PENGENDALIAN KUALITAS BOTOL SPRITE DI PT X SURABAYA
|
|
- Yenny Widjaja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENGENDALIAN KUALITAS BOTOL SPRITE DI PT X SURABAYA Pengusul : Alif Juni Paresadi. NRP : ABSTRAKSI Biaya kualitas dalam dunia industri memiliki peranan yang penting terutama pada penghematan pengeluaran perusahaan. Memberi usulan proses perbaikan dan penilaian untuk dapat menentukan urutan prioritas perbaikan cacat dengan meminimalkan biaya produksi tanpa mengurangi kualitas produk. Metode analisis yang digunakan berdasarkan 10 jenis cacat. Dan mana yang menghemat biaya kualitas antara top ten total quality cost dan top ten defect. Setelah dilakukan penelitian top ten defect dapat menghemat biaya kualitas sebesar Rp ,196. Kata kunci : Biaya Kualitas. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam era industrialisasi yang semakin kompetitif sekarang ini, setiap pelaku bisnis yang ingin memenangkan kompetisi dalam dunia industri akan memberikan perhatian penuh terhadap kualitas. Salah satu dampak peningkatan adalah pendapatan terjadi karena peningkatan penjualan produk berkualitas yang berharga kompetitif. Kualitas memiliki banyak definisi yang beraneka ragam dan berfariasi dari konvensional sampai yang lebih strategik. Definisi konvensional dari kualitas biasanya menggambarkan karakteristik langsung dari suatu produk (Gaspersz,1997). PT X bergerak dalam bidang pembuatan botol yang terbuat dari kaca. Segala jenis botol dapat dibuat di PT X dan perusahaan yang memesan bukan hanya dalam negeri saja melainkan sudah beredar sampai kemanca negara. Proses produksi botol yang dilakukan PT X terdiri dari 6 proses utama yaitu penyimpanan bahan baku, pencampuran bahan baku, peleburan bahan baku, pembentukan botol annealing I, sortir, labeling dan annealing II. Dalam setiap proses terdapat banyak sekali operasi yang mempunyai pengaruh besar terhadap karakteristik kualitas produksi botol. Dalam pengendalian kualitas terhadap cacat yang terjadi dalam proses produksinya, PT X belum menggunakan metode statistik dengan menggunakan teknik peta Shewhart. Peta control yang digunakan adalah peta control sistem target defect item per unit botol. Target disini adalah jumlah defect item per unit botol produk maksimum yang boleh terjadi. Penetapan angka target ditentukan oleh PT X sebagai pemegang tunggal produksi botol. Penetapan angka target tidak didapatkan dari perhitungan statistik tetapi terhadap produksi yang berjalan. Sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui proses pembuatan botol di PT X dalam kendali atau tidak. Penerapan sistem target menimbulkan beberapa impilikasi negatif. Diantaranya terhadap pekerja, pengendalian mutu dan maintenanece produksi terhadap pekerja dijalur produksi, sistem penentuan taget menjadi memberatkan, karena angka target lebih bersifat historikal yang ditentukan oleh manajemen dan bulan dari kondisi yang terjadi pada proses yang sedang berjalan dijalur produksi. Akibatnya banyak terjadi defect item per unit botol berada diatas target dan proses produksi dikatakan tidak terkendali, sedangkan performasi kerja dinilai oleh manajemen salah satunya berdasarkan pencapaian angka target tersebut. 1.2 Rumusan Masalah. Dari permasalahan yang terdapat pada PT X dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Berapa total biaya kualitas yang harus dikeluarkan oleh PT X Surabaya untuk proses perbaikan dan penilaian cacat botol sprite selama bilan Maret 2009? 2. Beradasarkan penghematan biaya kualitas manakah yang terbaik antara top ten total quality cost dan top ten defect? 1
2 1.3 Tujuan Penelitian. Berdasarkan permasalahan diatas, maka tujuan peneliti adalah untuk : 1. Membandingkan pengendalian kualitas statistik yang tebaik berdasarkan penghematan biaya kulitas antara top ten total quality cost dan top ten defect. 2. Menentukan total biaya kualitas yang harus dikeluarkan oleh PT X Surabaya untuk proses perbaikan dan penilaian cacat botol sprite selama bilan Maret Batasan Masalah. Untuk memudahkan dalam penelitian, maka peneliti membatasi masalah sebagai berikut : 1. Data yang digunakan adalah data produksi botol sprite yang tersedia di bagian Sortir pada bulan Maret 2009, dengan ukuran 200 ml. Data diambil dari seksi pengawasan mutu dan kualitas PT X. 2. Data cacat botol sprite yang diambil adalah yang dominan. 1.5 Manfaat Penelitian. 1. Bagi Perusahaan. Bahan pertimbangan atau masukan untuk menentukan kecacatan produksi botol pada seksi pengawasan mutu dan kualitas di PT X. 2. Bagi Peneliti. Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan untuk mendalami tentang pengendalian kualitas. 3. Bagi pembaca. Hasil penelitian dapat dipergunakan sebagai bahan bacaan yang menarik dan perbandingan dalam penelitian selanjutnya. METODOLOGI PENELITIAN 2.1 Langkah Langkah Analisis Adalah : 1. Menghitung waktu standar untuk melakukan perbaikan tiap cacat dan penilaian sebagai berikut : Langkah langkah yang dilakukan dalam tahap ini adalah : Menentukan jumlah kecukupan data yang diteliti dengan tingkat keyakinan 95% dan tingkat ketelitian 10%. Agar mengetahui data yang diteliti apakah sudah cukup atau perlu ada penambahan. Mengelompokkan data kedalam sup group dan menghitung rata rata dari sup group. Menghitung waktu standar deviasi sebenarnya dari waktu penyelesaian. Menghitung standar deviasi dari distri busi harga rata rata sub group. Menentukan batas kontrol atas dan bawah. Menghitung waktu siklus rata - rata. Menghitung waktu normal. Menghitung waktu standar. 2. Menghitung besarnya biaya kualitas untuk perbaikan tiap jenis cacat. Setelah mendapatkan waktu standar untuk masing masing cacat dominan, kemudian dicari biaya kualitas dari masing masing cacat tersebut yang meliputi internal failure dan biaya penilaiansetiap cacat adalah biaya tenaga kerja, biaya deprisiasi mesin, biaya pemakaian listrik. Biaya tenaga kerja diadapat dengan mengalikan waktu standar perbaikan satu cacat dengan upah tenaga kerja. Kemudian biaya depresiasi mesin didapat kan dari harga mesin dibagi dengan umur mesin. Biaya listrik terpakai pada proses perbaikan cacat. Biaya kualitas total untuk setiap cacat didapatkan dari penjumlahan faktor faktor diatas. 3. Membuat diagram pareto. 2
3 Setelah mendapatkan biaya kualitas untuk perbaikan masing masing cacat yang dominan, kemudian dibuat diagram pareto terhadap cacat yang terjadi dalam proses produsi botol sprite pada bulan Maret 2009 berdasarkan 10 jumlah cacat terbanyak dan berdasrkan 10 biaya kualitas terbesar 4. Analisis keseluruhan merupakan hasil dari analisia secara singkat untuk tiap metode yang digunakan. Tahap ini memberikan usulan yang terbaik untuk mengurangi jumlah cacat yang terjadi. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 3.1 Analisis Data Yang Akan Diolah. Data yang akan diolah tahap ini adalah data yang berasal dari Seksi Pengawasan Mutu dan Kualitas. Data cacat botol sprite ukuran kecil yaitu 200 ml pada bulan Maret 2009 dapat dilihat di Lampiran Analisis terhadap hasil perhitungan biaya kualitas. Dalam tahap ini akan dibahas mengenai perhitungan biaya kualitas berdasarkan data-data yang didapat dari PT X Surabaya Perhitungan Waktu Standar Proses Perbaikan dan penilaian Tiap Cacat. Untuk menghitung waktu standar, terlebih dahulu mencari waktu siklus. Data-data yang akan diolah adalah data-data pada Lampiran 2. Untuk lebih jelasnya maka akan di uraikan hasil perhitungan wak tu standar cacat air mark. Rumus dan tahapan telah diuraikan metodologi. 1. Menentukan jumlah pengukuran yang harus dilakukan untuk tingkat keyakinan 95% dan tingkat ketitian 10% dengan rumus : - ; i = 1,2,...,16. Masukkan nilai N = 16 dan data X pada lampiran 2 untuk cacat air mark N = 0,88 di bulatkan menjadi 1 data. Sedangkan data pendahuluan sebesar 16 data jadi nilai N tidak melebihi nilai N maka perhitungan waktu siklus proses perbaikan cacat air mark dapat dilanjutkan. 2. Mengelompokkan data ke dalam sub group dan menghitung rata-rata. = ; i = 1,2,3,4. Tabel 3.1 waktu siklus perbaikan cacat air mark. Waktu Sub group perbaikan cacat (per detik)
4 = = 10,29 detik. Jadi, hasil rata-rata dari sub group adalah sebesar detik. Untuk waktu siklus setiap cacat dapat di lihat pada lampiran Menghitung waktu standar devisiasi sebenarnya dari waktu penyelesaian. σ = = = 1,925 detik. Jadi, nilai waktu standar devisiasi sebenarnya dari waktu penyesuaian adalah 1,925 detik. 4. Menghitung standar devisiasi dari distribusi harga rata-rata sub group : = = / 2 = 0,96 detik. 5. Menghitung keseragaman data : BKA = + 3 = (0.96) = 44,04 detik. BKB = - 3 = (0.96) = 38,28 detik. Dari perhitungan keseragaman yang dilakukan tiadk ada datang ekstem maka semua data dapat digunakan dalam perhitungan selanjutnya. 6. Perhitungan waktu siklus Ws = N ; i = 1,2,...,16 Dimasukkan X i dan N sebesar pada tabel 3.1 maka didapat waktu siklus dari perbaikan cacat air mark sebesar 41,16 detik. 7. Untuk mencari besarnya nilai performa rating menggunakan cara melihat tabel Shumard. Perincian performa rating untuk setiap tiap cacat dapat dilihat pada Lampiran 3. Nilai performa rating untuk cacat air mark sebabai berikut : Keterampilan : 0.13 (superskill) Usaha : 0.05 (good) Kondisi kerja : (fair) Konsentrasi : 0.01 (good) Dari masing-masing performa rating dijumlahkan makan didapatkan nilai p = 1 + 0,16 = 1,16 Waktu normal = x 1,16 = 47,74 detik. Jadi, waktu normal sebesar untuk cacat air mark 47,74 detik. 8. Menghitung waktu standrat dengan rumus : Waktu standart = waktu normal x (jam/unit) Ws = 47,74 x = 50,78 detik. Jadi, waktu standar pada cacat air mark sebesar 50,78 detik. Untuk mengetahui hasil dari perhitungan waktu standar keseluruhan cacat pada botol sprite yang terjadi dapat dilihat pada bulan Maret 2009 pada Lampiran Perhitungan Biaya Kualitas. Setelah mendapatkan waktu baku untuk perbaikan masing-masing cacat pada botol sprite, kemudian mencari kualitas dari masing-masing cacat yang meliputi internal failure dan biaya penilaian. Perhitungan biaya kualitas sebagai berikut : 1. Biaya kegagalan Internal a. Biaya Material terpakai yang dibutuhkan dalam proses perbaikan pada cacat air mark meliputi : Silikon rubber = Rp 60 4
5 Strapping band = Rp Lap = Rp 20 Minyak fos = Rp 11.5 Jadi biaya material untuk cacat air mark yang dikeluarkan adalah Rp unutuk seluruh cacat dapat dilihat pada lampiran 4. b. Biaya listrik pada bulan Maret 2009 digunakan 6 pembakit daya atau kompresor dengan daya masing-masing 230 KW, dan tarif listrik industri sebesar Rp 1.380/ KWh ( data : situs : search google pada bulan Mei 2009). Penggunaan listrik oleh kompresor dalam sehari yaitu 9,487. Maka penggunaan listrik per detik adalah 6 x 230 x 9,487 x 1380 : (6 x 8 x3600) = 104,66 rupiah. Biaya listrik per detik untuk setiap cacat dapat dilihat pada lampiran. Dari pengamatan penggunaan listrik untuk perbaikan cacat air mark adalah 40,02 x 104,66 = 4180,4932 rupiah. c. Biaya tenaga kerja di PT.X adalah per jam. Dalam memperbaiki cacat air mark yaitu Rp : 3600 = Rp 9,72. Jadi biaya pekerja yang harus dikeluarkan untuk memperbaiki cacat air mark sebesar x 9,72 = Rp 400,0752. d. Biaya depresiasi mesin untuk cacat air mark sebagai berikut mesin yang digunakan untuk perbaikan cacat air mark adalah mesin Coasting dengan harga umur mesin 10 tahun dengan asumsi ( 1 bulan 20 hari kerja dan 1 sift 8 jam) maka biaya depresiasi mesin Coasting = : (6 x 240 x 8 x 3600) = Rp 0,371 per detik. Lama penggunaan mesin Coasting untuk perbaikan cacat air mark sebesar 40,02 detik. Jadi biaya depresiasi yang harus dikeluarkan sebesar Rp 0,371 x 40,02 = Rp 14,85. Untuk biaya depresiasi mesin keseluruhan dapat dilihat pada Lampiran 6. Jenis Mesin Tabel 3.2 biaya depresiasi mesin. Harga mesin Umur mesin (Tahun) Biaya deprediasa (Rp) Titl ,230 Warm ,373 Coasting ,371 Sidewall ,247 Superinspector ,438 Missprint ,376 Lahr ,264 Jadi total biaya kegagalan internal yang harus dikeluarkan untuk perbaiki cacat air mark yaitu sebesar Rp 106,083 + Rp 4180, Rp 400, Rp 14,85 = Rp 4701, Biaya Penilaian. Diketahui waktu standar untuk melakukan penilaian terhadap seluruh cacat sebesar 7,851 detik. Jadi, biaya pekerja yang harus dikeluarkan sebesar = 7,851 x 9,72 = Rp 76,31 sedangkan biaya material yang terpakai untuk satu lembar kertas feedback cacat atau cold end seharga Rp 81,606 total biaya penilaian adalah Rp 76,31 + Rp 81,606 = Rp 157,91. Maka total biaya kualitas yang harus dikeluarkan untuk melakukan proses perbaikan dan penilaian dari cacat air mark sebesar Rp 4701, Rp 157,91 = Rp 4859,41. Biaya kualitas setiap cacat dapat dilihat pada Lampiran Analisis Terhadap Hasil Pengolaha Diagram Pareto. Proses pengendalian kualitas terhadap cacat-cacat yang terjadi, harus sepenuhnya memperhatikan besarnya biaya kualitas yang dikeluarkan untuk memperbaiki cacat tersebut. Terlebih apabila proses perbaikan terhadap cacat-cacat yang terjadi tersebut membutuhkan biaya yang tinggi. 5
6 Count Percent Count Percent Proses pengendalian kualitas terhadap cacat banyak yang beroriantasi pada jumlah terjadinya cacat, sehingga mengurangi biaya kualitas yang harus dikeluarkan. Jenis cacat yang harus mendapatkan prioritas untuk diperbaiki adalah cacat-cacat yang mempunyai frekuensi kemunculan terbesar, sedangkan kenyataannya banyak faktor-faktor yang mempengaruhi biaya kualitas. DIAGRAM PARETO UNTUK JUMLAH CACAT Pareto Chart of Jumlah Cacat Rocky bottom Shear mark on ring Crizzle Crack shoulder Heavy bottom Sticky plunger Oval Fus ed glass Dirty ring Offsed ring Over press Stone Blow out Crack under ring Other Count Percent Cum % PARETO TOTAL BIAYA KUALITAS Pareto Chart of Total biaya kualitas Crack s houlder Rocky bottom Shear mark on ring Sticky plunger Heavy bottom Crizzle Oval Fus ed glass Dirty ring Over press Air mark Blow out Offs ed ring Chipped ring Other Count Percent Cum % Kedua jenis diagram pareto diatas menunjukkan adanya perbedaan dalam urutan prioritas cacat. Dengan menggunakan diagram pareto berdasarkan jumlah cacat dan total biaya kualitas, didapatkan kesamaan pada prioritas cacat terbesar dan total biaya kualitas selama bulan Maret 2009 dengan peringkat teratas adalah cacat Rocky bottom sebesar 1300 botol dan total biaya kualitas yang dapat dihemat bila keseluruhan cacat Rocky bottom dapat dihilangkan sebesar Rp ,82. Perbedaan diagram pareto diatas adalah urutan prioritas jumlah cacat dan total biaya kualitas. Pada urutan ke tiga diagram pareto jumlah cacat diduduki cacat crizzle dengan jumlah cacat 505 botol sedangkan pada total biaya urutan ke tiga di tempati Crack shoulder dengan total biaya Rp ,576. Walaupun cacat crizzle memiliki jumlah kemumculan cacat besar, tetapi tidak menimbulkan biaya kualitas perbaikan cacat besar. 6
7 Dalam melakukan pengolaha terhadap data-data kualitas, peneliti menggambil 10 cacat yang menghasilkan biaya kualitas yang terbesar. Pemilihan 10 cacat agar pihak manajemen bisa menghemat biaya kualitas dan memangkas biaya yang tidak diperlukan. Perbandingan antara prioritas perbaikan terhadap 10 jenis cacat menunjukkna bahwa prosentase perubahan biaya kualitas terhadap total biaya kualitas, lebih besar dari pada prosentase perubahan biaya kualitas terhadap total jumlah cacat. Sehingga perbaikan cacat diprioritas biaya kualitas membawa perubahan yang lebih besar dibandingkan dengan perbaikan cacat dengan prioritas jumlah cacat. Berdasarkan analisis diatas, maka didapat bahwa penggunaan diagram pareto berdasarkan biaya kualitas untuk perbaikan cacat, dapat mengurangi biaya pengendalian kualitas terhadap cacat tanpa mengurangi kualitas produk secara keseluruhan. 3.4 Analisis Keseluruhan. Dari hasil perhitungan yang telah dilakukan oleh penulis maka dapat dilihat di tabel 3.3 hasil seluruh cacat yang terjadi : Tabel 3.3 Total Biaya Kualitas Seluruh Cacat. Jenis Biaya Jumlah Total Biaya Cacat Kualitas Cacat Kulitas Rocky bottom 3764, ,82 Shear mark on ring 3797, ,714 Crack shoulder 3828, ,576 Sticky plunger 4679, ,072 Heavy bottom 3785, ,118 Crizzle 2475, ,99 Oval 3258, ,4142 Fused glass 3893, ,7915 Dirty ring 3873, ,4296 Over press 3675, ,9537 Air mark 5136, ,0988 Blow out 4307, ,9712 Offsed ring 3247, ,7575 Chipped ring 4554, ,5108 Stone 2686, ,916 Crack under ring 2674, ,7335 Crack bottom 3636, ,174 Bruise 2785, ,9394 7
8 Could mould 3863, ,776 Pinched beck 3171, ,728 Jumlah ,48 Dari tabel 3.3 dapat dilihat hasil keseluruhan perhitungan cacat botol sprite pada bulan Maret. Maka pengeluaran biaya kualitas yang dikeluarkan oleh PT X Surabaya sebesar Rp ,48. Perbandingan antara top ten total quality cost dan top ten defect dapat dilihat pada tabel 4.5 dan tabel 4.6 sebagai berikut : Tabel 3.4 Top Ten Defect. Jenis cacat Rocky bottom Shear mark on ring Jumlah cacat Biaya kualitas (Rp) Total kualitas (Rp) , , , ,714 Crizzle , ,99 Crack shoulder Heavy bottom Sticky plunger , , , , , ,072 Oval , ,4142 Fused glass , ,7915 Dirty ring , ,4296 Offsed ring , ,7575 Jumlah ,68 Perbaikan dengan metode biaya kualitas dengan top ten defect adalah mengurutkan jumlah cacat mulai yang terbanyak sampai terkecil. Dari hasil tabel 3.4 diatas dapat dilihat berapa pengeluaran biaya kualitas yang dikeluarkan PT X pada bulan Maret 2009 sebesar Rp ,68. Dan top ten total quality cost adalah mengurutkan biaya kualitas tiap cacat mulai yang terbesar sampai terkecil untuk memperbaiki cacat yang terjadi. Karena setiap cacat memiliki karekteristik masing-masing dan biaya perbaikan yang dikeluarkan tidak sama antara cacat yang satu dengan yang lain. Untuk lebih jelasnya peneliti menampilkan tabel 3.5 agar dapat mengetahui besar biaya kualitas perbaikan top ten total quality cost pada bulan Maret Dari hasil perhitungan yang dilakukan peneliti biaya kualitas yang harus dikeluarkan oleh PT X pada bulan Maret 2009 sebesar Rp ,88 8
9 Tabel 3.5 Top Ten Total Quality Cost. Jenis Cacat Rocky bottom Shear mark on ring Crack shoulder Sticky plunger Heavy bottom Biaya Kualitas (Rp) Jumlah Cacat Total Biaya Kulitas (Rp) 3764, , , , , , , , , ,118 Crizzle 2475, ,99 Oval 3258, ,4142 Fused glass Dirty ring Over press 3893, , , , , ,9537 Jumlah ,88 Dari penelitian yang telah dilakukan dapat dilihat adanya selisih antara biaya top ten total quality cost dan top ten defect. Yaitu sebesar Rp ,196 dapat menghemat biaya perbaikan kualitas pada bulan Maret KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan. Setelah peneliti melakukan penelitian menyimpulkan hasil penelitian sebagai berikut : 1. Biaya kualitas yang harus dikeluarkan oleh PT X untuk memperbaiki seluruh cacat yang terjadi pada botol sprite selama bulan Maret 2009 adalah sebesar Rp , Biaya kualitas untuk perbaikan top ten total quality cost sebesar Rp ,88,- sedangkan biaya kualitas top ten defect sebesar Rp ,68,-. Jadi dengan melakukan proses perbaikan terhadap 10 cacat berdasarkan top ten defect dapat menghemat biaya sebesar Rp ,196,- pada bulan Maret Saran. Dari hasil penelitian yang dilakukan, maka peneliti menyarankan hal-hal sebagai berikut : 1. Pencatatan data-data tentang cacat yang dilakukan oleh seksi Sortir dalam tiap bulan supaya lebih lengkap dan terstruktural terhadap semua produksi. 2. Dalam perbaikan cacat lebih baik menggunakan metode top ten defect karena sudah ada penelitian penghematan biaya kualitas. DAFTAR PUSTAKA Besterfield, D.H. (1998). Quality Control (5 th edition). Singapore : Prentice-hall, Inc. Dorothea, A.W. (2004). Pendekatan Kualitatif Dalam Manajemen Kualitas. Yogyakarta : ANDI. 9
10 Feigenbaum, A.V. (1992). Kendali Mutu Terpadu. Edisi Ketiga. Jakarta : Erlangga. Gaspersz, Vincent. (1997). Penerapan Konsep Konsep Kualitas Dalam Manajemen Bisnis Total. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. Mitra, A. (1993). Fundamentals Of Quality Control and Impovement. Singapore : Mac Millan Publishing Co. Montgomery, D.C. (1998). Pengantar Pengendalian Kualitas Statistik. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press. Widihararih, T.Dra, M. Si.(2002). Rancangan Percobaan. Semarang : Akademi Statistika Muhammadiyah. Trihendradi, Cornelius.(2005).SPSS 13:Step by Step Analisis Data Statistik. Yogyakarta : ANDI. Irawan, Nur. Ph.D., dan Astuti, S.P. (2006). Mengolah Data Statistik dengan Mudah Menggunakan Minitab 14. Yogyakarta : ANDI. Wignjosoebroto, Sritomo. Ir, M.Sc.(2008). ERGONOMI. Surabaya : Guna Widya. 10
Analisis Kualitas Pada Produksi Botol RC Cola 800 ml di PT. IGLAS (Persero) dengan menggunakan Peta Kendali Demerit
Analisis Kualitas Pada Produksi Botol RC Cola 800 ml di PT. IGLAS (Persero) dengan menggunakan Peta Kendali Demerit Nur Lailiyah Wakhidah 1308 030 030 Dosen Pembimbing: Drs. Haryono Ms. Msc. PENDAHULUAN
Lebih terperinciPengendalian Kualitas Produksi di PT. IGLAS (Persero) Gresik dengan Menggunakan Peta Kendali c
Pengendalian Kualitas Produksi di PT. IGLAS (Persero) Gresik dengan Menggunakan Peta Kendali c Oleh : Kristel Herdyana 309 030 00 Dosen Pembimbing : Wibawati, S. Si, M. Si 97423 99802 2 00 Jurusan Statistika
Lebih terperinciAnalisis Pengendalian Kualitas Produk Minute Maid Pulpy 350ml di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Jawa Timur. Oleh: Zubdatu Zahrati
Tugas Akhir Analisis Pengendalian Kualitas Produk Minute Maid Pulpy 350ml di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Jawa Timur Oleh: Zubdatu Zahrati 309 030 002 Pembimbing: Dra. Lucia Aridinanti, MT JURUSAN
Lebih terperinciLAPORAN KERJA PRAKTEK DI PT. IGLAS (PERSERO) DISUSUN OLEH : 1. ANDREAS JONATHAN LIBERTY SOPAHELUWAKAN
LAPORAN KERJA PRAKTEK DI PT. IGLAS (PERSERO) DISUSUN OLEH : 1. ANDREAS JONATHAN 5303012020 2. LIBERTY SOPAHELUWAKAN 5303012032 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA
Lebih terperinciPENGONTROLAN KUALITAS PROSES PRODUKSI HEXAGON BOLT M16 X 75MM DI PT.TIMUR MEGAH STEEL GRESIK. MENGGUNAKAN METODE DIAGRAM KONTROL MULTIVARIAT np (Mnp)
Seminar Hasil Tugas Akhir PENGONTROLAN KUALITAS PROSES PRODUKSI HEXAGON BOLT M16 X 75MM DI PT.TIMUR MEGAH STEEL GRESIK MENGGUNAKAN METODE DIAGRAM KONTROL MULTIVARIAT np (Mnp) Febrianto 1308 100 075 Dosen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Adanya era globalisasi menyebabkan peningkatan persaingan di berbagai bidang salah satunya dalam bidang industri air minum dalam kemasan, dimana industri
Lebih terperinciANALISIS USULAN PERBAIKAN KUALITAS PADA PROSES PERAKITAN PINTU MOBIL PADA PT. MERCEDES-BENZ INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN DMAIC
ANALISIS USULAN PERBAIKAN KUALITAS PADA PROSES PERAKITAN PINTU MOBIL PADA PT. MERCEDES-BENZ INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN DMAIC Nama Disusun Oleh: NPM : 36411388 Fakultas/Jurusan Pembimbing : Rizky Meiliatama
Lebih terperinciANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Statistika Deskriptif
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Statistika Deskriptif Bulan Jumlah hari kerja Mean Minimum Maximum Varians November 27 5,63 20 82 205,32 Desember 27 5, 32 88 20,8 Januari 23 48,48 29 65 0,90 Diagram Batang
Lebih terperinciKUALITAS PRODUK BEDAK TWO-WAY CAKE DENGAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC) DAN FMEA PADA PT UNIVERSAL SCIENCE COSMETIC
KUALITAS PRODUK BEDAK TWO-WAY CAKE DENGAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC) DAN FMEA PADA PT UNIVERSAL SCIENCE COSMETIC Edy Susanto Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Bina Nusantara,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 3.1.1 Variabel Penelitian Variabel penelitian merupakan suatu atribut atau sifat yang mempunyai variasi tertentu
Lebih terperinciPENENTUAN DIAGRAM KENDALI DALAM ANALISIS KUALITAS PRODUKSI BISKUIT SQUARE PUFF PT. UBM BISCUIT SIDOARJO
Program Studi MMT-ITS, Surabaya Februari 3 PENENTUAN DIAGRAM KENDALI DALAM ANALISIS KUALITAS PRODUKSI BISKUIT SQUARE PUFF PT. UBM BISCUIT SIDOARJO Rizal Rinumpoko *), Septia Fendiasari, Lucia Aridinanti,
Lebih terperinciPenurunan Tingkat Kecacatan dan Analisa Biaya Rework (Studi Kasus di Sebuah Perusahaan Plastik, Semarang)
Penurunan Tingkat Kecacatan dan Analisa Biaya Rework (Studi Kasus di Sebuah Perusahaan Plastik, Semarang) Debora Anne Y. A., Desy Gunawan Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas
Lebih terperinciPengontrolan Kualitas Proses Produksi Front Grille Menggunakan Diagram Kontrol Multivariat Individual
JURUSAN STATISTIKA Pengontrolan Kualitas Proses Produksi Front Grille Menggunakan Diagram Kontrol Multivariat Individual Silvia Setia Armadi 1308 030 006 Dr. Muhammad Mashuri, MT PENDAHULUAN JURUSAN STATISTIKA
Lebih terperinciFakultas Teknologi Industri, Jurusan Teknik Industri, Universitas Kristen Petra Siwalankerto Surabaya 60236, Indonesia
Interpretasi Out of Control Signal pada Peta Kendali T 2 Hotelling dengan Metode Dekomposisi sebagai Upaya untuk Mendeteksi Kecacatan Debora Anne Y.A. 1, a, Adelina Hendryanto 2,b 1 Fakultas Teknologi
Lebih terperinciDAFTAR ISI. 1.1 Latar Belakang Penelitian Identifikasi Masalah Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian Kerangka Pemikiran 6
ABSTRAK PT Dhaya Tuhumitra adalah perusahaan penghasil sepatu sandal wanita dengan orientasi pasar ekspor sehingga harus dapat mempertahankan dan meningkatkan kualitas produknya agar dapat memenangkan
Lebih terperinciPengendalian Kualitas Statistika Pada Proses Produksi Kaca Dengan Peta p Multivariat Di PT. Asahimas Flat Glass, Tbk.
Pengendalian Kualitas Statistika Pada Proses Produksi Kaca Dengan Peta p Multivariat Di PT. Asahimas Flat Glass, Tbk. Fanny Ayu Octaviana 1312105005 Dosen Pembimbing : Dra. Lucia Aridinanti, MT. Jurusan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Statistic Quality Control (SQC) Statistik merupakan teknik pengambilan keputusan tentang suatu proses atau populasi berdasarkan pada suatu analisa informasi yang terkandung di
Lebih terperinciPengendalian Kualitas Produksi Botol RC Cola 200 ML di PT. IGLAS (Persero) Gresik Menggunakan Diagram Kontrol DOB (Decision On Belief)
JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 3, No. 2, (204) ISSN: 2337-3539 (230-927 Print) D-254 Pengendalian Kualitas Produksi Botol RC Cola 200 ML di PT. IGLAS (Persero) Gresik Menggunakan Diagram Kontrol DOB
Lebih terperinciPengendalian Kualitas Statistik Produk Botol Sting 240 ml di PT IGLAS (Persero) Oleh: Wahyu Eka Kusumaningrum
Pengendalian Kualitas Statistik Produk Botol Sting 40 ml di PT IGLAS (Persero) Oleh: Wahyu Eka Kusumaningrum 1308030047 PENDAHULUAN LATAR BELAKANG PT IGLAS (Persero) merupakan perusahaan manufacturing
Lebih terperinciMENINGKATKAN KUALITAS PRODUK MELALUI KONSEP DMAIC PADA SIX SIGMA
MENINGKATKAN KUALITAS PRODUK MELALUI KONSEP DMAIC PADA SIX SIGMA Julianus Hutabarat 1, Ellysa Nursanti 2 Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Nasional Malang Kampus
Lebih terperinciPendahuluan. Tinjauan Pustaka. Metodologi. Analisis dan Pembahasan. Kesimpulan dan Saran. Klik_. Klik_. Klik_. Klik_. Klik_
Klik_ Klik_ Klik_ Klik_ Klik_ Pendahuluan Tingkat konsumtif di bidang fashion terus meningkat Fashion 202 di donminasi oleh busana muslim Balita Group memproduksi kerudung merk Pasmira Penelitian ini akan
Lebih terperinciSeminar Nasional IENACO 2014 ISSN
Seminar Nasional IENACO 204 ISSN 2337-4349 PENGENDALIAN KUALITAS PADA MESIN INJEKSI PLASTIK DENGAN METODE PETA KENDALI PETA P DI DIVISI TOSSA WORKSHOP Much. Djunaidi *, Rachmad Adi Nugroho 2,2 Jurusan
Lebih terperinciPENGONTROLAN KUALITAS PADA PROSES PENGEMASAN SEMEN (PACKAGING) PT. SEMEN GRESIK (PERSERO) TBK, DI TUBAN BERBASIS METODE SIX SIGMA
PENGONTROLAN KUALITAS PADA PROSES PENGEMASAN SEMEN (PACKAGING) PT. SEMEN GRESIK (PERSERO) TBK, DI TUBAN BERBASIS METODE SIX SIGMA Disusun oleh: Eko Oktiningrum Suhartono NRP 1309 030 034 Dosen Pembimbing
Lebih terperinciANALISIS PETA KENDALI ATRIBUT DALAM MENGIDENTIFIKASI KERUSAKAN PADA PRODUK BATANG KAWAT PT. KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk
228 Seminar Nasional Teknik Industri [SNTI2017] ANALISIS PETA KENDALI ATRIBUT DALAM MENGIDENTIFIKASI KERUSAKAN PADA PRODUK BATANG KAWAT PT. KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk Heri Wibowo 1, Sulastri 2 dan Ahmad
Lebih terperinciPERAN STATISTIKA DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN INDUSTRI Pengendalian Mutu dengan Bantuan Statistika
PERAN STATISTIKA DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN INDUSTRI Pengendalian Mutu dengan Bantuan Statistika Muhammad Arif Tiro Program Studi Statistika FMIPA Universitas Negeri Makassar Abstrak Salah satu alat
Lebih terperinciANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK BAKERY BOX MENGGUNAKAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (STUDI KASUS PT. X)
ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK BAKERY BOX MENGGUNAKAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (STUDI KASUS PT. X) Rika Gracia *), Arfan Bakhtiar Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas
Lebih terperinciPENGONTROLAN KUALITAS PROSES PRODUKSI ROKOK UNIT SIGARET KRETEK TANGAN DI PT. X MENGGUNAKAN DIAGRAM KONTROL MULTIVARIAT np (Mnp)
PENGONTROLAN KUALITAS PROSES PRODUKSI ROKOK UNIT SIGARET KRETEK TANGAN DI PT. X MENGGUNAKAN DIAGRAM KONTROL MULTIVARIAT np (Mnp) Oleh: Wenny Rakhmania 1306 100 032 Jurusan Statistika Institut Teknologi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Studi Pendahuluan Sebelum melakukan penelitian lebih lanjut, dilakukan studi pendahuluaan terlebih dahulu. Studi pendahuluan dilakukan dengan maksud dan tujuan untuk
Lebih terperinciAnalisis Efisiensi Operator Pemanis CTP dengan Westing House System s Rating
Petunjuk Sitasi: Cahyawati, A. N., & Pratiwi, D. A. (2017). Analisis Efisiensi Operator Pemanis CTP dengan Westing House System s Rating. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp. B211-216). Malang: Jurusan
Lebih terperinciPENGUKURAN WAKTU STANDART DAN PENGENDALIAN KUALITAS UNTUK PERBAIKAN PENJADWALAN PRODUKSI
PENGUKURAN WAKTU STANDART DAN PENGENDALIAN KUALITAS UNTUK PERBAIKAN PENJADWALAN PRODUKSI Retno Indriartiningtias artiningtias@yahoo.com Teknik Industri Universitas Trunojoyo Madura ABSTRAK Industri alas
Lebih terperinciPENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DALAM UPAYA MENURUNKAN TINGKAT KEGAGALAN PRODUK JADI
PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DALAM UPAYA MENURUNKAN TINGKAT KEGAGALAN PRODUK JADI Ni Luh Putu Hariastuti putu_hrs@yahoo.com Jurusan Teknik industri, Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Adhitama
Lebih terperinciABSTRAK ABSTRAK. Kata Kunci : Pengendalian Kualitas, Peta kendali P, Histogram, Pareto, diagram sebab- akibat. vii. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK ABSTRAK PD Jaya Sentosa adalah perusahaan manufaktur yang harus berjuang untuk mempertahankan produknya laku dipasaran. Upaya yang dilakukan selama ini adalah dengan mempertahankan kualitas produk
Lebih terperinciANALISA PENYEBAB CACAT PADA PROSES PRODUKSI GALVANIZED IRON DIVISI COIL TO COIL (SHEAR LINE 1 DAN 4) DI PT. FUMIRA SEMARANG
ANALISA PENYEBAB CACAT PADA PROSES PRODUKSI GALVANIZED IRON DIVISI COIL TO COIL (SHEAR LINE 1 DAN 4) DI PT. FUMIRA SEMARANG Nia Budi Puspitasari Program Studi Teknik Industri UNDIP Abstrak Sebagai salah
Lebih terperinciAnalisis Peta Kendali U Pada Proses Pembuatan Plat Baja di PT. Gunawan Dianjaya Steel Tbk
Analisis Peta Kendali U Pada Proses Pembuatan Plat Baja di PT. Gunawan Dianjaya Steel Tbk Dias Ardha P 1311 030 032 Dosen Pembimbing Dr. Sony Sunaryo, M.Si PROGRAM STUDI DIPLOMA III Jurusan Statistika
Lebih terperinciSeminar Nasional IENACO 2014 ISSN
ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK SOLAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE STATISTICAL QUALITY CONTROL (SQC) (Studi Kasus : DI UNIT KILANG PUSDIKLAT MIGAS CEPU) Siti Nandiroh 1*,Eko Winardi 2 1,2 Jurusan Teknik
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
55 BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Diagram Alir Penelitian Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian 56 3.2 Langkah-langkah Penelitian Dalam melakukan penelitian, terdapat beberapa kegiatan untuk dapat
Lebih terperinciBAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka, penulis menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Pada Departemen
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
26 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini dijelaskan mengenai tahapan tahapan yang dilakukan oleh penulis dalam proses penelitian. Metodologi penelitian yang digunakan dalam penyusunan tugas akhir
Lebih terperinciPROGRAM STUDI DIPLOMA III JURUSAN STATISTIKA Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2014
6/18/2014 Sidang Tugas Akhir 1 PENGENDALIAN KUALITAS PADA PRODUK KACA LEMBARAN (GLASS) DI PT. ASAHIMAS FLAT GLASS TBK. SIDOARJO. Oleh : SIGIT BUDIANTONO (1311030075) Dosen Pembimbing : Dra. Sri Mumpuni
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. atau kualitas. Dalam dunia industri, kualitas barang yang dihasilkan merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi yang semakin kompetitif ini, setiap pelaku bisnis yang ingin memenangkan persaingan akan memberikan perhatian penuh pada mutu atau kualitas.
Lebih terperinciPENGENDALIAN KUALITAS PRODUK GARAM PADA PT. SUSANTI MEGAH SURABAYA
PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK GARAM PADA PT. SUSANTI MEGAH SURABAYA Retno Indriartiningtias Laboratorium Ergonomi dan APK Jurusan Teknik Industri Universitas Trunojoyo, Madura Email : artiningtias@yahoo.com
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah suatu ilmu pengetahuan yang memuat berbagai cara kerja di dalam melaksanakan penelitian dari awal hingga akhir. Metode penelitian juga merupakan suatu
Lebih terperinciAnalisa Pengendalian Kualitas Assembly Internal Vessel Dengan Mengunakan Metode Statistical Quality Control Di PT. VME Process
Analisa Pengendalian Kualitas Assembly Internal Vessel Dengan Mengunakan Metode Statistical Quality Control Di PT. VME Process Larisang 1, Nanang Alamsyah 2, Muhammad Ismael 3 1,2,3 Program Studi Teknik
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK PENGUJIAN MUTU HASIL PERIKANAN STATISTICAL PROCESS CONTROL
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK PENGUJIAN MUTU HASIL PERIKANAN STATISTICAL PROCESS CONTROL Disusun oleh: Bekti Wulan Sari 11/318052/PN/12374 LABORATORIUM TEKNOLOGI IKAN JURUSAN PERIKANAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemecahan Masalah Kerangka pemecahan masalah merupakan susunan kegiatan penelitian, mulai dari dilakukannya kegiatan penelitian tersebut, perencanaan sampai
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu peranan manajemen operasi bagi suatu perusahaan adalah membantu
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Salah satu peranan manajemen operasi bagi suatu perusahaan adalah membantu manajer dalam menghadapi masalah pengambilan keputusan dan kegiatan yang diperlukan
Lebih terperinciDitulis Guna Melengkapi Sebagian Syarat Untuk Mencapai Jenjang Sarjana Strata Satu (S1) Jakarta 2016
UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PENINGKATAN KUALITAS PRODUK BOTOL SIRUP ABC DENGAN MENGGUNAKAN METODE ENAM SIGMA DI PT. MULIA GLASS CONTAINER Nama Disusun Oleh : : Frans Surya Hadinata
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka penulis dapat menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut, yaitu: a) Selama
Lebih terperinciUSULAN PERBAIKAN KUALITAS PINTU DEPAN KANAN KIJANG INNOVA PADA LINI PERAKITAN PT. TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DMAIC
USULAN PERBAIKAN KUALITAS PINTU DEPAN KANAN KIJANG INNOVA PADA LINI PERAKITAN PT. TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DMAIC Nama : Aan Andri Yana NPM : 30411004 Pembimbing :
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM KESEIMBANGAN LINTASAN PRODUKSI UNTUK MENGURANGI BALANCE DELAY GUNA MENINGKATKAN OUTPUT PRODUKSI
PERANCANGAN SISTEM KESEIMBANGAN LINTASAN PRODUKSI UNTUK MENGURANGI BALANCE DELAY GUNA MENINGKATKAN OUTPUT PRODUKSI Jaka Purnama Laboratorium Sistem Produksi Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Adhi
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM PENGENDALIAN KUALITAS DENGAN METODE STATISTIK PADA PRODUK KACA LEMBARAN DI PT. MULIA GALSS FLOAT DIVISION
PERANCANGAN SISTEM PENGENDALIAN KUALITAS DENGAN METODE STATISTIK PADA PRODUK KACA LEMBARAN DI PT. MULIA GALSS FLOAT DIVISION MEDIA ASMAJAYA DAN HARI MOEKTIWIBOWO Program Studi S1 Teknik Industri, Universitas
Lebih terperinciDaftar Pustaka. Al Fakhri, faiz Analisis Pengendalian Kualitas Produksi di PT. Masscom
Daftar Pustaka Al Fakhri, faiz. 2010. Analisis Pengendalian Kualitas Produksi di PT. Masscom Grahpy Dalam Upaya Mengendalikan Tingkat Kerusakan Produk Menggunakan Alat Bantu Statistik. Semarang Alisjahbana,
Lebih terperinciDlri Fiuia $trbi# Nn/l. N
4di ". ; :W -":Es-..3rys\ il., F. ii) I _-- ::...-.ij.jr,-i:lii:{aid{*;f,!.:rtq {'!%EEryryrynr:rirjt'i',r\14:Er:i{Y.ii.. :1 t:irrri,' -.,::ffi.t I A*ikel sleh Dwi Fiuia Subiakti ini Telah diperiksa dan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Operasi Dalam mengelolah suatu perusahaan atau organisasi dibutuhkan sistem manajemen agar tujuan dari perusahaan atau organisasi dapat tercapai. Manajemen
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Jika dalam suatu organisasi atau perusahan telah diterapkan sistem kerja yang baik dengan diperhatikannya faktor-faktor kerja serta segi-segi ergonomis,tentunya perusahaan tersebut
Lebih terperinci3. BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Dan Waktu Penelitian Penelitian Tugas Akhir ini dilaksanakan di PT United Can Company Ltd. yang berlokasi di Jalan Daan Mogot Km. 17, Kalideres Jakarta Barat,
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN ANALISA
BAB V HASIL DAN ANALISA 5.1 Analisa Hasil Perhitungan Data Berdasarkan hasil dari pengumpulan dan pengaolahan data menggunakan metode peta kendali P di atas, maka diperoleh hasil dari data yang telah diproses
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Saat ini persaingan usaha semakain ketat, seperti halnya dalam usaha garment. Agar perusahaan dapat bertahan dalam persaingan, pengendalian kualitas merupakan suatu kegiatan yang sangat perlu dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pengendalian kualitas adalah aktivitas keteknikan dan manajemen, yang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengendalian kualitas adalah aktivitas keteknikan dan manajemen, yang dengan aktivitas tersebut dapat diukur ciri-ciri kualitas dari produk yang ada, membandingkannya
Lebih terperinciAnalisis Pengendalian Kualitas Coca-Cola Kaleng Menggunakan Statistical Process Control pada PT CCAI Central Java
Analisis Pengendalian Kualitas Coca-Cola Kaleng Menggunakan Statistical Process Control pada PT CCAI Central Java Arkan Addien 1), Pringgo Widyo Laksono 2) 1,2) Program Studi Teknik Industri, Fakultas
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Defenisi Mutu Dalam dunia industri baik industri jasa maupun manufaktur mutu adalah faktor kunci yang membawa keberhasilan bisnis, pertumbuhan dan peningkatan posisi bersaing.
Lebih terperinciABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Dewasa ini tuntutan pelanggan terhadap kualitas produk semakin meningkat, sehingga perusahaan perlu memperhatikan kualitas produk yang dihasilkannya agar mampu bersaing di pasar dan mempertahankan
Lebih terperinciPENINGKATAN KUALITAS SEPATU DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIX SIGMA DI PT. ECCO INDONESIA SIDOARJO
PENINGKATAN KUALITAS SEPATU DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIX SIGMA DI PT. ECCO INDONESIA SIDOARJO SKRIPSI Disusun oleh : SABRINA DWI C 0632010035 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK PT. X merupakan salah satu perusahaan tekstil yang bergerak dalam bidang pembuatan benang menjadi kain. Untuk mempertahankan citranya di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat maka PT. X selalu
Lebih terperinciABSTRAK UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
ABSTRAK PT Sahabat Buana adalah perusahaan yang memproduksi bijih-bijih plastik dimana terdapat banyak pesaing, untuk itu perusahaan harus mempertahankan dan meningkatkan kualitas produknya yang semakin
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
6 BAB II LANDASAN TEORI Jika dalam suatu organisasi atau perusahan telah diterapkan sistem kerja yang baik dengan diperhatikannya faktor-faktor kerja serta segi-segi ergonomis, tentunya perusahaan tersebut
Lebih terperinciANALISA PENYEIMBANGAN LINTASAN PRODUKSI CELANA NIKE STYLE X BERDASARKAN PENGUKURAN WAKTU BAKU PADA PT. XYZ. Benny Winandri, M.
ANALISA PENYEIMBANGAN LINTASAN PRODUKSI CELANA NIKE STYLE X BERDASARKAN PENGUKURAN WAKTU BAKU PADA PT. XYZ Benny Winandri, M.Sc, MM ABSTRAK: PT. XYZ adalah industri yang memproduksi pakaian jadi. Seperti
Lebih terperinciProsedur untuk Memonitor Proses dengan Proporsi Kecacatan yang Rendah
Prosiding Statistika ISSN: 2460-6456 Prosedur untuk Memonitor Proses dengan Proporsi Kecacatan yang Rendah 1 Shobrina Nuradhanti Nugroho, 2 Teti Sofia Yanti, 3 Suwanda Idris 1,2,3 Prodi Statistika, Fakultas
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini dijelaskan mengenai tahapan tahapan yang dilakukan oleh penulis dalam proses penelitian. Metodologi penelitian yang digunakan dalam penyusunan penelitian ini
Lebih terperinciBAB V. Analisa dan Pembahasan Masalah
67 BAB V Analisa dan Pembahasan Masalah 5.1 Analisa Masalah Setelah dilakukan pengolahan data dengan menggunakan Diagram Pareto, dan Peta Kendali (p-chart) pada bab sebelumnya, maka pada bab ini akan dilakukan
Lebih terperinciPERTEMUAN #13 UJI PETIK PEKERJAAN (WORK SAMPLING) TKT TAUFIQUR RACHMAN ERGONOMI DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA
UJI PETIK PEKERJAAN (WORK SAMPLING) PERTEMUAN #13 TKT207 ERGONOMI DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA 6623 TAUFIQUR RACHMAN PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ESA UNGGUL KEMAMPUAN AKHIR
Lebih terperinciSKRIPSI. Hak Cipta milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
ANALISIS DEFECT PADA PROSES PRODUKSI DENGAN METODE QCC (QUALITY CONTROL CIRCLE) DAN SEVEN TOOLS DI PT. HILON SURABAYA (STUDI KASUS FINISHING PRODUK MATRAS) SKRIPSI Oleh : ANDRI HERMAWAN 0532010128 JURUSAN
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dan juga produk jadi Crude Palm Oil (CPO) PT Kalimantan Sanggar Pusaka
BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian 1. Obyek Penelitian. Penelitian ini akan dilakukan pada proses bahan baku, proses produksi, dan juga produk jadi Crude Palm Oil (CPO) PT Kalimantan
Lebih terperinciPENETAPAN JADWAL PERAWATAN MESIN SPEED MASTER CD DI PT. DHARMA ANUGERAH INDAH (DAI)
Mulyono: PENETAPAN JADWAL PERAWATAN MESIN SPEED MASTER D DI PT. DHARMA... 9 PENETAPAN JADWAL PERAWATAN MESIN SPEED MASTER D DI PT. DHARMA ANUGERAH INDAH (DAI) Julius Mulyono ), Dini Endah Setyo Rahaju
Lebih terperinciUpaya Penurunan Tingkat Kecacatan Produk dengan Metode DMAIC di PT. X
19-114 Upaya Penurunan Tingkat Kecacatan Produk dengan Metode DMAIC di PT. X Amelia Agnes Sunjono 1, Siana Halim 1 Abstract: This research aims to discover the factors that influences and causes any defects
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan sebelumnya, maka penulis mengambil kesimpulan bahwa: 1. Terdapat empat faktor yang mempengaruhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan teknologi, pertumbuhan industri berkembang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan kemajuan teknologi, pertumbuhan industri berkembang semakin pesat. Dampaknya adalah persaingan antar industri semakin ketat, terutama industri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sebuah perusahaan dalam bentuk apapun akan berorientasi pada pencarian laba
BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Penelitian Sebuah perusahaan dalam bentuk apapun akan berorientasi pada pencarian laba yang maksimal dengan modal yang tersedia. Dengan demikian perusahaan akan mencari
Lebih terperinciBAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dibahas mengenai analisa produktivitas yang berlangsung di PT. Schott Igar Glass (SIG), mulai dari menganalisa perbedaan-perbedaan yang ada antara mesin
Lebih terperinciPERBAIKAN SISTEM PRODUKSI DI PT. X DENGAN MEMPERHATIKAN LINTASAN PERAKITAN DAN TATA LETAK FASILITAS
78 Purnomo: PERBAIKAN SISTEM PRODUKSI DI PT. X DENGAN MEMPERHATIKAN LINTASAN... PERBAIKAN SISTEM PRODUKSI DI PT. X DENGAN MEMPERHATIKAN LINTASAN PERAKITAN DAN TATA LETAK FASILITAS Helmi Indra Purnomo ),
Lebih terperinciSeminar Nasional Waluyo Jatmiko II FTI UPN Veteran Jawa Timur
Analisa Kecacatan Produk Funiture Night Stand di PT. X Gresik Irwan Soejanto Jurusan Teknik Industri FTI UPN Veteran Jawa Timur E-mail : irwansj@yahoo.co.id Abstraksi Ketatnya persaingan dalam dunia industri,
Lebih terperinciANALISA PENGURANGAN DEFECT
ANALISA PENGURANGAN DEFECT PADA PROSES PRODUKSI BATERAI ABC JENIS R6 DENGAN METODE QCC (QUALITY CONTROL CIRCLE) DAN SEVEN TOOLS DI PT. INTERNATIONAL CHEMICAL INDUSTRY PLANT II SURABAYA SKRIPSI Oleh : ILUL
Lebih terperinciAnalisis Kualitas Tenun Sarung Menggunakan Metode Statistical Quality Control Di PT. PTI Pekalongan
Analisis Kualitas Tenun Sarung Menggunakan Metode Statistical Quality Control Di PT. PTI Pekalongan Arief Hadi Prasetyo *1) dan Kariyam 2) 1) Statistika, FMIPA, Universitas Islam Indonesia, Jalan Kaliurang
Lebih terperinciProses pembuatan roti lebih didominasi oleh pekerjaan manual seperti membuat adonan
PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK CONSUMER GOODS Studi Kasus di Royal Bakery Oleh: I Wayan Sukania, Anita Stacia,Hanny Natalia Defianna Mariam,Tri Multi iwayansukania@tarumanagara.ac.id iwayansukania@yahoo.com
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
94 BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Flow Chart Metodologi Penelitian Metodologi pemecahan masalah (flow diagram) merupakan diagram yang menggambarkan pola berpikir serta menjelaskan tahap-tahap penelitian
Lebih terperinciBAB 4 PEMBAHASAN DAN ANALISIS DATA
68 BAB 4 PEMBAHASAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan di awal yang kemudian diolah dan diproses untuk menjadi informasi yang berguna. Pengumpulan data dilakukan untuk mengetahui
Lebih terperinciProsiding Manajemen ISSN:
Prosiding Manajemen ISSN: 2460-6545 Analisis Pengendalian Kualitas dengan Menggunakan Metode Statistical Quality Control (SQC) Produk Kue Astor untuk Meminimumkan Produk Rusak Pada PT. Prima Jaya A.M.
Lebih terperinciABSTRAKSI. i Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAKSI Suatu perusahaan dapat dikatakan sukses atau berhasil, apabila perusahaan tersebut mampu mencapai tujuan yang telah ditetapkannya. Penilaian terhadap keberhasilan atau kesuksesan suatu perusahaan
Lebih terperinciPENGENDALIAN KUALITAS UNTUK MEMINIMALKAN JUMLAH CACAT PADA PRODUK KALENG AEOROSOL
PENGENDALIAN KUALITAS UNTUK MEMINIMALKAN JUMLAH CACAT PADA PRODUK KALENG AEOROSOL Rida Zuraida; Bima Rantautama; Notri Sutrisnohadi; Chondro Dewo Adi Pratomo Department of Industrial Engineering, Faculty
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejarah Quality Control setelah Perang Dunia II ( 1939-1945) pada saat kekalahan Jepang atas Amerika Tahun 1945, Jepang mengalami kekelahan perang dengan Amerika.
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
4 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Perancangan Kerja Dari penelitian menerangkan bahwa, Perancangan kerja merupakan suatu disiplin ilmu yang dirancang untuk memberikan pengetahuan mengenai prosedur dan prinsip
Lebih terperinciMODUL 1 PERANCANGAN PRODUK MODUL 1 ANALISA DAN PERANCANGAN KERJA (MOTION AND WORK MEASUREMENT)
MODUL 1 PERANCANGAN PRODUK MODUL 1 ANALISA DAN PERANCANGAN KERJA (MOTION AND WORK MEASUREMENT) 1.1. TUJUAN PRAKTIKUM Untuk meningkatkan pengetahuan mahasiswa jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas
Lebih terperinciAnalisis Pengendalian Kualitas Produksi Tepung Terigu dengan Pendekatan Six Sigma dan Cost of Poor Quality
Petunjuk Sitasi: Mudiastuti, R. D., & Hermawan, A. (2017). Analisis Pengendalian Kualitas Produksi Tepung Terigu dengan Pendekatan Six Sigma dan Cost of Poor Quality. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp.
Lebih terperinciANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PROSES PENJAHITAN BISBAN PADA PRODUKSI SANDAL DI CV. ALFIAN JAYA
ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PROSES PENJAHITAN BISBAN PADA PRODUKSI SANDAL DI CV. ALFIAN JAYA TAIBIYATI 1307 030 701 Dosen Pembimbing Dra. Sri Mumpuni Retnaningsih, MT PENDAHULUAN Kualitas merupakan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian menguraikan seluruh kegiatan yang dilaksanakan selama penelitian berlangsung dari awal proses penelitian sampai akhir penelitian. Setiap tahapan dalam
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 3.1.1 Variabel Penelitian Variabel penelitian merupakan suatu atribut atau sifat yang mempunyai variasi tertentu yang
Lebih terperinciAbstrak. Sakijo 1, Abdullah Merjani 2
Peningkatan Produktivitas dengan Peubahan Lay Out Line di Departemen Step Motor PT.Japan Servo Batam Sakijo 1, Abdullah Merjani 2 1 Program Studi Teknik Industri, Universitas Riau Kepulauan Batam 2, Staf
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Analisis Varians Analisis varians adalah suatu proses sistematis untuk mengidentifikasi, melapor, dan menjelaskan varians atau penyimpangan hasil yang sesungguhnya
Lebih terperinciANALISA PENGENDALIAN MUTU MINUMAN RUMPUT LAUT DENGAN MENGGUNAKAN METODE FISHBONE CHART PADA PT. JASUDA DI KABUPATEN TAKALAR
ANALISA PENGENDALIAN MUTU MINUMAN RUMPUT LAUT DENGAN MENGGUNAKAN METODE FISHBONE CHART PADA PT. JASUDA DI KABUPATEN TAKALAR A. Haslindah Dosen Prodi Teknik Industri, Fak. Teknik Universitas Islam Makassar
Lebih terperinciPERBANDINGAN PETA KENDALI ATRIBUT DALAM PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DI PT ARIKA KHARISMA AGUNG. Muhlis M. Asri, Annisa, Muh.
PERBANDINGAN PETA KENDALI ATRIBUT DALAM PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DI PT ARIKA KHARISMA AGUNG Muhlis M. Asri, Annisa, Muh. Saleh AF Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Lebih terperinci