PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA MATERI SUHU DAN KALOR BERBASIS BUDAYA MASYARAKAT TRANS LALUNDU

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA MATERI SUHU DAN KALOR BERBASIS BUDAYA MASYARAKAT TRANS LALUNDU"

Transkripsi

1 PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA MATERI SUHU DAN KALOR BERBASIS BUDAYA MASYARAKAT TRANS LALUNDU

2

3 Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 1 No. 4 ISSN Pengembangan Bahan Ajar Fisika Materi Suhu Dan Kalor Berbasis Budaya Masyarakat Trans Lalundu I Wyn. Adi Saputra, Nurjannah dan Hendrik Arung Lamba iwayanadis09@gmail.com Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Tadulako Jl. Soekarno Hatta Km. 9 Kampus Bumi Tadulako Tondo Palu - Sulawesi Tengah Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan bahan ajar fisika materi suhu dan kalor berbasis budaya masyarakat trans Lalundu. Permasalahan dari penelitian ini adalah bagaimanakah pengembangan bahan ajar fisika materi suhu dan kalor berbasis budaya masyarakat trans Lalundu. Manfaat dalam penelitian ini adalah memudahkan siswa dalam memahami konsep-konsep fisika, dapat menjadi acuan guru-guru dalam usaha memperbaiki kualitas pembelajaran fisika dalam mengembangkan bahan ajarnya, dan diharapkan dapat dijadikan tambahan referensi untuk penelitian selanjutnya tentang pengembangan bahan ajar fisika materi suhu dan kalor berbasis budaya masyarakat trans Lalundu. Untuk mengetahui layak atau tidaknya bahan ajar tersebut maka dilakukan uji kelayakan terhadap produk. Bahan ajar ini telah di validasi oleh satu orang ahli materi, satu guru fisika SMA Negeri 1 Rio Pakava, dan 10 siswa kelas X SMA Negeri 1 Rio Pakava. Berdasarkan hasil analisis penilaian ahli media diperoleh skor rata-rata sebesar 3,03 dan dikategorikan Baik, analisis penilaian ahli materi diperoleh skor rata-rata sebesar 2,91 dan dikategorikan Baik, sedangkan hasil analisis penilaian respon siswa diperoleh skor rata-rata sebesar 3,54 dan dikategorikan Sangat Setuju. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahan ajar yang dikembangkan dapat dijadikan sebagai salah satu media pembelajaran bagi siswa. Kata Kunci: Bahan ajar, Budaya, Suhu dan kalor I. PENDAHULUAN Bahan ajar merupakan komponen isi pesan dalam kurikulum yang harus disampaikan kepada siswa. Komponen ini memiliki bentuk pesan yang beragam, ada yang berbentuk fakta, prinsip/kaidah, prosedur, problema, dan sebagainya. Komponen ini berperan sebagai isi atau materi yang harus dikuasai siswa dalam proses pembelajaran. Sifat materi kurikulum yang tersusun dalam silabus hanya bersifat pokok-pokok materi, maka untuk kelancaran dalam pelaksanaan pembelajaran, materi pembelajaran perlu dikembangkan terlebih dahulu dengan cara melengkapinya dalam bentuk bahan pembelajan yang utuh. Bahan ajar merupakan faktor eksternal siswa yang mampu memperkuat motivasi internal untuk belajar. Pemilihan bahan ajar hendaknya juga berorientasi pada penyediaan peluang kepada siswa dalam pencapaian pemahaman dan pengembangan keterampilan proses serta berkaitan langsung dengan pengalaman nyata dari peserta didik. Dalam kegiatan pembelajaran fisika kadang siswa sering tidak mengetahui materi pembelajaran yang dipelajari, dan bahkan mereka tidak tahu bagaimana mengaitkan materi pelajaran fisika tersebut dengan keadaan dilingkungan sekitar mereka. Siswa juga tidak mampu mengaplikasikan pengetahuan yang mereka pelajari dalam kehidupan sehari-hari untuk memecahkan masalah yang mereka temui dalam kehidupan nyata. Padahal pelajaran fisika sangat erat hubungannya dengan kehidupan sehari-hari. Pengalaman menunjukkan bahwa apabila pengetahuan yang dipelajari di sekolah dirasakan manfaatnya bagi kehidupan siswa, ia akan termotivasi untuk mempelajari, bahkan ingin mencari lebih banyak lagi (Poedjiadi, 2010). Pengetahuan konseptual mereka telah dibentuk bertahun-tahun dari pengalaman sehari-hari dan melalui pengetahuan tradisi yang diwariskan secara turun-menurun. Oleh karena itu, lingkungan sosial-budaya siswa perlu mendapat perhatian serius dalam mengembangkan pendidikan sains di sekolah karena di dalamnya terpendam sains asli yang dapat berguna bagi kehidupannya. Dengan demikian, pendidikan sains akan betul-betul bermanfaat bagi siswa itu sendiri dan bagi masyarakat luas (Suastra, 2005). Salah satu lingkungan sosial-budaya yang perlu di perhatikan dalam mengembangkan sains adalah budaya masyarakat Lalundu yang berkaitan dengan konsep fisika contohnya cekot (sendok yang terbuat dari batok kelapa). Cekot 54 Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 1 No. 4 ISSN terbuat dari bahan isolator yang memiliki konduktivitas termal kecil. Selain itu ada juga alat tradisonal yang biasa digunakan

4 oleh masyarakat Lalundu yaitu kendi (dibuat dari tanah liat) juga memanfaatkan pengetahuan sains yaitu tentang perubahan wujud zat. Pada dinding kendi yang terbuat dari tanah liat terdapat poripori (celah-celah) yang kecil. Sedikit air yang keluar melalui pori-pori itu menguap. Kalor yang diperlukan untuk penguapan air itu diambil dari kendi dan air didalamnya. Ini menyebabkan air dalam kendi lebih dingin daripada air dalam bejana plastik. Keberhasilan proses pembelajaran IPA khususnya fisika di sekolah sangat dipengaruhi oleh latar belakang budaya yang dimiliki oleh siswa atau masyarakat tempat sekolah berada (Aikenhead dan Jegede, 2000). Sehingga guru perlu mengaitkan antara konsep fisika yang siswa pelajari di sekolah dengan latar belakang kebudayaan yang ada di lingkungan siswa sendiri. Pembelajaran sains di sekolah perlu memadukan paradigma ilmiah dengan cara pandang siswa tentang istilah-istilah dalam sains dan gejala-gejala fisis yang terjadi di alam sekitarnya. Berdasarkan permasalahanpermasalahan tersebut, maka diperlukan adanya bahan ajar yang mengaitkan sains dengan lingkungan, teknologi, dan masyarakat. Oleh karena itu, penulis melakukan penelitian yang berjudul pengembangan bahan ajar fisika materi suhu dan kalor berbasis budaya masyarakat trans Lalundu. analisis nilai rata-rata ini berdasarkan pendapat dari Arikunto (2006) yang menyatakan bahwa: Keterangan: : nilai rata-rata dalam tiap butir pertanyaan : jumlah nilai dari seluruh penilaian dalam tiap butir pertanyaan. : jumlah butir pernyataan. Mengubah skor rata-rata yang diperoleh ke dalam bentuk kualitatif berdasarkan tabel berikut (Widoyoko, 2012). Tabel 1. Kriteria Penilaian Produk Skor Rata-Rata Kriteria 3,25 < 4,00 Sangat baik (SB) 2,50 < 3,25 Baik (B) 1,75 < 2,50 Kurang (K) 1,00 1,75 Sangat Kurang (SK) Analisis data respon siswa serupa dengan analisis kualitas penilaian produk. Rata-rata skor dari angket respon selanjutnya diubah ke dalam bentuk kualitatif berdasarkan tabel berikut: Tabel 2. Kriteria Kategori Respon Siswa Skor Rata-Rata Kategori 3,25 < 4,00 Sangat Setuju (SS) 2,50 < 3,25 Setuju (S) 1,75 < 2,50 Tidak Setuju (TS) 1,00 1,75 Sangat Tidak Setuju (STS) RUMUSAN MASALAH Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah pengembangan bahan ajar fisika materi suhu dan kalor berbasis budaya masyarakat trans Lalundu? III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Penilaian Ahli Media Aspek yang dinilai oleh ahli media meliputi kelayakan grafik, dan kelayakan bahasa. Hasil analisis penilaian menurut ahli media disajikan pada tabel berikut ini. Tabel 3. Hasil Analisis Penilaian Keseluruhan Berdasarkan Ahli Media Aspek Penilaian Skor Kategori Rata-rata Kualitas I. Kelayakan 3,06 Baik Kegrafikan II. Kelayakan 3,00 Baik Bahasa Jumlah 3,03 Baik Keseluruhan TUJUAN Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan bahan ajar fisika materi suhu dan kalor berbasis budaya masyarakat trans Lalundu. II. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode pengembangan yaitu metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. (Sugiyono, 2010). Teknis analisis yang digunakan untuk menganalisis data hasil validasi adalah perhitungan nilai rata-rata. Penentuan teknik 55 Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 1 No. 4 ISSN Penilaian Ahli Materi Aspek yang dinilai oleh ahli materi meliputi kelayakan isi, kelayakan penyajian, dan penilaian kontekstual. Hasil analisis penilaian menurut ahli materi disajikan pada tabel berikut ini. 9 10

