Market Brief. Peluang Pasar Produk ikan. dan Makanan Laut di Jerman

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Market Brief. Peluang Pasar Produk ikan. dan Makanan Laut di Jerman"

Transkripsi

1 Market Brief Peluang Pasar Produk ikan dan Makanan Laut di Jerman ITPC Hamburg ITPC HAMBURG - PELUANG PASAR PRODUK IKAN DAN MAKANAN LAUT DI JERMAN 2015 I

2 Daftar Isi Kata Pengantar... III I. Pendahuluan... 1 A. Pemilihan Produk... 1 B. Profil Geografi Jerman... 1 II. Potensi pasar negara Jerman... 2 A. Impor produk ikan dan makanan laut di Jerman dari dunia... 2 B. Potensi produk ikan dan makanan laut di Jerman... 4 C. Regulasi produk ikan dan makanan laut di Jerman... 8 D. Tarif Bea Masuk E. Ketentuan Labelling dan Packaging E.1. Labelling E.2. Packaging F. Saluran distribusi produk ikan dan makanan laut di Jerman G. Hambatan Lainnya III. ANALISA PESAING A. Analisa Pesaing Negara Vietnam B. Analisa Pesaing Negara China IV. PELUANG DAN STRATEGI A. Peluang B. Strategi V. INFORMASI PENTING A. Trade Promotion Office Asing di Jerman B. Perwakilan Jerman di Indonesia C. Chamber of Commerce di Jerman D. Institusi dan Lembaga Terkait di Jerman E. Daftar Pameran Produk Terkait di Jerman F. Perwakilan Indonesia di Jerman G. Daftar importir produk ikan dan makanan laut di Jerman ITPC HAMBURG - PELUANG PASAR PRODUK IKAN DAN MAKANAN LAUT DI JERMAN 2015 II

3 Kata Pengantar Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Hamburg sebagai salah satu lembaga yang membantu para pengusaha di Indonesia yang ingin memasuki pasar Jerman menyediakan informasi statistik perdagangan, jalur distribusi, trend, peluang dan strategi serta hambatan dalam memasuki pasar Jerman. Market brief ini berisi mengenai informasi dan langkah-langkah yang harus diambil oleh para pengusaha Indonesia dalam melakukan penetrasi pasar di negara Jerman khususnya untuk produk ikan dan makanan laut. ITPC HAMBURG - PELUANG PASAR PRODUK IKAN DAN MAKANAN LAUT DI JERMAN 2015 III

4 I. Pendahuluan A. Pemilihan Produk Indonesia sebagai negara maritim terbesar didunia memiliki kekayaan sumber daya laut yang sangat besar. Dengan keunggulan sumber daya laut yang melimpah dan varietas yang tinggi, Indonesia memiliki potensi impor yang sangat menjanjikan. Berdasarkan data dari CBI (Center for the Promotion on Imports), produkt ikan dan makanan laut yang diminati di pasar Eropa antara lain: Sefalopoda, Krustasea, ikan demersal, ikan air tawar, ikan laut, Moluska dan ikan Pelagis. Pada saat ini produk ikan dan makanan laut Indonesia yang di minati oleh masyarakat Eropa khususnya di Jerman adalah ikan Nila, Patin dan udang. B. Profil Geografi Jerman Jerman dengan penduduk diatas 80 juta jiwa (2014) merupakan salah satu negara dengan perekonomian yang kuat, setelah Amerika Serikat, Cina dan Jepang. Posisi Jerman yang strategis yang disokong dengan perusahaanperusahaan bertaraf Internasional, tenaga kerja yang berqualitas, sistem pendidikan yang baik, infrastuktur yang modern serta penelitian dan pengembangan teknologi yang maju, menjadikan Jerman pasar yang sangat menjanjikan di Eropa. Diperkirakan total GDP Jerman pada tahun 2014 sebesar dollar AS per kapita. 1 Industri jasa dan barang seperti otomotif, konstruksi mesin dan kimia yang sangat diminati oleh pasar internasional menjadikan Jerman sebagai salah satu negara pengekspor terbesar di dunia. Pada tahun 2013 total ekspor Jerman mengalami penurunan menjadi 45,6 % dari total GDP dibanding tahun Gambar 1: Peta Negara Jerman. Sumber: ITPC HAMBURG - PELUANG PASAR PRODUK IKAN DAN MAKANAN LAUT DI JERMAN

