BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Nama Perusahaan : Sari Ater Hot Spring Resort. : Hotel, Convention dan Rekreasi

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Nama Perusahaan : Sari Ater Hot Spring Resort. : Hotel, Convention dan Rekreasi"

Transkripsi

1 87 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan dan Profil Pengunjung Profil Perusahaan Identitas Perusahaan Nama Perusahaan : Sari Ater Hot Spring Resort Jenis Usaha : Hotel, Convention dan Rekreasi Alamat : Jl. Raya Ciater Subang Fax : Logo : marketing@sariater-hotel.com reservation@ sariater-hotel.com Homepage : Sejarah Sari Ater Hot Spring Resort Pada mulanya Sari Ater ini merupakan lahan hutan belukar. Namun setelah dibuka oleh orang sakti bernama Embah Ebos, nuansa angker itu sedikit demi sedikit terkikis. Sekitar tahun 1960-an, atas jasa Embah Ebos, hutan di kawasan itu diubah menjadi lahan perkampungan dan diberi nama Ciater. Pada saat itu, masyarakat setempat mengalami kekurangan air bersih. Lantas seseorang bernama Embah Tajimalela mencoba memotong pohon ater. Dari pohon itu ternyata keluar air yang cukup deras. Maka dari legenda itulah warga menjuluki air ater atau Ciater yang berarti air yang memancar. Pancaran air yang 87

2 88 keluar dari pohon ater diyakini oleh warga memberi khasiat untuk mengobati sejumlah penyakit, terutama penyakit kulit. Pada awalnya tempat wisata air panas alam Ciater yang sekarang lebih dikenal dengan sebutan Sari Ater Hot Spring Resort Hotel dan Rekreasi adalah tempat pemandian yang biasa dipergunakan oleh masyarakat sekitar Desa Ciater, Palasari dan Nagrak. Mr. Hack Bessel seorang ahli berkebangsaan Belanda menemukan khasiat yang terdapat dalam air panas alam tersebut untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit khususnya penyakit kulit, maka mulailah berdatangan orang dari berbagai daerah untuk datang mandi sambil berobat ke Ciater. Mr. Hack Bessel atau Tuan Bessel dalam mengembangkan penelitiannya (begitulah panggilan akrab masyarakat kepada ahli Belanda itu) membangun rumah tinggal didekat sumber air panas alam Ciater, lokasinya kira-kira disekitar kantor Koperasi Karyawan PT. Sari Ater. Sejak tersiar berita tentang khasiat air panas alam Ciater berdatangan masyarakat lain dari luar daerah Ciater untuk mandi dan berobat. Hanya sayang karena suasana pada waktu itu tidak menentu, sering terjadi kekacauan dan perang maka lambat laun orang melupakan potensi sumber daya alam Jawa Barat yang sangat besar itu. Pada tahun 1968 Pemda Kabupaten Subang melalui PU Kabupaten bekerjasama dengan Dispenda perlahan-lahan mulai menggarap sumber air panas alam Ciater sebagai objek wisata. Pada saat itu baru dibangun 1 buah kolam renang (sekarang dikenal dengan nama kolam renang Mayangsari I atau kolam renang atas dan sebuah kolam kecil yang sekarang bernama kolam Imas serta beberapa buah kamar mandi terbuka.

3 89 Sebagai Manager pertama ditetapkan Bapak Sahro dari PU Kabupaten sedangkan jumlah karyawan lebih kurang 11 orang. Pada Tahun 1972 PPN DWIKORA IV (sekarang PTP XIII Ciater) membuat 1 buah bangunan untuk kamar mandi dan pintu gerbang berbentuk joglo yang lengkap dengan kantor dan loket penjualan tiket. Disaat itu pula pembangunan reservoir air dingin yang berlokasi diarea parkir atas sekarang, 1 buah cafe didepan kolam, kamar mandi ditambah 4 unit lagi sedang wisma wisata juga dibangun sebanyak 2 unit lagi dengan type ekonomi. Sementara wisma tersebut sekarang dipakai kantor engineering dan storage, karyawan yang bertugas saat itu berjumlah lebih kurang 21 orang. Pada tanggal 20 Maret 1974 Pemda TK II Kabupaten Subang menyerahkan pengelolaan Objek Wisata Air Panas Ciater kepada PT. Sari Ater yang dipimpin oleh Bapak H.A Soewarma. Pada masa Bupati Kepala Daerah TK II Kabupaten Subang dijabat oleh Bapak Letkol Atju Syamsuddin. Manager pertama yang dipercayakan oleh PT. Sari Ater untuk memimpin pengelolaan objek Wisata air panas alam Ciater adalah Bapak Gautama, Alm (tahun 1974 s/d 1975). Jumlah karyawan yang ada pada saat itu lebih kurang 16 orang. Seluruh area wisata seluas Ha yang dikelola dibenahi dan dibuatkan pagar pembatas dari kawat berduri. Untuk menunjang pengembangan dan usaha promosi PT. Sari Ater membangun armada Bus dengan salah satu trayek Bandung Subang melalui Ciater sebanyak 16 armada Bus yang bernama Sari Express. Tahun 1975 Bungalow type Standard mulai dibangun sedangkan Manager kedua saat itu adalah Bapak Tirto Sentono, Alm (tahun 1975 s/d 1976) dan jumlah karyawan telah mencapai 60 orang. Pada tahun 1976 dimulai pembangunan Restaurant Dayang Sumbi, Bungalow Kabayan, Sarana Parkir dan Rekreasi Kolam Perahu. Pimpinan pada

4 90 saat itu dipercayakan kepada Manager ketiga yaitu Bapak J.R. Iskandar, Alm (tahun 1976 s/d 1977.) Pada tahun 1977 pimpinan usaha dipercayakan kepada Mr. Evandra alias Bapak Muhammad Effendi seorang ahli berkebangsaan Italy (tahun 1977 s/d 1979) jumlah karyawan telah meningkat menjadi lebih kurang 70 orang. Pada tahun 1980 mulai pembenahan dan pengembangan sarana dan prasarana secara besar-besaran, pada saat itu dibangun yaitu kolam renang bawah atau Mayangsari II, bungalow Jambu dan area rekreasi sampai ke Curug Jodo, dengan sumber dana dari BAPINDO. Manager ke IV yang memimpin usaha saat itu adalah Bapak Anton Tirto (tahun 1979 s/d 1985) sedangkan karyawan berjumlah lebih kurang 100 orang. Pada tahun 1986 Manager ke V adalah Bapak H. Suhendar dan kantor Pusat management dipindahkan dari Jalan Juanda 28 ke Jalam Braga 99 Bandung. Dimasa ini mulai pembangunan Bungalow Nangka lama sedangkan karyawan telah mencapai lebih kurang 200 orang. Manager ke VI dijabat oleh Bapak Ruby. Pada tahun 1987 pimpinan diserahkan kepada Bapak Herrie Hermanni dengan jabatan sebagai Operational Manager. Dimasa itu diteruskan lagi pengembangan baik secara fisik dan management secara menyeluruh diantaranya penambahan Bungalow Nangka Baru dan sarana rekreasi serta Cafetaria lainnya. Pada tahun 1989 PT. Sari Ater melakukan kerjasama management dengan Griya Wisata yang pimpinannya pada saat itu adalah Bapak James (Alm), hal ini berlangsung lebih kurang sekitas 9 bulan. Pada Bulan Januari 1990 Operational diserahkan kembali ke PT. Sari Ater dengan Operational Manager Bapak Herrie Hermanni.

5 91 Pada tanggal 24 Oktober 1994 dilakukan Restrukturisasi Organisasi dan ditetapkan seorang General Manager untuk memimpin hotel dan objek wisata Sari Ater dengan nama Sari Ater Hot Spring Resort. Sebagai General Manager yang pertama ditetapkan Bapak Herrie Hermanni jumlah karyawan pada saat itu 333 orang sedangkan luas kawasan hotel dan objek wisata telah menjadi 32 Ha. Pada tahun 1998 dibangun kembali satu fasilitas kolam rendam air panas alam di area rekreasi dengan nama Pulosari daya tampung untuk 500 orang dan diresmikan oleh Bupati Tingkat II Subang bapak Drs. H. Abdul Wahyan tepatnya pada tanggal 25 Juli Pada tahun 2000 diabad millennium sesuai dengan tuntutan zaman Sari Ater membangun kembali Multi Function Room Dayang Sumbi fasilitas ruangan meeting dengan kapasitas 750 orang sampai Adapun ruangan tersebut bisa dipakai untuk pernikahan, ulang tahun, seminar, konferensi dengan beberapa bentuk meeting. Sampai sekarang hotel dan objek wisata air panas alam Sari Ater lebih terkenal dengan sebutan Sari Ater Hot Spring Resort Hotel and Recreation Sejarah Wahana Sport Leisure dan Games Adventure Perusahaan Sari Ater sebagai Badan Usaha Milik Swasta yang dipercayai mengelola objek wisata Ciater oleh Pemda TK II Kabupaten Subang. Sari Ater merupakan wisata alam yang telah dikelola secara professional sehingga menjadi sarana rekreasi yang terlengkap dan pelopor dan merupakan andalan objek pariwisata Kabupaten Subang. Sari Ater sebagai perusahaan yang tidak hanya mengelola wisata air panas (Hot Spring), perusahaan ini juga mengembangkan produk wisatanya yaitu dengan adanya wahana Sport dan Games Adventure. Wahana Sport dan Games Adventure ini telah ada sejak

6 92 tahun 1995 pada saat itu hanya ada terdapat program aerobik dan beberapa lapangan olah raga. Pada tahun 2003 wahana Sport dan Games Adventure ini mulai dikembangkan dengan menambah permainan-permainan. Ide pertama kali untuk membangun Sport Leisure oleh bapak Suparman selaku product packaging & development manager. Alasan didirikannya wahana Sport dan Games Adventure yaitu: 1. Memanfaatkan lahan kosong/lahan mati. 2. Merubah image Sariater dari tempat pemandian menjadi sebuah tempat berlibur untuk keluarga yang penuh dengan aktifitas atau outdoor activities. 3. Untuk peningkatan jumlah pengunjung. 4. Untuk menanggulangi kebosanan pengunjung yang tidak hanya menikmati Hot Spring 5. Meningkatkan income perusahaan. Permainan yang digemari oleh pengunjung pada saat itu adalah Paint Ball. Sari Ater terus mengembangkan wahana ini dari tahun ke tahun sampai sekarang. Penambahan beragam permainan terus diupayakan oleh pihak Sari Ater untuk dapat menarik pengunjung Visi, Misi, dan Tujuan Visi Sari Ater Hot Spring Resort: Sari Ater Hot Spring Resort memiliki visi untuk menjadikan Sari Ater Hot Spring Resort menjadi objek wisata terbaik di Jawa Barat.

