ABSTRAK. Kata kunci: pusat pertunjukan, gedung pertunjukan, seni dan budaya pariaman
|
|
- Sri Budiono
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PERANCANGAN PUSAT PERTUNJUKAN SENI DAN BUDAYA DI KOTA PARIAMAN TEMA : TRANSFORMASI ARSITEKTUR TRADISIONAL - MODERN Prodi Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Bung Hatta Priyadi Surya Bona, Yaddi Sumitra, Ida Syuryanti priyadisuryabonnna@yahoo.com, yaddi_sumitra@yahoo.com, syuryanti_r@yahoo.com ABSTRAK Kota Pariaman merupakan salah satu Kota yang sekarang menjadi pusat wisata. Salah satu item yang sekarang lagi digencarkan promosinya adalah wisata Pantai. tidak hanya Pantainya saja Pariaman juga terkenal dengan kebudayaannya yang khas, yaitu kebudayaan Tabuik. Tabuik bukan sekedar tradisi atau upacara semata, melainkan sudah menjadi ajang wisata atau festival tahunan di Kota Pariaman. Pariaman juga memiliki potensi potensi lain yang berkaitan dengan seni pertunjukan dan seni musik. namun di Kota Pariaman belum ada wadah pertunjukan seni dan budaya yang layak dan memadai. Permasalahan tersebut di harapkan dapat terselesaikan dengan Perancangan Pusat Pertunjukan Seni dan Budaya yang bisa berfungsi sebagai wadah untuk melakukan pertunjukan seni dan budaya Pariaman. Serta menyediakan fasilitasfasilitas penunjang kegiatan seni pertunjukan, yang memiliki tujuan sebagai sarana pengembangan para seniman. Penerapan Konsep transformasi arsitektur tradisonalmodern muncul karena kondisi site berada dekat pantai dan kebudayaan Pariaman. Kata kunci: pusat pertunjukan, gedung pertunjukan, seni dan budaya pariaman DESIGN CENTER PERFORMANCE ART AND CULTURE IN THE CITY PARIAMAN THEME: TRANSFORMATION OF TRADITIONAL ARCHITECTURE - MODERN Prodi Architecture, Faculty of Civil Engineering and Planning, University of Bung Hatta Priyadi Surya Bona, Yaddi Sumitra, Ida Syuryanti priyadisuryabonnna@yahoo.com, yaddi_sumitra@yahoo.com, syuryanti_r@yahoo.com ABSTRACT Pariaman City is one city which is now a tourist center. One item that is now more intensified promotion is Beaches. The beach is not only just Pariaman is also famous for its special culture, namely Tabuik culture. Tabuik not just a tradition or ritual alone, but has become a tourist event or an annual festival in the city of Pariaman. Pariaman also has the potential - another potential related to the performing arts and music. but in no container Pariaman City arts and cultural performances are decent and adequate. That problem is expected to be resolved by the design of the Performing Arts and Cultural Center which could serve as a platform for performing arts and culture Pariaman. As well as providing facilities-facilities supporting the performing arts activities, which have a purpose as a means of developing the artists. Application of the concept of transformation of traditional architecture-modern arises because the site is located near the beach conditions and culture Pariaman. Keywords: central performances, theater, art and culture pariaman Page 0
2 Pendahuluan Kota Pariaman merupakan salah satu kota yang sekarang menjadi pusat wisata bagi para wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Perkembangan kota ini sangat pesat di bidang wisata pantai, kuliner, kebudayaan dan sektor lainya. Perkembangan Kota Pariaman khususnya di bidang wisata ini tidak terlepas dari visi yang diusung oleh pemerintah Kota Pariaman yaitu menjadikan Kota Pariaman sebagai kota tujuan wisata dan ekonomi kreatif berbasis lingkungan. Salah satu item yang sekarang lagi digencarkan promosinya adalah wisata pantai yang terdapat di sepanjang pantai Pariaman di antaranya Pantai Gandoriah, Pantai Cermin dan Pantai Kata yang sekarang menjadi konsentrasi para pengunjung yang ingin berlibur ke kota Pariaman. Tidak hanya pantai nya saja Pariaman juga terkenal dengan kebudayaan nya yang khas, yaitu kebudayaan Tabuik. Tabuik bukan sekedar tradisi atau upacara semata, melainkan sudah menjadi ajang wisata atau festival tahunan di Kota Pariaman. Dan selain kebudayaan tabuik, Pariaman juga memiliki potensi potensi lain yang berkaitan dengan seni pertunjukan, seperti : Silat, Randai, Tarian Rakyat, Sepak Rago Lomba Domino Dan juga kesenian musik nya seprti : Saluang, Tatumbak, Gendang Tasa, Gamat. Makanan di Pariaman juga memiliki rasa dan bentuk nya yang khas juga, seperti: Sala Lauak, Jodah, Rakik Udang dan makanan kecil lain nya. Maka dari itu untuk menampung segala kegiatan seni dan budaya, perlu nya suatu tempat atau wadah yang bisa di fungsikan secara optimal dan sekaligus tempat berkreaksi bagi para wisatawan yang berkunjung ke Pariaman. Serta menyediakan fasilitasfasilitas penunjang kegiatan seni pertunjukan, yang memiliki tujuan sebagai sarana pengembangan para seniman maupun perkumpulan seni terhadap seni pertunjukan dapat tertampung dan keberadaan seni pertunjukan di Pariaman semakin berkembang dan maju. Page 1
