REVITALISASI PASAR NAGARI LUBUK ALUNG, KECAMATAN LUBUK ALUNG, KABUPATEN PADANG PARIAMAN DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU
|
|
- Dewi Hardja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 REVITALISASI PASAR NAGARI LUBUK ALUNG, KECAMATAN LUBUK ALUNG, KABUPATEN PADANG PARIAMAN DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU Arif Saputra, Yaddi Sumitra, Ida Syuryanti. Prodi Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Bung Hatta aryefsaputra@gmail.com, yaddi_sumitra@yahoo.com, syuryanti_r@yahoo.com ABSTRAK Pasar tradisional memiliki fungsi penting sebagai wadah keberlangsungan perekonomian masyarakat. Khususnya pada pasar Nagari Lubuk Alung, sejak kebakaran pada tahun 2009 lalu, pedagang yang berada pada kawasan pasar hanya berdagang di kios penampungan. Selain itu, sistim utilitas yang ada pada kawasan pasar tersebut tidak memadai lagi sehingga mengakibatkan kurangnya minat pembeli/pengunjung untuk berbelanja pada dan dapat mengakibatkan menurunnya omset penjualan para pedagang yang ada pada pasar tersebut. Dari permasalahan tersebut penulis mengemukakan ide dan gagasan dengan tujuan bagaimana membangkitkan kembali minat pengunjung untuk berbelanja pada kawasan pasar tersebut dengan penerapan arsitektur perilaku. Dari revitalisasi pasar Nagari Lubuk Alung ini dapat terealisasi dan fungsional secara arsitektural. Kata Kunci : Pasar, Tradisional, Perbelanjaan. REVITALIZATION MARKET NAGARI LUBUK ALUNG, DISTRICT LUBUK ALUNG, REGENCY PADANG PARIAMAN APPROACH TO ARCHITECTURE BEHAVIOR Arif Saputra, Yaddi Sumitra, Ida Syuryanti. Prodi Architecture, Faculty of Civil Engineering and Planning, University of Bung Hatta aryefsaputra@gmail.com, yaddi_sumitra@yahoo.com, syuryanti_r@yahoo.com ABSTRACT Traditional markets have an important function as a forum for community economic sustainability. Especially in market Nagari Lubuk Alung, since the last fire in 2009, traders who are in the market area just trade in the kiosk shelter. In addition, the existing utility systems in the market area is not adequate anymore, resulting in a lack of buyers / visitors to shop at and can result in reduced sales turnover of existing traders in the market. Of these problems the authors propose an idea and ideas with the goal of how to revive the interest of visitors to shop in the market area with the application of behavioral architecture. From the revitalization of this market Nagari Alung Lubuk can be realized by architectural and functional. Keywords : Market, Traditional, Shopping.
2 Pendahuluan Sejak tahun 1909-an, pasar Nagari Lubuk Alung merupakan pasar tradisional yang cukup besar di Kecamatan Lubuk Alung yang luasnya ± 15 Ha, yang dikelola secara mandiri oleh Penghulu Pasar dan diawasi oleh Komisi Pasar dan dipertanggung jawabkan kepada Kerapatan Adat Nagari Lubuk Alung. Status Pasar adalah pasar nagari dan masyarakat yang memanfaatkan pasar cukup tinggi. Hal ini disebabkan Pasar Nagari Lubuk Alung merupakan pasar nagari yang mencakup kebutuhan masyarakat Kabupaten Padang Pariaman umumnya dan masyarakat Kecamatan Lubuk Alung Khusunya. Namun pada saat sekarang semenjak kebakaran yang melanda pasar Nagari Lubuk Alung pada tahun 2009 lalu, pedagang yang berjualan di area pasar hanya berdagang di tempat penampungan yang di sediakan oleh pengelola pasar sehingga sirkulasi di dalam pasar menjadi sempit dan tidak terawat lagi sampai sekarang. Selain itu kondisi fisik pasar yang tidak terawat, sempit, kumuh, kotor, becek dan kurang nyaman bagi pedagang maupun pengunjung pasar dan diperburuk dengan pengelolaan sampah yang tidak bena. Parkir kendaraan yang tidak teratur merupakan ancaman bagi kelangsungan hidup pasar tradisional di tengah gempuran pasar modern. Dari analisa tersebut muncul ide / gagasan oleh penulis untuk membangkitkan kembali kawasan pasar dengan merancang kembali tempat berjualan untuk pedagang yang berada pada kawasan tersebut yang sebelumnya hanya berada pada kios penampungan yang di sediakan oleh pengelola pasar. Metodologi Penyusunan Tugas Akhir ini dengan judul Revitalisasi Pasar Nagari Lubuk Alung dilakukan dengan beberapa macam pendekatan berupa proses pengumpulan data yang bertujuan untuk memperoleh data yang akurat. Untuk mewujudkan perancangan ini maka perlu dilakukan beberapa langkah langkah berikut:
3 1. Menentukan Judul Penentuan judul ini sesuai dengan usulan yang telah di ajukan, meliputi judul tugas serta lokasi yang akan di tempati. 2. Mengumpulkan Data Metode pengumpulan data primer dilakukan dengan survey langsung kelapangan untuk melakukan pengecekan lokasi. Terdapat beberapa cara untuk pengumpulan Data, yaitu: a. Wawancara Melakukan tanya jawab langsung dengan pihak-pihak yang terkait untuk mendapatkan data yang diinginkan. Perumusan masalah yang ada di lapangan dengan melakukan penelitian untuk menentukan arah topik atau tema yang akan diambil untuk judul lokasi tersebut. b. Studi Banding Dengan mencari informasi beberapa pasar atau bangunan yang berkait, lalu melakukan perbandingan terhadap segi Arsitektural rancangan untuk memperoleh gambaran secara obyektif tentang arah perencanaan desain. c. Studi Literatur Mengumpulkan semua referensi dan data-data yang terkait, dimana nantinya studi akan menjadi arahan dan pemandu dalam merancang. d. Studi Lokasi Dengan melakukan studi lokasi pada site yang telah dipilih guna mengenali karakter site yang menyangkut batasan, kendala dan potensi yang ada. 3. Menganalisa Data: Proses ini dilakukan dengan pembahasan dan observasi berdasarkan data real yang diperoleh untuk ditindak lanjuti dalam proses pemecahan masalah. 4. Konsep dan Proses Desain Pada tahap inilah pemikiran terhadap pemecahan masalah yang akan diaplikasikan dalam perancangan. Proses ini terbagi atas tiga bagian yaitu : Konsep makro merupakan analisa dari segi kawasan, messo ke site,,dan Mikro ke bangunan yang terbagi menjadi konsep tapak dan konsep desain bentuk. Hasil dan Pembahasan 1. Konsep Desain
4 Kawasan pasar Nagari Lubuk Alung ini merupakan kawasan yang padat penduduk dan frekuensi masyarakatnya memanfaatkan pasar ini cukup tinggi yang mencakup radius 10 kilometer yaitu dari Kanagarian Ketaping, Asampulau, Sikabu dan Kanagarian Parit Malintang. 2. Potensi kawasan site pada pasar Nagari Lubuk Alung ini diantaranya: a. Site Berada dekat dengan jalan lintas Padang - Bukittinggi dan jalan lintas Padang Pariaman. b. Site dekat dengan permukiman ramai penduduk. c. Site dekat dengan stasiun kereta api. 3. Permasalahan site yang menguatkan penulis dalam pengambilan lokasi ini diantaranya : a. Pedagang hanya ditempatkan di kios penampungan b. Sirkulasi yang sempit c. Kendaraan yang parkir di sembarang tempat d. Fasilitas drainase yang kurang memadai e. Penumpukan sampah di sembarangan tempat 4. Solusi 1. Merencanakan bangunan yang nyaman dan dapat menampung pedagang yang berada di dalam site tersebut. 2. Menata jalur sirkulasi yang cukup lebar dan nyaman sehingga pengunjung betah berada pada pasar tersebut. 3. Untuk masalah kemacetan, pencapaian ke site dibagi menjadi dua bagian yaitu pada bagian utara dan timur site. 4. Merencanakan area parkir yang jelas dan memadai agar dapat menampung kendaraan pada site. 5. Merencanakan unit bangunan yang dapat menampung seluruh pedagang yang ada. 6. Membuat drainase yang langsung di salurkan dari site ke roil kota. 7. Memberikan tempat penampungan sampah sementara agar tidak terjadi penumpukan di sembarang tempat.
5 Lokasi Perancangan Gambar : Batasan Site Sumber : Data Lapangan Lokasi site berada di Kecamatan Lubuk Alung Kabupaten Padang Pariaman dengan batasan : a. Utara : Jalan Lingkung dan Deretan ruko milik masyarakat setempat. b. Selatan : Jalan Teluk Belibis. c. Barat : Stasiun dan deretan ruko milik PT.KAI. d. Timur : Deretan ruko milik Luasan Site U penduduk setempat dan jalan raya Padang-Bukittinggi. Luas site ± 1,499 Ha KDB 60 % = 1,049 Ha Ruang terbuka 40 % = Ha site Fokus Bahasan Terdapat beberapa fokus bahasan, diantaranya: a. Memenuhi aspek linkungan Semua hasil penelitian yang dilakukan akan menjadi landasan pengembangan konsep dasar bagi rencana studi, sehingga perencanaan judul oleh penulis harus sesuai dengan perencangan pasar tradisional. b. Aspek ekonomi Kriteria dasar ekonomi dan manajemen usaha ini diwujudkan dengan memberikan fasilitas kepada masyarakat untuk memperlihatkan potensi yang di miliki baik disektor pertanian maupun industri kecil. c. Aspek sosial budaya Terdapat transaksi jual beli yang dilakukan dengan proses tawar-menawar yang di lakukan oleh pedagang dengan pembeli secara langsung. Data dan Analisa Site 1. Site terhadap Stasiun Pada bagian selatan site terdapat bangunan stasiun kereta api dan terdapat jalur untuk menuju site yang terletak
6 pada bagian tengah site yang tidak boleh diganggu oleh aktifitas pasar. untuk mengatasi hal tersebut dilakukan dengan memberikan pagar pembatas dan memberikan sirkulasi yang hanya di perbolehkan untuk pejalan kaki dan juga memberi jembatan penyeberangan yang menjadi penghubung antar bangunan yang terpisah. Gambar : Utilitas Sistim Bangunan Untuk air dari los sebelum di alirkan ke riol terlebih dahulu di alirkan ke saptictank dan resapan agar dapat mengurangi bau yang diakibatkan dari air buangan los. Gambar : Jembatan Penghubung 2. Sistim Utilitas Dalam merancang pasar utilitas sistim bangunan sangat perlukan karna pasar tradisional sangat dikenal sebagai kawasan kumuh, kotor, bau, becek dll. Maka dari hal tersebut perlunya perancangan sistim utulitas yang baik dan memadai sehingga dapat mengatasi paermasalahan yang ada pada kawasan pasar tersebut. Gambar : Buangan Air Dari Los 3. Bentuk Massa Bangunan Pengolahan bentuk bangunan lebih berdasarkan analisa bentuk lahan yang dapat dimanfaatkan secara optimal. Dalam hal ini bentuk massa bangunan dibuat persegi agar dapat memanfaatkan site secara optimal dan juga dapat menampung seluruh pedagang yang ada pada site.
