BAB II PROFIL INSTANSI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II PROFIL INSTANSI"

Transkripsi

1 BAB II PROFIL INSTANSI 2.1 Sejarah Instansi Gelanggang Olahraga Bumi Siliwangi Universitas Pendidikan Indonesia, didirikan bersamaan dengan didirikannya Univesitas Pendidikan Indonesia tanggal 20 Oktober 1954 di Bandung, diresmikan oleh Menteri pendidikan pengajaran mr. muhammad yamin terletak di dalam kampus Universitas Pendidikan Indonesia terletak di daerah Bandung Utara. Suasana sejuk, nyaman dan aman, sangat cocok untuk berolahraga atau berwisata bersama keluarga. Gelanggang olahraga ini dikelola secara profesional dengan tujuan untuk memberikan kepuasan bagi para pelanggan/pengguna. Inilah satu-satunya sarana olahraga terpadu paling lengkap di Jawa Barat yang berada dalam satu kawasan. Gelanggang Olahraga Bumi Siliwangi Universitas Pendidikan Indonesia ini mempunyai beberapa sarana olahraga yaitu: A. Kolam Renang Terdiri atas beberapa kolam, yaitu kolam renang prestasi standard internasional, kolam dangkal dengan water boom (rencana), kolam untuk loncat indah, dan kolam air panas. Tersedia pula tempat bilas, tempat ganti pakaian putera/puteri, kantin, dan tribun untuk duduk-duduk rileks atau untuk menonton perlombaan. Bagi siswa sekolah yang ingin berenang secara kelompok disediakan jemputan bis dengan syarat lebih

2 dari 40 orang. Tersedia pula kelas privat dengan tenaga pengajar profesional dan tenaga medis. B. Lintasan Jalan/Lari dan Stadion Sepak Bola Lintasan lari sangat cocok digunakan untuk memelihara kebugaran dengan melakukan olahraga jalan atau jogging. Keliling lintasan sepanjang 400 meter menggunakan tandatanda ukuran setiap 10 meter pada tembok di samping jalur lari. Tersedia pula tabel kebugaran yang yang dipampang di samping lapangan untuk masing-masing kelompok usia. Bagi para pengguna dapat langsung mengetahui tingkat kebugarannya setelah melakukan lari atau jalan. Lapang sepak bola dengan kualitas standar internasional, dapat digunakan oleh klub tetap atau insidental pagi, siang atau sore. Tersedia ruang ganti pakaian untuk dua tim, kamar kecil, tempat mandi, tribun, parkir yang cukup luas, serta ruang kantor manajer stadion. C. Lapang Softball Terletak di samping gedung gymnasium dengan standar internasional. Lapangan ini dilengkapi dengan kamar kecil, kamar ganti pakaian, ruang tunggu, dan tribun untuk penonton dengan jumlah terbatas. D. Gedung Gymnasium Gedung ini luasnya kira-kira 2 kali lapang basket, dapat digunakan untuk bola basket, bola voli, futsal, seminar atau konferensi dengan jumlah peserta orang. Juga tersedia ruangan-ruangan sebesar ruangan kelas untuk kuliah,

3 pelatihan, penataran, diklat dan sejenisnya. Tersedia ruang ganti pakaian putera dan puteri, kamar kecil, kantin, dan tribun untuk penonton. E. Lapang Bulutangkis Lapang bulutangkis yang ada sementara baru tersedia 3 lapangan, terletak di samping gedung PKM (Pusat Kegiatan Mahasiswa). Gedung ini selain dapat digunakan untuk bulutangkis, dapat pula digunakan untuk bola basket. Gedung ini dilengkapi kamar kecil, kamar ganti pakaian, kamar bilas, dan kantor. F. Lapang Tenis, Terdapat dua lokasi dengan 6 lapang, yaitu di samping stadion sepak bola terdapat 4 buah lapang, di samping LPPM 2 buah lapang. Dapat digunakan dari sesi pagi, siang, dan sore hari. Kedua lokasi lapangan dilengkapi dengan kamar kecil, kamar ganti pakaian, ruang tunggu, tribun untuk lokasi yang 4 lapang, dan ruang kantor. G. Sport Hall (dalam penyelesaian) Gedung ini sedang dalam penyelasaian, luasnya kira-kira sama dengan 4 lapang bulutangkis, dengan lantai kayu, merupakan gedung serba guna. Menurut rencana gedung ini akan dilengkapi dengan WC, tempat ganti pakaian, tempat tunggu, kantin, dan tribun untuk penonton. Di depan sporthall dibuat golf driving range.

4 2.2 Visi Dan Misi Visi Instansi Gelanggang Olahraga Bumi Siliwangi tampil menjadi satusatunya lembaga sarana olahraga yang nyaman bagi semua pemakai sarana olahraga, dengan segenap potensi dan sumber daya yang dimiliki Misi Instansi Misi instansi adalah memberikan pelayanan yang maksimal untuk semua pemakai sarana-prasarana gelanggang olahraga bumi siliwangi. 2.3 Moto/Slogan Instansi Kebersamaan adalah kunci keberhasilan. 2.4 Struktur Organisasi Instansi Struktur organisasi gelanggang olahraga bumi siliwangi universitas pendidikan Indonesia adalah sebagai berikut: A. Manajer Utama B. Kepala Divisi Keuangan terdiri dari: 1. Manajer Keuangan 2. Administrasi Keuangan C. Divisi Stadion Sepak Bola dan Atletik terdiri dari: 1. Manajer Stadion Sepak Bola dan Atletik

5 2. Supervisor Stadion Sepak Bola dan Atletik 3. Adm Stadion Sepak Bola dan Atletik 4. Pengurus Stadion Sepak Bola dan Atletik D. Divisi Lapangan Tenis dan Driving Range terdiri dari: 1. Manajer Lapangan Tenis dan Driving Range. 2. Supervisor Lapangan Tenis dan Driving Range. 3. Adm Lapangan Tenis dan Driving Range. 4. Pengurus Lapangan Tenis dan Driving Range. E. Divisi Gedung Gymnasium dan Soft Ball dan Outdoor Education terdiri dari: 1. Manajer Gedung Gymnasium dan Soft Ball dan Outdoor Education. 2. Supervisor Gedung Gymnasium dan Soft Ball dan Outdoor Education. 3. Adm Gedung Gymnasium dan Soft Ball dan Outdoor Education. 4. Pengurus Gedung Gymnasium dan Soft Ball dan Outdoor Education. F. Divisi Kolam Renang terdiri dari: 1. Manajer Kolam Renang. 2. Supervisor Kolam Renang. 3. Adm Kolam Renang. 4. Pengurus Kolam Renang.