3 Permasalahan 1. Bagaimana menjadikan kota Pariaman sebuah pusat pertunjukan seni budaya dan meningkatkan pendapatan ekonomi daerah Pariaman. 2. bagaimana mengorganisasikan antar ruang yang baik, serta sesuai dengan kebutuhan yang di harapkan yang mengikuti standar arsitektural. 3. Bagaimana mengolah dan menyesuaikan tempat pusat pertunjukan seni dan budaya di Pariaman yang berkarakter mengingat kondisi site yang berdekatan dengan pantai. 4. Bagaimana merencanakan sistem sirkulasi, pengamanan, keamanan pada desain tempat pertunjukan seni dan budaya yang terpusat dan berkarakter. Tujuan dan Sasaran a. Mampu mewadahi kegiatan kegiatan seni pertunjukan dan kegiatan penunjang lainnya. b. Tempat melaksanakan seni pertunjukan di Pariaman. c. Dapat mengekresikan jiwa seni yang kreatif dan dinamis kedalam citra bangunan. d. Dapat menampung segala hal yang berhubungan dengan seni dan budaya yang ada di Pariaman. e. Untuk meningkatkan fungsi lahan yang ada sesuai dengan peranannya. f. Untuk menciptakan tempat pertunjukan yang ramah terhadap lingkungan sekitarnya. g. Untuk mengenalkan seni dan budaya Pariaman kepada wisatawan Nasional serta Internasional. h. Menciptakan bangunan tempat pertunjukan yang nyaman, aman, serta bersih. Metodologi Penyusunan laporan perencanaan Pusat pertunjukan seni dan budaya di kota pariaman ini dilakukan dengan beberapa macam pendekatan dengan pengumpulan data yang bertujuan untuk memperoleh data yang akurat terhadap kebutuhan akan besaran manfaat dan keberadaannya, untuk mewujudkan proyek ini maka perlu dilakukan beberapa Langkah langkah seperti : 1. Menentukan Judul Tugas Akhir Penentuan judul yang sesuai dengan usulan yang di ajukan, dimana meliputi nama proyek serta lokasi yang akan di tempati. Page 2
4 2. Mengumpulkan Data a. Wawancara Melakukan tanya jawab langsung dengan pihakpihak yang terkait dengan proyek yang direncanakan untuk data yang diperoleh b. Studi Banding Dengan mencari informasi beberapa proyek atau bangunan yang berkait dengan perancangan, lalu melakukan perbandingan terhadap Segi arsitektural yang di rancang untuk memperoleh gambaran secara obyektif tentang arah perencanaan desain dengan melakukan pengamatan langsung. c. Studi Literatur Mengumpulkan semua referensi dan data-data yang terkait dengan perancangan, dimana nantinya studi literatur akan menjadi arahan dan pemandu dalam merancang. d. Studi Lokasi Dengan melakukan studi Lokasi pada site yang telah dipilih guna mengenali karakter site yang menyangkut batasan, kendala dan potensi yang ada. Hasil dan pembahasan 1. Data lokasi Lokasi site terletak di Desa Karanaur Kecamatan Pariaman Selatan. letak site sangat strategis berada di dekat Pantai dan jalur menuju BANDARA Internasional Minang Kabau. jarak site dari pusat kota Pariaman ± 500 dan jarak site ke bibir pantai ± 200 m. Luas site kawasan m2. Lokasi merupakan wilayah batas-batas yang mengacu pada peraturan pemerintah dalam RT/RW kota Pariaman 2010 bahwa kawasan yang berada dekat pantai merupakan kawasan pengembangan tempat rekreasi dan seni budaya Kota Pariaman. Lokasi cukup mudah di capai dari segala arah tidak macet dan jalur yang baik karena berada pada jalan Syech Burhanudin yaitu jalan menuju langsung ke BANDARA Internasional Minang Kabau dan Kota Padang. Page 3
5 2. Batasan site Sebelah Utara Pariaman : fasilitas olahraga Sebelah Timur : jalan Syech Burhanudin, rumah waarga, semak. Gambar 1 : peta site terpilih Sumber : google earth Sebelah selatan : jalan Syech Burhanudin, semak, rumah warga. Sebelah Barat : jalan komplek, rumah warga, tempat pelelangan ikan dan pantai cermin. Gambar 2 : batasan site Sumber : analisa penulis Page 4
6 3. Aksesbilitas Site biasa di akses di segala arah menggunakan kendaraan roda empat roda dua dan jalan kaki. site bisa di tempuh menggunakan bus dari Lubuk Basung lebih kurang satu jam dengan jarak 60 km. dari Bukit Tinggi 60 km. dari bim 30 km dari Padang 50 km. Gambar 3 : aksesbilitas Sumber : analisa penulis 4. Sarana prasarana Gambar 4 : sarana dan prasarana site Sumber : analisa penulis Page 5
7 3. Data dan analisa site a. Curah hujan Tingkat curah hujan yang cukup tinggi pada kota pariaman dan tinggi nya kadar garam yang di ciptakan dari penguapan air laut dan dapat menyebabkan efek korosi terhadap bangunan. Kadang kadang ketika hujan lebat jalanan sering tergenang air, dan karena hembusan angin laut pada saat terjadi hujan sangat kuat berhembusnya ke bangunan. b. Sirkulasi angin Keterangan : 1. Angin bertiup dengan kecepatan rata rata km/jam 2. Angin bertiup siang hari dari arah barat/ angin laut 3. Suhu udara maksimal 32 c minimal 21 c 4. Angin bertiup pada malam hari dari arah timur / angin darat Keuntungan : Angin yang di kendalikan dapat di jadikan penghawaan alami ke dalam ruangan. Kerugian : Angin yang terlalu kencang dapat mengganggu ke dalam ruangan dan angin dapat membawa debu ke dalam ruangan. c. Analisa orientasi matahari Keuntungan : 1. Sinar matahari dapat di manfaatkan sebagai sumber pencahayaan alami kedalam bangunan 2. Sinar matahari juga dapat menjadi sumber energi alternatif bagi bangunan. 3. Sinar matahari dapat mengurangi kelembaban di dalam ruangan. Kerugian : 1. Sinar matahari sore yang rendah dapat menyebabkan silau. 2. Pada siang hari sinar matahari dapat menyebabkan suhu ruang kurang nyaman. 3. Sinar matahari pagi juga dapat menyebabkan silau. 4. Sinar matahari langsung dapat merusak eksterior bangunan dan ketidak nyamanan bagi pejalan kaki. d. Analisa pejalan kaki site cukup di kelilingi oleh jalan dan sudah adanya jalur pejalan kaki yang pada bagian jalan Syech Burhanudin. e. Analisa kebisingan dari survey yang di lakukan, pusat kebisingan relatif datang nya dari jalan syech burhanudin di sekitar site, di karenakan banyak Page 6
