PENGELUARAN DAN KONSUMSI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGELUARAN DAN KONSUMSI"

Transkripsi

1 PENGELUARAN DAN KONSUMSI RUMAH TANGGA KABUPATEN MUKOMUKO 2013

2

3 PENGELUARAN DAN KONSUMSI RUMAH TANGGA KABUPATEN MUKOMUKO 2013

4 PENGELUARAN DAN KONSUMSI RUMAH TANGGA KABUPATEN MUKOMUKO 2013 Nomor ISBN : Nomor Publikasi : Katalog BPS : Ukuran Buku : 25,7 cm x 18,2 cm Jumlah Halaman : vi + 66 halaman Naskah: Seksi Statistik Sosial BPS Kabupaten Mukomuko Gambar kulit: Seksi Integrasi dan Pengolahan Statistik BPS Kabupaten Mukomuko Diterbitkan Oleh: Badan Pusat Statistik Kabupaten Mukomuko Dicetak Oleh: Percetakan Fazzy Boleh dikutip dengan menyebut sumbernya. ii

5 KATA PENGANTAR Pada tahun 2014 ini, Badan Pusat Statistik Kabupaten Mukomuko menerbitkan publikasi Pengeluaran dan Konsumsi Rumah Tangga Kabupaten Mukomuko Tahun Publikasi ini bertujuan untukmemenuhi kebutuhan para pengguna data terhadap informasi tentang konsumsi dan pengeluaran baik makanan dan bukan makanan di wilayah Kabupaten Mukomuko. Data yang disajikan dalam publikasi ini menggambarkan konsumsi dan pengeluaran rumah tangga Kabupaten Mukomuko tahun 2013 berikut perbandingannya dengan tahun sebelumnya. Publikasi ini menyajikan tabel dan pembahasan yang sederhana dan mudah dipahami sehingga para pengguna data baik sebagai perencana, peneliti, serta penentu kebijakan dapat menggunakan dan menganalisis data Kabupaten Mukomuko. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang turut membantu sehingga proses penyusunan publikasi ini dapat diselesaikan tepat waktu. Kami menyadari bahwa penyajian publikasi ini masih belum optimal. Oleh karena itu, saran dan kritik dari para pengguna data akan kami terima dengan senang hati demi perbaikan dan penyempurnaan publikasi berikutnya. Akhirnya, semoga publikasi ini dapat bermanfaat dan memenuhi harapan para pengguna data Mukomuko, November 2014 Kepala BPS Kabupaten Mukomuko, Amperianto, S.ST iii

6 Daftar Isi Halaman Kata Pengantar Kepala BPS Kabupaten Mukomuko... Daftar Isi. Daftar Tabel. Daftar Tabel Lampiran. BAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Tujuan Cakupan Penjelasan Teknis Metode Pengumpulan Data Pengolahan Data. 7 BAB II KONSEP DAN DEFINISI Wilayah Pencacahan Bangunan, Rumah Tangga, dan Anggota Rumah Tangga Pengeluaran dan Konsumsi Rumah Tangga Referensi Waktu.. 21 BAB III PENGELUARAN DAN KONSUMSI RUMAH TANGGA Pengeluaran Rumah Tangga Pengeluaran Per Kapita Beberapa Komoditi Pokok Konsumsi Kalori dan Protein.. 35 TABEL-TABEL LAMPIRAN iii iv v vi iv

7 Daftar Tabel No. Nama Halaman Tabel 3.1 Pengeluaran Rata-rata per Kapita Sebulan (Rupiah) Menurut Jenis Pengeluaran dan Daerah Tempat Tinggal di Kabupaten Mukomuko, Tabel 3.2 Pengeluaran Rata-rata per Kapita Sebulan (Rupiah) Menurut KelompokBarang di KabupatenMukomuko, 2012 dan Tabel 3.3 Konsumsi Rata-rata per Kapita Seminggu Beberapa Komoditi Pokok Di Kabupaten Mukomuko, 2012 dan Tabel 3.4 Rata-rata Kalori (Kkal) dan Protein (Gram) per Kapita Sehari Menurut Kelompok Makanan dan Daerah Tempat Tinggal di Kabupaten Mukomuko, 2012 dan Tabel 5.5 Rata-rata Kalori (Kkal) dan Protein (Gram) per Kapita Sehari Menurut Kelompok Makanan di Kabupaten Mukomuko, 2012 dan v

8 Daftar Tabel Lampiran Nomor Nama Halaman Tabel 1 Pengeluaran Rata-rata per Kapita Sebulan (Rupiah) Menurut KelompokBarang dan Daerah Tempat Tinggal di Kabupaten Mukomuko, Tabel 2 Konsumsi dan Pengeluaran Rata-rata per Kapita Selama Seminggu Terakhir Menurut Jenis Makanan di Kabupaten Mukomuko, 2013 Tabel 3 Pengeluaran Rata-rata per Kapita Sebulan (Rupiah) Menurut Jenis Barang Bukan Makanan dan Daerah Tempat Tinggal di Kabupaten Mukomuko, Tabel 4 Pengeluaran Rata-rata per kapita Sebulan (Rupiah) Makanan dan Bukan Makanan Menurut Golongan Pengeluaran Per Kapita Sebulan di Kabupaten Mukomuko, 2012 dan Tabel 5 Daftar Konversi Zat Gizi (Kalori dan Protein) di Kabupaten Mukomuko vi

9 1 PENDAHULUAN 1

10

11 PENGELUARAN DAN KONSUMSI RUMAH TANGGA KABUPATEN MUKOMUKO Gambaran Umum Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) merupakan survei yang diselenggarakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) setiap tahun yang bertujuan untuk menghasilkan sosial ekonomi penduduk baik data kor (pokok) maupun data modul (rinci). Data tersebut sangat dibutuhkan oleh pemerintah sebagai alat monitoring program pembangunan khususnya bidang sosial. Sejak tahun 2005 Susenas diselenggarakan dua kali dalam setahun, yaitu pada bulan Maret dan Juli. Pelaksanaan Susenas pada bulan Maret yang disebut Susenas Panel difokuskan pada pengumpulan data konsumsi/ pengeluaran rumah tangga untuk penyediaan data dasar dalam penghitungan angka kemiskinan. Sedangkan Susenas pada bulan Juli mengumpulkan data kor dan modul dengan modul yang berulang setiap tiga tahun. Jumlah Sampel Susenas tahun 2013 di Kabupaten Pada awalnya, Susenas Panel hanya dirancang untuk estimasi pada tingkat nasional dengan jumlah sampel Mukomuko sebanyak rumah tangga. Dengan adanya sebanyak 494 rumah tangga yang permintaan dari pemerintah agar data kemiskinan dapat disajikan sampai tingkat provinsi, maka mulai tahun 2007 jumlah sampel Susenas Panel diperbesar menjadi terdiri dari 73 rumah tangga. Mulai tahun 2011, Susenas dilaksanakan rumah tangga setiap tiga bulan (triwulan). Data Susenas triwu lanan perkotaan dan 421 selain digunakan untuk penghitungan angka kemiskinan rumah tangga juga diperlukan untuk penghitungan PDB/PDRB perdesaan. pendekatan pengeluaran rumah tangga triwulanan. Jumlah sampel setiap triwulan sebanyak rumah tangga. Jumlah sampel Susenas 2013 disajikan menurut perkotaan dan perdesaan. 3

12 2013 PENGELUARAN DAN KONSUMSI RUMAH TANGGA KABUPATEN MUKOMUKO 1.2 Tujuan Tujuan penyusunan buku ini adalah menyajikan data hasil Susenas 2013 dalam bentuk ulasan tabel yang lebih ringkas untuk memudahkan pengguna data dalam memahami data-data pokok yang dihasilkan. Tabel yang lebih rinci juga disajikan pada lampiran. 1.3 Cakupan Pembahasan hasil Susenas 2013 dalam publikasi ini dibagi menjadi beberapa pokok bahasan yaitu pengeluaran rumah tangga, konsumsi per kapita beberapa komoditas pokok, serta konsumsi kalori dan protein. Pembahasan juga dilengkapi dengan data tahun sebelumnya sebagai pembanding untuk melihat perkembangannya. 1.4 Penjelasan Teknis Konsumsi rumah tangga yang dicakup dalam Susenas 2013 dibedakan atas konsumsi makanan dan bukan makanan tanpa memperhatikan asal barang baik berasal dari pembelian, produksi sendiri maupun pemberian. Sedangkan untuk pengeluaran rumah tangga terbatas pada pengeluaran untuk kebutuhan rumah tangga saja, tidak termasuk pengeluaran untuk keperluan usaha atau yang diberikan kepada pihak lain. Data konsumsi/pengeluaran yang dikumpulkan pada Susenas untuk konsumsi makanan dirinci menjadi 215 komoditi, masing-masing dikumpulkan data kuantitas dan nilainya. Untuk konsumsi bukan makanan pada 4

13 PENGELUARAN DAN KONSUMSI RUMAH TANGGA KABUPATEN MUKOMUKO 2013 umumnya yang dikumpulkan hanya data nilainya, kecuali untuk beberapa jenis pengeluaran tertentu, seperti penggunaan listrik, air, gas, dan bahan bakar minyak (BBM), yang juga dikumpulkan kuantitasnya. Pengeluaran untuk konsumsi makanan dihitung selama seminggu terakhir, sedangkan konsumsi bukan makanan dihitung selama sebulan terakhir, 2 bulan terakhir dan 3 bulan terakhir. Pengeluaran konsumsi makanan maupun bukan makanan (pengeluaran ti ga bulan) selanjutnya dikonversikan ke dalam pengeluaran rata-rata sebulan. Angka-angka konsumsi/pengeluaran rata-rata per kapita yang disajikan dalam publikasi ini diperoleh dari hasil bagi jumlah konsumsi seluruh rumah tangga (baik konsumsi makanan maupun bukan makanan) terhadap jumlah penduduk. Data konsumsi kalori dan protein yang disajikan merupakan hasil konversi zat gizi yang berpedoman pada beberapa sumber, yaitu: 1. Daftar Komposisi Bahan Makanan, Direktorat Gizi - Departemen Kesehatan, 1981; 2. Daftar Komposisi Zat Gizi Pangan Indonesia, Departemen Kesehatan, 1995; 3. Daftar Kandungan Gizi Bahan Makanan (berdasarkan hasil print-out), Puslitbang Gizi- Bogor,

14 2013 PENGELUARAN DAN KONSUMSI RUMAH TANGGA KABUPATEN MUKOMUKO Faktor konversi untuk nama makanan jadi yang digunakan tidak semuanya tersedia. Oleh karena itu dibuat perkiraan dari makanan sejenis yang tersedia konversinya (Lampiran Tabel 5). 1.5 Metode Pengumpulan Data Setiap rumah tangga yang terpilih dalam survei ini dikunjungi oleh petugas pencacah yang diberikan tanggung jawab untuk mewawancarai responden. Wawancara dilakukan langsung terhadap kepala rumah tangga atau anggota rumah tangga (selain kepala rumah tangga) yang paling mengetahui keadaan di rumah tangga yang bersangkutan. Referensi waktu survei yang digunakan adalah selama seminggu yang lalu untuk konsumsi makanan serta sebulan atau setahun yang lalu untuk konsumsi bukan makanan. Petugas yang melakukan pengumpulan data adalah Koordinator Statistik Kecamatan (KSK)/Staf/Mitra, dengan dibekali instrumen untuk keperluan pengumpulan data, seperti kuesioner dan buku pedoman. Sebelum mengumpulkan data, terlebih dahulu para petugas ini dilatih oleh instruktur ( pelatih) tentang tata cara pengisian kuesioner dan pemakaian konsep/definisi yang digunakan dalam kegiatan survei. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi bias yang diakibatkan oleh salah satu faktor non sampling error. 6

15 PENGELUARAN DAN KONSUMSI RUMAH TANGGA KABUPATEN MUKOMUKO Pengolahan Data Pengolahan data sepenuhnya dilakukan dengan menggunakan media komputer dengan terlebih dahulu melakukan cek awal terhadap kelengkapan seluruh isian kuesioner. Selanjutnya dilakukan editing terhadap seluruh isian, termasuk konsistensinya. Setelah tahap tersebut selesai, dilakukan sortasi data per rumah tangga berdasarkan besarnya konsumsi kalori per kapita per hari. Berdasarkan anjuran pakar gizi, rumah tangga dengan konsumsi per kapita setiap hari di bawah 1000 kalori, dan di atas 4500 kalori dikeluakan dari proses tabulasi. 7

16

17 KONSEP DAN DEFINISI 2

18

19 KONSUMSI DAN PENGELUARAN RUMAH TANGGA KABUPATEN MUKOMUKO 2013 Berikut adalah konsep dan definisi yang digunakan dalam pengumpulan data Susenas Wilayah Pencacahan Tipe Daerah Untuk menetukan apakah suatu desa tertentu termasuk daerah perkotaan atau pedesaan digunakan suatu indikator komposit (indikator gabungan) yang skor atau nilainya didasarkan pada skor atau nilai-nilai tiga buah variabel : kepadatan penduduk, persentase rumah tangga pertanian, dan akses ke fasilitas umum Blok Sensus Blok sensus adalah bagian dari suatu wilayah desa/kelurahan yang merupakan daerah kerja dari seorang Pencacah. Kriteria blok sensus adalah sebagai berikut: Setiap wilayah desa/kelurahan dibagi habis menjadi beberapa blok sensus. Blok sensus harus mempunyai batas-batas yang jelas/mudah dikenali, baik batas alam maupun buatan. Batas satuan lingkungan setempat/sls, seperti: RT, RW, dusun, lingkungan, dan sebagainya diutamakan sebagai batas blok sensus bila batas SLS tersebut jelas (batas alam atau buatan). Satu blok sensus harus terletak dalam satu hamparan. 11

20 2013 KONSUMSI DAN PENGELUARAN RUMAH TANGGA KABUPATEN MUKOMUKO Blok sensus biasa (B) adalah blok sensus yang muatannya antara 80 sampai 120 rumah tangga atau bangunan sensus tempat tinggal atau bangunan sensus bukan tempat tinggal atau gabungan keduanya dan sudah jenuh.. Blok sensus khusus (K) adalah blok sensus yang mempunyai muatan sekurang-kurangnya 100 orang, kecuali untuk lembaga pemasyarakatan tidak ada batas muatan. Tempat-tempat yang bisa dijadikan blok sensus khusus antara lain: asrama militer (tangsi) dan daerah perumahan militer dengan pintu keluar masuk yang dijaga. Yang menjadi cakupan Susenas 2013 adalah blok Blok sensus persiapan (P) adalah blok sensus yang sensus biasa kosong. Contoh Sawah, kebun, tegalan, rawa, hutan, daerah yang dikosongkan (digusur) atau bekas permukiman yang terbakar. Yang menjadi cakupan dalam Susenas adalah blok sensus biasa. Segmen adalah bagian dari (sub) blok sensus yang mempunyai batas jelas. Biasanya segmen tidak dibatasi oleh jumlah rumah tangga atau bangunan fisik. Satuan lingkungan setempat (SLS) adalah satuan lingkungan di bawah desa/kelurahan. Istilah SLS bisa berbeda antar daerah, seperti rukun tetangga (RT), rukun warga (RW), dusun atau lingkungan. Batas SLS bisa 12

