Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UKSW. Prodi ini didirikan pada tahun 2010 sehingga baru lima tahun berjalan. Sebagai prodi yang baru, Magister

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UKSW. Prodi ini didirikan pada tahun 2010 sehingga baru lima tahun berjalan. Sebagai prodi yang baru, Magister"

Transkripsi

1 I. PENDAHULUAN Kotler (1997), mengartikan kepuasan pelanggan sebagai perasaan senang atau kecewa yang dirasakan oleh pelanggan terhadap perbandingan dari suatu produk antara yang diharapkan dengan hasil yang diperoleh dari produk tersebut. Pelanggan yang puas akan memiliki kecenderungan sikap loyal, sikap ini akan mendorong mereka untuk melakukan pembelian berulang atas produk yang dihasilkan perusahaan. Pembelian produk berulang dapat meningkatkan laba. Dengan meningkatnya laba, maka perusahaan dapat menjaga keberlangsungan hidup dan keberhasilan usahanya. Tjiptono (2004), memandang konsep kepuasan pelanggan masih bersifat abstrak. Proses pencapaian kepuasan dapat menjadi rumit ataupun sederhana. Peran setiap individu yang terlibat menjadi sangat penting dan dapat mempengaruhi tingkat kepuasan yang terbentuk. Hal ini membuat penelitian mengenai kepuasan menjadi menarik untuk dilakukan. Lembaga pendidikan dipandang oleh berbagai pihak sebagai lembaga bidang bisnis (Ornstein dan Levine, 1989). Sallis (2002), berpendapat bahwa mahasiswa merupakan pelanggan utama dari suatu lembaga pendidikan, sehingga konsep kepuasan mahasiswa dapat disamakan dengan konsep kepuasan pelanggan. Program Studi (prodi) Magister Akuntansi Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) merupakan prodi yang relatif baru di departemen akuntansi 1

2 Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UKSW. Prodi ini didirikan pada tahun 2010 sehingga baru lima tahun berjalan. Sebagai prodi yang baru, Magister Akuntansi UKSW perlu untuk melakukan perbaikan secara terusmenerus dalam bidang sumber daya manusia, sistem pembelajaran, sarana dan prasarana perkuliahan serta sistem teknologi informasi. Pengukuran tingkat kepuasan mahasiswa dapat menjadi hal yang sangat berguna bagi setiap prodi, karena langkah tersebut dapat memberikan umpan balik dan masukan bagi keperluan pengembangan dan implementasi visi dan misi prodi. Dengan mengetahui tingkat kepuasan mahasiswanya pengelola prodi dapat membuat kebijakan-kebijakan baru maupun tindakantindakan yang dapat meningkatkan kualifikasi sumber daya manusia, kualitas sistem pembelajaran, ketersediaan sarana prasarana perkuliahan dan pemanfaatan sistem teknologi informasi. Pengukuran tingkat kepuasan mahasiswa pada penelitian sebelumnya, seringkali menggunakan instrumen-instrumen yang diadopsi dari dimensi Service Quality dan Student Satisfaction Inventory. Irsutami (2012) menggunakan dimensi Service Quality untuk mengukur tingkat kepuasan mahasiswa terhadap kualitas belajar mengajar prodi Magister Akuntansi Terapan Universitas Gadjah Mada. Hasil penelitian menunjukkan mahasiswa merasa puas terhadap kualitas proses belajar mengajar. Namun masih ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh prodi untuk meningkatkan kepuasan mahasiwanya, 2

3 yaitu mengenai penambahan ruang kuliah, kualitas serta kapasitas ruang diskusi, kenyamanan akses internet dan pengumuman nilai ujian tepat waktu. Sukanti (2009) menggunakan dimensi Student Satisfaction Inventory untuk mengukur tingkat kepuasan mahasiswa prodi Pendidikan Akuntansi Universitas Negeri Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiwa merasa puas terhadap layanan akademik, kondisi kampus, penasehat akademik dan kegiatan pengajaran. Di sisi lain prodi juga perlu memberikan perhatian khusus terhadap kualitas layanannya. Seperti misalnya mengenai penyediaan waktu dan jadwal konsultasi oleh dosen penasehat akademik yang sesuai dengan jam kerja. Selain itu Sukanti juga menemukan bahwa sikap karyawan dalam berkomunikasi dengan mahasiswa, kenyamanan serta keamanan kampus, penyusunan jadwal kuliah dan pemilihan metode mengajar perlu ditingkatkan agar dapat meningkatkan kepuasan mahasiswa. Penelitian ini mengukur tingkat kepuasan mahasiswa terhadap proses pembelajaran di prodi Magister Akuntansi UKSW. Selain itu, penelitian ini juga memaparkan mengenai kesan mahasiswa Magister Akuntansi UKSW terhadap kualitas layanan yang diberikan oleh prodi. Tingkat kepuasan mahasiswa di ukur dengan instrumen-instrumen pelayanan dalam borang akreditasi yang berkaitan dengan proses pembelajaran. 3

4 Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) adalah badan resmi yang bertugas melakukan akreditasi terhadap perguruan tinggi di Indonesia. Seiring berjalannya waktu, BAN-PT memutuskan untuk melakukan akreditasi terlebih dahulu pada prodi. Prodi merupakan pihak yang menentukan mutu hasil pendidikan. Mutu prodi merupakan cerminan dari kinerja prodi yang diukur berdasarkan tujuh standar yang telah ditetapkan oleh BAN-PT. Ketujuh standar ini sebagai tolak ukur yang harus dipenuhi oleh setiap prodi di Indonesia, dimana hasilnya dapat mempengaruhi peringkat akreditasi prodi tersebut. Selain itu ketujuh standar ini juga dapat digunakan sebagai dasar evaluasi dan perumusan rekomendasi perbaikan mutu prodi. Penelitian ini menggunakan standar akreditasi magister nomor empat (sumber daya manusia), lima (kurikulum, pembelajaran, suasana akademik) dan enam (pembiayaan, sarana dan prasarana, serta sistem informasi) sebagai dimensi maupun variabel penelitian untuk mengukur tingkat kepuasan mahasiswa. Sedangkan untuk keempat standar lainnya (nomor satu, dua, tiga dan tujuh) tidak dipergunakan, hal ini karena hasil dari mutu prodi yang dapat langsung dirasakan oleh mahasiswa ketika menjalani proses pembelajaran hanya terdapat pada instrumeninstrumen dalam standar akreditasi nomor empat, lima dan enam. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kepuasan mahasiswa terhadap 4