8 kendaraan bermotor yang lewat menuju dan meninggalkan pariaman. Jalan lingkungan yang berada disisi barat dan selatan site mungkin juga akan menambah kebisinganwalaupun hanya sedikit dengan faktor yang sama, yaitu dari mobil dan kendaraan yang lalu lalang pada jalan lingkungan tersebut walaupun satu atau dua kendaraan saja f. Analisa sirkulasi kendaraan pada jalan syech burhanudin kendaraan cukup ramai di karenakan banyak di lewati oleh kendaraan roda dua dan kendaraan roda empat menuju ke pariaman maupun meninggalkan pariaman. Ukuran lebar pada jala syech burhanudin cukup lebar kira kira 10 meter dan dua jalur. g. Analisa pencapaian dan entrance site cukup di keliling oleh jalan dan persimpangan maka harus menempatkan jalur masuk dan keluar nya di sisi yang aman dan tidak macet. h. Analisa pemandangan dalam site potensi yang di miliki site sangat baik sekali karena berada di dekat pantai, pantai cermin, pantai kata dan pantai gandoriah. Jadi pemandangan dari dalam site harus di manfaatkan sebaik mungkin. i. Analisa pemandangan luar site karena site cukup di kelilingi oleh jalan maka pemandangan dari luar yang baik berada di sisi jalan syech burhanudin karena banyak nya orang maupun kendaraan yang lewat di sisi jalan ini j. Analisa vegetasi kondisi dalam site cukup rimba karena di tumbuhan dengan semak belukar dan pohon kelapa dan pada bagian sisi jalanan di tumbuhan dengan pohon pinus yang kurang terawat karena tumbuh di trotoar. k. Penzoningan Dari analisis lokasi dan analisis ruang, fasilitas dibagi dalam empat zona yaitu : 1.Zona publik yaitu bersifat terbuka atau umum bagi setiap pengunjung sehingga harus memiliki akses langsung dari luar dan mudah dikenali. 2.Zona semi publik yaitu fasilitas yang hanya dapat digunakan dengan berbagai syarat tambahan, misalnya membayar tiket tambahan atau ada ijin masuk. Page 7
9 3.Zona private yaitu fasilitas yang hanya dapat digunakan secara ekslusif oleh orang yang berkepentingan langsung ke fasilitas tersebut. 4.Zona service yaitu fasilitas yang melayani semua kebutuhan dari 3 jenis fasilitas di atas. Gambar 5 : penzoningan Sumber : analisa penulis L. site plan Gambar 6 : site plan Page 8
10 5. konsep perancangan a. Konsep filosopis Upaya membuat prediksi yang akurat dan konsisten mengenai bagaimana pengguna akan memakai dan memahami lingkungan hasil rancangan bukanlah hal mudah. Hal ini bergantung pada bagaimana makna bangunan tersebut dihayati pengguna.dari penjelasan diatas konsep fisosofis yang akan disampaikan untuk perencanaan dan perancangan pusat pertunjukan seni dan budaya adalah yang dapat dikenali dengan mudah oleh pengunjung,dengan cara penggabungan rumah gadangan tabuik dari segi bentuk dan juga keunikan yang dipakai dalam perencaan bangunan tersebut yang akan diambil dari kebiasaan masyarakat pariaman yaitu sebagai nelayan dan bentuk itu akan ditrasformasikan kedalam bentuk bangunan. Konsep bentuk bangunan di ambil dari bentuk Tabuik, rumah Gadang dan Perahu Gambar 7: transformasi desain Page 9
11 b. Konsep tata massa bangunan Bentukan massa bangunan yang terpisahpisah dikarenakan penyesuaian terhadap terhadap fungsi bangunan. Gambar 8: tata massa bangunan c. Konsep tata ruang luar Arah dan orientasi bangunan berdasarkan dari analisa tapak yaitu seluruh bangunan menghadap jalan utama dan landmark. Gambar 9: orientasi bangunan Page 10
12 d. Pencapaian kedalam site Pencapaian ke dalam site tidak begitu sulit karena akses nya sudah baik. karena di semua sisi site bias di akses oleh kendaraan maupun oleh pejalan kaki. Gambar 10: pencapaian dalam site e. Sirkulasi dalam site Sirkulasi ke dalam site berupa jalan raya dan jalan setapak untuk mencapai tiap massa bangunan jalan kendaraan di beri perkerasan berupa aspal dan jalan menujuu ke bangunan di beri perkerasan paving block. Gambar 11: sirkulasi dalam site Page 11
13 f. Gedung pertunjukan ( fasilitas utama ) Gambar 12: denah lantai 1 Gambar 12: tampak depan Gambar 13: perspektif Page 12
14 Kesimpulan Setelah dilakukan evaluasi baik konsep maupun desain yang dikaitkan dengan tugas akhir dan gambar perencana,maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Letak site merupakan lokasi yang baik dan potensial untuk pagelaran pertunjukan seni dan budaya tabuik karena terletak di pinggir pantai. 2. Tema yang diterapkan sesuai dengan dengan keadaan lingkungan dan kebudayaan sekitar maupun daerah itu sendiri. 3. Desain pusat pertunjukan seni dan budaya ini diharapkan nantinya dapat meningkatkan pembelajaran para pelaku seni dan seniman dan masyarakat dalam meningkatkan dan melestarikan budaya pariaman. 4. Dengan memisahkan masa bangunan sesuai dengan fungsinya maka kegiatan yang ada dalam bangunan tersebut dapat terorganisir dengan baik. 5. Ruang terbuka sebagai ruang penunjang dari bangunan, sehingga dapat memenuhi fungsi dari bangunan. Daftar Pustaka Ching, Francis DK, 1996, Arsitektur Bentuk, Ruang dan Susunannya, Jakarta : Erlangga. Dyastriningrum Antropologi Kelas XII. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Neufert, Ernts, 2002, Data Arsitektur Edisi 33 jilid 1, Jakarta : Erlangga. Neufert, Ernts, 2002, Data Arsitektur Edisi 33 jilid 2, Jakarta : Erlangga. White, Edwar T, 1985, Buku Pedoman Konsep, Bandung : Intermedia. 1/strategi-perancangan-iklimtropis.html /tradisi-tabuik-pariaman-takpernah-pudar.html 2/14/59/199-datang-dan- kunjungi/wisata-budaya/153- seluk-beluk-tradisi-a-oe-tabuik-aoe.html gkabau Page 13
PERANCANGAN RUMAH SUSUN SEWA DENGAN TEMA ARSITEKTUR TROPIS
PERANCANGAN RUMAH SUSUN SEWA DENGAN TEMA ARSITEKTUR TROPIS Sulastri, Yaddi Sumitra, Ida Syuryanti Prodi Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Bung Hatta Jl. Sumatra, Ulak Karang,
Lebih terperinciBUKITTINGGI TRADITIONAL TRADE CENTER
BUKITTINGGI TRADITIONAL TRADE CENTER ArnolSaputra, Sudirman Is, Asmardi Prodi Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Bung Hatta Jl.Sumatra, Ulak Karang, Padang, 25133, Indonesia
Lebih terperinciREDESAIN GEDUNG TEATER TAMAN BUDAYA PADANG
REDESAIN GEDUNG TEATER TAMAN BUDAYA PADANG Oktri Anggraini, Yaddi Sumitra, Ida Syuryanti Prodi Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan,Universitas Bung Hatta Jl.Sumatra, Ulak Karang, Padang,
Lebih terperinciRESOR PANTAI WEDI OMBO DI GUNUNG KIDUL, YOGYAKARTA
RESOR PANTAI WEDI OMBO DI GUNUNG KIDUL, YOGYAKARTA Tri Mardiyanti, Suparno, Hari Yuliarso Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta Email : mardi.ab18@gmail.com Abstract:.
