & Otomasi UKM

TI 2013 IE-204 Elektronika Industri & Otomasi UKM TI 23 IE-24 Elektronika Industri & Otomasi UKM Lampiran C Aljabar Boolean Tupel Misalkan terdapat - Dua operator biner: + dan - Sebuah operator uner:. - B : himpunan ang didefinisikan pada operaror +,,

Lebih terperinci

LOGIKA. /Nurain Suryadinata, M.Pd

LOGIKA. /Nurain Suryadinata, M.Pd Nama Mata Kuliah Kode Mata Kuliah/SKS Program Studi Semester Dosen Pengampu : Matematika Diskrit : MAT-3615/ 3 sks : Pendidikan Matematika : VI (Enam) : Nego Linuhung, M.Pd /Nurain Suryadinata, M.Pd Referensi

Lebih terperinci

Definisi Aljabar Boolean

Definisi Aljabar Boolean 1 UNTUK DOWNLOAD LEBIH BANYAK EBOOKS TENTANG KOMPUTER KUNJUNGI http://wirednotes.blogspot.com Definisi Aljabar Boolean Misalkan terdapat - Dua operator biner: + dan - Sebuah operator uner: - B : himpunan

Lebih terperinci

MODUL PERKULIAHAN EDISI 1 MATEMATIKA DISKRIT

MODUL PERKULIAHAN EDISI 1 MATEMATIKA DISKRIT MODUL PERKULIAHAN EDISI 1 MATEMATIKA DISKRIT Penulis : Nelly Indriani Widiastuti S.Si., M.T. JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG 2011 DAFTAR ISI Daftar Isi. 2 Bab 1 LOGIKA

Lebih terperinci

Matematika Diskrit LOGIKA

Matematika Diskrit LOGIKA Matematika Diskrit LOGIKA 1 Logika Logika merupakan dasar dari semua penalaran (reasoning). Penalaran didasarkan pada hubungan antara pernyataan (statements). Proposisi Pernyataan atau kalimat deklaratif

Lebih terperinci

Aljabar Boolean. IF2120 Matematika Diskrit. Oleh: Rinaldi Munir Program Studi Informatika, STEI-ITB. Rinaldi Munir - IF2120 Matematika Diskrit

Aljabar Boolean. IF2120 Matematika Diskrit. Oleh: Rinaldi Munir Program Studi Informatika, STEI-ITB. Rinaldi Munir - IF2120 Matematika Diskrit Aljabar Boolean IF22 Matematika Diskrit Oleh: Rinaldi Munir Program Studi Informatika, STEI-ITB Rinaldi Munir - IF22 Matematika Diskrit Pengantar Aljabar Boolean ditemukan oleh George Boole, pada tahun

Lebih terperinci

Logika Logika merupakan dasar dari semua penalaran (reasoning). Penalaran didasarkan pada hubungan antara pernyataan (statements).

Logika Logika merupakan dasar dari semua penalaran (reasoning). Penalaran didasarkan pada hubungan antara pernyataan (statements). Logika Matematik 1 Logika Logika merupakan dasar dari semua penalaran (reasoning). Penalaran didasarkan pada hubungan antara pernyataan (statements). Proposisi Pernyataan atau kalimat deklaratif yang bernilai

Lebih terperinci

Materi Kuliah IF2091 Struktur Diskrit. Pengantar Logika. Oleh: Rinaldi Munir. Program Studi Informatika STEI - ITB

Materi Kuliah IF2091 Struktur Diskrit. Pengantar Logika. Oleh: Rinaldi Munir. Program Studi Informatika STEI - ITB Materi Kuliah IF2091 Struktur Diskrit Pengantar Logika Oleh: Rinaldi Munir Program Studi Informatika STEI - ITB 1 Logika Perhatikan argumen di bawah ini: Jika anda mahasiswa Informatika maka anda pasti

Lebih terperinci

Logika Logika merupakan dasar dari semua penalaran (reasoning). Penalaran didasarkan pada hubungan antara proposisi atau pernyataan (statements).

Logika Logika merupakan dasar dari semua penalaran (reasoning). Penalaran didasarkan pada hubungan antara proposisi atau pernyataan (statements). Logika (logic) 1 Logika Logika merupakan dasar dari semua penalaran (reasoning). Penalaran didasarkan pada hubungan antara proposisi atau pernyataan (statements). Proposisi Kalimat deklaratif yang bernilai

Lebih terperinci

Aljabar Boolean. Adri Priadana

Aljabar Boolean. Adri Priadana Aljabar Boolean Adri Priadana Pengantar Aljabar Boolean ditemukan oleh George Boole, pada tahun 854. Boole melihat bahwa himpunan dan logika proposisi mempunyai sifat-sifat yang serupa (kemiripan hukum-hukum

Lebih terperinci

Matematika Industri I

Matematika Industri I LOGIKA MATEMATIKA TIP FTP - UB Pokok Bahasan Proposisi dan negasinya Nilai kebenaran dari proposisi Tautologi Ekuivalen Kontradiksi Kuantor Validitas pembuktian Pokok Bahasan Proposisi dan negasinya Nilai

