BAB III GAMBARAN UMUM SMA SANTA THERESIA. Pos No.2, sebuah sekolah yang didirkan oleh para biarawati Ursulin pada tahun 1960.
|
|
- Sonny Lesmana
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB III GAMBARAN UMUM SMA SANTA THERESIA III.1 Latar Belakang SMA Santa Theresia III.1.1 Sejarah SMA Santa Theresia Asal sekolah Santa Theresia adalah sekolah Santa Ursula yang berlokasi di Jalan Pos No.2, sebuah sekolah yang didirkan oleh para biarawati Ursulin pada tahun Sebagai pengikut Santa Angela Merici, para biarawati Ursulin melaksanakan misi gereja dalam karya pendidikan dengan memprioritaskan kaum wanita, ini dapat dilihat pada sekolah-sekolah Ursulin yang dimonopoli oleh kaum wanita, misalnya SMA Santa Ursula di Jalan Pos No.2. Pada perkembangannya SMA Santa Ursula sudah tidak mampu lagi menampung siswi-siswinya, karena peminatnya yang begitu banyak. Menjawab persoalan tersebut, maka pada tahun 1963 dibukalah sekolah cabang yang diberi nama SMA Santa Ursula II, yang pada waktu itu masih berlokasi di Jalan Pos No.2. Sekolah cabang ini semula hanya mempunyai dua kelas, yaitu kelas A (Sastra Budaya) dengan 33 siswi dan kelas B (IPA) dengan 42 siswa. Jumlah muridnya semakin bertambah dan menempati lokasi di Jalan Gereja Theresia No.4 Jakarta Pusat. Dengan tujuan membantu kaum wanita mendidik putra-putrinya maka pada tahun 1975, SMA Santa Ursula II mulai membuka pintunya bagi murid-murid pria, dengan tetap mengutamakan murid-murid wanita. Perbandingan jumlah murid pria dengan wanita berkisar antara 1:2. 23
2 Kepercayaan masyarakat pada sekolah ini semakin tinggi, terbukti dengan meningkatnya jumlah peminat pada sekolah ini. Karena itu timbul kebutuhan untuk mandiri. Maka dipandang perlu untuk memiliki identitas sendiri yang membedakan dengan sekolah asal. Karena letak sekolah di Jalan Gereja Thersia dan bersebelahan dengan Gereja Santa Theresia, maka dipilihlah Santa Theresia sebagai nama dan pelindung sekolah ini. III.1.2 SMA Santa Theresia Kini Sejak berlakunya kurikulum tahun 1994 maka sekolah yang memiliki gedung berlantai 2 serta berdiri diatas lahan seluas ± 18,730 m2 dan bangunan seluas ± 2,735 m2 ini berubah menjadi SMU Santa Theresia, namun pada tahun 2004, masa-masa awal dimulainya Kurikulum 2004 Berbasis Kompetensi, nama sekolah ini menjadi SMA Santa Theresia kembali. Pada usianya ke 40th SMA Santa Theresia terus berjuang untuk meningkatkan prestasinya baik intelektual maupun kepribadian setiap individunya. Tahun SMA Santa Theresia telah menamatkan siswa-siswi jurusan IPA dan IPS. Ajaran Santa Theresia telah menggunakan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), dengan menggunakan semester. Saat ini, SMA Santa Theresia menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Daya tampung sekolah saat ini adalah: Kelas I, berjumlah 5 kelas dengan total siswa 172 anak. Kelas II IPA berjumlah 3 kelas dengan total siswa 97 anak. Kelas II IPS berjumlah 3 kelas dengan total siswa 65 anak. 24
3 Kelas III IPA berjumlah 2 kelas dengan total siswa 61 anak. Kelas III IPS berjumakh 3 kelas dengan total siswa 75 anak. III.1.3 Profil Sekolah Nama sekolah : SMA Santa Theresia Alamat : Jl. H. Agus Salim No. 75 Gondangdia, Menteng Jakarta Pusat Telp : sma@theresia.jkt.sch.id Daerah : Perkotaan Status sekolah : Swasta Akreditas : B No. NPSN : No. NSS : Tanggal pendirian : 12/10/1965 Status pemilikan : Yayasan Nama Yayasan : Ananta Bhakti Lembaga pembina : Ursulin Jumlah guru : 37 orang Jumlah karyawan : 21 orang 25
4 Jumlah siswa tahun Jumlah siswa tahun Jumlah siswa tahun : 491 orang : 496 orang : 492 orang Jumlah siswa baru tahun : 163 orang Jumlah siswa baru tahun : 180 orang Jumlah murid baru tahun : 172 orang III.2 Visi dan Misi III.2.1 Visi Pendidikan Ursulin Pendidikan Ursulin yang diterapkan oleh Yayasan Ananta Bhakti berakar pada tradisi dab inovasi yang dimulai sejak tahun 1533 oleh Angela Merici di Brescia-Italia. Pendidikan Ursulin yang diselenggarakan di Yayasan Ananta Bhakti mengacu pada nilai-nilai pokok berikut: a. Pendidikan untuk hasil yang terbaik b. Pernghargaan kepada setiap individu c. Pengembangan manusia seutuhnya: fisik, mental, spiritual, dan sosial d. Pengembangan kreativitas e. Non diskriminatif Yang dilaksanakan dalam semangat SERVIAM Aku Mau Melayani. Secara ringkas, seluruh kegiatan sekolah terarah pada pengembangan manusia seutuhnya melalui pendidikan yang berkesinambungan. Proses pendidikan dimaksudkan bagi pembentukan setiap pribadi menuju kepenuhan hidup. 26
5 III.2.2 Misi Pendidikan Ursulin Misi pendidikan Ursulin yang diterapkan oleh Yayasan Ananta Bhakti adalah: 1. Menyelenggarakan pendidikan umum TK, SD, SLTP, SMA Santa Theresia yang terbuka bagi generasi muda dari segala lapisan masyarakat. 2. Menjadi mitra pemerintah menyediakan kesempatan mendapatkan pendidikan dalam rangka mencerdaskan bangsa. 3. Membentuk komunitas pendidikan yang terdiri dari peserta didik, orangtua peserta didik, pelayan didik, dan lingkungan berdasarkan nilai2 Kristiani dan pendidikan humaniora: a. Kasih akan Allah dan sesama b. Persaudaraan sejati c. Keberanian memperjuangkan nilai-nilai luhur d. Pengharapan kepada setiap makhluk dan alam semesta III.3 Sistem Penilaian SMA Santa Theresia Tahun Pelajaran 2008/2009 Sistem penilaian yang berlaku pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMA Santa Theresia meliputi ranah kognitif (PKK), ranah psikomotorik (praktik) dan ranah afektif (sikap dan minat). III.3.1 Penilaian Ranah Koqnitif Ranah koqnitif berhubungan dengan kemampuan berpikir yang meliputi: kemampuan menghafal, memahami, mengaplikasikan, menganalisis, mensintesis dan mengevaluasi. 27