21 KONSUMSI DAN PENGELUARAN RUMAH TANGGA KABUPATEN MUKOMUKO 2013 Batas SLS bisa berupa batas alam/buatan, tetapi ada juga yang hanya berupa dinding rumah atau tanah kosong. 2.2 Bangunan, Rumah Tangga, dan Anggota Rumah Tangga Bangunan fisik adalah tempat berlindung yang mempunyai dinding, lantai, dan atap, baik tetap maupun sementara, baik digunakan untuk tempat tinggal maupun bukan tempat tinggal. Bangunan dapur, kamar mandi, garasi, dan lainnya yang terpisah dari bangunan induk dianggap bagian dari bangunan induk tersebut (satu bangunan) jika terletak dalam satu pekarangan. Bangunan yang luas lantainya kurang dari 10 m2 dan tidak digunakan untuk tempat tinggal dianggap bukan bangunan fisik. Contoh bangunan fisik bukan tempat tinggal: Hotel, toko, pabrik, sekolah, masjid, kuil, gereja, gedung kantor, balai pertemuan, dan sebagainya. Susenas tidak mencakup rumah tangga yang tinggal bukan di bangunan fisik seperti bangunan liar di bawah jembatan, di pinggir rel kereta api, di gerbong kereta, di bantaran sungai, dan sebagainya. Bangunan sensus adalah sebagian atau seluruh bangunan fisik yang mempunyai pintu keluar masuk sendiri dan dalam satu kesatuan penggunaan. 13

22 2013 KONSUMSI DAN PENGELUARAN RUMAH TANGGA KABUPATEN MUKOMUKO Rumah Tangga Rumah tangga biasa adalah seorang atau sekelompok orang yang mendiami sebagian atau seluruh bangunan fisik atau sensus, dan biasanya tinggal bersama serta makan dari satu dapur. Yang dimaksud dengan makan dari satu dapur adalah mengurus kebutuhan sehari-hari bersama menjadi satu. Rumah tangga biasa umumnya terdiri dari ibu, bapak, dan anak. Juga dianggap sebagai rumah tangga biasa antara lain: Yang menjadi cakupan a. Seseorang yang menyewa kamar atau sebagian bangunan sensus tetapi makannya diurus sendiri. Susenas 2013 b. Keluarga yang tinggal terpisah di dua bangunan adalah sensus tetapi makannya dari satu dapur, asal rumah kedua bangunan sensus tersebut masih dalam tangga (sub) blok sensus yang sama dianggap sebagai satu rumah tangga. c. Pondokan dengan makan (indekos) yang pemondoknya kurang dari 10 orang. Pemondok dianggap sebagai art induk semangnya. d. Beberapa orang yang bersama-sama mendiami satu kamar dalam satu bangunan sensus walaupun mengurus makannya sendiri-sendiri dianggap satu rumah tangga biasa. e. Anggota TNI yang tinggal di asrama bersama keluarganya dan mengurus sendiri kebutuhan sehari-harinya. 14

23 KONSUMSI DAN PENGELUARAN RUMAH TANGGA KABUPATEN MUKOMUKO 2013 Penjelasan: Rumah tangga yang menerima pondokan dengan makan (indekos) kurang dari 10 orang dianggap sebagai satu rumah tangga biasa dengan yang indekos. Jika yang mondok dengan makan 10 orang atau lebih, maka rumah tangga yang menerima pondokan dengan makan merupakan rumah tangga biasa, sedang yang mondok dengan makan dianggap sebagai rumah tangga khusus. Pengurus asrama, pengurus panti asuhan, pengurus lembaga pemasyarakatan, dan sejenisnya yang tinggal sendiri maupun bersama anak istri serta art lainnya dianggap rumah tangga biasa. Rumah tangga khusus adalah Rumah tangga khusus Orang-orang yang tinggal di asrama, yaitu suatu tempat tinggal yang pengurusan kebutuhan sehari-harinya diatur oleh suatu yayasan atau tidak dicakup badan, misalnya asrama perawat, asrama dalam Susenas mahasiswa, asrama TNI (tangsi) Orang-orang yang tinggal di lembaga pemasyarakatan, panti asuhan, rumah tahanan dan sejenisnya. Sekelompok orang yang mondok dengan makan (indekos) yang berjumlah lebih besar atau sama dengan 10 orang. Rumah tangga khusus tidak dicakup dalam kegiatan Susenas. 15

24 2013 KONSUMSI DAN PENGELUARAN RUMAH TANGGA KABUPATEN MUKOMUKO Kepala Rumah Tangga Kepala rumah tangga (krt) adalah seseorang dari sekelompok art yang bertanggung jawab atas kebutuhan sehari-hari rumah tangga, atau orang yang dianggap/ditunjuk sebagai krt (misalnya beberapa mahasiswa yang bersama-sama mendiami satu kamar dalam satu bangunan sensus walaupun mengurus makannya sendiri-sendiri, maka salah seorang dari mahasiswa tersebut dianggap/ditunjuk sebagai krt). Krt yang mempunyai tempat tinggal lebih dari satu, hanya dicatat di salah satu tempat tinggalnya di mana ia berada paling lama. Khusus untuk krt yang mempunyai kegiatan/usaha di tempat lain dan pulang ke rumah istri dan anak-anaknya secara berkala (setiap minggu, setiap bulan, setiap 3 bulan) tetapi kurang dari 6 bulan, tetap dicatat sebagai krt di rumah istri dan anak-anaknya. Anggota Rumah Tangga Anggota rumah tangga (art) adalah semua orang yang biasanya bertempat tinggal di suatu rumah tangga (krt, suami/istri, anak menantu, cucu, orang tua/mertua, famili lain, pembantu rumah tangga, art lainnya) baik yang berada di rumah tangga responden maupun sementara tidak ada pada waktu pencacahan. Orang yang telah tinggal di rumah tangga responden 6 bulan atau lebih atau yang telah tingal kurang dari 6 bulan tetapi berniat pindah/bertempat tinggal di rumah tangga tersebut 6 bulan atau lebih dianggap sebagai art. Pembantu rumah tangga atau sopir yang hanya makan atau tinggal saja di rumah majikannya dianggap bukan art majikannya. Art diantaranya adalah: 16

25 KONSUMSI DAN PENGELUARAN RUMAH TANGGA KABUPATEN MUKOMUKO 2013 Istri/suami adalah istri/suami dari krt. Anak mencakup anak kandung/tiri/angkat. Menantu adalah suami/istri dari anak kandung/tiri/angkat. Mantan menantu yang ada hubungan famili dicatat sebagaimana status hubungan dengan krt sebelum menikah. Cucu adalah anak dari anak kandung/tiri/angkat. Orang tua/mertua adalah bapak/ibu krt atau bapak/ibu dari istri/suami krt. Famili lain adalah mereka yang ada hubungan famili dengan krt atau dengan istri/suami krt misalnya adik, kakak, bibi, paman, kakek atau nenek. Pembantu rumah tangga adalah orang yang bekerja sebagai pembantu yang menginap/ tinggal dan makan di rumah tangga responden tersebut dengan menerima upah/gaji baik berupa uang/barang, misalnya famili yang dipekerjakan sebagai pembantu (diberi upah/gaji), anak pembantu rumah tangga yang ikut tinggal dalam rumah tangga responden dan diperlakukan sebagai pembantu rumah tangga. Art lainnya adalah orang yang tidak ada hubungan famili dengan krt atau istri/suami krt yang berada/berniat tinggal di rumah tangga responden tersebut lebih dari 6 bulan, misalnya tamu, teman dan orang yang mondok dengan makan (indekos), mantan menantu yang tidak ada hubungan famili dengan krt, anak pembantu rumah tangga yang ikut tinggal dalam rumah tangga responden tetapi tidak diperlakukan 17

26 2013 KONSUMSI DAN PENGELUARAN RUMAH TANGGA KABUPATEN MUKOMUKO Sebagai pembantu rumah tangga, sopir yang makan dan menginap di rumah majikannya. Bukan art adalah art yang telah bepergian 6 bulan/lebih dan art yang bepergian kurang dari 6 bulan tetapi dengan tujuan pindah/akan meninggalkan rumah 6 bulan/lebih. 2.3 Pengeluaran dan Konsumsi Rumah Tangga Rumah tangga merupakan konsumen atau pemakai barang dan jasa sekaligus juga pemilik faktor-faktor produksi tenaga kerja, lahan, modal dan kewirausahaan. Rumah tangga menjual atau mengelola faktor-faktor produksi tersebut untuk memperoleh balas jasa. Balas jasa atau imbalan tersebut adalah upah, sewa, bunga dividen, dan laba yang merupakan komponen penerimaan atau pendapatan rumah tangga. Penerimaan lain yang mungkin diperoleh rumah tangga adalah transfer (pemberian cuma-cuma), perkiraan pendapatan (imputasi) dari rumah milik rumah tangga tersebut yang ditempati sendiri atau ditempati pihak lain dengan bebas sewa, dan hasil produksi barang/jasa dari kegiatan yang tidak digolongkan sebagai kegiatan usaha rumah tangga. Transfer yang diterima berasal dari pemerintah, badan usaha, lembaga nirlaba, rumah tangga lain, maupun dari luar negeri. Ada dua cara penggunaan pendapatan. Pertama, membelanjakannya untuk barang-barang konsumsi. Kedua, tidak membelanjakannya seperti ditabung. Pengeluaran konsumsi dilakukan untuk mempertahankan taraf hidup. Pada tingkat pendapatan yang rendah, pengeluaran konsumsi umumnya 18

27 KONSUMSI DAN PENGELUARAN RUMAH TANGGA KABUPATEN MUKOMUKO 2013 dibelanjakan untuk kebutuhan-kebutuhan pokok guna memenuhi kebutuhan jasmani. Konsumsi makanan merupakan faktor terpenting karena makanan merupakan jenis barang utama untuk mempertahankan kelangsungan hidup. Akan tetapi terdapat berbagai macam barang konsumsi (termasuk sandang, perumahan, bahan bakar, dan sebagainya) yang dapat dianggap sebagai kebutuhan untuk menyelenggarakan rumah tangga. Keanekaragamannya tergantung pada tingkat pendapatan rumah tangga. Tingkat pendapatan yang berbeda-beda mengakibatkan perbedaan taraf konsumsi. Apabila penerimaan rumah tangga dikurangi dengan pengeluaran untuk konsumsi dan untuk transfer, maka diperoleh nilai tabungan rumah tangga. Kalau perilaku konsumsi memperlihatkan dasar pendapatan yang dibelanjakan, maka tabungan adalah merupakan unsur penting dalam proses pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Tabungan memungkinkan terciptanya modal yang dapat memperbesar kapasitas produksi perekonomian. Untuk dapat melihat apa yang dilakukan rumah tangga responden atas tabungannya dibutuhkan data tabungan seperti yang disimpan di bank atau koperasi, jumlah investasi, serta transaksi keuangan lainnya. Kenyataannya, selisih penerimaan dengan pengeluaran rumah tangga responden ada yang negatif (defisit), sehingga dalam membiayai pengeluaran dan investasinya diperlukan pinjaman (hutang), maka rumah tangga pun ada yang berhutang, dan ada yang meminjamkan uang (piutang). 19

28 2013 KONSUMSI DAN PENGELUARAN RUMAH TANGGA KABUPATEN MUKOMUKO Jadi selain dari tabungan, sumber dana investasi dapat berasal dari pinjaman. Disamping itu, ada pula rumah tangga responden yang melakukan kegiatan di pasar uang atau di pasar modal sehingga terjadi transaksi finansial (keuangan) antar rumah tangga maupun dengan sektor ekonomi lain. Investasi finansial dapat berupa uang tunai, simpanan di bank, dan pemilikan surat berharga. Rumah tangga terdiri dari sekelompok orang yang mempunyai karakteristik berbeda, baik dalam hal penerimaan maupun pengeluarannya. Dalam hal pengeluaran konsumsi ada yang dilakukan secara bersama, tetapi ada pula yang dilakukan oleh masingmasing art. Sedangkan dalam hal pendapatan, ada rumah tangga responden yang pendapatannya dari upah/gaji saja, dari usaha saja, atau dari gabungan keduanya. Bahkan ada yang dari selain keduanya, misalnya dari pensiun, bagi hasil, dan sebagainya. Hal ini tergantung Referensi waktu konsumsi makanan adalah seminggu terkhir. Sementara referensi waktu konsumsi bukan makanan adalah sebulan yang lalu, 2 bulan yang lalu, dari keaktifan krt/art dalam kegiatan ekonomi. dan 3 bulan yang lalu. Sehubungan dengan hal-hal yang disebutkan tadi, maka untuk mengukur penerimaan dan pengeluaran rumah tangga responden secara lengkap perlu diperhatikan bahwa: Selain data komponen pengeluaran bersama di rumah tangga, juga harus ikut dicatat pengeluaran masing-masing art. Selain data pendapatan dari usaha bersama juga harus ikut dicatat penerimaan masing-masing art yang telah berpenghasilan. 20

29 KONSUMSI DAN PENGELUARAN RUMAH TANGGA KABUPATEN MUKOMUKO Referensi Waktu Referensi waktu konsumsi makanan Untuk konsumsi makanan referensi waktu yang digunakan adalah seminggu terakhir. Dalam pengisian daftar, petugas harus berhati-hati karena yang dicatat adalah yang betul-betul dikonsumsi rumah tangga responden selama seminggu terakhir. Ada kemungkinan responden hanya memberikan keterangan mengenai apa saja yang dibeli, untuk itu harus ditanyakan jumlah yang dihabiskan selama seminggu terakhir karena belum tentu semua yang dibeli itu seluruhnya dikonsumsi. Pengeluaran krt/art yang sedang bepergian tetap harus dicatat dalam pengeluaran rumah tangga yang bersangkutan dan nilainya diperkirakan. Caranya antara lain dengan memperkirakan konsumsi yang biasanya, atau dihitung sama dengan pengeluaran art lainnya. Perkiraan konsumsi krt/art yang bepergian dicatat sebagai konsumsi makanan jadi. Referensi waktu konsumsi bukan makanan Pengeluaran sebulan terakhir adalah pengeluaran konsumsi yang betul-betul dikeluarkan selama sebulan terakhir, bukan pengeluaran selama 12 bulan/setahun terakhir dibagi

30 2013 KONSUMSI DAN PENGELUARAN RUMAH TANGGA KABUPATEN MUKOMUKO Pengeluaran 1 bulan yang lalu adalah betul-betul dikeluarkan selama 1 bulan yang lalu yang berakhir pada sehari sebelum pencacahan. Pengeluaran 2 bulan yang lalu adalah pengeluaran selama 1 bulan setelah satu bulan yang lalu. Pengeluaran 3 bulan yang lalu adalah pengeluaran selama 1 bulan setelah 2 bulan yang lalu. Jadi, dapat diakumulasikan tiap-tiap pengeluaran sebulan lalu, 2 bulan yang lalu, 3 bulan yang lalu menjadi pengeluaran 3 bulan terakhir yang berakhir sehari sebelum pencacahan. Untuk pembelian barang atau jasa yang sudah dikonsumsi tetapi pembayaran belum dilakukan, tetap dicatat sebagai pengeluaran. Sebaliknya bila pembelian dan pembayaran sudah dilakukan tetapi barang atau jasa belum dikonsumsi, maka pembayaran tersebut jangan dicatat sebagai pengeluaran. Dalam kasus tertentu seperti rumah tangga yang menyewa rumah atau rumah tangga yang berkewajiban membayar pajak, mungkin sebulan terakhir belum melakukan pembayaran, maka pengeluaran tersebut tetap diperhitungkan, baik untuk pengeluaran sebulan terakhir maupun 2 dan 3 bulan terakhir. Referensi waktu pendapatan, penerimaan dan pengeluaran bukan konsumsi Sebulan terakhir adalah jangka waktu sebulan yang berakhir sehari sebelum tanggal pencacahan. 22