7 Gambar : Bentuk Massa Bangunan 4. Zona penempatan PKL Pasar tradisional di identik dengan adanya PKL yang berjualan pada bagian pasar baik pada bagian dalam maupun luar site. Untuk mengatasi PKL ini diberikan tempat khusus dan dapat yang dapat menampung seluruh PKL yang ada dengan menempatkan pada bagian tengah bangunan. Gambar Dan Desain Gambar : Site plan Kesimpulan Gambar : Blok plan Gambar : Perspektif Kawasan Setelah dilakukan evaluasi baik konsep maupun desain yang dikaitkan dengan tugas akhir dan gambar pra rencana, maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Letak site merupakan lokasi yang baik dan potensial untuk sebuah pasar yang terletak di tengah Kecamatan Lubuk Alung Kabupaten Padang Pariaman. 2. Tema yang di terapkan sesuai dengan perancangan pasar tradisional yang menganalisa perilaku pengguna terhadap bangunan. 3. Perancangan bangunan pasar ini diharapkan nantinya dapat
8 menampung semua pedagang yang ada pada site dan dapat mengatasi semua permasalahan yang ada. 4. Dengan penngelompokkan pedagang menurut jenis barang dagangannya (Kering, ½ Kering, Basah) dapat tertata dengan baik. S. Jawana, Jimmy Sistem Bangunan Tinggi. Jakarta : Penerbit Erlangga Daftar Pustaka Ching, DK., F., 1991, Arsitektur : Bentuk, Ruang dan susunannya, Terjemahan Paulus Hanoto Adjie, Penerbit Erlangga, Jakarta. Darwis, Harmaini, Ir, Bahan Kuliah Proposal Tugas Proyek dan Seminar, Jurusan Teknik Arsitektur FTSP Universitas Bung Hatta, Padang. Data Arsitek Edisi 33 Jilid 1 Data Arsitek Edisi 33 Jilid 2 Edward T. White, Intermedia Bandung, 27 november 1985 Buku Pedoman Konsep, Sebuah Kosakata Bentuk - bentuk Arsitektural,. Edward T. White, Intermedia Bandung, 27 november Buku Perencanaan Tapak, Heinz, Frick, 2006, Dasar-dasar Arsitektur, semarang, kanisius Newfert Emst Data Arsitek Edisi 33 Jilid 2 Jakarta : Erlangga
PERENCANAAN ISLAMIC CULTURAL CENTER DIPADANG PARIAMAN DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR ISLAM. Akdino Harfia Rangga, Yaddi Sumitra, Ida Syuryanti,
PERENCANAAN ISLAMIC CULTURAL CENTER DIPADANG PARIAMAN DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR ISLAM Akdino Harfia Rangga, Yaddi Sumitra, Ida Syuryanti Prodi Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci :desain ulang, pedagang, Social Sustainable Architecture
REDESAIN PASAR TANAH KONGSI DENGAN PENDEKATAN SOSIAL SUSTAINABLE Tasnim Nul Hakim, Elfida Agus, Hasan Basri Prodi Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Bung Hatta E-mail:
Lebih terperinciPERANCANGAN RUMAH SUSUN SEWA DENGAN TEMA ARSITEKTUR TROPIS
PERANCANGAN RUMAH SUSUN SEWA DENGAN TEMA ARSITEKTUR TROPIS Sulastri, Yaddi Sumitra, Ida Syuryanti Prodi Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Bung Hatta Jl. Sumatra, Ulak Karang,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pasar tradisional merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli serta ditandai dengan adanya transaksi penjual pembeli secara langsung dan biasanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pasar tradisional merupakan salah satu tempat untuk melakukan transaksi jual beli dengan masih menggunakan sistem secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pasar tradisional merupakan salah satu tempat untuk melakukan transaksi jual beli yang masih menggunakan sistem secara tradisional, dimana adanya interaksi dan tawar
Lebih terperinciBUKITTINGGI TRADITIONAL TRADE CENTER
BUKITTINGGI TRADITIONAL TRADE CENTER ArnolSaputra, Sudirman Is, Asmardi Prodi Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Bung Hatta Jl.Sumatra, Ulak Karang, Padang, 25133, Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Latar Belakang Perancangan. Pusat perbelanjaan modern berkembang sangat pesat akhir-akhir ini.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG 1.1.1. Latar Belakang Perancangan Pusat perbelanjaan modern berkembang sangat pesat akhir-akhir ini. Khususnya di DKI Jakarta. Di berbagai wilayah terus tumbuh pusat-pusat
Lebih terperinciPASAR TRADISIONAL DI TALAUD GREEN ARCHITECTURE Olvis Tamalihis 1 Ir. Julianus A.R. Sondakh, MT 2 ABSTRAK
PASAR TRADISIONAL DI TALAUD GREEN ARCHITECTURE Olvis Tamalihis 1 Ir. Julianus A.R. Sondakh, MT 2 ABSTRAK Perkembangan pembangunan kabupaten Talaud semakin meningkat tiap tahunnya. Khususnya sektor industri
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS. 4.1 ANALISIS FUNGSIONAL a) Organisasi Ruang
BAB IV ANALISIS 4.1 ANALISIS FUNGSIONAL a) Organisasi Ruang Skema 1 : Organisasi ruang museum Keterkaitan atau hubungan ruang-ruang yang berada dalam perancangan museum kereta api Soreang dapat dilihat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Redesain Pasar Umum Sukawati. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar merupakan salah satu dari berbagai sistem, institusi, prosedur, hubungan sosial dan infrastruktur dimana usaha menjual barang maupun jasa atas dasar pemenuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pasar merupakan tempat berkumpulnya penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi jual beli. Pasar dibedakan menjadi dua, yaitu pasar modern dan pasar tradisional.