6 III Perhitungan Nilai Rapor ( Tengah Semester dan Semester) NR = 3RUH + 1RT+2RUB 6 Keterangan: NR : Nilai Rapor RUH : Rata-rata nilai Ulangan Harian RT : Rata-rata nilai Tugas RUB : Rata-rata nilai Ulangan Blok 1. Nilai dinyatakan dalam bentuk bilangan bulat dengan rentang (angka 1-4 dibelakang koma dibulatkan kebawah, angka 5-9 dibelakang koma dibulatkan keatas). 2. Perhitungan Nilai Rata-rata Ulangan Harian untuk Tim Guru Bidang Studi, dirumuskan: RUH= A.RUH1+B.RUH2 A+B Keterangan : A = jumlah jam mengajar / minggu guru 1 B = jumlah jam mengajar / minggu guru 2 RUH 1 = rata-rata nilai ulangan harian guru 1 RUH 2 = rata-rata nilai ulangan harian guru 2 28
7 III Kriteria Kenaikan Kelas Penjurusan 1. Kenaikan Kelas X ke Kelas X1 a. Rata-rata nilai semua pelajaran dalam rapor semester ganjil dan semester genap (kumulatif) 67 b. Nilai minimum dalam rapor 50 pada semester ganjil dan genap c. Maksimum memiliki nilai tidak tuntas pada 3 mata pelajaran di semester genap dan bukan mata pelajaran jurusan yang akan diambil. d. Memenuhi syarat penjurusan 2. Penjurusan IPS Nilai pada mata pelajaran Ekonomi, Sosiologi, Sejarah, dan Geografi pada semester genap harus mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). 3. Penjurusan IPA a. Rata-rata nilai pada pelajaran Matematika, Fisika, Kimia, dan Biologi pada semester ganjil dan semester genap (kumulatif) 66 b. Boleh memiliki nilai minimal 60 pada 2 mata pelajaran jurusan di semester ganjil c. Nilai pada mata pelajaran Matematika, Fisika, Kimia dan Biologi pada semester genap harus mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 4. Kenaikan kelas XI ke XII 1) Jurusan IPA a. Rata-rata nilai untuk semua pelajaran jurusan dalam rapor semester ganjil dan semester genap (kumulatif) 66 b. Rata-rata nilai semua pelajaran dalam rapor semester ganjil dan semester genap (kumulatif) 68 29
8 c. Nilai minimum dalam rapor 50 pada semester ganjil dan semester genap d. Maksimum memiliki nilai tidak tuntas pada 3 mata pelajaran dan bukan pada mata pelajaran jurusan di semester genap 2) Jurusan IPS a. Rata-rata nilai untuk semua pelajaran jurusan dalam rapor semester ganjil dan semester genap (kumulatif) 65 b. Rata-rata nilai semua pelajaran dalam rapor semester ganjil dan semester genap (kumulatif) 67 c. Nilai minimum dalam rapor 50 pada semester ganjil dan semester genap d. Maksimum memiliki nilai tidak tuntas pada 3 mata pelajaran dan bukan pada mata pelajaran jurusan di semester genap III.3.2. Penilaian Ranah Psikomotorik Tes psikomotorik adalah tes untuk mengukur penampilan atau kinerja (performance) yang telah dikuasai siswa. Kriteria Kenaikan Kelas 1. Nilai dalam rapor semester genap harus mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 2. Rata-rata nilai dalam rapor semester ganjil dan genap (kumulatif) harus mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) III.3.3 Penilaian Ranah Afektif Komponen afektif ikut menentukan keberhasilan belajar peserta didik. Paling tidak ada dua komponen yang diukur, yaitu sikap dan minat terhadap satu pelajaran. Tentu diharapkan sikap peserta didik terhadap semua pelajaran positif sehingga akan 30
9 timbul minta belajar atau mempelajarinya. Peserta didik yang memiliki minat pada pelajaran tertentu diharapkan prestasi belajarnya meningkat secara optimal. Guru memiliki tugas untuk membangkitkan minat, hal ini akan meningkatkan minat peserta didik terhadap pelajarannya. Dengan demikian akan terjadi usaha untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran. Indikator-indikator Dalam Penilain Ranah Afektif 1. Bersikap jujur dan bertanggung jawab pada saat ulangan dan dalam mengerjakan tugas 2. Mengikuti kegiatan pembelajaran dengan antusias dan memotivasi teman untuk membuat hal yang sama 3. Menggunakan waktu secara tepat baik di dalam maupun di luar kelas 4. Berusaha untuk selalu tepat waktu dalam menyelesaikan tugas maupun hal-hal lainnya 5. Memiliki sikap positif dalam bidang akademik 6. Mempersiapkan segala sesuatu dengan sistematis dan membawa peralatan yang dibutuhkan untuk kegiatan sekolah 7. Menjaga suasana kelas sehingga kegiatan pembelajaran dapat berlangsung dengan baik Skala Penilaian: A = memenuhi semua kriteria B = memenuhi 5 kriteria Keterangan : A = amat baik B = baik 31
10 CATATAN: Hasil belajar ranah kognitif,psikomotorik dan afektif tidak dijumlahkan karena dimensi yang diukur berbeda. Masing masing dilaporkan dan memiliki makna yang penting. Keberhasilan belajar setiap peserta didik harus memperhatikan dua ranah yaitu : kognitif dan psikomotorik, sedangkan untuk ranah afektif merupakan tambahan informasi tentang kondisi peserta didik yang berkaitan dengan minat, sikap, kerajinan atau disiplin. III.4 Penyelenggaraan Pendidikan III.4.1 Jam Belajar 1. Senin- kamis : Pkl Jumat : Pkl Sabtu : Pkl III.4.2 Sarana Penunjang Pendidikan 1. Ruang belajar sebanyak 16 ruang Terdiri dari kelas X sebanyak 5 ruang, kelas XI sebanyak 6 ruang (kelas IPA sebanyak 3 ruang dan IPS sebanyak 3 ruang), kelas XII sebanyak 5 ruang (kelas IPA sebanyak 2 ruang dan IPS sebanyak 3 ruang). 2. Perpustakaan 3. Lab Bahasa, Lab Komputer, Lab Fisika, Lab Kimia, Lab Biologi, Lab IPS 4. Media pembelajaran: LCD, slide projektor 5. Lapangan olahraga 32