7 93 Misi Sari Ater Hot Spring Resort: Sari Ater Hot Spring Resort memiliki misi untuk menjadikan Sari Ater Hot Spring Resort agen mampu: Memberi pelayanan terbaik kepada pengunjung; Meningkatkan sarana dan prasarana; Membangun Sari Ater Hot Spring Resort yang dilandasi dengan keimanan ditunjang dengan ESQ. Tujuan Sari Ater Hot Spring Resort: Sari Ater Hot Spring Resort didirikan dengan tujuan sebagai berikut: 1. Menyajikan objek wisata yang beragam dan menarik bagi para pengunjungnya. 2. Perusahaan mencapai profit oriented dari pengunjung Produk dan Jasa yang ditawarkan Sari Ater Hot Spring Resort memiliki sekitar 40 titik tempat rekreasi. Mulai dari hotel, bungalow, restoran, cafe dan tempat bermain anak-anak. Tentu saja yang menjadi tujuan utamanya adalah kolam rendam air panas alam dan air terjun air panas Curug Jodoh. Kolam rendam air panas, pihak pengelola menyediakan sekitar 10 unit tempat pemandian. Tujuh unit untuk umum dan 3 unit lainnya kolam renang hotel. Adapun suhu air panas itu sendiri sekitar 44 C. Namun setelah berada di kolam renang dan kamar kamar mandi di dalam hotel, suhunya hanya berkisar 37 C-40 C. Bagi yang ingin b erendam dengan suasana rileks, bisa ke kamar mandi air panas (private room) yang disewakan. Dari hasil penelitian ternyata air panas Ciater mempunyai ph 2,45 yang mengandung jenis zat seperti belerang, zat kapur ('calcium magnesium chloride sulfate

8 94 thermomineral hypertherma' dengan kandungan alumunium tinggi (38,5%) serta ph yang sangat asam (2,45).dan beberapa zat lainnya yang sangat baik untuk penyembuhan penyakit kulit, penyakit tulang serta penyembuhan kelumpuhan yang diakibatkan oleh penyakit darah tinggi atau stroke. Fasilitas rekreasi lain yang tersedia, pengunjung dapat menikmati perahu dayung dan memancing di kolam pancing yang cukup luas. Tempat piknik dan berkemah juga ada di sana. Setiap akhir pekan sering diadakan atraksi domba tangkas dan pertunjukan tari tradisional Sisingaan khas Subang yang diadakan di panggung terbuka. Para pengunjung juga dapat menguji adrenalin dengan mengikuti permainan Paint Ball War Game yang lokasinya di kawah kaki bukit GunungTangkuban Perahu. Paint Ball merupakan sebuah 'permainan' yang dimainkan secara beregu. Permainan ini merupakan salah satu olahraga out door kategori XTreme Sport." Permainan ini sering dilakukan oleh perusahaan untuk pelatihan outbond para karyawannya. Selain itu juga bisa dimanfaatkan sebagai tempat rekreaksi bersama keluarga. Ada juga wahana anak-anak, taman patung, put-put golf dan lain sebagainya. Berbagai jenis permainan sering digelar oleh Sari Ater mulai dari permainan tarik tambang, balap karung, bakiak, tali sendok hingga sepakbola babi. Selain itu disini juga terkenal akan pacuan kudanya. Pusat Pacuan Kuda Ciater terletak dalam kawasan Ciater Highland Resort di tengah perkebunan teh yang menghampar luas. Merupakan salah satu pusat pacuan kuda yang mempunyai fasilitas yang cukup lengkap bagi para penggemar olahraga berkuda. Fasilitas indoor dengan luas 7000 m2 dan outdoor untuk berlatih kuda juga istal beserta sarana penunjang lainnya yang dapat menampung lebih dari 800 ekor kuda adalah fasilitas yang tersedia disana. Para pengunjung dapat menikmati

9 95 keindahan pesona alam perkebunan teh baik di dalam kawasan resort ataupun di luar kawasan resort sambil berkuda, cross country ataupun buggy trail. Selain berkuda, pengunjung dan keluarga juga dapat melakukan kegiatan rekreasi lain dengan memanfaatkan fasilitas sport komplek yang telah dilengkapi dengan restaurant dan karaoke. Kolam renang dengan desain yang unik, tempat bermain anak, camping ground serta tea walk juga dapat dilakukan disana. Pengunjung dapat menginap di hotel bintang tiga yang letaknya tak jauh dari obyek masih merasa belum puas atau betah berlama lama tinggal di Sari Ater. Hotel yang terdiri dari 101 kamar dibagi dalam berbagai kelas. Salah satu daya tarik dari hotel ini adalah bagian luar hotel dirancang secara harmonis berdasarkan arsitektur tradisional dan dilengkapi dengan kamar mandi air panas dan kolam renang yang khusus disediakan bagi tamu hotel. Tersedia pula restoran dan kedai yang buka hampir 24 jam. Restoran ini juga dilengkapi dengan fasilitas ruangan untuk rapat yang cukup menampun 40 hingga 250 orang. Restoran ini sering digunakan untuk berbagai macam kegiatan seperti rapat, seminar, company gathering, perayaan ulang tahun, reuni dan pesta pernikahan. Selain hotel, di Sari Ater juga terdapat beberapa bungalow yang disewakan seperti Family Suite (4 unit), Adat House A (2) Adat House B (4), Adat House C (5), Junior Suite (22), Standard Family (3), Standard Deluxe (4), dan Standard Room (30) Stuktur Organisasi Perusahaan

10 96 Project Manager General Affairs Manager Assistant GAM Direktur utama Operation Manager Assistant operation manajer Direktur ADM & Keuangan Finance & ADM Manager Internal audit Gen Affairs staff head office Legal ADM Bod office secretariate Gen Affirs Staff Operational Property control Staff Project Staff FAM Human resources Mgt Room div manager Sales marktg manajer F & B manager recreation manager Chief accounting Project Adm officer Chief enginering Ass Chief engineering Chief security Ass chief security Assistant HRM Front office manag er EXEC H.K Sales Manajer PR manaj Banquet Sales Bussines Dev contrl Service manager Exec chef Chief steward Ticketing manajer Rec's Site Mgr Ass chief accounting Purchasing manager GAMBAR 4.1 STRUKTUR ORGANISASI PT. SARI ATER HOT SPRING RESORT

11 Profil Pengunjung Setiap pengunjung wahana Sport Leisure dan Games Adventure Sari Ater Hot Spring Resort merupakan responden penelitian ini dan memiliki karakteristik yang bermacam-macam. Karakteristik responden tersebut diperoleh dari hasil jawaban pengunjung atas kuesioner yang telah disebarkan. Karakteristik responden menggambarkan keadaan keseluruhan pengunjung wahana Sport Leisure dan Games Adventure Sari Ater Hot Spring Resort. Karakteristik yang digambarkan pada penelitian ini terdiri dari usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pekerjaan, pendapatan dan asal pengunjung Karakteristik Pengunjung Berdasarkan Jenis Kelamin dan Usia Penghimpunan data melalui kuesioner berdasarkan karakteristik pengunjung dari usia dan jenis kelamin diperoleh hasil seperti terlihat pada Tabel 4.1 berikut ini: TABEL 4.1 KARAKTERISTIK PENGUNJUNG BERDASARKAN JENIS KELAMIN DAN USIA Jenis Kelamin Usia < 20 < > 45 Total Pria Wanita Total Sumber:Hasil Pengolahan Data Februari 2010 Tabel 4.1 menunjukan bahwa terdapat 296 pengunjung yang berjenis kelamin pria dan 104 pengunjung berjenis kelamin wanita. Hasil ini menunjukan bahwa jumlah pengunjung pria dan wanita yang datang ke wahana Sport Leisure dan Games Adventure Sari Ater Hot Spring Resort mayoritas berjenis kelamin pria, sedangkan responden wanita berjumlah 104 orang. Selain itu dari 400 responden, mayoritas berada pada rentang usia <25 tahun sebesar 133 orang,

12 98 dan minoritas pengguna berada pada kategori usia >45 tahun berjumlah 10 orang. Dari Tabel 4.1 di atas diperoleh informasi bahwa pengunjung wahana Sport Leisure dan Games Adventure Sari Ater Hot Spring Resort didominasi oleh pengunjung berjenis kelamin pria yang berada pada rentang usia <25 tahun. Hal tersebut menunjukan masa usia produktif masih tinggi sehingga mempunyai jiwa petualang dan rasa penasaran yang tinggi untuk mencoba beragam Sport Leisure dan Games Adventure di Sari Ater Hot Spring Resort dan hal ini sesuai dengan salah satu pasar yang dibidik wahana Sport Leisure dan Games Adventure Sari Ater Hot Spring Resort yaitu pelajar dan mahasiswa. Sedangkan usia >45 tahun cenderung lebih menyukai pemandian air panasnya saja Karakteristik Pengunjung Berdasarkan Pekerjaan dan Penghasilan Penghimpunan data melalui kuesioner berdasarkan karakteristik pengunjung dari pekerjaan dan penghasilan diperoleh hasil seperti terlihat pada Tabel 4.2 berikut ini: TABEL 4.2 KARAKTERISTIK PENGUNJUNG BERDASARKAN PEKERJAAN DAN PENGHASILAN Penghasilan Pekerjaan 1-1,5 1,5-2 > 2,5 Total < 1 Juta Juta Juta 2-2,5 Juta Juta PNS Wiraswasta Pegawai swasta Pelajar/Mahasiswa Lainnya Total Sumber:Hasil Pengolahan Data Februari 2010 Berdasarkan hasil pengolahan data seperti terlihat pada tabel 4.2 diketahui bahwa sebagian besar mempunyai pekerjaan pengunjung yaitu pegawai swasta berjumlah 190 orang dengan penghasilan per bulan berkisar 1-1,5 juta sebanyak 6 orang, 1,5-2 juta sebanyak 42 orang, 2-2,5 juta sebanyak 90

13 99 orang. Pelajar dan mahasiswa menempati urutan kedua setelah pegawai swasta, rata-rata pengunjung wahana Sport Leisure dan Games Adventure Sari Ater Hot Spring Resort yaitu pelajar dan mahasiswa sebanyak 136 orang. Hal ini dikarenakan pelajar dan mahasiswa mengisi liburan mereka dengan mengunjungi wahana Sport Leisure dan Games Adventure. Rata-rata uang saku per bulan yang mereka peroleh berkisar <1 juta sebanyak 58 orang dan 1-1,5 juta 76 orang Karakteristik Pengunjung Berdasarkan Tingkat Pendidikan Penghimpunan data melalui kuesioner berdasarkan tingkat pendidikan diperoleh hasil seperti terlihat pada Tabel 4.3 berikut ini: TABEL 4.3 KARAKTERISTIK PENGUNJUNG BERDASARKAN TINGKAT PENDIDIKAN Pendidikan Persentase Frekuensi Persentase (%) Pengunjung Kumulatif SD 5 1,2 1,2 SMP 9 2,2 3,5 SMA ,2 40,8 Diploma 88 22,0 62,8 S ,2 94,0 S2 keatas 24 6,0 100,0 Total ,0 Sumber : Hasil Pengolahan Data 2010 Gambaran karakteristik pengunjung wahana Sport Leisure dan Games Adventure Sari Ater Hot Spring Resort berdasarkan pada Tabel 4.3 di atas dapat dilihat bahwa mayoritas pengunjung wahana Sport Leisure dan Games Adventure Sari Ater Hot Spring Resort adalah lulusan SMA, yaitu sebesar 43%, 25,5% merupakan sarjana, 15,8% merupakan lulusan diploma, 6,5% merupakan lulusan SMP, 6,2% merupakan S2 keatas, dan 3% merupakan lulusan SD. Mayoritas pengunjung wahana Sport Leisure dan Games Adventure Sari Ater Hot Spring Resort mayoritas merupakan lulusan SMA. Hal ini sesuai dengan

14 100 salah satu pasar yang dibidik wahana Sport Leisure dan Games Adventure yaitu pelajar yang selalu ingin mencoba petualangan yang baru dan menantang Karakteristik Pengunjung Berdasarkan Asal Pengunjung Penghimpunan data melalui kuesioner berdasarkan asal pengunjung diperoleh hasil seperti terlihat pada Tabel 4.4 berikut ini: TABEL 4.4 KARAKTERISTIK PENGUNJUNG BERDASARKAN ASAL PENGUNJUNG Asal Pengunjung Frekuensi Persentase (%) Persentase Kumulatif Kota Bandung ,8 28,8 Kabupaten Bandung 17 4,2 33 Luar Kota & Kab Bandung 14 3,5 36,5 Jabotabek ,5 100,0 Total ,0 Sumber : Hasil Pengolahan Data 2010 Berdasarkan penjelasan pada Tabel 4.4 menunjukan bahwa sebagian besar 64% pengunjung berasal dari lainnya yang mayoritas berasal dari Jakarta, dan 28,2% pengunjung berasal dari Kota Bandung. Hasil ini menunjukan bahwa jumlah pengunjung wahana Sport Leisure dan Games Adventure Sari Ater Hot Spring Resort mayoritas didominasi oleh pengunjung yang berasal dari ibu kota yaitu Jakarta karena warga Jakarta sangat menyukai nuansa alam dan jauh dari kepenatan kota, sehingga wahana Sport Leisure dan Games Adventure Sari Ater Hot Spring Resort menjadi pilihan untuk dikunjungi. Pengunjung dari Kota Bandung lebih banyak karena lokasi wahana Sport Leisure dan Games Adventure Sari Ater Hot Spring Resort yang mudah untuk kunjungi dan jarak tempuh menuju lokasi yang tidak terlalu jauh.

