VI HASIL DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "VI HASIL DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 6.1. Analisis Lingkungan Internal VI HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis lingkungan internal merupakan tahap mengetahui kekuatan dan kelemahan yang terdapat pada perusahaan yang dapat diamati dengan menggunakan pendekatan fungsional yang terdiri dari kegiatan produksi dan operasi, sumberdaya manusia, keuangan, sistem informasi manajemen, penelitian dan pengembangan, serta pemasaran. 1) Produksi dan Operasi Produksi Bakso Sehat Bakso Atom dilakukan di rumah produksi yang berlokasi di Legoso-Ciputat. Semua bakso yang berada di outlet-outlet Bakso Sehat Bakso Atom dibuat di rumah produksi. Outlet hanya memasak dan menjual produk saja. Kebutuhan akan bahan baku yang digunakan benarbenar dipilih secara selektif. Untuk daging digunakan daging sapi Bali yang kondisinya masih fresh yaitu daging sapi yang baru dipotong. Hal tersebut dikarenakan, sapi Bali mempunyai daging yang kadar airnya paling rendah dibanding daging sapi lain, bahkan daging sapi impor sekalipun. Hal itu dapat dilihat pada Tabel 13. Tabel 13. Perbandingan Komposisi Kimia Daging Sapi Jenis Sapi Kadar Air (%) Kadar Protein (%) Kadar Lemak (%) Kadar Abu (%) Sapi Bali 72,07 19,65 2,01 1,17 Friesian Holstein 73,21 23,69 2,30 1,15 Sapi Brahman 73,09 22,99 2,95 1,11 Sumber: Sukanata (2010) 4 Dengan kadar air yang rendah dihasilkan bakso daging yang rasanya benar-benar berdaging. Daging sapi Bali juga mempunyai serat daging yang lebih rapat sehingga ketika diolah akan menghasilkan bakso yang mempunyai kekenyalan dan kepadatan yang sesuai. Bakso Sehat Bakso Atom mempunyai standarisasi penyiapan bakso dengan proses yang higienis dan detail, dimulai dari memeriksa tanggal produksi bakso dan memegang bakso dengan menggunakan sarung tangan, lalu mengambil bakso dari freezer dengan sistem 4 Sukanata Sapi Bali. Bali. [diakses 9 Juni 2011]

2 FIFO (First in-first Out) yaitu sistem dengan tanggal awal simpan keluar dahulu. Dan memanaskan bakso selama 20 menit sampai titik didih C setelah dimasukkan ke dandang kuah. Bakso Sehat Bakso Atom juga mempunyai standarisasi penyiapan kuah, yaitu menggunakan air mineral dimana proses mempersiapkannya menggunakan ketentuan seperti perbandingan antara bumbu kuah dan air mineral adalah 1:1 dan kuah harus disaring terlebih dahulu sebelum dipindahkan ke dandang saji. Untuk bagian isinya seperti telur ayam kampung, sumsum, keju, udang, dan sebagainya menggunakan bahan-bahan pilihan yang sudah memenuhi standar Bakso Sehat Bakso Atom. Demikian pula dengan bahan-bahan lain seperti tepung dan bumbu. Tim rumah produksi pun menggunakan perlengkapan dan peralatan yang sesuai dengan standar kebersihan dan hieginitas. Setiap tim produksi menggunakan penutup kepala, sarung tangan dan penutup muka untuk menjamin kebersihan dan kesehatan produk bakso yang dikonsumsi oleh pelanggan. Bakso Atom mempunyai campuran daging yang sangat dominan dibandingkan dengan tepung kanji sebagai unsur pengikat daging yang memang lazim digunakan dalam membuat bakso. Bakso Sehat Bakso Atom sangat memperhatikan prosedur penyimpanan baksonya. Bakso didistribusikan dari pusat ke Bakso Sehat Bakso Atom Bogor setiap dua hari sekali dengan menggunakan mobil Bakso Sehat Bakso Atom. Tidak hanya bakso saja yang dikirim, tetapi semua keperluan dan bahan baku seperti saos, kecap, bawang goreng, seledri, tung cay, sambal, dan lain-lain juga dikirim dari pusat. Bakso Sehat Bakso Atom tidak menggunakan bahan pengawet, jadi setelah sampai di outlet, bakso tersebut langsung dimasukan kembali ke freezer yang ada di outlet. Ketika akan dihidangkan, bakso terlebih dahulu diangin-anginkan setelah itu baru dimasukkan ke dalam panci pemanas. Bakso Sehat Bakso Atom yang lebih dari tiga hari akan dikembalikan lagi ke pusat. Proses produksi Bakso Sehat Bakso Atom memiliki Standar Operasional Prosedur (SOP) yang jelas dan tegas. SOP membantu pihak manajemen dan karyawan untuk mencapai visi dan misi perusahaan. SOP tersebut meliputi apa 58

3 saja yang harus dilakukan karyawan, kualitas produk dan bahan baku, sikap kepemimpinan, pelayanan terhadap konsumen, standar kebersihan lingkungan dan pakaian atau seragam karyawan. 2) Sumberdaya Manusia Restoran Bakso Sehat Bakso Atom Bogor memiliki 6 orang karyawan di bawah pimpinan Bapak Sabar Basuki sebagai Terwaralaba Bakso Sehat Bakso Atom Bogor. Karyawan Bakso Sehat Bakso Atom Bogor memiliki hubungan kerja yang baik dengan para karyawan lainnya maupun dengan Terwaralaba. Hal ini bisa dilihat pada saat briefing yang dilakukan dua minggu sekali untuk evaluasi rencana kerja, pencapaian yang sudah didapat, saran-saran dan keluhan yang berasal dari konsumen maupun karyawan sendiri, serta hambatan-hambatan yang ditemui sehari-harinya. Bakso Sehat Bakso Atom secara rutin mengadakan berbagai pelatihan demi meningkatkan efesiensi dan mutu kerja karyawannya, antara lain traning peningkatan motivasi, prosedur pelayanan yang berkualitas dengan perbankan, kerjasama tim dan lain-lain. Bakso Sehat Bakso Atom juga mengikutsertakan seluruh karyawannya menjadi anggota JAMSOSTEK sebagai salah satu kebijakan untuk memberi ketenangan dan kesejahteraan bagi karyawan dan anggota keluargannya. Seluruh karyawan memiliki tingkat pendidikan SMA atau sederajat dan berumur sekitar tahun. Selain itu diutamakan yang belum berkeluarga, berpenampilan menarik, mampu bekerjasama dalam tim, bersedia ditempatkan di semua outlet, dan berpengalaman minimal satu tahun. Perekrutan karyawan dilakukan oleh Bakso Sehat Bakso Atom Pusat. Perekrutan tenaga kerja dilakukan hanya jika ada posisi yang kosong atau pada saat outlet baru didirikan. Karyawan yang direkrut akan mengikuti training selama tiga bulan atau bahkan bisa lebih cepat tergantung dari penilaian dan kinerjanya. Pada saat training, Hal pertama yang dilakukan adalah mendapatkan pelatihan tentang sistem, pelayanan, dan lain-lainya yang berhubungan dengan manajemen. Setelah itu ditempatkan di rumah produksi yang berada di Legoso-Ciputat untuk melihat dan mengetahui cara pembuatan Bakso Sehat Bakso Atom dan 59

4 diberikan informasi mengenai mutu produk, kualitas produk, dan kualitas bahan baku. Setelah dari rumah produksi, calon karyawan ditempatkan di outlet-outlet Bakso Sehat Bakso Atom untuk training dan setiap sebulan ada penilaian baik atau tidaknya kinerja calon karyawan tersebut. Upah karyawan berasal dari Bakso Sehat Bakso Atom pusat dengan terwaralaba (Sistem kerjasama) meliputi gaji pokok, insentif harian, insentif bulanan, uang kebersihan, dan fasilitas jamsostek. Selain itu karyawan juga mendapatkan bonus-bonus tambahan dari Terwaralaba meliputi uang pulsa yang diberikan setiap tanggal 1 dan 15 setiap bulan, uang malam mingguan yang diberikan setiap malam minggu, uang nasi uduk sebesar Rp ,- yang diberikan jika pendapatan hari ini lebih besar dari hari kemarin, dan uang perawatan tanaman sebesar Rp ,- yang diberikan jika tanaman terawat dengan baik. Keunggulan dari sumber daya manusia di Bakso Sehat Bakso Atom adalah semua karyawan dapat melakukan semua kegiatan mulai dari kegiatan di dapur sampai kegiatan yang berhubungan dengan pembayaran (Cashier). Untuk sistem delivery order diutamakan bagi karyawan yang asli Bogor, karena untuk delivery order dibutuhkan karyawan yang mengetahui area Bogor secara pasti. 3) Keuangan Restoran Bakso Sehat Bakso Atom Bogor memiliki kondisi keuangan yang baik. Hal ini dapat dilihat dari Payback Periode dalam jangka waktu yang relatif cepat yaitu delapan bulan. Pencatatan laporan keuangan dilakukan oleh pusat sendiri, karena di outlet hanya membuat laporan jumlah bakso dan bahan-bahan lainnya yang terjual perharinya. Kemudian dicatat dan dikirim melalui fax ke kantor pusat. Setelah itu, pihak manajemen pusat membuat laporan keuangan secara rinci yang dikirimkan melalui ke Terwaralaba Bakso Sehat Bakso Atom Bogor yang dilakukan setiap satu minggu sekali. Setiap akhir bulan ada laporan sharing yang diberikan kantor pusat ke Terwaralaba Bakso Sehat Bakso Atom Bogor untuk mengetahui jumlah pendapatan yang nantinya dibagi dua (50:50) antara Pusat dengan Terwaralaba Bakso Sehat Bakso Atom Bogor. 60