Lebih terperinciBAB 4 KONSEP PERANCANGAN
BAB 4 KONSEP PERANCANGAN 4.1. Konsep Makro Perancangan pasar tradisional bantul menerapkan pendekatan analogi shopping mall. Yang dimaksud dengan pendekatan analogi shopping mall disini adalah dengan mengambil
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.1.1. Perkembangan Pasar Pasar tradisional mempunyai peran signifikan dalam perkotaan. Pasar tumbuh dan berkembang sebagai simpul dari pertukaran barang dan jasa,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia sebagai negara berkembang terus membenahi dirinya melalui pembangunan di segala bidang agar dapat menjadi negara yang makmur setara dengan negara-negara maju
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semarang merupakan ibukota propinsi Jawa Tengah yang berada pada kawasan pesisir pantai utara Jawa. Kota Semarang yang berada di pesisir pantai menempatkan penduduknya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang secara langsung melakukan transaksi jual beli yang biasanya dengan pola
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar tradisional merupakan tempat (lokasi) bertemunya penjual dan pembeli yang secara langsung melakukan transaksi jual beli yang biasanya dengan pola tawar-menawar
Lebih terperinciPASAR TRADISIONAL DENGAN KONSEP MODERN DI KABUPATEN PEMALANG
TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR PASAR TRADISIONAL DENGAN KONSEP MODERN DI KABUPATEN PEMALANG Diajukan sebagai Pelengkap dan Syarat guna Mencapai Gelar Sarjana Teknik Arsitektur Universitas
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN Ruang Lingkup Penelitian Untuk Rancangan. Penelitian tentang upaya Perancangan Kembali Pasar Karangploso
BAB III METODE PERANCANGAN 3.1 Proses Perancangan 3.1.1 Ruang Lingkup Penelitian Untuk Rancangan Penelitian tentang upaya Perancangan Kembali Pasar Karangploso Kabupaten Malang ini mempunyai ruang lingkup
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan perekonomian dan pembangunan di Indonesia yang didukung kegiatan di sektor industri sebagian besar terkonsentrasi di daerah perkotaan yang struktur dan infrastrukturnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Isu keberlanjutan (sustainability) merupakan isu yang kian melekat dengan proses perencanaan dan perancangan lingkungan binaan. Dengan semakin rumitnya
Lebih terperinciTERMINAL PENUMPANG ANGKUTAN LAUT DI TAHUNA (Arsitektur Perilaku)
TERMINAL PENUMPANG ANGKUTAN LAUT DI TAHUNA (Arsitektur Perilaku) Almiritia Dalip Rachmat Prijadi Hendriek H. Karongkong ABSTRAK Perkembangan pembangunan bidang transportasi laut yang semakin pesat dewasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mendasar yang harus diwujudkan untuk melangsungkan hidupnya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada dasarnya, manusia membutuhkan makan, minum, suatu ruang di mana dia dapat merasakan kenyamanan, keamanan dan perlindungan dari segala aspek yang ada di sekitarnya
Lebih terperinci2015 PASAR FESTIVAL ASTANA ANYAR
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perancangan Pasar adalah area tempat jual beli barang dengan jumlah penjual lebih dari satu baik yang disebut sebagai pusat perbelanjaan, pasar tradisional, pertokoan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kota Pati merupakan suatu kota sebagai ibukota kabupaten yang dilalui jalur Pantura, hal ini membuat jalan utama terutama yang juga berfungsi sebagai jalur pantura
Lebih terperinciTERMINAL TERPADU AMPLAS BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terminal sebagai simpul transportasi membantu peningkatan pelayanan operasi transportasi jalan raya. Dengan adanya terminal sebagai tempat keberangkatan, pemberhentian
Lebih terperinci1.1 MAKSUD, TUJUAN DAN SASARAN
BAB I LATAR BELAKANG Indonesia terletak pada koordinat 6 0 LU 11 0 08LS dan 95 0 BB 141 0 45 BT serta terletak diantara benua Asia dan benua Australia, yang mana di lalui garis khatulistiwa yang kaya akan
Lebih terperinciPASAR GUNUNGPATI DI SEMARANG (Penekanan Desain Arsitektur Neo Vernakular)
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR PASAR GUNUNGPATI DI SEMARANG (Penekanan Desain Arsitektur Neo Vernakular) Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana
Lebih terperinciBAB 3 METODE PERANCANGAN. Metode perancangan yang digunakan dalam perancangan Convention and
BAB 3 METODE PERANCANGAN Metode perancangan yang digunakan dalam perancangan Convention and Exhibition Center di Kota Batu ini menggunakan penelitian dengan metode analisis dan sintesis. Metode tersebut
Lebih terperinciREDESAIN STASIUN KERETA API TEBING TINGGI BAB I PENDAHULUAN BAB I. Universitas Sumatera Utara 4. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN BAB I 4 PENDAHULUAN REDESAIN STASIUN KERETA API TEBING TINGGI 1.1 Latar Belakang Stasiun adalah salah satu tempat perpindahan moda, dimana dalam jumlah besar manusia dan kendaraan berkumpul
Lebih terperinciREDESAIN PASAR INDUK KABUPATEN WONOSOBO
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perkembangan pasar tradisional harusnya mendapat perhatian yang lebih dari pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Keberadaan pasar tradisional yang harus bersaing