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN. Ide perancangan ini muncul dikarenakan tidak adanya suatu tempat untuk
BAB III METODE PERANCANGAN 3.1 Ide Perancangan Ide perancangan ini muncul dikarenakan tidak adanya suatu tempat untuk menjaga dan melestarikan potensi kesenian tradisional dan kuliner yang ada di Trenggalek.
Lebih terperinciTINJAUAN PULO CANGKIR
BAB II TINJAUAN PULO CANGKIR II.1 GAMBARAN UMUM PROYEK Judul Proyek : Kawasan Rekreasi Kampung Pulo Cangkir dan Sekitarnya. Tema : Arsitektur Tradisional Sunda. Kecamatan : Kronjo. Kelurahan : Pulo Cangkir
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN. teori-teori dan data-data yang di dapat dari studi literatur maupun studi lapangan, sehingga dari
BAB III METODE PERANCANGAN Kajian perancangan ini adalah berupa penjelasan dari proses merancang, yang disertai dengan teori-teori dan data-data yang di dapat dari studi literatur maupun studi lapangan,
Lebih terperinciSALIDO HOTEL RESORT SALIDO HOTEL RESORT
SALIDO HOTEL RESORT Ulul Azmi, Yaddi Sumitra, Ida Syuryanti Prodi Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Bung Hatta Jl. Sumatra, Ulak Karang, Padang, 25133, Indonesia E-mail :uumazmi@gmail.com,
Lebih terperinciPERANCANGAN SENIOR HIGH ISLAMIC BOARDING SCHOOL DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR REGIONALISME
PERANCANGAN SENIOR HIGH ISLAMIC BOARDING SCHOOL DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR REGIONALISME Sabto Murio, Yaddi Sumitra, Ika Mutia Prodi Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Bung
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Lokasi Solo baru adalah daerah bagian selatan dan sebelah utara kota Surakarta jawa tengah untuk daerah ini bertepatan dengan kabupaten Sukoharjo daerah ini dulunya
Lebih terperinciREVITALISASI PASAR NAGARI LUBUK ALUNG, KECAMATAN LUBUK ALUNG, KABUPATEN PADANG PARIAMAN DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU
REVITALISASI PASAR NAGARI LUBUK ALUNG, KECAMATAN LUBUK ALUNG, KABUPATEN PADANG PARIAMAN DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU Arif Saputra, Yaddi Sumitra, Ida Syuryanti. Prodi Arsitektur, Fakultas Teknik
Lebih terperinciPerencanaan Dan Perancangan Pasar Ikan Di Pantai Jasri Karangasem
Abstrak Perencanaan Dan Perancangan Pasar Ikan Di Pantai Jasri Karangasem Oleh : I Komang Rai Wibawa Prodi : Arsitektur E-mail : anggaboncu@gmail.com The fish market is a meeting place between the seller
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci :desain ulang, pedagang, Social Sustainable Architecture
REDESAIN PASAR TANAH KONGSI DENGAN PENDEKATAN SOSIAL SUSTAINABLE Tasnim Nul Hakim, Elfida Agus, Hasan Basri Prodi Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Bung Hatta E-mail:
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN. pengumpulan data, analisis, dan proses sintesis atau konsep perancangan.
BAB III METODE PERANCANGAN Pada perancangan hotel resort dalam seminar ini merupakan kajian berupa penjelasan dari proses perancangan yang disertai dengan teori-teori dan data-data yang didapat dari studi
Lebih terperinciPERENCANAAN PENGELOLAAN IKAN DI SASAK, KECAMATAN SASAK RANAH PESISIR, PASAMAN BARAT DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR TROPIS
PERENCANAAN PENGELOLAAN IKAN DI SASAK, KECAMATAN SASAK RANAH PESISIR, PASAMAN BARAT DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR TROPIS Ahmad Dio Fadly, Nasril Sikumbang, Desy Aryanti Prodi Arsitektur, Fakultas Teknik
Lebih terperinciBAB IV ANALISA TAPAK
BAB IV ANALISA TAPAK 4.1 Deskripsi Proyek 1. Nama proyek : Garuda Bandung Arena 2. Lokasi proyek : Jln Cikutra - Bandung 3. Luas lahan : 2,5 Ha 4. Peraturan daerah : KDB (50%), KLB (2) 5. Batas wilayah
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Pada bab ini akan diuraikan mengenai kesimpulan studi berupa temuantemuan yang dihasilkan selama proses analisis berlangsung yang sesuai dengan tujuan dan sasaran studi,
Lebih terperinciHOTEL RESORT DI DAGO GIRI, BANDUNG
I.1 LATAR BELAKANG PENDAHULUAN Dalam kurun lima tahun terakhir pertumbuhan perekonomian kota Bandung terus terdongkrak naik. Penyebab kondisi yang tengah dialami kota Bandung tidak hanya karena saat ini
Lebih terperinciBAB VI HASIL RANCANGAN. terdapat pada Bab IV dan Bab V yaitu, manusia sebagai pelaku, Stadion Raya
165 BAB VI HASIL RANCANGAN 6.1. Dasar Rancangan Hasil perancangan diambil dari dasar penggambaran konsep dan analisa yang terdapat pada Bab IV dan Bab V yaitu, manusia sebagai pelaku, Stadion Raya sebagai
Lebih terperinciBAB IV ANALISA PERENCANAAN
BAB IV ANALISA PERENCANAAN 4.1. Analisa Non Fisik Adalah kegiatan yang mewadahi pelaku pengguna dengan tujuan dan kegiatannya sehingga menghasilkan besaran ruang yang dibutuhkan untuk mewadahi kegiatannya.
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN. Ide perancangan muncul setelah melihat potensi kebudayaan di Madura
BAB III METODE PERANCANGAN 3.1 Ide Perancangan Ide perancangan muncul setelah melihat potensi kebudayaan di Madura yang tidak memiliki tempat yang layak untuk menjaga dan melestarikan kebudayaan tersebut.