5 proses pembelajaran di prodi Magister Akuntansi UKSW dan mengungkapkan kesan mahasiswa terhadap layanan prodi selama masa studi. Hasil dari penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan masukan bagi evaluasi dan pertimbangan untuk perbaikan serta peningkatan proses pembelajaran di prodi. Dengan semakin meningkatnya proses pembelajaran yang ada, diharapkan dapat mempercepat terwujudnya tujuan dari visi dan misi prodi. Selain itu penelitian ini dapat dijadikan sebagai literatur mengenai audit operasional dalam proses pembelajaran. 5

II. KAJIAN PUSTAKA AUDIT OPERASIONAL DAN KEPUASAN PELANGGAN

II. KAJIAN PUSTAKA AUDIT OPERASIONAL DAN KEPUASAN PELANGGAN II. KAJIAN PUSTAKA AUDIT OPERASIONAL DAN KEPUASAN PELANGGAN Audit operasional merupakan audit terhadap hasil operasi setiap bagian dalam perusahaan untuk mengevaluasi efisiensi dan efektivitas dari kinerja,

Lebih terperinci

KEPUASAN MAHASISWA TERHADAP PROSES PEMBELAJARAN DI PROGRAM STUDI MAGISTER AKUNTANSI UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

KEPUASAN MAHASISWA TERHADAP PROSES PEMBELAJARAN DI PROGRAM STUDI MAGISTER AKUNTANSI UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA KEPUASAN MAHASISWA TERHADAP PROSES PEMBELAJARAN DI PROGRAM STUDI MAGISTER AKUNTANSI UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA T e s i s Diajukan Kepada Program Studi Magister Akuntansi Untuk Memperoleh Gelar Master

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 VARIABEL DAN INDIKATOR EMPIRIS

LAMPIRAN 1 VARIABEL DAN INDIKATOR EMPIRIS LAMPIRAN 1 VARIABEL DAN INDIKATOR EMPIRIS No Variabel Indikator 1 Sumber Daya Manusia Keramahan dosen dalam berinteraksi (Standar Akreditasi Program Studi dengan mahasiswa Magister nomor 4, BAN-PT 2009)

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif, sedangkan metode yang digunakan adalah analisis deskriptif. Penelitian deskriptif ditandai adanya upaya untuk mengetahui

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN ANALISIS DATA PROFIL MAGISTER AKUNTANSI UKSW

IV. HASIL DAN ANALISIS DATA PROFIL MAGISTER AKUNTANSI UKSW IV. HASIL DAN ANALISIS DATA PROFIL MAGISTER AKUNTANSI UKSW Prodi Magister Akuntansi UKSW berdiri berdasarkan ijin operasional yang dikeluarkan oleh Ditjen Dikti Nomor 1865/D/T/2009 tertanggal 15 Oktober

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan tinggi sebagai institusi pendidikan yang merupakan salah satu industri

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan tinggi sebagai institusi pendidikan yang merupakan salah satu industri BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan dunia pendidikan saat ini telah membawa para pelaku dunia pendidikan khususnya di perguruan tinggi ke persaingan yang sangat ketat. Perguruan tinggi sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang terdapat di lingkungan kampus. Untuk itu keberadaan perguruan tinggi UKDW

BAB I PENDAHULUAN. yang terdapat di lingkungan kampus. Untuk itu keberadaan perguruan tinggi UKDW 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap mahasiswa menghendaki kepuasan maksimal dari setiap layanan yang terdapat di lingkungan kampus. Untuk itu keberadaan perguruan tinggi swasta harus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini banyak pihak yang menaruh perhatian terhadap kepuasan atau

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini banyak pihak yang menaruh perhatian terhadap kepuasan atau 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini banyak pihak yang menaruh perhatian terhadap kepuasan atau ketidakpuasan pelanggan. Pihak yang paling menaruh perhatian terhadap kepuasan dan ketidakpuasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. khususnya pendidikan tinggi, menjadikan perguruan tinggi sebagai sektor strategis

BAB I PENDAHULUAN. khususnya pendidikan tinggi, menjadikan perguruan tinggi sebagai sektor strategis BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Semakin meningkat kebutuhan masyarakat terhadap pendidikan formal, khususnya pendidikan tinggi, menjadikan perguruan tinggi sebagai sektor strategis yang diharapkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. mempunyai peran penting dalam era globalisasi saat ini. Pada era ini diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. mempunyai peran penting dalam era globalisasi saat ini. Pada era ini diperlukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perguruan tinggi sebagai salah satu penyelenggara layanan pendididikan mempunyai peran penting dalam era globalisasi saat ini. Pada era ini diperlukan sumber daya manusia

Lebih terperinci

Laporan Rapat Tinjauan Manajemen 20 Juni 2012

Laporan Rapat Tinjauan Manajemen 20 Juni 2012 Tempat Peserta : Ruang Sidang Lt. II : Tinjauan manajemen merupakan komponen penting untuk menjamin diterapkannya sistem manajemen mutu demi tercapainya peningkatan yang berkelanjutan. memiliki komitmen