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Di era yang modern seperti sekarang, banyak terdapat kota-kota yang tumbuh dan berkembang menjadi kota yang lebih besar dan maju. Perkembangan kota-kota ini dipengaruhi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut Kepala Dinas Perdagangan dan Industri Propinsi Jawa Barat Agus Gustiar, pasar tradisional memiliki peran strategis dalam pembangunan ekonomi masyarakat sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Sarana dan Prasarana Transportasi di Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Sarana dan Prasarana Transportasi di Indonesia Karakteristik transportasi Indonesia dihadapkan pada kualitas pelayanan yang rendah, dan kuantitas atau cakupan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut Mari Elka Pangestu,Menteri Perdagangan, Potensi pasar tradisional di Indonesia sangat besar sebab retribusi dari pasar tradisional cukup besar kontribusinya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pasar tradisional sejak jaman dulu memegang peran penting dalam menggerakkan ekonomi rakyat, selain itu juga berfungsi sebagai tempat bermuaranya produk-produk rakyat
Lebih terperinciPERANCANGAN FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN DI KAMPUS 2 PROKLAMATOR UNIVERSITAS BUNG HATTA, PADANG DENGAN TEMA GREEN ARCHITECTURE
PERANCANGAN FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN DI KAMPUS 2 PROKLAMATOR UNIVERSITAS BUNG HATTA, PADANG DENGAN TEMA GREEN ARCHITECTURE Doni Noviardi, Nasril Sikumbang, Desy Aryanti Jurusan Teknik Arsitektur,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 1 Pengertian pasar tradisional menurut peraturan Menteri perdagangan RI, (2008): Pasar Tradisional adalah pasar yang dibangun dan dikelola oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, Swasta, Badan Usaha Milik
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN. Dalam kajian perancangan ini berisi tentang penjelasan dari proses atau
BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN 3.1. Metode Umum Dalam kajian perancangan ini berisi tentang penjelasan dari proses atau tahapan-tahapan dalam merancang, yang disertai dengan teori-teori dan data-data yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Transportasi Massal di Kota Bandung Salah satu kriteria suatu kota dikatakan kota modern adalah tersedianya sarana dan prasarana transportasi yang memadai bagi
Lebih terperinciBAB 3 METODE PERANCANGAN. metode perancangan yang digunakan adalah metode deskriptif analisis. Metode
BAB 3 METODE PERANCANGAN Dalam proses perancangan Pusat Olahraga Aeromodelling di Malang ini, metode perancangan yang digunakan adalah metode deskriptif analisis. Metode ini berisi tentang paparan atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. JUDUL Terminal Bus Tipe A di Surakarta, dengan penekanan pada tampilan arsitektur modern.
BAB I PENDAHULUAN A. JUDUL Terminal Bus Tipe A di Surakarta, dengan penekanan pada tampilan arsitektur modern. B. PENGERTIAN JUDUL v Terminal : Perhentian (bus, kereta api, dan sebagainya) penghabisan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Jakarta merupakan Ibukota dari Indonesia, oleh sebab itu industri dan
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Jakarta merupakan Ibukota dari Indonesia, oleh sebab itu industri dan teknologi berkembang secara pesat, sehingga permasalahan urbanisasi meningkat per tahunnya. Peningkatan
Lebih terperinciPerkembangan Pasar Modern dan Pasar Tradisional
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pasar Tradisional merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli dengan proses tawar-menawar. Dalam suatu daerah atau wilayah pasar menjadi pusat dari kegiatan perekonomian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terjadi proses tawar-menawar. Pada pasar tradisional terdapat kios-kios atau gerai,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pasar tradisional merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli secara langsung yang ditandai dengan adanya transaksi penjual dan pembeli dan terjadi proses tawar-menawar.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jakarta, selain sebagai pusat pemerintahan Indonesia, adalah pusat ekonomi dan sumber kehidupan bagi masyarakat di sekitarnya. Perkembangan ekonomi Jakarta menarik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Telkomsel merupakan operator GSM terbesar di Indonesia dengan pimpinan area 1 yang terletak di kota medan sampai saat ini belum memiliki gedung kantor milik sendiri.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat di Indonesia. Hal itu juga terjadi di bidang perdagangan antara lain adalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Di era globalisasi sekarang ini gaya hidup modern sudah menjadi dambaan bagi masyarakat di Indonesia. Hal itu juga terjadi di bidang perdagangan antara lain
Lebih terperinciDukuh Atas Interchange Station BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pertambahan jumlah penduduk, pertumbuhan ekonomi industri dan perdagangan merupakan unsur utama perkembangan kota. Kota Jakarta merupakan pusat pemerintahan, perekonomian,
Lebih terperinciTERMINAL TIPE A KOTA BANDUNG
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kota Bandung merupakan salah satu kota besar di Indonesia yang menjadi tujuan wisata perekonomian, perdagangan, pariwisata, pendidikan khususnya di Provinsi Jawa Barat.