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERANCANGAN V.1. Konsep Makro Indonesia merupakan Negara yang kaya keberagaman tradisi dan budaya. Salah satu daerah di Indonesia yang masih kental dengan budaya, kerajinan dan kesenian adalah
Lebih terperinciPERENCANAAN ISLAMIC CULTURAL CENTER DIPADANG PARIAMAN DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR ISLAM. Akdino Harfia Rangga, Yaddi Sumitra, Ida Syuryanti,
PERENCANAAN ISLAMIC CULTURAL CENTER DIPADANG PARIAMAN DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR ISLAM Akdino Harfia Rangga, Yaddi Sumitra, Ida Syuryanti Prodi Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN. dalam mengembangkan ide sebuah rancangan. Langkah-langkah ini meliputi
BAB III METODE PERANCANGAN 3.1 Metode Umum Dalam melakukan perancangan membutuhkan metode untuk mempermudah dalam mengembangkan ide sebuah rancangan. Langkah-langkah ini meliputi survey obyek komparasi,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN OBJEK GEDUNG KESENIAN GDE MANIK SINGARAJA
BAB II TINJAUAN OBJEK GEDUNG KESENIAN GDE MANIK SINGARAJA Pada bab ini akan dilakukan evaluasi mengenai Gedung Kesenian Gde Manik (GKGM) dari aspek kondisi fisik, non-fisik, dan spesifikasi khusus GKGM
Lebih terperincidaya tarik bagi wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara. BANTEN b. Bila ditinjau dari faktor tingkat pendidikan masyarakat yang berpendidikan dan
HOTEL RESOR PANTAI DAN KLUB SELAM DI TANJUNG LESUNG Ridho Cristian Satdes Limbong 20305044 ABSTRAKSI Banten merupakan wilayah potensial yang mempunyai kekayaan alam yang sangat tinggi. Sehingga perencanaannya
Lebih terperinciPUSAT OLAHRAGA TINJU DI MAKASSAR PENERAPAN ARSITEKTUR FUTURISTIK
PUSAT OLAHRAGA TINJU DI MAKASSAR PENERAPAN ARSITEKTUR FUTURISTIK Syamsul Bahri 1, Taufik Arfan 2 Jurusan Arsitektur Fakultas Sains & Teknologi UIN-Alauddin Makassar Abstrak Pusat Olahraga tinju di Makassar
Lebih terperinciPERENCANAAN GEDUNG PUSAT KEGIATAN MAHASISWA UNIVERSITAS BUNG HATTA DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR BERKELANJUTAN
PERENCANAAN GEDUNG PUSAT KEGIATAN MAHASISWA UNIVERSITAS BUNG HATTA DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR BERKELANJUTAN Robby Setiadi, Eko Alvares Z., Jonny Wongso Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil
Lebih terperinciBAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PROYEK
BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PROYEK 3.1 Lokasi Proyek 3.1.1 Umum Berdasarkan observasi, KAK dan studi literatur dari internet buku naskah akademis detail tata ruang kota Jakarta Barat. - Proyek : Student
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PERANCANGAN. 4.1 Analisis Obyek Rancangan Terhadap Kondisi Eksisting
BAB IV ANALISIS PERANCANGAN 4.1 Analisis Obyek Rancangan Terhadap Kondisi Eksisting Terdapat beberapa hal yang benar-benar harus diperhatikan dalam analisis obyek perancangan terhadap kondisi eksisting
Lebih terperinciPerencanaan Perpustakaan Umum Propinsi
PERENCANAAN PERPUSTAKAAN UMUM PROPINSI di JALAN DIPONEGORO KEL. BELAKANG TANGSI, PADANG Roudolf Herladiano, Elfida Agus, Hasan Basri Jurusan Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Universitas
Lebih terperincinegara kita sebagai negeri bahari yang kuat. Trend masa kini ternyata tidak hanya terjadi pada gaya hidup dan mode tetapi juga olah raga. Saat ini ola
SNORKELING AND DIVING CENTER DI TANJUNG LESUNG Evans Persadagubta L. Tobing 20305014 ABSTRAKSI Trend masa kini ternyata tidak hanya terjadi pada gaya hidup dan mode tetapi juga olah raga. Saat ini olah
Lebih terperinciBAB II LANGKAH PERTAMA KE NIAS
BAB II LANGKAH PERTAMA KE NIAS BAB II LANGKAH PERTAMA KE NIAS Langkah kami setelah mencari tahu dan segala informasi tentang Pulau Nias adalah survey langsung ke lokasi site untuk Tugas Akhir ini. Alangkah
Lebih terperinciLAPORAN PERANCANGAN ARSITEKTUR AKHIR
LAPORAN PERANCANGAN ARSITEKTUR AKHIR Perancangan Rumah Sakit Umum Daerah ( kelas B ) Jakarta Selatan dengan penekanan bangunan yang ICONIC melalui Green Architecture DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SALAH SATU
Lebih terperinciABSTRAK
PERANCANGAN KAWASAN TERMINAL AGRIBISNIS DI PAYAKUMBUH Arbi Azani, Elfida Agus, Hasan Basri Prodi Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan,Universitas Bung Hatta E-mail : arbi53@rocketmail.com,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi di kota Jakarta mendorong perkembangan dari berbagai sektor, yaitu: hunian, perkantoran dan pusat perbelanjaan/ bisnis. Tanah Abang terletak di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Deskripsi Judul
BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Deskripsi Judul Judul dalam laporan Studio Konsep Perancangan Arsitektur yang diangkat adalah Penataan Plaza dan Pusat Kuliner di Kawasan Simpang Lima Semarang (Pendekatan pada Konsep
Lebih terperinciBAB VI KONSEP RANCANGAN
BAB VI KONSEP RANCANGAN Lingkup perancangan: Batasan yang diambil pada kasus ini berupa perancangan arsitektur komplek Pusat Rehabilitasi Penyandang Cacat Tubuh meliputi fasilitas terapi, rawat inap, fasilitas
Lebih terperinciKONSEP RANCANGAN. Latar Belakang. Konteks. Tema Rancangan Surabaya Youth Center
KONSEP RANCANGAN Latar Belakang Surabaya semakin banyak berdiri gedung gedung pencakar langit dengan style bangunan bergaya modern minimalis. Dengan semakin banyaknya bangunan dengan style modern minimalis
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERANCANGAN V.1. KONSEP DASAR PERANCANGAN Dalam konsep dasar pada perancangan Fashion Design & Modeling Center di Jakarta ini, yang digunakan sebagai konsep dasar adalah EKSPRESI BENTUK dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempunyai luas daratan ± 5.632,86 Km². Bali dibagi menjadi 8 kabupaten dan 1 Kota