11 III.5 Proses Belajar Mengajar III.5.1 Struktur Organisasi Organisasi adalah kumpulan orang, pembagian kerja, dan sistem kerja sama, sistem hubungan atau sistem sosial. Struktur organisasi adalah hubungan formal antar kelompok dan individu dalam organisasi. Struktur organisasi merupakan pedoman penting bagi para pegawai untuk melaksanakan tugas secara efektif. Struktur organisasi menjelaskan dan mengkomunikasikan jenis tanggung jawab dan kekuasaan dalam organisasi, dan membantu pimpinan dalam mengkoordinasikan seluruh kegiatannya. Gambar struktur organisasi SMA Santa Theresia: Gambar III.1 STRUKTUR ORGANISASI SMA SANTA THERESIA TAHUN PELAJARAN 2008/2009 Ketua Yayasan Ananta Bhakti Kepala Sekolah Tata Usaha BP & BK Perpustakaan Wakasek Kurukulum Wakasek Kesiswaan Wakasek Humas Sarana & Prasarana Ketertiban dan Keamanan Pembina OSIS Pembina Tata Tertib Pembina Kegiatan Guru Piket X-1 X-2 X-3 X-4 X-5 XI IPA-1 XI IPA-2 XI IPA-3 XI IPS-1 XI IPS-2 XI IPS-3 XII IPA-1 XII IPA-2 XII IPS-1 XII IPS-2 XII IPS-3 Dewan Guru Siswa 33
12 III.5.2 Uraian Pekerjaan Berdasarkan pada Buku Petunjuk Adminstrasi Sekolah Menengah Umum, Depdikbud, Dirjen Dikdasmen, Direktorat Sarpras, Jakarta, , uraian pekerjaan para pemegang jabatan pada struktur organisasi SMA Santa Theresia adalah: 1. Kepala Sekolah Kepala sekolah berfungsi dan bertugas sebagai edukator, manajer, administrator, supervisor, leader, inovator dan motivator. 2. Komite Sekolah Membina dan menghimpun potensi warga sekolah dalam rangka mendukung penyelenggaraan sekolah yang berkualitas. 3. Kepala Urusan Tata Usaha / Wakabid Tata Usaha Menyusun program tata usaha sekolah, mengurus administrasi ketenagaan dan siswa, membina dan pengembangan karier pegawai tata usaha sekolah, menyusun administrasi perlengkapan sekolah, menyusun dan penyajian data/statistik sekolah, mengkoordinasikan dan melaksanakan K6, membuat laporan kegiatan tata usaha. 4. Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum Menyusun program pengajaran, pembagian tugas guru dan jadwal pelajaran, jadwal ulangan/evaluasi, kriteria kenaikan/ketidaknaikan/kelulusan, mengarahkan pembuatan satpel, membina lomba akademis, dan MGMP. 5. Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan Menyusun program pembinaan OSIS, melaksanakan pembimbingan dan pengarahan kegiatan OSIS, melaksanakan koordinasi K6, pemilihan siswa 34
13 teladan/penerima beasiswa, mutasi siswa, program ekstra kurikuler, membuat laporan kegiatan kesiswaan secara berkala. 6. Wakil Kepala Sekolah Bidang sarana Menyusun rencana kebutuhan sarana dan prasarana, mengkoordinasikan pendayagunaan sarana dan prasarana, pengelola pembiayaan alat-alat pengajaran, dan menyusun laporan pelaksanaan urusan sarana dan prasarana secara berkala. 7. Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas Mengatur dan menyelenggarakan hubungan sekolah dengan orang tua/wali siswa, membina hubungan antar sekolah, komite sekolah, lembaga dan instansi terkait, dan membuat laporan pelaksanaan hubungan masyarakat secara berkala. III.6 Pengolahan Nilai Siswa pada SMA Santa Theresia Pengolahan nilai siswa pada SMA Santa Theresia terdiri dari beberapa tahap, yaitu: 1. Perolehan Nilai Tugas Nilai tugas siswa diperoleh berdasarkan hasil kerja para siswa dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh tiap guru mata pelajaran. Tugas yang diberikan antara lain, tugas kelompok dan tugas mandiri.setiap nilai tugas akan dicatat oleh masing-masing guru mata pelajaran. Standar maksimal pemberian tugas pada SMA Santa Theresia sebanyak lima kali dalam satu semester. 2. Perolehan Nilai Ulangan Nilai ulangan diperoleh berdasarkan hasil ulangan yang diadakan oleh guru tiap mata pelajaran. Jadwal ulangan di ditentukan oleh guru masing-masing 35
14 mata pelajaran. Nilai ulangan yang diperoleh tiap siswa merupakan hasil kerja sendiri. Pemberian Ulangan Harian pada SMA Santa Theresia maksimal delapan kali dalam satu semester. 3. Perolehan Nilai Ulangan Blok Ulangan Blok diadakan dua kali dalam satu semester. Nilai yang diperoleh dari ulangan blok memiliki pengaruh yang besar untuk memperoleh nilai rapor. Dalam Ulangan Blok terdapat kriteria ketuntasan. Kriteria ketuntasan adalah nilai minimum yang harus dicapai oleh setiap siswa pada setiap mata pelajaran. Ketentuan nilai minimum tersebut berbeda-beda tiap mata pelajaran. Jika nilai ulangan blok yang diperoleh siswa kurang dari kriteria ketuntasan, siswa wajib mengikuti remedial. 4. Penghitungan Nilai Rapor Menghitung nilai rata-rata dari nilai tugas, nilai ulangan harian, dan ulangan blok, kemudian memasukknya pada rumus penghitungan nilai rapor, yaitu: NR = 3RUH + 1RT+2RUB 6 RUH : Rata-rata nilai Ulangan Harian RT : Rata-rata nilai Tugas RUB : Rata-rata nilai Ulangan Blok 36
15 Menurut O Brien, sistem memiliki tiga komponen dasar yang saling berinteraksi: Input : a. Nilai Tugas b. Nilai Ulangan Harian c. Nilai Ulangan Blok Proses : Pengolahan nilai rapor secara manual Output : Rapor 37
BAB I. Pendahuluan. Dalam kehidupan sehari-hari kita berkomunikasi dan berinteraksi dengan
BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari kita berkomunikasi dan berinteraksi dengan sesama manusia menggunakan bahasa. Seiring dengan perkembangan dan perubahan jaman, bahasa menjadi
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH. saat itu SMA Negeri 14 Surabaya belum mempunyai gedung sendiri dan
BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH 2.1 Sejarah Umum SMA Negeri 14 Surabaya SMA Negeri 14 Surabaya berdiri pada tanggal 8 Oktober 1981. Pada saat itu SMA Negeri 14 Surabaya belum mempunyai gedung sendiri dan
Lebih terperinciPENYUSUNAN LAPORAN HASIL BELAJAR (LHB) PESERTA DIDIK SMA