5 4) Sistem Informasi Manajemen Bakso Sehat Bakso Atom dalam kegiatan manajerialnya sudah didukung dengan sistem informasi yang berbasis komputer. Hal itu dapat dilihat dari sistem pembayaran yang menggunakan cash register, penyampaian informasi dari pusat ke Bakso Sehat Bakso Atom Bogor maupun sebaliknya yang menggunakan , fax, maupun telepon. Pengorderan pesanan oleh konsumen (delivery order) dapat dilakukan melalui telepon (0251) Selain itu Bakso Sehat Bakso Atom Bogor juga baru-baru ini telah membuat account Facebook dan Twitter untuk memberikan informasi kepada konsumen dan mengatasi keluhan-keluhan konsumen. 5) Penelitian dan Pengembangan Penelitian yang telah dilakukan oleh Bakso Sehat Bakso Atom Bogor adalah mengamati lingkungan bisnis di Kota Bogor. Riset mengenai pesaing dan pasar seperti waralaba-waralaba lain yang menerapkan promosi khusus di bulan-bulan tertentu untuk mempertahankan pangsa pasar. Terwaralaba Bakso Sehat Bakso Atom Bogor juga telah membuka cabang baru sebagai bentuk pengembangan jangkauan pasar yang berlokasi di Jalan Bangbarung (Achmad Sobana) 62, Bantarjati-Bogor. 6) Pemasaran Pemasaran dapat dideskripsikan sebagai proses pendefinisian, pengantisipasian, penciptaan, serta pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen akan produk dan jasa. Konsep strategi pemasaran yang digunakan oleh Bakso Sehat Bakso Atom Bogor adalah Distinctive strategy yaitu melakukan kegiatan dengan baik dibandingkan dengan pesaingnya. Bakso Sehat Bakso Atom Bogor memiliki kekuatan yang tidak mudah ditiru oleh perusahaan pesaing, yaitu keahlian tenaga kerja serta kemampuan sumber daya yang dimiliki. Segmentation, Targetting, Positioning a) Segmentation Segmentasi pasar yang dilakukan oleh Bakso Sehat Bakso Atom Bogor adalah berdasarkan aspek demografis dan aspek psikografis. Segmentasi pasar berdasarkan aspek demografis yaitu keluarga, sedangkan 61

6 segmentasi pasar berdasarkan aspek psikografis terdiri dari kelas sosial dan gaya hidup. Dari kelas sosial, segmen yang dipilih Bakso Sehat Bakso Atom Bogor adalah kalangan masyarakat menengah kebawah. Sedangkan dari gaya hidup, segmen yang dipilih Bakso Sehat Bakso Atom Bogor adalah masyarakat yang peduli akan gaya hidup sehat. b) Targetting Target pasar Bakso Sehat Bakso Atom Bogor adalah keluarga dan kalangan masyarakat menengah ke bawah. Akan tetapi Bakso Sehat Bakso Atom Bogor berencana untuk mengarah ke kalangan menengah dan menengah ke atas. c) Positioning Positioning merupakan tahap dimana perusahaan menentukan posisi yang diinginkan dalam pasar. Bakso Sehat Bakso Atom Bogor ingin menempati posisi sebagai makanan sehat. Bauran Pemasaran a) Produk Strategi produk merupakan strategi yang paling penting untuk dikembangkan, karena produk inilah yang dinikmati atau dimanfaatkan secara langsung oleh konsumen. Strategi produk yang dilakukan oleh Restoran Bakso Sehat Bakso Atom Bogor adalah menguji kandungan gizi serta mutu bahan olahan di laboratorium Kesmavet, sehingga konsumen dapat mengetahui kandungan-kandungan apa saja yang terdapat dalam Bakso Sehat Bakso Atom dan nyaman dalam mengkonsumsi makanannya. Mutu bahan olahan Bakso Sehat Bakso Atom Bogor berasal dari daging sapi Bali berkualitas yang rendah kadar air dan rendah kolesterol, sehingga aman untuk dikonsumsi. Selain itu Bakso Sehat Bakso Atom Bogor juga mempertahankan cita rasa produknya dengan cara menetapkan standar mutu sehingga rasa tidak berubah. Produk-produk Bakso Sehat Bakso Atom Bogor memiliki beberapa variasi. Mulai dari delapan macam produk bertambah menjadi dua belas macam produk yang beraneka rasa. Semua jenis produk Bakso Sehat Bakso Atom Bogor, yaitu bakso atom, keju, telur ayam kampung, 62

7 buntel, baksomay, tahu, burger, sumsum, tahu udang, sutera, madu, dan batagor telah didaftarkan di Majelis Ulama Indonesia untuk memperoleh sertifikat halal dan juga didaftarkan di BPOM serta Kesmavet agar sesuai dengan tagline Bakso Sehat Bakso Atom, yaitu sehat dimulai dari makanan sehat. BPOM mengawasi pengusaha dalam penetapan standar mutu produk yang akan dijual ke konsumen. Dengan adanya SK dari BPOM maka acuan standar tersebut memproteksi persaingan yang tidak sehat dalam industri obat dan makanan termasuk restoran. b) Harga Harga yang ditetapkan restoran Bakso Sehat Bakso Atom Bogor bervariasi mulai dari Rp 3.500,- hingga Rp 8.000,- / bakso. Daftar harga tidak ditampilkan pada daftar menu melainkan dilampirkan pada struk pada saat pembayaran. Konsumen akan dikenakan pajak sebesar 10 persen dari total harga pesanan. Bakso Sehat Bakso Atom Bogor menerapkan harga jual produk berdasarkan biaya produksi ditambah profit yang disesuaikan dengan harga jual produk sejenis dari restoran lain. Harga Bakso Sehat Bakso Atom Bogor termasuk di atas rata-rata atau mahal dibandingkan bakso-bakso yang lain. Sehingga hal tersebut menjadi kelemahan restoran Bakso Sehat Bakso Atom Bogor. c) Distribusi (Tempat) Strategi tempat yang dilakukan oleh Bakso Sehat Bakso Atom Bogor yaitu memilih lokasi yang strategis dimana lokasi tersebut berada di dekat pertigaan, searah dengan jalur pulang kerja atau aktivitas lainnya, tidak ada pemisah atau pembatas jalan, dilewati jalur angkutan umum, dan mudah dicapai. Strategi ini merupakan syarat utama yang diterapkan oleh manajemen Bakso Sehat Bakso Atom berdasarkan pengalaman dan pengamatan. Strategi ini juga dapat melibatkan saluran distribusi fisik maupun elektronik dalam proses penyampaiannya. Untuk dapat menikmati Bakso Sehat Bakso Atom, konsumen dapat langsung berkunjung atau mendatangi outlet Bakso Sehat Bakso Atom Bogor. Selain itu konsumen juga dapat menggunakan saluran elektronik melalui telepon untuk mendapatkan 63

8 pelayanan delivery service. Untuk pelayanan delivery service, jangkauan pelayanan hanya sekitar + 5 km dari outlet dan tidak dikenakan charge pengiriman serta tidak ada minimal pemesanan. Berapapun pesanan yang diminta, Bakso Sehat Bakso Atom Bogor selalu siap dalam mengantarkan pesanan. Namun kelemahanya adalah restoran Bakso Sehat Bakso Atom memiliki kapasitas tempat yang kecil. Sehingga jika konsumen yang datang melebihi kapasitas tempat, maka pihak Bakso Sehat Bakso Atom Bogor menambah beberapa meja dan kursi di area tempat parkir. d) Promosi Kegiatan promosi yang sudah diterapkan atau dijalankan oleh Bakso Sehat Bakso Atom Bogor adalah promosi melalui pemasangan spanduk dan penyebaran brosur disekitar restoran Bakso Sehat Bakso Atom Bogor dengan jangkauan + 2 km yang meliputi perumahan, kantor, dan sekolahan. Selain itu Bakso Sehat Bakso Atom Bogor juga melakukan pemberian kupon atau voucher serta mengadakan program Lingkaran Rezeki. Program lingkaran rezeki adalah program khusus yang dilakukan di akhir atau awal tahun, dimana konsumen-konsumen di photo oleh karyawan secara diam-diam selama beberapa minggu, kemudian photophoto tersebut dipilih berdasarkan tingkat keseringan kedatangan pengunjung dan ditentukan sekitar 5 orang konsumen yang beruntung mendapatkan bonus minuman di setiap pembelian Rp 25,000 dan undian berhadiah disetiap pembelian Rp 50,000. Konsumen yang beruntung tersebut photonya dipajang di outlet dan diminta nomor contact sehingga dapat menjalin hubungan yang baik dengan konsumen kedepannya. Bakso Sehat Bakso Atom memiliki website yang berfungsi untuk memberikan infformasi secara cepat kepada konsumen. Website ini dapat diakses melalui situs Bakso Sehat Bakso Atom Bogor sendiri juga telah membuat account Facebook dan Twitter dengan nama BaksoAtomBogor. Hal tersebut dikelola langsung oleh Owner Bakso Sehat Bakso Atom Bogor dan ditujukan untuk menanggapi keluhan-keluhan konsumen, pemberian informasi, dan 64

9 sebagainya. Sedangkan untuk promosi melalui radio dan media cetak baru direncanakan dalam waktu dekat ini. e) Orang Orang atau karyawan merupakan bagian terpenting dalam perusahaan. Karyawan merupakan orang yang terlibat dalam pemberian jasa kepada konsumen dan memiliki peran yang cukup besar dalam mewujudkan jasa yang dikehendaki oleh konsumen. Bakso Sehat Bakso Atom Bogor memiliki karyawan yang ramah, cekatan, sabar, dan mengetahui produk dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari pelayanan yang diberikan dan kesigapan karyawan dalam melayani konsumen. Karyawankaryawan Bakso Sehat Bakso Atom Bogor memiliki keterampilan yang baik dikarenakan mendapatkan pelatihan dari pusat yang mendidik karyawan mulai dari tugas di dapur sampai cashier. f) Proses Proses merupakan semua kegiatan yang dapat dikoordinasikan dengan baik untuk menciptakan kualitas serta pelayanan yang diberikan kepada konsumen. Pelayanan yang baik akan meningkatkan loyalitas dan kepercayaan konsumen terhadap restoran. Hal ini dikarenakan dalam penjualan produk harus diimbangi dengan pelayanan yang tinggi terhadap konsumen. Strategi proses yang telah diterapkan oleh Bakso Sehat Bakso Atom Bogor adalah kecepatan pelayanan yang didukung oleh sistem self service yaitu konsumen dapat memilih dan mengambil sendiri sesuai dengan yang diinginkan. Selain itu, peningkatan kinerja karyawan juga dilakukan dan dikontrol oleh pusat untuk membuat karyawan lebih cekatan atau gesit dalam memberikan pelayanan kepada konsumen. Karyawan juga harus mampu mengatasi keluhan konsumen atau masalah dengan konsumen baik secara langsung maupun dilaporkan ke pemilik restoran. g) Bukti Fisik Bukti fisik berhubungan dengan fasilitas apa saja yang diberikan oleh Bakso Sehat Bakso Atom Bogor kepada konsumen seperti adanya sarana pendukung yang meliputi tempat parkir yang luas, mushala, 65