5 sebelumnya. 2 Statistik menunjukan bahwa nilai ekspor Jerman pada tahun 2014 sebesar 1,134 milyar, dengan mitra ekspor utama seperti Belanda, Cina, Perancis, Amerika Serikat, Itali, dan Inggris. Dengan nilai import pada tahun 2014 sebesar 917 milyar, Jerman mencapai 217 milyar ekspor surplus. 3 II. Potensi pasar negara Jerman A. Impor produk ikan dan makanan laut di Jerman dari dunia Jika kita bandingkan nilai impor yang dilakukan oleh Jerman pada triwulan pertama pada tahun 2013 dengan tahun 2014, nilai impor relativ stabil. Akan tetapi pada triwulan pertama pada tahun 2015 nilai impor Jerman mengalami sedikit penurunan. Pada bulan maret 2015 nilai impor negaraa Jerman sebesar juta Euro. Nilai tersebut mengalami lonjakan yang cukup signifikant dibanding dengan bulan sebelum nya atau dengan tahun 2014 dan merupakan nilai tertinggi sepanjang sejarah. 4 Gambar 2: Total impor negara Jerman Untuk impor produk ikan dan makanan laut Jerman dari tahun 2010 hingga tahun 2014 memiliki tendesial yang selalu meningkat, terlebih lagi pada tahun 2012 terjadi peningkatan sebanyak 200% dibanding tahun Berikut merupakan lima pengekspor ikan dan produk laut terbesar ke Jerman beserta jenis produktnya. 2 /indicator/ne.exp.gnfs.zs 3 Partners/TradingPartners.html ITPC HAMBURG - PELUANG PASAR PRODUK IKAN DAN MAKANAN LAUT DI JERMAN

6 Peringkat Negara Total nilai impor (Euro) Produk yang paling banyak diimpor Dunia Polandia Salmon Atlantik, Pasifik diasap atau fillet. 2 Belanda Udang beku, ikan Salmon Atlantik, Pasifik diasap atau fillet, udang segar. 3 Denmark Ikan Salmon Atlantik, Pasifik beku atau segar. 4 Norwegia Ikan Kod kering, ikan Salmon Atlantik, Pasifik beku atau segar. 5 Vietnam Udang beku, Ikan Lele beku. Tabel 1: Lima pengekspor ikan dan produk laut terbesar ke Jerman dan jenis produknya. 7 Pada tahun 2014 nilai total impor produk ikan dan makanan laut mencapai lebih dari 1,8 juta Euro dan 17% dari nilai total impor tersebut di kontribusi oleh negara-negara di Asia. Sedangkan pada tahun 2014 Indonesia hanya mengekspor sebesar Euro saja ke Jerman. Jika kita amati dari tahun 2012 hingga 2014 impor produk ikan dan makanan laut dari Indonesia mengalami penurunan rata-rata sebesar 13,5%. Produk utama yang diimpor oleh Jerman dari Indonesia adalah udang beku, filet ikan Tilapia (Ikan Nila) beku, filet ikan Tuna, Cakalang, kepiting beku dan filet ikan lainnya. 8 Menurut CBI, Jerman mengekspor juga produk ikan dan makanan laut ke Eropa Timur. Hal ini dapat menjadi pertimbangan untuk mengekspor produk ikan dan makanan laut melalui pedagang Jerman. 9 Periode Produk 2012 (Euro) Nilai impor Jerman dari Indonesia 2013 (Euro) 2014 (Euro) Ikan dan Produk laut (HS 03) Tabel 2: Total impor produk ikan dan makanan laut Jerman dari Indonesia. 10 Beberapa fakta penting: Secara Keseluruhan penjualan ikan dan makanan laut di Eropa Barat didominasi oleh ikan dan makanan laut segar sebesar 61%, ikan dan ITPC HAMBURG - PELUANG PASAR PRODUK IKAN DAN MAKANAN LAUT DI JERMAN

7 makanan laut olahan yang didinginkan sebesar 18%, ikan dan makanan laut yang didinginkan sebesar 7% dan ikan dan makanan laut olahan beku sebesar 14%. Khusus nya di Jerman, 48% dari total volume penjualan dari produk ikan dan makanan laut kemasan berasal dari produk ikan dan makanan laut olahan yang diawetkan, 41% dari produk ikan dan makanan laut olahan beku dan 11% dari produk ikan dan makanan laut olahan yang didinginkan. Volume konsumsi ikan dan makanan laut di negara Eropa Barat terbesar (Britania Raya, Jerman, Spanyol, Prancis, Itali) mengalami penurunan yang perlahan dari tahun 2009 hingga Dibandingkan dengan tahun 2009 konsumsi ikan segar dan makanan laut per kapita pada tahun 2014 di Jerman, Spanyol, Prancis, dan Itali mengalami penurunan. Penjualan ikan segar dan makanan laut di Eropa barat pada tahun 2014 didominasi oleh produk ikan segar, produk jenis Moluska dan Sefalopoda serta produk jenis Krustasea. 11 Tidak hanya konsumsi ikan segar dan makanan laut yang menurun, penjualan ikan kalengan dan makanan laut pada tahun 2009 hingga 2012 mengalami penurunan. Akan tetapi pada tahun 2013 volume penjualan berangsur meningkat. Produk ikan olahan kalengan sangat digemari di negara Jerman, diikuti oleh Prancis, Britania Raya, Itali, dan Spanyol. Penurunan volume konsumsi dan penjualan dari produk ikan dan makanan laut merupakan salah satu dampak dari krisis ekonomi. Namun apabila keadaan ekonomi sudah kembali pulih, dalam jangka panjang akan meningkat. 12 B. Potensi produk ikan dan makanan laut di Jerman Dalam jangka pendek dan panjang, konsumsi makanan laut di Eropa Timur diharapkan akan meningkat. Hal ini dikarenakan daya beli yang meningkat dan makanan laut dipandang sebagai makanan pengganti dari produk daging sapi atau ungas. Pada jangka pendek permintaan produk ikan dan makanan laut akan berfokus pada produk bernilai rendah, seperti ikan patin dan ikan Tuna ITPC HAMBURG - PELUANG PASAR PRODUK IKAN DAN MAKANAN LAUT DI JERMAN