Lebih terperinci

Mata Kuliah Arsitektur Komputer Program Studi Sistem Informasi 2013/2014 STMIK Dumai -- Materi 08 --

Mata Kuliah Arsitektur Komputer Program Studi Sistem Informasi 2013/2014 STMIK Dumai -- Materi 08 -- Mata Kuliah Arsitektur Komputer Program Studi Sistem Informasi 23/24 STMIK Dumai -- Materi 8 -- Digital Principles and Applications, Leach-Malvino, McGraw-Hill Adhi Yuniarto L.Y. Boolean Algebra. Fasilkom

Lebih terperinci

Logika Matematik. Saripudin, M.Pd.

Logika Matematik. Saripudin, M.Pd. Logika Matematik Saripudin, M.Pd. 1 Logika Logika merupakan dasar dari semua penalaran (reasoning). Penalaran didasarkan pada hubungan antara pernyataan (statements). Proposisi Pernyataan atau kalimat

Lebih terperinci

MateMatika Diskrit. Logika (logic) STMIK Parna Raya Manado Ir. Hasanuddin Sirait, M.T

MateMatika Diskrit. Logika (logic) STMIK Parna Raya Manado Ir. Hasanuddin Sirait, M.T MateMatika Diskrit Logika (logic) STMIK Parna Raya Manado Ir. Hasanuddin Sirait, M.T 1 Logika Logika merupakan dasar dari semua penalaran (reasoning). Penalaran didasarkan pada hubungan antara pernyataan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. a. Apa sajakah hukum-hukum logika dalam matematika? b. Apa itu preposisi bersyarat?

BAB I PENDAHULUAN. a. Apa sajakah hukum-hukum logika dalam matematika? b. Apa itu preposisi bersyarat? BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Secara etimologi, istilah Logika berasal dari bahasa Yunani, yaitu logos yang berarti kata, ucapan, pikiran secara utuh, atau bisa juga ilmu pengetahuan. Dalam arti

Lebih terperinci

MATEMATIKA DISKRIT. Logika

MATEMATIKA DISKRIT. Logika MATEMATIKA DISKRIT Logika SILABUS KULIAH 1. Logika 2. Himpunan 3. Matriks, Relasi dan Fungsi 4. Induksi Matematika 5. Algoritma dan Bilangan Bulat 6. Aljabar Boolean 7. Graf 8. Pohon REFERENSI Rinaldi

Lebih terperinci

FPMIPA UPI ILMU KOMPUTER I. TEORI HIMPUNAN

FPMIPA UPI ILMU KOMPUTER I. TEORI HIMPUNAN I. TEORI HIMPUNAN 1. Definisi Himpunan hingga dan Tak hingga 2. Notasi himpuanan 3. Cara penulisan 4. Macam-macam Himpunan 5. Operasi Himpunan 6. Hukum pada Operasi Himpunan 7. Perkalian Himpunan (Product

Lebih terperinci

Bahan Kuliah. Priode UTS-UAS DADANG MULYANA. dadang mulyana 2012 ALJABAR BOOLEAN. dadang mulyana 2012

Bahan Kuliah. Priode UTS-UAS DADANG MULYANA. dadang mulyana 2012 ALJABAR BOOLEAN. dadang mulyana 2012 Bahan Kuliah LOGIKA Aljabar MATEMATIKA- Boolean Priode UTS-UAS DADANG MULYANA dadang mulana 22 ALJABAR BOOLEAN dadang mulana 22 Definisi Aljabar Boolean Misalkan terdapat - Dua operator biner: + dan -

Lebih terperinci

Logika Matematika Diskret (TKE132107) Program Studi Teknik Elektro, Unsoed

Logika Matematika Diskret (TKE132107) Program Studi Teknik Elektro, Unsoed Logika Matematika Diskret (TKE132107) Program Studi Teknik Elektro, Unsoed Iwan Setiawan Tahun Ajaran 2013/2014 Logika Klasik Matematika Diskret (TKE132107) - Program Studi Teknik

Lebih terperinci

Logika hanya berhubngan dengan bentukbentuk logika dari argumen-argumen, serta penarikan kesimpulan tentang validitas dari argumen tersebut.