10 wastafel, dan toilet. Selain itu, desain bangunan juga dibuat sesederhana mungkin dengan dekorasi ruangan yang semenarik mungkin dengan nuansa mewah dimana penerangan yang cukup dan terdapat photo-photo pemandangan yang merupakan hasil karya pemilik Bakso Sehat Bakso Atom Bogor. Selain itu Bakso Sehat Bakso Atom Bogor juga memberikan fasilitas pembayaran baik debit maupun nondebit yang bekerjasama dengan Bank Mandiri, BNI, BRI, BCA, dan Prima. Berdasarkan analisis lingkungan internal dalam matriks IFE dapat dilihat pada Tabel 14. Tabel 14. Identifikasi Faktor Internal Restoran BSBA Bogor No Faktor Internal Kekuatan Kelemahan 1. Produk - Citarasa produk - Kandungan gizi - Mutu bahan olahan - Bersertifikat halal, BPOM, dan Kesmavet - Variasi produk 2. Harga - Harga diatas rata-rata 3. Tempat - Lokasi yang strategis - Kapasitas tempat yang kecil - Program lingkaran - Kurang promosi 4. Promosi rezeki sebagai bentuk customer relationship 5. Orang - Pelayanan yang baik terhadap konsumen 6. Proses - Self service 7. Bukti fisik - Tempat parkir yang luas 6.2. Analisis Lingkungan Eksternal Analisis lingkungan eksternal merupakan tahap untuk mengetahui faktorfaktor peluang dan ancaman yang berasal dari luar perusahaan dimana faktorfaktor tersebut harus dihadapi oleh perusahaan dengan sebaik-baiknya. Aspek eksternal yang dianalisis yaitu lingkungan makro dan lingkungan mikro. 1) Lingkungan Makro Lingkungan makro merupakan situasi dan kondisi yang berada di luar perusahaan yang secara langsung maupun tidak langsung dapat mempengaruhi kinerja perusahaan. Lingkungan makro terdiri dari faktor politik, pemerintahan, dan hukum; ekonomi; sosial, budaya, demografi, dan lingkungan; serta teknologi. 66

11 a) Faktor Politik, Pemerintahan, dan Hukum Faktor politik berhubungan dengan kebijakan-kebijakan pemerintah dan aturan hukum yang berlaku. Dalam menjalankan suatu bisnis, tidak akan pernah lepas dari intervensi pemerintah dalam membuat peraturan, undang-undang, dan kebijakan-kebijakan lainnya yang mempengaruhi usaha tersebut. Salah satu intervensi pemerintah yang harus diperhatikan oleh restoran Bakso Sehat Bakso Atom Bogor adalah mengenai peraturan daerah kota Bogor nomor 9 Tahun 2004 tentang retribusi izin usaha serta peraturan daerah kota Bogor nomor 16 tahun 2002 tentang pajak restoran. Besarnya pajak restoran yang dikenakan kepada konsumen adalah sebesar 10 persen dari total transaksi pembayaran. b) Faktor Ekonomi Faktor ekonomi merupakan faktor yang sangat memberikan pengaruh terhadap kecenderungan iklim usaha yang tidak menentu. Perekonomian yang dialami oleh Indonesia tidak selalu stabil, salah satu penyebabnya adalah kenaikan harga bahan baku yang disebabkan oleh inflasi yang tinggi di suatu negara. Tingkat inflasi di Indonesia dapat dilihat pada Tabel 15. Tabel 15. Data Inflasi di Indonesia Tahun Sumber : BPS (2010) Tahun Inflasi (%) , , , , , ,96 Kenaikan harga bahan baku akan berkorelasi dengan biaya produksi, sehingga membuat harga jual semakin tinggi dan mengakibatkan menurunnya daya beli masyarakat. Tingkat pendapatan masyarakat yang semakin besar menunjukkan daya beli masyarakat yang semakin besar pula. Hal ini merupakan peluang bagi industri terutama restoran sehingga memiliki prospek yang bagus. Hal ini dapat dilihat pada Tabel

12 Tabel 16. Perkembangan dan Laju Pertumbuhan PDRB Per Kapita Kabupaten Bogor Atas Dasar Harga Berlaku Tahun Tahun PDRB (Jutaan Rupiah) PDRB Per Kapita (Jutaan Rupiah) Laju Pertumbuhan PDRB Per Kapita (%) ,68 11,36 9, ,43 12,48 9, ,55 13,66 9,48 Rata-rata 9,43 Sumber : BPS Kabupaten Bogor (2009) Pada periode tahun , laju pertumbuhan PDRB per kapita kabupaten Bogor rata-rata mengalami peningkatan sebesar 9,43% setiap tahunnya. Peningkatan pendapatan masyarakat kabupaten Bogor menunjukkan daya beli masyarakat yang semakin meningkat pula dan akan mendorong pertumbuhan usaha restoran di Bogor. c) Faktor Sosial, Budaya, Demografi, dan Lingkungan Perubahan gaya hidup masyarakat dimana produktivitas kerja yang tinggi, menyebabkan semakin sedikitnya waktu untuk menyediakan atau membuat makanan sendiri sehingga masyarakat semakin menginginkan kepraktisan dan kecenderungan untuk menikmati makanan atau jajanan di luar rumah. Perubahan gaya hidup ini menyebabkan bertumbuhnya restoran-restoran karena besarnya keuntungan yang diperoleh dari usaha tersebut. Selain itu dari faktor sosial, restoran Bakso Sehat Bakso Atom Bogor juga memiliki hubungan yang baik dengan pewaralabanya, sehingga hal tersebut dapat mempermudah Bakso Sehat Bakso Atom Bogor dalam membuka cabang baru di wilayah Bogor selain itu dapat memperpanjang kontrak kerjasama waralaba. Laporan sharing tentang pendapatan pun juga selalu dikirimkan tepat waktu oleh pewaralaba sebagai pihak pertama dan terwaralaba sebagai pihak kedua. Sedangkan dari faktor lingkungan yang mempengaruhi usaha makanan terutama bakso adalah isu-isu tentang bahan pengawet seperti boraks dan formalin. Hal itulah yang menjadi perhatian restoran Bakso Sehat Bakso Atom Bogor untuk selalu berusaha mengatasi isu-isu tersebut. 68

13 d) Teknologi Perkembangan teknologi dan informasi dapat dimanfaatkan di semua bagian operasional restoran seperti pada bagian pelayanan atau transaksi dan keuangan. Adanya sistem komputerisasi di bagian keuangan akan lebih memudahkan dalam memanajemen pengalokasian dana. Selain itu, cara bertransaksi dengan pemasok maupun konsumen akan lebih efektif dan efisien jika dapat memanfaatkan semua teknologi. Perekembangan teknologi seperti mesin cash register sangat mempengaruhi kinerja pelayanan terhadap konsumen. Dengan adanya mesin tersebut, pelayanan transaksi pembayaran dapat lebih cepat dan konsumen juga dapat melihat bukti pembayaran melalui struk pembayaran. Hal tersebut berbeda dengan pesaing Bakso Sehat Bakso Atom yaitu Bakso Tips Top. Bakso Tips Top masih menggunakan kalkulator untuk menghitung transaksi pembayaran. Adanya situs-situs jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter dapat mempermudah perusahaan dalam melakukan promosi maupun melayani keluhan konsumen. Hal itu dimanfaatkan oleh Restoran Bakso Sehat Bakso Atom Bogor untuk menjaring kosumen lebih luas dan menanggapi keluhan-keluhan konsumen maupun masukan-masukan yang ditujukan untuk perkembangan usaha yang lebih baik. Selain itu perkembangan teknologi seperti pembayaran melalui kartu kredit juga dimanfaatkan oleh restoran Bakso Sehat Bakso Atom Bogor untuk mempermudah konsumen yang tidak membawa uang tunai. 2) Lingkungan Mikro Lingkungan mikro merupakan lingkungan yang langsung mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam menghadapi persaingan. Lingkungan mikro terdiri dari ancaman pendatang baru, persaingan perusahaan sejenis dalam industri, ancaman produk pengganti, kekuatan tawar-menawar pembeli, dan kekuatan tawar-menawar pemasok. a) Ancaman Pendatang Baru Masuknya pendatang baru dalam industri restoran akan memberikan implikasi pada penurunan pangsa pasar. Ancaman pendatang baru 69

14 tergantung seberapa besar hambatan untuk masuk ke dalam industri. Hambatan masuk bagi pendatang baru dalam industri restoran bila dilihat dari skala ekonomi dan kebutuhan modal relatif tinggi. Hal ini disebabkan karena untuk membuka sebuah usaha waralaba restoran diperlukan skala ekonomi yang besar dan kebutuhan modal awal yang besar, serta tergantung pada pangsa pasar sasaran yang akan diraih. Selain itu, hambatan diferensiasi produk cukup rendah karena produk bakso sangat banyak dipasaran. b) Persaingan Perusahaan Sejenis dalam Industri Persaingan antar pengusaha restoran di Kota Bogor cenderung kompetitif. Hal ini bisa dilihat dari jumlah restoran yang semakin bertambah dari tahun ke tahunnya. Perkembangan jumlah restoran di kota Bogor tahun dapat dilihat pada Tabel 17. Tabel 17. Perkembangan Jumlah Restoran di Kota Bogor Tahun Tahun Jumlah Pertumbuhan (%) , , , , , , , , ,64 Sumber : Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bogor (2010) Selain pesaing sejenis, restoran Bakso Sehat Bakso Atom Bogor juga dihadapi oleh pesaing non sejenis. Salah satu pesaing utama sejenis adalah Bakso Tips Top yang memiliki produk dan pelayanan yang hampir sama dengan Bakso Sehat Bakso Atom Bogor dan pesaing non sejenis seperti restoran tradisional, rumah makan atau restoran ayam bakar, bebek bakar, dan mie ayam yang brada di sekitar Gunung Batu. c) Ancaman Produk Pengganti Restoran Bakso Sehat Bakso Atom Bogor merupakan restoran penyedia makanan jenis bakso yang sehat dan bebas dari bahan pengawet. Ancaman produk pengganti atau substitusi yang diperhitungkan oleh 70