8 kalengan. Dengan adanya peningkatan konsumsi ikan dan makanan laut di Eropa Timur, Jerman dapat dijadikan jembatan untuk mengekspor produk ikan dan makanan laut ke Eropa Timur, karena para pedagang Jerman sering mengekspor produk ikan dan makanan laut ke Eropa timur. 13 Pada kurun waktu 2010 hingga 2014 nilai ekspor produk ikan dan makanan laut Jerman mengalami peningkatan. Peningkatan nilai ekspor ikan dan makanan laut terbesar terjadi padaa tahun 2012, nilai ekspor meningkat sebesar 180% dibandingkan dengan tahun sebelumnya, meskipun pada tahun 2013 dan 2014 nilai peningkatan ekspor mengalami penurunan dari tahun Tren di pasar Dalam mengahadapi pasar Eropa khususnya Jerman, tren di pasar Jerman merupakan salah satu kunci utama dalam kesuksesan pemasaran produk ikan dan makanan laut. Tren di pasar Jerman sangat dipengaruhi oleh tren di pasar Eropa, dimana CBI membagi faktor yang memacu tren di pasar Eropa yaitu politik, sosial, teknologi, ekonomi, dan lingkungan. Tren tersebut pada saat ini berlaku untuk Eropa Barat dan Utara. Akan tetapi dalam jangka panjang tren ini akan berangsur menjalar ke Eropa Timur. Gambar 3: Gambaran trend di pasar Eropa menurut CBI ITPC HAMBURG - PELUANG PASAR PRODUK IKAN DAN MAKANAN LAUT DI JERMAN

9 Faktor Politik Untuk menekan ketergantungan akan impor produk ikan dan makanan laut, Komisi Eropa berinvestasikan dibidang teknologi dan inovasi untuk memacu meningkatkan produksi ikan dan makanan laut. Dalam jangka pendek produksi produk ikan dan makanan laut tidak akan meningkat secara signifikan, akan tetapi dalam jangka panjang, mungkin akan mengurangi kebergantungan akan beberapa jenis ikan atau makanan laut seperti ikan Patin dan ikan Tilapia (ikan Nila). Oleh karena itu eksportir dari negara berkembang harus mempertimbangkan spesies ikan putih yang diproduksi di Eropa yang mungkin menjadi kompetitor untuk ikan yang diimport. Untuk menjamin keamanan dan kesinambungan atau sustainability, peraturan Uni Eropa tentang keamanan pangan untuk ikan tangkap dan budidaya menjadi semakin ketat. Regulasi ini menjadi semakin ketat dengan implementasi Kebijakan Umum Perikanan atau Common Fisheries Policy (CFP) pada tahun Untuk produk Udang Indonesia mengalami dampak negatif dari kebijakan politik EU. Dikarenakan udang dari India dan Indonesia diwajibkan untuk melewati prosedur pengecekan dan bea cukai lebih banyak. Hal ini dikarenakan produk dari Indonesia terlalu banyak mengandung kontaminan. Faktor Sosial Yang dimaksud dengan faktor sosial adalah semua faktor yang berasal dari konsumen seperti preferensi, kebutuhan, pola pikir dan yang lainnya. Salah satu contoh nya adalah peningkatan permintaan akan produk ikan tropis dan ikan berkualitas tinggi memacu beberapa konsumen menunjukan preferensi pada ikan putih exotis jenis baru. Sebagai contoh ikan Cobia yang diperkenalkan saat pameran makanan laut Eropa (European Seafood Exhibition) pada tahun 2012 telah berhasil menembus pasar utama ikan Patin dan ikan Tilapia (ikan Nila). Keterbatasan waktu dan kurangnya pemahaman konsumen terhadap penyajian produk ikan atau makanan laut mengakibatkan konsumen lebih tertarik pada produk ikan dan makanan laut yang cepat saji dan menyehatkan. Sebagai contoh Pengolahan kembali ikan putih untuk dijadikan produk siap saji dan memiliki nilai tambah.ikan yang sering dipakai untuk dijadikan produk ikan ITPC HAMBURG - PELUANG PASAR PRODUK IKAN DAN MAKANAN LAUT DI JERMAN

