PERANCANGAN SENIOR HIGH ISLAMIC BOARDING SCHOOL DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR REGIONALISME

Transkripsi

1 PERANCANGAN SENIOR HIGH ISLAMIC BOARDING SCHOOL DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR REGIONALISME Sabto Murio, Yaddi Sumitra, Ika Mutia Prodi Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Bung Hatta architecturemario@yahoo.co.id,yaddisumitra@gmail.com,ikamutiajerry@gmail.com Abstrak Senior High Islamic Boarding School merupakan sarana pendidikan sekolah menenggah atas yang memberikan pembelajaran ilmu pengetahuan, agama, sosial dan kebudayaan bagi para siswa-siswi senior high Islamic boarding school. Krisis moral, etika dan agama yang tumbuh di kehidupan sehari-hari siswa menjadi masalah yang kompleks. Perancangan Senior High Islamic Boarding School sebagai tempat pendidikan berlokasi di daerah Arosuka Kabupaten solok dengan luas 6,1 Ha, berada di ketinggian 1200 meter dari permukaan laut. Pada perancangan ini pemakaian tema Arsitektur Regionalisme dirasa cocok dengan kondisi lokasi pada perancangan ini. Tema Arsitektur Regionalisme bertujuan agar lokasi yang dirancang dapat melihatkan ciri khas bangunan di daerah tersebut. Konsep utama Arsitektur Regionalisme dari perancangan terlihat pada penyusunan massa bangunan, penyelesaian desain ruang terbuka sebagai taman serta desain fasade bangunan yang merupakan pengabungan antara bangunan tradisional dan modren. Kata Kunci : Pendidikan, Arsitektur Regionalisme. Abstract Boarding Islamic Senior High School is a high school education facilities that provide learning science, religion, social and cultural center. The crisis of moral, ethical and religious that grew up in the daily life of students becoming complex problem. This school located in areas Arosuka, Solok district with an area of 6.1 ha, located at an altitude of 1,200 meters above sea level. So that, Architectural Regionalism is the best approach for this conditions. Regionalism Architecture theme can show characteristic buildings in the area. The main concept of Regionalism Architecture can be seen from the mass of building preparation, the completion of the design of open space as a garden, and also a design of the building facade where its merger between the traditional and modren. Keywords: Education, Regionalism Architecture.

2 Pendahuluan Bangsa Indonesia sedang mengalami krisis moral, etika dan bahkan krisis terhadap religiusitas dalam beragama. Sehingga pembenahan mekanisme pendidikan nasional mendesak untuk dapat dilakukan reformasi dan restrukturisasi. Pemikiran ini berpijak pada tujuan pendidikan nasional, yang mengarahkan pendidikan dengan tidak meninggalkan karakteristik bangsa yang bermartabat dan berbudi luhur serta religius. Dengan masih banyaknya kelemahan dan kekurangan pendidikan nasional, berbagai pihak perlu segera membenahi dan mereformasi dunia pendidikan sebagai bentuk investasi sumber daya manusia yang diharapkan dapat bersaing dalam era Globalisasi. Dari analisa tersebut muncul gagasan/ ide untuk merealisasikan sebuah sarana dan prasarana pendidikan bagi para siswasehingga dapat meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas dan bermoral bagi bangsa dan Negara. Metodologi Penyusunan Tugas Akhir ini dengan Judul Perancangan Senior High Islamic Boarding School dilakukan dengan beberapa macam pendekatan berupaproses pengumpulan data yang bertujuan untuk memperoleh data yang akurat, maka perlu dilakukan beberapa langkah langkah berikut: 1. Menentukan Judul Tugas Akhir Penentuan judul yang sesuai dengan gagasan dan ide yang dikemukakan, dimana meliputi nama proyek serta lokasi yang akan di tempati. 2. Mengumpulkan Data a) wawancara Melakukan tanya jawab langsung dengan pihak-pihak yang terkait b) Studi Banding Dengan mencari informasi beberapa project atau bangunan yang berkait dengan perancangan, lalu melakukan perbandingan terhadap segi arsitektural yang di rancang untuk memperoleh gambaran secara obyektif tentang arah perencanaan desain dengan melakukan pengamatan langsung. c) Studi Literatur Mengmpulkan semua referensi dan data-data yang terkait dengan perancangan, dimana nantinya studi literature akan menjadi arahan dan pemandu dalam merancang. d) Studi Standarisasi Mempelajari masalah-masalah yang berhubungan dengan yang direncanakan untuk melengkapi data dalam proses perencanaan dan perancangan. e) Studi Lokasi Dengan melakukan studi Lokasi pada site yang telah dipilih guna 1