15 restoran ini adalah restoran mie ayam. Karena biasanya mie ayam juga menggunakan bakso sebagai pelengkap. d) Kekuatan tawar-menawar pembeli Kekuatan tawar-menawar pembeli atau konsumen sangat tinggi, karena jumlah restoran bakso yang tersedia di kota Bogor sangat banyak sehingga penawaran tinggi dan konsumen bebas memilih restoran yang sesuai dengan kebutuhannya. Oleh karena itu, Restoran Bakso Sehat Bakso Atom Bogor berusaha untuk mengikuti keinginan dan kebutuhan konsumen dengan meningkatkan kualitas pelayanan dan produk melalui variasi produk sehingga membuat konsumen merasa nyaman dan tidak bosan dengan menu makanan yang ada. e) Kekuatan tawar-menawar pemasok Restoran Bakso Sehat Bakso Atom Bogor memperoleh pasokan bahan bakunya dari manajemen Bakso Sehat Bakso Atom pusat. Kekuatan tawarmenawar pemasok tinggi, hal itu dapat dilihat dari penentuan harga yang hanya bisa dilakukan oleh Pihak Pertama, dikarenakan manajemen Bakso Sehat Bakso Atom pusat berhubungan langsung dengan pedagang sapi Bali dalam pembuatan produk. Tetapi kekuatan tawar-menawar pemasok bukanlah merupakan ancaman, hal itu dikarenakan adanya sistem kerjasama antara pewaralaba dengan terwaralaba dan adanya keterbukaan harga dasar produk. Berdasarkan analisis lingkungan eksternal dalam matriks EFE dapat dilihat pada Tabel 18. Tabel 18. Identifikasi Faktor Eksternal Restoran BSBA Bogor No Faktor Eksternal Peluang Ancaman - Hubungan baik dengan 1. Lingkungan Makro pewaralaba - Kemajuan teknologi - Peningkatan pendapatan dan daya beli masyarakat - Perubahan gaya hidup masyarakat - Dukungan pemerintah 2. Lingkungan Mikro - Fluktuasi harga bahan baku - Isu kualitas bahan baku - Adanya pendatang baru - Tingkat persaingan restoran tinggi - Adanya produk pengganti - Kekuatan tawar-menawar pembeli tinggi 71

16 6.3. Formulasi Alternatif Strategi Pemasaran Perumusan strategi meliputi tiga tahapan, yaitu tahap masukan (Input), tahap pencocokkan, dan tahap pengambilan keputusan. Tahap masukan menggunakan matriks IFE dan EFE. Tahap pencocokkan menggunakan matriks IE dan SWOT, sedamgkan untuk tahap pengambilan keputusan menggunakan QSPM Tahap Masukan (Input) Tahap masukan merupakan tahap untuk memasukkan hasil analisis dan identifikasi terhadap kondisi lingkungan internal dan eksternal perusahaan. Hasil analisis dan identifikasi lingkungan internal berupa kekuatan dan kelemahan akan disusun kedalam matriks Internal Factor Evaluation (IFE). Sedangkan hasil analisis dan identifikasi kondisi eksternal berupa peluang dan ancaman akan disusun kedalam matriks External Factor Evaluation (EFE). 1) Analisis Matriks IFE Matriks IFE digunakan untuk mengetahui seberapa besar peranan dari faktor-faktor internal yang terdapat pada perusahaan. Matriks IFE menggambarkan kondisi internal perusahaan yang terdiri dari kekuatan dan kelemahan yang dihitung berdasarkan bobot dan rating yang diambil kuesioner dari dua orang yang terdiri dari Terwaralaba dan Supervisor restoran Bakso Sehat Bakso Atom Bogor. Perhitungan kuesioner ini diambil rata-ratanya dari kedua responden. Tabel 19 menunjukkan matriks IFE yang menganalisis 13 faktor sukses kritis yang terdiri dari sepuluh kekuatan dan tiga kelemahan. Berdasarkan hasil analisis matriks IFE pada Tabel 19, menunjukkan bahwa faktor yang menjadi kekuatan utama perusahaan adalah bersertifikat halal, BPOM, dan Kesmavet dengan nilai tertimbang tertinggi sebesar 0,356. Sedangkan kelemahan utama adalah kurangnya promosi dengan nilai tertimbang terkecil sebesar 0,124 dan diperoleh total nilai tertimbang sebesar 3,433. Hal ini menunjukkan bahwa Restoran Bakso Sehat Bakso Atom Bogor memiliki posisi internal yang kuat karena telah mampu menggunakan kekuatan dan mengatasi kelemahan dengan cukup baik. 72

17 Tabel 19. Hasil Analsis Matriks IFE Faktor Internal Bobot Rating Nilai Tertimbang A Cita rasa produk 0,088 3,5 0,308 B Kandungan gizi 0,103 3,5 0,361 C Mutu bahan olahan 0, ,315 D Self Service 0,071 3,5 0,249 E Pelayanan yang baik terhadap konsumen 0, ,267 F Tempat parkir yang luas 0, ,216 G Bersertifikat halal, BPOM, dan Kesmavet 0, ,356 H Lokasi yang strategis 0,083 3,5 0,291 I Variasi produk 0, ,296 J Program lingkaran rezeki sebagai bentuk customer relationship 0, ,292 K Harga di atas rata-rata 0, ,144 L Kurang promosi 0, ,124 M Kapasitas tempat yang kecil 0,061 3,5 0,214 Total 1,000 48,0 3,433 2) Analisis Matriks EFE Matriks EFE digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari faktor-faktor eksternal perusahaan. Matriks EFE menggambarkan kondisi eksternal perusahaan yang terdiri dari peluang dan ancaman yang dihitung berdasarkan bobot dan rating yang diambil kuesioner dari dua orang yaitu Terwaralaba Bakso Sehat Bakso Atom Bogor dan Supervisor Bakso Tips Top. Perhitungan kuesioner ini diambil rata-ratanya dari kedua responden. Tabel 20 menunjukkan matriks EFE yang menganalisis 11 faktor sukses kritis yang terdiri dari lima peluang dan enam ancaman. Tabel 20. Hasil Analsis Matriks EFE Faktor Eksternal Bobot Rating Nilai Tertimbang A Hubungan baik dengan pewaralaba 0, ,412 B Kemajuan teknologi 0, ,285 C Peningkatan pendapatan dan daya beli masyarakat 0, ,342 D Perubahan gaya hidup masyarakat 0,088 3,5 0,308 E Dukungan pemerintah 0,062 3,5 0,217 F Fluktuasi harga bahan baku 0,109 3,5 0,382 G Isu kualitas bahan baku (bahan pengawet dan daging tikus) 0,084 3,5 0,294 H Adanya pendatang baru 0,089 3,5 0,312 I Tingkat persaingan restoran tinggi 0, ,267 J Adanya produk pengganti 0,081 3,5 0,284 K Kekuatan tawar-menawar pembeli tinggi 0,086 3,5 0,301 Total 1,000 41,0 3,404 73

18 Berdasarkan hasil analisis matriks EFE pada Tabel 20, menunjukkan bahwa faktor yang menjadi peluang utama perusahaan adalah hubungan baik dengan pewaralaba, dengan nilai tertimbang tertinggi sebesar 0,412. Sedangkan ancaman utama perusahaan adalah tingkat persaingan restoran tinggi dengan nilai tertimbang terkecil sebesar 0,267 dan diperoleh total nilai tertimbang sebesar 3,404. Hal ini menunjukkan bahwa restoran Bakso Sehat Bakso Atom Bogor telah mampu merespon faktor eksternal dengan memanfaatkan peluang dan mengatasi ancaman dengan baik Tahap Pencocokan Tahap pencocokan merupakan tahap untuk merumuskan strategi berdasarkan hasil analisis dan identifikasi akan kondisi lingkungan internal dan lingkungan eksternal perusahaan yang telah dikaji. Pada tahap pencocokan model yang akan digunakan dalam perumusan strategi adalah matriks IE (Internal- Eksternal) dan matriks SWOT (Strength-Weakness-Opportunities-Threat). 1) Matriks IE Matriks IE merupakan perpaduan dari skor terbobot matriks IFE dan skor terbobot matriks EFE yang dipetakan sehingga diketahui posisi perusahaan. Berdasarkan hasil analisis faktor internal menggunakan matriks IFE, diperoleh bobot skor sebesar 3,433 dan hasil analisis faktor eksternal menggunakan matriks EFE diperoleh bobot skor sebesar 3,404. Hasil pemetaan pada matriks IE dapat dilihat pada Gambar 6. Kuat Rata-rata Lemah 4,0 3,0 2,0 1,0 Tinggi 3,0 Menengah 2,0 Rendah 1,0 I II III IV V VI VII VIII IX Gambar 6. Hasil Analisis Matriks IE 74