10 dengan nilai tambah di Eropa adalah ikan Pollock, Alaska Pollock dan Patin. Proses penambahan nilai produk ikan tersebut pada umumnya dilakukan di Eropa. Selain itu gaya hidup sehat dan kandungan nutrisi pada ikan menjadi salah satu faktor penting dalam pemasaran ikan. Booming produk organik yang sedang melanda Eropa dapat dimanfaatkan untuk dapat menembus segment pasar baru. Khusus nya di Jerman sebagai salah satu negara yang mengkonsumsi produk organik tertinggi di Eropa. Faktor Teknologi Pada faktor teknologi dibagi menjadi 3 aspek: Pengemasan produk ikan dan makanan laut: Teknologi menjadi nilai jual tersendiri. Salah satu contoh nya adalah kemasan yang inovatif seperti kantung kukus atau Steaming Bags yang dapat dikukus di dalam microwave atau oven. Kemasan tersebut pada saat ini mudah ditemukan di pasar. Dengan teknik pengolahan yang aktual dan kemasan yang innovatif dapat menciptakan peluang usaha yang baru. Kualitas pengolahan dan produk: Pemberian label sebagai jaminan akan kualitas dan pengolahan produk yang baik mempunyai imbas yang sangat baik tidak hanya untuk konsumen melainkan juga untuk penyalur.dengan ada nya standarisasi yang dilengkapi dengan sertifikat, potensi pasar akan berkembang secara drastis. Salah satu sertifikasi standar untuk eropa adalah BRC (British Retail Consortium) dan IFS (International Featured Standard). Traceability atau keterlusuran: Keterlusuran tidak hanya sebagai tuntutan konsumen dan juga sebagai persyaratan hukum yang mengacu pada pertanggung jawaban produsen atau distributor. Produk sesuai dengan spesifikasi klien: Karena permintaan dan persyaratan produk yang sangat bervariasi, sangatlah penting untuk Anda bekerja sama lebih dekat dengan pembeli dari Eropa. Agar permintaan pembeli dapat terpenuhi. Salah satu contoh permintaan pembeli yang biasa nya diminta adalah jenis ikan, kemasan, besar nya produk dan pemberian produk. ITPC HAMBURG - PELUANG PASAR PRODUK IKAN DAN MAKANAN LAUT DI JERMAN

11 Faktor Ekonomi Krisis yang dialami oleh Eropa memiliki dampak yang sangat besar dalam import Eropa. Khusus nya Jerman pada tahun import ikan dan makanan laut Jerman dari Indonesia menurun cukup tajam. Nilai tukar Euro yang melemah terhadap dollar AS mengakibatkan harga produk ikan dan makanan laut menjadi tinggi. Oleh karena itu diperlukan kerjasama antara Jerman dan Indonesia berkaitan dengan hal tersebut. Salah satunya adalah membangun brand image yang baik di mata konsumen Jerman. Dengan demikian meskipun harga tinggi, para konsumen masih tetap membeli produk dari Indonesia. Faktor Lingkungan Kepedulian dan tanggung jawab terhadap lingkungan yang semakin menjalar dipasar Eropa semakin menuntut sertifikasi kesinambungan atausustainabilitypada produk yang mereka konsum. Terutama untuk retail di negara-negara Eropa Barat menuntut hampir semua produk ikan dan makanan laut memiliki sertifikasi Sustainability.Oleh karena itudalam rangka pemenuhan standarisasi yang diminta, diperlukan investasi tambahan dalam produksi. C. Regulasi produk ikan dan makanan laut di Jerman Untuk regulasi produk ikan dan makanan laut di Jerman dibagi menjadi tiga bagian: Regulasi yang wajib dipenuhi: Regulasi hukum untuk makanan (EU Food Law), dan ketertelusuran (Traceability), kontrol kesehatan produk, pengendalian jumlah kontaminan dan residu obat untuk hewan. Untuk keterangan lebih lanjut tentang Traceability dapat dilihat di en.pdf. Regulasi umum yang harus dipenuhi: Pada umumnya adalah persyaratan yang berhubungan dengan keamanan makanan. Regulasi tambahan sesuai dengan permintaan konsumen atau untuk menambah nilai suatu produk, seperti contoh nya sertifikasi organik, Fair Trade dan Sustainibility. ITPC HAMBURG - PELUANG PASAR PRODUK IKAN DAN MAKANAN LAUT DI JERMAN

12 Regulasi Wajib Regulasi Sumber Deskripsi singkat EU General Food Law Regulation (EC) No 178/2002 Berisi mengenai dasar keamanan pangan dan Traceability produk makanan dan minumandi Uni Eropa. Veterinary medicinal products Directive 2001/82/EC Aturan pengguaan obatobatan untuk hewan. Maximum Residue Limit Contaminants in food Maximum residue levels for pesticides Regulation (EU) No 37/2010 Regulation (EC) No 470/2009 Regulation (EC) 1881/2006 Regulation (EC) No 396/2005 Mengatur batas maximal zat aktif farmakologis. Mengatur batas maximal kontaminan yang diperbolehkan pada makanan. Mengatur batas maximal kandungan pestisida pada makanan Limits (MRPLs) for residues of certain veterinary medicines not permitted to be used in the EU Commission Decision 2005/34/EC Mengatur residu obatobatan yang dilarang. Banned the use of certain substances in food producing Illegal fishing / Catch Certificate Directive 96/22/EC Regulation (EC) No 1005/2008 Zat-zat yang di larang Larangan terhadap impor ikan yang ditangkap secara ilegal / Sertifikat penangkapan ITPC HAMBURG - PELUANG PASAR PRODUK IKAN DAN MAKANAN LAUT DI JERMAN