PENYUSUNAN LAPORAN HASIL BELAJAR (LHB) PESERTA DIDIK SMA Departemen Pendidikan Nasional LAPORAN HASIL BELAJAR (LHB) Setiap akhir semester, guru menelaah hasil pencapaian belajar setiap peserta didik (semua
Lebih terperinciPROGRAM KERJA KEPALA SEKOLAH
PROGRAM KERJA KEPALA SEKOLAH SMA NEGERI 1 NGRAYUN T.P. 2013/2014 Kepala Sekolah berfungsi dan bertugas sebagai Edukator, Manajer, Administrator, Supervisor, Lider, Inovator, Motivator (EMASLIM). 1. Kepala
Lebih terperinciDepartemen Pendidikan Nasional. Sosialisasi KTSP
Departemen Pendidikan Nasional PENYUSUNAN LAPORAN HASIL BELAJAR (LHB) PESERTA DIDIK SD/MI LAPORAN HASIL BELAJAR (LHB) Setiap akhir semester, guru menelaah hasil pencapaian belajar setiap peserta didik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Peraturan akademik ini disusun untuk meningkatkan kualitas layanan pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan di SMA Negeri 1 Pare.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-undang RI No. 20 tahun 2003 dan peraturan pemerintah RI No. 19 tahun 2005 mengamanatkan; Setiap satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah wajib
Lebih terperinciPERATURAN AKADEMIK SMA NEGERI 1 WARUNGKIARA TAHUN PELAJARAN 2010 /2011. Digunakan untuk kalangan sendiri SMA NEGERI 1 WARUNGKIARA
PERATURAN AKADEMIK SMA NEGERI 1 WARUNGKIARA TAHUN PELAJARAN 2010 /2011 Digunakan untuk kalangan sendiri SMA NEGERI 1 WARUNGKIARA Jl. Palabuhanratu Km.29 Desa/Kec.Warungkiara Telp/Fax (0266)320248 Website:
Lebih terperinciKRITERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM)
KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL () KELAS X 3 Bahasa Indonesia 65 B 5 Matematika 60 B 6 Fisika 60 B 7 Biologi 60 B 8 Kimia 60 B 9 Sejarah 65 B 10 Geografi 65 B 11 Ekonomi 65 B 12 Sosiologi 65 B 13 Kesenian
Lebih terperinciPERATURAN AKADEMIK SMA NEGERI 1 PARE
PERATURAN AKADEMIK SMA NEGERI 1 PARE BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Latar Belakang Undang-undang RI No. 20 tahun 2003 dan peraturan pemerintah RI No. 19 tahun 2005 mengamanatkan; Setiap satuan pendidikan
Lebih terperinciDAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 1 B. TUJUAN 1 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 1 D. UNSUR YANG TERLIBAT 2 E. REFERENSI 2 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 3
DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 1 B. TUJUAN 1 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 1 D. UNSUR YANG TERLIBAT 2 E. REFERENSI 2 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 3 G. URAIAN PROSEDUR KERJA 5 LAMPIRAN 1 : ALUR PROSEDUR KERJA PENYUSUNAN
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM INSTITUSI. 2.1 Profil & Sejarah Singkat SMA Kristen Kalam Kudus Surabaya. Tuhan turut campur tangan memberkati program ini.
BAB II GAMBARAN UMUM INSTITUSI 2.1 Profil & Sejarah Singkat SMA Kristen Kalam Kudus Surabaya Kristus adalah Kepala Jemaat, Tuhan adalah Gembala Yang Agung. Untuk menanggapi Amanat Agung Gerejawi, jemaat
Lebih terperinciBAB 3 GAMBARAN UMUM RESPONDEN
BAB 3 GAMBARAN UMUM RESPONDEN 3.1 Profil Responden 3.1.1 Sejarah Singkat SMP Negeri 127 Jakarta terletak di Jl. Raya Kebon Jeruk No. 126 A, Kecamatan Kebon Jeruk, Kota Jakarta Barat, Propinsi DKI Jakarta.
Lebih terperinciBAB II SMA NEGERI 2 MEDAN
BAB II SMA NEGERI 2 MEDAN A. Sejarah Ringkas SMA Negeri 2 Medan SMA Negeri 2 Medan telah melalui banyak hal hingga menjadi salah satu sekolah yang membanggakan saat ini. Awalnya pada tahun 1950 berdirilah
Lebih terperinci1. Menyiapkan format pembelajaran yang dibutuhkan Guru Mata Pelajaran
1. WAKASEK URUSAN KURIKULUM A. PROGRAM UMUM 1. Menyiapkan format pembelajaran yang dibutuhkan Guru Mata Pelajaran 2. Membantu kepala sekolah mengurus kegiatan kurikulum intrakurikuler dan ekstrakurikuler
Lebih terperinciPERATURAN AKADEMIS SMA NEGERI 2 MADIUN TAHUN PELAJARAN 2011/2012. C. Landasan
PERATURAN AKADEMIS SMA NEGERI 2 MADIUN TAHUN PELAJARAN 2011/2012 A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Undang-undang RI No. 20 tahun 2003 dan peraturan pemerintah RI No. 19 tahun 2005 mengamanatkan ; setiap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan primer dalam kehidupan manusia. Tanpa pendidikan dunia ini tidak ada apa-apanya, karena semua berasal dari pendidikan. Pendidikan
Lebih terperinciURAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI JABATAN DI SMA NEGERI 1 BOGOR
URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI JABATAN DI SMA NEGERI 1 BOGOR 1) Kepala Sekolah Kepala sekolah berfungsi dan bertugas sebagai Edukator, Manajer, Administrator, dan Supervisor (EMAS) a. Kepala Sekolah selaku
Lebih terperinciPERATURAN SMA NEGERI 1 KARANGANYAR Nomor : 800/ 303 /2010
PEMERINTAH KABUPATEN KEBUMEN DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAH RAGA SMA NEGERI 1 KARANGANYAR Jalan Kemakmuran 51 Telp. (0287) 551094 Karanganyar KEBUMEN 54364 Nomor : 800/ 303 /2010 Tentang PERATURAN AKADEMIK
Lebih terperinciDAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 144 B. TUJUAN 144 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 144 D. UNSUR YANG TERLIBAT 145 E. REFERENSI 145 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 145
DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 144 B. TUJUAN 144 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 144 D. UNSUR YANG TERLIBAT 145 E. REFERENSI 145 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 145 G. URAIAN PROSEDUR KERJA 149 LAMPIRAN 1 : ALUR PROSEDUR
Lebih terperinciLAMPIRAN. Berikut adalah lampiran pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada sekolah SMA. Santa Patricia berdasarkan metode penelitian wawancara.