Logika hanya berhubngan dengan bentukbentuk logika dari argumen-argumen, serta penarikan kesimpulan tentang validitas dari argumen tersebut. TABEL KEBENARAN Logika hanya berhubngan dengan bentukbentuk logika dari argumen-argumen, serta penarikan kesimpulan tentang validitas dari argumen tersebut. Logika tidak mempermasalahkan arti sebenarnya

Lebih terperinci

Matematika Logika Aljabar Boolean

Matematika Logika Aljabar Boolean Pertemuan ke-3 Matematika Logika Aljabar Boolean Oleh : Mellia Liyanthy TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS PASUNDAN TAHUN AJARAN 2011/2012 Definisi Aljabar Boolean merupakan aljabar yang terdiri atas : suatu

Lebih terperinci

BAB 1. Logika. Benteng kehidupan yang terkuat adalah kebenaran. (Anonim)

BAB 1. Logika. Benteng kehidupan yang terkuat adalah kebenaran. (Anonim) BAB 1 Logika Benteng kehidupan yang terkuat adalah kebenaran. (Anonim) Materi Matematika Diskrit di dalam buku ini dimulai dari pokok bahasan logika. Logika merupakan studi penalaran (reasoning). Dalam

Lebih terperinci

PERTEMUAN KE 3 F T T F T F T F

PERTEMUAN KE 3 F T T F T F T F PEREMUAN KE 3 E. DISJUNGSI EKSLUSI (Exclusive OR) Misalkan p dan q adalah proposisi. Exclusive or p dan q, dinyatakan dengan notasi, adalah proposisi yang bernilai benar bila hanya salah satu dari p dan

Lebih terperinci

Pengantar Logika. Didin Astriani Prasetyowati, M.Stat UIGM

Pengantar Logika. Didin Astriani Prasetyowati, M.Stat UIGM Pengantar Logika Didin Astriani Prasetyowati, M.Stat UIGM 1 BAB I PENGANTAR LOGIKA Konsep Logika Apakah logika itu? Seringkali Logika didefinisikan sebagai ilmu untuk berfikir dan menalar dengan benar

Lebih terperinci

Matematika Komputasional. Pengantar Logika. Oleh: M. Ali Fauzi PTIIK - UB

Matematika Komputasional. Pengantar Logika. Oleh: M. Ali Fauzi PTIIK - UB Matematika Komputasional Pengantar Logika Oleh: M. Ali Fauzi PTIIK - UB 1 Logika Perhatikan argumen di bawah ini: Jika anda mahasiswa Informatika maka anda pasti belajar Bahasa Java. Jika anda tidak suka

Lebih terperinci

Matematika Diskret (Logika) Instruktur : Ferry Wahyu Wibowo, S.Si., M.Cs.

Matematika Diskret (Logika) Instruktur : Ferry Wahyu Wibowo, S.Si., M.Cs. Matematika Diskret (Logika) Instruktur : Ferry Wahyu Wibowo, S.Si., M.Cs. 1 Logika Perhatikan argumen di bawah ini: Jika anda mahasiswa Informatika maka anda tidak akan sulit belajar Bahasa Java. Jika

Lebih terperinci

BAB 4. Aljabar Boolean

BAB 4. Aljabar Boolean BAB 4 Aljabar Boolean 1. PENDAHULUAN Aljabar Boolean merupakan lanjutan dari matakuliah logika matematika. Definisi aljabar boolean adalah suatu jenis manipulasi nilai-nilai logika secara aljabar. Contoh

Lebih terperinci

Penyederhanaan Fungsi Boolean

Penyederhanaan Fungsi Boolean Penyederhanaan Fungsi Boolean Contoh. f(x, y) = x y + xy + y disederhanakan menjadi f(x, y) = x + y Penyederhanaan fungsi Boolean dapat dilakukan dengan 3 cara:. Secara aljabar 2. Menggunakan Peta Karnaugh

Lebih terperinci

Pertemuan 2. Proposisi Bersyarat

Pertemuan 2. Proposisi Bersyarat Pertemuan 2 Proposisi ersyarat Proposisi ersyarat Definisi 4 Misalkan p dan q adalah proposisi. Proposisi majemuk jika p, maka q disebut proposisi bersyarat (implikasi dan dilambangkan dengan p q Proposisi

Lebih terperinci

IT105 MATEMATIKA DISKRIT. Ramos Somya, S.Kom., M.Cs.

IT105 MATEMATIKA DISKRIT. Ramos Somya, S.Kom., M.Cs. IT105 MATEMATIKA DISKRIT Ramos Somya, S.Kom., M.Cs. TUJUAN Mahasiswa Memahami dan menguasai konsep dasar logika matematika Mahasiswa mempunyai daya nalar yang semakin tajam. POKOK BAHASAN Pernyataan dan

Lebih terperinci

Matematika Diskrit. Nelly Indriani Widiastuti S.Si., M.T Prodi Teknik Informatika UNIKOM

Matematika Diskrit. Nelly Indriani Widiastuti S.Si., M.T Prodi Teknik Informatika UNIKOM Matematika Diskrit Nelly Indriani Widiastuti S.Si., M.T Prodi Teknik Informatika UNIKOM 1 Kontrak Belajar Prasyarat : Logika Matematika & Kalkulus II Jadwal: 3 SKS: 3 jam kuliah Toleransi keterlambatan??