13 Keterangan lebih lanjut mengenai EU Food Law: Regulasi Umum Pada umumnya berkaitan dengan keamanan makanan atau Food Safety British Retail Consortium (BRC) Standarisasi yang diciptakan oleh International Featured Jerman dan Perancis. Dipandang Standards (IFS) lebih penting daripada BRC. Merupakan salah satu persyaratan GlobalG.A.P. wajib untuk produk perikanan. Regulasi Tambahan ASC merupakan sertifikasi B2C, Aquaculture Stewardship dimana merupakan salah satu Council (ASC) sertifikasi yang diminta oleh konsumen Jerman. Friend of the Sea - Master Sertifikasi untuk Sustainablity perikanan dan akuakultur. Global Aquaculture Alliance Sertifikasi dalam hal lingkungan dan tanggung jawab sosial. Naturland Fairtrade International Sertifikasi produk organik dan dalam hal lingkungan dan tanggung jawab sosial. Sertifikasi jaminan bahwa produsen mendapat bayaran tidak kurang dari standar harga minimal yang di ITPC HAMBURG - PELUANG PASAR PRODUK IKAN DAN MAKANAN LAUT DI JERMAN

14 tetapkan oleh Fairtrade Labeling Organisations International (FLO). D. Tarif Bea Masuk Tarif bea masuk untuk ikan dan makanan laut sangatlah bervariasi. Untuk udang yang belum di proses kembali sekitar 4,2%, sedangkan untuk kepiting adalah 2,5%, ikan memiliki bea masuk yang paling tinggi dibanding dengan produk lainnya, yaitu sekitar 7,9% sampai 14,5% dan untuk hewan lain nya berkisar antara 3,8% sampai 5,5%. Untuk produk ikan dan makanan laut yang sudah diproses lebih lanjut dikenai pajak rata-rata 7% selain Ikan Tuna kalengan yang diawetkan dengan minyak sayur dikenai pajak 20,5%. Kode Produk Tarif ,2 % ,2% ,6% ,6% ,5% ,9% ,8% ,5% ,5% ,5% % % % Tabel 1: Contoh Tarif Ikan dan Makanan Laut. 15 E. Ketentuan Labelling dan Packaging E.1. Labelling Berdasarkan Regulation (EU) No 1169/2011 labeling secara umum untuk produk ikan dan makanan laut adalah sebagai berikut: Pemberian nama produk yang sebenarnya dan bukan merk dagang ITPC HAMBURG - PELUANG PASAR PRODUK IKAN DAN MAKANAN LAUT DI JERMAN

15 Mencantumkan kondisi fisik atau perlakuan khusus yang terlah dilakukan terhadap produk (Contoh: cincang, utuh, diasap, dibekukan). Berat netto. Mencantumkan tanggal daya tahan produk / Best Before. Cara penyimpanan produk. Nama dan alamat rekan bisnis (Produsen, penjual, perusahaan pengemasan) yang berada di Uni Eropa. Tanda Lot untuk produk prepackaged. Semenjak tanggal 13 desember 2016 harus disertakan juga total nilai energi dari produk, total nutrisi seperti lemak jenuh dan non jenuh, karbohidrat, gula, protein dan garam. Selain itu terdapat aturan labeling khusus berdasarkan Regulation (EU) No 1379/2013: Nama produk komersial dan nama ilmiah produk. Cara produksi produk ditangkap budidaya. Tempat penangkapan atau budidaya. Daya tahan produk Informasi berikut dapat dicantumkan secara sukarela pada produk: tanggal penagkapan produk perikanan atau tanggal panen produk akuakultur. tanggal pendaratan di pelabuhan. informasi lebih rinci tentang jenis alat penangkapan ikan. informasi lingkungan informasi yang bersifat etis atau sosial. informasi tentang teknik dan praktek produksi. informasi tentang kandungan gizi dari produk. Keseluruhan informasi labeling pada produk harus jelas, tidak ambigu, tidak membingungkan konsumen dan dalam bahasa Jerman. E.2. Packaging Selain menjaga qualitas produk dan menghindari kontaminasi kemasan menjadi salah satu nilai jual tambah untuk produk ikan dan makanan laut. Permintaan terhadap kemasan produk bervariasi bergantung terhadap ITPC HAMBURG - PELUANG PASAR PRODUK IKAN DAN MAKANAN LAUT DI JERMAN

16 konsumen, importir dan market segmen. Oleh karena itu disarankan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan partner bisnis mengenai kemasan yang dikehendaki. Berikut merupakan kriteria umum dalam pengemasan beberapa jenis ikan dan makanan laut: Ikan Patin biasa nya di kemas dalam 1 dus yang berisi ikan 10 x 1 kg. Untuk ikan Patin fillet pada umum nya dikemas dalam kantung pelatik yang diisi dengan ikan dengan berat antara gr untuk dapat langsung didistribusikan ke konsumen. Dinegara Jerman khususnya ikan ditempatkan pada piring plastik yang di tutup dengan plastik Warp. Ikan Nila kebanyakan diimport dalam bentuk bulk atau dikemas dalam plastik. Pada segment retail ikan Nila di Jerman di jual pada kemasan 250/500/1000 gr. Untuk udang biasanya dibungkus dengan karton sesuai dengan ukuran dan berat. Seprti contoh nya 30/40, 40/50, 50/60, pcs/kg. Untuk segment pasar B2B udang biasa nya di impor secara bulkdengan berat antara 5-25 kg atau dalam bentuk block beku antara 1-5 kg. Gambar 4: Berbagai jenis kemasan ikan dan makanan laut. ITPC HAMBURG - PELUANG PASAR PRODUK IKAN DAN MAKANAN LAUT DI JERMAN

17 F. Saluran distribusi produk ikan dan makanan laut di Jerman Bagan 1: Skema distribusi produk ikan dan makanan laut. Terdapat 3 cara untuk memasuki pasar Eropa pada umumnya dan Jerman pada khususnya. Cara pertama adalah produk organik diimpor oleh importir umum besar utama, lalu disalurkan ke retail-retail umum, industri makanan dan industri servis makanan.cara kedua produk organik dapat di impor langsung oleh produsen industrii makanan. Selain itu produk ikan dan makanan laut dapat diimpor melaului agen. Meskipun peran agen pada saat ini menjadi berkurang, dikarenakan para pembeli sering langsung menghubungi para produsen ikan dan makanan laut bahkan berinvestasi pada para produsen untuk meningkatkan kwalitas dan produktivitas produsen, agen mempunyai peran yang sangat peting untuk exportir negara berkembang, terlebih lagi jikakomplexitas impor sebuah produk sangatlah tinggi. Sebagi contoh jika pembeli membutuhkan produk yang hanya bisa didapat dari produsen kecil. Disini Agen berfungsi sebagai pengumpul dari beberapa produsen kecil untuk memenuhi qouta yang diminta. Bagi para pengusahaa Indonesia yang ingin mengunakan jasa agen, dapat mencari mitra dagangg potensial melalui situs atau melalui yang dapat memberikan arahan lebih lanjut. ITPC sebagai lembaga perwakilan indonesia dapat memberikan arahan juga untuk para pedagang Indonesia yang ingin melebarkan usahanya ke Jerman. ITPC HAMBURG - PELUANG PASAR PRODUK IKAN DAN MAKANAN LAUT DI JERMAN

18 Pada segmen retail ikan dan makanan laut dibagi menjadi tiga level: 16 Low end : Discount supermarkets I. Persentase pangsa pasar : Sedang dan meningkat II. Kwalitas / sertifikasi : BRC, IFS III. Kesinambungan / Sustainability : Penting untuk beberapa negara seperti Jerman, Swiss dan Inggris IV. Volume penyerapan barang : tinggi V. Persentasi produk : produk beku atau yang sudah dicairkan dengan porsi sedang VI. Pembelian barang dari : Importir, grosir atau direkt dari negara asal Middle range : Supermarket besar atau hypermarket I. Persentase pangsa pasar : Besar dan stabil II. Kwalitas / sertifikasi : BRC, IFS III. Kesinambungan / Sustainability : Global G.A.P (ASC, MSC) IV. Volume penyerapan barang : tinggi V. Persentasi produk : produk beku atau yang sudah dicairkan, porsi kecil, merk. VI. Pembelian barang dari : Importir produsen makanan, direkt dari negara asal High end : Supermarket organik, supermarket eksklusif I. Persentase pangsa pasar : Kecil tetapi meningkat II. Kwalitas / sertifikasi : BRC, IFS III. Kesinambungan / Sustainability : Global G.A.P (ASC, MSC), organik IV. Volume penyerapan barang : rendah-sedang V. Persentasi produk : produk beku atau yang sudah dicairkan, porsi produk kecil dengan merk 16 ITPC HAMBURG - PELUANG PASAR PRODUK IKAN DAN MAKANAN LAUT DI JERMAN

19 VI. Pembelian barang dari : Importir produsen makanan, direkt dari negara asal G. Hambatan Lainnya Berikut beberapa hambatan yang dapat muncul dalam pemasaran produk ikan dan makanan laut di Jerman: 1. Budaya dan bahasa merupakan salah satu hambatan yang utama. Orang Jerman lebih menyukai jika partner bisnis yang bisa bahasa Jerman juga, meskipun hal itu tidak mutlak dan budaya tepat waktu tidak hanya dalam pertemuan, kedatangan barang, dan pengiriman barang. 2. Sertifikasi produk, merupakan tuntutan mutlak dalam menjalani proses kerjasama atau penjualan produk. Dengan adanya sertifikasi proses bisnis menjadi jauh lebih mudah. Pada saat ini masih banyak produsen Indonesia tidak dapat mengirim barang mereka ke Jerman, terkait dengan masalah sertifikasi. 3. Sistem penjagaan kwalitas produk dan penyediaan produk yang tidak stabil, mengakibatkan produk Indonesia kalah dengan produk kompetitor. 4. Reputasi jelek dari beberapa oknum exportir di Indonesia, membuat image Indonesia menjadi kurang baik. 5. Regulasi Jerman sangatlah ketat terlebih lagi untuk produk udang dari Indonesia seperti yang telah dijelaskan pada subbab IIB tentang trend politik. Untuk merubah paradigma tersebut, harus dimulai dari para produsen Indonesia untuk merubah atau cara mengurangi dosis obatobatan supaya residu kontaminan dan obat-obatan berkurang dan dapat lolos regulasi Jerman. 6. Pangsa pasar ikan daging putih yang berada pada segmen low end atau middle rangemenjadikan harga ikan daging putih seperti Ikan Nila dan Patin pada posisi yang cukup rendah, sehingga untuk para exportir baru hal ini menjadi hambatan yang cukup besar. 7. Sistem pembayaran merupakan salah satu kendala. Banyak para exportir kecil ingin mendapatkan pembayaran sebelum barang keluar dari pelabuhan Indonesia. Hal ini sangat merugikan para importir Jerman. Metode pembayaran yang dianjurkan adalah Letter of Credit (LC). ITPC HAMBURG - PELUANG PASAR PRODUK IKAN DAN MAKANAN LAUT DI JERMAN

20 III. ANALISA PESAING A. Analisa Pesaing NegaraVietnam Negara Vietnam merupakan salah satu pesaing Indonesia dalam expor ikan dan makanan laut ke Jerman. Statistik menunjukan bahwa: Periode Produk 2012 (Euro) Nilai impor Jerman dari Vietnam 2013 (Euro) 2014 (Euro) Ikan dan Produk laut (HS 03) Tabel 2: Total impor produk ikan dan makanan laut Jerman dari Vietnam. 17 Produk yang utama yang di ekspor oleh Vietnam adalah ikan Patin, Lele dan udang. Pada tahun 2015 pemerintah Vietnam telah memulai rencana untuk peningkatan produksi ikan Patin. Hal tersebut meliputi perluasan infrastruktur, peningkatan keseluruhan seluruh rantai produksi. Selain itu juga Vietnam berencana untuk mengembangkan sistem sustainibility atau kesinambungan untuk meningkatkan nilai exspor. Dikarenakan krisis ekonomi yang melanda Eropa expor Vietnam mengalami penurunan yang cukup tajam. Oleh karena itu VASEP(Vietnam Seafood Exporters and Producers) berencana untuk membangun Brand Nasional Vietnam, diharapkan dengan demikian dapat memacu expor produk ikan dan makanan laut ke Eropa. Mesipun nilai expor Vietnam untuk ikan dan makanan laut melebihi Indonesia, para exportir Indonesia tidak perlu berkecil hati dalam mengahadapi persaingan tersebut. Indonesia memiliki pasar sendiri untuk Eropa khusus nya Jerman. Ikan Nila dari Indonesia sangat digemari di Eropa. Oleh karena itu pengembangan budidaya ikan Nila harus lebih digalakan. Terlebih lagi apabila ada dukungan dari pemerintah setempat. Akan tetapi para exportir Indonesia juga harus mencoba menawarkan produk ikan dan makanan laut jenis baru khas Indonesia. Dengan demikian dapat mengangkat nilai expor Indonesia secara lebih cepat dan terencana. B. Analisa Pesaing NegaraChina Selain ikan beku produk ikan kalengan atau ikan yang sudah diproses menjadi dongkrak yang mengangkat nilai exspor ikan dan makanan laut dari China ITPC HAMBURG - PELUANG PASAR PRODUK IKAN DAN MAKANAN LAUT DI JERMAN

21 Meskipun kebanyakan ikan yang di exspor merupakan hasil import dari beberapa negara seperti Rusia dan Vietnam, China memiliki nilai-nilai lebih dalam hal pemrosesan produk ikan dan makanan laut. Selain keuntungan dalam bidang logistik, rendah nya upah tenaga kerja dan teknologi. Akan tetapi produk dari China kebanyakan terbentur dengan kepercayaan konsumen. Hal ini dikarenakan higienitas dan kemanan produk, Fair Trade (berkaitan dengan upah buruh). Skandal produk dari China seperti skandal produk susu juga mempengaruhi image produk ikan dan makanan laut dari China. Oleh karena itu hal ini harus dapat di gunakan oleh para exportir dari Indonesia dengan cara membangun image yang baik dimata dunia seperti dalam hal kesinambungan dan traceability. Periode Produk 2012 (Euro) Nilai impor Jerman dari China 2013 (Euro) 2014 (Euro) Ikan dan Produk laut (HS 03) Tabel 2: Total impor produk ikan dan makanan laut Jerman dari China. 18 IV. PELUANG DAN STRATEGI A. Peluang Berikut merupakan peluang yang dapat dimanfaatkan dalam penetrasi barang ke Jerman: Konsumsi ikan dan makanan laut di Eropa sedang menjadi trend, hal ini dipacu oleh beberapa faktor seperti Krisis ekonomi-angaran keuangan, kesadaran akan kesehatan dan kesejahteraan, perubahan demografi / sosial ekonomi, distribusi, dan pendidikan atau kemampuan memasak produk ikan dan makanan laut. Pemberian label sebagai identifikasi produk berpengaruh sangat besar terhadap konsumen. Sebagai contoh produk dengan label Dolphin Safe, Sustainable Fishery, Line Caught, bersertifikasi MSC (Marine Stewardship Council ITPC HAMBURG - PELUANG PASAR PRODUK IKAN DAN MAKANAN LAUT DI JERMAN