5 11 Tabel 4. Hasil Analisis Penilaian Keseluruhan Berdasarkan Ahli Materi Aspek Penilaian Skor Kategori Rata-Rata Kualitas I. Kelayakan Isi 3,17 Sangat Baik 14 II. Kelayakan Penyajian 2,92 Baik 15 III. Penilaian Kontekstual 2,66 Baik Jumlah Keseluruhan 2,91 Baik Respon Siswa Uji terbatas bertujuan untuk mengetahui respon siswa terhadap penggunaan bahan ajar ini. Bahan ajar hasil pengembangan diujikan dalam uji coba lapangan skala kecil kepada sepuluh siswa. 18 1

6 PERNYATAAN Bahan ajar ini menjelaskan suatu konsep menggunakan ilustrasi masalah yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Bahan ajar ini menggunakan contoh-contoh soal yang berkaitan dengan masalah kehidupan seharihari. Penyajian materi dalam bahan ajar dimulai dari yang mudah ke sukar dan dari yang konkret ke abstrak Dalam bahan ajar ini terdapat beberapa bagian untuk saya menemukan konsep sendiri. Bahan ajar ini memuat pertanyaanpertanyaan yang mendorong saya untuk belajar. Penyajian materi dalam bahan ajar ini mendorong saya untuk berdiskusi dengan teman-teman yang lain. Materi bahan ajar ini mendorong keingintahuan saya. Bahan ajar ini mendorong saya untuk merangkum materi sendiri pada kolom Refleksi. Bahan ajar ini membuat saya senang mempelajari Fisika. Dengan menggunakan bahan ajar ini dapat menambah keinginan untuk belajar. Dengan menggunakan bahan ajar ini membuat belajar saya lebih terarah dan runtut. Dengan adanya ilustrasi di setiap awal materi dapat memberikan motivasi untuk mempelajari materi. Dengan menggunakan bahan ajar ini dapat membuat belajar fisika tidak membosankan. Sangat Setuju Sangat Setuju Sangat Setuju Sangat Setuju Sangat Setuju Setuju Sangat Setuju Sangat Setuju Sangat Setuju Sangat Setuju Pembahasan Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan bahan ajar fisika berbasis budaya masyarakat trans Lalundu. Dalam pengembangan bahan ajar ini diharapkan bermanfaat kepada siswa dalam memudahkan memahami konsep-konsep fisika, dapat menjadi acuan guru-guru dalam usaha memperbaiki kualitas pembelajaran fisika dalam mengembangkan bahan ajarnya, dan diharapkan dapat dijadikan tambahan referensi untuk penelitian selanjutnya tentang pengembangan bahan ajar fisika berbasis budaya. Pada penelitian ini pengembangan bahan ajar fisika berbasis budaya masyarakat yang dimaksud adalah budaya masyarakat trans Lalundu yang berada disekitar siswa dan sekolah. Dari beberapa contoh budaya masyarakat Lalundu, salah satunya adalah cekot (sendok yang terbuat dari batok kelapa). Dimana cekot adalah salah satu alat tradisional masyarakat Lalundu yang memanfaatkan asas sains. Misalnya tentang penerapan sistem perpindahan kalor. Cekot terbuat dari bahan bahan isolator yang memiliki konduktivitas termal kecil. Selain itu ada juga alat tradisonal yang biasa digunakan oleh masyarakat Lalundu yaitu kendi (dibuat dari tanah liat) juga memanfaatkan pengetahuan sains yaitu tentang perubahan wujud zat. Pada dinding Tabel 5. Hasil Analisis Rata-Rata Penilaian Berdasarkan 10 Respon Siswa NO Bahan ajar ini memuat tes formatif yang dapat menguji seberapa jauh pemahaman saya tentang materi suhu dan kalor. Kalimat dan paragraf yang digunakan dalam bahan ajar ini jelas dan mudah dipahami. Bahasa yang digunakan sederhana dan mudah dimengerti. Huruf yang digunakan sederhana dan mudah dibaca. Tampilan bahan ajar ini menarik. KET. Sangat Setuju

7 Sangat Setuju Setuju Sangat Setuju Sangat Setuju Sangat Setuju Sangat Setuju Setuju 56 Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 1 No. 4 ISSN kendi yang terbuat dari tanah liat terdapat poripori (celah-celah) yang kecil. Sedikit air yang keluar melalui pori-pori itu menguap. Kalor yang diperlukan untuk penguapan air itu diambil dari kendi dan air didalamnya. Ini menyebabkan air dalam kendi lebih dingin daripada air dalam bejana plastik. Dari beberapa contoh kebudayaan tersebut masih banyak lagi contoh-contoh lain yang berkaitan dengan konsep fisika yang dapat menunjang penyusunan bahan ajar ini. Dari hasil tersebut kemudian di lakukan analisis data hasil pengembangan bahan ajar fisika materi suhu dan kalor berbasis budaya masyarakat trans Lalundu yang didasarkan pada hasil validasi dan uji coba terbatas. Desain uji coba yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji kelayakan terhadap produk. Uji coba dilakukan kepada satu dosen fisika sebagai ahli media, satu orang guru fisika SMA sebagai ahli materi, dan sepuluh siswa kelas X SMA Negeri 1 Rio Pakava. Berdasarkan penilaian ahli media yang dilakukan oleh dosen fisika universitas tadulako yaitu bapak I Wayan Darmadi, S.Si. M.Pd pada tanggal 10 september 2014, aspek yang dinilai dari bahan ajar ini meliputi kelayakan kegrafikan dan kelayakan bahasa. Adapun indikator yang di nilai pada aspek kelayakan kegrafikan yaitu ukuran bahan ajar, desain sampul bahan ajar, dan desain isi bahan ajar. Pada ukuran bahan ajar menurut ahli media bahwa ukuran bahan ajar ini sudah sesuai dengan standar ISO (International Standardization Organsization). Dimana dalam penilaian ahli media menunjukan dengan kualitas sangat baik, hal ini sangat di dukung dengan deskripsi sebelumnya bahwa untuk ukuran bahan ajar adalah A4 (210 x 297 mm). Butir penilaian selanjutnya adalah kesesuaian ukuran dengan materi isi bahan ajar. Menurut ahli media pemilihan ukuran bahan ajar sudah sesuai dengan materi isi namun juga perlu diperhatikan bahwa hal ini sangat mempengaruhi tata letak bagian isi dan jumlah halaman bahan ajar sehingga dalam penilaian menunjukan kualitas baik. Selanjutnya pada desain sampul, dimana komponen yang di nilai oleh ahli media adalah penampilan unsur tata letak pada sampul muka, belakang dan punggung secara harmonis memiliki irama dan kesatuan serta konsisten. Desain sampul muka, punggung dan belakang merupakan suatu kesatuan yang utuh. Elemen warna, ilustrasi, dan tipografi ditampilkan secara harmonis dan saling terkait satu dan lainnya. Adanya kesesuaian dalam penempatan unsur tata letak pada bagian sampul maupun isi bahan ajar berdasarkan pola yang telah ditetapkan dalam perencanaan awal bahan ajar. Menampilkan pusat pandang (center point) yang baik, sebagai daya tarik awal dari bahan ajar yang ditentukan oleh ketepatan dalam penempatan unsur/materi desain yang ingin ditampilkan atau ditonjolkan di antara unsur/materi desain lainnya sehingga memperjelas tampilan teks maupun ilustrasi dan elemen dekoratif lainnya. Judul bahan ajar harus dapat memberikan informasi secara cepat tentang materi isi bahan ajar berdasarkan materi suhu dan kalor. Menggunakan dua jenis huruf agar lebih komunikatif dalam menyampaikan informasi yang disampaikan untuk membedakan dan mendapatkan kombinasi. Dari hasil tersebut sudah sesuai dengan yang di harapkan sehingga menurut ahli media masing-masing komponen tersebut dalam kategori baik. Selanjutnya desain isi bahan ajar, komponen yang di nilai adalah pemisahan antar paragraf jelas, bidang cetak dan marjin proporsional, ilustrasi dan keterangan gambar, penempatan judul, subjudul, ilustrasi dan keterangan gambar tidak menggangu pemahaman, tidak menggunakan terlalu banyak jenis huruf, jenjang / hirarki judul-judul jelas, konsisten dan proporsional, mampu mengungkap makna/ arti dari objek. Dimana komponen tersebut sudah sesuai dengan deskripsi yang di harapkan bahwa Susunan teks pada akhir paragraf terpisah dengan jelas, dapat berupa jarak (pada susunan teks rata kiri-kanan/blok) ataupun dengan inden (pada susunan teks dengan alenia). Penempatan unsur tata letak (judul, subjudul, teks, ilustrasi, keterangan gambar, nomor halaman) pada bidang cetak proporsional. Judul, sub judul, ilustrasi dan keterangan gambar ditempatkan sesuai dengan pola yang telah ditetapkan sehingga tidak menimbulkan salah interpretasi terhadap