15 Pengalaman pengunjung berdasarkan alasan berkunjung ke Wahana Sport Leisure dan Games Adventure Sari Ater Hot Spring Resort Pengalaman responden merupakan gambaran yang diteliti sehubungan dengan variabel penelitian dari setiap pengunjung wahana Sport Leisure dan Games Adventure Sari Ater Hot Spring Resort yang menjadi responden penelitian. Pengalaman responden ini menggambarkan pengalaman pengunjung secara keseluruhan. Pengalaman dan penilaian responden meliputi dengan siapa mengunjungi wahana, berapa kali mengunjungi, alasan mengunjungi wahana Sport Leisure dan Games Adventure Sari Ater Hot Spring Resort. Berdasarkan data pengalaman pengunjung yang dikumpulkan mengenai alasan berkunjung ke wahana Sport Leisure dan Games Adventure Sari Ater Hot Spring Resort diperoleh hasil seperti pada Tabel 4.5 berikut ini: TABEL 4.5 PENGALAMAN PENGUNJUNG BERDASARKAN DENGAN SIAPA PENGUNJUNG MENGUNJUNGI WAHANA SPORT LEISURE DAN GAMES ADVENTURE SARI ATER HOT SPRING RESORT Dengan Siapa Mengunjungi Frekuensi Persentase (%) Persentase Kumulatif Sendiri 2 0,5 0,5 Keluarga ,2 27,8 Teman/Sahabat ,5 83,2 Group/Kelompok 67 16,8 100,0 Total ,0 Sumber : Hasil Pengolahan Data 2010 Berdasarkan hasil pengolahan data seperti terlihat pada Tabel 4.5 diketahui bahwa sebagian besar 55% pengunjung mengunjungi wahana Sport Leisure dan Games Adventure Sari Ater Hot Spring Resort dengan teman/sahabat, sebagian kecil 0,5% pengunjung mengunjungi wahana Sport Leisure dan Games Adventure Sari Ater Hot Spring Resort sendiri, sebesar 27,5% pengunjung mengunjungi wahana Sport Leisure dan Games Adventure

16 102 Sari Ater Hot Spring Resort dan, sebesar 16,8% pengunjung mengunjungi wahana Sport Leisure dan Games Adventure Sari Ater Hot Spring Resort dengan group atau kelompok. Pengunjung mengunjungi wahana Sport Leisure dan Games Adventure Sari Ater Hot Spring Resort dengan teman/sahabat merupakan peringkat paling tinggi yang dipilih pengunjung sebagai alasan dengan siapa pengunjung mengunjungi wahana Sport Leisure dan Games Adventure Sari Ater Hot Spring Resort karena pengunjung yang berkunjung ingin mencoba beragam olah raga dan permainan yang lebih seru jika bersama teman atau sahabat, contohnya permainan paint ball yang dimainkan berkelompok Pengalaman pengunjung berdasarkan frekuensi mengunjungi Wahana Sport Leisure dan Games Adventure Berdasarkan data pengalaman pengunjung yang dikumpulkan mengenai berapa kali pengunjung mengunjungi wahana Sport Leisure dan Games Adventure diperoleh hasil seperti pada Tabel 4.6 berikut ini: TABEL 4.6 PENGALAMAN PENGUNJUNG BERDASARKAN FREKUENSI MENGUNJUNGI WAHANA SPORT LEISURE DAN GAMES ADVENTURE Frekuensi Mengunjungi Frekuensi Persentase (%) Persentase Kumulatif 1 kali ,2 30,2 2-5 kali ,0 70, kali 59 14,8 85,0 > 10 kali 43 10,8 95,8 Lainnya 17 4,2 100,0 Total ,0 Sumber : Hasil Pengolahan Data 2010 Berdasarkan hasil pengolahan data seperti terlihat pada Tabel 4.6 diketahui bahwa frekuensi mengunjungi wahana Sport Leisure dan Games Adventure sebagian besar yaitu 40% pengunjung mengunjungi wahana Sport

17 103 Leisure dan Games Adventure sebanyak 2-5 kali, sebesar 30,2% pengunjung mengunjungi wahana Sport Leisure dan Games Adventure sebanyak 1 kali, sebesar 14,8% pengunjung mengunjungi wahana Sport Leisure dan Games Adventure sebanyak 6-10 kali, 10,8% pengunjung mengunjungi wahana Sport Leisure dan Games Adventure sebanyak >10 kali, dan sebagian kecil sebesar 4,2% lainnya yang merupakan pengunjung yang sering mengunjungi wahana Sport Leisure dan Games Adventure. Wahana Sport Leisure dan Games Adventure merupakan wahana favorit untuk dikunjungi oleh setengahnya 40% pengunjung, karena pengunjung tersebut berasal dari luar kota, sehingga hal ini merupakan pengalaman pertama mengunjungi wahana Sport Leisure dan Games Adventure Pengalaman pengunjung berdasarkan alasan mengunjungi Wahana Sport Leisure dan Games Adventure Berdasarkan data pengalaman pengunjung yang dikumpulkan mengenai alasan mengunjungi wahana Sport Leisure dan Games Adventure diperoleh hasil seperti pada Tabel 4.7 berikut ini: TABEL 4.7 PENGALAMAN PENGUNJUNG BERDASARKAN ALASAN MENGUNJUNGI WAHANA SPORT LEISURE DAN GAMES ADVENTURE Alasan Mengunjungi Frekuensi Persentase (%) Persentase Kumulatif Rekreasi ,5 61,5 Mengisi waktu luang 30 7,5 69,0 Menguji adrenalin 17 4,2 73,2 Lainnya ,8 100,0 Total ,0 Sumber : Hasil Pengolahan Data 2010 Berdasarkan hasil pengolahan data seperti terlihat pada Tabel 4.7 diketahui bahwa sebagian besar 61,5% pengunjung mengunjungi wahana Sport Leisure dan Games Adventure sebagai tempat rekreasi untuk dikunjungi,

18 104 hampir setengahnya 26,8% pengunjung wahana Sport Leisure dan Games Adventure sebagai acara gathering ataupun kelompok, sebagian kecil 7,5% pengunjung memilih wahana Sport Leisure dan Games Adventure untuk mengisi waktu luang, dan sebagian kecil 4,2% pengunjung memilih wahana Sport Leisure dan Games Adventure untuk menguji adrenalin. Wahana Sport Leisure dan Games Adventure merupakan peringkat paling tinggi yang dipilih pengunjung sebagai tempat rekreasi karena pengunjung yang berkunjung sebagian besar sudah mengetahui beragam produk-produk yang ditawarkan oleh wahana Sport Leisure dan Games Adventure, sehingga ingin mencoba beragam jenis olah raga dan permainan yang lainnya Keterkaitan Antara Jenis Kelamin dengan alasan mengunjungi wahana Sport Leisure dan Games Adventure Berdasarkan data mengenai keterkaitan antara jenis kelamin, usia, dan tingkat wahana Sport Leisure dan Games Adventure yang dikumpulkan dari 400 pengunjung diperoleh hasil seperti yang terlihat pada Tabel 4.8 berikut: TABEL 4.8 KETERKAITAN ANTARA JENIS KELAMIN DENGAN ALASAN MENGUNJUNGI WAHANA SPORT LEISURE DAN GAMES ADVENTURE Alasan Responden Berkunjung Jenis Mengisi waktu Menguji Kelamin Rekreasi Penasaran Lain-lain luang adrenalin Total Pria Wanita Total Sumber : Hasil Pengolahan Data 2010 Berdasarkan hasil pengolahan data seperti terlihat pada tabel 4.8 diketahui bahwa sebagian besar (181%) pria dan (65%) wanita berkunjung ke wahana Sport Leisure dan Games Adventure dengan alasan untuk berekreasi, sebagian kecil (24%) pria dan (6%) wanita berkunjung ke wahana Sport Leisure

19 105 dan Games Adventure dengan alasan mengisi waktu luang, sebagian kecil (16%) pria dan (1%) wanita berkunjung ke wahana Sport Leisure dan Games Adventure dengan alasan karena menguji adrenalin, tidak seorang pun (0%) yang memilih berkunjung ke wahana Sport Leisure dan Games Adventure dengan alasan penasaran, dan 75% pria dan 32% wanita berkunjung ke pria dengan alasan lainlain yang merupakan kegiatan acara gathering dan acara kelompok. Alasan berkunjung ke wahana Sport Leisure dan Games Adventure yaitu rekreasi (181%) pengunjung pria, karena pria lebih tertarik akan beragam permainan dan olahraga dan pria memiliki rasa ingin tahu dan menyelidiki lebih banyak dibandingkan dengan wanita Keterkaitan Antara Asal Pengunjung dengan frekuensi mengunjungi Wahana Sport Leisure Dan Games Adventure Berdasarkan data mengenai keterkaitan antara asal pengunjung dengan frekuensi kunjungan ke wahana Sport Leisure dan Games Adventure yang dikumpulkan dari 400 pengunjung diperoleh hasil seperti yang terlihat pada tabel 4.9 berikut: TABEL 4.9 KETERKAITAN ANTARA ASAL PENGUNJUNG DENGAN FREKUENSI MENGUNJUNGI WAHANA SPORT LEISURE DAN GAMES ADVENTURE Frekuensi Berkunjung Asal Pengunjung 1 kali 2-5 kali 6-10 kali >10 Lainnya Total kali Kota Bandung Kab Bandung Luar Kota&Kab Bandung Jabotabek Total Sumber : Hasil Pengolahan Data 2010

20 106 Berdasarkan hasil pengolahan data seperti terlihat pada tabel 4.9 diketahui bahwa sebagian kecil 5% pengunjung asal Kabupaten Bandung yang mengunjungi wahana Sport Leisure dan Games Adventure sebanyak 1 kali dan hampir sebagian besar 108%pengunjung asal lainnya yang mayoritas berasal dari Jakarta berkunjung ke wahana Sport Leisure dan Games Adventure sebanyak 2-5 kali, pengunjung asal Kota Bandung sebesar 39% mengunjungi wahana Sport Leisure dan Games Adventure sebanyak 2-5 kali dan tidak ada seorang pun yang memilih 0% pengunjung asal Kabupaten Bandung yang mengunjungi wahana Sport Leisure dan Games Adventure sebanyak 6-10 kali, sebagian kecil 6% pengunjung asal luar Kota dan Kabupaten Bandung yang mengunjungi wahana Sport Leisure dan Games Adventure sebanyak 2-5 kali. Sebagian besar 108% pengunjung asal lainnya yang mayoritas berasal dari Jakarta yang mengunjungi wahana Sport Leisure dan Games Adventure sebanyak 2-5 kali disebabkan karena responden tersebut berasal dari luar Kota Bandung dan baru pertama kalinya mengunjungi wahana Sport Leisure dan Games Adventure serta tertarik dengan beragam permainan dan olahraga yang ditawarkan di wahana Sport Leisure dan Games Adventure. 4.2 Pelaksanaan dan Gambaran Variabel Service Development Variabel-variabel penelitian yang diteliti pada penelitian ini adalah gambaran Service Development Sari Ater Hot Spring Resort melalui dimensidimensi service development terdiri dari Information, Other Taking, Billing, Payment, Consultation, Hospitality, Safekeeping dan exception berdasarkan pernyataan yang diberikan oleh 400 pengunjung.