3 mengenali karakter site yang menyangkut batasan, kendala dan potensi yang ada. 3. Menganalisa Data: Proses ini dilakukan dengan pembahasan dan observasi berdasarkan data real yang diperoleh untuk ditindak lanjuti dalam proses pemecahan permasalahan 4. Konsep dan Proses Desain Pada tahap inilah pemikiran terhadap pemecahan masalah yang akan diaplikasikan dalam perancangan. Proses ini terbagi atas tiga bagian yaitu : Konsep makro merupakan analisa dari segi kawasan, messo ke site,,dan Mikro ke bangunan yang terbagi menjadi konsep tapak dan konsep desain bentuk. Hasil dan Pembahasan Data dan Analisa 1. Posisi site Sesuai dengan rencana pemerintah daerah Kabupaten solok, Senior high islamic boarding school Akan di rencanakan pembangunan sekolah ini di daerah Arosuka kabupaten solok yang merupakan sebagai pusat perkantoran dan sarana pendidikansekolah ini, mimiliki sedikit kontur dan view yang terdapat di sekeliling site cukup bagus jika di bangun sebuah senior high islamic boarding school. 2. Luasan Site Lokasi Perencanaan berada di Jalan Arosuka Kabupaten Solok Kecamatan Gunung Talang ± 6.1 Ha, direncanakan pembangunan senior high islamic boarding school. 3. Batasan site Gambar 1 : Foto Udara Sumber : Google/map, Tahun 2014 A. Sebelah Utara berbatasan dengan : Taman hutan kota arosuka B. Sebelah Selatan berbatasan dengan : Lahan kosong C. Sebelah Barat berbatasan dengan : Lahan kosong D. Sebelah Timur berbatasan dengan : Lahan perkebunan warga Arahan Indikasi Peraturan Zonasi untuk Sarana pendidikan yang tertuang dalam RTRW Kab. Solok. Kabupaten solok termasuk salah satu kabupaten di Provinsi Sumatera Barat. Guna mendapatkan sarana pendidikan terhadap siswa pelajar maka di perlukan sebuah tempat pendidikan dan asrama 2

4 khusus pelajar tingkat sekolah menengah atas agar dapat meninggkatkan mutu pendidikan siswa dan mendapatkan pendidikan yang layak dan bisa beradaptasi terhadap lingkungan sekitarnya, Adapun indikasi peraturan zonasi untuk kawasan Sarana pendidikan, meliputi; a. Pemanfaatan ruang untuk Sarana pendidikansekolah tanpa mengubah bentang alam. b. Pendirian bangunan dibatasi hanya untuk menunjang kegiatan Sekolah. c. Memelihara kelestarian lingkungan sekitar kawasan sekolah. Jumlah kebutuhan ruang untuk Sarana pendidikan sekolah Kawasan arosuka kabupaten solok lebih kurang 6,1 Ha. Direncanakan akan dibangun senior high islamic boarding school. 4. Analisa Tapak a. Analisa Matahari Keuntungan Saat matahari pagi site dilindungi oleh perbukitan di sekitarnya, sedangkan sinar matahari pada siang hari sinarnya menyengat, dan sinar matahari sore pada saat terbenamnya matahari diujung perbukitan menjadi suatu pemandangan yang indah. b. Analisa Angin Angin darat adalah angin yang bertiup dari arah darat ke arah laut yang umumnya terjadi pada saat malam hari dari jam malam sampai dengan jam pagi Site berada perbukitan, jadi Semakin tinggi tempat, semakin kencang pula angin yang bertiup, hal ini disebabkan oleh pengaruh gaya gesekan yang menghambat laju udara. Dipermukaan bumi, gunung, pohon, dan topografi yang tidak rata lainnya memberikan gaya gesekan yang besar. Angin darat menjadikan suana malam menjadi lebih dingin dikarenakan kawasan site berada diatas perbukitan. Angin laut adalah angin yang bertiup dari arah laut ke arah darat yang umumnya terjadi pada siang hari dari pukul sampai dengan pukul di daerah pesisir pantai, karena site berada jauh dari permukaan laut maka angin laut tidak terlalu berpengaruh pada site. c. Analisa Vegetasi Penghijauan pada kawasan ini cukup baik, karena site berada dikawasan perbukitan, pohon-pohon, rumput liar tumbuh secara alami sehingga harus ditata kembali. 3

5 d. Analisa Kontur Dari data site yang ada, bagian site sedikit berkontur, pada site berpotensi dalam mempengaruhi bentuk perletakkan massa bangunan, dalam penganalisaan kontur pada site dapat diterapkan sistem cut and fill lahan, sehingga semua bangunan menjadi rata. e. Analisa Aksesibilitas/sirkulasi Didalam site memiliki 2 sirkulasi yaitu sirkulasi umum dan sirkulasi khusus, dimana untuk kendaraan umum diarahkan ke entrance atau area parkir yang disediakan untuk pengunjung yang ingin menjenguk, dan disediakan juga jalur khusus kendaraan pengelolah dan pengguna. f. Analisa View Lokasi ini sangat cocok sebagai tempat pendidikan belajar,karena lokasi site sangat sejuk jauh dari keramaian dan sangat strategis dalam segi view di karenakan view di sekitar site terdapat perbukitan. g. Analisa Hujan Keadaan tapak yang berkontur dan merupakan kawasan curah hujan yang cukup tinggi, maka untuk merespon lingkungan tapak ke bangunan, bisa dengan penerapan sistim perkerasan dengan menggunakan material yang bisa menyerapkan air kedalam tanah. h. Analisa Drainase Drainase terdaapt disepanjang jalan, aliran drainase ini nantinya ditutupi oleh trotoar, pola aliran drainase tersebut mengikuti pola jalan yang ada. 5. Analisa Ruang Luar a. Orientasi bangunan Mempertimbangkan arah view pada semua sisi site yang bagus. Orientasi bangunan mengacu kepada analisa view atau arah dari suatu fasade bangunan. Dimana site berada pada daerah perbukitan, maka dimanfaatkan orientasi bangunannya kepemandangan yang lepas. b. Pencapaian Dalam Site Pencapaian langsung bisa digunakan, karena langsung pada area parkir, tidak ada lagi sirkulasi kendaraan, sehingga untuk menuju ruang dalam, pencapaian dapat dilakukan dengan jalan kaki, sehingga minimnya polusi dari kendaraan pada area bangunan, untuk menunjang pola pencapain, pada pedestrian di beri vegetasi untuk penyejuk bagi pejalan kaki. 4