6 2.5 Deskripsi Jabatan Berdasarkan struktur organisasi gelanggang olahraga bumi siliwangi universitas pendidikan indoneisa di atas, maka dapat diuraikan mengenai tugas dari masing-masing bagian, yaitu sebagai berikut: A. Manajer utama Mengawasi kegiatan operasional perusahaan dan mengawasi kinerja dari bawahannya. Menentukan keputusan dalam pengendalian perusahaan. B. Kepala Divisi Keuangan Kepala divisi keuangan ini terdiri dari dua bagian yaitu: 1. Manajer Keuangan Membantu Manajer Utama dalam membuat keputusan dan kebijakan-kebijakan rapat rutin bulanan, evaluasi dan laporan, dan lain-lain. 2. Administrasi Keuangan Mengurus administrasi yang ada di bagian keuangan dan sistem ini mengatur penggajian untuk karyawan dan

7 mengelola uang perusahaan baik yang ada di kas maupun yang ada di bank. C. Divisi Stadion Sepak Bola dan Atletik Divisi ini terdiri dari empat bagian yaitu: 1. Manajer Stadion Sepak Bola dan Atletik Mengawasi kegiatan operasional di bagian stadion sepak bola dan bagian atletik dan memeriksa laporan atau pekerjaan supervisor stadion sepak bola dan atletik dan staf administrasi stadion sepak bola dan atletik 2. Supervisor Stadion Sepak Bola dan Atletik Memeriksa laporan keuangan harian, bulanan, untuk diserahkan kepada Manajer Sepak Bola dan Atletik, untuk mendapatkan persetujuan dan diserahkan keapada Administrasi Keuangan. 3. Adm Stadion Sepak Bola dan Atletik Membuat laporan untuk di laporkan ke bagian suvervisor stadion sepak bola dan atletik. 4. Pengurus Stadion Sepak Bola dan Atletik Memelihara dan menjaga yang berkaitan dengan divisi stadion sepak bola dan atletik. D. Divisi Lapangan Tenis dan Driving Range Divisi ini terdiri dari empat bagian yaitu: 1. Manajer Lapangan Tenis dan Driving Range Mengawasi kegiatan operasional di bagian lapangan tenis dan driving range dan memeriksa laporan atau pekerjaan

8 supervisor lapangan tenis dan driving range dan staf administrasi lapangan tenis dan driving range 2. Supervisor Lapangan Tenis dan Driving Range Memeriksa laporan keuangan harian, bulanan, untuk diserahkan kepada Manager lapangan tenis dan driving range, utnuk mendapatkan persetujuan dan diserahkan keapada Administrasi Keuangan. 3. Adm Lapangan Tenis dan Driving Range Membuat laporan untuk di laporkan ke bagian suvervisor lapangan tenis dan driving range. 4. Pengurus Lapangan Tenis dan Driving Range Memelihara dan menjaga yang berkaitan dengan divisi lapangan tenis dan driving range. E. Divisi Gedung Gymnasium dan Soft Ball dan Outdoor Education Divisi ini terdiri dari empat bagian yaitu: 1. Manajer Gedung Gymnasium dan Soft Ball dan Outdoor Education Mengawasi kegiatan operasional di bagian Gedung Gymnasium dan Soft Ball dan Outdoor Education dan memeriksa laporan atau pekerjaan supervisor Gedung Gymnasium dan Soft Ball dan Outdoor Education, dan staf administrasi Gedung Gymnasium dan Soft Ball dan Outdoor Education.

9 2. Supervisor Gedung Gymnasium dan Soft Ball dan Outdoor Education Memeriksa laporan keuangan harian, bulanan, untuk diserahkan kepada manager gedung gymnasium dan soft ball dan outdoor education, untuk mendapatkan persetujuan dan diserahkan keapada Administrasi Keuangan. 3. Adm gedung gymnasium dan soft ball dan outdoor Education Membuat laporan untuk di laporkan ke bagian suvervisor gedung gymnasium dan soft ball dan outdoor Education. 4. Pengurus Gedung Gymnasium dan Soft Ball dan Outdoor Education 5. Memelihara dan menjaga yang berkaitan dengan divisi gedung gymnasium dan soft ball dan outdoor Education. F. Divisi Kolam Renang Divisi ini terdiri dari empat bagian yaitu: 1. Manajer Kolam Renang Mengawasi kegiatan operasional di bagian kolam renang dan memeriksa laporan atau pekerjaan supervisor kolam renang dan staf administrasi kolam renang. 2. Supervisor Kolam Renang Memeriksa laporan keuangan harian, bulanan, untuk diserahkan kepada manager kolam renang, untuk

10 mendapatkan persetujuan dan diserahkan kepada Administrasi Keuangan. 3. Adm Kolam Renang Membuat laporan untuk dilaporkan ke bagian suvervisor kolam renang. 4. Pengurus Kolam Renang Memelihara dan menjaga yang berkaitan dengan divisi kolam renang. 2.6 Aspek Kegiatan Instansi Pengelola Gelanggang Olahraga Bumi Siliwangi Universitas Pendidikan menyediakan: Professional Event Organizer, untuk berbagai kegiatan keolahragaan, seperti pertandingan atau perlombaan, penataran, pelatihan, seminar, konferensi, privat atau kursus, dan outbond khususnya untuk melayani instansi pemerintah, badan usaha milik daerah/negara dan swasta. Fasilitas yang disediakan terpadu dan tidak dimiliki pihak lain, antara sarana olahraga yang lengkap, akomodasi hotel dengan management system yang berada dalam satu lokasi dalam kampus Universitas Pendidikan Indonesia.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) 29 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Universitas Pendidikan Indonesia didirikan pada tanggal 20 Oktober 1954 di Bandung, diresmikan oleh Menteri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia pada umumnya. Oleh sebab itu olahraga pariwisata saat ini mendapat