21 Indikator Information Perolehan data mengenai tanggapan pengunjung mengenai information wahana Sport Leisure dan Games Adventure terhadap pengunjungnya, dapat dilihat pada Tabel 4.10 berikut: TABEL 4.10 INFORMATION DALAM PROGRAM SERVICE DEVELOPMENT WISATA SARI ATER HOT SPRING RESORT No. Information Sangat Akurat Akurat Cukup Akurat Kurang Akurat Sangat Tidak Akurat f % f % f % f % f % % Skor 1. Informasi mengenai harga tiket dan produk yang ditawarkan No. Information Sangat Relevan Total % Skor 15 3, , , , , ,4 Relevan Cukup Relevan Kurang Relevan Sangat Tidak Relevan f % f % f % f % f % % Skor Total % Skor 2. Informasi dalam memberikan konfirmasi kepada pengunjung 3. Ketelitian dalam pemberian informasi kepada pengunjung 38 9, , , ,8 3 0, ,7 Sangat Teliti Teliti Cukup Teliti Kurang Teliti Sangat Tidak Teliti f % f % f % f % f % % Skor Total % Skor 12 3, , , ,8 18 4, ,9 Sangat Jelas Jelas Cukup Jelas Kurang Jelas Sangat Tidak Jelas Total % Skor f % f % f % f % f % % Skor 4. Ketersediaan informasi yang lengkap mengenai cara penggunaan alat 30 7, , , ,8 12 3, Sumber: Hasil Pengolahan Data 2010 Hasil tabulasi dari Tabel 4.10 di atas informasi dalam memberikan konfirmasi kepada pengunjung wahana Sport Leisure dan Games Adventure

22 108 memperoleh skor tertinggi yaitu sebesar 1231 atau dengan distribusi 42% cukup relevan, 9,5% sangat relevan, 19% relevan, 28,8% kurang relevan dan 0,8 menyatakan sangat tidak relevan. Hal ini memperlihatkan perusahaan menyadari bahwa informasi dalam memberikan konfirmasi kepada pengunjung wahana Sport Leisure dan Games Adventure sangat penting, karena informasi dapat memudahkan pengunjung. Sedangkan untuk skor terendah diperoleh oleh Informasi mengenai harga tiket dan produk yang ditawarkan di wahana Sport Leisure dan Games Adventure yaitu sebesar Hal ini disebabkan informasi mengenai harga tiket dan produk yang ditawarkan di wahana Sport Leisure dan Games Adventure kurang akurat, maka dari itu perusahaan Sari Ater Hot Spring Resort harus memberikan informasi yang akurat mengenai harga tiket dan produk yang ditawarkan, harga-harga yang tertera dalam brosur/flier harus akurat dengan harga-harga di tempat wahananya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar pengunjung yaitu 49,5% (9,5%+19,0%+(42,0%:2) dari 400 pengunjung menyatakan informasi dalam memberikan konfirmasi kepada pengunjung wahana Sport Leisure dan Games Adventure cukup relevan Indikator Other Taking Pemesanan tiket harus praktis, cepat, dan teliti sehingga pengunjung tidak membuang waktu. Teknologi dapat membuat pesanan lebih mudah dan lebih cepat untuk pelanggan. orther taking memastikan kelengkapan dan ketelitian. Pada Tabel 4.11 terdapat gambaran mengenai orther taking di wahana Sport Leisure dan Games Adventure.

23 109 TABEL 4.11 OTHER TAKING DALAM PROGRAM SERVICE DEVELOPMENT WISATA SARI ATER HOT SPRING RESORT No. Other Taking Sangat Ragu-ragu Tidak Sangat Tidak f % f % f % f % f % % Skor Total % Skor 1. Kecepatan dalam memproses pemesanan tiket 2. Keakuratan dalam memberikan konfirmasi pemesanan tiket 32 8, , , , , , , , ,2 17 4, ,5 Sangat Ragu-ragu Tidak Sangat Tidak Total % Skor f % f % f % f % f % % Skor 3. Kemudahan dalam pemesanan tiket 22 5, , , ,0 35 8, ,5 Sumber: Hasil Pengolahan Data 2010 Berdasarkan Tabel 4.11 di atas diperoleh tanggapan pengunjung dengan skor tertinggi diperoleh oleh keakuratan dalam memberikan konfirmasi pemesanan tiket wahana Sport Leisure dan Games Adventure dengan skor sebesar 1209 atau dari skor ideal dengan distribusi skor 49,8% menyatakan keakuratan dalam memberikan konfirmasi pemesanan tiket tersebut ragu-ragu, 20,2% menyatakan tidak setuju, 4,2% menyatakan sangat tidak setuju, 5,2% menyatakan sangat setuju dan 20,5% menyatakan setuju. Dapat digambarkan bahwa keakuratan dalam memberikan konfirmasi pemesanan tiket bisa diantisipasi oleh pihak wahana Sport Leisure dan Games Adventure dengan selalu memberikan konfirmasi kepada pengunjung yang telah memesan tiketnya. Sedangkan skor terendah diperoleh oleh kemudahan dalam pemesanan tiket di wahana Sport Leisure dan Games Adventure sebesar 1044 dengan distribusi skor 49% menyatakan tidak setuju, 8,8% menyatakan sangat

24 110 tidak setuju, 5,5% menyatakan sangat setuju, 16,5% menyatakan setuju dan 20,2% menyatakan kemudahan dalam pemesanan tiket di wahana Sport Leisure dan Games Adventure ragu-ragu. Maka dari itu perusahaan Sari Ater Hot Spring Resort harus memberikan kemudahan dalam pemesanan tiket, dengan berkembangnya informasi dan teknologi saat ini maka perusahaan harus lebih mengikuti perkembangannya dengan cara pemesanan tiket melalui online. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar pengunjung yaitu 50,6% (5,2%+20,5%+(49,8%:2) dari 400 pengunjung menyatakan keraguan keakuratan dalam memberikan konfirmasi pemesanan tiket Indikator Billing Pengunjung biasanya mengharapkan tagihan yang jelas dan informatif dan terperinci dalam cara bagaimana total perhitungan yang jelas. Billing harus tepat waktu karena itu menstimulasi pembayaran yang cepat. Billing yang tidak akurat, tidak terbaca, atau resiko tagihan tidak sempurna dapat mengecewakan pengunjung. Tabel 4.12 memberikan gambaran mengenai billing yang dilakukan oleh pihak wahana Sport Leisure dan Games Adventure. TABEL 4.12 BILLING DALAM PROGRAM SERVICE DEVELOPMENT SARI ATER HOT SPRING RESORT No. Billing Sangat Ragu-ragu Tidak Sangat Tidak f % f % f % f % f % % Skor Total % Skor 1. Ketepatan waktu dalam penagihan 2. Kemudahan dalam pembayaran tagihan sendiri 26 6, , , , , , , , , ,5 9 2, ,74

25 111 No. Billing Sangat Tinggi Tinggi Cukup Tinggi Rendah Sangat Rendah Total % Skor f % f % f % f % f % % Skor 3. Keakuratan dalam memberikan tagihan 27 6, , , ,0 4 1, ,22 Sumber: Hasil Pengolahan Data 2010 Hasil yang diperoleh dari hasil tabulasi di atas yaitu item keakuratan dalam memberikan tagihan merupakan skor tertinggi sebesar 1265, yang terdiri dari 47,5% pengunjung menyatakan keakuratan dalam memberikan tagihan cukup tinggi, 20% menyatakan rendah, 1% menyatakan sangat rendah, 6,8% menyatakan sangat tinggi dan 24,8% menyatakan tinggi. Berdasarkan pernyataan pengunjung tersebut dapat disimpulkan bahwa keakuratan dalam memberikan tagihan pada wahana Sport Leisure dan Games Adventure cukup tinggi, sehingga pengunjung merasa dikecewakan. Skor terendah diperoleh oleh item ketepatan waktu dalam penagihan yaitu sebesar 1021 yang terdiri dari 38,8% menyatakan tidak setuju, 18% menyatakan sangat tidak setuju, 6,5% menyatakan sangat setuju, 17% menyatakan setuju dan 19,8% menyatakan ragu-ragu. Oleh karena itu pihak wahana Sport Leisure dan Games Adventure perlu memperbaiki layanan ketepatan waktu dalam penagihan kepada pengunjung. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar pengunjung yaitu 55,3% (6,8%+24,8%+(47,5%:2) dari 400 pengunjung menyatakan menyatakan keakuratan dalam memberikan tagihan cukup tinggi.

26 Indikator Payment Pada umumnya, pengunjung memerlukan perincian biaya untuk mengambil tindakan saat pembayaran. Pengunjung mengharapkan kemudahan pembayaran. Payment yang dilakukan oleh pihak wahana Sport Leisure dan Games Adventure dapat dilihat pada Tabel 4.13 di bawah ini TABEL 4.13 PAYMENT DALAM PROGRAM SERVICE DEVELOPMENT SARI ATER HOT SPRING RESORT No. Payment Sangat Ragu-ragu Tidak Sangat Tidak Total % Skor f % f % f % f f % f % 1. Pelayanan self service payment mudah dilakukan 21 5, , , , , ,75 f % f % f % f f % f % 2. Ketersediaan layanan pembayaran melalui kartu kredit & debit 66 16, , , ,2 5 1, ,25 Sumber: Hasil Pengolahan Data 2010 Berdasarkan data di atas mengenai payment item ketersediaan layanan pembayaran melalui kartu kredit, debit dan transfer memiliki skor tertinggi, yang terdiri dari 39,8% menyatakan setuju, 16,5% menyatakan sangat setuju, 26,2% menyatakan ragu-ragu, 16,2% menyatakan tidak setuju dan 1,2% menyatakan sangat tidak setuju. Hal tersebut sesuai dengan perbaikan pelayanan dalam hal ketersediaan layanan pembayaran melalui kartu kredit dan debit serta transfer via bank. Skor terendah diperoleh oleh item pelayanan self service payment mudah dilakukan, yang terdiri dari 49,5% menyatakan tidak setuju, 14,5% menyatakan sangat tidak setuju, 5,2% menyatakan sangat setuju, 11,5% menyatakan setuju dan 19,2% menyatakan ragu-ragu. Hal ini dapat disebabkan oleh kurang

27 113 tanggapnya pegawai terhadap pengunjung dalam self service payment. Maka dari itu perusahaan perlu memperhatikan kembali mengenai pelayanan self service payment agar pengunjung merasa lebih mudah dalam melakukan pembayaran yang dilakukan sendiri. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar pengunjung yaitu 69,4% (16,5%+39,8%+(26,2%:2) dari 400 pengunjung menyatakan ketersediaan layanan pembayaran melalui kartu kredit, debit dan transfer setuju Indikator Consultation Konsultasi merupakan tingkat pelayanan-pelayanan tambahan. Konsultasi meliputi memberi saran, dan memberikan tanggapan dari pertanyaanpertanyaan pengunjung. Konsultasi yang paling sederhana terdiri dari memberikan tanggapan dengan segera dari pertanyaan kepada pengunjung. Tabel 4.14 di bawah ini menggambarkan dimensi consultation dari wahana Sport Leisure dan Games Adventure. No. Consultation Sangat TABEL 4.14 CONSULTATION DALAM PROGRAM SERVICE DEVELOPMENT WISATA SARI ATER HOT SPRING RESORT Ragu-ragu Tidak Sangat Tidak f % f % f % f % f % % Skor Total % Skor 1. Pengunjung mudah dalam menyalurkan keluhannya 2. Ketersediaan layanan untuk menampung keluhan pengunjung 24 6, , , , , , , , , ,0 1 0, ,05

28 114 No. Consultation Sangat Ragu-ragu Tidak Sangat Tidak f % f % f % f % f % % Skor Total % Skor 3. Ketanggapan pihak wahana Sport Leisure dan Games Adventure dalam memberikan solusi dari keluhan pengunjung 35 8, , , ,5 18 4, ,6 Sumber: Hasil Pengolahan Data 2010 Berdasarkan data di atas mengenai consultation diperoleh skor tertinggi sebesar 1323 pada item ketersediaan layanan untuk menampung keluhan pengunjung dengan 46,5% menyatakan ragu-ragu, 15% menyatakan tidak setuju, 0,2% menyatakan sangat tidak setuju, 8% menytakan sangat setuju, dan 30,2% menyatakan setuju. Hal tersebut harus diperhatikan oleh perusahaan agar menyediakan ketersediaan layanan untuk menampung keluhan dari pengunjung. Sedangkan skor terendah diperoleh oleh pengunjung mudah dalam menyalurkan keluhannya sebesar 1114, dengan 32,2% menyatakan ragu-ragu, 31,5% menyatakan tidak setuju, 10,8% menyatakan sangat tidak setuju, 6% menyatakan sangat setuju, dan 19,5% menyatakan setuju. Hasil tabulasi data ini memberikan gambaran bahwa perusahaan harus memberikan ketersediaan layanan untuk menampung keluhan dari pengunjung dan memberikan solusi agar pengunjung merasa puas. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar pengunjung yaitu 61,45% (8,0%+30,2%+(46,5%:2) dari 400 pengunjung menyatakan keraguan akan Ketersediaan layanan untuk menampung keluhan pengunjung.