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Bali merupakan sebuah pulau kesatuan wilayah dari Pemerintah Propinsi yang mempunyai luas daratan ± 5.632,86 Km². Bali dibagi menjadi 8 kabupaten dan 1 Kota madya dengan
Lebih terperinciHOTEL RESORT DI KOTA BATU MALANG
HOTEL RESORT DI KOTA BATU MALANG 1 Karuna Darani 2 Lilik Setiawan 1 Universitas Gunadarma, daranikaruna.kd@gmail.com 2 Universitas Gunadarma, liliks@staff.gunadarma.ac.id Abstrak Salah satu potensi yang
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN. Konsep dasar perancangan beranjak dari hasil analisis bab sebelumnya yang
BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Konsep dasar perancangan beranjak dari hasil analisis bab sebelumnya yang kemudian disintesis. Sintesis diperoleh berdasarkan kesesuaian tema rancangan yaitu metafora
Lebih terperinciBAB 6 HASIL PERANCANGAN. konsep Hibridisasi arsitektur candi zaman Isana sampai Rajasa, adalah candi jawa
BAB 6 HASIL PERANCANGAN 6.1. Hasil Perancangan Hasil perancangan Pusat Seni dan Kerajinan Arek di Kota Batu adalah penerapan konsep Hibridisasi arsitektur candi zaman Isana sampai Rajasa, adalah candi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Indonesia sebagai negara berkembang saat ini sedang giat melaksanakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia sebagai negara berkembang saat ini sedang giat melaksanakan pembangunan di segala bidang. Pelaksanaan pembangunan tersebut bertujuan untuk mewujudkan masyarakat
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN
BAB III METODE PERANCANGAN 3.1 Ide Perancangan Dalam penentuan ide perancangan Kawasan wisata pantai Camplong menggunakan ayat Al-Qur an Surat Al-Baqarah Ayat 11: "Janganlah kamu membuat kerusakan di muka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sudah selayaknya kawasan-kawasan yang berbatasan dengan laut lebih menekankan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Seiring dengan di galakkannya kembali pemberdayaan potensi kelautan maka sudah selayaknya kawasan-kawasan yang berbatasan dengan laut lebih menekankan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.7 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.7 Latar Belakang Banda Aceh merupakan salah satu kota yang dilanda bencana alam Tsunami pada Desember Tahun 2004. Pasca bencana Tsunami, kota Banda Aceh kembali di bangun oleh Pemerintah
Lebih terperinciDAFTAR ISI. BAB III OBJEK STUDI 3.1. Kriteria Pemilihan Lokasi Tinjauan Umum Tinjauan Lokasi Analisa Tapak...
ABSTRAK Dengan berkembangnya Bandung menjadi salah satu lokasi wisata belanja bagi para wisatawan domestik, maka dengan bertambahnya volume orang yang ada di Bandung kebutuhan akan fasilitas tempat makan
Lebih terperinciSTUDIO TUGAS AKHIR DOSEN PEMBIMBING : Dr. ANDI HARAPAN S., S.T., M.T. BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jawa Barat merupakan provinsi yang sangat potensial dari segi sumber daya alam, sumber daya manusia, hingga keseniannya. Kesenian Jawa Barat sangat beraneka ragam,
Lebih terperinciUKDW. UU Reepublik Indonesia no.40 Tahun 2009 Tentang Kepemudaan
PENDAHULUAN SKEMA PEMIKIRAN LATAR BELAKANG Yogyakarta merupakan salah satu kota pendidikan di Indonesia. Berbagai tingkat jenjang pendidikan mulai dari Taman Kanak kanakkanak hingga institusi Perguruan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar belakang Indonesia merupakan sebuah negara dengan penduduk terpadat keempat di dunia yaitu 215,8 juta jiwa(tahun 2003). Sebuah negara yang memiliki penduduk padat tersebut
Lebih terperinciBELAWAN INTERNATIONAL PORT PASSANGER TERMINAL 2012 BAB I. PENDAHULUAN
BAB I. PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kota Medan dewasa ini merupakan salah satu kota metropolitan di Indonesia yang mengalami perkembangan dan peningkatan di segala aspek kehidupan, mencakup bagian dari
Lebih terperinciBAB 3 METODE PERANCANGAN. khas, serta banyaknya kelelawar yang menghuni gua, menjadi ciri khas dari obyek
BAB 3 METODE PERANCANGAN 3.1 Ide perancangan Gua Lowo merupakan obyek wisata alam yang berada di pegunungan dengan dikelilingi hutan jati yang luas. Udara yang sejuk dengan aroma jati yang khas, serta
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Terdapat beberapa faktor yang harus dianalisis dalam perencanaan sebuah bangunan, yaitu analisis lingkungan, manusia, dan bangunan itu sendiri. Perancangan bangunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang LATAR BELAKANG TUJUAN LATAR BELAKANG. Eksistensi kebudayaan Sunda 4 daya hidup dalam kebudayaan Sunda
BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang LATAR BELAKANG TUJUAN LATAR BELAKANG Eksistensi kebudayaan Sunda 4 daya hidup dalam kebudayaan Sunda KONSERVASI PARTISIPASI KOMUNITAS SUNDA TAMAN BUDAYA SUNDA METODE
Lebih terperinciGambar 5.1. Zoning Ruang (sumber:konsep perancangan.2012)
BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1. Konsep Dasar Konsep dasar mengambil dari prinsip tema yang telah dipertajam sehingga mendapatkan sebuah konsep dasar yaitu save the land surface. Save the land surface mempunyai
Lebih terperinciInternational Fash on Institute di Jakarta
BAB V KONSEP PERENCANAAN 5.1. Konsep Dasar Perancangan Pemikiran Konsep: - Fungsi bangunan - Analisis Tapak - Bentuk bangunan sebagai lambang wujud fashion. PEMIKIRAN KONSEP KONSEP FASHION Fashion: - Busana
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN
BAB III METODE PERANCANGAN 3.1 IdePerancangan Ide perancangan muncul karena melihat potensi kebudayaan di Madura yang memiliki tempat yang kurang layak untuk menjaga dan melestarikan kebudayaan tersebut.