Lebih terperinci

RENCANA OPERASIONAL AKADEMI ANALIS FARMASI DAN MAKANAN (AKAFARMA) YAYASAN HARAPAN BANGSA BANDA ACEH TAHUN

RENCANA OPERASIONAL AKADEMI ANALIS FARMASI DAN MAKANAN (AKAFARMA) YAYASAN HARAPAN BANGSA BANDA ACEH TAHUN RENCANA OPERASIONAL AKADEMI ANALIS FARMASI DAN MAKANAN (AKAFARMA) YAYASAN HARAPAN BANGSA BANDA ACEH TAHUN 2017 2020 Strategi: 1. Peningkatan relevansi melalui peningkatan kemampuan pengetahuan, keahlian

Lebih terperinci

LAPORAN EVALUASI PROSES PEMBELAJARAN

LAPORAN EVALUASI PROSES PEMBELAJARAN LAPORAN EVALUASI PROSES PEMBELAJARAN SEMESTER GASAL GENAP TAHUN AJARAN BADAN PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS SETIA BUDI SURAKARTA 2014 i KATA PENGANTAR Dalam mewujudkan fungsi sebagai penyelenggara pendidikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan bisnis jasa tempat hiburan dan permainan untuk keluarga di Indonesia cukup menjanjikan, mengingat tingkat kebutuhan hiburan dan tempat rekreasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Bisinis otomotif merupakan salah satu dari sekian banyak bisnis

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Bisinis otomotif merupakan salah satu dari sekian banyak bisnis 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Bisinis otomotif merupakan salah satu dari sekian banyak bisnis jasa yang termasuk berkembang dengan pesat walapun banyak persaingan antara jasa service resmi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan Dosen pasal 34 ayat 1 mengamanatkan bahwa, pemerintah daerah wajib

BAB I PENDAHULUAN. dan Dosen pasal 34 ayat 1 mengamanatkan bahwa, pemerintah daerah wajib BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pasal 34 ayat 1 mengamanatkan bahwa, pemerintah daerah wajib membina dan mengembangkan kualifikasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Universitas Indonesia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perguruan tinggi sebagai salah satu organisasi nirlaba yang didirikan dengan tujuan untuk melayani kebutuhan mahasiswa dan masyarakat umum akan pendidikan dituntut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini banyak pihak yang menaruh perhatian terhadap kepuasan atau

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini banyak pihak yang menaruh perhatian terhadap kepuasan atau BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah Dewasa ini banyak pihak yang menaruh perhatian terhadap kepuasan atau ketidakpuasan pelanggan, pihak yang paling menaruh perhatian terhadap kepuasan dan ketidakpuasan

Lebih terperinci

BAB I LATAR BELAKANG KULIAH KERJA PRAKTEK Latar Belakang Pemilihan Bidang Dan Objek Kuliah Kerja Praktek

BAB I LATAR BELAKANG KULIAH KERJA PRAKTEK Latar Belakang Pemilihan Bidang Dan Objek Kuliah Kerja Praktek BAB I LATAR BELAKANG KULIAH KERJA PRAKTEK 1.1. Latar Belakang Pemilihan Bidang Dan Objek Kuliah Kerja Praktek Dalam perkembangan dunia jasa dewasa ini dikenal istilah pelayanan prima (service excellent).

Lebih terperinci

Borang Audit Internal Mutu (AIM) Lingkup ISO: Program Studi

Borang Audit Internal Mutu (AIM) Lingkup ISO: Program Studi Borang Audit Internal Mutu (AIM) Lingkup ISO:9001-008 Program Studi Program Studi Fakultas : PROGRAM DOKTOR ILMU EKONOMI : EKONOMI DAN BISNIS No. Item/Proses Narasi dan Kelengkapan Dokumen A1. Perolehan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bagi siswa/i SMU yang baru saja lulus, melanjutkan pendidikan ke

BAB I PENDAHULUAN. Bagi siswa/i SMU yang baru saja lulus, melanjutkan pendidikan ke BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bagi siswa/i SMU yang baru saja lulus, melanjutkan pendidikan ke jenjang Perguruan Tinggi bukanlah suatu hal yang mudah. Setelah melalui ujian akhir nasional

Lebih terperinci

AKREDITASI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI

AKREDITASI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI Draf 07 Agustus 2011 BAN-PT AKREDITASI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI BUKU VII PEDOMAN ASESMEN LAPANGAN BADAN AKREDITASI NASIONAL PERGURUAN TINGGI JAKARTA 2011 DAFTAR ISI halaman DAFTAR ISI 1 BAB

Lebih terperinci

LAPORAN EVALUASI PROSES PEMBELAJARAN

LAPORAN EVALUASI PROSES PEMBELAJARAN LAPORAN EVALUASI PROSES PEMBELAJARAN SEMESTER GASAL GENAP TAHUN AKADEMIK BADAN PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS SETIA BUDI SURAKARTA 2016 i KATA PENGANTAR Dalam mewujudkan fungsi sebagai penyelenggara pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melakukan diferensiasi adalah melalui jasa atau pelayanan yang diberikan.

BAB I PENDAHULUAN. melakukan diferensiasi adalah melalui jasa atau pelayanan yang diberikan. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejalan dengan kemajuan dalam pendidikan, perekonomian yang lebih makmur, perubahan sosial budaya masyarakat serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan dan memberikan kualitas pelayanan yang baik kepada para

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan dan memberikan kualitas pelayanan yang baik kepada para BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Institusi pendidikan merupakan bentuk usaha di bidang jasa yang mampu menyediakan dan memberikan kualitas pelayanan yang baik kepada para mahasiswanya. Kemampuan

Lebih terperinci

TINJAUAN MANAJEMEN Pendahuluan II. Lingkup Bahasan

TINJAUAN MANAJEMEN Pendahuluan II. Lingkup Bahasan TINJAUAN MANAJEMEN I. Pendahuluan Evaluasi dilakukan untuk mengetahui keberhasilan dari program yang telah dirancang dalam suatu organisasi. Dari hasil evaluasi dapat diketahui program-program mana yang