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia pada umumnya. Oleh sebab itu olahraga pariwisata saat ini mendapat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pariwisata dan olahraga merupakan dua disiplin ilmu yang dapat dipadukan sehingga memiliki kekuatan dan efek ganda bagi pertumbuhan ekonomi di Indonesia pada

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Olahraga merupakan suatu kegiatan jasmani yang dilakukan dengan maksud untuk memelihara kesehatan dan memperkuat otot-otot tubuh. Kegiatan ini dalam perkembangannya

Lebih terperinci

- 1 - DAFTAR TARIF RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA - - Rp ,- per orang Rp ,- per orang

- 1 - DAFTAR TARIF RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA - - Rp ,- per orang Rp ,- per orang - 1 - LAMPIRAN III PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI JASA USAHA DAFTAR TARIF RETRIBUSI TEMPAT REKREASI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengolah jasmani. Selaras dengan hal itu Santosa Giriwijoyo (2007) yang

BAB I PENDAHULUAN. mengolah jasmani. Selaras dengan hal itu Santosa Giriwijoyo (2007) yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga pada dasarnya merupakan kebutuhan setiap manusia dan telah menjadi bagian penting dalam kehidupan kita. Olahraga merupakan aktivitas yang sangat penting

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PROYEK

BAB II DESKRIPSI PROYEK BAB II DESKRIPSI PROYEK 2.1 Umum Proyek ini merupakan proyek fiktif yang diirencanakan pada lahan kosong yang berada di Jalan Soekarno-hatta dan diperuntukan untuk pertandingan renang internasional dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN I.1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Adapun dalam pembuatan laporan tugas akhir ini terdapat dua hal yang melatar belakanginya, yaitu : I.1.1 Latar Belakang Proyek I.1.2 Latar Belakang Topik dan Tema I.1.1

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Kelayakan Proyek Ketersediaan Fasilitas Olahraga Di Atambua

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Kelayakan Proyek Ketersediaan Fasilitas Olahraga Di Atambua BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan 1.1.1 Kelayakan Proyek Atambua merupakan Ibukota Kabupaten Belu yang termasuk dalam wilayah Propinsi Nusa Tenggara Timur. Berdasarkan rencana induk pengembangan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan kita sehari-hari, walaupun kini berbagai krisis melanda bangsa kita.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan kita sehari-hari, walaupun kini berbagai krisis melanda bangsa kita. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki tingkat pertumbuhan sosial, ekonomi, dan budaya yang cukup tinggi, hal ini bisa dilihat buktinya dalam kehidupan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA TEGAL

PERATURAN DAERAH KOTA TEGAL PERATURAN DAERAH KOTA TEGAL NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA TEGAL NOMOR 8 TAHUN 2000 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN TEMPAT OLAH RAGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek Sejak tahun 2005 Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) memiliki status Perguruan Tinggi Badan Hukum Milik Negara (PTBHMN) yang diberikan wewenang untuk mengelola

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON

LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON 2 NOMOR 7 TAHUN 2007 SERI E PERATURAN DAERAH CIREBON NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG PENGELOLAAN DAN RETRIBUSI SARANA OLAH RAGA WALIKOTA CIREBON, Menimbang : a. bahwa dalam Peraturan

Lebih terperinci

Renovasi 15 Venue Olahraga di GBK Sudah 87,27%

Renovasi 15 Venue Olahraga di GBK Sudah 87,27% Rilis PUPR #1 21 November 2017 SP.BIRKOM/XI/2017/572 Renovasi 15 Venue Olahraga di GBK Sudah 87,27% Jakarta Jelang Asian Games XVIII yang akan dimulai 18 Agustus 2018, seluruh konstruksi infrastruktur

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GELANGGANG RENANG

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GELANGGANG RENANG BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GELANGGANG RENANG 6.1. Program Dasar Perencanaan 6.1.1. Program Dari analisa yang dilakukan dalam Bab V, berikut adalah perhitungan perkiraan kebutuhan besaran

Lebih terperinci

DIMENSI 1 KEBIJAKAN AKADEMIK

DIMENSI 1 KEBIJAKAN AKADEMIK 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 16,29 DIMENSI 1 KEBIJAKAN AKADEMIK 59,52 9,11 0,79 SP 17,75 9,95 11,53 16,29 P 44,7 50,51 51,08 54,38 61,04 59,52 KP 38,9 41,16 25,97 21,00 24,07 9,11 TP 16,2 8,33 5,19 1,77 3,36 0,79

Lebih terperinci

FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA (UNIVERSITAS NEGERI)

FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA (UNIVERSITAS NEGERI) FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA (UNIVERSITAS NEGERI) Motto: Disiplin Belajar dan Berlatih Sekarang, Sukses di Masa Depan Alamat: Jln, Udayana No. 11C Kampus Tengah Singaraja

Lebih terperinci

REDESAIN KOMPLEKS GELANGGANG OLAH RAGA SATRIA DI PURWOKERTO Dengan Penekanan Desain Arsitektur High-Tech

REDESAIN KOMPLEKS GELANGGANG OLAH RAGA SATRIA DI PURWOKERTO Dengan Penekanan Desain Arsitektur High-Tech LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR REDESAIN KOMPLEKS GELANGGANG OLAH RAGA SATRIA DI PURWOKERTO Dengan Penekanan Desain Arsitektur High-Tech Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Kegiatan olahraga perlu ditanamkan dan dikembangkan kepada seluruh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Kegiatan olahraga perlu ditanamkan dan dikembangkan kepada seluruh 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan olahraga perlu ditanamkan dan dikembangkan kepada seluruh lapisan masyarakat di seluruh pelosok tanah air, dalam usaha memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI BPSDM HUKUM DAN HAM