Lebih terperinci

DASAR-DASAR LOGIKA. Pertemuan 2 Matematika Diskrit

DASAR-DASAR LOGIKA. Pertemuan 2 Matematika Diskrit DASAR-DASAR LOGIKA Pertemuan 2 Matematika Diskrit 25-2-2013 Materi Pembelajaran 1. Kalimat Deklaratif 2. Penghubung kalimat 3. Tautologi dan Kontradiksi 4. Konvers, Invers, dan Kontraposisi 5. Inferensi

Lebih terperinci

Logika Matematika Aljabar Boolean

Logika Matematika Aljabar Boolean Pertemuan ke-5 Logika Matematika Aljabar Boolean Oleh : Mellia Liyanthy 1 TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS PASUNDAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Bentuk Kanonik dan Bentuk baku atau standar Fungsi boolean yang

Lebih terperinci

Matematika Diskret (Logika) Instruktur : Ferry Wahyu Wibowo, S.Si., M.Cs.

Matematika Diskret (Logika) Instruktur : Ferry Wahyu Wibowo, S.Si., M.Cs. Matematika Diskret (Logika) Instruktur : Ferry Wahyu Wibowo, S.Si., M.Cs. 1 Logika Perhatikan argumen di bawah ini: Jika anda mahasiswa Informatika maka anda tidak akan sulit belajar Bahasa Java. Jika

Lebih terperinci

Logika Proposisi. Rudi Susanto

Logika Proposisi. Rudi Susanto Logika Proposisi Rudi Susanto 1 Logika Perhatikan argumen di bawah ini: Jika anda mahasiswa Informatika maka anda tidak sulit belajar Bahasa Java. Jika anda tidak suka begadang maka anda bukan mahasiswa

Lebih terperinci

Logika adalah jantung dari algoritma dan pemrograman. Contoh: if x mod 2 = 0 then x:=x + 1 else x:=x 1

Logika adalah jantung dari algoritma dan pemrograman. Contoh: if x mod 2 = 0 then x:=x + 1 else x:=x 1 LOGIKA 1 2 Logika adalah jantung dari algoritma dan pemrograman. Contoh: if x mod 2 = 0 then x:=x + 1 else x:=x 1 3 Contoh 4. Diketahui proposisi-proposisi berikut: p : Pemuda itu tinggi q : Pemuda itu

Lebih terperinci

Materi Kuliah IF2120 Matematika Diskrit. Logika (logic) Oleh: Rinaldi Munir. Program Studi Teknik Informatika STEI - ITB

Materi Kuliah IF2120 Matematika Diskrit. Logika (logic) Oleh: Rinaldi Munir. Program Studi Teknik Informatika STEI - ITB Materi Kuliah IF2120 Matematika Diskrit Logika (logic) Oleh: Rinaldi Munir Program Studi Teknik Informatika STEI - ITB 1 Perhatikan argumen di bawah ini: Jika anda mahasiswa Informatika maka anda tidak

Lebih terperinci

Materi Kuliah IF2120 Matematika Diskrit. Logika (logic) Oleh: Rinaldi Munir. Program Studi Teknik Informatika STEI - ITB

Materi Kuliah IF2120 Matematika Diskrit. Logika (logic) Oleh: Rinaldi Munir. Program Studi Teknik Informatika STEI - ITB Materi Kuliah IF2120 Matematika Diskrit Logika (logic) Oleh: Rinaldi Munir Program Studi Teknik Informatika STEI - ITB 1 Logika Logika adalah ilmu yang membantu kita dalam berpikir dan menalar (reasoning)

Lebih terperinci

Materi Kuliah Matematika Komputasi. Oleh: Gembong Edhi Setyawan. Program Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Universitas Brawijaya

Materi Kuliah Matematika Komputasi. Oleh: Gembong Edhi Setyawan. Program Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Universitas Brawijaya Materi Kuliah Matematika Komputasi Oleh: Gembong Edhi Setyawan Program Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Universitas Brawijaya 1 Logika Perhatikan argumen di bawah ini: Jika anda mahasiswa Informatika

Lebih terperinci

Aljabar Boolean. Rudi Susanto

Aljabar Boolean. Rudi Susanto Aljabar Boolean Rudi Susanto Tujuan Pembelajaran Bisa menghasilkan suatu realisasi rangkaian elektronika digital dari suatu persamaan logika matematika Persamaan logika matematika tersebut dimodifikasi

Lebih terperinci

Pertemuan ke-4 ALJABAR BOOLEAN I

Pertemuan ke-4 ALJABAR BOOLEAN I Pertemuan ke-4 ALJABAR BOOLEAN I Materi Perkuliahan a. Pengertian Aljabar Boolean b. Ekspresi Boolean c Prinsip Dualitas Kompetensi Umum Setelah mengikuti perkuliah ini, diharapkan Anda dapat memahami

Lebih terperinci

MAKALAH SISTEM DIGITAL

MAKALAH SISTEM DIGITAL MAKALAH SISTEM DIGITAL Konsep Dasar Teorema Boole & De Morgan Disusun Oleh : Anin Rodahad (12131307) Abdurrahman Ar-Rohim (12131299) Bayu Ari Utomo () TEKNIK INFORMATIKA STMIK EL RAHMA YOGYAKARTA Jl. Sisingamangaraja