Lebih terperinci

WORKSHOP AKREDITASI PROGRAM STUDI KOPERTIS WILAYAH VII

WORKSHOP AKREDITASI PROGRAM STUDI KOPERTIS WILAYAH VII WORKSHOP AKREDITASI PROGRAM STUDI KOPERTIS WILAYAH VII PERSIAPAN VISITASI AKREDITASI AIPT Oleh: Dr. Nur Fadjrih Asyik, S.E., M.Si., Ak., CA. Disampaikan pada Jum at-minggu, 13-15 Juli 2017 BIODATA NO DATA

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Setiap orang, terutama warga negara Indonesia memiliki hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu sesuai dengan minat dan bakat yang dimilikinya tanpa memandang

Lebih terperinci

2015 MUTU LAYANAN AKADEMIK

2015 MUTU LAYANAN AKADEMIK BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan sebagai human capital (investasi manusia) berperan besar dalam membentuk pribadi yang unggul dan berwawasan kompetitif. Peranan pendidikan bukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Central Asia Tbk (BCA) kembali meraih penghargaan untuk pengakuan atas kualitas

BAB I PENDAHULUAN. Central Asia Tbk (BCA) kembali meraih penghargaan untuk pengakuan atas kualitas BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Atas kualitas pelayanan yang terus ditingkatkan dari tahun ke tahun, PT. Bank Central Asia Tbk (BCA) kembali meraih penghargaan untuk pengakuan atas kualitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan spesialis yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi. yang akan datang. Universitas Gadjah Mada (UGM) merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. dan spesialis yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi. yang akan datang. Universitas Gadjah Mada (UGM) merupakan salah satu BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Perguruan Tinggi merupakan kelanjutan pendidikan menengah yang diselenggarakan untuk mempersiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dikonsumsi kepada pelanggan yang lain (recommend). Memiliki pelanggan yang

BAB I PENDAHULUAN. dikonsumsi kepada pelanggan yang lain (recommend). Memiliki pelanggan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dunia bisnis konstruksi adalah dunia persaingan, yang intensitasnya dari hari ke hari semakin ketat atau tajam. Untuk unggul dalam bersaing, setiap perusahaan konstruksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini orientasi pemasaran untuk setiap bidang usaha mulai terlihat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini orientasi pemasaran untuk setiap bidang usaha mulai terlihat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini orientasi pemasaran untuk setiap bidang usaha mulai terlihat mengalami perubahan, semula hanya terfokus pada product oriented kini berubah menjadi

Lebih terperinci

MILIK UKDW BAB 1 PENDAHULUAN

MILIK UKDW BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengadaaan bahan baku utama yang cukup merupakan faktor penting yang menentukan kelancaran usaha produksi. Kekurangan bahan baku dapat berakibat terhentinya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahkan detik. Perkembangan perkembangan teknologi ini terjadi di setiap

BAB I PENDAHULUAN. bahkan detik. Perkembangan perkembangan teknologi ini terjadi di setiap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan teknologi yang tidak terbatas terjadi setiap hari, menit, bahkan detik. Perkembangan perkembangan teknologi ini terjadi di setiap belahan dunia.

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN ATAS KUALITAS JASA PADA PERGURUAN TINGGI DENGAN PROGRAM STUDI BERAKREDITASI A DAN BERAKREDITASI B

ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN ATAS KUALITAS JASA PADA PERGURUAN TINGGI DENGAN PROGRAM STUDI BERAKREDITASI A DAN BERAKREDITASI B ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN ATAS KUALITAS JASA PADA PERGURUAN TINGGI DENGAN PROGRAM STUDI BERAKREDITASI A DAN BERAKREDITASI B (Kasus Pada FKIP Jurusan PKN dan Fakultas Ekonomi Jurusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi seperti saat ini istilah teknologi tidaklah asing dan sangat erat dalam kehidupan setiap harinya. Teknologi adalah metode ilmiah untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Peran pendidikan secara formal adalah membantu siswanya untuk memperoleh pengetahuan, melalui layanan yang diberikan oleh sekolah dalam berbagai bentuk. Tujuannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Philipina, Bangladesh, India, Singapura, dan sebagainya. Tinggi merupakan syarat penting keberhasilan proses Perguruan Tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. Philipina, Bangladesh, India, Singapura, dan sebagainya. Tinggi merupakan syarat penting keberhasilan proses Perguruan Tinggi. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Era globalisasi merupakan tantangan tersendiri bagi Perguruan Tinggi dalam menyiapkan lulusannya agar mampu berkompetisi dalam memperebutkan pasar kerja dan menghasilkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan lembaga penyedia pendidikan yang berbasis islami, dan pengembangan ketrampilan yang dimiliki. Tujuan Pendidikan baik

BAB I PENDAHULUAN. merupakan lembaga penyedia pendidikan yang berbasis islami, dan pengembangan ketrampilan yang dimiliki. Tujuan Pendidikan baik 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya (UINSA) merupakan lembaga penyedia pendidikan yang berbasis islami, Universitas ini tidak hanya membentuk mahasiswa

Lebih terperinci

ANALISIS KUESIONER SOSIALISASI VISI DAN MISI PRODI S1 AKUNTANSI. Disususn Oleh: Tim Prodi Akuntansi

ANALISIS KUESIONER SOSIALISASI VISI DAN MISI PRODI S1 AKUNTANSI. Disususn Oleh: Tim Prodi Akuntansi ANALISIS KUESIONER SOSIALISASI VISI DAN MISI PRODI S1 AKUNTANSI Disususn Oleh: Tim Prodi Akuntansi PROGRAM STUDI DI LUAR KAMPUS UTAMA (PSDKU) UNIVERSITAS AIRLANGGA BANYUWANGI 2017 ANALISIS HASIL KUESIONER