BAB II DESKRIPSI BPSDM HUKUM DAN HAM 1 BAB II DESKRIPSI BPSDM HUKUM DAN HAM 2.1 Sejarah Singkat BPSDM Hukum dan HAM Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Hukum dan HAM merupakan organisasi baru sebagai hasil pengembangan dari Pusat Pendidikan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 4 TAHUN 2011 SERI C.2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 4 TAHUN 2011 SERI C.2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 4 TAHUN 2011 SERI C.2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kemajuan dan kejayaan suatu bangsa tidak terlepas dari peranan generasi

BAB 1 PENDAHULUAN. Kemajuan dan kejayaan suatu bangsa tidak terlepas dari peranan generasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Perkembangan Olahraga Di Magetan Kemajuan dan kejayaan suatu bangsa tidak terlepas dari peranan generasi penerus yang dikemudian hari akan membawa nama harum bangsa pada tingkat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada umumnya keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan sangat ditentukan oleh keberhasilan para sumber daya manusia dalam melaksanakan

Lebih terperinci

REDESAIN STADION DAN SPORT HALL JATIDIRI SEMARANG

REDESAIN STADION DAN SPORT HALL JATIDIRI SEMARANG LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (LP3A) REDESAIN STADION DAN SPORT HALL JATIDIRI SEMARANG DENGAN PENEKANAN DESAIN HI-TECH ARCHITECTURE Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan dunia olahraga pada saat ini mengalami kemajuan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan dunia olahraga pada saat ini mengalami kemajuan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan dunia olahraga pada saat ini mengalami kemajuan yang cukup pesat, banyak masyarakat yang mulai membiasakan diri dengan berolahraga di pagi hari sebelum

Lebih terperinci

STRUKTUR DAN BESARNYA TARIF RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH. Besar Tarif (Rp)

STRUKTUR DAN BESARNYA TARIF RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH. Besar Tarif (Rp) LAMPIRAN I PERATURAN DAERAH KABUPATEN MALANG NOMOR : 11 TAHUN 2010 TANGGAL : 31 Desember 2010 STRUKTUR DAN BESARNYA TARIF RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH a. Pemakaian Tanah: No. Jenis Besar Tarif Keterangan

Lebih terperinci

Renovasi 15 Venue Olahraga GBK Ditargetkan Selesai Desember 2017

Renovasi 15 Venue Olahraga GBK Ditargetkan Selesai Desember 2017 Rilis PUPR #2 3 Oktober 2017 SP.BIRKOM/X/2017/486 Renovasi 15 Venue Olahraga GBK Ditargetkan Selesai Desember 2017 Jakarta - Wakil Presiden Republik Indonesia, Jusuf Kalla (JK), yang juga Ketua Dewan Pengawas

Lebih terperinci

Struktur kurikulum berdasarkan urutan mata kuliah (MK) semester demi semester :

Struktur kurikulum berdasarkan urutan mata kuliah (MK) semester demi semester : Struktur kurikulum berdasarkan urutan mata kuliah (MK) semester demi semester : sks MK dalam Kelengkapan**** Bobot Kurikulum Bobot Unit/ Jur/ Fak sks Institusional Tugas*** Penyelenggara Inti** Deskripsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. moral manusia. Olahraga bukan hanya sekedar hobi, tapi olahraga sudah

BAB I PENDAHULUAN. moral manusia. Olahraga bukan hanya sekedar hobi, tapi olahraga sudah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Olahraga merupakan kegiatan yang dapat memberikan kesehatan dan kesenangan pada manusia. Olahraga juga merupakan suatu keharusan untuk memenuhi kebutuhan biologis manusia

Lebih terperinci

Tabel 5.1 Perhitungan Besaran Program Ruang Gelanggang a. Pengelola. No Ruang Kapasitas Standar Ruang Luas Ruang Sumber

Tabel 5.1 Perhitungan Besaran Program Ruang Gelanggang a. Pengelola. No Ruang Kapasitas Standar Ruang Luas Ruang Sumber BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PENGEMBANGAN GELANGGANG FUTSAL UNDIP 5.1 Program Dasar Perencanan 5.1.1 Program Ruang Berdasarkan hasil analisa dan perhitungan, maka diperoleh hasil besaran ruang

Lebih terperinci

UNIVERSITAS DIPONEGORO KOMPLEK OLAHRAGA KUDUS PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR MODERN TUGAS AKHIR PERIODE 131/53 APRIL SEPTEMBER 2015

UNIVERSITAS DIPONEGORO KOMPLEK OLAHRAGA KUDUS PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR MODERN TUGAS AKHIR PERIODE 131/53 APRIL SEPTEMBER 2015 UNIVERSITAS DIPONEGORO KOMPLEK OLAHRAGA KUDUS PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR MODERN TUGAS AKHIR PERIODE 131/53 APRIL SEPTEMBER 2015 Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana/S1 SAMSUL

Lebih terperinci

No Kegiatan / Paket Pekerjaan. Volume Satuan Lokasi Perkiraan Biaya Sumber Dana. Keterangan

No Kegiatan / Paket Pekerjaan. Volume Satuan Lokasi Perkiraan Biaya Sumber Dana. Keterangan RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG / JASA UNIT PENGELOLA GELANGGANG REMAJA 5 WILAYAH KOTA ADMINISTRASI DINAS OLAHRAGA DAN PEMUDA PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TAHUN 2011 No Kegiatan / Paket Pekerjaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi BAB I PENDAHULUAN Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) memiliki bobot 3 SKS dan merupakan salah satu mata kuliah yang wajib ditempuh oleh seluruh mahasiswa UNY yang mengambil jurusan kependidikan. Program

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN OBYEK RANCANGAN. Sekolah : sebuah tempat dimana terjadinya proses belajar mengajar.