31 KONSUMSI DAN PENGELUARAN RUMAH TANGGA KABUPATEN MUKOMUKO 2013 Referensi waktu pendapatan, penerimaan dan pengeluaran bukan konsumsi Sebulan terakhir adalah jangka waktu sebulan yang berakhir sehari sebelum tanggal pencacahan. Pengeluaran rata-rata per kapita adalah biaya yang dikeluarkan untuk konsumsi semua anggota rumah tangga selama sebulan baik yang berasal dari pembelian, pemberian maupun produksi sendiri dibagi dengan banyaknya anggota rumah tangga dalam rumah tangga tersebut.. Konsumsi rumah tangga dibedakan atas konsumsi makanan maupun bukan makanan tanpa memperhatikan asal barang dan terbatas pada pengeluaran untuk kebutuhan rumah tangga saja, tidak termasuk konsumsi/pengeluaran untuk keperluan usaha atau yang diberikan kepada pihak lain. Pengeluaran untuk konsumsi makanan dihitung selama seminggu yang lalu, sedangkan untuk bukan makanan dihitung selama sebulan yang lalu, 2 bulan yang lalu dan dan 3 bulan yang lalu. Baik konsumsi makanan maupun bukan makanan selanjutnya dikonversikan ke dalam pengeluaran rata-rata sebulan. Angka-angka konsumsi/pengeluaran rata-rata per kapita yang disajikan dalam publikasi ini diperoleh dari hasil bagi jumlah konsumsi seluruh rumah tangga (baik mengkonsumsi makanan maupun tidak) terhadap jumlah penduduk. 23

32

33 3 PENGELUARAN DAN KONSUMSI RUMAH TANGGA

34

35 PENGELUARAN DAN KONSUMSI RUMAH TANGGA KABUPATEN MUKOMUKO Pengeluar an Rumah Tangga Data pengeluaran (dalam rupiah) yang dibedakan menurutkelompok makanan dan bukan makanan dapat digunakanuntuk melihat pola pengeluaran penduduk. Dari datapengeluaran (sebagai proksi data pendapatan) dapat puladihitung tingkat ketimpangan pendapatan penduduk disuatu wilayah. Pada kondisi pendapatan terbatas, pemenuhan kebutuhan makanan akan menjadi prioritas utama, sehingga pada kelompok masyarakat berpendapatan rendah akan terlihat bahwa sebagian besar pendapatannya digunakan untuk membeli makanan. Seiring dengan peningkatan pendapatanmaka lambat laun akan terjadi pergeseran pola pengeluaran,yaitu penurunan porsi pendapatan yang dibelanjakan untukmakanan dan peningkatan porsi pendapatan yangdibelanjakan untuk bukan makanan. Pola pengeluaran dapat digunakan sebagai salah satu alat untuk menilai tingkat kesejahteraan (ekonomi) penduduk, dimana semakin rendah persentase pengeluaran untuk makanan terhadap total pengeluaran maka semakin baik tingkat perekonomian penduduk. Seperti hukum yang dikemukakan oleh Ernst Engel (1857) bahwa bila selera tidakberbeda maka persentase pengeluaran untuk makanan menurun seiring dengan meningkatnya pendapatan, hukumini ditemukan Engel dari perangkat data survei pendapatandan pengeluaran. 27

36 PENGELUARAN DAN KONSUMSI RUMAH TANGGA KABUPATEN MUKOMUKO 2013 Tabel 3.1 Pengeluaran Rata-Rata per Kapita Sebulan (Rupiah) Menurut Jenis Pengeluaran dan Daerah Tempat Tinggal di Kabupaten Mukomuko, 2013 Daerah Tempat Tinggal Jenis Perkotaan Pengeluaran Perkotaan Perdesaan + Perdesaan (1) (2) (3) (4) Makanan Rp % 40,87 56,45 54,10 Bukan Makanan Rp % 59,13 43,55 45,90 Jumlah Rp % Sumber: BPS, Susenas 2013 Pada Tabel 1 disajikan data pengeluaran rata-rata per kapitadan persentasenya untuk kelompok makanan dan bukanmakanan menurut daerah tempat tinggal tahun Berdasarkan hasil proyeksi penduduk 2013 jumlah penduduk Kabupaten Mukomuko sebesar jiwa dan berdasarkan hasil Susenas 2013 pengeluaran rata-rata perkapita sebulan penduduk sebesar rupiah. Sebesar rupiah atau 54,10 persen dari pengeluaran digunakan untuk kebutuhan makanan dan sisanya sebesar rupiah atau 45,90 persen digunakan untuk kebutuhan bukan makanan. Berdasarkan hasil Susenas 2013, pengeluaran ratarata per kapita sebulan penduduk Kabupaten Mukomuko pada tahun 2013 adalah rupiah. Sebesar 54,10 persen untuk konsumsi makanan dan sisanya sebesar 45,90 persen untuk konsumsi bukan makanan. 28

37 PENGELUARAN DAN KONSUMSI RUMAH TANGGA KABUPATEN MUKOMUKO 2013 Bila dilihat menurut daerah tempat tinggal, persentase pengeluaran penduduk di perkotaan cenderung sudah beralih ke kebutuhan sekunder/tersier (bukan makanan), dimana persentase untuk makanan sebesar 40,87 persen, jauh lebih rendah dibandingkan di daerah perdesaan dengan persentase sebesar 56,45 persen. Hal ini dapat menunjukkan bahwa tingkat kesejahteraan penduduk di daerah perkotaan lebih baik jika dibandingkan dengan di perdesaan. Pengeluaran rata-rata per kapita menurut kelompok barang tahun 2012 dan 2013 dapat dilihat pada tabel 3.2. Peningkatan pengeluaran pada periode terjadi hampir di semua kelompo makanan kecuali umbiumbian, daging serta minyak dan lemak. Sementara kelompok barang bukan makanan hanya mengalami peningkatan di beberapa sub kelompok seperti perumahan dan fasilitas rumah tangga dan barang-barang tahan lama. Sisanya mengalami penurunan. Pengeluaran rata-rata per kapita sebulan tahun 2013 mengalami peningkatan sebesar 8,65 persen dibanding tahun Pada kelompok makanan peningkatan terjadi sebesar 9,65 persen dan pada kelompok bukan makanan sebesar 7,49 persen. 29

38 2013 PENGELUARAN DAN KONSUMSI RUMAH TANGGA KABUPATEN MUKOMUKO Tabel 3.2 Pengeluaran Rata-rata Per Kapita Sebulan (Rupiah) Menurut Kelompok Barang di Kabupaten Mukomuko, 2012 dan 2013 Kelompok Barang Persentase Perubahan (1) (2) (3) (4) A. PADI-PADIAN ,67 B. UMBI-UMBIAN ,59 C. IKAN ,65 D. DAGING ,12 E. TELUR DAN SUSU ,06 F. SAYUR-SAYURAN ,26 G. KACANG-KACANGAN ,78 H. BUAH_BUAHAN ,09 I. MINYAK DAN LEMAK ,02 J. BAHAN MINUMAN ,26 K. BUMBU-BUMBUAN ,78 L. KONSUMSI LAINNYA ,64 M. MAKANAN MINUMAN JADI ,82 O. TEMBAKAU DAN SIRIH ,27 JUMLAH MAKANAN ,65 53,61 54,10 A. PERUMAHAN DAN FASILITAS RUMAH TANGGA ,33 B. BARANG DAN JASA ,34 C. PAKAIAN, ALAS KAKI, DAN TUTUP KEPALA ,79 D. BARANG-BARANG TAHAN LAMA ,97 E. PAJAK DAN ASURANSI ,84 F. KEPERLUAN PESTA DAN UPACARA ,36 JUMLAH BUKAN MAKANAN ,49 46,39 45,90 Sumber: BPS, 2013 JUMLAH ,

39 PENGELUARAN DAN KONSUMSI RUMAH TANGGA KABUPATEN MUKOMUKO 2013 Baik tahun 2012 maupun 2013, pengeluaran makanan penduduk Kabupaten Mukomuko mempunyai pola yang sama yakni pengeluaran tertinggi pada kelompok padipadian, tembakau dan sirih serta makanan minuman jadi. Sedangkan pengeluaran tertingi untuk kelompok bukan makanan adalah perumahan dan fasilitas rumah tangga, barang dan 3.2 Konsumsi per Kapita Beberapa Komoditi Pokok Konsumsi rata-rata per kapita untuk beberapa jenis bahan makanan penting dapat dilihat pada Tabel 3. Pada periode bahan makanan mengalami kenaikan dan penurunan konsumsi. Kenaikan konsumsi dengan persentase cukup besar terjadi pada komoditas kadang kedelai yaitu sebesar 392,06 persen, jagung basah berkulit sebesar 101,05 persen, cabe rawit sebesar 27,93 persen, ikan dan udang segar sebesar 10,19 persen, susu bubuk kaleng/bayi sebesar 9,27 persen, minyak kelapa/goreng/jagung sebesar 4,18 persen, gula pasir sebesar 1,02 persen dan ketela pohon sebesar 0,40 persen. Sementara sisanya mengalami penurunan yang utamanya terjadi pada komoditas telur itik/manila/asin (50,79 persen), daging sapi/kerbau (40,34 persen), gula merah (38,98 persen), dan ketela rambat (30,83 persen). Ada dua bahan makanan pokok mengalami penurunan konsumsi lebih dari 20 persen yaitu jagung basah berkulit (33,33 persen) dan jagung pocelan/pipilan (23,33 persen). Konsumsi beras lokal/ketan per kapita seminggu berdasarkan tahun 2013 sebesar 1,9151 kg atau jasa serta barang tahan lama. 31

40 2013 PENGELUARAN DAN KONSUMSI RUMAH TANGGA KABUPATEN MUKOMUKO Tabel 3 Konsumsi Rata-Rata per Kapita Seminggu Beberapa Komoditi Pokok di Kabupaten Mukomuko, 2012 dan 2013 Jenis Bahan Makanan Satuan Persentase Perubahan (1) (2) (3) (4) (5) 1. Beras lokal/ketan Kg 1,9421 1,9151-1,39 2. Jagung basah berkulit Kg 0,0014 0, ,05 3. Jagung pocelan/pipilan Kg Ketela pohon Kg 0,0416 0,0417 0,40 5. Ketela rambat Kg 0,0161 0, ,83 6. Gaplek Kg 0,0008 0, ,18 7. Ikan dan udang segar1) Kg 0,3550 0, ,19 8. Ikan dan udang diawetkan Ons 0,2950 0, ,23 9. Daging sapi/kerbau Kg 0,0037 0, , Daging ayam ras/kampung Kg 0,1152 0, , Telur ayam ras/kampung2) Kg 0,2456 0, , Telur itik/manila/asin Butir 0,0184 0, ,79 ( Susu kental manis ml) 0,0866 0, , Susu bubuk kaleng/bayi Kg 0,0418 0,0457 9, Bawang merah Ons 0,6359 0,6203-2, Bawang putih Ons 0,2415 0,2209-8, Cabe merah Ons 1,0689 0,9903-7, Cabe rawit Ons 0,1827 0, , Kacang Kedelai Kg 0,0003 0, , Tahu Kg 0,0965 0,0875-9, Tempe Kg 0,0927 0,0858-7, Minyak kelapa/goreng/jagung Liter 0,2252 0,2346 4, Kelapa Butir 0,4763 0, , Gula pasir Ons 1,2749 1,2879 1, Gula merah Ons 0,0836 0, ,98 Sumber: BPS,

41 PENGELUARAN DAN KONSUMSI RUMAH TANGGA KABUPATEN MUKOMUKO 2013 sekitar 99,49 kg dalam setahun (tidak termasuk beras/ketan yang berasal dari makanan jadi). Apabila dibandingkan tahun sebelumnya konsumsi beras per kapita naik sebesar 1,39 persen. Begitu pula dengan jagung basah berkulit naik sebesar 101,05 persen dan ketela pohon naik sebesar 0,40 persen. Kenaikan bahan makanan yang mengandung karbohidrat tersebut ternyata dibarengi dengan penurunan konsumsi bahan makanan mengandung karbohidrat lainnya yaitu ketela rambat dan gaplek. Selain konsumsi ikan dan udang segar yang meningkat tajam, kebutuhan protein hewani lainnya yang dikonsumsi penduduk pada tahun 2013 mengalami kenaikan yaitu susu kental manis. Namun konsumsi protein hewani lainnya mengalami penurunan cukup tajam seperti daging sapi/kerbau, daging ayam ras/kampung, ikan dan udang diawetkan, telur ayam ras/kampung dan telur itik/manila/asin. Komoditas yang perlu dicermati diantaranya bawang merah dan bawang putih yang mengalami kenaikan harga cukup signifikan sehingga berdampak pada menurunnya konsumsi kedua komoditi tersebut. Konsumsi bawang merah mengalami penurunan sebesar 2,45 persen dan konsumsi bawang putih menurun sampai 8,54 persen. 33

42 2013 PENGELUARAN DAN KONSUMSI RUMAH TANGGA KABUPATEN MUKOMUKO Sementara itu konsumsi kosumsi cabe rawit justru mengalami kenaikan yakni sebesar 27,93 persen. Sementara cabe merah turun 7,35 persen. Konsumsi tahu dan tempe yang merupakan bahan protein nabati yang utama bagi sebagian besar penduduk Indonesia juga mengalami perubahan. Konsumsi tahu turun sebesar 9,28 persen dari 0,0965 kg menjadi 0,0875 kg per minggu. Konsumsi tempe juga mengalami penurunan yakni sebesar 7,36 persen. 34

43 PENGELUARAN DAN KONSUMSI RUMAH TANGGA KABUPATEN MUKOMUKO Konsumsi Kalori dan Protein Angka kecukupan konsumsi kalori dan protein penduduk Indonesia per kapita per hari berdasarkan Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi VIII (2004) 2 yaitu 2000 kkal dan 52 gram protein. Tingkat kecukupan kalori dan protein adalah salah satu indikator yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat kesejahteraan penduduk. Hasil Susenas 2013 menunjukkan rata-rata konsumsi kalori per kapita sehari tahun 2013 adalah 1.876,47 kkal dan konsumsi protein per kapita sehari 51,79 gram. Jika didasarkan pada batas standar kecukupan konsumsi kalori dan protein per kapita sehari seperti dijelaskan sebelumnya, maka rata-rata konsumsi kalori penduduk pada tahun 2013 dibawah angka kecukupan konsumsi kalori (lihat Tabel 3.4). Berdasarkan daerah tempat tinggal, rata-rata konsumsi kalori di perkotaan maupun perdesaan belum memenuhi standar kecukupan konsumsi kalori yaitu sebesar 2.071,73 kkal di perkotaan dan 1.858,76 kkal di perdesaan. Pada tabel 3.4 terlihat bahwa rata-rata konsumsi kalori di daerah perdesaan lebih tinggi bila dibandingkan dengan perkotaan pada kelompok makanan seperti padi-padian, umbi-umbian, sayur-sayuran dan bumbu-bumbuan yang pada dasarnya kelompok makanan tersebut dapat dibudidayakan dan diperoleh lebih mudah dan murah di perdesaan. Sebaliknya pada kelompok makanan ikan, daging, telur dan susu, kacang-kacangan, buah-buahan, minyak dan lemak, bahan minuman, konsumsi lainnya, 35

44 2013 PENGELUARAN DAN KONSUMSI RUMAH TANGGA KABUPATEN MUKOMUKO dan makanan minuman jadi di daerah perkotaan lebih tinggi konsumsi kalorinya dibandingkan di perdesaan. Hal yang berbeda ditunjukkan pada rata-rata konsumsi protein baik di perkotaan maupun perdesaan sudah memenuhi standar kecukupan konsumsi protein perkapita sehari yaitu masing-masing sebesar 62,95 gram dan 50,78 gram. Pada tabel 3.4 terlihat bahwa rata-rata konsumsi protein di daerah perkotaan lebih tinggi bila dibandingkan dengan perdesaan hampir di semua kelompok makanan terutama pada kelompok makanan ikan, daging, telur dan susu serta makanan dan minuman jadi. Hal ini seiring dengan besarnya konsumsi kelompok makanan tersebut di perkotaan daripada di perdesaan. Tabel 3.5 menyajikan rata-rata konsumsi kalori dan protein penduduk Kabupaten Mukomuko pada tahun 2012 dan Baik tahun 2012 maupun 2013 terlihat bahwa konsumsi kalori belum memenuhi standar kecukupan kalori. Terdapat penurunan konsumsi kalori sebesar 2,00 persen (dari 1.914,70 kkal menjadi 1.876,47 kkal). Dari 15 kelompok makanan, hampir semuanya mengalami penurunan konsumsi kecuali pada beberapa kelompok yang mengalami kenaikan seperti ikan (5,29 persen) dan sayur-sayuran (7,60 persen). 36