19 Restoran Bakso Sehat Basko Atom Bogor dalam pemasarannya menempati posisi sel I. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan berada pada posisi Growth and Build (Tumbuh dan Berkembang). Strategi yang tepat digunakan dalam kuadran ini adalah strategi intensive (penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan pengembangan produk) atau integrative (integrasi ke belakang, integrasi ke depan, dan integrasi horizontal). Strategi yang dapat dilakukan berdasarkan lingkungan internal dan lingkungan eksternal yang dihadapi perusahaan berupa strategi intensif. Strategi penetrasi pasar adalah mencari pangsa pasar yang lebih besar untuk produk atau jasa yang sudah ada sekarang melalui usaha pemasaran yang lebih gencar. Strategi ini dapat dilakukan dengan melakukan promosi yang lebih gencar. Promosi tersebut dapat berupa promosi melalui koran atau majalah, radio, ikut serta dalam setiap pameran atau festival makanan dan ikut berpartisipasi menjadi sponsorship dalam kegiatan kemahasiswaan. Strategi pengembangan pasar adalah pengenalan produk atau jasa yang sudah ada saat ini ke wilayah-wilayah geografis yang baru. Hal ini dapat dilakukan dengan cara membuka cabang baru di luar daerah Bogor. Strategi pengembangan produk merupakan strategi yang bertujuan untuk meningkatkan penjualan dengan cara meningkatkan atau memodifikasi produk atau jasa yang ada sekarang. Strategi ini dapat dilakukan oleh restoran Bakso Sehat Bakso Atom Bogor dengan cara meningkatkan jasa atau kinerja karyawan dan mengadakan program visit table to table. Sedangkan untuk peningkatan produk tidak dilakukan, hal itu dikarenakan dalam melakukan pengembangan produk perlu adanya kesetaraan antara satu outlet dengan outlet lainnya. Berdasarkan analisis lingkungan eksternal dan internal, strategi ke belakang tidak dilakukan karena pemasok dari restoran Bakso Sehat Bakso Atom Bogor adalah manajemen Bakso Sehat Bakso Atom Pusat, sehingga tidak memiliki kontrol atas pemasok. Karena semuanya sudah di atur dalam perjanjian waralaba. Integrasi ke depan tidak dilakukan karena restoran Bakso Sehat Bakso Atom Bogor merupakan outlet yang langsung berhubungan dengan konsumen akhir. Sedangkan untuk integrasi horizontal tidak dilakukan 75

20 karena Bakso Sehat Bakso Atom Bogor merupakan waralaba yang baru berdiri dan masih dalam proses pengembangan untuk memasarkan produk Bakso Sehat Bakso Atom kepada konsumen. 2) Matriks SWOT Berdasarkan kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang diperoleh melalui audit internal dan eksternal, dapat diformulasikan alternatif strategi yang diambil. Formulasi strategi ini dilakukan dengan menggunakan analisis SWOT yang dapat dilihat pada Tabel 21. Alternatif strategi yang diperoleh adalah sebagai berikut: Strategi S-O (Strength-Opportunity) Strategi S-O merupakan strategi yang menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk memanfaatkan peluang eksternal. Alternatifalternatif strategi yang dapat dilakukan pada strategi S-O yaitu: a) Meningkatkan pangsa pasar dengan menambah saluran distribusi dan pemasaran, seperti membuka outlet atau stand-stand di pusat perbelanjaan. Hal ini dilakukan agar jangkauan untuk menyampaikan produk ke masyarakat luas dapat tersampaikan. Cita rasa produk, kandungan gizi, mutu bahan olahan, pelayanan yang baik terhadap konsumen, bersertifikat halal, BPOM, dan kesmavet, variasi produk, serta program lingkaran rezeki sebagai bentuk customer relationship menjadi kekuatan bagi restoran Bakso Sehat Bakso Atom Bogor untuk memperluas pangsa pasarnya. Strategi ini didukung oleh hubungan baik dengan pemberi waralaba, kemajuan teknologi, peningkatan pendapatan dan daya beli masyarakat, serta perubahan gaya hidup masyarakat. b) Meningkatkan kinerja pelayanan. Untuk meningkatkan kinerja pelayanan guna meningkatkan jumlah pelanggan, dapat dilakukan dengan cara memberikan layanan serta menjaga kenyamanan dan kebersihan outlet dan isinya. Sebagai bahan evaluasi dalam peningkatan layanan dapat dilakukan dengan memberikan kartu saran dan kritik. Selain itu juga perlu adanya program visit table to table, dimana karyawan mendatangi konsumen ke mejanya untuk 76

21 menanyakan apakah masih ada yang bisa dibantu dan mengambil nampan konsumen agar konsumen dapat merasa nyaman dalam mengkonsumsi makanannya. Strategi W-O (Weakness-Opportunity) Strategi W-O adalah strategi yang menggunakan peluang eksternal yang ada untuk mengatasi kelemahan-kelemahan internal yang dimiliki perusahaan. Alternatif-alternatif strategi yang dapat dilakukan pada strategi W-O yaitu: a) Meningkatkan efektivitas promosi melalui iklan, media, dan website serta meningkatkan sponsorship event-event atau kegiatan kemahasiswaan serta mengadakan program pemberian diskon pada moment tertentu seperti hari liburan nasional dan konsumen yang berulang tahun. Strategi ini berupa mengoptimalkan promosi melalui media iklan baik cetak maupun elektronik untuk meraih pangsa pasar lebih besar. Meningkatkan sponsorship event-event dan kegiatan kemahasiswaan merupakan suatu strategi untuk menarik banyak konsumen dan untuk membidik konsumen mahasiswa. Selain itu, pemberian diskon merupakan bentuk promosi penjualan untuk menarik konsumen dan memberi penghargaan. Perusahaan harus lebih berupaya dalam mempromosikan produknya untuk menarik perhatian konsumen dan tetap menjadi pelanggan dari restoran Bakso Sehat Bakso Atom Bogor agar dapat meningkatkan penjualannya. b) Mempertahankan mutu sesuai moto produk. Dalam memasarkan produk, perusahaan perlu mengedepankan image sebagai bakso sehat sehingga mempunyai nilai jual yang lebih tinggi dibandingkan dengan bakso pada umumnya. Sehingga pemberlakuan harga produk bukan menjadi fokus utama konsumen, karena konsumen akan memilih Bakso Sehat Bakso Atom lebih disebabkan oleh mutu bahan baku yang digunakan dan image sebagai bakso sehat. Mempertahankan mutu sebagai cerminan kesehatan dapat dilakukan dengan menciptakan kebersihan dari tampilan outlet, kebersihan karyawan, serta kebersihan atas perlengkapan dan fasilitas yang ada. Sehingga dari cerminan 77

22 tersebut, image sehat yang menjadi moto produk benar-benar dapat dirasakan oleh konsumen. Strategi S-T (Strength-Threat) Strategi ini bertujuan untuk menghindari atau mengurangi dampak dari ancaman-ancaman eksternal dengan menggunakan kekuatan-kekuatan internal yang ada. Alternatif-alternatif strategi yang dapat dilakukan pada strategi S-T yaitu: a) Meningkatkan loyalitas konsumen. Meningkatkan loyalitas konsumen terhadap suatu perusahaan sangat penting sehingga perusahaan harus memberikan yang terbaik untuk konsumen baik dari segi kualitas produk maupun pelayanannya. Dari segi kualitas produk perlu diperhatikan cita rasa produk, kandungan gizi, mutu bahan olahan, variasi produk, sertifikat halal, BPOM, dan Kesmavet. Dalam segi pelayanan dapat dilakukan dengan cara self service, pelayanan yang baik terhadap konsumen, membuat tempat parkir yang luas dan lokasi yang strategis, serta mengadakan program lingkaran rezeki. Dengan begitu konsumen akan merasa nyaman dalam berkunjung ke restoran Bakso Sehat Bakso Atom Bogor. Hal itu perlu dilakukan untuk menjaga pangsa pasar terhadap ancaman pendatang baru, tingkat persaingan restoran tinggi, ancaman produk pengganti dan kekuatan tawar-menawar pembeli. Strategi W-T (Weakness-Threat) Strategi W-T adalah strategi dimana perusahaan dapat meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman. Alternatif-alternatif strategi yang dapat dilakukan pada strategi W-T yaitu: a) Mempertahankan harga jual produk di pasaran. Harga jual produk dan kebijakan penetapan harga dikendalikan langsung oleh pewaralaba, sehingga terwaralaba tidak dapat leluasa melakukan efesiensi biaya. Dengan tidak mengurangi mutu produk perusahaan tetap harus mempertahankan harga jual guna mengantisipasi adanya pendatang baru dan persaingan yang tinggi antar restoran dengan penetapan harga 78

23 yang rendah. Untuk itu pembentukan image dalam penjualan perlu ditekankan, sehingga memiliki nilai lebih dan terbebas dari isu kualitas bahan baku. Berdasarkan hasil analisis strategi pemasaran yang telah dilakukan dengan menggunakan matriks IE dan SWOT, posisi pengembangan pemasaran Bakso Sehat Bakso Atom berada pada sel 1 yang digambarkan sebagai daerah growth and build, yaitu memiliki kekuatan dan peluang yang lebih besar dibandingkan dengan kelemahan dan ancamannya, serta strategi pemasaran terwaralaba masih relevan dengan perubahan lingkungan saat ini. Strategi yang diterapkan di masa mendatang adalah strategi intensif dengan menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluangnya, melalui pemberdayaan pemasaran dan distribusi, pengembangan produk, dan membuka outlet baru. Tabel 21. Hasil Analisis Matriks SWOT Faktor Eksternal Faktor Internal Peluang (Opportunities) 1. Hubungan baik dengan pewaralaba 2. Kemajuan teknologi 3. Peningkatan pendapatan dan daya beli masyarakat 4. Perubahan gaya hidup masyarakat 5. Dukungan pemerintah Ancaman (Threats) 1. Fluktuasi harga bahan baku 2. Isu kualitas bahan baku (formalin, boraks, dan daging tikus) 3. Adanya pendatang baru 4. Tingkat persaingan restoran tinggi 5. Adanya produk pengganti 6. Kekuatan tawar-menawar pembeli tinggi Kekuatan (Strengths) 1. Cita rasa produk 2. Kandungan gizi 3. Mutu Bahan Olahan 4. Self Service 5. Pelayanan yang baik terhadap konsumen 6. Tempat parkir yang luas 7. Bersertifikat halal, BPOM, dan Kesmavet 8. Lokasi yang strategis 9. Variasi produk 10.Program lingkaran rezeki sebagai bentuk customer relationship Strategi S-O 1. Meningkatkan pangsa pasar dengan menambah saluran distribusi dan pemasaran (S1,S2,S3,S5,S7,S9,S10,O1,O2,O3,O4) 2. Meningkatkan kinerja pelayanan (S1,S2,S3,S4,S5,S10,O3,O4,O5) Strategi S-T 1. Meningkatkan loyalitas konsumen (S1,S2,S3,S4,S5,S6,S7, S8,S9,S10,T3,T4,T5,T6) Kelemahan (Weakness) 1. Harga di atas rata-rata 2. Kurang promosi 3. Kapasitas tempat yang kecil Strategi W-O 1. Meningkatkan efektifitas promosi (W1,W2,O2,O3, O4) 2. Mempertahankan mutu sesuai moto produk (W1,W3,O1,O2,O3,O4,O 5) Strategi W-T 1. Mempertahankan harga jual produk di pasaran (W1,W2,T1,T2,T3,T4, T6) 79