L1 LAMPIRAN Berikut adalah lampiran pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada sekolah SMA Santa Patricia berdasarkan metode penelitian wawancara. Wawancara ini diikuti oleh kepala sekolah serta kelompok
Lebih terperinciKURIKULUM SMA NEGERI 1 KARTASURA TAHUN PELAJARAN 2013 / 2014 DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SUKOHARJO SMA NEGERI 1 KARTASURA
KURIKULUM SMA NEGERI 1 KARTASURA TAHUN PELAJARAN 2013 / 2014 Peraturan Akademik DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SUKOHARJO SMA NEGERI 1 KARTASURA : Jl. Raya Solo Jogya Km 13, Pucangan, Kartasura, ( 0271 ) 780593
Lebih terperinciDAFTAR HADIR A. LATAR BELAKANG 1 B. TUJUAN 1 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 1 D. UNSUR YANG TERLIBAT 2 E. REFERENSI 2 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 2
DAFTAR HADIR A. LATAR BELAKANG 1 B. TUJUAN 1 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 1 D. UNSUR YANG TERLIBAT 2 E. REFERENSI 2 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 2 G. URAIAN PROSEDUR KERJA 5 LAMPIRAN 1 : ALUR PROSEDUR KERJA PENYUSUNAN
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI SMAN 10 TANGERANG Sejarah Berdirinya SMAN 10 Tangerang Seiring dengan otonomi daerah yang digulirkan pemerintah pusat maka
20 BAB II DESKRIPSI SMAN 10 TANGERANG 2.1. Sejarah Berdirinya SMAN 10 Tangerang Seiring dengan otonomi daerah yang digulirkan pemerintah pusat maka kota Tangerang berbenah terutama dalam bidang pendidikan
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM OBJEK STUDI
BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK STUDI 2.1. Sejarah Umum Sekolah SMP Negeri 7 Medan pada awal mulanya merupakan sekolah dasar cina yang secara historis tidak jelas keberadaan tahun pendiriannya. Pada tahun 1964
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA KENDARI DINAS PENDIDIKAN NASIONAL
A. PENILAIAN KELAS X PEMERINTAH KOTA KENDARI DINAS PENDIDIKAN NASIONAL SMA NEGERI 1 KENDARI Jln. Mayjen Soetoyo No.102 Telp/Fax : (0401) 3121 814 - NPSN 40402619, NSS 300123010102 Web-site : www.sman1kendari.sch.id,
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. SHAFTA adalah kepanjangan dari Shidiq, Amanah, Fathonah dan Tabligh
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Profil SMA SHAFTA Surabaya SHAFTA adalah kepanjangan dari Shidiq, Amanah, Fathonah dan Tabligh yang diambil dari empat sifat Rosul yang artinya: SHIDIQ : Membentuk
Lebih terperinciSMP NEGERI 1 SEMARAPURA Jalan Teratai, Semarapura Kelod, Klungkung Website:
PERATURAN AKADEMIK SMP NEGERI 1 SEMARAPURA TAHUN PELAJARAN 2016 /2017 Digunakan untuk kalangan sendiri SMP NEGERI 1 SEMARAPURA Jalan Teratai, Semarapura Kelod, Klungkung Email: smpsatusemarapura@ymail.com
Lebih terperinciBAB 3 ANALISA SISTEM BERJALAN. 3.1 Kerangka Berpikir. Gambar 3.1 Kerangka Berpikir
BAB 3 ANALISA SISTEM BERJALAN 3.1 Kerangka Berpikir Gambar 3.1 Kerangka Berpikir 48 49 3.2 Gambaran Perusahaan 3.2.1 Sejarah Singkat Perusahaan SMP Negri 5 sebelumnya adalah sebuah Asrama Belanda, kemudian
Lebih terperinciBAB II HASIL SURVEY. dan Kebudayaan No. 0296/0/1978, SMP Negeri 39 Surabaya dibangun di atas tanah
BAB II HASIL SURVEY 2.1 Gambaran Umum SMP Negeri 39 Surabaya Berdasarkan program pengembangan dan atas prakarsa Menteri pendidikan dan Kebudayaan No. 0296/0/1978, SMP Negeri 39 Surabaya dibangun di atas
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Uraian Tentang Perusahaan 2.1.1 Sejarah SMA Negeri 1 Pandaan SMA Negeri 1 Pandaan berdiri pada tahun 1974 dengan nama SMPP (Sekolah Menengah Persiapan Pembangunan).
Lebih terperinci1) Identitas Sekolah
BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI Kegiatan PPL dilaksanakan dalam rangka mengimplementasikan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pengabdian masyarakat sehingga kegiatan PPL ini harus senantiasa
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. Dunia pendidikan di indonesia sudah berkembang sejak dahulu dan
BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Organisasi Dunia pendidikan di indonesia sudah berkembang sejak dahulu dan mengalami banyak sekali perkembangan. Banyak sekolah yang mulai berdiri dan menyatakan
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM SMAK ST. AUGUSTINUS NGANJUK
BAB II GAMBARAN UMUM SMAK ST. AUGUSTINUS NGANJUK 2.1 Sejarah SMAK St. Augustinus Nganjuk Nganjuk, 2 Januari 1975 berdiri secara resmi SMA Katolik dengan nama St. Augustinus sebagai filial SMA Katolik St.