6 Pencapaian langsung dapat dipakai mengingat pencapaian ke site hanya satu akses saja. c. Lansekap Dari pernyataan teori lanskap Menurut ahli lanskap Amerika Norman K.Booth, dapat dianalisa site memiliki sedikit kontur, namun penerapan sistim cut and fill dapat saja terjadi pada ruang-ruang tertentu seperti gundukan tanah untuk ruang public sebagai elemen pelengkap lanskap. Selain itu pemakaian paving atau perkerasan juga menjadi elemen penunjang pada lanskap dimana pola pekerasan dapat menjadi media desain. d. Penataan Parkir tata parkir yang dapat diterapkan pada site, baik roda 4 maupun roda 2. Pertama, parkir 2 arah dengan kemiringan 90º terdapat vegetasi pada tengah-tengah parkir. Kedua, pemakaian ruang untuk vegetasi pelindung memberikan kesan nyaman pada kendaraan, Konsep Perancangan a. Konsep Dasar Perancangan Sebuah daerah berada di kawasan baru berkembang bentuk dari desain ini tidak meninggalkan kesan dari adat tradisional daerah tersebut, meperkuat identitas local dengan kembali melihat potensi lingkungan dan melebur dengan perkembangan zaman tanpa harus kehilangan identitas dari mana mereka berada, dengan memakai konsep arsitektur regionalism yang menganut dari filosofi-filosofi budaya kehidupan orang minangkabau dituangkan dalam bentuk bangunan local disekitarnya digabungkan dengan desain modern sehingga menjadi suatu bangunan. b. Konsep Massa Bangunan Massa bangunan berbentuk dari konsep sebuah buku dan atap rumah gadang, buku adalah jendela ilmu pengetahuan sedangkan rumah gadang merupakan cirri khas Sumatera barat, pengetahuan tertentu yang dijadikan sebagai satu kesatuan di dalam buku dan budaya, seperti hal nya pada bangunan, buku juga berfungsi sebagai sarana media penyampaian ilmu pengetahuan dan pendidikan, sehingga bangunan juga merupakan sarana tempat penyampaian ilmu dalam satu ruangan. 5

7 Gambar 2 :Blok plan Gambar 3 : G. Kantor atap bukaan buku dan gonjong Gambar 4 : G. labor dan kelas teori 1

8 Gambar 5 : Perspektif Kawasan Gambar 6 : Entrance Kawasan 7

9 Gambar 7 : asrama, mushola, kantin Gambar 8 : garden Gambar 9 : entrance 8

10 KESIMPULAN Setelah dilakukan evaluasi baik itu konsep maupun disain yang dikaitkan dengan laporan perancangan dan gambar pra rencana, maka dapat ditarik kesimpulan yaitu sebagai berikut: a. Kawasan ini sangat berpotensi untuk perencanaan senior high islamic boarding school sebagai tempat sarana pendidikan bagi para siswa agar dapat menjadi generasi penerus bangsa yang berkualitas. b. Perlu adanya penyusunan ruang kembali agar dapat memenuhi kebutuhan ruang sesuai fungsi dan kenyamanan (standart). c. Potensi site sangat mendukung untuk masa sekolah pendidikan bagi para siswa. d. Faktor lingkungan yang sangat mempengaruhi aktifitas para siswa dalam melakukan kegiatan pembelajaran ilmu pengetahuan dan agama ketika dalam tahap pembelajaran selama masa pendidikan. e. Mengangkat tema Arsitektur Regionalisme diharapkan menjadi suatu inspirasi bagaimana cara membangun sebuah desain. DAFTAR PUSTAKA Ching, Francis DK, 1996, Arsitektur, Bentuk, Ruang Dan susunannya, Jakarta : Erlangga. Neufert, Ernts, 2002, Data Arsitektur Edisi 33 jilid 3, Jakarta : Erlangga. Solihien, Rahmat, 2013, Makalah Pendidikan. Ramadita, Adi, 2012, Jenis Arsitektur Regionalisme White, Edward T, 1985, Buku pedoman Konsep, Bandung : Intermedia. 9