BAB II TINJAUAN OBYEK RANCANGAN. Sekolah : sebuah tempat dimana terjadinya proses belajar mengajar. BAB II TINJAUAN OBYEK RANCANGAN A. Pengertian Obyek Pengertian Sekolah bulutangkis PB. Djarum. Sekolah : sebuah tempat dimana terjadinya proses belajar mengajar. Persatuan : Kumpulan orang yang memiliki

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BENGKAYANG, Menimbang : Mengingat : 1. 2 3. bahwa untuk

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang : Mengingat : BUPATI LANDAK, a. bahwa tempat rekreasi dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Olahraga merupakan kegiatan yang dapat memberikan kesehatan dan kesenangan kepada manusia. Olahraga juga merupakan satu keharusan dari aspek biologis manusia guna

Lebih terperinci

BAB III STUDI KASUS. III.1 Kriteria Pemilihan Studi Kasus

BAB III STUDI KASUS. III.1 Kriteria Pemilihan Studi Kasus BAB III STUDI KASUS Gymnasium atau bisa disebut juga gelanggang olahraga yang berarti sebuah ruangan dengan peralatan-peralatan untuk kegiatan olahraga 53, akan lebih efektif apabila dapat menampung beberapa

Lebih terperinci

Term Of Refference (TOR)

Term Of Refference (TOR) Term Of Refference (TOR) PEMBANGUNAN GEDUNG GELANGGANG KEPEMIMPINAN DAN KREATIVITAS MAHASISWA UNIVERSITAS GADJAH MADA DIREKTORAT KEMAHASISWAAN UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2015 Halaman 1 BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

Kolam Renang Indoor Universitas Diponegoro - Tugas Akhir 135 LP3A BAB I PENDAHULUAN

Kolam Renang Indoor Universitas Diponegoro - Tugas Akhir 135 LP3A BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Universitas Diponegoro merupakan salah satu perguruan tinggi terkemuka di Indonesia yang terletak di Jawa Tengah tepatnya di Kota Semarang. Universitas Diponegoro telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi BAB I PENDAHULUAN Sekolah merupakan salah satu bagian penting dalam proses pendidikan nasional dalam meningkatkan kualitas sember daya manusia. Universitas Negeri Yogyakarta sebagai bagian dari komponen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1.1.1 Olahraga Renang di Indonesia Prestasi Indonesia di bidang Olahraga akhir-akhir ini semakin menurun.selamaini Indonesia hanya mengandalkan cabang olahraga bulu

Lebih terperinci

Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan pendapatan asli daerah dari sektor retribusi jasa usaha terutama retribusi tempat

Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan pendapatan asli daerah dari sektor retribusi jasa usaha terutama retribusi tempat BT'PATI MUARA ENIM PROVINSI ST'MATERA SELATAII PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUARA ENIM NOMOR 8 TAHUN 2414 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 7 TAHUN 2OL7 TENTANG RETRIBUSI JASA USAHA DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di zaman modern ini masyarakat khususnya para pemuda sudah mengerti pentingnya olahraga. Olahraga yang dipilih bermacam-macam, tetapi belakangan ini olahraga

Lebih terperinci

Medan Tennis Center- Structure as Architecture BAB I PENDAHULUAN

Medan Tennis Center- Structure as Architecture BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Olahraga merupakan salah satu elemen penting dalam daur hidup manusia khususnya berperan dalam aspek biologis yaitu menjaga kondisi fisik dan organ tubuh tetap sehat

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BARRU

PEMERINTAH KABUPATEN BARRU PEMERINTAH KABUPATEN BARRU PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARRU NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARRU NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI JASA USAHA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi Negara terdepan dibidang olahraga tersebut, banyak kegiatan yang

BAB I PENDAHULUAN. menjadi Negara terdepan dibidang olahraga tersebut, banyak kegiatan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. 1.1.1 Latar Belakang Objek. Pada saat ini dunia olahraga sangat berperan untuk kemajuan sebuah Negara, dapat menjadi sebuah alat penghubung antar Negara. Seluruh Negara

Lebih terperinci

Rehabilitasi 4 Venue Asian Games di GBK Telah Selesai

Rehabilitasi 4 Venue Asian Games di GBK Telah Selesai Rilis PUPR #2 2 Desember 2017 SP.BIRKOM/XII/2017/590 Rehabilitasi 4 Venue Asian Games di GBK Telah Selesai JAKARTA Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menyelesaikan rehabilitasi

Lebih terperinci

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN BAB 5 KONSEP PERANCANGAN 5.1 KONSEP DASAR DESAIN Konsep dasar dari Area Olahraga Saparua Bandung ini adalah gedung dengan memanfaantkan bentang lebar untuk memperoleh ruang yang luas. Sesuai dengan fungsinya

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 19 2006 SERI D PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 9 TAHUN 2006 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN GELANGGANG OLAH RAGA (GOR) DI KABUPATEN GARUT DENGAN MENGHARAP BERKAT

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 13 TAHUN 2004 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 13 TAHUN 2004 TENTANG S A L I N A N NOMOR : 4/C 2004 PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 13 TAHUN 2004 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 19 TAHUN 2001 TENTANG PENGELOLAAN DAN RETRIBUSI PEMAKAIAN TEMPAT-TEMPAT

Lebih terperinci

BAB IV PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GOR BASKET DI KAMPUS UNDIP TEMBALANG. sirkulasi/flow, sirkulasi dibuat berdasarkan tingkat kenyamanan sbb :

BAB IV PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GOR BASKET DI KAMPUS UNDIP TEMBALANG. sirkulasi/flow, sirkulasi dibuat berdasarkan tingkat kenyamanan sbb : BAB IV PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GOR BASKET DI KAMPUS UNDIP TEMBALANG 4.1. Program Ruang Besaran ruang dan kapasitas di dalam dan luar GOR Basket di kampus Undip Semarang diperoleh dari studi

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN POLEWALI MANDAR

PEMERINTAH KABUPATEN POLEWALI MANDAR POLEWALI MANDAR SIPAMANDAQ S IPA M A N D AQ PEMERINTAH KABUPATEN POLEWALI MANDAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN POLEWALI MANDAR NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