Lebih terperinciLAMPIRAN HASIL WAWANCARA
LAMPIRAN HASIL WAWANCARA Berikut ini merupakan tabel hasil wawancara yang dilakukan dengan Bapak Lelono Broto selaku Kepala Sekolah SMP Providentia, Bapak Halus selaku Pegawai Administrasi, dan Bapak Eko
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. kemudian di tahun 2008 dialih fungsikan menjadi Sekolah. Pada tahun 2008
BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3. 1 Sejarah Perusahaan Sebelumnya SMKN 7 Tangerang adalah sebuah tanah kosong, kemudian di tahun 2008 dialih fungsikan menjadi Sekolah. Pada tahun 2008 resmi dijadikan
Lebih terperinciDAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 144 B. TUJUAN 144 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 144 D. UNSUR YANG TERLIBAT 144 E. REFERENSI 145 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 145
DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 144 B. TUJUAN 144 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 144 D. UNSUR YANG TERLIBAT 144 E. REFERENSI 145 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 145 G. URAIAN PROSEDUR KERJA 148 LAMPIRAN 1 : ALUR PROSEDUR
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH. School, yaitu Kelompok Bermain, Taman Kanak-kanak, dan juga Sekolah Dasar
BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH 2.1 Sejarah Sekolah Sayang School adalah merupakan sebuah lembaga pendidikan yang berdiri sejak tanggal 12 April 2013 dibawah naungan Yayasan Dharma Mulia. Sejak awal didirikan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah. Bimbingan Konseling yang dilaksanakan atau dipraktekan sebagai upaya untuk membantu individu-individu yang memerlukan bantuan diperlukan adanya berbagai persiapan-persiapan
Lebih terperinciBIDANG KURIKULUM (www.sman48-jkt.sch.id) Sugiyanta (SMAN 48 Jakarta) /
BIDANG KURIKULUM (www.sman48-jkt.sch.id) Sugiyanta (SMAN 48 Jakarta) sgifis48@gmail.com 08128533491/0817804183 Tujuan Umum : Mewujudkan Visi dan Misi SMAN 48 Tujuan Khusus : Meningkatkan Pencapaian Kompetensi
Lebih terperinciSURAT KEPUTUSAN KEPALA SMK NEGERI 1 BLITAR Nomor : 420 / 631.a / / 2017
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 BLITAR Jl. Kenari No. 30 Telp./Fax. (0342) 801947 e-mail : info@smkn1blitar.sch.id BLITAR 66134 SURAT KEPUTUSAN KEPALA
Lebih terperinciBAB 3 GAMBARAN UMUM RESPONDEN. SMA Negeri 87 didirikan tahun Semula berlokasi di Jalan Ulujami Raya
BAB 3 GAMBARAN UMUM RESPONDEN 3.1 Profil Responden 3.1.1 Sejarah Singkat SMA Negeri 87 didirikan tahun 1986. Semula berlokasi di Jalan Ulujami Raya Pesanggrahan Jakarta Selatan., yang sekarang ditempati
Lebih terperinci1. PELAKSANAAN PROSES PEMBELAJARAN - Proses Pembelajaran dilaksanakan dalam satu tahun pelajaran. - Satu tahun pelajaran dilaksanakan dalam 2
Pengertian ; Peraturan akademik adalah seperangkat aturan yang harus dipatuhi dan dilaksanakan oleh semua komponen sekolah yang terkait dalam pelaksanaan rencana kerja sekolah bidang kurikulum dan kegiatan
Lebih terperinciPembuatan Sistem Administrasi SMU Katolik X Sidoarjo
Pembuatan Sistem Administrasi SMU Katolik X Sidoarjo Silvia Rostianingsih, Alfred Giovanni Sugianto, Liliana Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto
Lebih terperinciBAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 Latar Belakang
BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Latar Belakang Undang-undang RI No. 20 tahun 2003 dan peraturan pemerintah RI No. 19 tahun 2005 mengamanatkan; Setiap satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini kemajuan perekonomian bangsa ditambah dengan perkembangan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini kemajuan perekonomian bangsa ditambah dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah meningkatkan kesadaran berbagai pihak seperti pemerintah,
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Kecamatan Taman Kabupaten Sidoarjo, Provinsi Jawa Timur. SMA
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah SMA Muhammadiyah 1 Taman Sekolah Menengah Atas Muhammadiyah 1 Taman adalah Sekolah Menengah Atas Swasta yang bertempat di Jalan Raya Ketegan No 35 Sepanjang
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. Sekolah Athalia merupakan sebuah sekolah yang didirikan oleh Ibu
BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Sekolah Athalia merupakan sebuah sekolah yang didirikan oleh Ibu Charlotte K. Priatna pada tahun 1995. Yang dimana pertama kalinya didirikan dalam bentuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI Kegiatan PPL dilaksanakan dalam rangka mengimplementasikan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu
BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI Kegiatan PPL dilaksanakan dalam rangka mengimplementasikan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pengabdian masyarakat sehingga kegiatan PPL ini harus senantiasa
Lebih terperinciBAB II HASIL SURVEY. enam kelas IPA dan tujuh kelas IPS. SMAN 1 Driyorejo memiliki fasilitas ruang
BAB II HASIL SURVEY 2.1 Gambaran Umum SMAN 1 Driyorejo SMAN 1 Driyorejo beralamat di Jl. Raya Tenaru-Gresik. Saat ini SMAN 1 Driyorejo terdapat kurang lebih sekitar 1680 siswa yang terbagi menjadi beberapa
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Gambaran Umum SMAK Untung Suropati Sidoarjo. siswa untuk memperoleh prestasi di sekolah maupun di luar sekolah.
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Gambaran Umum SMAK Untung Suropati Sidoarjo SMAK Untung Suropati Sidoarjo beralamat di Jln Untung Suropati No 33. terhitung tanggal 1 September 2012 SMAK Untung Suropati
Lebih terperinciIntroduction. Nursyamsuddin
Oleh Nursyamsuddin Introduction Lahir di Purwakarta, 7 Oktober 1967 SD, SMP, SMA di Purwakarta S-1 Fisika di Jakarta S-2 Magister Manajemen dan Magister Pendidikan di Jakarta Berkeluarga; 2 orang putra
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kegiatan belajar mengajar merupakan kegiatan yang paling pokok dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar merupakan kegiatan yang paling pokok dalam proses pendidikan di sekolah, untuk mengembangkan potensi peserta didik. Keberhasilan kegiatan
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM SMP NEGERI 5 SIDOARJO
1 BAB II GAMBARAN UMUM SMP NEGERI 5 SIDOARJO 2.1 Sejarah SMP Negeri 5 Sidoarjo Pada tahun 1955 di jantung kota Sidoarjo, berlokasi di sebelah barat pendopo Bupati Sidoarjo Jalan Sultan Agung (sekarang
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA SERANG DINAS PENDIDIKAN
SURAT KEPUTUSAN KEPALA NOMOR : 422 / 042 / SMPN 19 Tentang PERATURAN AKADEMIK A. PELAKSANAAN PROSES PEMBELAJARAN 1. Proses Pembelajaran dilaksanakan dalam tahun pelajaran. 2. Satu Tahun Pelajaran dibagi
Lebih terperinciLAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS
LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG PENJUMLAHAN BILANGAN BULAT PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE DEMONSTRASI DENGAN PEMANFAATAN MEDIA KELAS IV SD NEGERI NGEPUNGROJO
Lebih terperinciDIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1
PANDUAN PENYUSUNAN KTSP DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1 LANDASAN UU No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Permendiknas No.
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI
BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI 2.1 SEJARAH SMA MUHAMMADIYAH 1 TAMAN SIDOARJO Berawal dari Banyaknya lulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP) khususnya putra-putri warga Muhammadiyah Sepanjang yang ingin melanjutkan
Lebih terperinciPENYUSUNAN KTSP. Sosialisasi KTSP 1
PENYUSUNAN KTSP Sosialisasi KTSP 1 LANDASAN UU No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Permendiknas No. 22/2006 tentang Standar Isi
Lebih terperinciDAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 1 B. TUJUAN 1 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 1 D. UNSUR YANG TERLIBAT 2 E. REFERENSI 2 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 2
DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 1 B. TUJUAN 1 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 1 D. UNSUR YANG TERLIBAT 2 E. REFERENSI 2 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 2 G. PROSEDUR KERJA 4 LAMPIRAN 1 : ALUR PROSEDUR KERJA PENYUSUNAN
Lebih terperinciBAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA
BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Lokasi Penelitian 1. Sejarah Singkat Berdirinya SD Muhammadiyah 6 SD Muhamadiyah 6 beralamat di Jl. Kelayan B Timur Gg. Baja Desa Kelayan Timur kecamatan
Lebih terperinciBAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. pada tahun 1942, setelah beliau selesai belajar di pesantren Allanah Cianjur.
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Adapun prmbahasan mengenai Objek Penelitian dapat dilihat pada penjelasan di bawah ini. 3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaaan Cikal bakal Yayasan Darul
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH
BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH 2.1 Sejarah Sekolah Dasar ABC Sekolah Dasar ABC merupakan salah satu jenis sekolah dasar islam terpadu yang berdiri pada Bulan Juli tahun 2007 di Medan. Pada awalnya, sekolah
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI ORGANISASI
BAB II DESKRIPSI ORGANISASI 2.1 Sejarah Sekolah Sejak 30 Juli 1966 SMP Negeri 61 berdiri sebagai sekolah pemerintah. Pada awalnya SMP Negeri 61 beralamat di Jalan Palmerah Utara. Bangunan yang digunakan
Lebih terperinciPEMBUKAAN PENGANTAR KEPALA SEKOLAH AGENDA MENJELANG UNBK UJIAN PRAKTEK, USBN, UNBK DAN SNMPTN
PEMBUKAAN PENGANTAR KEPALA SEKOLAH AGENDA MENJELANG UNBK UJIAN PRAKTEK, USBN, UNBK DAN SNMPTN AGENDA MENJELANG UNBK NO BULAN TANGGAL KETERANGAN 1 JANUARI 24-26 TRY OUT 2 2 FEBRUARI 1-3 TRY OUT 3 6-13 UJIAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Madrasah Tsanawiyah adalah lembaga pendidikan yang sederajat dengan sekolah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Madrasah Tsanawiyah adalah lembaga pendidikan yang sederajat dengan sekolah lanjutan menengah pertama yang memiliki ciri Islam yang dikelola dan dikembangkan di bawah
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PELAKSANAAN PROGRAM REMEDIAL PADA MATA PELAJARAN PAI KELAS XI SMK NURUL UMMAH PANINGGARAN
BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN PROGRAM REMEDIAL PADA MATA PELAJARAN PAI KELAS XI SMK NURUL UMMAH PANINGGARAN Pada bab IV akan membahas tentang analisis Pelaksanaan Program Remedial Pada Mata Pelajaran PAI
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG
MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG EKUIVALENSI KEGIATAN PEMBELAJARAN/PEMBIMBINGAN BAGI GURU YANG
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN. perkumpulanstradamerupakanlembagapendidikankatolik. memulaikaryanyasejaktanggal 24 Mei 1924.
BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Sejarah Sekolah SMP Strada Santo FransiskusXaverius2beradadibawahnaunganYayasanPerkumpulanStrada.Dimana perkumpulanstradamerupakanlembagapendidikankatolik yang memulaikaryanyasejaktanggal
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI. kelas dan ruang serbaguna yang memiliki luas 324 m 2.
BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI 2.1 Sejarah SMA 17 Agustus 1945 SMA 17 Agustus 1945 didirikan pada tahun 1984 oleh Yayasan Perguruan 17 Agustus 1945 dengan Ketua Yayasan I.B. Alit, S.H. yang beralamat
Lebih terperinciBAB II SMP N2 PINTU POHAN MERANTI KAB.TOBA SAMOSIR. SMP Negeri2 Pintu Pohan Meranti Berdiri pada tahun
BAB II SMP N2 PINTU POHAN MERANTI KAB.TOBA SAMOSIR A. Sejarah Ringkas SMP Negeri2 Pintu Pohan Meranti Berdiri pada tahun 2002,Sekolah.Drs.Lebanus Panjaitan merupakankepalasekolahpertamayangdapatmemajukanpendidikandi
Lebih terperinciSOSIALISASI PROGRAM/ KEGIATAN
Tujuan Pendidikan Mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kelangsungan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kelangsungan generasi suatu bangsa. Sebab majunya suatu bangsa adalah generasi yang memiliki intelektual
Lebih terperinciKURIKULUM Kerangka Dasar
KURIKULUM 2004 Kerangka Dasar Departemen Pendidikan Nasional 1 PENDAHULUAN LANDASAN : UUD 1945, GBHN, UU No. 20 th 2003 (Sisdiknas), UU No. 22 th 1999 (Otonomi Daerah), UU No. 25 tahun 2000 (Propenas),
Lebih terperinciDraft 2010 PANDUAN PELAKSANAAN SKS SMA NEGERI 78 JAKARTA
Draft 2010 PANDUAN PELAKSANAAN SKS SMA NEGERI 78 JAKARTA A. Landasan 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Than 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 12, 35, 37, dan 38; 2. Peraturan Pemerintah
Lebih terperinciSEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) NEGERI 17. Jl. Mangga Besar IV/i No. 27, Kel. Kec. Tamansari, Telp , Fax Jakarta Barat 11150
SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) NEGERI 17 Jl. Mangga Besar IV/i No. 27, Kel. Kec. Tamansari, Telp.021-6392046, Fax.021-6492322 Jakarta Barat 11150 1 KETETAPAN RAKER SMAN 17 JAKARTA TAHUN AJARAN 2017/2018 TENTANG
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan paparan mengenai pendidikan tersebut maka guru. mengembangkan seluruh potensi yang ada dalam dirinya.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dinyatakan bahwa : Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
Lebih terperinciPENYUSUNAN LAPORAN HASIL BELAJAR (LHB) PESERTA DIDIK SD
Departemen Pendidikan Nasional PENYUSUNAN LAPORAN HASIL BELAJAR (LHB) PESERTA DIDIK SD LAPORAN HASIL BELAJAR (LHB) Setiap akhir semester, guru menelaah hasil pencapaian belajar setiap peserta didik (semua
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN
BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN 3.1 Data Perusahaan Westin School adalah sekolah yang mengajarkan siswa dari Kelompok Bermain sampai Sekolah Menengah Atas pelajaran dengan kurikulum pemerintah dan Singapura.Sekolah
Lebih terperinciBAB VII BUKU RAPOR SMP BERDASARKAN KURIKULUM 2013
BAB VII BUKU RAPOR SMP BERDASARKAN KURIKULUM 013 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 013 tentang Standar Penilaian Pendidikan menyebutkan bahwa hasil penilaian
Lebih terperinciBAB III GAMBARAN UMUM SMP NEGERI 1 TRAGAH BANGKALAN. A. Sejarah Singkat SMP Negeri 1 Tragah Bangkalan.