45 PENGELUARAN DAN KONSUMSI RUMAH TANGGA KABUPATEN MUKOMUKO 2013 Tabel 3.4 Rata-rata Konsumsi Kalori (Kkal) dan Protein (Gram) per Kapita Sehari Menurut Kelompok Makanan dan Daerah Tempat Tinggal di Kabupaten Mukomuko, 2013 Kelompok Makanan Perkotaa n Kalori (Kkal) Perdesaa n Perkotaan + Perdesaan Perkotaan Protein (Gram) Perdesa an Perkotaan + Perdesaan (1) (2) (3) (4) (2) (3) (4) A. PADI-PADIAN 972, , ,45 22,75 23,56 23,49 B. UMBI-UMBIAN 13,52 15,20 15,06 0,28 0,22 0,23 C. IKAN 98,21 51,82 55,68 15,52 8,33 8,93 D. DAGING 66,31 36,22 38,72 4,21 2,25 2,41 E. TELUR DAN SUSU 94,24 57,44 60,50 5,63 3,43 3,61 F. SAYUR-SAYURAN 40,81 41,59 41,52 2,73 2,66 2,67 G. KACANG-KACANGAN 33,20 31,28 31,44 3,21 3,09 3,10 H. BUAH_BUAHAN 63,84 36,25 38,54 0,77 0,50 0,52 I. MINYAK DAN LEMAK 372,91 326,46 330,33 0,76 0,81 0,81 J. BAHAN MINUMAN 104,62 86,05 87,59 1,41 1,13 1,16 K. BUMBU-BUMBUAN 5,40 6,09 6,04 0,23 0,26 0,26 L. KONSUMSI LAINNYA 49,26 36,73 37,77 0,97 0,75 0,76 M. MAKANAN MINUMAN JADI 157,24 128,44 130,83 4,47 3,79 3,84 O. TEMBAKAU DAN SIRIH 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 JUMLAH MAKANAN 2.071, , ,47 62,95 50,78 51,79 Sumber: BPS,

46 2013 PENGELUARAN DAN KONSUMSI RUMAH TANGGA KABUPATEN MUKOMUKO Hal yang berbeda ditunjukkan pada rata-rata konsumsi protein baik di perkotaan maupun perdesaan sudah memenuhi standar kecukupan konsumsi protein perkapita sehari yaitu masing-masing sebesar 62,95 gram dan 50,78 gram. Pada tabel 3.4 terlihat bahwa rata-rata konsumsi protein di daerah perkotaan lebih tinggi bila dibandingkan dengan perdesaan hampir di semua kelompok makanan terutama pada kelompok makanan ikan, daging, telur dan susu serta makanan dan minuman jadi. Hal ini seiring dengan besarnya konsumsi kelompok makanan tersebut di perkotaan daripada di perdesaan. Tabel 3.5 menyajikan rata-rata konsumsi kalori dan protein penduduk Kabupaten Mukomuko pada tahun 2012 dan Baik tahun 2012 maupun 2013 terlihat bahwa konsumsi kalori belum memenuhi standar kecukupan kalori. Terdapat penurunan konsumsi kalori sebesar 2,00 persen (dari 1.914,70 kkal menjadi 1.876,47 kkal). Dari 15 kelompok makanan, hampir semuanya mengalami penurunan konsumsi kecuali pada beberapa kelompok yang mengalami kenaikan seperti ikan (5,29 persen) dan sayur-sayuran (7,60 persen). 38

47 PENGELUARAN DAN KONSUMSI RUMAH TANGGA KABUPATEN MUKOMUKO 2013 Tabel 3.5 Rata-rata Konsumsi Kalori (Kkal) dan Protein (Gram) per Kapita Sehari Menurut Kelompok Makanan dan Daerah Tempat Tinggal di Kabupaten Mukomuko, 2012 dan 2013 Kelompok Makanan Kalori (Kkal) Persentase Perubahan Protein (Gram) Persentase Perubahan (1) (2) (3) (4) (2) (3) (4) A. PADI-PADIAN 1.019, ,45-1,69 23,87 23,49-1,59 B. UMBI-UMBIAN 20,07 15,06-24,97 0,28 0,23-19,27 C. IKAN 52,88 55,68 5,29 8,62 8,93 3,49 D. DAGING 52,19 38,72-25,82 3,22 2,41-25,13 E. TELUR DAN SUSU 62,70 60,50-3,51 3,68 3,61-1,73 F. SAYUR-SAYURAN 38,59 41,52 7,60 2,38 2,67 12,37 G. KACANG-KACANGAN 33,66 31,44-6,58 3,31 3,10-6,42 H. BUAH_BUAHAN 33,53 38,54 14,94 0,40 0,52 31,77 I. MINYAK DAN LEMAK 334,97 330,33-1,39 0,91 0,81-11,51 J. BAHAN MINUMAN 87,81 87,59-0,25 1,17 1,16-1,34 K. BUMBU-BUMBUAN 7,79 6,04-22,46 0,30 0,26-12,73 L. KONSUMSI LAINNYA 39,50 37,77-4,38 0,84 0,76-8,72 M. MAKANAN MINUMAN JADI 131,30 130,83-0,36 3,84 3,84 0,15 O. TEMBAKAU DAN SIRIH 0,00 0,00 0,00 0,00 JUMLAH 1.914, ,47-2,00 52,81 51,79-1,94 Sumber: BPS,

48 2013 PENGELUARAN DAN KONSUMSI RUMAH TANGGA KABUPATEN MUKOMUKO Konsumsi rata-rata kalori penduduk Kabupaten Mukomuko tahun 2012 dan 2013 belum memenuhi standar kecukupan kalori. Sebaliknya Baik tahun 2012 maupun 2013 konsumsi kalori tertinggi adalah pada kelompok padi-padian, minyak dan lemak, serta makanan dan minuman jadi. Tabel yang sama juga menunjukkan bahwa rata-rata konsumsi protein di Kabupaten Mukomuko sudah memenuhi standar kecukupan protein baik pada tahun 2012 maupun Namun, rata-rata konsumsi protein mengalami penurunan sebesar 1,94 persen (dari 52,81 gram menjadi 51,79 gram. Konsumsi protein mengalami kenaikan di beberapa kelompok makanan seperti ikan (3,49 persen), sayur - sayuran (12,37), buah -buahan (31,77 persen), dan makanan dan minuman jadi (0,15 persen). Sementara penurunan terjadi di kelompok yang lain seperti padipadian, umbi-umbian, daging, telur dan susu, kacang- konsumsi rata-rata kacangan, minyak dan lemak, bahan minuman, bumbubumbuan, dan konsumsi lainnya. protein tahun 2012 maupun 2013 telah Konsumsi protein tertinggi pada tahun 2012 maupun memenuhi standar 2013 adalah pada kelompok padi-padian, ikan, makanan kecukupan protein. minuman jadi, telur dan susu, kacang-kacangan, dan daging 40

49 Tabel Tabel Lampiran

50 Lampiran Tabel 1 Pengeluaran Rata-rata Per Kapita Sebulan (Rupiah) Menurut Kelompok Barang dan Daerah Tempat Tinggal di Kabupaten Mukomuko, 2013 Kelompok Barang Perkotaan Perdesaan Perkotaan + Perdesaan (1) (2) (3) (4) A. PADI-PADIAN 79,208 76,598 76,815 B. UMBI-UMBIAN 2,714 2,638 2,644 C. IKAN 72,749 36,106 39,153 D. DAGING 27,326 13,149 14,328 E. TELUR DAN SUSU 35,430 20,567 21,803 F. SAYUR-SAYURAN 54,900 44,106 45,003 G. KACANG-KACANGAN 7,130 7,265 7,254 H. BUAH_BUAHAN 39,761 20,018 21,660 I. MINYAK DAN LEMAK 18,213 15,175 15,428 J. BAHAN MINUMAN 15,408 13,092 13,285 K. BUMBU-BUMBUAN 7,216 6,025 6,124 L. KONSUMSI LAINNYA 7,367 5,683 5,823 M. MAKANAN MINUMAN JADI 72,155 45,792 47,984 O. TEMBAKAU DAN SIRIH 90,023 67,066 68,975 JUMLAH MAKANAN 529, , ,277 A. PERUMAHAN DAN FASILITAS RUMAH TANGGA 230, , ,123 B. BARANG DAN JASA 209, , ,164 C. PAKAIAN, ALAS KAKI, DAN TUTUP KEPALA 34,661 19,419 20,686 D. BARANG-BARANG TAHAN LAMA 276,975 46,739 65,886 E. PAJAK DAN ASURANSI 13,096 8,493 8,876 F. KEPERLUAN PESTA DAN UPACARA 792 4,233 3,947 JUMLAH BUKAN MAKANAN 766, , ,682 JUMLAH 1,295, , ,959 42

51 Lampiran Tabel 2 Konsumsi dan Pengeluaran Rata-rata Per Kapita Selama Seminggu Terakhir di Kabupaten Mukomuko, 2013 Jenis Makanan Satuan Banyaknya Nilai (Rp) (1) (2) (3) (4) 1 A. PADI-PADIAN Kg 15,082 2 Beras (lokal, kualitas, dll) Kg ,892 3 Beras ketan Kg Jagung basah dengan kulit Kg Jagung pipilan/beras jagung Kg 6 Tepung beras Kg Tepung jagung (maizena) Kg 8 Tepung terigu Kg Lainnya 10 B. UMBI-UMBIAN Kg Ketela pohon/singkong Kg Ketela rambat/ubi jalar Kg Sagu (bukan dari ketela pohon) Kg Talas/keladi Kg Kentang Kg Gaplek Kg 17 Tepung gaplek (tiwul) Kg 18 Tepung ketela pohon Kg 19 Lainnya C. IKAN 6,804 1] Ikan segar 21 Ekor kuning Kg Tongkol/tuna/cakalang Kg , Tenggiri Kg Selar Kg Kembung Kg Teri Kg Bandeng Kg Gabus Kg Mujair Kg Mas Kg Lele Kg Kakap Kg

52 Lanjutan Tabel 2 Konsumsi dan Pengeluaran Rata-rata Per Kapita Selama Seminggu Terakhir, 2013 Jenis Makanan Satuan Banyaknya Nilai (Rp) (1) (2) (3) (4) 33 Baronang Kg Lainnya Kg ,734 2] Udang dan hewan air lainnya 35 Udang Kg cumi-cumi/sotong Kg 37 Ketam/kepiting/rajungan Kg 38 Kerang/siput Kg 39 Lainnya Kg ] Ikan diawetkan 40 Kembung (peda) Ons Tenggiri Ons Tongkol/tuna/cakalang Ons Teri Ons Selar Ons Sepat Ons Bandeng Ons Gabus Ons 48 Ikan dalam kaleng Ons Lainnya ] Udang dan hewan air diawetkan 50 Udang (ebi) Ons 51 Cumi-cumi/sotong Ons 52 Lainnya D. DAGING 2, Daging sapi Kg 55 Daging kerbau Kg Daging kambing Kg Daging babi Kg 58 Daging ayam ras Kg , Daging kampung Kg Daging unggas lainnya Kg 61 Daging lainnya Kg

53 Lanjutan Tabel 2 Konsumsi dan Pengeluaran Rata-rata Per Kapita Selama Seminggu Terakhir, 2013 Jenis Makanan Satuan Banyaknya Nilai (Rp) (1) (2) (3) (4) 2] Daging diawetkan 62 Dendeng Kg 63 Abon Ons 64 Daging dalam kaleng Kg 65 Lainnya Kg 3] Lainnya 66 Hati Kg Jeroan (selain hati) Kg Tetelan Kg Tulang Kg 70 Lainnya Kg E. TELUR DAN SUSU 3, Telur ayam ras Kg , Telur ayam kampung Butir Telur itik/manila Butir Telur puyuh Butir Telur lainnya Butir 77 Telur asin Butir 78 Susu murni Liter Susu cair pabrik 250ml*) Susu kental manis 397ml**) Susu bubuk Kg Susu bubuk bayi 400gr***) Keju Ons 84 Hasil lain dari susu Ons F. SAYUR-SAYURAN 8, Bayam Kg Kangkung Kg Kol/kubis Kg Sawi putih (petsai) Kg Sawi hijau Kg Buncis Kg

54 Lanjutan Tabel 2 Konsumsi dan Pengeluaran Rata-rata Per Kapita Selama Seminggu Terakhir, 2013 Jenis Makanan Satuan Banyaknya Nilai (Rp) (1) (2) (3) (4) 92 Kacang panjang Kg Tomat sayur Ons Wortel Kg Mentimun Kg Daun ketela pohon Kg Terong Kg Tauge Kg Labu Kg 100 Jagung muda Ons Sayur sop/capcay Bungkus Sayur asam/lodeh Bungkus Nangka muda Kg Pepaya muda Kg Jamur Ons Petai Ons Jengkol Kg Bawang merah Ons , Bawang putih Ons Cabe merah Ons , Cabe hijau Ons Cabe rawit Ons Sayur asam kaleng Kg 114 Lainnya Kg G. KACANG-KACANGAN 1, Kacang tanah tanpa kulit Kg Kacang tanah dengan kulit Kg Kacang kedele Kg Kaang hijau Ons Kacang mede Kg 121 Kacang lainnya Tahu Kg Tempe Kg Tauco Ons Oncom Ons Lainnya Ons 46

55 Lanjutan Tabel 2 Konsumsi dan Pengeluaran Rata-rata Per Kapita Selama Seminggu Terakhir, 2013 Jenis Makanan Satuan Banyaknya Nilai (Rp) (1) (2) (3) (4) 127 H. BUAH-BUAHAN 3, Jeruk Kg Mangga Kg Apel Kg Alpukat Kg Rambutan Kg Duku Kg Durian Kg Salak Kg Nenas Kg Pisang ambon Kg Pisang raja Kg Pisang lainnya Kg Pepaya muda Kg Jambu Kg Sawo Kg Belimbing Kg 144 Kedondong Kg 145 Semangka Kg Melon Kg 147 Nangka Kg 148 Tomat buah Kg Buah dalam kaleng Kg 150 Lainnya Kg I. MINYAK DAN LEMAK 2, Minyak kelapa Liter Minyak jagung Liter Minyak goreng lainnya Liter , Kelapa Butir Margarine Ons Lainnya Liter

56 Lanjutan Tabel 2 Konsumsi dan Pengeluaran Rata-rata Per Kapita Selama Seminggu Terakhir, 2013 Jenis Makanan Satuan Banyaknya Nilai (Rp) (1) (2) (3) (4) 158 J. BAHAN MINUMAN 2, Gula pasir Ons , Gula merah (gula air) Ons Teh Ons Kopi (bubuk, biji, instan) Ons Coklat instan 150gr 164 Coklat bubuk 165 Sirup Ons 166 Lainnya 620ml*) K. BUMBU-BUMBUAN 1, Garam Ons Kemiri Ons Ketumbar/jinten Ons Merica/lada Ons Asam Ons Biji pala Ons Cengkeh Ons 175 Terasi/petis Ons Kecap 140ml**) Penyedap masakan/vetsin Gram Sambal jadi/sauce tomat 140ml**) Bumbu masakan jadi/kemasan Ons Bumbu dapur lainnya L. KONSUMSI LAINNYA 1, Mie instan 80gr**) Mie basah Kg 184 Bihun Ons 185 Makaroni/mie kering Ons 186 Kerupuk Ons Emping Ons 188 Bahan agar-agar Bungkus Bubur bayi kemasan 150gr*) Lainnya