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sesuatu yang berlangsung secara berkelanjutan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sesuatu yang berlangsung secara berkelanjutan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sesuatu yang berlangsung secara berkelanjutan sejak seseorang masih berada dalam lingkungan keluarga. Pendidikan formal dimulai ketika

Lebih terperinci

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN IMMI PROGRAM STUDI PASCASARJANA MAGISTER MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN IMMI PROGRAM STUDI PASCASARJANA MAGISTER MANAJEMEN SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN IMMI PROGRAM STUDI PASCASARJANA MAGISTER MANAJEMEN JAWABAN DARI HASIL TEMUAN YANG DIPEROLEH OLEH GUGUS KENDALI MUTU (GKM) DALAM AUDIT MUTU AKADEMIK INTERNAL (AMAI) PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Peta Kota Bandung (Sumber: Pengadilan Negeri Bandung, 2017 )

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Peta Kota Bandung (Sumber: Pengadilan Negeri Bandung, 2017 ) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Kota Bandung merupakan kota metropolitan terbesar di Provinsi Jawa Barat dan juga merupakan ibu kota provinsi tersebut. Kota ini merupakan kota terbesar

Lebih terperinci

PPMI ( Pusat Penjaminan Mutu )

PPMI ( Pusat Penjaminan Mutu ) PPMI ( Pusat Penjaminan Mutu ) Pusat Penjaminan Mutu Internal (PPMI) Akbid Bhakti Putra Bangsa Purworejo (selanjutnya Akbid Purworejo) yang berada dan bertanggung jawab kepada Direktur bertugas untuk mengkoordinir,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Banyaknya skandal keuangan yang dilakukan oleh pihak-pihak internal

BAB I PENDAHULUAN. Banyaknya skandal keuangan yang dilakukan oleh pihak-pihak internal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Banyaknya skandal keuangan yang dilakukan oleh pihak-pihak internal perusahaan mengindikasikan pentingnya pengajaran etika bisnis kepada para mahasiswa fakultas

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. 1. Ada hubungan yang signifikan antara kualitas pelayanan dengan kepuasan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. 1. Ada hubungan yang signifikan antara kualitas pelayanan dengan kepuasan BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Ada hubungan yang signifikan antara kualitas

Lebih terperinci

INSTRUMEN BAN PT TAHUN 2018 PERATURAN BADAN AKREDITASI NASIONAL PERGURUAN TINGGI NOMOR 4 TAHUN 2017

INSTRUMEN BAN PT TAHUN 2018 PERATURAN BADAN AKREDITASI NASIONAL PERGURUAN TINGGI NOMOR 4 TAHUN 2017 1 INSTRUMEN BAN PT TAHUN 2018 PERATURAN BADAN AKREDITASI NASIONAL PERGURUAN TINGGI NOMOR 4 TAHUN 2017 Disampaikan pada acara: Silaturahmi BKSTI Korwil Jatim 3 Agustus 2017 Oleh Prof Moses Laksono Singgih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Status akreditasi suatu program studi merupakan cerminan kinerja program

BAB I PENDAHULUAN. Status akreditasi suatu program studi merupakan cerminan kinerja program BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Status akreditasi suatu program studi merupakan cerminan kinerja program studi yang bersangkutan dan menggambarkan mutu dan efisiensi suatu program studi yang diselenggarakan.

Lebih terperinci

BANGUNAN PERGURUAN TINGGI HARUS

BANGUNAN PERGURUAN TINGGI HARUS BANGUNAN PERGURUAN TINGGI HARUS 1. Memiliki standar kualitas kelas A atau setara 2. Memenuhi persyaratan keselamatan, kenyamanan dan keamanan serta dilengkapi dengan instalasi baik limbah domestic maupun

Lebih terperinci

KEBIJAKAN MAJELIS AKREDITASI BAN-PT TENTANG PENYUSUNAN INSTRUMEN AKREDITASI

KEBIJAKAN MAJELIS AKREDITASI BAN-PT TENTANG PENYUSUNAN INSTRUMEN AKREDITASI KEBIJAKAN MAJELIS AKREDITASI BAN-PT TENTANG PENYUSUNAN INSTRUMEN AKREDITASI Oleh LEMBAGA PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN DAN PENJAMINAN MUTU (LP3M) UNIVERSITAS HAMZANWADI Latar Belakang Pasal 7 Permenristekdikti

Lebih terperinci

A.1. Perolehan harapan pelanggan terkait kualitas lulusan dari pengguna lulusan, asosiasi profesi dan alumni

A.1. Perolehan harapan pelanggan terkait kualitas lulusan dari pengguna lulusan, asosiasi profesi dan alumni ISO A. Proses-proses Tingkat PS A.1. Perolehan harapan pelanggan terkait kualitas lulusan dari pengguna lulusan, asosiasi profesi dan alumni sedang dilakukan penelusuran, akan tetapi data belum terkumpul

Lebih terperinci

BAB I INTRODUKSI. laba.kerugian demi kerugian terus dialami oleh KAI hingga tahun 2008,

BAB I INTRODUKSI. laba.kerugian demi kerugian terus dialami oleh KAI hingga tahun 2008, BAB I INTRODUKSI 1.1. Latar Belakang Masalah PT Kereta Api Indonesia Persero (KAI) menjadi operator tunggal untuk transportasi kereta api di Indonesia. Hal tersebut menjadi suatu kelebihan yang tidak dimiliki

Lebih terperinci

RENCANA OPERASIONAL PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN STIE KBP TAHUN

RENCANA OPERASIONAL PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN STIE KBP TAHUN RENCANA OPERASIONAL PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN STIE KBP TAHUN 2012-2016 A. VISI Visi Program Studi S1 Manajemen STIE KBP adalah Menjadi Program Studi yang Berkualitas dalam Pengajaran dan Pengetahuan Bidang