8 materi yang disampaikan. Maksimal menggunakan dua jenis huruf sehingga tidak mengganggu perserta didik dalam menyerap informasi yang disampaikan. Untuk membedakan unsur teks dapat mempergunakan variasi dan seri huruf dari suatu keluarga huruf. Dari hasil yang diperoleh dari ahli media bahwa komponen tersebut sudah sesuai dengan yang diharapkan pada deskripsi dan di kategorikan baik. Penilaian ahli media pada aspek kelayakan bahasa yang meliputi ketepatan struktur kalimat, diharapkan kalimat yang digunakan mewakili isi pesan atau informasi yang ingin disampaikan dengan tetap mengikuti tata 57 Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 1 No. 4 ISSN kalimat Bahasa Indonesia. Keefektifan kalimat yang digunakan sederhana dan langsung kesasaran. Kebakuan istilah menurut ahli media adalah Istilah yang digunakan sesuai dengan kamus Besar Bahasa Indonesia dan/atau adalah istilah teknis yang telah baku digunakan dalam Fisika. Pesan atau informasi disampaikan dengan bahasa yang menarik dan lazim dalam komunikasi tulis Bahasa Indonesia. Usahakan bahasa yang digunakan membangkitkan rasa senang ketika peserta didik membacanya dan mendorong mereka untuk mempelajari buku tersebut secara tuntas. Penggambaran simbol atau ikon harus konsisten antar bagian dalam bahan ajar. Dari hasil penilaian aspek kelayakan bahasa tersebut masing-masing komponen dalam kategori baik. Selanjutnya Berdasarkan penilaian ahli materi yang dilakukan oleh seorang guru fisika pada tanggal 11 september 2014, aspek yang dinilai dari bahan ajar ini meliputi kelayakan isi, kelayakan penyajian, dan penilaian kontekstual. Dari penilaian kelayakan isi terdapat beragam jawaban dari ahli materi. Menurut ahli materi pada butir penilaian kedalaman materi itu masih kurang karena Materi yang disajikan mulai dari pengenalan konsep, definisi, prosedur, tampilan output, contoh, kasus, latihan, sampai dengan interaksi antar-konsep belum sesuai dengan tingkat pendidikan di Sekolah Menengah atas dan sesuai dengan yang diamanatkan oleh Kompetensi Dasar (KD). Kemudian pada keakuratan, notasi, simbol, dan ikon juga masih kurang karena menurut ahli materi pada bahan ajar ini masih kurang terdapat simbol-simbol yang digunakan pada rumus yang harusnya notasi, simbol, dan ikon disajikan secara benar menurut kelaziman yang digunakan dalam bidang/ilmu fisika. Dan pada butir penilaian keakuratan contoh dan kasus yang disajikan sudah sesuai dengan kenyataan dan efisien untuk meningkatkan pemahaman peserta didik, keakuratan gambar, diagram, dan ilustrasi yang disajikan sudah sesuai dengan kenyataan, contoh dan kasus dalam kehidupan sehari-hari sudah sesuai dengan perkembangan ilmu fisika dan terdapat dalam kehidupan sehari-hari, gambar, diagram dan ilustrasi diutamakan yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari dan juga dilengkapi penjelasan, dan penggunakan contoh kasus disajikan sesuai dengan situasi serta kondisi yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari sehingga dalam penilaian kategori sangat baik. Dan untuk penilaian kelayakan isi lainnya sudah dalam kategori baik namun perlu direvisi lagi agar dapat mencapi kesempurnaan. Selajutnya ahli materi menilai aspek kelayakan penyajian yang dinilai adalah sistematika penyajian dalam setiap kegiatan belajar taat asas (memiliki pendahuluan, isi dan penutup), penyajian konsep disajikan secara runtut mulai dari yang mudah ke sukar, dari yang konkret ke abstrak dan dari yang sederhana ke kompleks, dari yang dikenal sampai yang belum dikenal dan materi bagian sebelumnya bisa membantu pemahaman materi pada bagian selanjutnya. Soal-soal yang diberikan sudah dapat melatih kemampuan memahami dan menerapkan konsep yang berkaitan dengan materi dalam kegiatan belajar sehingga menurut ahli materi sudah dalam kategori baik dan perlu direvisi lagi agar lebih sempurna. Namun penilaian lainnya diperoleh kurangnya contoh-contoh soal yang diberikan untuk membantu menguatkan pemahaman konsep yang ada dalam materi, kurangnya kunci jawaban dari soal latihan setiap akhir kegiatan belajar dan kurangnya penguasaan materi yang diperoleh. Dari kekurangan tersebut peneliti di harapkan lebih teliti dalam penyajian bahan ajar agar bahan ajar yang diperoleh bisa maksimal. Selanjutnya pada penilaian kontekstual, kontekstual artinya materi yang disajikan sesuai dengan lingkungan siswa. Keterkaitan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa sudah sangat baik. Menurut ahli materi masih kurangnya

9 tugas kelompok, dan materi yang merangsang siswa untuk berdiskusi (sharing) dengan temantemannya dan kurangnya soal-soal yang langsung disertai dengan contoh penyelesaiannya. Dari hasil tersebut diharapkan untuk merevisi kembali bagian-bagian yang di anggap masih kurang khususnya pada contohcontoh soal dan penyelesaianya. Setelah dilakukan validasi ahli media dan ahli materi langkah selanjutnya adalah uji skala kecil atau uji terbatas. Uji terbatas ini bertujuan untuk mengetahui respon siswa terhadap penggunaan bahan ajar ini. Bahan ajar hasil pengembangan diujikan dalam uji coba lapangan skala kecil kepada sepuluh siswa. Tujuan pelaksanaan uji coba lapangan skala kecil adalah untuk mendapatkan gambaran respon siswa terhadap bahan ajar yang dikembangkan. Siswa memberi tanggapan terhadap materi, bahasa, dan ketertarikan menggunakan bahan ajar tersebut. Hasil analisis respon siswa terhadap bahan ajar fisika materi suhu dan kalor berbasis budaya yang dikembangkan karena tipe pernyataannya bersifat positif, maka nilai (score) untuk tiap pilihan jawabannya adalah sebagai berikut 4 58 Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 1 No. 4 ISSN (Sangat setuju), 3 (Setuju), 2 (Tidak setuju), dan 1 (Sangat tidak setuju). Adapun jumlah pernyataan yang diberikan berjumlah 18 item dengan indikator yang dinilai oleh siswa adalah materi, bahasa, dan ketertarikan pada bahan ajar. Pada pernyataan 1 ada dua siswa yang menjawab setuju karena bahan ajar ini sudah menjelaskan suatu konsep menggunakan ilustrasi masalah yang berkaitan dengan kehidupan seharihari,sedangkan siswa lainnya menjawab sangat setuju. Pada pernyataan 2 ada lima siswa menjawab setuju sedangkan lima siswa lainnya menjawab sangat setuju karena bahan ajar ini sudah menggunakan contoh-contoh soal yang berkaitan dengan masalah kehidupan sehari-hari. Pernyataan 3 yang menyatakan penyajian materi dalam bahan ajar dimulai dari yang mudah ke sukar dan dari yang konkret ke abstrak ada satu siswa menjawab tidak setuju delapan siswa menjawab setuju dan satu siswa menjawab sangat setuju, dari satu siswa yang menjawab tidak setuju tersebut diketahui bahwa siswa tersebut kurang memahami isi dari pernyataan yang diberikan. Pada pernyataan 4, 5, 6, dan 7 rata-rata siswa menjawab sangat setuju karena menurut siswa dalam bahan ajar ini sudah terdapat beberapa bagian untuk siswa menemukan konsep sendiri, memuat pertanyaan-pertanyaan yang mendorong siswa untuk belajar, dapat mendorong siswa untuk berdiskusi dengan teman-teman yang lain, dan mmateri bahan ajar ini mendorong keingintahuan siswa dalam belajar. Kemudian pada pernyataan 8 ada delapan siswa menjawab setuju dan dua siswa menjawab sangat setuju karena diharapkan bahan ajar ini dapat mendorong siswa merangkum materi sendiri. Pada pernyataan 9, 10, 11, 12, dan 13 rata-rata siswa menjawab sangat setuju yang menyatakan bahwa bahan ajar ini memuat tes formatif yang dapat menguji seberapa jauh pemahaman siswa tentang materi suhu dan kalor, kalimat dan paragraf yang digunakan dalam bahan ajar ini jelas dan mudah dipahami, bahasa yang digunakan sederhana dan mudah dimengerti, huruf yang digunakan sederhana dan mudah dibaca, dan tampilan bahan ajar ini sangat menarik. Pada pernyataan 14 ada delapan siswa menjawab setuju dan dua siswa menjawab sangat setuju yang mennyatakan bahwa dengan adanya bahan ajar ini siswa senang mempelajari Fisika.pada pernyataan 15, 16, 17, dan 18 siswa rata-rata menjawab sangat setuju namun ada satu siswa menyatakan tidak setuju karena menurut siswa tersebut dengan menggunakan bahan ajar ini dia masih merasa bosan belajar fisika. Selanjutnya untuk mengetahui data kuantitatif maka akan dilakukan perhitungan menggunakan rumus yang sudah ada. Yang pertama adalah pada hasil perhitungan uji ahli media yang dilakukan oleh satu dosen fisika universitas tadulako. Dimana Rata-rata hasil penilaian dari uji kelayakan kegrafikan adalah 3,06 dan rata-rata hasil penilaian dari uji kelayakan bahasa adalah 3,00. Hasil rata-rata penilaian uji kelayakan kegrafikan dan uji kelayakan bahasa didapatkan jumlah rata-rata keseluruhan dari ahli media yaitu 3,03 dan di kateorikan Baik. Dari hasil tersebut ahli media menyatakan bahwa bahan ajar ini layak di uji cobakan di lapangan dengan revisi. Selanjutnya pada hasil penilaian ahli materi yang dilakukan oleh guru fisika SMA Negeri 1 Rio Pakava yaitu bapak Yusran Ahmad Hippy, S.Pd aspek yang di nilai dari bahan ajar ini meliputi kelayakan isi, kelayakan