Lebih terperinciGALERI TANAMAN HIAS DI MAKASSAR PENDEKATAN ARSITEKTUR MODERN
GALERI TANAMAN HIAS DI MAKASSAR PENDEKATAN ARSITEKTUR MODERN Surya Ulandari 1, Taufik Arfan 2 Jurusan Arsitektur Fakultas Sains & Teknologi UIN-Alauddin Makassar Abstrak Kota Makassar membutuhkan sarana
Lebih terperinciBentuk Analogi Seni Pertunjukan dalam Arsitektur
JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 6, No.2, (2017) 2337-3520 (2301-928X Print) G 70 Bentuk Analogi Seni Pertunjukan dalam Arsitektur Laksmi Dewayani dan Nur Endah Nuffida Departemen Arsitektur, Fakultas
Lebih terperinciMALL DAN APARTMENT DI SEMARANG MALL AND APARTMENT IN SEMARANG
MALL DAN APARTMENT DI SEMARANG 1 Dyah Ayu Purbo Siwi 2 Yudi Nugraha 1 Universitas Gunadarma, dyahayups29@gmail.com 2 Universitas Gunadarma, ydnugra@staff.gunadarma.ac.id Abstrak Meningkatnya jumlah populasi
Lebih terperinciPERENCANAAN KAMPUNG NELAYAN PASIA NAN TIGO DENGAN PENDEKATAN EMPOWERMENT
PERENCANAAN KAMPUNG NELAYAN PASIA NAN TIGO DENGAN PENDEKATAN EMPOWERMENT Artul mahendra, Nasril sikumbang, Hasan basri Prodi Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Bung Hatta E-mail
Lebih terperinciBAB V KONSEP. marmer adalah Prinsip Sustainable Architecture menurut SABD yang terangkum
BAB V KONSEP 5.1 Konsep Dasar Konsep dasar yang digunakan dalam perancangan sentra industri batu marmer adalah Prinsip Sustainable Architecture menurut SABD yang terangkum dalam Three Dimension Sustainability:
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN. untuk mencapai tujuan penelitian dilaksanakan untuk menemukan,
BAB III METODE PERANCANGAN Metode pada dasarnya diartikan suatu cara yang digunakan untuk mencapai tujuan. Penelitian adalah suatu penyelidikan dengan prosedur ilmiah untuk mengetahui dan mendalami suatu
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Latar Belakang Pengadaan Proyek
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Latar Belakang Pengadaan Proyek Pariwisata merupakan kegiatan melakukan perjalanan dengan mendapatkan kenikmatan, mencari kepuasan, mengetahui sesuatu, memperbaiki
Lebih terperinciBAB 5 KONSEP PERANCANGAN
BAB 5 KONSEP PERANCANGAN 5.1 KONSEP DASAR PERANCANGAN Konsep dasar perancangan penulis sebelumnya melihat peruntukan lahannya, sebelum merancang sebuah bangunan rancangan apa yang pantas pada tapak dengan
Lebih terperinciBab I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang.
I.1 Latar Belakang. Bab I PENDAHULUAN Indonesia dikenal sebagai negara yang memiliki potensi wisata alam yang melimpah. Terletak di garis khatulistiwa dengan iklim tropis yang mendapat sinar matahari yang
Lebih terperinciBAB 5 KONSEP PERANCANGAN. Terakota di Trawas Mojokerto ini adalah lokalitas dan sinergi. Konsep tersebut
BAB 5 KONSEP PERANCANGAN Konsep dasar yang digunakan dalam perancangan Griya seni dan Budaya Terakota ini adalah lokalitas dan sinergi. Konsep tersebut berawal dari tema utama yaitu Re-Inventing Tradition
Lebih terperinciUNIVERSITAS UDAYANA FAKULTAS TEKNIK - JURUSAN ARSITEKTUR
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS UDAYANA FAKULTAS TEKNIK - JURUSAN ARSITEKTUR Jalan Kampus Bukit Jimbaran - Bali (0361) 703384, 703320 Fax : 703384 www.ar.unud.ac.id PERNYATAAN Judul Tugas
Lebih terperinciBAB III DATA DAN ANALISA
BAB III DATA DAN ANALISA 3.1 Data Fisik dan Non Fisik Gambar 3. Peta Lokasi Lahan LKPP Data Tapak Lokasi : Lot/Kavling 11B, CBD Rasuna Epicentrum, Jakarta Selatan Luas lahan : 4709 m² Koefisien Dasar Bangunan
Lebih terperinciBAB VI KONSEP PERANCANGAN
BAB VI KONSEP PERANCANGAN 6.1. Konsep Multifungsionalitas Arsitektur Kesadaran bahwa perancangan youth center ini mempunyai fungsi yang lebih luas daripada sekedar wadah aktivitas pemuda, maka dipilihlah
Lebih terperinciBAB VI HASIL PERANCANGAN. Hasil perancangan dari kawasan wisata Pantai Dalegan di Kabupaten Gresik
BAB VI HASIL PERANCANGAN Hasil perancangan dari kawasan wisata Pantai Dalegan di Kabupaten Gresik mengaplikasikan konsep metafora gelombang yang dicapai dengan cara mengambil karakteristik dari gelombang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN TAMAN BACAAN DI PATI
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1. Latar Belakang Eksistensi Proyek Kabupaten Pati terletak di daerah pantai Utara Pulau Jawa dan di bagian Timur dari Provinsi Jawa Tengah. Berdasarkan segi letaknya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bambang Herawan ( ) Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kota Medan, ibukota propinsi Sumatera Utara, merupakan kota terbesar ketiga di Indonesia. Dengan posisi strategis sebagai pintu gerbang utama Indonesia di wilayah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek
BAB I PNDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek Seni adalah bagian yang sangat penting dari sebuah kebudayaan yang mana memiliki suatu peran terhadap kondisi mental dan spiritual manusia. Salah satu bentuknya
Lebih terperinciPasar Seni Parangtritis Dengan Pendekatan Fungsi Ruang dan Hemat Energi untuk Mencapai Kenyamanan Termal Melalui Pendinginan Pasif
DAFTAR ISI Judul i Halaman Pengesahan ii Catatan Dosen Pembimbing iii Pernyataan Keaslian iv Prakata v Daftar Isi vii Daftar Gambar x Daftar Tabel xi Abstrak xvi BAB I PENDAHULUAN 11 Judul 1 12 Latar Belakang
Lebih terperinciBAB VI HASIL RANCANGAN. tema Sustainable Architecture yang menerapkan tiga prinsip yaitu Environmental,
BAB VI HASIL RANCANGAN 6.1 Dasar perancangan Hasil perancangan sentra industri batu marmer adalah penerapan dari tema Sustainable Architecture yang menerapkan tiga prinsip yaitu Environmental, Social dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN GEDUNG SENI PERTUNJUKAN DI SEMARANG LP3A TUGAS AKHIR 138
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Kota Semarang yang sudah berusia hampir mendekati 5 abad (469 tahun), di telinga masyarakat hanyalah berstempel Kota Dagang dan Jasa namun, potensi-potensi minoritas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kasus Proyek
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1.1.1 Kasus Proyek Perkembangan globalisasi telah memberikan dampak kesegala bidang, tidak terkecuali pengembangan potensi pariwisata suatu kawasan maupun kota. Pengembangan