Lebih terperinciUKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Arti Judul
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Arti Judul Redesain adalah sebuah proses perencanaan dan perancangan untuk melakukan suatu perubahan pada struktur dan fungsi suatu benda, bangunan, maupun sistem untuk manfaat yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peningkatan dan pertumbuhan jumlah penduduk, industri dan perdagangan merupakan unsur utama dalam perkembangan kota Pematangsiantar. Keadaan ini juga
Lebih terperinciKAWASAN TERPADU STASIUN PASAR SENEN
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN ARSITEKTUR AKHIR KAWASAN TERPADU STASIUN PASAR SENEN MAHASISWA: AMELIA LESTARI (NIM: 41211010044) PROGRAM STUDI ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK PERENCANAAN DAN DESAIN UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN. pengumpulan data, analisis, dan proses sintesis atau konsep perancangan.
BAB III METODE PERANCANGAN Pada perancangan hotel resort dalam seminar ini merupakan kajian berupa penjelasan dari proses perancangan yang disertai dengan teori-teori dan data-data yang didapat dari studi
Lebih terperinciBELAWAN INTERNATIONAL PORT PASSANGER TERMINAL 2012 BAB I. PENDAHULUAN
BAB I. PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kota Medan dewasa ini merupakan salah satu kota metropolitan di Indonesia yang mengalami perkembangan dan peningkatan di segala aspek kehidupan, mencakup bagian dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Re-Desain Stasiun Besar Lempuyangan Dengan Penekanan Konsep pada Sirkulasi, Tata ruang dan Pengaturan Fasilitas Komersial,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Definisi Judul Re-Desain Stasiun Besar Lempuyangan Dengan Penekanan Konsep pada Sirkulasi, Tata ruang dan Pengaturan Fasilitas Komersial, pengertian Judul : Re-Desain Redesain berasal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan 1.1.1 Pasar bunga di Surabaya Kebutuhan bunga dalam masyarakat kini semakin meningkat seiring berubahnya gaya hidup masyarakat. Dapat dikatakan bahwa bunga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di tengah pesatnya pertumbuhan ekonomi di Indonesia membawa pengaruh besar terhadap penyebaran jumlah penduduk, fenomena ini dapat dilihat dari perbandingan jumlah
Lebih terperinciPERENCANAAN PENGELOLAAN IKAN DI SASAK, KECAMATAN SASAK RANAH PESISIR, PASAMAN BARAT DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR TROPIS
PERENCANAAN PENGELOLAAN IKAN DI SASAK, KECAMATAN SASAK RANAH PESISIR, PASAMAN BARAT DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR TROPIS Ahmad Dio Fadly, Nasril Sikumbang, Desy Aryanti Prodi Arsitektur, Fakultas Teknik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar belakang Indonesia merupakan sebuah negara dengan penduduk terpadat keempat di dunia yaitu 215,8 juta jiwa(tahun 2003). Sebuah negara yang memiliki penduduk padat tersebut
Lebih terperinciPengembangan Stasiun Kereta Api Pemalang di Kabupaten Pemalang BAB I PENDAHULUAN. commit to user
BAB I PENDAHULUAN Dalam bab pendahuluan ini, akan dibahas mengenai, pengertian dan esensi judul, latar belakang munculnya gagasan atau ide dan judul, tujuan dan sasaran perencanaan dan perancangan, permasalahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. :Pengembangan adalah suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, dan konseptual. -pengembangan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Judul Pengembangan Kawasan Shopping Street Pertokoan Jl. Yos Sudarso :Pengembangan adalah suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, dan konseptual. (http://developmentcountry.blogspot.com/2009/12/definisi
Lebih terperinciHALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR DIAGRAM... vii DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR TABEL... ix BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang...