10 penyajian, dan penilaian kontekstual. Rata-rata penilaian kelayakan isi adalah 3,17, kelayakan penyajian 2,92, dan penilaian kontekstual 2,66. Dari hasil rata-rata penilaian kelayakan isi, kelayakan penyajian, dan penilaian kontekstual didapatkan jumlah rata-rata keseluruhan dari ahli materi yaitu 2,91 dan di kategorikan Baik. Hasil ini menunjukkan bahwa bahan ajar memungkinkan siswa untuk belajar secara mandiri dan tidak bergantung pada pihak lain karena di dalam bahan ajar ini telah dilengkapi dengan materi yang sesuai dengan tema maupun Standar Kompetensi dan Komptensi Dasar, terdapat contoh dan ilustrasi yang mendukung kejelasan pemaparan materi, kontekstual artinya materi yang disajikan sesuai dengan lingkungan siswa, terdapat soalsoal latihan, tugas atau sejenisnya yang memungkinkan untuk mengukur penguasaan siswa, terdapat rangkuman materi, sehingga siswa dapat mengetahui tingkat penguasaan materi. Selain itu, terdapat pula aspek penggunaan bahasa yang dinilai oleh ahli materi dan ahli media, dengan kualitas baik. Hasil ini menunjukkan bahwa bahan ajar dapat digunakan oleh siswa secara mandiri karena menggunakan bahasa yang mudah dipahami. Selanjutnya uji terbatas yang dilakukan terhadap sepuluh siswa kelas X SMA Negeri 1 Rio Pakava, siswa diberi angket yang mempunyai 18 item pernyataan dan ada 4 opsi pilihan. Setelah melakukan analisis terhadap angket yang diberian kepada siswa, didapatkan skor rata-rata sebesar 3,54. Berdasarkan Tabel 3.1 yaitu kriteria kategori respon siswa, skor 59 Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 1 No. 4 ISSN tersebut termasuk ke dalam kategori Sangat Setuju. Karena hasil angket menunjukkan kategori Sangat setuju maka bisa dikatakan bahwa bahan ajar yang dibuat layak digunakan untuk media belajar mandiri siswa. Keunggulan bahan ajar fisika materi suhu dan kalor berbasis budaya masyarakat trans Lalundu adalah peserta didik lebih aktif dalam pembelajaran karena peserta didik dituntut untuk mencari dan membaca buku lain serta mencari informasi dari lingkungan sekitar tempat tinggalnya, materi yang disajikan menarik karena mengaitkan dengan budaya atau kegiatan-kegiatan yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Adapun kekurangan dan masalah-masalah yang ditemukan dalam penyusunan bahan ajar ini adalah kurangnya pengaitan konsep-konsep materi bahan ajar dengan aplikasi yang terjadi dilingkungan, kurangnya pengetahuan siswa tentang konsep fisika berbasis budaya karena perkembangan zaman dan adanya teknologi yang lebih maju. Hidayatun, Nunik Pengembangan Modul IPA Terpadu Berbasis Starter Experiment Approach. Skripsi sarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Suastra, I.W. (2005). Merekonstruksi Sains Asli dalam Rangka Mengembangkan Pendidikan Sains Berbasis Budaya Lokal Di Sekolah. Disertasi. Tidak Dipublikasikan. IV. KESIMPULAN Berdasarkan analisis dan pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa penelitian pengembangan bahan ajar ini dilakukan berdasarkan langkah-langkah pengembangan yaitu melihat adanya potensi masalah, mengumpulan data, mendesain produk, validasi desain, revisi desain, uji coba produk. Pada hasil uji coba ahli media didapatkan skor penilain rata-rata sebesar 3,03 dan dikategorikan Baik, analisis penilaian ahli materi didapatkan skor rata-rata sebesar 2,91 dan dikategorikan Baik, sedangkan hasil analisis penilaian respon siswa didapatkan skor ratarata sebesar 3,54 dan dikategorikan Sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa bahan ajar yang dikembangkan ini dapat dijadikan sebagai salah satu media pembelajaran bagi siswa. DAFTAR PUSTAKA Ahimsa-Putra, H.S Etnosains dan Etnometodologi: Sebua Perbandingan dalam Masyarakat Indonesia Majalah Ilmu-ilmu Sosial Indonesia. Jakarta: Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Jilid XII Nomor 2. Budiasana, I Nym Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Smp Kelas VII Topik Aritmatika Sosial Melalui Pendekatan Kontekstual. Palu : Universitas Tadulako. Depdiknas, Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Pusat Kurikulum, Badan Penelitian Dan Pengembangan.

11 60

12

Pengembangan Bahan Ajar Fisika Materi Suhu Dan Kalor Berbasis Budaya Masyarakat Trans Lalundu

Pengembangan Bahan Ajar Fisika Materi Suhu Dan Kalor Berbasis Budaya Masyarakat Trans Lalundu Pengembangan Bahan Ajar Fisika Materi Suhu Dan Kalor Berbasis Budaya Masyarakat Trans Lalundu I Wyn. Adi Saputra, Nurjannah dan Hendrik Arung Lamba iwayanadis09@gmail.com Program Studi Pendidikan Fisika

Lebih terperinci

KISI-KISI LEMBAR PENILAIAN AHLI MATERI

KISI-KISI LEMBAR PENILAIAN AHLI MATERI KISI-KISI LEMBAR PENILAIAN AHLI MATERI Kriteria Indikator Nomor Soal I. Aspek Kelayakan Isi A. Kesesuaian materi dengan SK 1,2,3 dan KD B. Keakuratan Materi C. Kemutakhiran Materi D. Mendorong Keingintahuan

Lebih terperinci

Pengembangan Modul Praktikum Mekanika Model Inkuiri

Pengembangan Modul Praktikum Mekanika Model Inkuiri Pengembangan Modul Praktikum Mekanika Model Inkuiri Muh.Sutrisno, Amiruddin Kade dan Unggul Wahyono e-mail: Sutrisnophysics11010@gmail.com Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Tadulako Jl.

Lebih terperinci

LEMBAR VALIDASI AHLI MATERI

LEMBAR VALIDASI AHLI MATERI 30 LEMBAR VALIDASI AHLI MATERI Judul Program : Pengembangan Modul Pembelajaran Matematika Kelas VII SMP/MTs pada Materi Aritmatika Sosial dengan Menggunakan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia

Lebih terperinci

DESKRIPSI BUTIR PENILAIAN (AHLI MATERI) I. ASPEK KELAYAKAN ISI MENURUT BSNP Butir Penilaian Deskripsi 1. Kelengkapan materi Materi yang disajikan mencakup materi yang terkandung dalam Standar Kompetensi

Lebih terperinci

DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN SMP, SMA, SMK KOMPONEN KEGRAFIKAAN

DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN SMP, SMA, SMK KOMPONEN KEGRAFIKAAN DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN SMP, SMA, SMK KOMPONEN KEGRAFIKAAN (PENULIS) 2012 A. UKURAN BUKU Butir 1 Butir 2 Kesesuaian ukuran buku dengan standar ISO Ukuran buku A4 (210 x

Lebih terperinci

Pengembangan Modul Berciri Pendekatan Kontekstual Dalam Pembelajaran Fisika pada Materi Tekanan

Pengembangan Modul Berciri Pendekatan Kontekstual Dalam Pembelajaran Fisika pada Materi Tekanan Pengembangan Modul Berciri Pendekatan Kontekstual Dalam Pembelajaran Fisika pada Materi Tekanan Atira, Unggul Wahyono, dan Sahrul Saehana Atirasudirman066@gmail.com Program Studi Pendidikan Fisika FKIP

Lebih terperinci

DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN III PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN SMP, SMA, SMK KOMPONEN KEGRAFIKAAN (UNTUK PENERBIT) 2012

DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN III PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN SMP, SMA, SMK KOMPONEN KEGRAFIKAAN (UNTUK PENERBIT) 2012 DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN III PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN SMP, SMA, SMK KOMPONEN KEGRAFIKAAN (UNTUK PENERBIT) 2012 A. UKURAN BUKU Butir 1 Kesesuaian ukuran buku dengan standar ISO Ukuran buku A4 (210

Lebih terperinci

DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN SMP, SMA, SMK KOMPONEN KEGRAFIKAAN 2007

DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN SMP, SMA, SMK KOMPONEN KEGRAFIKAAN 2007 DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN SMP, SMA, SMK KOMPONEN KEGRAFIKAAN 2007 A. UKURAN BUKU Butir 1 Butir 2 Kesesuaian ukuran buku dengan standar ISO Ukuran buku A4 (210 x 297 mm), A5

Lebih terperinci

Kata Kunci: Komik, Ethnoscience, Media Pembelajaran Fisika, Kalor. I. PENDAHULUAN

Kata Kunci: Komik, Ethnoscience, Media Pembelajaran Fisika, Kalor. I. PENDAHULUAN Pengembangan Komik Berbasis Ethnoscience sebagai Media Pembelajaran Fisika SMP Pokok Bahasan Kalor Muliati Supandi, Yusuf Kendek dan Unggul Wahyono mulia_atahza@yahoo.co.id Program Studi Pendidikan Fisika

Lebih terperinci

DESKRIPSI BUTIR ANGKET PENILAIAN MODUL MATEMATIKA PROGRAM BILINGUAL PADA MATERI SEGIEMPAT DENGAN PENDEKATAN PMRI

DESKRIPSI BUTIR ANGKET PENILAIAN MODUL MATEMATIKA PROGRAM BILINGUAL PADA MATERI SEGIEMPAT DENGAN PENDEKATAN PMRI Lampiran B6 DESKRIPSI BUTIR ANGKET PENILAIAN MODUL MATEMATIKA PROGRAM BILINGUAL PADA MATERI SEGIEMPAT DENGAN PENDEKATAN PMRI UNTUK SISWA SMP KELAS VII SEMESTER GENAP 1. Kelayakan Penyajian UNTUK AHLI MEDIA

Lebih terperinci

Penyajian Fenomena Kontekstual Berbantuan Komputer Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Konsep Kalor Pada Siswa Kelas X B SMA Negeri 1 Marawola

Penyajian Fenomena Kontekstual Berbantuan Komputer Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Konsep Kalor Pada Siswa Kelas X B SMA Negeri 1 Marawola Penyajian Fenomena Kontekstual Berbantuan Komputer Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Konsep Kalor Pada Siswa Kelas X B SMA Negeri 1 Marawola Habibi, Unggul Wahyono dan Haeruddin e-mail: habibi_bibboys@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian dilakukan dengan menerapkan pendekatan penelitian dan pengembangan (Research and Development). Menurut Halimah (2009) dalam proses pelaksanaannya,

Lebih terperinci

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 1 No. 4 ISSN : Model, SETS, Listrik Statis, Hasil Belajar

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 1 No. 4 ISSN : Model, SETS, Listrik Statis, Hasil Belajar IMPLEMENTASI MODEL SETS (SCIENCE ENVIRONMENT TECHNOLOGY SOCIETY) DALAM PEMBELAJARAN FISIKA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IX SMP NEGERI 13 PALU Yulyana Darmini, Kamaluddin dan Hendrik A.

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BUKU INTISARI MATEMATIKA JENJANG SEKOLAH DASAR DITINJAU DARI ASPEK KELAYAKAN ISI, PENYAJIAN, BAHASA, DAN KEGRAFIKAN

PENGEMBANGAN BUKU INTISARI MATEMATIKA JENJANG SEKOLAH DASAR DITINJAU DARI ASPEK KELAYAKAN ISI, PENYAJIAN, BAHASA, DAN KEGRAFIKAN JURNAL BUANA MATEMATIKA. Vol. 7, No. 2, Tahun 2017 ISSN 2088-3021 (media cetak) ISSN 2598-8077 (media online) PENGEMBANGAN BUKU INTISARI MATEMATIKA JENJANG SEKOLAH DASAR DITINJAU DARI ASPEK KELAYAKAN ISI,

Lebih terperinci

Pengembangan Alat Praktikum Sederhana Konsep Listrik Magnet untuk Siswa SMP Daerah Terpencil

Pengembangan Alat Praktikum Sederhana Konsep Listrik Magnet untuk Siswa SMP Daerah Terpencil Pengembangan Alat Praktikum Sederhana Konsep Listrik Magnet untuk Siswa SMP Daerah Terpencil Abdul Waris, Darsikin dan Nurjannah Waris.tobigo@gmail.com Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENGEMBANGAN. Penelitian ini tergolong ke dalam penelitian dan pengembangan (Research &

BAB III METODE PENGEMBANGAN. Penelitian ini tergolong ke dalam penelitian dan pengembangan (Research & BAB III METODE PENGEMBANGAN 3.1 Model Pengembangan Penelitian ini tergolong ke dalam penelitian dan pengembangan (Research & Development). Menurut Setyosari (2012:214) penelitian pendidikan dan pengembangan

Lebih terperinci

DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN SMA / MA KOMPONEN KELAYAKAN KEGRAFIKAAN BUKU SISWA 2013

DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN SMA / MA KOMPONEN KELAYAKAN KEGRAFIKAAN BUKU SISWA 2013 DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN SMA / MA KOMPONEN KELAYAKAN KEGRAFIKAAN BUKU SISWA 2013 A. UKURAN BUKU Butir 1 Butir 2 Kesesuaian ukuran buku Mengikuti standar ISO, Ukuran buku

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL PRAKTIKUM TELESKOP REFLEKTOR BERBASIS MODEL PDEODE

PENGEMBANGAN MODUL PRAKTIKUM TELESKOP REFLEKTOR BERBASIS MODEL PDEODE p-issn: 2337-5973 e-issn: 2442-4838 PENGEMBANGAN MODUL PRAKTIKUM TELESKOP REFLEKTOR BERBASIS MODEL PDEODE Eli Yustika Unggul Wahyono Sahrul Saehana Email: eliyustika10@gmail.com Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL IPA TERPADU BERBASIS STARTER EXPERIMENT APPROACH (SEA) UNTUK SISWA SMP/MTs KELAS VIII

PENGEMBANGAN MODUL IPA TERPADU BERBASIS STARTER EXPERIMENT APPROACH (SEA) UNTUK SISWA SMP/MTs KELAS VIII PENGEMBANGAN MODUL IPA TERPADU BERBASIS STARTER EXPERIMENT APPROACH (SEA) UNTUK SISWA SMP/MTs KELAS VIII Nunik Hidayatun, Ika Kartika. Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas

Lebih terperinci

ANGKET PENILAIAN MODUL MATEMATIKA PROGRAM BILINGUAL PADA MATERI SEGIEMPAT DENGAN PENDEKATAN PMRI UNTUK SISWA SMP KELAS VII SEMESTER GENAP

ANGKET PENILAIAN MODUL MATEMATIKA PROGRAM BILINGUAL PADA MATERI SEGIEMPAT DENGAN PENDEKATAN PMRI UNTUK SISWA SMP KELAS VII SEMESTER GENAP 203 Lampiran B5 ANGKET PENILAIAN MODUL MATEMATIKA PROGRAM BILINGUAL PADA MATERI SEGIEMPAT DENGAN PENDEKATAN PMRI UNTUK SISWA SMP KELAS VII SEMESTER GENAP UNTUK AHLI MEDIA Yang terhormat, Nama :... Asal

Lebih terperinci

DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN SD-SMP KOMPONEN KEGRAFIKAAN 2007

DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN SD-SMP KOMPONEN KEGRAFIKAAN 2007 DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN SD-SMP KOMPONEN KEGRAFIKAAN 2007 A. UKURAN BUKU Butir Butir 2 Kesesuaian ukuran buku Mengikuti standar ISO. Ukuran buku A4 (20 x 297 mm), A5 (48

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN. prosedur pengembangan Borg dan Gall. Adapun langkah-langkah yang digunakan

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN. prosedur pengembangan Borg dan Gall. Adapun langkah-langkah yang digunakan 42 BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengembangan Penelitian dan pengembangan yang dilakukan peneliti menggunakan prosedur pengembangan Borg dan Gall. Adapun langkah-langkah yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan (R&D). Produk yang disusun dalam penelitian ini adalah bahan

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan (R&D). Produk yang disusun dalam penelitian ini adalah bahan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini secara keseluruhan adalah jenis penelitian dan pengembangan (R&D). Produk yang disusun dalam penelitian ini adalah bahan ajar berbentuk LKPD

Lebih terperinci

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 2 No. 4 ISSN

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 2 No. 4 ISSN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT MENGGUNAKAN METODE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 DOLO Arumi Rahayu, Muhammad Ali dan Haeruddin

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 16 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Pendekatan Penelitian Metode yang akan digunakan pada penelitian ini adalah metode kuantitatif. Pada penelitian ini digunakan instrumen penelitian yang menghasilkan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN ALAT PRAKTIKUM HUKUM OHM BERBASIS GRAFIK MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER PADA MAHASISWA CALON GURU FISIKA