Lebih terperinci

PEDOMAN MUTU TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN

PEDOMAN MUTU TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN Disusun oleh: Management Representative, Disetujui oleh: Dekan, Dr. H. Andoyo Sastromiharjo,M.Pd. Prof. Dr. Didi Sukyadi,M.A. 5.1 KOMITMEN Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni Universitas Pendidikan Indonesia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. negeri (PTN) menawarkan keunggulannya masing-masing dalam memperebutkan

BAB 1 PENDAHULUAN. negeri (PTN) menawarkan keunggulannya masing-masing dalam memperebutkan BAB 1 PENDAHULUAN Pada era ini, persaingan di bidang pendidikan semakin ketat. Hal ini disebabkan semakin banyaknya perguruan tinggi baik swasta (PTS) maupun negeri (PTN) menawarkan keunggulannya masing-masing

Lebih terperinci

Borang Audit Internal Mutu (AIM) Lingkup ISO: Program Studi

Borang Audit Internal Mutu (AIM) Lingkup ISO: Program Studi Borang Audit Internal Mutu (AIM) Lingkup ISO:9001-2008 Program Studi Program Studi Fakultas : S3 AKUNTANSI (DOKTOR ILMU AKUNTANSI) : EKONOMI DAN BISNIS UNIV. BRAWIJAYA No. Item/Proses Narasi dan Kelengkapan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dunia bisnis merupakan salah satu kegiatan ekonomi yang terus menerus

BAB I PENDAHULUAN. Dunia bisnis merupakan salah satu kegiatan ekonomi yang terus menerus BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Dunia bisnis merupakan salah satu kegiatan ekonomi yang terus menerus mengalami perubahan. Hal ini disebabkan berbagai macam faktor yang mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin meningkat kebutuhan masyarakat terhadap pendidikan formal, khususnya pendidikan tinggi, menjadikan perguruan tinggi sebagai sektor strategis yang diharapkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Perkembangan bisnis kuliner saat ini bisa dibilang sangatlah pesat. Banyak restoran cepat saji yang menawarkan aneka makanan dengan ciri khas tersendiri

Lebih terperinci

RENCANA OPERASIONAL PROGRAM STUDI AKUNTANSI TAHUN 2016

RENCANA OPERASIONAL PROGRAM STUDI AKUNTANSI TAHUN 2016 RENCANA OPERASIONAL PROGRAM STUDI AKUNTANSI TAHUN 2016 PROGRAM STUDI AKUNTANSI SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI MUSI RAWAS LUBUKLINGGAU TAHUN 2016 i PENGANTAR Rencana Operasional (Renop) Program Studi Akuntansi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan, dalam hal ini adalah laba. Laba dapat diperoleh dari para

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan, dalam hal ini adalah laba. Laba dapat diperoleh dari para BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya tujuan utama suatu perusahaan adalah mencari keuntungan, dalam hal ini adalah laba. Laba dapat diperoleh dari para pelanggan atau konsumen, maka

Lebih terperinci

DAFTAR TABEL. Tabel1.1: Konsep manajemen terpopuler...3 Tabel 2.1 : Faktor pendorong pencapaian tujuan keuangan...15

DAFTAR TABEL. Tabel1.1: Konsep manajemen terpopuler...3 Tabel 2.1 : Faktor pendorong pencapaian tujuan keuangan...15 DAFTAR TABEL Tabel1.1: Konsep manajemen terpopuler...3 Tabel 2.1 : Faktor pendorong pencapaian tujuan keuangan...15 Tabel 2.2 : Perbedaan sistem manajemen strategik dalam manajemen tradisional dengan sistem

Lebih terperinci

Kebijakan Sistem Penjaminan Mutu Internal di Universitas Kristen Indoneisa

Kebijakan Sistem Penjaminan Mutu Internal di Universitas Kristen Indoneisa PRAKTIK BAIK SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL DI PERGURUAN TINGGI Kebijakan Sistem Penjaminan Mutu Internal di Perguruan Tinggi Kebijakan Sistem Penjaminan Mutu Internal di Universitas Kristen Indoneisa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semua perguruan tinggi baik negeri maupun swasta harus melakukan akreditasi. Akreditasi adalah pengakuan terhadap perguruan tinggi atau program studi yang menunjukkan

Lebih terperinci

Manual Mutu Jurusan UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2010

Manual Mutu Jurusan UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2010 Manual Mutu Jurusan UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2010 Manual Mutu Jurusan Kode Dokumen : 0040205000 Revisi : 1 Tanggal : 10 Mei 2010 Diajukan oleh : Sekretaris Jurusan (ttd) Dr.Ir. Sugeng Prijono, MS Disetujui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Laju perkembangan dunia dewasa ini sangat pesat di segala bidang, terutama

BAB I PENDAHULUAN. Laju perkembangan dunia dewasa ini sangat pesat di segala bidang, terutama BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laju perkembangan dunia dewasa ini sangat pesat di segala bidang, terutama meningkatnya perkembangan teknologi dalam dunia industri. Dengan adanya laju perkembangan

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN. service quality dalam konteks sektor jasa pendidikan tinggi. Program Studi

BAB 6 KESIMPULAN. service quality dalam konteks sektor jasa pendidikan tinggi. Program Studi BAB 6 KESIMPULAN Service dominant logic merupakan konsep yang dapat diterapkan pada service quality dalam konteks sektor jasa pendidikan tinggi. Program Studi Manajemen Strata 1 pada Perguruan Tinggi Swasta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manajemen sumber daya manusia. Dalam menghadapi persaingan yang

BAB I PENDAHULUAN. manajemen sumber daya manusia. Dalam menghadapi persaingan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Globalisasi di abad 21 ini memberikan pengaruh yang besar pada bidang manajemen sumber daya manusia. Dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat, sangat diperlukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. menyiapkan sumber daya manusia agar mampu bertindak sebagai pembawa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. menyiapkan sumber daya manusia agar mampu bertindak sebagai pembawa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lembaga pendidikan merupakan suatu lembaga yang memberikan atau menyelenggarakan pelayanan berupa pendidikan kepada pelanggannya dalam rangka menaikkan kualitas hidup.