Lebih terperinciBAB V KONSEP DASAR DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR
BAB V KONSEP DASAR DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 5.1. Program Dasar Perencanaan 5.1.1. Program Ruang Pasar Yaik Semarang Program ruang pasar Yaik Semarang berdasarkan hasil studi
Lebih terperinciPerencanaan Perpustakaan Umum Propinsi
PERENCANAAN PERPUSTAKAAN UMUM PROPINSI di JALAN DIPONEGORO KEL. BELAKANG TANGSI, PADANG Roudolf Herladiano, Elfida Agus, Hasan Basri Jurusan Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang terkenal dengan kepadatan penduduknya dengan berada ditingkat keempat. Angka kepadatan penduduk yang terus
Lebih terperinciAbstrak THE DESIGN OF ROADSIDE STATION AREA IN NAGARI KOTOBARU, KABUPATEN TANAH DATAR
PERANCANGAN KAWASAN ROADSIDE STATION DI NAGARI KOTOBARU, KABUPATEN TANAH DATAR Abdul Hadi, Elfida Agus, Desy Aryanti Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Bung Hatta
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN
BAB III METODE PERANCANGAN 3.1 Ide Perancangan Dalam penentuan ide perancangan Kawasan wisata pantai Camplong menggunakan ayat Al-Qur an Surat Al-Baqarah Ayat 11: "Janganlah kamu membuat kerusakan di muka
Lebih terperinciPERENCANAAN RAILBUS STASIUN KERETA API BANDARA INTERNASIONAL MINANGKABAU BERBASIS TRANSIT ORIENTED DEVELOPMEN
PERENCANAAN RAILBUS STASIUN KERETA API BANDARA INTERNASIONAL MINANGKABAU BERBASIS TRANSIT ORIENTED DEVELOPMEN Akhir Jasmat, Nasril Sikumbang, Yaddi Sumitra Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Isu akan dihidupkannya kembali jalur kereta api Bandung Ciwidey memiliki keuntungan tersendiri bagi sektor pariwisata disepanjang jalur tersebut. Dukungan infrastruktur
Lebih terperinciPasar Umum Gubug Di Kabupaten Grobogan Dengan Pengolahan Tata Ruang Luar Dan Dalam Melalui Pendekatan Ideologi Fungsionalisme Utilitarian
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang 1.1 Latar Belakang Pengadaan proyek Pasar tradisional adalah pasar yang dibangun dan dikelola oleh pemerintah, pemerintah daerah, swasta, badan usaha milik negara dan
Lebih terperinciBAB V KONDISI PASAR TRADISIONAL DI KOTA BOGOR
58 BAB V KONDISI PASAR TRADISIONAL DI KOTA BOGOR 5.1 Kondisi Bangunan Fisik Pasar Tradisional di Kota Bogor Berdasarkan pada hasil penelitian dilapangan, kondisi bangunan fisik pasar tradisional yang terdapat
Lebih terperinciABSTRAK
PERANCANGAN KAWASAN TERMINAL AGRIBISNIS DI PAYAKUMBUH Arbi Azani, Elfida Agus, Hasan Basri Prodi Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan,Universitas Bung Hatta E-mail : arbi53@rocketmail.com,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN PENGEMBANGAN FISIK BANGUNAN TPI JUWANA 1.1. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG TPI (Tempat Pelelangan Ikan) merupakan suatu tempat yang mewadahi aktivitas nelayan melakukan lelang (transaksi jual beli) ikan hasil tangkapan dari laut kepada para
Lebih terperinciPERENCANAAN PASAR BANDAR BUAT DI KECAMATAN LUBUK KILANGAN, PADANG
PERENCANAAN PASAR BANDAR BUAT DI KECAMATAN LUBUK KILANGAN, PADANG Robby Prasetia, Eko Alvare Z, Ika Mutia Jurusan Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Universitas Bung Hatta E-Mail
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN. dengan objek perancangan. Kerangka rancangan yang digunakan dalam proses
BAB III METODE PERANCANGAN Secara umum kajian perancangan dalam tugas ini, merupakan paparan dari langkah-langkah dalam proses merancang. Sedangkan analisis data dilakukan dengan metode berdasarkan logika,
Lebih terperinciBAB II TRUTHS. bukunya yang berjudul Experiencing Architecture, mengatakan bahwa arsitektur
BAB II TRUTHS Setelah menemukan adanya potensi pada kawasan perancangan, proses menemukan fakta tentang kawasan pun dilakukan. Ramussen (1964) dalam bukunya yang berjudul Experiencing Architecture, mengatakan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN FISIK BANGUNAN TPI JUWANA
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (LP3A) PENGEMBANGAN FISIK BANGUNAN TPI JUWANA Dengan Penekanan Desain Post Modern Architecture Diajukan oleh : Yuni Muntafiah 21020113120007 Dosen
Lebih terperinciSTASIUN MRT BLOK M JAKARTA DENGAN KONSEP HEMAT ENERGI BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN STASIUN MRT BLOK M JAKARTA 1.1 Latar Belakang Perkembangan kota Jakarta sebagai ibu kota dan pusat perekonomian di Indonesia sudah seharusnya sejajar dengan kota-kota di dunia. Dengan
Lebih terperinciKondisi eksisting bangunan lama Pasar Tanjung, sudah banyak mengalami. kerusakan. Tatanan ruang pada pasar juga kurang tertata rapi dan tidak teratur
BAB VI HASIL PERANCANGAN 6.1. Hasil Rancangan Tapak Kondisi eksisting bangunan lama Pasar Tanjung, sudah banyak mengalami kerusakan. Tatanan ruang pada pasar juga kurang tertata rapi dan tidak teratur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tahun 1993 tentang Angkutan Jalan, terminal adalah prasarana transportasi jalan untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Terminal merupakan suatu sarana fasilitas yang sangat dibutuhkan masyarakat berkaitan dengan transportasi darat. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1993
Lebih terperinciSALIDO HOTEL RESORT SALIDO HOTEL RESORT
SALIDO HOTEL RESORT Ulul Azmi, Yaddi Sumitra, Ida Syuryanti Prodi Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Bung Hatta Jl. Sumatra, Ulak Karang, Padang, 25133, Indonesia E-mail :uumazmi@gmail.com,