PENGEMBANGAN ALAT PRAKTIKUM HUKUM OHM BERBASIS GRAFIK MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER PADA MAHASISWA CALON GURU FISIKA PENGEMBANGAN ALAT PRAKTIKUM HUKUM OHM BERBASIS GRAFIK MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER PADA MAHASISWA CALON GURU FISIKA Aslam, Syamsu, Darsikin dan Unggul Wahyono Aslamnapi@gmail.com Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

LEMBAR VALIDASI LEMBAR KEGIATAN SISWA BANGUN RUANG SISI DATAR BERBASIS MASALAH UNTUK SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA KELAS VIII UNTUK AHLI MEDIA

LEMBAR VALIDASI LEMBAR KEGIATAN SISWA BANGUN RUANG SISI DATAR BERBASIS MASALAH UNTUK SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA KELAS VIII UNTUK AHLI MEDIA LEMBAR VALIDASI LEMBAR KEGIATAN SISWA BANGUN RUANG SISI DATAR BERBASIS MASALAH UNTUK SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA KELAS VIII UNTUK AHLI MEDIA Jenis Bahan Ajar : Lembar Kegiatan Siswa Judul Produk : Lembar

Lebih terperinci

LAMPIRAN A. A3. Surat Permohonan Izin Validasi Perangkat Pembelajaran. A4. Surat Keterangan Validasi Perangkat Pembelajaran

LAMPIRAN A. A3. Surat Permohonan Izin Validasi Perangkat Pembelajaran. A4. Surat Keterangan Validasi Perangkat Pembelajaran LAMPIRAN A A1. Surat Permohonan Izin Validasi Instrumen A2. Surat Keterangan Validasi Instrumen A3. Surat Permohonan Izin Validasi Perangkat Pembelajaran A4. Surat Keterangan Validasi Perangkat Pembelajaran

Lebih terperinci

DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN SEKOLAH DASAR (SD) KOMPONEN KEGRAFIKAAN UNTUK PENERBIT 2012

DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN SEKOLAH DASAR (SD) KOMPONEN KEGRAFIKAAN UNTUK PENERBIT 2012 DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN SEKOLAH DASAR (SD) KOMPONEN KEGRAFIKAAN UNTUK PENERBIT 2012 A. UKURAN BUKU Butir 1 Butir 2 Kesesuaian ukuran buku Mengikuti standar ISO. Ukuran buku

Lebih terperinci

BAB III METODE PENGEMBANGAN

BAB III METODE PENGEMBANGAN BAB III METODE PENGEMBANGAN A. Metode Pengembangan Metode yang digunakan dalam pengembangan ini adalah metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Metode penelitian dan pengembangan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pengembangan sumber belajar IPS dengan bentuk brosur. Hasil penelitian ini

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pengembangan sumber belajar IPS dengan bentuk brosur. Hasil penelitian ini BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini, disajikan hasil penelitian dan pembahasan dari pengembangan sumber belajar IPS dengan bentuk brosur. Hasil penelitian ini menyajikan data yang diperoleh

Lebih terperinci

KISI-KISI INSTRUMEN PENILAIAN BAHAN AJAR BERUPA MODUL HIMPUNAN DENGAN PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA (PMRI) (AHLI MATERI)

KISI-KISI INSTRUMEN PENILAIAN BAHAN AJAR BERUPA MODUL HIMPUNAN DENGAN PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA (PMRI) (AHLI MATERI) 142 LAMPIRAN 1 1. 1. Kisi-kisi instrumen modul untuk ahli materi 1. 2. Lembar evaluasi modul untuk ahli materi 1. 3. Deskripsi lembar evaluasi modul untuk ahli materi 1. 4. Kisi-kisi instrumen modul untuk

Lebih terperinci

DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN SEKOLAH DASAR (SD) KOMPONEN KEGRAFIKAAN

DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN SEKOLAH DASAR (SD) KOMPONEN KEGRAFIKAAN DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN SEKOLAH DASAR (SD) KOMPONEN KEGRAFIKAAN (UNTUK PENULIS) 2012 A. UKURAN BUKU Butir 1 Kesesuaian ukuran buku dengan standar ISO Ukuran buku A4 (210

Lebih terperinci

DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN 2 PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN KIMIA UNTUK SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH

DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN 2 PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN KIMIA UNTUK SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN 2 PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN KIMIA UNTUK SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH A. TEKNIK PENYAJIAN I. KELAYAKAN PENYAJIAN Butir 1 Butir 2 Butir 3 Butir 4 Konsistensi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Kajian Pengembangan Modul Pembelajaran Fisika

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Kajian Pengembangan Modul Pembelajaran Fisika 59 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Kajian Pengembangan Modul Pembelajaran Fisika Penelitian pengembangan modul pembelajaran Fisika berbasis scientific approach yang dilakukan meliputi tahapan:

Lebih terperinci

KOMPONEN KELAYAKAN KEGRAFIKAAN

KOMPONEN KELAYAKAN KEGRAFIKAAN INSTRUMEN PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN SMA /MA KOMPONEN KELAYAKAN KEGRAFIKAAN BUKU SISWA 2013 KODE BUKU SUB KOMPONEN BUTIR SKOR 1 2 3 4 RERATA KOMENTAR/SARAN/MASUKAN A. UKURAN BUKU Ukuran Rangkuman Kualitatif

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. MetodePenelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan (Research and Development). Menurut Sugiyono (2011) metode penelitian

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman HALAMAN SAMPUL... i. PENGESAHAN KELULUSAN... ii. PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN... iii. MOTTO DAN PERSEMBAHAN... iv. SARI...

DAFTAR ISI. Halaman HALAMAN SAMPUL... i. PENGESAHAN KELULUSAN... ii. PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN... iii. MOTTO DAN PERSEMBAHAN... iv. SARI... DAFTAR ISI Halaman HALAMAN SAMPUL... i PENGESAHAN KELULUSAN... ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN... iii MOTTO DAN PERSEMBAHAN... iv SARI... v ABSTRACT... vi PRAKATA... vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR TABEL...

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian 26 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Subyek Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan. Menurut Sugiyono (2010), metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang bersifat analisis kebutuhan dan untuk mengkaji keefektifan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang bersifat analisis kebutuhan dan untuk mengkaji keefektifan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and Development, R&D). Borg & Gall (Sugiyono 2011: 47) menyatakan bahwa research and development

Lebih terperinci

Penerapan Model Pembelajaran Creative Problem Solving Untuk Meningkatkan Hasil Belajar pada Siswa Kelas X MIPA4 SMA Negeri 5 Palu

Penerapan Model Pembelajaran Creative Problem Solving Untuk Meningkatkan Hasil Belajar pada Siswa Kelas X MIPA4 SMA Negeri 5 Palu Penerapan Model Pembelajaran Creative Problem Solving Untuk Meningkatkan Hasil Belajar pada Siswa Kelas X MIPA4 SMA Negeri 5 Palu Nur Cahyani, H. Fihrin dan Amiruddin Kade nurlahako@yahoo.co.id Program

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 LEMBAR VALIDASI, ANGKET SISIWA, & HASIL VALIDASI

LAMPIRAN 1 LEMBAR VALIDASI, ANGKET SISIWA, & HASIL VALIDASI LAMPIRAN LEMBAR VALIDASI, ANGKET SISIWA, & HASIL VALIDASI Kisi-kisi Lembar Penilaian (AHLI MATERI) Kriteria Indikator Nomor Soal I. Aspek Kelayakan Isi A. Kesesuaian Materi dengan KD B. Keakuratan Materi

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian dan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian dan 31 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan atau Research and Development. Menurut Borg, W.R & Gall, M.D.

Lebih terperinci

DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN SD (KLAS IV, V DAN VI) KOMPONEN KEGRAFIKAAN 2016

DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN SD (KLAS IV, V DAN VI) KOMPONEN KEGRAFIKAAN 2016 DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN SD (KLAS IV, V DAN VI) KOMPONEN KEGRAFIKAAN 2016 BUKU GURU 2017 A. Ukuran Buku Butir 1 Butir 2 Kesesuaian ukuran buku dengan standar ISO Mengikuti

Lebih terperinci

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PREDICT- OBSERVE-EXPLAIN-WRITE (POEW) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA PADA SISWA KELAS IX A SMP NEGERI 11 PALU

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PREDICT- OBSERVE-EXPLAIN-WRITE (POEW) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA PADA SISWA KELAS IX A SMP NEGERI 11 PALU PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PREDICT- OBSERVE-EXPLAIN-WRITE (POEW) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA PADA SISWA KELAS IX A SMP NEGERI 11 PALU Delila Ilvi Shakti, Kamaluddin dan Muhammad Ali Delilailvi_shakti@yahoo.co.id

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ICT ANGKET UJI KEPRAKTISAN MEDIA PEMBELAJARAN INDIVIDUAL BERBASIS ICT

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ICT ANGKET UJI KEPRAKTISAN MEDIA PEMBELAJARAN INDIVIDUAL BERBASIS ICT PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ICT ANGKET UJI KEPRAKTISAN MEDIA PEMBELAJARAN INDIVIDUAL BERBASIS ICT OLEH : REFNITA (14175056) DOSEN : Prof. Dr. Festiyed, M.S Dr. Usmeldi, M.Pd Rio Anshari, S.