24 Ada beberapa perbedaan strategi yang telah diterapkan oleh restoran Bakso Sehat Bakso Atom Bogor dengan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti. Perbandingan strategi yang telah diterapkan oleh Bakso Sehat Bakso Atom Bogor dengan strategi yang disarankan setelah penelitian dapat dilihat pada Tabel 22. Tabel 22. Perbandingan Strategi Sebelum dan Sesudah Penelitian Alternatif Strategi Pemasaran Strategi Produk Strategi Harga Strategi Tempat Strategi Promosi Strategi Orang Strategi Proses Strategi Bukti Fisik Keterangan Variasi Menu Harga Lokasi dan saluran distribusi Periklanan dan promosi penjualan Pelayanan Kinerja dan kecepatan pelayanan Sarana pendukung Strategi yang Telah Diterapkan Restoran Bakso Sehat Bakso Atom Bogor Uji kandungan gizi serta mutu bahan olahan, mempertahankan cita rasa, dan variasi produk Harga ditampilkan di struk pembayaran Lokasi strategis dan mudah dijangkau dan delivery service tanpa charge Pemasangan spanduk, penyebaran brosur, pemberian kupon, program lingkaran rezeki, membuat account facebook dan twitter. Keterampilan dan kesigapan yang baik Self service dan peningkatan kinerja karyawan yang dikontrol oleh pusat Tempat parkir yang luas, toilet, mushala, wastafel, dan alat pembayaran debit dan non debit Strategi yang Disarankan Setelah Penelitian Tetap pertahankan Mempertahankan harga jual produk di pasaran Meningkatkan pangsa pasar dengan menambah saluran distribusi Meningkatkan efektifitas promosi melalui media cetak maupun elektronik, sponsorship kegiatan kemahasiswaan Program visit table to table Pemberian kartu saran Tetap pertahankan dan jaga kebersihan dan kenyamanan 80

25 Tahap Keputusan Tahap keputusan merupakan tahap untuk menentukan strategi terbaik yang dapat dijalankan perusahaan dari alternatif-alternatif strategi yang diperoleh dari hasil analisis SWOT. Untuk menentukan prioritas strategi tersebut, digunakan alat analisis Quantitative Strategy Planning Matriks (QSPM). Hasil analisis matriks SWOT menghasilkan 6 strategi. Strategi tersebut akan dimasukkan ke dalam matriks QSPM yang akan diestimasi dengan bobot dan Attractive Score (AS). Penjabaran dari strategi-strategi tersebut berdasarkan hasil analisis QSPM adalah meningkatkan efektifitas promosi (TAS=6,554), meningkatkan pangsa pasar dengan menambah saluran distribusi dan pemasaran (TAS=5,505), mempertahankan kinerja pelayanan (TAS=4,599), meningkatkan loyalitas konsumen (TAS=4,524), mempertahankan mutu sesuai moto produk (TAS=4,472), mempertahankan harga jual produk di pasaran (TAS=2,011). Berdasarkan hasil analisis QSPM, dapat dilihat bahwa strategi terbaik yang harus dilakukan oleh restoran Bakso Sehat Bakso Atom Bogor adalah salah satu strategi W-O yaitu meningkatkan efesiensi promosi melalui iklan, media, dan website serta meningkatkan sponsorship event-event atau kegiatan kemahasiswaan serta mengadakan program pemberian diskon pada moment tertentu seperti hari liburan nasional dan konsumen yang berulang tahun. Strategi ini berupa mengoptimalkan promosi melalui media iklan baik cetak maupun elektronik untuk meraih pangsa pasar lebih besar. Meningkatkan sponsorship event-event dan kegiatan kemahasiswaan merupakan suatu strategi untuk menarik banyak konsumen dan untuk membidik konsumen mahasiswa. Selain itu, pemberian diskon merupakan bentuk promosi penjualan untuk menarik konsumen dan memberi penghargaan. 81

Lampiran 1. Kuesioner Penentuan Faktor Internal dan Eksternal Restoran Bakso Sehat Bakso Atom Bogor

Lampiran 1. Kuesioner Penentuan Faktor Internal dan Eksternal Restoran Bakso Sehat Bakso Atom Bogor LAMPIRAN 87 Lampiran 1. Kuesioner Penentuan Faktor Internal dan Eksternal Restoran Bakso Sehat Bakso Atom Bogor ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RESTORAN BAKSO SEHAT BAKSO ATOM BOGOR IDENTITAS RESPONDEN Nama

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Restoran Bakso Sehat Bakso Atom Bogor yang berlokasi di Jl. Mayjen Ishak Juarsa No.149 Gunung Batu, Loji - Bogor. Pemilihan

Lebih terperinci

Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik

Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik dan hukum serta sosial budaya. Sedangkan lingkungan

Lebih terperinci

VII. FORMULASI STRATEGI

VII. FORMULASI STRATEGI VII. FORMULASI STRATEGI 7.1 Tahapan Masukan (Input Stage) Tahapan masukan (input stage) merupakan langkah pertama yang harus dilakukan sebelum melalui langkah kedua dan langkah ketiga didalam tahap formulasi

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian untuk Penilaian Penentuan Bobot dan Rating Faktor Strategis Internal dan Eksternal Restoran Pecel Lele Lela, Bogor.

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian untuk Penilaian Penentuan Bobot dan Rating Faktor Strategis Internal dan Eksternal Restoran Pecel Lele Lela, Bogor. LAMPIRAN Lampiran 1. Kuesioner Penelitian untuk Penilaian Penentuan Bobot dan Rating Faktor Strategis Internal dan Eksternal Restoran Pecel Lele Lela, Bogor. ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RESTORAN PECEL

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi yang sesuai untuk Rumah Makan Ayam Goreng & Bakar Mang Didin Asgar yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani

Lebih terperinci

BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA. 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik

BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA. 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik 96 BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik Analisis lingkungan membantu perusahaan dalam menentukan langkah strategi yang tepat dalam

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kedua tempat usaha di kota Bogor, yaitu KFC Taman Topi dan Rahat cafe. KFC Taman Topi berlokasi di Jalan Kapten Muslihat

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. 26 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Keadaan umum Industri kecil Brownies, Chocolate dan Pastry D Wonk merupakan usaha perorangan home industri yang memproduksi brownies dan sekaligus menjual produknya secara

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR

NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PENJUALAN PRODUK JASA PARIWISATA DENGAN PENDEKATAN QUANTITATIVE STRATEGIC PLANNING MATRIX (QSPM) (Studi Kasus di CV. Delta Berlian Holiday) Diajukan

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis pengolahan data pada PT Tiga Desain Indonesia, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Dapat diketahui

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF FRANSISKA SISWANTARI,

RINGKASAN EKSEKUTIF FRANSISKA SISWANTARI, RINGKASAN EKSEKUTIF FRANSISKA SISWANTARI, 2003. Alternatif Strategi Bisnis Merchandising Bank A Card Center (Studi kasus pada Bank A Card Center). Di bawah bimbingan UJANG SUMARWAN dan E. GUMBIRA SAID.

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bakso merupakan makanan olahan yang dapat dibuat dari daging sapi, daging ikan, daging ayam, maupun daging babi. Istilah Bakso berasal dari kata Bak-So, dalam Bahasa Hokkien

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Pia Apple Pie yang berada di Jalan Pangrango 10 Bogor. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) dengan

Lebih terperinci

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 5.1 Sejarah Perusahaan Restoran Karimata merupakan usaha perseorangan yang didirikan oleh Bapak Agung Eko Widodo pada tanggal 22 Desember 2008. Restoran ini pertama kali didirikan

Lebih terperinci

4.1.2 Struktur Organisasi Milkfood Barokah

4.1.2 Struktur Organisasi Milkfood Barokah 30 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Milkfood Barokah Milkfood Barokah merupakan usaha mikro yang memiliki kegiatan usaha memproduksi minuman susu olahan. Milkfood Barokah

Lebih terperinci

Strategi Pemasaran Pada Usaha Kuliner Warung Pasta Margonda Raya Depok Dengan Analisis SWOT NPM :

Strategi Pemasaran Pada Usaha Kuliner Warung Pasta Margonda Raya Depok Dengan Analisis SWOT NPM : Strategi Pemasaran Pada Usaha Kuliner Warung Pasta Margonda Raya Depok Dengan Analisis SWOT Nama : Dewi Ratnasari NPM : 11210912 Fakultas / Jurusan : Ekonomi / Manajemen Latar Belakang Penelitian ini dilatarbelakangi

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Koperasi Unit Desa (KUD) Puspa Mekar yang berlokasi di Jl. Kolonel Masturi, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat.

Lebih terperinci

Lingkungan umum Lingkungan operasional (Struktur Industri) Tahapan dalam Penyusunan Strategi

Lingkungan umum Lingkungan operasional (Struktur Industri) Tahapan dalam Penyusunan Strategi ABSTRAK Mobile Information Technology (MIT) adalah perusahaan yang bergerak di bidang retail penjualan notebook, berlokasi di Bandung Electronic Centre lantai 1 G3. MIT didirikan pada tahun 2007. MIT penjualan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. PT TAJUR merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa angkutan/ekspedisi, yaitu

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. PT TAJUR merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa angkutan/ekspedisi, yaitu BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan PT TAJUR merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa angkutan/ekspedisi, yaitu mengirinkan barang dalam skala besar. Sejarah serta perkembangannya

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, didapatkan kesimpulan sebagai berikut: 1. Hal-hal yang dianggap penting oleh konsumen dalam memilih toko sepatu JK

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN VI. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Sejarah dan Perkembangan Restoran Karimata Restoran Karimata didirikan pada tanggal 22 Desember 2008 oleh Bapak Agung Eko Widodo di wilayah Sentul Selatan. Restoran

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Manajemen Manajemen merupakan proses pengkoordinasian kegiatan-kegiatan pekerjaan sehingga pekerjaan tersebut terselesaikan secara efisien

Lebih terperinci

VI HASIL DAN PEMBAHASAN

VI HASIL DAN PEMBAHASAN VI HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1 Analisis Lingkungan Internal Analisis lingkungan internal merupakan tahap untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan dalam menghadapi persaingan.