29 Indikator Hospitality Perusahaan yang baik berusaha memastikan bahwa karyawan mereka melayani pengunjung sebagai tamu dengan sopan santun. Tanggapan responden mengenai hospitality dapat dilihat pada Tabel 4.15 di bawah ini: TABEL 4.15 HOSPITALITY DALAM PROGRAM SERVICE DEVELOPMENT WISATA SARI ATER HOT SPRING RESORT No. Hospitality Sangat Ragu-ragu Tidak Sangat Tidak f % f % f % f % f % % Skor 1. Karyawan ramah dalam menyambut pengunjung 2. Tersedia tempat makanan dan minuman di objek tersebut Total % Skor 34 8, , ,8 22 5,5 3 0, ,61 1 0, , , ,8 14 3, ,16 Sangat Nyaman Nyaman Cukup Nyaman Kurang Nyaman Sangat Tidak Nyaman Total % Skor 3. Ruang tunggu yang nyaman di wahana Sport Leisure dan Games Adventure f % f % f % f % f % % Skor 1 0,2 6 1, , , , ,48 Sangat Ragu-ragu Tidak Sangat Tidak Total % Skor f % f % f % f % f % % Skor 4. Penyediaan sarana transportasi menuju wahana Sport Leisure dan Games Adventure sangat mudah 43 10, , , ,5 32 8, ,7 5. Tersedia layanan keamanan di wahana Sport Leisure dan Games Adventure 27 6, , ,2 26 6, ,05 Sumber: Hasil Pengolahan Data 2010

30 116 Dari Tabel 4.15 di atas, karyawan ramah dalam menyambut pengunjung memiliki skor tertinggi yaitu sebesar 1378, dengan distribusi skor (8,5%) menyatakan sangat setuju, (34,5%) menyatakan setuju, (50,8%) menyatakan ragu-ragu, (5,5%) menyatakan tidak setuju, dan (0,8%) menyatakan sangat tidak setuju. Hal tersebut membuktikan bahwa karyawan Sari Ater Hot Sping Resort ramah dalam menyambut para pengunjungnya. Skor terendah sebesar 755 diperoleh oleh ruang tunggu yang nyaman di wahana Sport Leisure dan Games Adventure, dengan distribusi skor (0,5%) menyatakan sangat tidak nyaman, (1,5%) menyatakan nyaman, (11,8%) menyatakan cukup nyaman, (59,8%) menyatakan kurang nyaman, (26,8%) menyatakan sangat tidak nyaman. Maka dari itu pihak perusahaan harus lebih memperhatikan kenyamanan ruang tunggu maka dari itu pihaknya harus tetap menjaga kebersihan dan kenyamanan ruang tunggu tersebut. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar pengunjung yaitu 68,4% (8,5%+34,5%+(50,8%:2) dari 400 pengunjung menyatakan karyawan ramah dalam menyambut pengunjung Indikator Safekeeping Pelayanan tambahan atau safekeeping mungkin menyediakan produk fisik untuk dijual dan disewakan pengunjung, termasuk paket, pengambilan dan pengantaran, instalasi, pembersihan dan pemeriksaan. Pelayanan ini mungkin ditawarkan gratis. Data hasil penyebaran kuesioner mengenai safekeeping dapat dilihat pada Tabel 4.16 di bawah ini.

31 117 TABEL 4.16 SAFEKEEPING DALAM PROGRAM SERVICE DEVELOPMENT WISATA SARI ATER HOT SPRING RESORT No. Safekeeping Sangat Ragu-ragu Tidak Sangat Tidak f % f % f % f % f % % Skor 1. Tersedia tempat parkir yang aman di wahana Sport Leisure dan Games Adventure 2. Pengawasan terhadap para pengunjung wahana Sport Leisure dan Games Adventure Total % Skor 8 2, , , , , ,2 Sangat Tinggi Tinggi Cukup Tinggi Rendah Sangat Rendah f % f % f % f % f % % Skor Total % Skor 8 2, , , ,5 13 3, ,49 Sangat Ragu-ragu Tidak Sangat Tidak Total % Skor f % f % f % f % f % % Skor 3. Tersedia layanan tempat penyimpanan barang di wahana Sport Leisure dan Games Adventure 24 6, , , ,5 26 6, ,29 Sumber: Hasil Pengolahan Data 2010 Berdasarkan data di atas mengenai safekeeping diperoleh skor tertinggi sebesar 1218 pada item pengawasan terhadap para pengunjung wahana Sport Leisure dan Games Adventure dengan 52,8% menyatakan cukup tinggi, 17,5% menyatakan rendah, 3,2% menyatakan sangat rendah, 2,0% menyatakan sangat tinggi dan 24,5% menyatakan tinggi. Hal tersebut menggambarkan bahwa pengawasan terhadap para pengunjung wahana Sport Leisure dan Games Adventure cukup tinggi.

32 118 Skor terendah diperoleh oleh tersedia layanan tempat penyimpanan barang di wahana Sport Leisure dan Games Adventure sebesar 1111, dengan 45,5% menyatakan tidak setuju, 6,5% sangat tidak setuju, 6% menyatakan sangat setuju, 24,2% menyatakan setuju dan 17,8% menyatakan ragu-ragu. Hasil tabulasi data ini memberikan gambaran bahwa layanan tempat penyimpanan barang di wahana Sport Leisure dan Games Adventure tidak memadai maka dari itu pihaknya harus menambah tempat penyimpanan barang agar memudahkan pengunjung untuk menyimpan barang-barangnya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar pengunjung yaitu 52,9% (2,0%+24,5%+(52,8%:2) dari 400 pengunjung menyatakan pengawasan terhadap para pengunjung wahana Sport Leisure dan Games Adventure cukup tinggi Indikator Exception Tanggapan responden mengenai exception dapat dilihat padatabel 4.17 di bawah ini: TABEL 4.17 EXCEPTION DALAM PROGRAM SERVICE DEVELOPMENT WISATA SARI ATER HOT SPRING RESORT No. Exception Sangat Ragu-ragu Tidak Sangat Tidak f % f % f % f % f % % Skor 1. Pengunjung wahana Sport Leisure dan Games Adventure mudah dalam meminta special request 2. Pihak wahana Sport Leisure dan Games Adventure tanggap dalam Total % Skor 29 7, , , ,8 36 9, ,30 8 2, , , ,5 15 3, ,6

33 119 menangani keluhan, saran dan pujian 3. Pengunjung wahana Sport Leisure dan Games Adventure mudah dalam memperoleh ganti rugi 30 7, , , ,0 12 3, ,1 Sumber: Hasil Pengolahan Data 2010 Dari Tabel 4.17 di atas, pengunjung wahana Sport Leisure dan Games Adventure mudah dalam memperoleh ganti rugi memiliki skor tertinggi sebesar 1339, dengan distribusi skor 38,8% menyatakan setuju, 7,5% menyatakan sangat setuju, 37,8% menyatakan ragu-ragu, 13% menyatakan tidak setuju dan 3% menyatakan sangat tidak setuju. Hal tersebut menggambarkan bahwa pengunjung wahana Sport Leisure dan Games Adventure mudah dalam memperoleh ganti rugi misalnya jika terjadinya kecelakaan fisik pengunjung yang cedera langsung dibawa ke rumah sakit dengan biaya yang ditanggung oleh perusahaan. Skor terendah diperoleh oleh pengunjung wahana Sport Leisure dan Games Adventure mudah dalam meminta special request sebesar 1129, dengan 34,8% menyatakan tidak setuju, 9% menyatakan sangat tidak setuju, 7,2% menyatakan sangat setuju, 20,5% menyatakan setuju dan 28,5% menyatakan ragu-ragu. Maka dari itu pihak wahana Sport Leisure dan Games Adventure harus lebih memperhatikan permintaan dari para pengunjungnya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar pengunjung yaitu 65,2% (7,5%+38,8%+(37,8%:2) dari 400 pengunjung menyatakan pengunjung wahana Sport Leisure dan Games Adventure mudah dalam memperoleh ganti rugi.

34 Rekapitulasi Tanggapan Pengunjung Terhadap Service Development Sari Ater Hot Spring Resort Adapun tanggapan tertinggi atau paling dominan dari pengunjung mengenai service development di atas, dapat dilihat dalam tabel berikut ini: TABEL 4.18 REKAPITULASI HASIL TANGGAPAN PENGUNJUNG TERHADAP INDIKATOR SERVICE DEVELOPMENT No. Sub Variabel Total Skor Skor Ratarata Persentase(%) SERVICE DEVELOPMENT 1. Information ,25 12,87% 2. Other taking ,89% 3. Billing ,20% 4. Payment ,87% 5. Consultation ,33 13,17% 6. Hospitality ,8 12,06% 7. Safekeeping ,33 11,97% 8. Exception ,33 12,94% Total ,04 100% Sumber: Hasil Pengolahan Data 2010 Berdasarkan Tabel 4.18 rekapitulasi jumlah skor dari tiap dimensi service development dengan pernyataan dengan skor paling tinggi yaitu hospitality sebesar 5599 atau 12,06%. Hal ini menandakan bahwa menurut pandangan pengunjung hospitality merupakan bagian terpenting dalam industri pariwisata. Skor terendah terdapat pada safekeeping sebesar 12,94%. Hal ini menurut pengunjung disebabkan karena kurangnya ketersediaan layanan tempat penyimpanan barang di wahana Sport Leisure dan Games Adventure. Secara keseluruhan variabel Service Development dapat diketahui kedudukannnya berdasarkan skor yang didapat berdasarkan data dari Tabel 4.18 di atas, dimana nilai-nilai tersebut dibandingkan dengan kriteria skor standar, yang di dapat melalui perhitungan skor ideal (criterium) dan skor terkecil,

35 121 sehingga melalui skor standar tersebut dapat diketahui daerah kontinium yang menunjukkan wilayah ideal dari variabel Service Development, hal tersebut dapat diperoleh dengan rumus menurut Sugiono (2006:94) sebagai berikut: Mancari skor ideal Service Development: Skor ideal Skor tertinggi x jumlah butir item x jumlah responden Skor ideal 5 x 26 x 400 = Mencari skor terendah Service Development: Skor ideal Skor terendah x jumlah butir item x jumlah responden Skor ideal 1 x 26 x 400 = Mencari panjang interval kelas Strategi Positioning: Panjang interval kelas Skor ideal : banyaknya kelas interval Panjang interval kelas : 5 = Hasil dari rumus menurut Sugiyono (2006:94) ini digunakan dalam pembahasan hasil penelitian untuk mengetahui tanggapan terhadap Service Development melalui gambar Garis Kontinum Service Development. 4.3 Pelaksanaan dan Gambaran Variabel Tingkat Keputusan Mengunjungi Wahana Sport Leisure dan Games Adventure Keputusan wisatawan untuk memodifikasi, menunda atau menghindari suatu keputusan berkunjung untuk mengunjungi wahana objek wisata sangat dipengaruhi oleh resiko yang dirasakan. Menurut Kotler dan Amstrong (2009:240), bagi wisatawan sebenarnya kunjungan bukanlah hanya merupakan satu tindakan saja, melainkan terdiri dari beberapa tindakan yang meliputi keputusan tentang jenis produk, bentuk, merek, jumlah, penjual, dan waktu serta cara pembayarannya. Ada lima keputusan yang dilakukan wisatawan, yaitu

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan untuk mengetahui

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan untuk mengetahui BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan untuk mengetahui pengaruh Service Development Produk Wisata Sari Ater Hot Spring Resort terhadap Tingkat