Lebih terperinci

Pusat Pengembangan Pendidikan Universitas Gadjah Mada 1

Pusat Pengembangan Pendidikan Universitas Gadjah Mada 1 2. ALJABAR LOGIKA 2.1 Pernyataan / Proposisi Pernyataan adalah suatu kalimat yang mempunyai nilai kebenaran (benar atau salah), tetapi tidak keduanya. Contoh 1 : P = Tadi malam BBM mulai naik (memiliki

Lebih terperinci

BAB 6 ALJABAR BOOLE. 1. Definisi Dasar MATEMATIKA DISKRIT

BAB 6 ALJABAR BOOLE. 1. Definisi Dasar MATEMATIKA DISKRIT BAB 6 ALJABAR BOOLE 1. Definisi Dasar Himpunan dan proposisi mempunyai sifat yang serupa yaitu memenuhi hukum identitas. Hukum ini digunakan untuk mendefinisikan struktur matematika abstrak yang disebut

Lebih terperinci

Himpunan (set) Himpunan (set) adalah kumpulan objek-objek yang berbeda. Objek di dalam himpunan disebut elemen, unsur, atau anggota.

Himpunan (set) Himpunan (set) adalah kumpulan objek-objek yang berbeda. Objek di dalam himpunan disebut elemen, unsur, atau anggota. Himpunan (set) Himpunan (set) adalah kumpulan objek-objek yang berbeda. Objek di dalam himpunan disebut elemen, unsur, atau anggota. Cara Penyajian Himpunan 1. Enumerasi Contoh 1. - Himpunan empat bilangan

Lebih terperinci

Modul ke: Logika Matematika. Proposisi & Kuantor. Fakultas FASILKOM BAGUS PRIAMBODO. Program Studi SISTEM INFORMASI.

Modul ke: Logika Matematika. Proposisi & Kuantor. Fakultas FASILKOM BAGUS PRIAMBODO. Program Studi SISTEM INFORMASI. Modul ke: 5 Logika Matematika Proposisi & Kuantor Fakultas FASILKOM BAGUS PRIAMBODO Program Studi SISTEM INFORMASI http://www.mercubuana.ac.id Materi Pembelajaran Kalkulus Proposisi Konjungsi Disjungsi

Lebih terperinci

Definisi. Himpunan (set) adalah kumpulan objek-objek yang berbeda. Objek di dalam himpunan disebut elemen, unsur, atau anggota.

Definisi. Himpunan (set) adalah kumpulan objek-objek yang berbeda. Objek di dalam himpunan disebut elemen, unsur, atau anggota. Himpunan Definisi Himpunan (set) adalah kumpulan objek-objek yang berbeda. Objek di dalam himpunan disebut elemen, unsur, atau anggota. HMIF adalah contoh sebuah himpunan, di dalamnya berisi anggota berupa

Lebih terperinci

ALJABAR BOOLEAN R I R I I R A W A T I, M. K O M L O G I K A M A T E M A T I K A 3 S K S

ALJABAR BOOLEAN R I R I I R A W A T I, M. K O M L O G I K A M A T E M A T I K A 3 S K S ALJABAR BOOLEAN R I R I I R A W A T I, M. K O M L O G I K A M A T E M A T I K A 3 S K S AGENDA SISTEM BILANGAN DESIMAL, BINER, OCTAL, HEXADESIMAL DEFINISI ALJABAR BOOLEAN TABEL KEBENARAN ALJABAR BOOLEAN

Lebih terperinci

Aljabar Boolean. Disusun oleh: Tim dosen SLD Diedit ulang oleh: Endro Ariyanto. Prodi S1 Teknik Informatika Fakultas Informatika Universitas Telkom

Aljabar Boolean. Disusun oleh: Tim dosen SLD Diedit ulang oleh: Endro Ariyanto. Prodi S1 Teknik Informatika Fakultas Informatika Universitas Telkom Aljabar Boolean Disusun oleh: Tim dosen SLD Diedit ulang oleh: Endro Ariyanto Prodi S1 Teknik Informatika Fakultas Informatika Universitas Telkom September 2015 Representasi Fungsi Boolean Sistem dan Logika

Lebih terperinci

BAB I LOGIKA MATEMATIKA

BAB I LOGIKA MATEMATIKA BAB I LOGIKA MATEMATIKA A. Ringkasan Materi 1. Pernyataan dan Bukan Pernyataan Pernyataan adalah kalimat yang mempunyai nilai benar atau salah, tetapi tidak sekaligus benar dan salah. (pernyataan disebut

Lebih terperinci

1. SET. Descrete Mathematics 1

1. SET. Descrete Mathematics 1 1. SET 1 Discrete Mathematics 1. Set and Logic 2. Relation 3. Function 4. Induction 5. Boolean Algebra and Number Theory MID 6. Graf dan Tree/Pohon 7. Combinatorial 8. Discrete Probability UAS 2 SET (CONT..)

Lebih terperinci

Gambar 28 : contoh ekspresi beberapa logika dasar Tabel 3 : tabel kebenaran rangkaian gambar 28 A B C B.C Y = (A+B.C )

Gambar 28 : contoh ekspresi beberapa logika dasar Tabel 3 : tabel kebenaran rangkaian gambar 28 A B C B.C Y = (A+B.C ) 5. RANGKAIAN KOMBINASIONAL Pada dasarnya rangkaian logika (digital) yang dibentuk dari beberapa gabungan komponen elektronik yang terdiri dari bermacam-macam Gate dan rangkaian-rangkaian lainnya, sehingga

Lebih terperinci

Himpunan. Definisi. Himpunan (set) adalah kumpulan objek-objek yang berbeda. Objek di dalam himpunan disebut elemen, unsur, atau anggota.

Himpunan. Definisi. Himpunan (set) adalah kumpulan objek-objek yang berbeda. Objek di dalam himpunan disebut elemen, unsur, atau anggota. Himpunan Bahan kuliah Matematika Diskrit 1 Definisi Himpunan (set) adalah kumpulan objek-objek yang berbeda. Objek di dalam himpunan disebut elemen, unsur, atau anggota. HMIF adalah contoh sebuah himpunan,

Lebih terperinci

I. LAMPIRAN TUGAS. Mata kuliah : Matematika Diskrit Program Studi : Sistem Informasi PA-31 Dosen Pengasuh : Ir. Bahder Djohan, MSc

I. LAMPIRAN TUGAS. Mata kuliah : Matematika Diskrit Program Studi : Sistem Informasi PA-31 Dosen Pengasuh : Ir. Bahder Djohan, MSc I. LAMPIRAN TUGAS. Mata kuliah : Matematika Diskrit Program Studi : Sistem Informasi PA- Dosen Pengasuh : Ir. Bahder Djohan, MSc Tugas ke Pertemuan TIK Soal-soal Tugas. Mendefinisikan Proposisi Membedakan

Lebih terperinci

BAHAN KULIAH LOGIKA MATEMATIKA

BAHAN KULIAH LOGIKA MATEMATIKA BAHAN KULIAH LOGIKA MATEMATIKA O L E H A. Rahman H., S.Si, MT & Muhammad Khaidir STTIKOM Insan unggul Jl. S.A. tirtayasa no. 146 Komp. Istana Cilegon blok B 25-28 Cilegon Banten 42414 http://didir.co.cc

Lebih terperinci

Pertemuan ke-5 ALJABAR BOOLEAN III

Pertemuan ke-5 ALJABAR BOOLEAN III Pertemuan ke-5 ALJABAR BOOLEAN III Kompetensi Umum Setelah mengikuti perkuliah ini, diharapkan Anda dapat memahami bentuk kanonik dan menuliskan suatu ekspresi aljabar dalam bentuk kanonik. Kompetensi

Lebih terperinci

Logika Proposisi. Adri Priadana ilkomadri.com

Logika Proposisi. Adri Priadana ilkomadri.com Logika Proposisi Adri Priadana ilkomadri.com Matematika Diskrit Apa? Cabang matematika yg mempelajari tentang obyek diskrit. Apa yang dimaksud dengan kata diskrit (discrete)? Objek disebut diskrit jika:

Lebih terperinci

Konvers, Invers dan Kontraposisi

Konvers, Invers dan Kontraposisi MODUL 5 Konvers, Invers dan Kontraposisi Represented by : Firmansyah,.Kom A. TEMA DAN TUJUAN KEGIATAN PEMELAJARAN 1. Tema Konvers, Invers dan Kontraposisi 2. Fokus Pembahasan Materi Pokok 1. Konvers, invers

Lebih terperinci

Himpunan (set) Objek di dalam himpunan disebut elemen, unsur, atau anggota.

Himpunan (set) Objek di dalam himpunan disebut elemen, unsur, atau anggota. Teori Himpunan 2011 Himpunan (set) Himpunan (set) adalah kumpulan objek-objek yang berbeda. Objek di dalam himpunan disebut elemen, unsur, atau anggota. Cara Penyajian Himpunan 1. Enumerasi Contoh 1. -

Lebih terperinci

Selamat Datang. MA 2151 Matematika Diskrit. Semester I 2008/2009

Selamat Datang. MA 2151 Matematika Diskrit. Semester I 2008/2009 Selamat Datang di MA 2151 Matematika Diskrit Semester I 2008/2009 Hilda Assiyatun & Djoko Suprijanto 1 Referensi Pustaka Kenneth H. Rosen, Discrete Mathematics and its Applications, 5 th edition. On the

Lebih terperinci

Bahan kuliah IF2120 Matematika Diskrit. Himpunan. Oleh: Rinaldi Munir. Program Studi Teknik Informatika STEI - ITB 1