Lebih terperinci

INSTRUMEN III PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN SMP-SMA-SMK KOMPONEN KEGRAFIKAAN (UNTUK PENERBIT) 2012

INSTRUMEN III PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN SMP-SMA-SMK KOMPONEN KEGRAFIKAAN (UNTUK PENERBIT) 2012 INSTRUMEN III PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN SMP-SMA-SMK KOMPONEN KEGRAFIKAAN (UNTUK PENERBIT) 2012 KODE BUKU SUBKOMPONEN A. UKURAN BUKU A1. Ukuran Fisik Buku 1. Kesesuaian ukuran buku dengan standar ISO

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa software pembelajaran matematika melalui media Macromedia Flash

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa software pembelajaran matematika melalui media Macromedia Flash BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitan Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan yang berorientasi pada pengembangan dan mengimplementasikan produk yang dihasilkan. Produk yang dihasilkan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan. Menurut Sugiyono (2010), metode penelitian dan pengembangan

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan. Menurut Sugiyono (2010), metode penelitian dan pengembangan 24 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan. Menurut Sugiyono (2010), metode penelitian dan pengembangan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian 26 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Subyek Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan. Metode penelitian dan pengembangan adalah metode

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LKS KIMIA BERBASIS MEDIA GRAFIS JENIS KOMIK PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA

PENGEMBANGAN LKS KIMIA BERBASIS MEDIA GRAFIS JENIS KOMIK PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA PENGEMBANGAN LKS KIMIA BERBASIS MEDIA GRAFIS JENIS KOMIK PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA Lisa, Hairida, Masriani Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Untan Pontianak Email:li.sa22@yahoo.co.id Abstract The

Lebih terperinci

DESKRIPSI INSTRUMEN 2 PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN BIOLOGI SMA/MA

DESKRIPSI INSTRUMEN 2 PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN BIOLOGI SMA/MA DESKRIPSI INSTRUMEN 2 PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN BIOLOGI SMA/MA I. KOMPONEN PENYAJIAN A. Teknik Penyajian Butir 1 Konsistensi sistematika sajian dalam bab Butir 2 Sistematika penyajian dalam setiap

Lebih terperinci

Pengembangan Buku Referensi Berbasis Multi Representasi dengan Pendekatan Kontekstual pada Materi Kalor dan Termodinamika

Pengembangan Buku Referensi Berbasis Multi Representasi dengan Pendekatan Kontekstual pada Materi Kalor dan Termodinamika Pengembangan Buku Referensi Berbasis Multi Representasi dengan Pendekatan Kontekstual pada Materi Kalor dan Termodinamika Lindrie Piranti 1,a), Dewi Muliyati 2,b) 1 Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas

Lebih terperinci

Desain. Produk. Revisi Produk. Produksi Massal

Desain. Produk. Revisi Produk. Produksi Massal BAB III METODE PENELITIAN A. DESAIN PENELITIAN Penelitian ini menggunakan penelitian Research & Development (R&D). Research & Development adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. METODE PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan model pembelajaran berbasis masalah berbantuan mind mapping dalam meningkatkan kemampuan berpikir

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang. warga negara yang demokratis, serta bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang. warga negara yang demokratis, serta bertanggung jawab. BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi akan menjadi perubahan di segala bidang. Salah satu bidang yang mengalami perubahan yaitu bidang pendidikan. Pendidikan

Lebih terperinci

Bonitalia, Hendrik Arung Lamba dan Sahrul Saehana

Bonitalia, Hendrik Arung Lamba dan Sahrul Saehana PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA POWERPOINT DENGAN PENDEKATAN METAKOGNITIF BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XI MIA 4 SMAN PALU Bonitalia, Hendrik Arung Lamba dan Sahrul Saehana e-mail:

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SMA mencakup beberapa prosedur pengembangan. Langkah-langkah. pengembangan bahan ajar adalah sebagai berikut:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SMA mencakup beberapa prosedur pengembangan. Langkah-langkah. pengembangan bahan ajar adalah sebagai berikut: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Cara Pengembangan Penelitian pengembangan modul Hidrosfer sebagai Sumber Kehidupan dengan pendekatan saintifik untuk pembelajaran geografi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan media pembelajaran Bahasa inggris dengan konsep media CBI berbasis Adobe Captivate. Metode dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. diuji kelayakannya dahulu sebelum diberikan kepada peserta didik.

BAB III METODE PENELITIAN. diuji kelayakannya dahulu sebelum diberikan kepada peserta didik. BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian dan pengembangan (Research and Development) yang berorientasi pada produk. Produk yang dikembangan dalam penelitian

Lebih terperinci

PENERAPAN PENDEKATAN SAVI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 8 PALU

PENERAPAN PENDEKATAN SAVI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 8 PALU PENERAPAN PENDEKATAN SAVI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 8 PALU Sakka, Yusuf Kendek dan Kamaluddin e-mail: sakha_rahma@yahoo.com Program Studi Pendidikan Fisika

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian ini berfokus pada pengembangan produk berupa bahan ajar fisika yang bertujuan untuk menambah pengetahuan dan wawasan pembaca terutama

Lebih terperinci

Pengaruh Model Experiential Learning Berbasis Eksperimen Inquiry Terhadap Pemahaman Konsep Fisika pada Siswa Kelas XI IPA MAN 1 Palu

Pengaruh Model Experiential Learning Berbasis Eksperimen Inquiry Terhadap Pemahaman Konsep Fisika pada Siswa Kelas XI IPA MAN 1 Palu Pengaruh Model Experiential Learning Berbasis Eksperimen Inquiry Terhadap Pemahaman Konsep Fisika pada Siswa Kelas XI IPA MAN 1 Palu Ika Nurul Fitriani, Kamaluddin dan Muhammad Jarnawi ikanurulfitri@yahoo.com

Lebih terperinci

INSTRUMEN III PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN SD-SMP KOMPONEN KEGRAFIKAAN

INSTRUMEN III PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN SD-SMP KOMPONEN KEGRAFIKAAN INSTRUMEN III PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN SD-SMP KOMPONEN KEGRAFIKAAN KODE BUKU BUTIR ALASAN PENILAIAN A. UKURAN BUKU Ukuran 1. Kesesuaian ukuran buku dengan standar ISO 2. Kesesuaian ukuran dengan materi

Lebih terperinci

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 5 No. 2 ISSN

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 5 No. 2 ISSN Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Berbantuan Alat Praktikum Sederhana Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas VIII SMP Negeri 16 Palu Delpina Nggolaon, I Wayan Darmadi, dan Muhammad

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian 30 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan (Research and Development). Penelitian ini menggunakan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Tujuan pembelajaran fisika di SMA secara umum adalah memberikan bekal. ilmu kepada siswa, pemahaman dan sejumlah kemampuan yang

I. PENDAHULUAN. Tujuan pembelajaran fisika di SMA secara umum adalah memberikan bekal. ilmu kepada siswa, pemahaman dan sejumlah kemampuan yang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan pembelajaran fisika di SMA secara umum adalah memberikan bekal ilmu kepada siswa, pemahaman dan sejumlah kemampuan yang dipersyaratkan untuk memasuki jenjang pendidikan

Lebih terperinci

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 4 No. 1 ISSN

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 4 No. 1 ISSN Pengembangan Perangkat Berorientasi Metode Penemuan Terbimbing dalam Pencapaian Keterampilan Proses Sains dan Keterampilan Berpikir Kritis Peserta Didik MAN Model Makassar Miftah miftahhasbi@rocketmail.com

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Hasil Pengembangan Produk Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah sumber belajar berbentuk komik yang diberi nama KOMIKA (Komik

Lebih terperinci

Kata Kunci: Pengembangan; Media pembelajaran; e-materi; model pembelajaran berbasis masalah; Suhu dan Kalor

Kata Kunci: Pengembangan; Media pembelajaran; e-materi; model pembelajaran berbasis masalah; Suhu dan Kalor PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN E-MATERI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BEBASIS MASALAH PADA MATERI SUHU DAN KALOR Ramlan 1, Haeruddin 2 dan Kamaluddin Email : ramlan_physics09@yahoo.com Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

Penerapan Metode Stop Think Do Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika pada Siswa Kelas Xb SMA Negeri 2 Dolo

Penerapan Metode Stop Think Do Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika pada Siswa Kelas Xb SMA Negeri 2 Dolo Vol. No. ISSN 8 0 Penerapan Metode Stop Think Do Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika pada Siswa Kelas Xb SMA Negeri Dolo Erlin, I Wayan Darmadi, dan Haeruddin Email: Erlindahlusiyana@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. IPA Terpadu Model Webbed dengan Pendekatan Inquiry pada Tema. Hujan Asam bagi Lingkungan sebagai Upaya Meningkatkan Science