BAB III GAMBARAN UMUM SMP NEGERI 1 TRAGAH BANGKALAN A. Sejarah Singkat SMP Negeri 1 Tragah Bangkalan. Sebelum dikemukakan sejarah berdirinya SMP N 1 Tragah Bangkalan, terlebih dahulu penulis kemukakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pola pikir seseorang dalam menghadapi berbagai situasi masalah kondisi lingkungan, sesamanya, dirinya dan permasalahan dalam kehidupannya sangat dipengaruhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI
BAB I PENDAHULUAN Pendidikan merupakan dasar terpenting dalam system nasional yang menentukan kemajuan bangsa. Dalam hal ini Pendidikan nasional sangat berperan penting untuk mengembangkan kemampuan dan
Lebih terperinci1. Pembukaan 3. PAPARAN BK SMAN 21 JAKARTA. 4. Sambutan kepala sman 21 jakarta 6. Lain-Lain 7. PENUTUP
1. Pembukaan 3. PAPARAN BK SMAN 21 JAKARTA 4. Sambutan kepala sman 21 jakarta 6. Lain-Lain 7. PENUTUP BIDANG KURIKULUM JUNDAN ISKANDAR, M.PD. DRA. RATMINI KADIRAN, S.KOM DRS. SAKSI GINTING RASIONAL Kurikulum
Lebih terperinciBAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. Lambung Mangkurat Banjarmasin, Kecamatan Banjarmasin Selatan,
BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Sejarah Singkat Lokasi Penelitian SMA PGRI 7 adalah salah satu SMA PGRI yang ada di Kabupaten/ Kota Banjarmasin, khususnya di Kecamatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab terhadap pembentukan sumber daya manusia yang unggul. Dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu hal yang harus dipenuhi dalam upaya meningkatkan taraf hidup bangsa Indonesia. Selain itu pendidikan mempunyai tanggung jawab terhadap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi
BAB I PENDAHULUAN Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan salah satu mata kuliah wajib yang harus ditempuh oleh seluruh mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta. Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi
BAB I PENDAHULUAN Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) memiliki bobot 3 SKS dan merupakan salah satu mata kuliah yang wajib ditempuh oleh seluruh mahasiswa UNY yang mengambil jurusan kependidikan. Program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menurut Kunandar (2009) merupakan investasi Sumber Daya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan menurut Kunandar (2009) merupakan investasi Sumber Daya Manusia (SDM) jangka panjang yang mempunyai nilai strategis bagi kelangsungan hidup manusia di dunia.
Lebih terperinciBAB II DISKRIPSI PERUSAHAAN
BAB II DISKRIPSI PERUSAHAAN 2.1. Sejarah SMP Bakti Mulya 400 SMP Bakti Mulya 400 berdiri 10 Juli 1985 atau tepat berusia 28 tahun pada bulan Juli Tahun 2014. Dilihat dari usianya yang lebih seperempat
Lebih terperinciBAB III ANALISA MASALAH
BAB III ANALISA MASALAH 3.1. Sekilas Tentang SMK PUSPITA BANGSA Pemahaman terhadap cakupan wilayah layanan SMK. Letak SMK PUSPITA BANGSA berada di kecamatan Ciputat yang merupakan daerah perbatasan dengan
Lebih terperinciA. ANALISIS SITUASI 1. Kondisi Fisik Sekolah No. Nama Ruang Jumlah
BAB I PENDAHULUAN Pendidikan memiliki kedudukan yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Pendidikan adalah proses dimana setiap manusia melalui proses dan jenjang untuk pembentukan diri dan penentu
Lebih terperinciBAB II HASIL SURVEY. dengan visi Prima dalam layanan, unggul dalam berprestasi dalam membangun
BAB II HASIL SURVEY 2.1 Gambaran Umum SMA IPIEMS SMA IPIEMS Surabaya merupakan salah satu sekolah swasta unggulan di kota Surabaya merupakan sekolah yang terintegrasi A sejak tahun ajaran 2005 dengan visi
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM SMA NEGERI 1 PETIR
BAB II GAMBARAN UMUM SMA NEGERI 1 PETIR A. Sejarah SMA Negeri 1 Petir Nama SMA Negeri 1 Petir, perlahan-lahan tapi pasti, akan memiliki popularitas yang sama dengan SMANTIR pada masa kini. Berdasarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi
BAB I PENDAHULUAN Dalam rangka upaya peningkatan kualitas penyelenggaraan pembelajaran maka Universitas Negeri Yogyakarta melaksanakan mata kuliah lapangan yakni Praktik Pengalaman Lapangan ( PPL ). Sasaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia yang berakal dan berhati nurani. Kualifikasi sumber daya manusia (SDM) yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan upaya untuk membentuk sumber daya manusia sehingga dapat meningkatkan kualitas kehidupannya. Selain itu, melalui pendidikan akan dibentuk manusia
Lebih terperinciBAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA
BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA A. Laporan Hasil Penelitian 1. Data Umum a. Profil MAN 1 Semarang Madrasah Aliyah Negeri Semarang 1 berasal dari alih fungsi Sekolah Persiapan Institut
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI BERJALAN
BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI BERJALAN 3.1 Tentang Sekolah 3.1.1 Sejarah Sekolah Sekolah Menengah Kejuruan Malaka berdiri sejak Tahun 1985 yang berada di bawah naungan Yayasan Budi Utomo. Sekolah ini
Lebih terperinciKEMENTERIAN KESEHATAN RI POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
KEMENTERIAN KESEHATAN RI POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR DENPASAR 2014 KEMENTERIAN KESEHATAN RI POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR BAKTI HUSADA Alamat : Jl. Sanitasi No 1 Sidakarya, Denpasar Selatan Telp : (0361)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan nilai-nilai. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan selalu berlangsung dalam suatu lingkungan, yaitu lingkungan pendidikan. Lingkungan ini mencakup lingkungan fisik, sosial, budaya, politis, keagamaan, intelektual,
Lebih terperinciPERATURAN AKADEMIK KTSP G-78. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan di SMA Negeri 78 Jakarta dengan Menerapkan Sistem Paket dan Rintisan SKS
PERATURAN AKADEMIK KTSP G-78 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan di SMA Negeri 78 Jakarta dengan Menerapkan Sistem Paket dan Rintisan SKS PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS DKI JAKARTA DINAS PENDIDIKAN
Lebih terperinci