Lebih terperinci

BAB II IDENTIFIKASI DATA

BAB II IDENTIFIKASI DATA BAB II IDENTIFIKASI DATA 2.1 Perancangan 2.1.1 Definisi Perancangan Perancangan memiliki banyak definisi, Tetapi intinya memiliki maksud yang sama, sejumlah definisi tentunya sangat berguna dalam menemukan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambar an Umum Objek Pe nelitian Profil Perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambar an Umum Objek Pe nelitian Profil Perusahaan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Pe nelitian 1.1.1 Profil Perusahaan Pada awalnya tempat wisata air panas alam Ciater yang sekarang lebih dikenal dengan sebutan Sari Ater Hot Spring Resort Hotel

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Pada awalnya tempat wisata air panas alam Ciater yang sekarang

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Pada awalnya tempat wisata air panas alam Ciater yang sekarang BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan Pada awalnya tempat wisata air panas alam Ciater yang sekarang lebih dikenal dengan sebutan Sari Ater Hot Spring Resort Hotel dan Rekreasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Sejarah dan Perkembangan Sari Ater Hotel & Resort Asal Mula Desa Ciater ( Legenda Rakyat )

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Sejarah dan Perkembangan Sari Ater Hotel & Resort Asal Mula Desa Ciater ( Legenda Rakyat ) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Sejarah dan Perkembangan Sari Ater Hotel & Resort. 1.1.1 Asal Mula Desa Ciater ( Legenda Rakyat ) Desa Ciater yang terletak di selatan Ibu Kota Kabupaten Subang pada mulanya adalah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tahun Bulan Tingkat Hunian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tahun Bulan Tingkat Hunian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia memiliki tempat-tempat menarik untuk pariwisata, salah satunya adalah kota Bandung. Bandung memiliki cukup banyak pilihan objek wisata, seperti wisata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang semula hanya dinikmati segelintir orang-orang yang relatif kaya pada awal

BAB I PENDAHULUAN. yang semula hanya dinikmati segelintir orang-orang yang relatif kaya pada awal 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pariwisata merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia terutama menyangkut kegiatan sosial dan ekonomi. Diawali dari kegiatan yang semula

Lebih terperinci

VI. KARAKTERISTIK PENGUNJUNG TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PANCAR. dari 67 orang laki-laki dan 33 orang perempuan. Pengunjung TWA Gunung

VI. KARAKTERISTIK PENGUNJUNG TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PANCAR. dari 67 orang laki-laki dan 33 orang perempuan. Pengunjung TWA Gunung VI. KARAKTERISTIK PENGUNJUNG TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PANCAR 6.1 Karakteristik Responden Penentuan karakteristik pengunjung TWA Gunung Pancar diperoleh berdasarkan hasil wawancara dan kuesioner dari 100

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat menarik wisatawan datang ke kota ini. Selain itu Kota Bogor

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat menarik wisatawan datang ke kota ini. Selain itu Kota Bogor 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kota Bogor memiliki potensi yang baik untuk menjadi kawasan wisata yang dapat menarik wisatawan datang ke kota ini. Selain itu Kota Bogor merupakan pintu gerbang Propinsi

Lebih terperinci

BAB IV PERUBAHAN SOSIAL-EKONOMI MASYARAKAT KAWASAN WISATA SARI ATER RESORT DESA CIATER DI KECAMATAN CIATER- SUBANG ( )

BAB IV PERUBAHAN SOSIAL-EKONOMI MASYARAKAT KAWASAN WISATA SARI ATER RESORT DESA CIATER DI KECAMATAN CIATER- SUBANG ( ) 45 BAB IV PERUBAHAN SOSIAL-EKONOMI MASYARAKAT KAWASAN WISATA SARI ATER RESORT DESA CIATER DI KECAMATAN CIATER- SUBANG (1994-2008) Bab ini menguraikan kajian permasalahan dibagi kedalam beberapa sub judul,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Fasilitas Terhadap Kepuasan Wisatawan Di Cikole Jayagiri Resort Bandung

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Fasilitas Terhadap Kepuasan Wisatawan Di Cikole Jayagiri Resort Bandung BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Pariwisata merupakan sektor industri yang sangat berkembang pesat di negara kita, selain itu pariwisata adalah salah satu sektor yang meningkatkan taraf perekonomian

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASISDATA

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASISDATA BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASISDATA 3.1 Tentang Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan Dra. Waty Tjakra & Associates (WTA) didirikan pada tanggal 7 Februari 2000 Dra. Waty Tjakra,Al.,BKP.,SH.,MH

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Berdirinya Hotel Grand Angkasa Internasional Medan Pada tahun 1930 dibawah pimpinan kolonial belanda Grand Angkasa International hotel bernama Hotel Astoria.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Andi Sulaiman, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Andi Sulaiman, 2014 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sumber daya manusia dalam kegiatan perusahaan memiliki peran yang penting, maka hendaknya perusahaan perlu mengelola sumber daya manusia sebaik mungkin, karena kunci

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan yang cepat. Saat ini sektor pariwisata banyak memberikan kontribusi

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan yang cepat. Saat ini sektor pariwisata banyak memberikan kontribusi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pariwisata merupakan salah satu industri yang memiliki pertumbuhan pembangunan yang cepat. Saat ini sektor pariwisata banyak memberikan kontribusi terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sektor pariwisata di beberapa negara dijadikan sektor andalan sebagai penghasil devisa terkuat diantara sektor lainnya, hal ini akhirnya terbukti bisa menghasilkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah Pentingnya peranan pariwisata dalam pembangunan ekonomi di berbagai negara sudah tidak diragukan lagi. Banyak negara sejak beberapa tahun terakhir menggarap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dibangun dari berbagai segmen industri, seperti: akomodasi, transportasi,

BAB I PENDAHULUAN. yang dibangun dari berbagai segmen industri, seperti: akomodasi, transportasi, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu sektor pembangunan yang mendatangkan devisa bagi negara adalah pariwisata. Di samping itu pariwisata juga merupakan industri yang besar yang dibangun dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yanti BR Tarigan, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yanti BR Tarigan, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan pariwisata di dunia sudah begitu pesat dengan melibatkan jutaan manusia, mulai dari kalangan masyarakat, industri pariwisata sampai kalangan pemerintah.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pariwisata merupakan salah satu tujuan favorit bagi wisatawan. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. pariwisata merupakan salah satu tujuan favorit bagi wisatawan. Untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Indonesia sebagai negara kepulauan yang memiliki kekayaan potensi pariwisata merupakan salah satu tujuan favorit bagi wisatawan. Untuk meningkatkan kunjungan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. 5.1 Kesimpulan Bab ini berisikan kesimpulan dari hasil yang telah dijelaskan pada bab-bab

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. 5.1 Kesimpulan Bab ini berisikan kesimpulan dari hasil yang telah dijelaskan pada bab-bab 106 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Bab ini berisikan kesimpulan dari hasil yang telah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya. Pedoman dalam memberikan kesimpulan, maka data-data yang dipergunakan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, diperoleh kesimpulan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, diperoleh kesimpulan 118 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Objek wisata Curug Orok yang terletak di Desa Cikandang Kecamatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Memberikan pelayanan yang berkualitas dengan mutu yang baik dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Memberikan pelayanan yang berkualitas dengan mutu yang baik dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Memberikan pelayanan yang berkualitas dengan mutu yang baik dapat memberikan nilai kepuasan lebih terhadap pelanggan. Pelanggan umumnya mengharapkan produk berupa

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, maka penulis dapat menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Berdasarkan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. keanekaragaman kondisi fisik yang tersebar di seluruh Kabupaten, Hal ini menjadikan

I. PENDAHULUAN. keanekaragaman kondisi fisik yang tersebar di seluruh Kabupaten, Hal ini menjadikan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Propinsi Lampung merupakan wilayah yang memiliki kekayaan alam yang melimpah dan keanekaragaman kondisi fisik yang tersebar di seluruh Kabupaten, Hal ini menjadikan Propinsi

Lebih terperinci

Persyaratan dan Kriteria Hotel Resort Bintang 4

Persyaratan dan Kriteria Hotel Resort Bintang 4 Lampiran 4.1 Persyaratan dan Kriteria Hotel Resort Bintang 4 Untuk membangun sebuah Hotel Resort khususnya Bintang 4 harus memperhatikan persyaratan dan kriteria bangunan sebagai berikut : 1. Lokasi dan

Lebih terperinci

VII DIMENSI KUALITAS PELAYANAN, KEPUASAN, DAN LOYALITAS RESPONDEN TAMAN REKREASI KAMPOENG WISATA CINANGNENG

VII DIMENSI KUALITAS PELAYANAN, KEPUASAN, DAN LOYALITAS RESPONDEN TAMAN REKREASI KAMPOENG WISATA CINANGNENG VII DIMENSI KUALITAS PELAYANAN, KEPUASAN, DAN LOYALITAS RESPONDEN TAMAN REKREASI KAMPOENG WISATA CINANGNENG Kepuasan dan loyalitas pengunjung dapat diketahui secara tidak langsung melalui penilaian mereka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nusantara ini memiliki potensi yang sangat besar di bidang pariwisata. Hal tersebut dapat dilihat dari indahnya berbagai macam pemandangan alam, kebudayaan dan sejarah

Lebih terperinci

2015 STRATEGI PENGEMBANGKAN FASILITAS DIJATILUHUR WATER WORLD(JWW) KAB.PURWAKARTA

2015 STRATEGI PENGEMBANGKAN FASILITAS DIJATILUHUR WATER WORLD(JWW) KAB.PURWAKARTA BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kabupaten Purwakarta merupakan salah satu kabupaten di Jawa Barat yang memiliki beragam daya tarik wisata baik wisata alam dan wisata budaya yang dapat menarik wisatawan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Usaha pariwisata ini menjadi sektor unggulan dalam pembangunan ekonomi di

BAB I PENDAHULUAN. Usaha pariwisata ini menjadi sektor unggulan dalam pembangunan ekonomi di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pariwisata dianggap sebagai salah satu sektor yang berkembang relative pesat pada saat ini, bahkan pariwisata telah menjadi industri terbesar di dunia. Usaha

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. untuk memotivasi berkembangnya pembangunan daerah. Pemerintah daerah harus berupaya

I. PENDAHULUAN. untuk memotivasi berkembangnya pembangunan daerah. Pemerintah daerah harus berupaya I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pariwisata merupakan bentuk industri pariwisata yang belakangan ini menjadi tujuan dari sebagian kecil masyarakat. Pengembangan industri pariwisata mempunyai peranan penting

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 92 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Bab ini berisikan kesimpulan dari hasil yang telah dijelaskan pada bab bab sebelumnya. Sebagai pedoman dalam memberikan kesimpulan maka data-data yang dipergunakan bersumber

Lebih terperinci

VI. KARAKTERISTIK RESPONDEN WISATA AGRO GUNUNG MAS PUNCAK BOGOR

VI. KARAKTERISTIK RESPONDEN WISATA AGRO GUNUNG MAS PUNCAK BOGOR VI. KARAKTERISTIK RESPONDEN WISATA AGRO GUNUNG MAS PUNCAK BOGOR 6.1 Karakteristik Pengunjung Karakteristik pengunjung dalam penelitian ini dilihat dari jenis kelamin, lokasi dan tempat tinggal, status

Lebih terperinci

VI KARAKTERISTIK RESPONDEN PENGUNJUNG TAMAN REKREASI KAMPOENG WISATA CINANGNENG

VI KARAKTERISTIK RESPONDEN PENGUNJUNG TAMAN REKREASI KAMPOENG WISATA CINANGNENG VI KARAKTERISTIK RESPONDEN PENGUNJUNG TAMAN REKREASI KAMPOENG WISATA CINANGNENG Pengunjung yang berwisata di TRKWC memiliki latar belakang sosial dan ekonomi yang berbeda-beda. Latar belakang atau karakteristik

Lebih terperinci

Dari pengertian diatas, maka hotel juga dapat definisi seperti di bawah ini :