Lebih terperinci

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DAFTAR RIWAYAT HIDUP 52 DAFTAR RIWAYAT HIDUP A. DATA DIRI Nama : Evelyn Octaviana Susanto Tempat/ Tgl. Lahir : Salatiga, 28 Oktober 1989 Alamat : Jl. Pemotongan 87A, Salatiga Jenis Kelamin : Perempuan Agama : Kristen Telepon

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Selain pengalaman, pendidikan merupakan elemen yang penting bagi penunjang karir di dunia kerja. Banyak teori-teori yang didapat di dunia pendidikan khususnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dan program pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut.

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dan program pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Strategi pemasaran merupakan sebagian dari strategi bisnis yang diupayakan setiap perusahaan untuk meningkatkan laba demi menaikkan nilai perusahaan. Strategi pemasaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif sering disebut penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif sering disebut penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif sering disebut penelitian naturalistik karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. Dunia pendidikan pada suatu lembaga swasta sebagai salah satu pendukung sistem

1. PENDAHULUAN. Dunia pendidikan pada suatu lembaga swasta sebagai salah satu pendukung sistem 1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia pendidikan pada suatu lembaga swasta sebagai salah satu pendukung sistem nasional, untuk membantu program pemerintah dalam mencerdaskan kehidupan bangsa,

Lebih terperinci

1. Jatidiri prodi 2. Makna tatapamong 3. Tatapamong dalam konteks SNP 4. Tatapamong dalam perspektif kegiatan akreditasi BAN PT

1. Jatidiri prodi 2. Makna tatapamong 3. Tatapamong dalam konteks SNP 4. Tatapamong dalam perspektif kegiatan akreditasi BAN PT 1. Jatidiri prodi 2. Makna tatapamong 3. Tatapamong dalam konteks SNP 4. Tatapamong dalam perspektif kegiatan akreditasi BAN PT 5. Tatapamong prodi yang efektif 6. Pengembangan tatapamong prodi S1 PGSD

Lebih terperinci

Jurnal Konsep Bisnis dan Manajemen

Jurnal Konsep Bisnis dan Manajemen PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PENDIDIKAN TERHADAP KEPUASAN DAN LOYALITAS PADA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MEDAN AREA MEDAN ADELINA LUBIS * 1 * 1 Dosen Fakulas Ekonomi Universitas Medan Area adhel_management87@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Partisipan Partisipan dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB), Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) sebanyak 69 mahasiswa yang terdiri

Lebih terperinci

KEPUASAN DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN TERHADAP SISTEM DAN PRAKTEK PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA DI UNIVERSITAS PANDANARAN SEMARANG

KEPUASAN DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN TERHADAP SISTEM DAN PRAKTEK PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA DI UNIVERSITAS PANDANARAN SEMARANG Majalah Ilmiah Inspiratif, Vol. 2 No 04 Juli 2017 KEPUASAN DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN TERHADAP SISTEM DAN PRAKTEK PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA DI UNIVERSITAS PANDANARAN SEMARANG Retno Djohar Juliani,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Memiliki pelanggan yang loyal adalah tujuan akhir dari semua bisnis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Memiliki pelanggan yang loyal adalah tujuan akhir dari semua bisnis BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Memiliki pelanggan yang loyal adalah tujuan akhir dari semua bisnis yang ada, tetapi kebanyakan perusahaan tidak menyadarinya. Demi tercapainya tujuan tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang sangat ketat diantara restoran-restoran untuk menjadi yang

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang sangat ketat diantara restoran-restoran untuk menjadi yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PEMILIHAN BIDANG ATAU OBYEK KKP Semakin banyaknya restoran cepat saji di Indonesia menimbulkan persaingan yang sangat ketat diantara restoran-restoran untuk menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan tinggi sebagai intitusi penyelenggara pendidikan tinggi merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan tinggi sebagai intitusi penyelenggara pendidikan tinggi merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perguruan tinggi sebagai intitusi penyelenggara pendidikan tinggi merupakan salah satu industri jasa yang penting, karena tidak hanya sekedar menyelenggarakan jasa

Lebih terperinci

Borang Klarifikasi dan Rencana Tindakan Koreksi

Borang Klarifikasi dan Rencana Tindakan Koreksi Borang Klarifikasi dan Rencana Tindakan Koreksi KTS 1 Tanggal Temuan No. Temuan Auditor Akar penyebab Uraian Temuan 4.1. (3) Persyaratan pelangan baik input maupun output belum tercantum dalam MM Persyaratan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. minat pelanggan terhadap produk (barang) yang ditawarkan. Sesuai. Sehingga makin luas sektor bisnis yang berusaha untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. minat pelanggan terhadap produk (barang) yang ditawarkan. Sesuai. Sehingga makin luas sektor bisnis yang berusaha untuk memenuhi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Biasanya pemasaran dikenal hanya sebatas pada penawaran produk (barang). Oleh sebab itu, dukungan usaha untuk mengembangkan pemasaran sangatlah dibutuhkan

Lebih terperinci

PENGARUH PRODUK DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH TABUNGAN BRITAMA PADA PT BANK RAKYAT INDONESIA

PENGARUH PRODUK DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH TABUNGAN BRITAMA PADA PT BANK RAKYAT INDONESIA PENGARUH PRODUK DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH TABUNGAN BRITAMA PADA PT BANK RAKYAT INDONESIA (Persero) Tbk CABANG SEMARANG PANDANARAN Sigit Sujarwo D2D 604 237 Pendahuluan Dewasa ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hanya memungkinkannya menjadi market leader tetapi juga memeliharanya pada