Bahan kuliah IF2120 Matematika Diskrit. Himpunan. Oleh: Rinaldi Munir. Program Studi Teknik Informatika STEI - ITB 1 Bahan kuliah IF2120 Matematika Diskrit Himpunan Oleh: Rinaldi Munir Program Studi Teknik Informatika STEI - ITB 1 Definisi Himpunan (set) adalah kumpulan objek-objek yang berbeda. Objek di dalam himpunan

Lebih terperinci

BAB I H I M P U N A N

BAB I H I M P U N A N 1 BAB I H I M P U N A N Dalam kehidupan nyata, banyak sekali masalah yang terkait dengan data (objek) yang dikumpulkan berdasarkan kriteria tertentu. Kumpulan data (objek) inilah yang selanjutnya didefinisikan

Lebih terperinci

Himpunan. Definisi. Himpunan (set) adalah kumpulan objek-objek yang berbeda. Objek di dalam himpunan disebut elemen, unsur, atau anggota.

Himpunan. Definisi. Himpunan (set) adalah kumpulan objek-objek yang berbeda. Objek di dalam himpunan disebut elemen, unsur, atau anggota. Himpunan Definisi Himpunan (set) adalah kumpulan objek-objek yang berbeda. Objek di dalam himpunan disebut elemen, unsur, atau anggota. 1 Cara Penyajian Himpunan 1. Enumerasi Setiap anggota himpunan didaftarkan

Lebih terperinci

Himpunan Matematika Diskret (TKE132107) Program Studi Teknik Elektro, Unsoed

Himpunan Matematika Diskret (TKE132107) Program Studi Teknik Elektro, Unsoed Himpunan Matematika Diskret (TKE132107) Program Studi Teknik Elektro, Unsoed Iwan Setiawan Tahun Ajaran 2013/2014 Obyek-obyek diskret ada di sekitar kita. Matematika Diskret (TKE132107)

Lebih terperinci

BAB III GERBANG LOGIKA DAN ALJABAR BOOLEAN

BAB III GERBANG LOGIKA DAN ALJABAR BOOLEAN A III GERANG LOGIKA DAN ALJAAR OOLEAN 3. Pendahuluan Komputer, kalkulator, dan peralatan digital lainnya kadang-kadang dianggap oleh orang awam sebagai sesuatu yang ajaib. Sebenarnya peralatan elektronika

Lebih terperinci

PROPOSISI MATEMATIKA SISTEM INFORMASI 1

PROPOSISI MATEMATIKA SISTEM INFORMASI 1 PROPOSISI MATEMATIKA SISTEM INFORMASI 1 Logika Logika merupakan dasar dari semua penalaran (reasoning). Penalaran didasarkan pada hubungan antara pernyataan (statements). Proposisi Pernyataan atau kalimat

Lebih terperinci

Logika Proposisi 1. Definisi 1. (Proposisi) Proposisi adalah kalimat yang bernilai benar atau salah, tetapi tidak keduanya sekaligus.

Logika Proposisi 1. Definisi 1. (Proposisi) Proposisi adalah kalimat yang bernilai benar atau salah, tetapi tidak keduanya sekaligus. Logika Proposisi 1 I. Logika Proposisi Logika adalah bagian dari matematika, tetapi pada saat yang sama juga merupakan bahasa matematika. Pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, ada kepercayaan bahwa

Lebih terperinci

BAB 6 ALJABAR BOOLE. 1. Definisi Dasar. Teorema 1 MATEMATIKA DISKRIT

BAB 6 ALJABAR BOOLE. 1. Definisi Dasar. Teorema 1 MATEMATIKA DISKRIT BAB 6 ALJABAR BOOLE 1. Definisi Dasar Himpunan dan proposisi mempunyai sifat yang serupa yaitu memenuhi hukum identitas. Hukum ini digunakan untuk mendefinisikan struktur matematika abstrak yang disebut

Lebih terperinci

Logika. Arum Handini Primandari, M.Sc. Ayundyah Kesumawati, M.Si.

Logika. Arum Handini Primandari, M.Sc. Ayundyah Kesumawati, M.Si. Logika Arum Handini Primandari, M.Sc. Ayundyah Kesumawati, M.Si. Logika Matematika Kalimat Terbuka dan Tertutup Kalimat terbuka adalah kalimat yang tidak mengandung nilai kebenaran Contoh: Semoga kamu

Lebih terperinci

Selamat Datang. MA 2151 Matematika Diskrit. Semester I, 2012/2013. Rinovia Simanjuntak & Edy Tri Baskoro

Selamat Datang. MA 2151 Matematika Diskrit. Semester I, 2012/2013. Rinovia Simanjuntak & Edy Tri Baskoro Selamat Datang di MA 2151 Matematika Diskrit Semester I, 2012/2013 Rinovia Simanjuntak & Edy Tri Baskoro 1 Referensi Pustaka Kenneth H. Rosen, Discrete Mathematics and its Applications, 7 th edition, 2007.