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN. Dalegan di Gresik ini adalah difraksi (kelenturan). Konsep tersebut berawal dari
BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Perancangan Konsep dasar yang digunakan dalam perancangan kawasan wisata Pantai Dalegan di Gresik ini adalah difraksi (kelenturan). Konsep tersebut berawal dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Pada saat ini keterbatasan lahan menjadi salah satu permasalahan di Jakarta
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pada saat ini keterbatasan lahan menjadi salah satu permasalahan di Jakarta mengingat jumlah penduduk Jakarta yang terus bertambah, sehingga saat ini di Jakarta banyak
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Denpasar, Juni 2016 Penulis. Perdana Putra NIM
ABSTRAK Sepeda motor merupakan alat transportasi yang banyak digunakan di Indonesia. Saat ini sepeda motor telah berkembang dalam berbagai jenis dan merek. Kegunaannya pun bukan hanya untuk transportasi
Lebih terperinciBAB III: DATA DAN ANALISA
BAB III: DATA DAN ANALISA 3.1. Data Fisik dan Non Fisik 1.1.1. Data Non Fisik Sebagai stasiun yang berdekatan dengan terminal bus dalam dan luar kota, jalur Busway, pusat ekonomi dan pemukiman penduduk,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Olahraga merupakan suatu kegiatan jasmani yang dilakukan dengan maksud untuk memelihara kesehatan dan memperkuat otot-otot tubuh. Kegiatan ini dilakukan oleh orang
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN. proses merancang, disertai dengan teori-teori dan data-data yang terkait dengan
BAB III METODE PERANCANGAN 3.1 Metode Umum Metode perancangan dalam seminar ini yaitu berupa penjelasan dari awal proses merancang, disertai dengan teori-teori dan data-data yang terkait dengan obyek perancangan
Lebih terperinciREDESAIN LABORATORIUM PERIKANAN FPIK - UBH JL. SUMATERA, ULAK KARANG, PADANG
REDESAIN LABORATORIUM PERIKANAN FPIK - UBH JL. SUMATERA, ULAK KARANG, PADANG Remon Saputra, Sudirman Is, Asmardi Jurusan Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Bung Hatta
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN. konsep dasar yang digunakan dalam Pengembangan Kawasan Wisata Pantai Boom Di
BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1. Konsep Dasar konsep dasar yang digunakan dalam Pengembangan Kawasan Wisata Pantai Boom Di Kabupaten Tuban ini adalah Sequence (pergerakan dari satu tempat ketempat lain sepanjang
Lebih terperinciBAB 5 KONSEP PERANCANGAN
BAB 5 KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Umum Perancangan 5.1.1 Dasar Perancangan Pasar tradisional merupakan suatu tempat bertemunya para pelaku ekonomi dalam hal ini pedagang dan penjual, dimana mereka melakukan
Lebih terperinciPerancangan Convention and Exhibition di Malang
BAB V KONSEP PERANCANGAN Konsep perancangan ini pada dasarnya diperoleh dari hasil analisis pada bab analisis perancangan yang kemudian disimpulkan (sintesis). Sintesis didapat berdasarkan pendekatan tentang
Lebih terperinciPERANCANGAN FUTSAL CENTER DI KOTA PONTIANAK
PERANCANGAN FUTSAL CENTER DI KOTA PONTIANAK Abang Gilang Mahasiswa, Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura, Indonesia marleyaang@gmail.com ABSTRAK Olahraga futsal merupakan olahraga
Lebih terperinciBAB 3 METODE PERANCANGAN. data dari sumber literatur hingga survey langsung obyek-obyek komparasi untuk
BAB 3 METODE PERANCANGAN Secara garis besar, metode perancangan ini menggunakan analisis secara kualitatif yang didasarkan pada logika dan argumentasi yang bersifat ilmiah dan rasional. Analisis kualitatif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata merupakan ujung tombak bagi kemajuan perekonomian negara. Pariwisata juga bertanggung jawab untuk membawa citra bangsa ke dunia Internasional. Semakin tinggi
Lebih terperinciPUSAT DESAIN DAN PEMBUATAN MEBEL
PUSAT DESAIN DAN PEMBUATAN MEBEL JURNAL PERANCANGAN TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Penyelesaian Program S 1 Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda OLEH
Lebih terperinciGALERI SENI UKIR BATU PUTIH. BAB I.
BAB I. GALERI SENI UKIR BATU PUTIH. Pendahuluan BATU PUTIH. GALERI SENI UKIR BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang a. Kelayakan Proyek Daerah Istimewa Yogyakarta secara geografis berada di pesisir pantai
Lebih terperinciPenataan Bukit Gombel, Semarang dengan Bangunan multifungsi Penekanan pada Green Architecture
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Penataan Bukit Gombel, Semarang dengan Bangunan multifungsi Penekanan pada Green Architecture Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh
Lebih terperinciTERMINAL BANDAR UDARA INTERNASIONAL DI YOGYAKARTA DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR HIJAU
TERMINAL BANDAR UDARA INTERNASIONAL DI YOGYAKARTA DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR HIJAU Binsar Siahaan Universitas Atmajaya Yogyakarta, Jl. Babarsari 44 Yogyakarta Abstrak: Daerah Istimewa Yogyakrta merupakan
Lebih terperinciRESORT DENGAN FASAILITAS MEDITASI ARSITEKTUR TROPIS BAB V KONSEP PERANCANGAN. 5.1 Konsep dasar perancanagan. 5.2 Konsep perancangan
BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep dasar perancanagan Konsep dasar perancangan Resort dengan Fasilitas Meditasi ialah untuk mendukung potensi wisata pantai di Anyer. Memaksimalkan pengolahan ruang dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN ± 153 % ( ) ± 33 % ( ) ± 14 % ( ) ± 6 % ( )
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata adalah salah satu sektor andalan perolehan devisa negara di Indonesia. Tercatat pada tahun 2014 sektor pariwisata menyumbang devisa sebesar US$ 10,69 atau
Lebih terperinciBAB VII RENCANA. 7.1 Mekanisme Pembangunan Rusunawa Tahapan Pembangunan Rusunawa
BAB VII RENCANA 7.1 Mekanisme Pembangunan Rusunawa 7.1.1 Tahapan Pembangunan Rusunawa Agar perencanaan rumah susun berjalan dengan baik, maka harus disusun tahapan pembangunan yang baik pula, dimulai dari
Lebih terperinci