57 Lanjutan Tabel 2 Konsumsi dan Pengeluaran Rata-rata Per Kapita Selama Seminggu Terakhir, 2013 Jenis Makanan Satuan Banyaknya Nilai (Rp) (1) (2) (3) (4) 191 M. MAKANAN MINUMAN JADI 7, Roti tawar Bungkus kecil Roti manis/lainnya Potong Kue kering/biskuit Ons Kue basah Buah Makanan gorengan Potong Bubur kacang hijau Porsi Gado-gado/ketoprak/pecel Porsi Nasi campur/rames Porsi Nasi goreng Porsi Nasi putih Porsi Lontong/ketupat sayur Porsi Soto/gule/sop/rawon Porsi Sate/tongseng Porsi Mie bakso/rebus/goreng Porsi Mie instan Porsi Makanan ringna anak-anak Ons Ikan (goreng, bakar, dll) Potong Ayam/daging (goreng, dll) Potong Makanan jadi lainnya MINUMAN TIDAK MENGANDUNG CO2 211 Air kemasan 600ml*) Air kemasan galon Galon Air teh kemasan 250ml*) Sari kemasan 200ml*) Minuman ringan co2 (soda) 250ml*) Minuman kesehatan/energi 100ml*) Minuman lainnya (kopi) Gelas Es krim Mangkok kecil Es lainnya MINUMAN YANG MENGANDUNG ALKOHOL 220 Bir 620ml*) 221 Anggur 620ml*) 222 Minuman keras lainnya 620ml*) 49

58 Lanjutan Tabel 2 Konsumsi dan Pengeluaran Rata-rata Per Kapita Selama Seminggu Terakhir, 2013 Jenis Makanan Satuan Banyaknya Nilai (Rp) (1) (2) (3) (4) 223 O. TEMBAKAU DAN SIRIH 12, Rokok kretek filter Batang , Rokok kretek tanpa filter Batang , Rokok putih Batang Tembakau Ons Sirih/pinang Bungkus Lainnya

59 Lampiran Tabel 3 Pengeluaran Rata-rata Per Kapita Sebulan (Rupiah) Menurut Jenis Barang Bukan Makanan dan Daerah Tempat Tinggal di Kabupaten Mukomuko, 2013 Jenis Bukan Makanan Perkotaan Perdesaan Perkotaan + Perdesaan (1) (2) (3) (4) A PERUMAHAN DAN FASILITAS RUMAH TANGGA 230, , ,123 Perkiraan sewa rumah sendiri 109,695 45,511 50,848 Kontrak rumah 6,730 2,569 2,915 Sewa rumah Rumah dinas dan lainnya 2,444 3,418 3,337 Ongkos pemeliharaan rumah 66 2,574 2, Listrik 47,912 18,104 20, Air (PAM pikulan) LPG 12,897 6,916 7,414 Gas kota Minyak tanah 3,859 2,736 2,829 Bahan bakar Generator (bensin, solar, minyak tanah) Minyak pelumas Pemeliharaan dan Perbaikan Arang, batu bara, briket Kayu bakar dan bahan bakar lain 2,639 6,619 6,288 Lainnya (batu baterai, aki, korek api, obat nyamuk, dll.) 2,938 2,337 2,387 Rekening telepon rumah 1, Pulsa HP, No perdana 36,789 13,519 15,454 Kartu telepon Benda pos (perangko, dll) Lainnya (warnet, internet) 1,

60 Lanjutan Tabel 3 Pengeluaran Rata-rata Per Kapita Sebulan (Rupiah) Menurut Jenis Barang Bukan Makanan dan Daerah Tempat Tinggal di Kabupaten Mukomuko, 2013 Jenis Bukan Makanan Perkotaan Perdesaan Perkotaan + Perdesaan (1) (2) (3) (4) B ANEKA BARANG DAN JASA 209, , ,164 Sabun mandi, pasta gigi, dan sampo 9,769 6,357 6,641 Barang kecantikan 6,022 4,286 4,430 Perawatan kulit, muka, rambut, dan sebagainya 2,148 1,441 1,500 Sabun cuci 6,995 4,931 5,103 Bahan pemeliharaan pakaian Surat kabar, majalah, buku-buku, dan alat tulis 3, Barang lainnya (tissue, pamper, tusuk sate, dan lain-lain) 1, Rumah Sakit Pemerintah 3,526 1,314 1,498 Rumah Sakit Swasta 0 1,208 1,108 Puskesmas/Pustu/Polindes/Posyandu Praktek Dokter/Poliklinik 2,816 2,013 2,080 Praktek petugas kesehatan 415 1,473 1,385 Praktek pengobatan tradisional 2, Dukun penolong persalinan Beli obat dengan resep dari tenaga kesehatan Berobat sendiri/beli obat tanpa resep dokter Obat tradisional/jamu Pembelian kacamata, kaki tangan palsu, dan kursi roda Biaya pemeriksaan kehamilan Biaya imunisasi KIR Keluarga Berencana 678 1,264 1,215 Pemeliharaan kesehatan (vitamin, jamu, dan lainlain)

61 Lanjutan Tabel 3 Pengeluaran Rata-rata Per Kapita Sebulan (Rupiah) Menurut Jenis Barang Bukan Makanan dan Daerah Tempat Tinggal di Kabupaten Mukomuko, 2013 Jenis Bukan Makanan Perkotaan Perdesaan Perkotaan + Perdesaan (1) (2) (3) (4) Sumbangan pembangunan sekolah,uang pangkal Uang sekolah (SPP, BP3, POMG) 18,909 15,131 15,445 Iuran sekolah lainnya 18, ,264 Buku pelajaran 1,230 1,253 1,251 Alat-alat tulis 1,454 1,149 1,175 Uang kursus 4, Bensin 51,853 30,653 32, Solar 2, Minyak pelumas 9,557 4,855 5,246 Perbaikan ringan dan pemeliharaan kendaraan 2,347 2,832 2,791 Transportasi angkutan (bis,kereta api,pesawat, dll.) 36,552 9,713 11,945 Hotel,penginapan,bioskop,sandiwara,olah raga, & rekreasi 14,059 3,588 4,459 Pembantu rumah tangga, satpam, tukang kebun, dan supir 6,288 2,293 2,625 Jasa lembaga keuangan Jasa lainnya (KTP, SIM, dll)

62 Lanjutan Tabel 3 Pengeluaran Rata-rata Per Kapita Sebulan (Rupiah) Menurut Jenis Barang Bukan Makanan dan Daerah Tempat Tinggal di Kabupaten Mukomuko, 2013 Jenis Bukan Makanan Perkotaan Perdesaan Perkotaan + Perdesaan (1) (2) (3) (4) C PAKAIAN, ALAS KAKI, DAN TUTUP KEPALA 34,661 19,419 20,686 Pakaian jadi untuk laki-laki dewasa 8,344 6,026 6,218 Pakaian jadi untuk perempuan dewasa 13,589 5,320 6,007 Pakaian jadi untuk anak-anak 9,966 5,197 5,594 Bahan pakaian Upah menjahit,memperbaiki pakaian,& keperluan menjahit Alas kaki (sepatu, sandal) 2,352 2,040 2,066 Tutup kepala (Headgear) Lainnya (handuk, ikat pinggang, semir sepatu, dll.) D BARANG TAHAN LAMA 276,975 46,739 65,886 Meubelair 75 1,438 1,325 Peralatan rumah tangga Perlengkapan perabot rumah tangga Perkakas rumah tangga Alat-alat dapurmakan 381 1,499 1,406 Barang-barang pajangan/hiasan Perbaikan perabot, perlengkapan, dan perkakas rumah tangga Telepon genggam/hp dan aksesorisnya 0 1, Arloji, jam, kamera, kacamata, dan perbaikannya Payung, tas, koper, dan perbaikannya Perhiasan mahal dan perbaikannya 0 1,687 1,547 Mainan anak dan perbaikannya, perhiasan murah Televisi, video, radio, DVD 0 1,211 1,111 Alat dan perlengkapan olah raga serta perbaikannya Kendaraan dan perbaikannya 275,599 36,786 56,646 Binatang dan tanaman peliharaan serta pemeliharaannya Barang tahan lama lainnya

63 Lanjutan Tabel 3 Pengeluaran Rata-rata Per Kapita Sebulan (Rupiah) Menurut Jenis Barang Bukan Makanan dan Daerah Tempat Tinggal di Kabupaten Mukomuko, 2013 Jenis Bukan Makanan Perkotaan Perdesaan Perkotaan + Perdesaan (1) (2) (3) (4) E PAJAK, PUNGUTAN, DAN ASURANSI 13,096 8,493 8,876 Pajak bumi dan bangunan Pajak kendaraan bermotor (STNK) dan tak bermotor 12,004 6,401 6,867 Pungutan lainnya (iuran, sumbangan) Asuransi kesehatan Asuransi jiwa dan kerugian Lainnya F KEPERLUAN PESTA DAN UPACARA 792 4,233 3,947 Perkawinan Khitanan dan ulang tahun 0 2,485 2,278 Perayaan hari raya agama Ongkos naik haji Upacara agama/adat lainnya 0 1,161 1,064 Pemakaman JUMLAH PENGELUARAN UNTUK NON MAKANAN 766, , ,682 55

64 Lampiran Tabel 4 Pengeluaran Rata-rata Per Kapita Sebulan (Rupiah) Makanan dan Bukan Makanan Menurut Golongan Pengeluaran Per Kapita Sebulan di Kabupaten Mukomuko, 2013 Kelompok Barang < (1) (2) (3) (4) A. PADI-PADIAN 62,824 B. UMBI-UMBIAN 0 C. IKAN 19,635 D. DAGING 0 E. TELUR DAN SUSU 7,853 F. SAYUR-SAYURAN 14,160 G. KACANG-KACANGAN 0 H. BUAH_BUAHAN 2,359 I. MINYAK DAN LEMAK 3,934 J. BAHAN MINUMAN 7,863 K. BUMBU-BUMBUAN 1,960 L. KONSUMSI LAINNYA 0 M. MAKANAN MINUMAN JADI 0 O. TEMBAKAU DAN SIRIH 16,491 JUMLAH MAKANAN 274,157 A. PERUMAHAN DAN FASILITAS RUMAH TANGGA 38,665 B. BARANG DAN JASA 23,137 C. PAKAIAN, ALAS KAKI, DAN TUTUP KEPALA 0 D. BARANG-BARANG TAHAN LAMA 0 E. PAJAK DAN ASURANSI 0 F. KEPERLUAN PESTA DAN UPACARA 0 JUMLAH BUKAN MAKANAN 61,802 JUMLAH 335,959 56

65 Tabel 4 Pengeluaran Rata-rata Per Kapita Sebulan (Rupiah) Kelompok Barang (1) (2) (3) (4) Lanjutan Makanan dan Bukan Makanan Menurut Golongan Pengeluaran Per Kapita Sebulan di Kabupaten Mukomuko, A. PADI-PADIAN 61,564 68,639 77,094 B. UMBI-UMBIAN 1,095 1,791 3,146 C. IKAN 12,986 23,584 39,372 D. DAGING 1,848 4,172 12,779 E. TELUR DAN SUSU 7,347 11,093 20,972 F. SAYUR-SAYURAN 24,163 35,234 47,093 G. KACANG-KACANGAN 3,023 4,849 8,498 H. BUAH_BUAHAN 5,370 11,132 16,583 I. MINYAK DAN LEMAK 8,796 12,153 15,053 J. BAHAN MINUMAN 5,403 9,402 13,219 K. BUMBU-BUMBUAN 3,052 4,674 5,953 L. KONSUMSI LAINNYA 3,650 4,249 5,818 M. MAKANAN MINUMAN JADI 13,869 27,282 37,676 O. TEMBAKAU DAN SIRIH 25,487 39,187 71,331 JUMLAH MAKANAN 177, , ,587 A. PERUMAHAN DAN FASILITAS RUMAH TANGGA 39,794 60, ,576 B. BARANG DAN JASA 40,670 56,078 99,743 C. PAKAIAN, ALAS KAKI, DAN TUTUP KEPALA 4,698 7,092 17,301 D. BARANG-BARANG TAHAN LAMA 363 3,680 12,640 E. PAJAK DAN ASURANSI 1,657 3,334 5,625 F. KEPERLUAN PESTA DAN UPACARA JUMLAH BUKAN MAKANAN 87, , ,423 JUMLAH 265, , ,010 57

66 Lanjutan Kelompok Barang RATA- RATA/KAPITA (1) (2) (3) (4) A. PADI-PADIAN 88,398 92,514 76,815 B. UMBI-UMBIAN 2,807 4,793 2,644 C. IKAN 53,493 77,269 39,153 D. DAGING 20,479 43,003 14,328 E. TELUR DAN SUSU 24,511 56,503 21,803 F. SAYUR-SAYURAN 54,782 68,441 45,003 G. KACANG-KACANGAN 9,626 11,005 7,254 H. BUAH_BUAHAN 30,996 56,699 21,660 I. MINYAK DAN LEMAK 19,551 23,926 15,428 J. BAHAN MINUMAN 15,136 26,365 13,285 K. BUMBU-BUMBUAN 7,328 10,783 6,124 L. KONSUMSI LAINNYA 6,575 10,419 5,823 M. MAKANAN MINUMAN JADI O. TEMBAKAU DAN SIRIH Tabel 4 Pengeluaran Rata-rata Per Kapita Sebulan (Rupiah) Makanan dan Bukan Makanan Menurut Golongan Pengeluaran Per Kapita Sebulan di Kabupaten Mukomuko, , ,252 47, , ,356 68,975 JUMLAH MAKANAN 500, , ,277 A. PERUMAHAN DAN FASILITAS RUMAH TANGGA 153, , ,123 B. BARANG DAN JASA 127, , ,164 C. PAKAIAN, ALAS KAKI, DAN TUTUP KEPALA 31,132 58,080 20,686 D. BARANG-BARANG TAHAN LAMA 20, ,506 65,886 E. PAJAK DAN ASURANSI 8,569 34,153 8,876 F. KEPERLUAN PESTA DAN UPACARA 3,829 21,523 3,947 JUMLAH BUKAN MAKANAN 344,391 1,116, ,682 JUMLAH 845,102 1,846, ,959 58

67 Lampiran Jenis Bukan Makanan Satuan Kalori (Kkal) Protein (Gram) (1) (2) (3) (4) 1 A. PADI-PADIAN Kg Beras (lokal, kualitas, dll) Kg Beras ketan Kg Jagung basah dengan kulit Kg Jagung pipilan/beras jagung Kg 6 Tepung beras Kg Tepung jagung (maizena) Kg 8 Tepung terigu Kg Lainnya 10 B. UMBI-UMBIAN Kg Ketela pohon/singkong Kg Ketela rambat/ubi jalar Kg Sagu (bukan dari ketela pohon) Kg Talas/keladi Kg Kentang Kg Gaplek Kg Tepung gaplek (tiwul) Kg 18 Tepung ketela pohon Kg Lainnya 20 C. IKAN ] Ikan segar Tabel 5. Daftar Konversi Zat Gizi (Kalori dan Protein) Kabupaten Mukomuko, Ekor kuning Kg Tongkol/tuna/cakalang Kg Tenggiri Kg Selar Kg Kembung Kg Teri Kg Bandeng Kg Gabus Kg Mujair Kg Mas Kg