2. Pengurusan persiapan cuti kuliah. 3. Pengurusan Surat Ijin Penelitian, Praktek. 4. Pengurusan Surat Aktif Kuliah

2. Pengurusan persiapan cuti kuliah. 3. Pengurusan Surat Ijin Penelitian, Praktek. 4. Pengurusan Surat Aktif Kuliah Tabel 8. Data Pelayanan Satu Tahun Terakhir di Jenis Pelayanan Frekuensi No kepada Uraian Kegiatan Pelaksanaan Administrasi 1 Proses Belajar Mengajar 1. Distribusi Kalender Akademik 2. Persiapan Jadwal

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... i Daftar Isi... iii Daftar Gambar... vii Daftar Tabel... x

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... i Daftar Isi... iii Daftar Gambar... vii Daftar Tabel... x DAFTAR ISI Kata Pengantar... i Daftar Isi... iii Daftar Gambar... vii Daftar Tabel... x BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 3 1.3 Tujuan... 4 1.4 Metode... 4 BAB II PEMAHAMAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Olahraga adalah salah satu bentuk dari upaya peningkatan kualitas manusia yang diarahkan pada pembentukan watak dan kepribadian, disiplin dan sportivitas yang tinggi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha 1.1.1 Bentuk Usaha Gelanggang Remaja Jakarta Barat merupakan sarana pembangunan yang berbentuk kepemerintahan dan bergerak dalam bidang olahraga,

Lebih terperinci

BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF. Sesuai dengan Undang-Undang NO. 25 TAHUN 2004 TENTANG

BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF. Sesuai dengan Undang-Undang NO. 25 TAHUN 2004 TENTANG BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF 5.1. Rencana Program Sesuai dengan Undang-Undang NO. 25 TAHUN 2004 TENTANG SISTEM Perencanaan PEMBANGUNAN Nasional

Lebih terperinci

Visi, Misi dan Program Kerja Calon Pembantu Dekan II FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (FPIPS) UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Visi, Misi dan Program Kerja Calon Pembantu Dekan II FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (FPIPS) UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Visi, Misi dan Program Kerja Calon Pembantu Dekan II FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (FPIPS) UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Oleh : Dr. Agus Mulyana A. VISI Fakultas Pendidikan Ilmu Sosial

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pengertian Judul Sepak Bola: Stadion: a. b.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pengertian Judul Sepak Bola: Stadion: a. b. BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai garis besar landasan konsep yang meliputi pengertian judul, latar belakang, permasalahan, tujuan dan sasaran, batasan dan lingkup pembahasan, metode

Lebih terperinci

BAB II SEJARAH TENIS MEJA DAN GAMBARAN UMUM UNIT KEGIATAN. Tenis meja merupakan olahraga yang sangat bagus dimainkan untuk kesehatan,

BAB II SEJARAH TENIS MEJA DAN GAMBARAN UMUM UNIT KEGIATAN. Tenis meja merupakan olahraga yang sangat bagus dimainkan untuk kesehatan, BAB II SEJARAH TENIS MEJA DAN GAMBARAN UMUM UNIT KEGIATAN MAHASISWA (UKM) TENIS MEJA DI KAMPUS USU 2.1 Sekilas tentang Sejarah Tenis Meja Tenis meja merupakan salah satu cabang olahraga terpopuler di dunia.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kolam renang merupakan fasilitas umum yang digemari oleh anakanak, remaja dan juga dewasa. Terutama remaja dan anak-anak sangat menyukai tempat yang menyediakan kebutuhan

Lebih terperinci

2015 UJI VALID ITAS D AN RELIABILITAS KONSTRUKSI ALAT UKUR POWER END URANCE TUNGKAI

2015 UJI VALID ITAS D AN RELIABILITAS KONSTRUKSI ALAT UKUR POWER END URANCE TUNGKAI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dunia olahraga semakin maju dan berkembang, berbagai penelitian dalam duniaolahraga pun semakin banyak yang muaranya tidaklah lain selain untuk semakin memajukan

Lebih terperinci

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG PEMBINAAN OLAHRAGA TERPADU MELALUI SPORT TRAINING CENTER KABUPATEN SEMARANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta. Berbagai bidang kegiatan yang ada dapat dijadikan sebuah

BAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta. Berbagai bidang kegiatan yang ada dapat dijadikan sebuah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan usaha pada saat ini sangatlah pesat khususnya di Kota Yogyakarta. Berbagai bidang kegiatan yang ada dapat dijadikan sebuah peluang usaha yang

Lebih terperinci

2016 MOTIF MASYARAKAT MELAKUKAN JENIS AKTIVITAS OLAHRAGA DILAPANGAN SABUGA BERDASARKAN USIA

2016 MOTIF MASYARAKAT MELAKUKAN JENIS AKTIVITAS OLAHRAGA DILAPANGAN SABUGA BERDASARKAN USIA BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Olahraga dewasa ini sudah menjadi salah satu kebutuhan masyarakat secara luas, ini terbukti dengan banyak tumbuh berkembangnya tempat-tempat olahraga dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan investasi besar jangka panjang yang harus ditata dan disiapkan sebaik mungkin, hal ini diakui oleh semua orang atau suatu bangsa demi untuk

Lebih terperinci

-26 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BONE NOMOR 05 TAHUN 2007 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONE NOMOR 05 TAHUN 2007

-26 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BONE NOMOR 05 TAHUN 2007 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONE NOMOR 05 TAHUN 2007 -26 - Huruf b poin 4 (empat) bahwa penggunaan Lapangan Persibo untuk kegiatan olahraga bagi anak sekolah dibebaskan dari biaya. Pasal 9 : Cukup jelas. Pasal 10 : Cukup jelas. Pasal 11 : Cukup jelas. Pasal

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG PEMERINTAH KABUPATEN MALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MALANG NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG RETRIBUSI JASA USAHA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MALANG, Menimbang : a. bahwa dengan berlakunya Undang-Undang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah RIYAN FATHUL CHOER, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah RIYAN FATHUL CHOER, 2014 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia dalam melaksanakan rutinitas kehidupannya tidak akan pernah lepas dari pendidikan, karena pendidikan berfungsi untuk meningkatkan kualitas hidup manusia