Dari pengertian diatas, maka hotel juga dapat definisi seperti di bawah ini : A. Pengertian Hotel Kata Hotel berasal dari bahasa Perancisyaitu hostel artinya tempat penampungan buat pendatang atau bangunan penyedia pondokan dan makanan untuk umum. Oleh sebab itu, keberadaan hostel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bidang ekonomi yang semakin membuka peluang pengusaha untuk turut

BAB I PENDAHULUAN. bidang ekonomi yang semakin membuka peluang pengusaha untuk turut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pekembangan persaingan bisnis di Indonesia adalah salah satu fenomena yang sangat menarik untuk kita simak, terlebih dengan adanya globalisasi dalam bidang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ciwidey, daerah ini kaya akan pemandangan alam dan mempunyai udara yang

BAB I PENDAHULUAN. Ciwidey, daerah ini kaya akan pemandangan alam dan mempunyai udara yang BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Jawa Barat merupakan kawasan Propinsi terluas di Indonesia dan mempunyai banyak potensi wisata. Propinsi Jawa Barat memiliki potensi alam dan potensi budaya yang tersebar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan sektor pariwisata khususnya industri perhotelan di

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan sektor pariwisata khususnya industri perhotelan di 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan sektor pariwisata khususnya industri perhotelan di Indonesia menunjukkan perkembangan yang sangat pesat. Hal ini terbukti dengan semakin meningkatnya

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1.1 Sejarah Perusahaan Pitagiri Hotel adalah hotel berbintang dua yang berlokasi di Jl. Palmerah Barat No. 110 Jakarta Barat. Berada pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. nafkah di tempat yang dikunjungi, tetapi semata- mata untuk menkmati

BAB I PENDAHULUAN. nafkah di tempat yang dikunjungi, tetapi semata- mata untuk menkmati BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Yoeti (1993 :109) bahwa pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan untuk sementara waktu yang diselenggarakan dari suatu tempat ke tempat lain, dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. frekuensi berkunjung di Toko Mas Kerbau Weleri. Penyebaran. umum responden berdasarkan umur mereka:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. frekuensi berkunjung di Toko Mas Kerbau Weleri. Penyebaran. umum responden berdasarkan umur mereka: 33 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Responden Gambaran umum responden yang menjadi sampel penelitian ini meliputi: umur responden, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, dan frekuensi berkunjung

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KOMPONEN PARIWISATA PADA OBYEK-OBYEK WISATA DI BATURADEN SEBAGAI PENDUKUNG PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA BATURADEN TUGAS AKHIR

PENGEMBANGAN KOMPONEN PARIWISATA PADA OBYEK-OBYEK WISATA DI BATURADEN SEBAGAI PENDUKUNG PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA BATURADEN TUGAS AKHIR PENGEMBANGAN KOMPONEN PARIWISATA PADA OBYEK-OBYEK WISATA DI BATURADEN SEBAGAI PENDUKUNG PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA BATURADEN TUGAS AKHIR Oleh : BETHA PATRIA INKANTRIANI L2D 000 402 JURUSAN PERENCANAAN

Lebih terperinci

HOTEL RESORT DI DAGO GIRI, BANDUNG

HOTEL RESORT DI DAGO GIRI, BANDUNG I.1 LATAR BELAKANG PENDAHULUAN Dalam kurun lima tahun terakhir pertumbuhan perekonomian kota Bandung terus terdongkrak naik. Penyebab kondisi yang tengah dialami kota Bandung tidak hanya karena saat ini

Lebih terperinci

KUISIONER PENELITIAN PROGRAM STUDI KEHUTANAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

KUISIONER PENELITIAN PROGRAM STUDI KEHUTANAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Lampiran 1. Kuisioner Penelitian KUISIONER PENELITIAN PROGRAM STUDI KEHUTANAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Nomor Kode : Hari/Tanggal wawancara : Nama Responden : Jenis Kelamin : Tempat tinggal (Kabupaten/Kota)

Lebih terperinci

ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR LAMPIRAN... xiii

ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR LAMPIRAN... xiii ABSTRAK Industri jasa sekarang ini semakin banyak berkembang dengan berjalannya waktu. Hotel Permata bidakara merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang jasa. Untuk dapat bersaing dengan hotel

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Untuk menjadi bagian dalam pembangunan Kecamatan Kandis, maka

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Untuk menjadi bagian dalam pembangunan Kecamatan Kandis, maka BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1 Sejarah Singkat Hotel Mutiara Kandis Untuk menjadi bagian dalam pembangunan Kecamatan Kandis, maka didirikan Hotel Mutiara Kecamatan Kandis yang terletak dijalan lintas

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 6.1. Kesimpulan Desa Ledok Sambi merupakan salah satu desa wisata di Kabupaten Sleman, atraksi utama yang ada di desa ini adalah kegiatan outbound dengan konsep XP Learning

Lebih terperinci

HOTEL RESORT DI DAGO GIRI, BANDUNG

HOTEL RESORT DI DAGO GIRI, BANDUNG TINJAUAN UMUM PROYEK II.1 GAMBARAN UMUM PROYEK II.1.1 TINJAUAN PROYEK Judul Proyek : Hotel Resort di Dago Giri, Bandung, Indonesia Tema : Arsitektur Hijau Lokasi : Jl.Dago Giri, Bandung, Indonesia KDB

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perjalanan pariwisata sudah dikenal sejak zaman dahulu. Awal mula penjelajahan dilakukan oleh para pemerintah swasta, pejabat dan orang yang memiliki banyak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Total pengeluaran (ribuan orang) (ribuan orang) perjalanan (hari) (triliun Rp.)

BAB I PENDAHULUAN. Total pengeluaran (ribuan orang) (ribuan orang) perjalanan (hari) (triliun Rp.) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan pariwisata domestik saat ini dipengaruhi dengan oleh meningkatnya kebutuhan masyarakat untuk berwisata serta semakin meningkatnya para pelaku bisnis

Lebih terperinci

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 5.1. Lokasi dan Letak Geografis Taman Rekreasi Kampoeng Wisata Cinangneng terletak di Desa Cihideung Udik Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor. Lokasi ini berjarak 11 km dari Kota

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Berdirinya Hotel The Premiere Pekanbaru Pada tahun 2010 seorang pengusaha bernama Nicodemus Kasan Kurniawan mendirikan sebuah hotel berbintang empat di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jawa Barat merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki potensi wisata yang beragam. Hal ini didukung dengan letak geografisnya yang berdekatan

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Untuk menunjang kelancaran arus pariwisata tersebut disadari perlu adanya

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Untuk menunjang kelancaran arus pariwisata tersebut disadari perlu adanya BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat Perusahaan Dalam meningkatkan perekonomian Indonesia, pemerintah berusaha menggalakkan industri pariwisata sebagai salah satu sumber devisa negara. Untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. devisa bagi negara, terutama Pendapatan Anggaran Daerah (PAD) bagi daerah

BAB I PENDAHULUAN. devisa bagi negara, terutama Pendapatan Anggaran Daerah (PAD) bagi daerah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pariwisata merupakan salah satu sektor penting untuk meningkatkan devisa bagi negara, terutama Pendapatan Anggaran Daerah (PAD) bagi daerah yang memiliki industri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan suatu kegiatan yang telah menjadi kebutuhan. manusia seiring dengan perkembangan sosiokultur yang mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan suatu kegiatan yang telah menjadi kebutuhan. manusia seiring dengan perkembangan sosiokultur yang mengalami BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pariwisata merupakan suatu kegiatan yang telah menjadi kebutuhan manusia seiring dengan perkembangan sosiokultur yang mengalami perubahan. Kegiatan pariwisata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Logo Sari Ater

BAB I PENDAHULUAN Logo Sari Ater BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 PT. Sari Ater PT. Sari Ater adalah Badan Usaha Milik Swasta yang dipercayai mengelola objek wisata Ciater oleh Pemerintah Daerah Tingkat II Kabupaten

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan perekonomian khususnya untuk perekonomian Indonesia. Hal tersebut

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan perekonomian khususnya untuk perekonomian Indonesia. Hal tersebut BAB I PENDAHULUAN 1.1. Alasan Pemilihan Judul Industri pariwisata saat ini mempunyai peran yang besar dalam membantu meningkatkan perekonomian khususnya untuk perekonomian Indonesia. Hal tersebut terbukti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hotel Puri Artha dikenal sebagai Hotel yang menerapkan adat tradisional

BAB I PENDAHULUAN. Hotel Puri Artha dikenal sebagai Hotel yang menerapkan adat tradisional BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hotel Puri Artha dikenal sebagai Hotel yang menerapkan adat tradisional khas Yogyakarta yang kental akan budaya nya dan keramah tamahan, yang di kemas sedemekian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Hotel memegang peranan penting dalam industri pariwisata karena

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Hotel memegang peranan penting dalam industri pariwisata karena BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hotel memegang peranan penting dalam industri pariwisata karena menyediakan fasilitas dan pelayanan penginapan, makanan, dan minuman serta jasa-jasa lainnya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Latar Belakang Pengadaan Proyek

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Latar Belakang Pengadaan Proyek BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Latar Belakang Pengadaan Proyek Pariwisata merupakan kegiatan melakukan perjalanan dengan mendapatkan kenikmatan, mencari kepuasan, mengetahui sesuatu, memperbaiki

Lebih terperinci

BAB V ARAHAN PENGEMBANGAN WISATA KAMPUNG NELAYAN KELURAHAN PASAR BENGKULU

BAB V ARAHAN PENGEMBANGAN WISATA KAMPUNG NELAYAN KELURAHAN PASAR BENGKULU BAB V ARAHAN PENGEMBANGAN WISATA KAMPUNG NELAYAN KELURAHAN PASAR BENGKULU Berdasarkan analisis serta pembahasan sebelumnya, pada dasarnya kawasan studi ini sangat potensial untuk di kembangkan dan masih

Lebih terperinci

kewajiban masing-masing. Adapun struktur organisasi Bastian Rental Mobil Gambar 4.1 Struktur Organisasi Bastian Rental Mobil Bandung DIREKTUR

kewajiban masing-masing. Adapun struktur organisasi Bastian Rental Mobil Gambar 4.1 Struktur Organisasi Bastian Rental Mobil Bandung DIREKTUR 33 4.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan Bastian Rental Mobil, Bandung dalam menjalankan bisnisnya memilki organisasi yang terstruktur, agar karyawan melakukan tugas sesuai dengan kewajiban masing-masing.

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM KARAKTERISTIK RESPONDEN Gambaran Umum Pengunjung (Wisatawan) ada pengunjung yang berasal dari luar negeri (wisatawan mancanegara)

GAMBARAN UMUM KARAKTERISTIK RESPONDEN Gambaran Umum Pengunjung (Wisatawan) ada pengunjung yang berasal dari luar negeri (wisatawan mancanegara) GAMBARAN UMUM KARAKTERISTIK RESPONDEN 6.1. Gambaran Umum Pengunjung (Wisatawan) Pengunjung yang datang ke Hutan Wisata Punti Kayu Palembang, berasal dari daerah dalam dan luar Kota Palembang (wisatawan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bandung ibu kota Jawa Barat terkenal dengan banyaknya objek wisata yang dikunjungi oleh

BAB I PENDAHULUAN. Bandung ibu kota Jawa Barat terkenal dengan banyaknya objek wisata yang dikunjungi oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bandung ibu kota Jawa Barat terkenal dengan banyaknya objek wisata yang dikunjungi oleh wisatawan, baik domestik ataupun mancanegara. Bandung juga memiliki wisata kuliner

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari luas wilayah Propinsi DIY (www.jogjakota.go.id/index/extra.detail/22).