68 Lanjutan Jenis Bukan Makanan Satuan Kalori (Kkal) Protein (Gram) (1) (2) (3) (4) 31 Lele Kg Kakap Kg Baronang Kg Lainnya Kg ] Udang dan hewan air lainnya 35 Udang Kg cumi-cumi/sotong Kg 37 Ketam/kepiting/rajungan Kg 38 Kerang/siput Kg 39 Lainnya Kg ] Ikan diawetkan 40 Kembung (peda) Ons Tenggiri Ons Tongkol/tuna/cakalang Ons Teri Ons Selar Ons Sepat Ons Bandeng Ons Gabus Ons 48 Ikan dalam kaleng Ons Lainnya ] Udang dan hewan air diawetkan Tabel 5. Daftar Konversi Zat Gizi (Kalori dan Protein) Kabupaten Mukomuko, Udang (ebi) Ons 51 Cumi-cumi/sotong Ons 52 Lainnya D. DAGING Daging sapi Kg 55 Daging kerbau Kg Daging kambing Kg Daging babi Kg 58 Daging ayam ras Kg 59 Daging kampung Kg Daging unggas lainnya Kg Daging lainnya Kg

69 Lanjutan Tabel 5. Daftar Konversi Zat Gizi (Kalori dan Protein) Kabupaten Mukomuko,2013 Jenis Bukan Makanan Satuan Kalori (Kkal) Protein (Gram) (1) (2) (3) (4) 2] Daging diawetkan 62 Dendeng Kg 63 Abon Ond 64 Daging dalam kaleng Kg 65 Lainnya Kg 3] Lainnya 66 Hati Kg Jeroan (selain hati) Kg Tetelan Kg Tulang Kg 70 Lainnya Kg E. TELUR DAN SUSU Telur ayam ras Kg Telur ayam kampung Butir Telur itik/manila Butir Telur puyuh Butir 76 Telur lainnya Butir 77 Telur asin Butir Susu murni Liter Susu cair pabrik 250ml*) Susu kental manis 397ml**) Susu bubuk Kg Susu bubuk bayi 400gr***) Keju Ons 84 Hasil lain dari susu Ons F. SAYUR-SAYURAN Bayam Kg Kangkung Kg Kol/kubis Kg Sawi putih (petsai) Kg Sawi hijau Kg

70 Lanjutan Tabel 5. Daftar Konversi Zat Gizi (Kalori dan Protein) Kabupaten Mukomuko,2013 Jenis Bukan Makanan Satuan Kalori (Kkal) Protein (Gram) (1) (2) (3) (4) 91 Buncis Kg Kacang panjang Kg Tomat sayur Ons Wortel Kg Mentimun Kg Daun ketela pohon Kg Terong Kg Tauge Kg Labu Kg Jagung muda Ons Sayur sop/capcay Bungkus Sayur asam/lodeh Bungkus Nangka muda Kg Pepaya muda Kg Jamur Ons Petai Ons Jengkol Kg Bawang merah Ons Bawang putih Ons Cabe merah Ons Cabe hijau Ons Cabe rawit Ons 113 Sayur asam kaleng Kg Lainnya Kg G. KACANG-KACANGAN Kacang tanah tanpa kulit Kg Kacang tanah dengan kulit Kg Kacang kedele Kg Kacang hijau Ons Kacang mede Kg 62

71 Lanjutan Tabel 5. Daftar Konversi Zat Gizi (Kalori dan Protein) Kabupaten Mukomuko,2013 Jenis Bukan Makanan Satuan Kalori (Kkal) Protein (Gram) (1) (2) (3) (4) 121 Kacang lainnya Tahu Kg Tempe Kg Tauco Ons Oncom Ons Lainnya Ons H. BUAH-BUAHAN Jeruk Kg Mangga Kg Apel Kg Alpukat Kg Rambutan Kg Duku Kg Durian Kg Salak Kg Nenas Kg Pisang ambon Kg Pisang raja Kg Pisang lainnya Kg Pepaya muda Kg Jambu Kg Sawo Kg 143 Belimbing Kg 144 Kedondong Kg 145 Semangka Kg Melon Kg 147 Nangka Kg 148 Tomat buah Kg Buah dalam kaleng Kg 150 Lainnya Kg

72 Lanjutan Jenis Bukan Makanan Satuan Kalori (Kkal) Protein (Gram) (1) (2) (3) (4) 151 I. MINYAK DAN LEMAK Minyak kelapa Liter Minyak jagung Liter Minyak goreng lainnya Liter Kelapa Butir Margarine Ons Lainnya Liter J. BAHAN MINUMAN Gula pasir Ons Gula merah (gula air) Ons Teh Ons Kopi (bubuk, biji, instan) Ons Coklat instan 150gr 164 Coklat bubuk Tabel 5. Daftar Konversi Zat Gizi (Kalori dan Protein) Kabupaten Mukomuko, Sirup Ons 166 Lainnya 620ml*) K. BUMBU-BUMBUAN Garam Ons Kemiri Ons Ketumbar/jinten Ons Merica/lada Ons Asam Ons Biji pala Ons Cengkeh Ons 175 Terasi/petis Ons Kecap 140ml**) Penyedap masakan/vetsin Gram Sambal jadi/sauce tomat 140ml**) Bumbu masakan jadi/kemasan Ons Bumbu dapur lainnya

73 Lanjutan Tabel 5. Daftar Konversi Zat Gizi (Kalori dan Protein) Kabupaten Mukomuko, 2013 Jenis Bukan Makanan Satuan Kalori (Kkal) Protein (Gram) (1) (2) (3) (4) 181 L. KONSUMSI LAINNYA Mie instan 80gr**) Mie basah Kg 184 Bihun Ons 185 Makaroni/mie kering Ons 186 Kerupuk Ons Emping Ons 188 Bahan agar-agar Bungkus Bubur bayi kemasan 150gr*) Lainnya M. MAKANAN MINUMAN JADI Roti tawar Bungkus kecil Roti manis/lainnya Potong Kue kering/biskuit Ons Kue basah Buah Makanan gorengan Potong Bubur kacang hijau Porsi Gado-gado/ketoprak/pecel Porsi Nasi campur/rames Porsi Nasi goreng Porsi Nasi putih Porsi Lontong/ketupat sayur Porsi Soto/gule/sop/rawon Porsi Sate/tongseng Porsi Mie bakso/rebus/goreng Porsi Mie instan Porsi Makanan ringna anak-anak Ons Ikan (goreng, bakar, dll) Potong Ayam/daging (goreng, dll) Potong Makanan jadi lainnya

74 Lanjutan Tabel 5. Daftar Konversi Zat Gizi (Kalori dan Protein) Kabupaten Mukomuko, 2013 Jenis Bukan Makanan Satuan Kalori (Kkal) Protein (Gram) (1) (2) (3) (4) MINUMAN TIDAK MENGANDUNG CO2 211 Air kemasan 600ml*) Air kemasan galon Galon Air teh kemasan 250ml*) Sari kemasan 200ml*) Minuman ringan co2 (soda) 250ml*) Minuman kesehatan/energi 100ml*) Minuman lainnya (kopi) Gelas Es krim Mangkok kecil Es lainnya MINUMAN YANG MENGANDUNG ALKOHOL 220 Bir 620ml*) 221 Anggur 620ml*) 222 Minuman keras lainnya 620ml*) 223 O. TEMBAKAU DAN SIRIH 224 Rokok kretek filter Batang Rokok kretek tanpa filter Batang Rokok putih Batang Tembakau Ons Sirih/pinang Bungkus Lainnya

75

76 PENGELUARAN DAN KONSUMSI RUMAH TANGGA KABUPATEN MUKOMUKO 2013 Nomor ISBN : Nomor Publikasi : Katalog BPS : Ukuran Buku : 25,7 cm x 18,2 cm Jumlah Halaman : vi + 66 halaman Naskah: Seksi Statistik Sosial BPS Kabupaten Mukomuko Gambar kulit: Seksi Integrasi dan Pengolahan Statistik BPS Kabupaten Mukomuko Diterbitkan Oleh: Badan Pusat Statistik Kabupaten Mukomuko Dicetak Oleh: Percetakan Fazzy Boleh dikutip dengan menyebut sumbernya. ii

Pola Pengeluaran dan Konsumsi Penduduk Indonesia 2013

Pola Pengeluaran dan Konsumsi Penduduk Indonesia 2013 Katalog BPS: 3201023 ht tp :/ /w w w.b p s. go.i d Pola Pengeluaran dan Konsumsi Penduduk Indonesia 2013 BADAN PUSAT STATISTIK Katalog BPS: 3201023 ht tp :/ /w w w.b p s. go.i d Pola Pengeluaran dan Konsumsi

Lebih terperinci

SURVEI SOSIAL EKONOMI NASIONAL 2010 MODUL KONSUMSI/PENGELUARAN DAN PENDAPATAN RUMAH TANGGA [ SUSENAS PANEL - MARET 2010 ]

SURVEI SOSIAL EKONOMI NASIONAL 2010 MODUL KONSUMSI/PENGELUARAN DAN PENDAPATAN RUMAH TANGGA [ SUSENAS PANEL - MARET 2010 ] RAHASIA BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI SOSIAL EKONOMI NASIONAL 2010 MODUL KONSUMSI/PENGELUARAN DAN PENDAPATAN RUMAH TANGGA [ SUSENAS PANEL - MARET 2010 ] I. KETERANGAN TEMPAT 1 Provinsi 2 Kabupaten/Kota

Lebih terperinci

Katalog BPS: PENGELUARAN UNTUK KONSUMSI PENDUDUK SUMATERA SELATAN 2010

Katalog BPS: PENGELUARAN UNTUK KONSUMSI PENDUDUK SUMATERA SELATAN 2010 Katalog BPS: 3201005.16 PENGELUARAN UNTUK KONSUMSI PENDUDUK SUMATERA SELATAN 2010 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI SUMATERA SELATAN 2011 PENGELUARAN UNTUK KONSUMSI PENDUDUK SUMATERA SELATAN 2010 Katalog

Lebih terperinci

Statistik Konsumsi Pangan 2012 KATA PENGANTAR

Statistik Konsumsi Pangan 2012 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Dalam rangka meningkatkan ketersediaan dan pelayanan data dan informasi pertanian, Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian menerbitkan Buku Statistik Konsumsi Pangan 2012. Buku ini berisi

Lebih terperinci

POLA KONSUMSI PENDUDUK PROVINSI KEPULAUAN RIAU MARET 2016 ISSN : 2442-6334 Katalog BPS : 3201002.21 Nomor Publikasi : 21520.1703 Ukuran Buku : 14,8 x 21 cm Jumlah Halaman : viii+108 halaman Naskah: Bidang

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPULAUAN RIAU

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPULAUAN RIAU Katalog BPS: 3212.21 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPULAUAN RIAU POLA KONSUMSI PENDUDUK PROVINSI KEPULAUAN RIAU 214 Katalog BPS : 3212.21 ISSN : 2442.6334 Nomor Publikasi : 21.1519 Naskah: Seksi Statistik

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI No. 01/07/72/Th. XII, 01 Juli 2009 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI Pada bulan Juni 2009 di Kota Palu terjadi inflasi sebesar 0,15 persen, dengan indeks dari 115,86 pada Mei 2009 menjadi 116,03

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Buku Direktori Pola Pangan Harapan Provinsi Jawa Barat Tahun 2017

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Buku Direktori Pola Pangan Harapan Provinsi Jawa Barat Tahun 2017 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pola Pangan Harapan (PPH) atau Desirable Dietary Pattern (DDP) adalah susunan keragaman pangan yang didasarkan pada sumbangan energi dari kelompok pangan utama pada

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN PEMALANG

BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN PEMALANG BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN PEMALANG No.04/06/3327/2014. 5 Juni 2014 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI KABUPATEN PEMALANG Bulan Mei 2014 Inflasi 0,04 persen Pada, Kabupaten Pemalang

Lebih terperinci

Ukuran rumah tangga dalam gram: 1 sdm gula pasir = 8 gram 1 sdm tepung susu = 5 gram 1 sdm tepung beras, tepung sagu. = 6 gram

Ukuran rumah tangga dalam gram: 1 sdm gula pasir = 8 gram 1 sdm tepung susu = 5 gram 1 sdm tepung beras, tepung sagu. = 6 gram Dibawah ini merupakan data nilai satuan ukuran rumah tangga (URT) yang dipakai untuk menentukan besaran bahan makanan yang biasa digunakan sehari- hari dalam rumah tangga. (Sumber: Puslitbang Gizi Depkes

Lebih terperinci

TINGKAT KEMISKINAN JAWA BARAT SEPTEMBER 2014

TINGKAT KEMISKINAN JAWA BARAT SEPTEMBER 2014 BPS PROVINSI JAWA BARAT No. 05 /01/32/Th. XVII, 2 Januari 2015 TINGKAT KEMISKINAN JAWA BARAT SEPTEMBER 2014 Jumlah penduduk miskin (penduduk yang berada dibawah Garis Kemiskinan) di Jawa Barat pada bulan

Lebih terperinci

Kuisioner Penelitian. Hubungan Pola Makan dengan Status Gizi Anak Kelas IV dan V di SDN Panunggangan 1

Kuisioner Penelitian. Hubungan Pola Makan dengan Status Gizi Anak Kelas IV dan V di SDN Panunggangan 1 Kuisioner Penelitian Hubungan Pola Makan dengan Status Gizi Anak Kelas IV dan V di SDN Panunggangan 1 A. Petunjuk Pengisian Kuisioner 1. Adik dimohon bantuannya untuk mengisi identitas diri pada bagian

Lebih terperinci

Konsumsi Buah Dan Sayur Susenas Maret Dalam rangka Hari Gizi Nasional, 25 Januari 2017

Konsumsi Buah Dan Sayur Susenas Maret Dalam rangka Hari Gizi Nasional, 25 Januari 2017 Konsumsi Buah Dan Sayur Susenas Maret 2016 Dalam rangka Hari Gizi Nasional, 25 Januari 2017 SUSENAS Sejak 1963- Sekarang Cakupan Estimasi Nasional, Provinsi, Kabupaten/Kota Responden: Rumah Tangga Biasa

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI No. 01/12/Th. XIV, 01 Desember 2011 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI NOVEMBER 2011 INFLASI SEBESAR 0,42 PERSEN Pada bulan November 2011 di Kota Palu terjadi inflas sebesar 0,42 persen, dengan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI No. 04/04/Th. XV, 2 April 2012 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI NILAI TUKAR PETANI BULAN MARET 2012 SEBESAR 97,86 PERSEN NTP Provinsi Sulawesi Tengah (NTP-Gabungan) bulan Maret 2012 sebesar 97,86 persen,

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI No. 01/05/72/Th. XII, 01 Mei 2009 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI Pada bulan 2009 di Kota Palu terjadi deflasi sebesar -0,85 persen, dengan indeks dari 116,45 pada Maret 2009 menjadi 115,46

Lebih terperinci

Katalog : 3201023 Pola Pengeluaran dan Konsumsi Penduduk Indonesia 2014 BADAN PUSAT STATISTIK Katalog : 3201023 Pola Pengeluaran dan Konsumsi Penduduk Indonesia 2014 POLA PENGELUARAN DAN KONSUMSI PENDUDUK

Lebih terperinci

http.//sragenkab.bps.go.id

http.//sragenkab.bps.go.id Perkembangan Indeks Harga Konsumen/ Inflasi di Kota Sragen Februari 2016 BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN SRAGEN BERITA RESMI STATISTIK BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN SRAGEN No. 14/02/3314/Th.X, 1 Maret

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN PEMALANG

BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN PEMALANG BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN PEMALANG No.04/05/3327/2014. 5 Mei 2014 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI KABUPATEN PEMALANG Bulan April 2014 Deflasi 0,24 persen Pada, Kabupaten Pemalang

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN PEMALANG

BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN PEMALANG BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN PEMALANG No.04/08/3327/2014. 5 Agustus 2014 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI KABUPATEN PEMALANG Bulan Juli 2014 Inflasi 0,77 persen Pada, Kabupaten Pemalang

Lebih terperinci

No. 12/12/Th.II, 5 Januari 2016 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI KUDUS BULAN DESEMBER 2015 INFLASI 0,93 PERSEN Pada Desember 2015 di Kudus terjadi inflasi sebesar 0,93 persen dengan Indeks

Lebih terperinci

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian Kode Responden:

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian Kode Responden: LAMPIRAN Lampiran 1 Kuesioner Penelitian Kode Responden: KUESIONER PENELITIAN POLA KONSUMSI PANGAN MASYARAKAT PAPUA (Studi kasus di Kampung Tablanusu, Distrik Depapre, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua).