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK

BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK 2.1 Gambaran Umum Proyek Judul Proyek Tema Lokasi Sifat Luas Tapak : Pusat Kebugaran dan Spa : Arsitektur Tropis : Jl. Gandul Raya, Krukut, Depok : Fiktif : ± 15.000 m² (1,5

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 PENGERTIAN JUDUL

BAB I PENDAHULUAN 1.1 PENGERTIAN JUDUL BAB I PENDAHULUAN 1.1 PENGERTIAN JUDUL Judul Studio Konsep Perancangan Arsitektur yang dipilih adalah PEKALONGAN AQUATIC CENTER, dari judul tersebut dapat diartikan atau diuraikan sebagai berikut : Pekalongan

Lebih terperinci

BAB V DESKRIPSI HASIL RANCANGAN

BAB V DESKRIPSI HASIL RANCANGAN BAB V DESKRIPSI HASIL RANCANGAN Pada bab ini akan menjelaskan mengenai hasil dari pembahasan penyelesaian persoalan yang akan mendukung dalam terbentuknya draft rancangan. Beberapa konsep berupa penyelesaian

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Permainan bola basket memiliki

I. PENDAHULUAN. banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Permainan bola basket memiliki I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bola basket adalah salah satu cabang olahraga yang termasuk populer dan banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Permainan bola basket memiliki karakteristik tersendiri,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia seharusnya sadar betul akan pentingnya olahraga untuk menjaga

BAB I PENDAHULUAN. Manusia seharusnya sadar betul akan pentingnya olahraga untuk menjaga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia seharusnya sadar betul akan pentingnya olahraga untuk menjaga kesehatan, karena pada dasarnya salah satu yang membuat diri kita sehat adalah dengan melakukan

Lebih terperinci

DESKRIPSI PROYEK. Data umum dari proyek perancangan ini adalah sebagai berikut : Kel. Mengger Kec. Bandung Kidul

DESKRIPSI PROYEK. Data umum dari proyek perancangan ini adalah sebagai berikut : Kel. Mengger Kec. Bandung Kidul BANDUNG ICE SKATING CENTER II. DESKRIPSI PROYEK 2.1 Umum Data umum dari proyek perancangan ini adalah sebagai berikut : a. Lokasi : Jl. Batu Nunggal Indah Kel. Mengger Kec. Bandung Kidul b. Luas Lahan

Lebih terperinci

GELANGGANG OLAHRAGA SEPAKBOLA KABUPATEN BEKASI

GELANGGANG OLAHRAGA SEPAKBOLA KABUPATEN BEKASI GELANGGANG OLAHRAGA SEPAKBOLA KABUPATEN BEKASI Oleh: Aristo Amrullah, EdyDarmawan, BambangSuyono Meningkatnya pamor bidang olahraga khusunya sepakbola di mata masyarakat Indonesia, menuntut terciptanya

Lebih terperinci

BUPATI BATANG HARI PROVINSI JAMBI

BUPATI BATANG HARI PROVINSI JAMBI 1 SALINAN BUPATI BATANG HARI PROVINSI JAMBI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG HARI NOMOR : 1 TAHUN 2016 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BATANG HARI,

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA KEDIRI

PEMERINTAH KOTA KEDIRI BHI NNEKA TUNGGAL IK A PEMERINTAH KOTA KEDIRI PERATURAN DAERAH KOTA KEDIRI NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA KEDIRI, Menimbang

Lebih terperinci

MENTER/ KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN. PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NO MOR 38/PMK. 05/2018 TENTANG TARIF LAYANAN BADAN LAYANAN UM UM PUSAT PENGELOLAAN KOM PLEK GELORA BUNG KAR NO

Lebih terperinci

Bab 3. Gambaran umum perusahaan

Bab 3. Gambaran umum perusahaan Bab 3 Gambaran umum perusahaan 3.1 Profil perusahaan PT. Cibodas Golf Park merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa penyewaan lapangan golf untuk individu yang hanya hobi bermain maupun untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tetap dapat menempatkan diri pada kedudukannya yang mulia dan dapat

BAB I PENDAHULUAN. tetap dapat menempatkan diri pada kedudukannya yang mulia dan dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam era teknologi maju ini, olahraga semakin penting, supaya manusia tetap dapat menempatkan diri pada kedudukannya yang mulia dan dapat menggunakan teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi diri

Lebih terperinci

PERMAINAN DALAM PENJAS

PERMAINAN DALAM PENJAS AKTIVITAS PERMAINAN KONSEP DASAR Perbuatan atas kemauan sendiri yang dikerjakan dalam batas-batas, tempat dan waktu yang telah ditentukan, diiringi oleh perasaan senang dan merentangkan kesadaran berbuat

Lebih terperinci

BUPATI LUMAJANG PROPINSI JAWA TIMUR

BUPATI LUMAJANG PROPINSI JAWA TIMUR BUPATI LUMAJANG PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUMAJANG NOMOR 3 TAHUN 2016 T E N T A N G PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA

Lebih terperinci

10 PERATURAN DAN KETENTUAN PERLOMBAAN CABOR RENANG

10 PERATURAN DAN KETENTUAN PERLOMBAAN CABOR RENANG 10 PERATURAN DAN KETENTUAN PERLOMBAAN CABOR RENANG A. UMUM 1. Ketentuan Umum sesuai dengan Peraturan POMNAS XIV Tahun 2015 ACEH. 2. Hal-hal yang berkaitan dengan teknis perlombaan mengacu sebagian atau

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN GELANGGANG FUTSAL UNDIP

PENGEMBANGAN GELANGGANG FUTSAL UNDIP Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur PENGEMBANGAN GELANGGANG FUTSAL UNDIP Disusun Oleh : R.R Ryaditha Dwikki A 21020113140093 Dosen Pembimbing Utama: M.Sahid Indraswara, ST, MT Dosen

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN. terdapat pada Bab IV dan Bab V yaitu, manusia sebagai pelaku, Stadion Raya

BAB VI HASIL RANCANGAN. terdapat pada Bab IV dan Bab V yaitu, manusia sebagai pelaku, Stadion Raya 165 BAB VI HASIL RANCANGAN 6.1. Dasar Rancangan Hasil perancangan diambil dari dasar penggambaran konsep dan analisa yang terdapat pada Bab IV dan Bab V yaitu, manusia sebagai pelaku, Stadion Raya sebagai

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GOR KUDUS

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GOR KUDUS BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GOR KUDUS 5.1. Program Dasar Perencanaan 5.1.1. Program Ruang Tabel 5.1. Rekapitulasi program ruang GOR Kudus Wisma Atlet untuk 30 orang 1 Hall 60 2 R.Tidur Atlet

Lebih terperinci

Penyusun: Dr. Danu Hoedaya & Dr. Nitya Wismaningsih [ Tim Psikologi Pelatda PON XVI Jawa Barat ]

Penyusun: Dr. Danu Hoedaya & Dr. Nitya Wismaningsih [ Tim Psikologi Pelatda PON XVI Jawa Barat ] Paket Latihan Mental Khusus Pelatda PON XVI Jawa Barat Penyusun: Dr. Danu Hoedaya & Dr. Nitya Wismaningsih [ Tim Psikologi Pelatda PON XVI Jawa Barat ] Komite Olahraga Nasional Indonesia - Jawa Barat Bandung,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan prasarana yang memadai serta sumber daya manusia yang handal. Prestasi

BAB I PENDAHULUAN. dan prasarana yang memadai serta sumber daya manusia yang handal. Prestasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Prestasi olahraga sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti pemilihan bibit yang unggul, proses pembinaan yang berjenjang dan berkelanjutan, Sarana dan

Lebih terperinci

BAB 6 DESAIN PERANCANGAN

BAB 6 DESAIN PERANCANGAN BAB 6 DESAIN PERANCANGAN 6.1 IDENTITAS PROYEK Nama Proyek : Re-desain GOR Saparua Bandung Tema : Structure Expose Pemilik Proyek : Pemerintah Sumber Dana : Swasta Jenis Bangunan : Gedung Olahraga Basket

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 708 TAHUN 2012 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 708 TAHUN 2012 TENTANG MENTERI KEPUTUSAN MENTERI NOMOR 708 TAHUN 2012 TENTANG JABATAN YANG DAPAT DIDUDUKI OLEH TENAGA KERJA ASING PADA KATEGORI KESENIAN, HIBURAN, DAN REKREASI GOLONGAN POKOK KEGIATAN HIBURAN, KESENIAN, DAN KREATIVITAS

Lebih terperinci

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga di Kemanggisan ini bertitik

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga di Kemanggisan ini bertitik BAB V KONSEP V. 1. Konsep Dasar Dalam merancang Gelanggang Olahraga di Kemanggisan ini bertitik tolak pada konsep perancangan yang berkaitan dengan tujuan dan fungsi proyek, persyaratan bangunan dan ruang

Lebih terperinci

ANALISIS MENGENAI TAMAN MENTENG

ANALISIS MENGENAI TAMAN MENTENG ANALISIS MENGENAI TAMAN MENTENG MATA KULIAH ARSITEKTUR DAN LINGKUNGAN UNTUK UJIAN VERIFIKASI HASIL KONVERSI KURIKULUM DOSEN : Ir. NuzuliarRachmah, MT DISUSUN OLEH : MARIA MAGDALENA SARI A. 052. 09. 045

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan Fasilitas Wisata Air di Blahkiuh 1

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan Fasilitas Wisata Air di Blahkiuh 1 BAB I PENDAHULUAN Pada bab pendahuluan ini dibahas mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan metode perancangan. Latar belakang pada bab ini membahas tentang seluk beluk atau dasar pemikiran

Lebih terperinci

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN BAB 5 KONSEP PERANCANGAN 5.1 KONSEP DASAR PERANCANGAN Konsep dasar perancangan penulis sebelumnya melihat peruntukan lahannya, sebelum merancang sebuah bangunan rancangan apa yang pantas pada tapak dengan

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI DAN PROGRAM

LANDASAN TEORI DAN PROGRAM PROJEK AKHIR ARSITEKTUR Periode LXVI, Semester Gasal, Tahun 2014/2015 LANDASAN TEORI DAN PROGRAM GOR TRI LOMBA JUANG DI SEMARANG Tema Desain HIGH TECH ARCHITECTURE Fokus Kajian KENYAMANAN PENGGUNA PADA

Lebih terperinci

NOMOR 19 TAHUN 2001 TENTANG PENGELOLAAN DAN RETRIBUSI PEMAKAIAN TEMPAT-TEMPAT OLAH RAGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

NOMOR 19 TAHUN 2001 TENTANG PENGELOLAAN DAN RETRIBUSI PEMAKAIAN TEMPAT-TEMPAT OLAH RAGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG, SALINAN Nomor 05/B, 2001 PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 19 TAHUN 2001 TENTANG PENGELOLAAN DAN RETRIBUSI PEMAKAIAN TEMPAT-TEMPAT OLAH RAGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG, Menimbang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

BAB I PENDAHULUAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kota Medan merupakan pintu gerbang wilayah Indonesia bagian barat dan merupakan salah satu kota besar di Indonesia, penduduknya berjumlah 2.109.339 dengan

Lebih terperinci

GELANGGANG OLAGRAGA BASKET DI KOTA YOGYAKARTA

GELANGGANG OLAGRAGA BASKET DI KOTA YOGYAKARTA GELANGGANG OLAGRAGA BASKET DI KOTA YOGYAKARTA GELANGGANG OLAGRAGA BASKET DI KOTA YOGYAKARTA Oleh : Ahmad Abdul Haq Yogyakarta dikenal sebagai kota pelajar, hal ini dikarenakan kualitas persaingan pelajar

Lebih terperinci