DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA PENELITIAN STUDI KASUS FENOMENA KRETINISME DI DESA SIGEDANG, KEJAJAR, WONOSOBO
|
|
- Susanto Sudjarwadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Lampiran 1 : Daftar Pertanyaan Wawancara DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA PENELITIAN STUDI KASUS FENOMENA KRETINISME DI DESA SIGEDANG, KEJAJAR, WONOSOO A. Wawancara kepada Lurah atau Perangkat Desa Kisi-kisi Pertanyaan Jumlah penderita kretinisme erapa jumlah penduduk desa Sigedang? erapa jumlah penderita kretinisme tahun ini? erapa jumlah penderita kretinisme terbanyak? pada tahun berapakah itu? Fenomena kretinisme agaimana fenomena kretinisme ini bisa terjadi di Desa Sigedang? Apakah orangtua penderita kretinisme ini menikah dengan saudara/tetangganya sendiri? Apakah pernah ada penelitian tentang kretinisme yang dilakukan oleh dinas kesehatan atau lembaga lainnya? agaimana hasilnya?. Wawancara kepada Penderita Kretinisme dan Keluarga Kisi-kisi Pertanyaan Identitas penderita Siapa nama anda? erapa usia anda? Identitas orangtua penderita Siapa nama orangtua anda? agaimana kondisi fisik orangtua anda, normal atau kretin? Identitas kakek dan nenek penderita Siapa nama kakek dan nenek anda? agaimana kondisi fisik kakek dan nenek anda, normal atau kretin? Identitas saudara Apakah anda mempunyai saudara kandung/sepupu? Siapa nama saudara kandung/sepupu anda? agaimana kondisi fisik saudara kandung/sepupu anda, normal atau kretin? Gejala kretinisme (ditujukan untuk orangtua penderita) Apakah anak anda mengalami kretinisme sejak lahir? Gejala apa yang ditunjukkan anak anda saat lahir? Usia berapa pertumbuhan tinggi anak anda 123
2 Penyebab pewarisan kretinisme dalam keluarga tersebut (ditujukan untuk orangtua penderita) mulai berhenti? Apakah anda melakukan tindakan khusus ketika mengetahui kondisi anak anda saat lahir? Apakah anda menikah dengan saudara/tetangga anda sendiri? Apakah orangtua anda juga menikah dengan saudara/tetangga sendiri? 124
3 Lampiran 2 : Lembar Silsilah Keluarga a. Keluarga Rs LEMAR SILSILAH KELUARGA Generasi Nama Jenis Kelamin (P/L) Kondisi Fisk (Normal/Kretin) Keterangan I Ah L Normal Menikah Ny Ah P Normal Meninggal II Ro L Normal Menikah Su P Normal Meninggal Rs L Normal Menikah III Ha P Normal Ya P Normal Menikah Sa L Normal Ym P Normal Menikah Yu L Normal IV Mu L Normal Saudara Uf P Kretin kandung Fh L Kretin Mt P Normal Saudara Mn P Normal An P Normal kandung Ft L Normal Saudara Dy L Normal kandung b. Keluarga Is Generasi Nama Jenis Kelamin (P/L) Kondisi Fisk (Normal/Kretin) Keterangan I X L Normal Menikah Y P Normal Meninggal II Su L Normal - Yt L Normal - Na P Normal - Sy L Normal - Is L Normal Menikah Ro P Normal III Mh P Normal Menikah Nr L Normal Sl L Kretin - 125
4 IV Nu P Normal Saudara Wi P Normal kandung Rm P Normal c. Keluarga Mh Generasi Nama Jenis Kelamin (P/L) Kondisi Fisk (Normal/Kretin) Keterangan I Um L Normal Menikah So P Normal Meninggal II Tr P Normal Menikah Mk L Normal Ma P Normal - Mh L Normal Menikah Wi P Normal Sk P Normal Kh P Normal III Is P Normal Menikah Hr L Normal If P Kretin - Ft P Normal Menikah Ag L Normal St P Normal Menikah Ms L Normal Hd L Normal - IV Ad P Kretin - An P Normal - It P Normal - 126
5 Lampiran 3 : Lembar Observasi LEMAR OSERVASI Jenis Tinggi No. Nama Kelamin adan (cm) entuk Kaki entuk Tangan Suara Mental 1. Uf P 90 Membengkok Membengkok Lirih, Imatur Normal 2. Fa L 100 Membengkok Membengkok Lirih, Imatur Normal 3. Sl L 110 Membengkok Membengkok Lirih, Imatur Normal 4. If P 80 Membengkok Membengkok Lirih, Imatur Normal 5. Ad P 49 Membengkok Membengkok Lirih, Imatur Normal 127
6 Lampiran 4: Kisi-kisi Soal Evaluasi Modul KISI-KISI SOAL Modul Pewarisan Sifat Gen Kretinisme di Desa Sigedang, Kejajar, Wonosobo No Indikator 1. Dapat menjelaskan pengertian kesalahan metabolisme bawaan 2. Dapat mendeskripsikan macam-macam kelainan akibat kesalahan metabolisme bawaan 1. Dapat menjelaskan manfaat peta silsilah dalam keluarga 2. Dapat menganalisis pola pewarisan kretinisme 3. Dapat menentukan genotipe masing-masing anggota keluarga C1 (Mengingat) C2 (Memahami) C3 (Menerapkan) C4 (Menganalisis) C5 (Menkreasi) C6 (Menilai) Jumlah No. Soal No. Soal No. Soal No. Soal No. Soal No.Soal Soal Tes Formatif 1 1, , 7 4, 5, 6 8, 9 7 Tes Formatif 2 1 2, , , 7, 8,
7 1. Dapat menjelaskan pengertian kesalahan metabolisme bawaan 2. Dapat mendeskripsikan macam-macam kelainan akibat kesalahan metabolisme bawaan 3. Dapat menjelaskan manfaat peta silsilah dalam keluarga 4. Dapat menganalisis pola pewarisan kretinisme 5. Dapat menentukan genotipe masing-masing anggota keluarga Ulangan Harian 1, 2 2 3, 4, 5 6, 7, , 11, , 17, 18, 19,
8 Lampiran 5: Kisi-kisi Instrumen Penilaian Ahli Materi KISI-KISI INSTRUMEN PENILAIAN AHLI MATERI MODUL PENGAYAAN GENETIKA ERASIS FENOMENA KRETINISME DI DESA SIGEDANG, KEJAJAR, WONOSOO UNTUK KELAS XII IPA No Aspek Indikator Nomor Instrumen 1. Kebenaran Konsep Kesalahan metabolisme 1,2,3,4 bawaan Kelainan Phenylketouria 5,6,7,8,9,10,11,12 (PKU) Kelainan Albino 13,14,15,16,17 Kelainan Alkaptonuria 18,19,20,21,22 Analisis Peta Silsilah 23,24 Kretinisme 25,26,27,28,29,30,31,32 Analisis pewarisan kretinisme 33,34,35,36,37 130
9 Lampiran 6: Kisi-kisi Instrumen Penilaian Ahli Media KISI-KISI INSTRUMEN PENILAIAN AHLI MEDIA No Aspek Indikator Nomor Instrumen 1. Kelayakan Isi Kesesuaian materi dengan 1,2,3,4 kurikulum Kedalaman materi 5,6 Kesesuaian evaluasi 7 2. Penyajian Kejelasan bagian 8,9,10,11,12 pendahuluan modul Kejelasan bagian isi modul 13,14,15,16,17,18,19, 20,21,22 Kejelasan bagian penutup modul 23,24,25 3. Kebahasaan Kesesuaian struktur kalimat 26,27 Penggunaan bahasa dan 28,29,30 istilah 4. Kegrafisan Kesesuaian ukuran modul 31 Penampilan sampul depan, 32,33,34,35,36,37 punggung dan belakang modul Tampilan huruf 38,44 Penempatan kalimat judul, 41,42 topik, subtopik Penempatan 39,43 gambar/ilustrasi Penggunaan spasi paragraf 40, 45,46 131
10 Lampiran 7: Kisi-kisi Instrumen Penilaian Guru iologi KISI-KISI INSTRUMEN PENILAIAN GURU IOLOGI No Aspek Indikator Nomor Instrumen 1. Kelayakan Isi Kesesuaian materi dengan 1,2,3,4 kurikulum Kedalaman materi 5,6 Kesesuaian evaluasi 7 2. Penyajian Kejelasan bagian 8,9,10,11,12 pendahuluan modul Kejelasan bagian isi modul 13,14,15,16,17,18,19, 20,21,22 Kejelasan bagian penutup 23,24,25 modul 3. Kebahasaan Kesesuaian struktur 26,27 kalimat Penggunaan bahasa dan 28,29,30 istilah 4. Kegrafisan Kesesuaian ukuran modul 31 Penampilan sampul depan, 32,33,34,35,36,37 punggung dan belakang modul Tampilan huruf 38,44 Penempatan kalimat judul, 41,42 topik, subtopik Penempatan 39,43 gambar/ilustrasi Penggunaan spasi paragraf 40, 45,46 5. Keterlaksanaan Kemudahan dalam 47 menggunakan Kesesuaian materi dengan kegiatan pengayaan
11 Lampiran 8: Kisi-kisi Instrumen Penilaian Siswa KISI-KISI INSTRUMEN PENILAIAN SISWA No Aspek Indikator Nomor Instrumen 1. Penyajian Kejelasan bagian pendahuluan 1 modul Kejelasan bagian isi modul 2,3,4,5,6,8,9 Kejelasan bagian penutup modul 7 2. Kebahasaan Penggunaan bahasa dan istilah 1,2 Kesesuaian struktur kalimat 3,4 3. Kegrafisan Penampilan sampul 1,2 Penggunaan tipe dan ukuran huruf 3 Penyajian gambar 4,5,6 Penyajian skema 7 4. Kebermaknaan Meningkatkan rasa syukur kepada 1 Tuhan Menambah wawasan dan 2,3 pengetahuan tentang fenomena kretinisme Meningkatkan kesadaran 4 pentingnya mengetahui pewarisan sifat dalam keluarga Meningkatkan rasa ingin tahu 5,6,7 untuk melacak silsilah keluarganya Meningkatkan pemahaman tentang pewarisan sifat manusia 8,9 133
12 Lampiran 9 : Instrumen Penilaian Ahli Materi INSTRUMEN PENILAIAN MODUL UNTUK AHLI MATERI Penyusunan Modul Pengayaan Genetika erbasis Fenomena Kretinisme di Desa Sigedang, Kejajar, Wonosobo untuk Kelas XII IPA Mata Pelajaran Kelas/Semester Penyusun : IOLOGI : XII/1 : Galuh Ajeng Antasari Petunjuk Pengisian : 1. Mohon Yth. apak/ibu memberikan peninjauan terhadap kebenaran konsep pada modul pengayaan ini dengan cara memberikan tanda check ( ) pada kolom pilihan yang terdiri dari kolom enar dan Salah atas tanggapan masing masing konsep. 2. Jika terdapat kesalahan konsep atau catatan tertentu untuk masing masing konsep dapat dituliskan di kolom Catatan. Jika masih terdapat kekurangan atau terdapat tambahan terkait konsep konsep yang ada di dalam modul, mohon dituliskan pada lembar catatan yang terlampir dibagian belakang atau dapat juga langsung diberikan koreksi pada draft modul yang dinilai. 3. Apabila ada yang belum jelas dalam pengisian angket ini, dapat ditanyakan pada penyusun. 4. Terima kasih atas kesediaan apak/ibu mengisi lembar angket ini. Semoga dapat menjadi bahan perbaikan dalam menyusun modul yang lebih berkualitas 134
13 INSTRUMEN TINJAUAN MODUL No Konsep Pilihan Catatan enar Salah 1. Kesalahan metabolisme bawaan adalah keadaan di mana gen yang mengkode pembentukan suatu enzim tidak dalam keadaan normal (mutasi). Hal ini berakibat, enzim tidak terbentuk dan tidak dapat mengubah substrat menjadi produk. 2. Satu gen mengkode pembentukan satu enzim. 3. Kesalahan metabolisme bawaan umumnya diwariskan secara autosomal resesif. 4. Kelainan metabolisme bawaan dapat didiagnosis dengan screening test. 5. Phenylketouria (PKU) adalah suatu kelainan metabolisme bawaan yang disebabkan karena tubuh kelebihan phenylalanin. 6. Phenylalanin adalah asam amino essensial yang diperlukan tubuh, namun tidak dapat diproduksi sendiri oleh tubuh, sehingga asupan phenylalanin diperoleh melalui makanan. 7. Timbunan phenylalanin ini akan disimpan di hati, diedarkan ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah dan terkonsentrasi di kandung kemih. 8. Adanya phenylalanin yang berlebih di dalam kandung kemih, menyebabkan seseorang mengalami cacat 135
14 mental. 9. Phenylalanin dalam tubuh harus diubah menjadi tirosin, yang membutuhkan bantuan enzim phenylalanin hidroksilase. 10. Pembentukan enzim phenylalanin hidroksilase dikode oleh gen P. Orang normal memiliki genotipe PP atau Pp, sedangkan penderita PKU bergenotipe pp. 11. Kelebihan phenylalanin di dalam tubuh disebabkan karena gen P tidak normal atau mengalami mutasi menjadi gen p. Gen p tidak dapat mengkode pembentukan enzim phenylalanin hidroksilase, akibatnya enzim ini tidak terbentuk dan tidak dapat mengubah phenylalanin menjadi tirosin. 12. Kelainan PKU dapat diatasi dengan menghindari makanan yang mengandung phenylalanin (diet). 13. Albino adalah suatu kelainan metabolisme bawaan yang disebabkan karena kekurangan pigmen melanin. 14. Pigmen melanin adalah pigmen yang menentukan warna kulit, rambut dan mata. Seseorang yang berwarna kulit gelap, memiliki pigmen melanin lebih banyak dibanding yang berkulit cerah. 15. Pigmen melanin diproduksi oleh sel melanosit, pigmen ini berfungsi untuk melindungi kulit dari sinar matahari. 16. Kekurangan pigmen melanin disebabkan karena tidak ada enzim tirosinase yang berperan mengubah tirosin menjadi beta-3,4-dihidroksiphenylalanin yang selanjutnya diubah menjadi melanin. 136
15 17. Pembentukan enzim tirosinase dikode oleh gen A. Seseorang yang normal bergenotipe AA atau Aa, sedangkan penderita albino bergenotipe aa. 18. Alkaptonuria adalah suatu kelainan metabolisme bawaan yang disebabkan karena tubuh kelebihan alkapton (asam homogentisat). 19. Timbunan alkapton diendapkan di tulang rawan dan tendon, yang menyebabkan nyeri di tubuh. Selebihnya, keluar bersama urine sehingga menyebabkan urine menjadi berwarna hitam (gelap). 20. Alkapton harus diubah menjadi asam maleylasetoasetat kemudian diubah menjadi H 2 O dan CO 2 yang berperan untuk pembentukan energi atau zat lain yang bermanfaat bagi tubuh. Proses pengubahan ini dibantu oleh enzim homogentisat oksidase 21. Pembentukan enzim homogentisat oksidase dikode oleh gen H. Seseorang yang normal bergenotipe HH atau Hh, sedangkan penderita alkapton bergenotipe hh. 22. Alkaptonuria dapat diatasi dengan menambahkan nitisson (termasuk golongan narkoba). Nitisson ini berfungsi untuk mengurangi kandungan alkapton dalam tubuh. 23. Peta silsilah (pedigree) adalah catatan asal usul suatu sifat dari generasi ke generasi yang bermanfaat supaya pewarisan sifat keturunan dalam satu keluarga dapat diikuti untuk beberapa generasi. 24. Silsilah keluarga dilacak minimal pada 3 generasi, untuk mengetahui pola pewarisan suatu sifat. 137
16 25. Kretinisme adalah suatu kelainan metabolisme bawaan yang disebabkan karena tubuh kekurangan hormon tiroksin/tiroid (hipotiroidisme). 26. Kretinisme dibedakan menjadi 2 yaitu kretinisme endemik dan sporadik. 27. Kretin endemik disebabkan karena tubuh kekurangan iodium, diderita oleh seseorang yang tinggal di daerah dengan kadar iodium rendah. 28. Kretin sporadik disebabkan karena kelainan kongenital (bawaan sejak lahir), salah satunya disebabkan karena kesalahan metabolisme bawaan. 29. Hormon tiroksin adalah hormon yang berperan merangsang pertumbuhan seseorang. 30. Kekurangan hormon tiroksin ini mengakibatkan seseorang bertubuh pendek, pertumbuhan lambat, berat badan rendah, otot badan lemah, suara imatur dan cacat mental. Dampak cacat mental ini tergantung pada seberapa banyak seseorang kekurangan hormon tiroksin. 31. Kekurangan hormon tiroksin disebabkan karena tidak ada enzim yang mengubah tirosin menjadi hormon tiroksin. 32. Kretinisme dapat diatasi dengan menambahkan hormon tiroksin ke dalam tubuh. 33. Gen kretinisme bukan merupakan gen terpaut kromosom X dominan, karena seorang perempuan normal dapat melahirkan anak perempuan yang mengalami kretinisme. 138
17 34. Gen kretinisme bukan gen yang bersifat terpaut kromosom X resesif, karena jika gen kretinisme bersifat terpaut kromosom X resesif, maka gen tersebut tidak akan diekspresikan pada anak perempuan manapun karena orang tuanya normal. 35. Gen kretinisme bukan merupakan gen terpaut Y, karena jika terpaut Y, seorang laki-laki normal pasti akan memiliki keturunan laki-laki yang normal. 36. Gen kretinisme bukan gen autosomal dominan, karena perkawinan antara individu normal dengan normal, pasti akan menghasilkan keturunan yang normal pula. 37. Gen kretinisme merupakan gen autosomal resesif, karena perkawinan laki-laki normal dan perempuan normal dapat menghasilkan keturunan yang normal dan kretin, ini berarti orang tua normal tersebut memiliki genotipe heterozigot. Catatan :
18 KESIMPULAN : ahan Ajar berbentuk Modul Pengayaan Genetika erbasis Fenomena Kretinisme di Desa Sigedang, Kejajar, Wonosobo ini dinyatakan *) 1. Layak digunakan di lapangan tanpa ada revisi 2. Layak digunakan di lapangan dengan revisi 3. Tidak layak digunakan di lapangan *) Lingkari salah satu Yogyakarta,... Februari 2017 Ahli Materi
19 Lampiran 10 : Instrumen Penilaian Ahli Media INSTRUMEN PENILAIAN MODUL UNTUK AHLI MEDIA Penyusunan Modul Pengayaan Genetika erbasis Fenomena Kretinisme di Desa Sigedang, Kejajar, Wonosobo untuk Kelas XII IPA Mata Pelajaran Kelas/Semester Penyusun : IOLOGI : XII/1 : Galuh Ajeng Antasari Petunjuk Pengisian : 1. Mohon Yth. apak/ibu memberikan penilaian terhadap modul pengayaan ini dengan cara memberikan tanda check ( ) pada kolom penilaian dengan memilih salah satu kriteria (S,, K, SK) atas tanggapan terhadap masingmasing butir pada setiap aspek penilaian yang ada. Keterangan : S : Sangat aik : aik K : Kurang SK : Sangat Kurang 2. Jika terdapat catatan/ saran khusus untuk setiap aspek dapat dituliskan di kolom catatan. Jika terdapat aspek yang tidak sesuai atau ada kekurangan, masukan/kritik terhadap modul, mohon dituliskan pada lembar catatan yang disediakan di halaman terakhir atau langsung pada draft modul. 3. Apabila ada yang belum jelas dalam pengisian angket ini, dapat ditanyakan pada penyusun. 4. Terima kasih atas kesediaan apak/ibu mengisi lembar angket ini. Semoga dapat menjadi bahan perbaikan dalam menyusun modul pengayaan genetika yang lebih berkualitas. *) Instrumen ini diadaptasi dari Standar Penilaian uku Teks Pelajaran oleh adan Standar Nasional Pendidikan (SNP) Tahun
20 INSTRUMEN TINJAUAN MODUL (Untuk Ahli Media) Aspek Tinjauan No utir Indikator (4) S Penilaian (3) (2) K (1) SK Catatan Aspek Kelayakan Isi 1. Kesesuaian materi dengan kurikulum 2. Kesesuaian materi dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar 3. Kesesuaian materi dengan konsep 4. Kesesuaian materi dengan tujuan pembelajaran 5. Kedalaman materi merangsang keingintahuan siswa 6. Kedalaman materi mengembangakan wawasan siswa 7. Kesesuaian evaluasi dengan tujuan pembelajaran Aspek Penyajian 8. Kejelasan bagian pendahuluan 9. Kejelasan petunjuk penggunaan modul 10. Kejelasan daftar isi dan daftar gambar 142
21 11. Kejelasan tujuan pembelajaran dan pokok bahasan 12. Kejelasan peta konsep untuk merangsang pemahaman siswa 13. Keruntutan materi yang disajikan 14. Kejelasan skema suatu proses 15. Kesesuaian gambar/ilustrasi dengan materi 16. Kejelasan gambar/ilustrasi 17. Kejelasan penulisan keterangan gambar 18. Kejelasan penulisan sumber gambar 19. Keakuratan informasi yang disajikan 20. Kesesuaian rangkuman dengan materi dan tujuan pembelajaran 21. Kesesuaian quiz dengan materi dan tujuan pembelajaran 22. Kesesuaian soal tes formatif dengan materi dan tujuan pembelajaran 23. Kesesuaian kunci jawaban dengan materi pembelajaran 24. Kejelasan umpan balik/feedback 25. Kejelasan daftar pustaka Aspek Kebahasaan 26. Kesesuaian struktur kalimat dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar 27. Kesesuaian kalimat dengan Ejaan Yang Disempurnakan 143
22 (EYD) 28. Penggunaan bahasa yang komunikatif 29. Penggunaan istilah sesuai dengan materi 30. Kejelasan istilah-istilah yang sulit Aspek Kegrafisan 31. Kesesuaian ukuran modul dengan standar ISO 32. Penampilan unsur tata letak pada sampul muka, belakang dan punggung memiliki kesatuan yang konsisten 33. Sampul modul menampilkan pusat pandang (center point) yang baik 34. Komposisi dan ukuran unsur tata letak (judul, pengarang, gambar logo, dll) proporsional, seimbang dan seirama. 35. Warna sampul modul harmonis dan memperjelas fungsi 36. Ukuran huruf judul buku lebih dominan dan proporsional dibandingkan ukuran buku dan nama pengarang 37. Warna judul buku kontras dengan warna latar belakang 38. Tidak terlalu banyak menggunakan kombinasi jenis huruf 39. Gambar/Ilustrasi pada sampul 144
23 modul menggambarkan materi ajar dan mengungkapkan karakter objek 40. Pemisahan antar paragraf jelas 41. idang cetak dan margin proporsional 42. Penempatan judul kegiatan belajar, sub judul kegiatan belajar dan angka halaman tidak mengganggu pemahaman 43. Penempatan gambar/ilustrasi dan keterangannya tidak mengganggu pemahaman 44. Penggunaan variasi huruf (bold, italic, all capital, small capital) tidak berlebihan 45. Spasi antar baris normal 46. Spasi antar huruf normal Catatan :
24 KESIMPULAN : ahan Ajar berbentuk Modul Pengayaan Genetika erbasis Fenomena Kretinisme di Desa Sigedang, Kejajar, Wonosobo ini dinyatakan *) 4. Layak digunakan di lapangan tanpa ada revisi 5. Layak digunakan di lapangan dengan revisi 6. Tidak layak digunakan di lapangan *) Lingkari salah satu Yogyakarta,... Februari 2017 Ahli Media
25 Lampiran 11 : Instrumen Penilaian Guru iologi INSTRUMEN PENILAIAN MODUL UNTUK GURU IOLOGI Penyusunan Modul Pengayaan Genetika erbasis Fenomena Kretinisme di Desa Sigedang, Kejajar, Wonosobo untuk Kelas XII IPA Mata Pelajaran Kelas/Semester Penyusun : IOLOGI : XII/1 : Galuh Ajeng Antasari Petunjuk Pengisian : 1. Mohon Yth. apak/ibu memberikan penilaian terhadap modul pengayaan ini dengan cara memberikan tanda check ( ) pada kolom penilaian dengan memilih salah satu kriteria (S,, K, SK) atas tanggapan terhadap masing-masing butir pada setiap aspek penilaian yang ada. Keterangan : S : Sangat aik : aik K : Kurang SK : Sangat Kurang 2. Jika terdapat catatan/ saran khusus untuk setiap aspek dapat dituliskan di kolom catatan. Jika terdapat aspek yang tidak sesuai atau ada kekurangan, masukan/kritik terhadap modul, mohon dituliskan pada lembar catatan yang disediakan di halaman terakhir atau langsung pada draft modul. 3. Apabila ada yang belum jelas dalam pengisian angket ini, dapat ditanyakan pada penyusun. 4. Terima kasih atas kesediaan apak/ibu mengisi lembar angket ini. Semoga dapat menjadi bahan perbaikan dalam menyusun modul pengayaan genetika yang lebih berkualitas. *) Instrumen ini diadaptasi dari Standar Penilaian uku Teks Pelajaran oleh adan Standar Nasional Pendidikan (SNP) Tahun
26 INSTRUMEN TINJAUAN MODUL (Untuk Guru iologi) Aspek Tinjauan No utir Indikator (4) S Penilaian (3) (2) K (1) SK Catatan Aspek Kelayakan Isi 1. Kesesuaian materi dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2. Kesesuaian materi dengan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) KTSP 3. Kesesuaian materi dengan konsep pewarisan sifat 4. Kesesuaian materi dengan tujuan pembelajaran 5. Kedalaman materi merangsang keingintahuan siswa 6. Kedalaman materi menambah wawasan siswa 7. Kesesuaian evaluasi dengan tujuan pembelajaran Aspek Penyajian 8. Kejelasan bagian pendahuluan 9. Kejelasan petunjuk penggunaan modul 10. Kejelasan daftar isi dan daftar gambar 148
27 11. Kejelasan tujuan pembelajaran dan pokok bahasan 12. Kejelasan peta konsep untuk merangsang pemahaman siswa 13. Keruntutan materi yang disajikan 14. Kejelasan skema untuk menunjukkan suatu proses 15. Kesesuaian gambar/ilustrasi dengan materi 16. Kejelasan gambar/ilustrasi 17. Kejelasan penulisan keterangan gambar 18. Kejelasan penulisan sumber gambar 19. Keakuratan informasi yang disajikan 20. Kesesuaian rangkuman dengan materi dan tujuan pembelajaran 21. Kesesuaian quiz dengan materi dan tujuan pembelajaran 22. Kesesuaian soal tes formatif dengan materi dan tujuan pembelajaran 23. Kesesuaian kunci jawaban dengan materi pembelajaran 24. Kejelasan umpan balik/feedback 25. Kejelasan daftar pustaka Aspek Kebahasaan 26. Kesesuaian struktur kalimat dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar 27. Kesesuaian kalimat dengan 149
28 Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) 28. Penggunaan bahasa yang komunikatif 29. Penggunaan istilah sesuai dengan materi 30. Kejelasan istilah-istilah yang sulit Aspek Kegrafisan 31. Kesesuaian ukuran modul dengan standar ISO A4 (210 X 297 mm) 32. Penampilan unsur tata letak pada sampul muka, belakang dan punggung memiliki kesatuan yang konsisten 33. Sampul modul menampilkan pusat pandang (center point) yang baik 34. Komposisi dan ukuran unsur tata letak (judul, pengarang, gambar logo, dll) proporsional, seimbang dan seirama. 35. Warna sampul modul harmonis dan memperjelas fungsi 36. Ukuran huruf judul buku lebih dominan dan proporsional dibandingkan ukuran buku dan nama pengarang 37. Warna judul buku kontras dengan warna latar belakang 38. Tidak terlalu banyak menggunakan kombinasi jenis 150
29 huruf 39. Gambar/Ilustrasi pada sampul modul menggambarkan materi ajar dan mengungkapkan karakter objek 40. Pemisahan antar paragraf jelas 41. idang cetak dan margin proporsional 42. Penempatan judul kegiatan belajar, sub judul kegiatan belajar dan angka halaman tidak mengganggu pemahaman 43. Penempatan gambar/ilustrasi dan keterangannya tidak mengganggu pemahaman 44. Penggunaan variasi huruf (bold, italic, all capital, small capital) tidak berlebihan 45. Spasi antar baris normal 46. Spasi antar huruf normal Aspek Keterlaksanaan 47. Kemudahan dalam penggunaan modul pengayaan karena disertai petunjuk penggunaan 48. Kesesuaian materi dalam modul untuk digunakan dalam kegiatan pengayaan 151
30 Catatan : KESIMPULAN : ahan Ajar berbentuk Modul Pengayaan Genetika erbasis Fenomena Kretinisme di Desa Sigedang, Kejajar, Wonosobo ini dinyatakan *) 10. Layak digunakan di lapangan tanpa ada revisi 11. Layak digunakan di lapangan dengan revisi 12. Tidak layak digunakan di lapangan *) Lingkari salah satu Wonosobo,... Maret 2017 Guru iologi SMA N 2 Wonosobo
31 Lampiran 12 : Instrumen Penilaian Siswa LEMAR EVALUASI AHAN AJAR IOLOGI ERENTUK MODUL PENGAYAAN ERASIS FENOMENA KRETINISME DI DESA SIGEDANG, KEJAJAR, WONOSOO UNTUK KELAS XII IPA Identitas Responden Nama :... Kelas :... Sekolah :... Petunjuk Umum 1. Sebelum mengisi angket ini, pastikan Anda telah membaca dan menggunakan Modul Pengayaan erbasis Fenomena Kretinisme di Desa Sigedang, Kejajar, Wonosobo. 2. Tulislah terlebih dahulu identitas Anda pada tempat yang sudah disediakan. 3. acalah dengan teliti setiap pernyataan dalam angket ini sebelum Anda memilih jawaban. 4. Jika ada yang tidak Anda mengerti, bertanyalah pada Guru atau Peneliti. Petunjuk Penilaian 1. Isilah dengan tanda check ( ) pada pilihan yang telah disediakan sesuai dengan jawaban Anda. 2. Kriteria Penilaian : SS : Sangat Setuju S : Setuju TS : Tidak Setuju STS : Sangat Tidak Setuju 3. Atas kesediaan Anda untuk mengisi angket ini, saya ucapkan terima kasih. 153
32 A. ASPEK PENYAJIAN No. Pernyataan SS S TS STS 1. Saya dapat memahami petunjuk penggunaan modul dengan mudah 2. Uraian materi dalam modul ini memudahkan saya dalam mempelajari pewarisan sifat kretinisme di Desa Sigedang 3. Uraian materi yang disajikan dalam modul sudah runtut 4. Saya dapat mengikuti kegiatan belajar tahap demi tahap dengan mudah 5. Rangkuman pada setiap kegiatan memudahkan saya dalam memahami isi modul secara keseluruhan mengenai pewarisan sifat kretinisme di Desa Sigedang 6. Tes formatif dalam modul ini menuntun saya untuk memahami materi 7. Glosarium yang disajikan dapat memudahkan saya untuk memahami istilah asing atau istilah ilmiah 8. Penyajian umpan balik (feedback) dan kunci jawaban memudahkan saya dalam mengevaluasi keberhasilan saya 154
33 9. Quiz yang disajikan menguji pemahaman saya terhadap materi. ASPEK KEAHASAAN No. Pernyataan SS S TS STS 1. Saya mudah memahami bahasa yang digunakan dalam modul ini 2. ahasa yang digunakan dalam modul ini sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) 3. Kalimat yang digunakan tidak menimbulkan makna ganda (ambigu) 4. Saya mudah memahami istilahistilah yang digunakan dalam modul ini C. ASPEK KEGRAFISAN No. Pernyataan SS S TS STS 1. Desain sampul modul memiliki daya tarik awal modul 2. Ilustrasi sampul modul menggambarkan isi/materi yang disampaikan 3. Huruf yang digunakan mudah saya baca dan menarik 4. Gambar yang disajikan jelas dan menarik 5. Gambar yang disajikan proporsional 6. Keterangan gambar yang disajikan 155
34 pada modul ini jelas 7. Skema yang disajikan mudah dipahami D. ASPEK KEERMAKNAAN No. Pernyataan SS S TS STS 1. Setelah mempelajarai modul ini, saya lebih bersukur atas kondisi fisik yang Tuhan karuniakan kepada saya. 2. Setelah mempelajari modul ini, wawasan saya tentang kesalahan metabolisme bawaan menjadi bertambah 3. Setelah mempelajari modul ini, wawasan saya tentang pewarisan sifat kretinsme menjadi bertambah 4. Setelah mempelajarai modul ini, saya sadar akan pentingnya mengetahui pewarisan suatu sifat dalam keluarga 5. Setelah mempelajari modul ini, saya terdorong untuk melacak pewarisan suatu sifat dalam keluarga saya 6. Setelah mempelajari modul ini, rasa ingin tahu saya terhadap fenomena genetik di masyarakat menjadi meningkat 7. Setelah mempelajari modul ini, saya terdorong untuk melakukan studi 156
35 kasus tentang fenomena genetik lain yang terjadi di masyarakat 8. Setelah mempelajari modul ini, saya memperoleh pengalaman yang nyata/dekat dengan lingkungan sekitar saya, sehingga memudahkan saya memahami materi pewarisan sifat pada manusia. 9. Setelah mempelajari modul ini, saya paham bagaimana cara menghindari pertemuan suatu sifat yang merugikan atau menyebabkan kelainan. Komentar dan Saran Guna memperbaiki modul ini, tuliskan komentar dan saran Anda terhadap kualitas modul dari segi penyajian, kebahasaan, kegrafisan dan kebermaknaannya
36 Kesimpulan Pilih salah satu jawaban dengan melingkari jawaban yang Anda pilih: 1. Apakah Anda tertarik dengan modul ini? Ya/ Tidak 2. Menurut Anda modul ini : a. Sangat baik digunakan dalam pengayaan materi hereditas manusia, tanpa perbaikan. b. aik digunakan dalam kegiatan pengayaan materi hereditas manusia, namun masih perlu diadakan perbaikan. c. Kurang baik jika digunakan dalam kegiatan pengayaan materi hereditas manusia Wonosobo,... Maret 2017 Siswa
37 Lampiran 13: Daftar Nama Guru iologi dan Siswa DAFTAR NAMA GURU IOLOGI DAN SISWA XII MIA 5 SMA N 2 WONOSOO No. Nama Tanda Tangan 1. Januri, M.Pd Sari Hanarti, S.Pd Salsalbila Firdauziah Thomas Jaya Ardian Cosmas Diky Dwi Cahya Dwi Sulistyaningrum Dwi Sasmita Ayuningtyas Alasya Aghnia Zahrah Durrotun Nasfisah Malik Jalaudin Khalida Lestari Novia Haryani Arkan Haqiqi Zaman Evi Widianingsih Nadila Octavia Putri Ainuzzilati Moh. Efrinda Rosa Utama
38 Lampiran 14: Deskripsi Lembar Penilaian Kualitas Modul DESKRIPSI LEMAR PENILAIAN KUALITAS MODUL PENGAYAAN GENETIKA ERASIS FENOMENA KRETINISME DI DESA SIGEDANG, KEJAJAR, WONOSOO UNTUK KELAS XII IPA OLEH AHLI MEDIA, GURU IOLOGI DAN SISWA Deskripsi Lembar Evaluasi Oleh Ahli Media Ini Diadaptasi Dari Standar Penilaian uku Teks Pelajaran Oleh SNP utir Penilaian Deskripsi Aspek Kelayakan Isi Kesesuaian materi dengan kurikulum Materi yang akan disajikan harus sesuai dengan kurikulum yang diacu oleh sekolah Kesesuaian materi dengan Standar Kompetensi dan Materi yang akan disajikan harus sesuai dengan standar Kompetensi Dasar kompetensi dan kompetensi dasar yang terdapat pada kurikulum Kesesuaian materi dengan konsep Materi yang akan disajikan harus sesuai dengan konsep ilmu tersebut Kesesuaian materi dengan tujuan pembelajaran Materi yang akan disajikan harus sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai Kedalaman materi merangsang keingintahuan siswa Materi yang akan disajikan harus dapat merangsang keingintahuan siswa Kedalaman materi mengembangakan wawasan siswa Materi yang akan disajikan harus dapat mengembangkan wawasan siswa Kesesuaian evaluasi dengan tujuan pembelajaran Evaluasi yang akan disajikan harus sesuai dengan tujuan 160
39 pembelajaran Aspek Penyajian Kejelasan bagian pendahuluan agian pendahuluan harus memuat standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dicapai serta garis besar isi modul. Kejelasan petunjuk penggunaan modul Petunjuk penggunaan modul harus urut dan sistematis, terdapat penjelasan menentukan keberhasilan modul, digunakan secara mandiri atau kelompok. Kejelasan daftar isi dan daftar gambar Daftar isi dan daftar gambar harus sesuai dengan isi modul Kejelasan tujuan pembelajaran dan pokok bahasan Tujuan pembelajaran dan pokok bahasan harus sesuai dengan uraian materi yang disajikan Kejelasan peta konsep untuk merangsang pemahaman siswa Peta konsep yang disajikan harusdapat menjembatani pengetahuan siswa sebelum mempelajari isi modul Keruntutan materi yang disajikan Materi yang disajikan harus runtut dan sistematis Kejelasan skema suatu proses Skema harus jelas disertai dengan keterangan yang tepat Kesesuaian gambar/ilustrasi dengan materi Gambar/ilustrasi yang digunakan harus sesuai dengan materi Kejelasan gambar/ilustrasi Gambar/ilustrasi jelas, tidak mengganggu pemahaman Kejelasan penulisan keterangan gambar Keterangan gambar jelas dan sesuai dengan gambar tersebut Kejelasan penulisan sumber gambar Sumber gambar ditulis secara lengkap, jika diambil dari buku menyertakan nama dan tahun diterbitkan, jika diambil dari internet menyertakan domain URL beserta nama filenya. Keakuratan informasi yang disajikan Informasi yang disajikan harus akurat, tidak menimbulkan kesalahpahaman Kesesuaian rangkuman dengan materi dan tujuan pembelajaran Rangkuman yang dibuat merangkum materi yang disajikan Kesesuaian quiz dengan materi dan tujuan pembelajaran Quiz yang dibuat sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai Kesesuaian soal tes formatif dengan materi dan tujuan Soal tes formatif sesuai dengan materi dan tujuan pembelajaran pembelajaran Kesesuaian kunci jawaban dengan materi pembelajaran Kunci jawaban jelas, sesuai dengan konsep 161
40 Kejelasan umpan balik/feedback Umpan balik/feedback disertai petunjuk yang jelas Kejelasan daftar pustaka Daftar pustaka jelas, konsisten dan ditulis menurut aturan tertentu Aspek Kebahasaan Kesesuaian struktur kalimat dengan kaidah bahasa Indonesia Struktur kalimat sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar Kesesuaian kalimat dengan Ejaan Yang Disempurnakan Struktur kalimat sesuai dengan EYD (EYD) Penggunaan bahasa yang komunikatif ahasa yang digunakan mudah dipahami dan komunikatif Penggunaan istilah sesuai dengan materi Istilah yang digunakan sesuai dengan materi yang disajikan Kejelasan istilah-istilah yang sulit Istilah yang sulit, disertai pengetiannya Aspek Kegrafisan Kesesuaian ukuran modul dengan standar ISO Ukuran modul A4 (210 x 297 mm), A5 (148 x 210 mm), 5 (176 x 250 mm). Penampilan unsur tata letak pada sampul muka, belakang dan Desain sampul muka, punggung dan belakang merupakan punggung memiliki kesatuan yang konsisten suatu kesatuan yang utuh. Elemen warna, ilustrasi, dan topografi ditampilkan secara harmonis dan saling terkait satu dan lainnya. Adanya kesesuaian dalam penempatan unsur tata letak pada bagian sampul maupun isi modul berdasarkan pola Sampul modul menampilkan pusat pandang (center point) yang baik Komposisi dan ukuran unsur tata letak (judul, pengarang, gambar logo, dll) proporsional, seimbang dan seirama. yang telah ditetapkan dalam perencanaan awal modul. Sebagai daya tarik awal dari modul yang ditentukan oleh ketepatan dalam penempatan unsur/materi desain yang ingin ditampilkan atau ditonjolkan di antara unsur/materi desain lainnya sehingga memperjelas tampilan teks maupun ilustrasi dan elemen dekoratif lainnya. Adanya keseimbangan unsur tata letak (judul, pengarang, ilustrasi, logo, dll) dan ukuran unsur tata letak (tipografi, ilustrasi dan unsure pendukungnya seperti kotak, lingkaran 162
41 dan elemen dekoratif lainnya) secara proporsional dengan ukuran modul. Warna sampul modul harmonis dan memperjelas fungsi Memperhatikan tampilan warna secara keseluruhan yang dapat memberikan nuansa tertentu dan dapat memperjelas materi/isi modul. Ukuran huruf judul buku lebih dominan dan proporsional dibandingkan ukuran buku dan nama pengarang Judul modul harus dapat memberikan infomasi secara cepat tentang materi isi modul berdasarkan bidang studi tertentu. Warna judul buku kontras dengan warna latar belakang Judul modul ditampilkan lebih menonjol daripada warna latar belakangnya Tidak terlalu banyak menggunakan kombinasi jenis huruf Menggunakan dua jenis huruf agar lebih komunikatif dalam menyampaikan informasi yang disampaikan, untuk membedakan menggunakan kombinasi tampilan huruf Pemisahan antar paragraf jelas Susunan teks pada akhir paragraf terpisah dengan jelas, dapat berupa jarak (pada susunan teks rata kiri-kanan/blok) ataupun dengan inden (pada susunan teks dengan alinea). idang cetak dan margin proporsional Penempatan unsur tata letak (judul, subjudul, teks, ilustrasi, keterangan gambar, nomor halaman) pada bidang cetak secara proporsional. Penempatan judul kegiatan belajar, sub judul kegiatan belajar dan angka halaman tidak mengganggu pemahaman Penempatan gambar/ilustrasi dan keterangannya tidak mengganggu pemahaman - Judul kegiatan belajar ditulis secara lengkap disertai dengan angka kegiatan belajar (Kegiatan elajar 1, Kegiatan elajar 2, Kegiatan elajar 3, dst). - Penulisan sub judul dan sub-sub judul disesuaikan dengan hierarki penyajian materi ajar. - Penempatan nomor halaman disesuaikan dengan pola tata letak. - Mampu memperjelas penyajian materi baik dalam bentuk, ukuran yang proporsional serta warna yang menarik sesuai objek aslinya. 163
42 Penggunaan variasi huruf (bold, italic, all capital, small capital) tidak berlebihan Spasi antar baris normal Spasi antar huruf normal - Keterangan gambar/ legenda ditempatkan berdekatan dengan ilustrasi dengan ukuran lebih kecil daripada huruf teks. Digunakan untuk membedakan jenjang/ hierarki judul, subjudul serta memberikan tekanan pada susunan teks yang dianggap penting dalam bentuk tebal dan miring. Jarak spasi tidak terlalu lebar atau tidak terlalu sempit sehingga memudahkan dalam membaca. Mempengaruhi tingkat keterbacaan susunan teks (tidak terlalu rapat atau terlalu renggang). Aspek Keterlaksanaan Kemudahan dalam penggunaan modul pengayaan karena disertai petunjuk penggunaan Modul mudah digunakan dalam kegiatan pengayaan, tidak menimbulkan kesalahpahaman Kesesuaian materi dalam modul untuk digunakan dalam Materi yang disajikan sesuai dengan prinsip kegiatan kegiatan pengayaan pengayaan yaitu memperdalam dan menambah wawasan siswa 164
43 Lampiran 15: Rekapitulasi Penilaian Kualitas Modul 1. Ahli Materi Rekapitulasi Penilaian Kualitas Modul oleh Ahli Materi, Ahli Media, Guru dan Siswa No Konsep Ahli Materi Kesalahan metabolisme bawaan adalah keadaan dimana gen yang mengkode pembentukan suatu enzim tidak dalam keadaan normal (mutasi). Akibatnya, enzim tidak terbentuk dan tidak dapat mengubah substrat menjadi produk. 2. Satu gen mengkode pembentukan satu enzim. S 3. Kesalahan metabolisme bawaan umumnya diwariskan secara autosomal resesif. 4. Kelainan metabolisme bawaan dapat didiagnosis dengan screening test. 5. Phenylketouria (PKU) adalah suatu kelainan metabolisme bawaan yang disebabkan karena tubuh kelebihan phenylalanin. 6. Phenylalanin adalah asam amino essensial yang diperlukan tubuh, namun tidak dapat diproduksi sendiri oleh tubuh, sehingga asupan phenylalanin diperoleh melalui makanan. 7. Timbunan phenylalanin ini akan disimpan di hati, diedarkan ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah dan terkonsentrasi di kandung kemih. 8. Adanya phenylalanin yang berlebih di dalam kandung kemih, menyebabkan seseorang mengalami cacat mental. 9. Phenylalanin dalam tubuh harus diubah menjadi tirosin, yang membutuhkan bantuan enzim phenylalanin hidroksilase. 10. Pembentukan enzim phenylalanin hidroksilase dikode oleh gen P. Orang normal memiliki genotipe PP atau Pp, sedangkan penderita PKU bergenotipe pp. 11. Kelebihan phenylalanin di dalam tubuh disebabkan karena gen P tidak normal atau 165
44 mengalami mutasi menjadi gen p. Gen p tidak dapat mengkode pembentukan enzim phenylalanin hidroksilase, akibatnya enzim ini tidak terbentuk dan tidak dapat mengubah phenylalanin menjadi tirosin. 12. agi penderita PKU, kelainan ini dapat diatasi dengan menghindari makanan yang mengandung phenylalanin (diet). 13. Albino adalah suatu kelainan metabolisme bawaan yang disebabkan karena kekurangan pigmen melanin. 14. Pigmen melanin adalah pigmen yang menentukan warna kulit, rambut dan mata. Seseorang yang berwarna kulit gelap, memiliki pigmen melanin lebih banyak dibanding yang berkulit cerah. 15. Pigmen melanin diproduksi oleh sel melanosit, pigmen ini berfungsi untuk melindungi kulit dari sinar matahari. 16. Kekurangan pigmen melanin disebabkan karena tidak ada enzim tirosinase yang berperan mengubah tirosin menjadi beta-3,4-dihidroksiphenylalanin yang selanjutnya diubah menjadi melanin. 17. Pembentukan enzim tirosinase dikode oleh gen A. Seseorang yang normal bergenotipe AA atau Aa, sedangkan penderita albino bergenotipe aa. 18. Alkaptonuria adalah suatu kelainan metabolisme bawaan yang disebabkan karena tubuh kelebihan alkapton (asam homognetisic). 19. Timbunan alkapton diendapkan di tulang rawan dan tendon, yang menyebabkan nyeri di tubuh. Selebihnya, keluar bersama urine sehingga menyebabkan urine menjadi berwarna hitam (gelap). 20. Alkapton harus diubah menjadi asam maleylasetoasetat kemudian diubah menjadi H 2 O dan CO 2 yang berperan untuk pembentukan energi atau zat lain yang bermanfaat bagi tubuh. Proses pengubahan ini dibantu oleh enzim homogentisic oksidase 21. Pembentukan enzim homogentisic oksidase dikode oleh gen H. Seseorang yang normal bergenotipe HH atau Hh, sedangkan penderita alkapton bergenotipe hh. 22. Alkaptonuria dapat diatasi dengan menambahkan nitisson (termasuk golongan narkoba). 166
45 Nitisson ini berfungsi untuk mengurangi kandungan alkapton dalam tubuh. 23. Peta silsilah (pedigree) adalah catatan asal usul suatu sifat dari generasi ke generasi yang bermanfaat supaya pewarisan sifat keturunan dalam satu keluarga dapat diikuti untuk beberapa generasi. 24. Silsilah keluarga dilacak minimal pada 3 generasi, untuk mengetahui pola pewarisan suatu sifat. 25. Kretinisme adalah suatu kelainan metabolisme bawaan yang disebabkan karena tubuh kekurangan hormon tiroksin/tiroid (hipotiroidisme). 26. Kretinisme dibedakan menjadi 2 yaitu kretinisme endemik dan sporadik. 27. Kretin endemik disebabkan karena tubuh kekurangan iodium, diderita oleh seseorang yang tinggal di daerah dengan kadar iodium rendah. 28. Kretin sporadik disebabkan karena kelainan kongenital (bawaan sejak lahir), salah satunya disebabkan karena kesalahan metabolisme bawaan. 29. Hormon tiroksin adalah hormon yang berperan merangsang pertumbuhan seseorang. 30. Kekurangan hormon tiroksin ini mengakibatkan seseorang bertubuh pendek, pertumbuhan lambat, berat badan rendah, otot badan lemah, suara imatur dan cacat mental. Dampak cacat mental ini tergantung pada seberapa banyak seseorang kekurangan hormon tiroksin. 31. Kekurangan hormon tiroksin disebabkan karena tidak ada enzim yang mengubah tirosin menjadi hormon tiroksin. 32. Kretinisme dapat diatasi dengan menambahkan hormon tiroksin ke dalam tubuh. 33. Gen kretinisme bukan merupakan gen terpaut kromosom X dominan, karena seorang perempuan normal dapat melahirkan anak perempuan yang mengalami kretinisme. 34. Gen kretinisme bukan gen yang bersifat terpaut kromosom X resesif, karena jika gen kretinisme bersifat terpaut kromosom X resesif, maka gen tersebut tidak akan diekspresikan pada anak perempuan manapun karena orang tuanya normal. 35. Gen kretinisme bukan merupakan gen terpaut Y, karena jika terpaut Y, seorang laki-laki normal pasti akan memiliki keturunan laki-laki yang normal. 36. Gen kretinisme bukan gen autosomal dominan, karena perkawinan antara individu 167
46 normal dengan normal, pasti akan menghasilkan keturunan yang normal pula. 37. Gen kretinisme merupakan gen autosomal resesif, karena perkawinan laki-laki normal dan perempuan normal dapat menghasilkan keturunan yang normal dan kretin, ini berarti orang tua normal tersebut memiliki genotipe heterozigot. 2. Ahli Media Aspek Tinjauan No utir Indikator I Ahli Media II Aspek Kelayakan Isi 10. Kesesuaian materi dengan kurikulum Kesesuaian materi dengan Standar Kompetensi dan 3 4 Kompetensi Dasar 12. Kesesuaian materi dengan konsep Kesesuaian materi dengan tujuan pembelajaran Kedalaman materi merangsang keingintahuan siswa Kedalaman materi mengembangakan wawasan siswa Kesesuaian evaluasi dengan tujuan pembelajaran 3 4 Aspek Penyajian 17. Kejelasan bagian pendahuluan Kejelasan petunjuk penggunaan modul Kejelasan daftar isi dan daftar gambar Kejelasan tujuan pembelajaran dan pokok bahasan Kejelasan peta konsep untuk merangsang pemahaman siswa Keruntutan materi yang disajikan Kejelasan skema suatu proses
47 15. Kesesuaian gambar/ilustrasi dengan materi Kejelasan gambar/ilustrasi Kejelasan penulisan keterangan gambar Kejelasan penulisan sumber gambar Keakuratan informasi yang disajikan Kesesuaian rangkuman dengan materi dan tujuan 4 4 pembelajaran 21. Kesesuaian quiz dengan materi dan tujuan pembelajaran Kesesuaian soal tes formatif dengan materi dan tujuan 4 4 pembelajaran 23. Kesesuaian kunci jawaban dengan materi pembelajaran Kejelasan umpan balik/feedback Kejelasan daftar pustaka 3 4 Aspek Kebahasaan 26. Kesesuaian struktur kalimat dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar Kesesuaian kalimat dengan Ejaan Yang Disempurnakan 3 4 (EYD) 28. Penggunaan bahasa yang komunikatif Penggunaan istilah sesuai dengan materi Kejelasan istilah-istilah yang sulit 4 4 Aspek Kegrafisan 31. Kesesuaian ukuran modul dengan standar ISO Penampilan unsur tata letak pada sampul muka, belakang dan 4 4 punggung memiliki kesatuan yang konsisten 33. Sampul modul menampilkan pusat pandang (center point) 3 4 yang baik 34. Komposisi dan ukuran unsur tata letak (judul, pengarang, gambar logo, dll) proporsional, seimbang dan seirama
48 35. Warna sampul modul harmonis dan memperjelas fungsi Ukuran huruf judul buku lebih dominan dan proporsional 4 4 dibandingkan ukuran buku dan nama pengarang 37. Warna judul buku kontras dengan warna latar belakang Tidak terlalu banyak menggunakan kombinasi jenis huruf Gambar/Ilustrasi pada sampul modul menggambarkan materi 3 4 ajar dan mengungkapkan karakter objek 40. Pemisahan antar paragraf jelas idang cetak dan margin proporsional Penempatan judul kegiatan belajar, sub judul kegiatan belajar 3 4 dan angka halaman tidak mengganggu pemahaman 43. Penempatan gambar/ilustrasi dan keterangannya tidak 3 3 mengganggu pemahaman 44. Penggunaan variasi huruf (bold, italic, all capital, small 4 3 capital) tidak berlebihan 45. Spasi antar baris normal Spasi antar huruf normal Guru iologi Aspek Tinjauan No utir Indikator Guru iologi 1 2 Aspek Kelayakan Isi 1. Kesesuaian materi dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
49 2. Kesesuaian materi dengan Standar Kompetensi (SK) dan 3 3 Kompetensi Dasar (KD) KTSP 3. Kesesuaian materi dengan konsep pewarisan sifat Kesesuaian materi dengan tujuan pembelajaran Kedalaman materi merangsang keingintahuan siswa Kedalaman materi menambah wawasan siswa Kesesuaian evaluasi dengan tujuan pembelajaran 3 3 Aspek Penyajian 8. Kejelasan bagian pendahuluan Kejelasan petunjuk penggunaan modul Kejelasan daftar isi dan daftar gambar Kejelasan tujuan pembelajaran dan pokok bahasan Kejelasan peta konsep untuk merangsang pemahaman siswa Keruntutan materi yang disajikan Kejelasan skema untuk menunjukkan suatu proses Kesesuaian gambar/ilustrasi dengan materi Kejelasan gambar/ilustrasi Kejelasan penulisan keterangan gambar Kejelasan penulisan sumber gambar Keakuratan informasi yang disajikan Kesesuaian rangkuman dengan materi dan tujuan 3 3 pembelajaran 21. Kesesuaian quiz dengan materi dan tujuan pembelajaran Kesesuaian soal tes formatif dengan materi dan tujuan 3 3 pembelajaran 23. Kesesuaian kunci jawaban dengan materi pembelajaran Kejelasan umpan balik/feedback Kejelasan daftar pustaka
50 Aspek Kebahasaan 26. Kesesuaian struktur kalimat dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar Kesesuaian kalimat dengan Ejaan Yang Disempurnakan 3 3 (EYD) 28. Penggunaan bahasa yang komunikatif Penggunaan istilah sesuai dengan materi Kejelasan istilah-istilah yang sulit 3 3 Aspek Kegrafisan 31. Kesesuaian ukuran modul dengan standar ISO A4 (210 X mm) 32. Penampilan unsur tata letak pada sampul muka, belakang dan 3 3 punggung memiliki kesatuan yang konsisten 33. Sampul modul menampilkan pusat pandang (center point) 3 3 yang baik 34. Komposisi dan ukuran unsur tata letak (judul, pengarang, 3 3 gambar logo, dll) proporsional, seimbang dan seirama. 35. Warna sampul modul harmonis dan memperjelas fungsi Ukuran huruf judul buku lebih dominan dan proporsional 3 3 dibandingkan ukuran buku dan nama pengarang 37. Warna judul buku kontras dengan warna latar belakang Tidak terlalu banyak menggunakan kombinasi jenis huruf Gambar/Ilustrasi pada sampul modul menggambarkan materi 3 3 ajar dan mengungkapkan karakter objek 40. Pemisahan antar paragraf jelas idang cetak dan margin proporsional Penempatan judul kegiatan belajar, sub judul kegiatan belajar dan angka halaman tidak mengganggu pemahaman Penempatan gambar/ilustrasi dan keterangannya tidak 3 3 mengganggu pemahaman 172
51 44. Penggunaan variasi huruf (bold, italic, all capital, small 3 3 capital) tidak berlebihan 45. Spasi antar baris normal Spasi antar huruf normal 3 3 Aspek Keterlaksanaan 47. Kemudahan dalam penggunaan modul pengayaan karena 3 3 disertai petunjuk penggunaan 48. Kesesuaian materi dalam modul untuk digunakan dalam kegiatan pengayaan Siswa E. ASPEK PENYAJIAN No. Pernyataan Saya dapat memahami petunjuk SS S SS SS S SS SS SS SS SS S S S SS SS penggunaan modul dengan mudah 2. Uraian materi dalam modul ini S SS SS S S S S S SS SS S S SS S S memudahkan saya dalam mempelajari pewarisan sifat kretinisme di Desa Sigedang 3. Uraian materi yang disajikan dalam modul sudah runtut S SS S SS S SS SS SS SS S S S SS S SS 4. Saya dapat mengikuti kegiatan S SS S S S SS SS S S S S S SS SS S belajar tahap demi tahap dengan mudah 5. Rangkuman pada setiap kegiatan SS SS SS S S S S S S S S S SS S S memudahkan saya dalam memahami isi modul secara 173
52 keseluruhan mengenai pewarisan sifat kretinisme di Desa Sigedang 6. Tes formatif dalam modul ini menuntun saya untuk memahami materi 7. Glosarium yang disajikan dapat memsudahkan saya untuk memahami istilah asing atau istilah ilmiah 8. Penyajian umpan balik (feedback) dan kunci jawaban memudahkan saya dalam mengevaluasi keberhasilan saya 9. Quiz yang disajikan menguji pemahaman saya terhadap materi Total SS: 50 S: 85 S SS S S S S S S S S S S SS S S SS S S S S S S S S SS S S SS SS SS SS SS SS S S S S S S SS S S SS SS SS S SS SS S S S S S S S S S SS SS SS F. ASPEK KEAHASAAN No. Pernyataan Saya mudah memahami bahasa yang SS SS SS S SS SS SS S SS S S S SS SS SS digunakan dalam modul ini 2. ahasa yang digunakan dalam modul S SS S S S S SS S S SS S SS SS SS SS ini sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) 3. Kalimat yang digunakan tidak S SS SS S SS SS SS S SS S S S SS SS SS 174
53 menimbulkan makna ganda (ambigu) 4. Saya mudah memahami istilahistilah yang digunakan dalam modul ini Total S SS S S S S S S SS S S S SS SS SS SS 30 S 30 G. ASPEK KEGRAFISAN No. Pernyataan Desain sampul modul memiliki daya tarik awal modul S SS S S S S SS S S SS S S SS SS SS 2. Ilustrasi sampul modul S SS S SS S S SS SS S SS S S SS SS SS menggambarkan isi/materi yang disampaikan 3. Huruf yang digunakan mudah S SS S S S S S S S S S S SS SS S saya baca dan menarik 4. Gambar yang disajikan jelas dan menarik S SS S S S S S S S SS S S S SS SS 5. Gambar yang disajikan S SS S S S S S S S S S S SS SS SS proporsional 6. Keterangan gambar yang disajikan pada modul ini jelas SS SS SS S S SS SS S S SS S S SS SS S 7. Skema yang disajikan mudah S SS SS S S S S S S S S S SS SS S dipahami Total SS S 175
54 37 58 H. ASPEK KEERMAKNAAN No. Pernyataan Setelah mempelajarai modul ini, saya lebih bersukur atas kondisi SS SS SS SS SS SS SS S SS SS SS SS SS SS SS fisik yang Tuhan karuniakan kepada saya. 2. Setelah mempelajari modul ini, wawasan saya tentang kesalahan S SS S SS S SS SS S S S S SS SS S SS metabolisme bawaan menjadi bertambah 3. Setelah mempelajari modul ini, wawasan saya tentang pewarisan sifat kretinsme menjadi bertambah S SS S S SS SS S S SS S S S SS S SS 4. Setelah mempelajarai modul ini, S SS S SS S SS SS SS S S S S SS SS SS saya sadar akan pentingnya mengetahui pewarisan suatu sifat dalam keluarga 5. Setelah mempelajari modul ini, TS S S S S S S S S S S S SS S S saya terdorong untuk melacak pewarisan suatu sifat dalam keluarga saya 6. Setelah mempelajari modul ini, saya memperoleh pengalaman yang S SS S S S SS S S S SS S S SS S S 176
55 nyata/dekat dengan lingkungan sekitar saya, sehingga memudahkan saya memahami materi pewarisan sifat pada manusia. 7. Setelah mempelajari modul ini, rasa ingin tahu saya terhadap fenomena genetik di masyarakat menjadi meningkat 8. Setelah mempelajari modul ini, saya terdorong untuk melakukan studi kasus tentang fenomena genetik lain yang terjadi di masyarakat 9. Setelah mempelajari modul ini, saya paham bagaimana cara menghindari pertemuan suatu sifat yang merugikan atau menyebabkan kelainan. Total S S S S S S S S S S S S SS SS SS TS S S S TS S S S TS S S S SS S S S SS S S S SS SS S S S S S SS S SS SS 48 S 83 TS 4 177
56 Lampiran 16. Dokumentasi a. Penelitian Studi Kasus Fenomena Kretinisme di Desa Sigedang Gambar 24. Pengukuran Tinggi adan Penderita Kretinisme Gambar 25. Uf penderita kretinisme (tengah) bersama ayahnya yang normal (kiri) dan peneliti (kanan) Gambar 26. If penderita kretinisme (kiri) bersama peneliti (kanan) 179
57 b. Uji Coba Terbatas Modul Pengayaan Gambar 27. Uji Terbatas Modul pada Siswa Kelas XII MIA 5 SMA N 2 Wonosobo Gambar 28. Peneliti bersama Siswa Kelas XII MIA 5 SMA N 2 Wonosobo usai melakukan uji terbatas modul 180
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. IPA dan mengetahui kualitas modul yang disusun. Fenomena kretinisme di Desa
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan modul pengayaan berbasis fenomena kretinisme di Desa Sigedang, Kejajar, Wonosobo untuk siswa kelas XII IPA dan
Lebih terperinciDESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN SMP, SMA, SMK KOMPONEN KEGRAFIKAAN
DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN SMP, SMA, SMK KOMPONEN KEGRAFIKAAN (PENULIS) 2012 A. UKURAN BUKU Butir 1 Butir 2 Kesesuaian ukuran buku dengan standar ISO Ukuran buku A4 (210 x
Lebih terperinciDESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN SMP, SMA, SMK KOMPONEN KEGRAFIKAAN 2007
DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN SMP, SMA, SMK KOMPONEN KEGRAFIKAAN 2007 A. UKURAN BUKU Butir 1 Butir 2 Kesesuaian ukuran buku dengan standar ISO Ukuran buku A4 (210 x 297 mm), A5
Lebih terperinciKISI-KISI LEMBAR PENILAIAN AHLI MATERI
KISI-KISI LEMBAR PENILAIAN AHLI MATERI Kriteria Indikator Nomor Soal I. Aspek Kelayakan Isi A. Kesesuaian materi dengan SK 1,2,3 dan KD B. Keakuratan Materi C. Kemutakhiran Materi D. Mendorong Keingintahuan
Lebih terperinciDESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN III PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN SMP, SMA, SMK KOMPONEN KEGRAFIKAAN (UNTUK PENERBIT) 2012
DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN III PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN SMP, SMA, SMK KOMPONEN KEGRAFIKAAN (UNTUK PENERBIT) 2012 A. UKURAN BUKU Butir 1 Kesesuaian ukuran buku dengan standar ISO Ukuran buku A4 (210
Lebih terperinciDESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN SMA / MA KOMPONEN KELAYAKAN KEGRAFIKAAN BUKU SISWA 2013
DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN SMA / MA KOMPONEN KELAYAKAN KEGRAFIKAAN BUKU SISWA 2013 A. UKURAN BUKU Butir 1 Butir 2 Kesesuaian ukuran buku Mengikuti standar ISO, Ukuran buku
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODUL PENGAYAAN GENETIKA BERBASIS FENOMENA KRETINISME DI DESA SIGEDANG, KEJAJAR, WONOSOBO UNTUK KELAS XII IPA SKRIPSI
PENGEMBANGAN MODUL PENGAYAAN GENETIKA BERBASIS FENOMENA KRETINISME DI DESA SIGEDANG, KEJAJAR, WONOSOBO UNTUK KELAS XII IPA SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Lebih terperinciDESKRIPSI BUTIR ANGKET PENILAIAN MODUL MATEMATIKA PROGRAM BILINGUAL PADA MATERI SEGIEMPAT DENGAN PENDEKATAN PMRI
Lampiran B6 DESKRIPSI BUTIR ANGKET PENILAIAN MODUL MATEMATIKA PROGRAM BILINGUAL PADA MATERI SEGIEMPAT DENGAN PENDEKATAN PMRI UNTUK SISWA SMP KELAS VII SEMESTER GENAP 1. Kelayakan Penyajian UNTUK AHLI MEDIA
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. biologi. Proses belajar biologi merupakan perwujudan dari interaksi subjek (anak
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Kependidikan 1. Pembelajaran Biologi Biologi merupakan ilmu yang mempelajari objek dan persoalan gejala alam. Semua benda dan kejadian alam merupakan sasaran yang dipelajari
Lebih terperinciDESKRIPSI BUTIR PENILAIAN (AHLI MATERI) I. ASPEK KELAYAKAN ISI MENURUT BSNP Butir Penilaian Deskripsi 1. Kelengkapan materi Materi yang disajikan mencakup materi yang terkandung dalam Standar Kompetensi
Lebih terperinciDESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN SEKOLAH DASAR (SD) KOMPONEN KEGRAFIKAAN
DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN SEKOLAH DASAR (SD) KOMPONEN KEGRAFIKAAN (UNTUK PENULIS) 2012 A. UKURAN BUKU Butir 1 Kesesuaian ukuran buku dengan standar ISO Ukuran buku A4 (210
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODUL PENGAYAAN GENETIKA BERBASIS FENOMENA KRETINISME DI DESA SIGEDANG, KEJAJAR, WONOSOBO UNTUK KELAS XII IPA
454 Jurnal Prodi Pendidikan Biologi Vol 6 No 7 Tahun 2017 PENGEMBANGAN MODUL PENGAYAAN GENETIKA BERBASIS FENOMENA KRETINISME DI DESA SIGEDANG, KEJAJAR, WONOSOBO UNTUK KELAS XII IPA Oleh : Galuh Ajeng Antasari
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. berupa perangkat pembelajaran atau produk-produk yang terkait dengan kegiatan
BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan 2 jenis penelitian yaitu penelitian studi kasus serta Penelitian dan Pengembangan atau Research & Development (R&D). Tujuan dari penelitian dan pengembangan
Lebih terperinciDESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN SD-SMP KOMPONEN KEGRAFIKAAN 2007
DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN SD-SMP KOMPONEN KEGRAFIKAAN 2007 A. UKURAN BUKU Butir Butir 2 Kesesuaian ukuran buku Mengikuti standar ISO. Ukuran buku A4 (20 x 297 mm), A5 (48
Lebih terperinciDESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN SEKOLAH DASAR (SD) KOMPONEN KEGRAFIKAAN UNTUK PENERBIT 2012
DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN SEKOLAH DASAR (SD) KOMPONEN KEGRAFIKAAN UNTUK PENERBIT 2012 A. UKURAN BUKU Butir 1 Butir 2 Kesesuaian ukuran buku Mengikuti standar ISO. Ukuran buku
Lebih terperinciANGKET PENILAIAN MODUL MATEMATIKA PROGRAM BILINGUAL PADA MATERI SEGIEMPAT DENGAN PENDEKATAN PMRI UNTUK SISWA SMP KELAS VII SEMESTER GENAP
203 Lampiran B5 ANGKET PENILAIAN MODUL MATEMATIKA PROGRAM BILINGUAL PADA MATERI SEGIEMPAT DENGAN PENDEKATAN PMRI UNTUK SISWA SMP KELAS VII SEMESTER GENAP UNTUK AHLI MEDIA Yang terhormat, Nama :... Asal
Lebih terperinciKOMPONEN KELAYAKAN KEGRAFIKAAN
INSTRUMEN PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN SMA /MA KOMPONEN KELAYAKAN KEGRAFIKAAN BUKU SISWA 2013 KODE BUKU SUB KOMPONEN BUTIR SKOR 1 2 3 4 RERATA KOMENTAR/SARAN/MASUKAN A. UKURAN BUKU Ukuran Rangkuman Kualitatif
Lebih terperinciDESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN SD (KLAS IV, V DAN VI) KOMPONEN KEGRAFIKAAN 2016
DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN SD (KLAS IV, V DAN VI) KOMPONEN KEGRAFIKAAN 2016 BUKU GURU 2017 A. Ukuran Buku Butir 1 Butir 2 Kesesuaian ukuran buku dengan standar ISO Mengikuti
Lebih terperinciINSTRUMEN III PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN SMP-SMA-SMK KOMPONEN KEGRAFIKAAN (UNTUK PENERBIT) 2012
INSTRUMEN III PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN SMP-SMA-SMK KOMPONEN KEGRAFIKAAN (UNTUK PENERBIT) 2012 KODE BUKU SUBKOMPONEN A. UKURAN BUKU A1. Ukuran Fisik Buku 1. Kesesuaian ukuran buku dengan standar ISO
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang mengandung interaksi antara guru dengan peserta didik dan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai
Lebih terperinciLEMBAR VALIDASI AHLI MATERI
30 LEMBAR VALIDASI AHLI MATERI Judul Program : Pengembangan Modul Pembelajaran Matematika Kelas VII SMP/MTs pada Materi Aritmatika Sosial dengan Menggunakan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia
Lebih terperinciINSTRUMEN III PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN SEKOLAH DASAR (SD) KOMPONEN KEGRAFIKAAN (UNTUK PENERBIT) 2012
INSTRUMEN III PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN SEKOLAH DASAR (SD) KOMPONEN KEGRAFIKAAN (UNTUK PENERBIT) 2012 KODE BUKU SUBKOMPONEN A. UKURAN BUKU A1. Ukuran Fisik Buku 1. Kesesuaian ukuran buku dengan standar
Lebih terperinciINSTRUMEN III PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN SD-SMP KOMPONEN KEGRAFIKAAN
INSTRUMEN III PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN SD-SMP KOMPONEN KEGRAFIKAAN KODE BUKU BUTIR ALASAN PENILAIAN A. UKURAN BUKU Ukuran 1. Kesesuaian ukuran buku dengan standar ISO 2. Kesesuaian ukuran dengan materi
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Halaman HALAMAN SAMPUL... i. PENGESAHAN KELULUSAN... ii. PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN... iii. MOTTO DAN PERSEMBAHAN... iv. SARI...
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN SAMPUL... i PENGESAHAN KELULUSAN... ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN... iii MOTTO DAN PERSEMBAHAN... iv SARI... v ABSTRACT... vi PRAKATA... vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR TABEL...
Lebih terperinciLEMBAR VALIDASI LEMBAR KEGIATAN SISWA BANGUN RUANG SISI DATAR BERBASIS MASALAH UNTUK SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA KELAS VIII UNTUK AHLI MEDIA
LEMBAR VALIDASI LEMBAR KEGIATAN SISWA BANGUN RUANG SISI DATAR BERBASIS MASALAH UNTUK SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA KELAS VIII UNTUK AHLI MEDIA Jenis Bahan Ajar : Lembar Kegiatan Siswa Judul Produk : Lembar
Lebih terperinciKISI-KISI INSTRUMEN PENILAIAN BAHAN AJAR BERUPA MODUL HIMPUNAN DENGAN PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA (PMRI) (AHLI MATERI)
142 LAMPIRAN 1 1. 1. Kisi-kisi instrumen modul untuk ahli materi 1. 2. Lembar evaluasi modul untuk ahli materi 1. 3. Deskripsi lembar evaluasi modul untuk ahli materi 1. 4. Kisi-kisi instrumen modul untuk
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL PROSES PENYUSUNAN MODUL, KUALITAS MODUL DAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL PROSES PENYUSUNAN MODUL, KUALITAS MODUL DAN RESPON SISWA TERHADAP MODUL Penelitian ini mempunyai 3 data yakni proses penyusunan modul, kualitas modul, dan respon siswa.
Lebih terperinciBUKU GURU 2017 INSTRUMEN PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN SD (KLAS IV, V DAN VI) KOMPONEN KEGRAFIKAAN SUB KOMPONEN BUTIR NILAI KOMENTAR/SARAN/MASUKAN
KODE BUKU INSTRUMEN PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN SD (KLAS IV, V DAN VI) KOMPONEN KEGRAFIKAAN BUKU GURU 2017 Panduan Nilai: Kurang Baik Kurang Baik Sekali Sekali 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 SUB KOMPONEN BUTIR
Lebih terperinciLampiran 1. Kisi-kisi Instrumen Review Dosen Ahli Media KISI-KISI INSTRUMEN REVIEW DOSEN AHLI MEDIA
LAMPIRAN 101 Lampiran 1. Kisi-kisi Instrumen Review Dosen Ahli Media KISI-KISI INSTRUMEN REVIEW DOSEN AHLI MEDIA No. Aspek Tinjauan Indikator Jumlah Butir A. Aspek Kesesuaian indikator pembelajaran dengan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN BUKU INTISARI MATEMATIKA JENJANG SEKOLAH DASAR DITINJAU DARI ASPEK KELAYAKAN ISI, PENYAJIAN, BAHASA, DAN KEGRAFIKAN
JURNAL BUANA MATEMATIKA. Vol. 7, No. 2, Tahun 2017 ISSN 2088-3021 (media cetak) ISSN 2598-8077 (media online) PENGEMBANGAN BUKU INTISARI MATEMATIKA JENJANG SEKOLAH DASAR DITINJAU DARI ASPEK KELAYAKAN ISI,
Lebih terperinciLAMPIRAN A. A3. Surat Permohonan Izin Validasi Perangkat Pembelajaran. A4. Surat Keterangan Validasi Perangkat Pembelajaran
LAMPIRAN A A1. Surat Permohonan Izin Validasi Instrumen A2. Surat Keterangan Validasi Instrumen A3. Surat Permohonan Izin Validasi Perangkat Pembelajaran A4. Surat Keterangan Validasi Perangkat Pembelajaran
Lebih terperinciLAMPIRAN A. Hal 1. Skema Pengembangan Instrumen 106
LAMPIRAN 104 LAMPIRAN A Hal 1. Skema Pengembangan Instrumen 106 105 SKEMA PENGEMBANGAN INSTRUMEN REFERENSI NORMATIF ASPEK KATEGORI INDIKATOR KISI-KISI INSTRUMEN Nieveen, Nienke. (1999). Prototyping to
Lebih terperinciLampiran A1. No Aspek Indikator No. Butir. a. Kejelasan dan kelengkapan identitas. 1. Identitas mata pelajaran 1, 2, 3. b. Ketepatan alokasi waktu 4
Lampiran A Lampiran A1. Kisi-kisi Instrumen Penilaian RPP Lampiran A2. Lembar Penilaian RPP Lampiran A3. Kisi-kisi Instrumen Penilaian Media untuk Ahli Materi Lampiran A4. Lembar Penilaian Media untuk
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. pengembangan (R&D). Produk yang disusun dalam penelitian ini adalah bahan
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini secara keseluruhan adalah jenis penelitian dan pengembangan (R&D). Produk yang disusun dalam penelitian ini adalah bahan ajar berbentuk LKPD
Lebih terperinciLampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Lampiran. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMELAJARAN (RPP) Sekolah : SMA N Sanden Mata Pelajaran : iologi Kelas/Semester : X (Sepuluh)/ Materi : Keanekaragaman Hayati Sub Materi
Lebih terperinciKegrafikaan Modul Pembelajaran Fisika Berbasis Multirepresentasi
Kegrafikaan Modul Pembelajaran Fisika Berbasis Multirepresentasi Wachidah Putri Ramadhani 1, I Ketut Mahardika 2 1Mahasiswa Magister Pendidikan IPA Pasca Sarjana FKIP Universitas Jember 2Dosen Magister
Lebih terperinci55 LEMBAR VALIDASI MODUL BERBASIS PROBING PROMPTING UNTUK MATERI RELASI PADA MATA KULIAH MATEMATIKA DISKRIT PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA A. Pengantar Lembar validasi ini dibuat untuk memperoleh data yang
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 LEMBAR VALIDASI, ANGKET SISIWA, & HASIL VALIDASI
LAMPIRAN LEMBAR VALIDASI, ANGKET SISIWA, & HASIL VALIDASI Kisi-kisi Lembar Penilaian (AHLI MATERI) Kriteria Indikator Nomor Soal I. Aspek Kelayakan Isi A. Kesesuaian Materi dengan KD B. Keakuratan Materi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian dan pengembangan (Research and Development / R&D). Metode ini merupakan metode penelitian untuk
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
30 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan (Research and Development). Penelitian ini menggunakan
Lebih terperinciINSTRUMEN C PENILAIAN BUKU REFERENSI (Ensiklopedia, Kamus, Atlas)
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PUSAT KURIKULUM DAN PERBUKUAN INSTRUMEN C PENILAIAN BUKU REFERENSI (Ensiklopedia, Kamus, Atlas) Kode Buku: NO. KOMPONEN DAN ASPEK Skor
Lebih terperinciPENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA MATERI SUHU DAN KALOR BERBASIS BUDAYA MASYARAKAT TRANS LALUNDU
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA MATERI SUHU DAN KALOR BERBASIS BUDAYA MASYARAKAT TRANS LALUNDU Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 1 No. 4 ISSN 2338 3240 Pengembangan Bahan Ajar Fisika Materi
Lebih terperinciPENGEMBANGAN BAHAN AJAR R. NETY RUSTIKAYANTI 2017
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR R. NETY RUSTIKAYANTI 2017 Pengertian Pengembangan bahan ajar proses pemilihan, adaptasi dan pembuatan bahan ajar berdasarkan kerangka acuan tertentu Bahan ajar uraian yang sistematik
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. MetodePenelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan (Research and Development). Menurut Sugiyono (2011) metode penelitian
Lebih terperinciKode Buku : Bobot (B) Skor (S) KOMPONEN DAN ASPEK A. MATERI/ISI. Materi/isi sesuai dan mendukung pencapaian tujuan pendidikan nasional.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PUSAT KURIKULUM DAN PERBUKUAN INSTRUMEN B1 PENILAIAN BUKU PENGAYAAN PENGETAHUAN Kode Buku : NO. A. MATERI/ISI KOMPONEN DAN ASPEK Skor (S)
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SMA mencakup beberapa prosedur pengembangan. Langkah-langkah. pengembangan bahan ajar adalah sebagai berikut:
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Cara Pengembangan Penelitian pengembangan modul Hidrosfer sebagai Sumber Kehidupan dengan pendekatan saintifik untuk pembelajaran geografi
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. representasi kimia ini adalah metode penelitian dan pengembangan (Research
31 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam pengembangan buku ajar kimia berbasis representasi kimia ini adalah metode penelitian dan pengembangan (Research
Lebih terperinciPENGEMBANGAN BAHAN AJAR
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR R. Nety Rustikayanti 2016 materi didownload di dosen.stikesdhb/nety/ Pengertian Pengembangan bahan ajar proses pemilihan, adaptasi, dan pembuatan bahan ajar berdasarkan kerangka
Lebih terperinciSILABUS MATEMATIKA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) KESEHATAN BAKTI INDONESIA MEDIKA PONOROGO
Lampiran 2 Silabus SILABUS MATEMATIKA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) KESEHATAN BAKTI INDONESIA MEDIKA PONOROGO NAMA SEKOLAH : SMK Kesehatan Bakti Indonesia Medika Ponorogo MATA PELAJARAN : Matematika
Lebih terperinciPENGEMBANGAN LKS KIMIA BERBASIS MEDIA GRAFIS JENIS KOMIK PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA
PENGEMBANGAN LKS KIMIA BERBASIS MEDIA GRAFIS JENIS KOMIK PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA Lisa, Hairida, Masriani Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Untan Pontianak Email:li.sa22@yahoo.co.id Abstract The
Lebih terperinciINSTRUMEN B2 PENILAIAN BUKU PENGAYAAN KETERAMPILAN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PUSAT KURIKULUM DAN PERBUKUAN INSTRUMEN B2 PENILAIAN BUKU PENGAYAAN KETERAMPILAN Kode Buku: NO. KOMPONEN DAN ASPEK Skor (S) Bobot (B) S
Lebih terperinciLAMPIRAN B LAMPIRAN B B.1 Kisi-Kisi Lembar Penilaian RPP B.2 Deskripsi Butir Instrumen Penilaian Pengembangan RPP B.3 Lembar Penilaian Pengembangan RPP B.4 Kisi-Kisi Lembar Penilaian LKS ahli Materi B.5
Lebih terperinciLAMPIRAN A Data Hasil Tahap Analysis dan Design
LAMPIRAN 122 LAMPIRAN A Data Hasil Tahap Analysis dan Design A.1. A.2. A.3. Hasil Perumusan Indikator Pencapaian Kompetensi dan Tujuan Pembelajaran. Hasil Analisis Konsep Hasil Penyusunan Peta Kebutuhan
Lebih terperinciLampiran A. 1. Aspek yang Diamati Identitas mata pelajaran
LAMPIRAN A A.1 Kisi-kisi Lembar Penilaian RPP A.2 Lembar Penilaian RPP A.3 Deskripsi Lembar Penilaian RPP A.4 Kisi-kisi Lembar Penilaian LKS A.5 Lembar Penilaian LKS A.6 Deskripsi Lembar Penilaian LKS
Lebih terperinciAdapun poin-poin atas saran dari validator ahli desain tersebut adalah sebagai
berikut : Adapun poin-poin atas saran dari validator ahli desain tersebut adalah sebagai a. Pada gambar 4.12 saran dari validator adalah perlu direvisi pada covernya yaitu dengan menambahkan intansi pendidikan
Lebih terperinciKisi-Kisi Lembar Penilaian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Lembar Penilaian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
LAMPIRAN 112 Lampiran A A.1 A.2 A.3 A.4 A.5 A.6 A.7 A.8 A.9 A.10 Kisi-Kisi Lembar Penilaian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Lembar Penilaian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Deskripsi Lembar Penilaian
Lebih terperinciPEWARISAN SIFAT PADA MANUSIA. Tujuan Pembelajaran
Kurikulum 2006/2013 Kelas XII biologi PEWARISAN SIFAT PADA MANUSIA Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami tentang variasi sifat manusia
Lebih terperinci7. Ilustrasi Sampul Modul. a. Menggambarkan isi/materi ajar dan mengungkapkan karakter obyek. b. Bentuk, warna, ukuran, proporsi obyek sesuai realita.
Indikator Ahli Media Butir Penilaian Penilaian A. Ukuran Modul. Kesesuaian ukuran modul dengan standar ISO. 3 B. Desain Sampul Modul (Cover) C. Desain Isi Modul 2. Kesesuaian ukuran dengan materi isi modul.
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan. Menurut Sugiyono (2010), metode penelitian dan pengembangan
24 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan. Menurut Sugiyono (2010), metode penelitian dan pengembangan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian dan
31 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan atau Research and Development. Menurut Borg, W.R & Gall, M.D.
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Hal I. FORMAT PENULISAN SECARA UMUM... 1 II. BAGIAN-BAGIAN TUGAS AKHIR... 5
DAFTAR ISI Hal I. FORMAT PENULISAN SECARA UMUM... 1 1. 1. Bahasa Penulisan... 1 1. 2. Format penulisan... 1 1. 3. Penomoran Halaman... 3 1. 4. Tabel, gambar, grafik, skema, dan objek lainnya... 3 1. 5.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Modul 1. Pengertian Modul merupakan alat atau sarana pembelajaran yang berisi materi, metode, batasan-batasan dan cara mengevaluasi yang dirancang secara sistematis dan menarik
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN. prosedur pengembangan Borg dan Gall. Adapun langkah-langkah yang digunakan
42 BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengembangan Penelitian dan pengembangan yang dilakukan peneliti menggunakan prosedur pengembangan Borg dan Gall. Adapun langkah-langkah yang digunakan
Lebih terperinciPengembangan Bahan Ajar Fisika Materi Suhu Dan Kalor Berbasis Budaya Masyarakat Trans Lalundu
Pengembangan Bahan Ajar Fisika Materi Suhu Dan Kalor Berbasis Budaya Masyarakat Trans Lalundu I Wyn. Adi Saputra, Nurjannah dan Hendrik Arung Lamba iwayanadis09@gmail.com Program Studi Pendidikan Fisika
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. langkah pengembangan yaitu menganalisis kurikulum. digambarkan dalam bentuk bagan sebagai berikut.
BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN A. Model Penelitian dan Pengembangan Model penelitian pengembangan yang dipilih untuk pengembangan LKS yaitu model penelitian 4-D yang dikemukakan oleh Thiagarajan,
Lebih terperinciLAMPIRAN A. Lampiran A1. Analisis Kurikulum. Lampiran A2. Peta Konsep Modul
113 LAMPIRAN A Lampiran A1. Analisis Kurikulum Lampiran A2. Peta Konsep Modul 114 Lampiran A1 Analisis Kurikulum Standar Kompetensi 6. Menentukan kedudukan, jarak, dan besar sudut yang melibatkan titik,
Lebih terperinciMengatur perkembangan dan metabolisme individu. (pada peristiwa apa peran ini dapat dilihat/terjadi? ).
HEREDITAS Hubungan antara gen, DNA, Kromosom & Hereditas Pengertian hereditas? Melalui apa sifat diturunkan? Apa itu gen? Bagaimana hubungan antara gen dengan DNA? Bagaimana hubungan antara gen dengan
Lebih terperinciLEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN
Lampiran 1 LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN Kepada Yth. Calon Responden Penelitian Ditempat Dengan Hormat, Saya sebagai mahasiswa program Studi D III Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Lebih terperinciDesain. Produk. Revisi Produk. Produksi Massal
BAB III METODE PENELITIAN A. DESAIN PENELITIAN Penelitian ini menggunakan penelitian Research & Development (R&D). Research & Development adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk
Lebih terperinciKANTOR BAHASA KEPULAUAN RIAU
Sayembara Penulisan Bahan Bacaan dalam rangka Gerakan Nasional Literasi Bangsa Tahun 017 KANTOR BAHASA KEPULAUAN RIAU A. Bentuk Kegiatan: Sayembara penulisan bahan bacaan ini merupakan salah satu kegiatan
Lebih terperinciFORMAT PENULISAN PKL UNTUK MAHASISWA
FORMAT PENULISAN PKL UNTUK MAHASISWA DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER/INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA UNIVERSITAS DIPONEGORO 2016 DAFTAR ISI I. FORMAT PENULISAN SECARA UMUM... 2 1.1. Bahasa Penulisan...
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. Pengembangan media pembelajaran Modul Fisika Modern berbasis
46 BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Tahap-Tahap Pengembangan Media Pengembangan media pembelajaran Modul Fisika Modern berbasis konstruktivisme pada materiteori Kuantum Atom Hidrogendalam penelitian ini menggunakan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian
26 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Subyek Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan. Metode penelitian dan pengembangan adalah metode
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian dilakukan dengan menerapkan pendekatan penelitian dan pengembangan (Research and Development). Menurut Halimah (2009) dalam proses pelaksanaannya,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang bersifat analisis kebutuhan dan untuk mengkaji keefektifan
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and Development, R&D). Borg & Gall (Sugiyono 2011: 47) menyatakan bahwa research and development
Lebih terperinciBAB III METODE PENGEMBANGAN. experiential learning ini termasuk ke dalam jenis penelitian Research and
24 BAB III METODE PENGEMBANGAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian pengembangan modul pembelajaran menulis puisi berbasis experiential learning ini termasuk ke dalam jenis penelitian Research and Development
Lebih terperinciII. LANDASAN TEORI. penting karena buku teks memberikan dua hal sekaligus yaitu menyediakan materi
II. LANDASAN TEORI Di antara ragam jenis buku, salah satu jenis buku yang paling penting dan fungsional bagi para pelajar adalah buku teks. Setiap mata pelajaran seharusnya ditunjang oleh minimal satu
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Hal I. FORMAT PENULISAN SECARA UMUM... 1 II. BAGIAN-BAGIAN TUGAS AKHIR... 6
DAFTAR ISI Hal I. FORMAT PENULISAN SECARA UMUM... 1 1. 1. Bahasa Penulisan... 1 1. 2. Format penulisan... 1 1. 3. Penomoran Halaman... 3 1. 4. Tabel, gambar, grafik, skema, dan objek lainnya... 3 1. 5.
Lebih terperinciSUB TOTAL (SKOR X BOBOT) KOMPONEN MATERI/ISI (A)
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PUSAT KURIKULUM DAN PERBUKUAN INSTRUMEN B PENILAIAN BUKU PENGAYAAN KETERAMPILAN Kode Buku: No. KOMPONEN DAN BUTIR PENILAIAN KUALITATIF
Lebih terperinciPEDOMAN PENYUSUNAN MODUL PEMBELAJARAN UNIVERSITAS ESAUNGGUL. Modul merupakan sarana pembelajaran yang berisi materi, metode, batasan-batasan,
PEDOMAN PENYUSUNAN MODUL PEMBELAJARAN UNIVERSITAS ESAUNGGUL A. PENGERTIAN Modul merupakan sarana pembelajaran yang berisi materi, metode, batasan-batasan, dan cara mengevaluasi yang dirancang secara sistematis.
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN GEOGRAFI BER- BASIS PENDEKATAN SAINTIFIK.
TERSEDIA SECARA ONLINE http://journal2.um.ac.id/index.php /jpg/ JURNAL PENDIDIKAN GEOGRAFI: Kajian, Teori, dan Praktek dalam Bidang Pendidikan dan Ilmu Geografi Tahun 22, No. 1, Januari 2017 Halaman: 10-15
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. berpendekatan aunthentic inquiry learning ini merupakan desain Research
BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Model pengembangan Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) berpendekatan aunthentic inquiry learning ini merupakan desain Research and Development (R & D).
Lebih terperinciMODUL MATA PELAJARAN IPA
KERJASAMA DINAS PENDIDIKAN KOTA SURABAYA DENGAN FAKULTAS MIPA UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA MODUL MATA PELAJARAN IPA Pewarisan sifat untuk kegiatan PELATIHAN PENINGKATAN MUTU GURU DINAS PENDIDIKAN KOTA SURABAYA
Lebih terperinciTATA TULIS JURNAL. Fakultas Teknik Elektro 1
TATA TULIS JURNAL Fakultas Teknik Elektro 1 Struktur Jurnal Judul Jurnal Nama penulis Abstrak (bahasa Indonesia) Abstract (bahasa Inggris) Pendahuluan Pembahasan penelitian Kesimpulan dan saran. Daftar
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Hasil Pengembangan Produk Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah sumber belajar berbentuk komik yang diberi nama KOMIKA (Komik
Lebih terperinciFitri Rahmawati, MP. Staf Pengajar Pendidikan Teknik Boga Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta
Fitri Rahmawati, MP Staf Pengajar Pendidikan Teknik Boga Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta Email: fitri_rahmawati@uny.ac.id Pengertian Modul Modul merupakan alat atau sarana pembelajaran yang
Lebih terperinciPenerapan Peluang Diskrit, Pohon, dan Graf dalam Pewarisan Sifat Ilmu Genetika
Penerapan Peluang Diskrit, Pohon, dan Graf dalam Pewarisan Sifat Ilmu Genetika Imam Prabowo Karno Hartomo NIM : 13507123 Jurusan Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung, Jalan Ganesha 10 Bandung,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat yang digunakan sebagai tempat penelitian ini adalah lima SMA yaitu SMA Negeri 2 Karanganyar, SMA Negeri I Kartasura, SMA Islam 1 Surakarta,
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pengembangan sumber belajar IPS dengan bentuk brosur. Hasil penelitian ini
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini, disajikan hasil penelitian dan pembahasan dari pengembangan sumber belajar IPS dengan bentuk brosur. Hasil penelitian ini menyajikan data yang diperoleh
Lebih terperinciSUB TOTAL (SKOR X BOBOT) KOMPONEN MATERI (A)
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PUSAT KURIKULUM DAN PERBUKUAN INSTRUMEN B1 PENILAIAN BUKU PENGAYAAN PENGETAHUAN Kode Buku : NO. KOMPONEN DAN BUTIR Penilaian Kualitatif
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
25 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Salah satu tujuan dari penelitian adalah mengembangkan produk berupa bahan ajar IPA SMP tema Bencana Gempa Bumi dan Erupsi Gunung Api. Penelitian ini merupakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan jenis penelitian dan pengembangan (Research and Development). Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini berupa e-module pembelajaran
Lebih terperinciMekarkeun Bahan Ajar Basa dina Kapaigelan Basa Sunda ku Usep Kuswari
Mekarkeun Bahan Ajar Basa dina Kapaigelan Basa Sunda ku Usep Kuswari A. Karakteristik Bahan Ajar 1. Self Instructional a. Aya tujuan nu dirumuskeun kalayan jentre, boh tujuan ahir boh tujuan antara. b.
Lebih terperinciINSTRUMEN D PENILAIAN BUKU PANDUAN PENDIDIK. Bobot (B)
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PUSAT KURIKULUM DAN PERBUKUAN INSTRUMEN D PENILAIAN BUKU PANDUAN PENDIDIK Kode Buku: NO. KOMPONEN DAN ASPEK Skor (S) A. MATERI/ISI 1. 2.
Lebih terperinciA1. Kisi-kisi Angket Identifikasi Kecenderungan Kecerdasan Majemuk Siswa. A2. Angket Identifikasi Kecenderungan Kecerdasan Majemuk Siswa
LAMPIRAN Lampiran A A1. Kisi-kisi Angket Identifikasi Kecenderungan Kecerdasan Majemuk Siswa A2. Angket Identifikasi Kecenderungan Kecerdasan Majemuk Siswa A3. Kisi-kisi Lembar Penilaian RPP A4. Lembar
Lebih terperinciSetjo, Susetyoadi, dkk. (2004). Common Text Book Anatomi Tumbuhan. rev. ed.malang: UM Press.
Suratsih. (2010). Pengembangan Modul Pembelajaran Biologi Berbasis Potensi Lokal dalam Kerangka Implementasi KTSP SMA di Yogyakarta. Penelitian Unggulan UNY (Multitahun). Yogyakarta: Lembaga Penelitian
Lebih terperinciLAMPIRAN A A1. Analisis Kurikulum A2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) A3. Prosedur Pengembangan
LAMPIRAN 39 40 LAMPIRAN A A1. Analisis Kurikulum A2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) A3. Prosedur Pengembangan A4. Hasil Wawancara Pra-Penelitian dengan Guru 39 Lampiran A1 ANALISIS KURIKULUM &
Lebih terperinciLampiran 5. Angket validasi ahli desain media tahap I
96 Lampiran 5. Angket validasi ahli desain media tahap I 97 98 Lampiran 6. Angket validasi ahli desain media tahap II 99 100 101 Lampiran 7. Angket validasi ahli desain media tahap III 102 103 104 LAMPIRAN
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Kajian Pengembangan Modul Pembelajaran Fisika
59 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Kajian Pengembangan Modul Pembelajaran Fisika Penelitian pengembangan modul pembelajaran Fisika berbasis scientific approach yang dilakukan meliputi tahapan:
Lebih terperinciGENETIKA DAN HUKUM MENDEL
GENETIKA DAN HUKUM MENDEL Pengertian Gen Pertama kali diperkenalkan oleh Thomas Hunt Morgan, ahli Genetika dan Embriologi Amerika Serikat (1911), yang mengatakan bahwa substansi hereditas yang dinamakan
Lebih terperinci