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN PEMALANG

BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN PEMALANG BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN PEMALANG No.04/04/3327/2014. 5 April 2014 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI KABUPATEN PEMALANG Bulan Maret 2014 Inflasi 0,21 persen Pada, Kabupaten Pemalang

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN PEMALANG

BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN PEMALANG BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN PEMALANG No.04/07/3327/2014. 5 Juli 2014 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI KABUPATEN PEMALANG Bulan Juni 2014 Inflasi 0,66 persen Pada, Kabupaten Pemalang

Lebih terperinci

Kesehatan sebesar. Dari memberikan. persen; Kelompok

Kesehatan sebesar. Dari memberikan. persen; Kelompok 18/04/72 Th. XVI, 01 Aprill 2013 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/ INFLASI MARET 2013 DEFLASI SEBESAR -0,10 PERSEN Pada bulan Maret 2013 di Kota Palu terjadi deflasi sebesar -0,10 persen,, dengan indeks

Lebih terperinci

DBMP DBMP Yetti Wira_Gizi_2014_Poltekkes Palangka Raya. Yetti Wira_Gizi_2014_Poltekkes Palangka Raya

DBMP DBMP Yetti Wira_Gizi_2014_Poltekkes Palangka Raya. Yetti Wira_Gizi_2014_Poltekkes Palangka Raya DBMP DBMP Pengertian : DBMP adalah daftar yang berisi 7 golongan bahan makanan. pada tiap golongan, dalam jumlah (dapat berbeda setiap makanan) yang dinyatakan bernilai energi dan zat gizi yang sama. Oleh

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI No. 04/05/Th. XIV, 2 Mei 2011 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI APRIL 2011 NILAI TUKAR PETANI SEBESAR 98,78 PERSEN NTP Provinsi Sulawesi Tengah Subsektor Tanaman Pangan (NTP-P) tercatat sebesar 84,25 persen,

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI SUKOHARJO BULAN DESEMBER 2015 INFLASI 0,96 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI SUKOHARJO BULAN DESEMBER 2015 INFLASI 0,96 PERSEN No.42/01/3311/Th.III, 11 Januari 2016 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI SUKOHARJO BULAN DESEMBER 2015 INFLASI 0,96 PERSEN Bulan Desember 2015, Kabupaten Sukoharjo mengalami Inflasi sebesar

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI No. 01/08/72 Th. XIV, 01 Agustus 2011 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI JULI 2011 INFLASI SEBESAR 1,37 PERSEN Pada bulan Juli 2011 di Kota Palu terjadi inflasi sebesar 1,37 persen, dengan indeks

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/ INFLASI DI KOTA SRAGEN Bulan Januari 2017 Inflasi 1,10 persen

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/ INFLASI DI KOTA SRAGEN Bulan Januari 2017 Inflasi 1,10 persen KERJASAMA BPS DAN BAPPEDA KABUPATEN SRAGEN No. 01/II/2017, 3 Februari 2017 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/ INFLASI DI KOTA SRAGEN Inflasi 1,10 persen di Kota Sragen terjadi inflasi sebesar 1,10 persen

Lebih terperinci

Pada bulan Maret 2016 Perkembangan harga berbagai komoditas sangat bervariatif. Berdasarkan hasil pemantauan BPS Kabupaten Magelang, pada bulan Maret

Pada bulan Maret 2016 Perkembangan harga berbagai komoditas sangat bervariatif. Berdasarkan hasil pemantauan BPS Kabupaten Magelang, pada bulan Maret BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN MAGELANG No.01/03/33.08/Th. III, 11 April 2016 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI KABUPATEN MAGELANG BULAN MARET 2016 INFLASI 0,44 PERSEN Bulan Maret 2016 di

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI KOTA PURWOKERTO

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI KOTA PURWOKERTO BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BANYUMAS No. 73/Th. IX, 1 April 2015 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI KOTA PURWOKERTO MARET 2015 INFLASI 0,05 PERSEN Pada Maret 2015 terjadi inflasi sebesar

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN PEMALANG

BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN PEMALANG BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN PEMALANG No.04/09/3327/2014. 5 September 2014 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI KABUPATEN PEMALANG Bulan Agustus 2014 Inflasi 0,43 persen Pada, Kabupaten

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN DEMAK

BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN DEMAK BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN DEMAK No.10/10/3321/Th.VII, 2 Oktober PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN / INFLASI DI KABUPATEN DEMAK Bulan Inflasi 0,35 persen Pada bulan Kabupaten Demak terjadi inflasi

Lebih terperinci

POLA KONSUMSI PANGAN RUMAHTANGGA DI WILAYAH HISTORIS PANGAN BERAS DAN NON BERAS DI INDONESIA

POLA KONSUMSI PANGAN RUMAHTANGGA DI WILAYAH HISTORIS PANGAN BERAS DAN NON BERAS DI INDONESIA Seminar Nasional DINAMIKA PEMBANGUNAN PERTANIAN DAN PERDESAAN: Tantangan dan Peluang bagi Peningkatan Kesejahteraan Petani Bogor, 19 Nopember 2008 POLA KONSUMSI PANGAN RUMAHTANGGA DI WILAYAH HISTORIS PANGAN

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI SUKOHARJO BULAN APRIL 2016 DEFLASI 0,27 PERSEN No.06/05/3311/Th.III, 12 Mei 2016 Bulan April 2016, Kabupaten Sukoharjo mengalami deflasi sebesar 0,27 persen

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI No. 01/01/Th. VIII, 4 Januari 2010 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DESEMBER 2009 INFLASI SEBESAR 0,17 PERSEN Pada bulan Desember 2009 terjadi inflasi sebesar 0,17 persen. Tiga kota di sekitar

Lebih terperinci

Pada bulan Perkembangan harga berbagai komoditas bervariatif. Berdasarkan hasil pemantauan BPS Kabupaten Magelang, pada bulan terjadi deflasi sebesar

Pada bulan Perkembangan harga berbagai komoditas bervariatif. Berdasarkan hasil pemantauan BPS Kabupaten Magelang, pada bulan terjadi deflasi sebesar BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN MAGELANG No.01/03/33.08/Th. III, 11 Maret PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI KABUPATEN MAGELANG BULAN FEBRUARI DEFLASI 0,28 PERSEN Bulan di Kabupaten Magelang

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI No. 04/09 /Th. XIV, 5 September 2011 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI NILAI TUKAR PETANI BULAN AGUSTUS 2011 SEBESAR 99,44 PERSEN NTP Provinsi Sulawesi Tengah (NTP-Gabungan) bulan Agustus 2011 sebesar 99,44

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI SUKOHARJO BULAN JULI 2016 INFLASI 0,65 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI SUKOHARJO BULAN JULI 2016 INFLASI 0,65 PERSEN No.09/08/3311/Th.III, 15 Agustus 2016 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI SUKOHARJO BULAN JULI 2016 INFLASI 0,65 PERSEN Bulan Juli 2016, Kabupaten Sukoharjo mengalami inflasi sebesar 0,65 persen

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/ INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/ INFLASI No. 08/07/5310/Th.IX, 01 Agustus PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/ INFLASI JULI DEFLASI SEBESAR 0,05 PERSEN Pada Juli terjadi deflasi sebesar 0,05 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 117,41.

Lebih terperinci

No. 01/01/Th.III, 2 Februari 2016 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI KUDUS BULAN JANUARI 2016 INFLASI 0,44 PERSEN Pada Januari 2016 di Kudus terjadi inflasi sebesar 0,44 persen dengan Indeks

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR No. 04/01/64/Th.XVIII, 2 Januari 2015 TINGKAT KEMISKINAN DI KALIMANTAN TIMUR SEPTEMBER TAHUN 2014 * SEPTEMBER 2014 : 6,31% TURUN 0,11% DARI MARET 2014

Lebih terperinci

NILAI TUKAR PETANI JAWA TIMUR BULAN OKTOBER 2012

NILAI TUKAR PETANI JAWA TIMUR BULAN OKTOBER 2012 BPS PROVINSI JAWA TIMUR NILAI TUKAR PETANI JAWA TIMUR BULAN OKTOBER 2012 No. 68/11/35/Th.X, 1 November 2012 Nilai Tukar Petani (NTP) Jawa Timur Bulan Oktober 2012 Naik 0,33 persen. Nilai Tukar Petani (NTP)

Lebih terperinci

No. 10/10/Th.II, 3 November 2015 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI KUDUS BULAN OKTOBER 2015 DEFLASI 0,11 PERSEN Pada Oktober 2015 di Kudus terjadi deflasi sebesar 0,11 persen dengan Indeks

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI No. 10/10/Th.III, 4 Oktober 2016 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI KUDUS BULAN SEPTEMBER 2016 INFLASI 0,04 PERSEN Pada September 2016 di Kudus terjadi inflasi sebesar 0,04 persen dengan Indeks

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI No. 04/06/Th. XIV, 1 Juni 2011 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI MEI 2011 NILAI TUKAR PETANI SEBESAR 99,49 PERSEN NTP Provinsi Sulawesi Tengah (NTP-Gabungan) bulan Mei 2011 tercatat sebesar 99,49 persen,

Lebih terperinci

INFORMASI HARGA BAHAN POKOK DAN KEBUTUHAN PENTING LAINNYA DI UNIT PASAR TRADISIONAL KOTA SURABAYA MINGGU KE. I (Pertama) BULAN : JANUARI 2016

INFORMASI HARGA BAHAN POKOK DAN KEBUTUHAN PENTING LAINNYA DI UNIT PASAR TRADISIONAL KOTA SURABAYA MINGGU KE. I (Pertama) BULAN : JANUARI 2016 BERAS INFORMASI HARGA BAHAN POKOK DAN KEBUTUHAN PENTING LAINNYA DI UNIT PASAR TRADISIONAL KOTA SURABAYA MINGGU KE. I (Pertama) NO NAMA BAHAN POKOK DAN JENISNYA SATUAN BULAN : JANUARI 2016 Tambahrejo Pucang

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN PEMALANG

BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN PEMALANG BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN PEMALANG No.04/01/3327/2015. 5 Januari 2015 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI KABUPATEN PEMALANG Bulan Desember 2014 Inflasi 1,92 persen Pada, Kabupaten

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN DEMAK

BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN DEMAK BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN DEMAK No.07 /07/3321/Th.VI,1 Juli PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN / INFLASI DI KABUPATEN DEMAK Bulan Inflasi 0,42 persen Pada bulan Kabupaten Demak terjadi inflasi

Lebih terperinci

INFORMASI HARGA BAHAN POKOK DAN KEBUTUHAN PENTING LAINNYA DI UNIT PASAR TRADISIONAL KOTA SURABAYA MINGGU KE. I (Pertama) BULAN : AGUSTUS 2016

INFORMASI HARGA BAHAN POKOK DAN KEBUTUHAN PENTING LAINNYA DI UNIT PASAR TRADISIONAL KOTA SURABAYA MINGGU KE. I (Pertama) BULAN : AGUSTUS 2016 INFORMASI HARGA BAHAN POKOK DAN KEBUTUHAN PENTING LAINNYA DI UNIT PASAR TRADISIONAL KOTA SURABAYA MINGGU KE. I (Pertama) BULAN : AGUSTUS 2016 NO NAMA BAHAN POKOK DAN JENISNYA SATUAN Tambahrejo Pucang Anom

Lebih terperinci

INFORMASI HARGA BAHAN POKOK DAN KEBUTUHAN PENTING LAINNYA DI UNIT PASAR TRADISIONAL KOTA SURABAYA MINGGU KE. I (Pertama) BULAN : AGUSTUS 2016

INFORMASI HARGA BAHAN POKOK DAN KEBUTUHAN PENTING LAINNYA DI UNIT PASAR TRADISIONAL KOTA SURABAYA MINGGU KE. I (Pertama) BULAN : AGUSTUS 2016 INFORMASI HARGA BAHAN POKOK DAN KEBUTUHAN PENTING LAINNYA DI UNIT PASAR TRADISIONAL KOTA SURABAYA MINGGU KE. I (Pertama) BULAN : AGUSTUS 2016 NO NAMA BAHAN POKOK DAN JENISNYA SATUAN Tambahrejo Pucang Anom

Lebih terperinci

INFORMASI HARGA BAHAN POKOK DAN KEBUTUHAN PENTING LAINNYA DI UNIT PASAR TRADISIONAL KOTA SURABAYA MINGGU KE. I (Pertama) BULAN : AGUSTUS 2016

INFORMASI HARGA BAHAN POKOK DAN KEBUTUHAN PENTING LAINNYA DI UNIT PASAR TRADISIONAL KOTA SURABAYA MINGGU KE. I (Pertama) BULAN : AGUSTUS 2016 INFORMASI HARGA BAHAN POKOK DAN KEBUTUHAN PENTING LAINNYA DI UNIT PASAR TRADISIONAL KOTA SURABAYA MINGGU KE. I (Pertama) BULAN : AGUSTUS 2016 NO NAMA BAHAN POKOK DAN JENISNYA SATUAN Tambahrejo Pucang Anom

Lebih terperinci

BPS KABUPATEN PEMALANG

BPS KABUPATEN PEMALANG BPS KABUPATEN PEMALANG No. 05/04/3327/Th.IV, 16 April 2016 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN / INFLASI DI PEMALANG BULAN MARET 2016 INFLASI 0,46 PERSEN Pada di Pemalang terjadi inflasi sebesar 0,46 persen

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan merupakan upaya perubahan secara terencana seluruh dimensi kehidupan menuju tatanan kehidupan yang lebih baik di masa mendatang. Sebagai perubahan yang terencana,

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN / INFLASI KOTA PURWODADI SEPTEMBER 2016 INFLASI 0,04 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN / INFLASI KOTA PURWODADI SEPTEMBER 2016 INFLASI 0,04 PERSEN BPS KABUPATEN GROBOGAN No. 3315.033/10/2016, 10 Oktober 2016 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN / INFLASI KOTA PURWODADI SEPTEMBER 2016 INFLASI 0,04 PERSEN Pada September 2016 terjadi inflasi sebesar 0,04

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK 10.01 BERITA RESMI STATISTIK BPS KOTA BATANG PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI Di Kota Batang Bulan 2017 0,46 persen No. 07/Th. XVII, Juli 2017 Pada bulan 2017 di Kota Batang terjadi sebesar 0,46

Lebih terperinci

ANGKET / KUESIONER PENELITIAN

ANGKET / KUESIONER PENELITIAN ANGKET / KUESIONER PENELITIAN Kepada yth. Ibu-ibu Orang tua Balita Di Dusun Mandungan Sehubungan dengan penulisan skripsi yang meneliti tentang Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pola Pemberian Makanan Balita

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI SUKOHARJO BULAN MARET 2015 INFLASI 0,14 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI SUKOHARJO BULAN MARET 2015 INFLASI 0,14 PERSEN PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI SUKOHARJO BULAN MARET 2015 INFLASI 0,14 PERSEN No.24/04/3311/Th.II, 10 April 2015 Bulan Maret 2015, Kabupaten Sukoharjo mengalami Inflasi sebesar 0,14 persen