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Strategi Strategi merupakan cara-cara yang digunakan oleh organisasi untuk mencapai tujuannya melalui pengintegrasian segala keunggulan

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Wisata Agro Tambi yang terletak di Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo. Pemilihan lokasi ini ditentukan secara sengaja

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis hasil pengolahan data maka dapat disimpulkan bahwa:

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis hasil pengolahan data maka dapat disimpulkan bahwa: BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis hasil pengolahan data maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Dapat diketahui faktor eksternal PT. Gema Shafa Marwa adalah: a. Faktor

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT. Pelni merupakan perusahaan pelayaran nasional yang bergerak dalam bidang jasa dan memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam hal pelayanan

Lebih terperinci

VI. ANALISIS LINGKUNGAN DAN PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA SATE SOP KAMBING

VI. ANALISIS LINGKUNGAN DAN PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA SATE SOP KAMBING VI. ANALISIS LINGKUNGAN DAN PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA SATE SOP KAMBING 6.1 Analisis Lingkungan Usaha Kecil Menengah Sate Sop Kambing Usaha kecil menengah mempunyai peran yang strategis dalam

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi yang dijadikan sebagai tempat penelitian adalah PT Godongijo Asri yang beralamat di Desa Serua, Kecamatan Cinangka, Sawangan, Depok, Jawa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DATA. kesengajaan karena kondisi keluarga yang pindah ke Babadan untuk

BAB IV HASIL ANALISIS DATA. kesengajaan karena kondisi keluarga yang pindah ke Babadan untuk 36 BAB IV HASIL ANALISIS DATA 4.. Gambaran Umum Perusahaan Bisnis Air Isi Ulang BERKAH merupakan salah satu UKM yang bergerak di bidang air minum isi ulang dan didirikan pada tanggal Mei 204 dengan pemilik

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis pengolahan data, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut. 1. Dapat diketahui faktor eksternal dan internal Hotel

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, didapatkan kesimpulan sebagai berikut: 1. Hal-hal yang dianggap penting oleh konsumen dalam memilih rumah makan dapur

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN Strategi Pengembangan Usaha Maharani Farm Gambar 4. Kerangka Pemikiran Operasional IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Rumah Potong Ayam Maharani Farm yang beralamat

Lebih terperinci

BAB VII PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN

BAB VII PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN BAB VII PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN 7.1. Identifikasi Faktor Kekuatan dan Kelemahan Perusahaan Berdasarkan hasil analisis lingkungan internal perusahaan, maka diperoleh beberapa faktor strategi internal

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN. B. Pengolahan dan Analisis Data

III. METODE KAJIAN. B. Pengolahan dan Analisis Data 19 III. METODE KAJIAN Kajian ini dilakukan di unit usaha Pia Apple Pie, Bogor dengan waktu selama 3 bulan, yaitu dari bulan Agustus hingga bulan November 2007. A. Pengumpulan Data Metode pengumpulan data

Lebih terperinci

Bab 5 Analisis 5.1. Analisis Matriks Internal Factor Evaluation (IFE) 5.2. Analisa Matriks ekternal Factor Evaluation (EFE)

Bab 5 Analisis 5.1. Analisis Matriks Internal Factor Evaluation (IFE) 5.2. Analisa Matriks ekternal Factor Evaluation (EFE) Bab 5 Analisis Dari hasil pengolahan data pada bab IV, selanjutnya dilakukan analisis dan pembahasan yang berkaitan dengan upaya menentukan strategi pemasaran perusahaan, yang meliputi langkah-langkah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 33 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT Bank Syariah Mandiri hadir, tampil, dan tumbuh sebagai bank yang mampu memadukan idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani, yang melandasi

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pangan merupakan kebutuhan yang terpenting setelah udara dan air, serta merupakan salah satu kebutuhan primer manusia yang harus segera terpenuhi untuk mempertahankan kelangsungan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 29 A. Metode Dasar Penelitian III. METODE PENELITIAN Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis. Ciri-ciri metode deskriptif analitis adalah memusatkan pada pemecahan

Lebih terperinci

BAB VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI. oleh perusahaan. Pengidentifikasian faktor-faktor eksternal dan internal dilakukan

BAB VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI. oleh perusahaan. Pengidentifikasian faktor-faktor eksternal dan internal dilakukan 144 BAB VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI 7.1 Analisis Matriks EFE dan IFE Tahapan penyusunan strategi dimulai dengan mengidentifikasi peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan serta kekuatan dan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Strategi Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan jangka panjang. Menurut David (2008) strategi merepresentasikan tindakan yang akan diambil

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. design) kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. design) kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk 55 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sifat Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian campuran (mixed methods research design) kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk

Lebih terperinci

KAJIAN ANALISIS SWOT PADA INDUSTRI KONVEKSI DI CIPAYUNG DEPOK

KAJIAN ANALISIS SWOT PADA INDUSTRI KONVEKSI DI CIPAYUNG DEPOK S. Marti ah / Journal of Applied Business and Economics Vol. No. 1 (Sept 2016) 26-4 KAJIAN ANALISIS SWOT PADA INDUSTRI KONVEKSI DI CIPAYUNG DEPOK Oleh: Siti Marti ah Program Studi Teknik Informatika Fakultas

Lebih terperinci

PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN PT X MENGGUNAKAN MATRIKS EVALUASI FAKTOR

PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN PT X MENGGUNAKAN MATRIKS EVALUASI FAKTOR PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN PT X MENGGUNAKAN MATRIKS EVALUASI FAKTOR Departemen Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara Abstrak: Perubahan lingkungan industri dan peningkatan persaingan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 42 III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskripsi analisis yaitu metode penelitian yang menuturkan dan menafsirkan data sehingga

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian B. Metode Pengumpulan Data 1. Metode Penentuan Lokasi Penelitian 2. Metode Pengambilan Sampel

METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian B. Metode Pengumpulan Data 1. Metode Penentuan Lokasi Penelitian 2. Metode Pengambilan Sampel 39 I. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis yaitu metode penelitian dengan membahas suatu permasalahan dengan cara

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Martabak Air Mancur Bogor yang terletak di Jl. Sudirman, untuk pemilihan lokasinya dilakukan secara sengaja (purposive)

Lebih terperinci

penelitian ini diharapkan mampu menghasilkan alternatif strategi yang lebih objektif.

penelitian ini diharapkan mampu menghasilkan alternatif strategi yang lebih objektif. IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada usaha sate bebek H. Syafe i Cibeber, Kota Cilegon, Provinsi Banten. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja

Lebih terperinci

VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI

VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI 7.1. Identifikasi Faktor Internal Berdasarkan aspek-aspek yang ditinjau untuk mengidentifikasi faktor kekuatan dan kelemahan internal perusahaan antara lain: faktor

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu 3.2 Metode Kerja Pengumpulan Data

III. METODE KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu 3.2 Metode Kerja Pengumpulan Data III. METODE KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ini akan dilakukan di CV. Bening Jati Anugerah yang terletak di Desa Parung Kabupaten Bogor. Waktu pelaksanaan penelitian April sampai dengan Agustus

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur.

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur. IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja berdasarkan pertimbangan

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN. teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai ilmu tentang perumusan

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN. teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai ilmu tentang perumusan 22 BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Manajemen Strategi Penelitian ini menggunakan perencanaan strategi sebagai kerangka teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Responden

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Responden IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada usaha Durian Jatohan Haji Arif (DJHA), yang terletak di Jalan Raya Serang-Pandeglang KM. 14 Kecamatan Baros, Kabupaten

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Mitra Alam. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa perusahaan tersebut merupakan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT. Mulia Lestari adalah salah satu perusahaan tekstil terkemuka yang beralamatkan di Jl. Cibaligo no. 70 Cimindi-Cimahi. Produk yang dihasilkan adalah kain rajut, yang sebagian besar adalah berbentuk

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di peternakan domba Tawakkal Farm (TF) Jalan Raya Sukabumi Km 15 Dusun Cimande Hilir No. 32, Caringin, Bogor. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data

III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data 15 III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu Pengambilan data dilakukan di PT. Mitra Bangun Cemerlang yang terletak di JL. Raya Kukun Cadas km 1,7 Kampung Pangondokan, Kelurahan Kutabaru, Kecamatan Pasar

Lebih terperinci

VI HASIL DAN PEMBAHASAN

VI HASIL DAN PEMBAHASAN VI HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1 Analisis Lingkungan Internal Analisis lingkungan internal merupakan tahap untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan untuk menghadapi persaingan.