BAB I PENDAHULUAN. hanya memungkinkannya menjadi market leader tetapi juga memeliharanya pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri jasa mempunyai peranan penting dalam ekonomi beberapa Negara. Perubahan multidimensional dan permintaan secara global mendorong bisnis bidang jasa menjadi

Lebih terperinci

BAB V RINGKASAN, KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN PENELITIAN YANG AKAN DATANG

BAB V RINGKASAN, KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN PENELITIAN YANG AKAN DATANG BAB V RINGKASAN, KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN PENELITIAN YANG AKAN DATANG 5.1. Ringkasan Penelitian Model ini dikembangkan dalam rangka penelitian dalam meningkatkan repetitive buying di Alex s Salon Embong

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUASAN MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FISE UNY. Oleh. Sukanti

ANALISIS KEPUASAN MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FISE UNY. Oleh. Sukanti ANALISIS KEPUASAN MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FISE UNY ABSTRAK Oleh Sukanti Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kepuasan mahassiwa terhadap layanan akademik, kondisi kampus, penasehat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era informasi dan globalisasi sekarang ini, tantangan pada dunia industri semakin membutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang memiliki kemampuan yang baik.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Portal Akademik Universitas merupakan sebuah sistem informasi yang berfungsi sebagai integrator informasi akademik yang ada di berbagai unit akademik (program studi/fakultas)

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL TINGKAT KEPUASAN MAHASISWA FAKULTAS ILMU SOSAL DAN POLITIK PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI TERHADAP LEMBAGA PERIODE 2016/2017

LAPORAN HASIL TINGKAT KEPUASAN MAHASISWA FAKULTAS ILMU SOSAL DAN POLITIK PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI TERHADAP LEMBAGA PERIODE 2016/2017 LAPORAN HASIL TINGKAT KEPUASAN MAHASISWA FAKULTAS ILMU SOSAL DAN POLITIK PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI TERHADAP LEMBAGA PERIODE 2016/2017 Pendahuluan Evaluasi terhadap implementasi sistem mutu di lingkungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sektor jasa adalah bidang usaha yang unik. Unik karena bidang usaha ini tidak

BAB I PENDAHULUAN. Sektor jasa adalah bidang usaha yang unik. Unik karena bidang usaha ini tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sektor jasa adalah bidang usaha yang unik. Unik karena bidang usaha ini tidak menghasilkan sesuatu yang dapat dilihat, digenggam ataupun dibawa pulang. Akan

Lebih terperinci

DETERMINAN KINERJA AKADEMIK PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNNES. Joko Widodo 1

DETERMINAN KINERJA AKADEMIK PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNNES. Joko Widodo 1 J o k o W i d o d o 1 JURNAL PENDIDIKAN EKONOMI DINAMIKA PENDIDIKAN Vol. VII, No. 2, Desember 2012 Hal. 94 101 DETERMINAN KINERJA AKADEMIK PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNNES Joko Widodo

Lebih terperinci

STANDAR SUASANA AKADEMIK SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

STANDAR SUASANA AKADEMIK SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS NGUDI WALUYO STANDAR SUASANA AKADEMIK SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS NGUDI WALUYO SPMI-UNW SM 01 10 UNGARAN Standar Suasana Akademik Sistem Penjaminan Mutu Internal Universitas Ngudi Waluyo SPMI-UNW SM

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Suatu hal yang banyak menarik perhatian manusia dewasa ini adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Suatu hal yang banyak menarik perhatian manusia dewasa ini adalah 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Suatu hal yang banyak menarik perhatian manusia dewasa ini adalah masalah dalam bidang ekonomi, karena hal ini menyangkut kehidupan manusia baik secara individu

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN PROGRAM KERJA TAHUNAN UNIT KERJA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO

PEDOMAN PENYUSUNAN PROGRAM KERJA TAHUNAN UNIT KERJA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO PEDOMAN PENYUSUNAN PROGRAM KERJA TAHUNAN UNIT KERJA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO BADAN PENJAMINAN MUTU (BPM) UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO Maret 2017 1 A. Latar Belakang Sebagai salah satu tahapan

Lebih terperinci

AKREDITASI PROGRAM STUDI S-2 KAJIAN ILMU KEPOLISIAN. Tim Akreditasi S2 KAJIAN ILMU KEPOLISIAN Universitas Airlangga. Excellence with Morality

AKREDITASI PROGRAM STUDI S-2 KAJIAN ILMU KEPOLISIAN. Tim Akreditasi S2 KAJIAN ILMU KEPOLISIAN Universitas Airlangga. Excellence with Morality AKREDITASI PROGRAM STUDI S-2 KAJIAN ILMU KEPOLISIAN Tim Akreditasi S2 KAJIAN ILMU KEPOLISIAN Universitas Airlangga Excellence with Morality S2 KAJIAN ILMU KEPOLISIAN Program Studi (PS) :Kajian Ilmu Kepolisian

Lebih terperinci

SEKILAS MENGENAI.. 1 PROGRAM STUDI ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS PADJADJARAN

SEKILAS MENGENAI.. 1 PROGRAM STUDI ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS PADJADJARAN SEKILAS MENGENAI.. 1 PROGRAM STUDI ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS PADJADJARAN Oleh: Santoso Tri Raharjo 2 UMUM Program Studi Ilmu Kesejahteraan Sosial didirikan

Lebih terperinci

BAB I VISI DAN MISI INSTITUSI

BAB I VISI DAN MISI INSTITUSI BAB I VISI DAN MISI INSTITUSI 11 VISI DAN MISI Visi institusi merupakan pernyataan yang berorientasi ke masa depan tentang apa yang diharapkan oleh institusi dapat dipaparkan dengan sangat jelas dan sangat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pendidikan adalah segala upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pendidikan adalah segala upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan adalah segala upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi orang lain baik individu, kelompok atau masyarakat sehingga mereka melakukan apa yang diharapkan

Lebih terperinci