Lebih terperinci

LEMBAR KATALOG Statistik Sayur-Sayuran Dan Buah-Buahan Kabupaten Penajam Paser Utara 2016 Katalog BPS : 5216.6409 Ukuran Buku : 14,8 x 21 cm Jumlah Halaman : ix + 79 Naskah : BPS Kabupaten Penajam Paser

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI KOTA PURWOKERTO

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI KOTA PURWOKERTO BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BANYUMAS No. 72/Th. IX, 2 Maret 2015 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI KOTA PURWOKERTO FEBRUARI 2015 DEFLASI 0,67 PERSEN Pada Februari 2015 terjadi deflasi sebesar

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI No. 04/04/Th. XIV, 1 April 2011 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI MARET 2011 NILAI TUKAR PETANI SEBESAR 98,45 PERSEN NTP Provinsi Sulawesi Tengah Subsektor Tanaman Pangan (NTP-P) tercatat sebesar 83,67 persen,

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN / INFLASI KOTA PURWODADI AGUSTUS 2016 DEFLASI 0,54 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN / INFLASI KOTA PURWODADI AGUSTUS 2016 DEFLASI 0,54 PERSEN BPS KABUPATEN GROBOGAN No. 3315.032/09/2016, 16 September 2016 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN / INFLASI KOTA PURWODADI AGUSTUS 2016 DEFLASI 0,54 PERSEN Pada Agustus 2016 terjadi deflasi sebesar 0,54

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN DEMAK

BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN DEMAK BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN DEMAK No. 04/04/3321/Th.V, 1 April PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN / INFLASI DI KABUPATEN DEMAK Bulan Inflasi 0,24 persen Pada bulan Kabupaten Demak terjadi inflasi

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI: KABUPATEN PEKALONGAN BULAN FEBRUARI 2016 DEFLASI SEBESAR 0,11 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI: KABUPATEN PEKALONGAN BULAN FEBRUARI 2016 DEFLASI SEBESAR 0,11 PERSEN No. 01/03/3326/Th. IV, 02 Maret 2016 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI: KABUPATEN PEKALONGAN BULAN FEBRUARI 2016 DEFLASI SEBESAR 0,11 PERSEN Bulan Februari 2016, harga-harga di Kabupaten Pekalongan

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN MAGELANG

BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN MAGELANG BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN MAGELANG No.01/05/33.08/Th. II, 10 Mei 2015 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI KABUPATEN MAGELANG BULAN APRIL 2015 INFLASI 0,27 PERSEN Bulan April 2015 di Kabupaten

Lebih terperinci

NILAI TUKAR PETANI JAWA TIMUR BULAN SEPTEMBER 2012

NILAI TUKAR PETANI JAWA TIMUR BULAN SEPTEMBER 2012 BPS PROVINSI JAWA TIMUR NILAI TUKAR PETANI JAWA TIMUR BULAN SEPTEMBER 2012 No. 63/10/35/Th.X, 1 Oktober 2012 Nilai Tukar Petani (NTP) Jawa Timur Bulan September 2012 Naik 0,38 persen. Nilai Tukar Petani

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PROVINSI JAMBI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PROVINSI JAMBI No.18 /04/16/Th.X, 1 April PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PROVINSI JAMBI MARET, KOTA JAMBI INFLASI 0,26 PERSEN DAN KABUPATEN BUNGO DEFLASI 0,31 PERSEN Pada Bulan Maret Kota Jambi mengalami

Lebih terperinci

BPS KABUPATEN KENDAL PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI KABUPATEN KENDAL BULAN OKTOBER 2015 DEFLASI 0,18 PERSEN

BPS KABUPATEN KENDAL PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI KABUPATEN KENDAL BULAN OKTOBER 2015 DEFLASI 0,18 PERSEN BPS KABUPATEN KENDAL PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI KABUPATEN KENDAL BULAN OKTOBER 2015 DEFLASI 0,18 PERSEN Bulan Oktober 2015 di Kabupaten Kendal terjadi deflasi 0,18 persen dengan Indeks

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI KOTA PURWOKERTO

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI KOTA PURWOKERTO BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BANYUMAS No. 92/Th. X, 1 November 2016 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI KOTA PURWOKERTO OKTOBER 2016 INFLASI 0,02 PERSEN Pada Oktober 2016 terjadi inflasi sebesar

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/LAJU INFLASI KOTA SALATIGA

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/LAJU INFLASI KOTA SALATIGA + No. 11/3373/4/06/17/Th.IX, 6 Juni 2017 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/LAJU INFLASI KOTA SALATIGA BULAN MEI 2017 INFLASI 0,57 Perkembangan harga kebutuhan secara umum di Kota Salatiga pada bulan di

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK 10.01 BERITA RESMI STATISTIK BPS KOTA BATANG No. 09/Th. XVII, September 2017 PERKEMBA NGA N INDEKS HARGA KONSUMEN/ INFLASI Di Kota Batang Bulan 2017 Deflasi 0,22 persen Pada bulan 2017 di Kota Batang terjadi

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI 0.60 0.40 0.20 0.00 0, 51 0, 0, 230, 03 6710 0, 0, 750403 25 46220 0, 05 06 Umum No. 04/04/1509/Th.III, 1 April 2016 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI Bulan Maret 2016, Deflasi Kabupaten Bungo

Lebih terperinci

NILAI TUKAR PETANI JAWA TIMUR BULAN FEBRUARI 2012

NILAI TUKAR PETANI JAWA TIMUR BULAN FEBRUARI 2012 BPS PROVINSI JAWA TIMUR NILAI TUKAR PETANI JAWA TIMUR BULAN FEBRUARI 2012 No. 18/03/35/Th.X, 1 Maret 2012 Nilai Tukar Petani (NTP) Jawa Timur Bulan Februari 2012 Turun 1,39 persen. Nilai Tukar Petani (NTP)

Lebih terperinci

Inflasi tingkat Nasional sebesar 0,39 persen dengan inflasi tahun kalender 1,67 persen, dan inflasi year on year

Inflasi tingkat Nasional sebesar 0,39 persen dengan inflasi tahun kalender 1,67 persen, dan inflasi year on year Bulan Mei 2017, harga-harga di Kabupaten Pekalongan mengalami inflasi sebesar 0,49 persen, atau terjadi peningkatan indeks harga konsumen (IHK) dari 128,99 persen (IHK 2012=100) pada bulan April 2017,

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Sumber dan Jenis Data

METODE PENELITIAN Desain, Sumber dan Jenis Data 20 METODE PENELITIAN Desain, Sumber dan Jenis Data Penelitian ini menggunakan data Susenas Modul Konsumsi tahun 2005 yang dikumpulkan dengan desain cross sectional. Data Susenas Modul Konsumsi terdiri

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN / INFLASI KOTA PURWODADI JUNI 2016 INFLASI 0,66 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN / INFLASI KOTA PURWODADI JUNI 2016 INFLASI 0,66 PERSEN BPS KABUPATEN GROBOGAN No. 3315.030/07/2016, 18 Juli 2016 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN / INFLASI KOTA PURWODADI JUNI 2016 INFLASI 0,66 PERSEN Pada Juni 2016 terjadi inflasi sebesar 0,66 persen dengan

Lebih terperinci

Program Studi S1 Ilmu Gizi Reguler Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Universitas Esa Unggul (UEU) Jl. Arjuna Utara No.9 Kebon Jeruk, Jakarta Barat 11510

Program Studi S1 Ilmu Gizi Reguler Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Universitas Esa Unggul (UEU) Jl. Arjuna Utara No.9 Kebon Jeruk, Jakarta Barat 11510 LAMPIRAN 104 105 LAMPIRAN I HUBUNGAN PEMBERIAN MPASI LOKAL, FREKUENSI PENYAKIT INFEKSI DAN STATUS GIZI ANAK USIA 6-24 BULAN DI PUSKESMAS WAIPARE, KABUPATEN SIKKA NUSA TENGGARA TIMUR Program Studi S1 Ilmu

Lebih terperinci

DATA STATISTIK KETAHANAN PANGAN TAHUN 2014

DATA STATISTIK KETAHANAN PANGAN TAHUN 2014 DATA STATISTIK KETAHANAN PANGAN TAHUN 2014 BADAN KETAHANAN PANGAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2015 1 Perkembangan Produksi Komoditas Pangan Penting Tahun 2010 2014 Komoditas Produksi Pertahun Pertumbuhan Pertahun

Lebih terperinci

Pada bulan Agustus Perkembangan harga berbagai komoditas sangat bervariasi. Berdasarkan hasil pemantauan BPS Kabupaten Magelang, pada bulan Agustus te

Pada bulan Agustus Perkembangan harga berbagai komoditas sangat bervariasi. Berdasarkan hasil pemantauan BPS Kabupaten Magelang, pada bulan Agustus te BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN MAGELANG No.01/03/33.08/Th. III, 9 September PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI KABUPATEN MAGELANG BULAN AGUSTUS DEFLASI 0,22 PERSEN Bulan Agustus di Kabupaten

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI No. 04/03/Th. XVI, 1 Maret 2013 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI NILAI TUKAR PETANI BULAN FEBRUARI 2013 SEBESAR 97,22 PERSEN NTP Provinsi Sulawesi Tengah (NTP-Gabungan) bulan Februari 2013 sebesar 97,22

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DESEMBER 2010 NILAI TUKAR PETANI SEBESAR 97,63 PERSEN No. 04/01/Th. XIV, 3 Januari 2011 Pada bulan Desember 2010, NTP Provinsi Sulawesi Tengah masing-masing subsektor tercatat

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK BERITA RESMI STATISTIK BPS KOTA TASIKMALAYA No. 05/05/32/78/Th.XIX, 2 Mei 2016 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI APRIL 2016 KOTA TASIKMALAYA DEFLASI 0,32 PERSEN Bulan April 2016 Kota Tasikmalaya

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN PEMALANG

BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN PEMALANG BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN PEMALANG No.02/07/3327/2015. 5 Juli 2015 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI KABUPATEN PEMALANG Bulan Juni 2015 Inflasi 0,62 persen Pada, Kabupaten Pemalang

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/ INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/ INFLASI No. 08/07/5310/Th.VIII, 03 Agustus 2015 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/ INFLASI Juli 2015 INFLASI SEBESAR 1,33 PERSEN Pada Juli 2015 terjadi inflasi sebesar 1,33 persen dengan Indeks Harga Konsumen

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA TOBOALI (KABUPATEN BANGKA SELATAN) BULAN DESEMBER 2016 INFLASI 0,28 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA TOBOALI (KABUPATEN BANGKA SELATAN) BULAN DESEMBER 2016 INFLASI 0,28 PERSEN PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA TOBOALI (KABUPATEN BANGKA SELATAN) BULAN DESEMBER 2016 INFLASI 0,28 PERSEN Pada Desember 2016 Kabupaten Bangka Selatan mengalami inflasi sebesar 0,28 persen

Lebih terperinci

NILAI TUKAR PETANI JAWA TIMUR BULAN MARET 2012

NILAI TUKAR PETANI JAWA TIMUR BULAN MARET 2012 BPS PROVINSI JAWA TIMUR NILAI TUKAR PETANI JAWA TIMUR BULAN MARET 2012 No. 23/04/35/Th.X, 2 April 2012 Nilai Tukar Petani (NTP) Jawa Timur Bulan Maret 2012 Turun 0,79 persen. Nilai Tukar Petani (NTP) Jawa

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI SUKOHARJO BULAN NOVEMBER 2015 INFLASI 0,27 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI SUKOHARJO BULAN NOVEMBER 2015 INFLASI 0,27 PERSEN No.40/12/3311/Th.II, 15 Desember 2015 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI SUKOHARJO BULAN NOVEMBER 2015 INFLASI 0,27 PERSEN Bulan November 2015, Kabupaten Sukoharjo mengalami Inflasi sebesar

Lebih terperinci

BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR No. 08/01/64/Th.XX, 3 Januari 2017 TINGKAT KEMISKINAN DI KALIMANTAN UTARA SEPTEMBER TAHUN 2016 RINGKASAN Jumlah penduduk miskin (penduduk di bawah Garis Kemiskinan) di Kalimantan

Lebih terperinci

BPS KABUPATEN PEMALANG

BPS KABUPATEN PEMALANG BPS KABUPATEN PEMALANG No. 01/02/3327/Th.IV, 15 Februari 2016 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN / INFLASI DI PEMALANG BULAN JANUARI 2016 INFLASI 0,48 PERSEN Pada di Pemalang terjadi inflasi sebesar 0,48

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/LAJU INFLASI KOTA SALATIGA

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/LAJU INFLASI KOTA SALATIGA + No. 09/3373/4/05/17/Th.IX, 4 Mei 2017 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/LAJU INFLASI KOTA SALATIGA BULAN APRIL 2017 INFLASI 0,22 Perkembangan harga kebutuhan secara umum di Kota Salatiga pada bulan

Lebih terperinci

BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR No. 58/07/64/Th.XX, 17 Juli 2017 TINGKAT KEMISKINAN DI KALIMANTAN UTARA MARET TAHUN 2017 R I N G K A S A N Jumlah penduduk miskin di Kalimantan Utara pada Maret 2017 sebanyak

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/ INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/ INFLASI No. 03/02/5310/Th.IX, 01 Maret 2016 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/ INFLASI Februari 2016 INFLASI SEBESAR 0,27 PERSEN Pada Februari 2016 terjadi inflasi sebesar 0,27 persen dengan Indeks Harga Konsumen

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI SUKOHARJO BULAN MARET 2016 INFLASI 0,48 PERSEN No.05/04/3311/Th.III, 15 April 2016 Bulan Maret 2016, Kabupaten Sukoharjo mengalami Inflasi sebesar 0,48 persen

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI SUKOHARJO BULAN JUNI 2015 INFLASI 0,46 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI SUKOHARJO BULAN JUNI 2015 INFLASI 0,46 PERSEN PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI SUKOHARJO BULAN JUNI 2015 INFLASI 0,46 PERSEN No.30/07/3311/Th.II, 10 Juli 2015 Bulan Juni 2015, Kabupaten Sukoharjo mengalami Inflasi sebesar 0,46 persen

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BPS PROVINSI SULAWESI BARAT a No. 23/05/76/Th. VIII, 2 Mei 2014 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI APRIL 2014 MAMUJU INFLASI 0,10 PERSEN Berdasarkan hasil Survei Harga Konsumen 82 kota di Indonesia

Lebih terperinci

BAB IX Spesifikasi Teknis

BAB IX Spesifikasi Teknis Kepada Yth Penyedia Barang/Jasa Untuk Pengadaan Bahan Makanan untuk 50 orang Panti Sosial Asuhan Anak (PSTW) Yogyakarta, bahwa pada BAB IX di Spesifikasi Teknis kami ralat khususnya jumlah barang. BAB

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI KOTA PURWOKERTO

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI KOTA PURWOKERTO BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BANYUMAS No. 66/Th. VIII, 1 September 2014 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI KOTA PURWOKERTO AGUSTUS 2014 INFLASI 0,43 PERSEN Pada Agustus 2014 terjadi inflasi

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN DEMAK

BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN DEMAK BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN DEMAK No. 05/05/3321/Th.V, 1 Mei PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN / INFLASI DI KABUPATEN DEMAK Bulan Inflasi 0,24 persen Pada bulan Kabupaten Demak terjadi deflasi

Lebih terperinci

BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR No. 07/01/64/Th.XIX, 4 Januari 2016 TINGKAT KEMISKINAN DI KALIMANTAN UTARA SEPTEMBER TAHUN 2015 RINGKASAN Jumlah penduduk miskin (penduduk di bawah Garis Kemiskinan) di Kalimantan

Lebih terperinci