Lebih terperinci

MATERI 2 COMBINATIONAL LOGIC

MATERI 2 COMBINATIONAL LOGIC Pengantar : :. MATERI 2 COMBINATIONAL LOGIC Rangkaian digital adalah mrp komponen perangkat keras (hardware) yang memanipulasi informasi biner. Rangkaian diimplementasikan dengan menggunakan transistor-transistor

Lebih terperinci

LOGIKA MATEMATIKA LOGIKA. Altien Jonathan Rindengan, S.Si, M.Kom

LOGIKA MATEMATIKA LOGIKA. Altien Jonathan Rindengan, S.Si, M.Kom LOGIKA MATEMATIKA LOGIKA Altien Jonathan Rindengan, S.Si, M.Kom Pendahuluan Untuk menemukan suatu gagasan baru dari informasi dan gagasan yang telah ada, diperlukan proses berpikir. Proses ini dikenal

Lebih terperinci

Definisi. Himpunan (set) adalah kumpulan objek-objek yang berbeda. Objek di dalam himpunan disebut elemen, unsur, atau anggota.

Definisi. Himpunan (set) adalah kumpulan objek-objek yang berbeda. Objek di dalam himpunan disebut elemen, unsur, atau anggota. Himpunan 1 Definisi Himpunan (set) adalah kumpulan objek-objek yang berbeda. Objek di dalam himpunan disebut elemen, unsur, atau anggota. HMIF adalah contoh sebuah himpunan, di dalamnya berisi anggota

Lebih terperinci

SILABUS MATA KULIAH MATEMATIKA DISKRIT

SILABUS MATA KULIAH MATEMATIKA DISKRIT Kode Formulir : FM-STMIK MDP-KUL-04.02/R3 SILABUS MATA KULIAH MATEMATIKA DISKRIT A. IDENTITAS MATA KULIAH Program Studi : Sistem Informasi Mata Kuliah : Matematika Diskrit Kode : SP 245 Bobot : 4 (empat)

Lebih terperinci

Matematika Komputasional. Himpunan. Oleh: M. Ali Fauzi PTIIK - UB

Matematika Komputasional. Himpunan. Oleh: M. Ali Fauzi PTIIK - UB Matematika Komputasional Himpunan Oleh: M. Ali Fauzi PTIIK - UB 1 Definisi Himpunan (set) adalah kumpulan objek-objek yang berbeda. Objek di dalam himpunan disebut elemen, unsur, atau anggota. HMIF adalah

Lebih terperinci

Selamat datang di Perkuliahan LOGIKA MATEMATIKA Logika Matematika Teori Himpunan Teori fungsi

Selamat datang di Perkuliahan LOGIKA MATEMATIKA Logika Matematika Teori Himpunan Teori fungsi Selamat datang di Perkuliahan LOGIKA MAEMAIKA Logika Matematika eori Himpunan eori fungsi Dosen : Dr. Julan HERNADI PUSAKA : Kenneth H Rossen, Discrete mathematics and its applications, fifth edition.

Lebih terperinci

DEFINISI. Himpunan (set) adalah kumpulan objekobjek yang berbeda. Objek di dalam himpunan disebut elemen, unsur, atau anggota.

DEFINISI. Himpunan (set) adalah kumpulan objekobjek yang berbeda. Objek di dalam himpunan disebut elemen, unsur, atau anggota. BAB 1 HIMPUNAN 1 DEFINISI Himpunan (set) adalah kumpulan objekobjek yang berbeda. Objek di dalam himpunan disebut elemen, unsur, atau anggota. HMTI adalah contoh sebuah himpunan, di dalamnya berisi anggota

Lebih terperinci

BAB 2. HIMPUNAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER ILHAM SAIFUDIN PROGRAM STUDI MANAJEMEN INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK. Senin, 17 Oktober 2016

BAB 2. HIMPUNAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER ILHAM SAIFUDIN PROGRAM STUDI MANAJEMEN INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK. Senin, 17 Oktober 2016 PROGRAM STUDI MANAJEMEN INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER BAB 2. HIMPUNAN ILHAM SAIFUDIN Senin, 17 Oktober 2016 Universitas Muhammadiyah Jember ILHAM SAIFUDIN MI HIMPUNAN 1 DASAR-DASAR

Lebih terperinci

LOGIKA MATEMATIKA SOAL DAN PENYELESAIAN Logika, Himpunan, Relasi, Fungsi JONG JEK SIANG Kita menjalani hidup dari apa yang kita dapatkan Tetapi kita menikmati hidup dari apa yang kita berikan Jong Jek

Lebih terperinci

JUMANTAKA Halaman Jurnal: Halaman LPPM STMIK DCI:

JUMANTAKA Halaman Jurnal:  Halaman LPPM STMIK DCI: JUMANTAKA Vol 01 No 01 (2018) PISSN: 2613-9138 EISSN : 2613-9146 JUMANTAKA Halaman Jurnal: http://jurnal.stmik-dci.ac.id/index.php/jumantaka/ Halaman LPPM STMIK DCI: http://lppm.stmik-dci.ac.id/ PENYEDERHAAN

Lebih terperinci