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA Manajemen Strategis

II. TINJAUAN PUSTAKA Manajemen Strategis 7 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Strategis Strategi menurut Hamel dan Prahalad dalam Umar (2008) didefinisikan sebagai suatu proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan

Lebih terperinci

cara pandang dan sikap konsumen terhadap informasi yang diterima; waktu; kepuasan konsumen; loyalitas konsumen.

cara pandang dan sikap konsumen terhadap informasi yang diterima; waktu; kepuasan konsumen; loyalitas konsumen. 174 cara pandang dan sikap konsumen terhadap informasi yang diterima; jumlah pengunjung yang berkunjung; nilai penjualan dalam satu periode waktu; kepuasan konsumen; loyalitas konsumen. Ancaman (threats)

Lebih terperinci

BAB V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN BAB V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Gambaran Umum Restoran Restoran Ikan Bakar dalam Bambu Karimata terletak di Depan Pintu Tol Sentul Selatan 2 Grand Sentul City, baru didirikan pada tahun 2009

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Lokasi penelitian dilaksanakan pada perusahaan CV Septia Anugerah Jakarta, yang beralamat di Jalan Fatmawati No. 26 Pondok Labu Jakarta Selatan. CV Septia Anugerah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada kawasan Objek Wisata Alam Talaga Remis di Desa Kadeula Kecamatan Pasawahan Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Kegiatan

Lebih terperinci

BAB V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN BAB V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Gambaran Umum Restoran Ayam Goreng Fatmawati Restoran Ayam Goreng Fatmawati pertama kali didirikan pada tahun 1986 di Jl. Sawojajar, Bogor oleh ibu Hj. Fatmawati.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan manusia sangat penting untuk mengonsumsi protein yang berasal dari hewani maupun nabati. Protein dapat diperoleh dari susu, kedelai, ikan, kacang polong

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Setelah melakukan analisis dan perancangan sistem e-crm yang telah dilakukan oleh penulis terhadap PT. Herona Express, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 19 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Langkah awal yang dilakukan dalam penelitian ini adalah mengetahui visi, misi dan tujuan Perum Pegadaian. Kemudian dilakukan analisis lingkungan internal

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Strategi Perusahaan Manajemen meliputi perencanaan, pengarahan, pengorganisasian dan pengendalian atas keputusan-keputusan dan

Lebih terperinci

FORMULASI STRATEGI MENGHADAPI PERSAINGAN INDUSTRI KULINER PADA EINS BISTRO & BOUTIQUE DI BANDUNG *

FORMULASI STRATEGI MENGHADAPI PERSAINGAN INDUSTRI KULINER PADA EINS BISTRO & BOUTIQUE DI BANDUNG * Reka Integra ISSN: 338-508 Jurusan Teknik Industri Itenas No. Vol.03 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional April 05 FORMULASI STRATEGI MENGHADAPI PERSAINGAN INDUSTRI KULINER PADA EINS BISTRO & BOUTIQUE

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari penulusuran teori-teori yang relevan dengan masalah penelitian. Adapun

Lebih terperinci

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Buah Carica 2.2. One Village One Product (OVOP)

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Buah Carica 2.2. One Village One Product (OVOP) 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Buah Carica Buah carica atau pepaya gunung merupakan rumpun buah pepaya yang hanya tumbuh di dataran tinggi. Di dunia, buah carica hanya tumbuh di tiga negara yaitu Amerika Latin,

Lebih terperinci

VII PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS KARET ALAM OLAHAN PT ADEI CRUMB RUBBER INDUSTRY

VII PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS KARET ALAM OLAHAN PT ADEI CRUMB RUBBER INDUSTRY VII PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS KARET ALAM OLAHAN PT ADEI CRUMB RUBBER INDUSTRY 7.1. Tahapan Masukan Tahapan masukan terdiri dari matriks EFE (External Factors Evaluation) dan IFE (Internal

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis dalam penelitian ini membahas tentang : konsep strategi, manajemen strategi, analisis faktor internal dan eksternal serta

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Dengan pengolahan data yang dibuat dari semua penelitian yang dilakukan, maka jawaban dari perumusan masalah yang dibuat pada bab 1 dapat terjawab. Berkut adalah

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. di industri perunggasan khususnya telur ayam ras petelur. AAPS berlokasi di km

IV. METODE PENELITIAN. di industri perunggasan khususnya telur ayam ras petelur. AAPS berlokasi di km 37 IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Perusahaan AAPS, perusahaan yang bergerak di industri perunggasan khususnya telur ayam ras petelur. AAPS berlokasi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian Proses perumusan strategi pada restoran Kebun Kita dimulai dengan mengetahui visi dan misinya, kemudian menganalisis permasalahan yang terjadi,

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Hasil wawancara dengan Ibu Meilani Susanto selaku pimpinan harian CV.Angsoka.

LAMPIRAN. Hasil wawancara dengan Ibu Meilani Susanto selaku pimpinan harian CV.Angsoka. L-1 LAMPIRAN Hasil wawancara dengan Ibu Meilani Susanto selaku pimpinan harian CV.Angsoka. 1. Faktor kekuatan apa saja yang dimiliki CV.Angsoka sehingga perusahaan bisa bertahan sampai sekarang? CV.Angsoka

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Strategi Strategi berasal dari bahasa Yunani yaitu strategos yang berasal dari kata stratus yang berarti militer dan ag yang berarti

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH. ANALISIS STRATEGI PEMASARAN BEBEK GORENG (Studi kasus: Warung Makan Bebek Goreng H. Slamet Kartasura)

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH. ANALISIS STRATEGI PEMASARAN BEBEK GORENG (Studi kasus: Warung Makan Bebek Goreng H. Slamet Kartasura) NASKAH PUBLIKASI ILMIAH ANALISIS STRATEGI PEMASARAN BEBEK GORENG (Studi kasus: Warung Makan Bebek Goreng H. Slamet Kartasura) Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Jurusan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang Digunakan Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu metode yang meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN & SARAN

BAB VI KESIMPULAN & SARAN BAB VI KESIMPULAN & SARAN 6. Kesimpulan berikut: Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, diperoleh kesimpulan sebagai. Faktor-faktor yang dianggap penting oleh konsumen dalam pemilihan restaurant

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Setelah melakukan pengolahan data dan analisis pada bab sebelumnya, maka diperoleh beberapa kesimpulan antara lain: 1. Faktor faktor yang dianggap penting oleh

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kegiatan komunikasi yang sebelumnya menuntut peralatan yang begitu. dan kenyamanan bagi kehidupan umat manusia.

BAB 1 PENDAHULUAN. Kegiatan komunikasi yang sebelumnya menuntut peralatan yang begitu. dan kenyamanan bagi kehidupan umat manusia. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia teknologi informasi yang demikian pesatnya telah membawa manfaat luar biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia. Kegiatan komunikasi yang sebelumnya

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara 20 III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara (lampiran 1) dengan pihak perusahaan sebanyak 3 responden

Lebih terperinci

ANALISIS PERILAKU KONSUMEN DAN ATRIBUT IDEAL MAKANAN TRADISIONAL GEPUK DAN IKAN BALITA KARUHUN SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP STRATEGI PEMASARAN

ANALISIS PERILAKU KONSUMEN DAN ATRIBUT IDEAL MAKANAN TRADISIONAL GEPUK DAN IKAN BALITA KARUHUN SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP STRATEGI PEMASARAN ANALISIS PERILAKU KONSUMEN DAN ATRIBUT IDEAL MAKANAN TRADISIONAL GEPUK DAN IKAN BALITA KARUHUN SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP STRATEGI PEMASARAN Oleh : Husnul Chotimah A07400149 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING Penetapan Kriteria Optimasi Penetapan kriteria optimasi dalam studi ini akan dijabarkan sebagai berikut: Kekuatan aspek internal perusahaan yang terdiri dari kekuatan dan kelemahan

Lebih terperinci

(Diferentiated Marketing)

(Diferentiated Marketing) BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DEPOT RAWON SETAN DALAM MEMPERTAHANKAN KONSUMEN A. Implementasi Strategi Pemasaran Depot Rawon Setan 1. Analisis Strategi Pemasaran yang Membeda-bedakan

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Pemasaran dipandang sebagai fungsi bisnis yang bertugas untuk mengenali kebutuhan dan keinginan pelanggan, menentukan pasar sasaran mana yang akan

Lebih terperinci

METODE KAJIAN. 3.1 Kerangka Pemikiran

METODE KAJIAN. 3.1 Kerangka Pemikiran III. METODE KAJIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Potensi perikanan yang dimiliki Kabupaten Lampung Barat yang sangat besar ternyata belum memberikan kontribusi yang optimal bagi masyarakat dan pemerintah daerah.

Lebih terperinci

Lampiran 1. Daftar pertanyaan dan kuesioner wawancara penelitian. DAFTAR PERTANYAAN dan KUESIONER WAWANCARA PENELITIAN

Lampiran 1. Daftar pertanyaan dan kuesioner wawancara penelitian. DAFTAR PERTANYAAN dan KUESIONER WAWANCARA PENELITIAN LAMPIRAN 77 Lampiran. Daftar pertanyaan dan kuesioner wawancara penelitian DAFTAR PERTANYAAN dan KUESIONER WAWANCARA PENELITIAN Judul : Kajian Strategi Pemasaran Sarana Transportasi Laut PT. PELNI di Kawasan

Lebih terperinci

7.1. Tingkat Kepentingan dan Tingkat Kinerja

7.1. Tingkat Kepentingan dan Tingkat Kinerja 2.000.000 sampai Rp 3.000.000, yaitu sebesar 11,11 persen, sementara pada tingkat pendapatan antara Rp 3.000.000 sampai Rp 4.000.000 memiliki persentase sebesar 15 persen. Kemudian responden yang memilki

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN & SARAN

BAB VI KESIMPULAN & SARAN BAB VI KESIMPULAN & SARAN 6.1 Kesimpulan Setelah pengolahan data dan analisis yang dilakukan, maka dapat diperoleh beberapa kesimpulan berdasarkan tujuan penelitian yang telah ditetapkan. Berikut merupakan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan pada CV Salim Abadi (CV SA), yang terletak di Jalan Raya Punggur Mojopahit Kampung Tanggul Angin, Kecamatan Punggur,

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 1. Segmentasi, Targeting, dan Positioning Rumah Imoet Segmentasi Segmentasi Geografis Berdasarkan hasil pengolahan data, segmen yang menjadi target pasar berdasarkan

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Karakteristik Konsumen

HASIL DAN PEMBAHASAN. Karakteristik Konsumen HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Konsumen Karakteristik konsumen RM Wong Solo yang diamati dalam penelitian ini meliputi jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, pekerjaan, dan penerimaan per bulan

Lebih terperinci

3. METODOLOGI PENELITIAN

3. METODOLOGI PENELITIAN 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian yang dilakukan ini didasarkan pada suatu pemikiran bahwa perlu dilaksanakan pengembangan agroindustri serat sabut kelapa berkaret. Pengembangan

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Pengertian Strategi Strategi berasal dari bahasa Yunani kuno yang berarti seni berperang. Suatu strategi mempunyai dasar-dasar atau skema

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PERUMAHAN BEKASI TIMUR REGENSI 3

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PERUMAHAN BEKASI TIMUR REGENSI 3 ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PERUMAHAN BEKASI TIMUR REGENSI 3 Yulita Veranda Usman 1, Wiwi Yaren 2 1,2) Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Pancasila 1) yulita@univpancasila.ac.id Abstrak

Lebih terperinci