BAB I PENDAHULUAN. dari luas wilayah Propinsi DIY (www.jogjakota.go.id/index/extra.detail/22). BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Jogja adalah sebutan pendek dari sebuah kata yang bernama lengkap Yogyakarta. Dalam bahasa Jawa disebut Ngayoja, yang berasal dari kata Ayodia. Kota Yogyakarta

Lebih terperinci

Pendidikan Nasional merupakan sarana yang efektif untuk memajukan. bangsa, sebagaimana tercantum pada Undang-Undang No 20 Tahun 2003 Tentang

Pendidikan Nasional merupakan sarana yang efektif untuk memajukan. bangsa, sebagaimana tercantum pada Undang-Undang No 20 Tahun 2003 Tentang 1 A Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pendidikan Nasional merupakan sarana yang efektif untuk memajukan bangsa, sebagaimana tercantum pada Undang-Undang No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. karena Indonesia merupakan Negara kepulauan yang memiliki sumber daya alam

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. karena Indonesia merupakan Negara kepulauan yang memiliki sumber daya alam BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Pariwisata kini menjadi salah satu sektor yang diandalkan oleh pemerintah untuk dikembangkan sebagai upaya meningkatkan devisa negara dan mencari terobosan di sektor

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia pada saat ini sedang menggencarkan industri pariwisata sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia pada saat ini sedang menggencarkan industri pariwisata sebagai BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia pada saat ini sedang menggencarkan industri pariwisata sebagai salah satu sektor terbesar penghasil devisa negara pengganti minyak bumi dan gas. Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. standar hidup serta menstimulasi sektor-sektor produktif lainnya. Selanjutnya,

BAB I PENDAHULUAN. standar hidup serta menstimulasi sektor-sektor produktif lainnya. Selanjutnya, 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Pariwisata adalah salah satu jenis industri yang mampu mempercepat pertumbuhan ekonomi dan penyediaan lapangan kerja, peningkatan penghasilan, standar hidup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi sekarang ini masyarakat disibukkan dengan pekerjaan

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi sekarang ini masyarakat disibukkan dengan pekerjaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi sekarang ini masyarakat disibukkan dengan pekerjaan yang menjadi rutinitas mereka sehingga masyarakat membutuhkan waktu untuk merefresh

Lebih terperinci

LATAR BELAKANG MASALAH

LATAR BELAKANG MASALAH 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Yogyakarta merupakan salah satu daerah tujuan wisata dunia yang banyak digemari oleh para wisatawan baik lokal maupun mancanegara setelah Bali di Indonesia,

Lebih terperinci

2015 ANALISIS KUALITAS PELAYANAN DI BANDUNG INDAH WATERPARK DALAM RANGKA MENINGKATKAN KEPUASAN PENGUNJUNG

2015 ANALISIS KUALITAS PELAYANAN DI BANDUNG INDAH WATERPARK DALAM RANGKA MENINGKATKAN KEPUASAN PENGUNJUNG 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sektor pariwisata di beberapa Negara dijadikan sektor andalan sebagai penghasil devisa terkuat diantara sektor lainnya. Ini terbukti bisa menghasilkan ke

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata merupakan salah satu sumber penghasilan suatu daerah. Dengan pengelolaan yang baik, suatu obyek wisata dapat menjadi sumber pendapatan yang besar.menurut

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB 2 DATA DAN ANALISA BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Data Umum gambar 2.1 Sejarah berdirinya Metro Hotel Semarang Metro Hotel International Semarang yang biasa dikenal masyarakat sebagai hotel Metro, merupakan suatu badan usaha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam ataupun luar negeri datang untuk menikmati objek-objek wisata tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. dalam ataupun luar negeri datang untuk menikmati objek-objek wisata tersebut. BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Indonesia merupakan sebuah negara yang memiliki beragam objek wisata, seperti pulau-pulau dengan pemandangan pantai yang indah, pegunungan, dan keindahan baharinya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dijadikan sebagai model untuk mengembangkan industri pariwisata yang merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. dijadikan sebagai model untuk mengembangkan industri pariwisata yang merupakan salah satu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Negara Indonesia mempunyai alam dan budaya yang unik dan beraneka ragam yang dapat dijadikan sebagai model untuk mengembangkan industri pariwisata yang merupakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA PERANCANGAN

BAB IV ANALISA PERANCANGAN BAB IV 4.1 Analisa Non Fisik Adalah kegiatan yang mewadahi pelaku pengguna dengan tujuan dan kegiatannya sehingga menghasilkan besaran ruang yang dibutuhkan untuk mewadahi kegiatannya. 4.1.1 Analisa Pelaku

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengunjungi daerah-daerah wisata tersebut. dan berpengaruh terhadap perkembangan pariwisata.

BAB I PENDAHULUAN. mengunjungi daerah-daerah wisata tersebut. dan berpengaruh terhadap perkembangan pariwisata. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pariwisata merupakan salah satu sektor yang memberikan kontribusi sangat besar bagi Indonesia yang kini banyak dikembangkan di berbagai daerah. Kepariwisataan di Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan. Sektor ini akan menciptakan banyak peluang kerja terkait

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan. Sektor ini akan menciptakan banyak peluang kerja terkait BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sektor pariwisata merupakan sektor yang potensial untuk dikembangkan. Sektor ini akan menciptakan banyak peluang kerja terkait pada kegiatan pariwisata seperti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menarik untuk kita teliti, terlebih di era globalisasi terutama dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN. menarik untuk kita teliti, terlebih di era globalisasi terutama dalam bidang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan bisnis di Indonesia merupakan fenomena yang sangat menarik untuk kita teliti, terlebih di era globalisasi terutama dalam bidang ekonomi yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hotels Internationale yang memiliki waralaba Hotel terbesar di dunia. Quality

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hotels Internationale yang memiliki waralaba Hotel terbesar di dunia. Quality BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Hotel Quality adalah Hotel yang mempunyai brand mewah dari choice Hotels Internationale yang memiliki waralaba Hotel terbesar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia memiliki sumber daya alam yang potensial untuk dikembangkan guna mendukung industri pariwisata. Daya tarik alam dan budaya yang beragam telah menarik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya Pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya Pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada dasarnya Pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata, termasuk pengusahaan objek dan daya tarik wisata serta usaha-usaha yang terkait di bidang

Lebih terperinci

potensi kepariwisataan yang bisa dikembangkan dan ditingkatkan, mulai dari

potensi kepariwisataan yang bisa dikembangkan dan ditingkatkan, mulai dari 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar belakang Bali menjadi salah satu Daerah Tujuan Wisata utama di Indonesia, banyak potensi kepariwisataan yang bisa dikembangkan dan ditingkatkan, mulai dari keindahan alam,

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Rumah Makan Waroeng Steak & Shake

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Rumah Makan Waroeng Steak & Shake 31 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Rumah Makan Waroeng Steak & Shake 4.1.1 Sejarah Rumah Makan Waroeng Steak and Shake Rumah Makan Waroeng Steak & Shake didirikan oleh pasangan suami-istri

Lebih terperinci

BAB II PROFIL INSTANSI

BAB II PROFIL INSTANSI BAB II PROFIL INSTANSI 2.1 Sejarah Instansi Gelanggang Olahraga Bumi Siliwangi Universitas Pendidikan Indonesia, didirikan bersamaan dengan didirikannya Univesitas Pendidikan Indonesia tanggal 20 Oktober

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mampu menghasilkan devisa negara dengan mendatangkan wisatawan domestik

BAB I PENDAHULUAN. mampu menghasilkan devisa negara dengan mendatangkan wisatawan domestik 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata adalah salah satu industri yang berkembang sangat pesat dan mampu menghasilkan devisa negara dengan mendatangkan wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara.

Lebih terperinci

Tabel Analisa Kebutuhan Ruang Berdasarkan Kegiatan dari Pengguna: Pengguna Kegiatan Ruang Sifat Ruang

Tabel Analisa Kebutuhan Ruang Berdasarkan Kegiatan dari Pengguna: Pengguna Kegiatan Ruang Sifat Ruang Tabel Analisa Berdasarkan Kegiatan dari Pengguna: Pengguna Kegiatan Sifat Tamu, Check in/check out Recepsionist Publik Administrasi Pusat Informasi Front Office Publik Operator Penitipan Barang Menunggu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bidang ekonomi yang semakin membuka peluang pengusaha asing untuk turut

BAB I PENDAHULUAN. bidang ekonomi yang semakin membuka peluang pengusaha asing untuk turut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pekembangan persaingan bisnis di Indonesia adalah salah satu fenomena yang sangat menarik untuk kita simak, terlebih dengan adanya globalisasi dalam bidang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kecamatan Kuta adalah sebuah Kecamatan yang berada di Kabupaten

BAB I PENDAHULUAN. Kecamatan Kuta adalah sebuah Kecamatan yang berada di Kabupaten BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kecamatan Kuta adalah sebuah Kecamatan yang berada di Kabupaten Badung, Provinsi Bali yang memiliki luas 17,52 km 2. Wilayah ini memiliki salah satu daerah tujuan wisata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sekarang ini tidak dapat dipungkiri lagi jika dunia pariwisata Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Sekarang ini tidak dapat dipungkiri lagi jika dunia pariwisata Indonesia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sekarang ini tidak dapat dipungkiri lagi jika dunia pariwisata Indonesia sudah menjadi komoditas yang penting bagi sumber devisa negara karena sudah semakin banyaknya

Lebih terperinci

BAB 3 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 3 SIMPULAN DAN SARAN BAB 3 SIMPULAN DAN SARAN 3.1.Simpulan Kesimpulan yang dapat diperoleh dari Praktik Kerja Lapangan adalah sebagai berikut : 1. Manager HRD (Human Resource Development) di Jambuluwuk Batu Village Resort

Lebih terperinci

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 SERVICE PERFORMANCE PADA HOTEL GRAND MAHKOTA PONTIANAK

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 SERVICE PERFORMANCE PADA HOTEL GRAND MAHKOTA PONTIANAK SERVICE PERFORMANCE PADA HOTEL GRAND MAHKOTA PONTIANAK ABSTRAK Jimmy Email: jimmymannuel@gmail.com Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Service

Lebih terperinci

Karya Titan Group Hotel & Adventure memperkenalkan fasilitas area outbond dan adventure serta keberadaan hotel / resort kami yang terdiri dari BUKIT

Karya Titan Group Hotel & Adventure memperkenalkan fasilitas area outbond dan adventure serta keberadaan hotel / resort kami yang terdiri dari BUKIT SELAMAT DATANG ADVENTURE OUTBOUND MENIKMATI SUASANA DALAM KEGIATAN BERSAMA REKAN-REKAN PASTIKAN KEGIATAN OUTBOUND DENGAN KESAN YANG MENDALAM. KAMI AKAN MEMBERIKAN PENGALAMAN YANG BERKESAN DALAM KEGIATAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. juga berlangsung pesat. Hal ini ditunjukan dengan meningkatnya persentase

BAB I PENDAHULUAN. juga berlangsung pesat. Hal ini ditunjukan dengan meningkatnya persentase 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya zaman dan pereknomian dunia, di Indonesia seperti kebanyakan negara-negara berkembang lainnya, perkembangan sektor jasa juga berlangsung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. itu banyak investor yang merasa perlu untuk berinvestasi di industri tersebut,

BAB I PENDAHULUAN. itu banyak investor yang merasa perlu untuk berinvestasi di industri tersebut, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan industri kepariwisataan bergerak begitu cepat, oleh karena itu banyak investor yang merasa perlu untuk berinvestasi di industri tersebut, salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu kegiatan ekonomi yang sangat penting dimasa yang

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu kegiatan ekonomi yang sangat penting dimasa yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pariwisata merupakan salah satu kegiatan ekonomi yang sangat penting dimasa yang akan datang, sehingga diramalkan akan terus tumbuh dan berkembang menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hanya menggunakan fasilitas tertentu yang dimiliki hotel itu. Hotel bukan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. hanya menggunakan fasilitas tertentu yang dimiliki hotel itu. Hotel bukan merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hotel adalah suatu bentuk bangunan, lambang, perusahaan atau badan usaha akomodasi yang menyediakan pelayanan jasa penginapan, penyedia makanan dan minuman serta fasilitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan tempat wisata di Lampung merupakan daya tarik tersendiri bagi

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan tempat wisata di Lampung merupakan daya tarik tersendiri bagi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberadaan tempat wisata di Lampung merupakan daya tarik tersendiri bagi masyarakat Lampung sebagai wisatawan khususnya yang menginginkan tempat wisata dengan berbagai

Lebih terperinci