Lebih terperinciPASAR KOTA REMBANG. tradisional merupakan tempat
PASAR KOTA REMBANG Oleh : Indri Hapsari Putri, Abdul Malik, Bharoto Pasar tradisional merupakan pusat perbelanjaan yang masih diminati banyak orang dari berbagai kalangan ekonomi. Rembang merupakan sebuah
Lebih terperinciBAB II: TINJAUAN PUSTAKA
BAB II: TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teoritis 2.1.1 Pengertian Sirkulasi Sirkulasi menurut Kim W Todd mempunyai pengertian gerakan dari orangorang atau benda-benda yang diperlukan oleh orang-orang melalui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bambang Herawan ( ) Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kota Medan, ibukota propinsi Sumatera Utara, merupakan kota terbesar ketiga di Indonesia. Dengan posisi strategis sebagai pintu gerbang utama Indonesia di wilayah
Lebih terperinciPERENCANAAN BANGUNAN BADAN SERTIFIKASI KETERAMPILAN DI UNIVERSITAS BUNG HATTA
PERENCANAAN BANGUNAN BADAN SERTIFIKASI KETERAMPILAN DI UNIVERSITAS BUNG HATTA Rido Fratama, Sudirman.Is, Asmardi Jurusan Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Bung Hatta,
Lebih terperinciTERMINAL BIS KOTA BEKASI
LANDASAN PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR TERMINAL BIS KOTA BEKASI Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik Disusun oleh : BUDI NUR ROCHMAN L2B 002 196 Periode
Lebih terperinciPENATAAN RUANG DAGANG PADA RANCANGAN KEMBALI PASAR SUKUN KOTA MALANG
PENATAAN RUANG DAGANG PADA RANCANGAN KEMBALI PASAR SUKUN KOTA MALANG Dwi Murtining Etty 1, Subhan Ramdlani 2, Ali Soekirno 2 1 Mahasiswa Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Brawijaya 2 Dosen
Lebih terperinciBAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN VI.1 KONSEP PERENCANAAN Konsep perencanaan rancangan yang akan dibangun adalah Revitalisasi Pasar Johar Semarang. Hal ini juga mendukung program pemerintah yang
Lebih terperinciBAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 1.1. Konsep Dasar Perencanaan Konsep perencanaan revitalisasi pasar merupakan kesimpulan dari analisis perencanaan revitalisasi pasar. Konsep perencanaan Revitalisasi
Lebih terperinciMATA KULIAH PERENCANAAN TAPAK
HANDOUT PERKULIAHAN MATA KULIAH DOSEN PENGAMPU PROF. Dr. H. MAMAN HILMAN, MPd, MT. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ARSITEKTUR JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ARSITEKTUR FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1. KONSEP DASAR PERANCANGAN Dalam Konsep Perancangan Concert Hall ini, Dengan Tema Arsitektur Simbolik Maka Masa bangunan harus sesuai dengan Tema yang diambil dan menjadi suatu
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci: pusat pertunjukan, gedung pertunjukan, seni dan budaya pariaman
PERANCANGAN PUSAT PERTUNJUKAN SENI DAN BUDAYA DI KOTA PARIAMAN TEMA : TRANSFORMASI ARSITEKTUR TRADISIONAL - MODERN Prodi Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Bung Hatta Priyadi
Lebih terperinciPERANCANGAN SENIOR HIGH ISLAMIC BOARDING SCHOOL DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR REGIONALISME
PERANCANGAN SENIOR HIGH ISLAMIC BOARDING SCHOOL DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR REGIONALISME Sabto Murio, Yaddi Sumitra, Ika Mutia Prodi Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Bung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian kota Binjai dilihat dari struktur PDRB riil kota Binjai yang menunjukkan karakteristik sebagai berikut : 2
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sumatera Utara merupakan salah satu provinsi yang memiliki laju pertumbuhan ekonomi yang semakin maju di Indonesia. Di provinsi Sumatera Utara terdapat beberapa kota
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Judul
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Judul Agar dapat memberikan kejelasan mengenai maksud dari judul yang diangkat, maka tiap-tiap kata dari judul tersebut perlu dijabarkan pengertiannya, yaitu sebagai berikut
Lebih terperinciS K R I P S I & T U G A S A K H I R 6 6
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Jakarta sebagai Ibu Kota negara Republik Indonesia merupakan pusat dari semua kegiatan pekerjaan untuk sekitar kota Jakarta dan bahkan Indonesia. Pendatang dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang mempunyai prioritas penting saat ini.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Proyek 1.1.1. Gagasan Awal Pendidikan merupakan suatu hal yang mempunyai prioritas penting saat ini. Pendidikan yang berkualitas sangat bermanfaat untuk menentukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembeli berinteraksi. Pasar juga menjadi salah satu tempat dimana. menjadi pasar tradisional dan pasar modern.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar yang merupakan tempat dimana pedagang (penjual) dan pembeli berinteraksi. Pasar juga menjadi salah satu tempat dimana masyarakat bisa menjual barang, jasa, dan
Lebih terperinciPERENCANAAN RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK ( RSIA ) PADANG
PERENCANAAN RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK ( RSIA ) PADANG Romi Safrianto¹, Eko alvares, Z, Ika Mutia 1 Jurusan Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Bung Hatta E-mail : Romisafrianto@Rocketmail.com
Lebih terperinci