BAB III METODE PENELITIAN. IPA Terpadu Model Webbed dengan Pendekatan Inquiry pada Tema. Hujan Asam bagi Lingkungan sebagai Upaya Meningkatkan Science BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini berjudul Pengembangan Perangkat Pembelajaran IPA Terpadu Model Webbed dengan Pendekatan Inquiry pada Tema Hujan Asam bagi Lingkungan sebagai

Lebih terperinci

LAMPIRAN A Data Hasil Tahap Analysis dan Design

LAMPIRAN A Data Hasil Tahap Analysis dan Design LAMPIRAN 122 LAMPIRAN A Data Hasil Tahap Analysis dan Design A.1. A.2. A.3. Hasil Perumusan Indikator Pencapaian Kompetensi dan Tujuan Pembelajaran. Hasil Analisis Konsep Hasil Penyusunan Peta Kebutuhan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berpendekatan aunthentic inquiry learning ini merupakan desain Research

BAB III METODE PENELITIAN. berpendekatan aunthentic inquiry learning ini merupakan desain Research BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Model pengembangan Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) berpendekatan aunthentic inquiry learning ini merupakan desain Research and Development (R & D).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. DESAIN PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan. Metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development adalah metode penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 57 BAB III METODE PENELITIAN Ada beberapa hal yang dibahas dalam metode penelitian, diantaranya adalah () lokasi dan subyek penelitian, () metode penelitian, (3) instrumen penelitian, dan (4) teknik analisis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil utama dari penelitian dan pengembangan ini adalah modul berbantuan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil utama dari penelitian dan pengembangan ini adalah modul berbantuan 37 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian dan Pembahasan Hasil utama dari penelitian dan pengembangan ini adalah modul berbantuan Al-Qur an materi himpunan. Penelitian dan pengembangan

Lebih terperinci

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 5 No. 3 p-issn /e-ISSN

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 5 No. 3 p-issn /e-ISSN Pengaruh Pemberian Tugas Awal dengan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Investigasi Kelompok terhadap Pemahaman Konsep Fisika Siswa Kelas VII SMP Karuna Dipa Palu Reni Novriani Mbatono, Syamsu dan Yusuf

Lebih terperinci

Model Pembelajaran Guided Discovery dan Direct Instruction Berbasis Keterampilan Proses Sains Siswa SMA Negeri 4 Palu

Model Pembelajaran Guided Discovery dan Direct Instruction Berbasis Keterampilan Proses Sains Siswa SMA Negeri 4 Palu Model Pembelajaran Guided Discovery dan Direct Instruction Berbasis Keterampilan Proses Sains Siswa SMA Negeri 4 Palu Dian Yurahly, I Wayan Darmadi, dan Darsikin email: yurahly09@gmail.com Program Studi

Lebih terperinci

Cipti Januarita 1, Dwi Haryoto 2, Yudyanto 3 Jurusan Fisika FMIPA, Universitas Negeri Malang

Cipti Januarita 1, Dwi Haryoto 2, Yudyanto 3 Jurusan Fisika FMIPA, Universitas Negeri Malang PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA DENGAN PENDEKATAN SAINS, TEKNOLOGI, DAN MASYARAKAT (STM) DALAM POKOK BAHASAN ENERGI DAN MOMENTUM Cipti Januarita 1, Dwi Haryoto 2, Yudyanto 3 Jurusan Fisika FMIPA, Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan. Penelitian pengembangan adalah suatu jenis penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan dan menghasilkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN. Hasil dari penelitian ini berupa (1) sebuah LKS berbasis creative problem

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN. Hasil dari penelitian ini berupa (1) sebuah LKS berbasis creative problem BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Pengembangan Hasil dari penelitian ini berupa (1) sebuah LKS berbasis creative problem solving pada materi barisan dan deret tak hingga, (2)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Produk yang dihasilkan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) berbasis

Lebih terperinci

55 LEMBAR VALIDASI MODUL BERBASIS PROBING PROMPTING UNTUK MATERI RELASI PADA MATA KULIAH MATEMATIKA DISKRIT PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA A. Pengantar Lembar validasi ini dibuat untuk memperoleh data yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian dan pengembangan (Research and Development / R&D). Metode ini merupakan metode penelitian untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and Development (R & D). Menurut Sugiyono (2007: 407), penelitian

Lebih terperinci

7. Ilustrasi Sampul Modul. a. Menggambarkan isi/materi ajar dan mengungkapkan karakter obyek. b. Bentuk, warna, ukuran, proporsi obyek sesuai realita.

7. Ilustrasi Sampul Modul. a. Menggambarkan isi/materi ajar dan mengungkapkan karakter obyek. b. Bentuk, warna, ukuran, proporsi obyek sesuai realita. Indikator Ahli Media Butir Penilaian Penilaian A. Ukuran Modul. Kesesuaian ukuran modul dengan standar ISO. 3 B. Desain Sampul Modul (Cover) C. Desain Isi Modul 2. Kesesuaian ukuran dengan materi isi modul.

Lebih terperinci

Kajian Validitas Konstruk Modul IPA Terpadu Berbasis Scientific Approach Materi Pokok Suhu, Kalor dan Perpindahannya SMP Kelas VII

Kajian Validitas Konstruk Modul IPA Terpadu Berbasis Scientific Approach Materi Pokok Suhu, Kalor dan Perpindahannya SMP Kelas VII Jurnal Materi dan Pembelajaran Fisika (JMPF) 7 Kajian Validitas Konstruk Modul IPA Terpadu Berbasis Scientific Approach Materi Pokok Suhu, Kalor dan Perpindahannya SMP Kelas VII Intan Pratiwi Wardani 1,

Lebih terperinci

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 4 No. 4 ISSN

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 4 No. 4 ISSN Perbedaan Pemahaman Konsep Kalor antara Siswa yang Belajar Melalui Model Pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat Dengan Pembelajaran Konvensional di SMA Negeri 4 Palu Arini Faradina, Unggul Wahyono dan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. representasi kimia ini adalah metode penelitian dan pengembangan (Research

III. METODOLOGI PENELITIAN. representasi kimia ini adalah metode penelitian dan pengembangan (Research 31 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam pengembangan buku ajar kimia berbasis representasi kimia ini adalah metode penelitian dan pengembangan (Research

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian 3.1.1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMKN 1 Cidaun pada mata pelajaran produktif, standar kompetensi menggunakan mikroorganisme dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan modul fisika berbasis inkuiri pada materi listrik dinamis untuk siswa SMA/MA. Metode yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and Development dengan model ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, dan

Lebih terperinci

LAMPIRAN A. Hal 1. Skema Pengembangan Instrumen 106

LAMPIRAN A. Hal 1. Skema Pengembangan Instrumen 106 LAMPIRAN 104 LAMPIRAN A Hal 1. Skema Pengembangan Instrumen 106 105 SKEMA PENGEMBANGAN INSTRUMEN REFERENSI NORMATIF ASPEK KATEGORI INDIKATOR KISI-KISI INSTRUMEN Nieveen, Nienke. (1999). Prototyping to

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BUKU BERJENDELA SEBAGAI PENDUKUNG IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PADA MATERI JURNAL KHUSUS

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BUKU BERJENDELA SEBAGAI PENDUKUNG IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PADA MATERI JURNAL KHUSUS PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BUKU BERJENDELA SEBAGAI PENDUKUNG IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PADA MATERI JURNAL KHUSUS Elvas Sugianto Efendhi Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Pengembangan Kotak dan Kartu Misterius (KOKAMI) Penelitian ini menghasilkan produk permainan pembelajaran dalam bentuk Kotak dan Kartu Misterius (KOKAMI) pada materi Tekanan

Lebih terperinci

Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Multimedia Pembelajaran Interaktif Model Borg And Gall Materi Listrik Dinamis Kelas X SMA Negeri 1 Marawola

Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Multimedia Pembelajaran Interaktif Model Borg And Gall Materi Listrik Dinamis Kelas X SMA Negeri 1 Marawola Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Multimedia Pembelajaran Interaktif Model Borg And Gall Materi Listrik Dinamis Kelas X SMA Negeri 1 Marawola Luhur Agus Utomo, Muslimin, Darsikin Email: luhur.utomo93@gmail.com

Lebih terperinci

Adapun poin-poin atas saran dari validator ahli desain tersebut adalah sebagai

Adapun poin-poin atas saran dari validator ahli desain tersebut adalah sebagai berikut : Adapun poin-poin atas saran dari validator ahli desain tersebut adalah sebagai a. Pada gambar 4.12 saran dari validator adalah perlu direvisi pada covernya yaitu dengan menambahkan intansi pendidikan

Lebih terperinci

Nurun Fatonah, Muslimin dan Haeruddin Abstrak Kata Kunci:

Nurun Fatonah, Muslimin dan Haeruddin Abstrak Kata Kunci: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK UNTUK MENINGKATKAN KEMAHIRAN GENERIK SAINS PADA SISWA SMP NEGERI 1 DOLO Nurun Fatonah, Muslimin dan Haeruddin e-mail: Fatonahnurun@gmail.com Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci