BAB 4 HASIL DAN BAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 4 HASIL DAN BAHASAN"

Transkripsi

1 BAB 4 HASIL DAN BAHASAN 4.1 Profil Perusahaan PT. Lang Jaya Makmur Bersama Sejarah PT. Lang Jaya Makmur Bersama PT. Lang Jaya Makmur Bersama merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang Jasa, didirikan oleh sekelompok mantan karyawan PT. Bank Central Asia Tbk, pada tanggal 7 Agustus 2006 dan disahkan di Bandung. Inisiatif pendirian PT. Lang Jaya Makmur Bersama ini didasaarkan pada keinginan untuk dapat memberikan sumbangsih lebih besar bagi kesejahteraan masyarakat pada umumnya, dengan membuka lapangan pekerjaan baru melalui unit-unit usaha yang dikerjakan oleh PT. Lang Jaya Makmur Bersama Visi dan Misi PT. Lang Jaya Makmur Bersama 1) Visi Menjadi Perusahaan Besar dalam bidang Jasa di Jajaran Perusahaan Nasional, Tangguh, Terpercaya, Inovatif, serta berwawasan pada kesejahteraan seluruh komponen yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung, serta Masyarakat pada umumnya. Menjadikan PT. Lang Jaya Makmur Bersama Rekanan Kerja Profesional dalam bidangnya bagi seluruh Costumer dengan motto Kepuasan Pelanggan adalah Orientasi Utama Kami. 75

2 76 2) Misi (1) Menjadi pengelola Parkir secara Komprehensif, terpercaya, Profosional, dan Tangguh (2) Memastikan pemilik Lahan Parkir sebagai Mitra utama, memperoleh Pendapatan maksimal serta tingkat pelayanan yang baik bagi seluruh pelanggannya (3) Menjadi Pengelola parkir yang selalu mengedepankan kepentingan pemilik lahan dan pengguna lahan parkir (4) Dalam Waktu 5 tahun menjadi pengelolan parkir dengan cakupan Wilayah di Seluruh Indonesia (5) Mendonasikan sebagian pendapatan parkir untuk mereka yang membutuhkan Nilai dan Slogan PT. Lang Jaya Makmur Bersama Untuk saat ini PT. Lang Jaya Makmur Bersama berkonsentrasi pada pengembangan Jasa Perpakiran, Jasa Kebersihan, Jasa Outsourcing Tenaga Kerja, Jasa Pelatihan (Training), Jasa Negosiator, dengan Motto Kepuasan Pelanggan adalah Orientasi Utama Kami.

3 Struktur Organisasi PT. Lang Jaya Makmur Bersama Direktur Branch manager Kepala Unit Bisnis Hr. Development (Outsourcing, Deteksi, Bakat, Karakter & Intelligency) Kepala Unit Bisnis Corporate (Parkir, Property, Supplier) Kepala Unit Bisnis Retail (Simpan Pinjam, coffee shop) Adm. Wilayah Supervisor Area Administrasi Kordinator Shiff I Kordinator Shiff II Koordinator Petugas Pelaksana Petugas Pelaksana Petugas Pelaksana Gambar 4.1 Struktur Organisasi Sumber: PT Lang Jaya Makmur Bersama Sumber: PT. Lang Jaya Makmur Bersama, 2014

4 Pembagian Tugas dan Tanggung jawab PT. Lang Jaya Makmur Bersama 1. Direktur a) Menyusun, mengembangkan dan merumuskan tujuan dan kebijaksanaan perusahaan secara umum. b) Mengawasi Branch manager, Kepala Unit, dalam melaksanakan tugasnya, apakah terdapat penyimpangan terhadap kebijakan yang telah ditetapkan. c) Mengevaluasi dan menganalisa setiap laporan berkala yang diterima dari Branch Manager d) Menetapkan rencana jangka panjang maupun jangka pendek mengenai kegiatan perusahaan. 2. Branch Manager a) Mengembangkan unit usaha perparkiran di wilayah bagiannya sesuai dengan target yang telah ditetapkan b) Memonitor dan Memastikan operasional di area perparkiran yang telah dikelola dapat berjalan dengan baik sesuai dengan keinginan User dan sesuai dengan ketentuan Persusahaan c) Memastikan terpenuhinya jumlah tenaga operasional dalam jumlah yang cukup dan bekerja sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan d) Melakukan negosiasi dan membuat penawaran pengelolaan perparkiran di lokasi baru e) Memutuskan pola operasional perparkiran di area wilayahnya

5 79 f) Menambah / mengganti peralatan penunjang kelancaran operasional perparkiran di seluruh Wilayah bagiannya, sesuai dengan anggaran yang telah ditetapkan g) Berwenang menambah / mengganti petugas pelaksana operasional perparkiran di seluruh Wilayah yang sudah ditetapkan h) Berwenang untuk melakukan perpemuan dan berdiskusi, negosiasi dengan seluruh pemilik area parkir yang telah dikelolan di seluruh area wilayah yang sudah ditetapkan 3. Kepala Unit Bisnis Corporate (Parkir, Property, Supplier) a) Mengerus keperluan hubungan ke supplier b) Mengurus data finansial alat perpakiran dilapangan dan menyerahkan kepada Branch Manager c) Megawasi kegiatan pendapatan dan setoran parkir dari supervisor parkir d) Membuat laporan bulanan atas seluruh kegiatan yang berkaitan dengan kegiatan perparkiran di Area Wilayah e) Membuat usulan pola operasional perparkiran di area wilayahnya dan menyerahkan kepada Branch Manager untuk disetujui f) Membuat laporan bulanan tertulis atas kegiatan operasional lapangan dan melaporkan ke Branch Manager 4. Kepala Unit Bisnis Hr. Development (Outsourcing, Deteksi, Bakat, Karakter & Intelligency) a) Melakukan interview awal sebelum lamaran diserahkan ke Branch Manager

6 80 b) Bertanggung jawab terhadap pengembangan karakter, sifat, dan bakat dari karyawan, baik karyawan baru maupun karyawan lama c) Mengelola data outsourcing, seperti: urusan gaji, THR, asuransi, dll. d) Memberikan konsultasi bagi karyawan 5. Kepala Unit Bisnis Retail (Simpan Pinjam, coffe shop) a) Mengelola setoran, stok barang dari coffe shop b) Membuat data dari kegiatan simpan pinjam karyawan c) Bertangggung jawab terhadap penagihan pembayaran pinjaman karyawan 6. Supervisor Area a) Mengatur pengelolaan, kelancaran operasional perparkiran, di area tugas yang telah ditetapkan dan memastikan semua peralatan operasional dapat berfungsi dengan baik dan lancar b) Membuat Jadwal, mengatur, mengawasi, mengarahkan, seluruh personil perparkiran di area tugas yang telah ditetapkan c) Memastikan seluruh pendapatan parkir masuk ke kas sesuai dengan jumlah mutasi kendaraan yang masuk, dan uang yang terkumpul disetorkan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan d) Melakukan briefing dan membuat evaluasi minimal 1 kali dalam 1 minggu terhadap seluruh tim kerja parkir e) Melakukan komunikasi dengan petugas yang ditunjuk pemilik lahan untuk meminta masukan atas hasil pengelolaan perparkiran yang telah dilaksanakan, agar dapat dilakukan perbaikan sesuai dengan masukan pemilik lahan

7 81 f) Mencari Pengganti petugas parkir yang mengundurkan diri oleh sebab apapun, dan mengomunikasikan dengan Branch Manager dan kepla unit HR 7. Koordinator Shift a) Mengontrol shift Petugas Pelaksana sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan b) Mengontrol dan membuat penilaian terhadap kinerja Petugas Pelaksana di lapangan secara langsung c) Membuat dan melaporkan kejadian yang terjadi di lapangan kepada Supervisor Area 8. Petugas Pelaksana a) Melaksanakan seluruh kewajiban dan tanggung jawab terhadap kegiatan dilapangan sesuai dengan job description yang telah diberikan. 4.2 Analisis Kompetitif Model Lima Kekuatan Porter Analisis kompetitif menurut Porter merupakan suatu pendekatan yang dapat digunakan secara luas untuk mengembangkan strategi di banyak industri. Karena itu, PT. Lang Jaya Makmur Bersama harus memperhatikan 5 elemen dari kekuatan Porter agar dapat mengantisipasi persaingan di dalam industri. Berikut ini adalah gambaran singkat tentang 5 kekuatan Porter yang ada dalam PT. Lang Jaya Makmur

8 82 Ancaman Produk Substitusi: Tidak ada Kekuatan Tawar Menawar Pemasok: 1) PT. Cipta Matra Jakarta 2) PT. Dinamika Metamorfosa Indonesia Persaingan Antara Perusahaan Sejenis: 1) PT. Securindo Packtama Indonesia (Secure Parking) 2) PT. Dinamika Mitra Pratama (Best Parking) 3) PT. Master Parking (SOS Parking) 4) PT. Central Prima (Central Parking) 5) PT. ISS (ISS Parking) 6) PT. Anugrah Bina Karya (EZ Parking) 7) PT. Surya Utama Nusaparka (Sun Parking) 8) PT. Sun Parking Servie International (SSI) Kekuatan Tawar Menawar Konsumen: 1) BCA 2) RS. Dr. OEN Solo 3) Graha Niaga 4) Metco Energy 5) RSUD daerah jawa timur (Jombang, Nganjuk, Mojokerto, dll.) Potensi masuknya pesaing baru: 1) PT. Surya Utama Nusaparka (PT. Sun Parking) 2) PT. Bumi Artha Suskses Mandiri 3) PT. Satriatama Adhi Satya Gambar 4.2 Gambar Analisis Lima Kekuatan Kompetisi Menurut Porter Sumber: PT. Langjaya Makmur Bersama, 2014.

9 83 Berikut ini adalah gambaran singkat tentang 5 kekuatan Porter (Porter, 2007) yang terdapat dalam PT. Langjaya Makmur Bersama: 1) Persaingan antara perusahaan sejenis Persaingan di antara perusahaan sejenis (Jasa Parkir) sangat tinggi dan sangat berpengaruh terhadap perusahaan, karena terdapat persaingan harga, kualitas layanan (services quality), unit operasional (peralatan) yang digunakan, dan SDM, serta banyaknya pesaing-pesaing yang sudah terlebih dahulu berdiri sebelum PT. Langjaya Makmur Bersama didirikan. Terdapat delapan (8) perusahaan sejenis yang beroperasi di Jakarta, Bandung, Palembang, seperti: PT. Securindo Packtama Indonesia (Secure Parking), PT. Dinamika Mitra Pratama (Best Parking), PT. Master Parking (SOS Parking), PT. Central Prima (Central Parking), PT. ISS (ISS Parking), PT. Anugrah Bina Karya (EZ Parking), PT. Surya Utama Nusaparka (Sun Parking), PT. Sun Parking Servie International (SSI) 2) Potensi masuknya pesaing baru Kondisi persaingan yang ada pada saat ini menunjukkan bahwa persaingan tidak hanya dari pesaing lama tetapi juga dari pesaing-pesaing baru yang muncul setelah berdirinya PT. Langjaya Makmur Bersama. Persaingan dengan kompetitor yang baru masuk dengan bidang yang sama sangatlah tinggi dan sangat mempengaruhi perusahaan. Besarnya ancaman yang masuk disebabkan oleh mudahnya perusahaan baru untuk masuk ke bisnis layanan jasa parkir, kemudian merebut pasar yang sudah ada. Perusahaan yang baru masuk memiliki daya saing

10 84 yang cukup kuat, karena perusahaan-perusahaan tersebut memiliki pengalaman global, strategi yang kompetitif, sumber daya manusia dan layanan yang berkualitas. Adapun perusahaan pesaing yang baru muncul yang beroperasi di Jakarta dan terdapat Tiga (3) perusahaan, yaitu: PT. Surya Utama Nusaparka (PT. Sun Parking), PT. Bumi Artha Suskses Mandiri, PT. Satriatama Adhi Satya 3) Daya tawar menawar pemasok Dalam bisnis jasa parkir, ancaman dari pemasok tidak terlalu tinggi (biasabiasa) atau tidak berpengaruh terhadap perusahaan, karena ada banyak pemasok barang yang menjual barang persediaan (seperti: mesin parkir. software dan lainlain). Saat ini yang menjadi pemasok dari perusahaan PT. Langjaya Makmur Bersama adalah PT. Citra Mitra Jakarta dan PT. Dinamika Metamorfosa Indonesia 4) Daya tawar menawar konsumen Dalam bisnis jasa parkir, kekuatan dari konsumen sangatlah tinggi atau dapat berpengaruh terhadap perusahaan, karena konsumen berhak untuk menyewa dan menolak menyewa jasa. Hal ini dikarenakan banyaknya perusahaan sejenis yang dapat dipilih di mana perusahaan pesaing dapat menawarkan layanan khusus untuk mendapatkan loyalitas konsumen manakala daya tawar konsumen kuat. Terdapat lima (5) perusahaan yang menjadi konsumen atau mitra bisnis PT. Langjaya, antara lain: Pt. Bank Central Asia (BCA), RS. Dr. OEN Solo, Graha Niaga, Metco Energy, RSUD daerah jwa timur (Jombang, Nganjuk, Mojokerto, dll.)

11 85 5) Ancaman Produk Substitusi Ancaman produk substitusi (pengganti) pada PT. Langjaya Makmur Bersama sangat kecil atau hampir tidak ada karena dalam bisnis jasa parkir Perumusan Strategi Bisnis PT Lang Jaya Makmur Bersama Dalam merumuskan strategi bisnis PT Lang Jaya Makmur Bersama diperlukan beberapa langkah yaitu pengumpulan data dan membuat kerangka perumusan strategi yang komprehensif. Pengumpulan data yang dibutuhkan mengenai lingkungan internal dan eksternal perusahaan. Kerangka perumusan strategi yang komprehensif terdiri dari beberapa tahap, yaitu tahap masukan, tahap pencocokan dan tahap keputusan Pengumpulan Data Dalam pengumpulan data dan informasi yang dibutuhkan telah dilakukan dengan cara memberikan kuesioner dan wawancara tentang SWOT perusahaan langsung kepada Direktur, Branch Manager, dan Kepala Unit Bisnis Coporate. Pemberian kuesioner dan wawancara ini bertujuan untuk mendapatkan data yang lebih terperinci mengenai faktor internal, yaitu kekuatan dan kelemahan perusahaan dan faktor eksternal, yaitu peluang dan ancaman yang di hadapi oleh perusahaan. Hasil dari jawaban kuesioner dan wawancara tersebut kemudian diolah.

12 Faktor Internal PT Lang Jaya Makmur Bersama Berikut ini hasil kuesioner dan wawancara terhadap faktor internal PT Lang Jaya Makmur Bersama yang telah diolah, yaitu faktor kekuatan perusahaan dan faktor kelemahan perusahaan. a) Faktor Kekuatan (Strength) 1. Memiliki beberapa unit bisnis 2. Eksistensi perusahaan cukup lama 3. Memiliki kantor cabang di tempat yang strategis 4. Harga proyek yang ditawarkan lebih murah 5. Memiliki investor yang loyal 6. Keuangan perusahaan yang baik b) Faktor Kelemahan (Weakness) 1. Inovasi yang di lakukan belum bisa membawa produk menjadi unggulan di pasaran Peralatan yang dimiliki kurang modern 2. Peralatan yang dimiliki kurang modern 3. Kurangnya tenaga profesional 4. Belum menggunakan sistem informasi dalam membuat keputusan 5. Manajemen perusahaan belum dilakukan secara profesional 6. Tidak ada rekanan ke BUMN 7. Belum memiliki sertifikat ISO

13 Faktor Eksternal PT. Lang Jaya Makmur Bersama Berikut adalah hasil wawancara terhadap faktor eksternal PT. Lang Jaya Makmur Bersama yang telah diolah, yaitu peluang perusahaan dan faktor ancaman perusahaan. c) Faktor Peluang (Opportunities) 1. Peningkatan jumlah kendaraan bermotor di setiap kota 2. Kebijakan Pemerintah MP3EI (Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia) 3. Infrastruktur negara semakin berkembang 4. Adanya program dan bantuan modal dari Bank 5. Pemberlakuan ACFTA (ASEAN-CHINA FREE TRADE AREA) tahun 2015 d) Faktor Ancaman ( Threats ) 1. Adanya potensi pesaing dari luar negeri 2. Perubahan kondisi kebijakan pemerintah 3. Peraturan tentang tenaga kerja yang semakin ketat 4. Banyaknya perusahaan pesaing yang bergerak dibidang jasa parkir 5. Persyaratan kerjasama dengan business project yang rumit Faktor Internal dan Faktor Eksternal PT Lang Jaya Makmur Bersama Setelah diperoleh faktor internal dan faktor eksternal perusahaan, maka langkah selanjutnya adalah melakukan penggabungan antara faktor kekuatan dan kelemahan perusahaan dan faktor peluang dan ancaman perusahaan.

14 88 Tabel 4.1. Faktor Internal PT Lang Jaya Makmur Bersama Faktor kekuatan internal PT Lang Jaya Makmur Bersama S1 S2 S3 Memiliki beberapa unit bisnis Eksistensi perusahaan cukup lama Memiliki kantor cabang di tempat yang strategis S4 S5 S6 Harga proyek yang ditawarkan lebih kompetitif Memiliki investor yang loyal Keuangan perusahaan yang baik Faktor kelemahan PT Lang Jaya Makmur Bersama W1 Inovasi yang di lakukan belum bisa membawa produk menjadi unggulan di pasaran W2 Peralatan yang dimiliki kurang modern W3 Kurangnya tenaga professional W4 Belum menggunakan sistem informasi dalam membuat keputusan W5 Manajemen perusahaan belum dilakukan secara profesional W6 Tidak ada rekanan ke BUMN W7 Belum memiliki sertifikat ISO Sumber : Data hasil wawancara Keterangan tabel : S = Strenghts ( kekuatan ) W = Weakness ( kelemahan )

15 89 Setelah dilakukan penggabungan antara faktor kekuatan dan kelemahaperusahaan, maka berikut ini adalah uraian yang lebih jelas dari faktor kekuatan (Strengths) dan faktor kelemahan ( Weakness = W ) dari PT Lang Jaya Makmur Bersama. Rekapitulasi faktor-faktor yang dikategorikan sebagai kekuatan PT Lang Jaya Makmur Bersama : S1. Memiliki beberapa unit bisnis, dapat dibuktikan dengan data proyek yang telah diselesaikan oleh perusahaan di beberapa tempat seperti Bandung, Jakarta, Semarang, Surabaya, Palembang. Dampaknya untuk perusahaan secara langsung adalah lebih mudah dalam melakukan promosi kepada pasar yang sudah ada. S2. Eksistensi PT Lang Jaya Makmur Bersama sudah lama, berdiri sejak tahun 2006 sampai saat ini sehingga dapat menunjukkan bahwa perusahaan ini sudah berpengalaman dalam bidang jasa parkir. Dampaknya untuk perusahaan adalah dimana perusahaan lebih memahami langkah-langkah yang perlu diambil dalam menjalankan jasa perparkiran serta lebih dipercaya karena memiliki eksistensi lebih lama. S3. Memiliki kantor cabang di tempat yang strategis untuk bersaing di daerah tersebut. Hal ini berdampak positif bagi perusahaan karena dengan begitu, memperbesar kemungkinan klien untuk bekerja sama dengan PT Lang Jaya Makmur Bersama

16 90 S4. Harga proyek yang ditawarkan lebih kompetitif karena mesin yang dimiliki lebih sederhana dibandingkan para pesaing sehingga perusahaan dapat lebih mudah dalam memenangkan proyek tender apabila klien mencari proyek dengan harga yang lebih murah. S5. Memiliki investor yang loyal pada perusahaan dibuktikan dengan adanya keinginan Investor untuk berinvestasi lagi. Hal ini berdampak positif bagi perusahaan karena dengan adanya suntikan dana, maka perusahaan dapat melakukan perombakan terutama dari segi internal perusahaan yaitu operasional dan sumber daya manusia. S6. Keuangan perusahaan yang baik, seperti jumlah pegawai yang memadai, kas yang cukup, dan kendaraan untuk beroperasi walaupun tidak memiliki dampak langsung, namun hal tersebut tetap berdampak positif bagi perusahaan dalam bersaing dengan perusahaan pesaing. Rekapitulasi faktor-faktor yang dikategorikan sebagai kelemahan PT Lang Jaya Makmur Bersama : W1. Inovasi yang dilakukan belum bisa membawa produk menjadi unggulan di pasar. Inovasi yang sudah dilakukan oleh PT. Lang Jaya Makmur Bersama belum bisa menjadi unggulan di pasaran dimana produk masih kalah bersaing dengan pesaingnya. W2. Peralatan yang kurang modern sehingga kalah dalam segi efektifitas waktu dengan pesaing. Hal ini menyebabkan pesaing lebih diutamakan oleh klien yang mementingkan efektifitas waktu dibandingkan efisiensi dana.

17 91 W3. Kurangnya tenaga profesional untuk bekerja dalam menyelesaikan proyek tertentu yang membutuhkan keahliaan khusus, terutama di bidang manager operasional sehingga dampaknya bagi perusahaan adalah dimana seharusnya perusahaan dapat mengatur 4-5 proyek, karena kekurangan sumber daya manusia membuat perusahaan hanya bisa mengatur 1-2 proyek. W4. Belum menggunakan sistem informasi dalam membuat keputusan. Saat ini, sistem informasi sangat dibutuhkan oleh perusahan-perusahaan untuk mempermudah dan membantu dalam proses kegiatan dalam perusahaan. Namun sampai saat ini PT. Lang Jaya Makmur Bersama belum menggunakan sistem informasi dalam membuat keputusan. W5. Manajemen perusahaan belum dilakukan secara profesional karena semua keputusan tertinggi hanya diputuskan oleh direktur saja dan menggunakan sistem kekeluargaan. W6. Tidak adanya koneksi atau rekanan ke BUMN dapat dilihat dari tidak adanya proyek proyek yang didapatkan dari BUMN. Sedangkan pesaingpesaing utama perusahaan telah memiliki rekanan dengan BUMN sehingga memiliki proyek yang stabil dan terus menerus. W7. Belum memiliki sertifikat ISO sebagai tanda pengesahan dari internasional mengenai kualitas jasa yang dimiliki oleh PT Lang Jaya Makmur Bersama.

18 92 Tabel 4.2. Faktor Eksternal PT Lang Jaya Makmur Bersama Faktor peluang PT Lang Jaya Makmur Bersama O1 Peningkatan jumlah kendaraan bermotor di setiap kota O2 Kebijakan Pemerintah MP3EI (Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia) O3 Infrastruktur negara semakin berkembang O4 Adanya program dan bantuan modal dari Bank O5 Pemberlakuan ACFTA (ASEAN-CHINA FREE TRADE AREA) tahun 2015 Faktor ancaman PT Lang Jaya Makmur Bersama T1 Adanya potensi pesaing dari luar negeri T2 Perubahan kondisi kebijakan pemerintah T3 Peraturan tentang tenaga kerja yang semakin ketat T4 Banyaknya perusahaan pesaing yang bergerak dibidang jasa parkir T5 Persyaratan kerjasama dengan business project yang rumit Sumber: Data hasil wawancara Keterangan tabel: O = Opportunities (peluang) T = Threats ( ancaman )

19 93 Setelah dilakukan penggabungan antara faktor peluang dan ancaman perusahaan, maka berikut ini adalah uraian yang lebih jelas dari faktor peluang (Opportunities = O) dan faktor ancaman ( Threats = T ) dari PT Lang Jaya Makmur Bersama. Rekapitulasi faktor-faktor yang dikategorikan sebagai peluang PT Lang Jaya Makmur Bersama: O1. Peningkatan jumlah kendaraan bermotor di setiap kota terus meningkat dari tahun ke tahun. Memerlukan tempat parkir di gedung-gedung perkantoran baik swasta maupun pemerintah, mal, rumah sakit dan tempat-tempat parkir lainnya. O2. Adanya kebijakan pemerintah MP3EI (Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan ekonomi Indonesia). Pemerintah akan melakukan 14 proyek besar dalam tahun ini untuk pembangunan infrastruktur yang berguna untuk memajukan perekonomian di Indonesia, hal ini menjadi peluang bagi perusahaan untuk membantu pemerintah dalam menjalankan proyek tersebut. O3. Infrastruktur negara yang semakin berkembang seperti pembangunan jalan tol, sehingga banyak kesempatan bagi pebisnis untuk membangun gedunggedung dan dalam pembangunannya membutuhkan jasa perparkiran. O4. Adanya program dan bantuan modal dari Bank, seperti program kerjasama dengan Bank konvensional dan syariah, program yang diselenggarakan oleh seluruh Bank di Indonesia (Bank Indonesia), untuk menyalurkan bantuan dalam pembiayaan atau permodalan, untuk mengembangkan usaha di berbagai sektor. O5. Akan ditetapkannya ASEAN-CHINA Free Trade Area (ACFTA) pada tahun 2015 nanti yang akan membuat persaingan bebas antara perusahaan

20 94 nasional dan perusahaan asing untuk memperebutkan proyek proyek dalam negeri. Hal ini membuat akan banyaknya pembangunan di negara-negara Asia, termasuk Indonesia karena banyaknya investor yang masuk untuk membuat ladang bisnis di Indonesia. Rekapitulasi faktor-faktor yang dikategorikan sebagai ancaman PT Lang Jaya Makmur Bersama: T1. Adanya potensi pesaing dari luar negeri yang sudah lebih berpengalaman dari perusahaan terutama di bagian operasional dan sumber daya manusia. T2. Perubahan kondisi kebijakan pemerintah, hal ini menyebabkan semakin miningkatnya harga-harga bahan dan membuat perusahaan harus mengeluarkan dana lebih untuk menyeimbangkan pengeluaran. T3. Peraturan tentang tenaga kerja yang semakin ketat, diantaranya pemberlakuan UMR dan peraturan lainnya. T4. Persaingan didalam bisnis jasa parkir semakin berat dan ketat, karena terdapat banyak sekali perusahaan pesaing di dalam jasa parkir, perusahaan yang sudah lama maupun perusahaan yang baru masuk, serta adanya perusahaan pesaing (PT. Securindo Packatma Indonesia) T5. Persyaratan kerjasama dengan business project yang rumit, yang membuat perusahaan mengalami kesulitan dalam mengatur keuangan agar dapat tetap menyeimbangkan biaya yang dibutuhkan dengan biaya yang ditawarkan pada klien.

21 Tahap Masukan Pada tahap ini data dibedakan menjadi dua, yaitu data eksternal dan data internal. Data tersebut mengembangkan Matriks IFE (Internal Factor Evaluation) dan Matriks EFE (External Factor Evaluation) untuk menentukan apa yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman Matriks Internal Factor Evaluatrion (IFE) PT Lang Jaya Makmur Bersama Data yang diperlukan untuk menentukan bobot faktor-faktor internal perusahaan diperoleh melalui wawancara. Data yang diperoleh melalui wawancara akan diolah dan di-input ke dalam matriks Internal Factor Evaluation (IFE). Setelah semua angka skala peringkat selesai dimasukkan maka akan langsung didapatkan hasil penentu bobot tiap faktor internal. Berikut ini adalah tabel peringkat faktorfaktor internal perusahaan yang datanya diperoleh dari wawancara dan pengisian kuisioner terhadap tiga responden (3 responden). Responden terdiri dari 1 Direktur Utama dan 1 Branch Manager dan 1 unit Kepala Unit Corporate PT. Lang Jaya Makmur Bersama. Tabel 4.3. Peringkat Faktor Internal PT Lang Jaya Makmur Bersma Faktor internal PT. Lang Jaya Makmur Bersama Peringkat S1 Memiliki beberapa unit bisnis 4 S2 Eksistensi perusahaan cukup lama 3 S3 Memiliki kantor cabang di tempat yang strategis 3

22 96 S4 Harga proyek yang ditawarkan lebih kompetitif 4 S5 Memiliki investor yang loyal 4 S6 Keuangan perusahaan yang baik 3 W1 Inovasi yang di lakukan belum bisa membawa produk menjadi unggulan di pasaran 1 W2 Peralatan yang dimiliki kurang modern 1 W3 Kurangnya tenaga professional 2 W4 Belum menggunakan sistem informasi dalam membuat keputusan 1 W5 Manajemen perusahaan masih belum dilakukan secara profesional 2 W6 Tidak ada rekanan ke BUMN 2 W7 Belum memiliki sertifikat ISO 2 Sumber:Data hasil wawancara kuisioner Berikut ini adalah matriks Internal Factor Evaluation (IFE) PT. Lang Jaya Makmur Bersama: Tabel 4.4. Matriks Internal Factor Evaluation Faktor-faktor Internal Perusahaan Bobot Peringkat Skor S1 Memiliki beberapa unit bisnis

23 97 S2 Eksistensi perusahaan cukup lama S3 Memiliki kantor cabang di tempat yang strategis S4 Harga proyek yang ditawarkan lebih kompetitif S5 Memiliki investor yang loyal S6 Keuangan perusahaan yang baik W1 Inovasi yang di lakukan belum bisa membawa produk menjadi unggulan di pasaran W2 Peralatan yang dimiliki kurang modern W3 Kurangnya tenaga profesional W4 Belum menggunakan sistem informasi dalam membuat keputusan W5 Manajemen perusahaan masih belum dilakukan secara profesional W6 Tidak ada rekanan ke BUMN W7 Belum memiliki sertifikat ISO Jumlah Sumber: Data hasil wawancara Dari hasil pengolahan data dengan menggunakan Matriks Internal Factor Evaluatrion (IFE) diatas penulis mendapatkan bobot total sebesar yang

24 98 berarti bahwa PT. Lang Jaya Makmur Bersama telah mampu memaksimalkan kekuatan dan meminimalkan kelemahan Matriks External Factor Evaluation (EFE) PT Lang Jaya Makmur Bersama Data yang diperlukan untuk menentukan bobot faktor-faktor eksternal perusahaan diperoleh melaui wawancara kepada direktur perusahaan. Data yang diperoleh melalui wawancara akan di-input ke dalam Matriks Evaluasi Faktor Eksternal, untuk menentukan bobot tiap factor internal perusahaan. Proses tersebut disebut pairwise numerical comparisons, atau perbandingan berpasangan numeric. Setelah semua angka skala kepentingan selesai dimasukkan maka akan langsung didapatkan hasil penentu bobot tiap faktor eksternal. Berikut ini adalah tabel peringkat faktor-faktor eksternal perusahaan yang datanya diperoleh dari kuisioner kepada pihak perusahaan (3 responden). responden terdiri dari 1 Direktur Utama dan 1 Branch Manager dan 1 unit Kepala Unit Corporate. Tabel 4.5. Peringkat Faktor Eksternal PT Lang Jaya Makmur Bersama Faktor Eksternal PT. Lang Jaya Makmur Bersama Peringkat O1 Peningkatan jumlah kendaraan bermotor di setiap kota 3 O2 Kebijakan Pemerintah MP3EI (Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia) 3 O3 Infrastruktur negara semakin berkembang 4 O4 Adanya program dan bantuan modal dari Bank 4

25 99 O5 Pemberlakuan ACFTA (ASEAN-CHINA FREE TRADE AREA) tahun T1 Adanya potensi pesaing dari luar negeri 2 T2 Perubahan kondisi kebijakan pemerintah 2 T3 Peraturan tentang tenaga kerja yang semakin ketat 2 T4 Banyaknya perusahaan pesaing yang bergerak dibidang jasa parkir 1 T5 Persyaratan kerjasama dengan business project yang rumit 1 Sumber: Data hasil wawancara kuisioner Berikut ini adalah matriks External Factor Evaluation (EFE) PT. Lang Jaya Makmur Bersama : Tabel 4.6. Matriks External Factor Evaluation Faktor-faktor eksternal perusahaan Bobot Peringkat Skor O1 Peningkatan jumlah kendaraan bermotor di setiap kota O2 Kebijakan Pemerintah MP3EI (Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia)

26 100 O3 Infrastruktur negara semakin berkembang O4 Adanya program dan bantuan modal dari Bank O5 Pemberlakuan ACFTA (ASEAN-CHINA FREE TRADE AREA) tahun T1 Adanya potensi pesaing dari luar negeri T2 Perubahan kondisi kebijakan pemerintah T3 Peraturan tentang tenaga kerja yang semakin ketat T4 Banyaknya perusahaan pesaing yang bergerak dibidang jasa parkir T5 Persyaratan kerjasama dengan business project yang rumit Jumlah Sumber: Data hasil wawancara kuisioner Dari hasil pengolahan matriks Evaluasi Faktor Eksternal diatas maka penulis menarik kesimpulan bahwa PT. Lang Jaya Makmur Bersama berada dalam kisaran organisasi yang cukup kuat karena hasil skor total bobot memiliki angka dimana angka ini mengindikasikan perusahaan telah mampu memanfaatkan peluang dan menghindari ancaman.

27 Matriks Profil Persaingan (CPM) Matriks Profil Persaingan (CPM) bertujuan untuk mengidentifikasi posisi PT. Lang Jaya Makmur Bersam dengan posisi pesaing utama perusahaan serta kekuatan dan kelemahannya dilihat dari beberapa faktor yang menentukan keberhasilan perushaan dalam industri konstruksi. Dua pesaing utama yaitu PT. Securindo Packtama Indonesia (Secure Parking) dan PT. Dinamika Mitra Pratama (Best Parking). Pada matriks CPM di bawah ini, pemberian bobot tiap faktor ditentukan berdasarkan hasil pengolahan wawancara pembobotan. Berikut ini adalah tabel pemberian bobot kepada setiap faktor kunci : Tabel 4.7. Faktor Kunci Keberhasilan PT. Lang Jaya Makmur Bersama No Faktor Kunci Keberhasilan Bobot 1 Harga proyek yang ditawarkan Tenaga ahli profesional Modal perusahaan Cakupan wilayah pembangunan Alat-alat yang dimiliki Sistem kerjasama Waktu penyelesaian proyek Jumlah 1.00

28 102 Sumber : Wawancara dan Kuisioner Berikut ini adalah Matriks Profil Persaingan (CPM) PT. Lang Jaya Makmur Bersama. Tabel 4.8. Matriks Profil Persaingan (CPM) PT. Lang Jaya Makmur Bersama PT. Lang Jaya Makmur Bersama (Lang Jaya PT. Securindo Packtama Indonesia PT. Dinamika Mitra Pratama (Best Parking) Ketarangan BOBOT Parking) (Secure Parking) Rating Score Rating Score Rating Score Harga proyek yang ditawarkan Tenaga ahli profesional Modal perusahaan Cakupan wilayah proyek Alat-alat yang dimiliki Sistem kerjasama Waktu penyelesaian proyek

29 103 Total Sumber : Data hasil wawancara Dari hasil pengolahan Matriks Profil Kompetitif (CPM) di atas maka menunjukkan bahwa pada urutan pertama PT. Securindo Packtama Indonesia dengan angka sebesar , PT. Lang Jaya Makmur Bersama berada pada urutan kedua dengan angka olahan sebesar , kemudian pada urutan ketiga PT. Dinamika Mitra Pratama dengan angka olahan sebesar Angka di atas menunjukkan kinerja perusahaan secara tidak langsung dalam menjalankan persaingan berdasarkan pada faktor faktor yang disebutkan Tahap Pencocokan Setelah mengumpulkan informasi yang berpengaruh terhadap kelangsungan perusahaan, tahap selanjutnya adalah memanfaatkan semua informasi tersebut dalam model - model kuantitatif perumusan strategi. Alat analisis yang digunakan pada tahap ini antara lain yaitu matriks Strength-Weaknesses-Opportunities-Threats (SWOT), Internal-External (IE) dan Grand Strategy. Sedangkan Matriks BCG tidak digunakan karena PT. Lang Jaya Makmur Bersama bukan merupakan perusahaan multidivisional.

30 Matriks SWOT PT. Lang Jaya Makmur Bersama Tabel 4.9. Matriks SWOT PT. Lang Jaya Makmur Bersama Kekuatan (Strengths S) Kelemahan (Weaknesses W) 1. Memiliki beberapa unit bisnis 2. Eksistensi perusahaan cukup lama 3. Memiliki kantor cabang yang strategis 4. Harga proyek yang ditawarkan lebih kompetitif 5. Memiliki investor yang loyal 1. Inovasi yang di lakukan belum bisa membawa produk menjadi unggulan di pasaran 2. Peralatan yang dimiliki kurang modern 3. Kurangnya tenaga profesional 4. Belum menggunakan sistem informasi dalam membuat keputusan 6. Keuangan perusahaan yang baik 5. Manajemen perusahaan belum dialakukan secara profesional 6. Tidak ada rekanan ke BUMN 7. Belum memiliki sertifikat ISO

31 105 Peluang (Opportunities O) Strategi SO Strategi WO 1. Peningkatan jumlah kendaraan bermotor di setiap kota 2. Kebijakan Pemerintah MP3EI (Masterplan percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi Indonesia) 3. Infrastruktur negara semakin berkembang 4. Adanya program dan bantuan modal dari Bank 1. (S5,O1) Meningkatnya permintaan jasa parkir karena meningkatnya jumlah kendaraan bermotor. (Pengembangan Pasar) 2. (S2,O3) Mempomosikan eksistensi (pengalaman) perusahaan dipasar yang sudah ada. (Penetrasi Pasar) 1. (W2,O3,O4) Memperbaharui peralatan parkir untuk mengikuti perkembangan infrastruktur dengan bantuan modal maupun program yang berlaku di Bank. (Pengembangan Produk) 5. Pemberlakukan ACFTA (ASEN-CHINA FREE TRADE AREA) tahun 2015 Ancaman (Threat-T) Strategi ST Strategi WT 1. Adanya potensi pesaing dari luar negeri 2. Perubahan kondisi kebijakan pemerintah 3. Peraturan tentang tenaga 1. (S4,T1) Harga proyek yang ditawarkan lebih kompetitif untuk mengatasi potensi pesaing dari luar negeri. 1.(W5,T5) Meningkatkan kualitas menejemen sehingga lebih baik untuk menghadapi pesaing baru (Penetrasi Pasar)

32 106 kerja yang semakin ketat 4. Banyaknya perusahaan pesaing yang bergerak dibidang jasa parkir 5. Persyaratan kerjasama dengan business project yang rumit (Penetrasi Pasar) 2. (S5,T4) Tetap menjalin hubungan baik dengan investor untuk mengatasi pesaing. (Penetrasi Pasar) Sumber : Data yang diolah Matriks SWOT pada PT. Lang Jaya Makmur Bersama diatas menghasilkan beberapa alternatif strategi bagi perusahaan, antara lain: 1. (S5,O1) Dengan meningkatnya jumlah kendaraan bermotor di setiap kota secara signifikan, berdampak meningkatnya permintaan jasa parkir dan didukung dengan investor yang loyal terhadap perusahaan oleh sebab itu perusahaan sebaiknya menjalankan strategi pengembangan pasar. 2. (S2,O3) Mempomosikan eksistensi yang sudah lama dipasar yang sudah ada dengan menjalankan strategi penetrasi pasar. 3. (S4,T1) Harga proyek yang ditawarkan lebih kompetitif untuk mengatasi adanya potensi pesaing dari luar negeri dibidang jasa parkir yang semakin banyak maka perusahaan sebaiknya menjalankan strategi penetrasi pasar.

33 (S5,T4) Perusahaan tetap menjalin hubungan baik dengan investor untuk mengatasi di bidang jasa parkir dan menjalankan strategi penetrasi pasar. 5. (W2,O3,O4) Peralatan yang dimiliki kurang modern dan infrastruktur yang semakin berkembang seharusnya perusahaan memperbaharui peralatan untuk mengikuti perkembangan infrastruktur dengan menjalankan strategi pengembangan produk. 6. (W5,T5) Meningkatkan hubungan yang lebih baik dengan pelanggan denang mengembangkan sistem kerja secara profesional untuk menghadapi pesaing baru strategi yang dijalankan adalah strategi penetrasi pasar. Berdasarkan hasil diatas, keputusan yang dapat diambil ialah alternatif strategi yang dihasilkan melalui analisis matriks SWOT antara lain strategi Pengembangan Produk, Penetrasi Pasar dan Pengembangan Pasar Matriks SPACE PT. Lang Jaya Makmur Bersama Analisis Matriks SPACE pada PT. Lang Jaya Makmur Bersama didasarkan pada faktor kekuatan keuangan (FS), kekuatan industri (IS), stabilitas lingkungan (ES) dan keunggulan kompetitif (CA).

34 108 Berikut ini adalah perhitungan untuk Matriks SPACE Tabel 4.10 Hasil Perhitungan Matriks SPACE PT. Lang Jaya Makmur Bersama Kekuatan Financial (FS) Nilai Meningkatnya laba bersih 10% dibandingkan tahun lalu 5 Meningkatnya pendapatan 20% dibandingkan tahun lalu 4 Kekuatan Industri (IS) Tingginya potensi laba di industri jasa parkir 1 Potensi pertumbuhan jasa parkir tinggi 3 Stabilitas Lingkungan (ES) Rentang harga dengan perusahaan penyedia jasa parkir -3 Tingkat kompetitif perusahaan sejenins yang tinggi -4 Keunggulan Kompetitif (CA) Hubungan dengan pemasok hardware dan software -2 Hasil proyek yang sesuai dengan jadwal -3 Kesimpulan: Rata-rata ES adalah -7 2= -3.5 Rata-rata CA adalah -5 2= -2.5 Rata-rata IS adalah 4 2= 2 Rata-rata FS adalah 9 2= 4.5 Sumbu x: CA+IS = = -0.5 Sumbu y: ES+FS= = 1 Sumber: Data primer yang diolah

35 109 Dari hasil perhitungan Matriks SPACE diatas, sumbu x= -0.5 sumbu y= 1, dapat disimpulkan bahwa PT. Lang Jaya Makmur Bersama berada di kuadran Konservatif. Alternatif strategi pada kuadran Konservatif adalah: 1. Penetrasi pasar 2. Pengembangan pasar 3. Pengembangan produk 4. Diversifikasi terkait Berikut ini adalah gambar untuk hasil matriks SPACE: PT. Lang Jaya Makmur Bersama Gambar 4.3 Hasil Matriks SPACE Sumber: Data primer yang diolah tahun Matriks Internal Eksternal (IE) PT Lang Jaya Makmur Bersama Matriks Internal Eksternal (IE) memposisikan berbagai divisi organisasi dalam tampilan sembilan sel. Akan tetapi dalam hal ini matriks IE digunakan untuk memposisikan perusahaan dengan tujuan memperoleh alternatif strategi. Matriks

36 110 Internal Eksternal didasarkan pada dua dimensi kunci yaitu skor bobot dari Matrik Internal Factor Evaluation(IFE) total pada sumbu X dan skor bobot dari Matriks External Factor Evaluation (EFE) total pada sumbu Y. Berikut ini adalah tabel IE yang diperoleh berdasarkan total skor bobot pada Matriks IFE total dan skor bobot pada matrik EFE. Tabel Matriks IE TOTAL NILAI EFE YANG TERBOBOT TOTAL NILAI IFE YANG TERBOBOT I II III IV V VI VII VIII IX 1,0 Pada matriks IE, PT. Lang Jaya Makmur Bersama berada dalam sel V, dengan total nilai IFE sebesar dan total nilai EFE sebesar Perusahaan yang masuk dalam sel V dapat dikelola dengan cara terbaik dengan strategi pertahankan dan pelihara, antara lain strategi penetrasi pasar dan pengembangan produk. Seluruh strategi ini merupakan yang umum digunakan untuk perusahaan tipe ini.

37 111 Kesimpulannya, berdasarkan hasil analisis dari matriks IE, maka alternatif strategi yang dapat diterapkan oleh PT. Lang Jaya Makmur Bersama adalah strategi penetrasi pasar dan pengembangan produk Matriks Grand Strategy PT. Lang Jaya Makmur Bersama Matriks Grand Strategy bertujuan untuk mengetahui posisi perusahaan pada salah satu kuadran sehingga diperoleh strategi alternatif yang tepat yang didasarkan pada dua dimensi penilaian yaitu: posisi persaingan dan pertumbuhan pasar. Berdasarkan hasil analisis matriks profil kompetitif (CPM), maka diketahui bahwa PT. Lang Jaya Makmur Bersama memiliki daya saing yang lemah dibanding para pesaingnya. Berikut penggambaran hasil Matriks Grand Strategy pada PT. Lang Jaya.

38 112 PT. Lang Jaya Gambar 4.4. Posisi PT. Lang Jaya Makmur Bersama pada Matriks Grand Berdasarkan Matriks Grand Strategy diatas, ditemukan bahwa posisi PT. Lang Jaya Makmur Bersama berada pada kuadran II. Dimana jika dilihat dari persaingan, posisi PT. Lang Jaya Makmur Bersama berada diposisi yang lemah dengan skor dibandingkan dengan pesaing utamanya yaitu PT. Securindo Packtama Indonesia (Secure Parking) yang memiliki skor , namun PT. Lang Jaya Makmur Bersama juga memiliki skor yang lebih tinggi dari pesaing lainnya yang diteliti dalam penelitian ini yaitu PT. Dinamika Mitra Pratama (Best Parking) yang memiliki skor Sehingga dapat disimpulkan PT. Lang Jaya Makmur Bersama berada diposisi kedua setelah PT. Securindo Packtama Indonesia (Secure Parking) dan PT. Dinamika Mitra Pratama (Best Parking) diposisi ketiga. Namun secara skala perbandingan PT. Lang Jaya Makmur Bersama lebih mendekati pesaing yang ada dibawahnya dibandingkan dengan pesaing utamanya. Namun jika dilihat dari tingkat pertumbuhan industri konstruksi yang berhubungan dengan gedung berada pada

39 113 tingkat yang cepat seperti adanya proyek pembangunan gedung bertingkat di jakarta mencapai 133 proyek. Oleh karena 2 hal diatas maka perusahaan berada diposisi kuadran II pada matriks grand dan strategi yang paling tepat untuk perusahaan yang berada pada kuadran II adalah Strategi Pengembangan pasar, Penetrasi pasar, pengembangan produk, integrasi horizontal, divestasi dan likuidasi Tahap Keputusan Berdasarkan analisis melalui matriks SWOT,matriks IE dan Grand Strategy maka diperoleh beberapa alternatif strategi antara lain strategi penetrasi pasar, pengembangan produk, pengembangan pasar, penghematan, integrasi horizontal, Divestasi dan Likuidasi. Seperti dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

40 114 Tabel Alternatif Strategi Dari Metode Pencocokan Alternatif Strategi Metode Pencocokan Frekuensi Penetrasi Pasar SWOT, IE, Grand Strategy, SPACE 7 Pengembangan Produk SWOT, IE, Grand Strategy, SPACE 4 Pengembangan Pasar SWOT, Grand Strategy, SPACE 3 Likuidasi Grand Strategy 1 Integrasi Horizontal Grand Startegy 1 Divestasi Grand Startegy, SPACE 2 Sumber: data yang diolah Matriks Perencanaan Strategi Kuantitatif (QSPM) PT. Lang Jaya Makmur Bersama Setelah mengetahui alternatif-alternatif strategi yang dihasilkan melalui tahap pencocokan akan dianalsis berdasarkan dengan kondisi perusahaan dan industri untuk menilai apakah alternatif strategi tersebut sesuai untuk diterapkan oleh perusahaan, dalam arti strategi tersebut merupakan strategi yang efektif untuk diterapkan oleh perusahaan. Kemudian alternatif strategi yang terpilih akan dianalisis

41 115 melalui Matriks Perencanaan Strategi Kuantitatif (QSPM) untuk menentukan strategi terbaik yang dapat diterapkan oleh perusahaan. Setelah diperoleh alternatif-alternatif strategi yang dihasilkan melalui tahap pencocokan, maka tiga alternatif strategi yang efektif untuk diterapkan oleh perusahaan. Ketiga alternatif strategi tersebut antara lain: strategi pengembangan pasar, strategi pengembangan produk dan strategi penetrasi pasar. Ketiga alternatif strategi tersebut akan dievaluasi melalui Matriks Perencanaan Strategi Kuantitatif (QSPM) untuk menentukan alternatif strategi terbaik yang sebaiknya diterapkan oleh perusahaan. Dalam menyusun Matriks Perencanaan Strategi Kuantitatif ini terdapat beberapa faktor yang tidak memiliki nilai daya tarik (AS) pada suatu strategi, akan tetapi terdapat nilai daya tarik (AS) pada strategi lain pada faktor yang sama. Hal itu disebabkan karena faktor tersebut tidak memiliki hubungan atau pengaruh sama sekali dengan strategi yang dipilih, maka faktor tersebut tidak diberikan nilai daya tarik (AS). Sebaliknya, jika faktor tersebut memiliiki hubungan atau pengaruh maka faktor tersebut diberikan nilai daya tarik antara 1 sampai 4, yang menyatakan bahwa: 1 = tidak menarik 2 = agak menarik 3 = cukup menarik 4 = sangat menarik. Suatu faktor belum tentu memiliki pengaruh/hubungan pada strategi lain. Jika suatu faktor tidak diberikan nilai daya tarik pada suatu strategi dan tidak diberikan nilai daya tarik pada strategi lain, sedangkan pada suatu strategi, faktor tersebut

42 116 memiliki daya tarik, maka akan mempengaruhi nilai total daya tarik sehingga berpengaruh terhadap ketepatan strategi yang akan ditetapkan / diputuskan. Tabel Matriks QSPM PT Lang Jaya Makmur Bersama Alternatif Strategi Faktor-faktor Utama Bobot Penetrasi Pasar Pengembangan Produk Pengembangan Pasar AS TAS AS TAS AS TAS Kekuatan 1. Memiliki beberapa unit bisnis 2. Eksistensi perusahaan cukup lama 3. Memiliki kantor cabang di tempat yang strategis 4. Harga proyek yang ditawarkan lebih kompetitif 5. Memiliki investor yang loyal 6. Keuangan perusahaan

43 117 yang baik Kelemahan 1. Inovasi yang di lakukan belum bisa membawa produk menjadi unggulan di pasaran 2. Peralatan yang dimiliki kurang modern 3. Kurangnya tenaga profesional 4. Belum menggunakan sistem informasi dalam membuat keputusan 5. Manajemen perusahaan masih belum dilakukan secara profesional 6. Tidak ada rekanan ke BUMN 7. Belum memiliki Peluang sertifikat ISO

44 Peningkatan jumlah kendaraan bemotor di setiap kota 2. Kebijakan Pemerintah MP3EI 3. Infrastruktur negara semakin berkembang 4. Adanya program dan bantuan modal dari Bank 5. Pemberlakuan ACFTA tahun 2015 Ancaman 1. Adanya potensi pesaing dari luar negeri. 2. Perubahan kondisi kebijakan pemerintah. 3. Peraturan tentang tenaga kerja yang semakin ketat 4. Banyaknya perusahaan pesaing yang bergerak dibidang jasa parkir

45 Persyaratan kerjasama dengan business project yang rumit Jumlah Total Nilai Daya Tarik Pada matriks Perencanaan Strategi Kuantitatif (QSPM) PT. Lang Jaya Makmur Bersama, terlihat bahwa penetrasi pasar memiliki total nilai sebesar Nilai ini lebih tinggi dibandingkan nilai dua alternatif strategi lainnya yaitu pengembangan produk dan pengembangan pasar Hal ini menunjukkan bahwa strategi yang sebaiknya diterapkan oleh PT. Lang Jaya Makmur Bersama adalah strategi penetrasi pasar. Strategi penetrasi pasar adalah sebuah strategi korporasi yang dijalankan sebuah perusahaan dengan melakukan promosi secara besar-besaran ke pasar yang telah ada sebelumnya. Pada kasus ini, kegiatan yang dapat dilakukan PT. Lang Jaya Makmur Bersama dalam Strategi Penetrasi Pasar adalah: 1. Meningkatkan pelayanan setelah berjalannya kegiatan parkir, misalnya mengadakan pengecekan kontrol keuangan oleh petugas lapangan, meningkatkan kualitas petugas pelaksana dilapangan supaya tetap ramah dan cepat dalam mnyelesaikan persoalan, menampung saran dan kritik 2. Memperbanyak tenaga penjualan untuk memperlancar dalam mendapatkan proyek baru 3. Pemberian promo dan diskon kepada para konsumen parkir, seperti gratis pembayaran pada jam pertama

46 Meningkatkan hubungan baik dengan para pemilik lahan parkir Penetrasi pasar dapat menjadi sebuah strategi yang efektif bagi PT. Lang Jaya Makmur Bersama dengan memenuhi fakta bahwa jumlah kendaraan dan infrastruktur yang terus bertambah setiap tahunnya, maka memberikan keunggulan kompetitif bagi perusahaan penyedia jasa parkir di Indonesia. Jadi, Strategi Penetrasi Pasar merupakan strategi yang paling tepat untuk diterapkan.

BAB IV HASIL DAN BAHASAN. PT. Citra Van Titipan Kilat (TIKI) semula dikenal dengan nama PT

BAB IV HASIL DAN BAHASAN. PT. Citra Van Titipan Kilat (TIKI) semula dikenal dengan nama PT BAB IV HASIL DAN BAHASAN 4.1. Gambaran Umum 4.1.1. Sejarah Umum Perusahaan PT. Citra Van Titipan Kilat (TIKI) semula dikenal dengan nama PT TitipanKilat didirikan pada tahun 1970 di Jakarta, dengan pendiri

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI BISNIS PADA PT. LANG JAYA MAKMUR BERSAMA

ANALISIS STRATEGI BISNIS PADA PT. LANG JAYA MAKMUR BERSAMA ANALISIS STRATEGI BISNIS PADA PT. LANG JAYA MAKMUR BERSAMA Mayolus Brian Setiawan, Agustinus Dedy Handrimurtjahjo, Drs, MBM Universitas Bina Nusantara Jl.Kebon Jeruk Raya No.27, Kebon Jeruk, Jakarta Barat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi yang sesuai untuk Rumah Makan Ayam Goreng & Bakar Mang Didin Asgar yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3. Disain Penelitian Menurut Sarwono, Jonathan (2006:79) dalam melakukan penelitian salah satu hal penting adalah membuat desain penelitian. Desain Penelitian bagaikan sebuah peta

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. PT TAJUR merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa angkutan/ekspedisi, yaitu

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. PT TAJUR merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa angkutan/ekspedisi, yaitu BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan PT TAJUR merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa angkutan/ekspedisi, yaitu mengirinkan barang dalam skala besar. Sejarah serta perkembangannya

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang Digunakan Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu metode yang meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode analisis

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode analisis BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode analisis deskriptif adalah metode yang digunakan untuk meneliti sekelompok manusia,

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT. Pelni merupakan perusahaan pelayaran nasional yang bergerak dalam bidang jasa dan memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam hal pelayanan

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis pengolahan data pada PT Tiga Desain Indonesia, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Dapat diketahui

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. 1. Data keuangan perusahaan. 2. Data kegiatan operasional Perusahaan. ini dapat berupa:

BAB III METODOLOGI. 1. Data keuangan perusahaan. 2. Data kegiatan operasional Perusahaan. ini dapat berupa: BAB III METODOLOGI III.1 Tehnik Pengumpulan Data III.1.1 Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penyusunan GFP ini dibagi 2, yaitu :! Data Primer Merupakan data internal yang didapat dari PT. QCC.

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang menggambarkan kondisi eksternal dan internal PT. Padang Digital Indonesia saat ini

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Wisata Agro Tambi yang terletak di Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo. Pemilihan lokasi ini ditentukan secara sengaja

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Manajemen Manajemen merupakan proses pengkoordinasian kegiatan-kegiatan pekerjaan sehingga pekerjaan tersebut terselesaikan secara efisien

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah penelitian deskriptif, jenis penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana faktor faktor internal

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data

III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data 15 III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu Pengambilan data dilakukan di PT. Mitra Bangun Cemerlang yang terletak di JL. Raya Kukun Cadas km 1,7 Kampung Pangondokan, Kelurahan Kutabaru, Kecamatan Pasar

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis hasil pengolahan data maka dapat disimpulkan bahwa:

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis hasil pengolahan data maka dapat disimpulkan bahwa: BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis hasil pengolahan data maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Dapat diketahui faktor eksternal PT. Gema Shafa Marwa adalah: a. Faktor

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan pada CV Salim Abadi (CV SA), yang terletak di Jalan Raya Punggur Mojopahit Kampung Tanggul Angin, Kecamatan Punggur,

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING Penetapan Kriteria Optimasi Penetapan kriteria optimasi dalam studi ini akan dijabarkan sebagai berikut: Kekuatan aspek internal perusahaan yang terdiri dari kekuatan dan kelemahan

Lebih terperinci

BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA. 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik

BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA. 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik 96 BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik Analisis lingkungan membantu perusahaan dalam menentukan langkah strategi yang tepat dalam

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data 27 III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Lokasi tempat pelaksanaan Program Misykat DPU DT berada di kelurahan Loji Gunung Batu, Kecamatan Ciomas, Kotamadya Bogor, Jawa Barat. Waktu pengumpulan data selama

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu metode

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu metode BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu metode yang bertujuan membantu memecahkan masalah yang bertujuan membantu memecahkan

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI BISNIS PADA PT INDO JAYA SUKSES MAKMUR

ANALISIS STRATEGI BISNIS PADA PT INDO JAYA SUKSES MAKMUR ANALISIS STRATEGI BISNIS PADA PT INDO JAYA SUKSES MAKMUR Frengky Hariyanto - 1301030322 Email : frengky_hariyanto@yahoo.co.id Dosen Pembimbing Hartiwi Prabowo, SE., MM. ABSTRAK PT Indo Jaya Sukses Makmur

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen 2.1.1 Definisi Manajemen Menurut Stephen P. Robins dan Mary Coulter (2012:9) manajemen adalah mengkoordinasikan dan mengawasi kegiatan kerja orang lain sehingga kegiatan

Lebih terperinci

6 SIMPULAN DAN SARAN Simpulan 104 Saran 105 DAFTAR PUSTAKA 106 LAMPIRAN 111 RIWAYAT HIDUP

6 SIMPULAN DAN SARAN Simpulan 104 Saran 105 DAFTAR PUSTAKA 106 LAMPIRAN 111 RIWAYAT HIDUP iii DAFTAR ISI DAFTAR TABEL vi DAFTAR GAMBAR vii DAFTAR LAMPIRAN vii 1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 Perumusan Masalah 3 Tujuan Penelitian 4 Manfaat Penelitian 4 Ruang Lingkup Penelitian 4 2 TINJAUAN PUSTAKA

Lebih terperinci

VII. FORMULASI STRATEGI

VII. FORMULASI STRATEGI VII. FORMULASI STRATEGI 7.1 Tahapan Masukan (Input Stage) Tahapan masukan (input stage) merupakan langkah pertama yang harus dilakukan sebelum melalui langkah kedua dan langkah ketiga didalam tahap formulasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Disain Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif menurut Arikunto (2005: 234) adalah penelitian yang dimaksud untuk

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur.

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur. IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja berdasarkan pertimbangan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan CV Mokolay Mitra Utama sendiri merupakan salah satu unit usaha yang bergerak di bidang perkebunan manggis dan durian di Desa Samongari Kabupaten,

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Strategi Perusahaan Manajemen meliputi perencanaan, pengarahan, pengorganisasian dan pengendalian atas keputusan-keputusan dan

Lebih terperinci

Nofianty ABSTRAK

Nofianty ABSTRAK Nofianty - 0600670101 ABSTRAK PT. Surya Toto adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang saniter atau alat perlengkapan mandi. Tujuan penulisan dari skripsi ini adalah mengidentifikasikan masalah

Lebih terperinci

BAB VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI. oleh perusahaan. Pengidentifikasian faktor-faktor eksternal dan internal dilakukan

BAB VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI. oleh perusahaan. Pengidentifikasian faktor-faktor eksternal dan internal dilakukan 144 BAB VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI 7.1 Analisis Matriks EFE dan IFE Tahapan penyusunan strategi dimulai dengan mengidentifikasi peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan serta kekuatan dan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di peternakan domba Tawakkal Farm (TF) Jalan Raya Sukabumi Km 15 Dusun Cimande Hilir No. 32, Caringin, Bogor. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di perusahaan Tyas Orchid yang berkantor di Bukit Cimanggu City Blok Q6 No 19 Jl. KH. Sholeh Iskandar, Bogor. Pemilihan objek

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi di Indonesia saat ini terus meningkat. Hal ini mengakibatkan pengusaha-pengusaha harus bisa mengembangkan pola pikir yang kritis dalam menentukan

Lebih terperinci

BAB III. Metodologi Penelitian

BAB III. Metodologi Penelitian BAB III Metodologi Penelitian 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penilitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode analisis deskriptif adalah suatu metode yang digunakan untuk

Lebih terperinci

VII PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS KARET ALAM OLAHAN PT ADEI CRUMB RUBBER INDUSTRY

VII PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS KARET ALAM OLAHAN PT ADEI CRUMB RUBBER INDUSTRY VII PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS KARET ALAM OLAHAN PT ADEI CRUMB RUBBER INDUSTRY 7.1. Tahapan Masukan Tahapan masukan terdiri dari matriks EFE (External Factors Evaluation) dan IFE (Internal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada kawasan Objek Wisata Alam Talaga Remis di Desa Kadeula Kecamatan Pasawahan Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Kegiatan

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN DAN ANALISIS Faktor-faktor strategis pembentuk SWOT PT. KLS

BAB V PEMBAHASAN DAN ANALISIS Faktor-faktor strategis pembentuk SWOT PT. KLS BAB V PEMBAHASAN DAN ANALISIS 5.1. Faktor-faktor strategis pembentuk SWOT PT. KLS Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan strategi, dan kebijakan perusahaan.

Lebih terperinci

ANALISA SWOT DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PADA PERUSAHAAN

ANALISA SWOT DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PADA PERUSAHAAN Jurnal : MATRIK Teknik Industri Universitas Muhammdiyah Gresik, Volume: XII, Nomor : 2, Bulan : Maret 2012, ISSN: 1693-5128 ANALISA SWOT DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PADA PERUSAHAAN Suhartini Teknik

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 WAWANCARA PENELITIAN ANALISIS DAN USULAN STRATEGI BISNIS PT. INDO JAYA SUKSES MAKMUR

LAMPIRAN 1 WAWANCARA PENELITIAN ANALISIS DAN USULAN STRATEGI BISNIS PT. INDO JAYA SUKSES MAKMUR LAMPIRAN 1 WAWANCARA PENELITIAN ANALISIS DAN USULAN STRATEGI BISNIS PT. INDO JAYA SUKSES MAKMUR Kuesioner ini merupakan model kuesioner terbuka dengan mengajukan pertanyaan-pertanyan dan dijawab secara

Lebih terperinci

ANALISA SWOT DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PADA PERUSAHAAN

ANALISA SWOT DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PADA PERUSAHAAN ANALISA SWOT DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PADA PERUSAHAAN Jurnal : MATRIK Teknik Industri Universitas Muhammdiyah Gresik, Volume: XII, Nomor : 2, Bulan : Maret 2012, ISSN: 1693-5128 ANALISA SWOT

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 19 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Langkah awal yang dilakukan dalam penelitian ini adalah mengetahui visi, misi dan tujuan Perum Pegadaian. Kemudian dilakukan analisis lingkungan internal

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Lokasi penelitian dilaksanakan pada perusahaan CV Septia Anugerah Jakarta, yang beralamat di Jalan Fatmawati No. 26 Pondok Labu Jakarta Selatan. CV Septia Anugerah

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Responden

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Responden IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada usaha Durian Jatohan Haji Arif (DJHA), yang terletak di Jalan Raya Serang-Pandeglang KM. 14 Kecamatan Baros, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA STRATEGI PERUSAHAAN

BAB IV ANALISA STRATEGI PERUSAHAAN BAB IV ANALISA STRATEGI PERUSAHAAN 4.1 Faktor Strategi Eksternal 4.1.1 Identifikasi Faktor Lingkungan Eksternal Penentuan faktor strategi eksternal bertujuan untuk mengetahui berbagai peluang serta ancaman

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT. Mulia Lestari adalah salah satu perusahaan tekstil terkemuka yang beralamatkan di Jl. Cibaligo no. 70 Cimindi-Cimahi. Produk yang dihasilkan adalah kain rajut, yang sebagian besar adalah berbentuk

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING 3.1 Penetapan Kriteria Penelitian Kriteria Optimasi yang digunakan untuk menganalisis alternatif-alternatif strategi bisnis yang akan digunakan Restaurant PT Okirobox Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kedua tempat usaha di kota Bogor, yaitu KFC Taman Topi dan Rahat cafe. KFC Taman Topi berlokasi di Jalan Kapten Muslihat

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Koperasi Unit Desa (KUD) Puspa Mekar yang berlokasi di Jl. Kolonel Masturi, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat.

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di Koperasi Simpan Pinjam Warga Sepakats beralamat di Jalan Raya Cibanteng Bogor No. 02 Cihideung Ilir- Ciampea

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada restoran tradisional khas Jawa Timur Pondok Sekararum yang terletak di Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, Propinsi

Lebih terperinci

time horizon atau dimensi waktu yang digunakan adalah cross sectional, yang berarti

time horizon atau dimensi waktu yang digunakan adalah cross sectional, yang berarti 50 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Berdasarkan tujuan yang akan diteliti pada penulisan skripsi ini, maka jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif, dimana penelitian

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di dua lokasi, yakni Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah, khususnya di Kesatuan Bisnis Mandiri (KBM) Agroforestry yang membawahi

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN. teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai ilmu tentang perumusan

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN. teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai ilmu tentang perumusan 22 BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Manajemen Strategi Penelitian ini menggunakan perencanaan strategi sebagai kerangka teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai

Lebih terperinci

3. METODOLOGI PENELITIAN

3. METODOLOGI PENELITIAN 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian yang dilakukan ini didasarkan pada suatu pemikiran bahwa perlu dilaksanakan pengembangan agroindustri serat sabut kelapa berkaret. Pengembangan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. Kaliduren Estates yang berlokasi di Perkebunan Tugu/Cimenteng, Desa Langkap Jaya, Kecamatan Lengkong, Kabupaten Sukabumi.

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Buana Archicon berdiri pada tahun 1972 dengan nama PT. Archipelago Consulting Engineers. Pada tahun 1978 berganti nama menjadi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Persaingan antar organisasi bisnis yang semakin ketat beberapa dekade terakhir

BAB 2 LANDASAN TEORI. Persaingan antar organisasi bisnis yang semakin ketat beberapa dekade terakhir 5 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Umum Strategi Persaingan antar organisasi bisnis yang semakin ketat beberapa dekade terakhir sebelum era Millenium baru, nampaknya akan menjadi bertambah sengit setelah

Lebih terperinci

(Library Reasearch) dan penelitian lapangan (Field research),yaitu:

(Library Reasearch) dan penelitian lapangan (Field research),yaitu: BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Metode analisis deskriptif adalah suatu metode yagn digunakan untuk meneliti sekelompok manusia,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.1 Profil Perusahaan.1.1 Sejarah PT. Surya Banyu Wetan PT. Surya Banyu Wetan adalah perusahaan yang menyediakan sebuah alat filter yang untuk membantu menangani pengolahan dan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PEMBAHASAN. PT. Tunas Arfanal Motor (PT. TAM) berdiri pada tahun Pada saat itu

BAB 4 HASIL PEMBAHASAN. PT. Tunas Arfanal Motor (PT. TAM) berdiri pada tahun Pada saat itu BAB 4 HASIL PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 Sejarah PT. Tunas Arfanal Motor PT. Tunas Arfanal Motor (PT. TAM) berdiri pada tahun 1998. Pada saat itu perusahaan masih berdiri sendiri dan belum bekerja

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Pia Apple Pie yang berada di Jalan Pangrango 10 Bogor. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) dengan

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. 4.1 Gambaran umum Perusahaan PT. Wung Lucky Perkasa Tour

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. 4.1 Gambaran umum Perusahaan PT. Wung Lucky Perkasa Tour BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Gambaran umum Perusahaan PT. Wung Lucky Perkasa Tour 4.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Wung Lucky Perkasa Tour didirikan pada 3 Juni 2005, dan pendirinya

Lebih terperinci

Analisis SWOT Deskriptif Kualitatif untuk Pariwisata

Analisis SWOT Deskriptif Kualitatif untuk Pariwisata CHAPTER-09 Analisis SWOT Deskriptif Kualitatif untuk Pariwisata SWOT Filosofi SWOT Analisis SWOT atau Tows adalah alat analisis yang umumnya digunakan untuk merumuskan strategi atas identifikasi berbagai

Lebih terperinci

III. METODOLOGI KAJIAN

III. METODOLOGI KAJIAN 152 III. METODOLOGI KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dalam rangka menyelesaikan tugas akhir ini dilaksanakan di Pengolahan Ikan Asap UKM Petikan Cita Halus yang berada di Jl. Akar Wangi

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang digunakan Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif deskriptif. Menurut (Sanders, Tom J., 2012) Penelitian manajemen strategis cenderungdilakukan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 Sejarah Singkat dan Perkembangan PT Bima Drilling Tools Kegiatan usaha penunjang minyak bumi dan gas tediri dari dua macam: Usaha Jasa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah dapat meningkatkan kinerja dan memungkinkan berbagai kegiatan dapat dilaksanakan dengan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di tempat produksi sate bandeng pada UKM Awal Putra Mandiri yang berlokasi di Jl. Ratu Rangga Blok B No.252 Rt. 02/11, Kampung

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Pengertian Strategi Menurut David (2009, p18) Strategi adalah sarana bersama dengan tujuan jangka panjang hendak dicapai. Strategi bisnis mencakup ekspansi

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Amani Mastra yang kantornya terletak di

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Amani Mastra yang kantornya terletak di 38 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. Amani Mastra yang kantornya terletak di Kompleks Perumahan Cikunir, Jatibening, Jakarta dan memiliki perkebunan sayuran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 28 BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan Obyek penelitian ini adalah Evan s Bakery yang berlokasi di Jalan Kaligarang, Semarang. Evan s Bakery berdiri sejak tahun 2005 sebagai

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di bab-bab sebelumnya, maka dapat diambil beberapa kesimpulan strategi bisnis pada PT. Midtou Aryacom Futures, antara lain:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Februari 2013 hingga April 2013. Dengan tahapan pengumpulan data awal penelitian dilaksanakan pada Bulan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 33 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT Bank Syariah Mandiri hadir, tampil, dan tumbuh sebagai bank yang mampu memadukan idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani, yang melandasi

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Curug Jaya di Kampung Curug Jaya, Kecamatan Bojongsari, Kota Depok. Pemilihan tempat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Gama Catering yang beralamat di Komp. Bumi Panyileukan Blok G 13 No. 20 Kota Bandung. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN. B. Pengolahan dan Analisis Data

III. METODE KAJIAN. B. Pengolahan dan Analisis Data 19 III. METODE KAJIAN Kajian ini dilakukan di unit usaha Pia Apple Pie, Bogor dengan waktu selama 3 bulan, yaitu dari bulan Agustus hingga bulan November 2007. A. Pengumpulan Data Metode pengumpulan data

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. melalui Five Forces Porter Analysis dan analisis SWOT, maka dapat diambil

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. melalui Five Forces Porter Analysis dan analisis SWOT, maka dapat diambil BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Setelah melakukan analisis terhadap lingkungan eksternal dan internal melalui Five Forces Porter Analysis dan analisis SWOT, maka dapat diambil kesimpulan

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara 20 III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara (lampiran 1) dengan pihak perusahaan sebanyak 3 responden

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PEMILIHAN STRATEGI

ANALISIS DAN PEMILIHAN STRATEGI MODUL 09 MANAJEMEN STRATEJIK ANALISIS DAN PEMILIHAN STRATEGI Oleh:. Universitas Mercu Buana Jakarta 2008 ANALISIS DAN PEMILIHAN STRATEGI Tujuan Instruksional Khusus: Diharapkan mahasiswa mampu: 1. Memahami

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis pengolahan data, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut. 1. Dapat diketahui faktor eksternal dan internal Hotel

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi yang dijadikan sebagai tempat penelitian adalah PT Godongijo Asri yang beralamat di Desa Serua, Kecamatan Cinangka, Sawangan, Depok, Jawa

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN Strategi Pengembangan Usaha Maharani Farm Gambar 4. Kerangka Pemikiran Operasional IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Rumah Potong Ayam Maharani Farm yang beralamat

Lebih terperinci

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura ANALISIS STRATEGI SWOT UNTUK MEMPERLUAS PEMASARAN PRODUK KURMA SALAK UD BUDI JAYA BANGKALAN Moh. Sirat ) 1, Rakmawati) 2 Banun Diyah Probowati ) 2 E-mail : rakhma_ub@yahoo.com dan banundiyah@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini persaingan dunia usaha berkembang dengan pesat, hal ini dapat kita

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini persaingan dunia usaha berkembang dengan pesat, hal ini dapat kita BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini persaingan dunia usaha berkembang dengan pesat, hal ini dapat kita lihat dengan banyaknya bermunculan usaha-usaha sejenis yang pada dasarnya mereka mendirikan

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Menurut 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Menurut Sugiyono (2006) penelitian deskriptif kualitatif yaitu penelitian yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 29 A. Metode Dasar Penelitian III. METODE PENELITIAN Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis. Ciri-ciri metode deskriptif analitis adalah memusatkan pada pemecahan

Lebih terperinci

3.1. Kerangka Pemikiran III. METODE PENELITIAN

3.1. Kerangka Pemikiran III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran III. METODE PENELITIAN Industri farmasi merupakan salah satu industri besar dan berpengaruh di Indonesia, karena Indonesia merupakan pasar obat potensial (Pharos, 2008) Hingga saat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. PT Asuransi Bangun Askrida, atau yang biasa disebut Askrida, didirikan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. PT Asuransi Bangun Askrida, atau yang biasa disebut Askrida, didirikan 52 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 Sejarah PT. Asuransi Bangun Askrida PT Asuransi Bangun Askrida, atau yang biasa disebut Askrida, didirikan oleh bank pembangunan daerah seluruh

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB HASIL DAN PEMBAHASAN.1 Profil Perusahaan Sekilas tentang PT. Triky Jaya Abadi yang merupakan perusahaan kawat stitching yang telah berjalan lebih dari 0 tahun. Perusahaan nasional yang dengan perjuangannya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan industri kontraktor pada beberapa tahun terakhir ini memang menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan. Menurut observasi yang dilakukan oleh BUMN,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Landasan teori 2.1.1 Pengertian Manajemen Menurut Robbins dan Coulter (2007, p7), manajemen adalah proses pengoordinasian kegiatan-kegiatan pekerjaan sehingga

Lebih terperinci

Bab 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Bab 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah salah satu Bab 1 PENDAHULUAN negara yang mulai berkembang. Hal itu di buktikan berdasarkan data dari Bappenas untuk tahun 2011, Indonesia berada di peringkat 82 sebagai

Lebih terperinci

STRATEGI PEMASARAN DEALER YAMAHA AMIE JAYA UNTUK MENINGKATKAN PENJUALAN MENGGUNAKAN MATRIKS BCG DAN ANALISIS SWOT

STRATEGI PEMASARAN DEALER YAMAHA AMIE JAYA UNTUK MENINGKATKAN PENJUALAN MENGGUNAKAN MATRIKS BCG DAN ANALISIS SWOT STRATEGI PEMASARAN DEALER YAMAHA AMIE JAYA UNTUK MENINGKATKAN PENJUALAN MENGGUNAKAN MATRIKS BCG DAN ANALISIS SWOT Nama : Fitria Shinta Dewi NPM : 13213551 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Eva Karla, SE,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 2.1 Objek dan Lokasi Penelitian Objek penelitian ini adalah di bengkel sepeda motor Budi Motor, tepatnya di Jalan Wolter Monginsidi Kecamatan Pedurungan Kota Semarang. Alasan

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN 18 BAB III METODA PENELITIAN A. Waktu Penelitian No Kegiatan Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian 1. Studi kepustakaan 2. Penyusunan desain penelitan 3. Penyusunan teknis pelaksanaan pengambilan data

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. sangat kuat. Deregulasi yang dikeluarkan pemerintah dapat membuat sebagian lembaga

BAB 4 HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. sangat kuat. Deregulasi yang dikeluarkan pemerintah dapat membuat sebagian lembaga BAB 4 HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Evaluasi Faktor Eksternal 4.1.1. Evaluasi Ancaman (Threats) Faktor Eksternal Kebijakan dan keputusan pemerintah Kebijakan dan keputusan yang dibuat pemerintah merupakan

Lebih terperinci