22 Prilaku konsumsi yang bertanggung jawab dan kesinambungan atau sustainabilitymenjadi menjadi salah satu trend pada saat ini. Sehingga informasi produk yang lengkap menjadi faktor penting untuk konsumen. Sebagai contoh informasi yang penting antara lain: Jenis ikan, nama ikan, tempat penangkapan, metode penangkapan, sertifikasi produk. Dengan informasi tersebut konsumen dapat melacak dari mana produk yang mereka konsumsi dan menjadi konsumen yang bertanggung jawab. Sehubungan dengan gaya hidup sehat, minyak ikan atau Fish Oil/Omega Fatty Acidsdan protein menjadi faktor penting dalam konsumsi produk ikan dan makanan laut. Kemasan yang praktis dan menjaga kesegaran produk menjadi salah satu nilai jual yang penting dalam produk ikan dan makanan laut. B. Strategi Pemilihan strategi yang tepat dapat menentukan kesuksesan produk anda untuk menembus pasar Jerman, berikut merupakan beberapa strategi yang dapat diambil dalam pengembangan pasar ke Jerman: Pemilihan produk harus sesuai dengan trend dan waktu yang tepat. Analisa keunggulan produk Anda dengan produk yang sudah terdapat dipasar. Misal nya dari aspek harga, kemasan, kualitas, sertifikasi, dan lainnya. Tonjolkan apa yang menjadi Unique Selling Proposition produk yang akan dipasarkan. Dengan demikian konsumen menjadi tertarik terhadap produk anda. Pengemasan produk yang praktis dan baik dalam pengiriman atau penjualan produk menjadi nilai tambah untuk produk Anda. Lakukan sertifikasi tambahan seperti penjagaan kwalitas, Fair Trade, sustainability dan sertifikasi yang menyangkut pengendalian dampak lingkungan hidup selama proses produksi. Informasi yang jelas dan lengkap tentang produk membuat penjualan produk lebih mudah. Biarkanlah produk anda berkomunikasi dengan calon konsumen. Terutama untuk konsumen yang tidak mengenal produk Anda, informasi pada produk merupakan hal yang sangat vital. ITPC HAMBURG - PELUANG PASAR PRODUK IKAN DAN MAKANAN LAUT DI JERMAN

23 Berpartisipasi dalam pameran bertaraf internasional di Jerman. Sehingga anda dapat mengenal calon partner bisnis potensial, menganalisa produk kompetitor, bahkan survey tentang trend produk di Jerman. Ikutilah pelatihan ekspor yang ada. Seperti pendidikan dan pelatihan ekspor Indonesia oleh Kementrian Perdagangan ( oleh Inwent ( di Jerman, dan oleh CBI ( di Belanda. Memiliki website resmi perusahaan yang berisi tentang keterangan jelas dan lengkap tentang perusahaan dan produk anda. Dengan demikian konsumen dapat mengetahui informasi lebih jauh mengenai produk yang mereka gunakan. Selain informasi yang lengkap, website perusahaan dianjurkan memiliki design yang baik, tidak membosankan, komunikatif, dapat diakses dengan cepat. Jika Anda sumber dari produsen skala kecil sangat penting untuk memiliki sistem di tempat yang memungkinkan Anda untuk mempertahankan traceability lengkap dan mencegah Anda dari pencampuran produk dari sumber yang berbeda. Tidak hanya akan meningkatkan potensi pasar di pasar Eropa, tetapi juga akan membantu Anda untuk mengontrol faktor risiko dalam rantai pasokan Anda. V. INFORMASI PENTING A. Trade Promotion Office Asing di Jerman Korea Trade Investment Promotion Agency Malaysia External Trade Development Corporation MesseTurm 33. OG,Friedrich-Ebert- Anlage Frankfurt am Main Tel.: 069 / Fax: 069 / frankfurt@kotra.or.kr Kastor-Hochhaus (Commerzbank) 17th Floor, Platz der Einheit Frankfurt am Main Germany T.+49 (0) ITPC HAMBURG - PELUANG PASAR PRODUK IKAN DAN MAKANAN LAUT DI JERMAN

24 JETRO (Japan External Trade Organization) F.+49 (0) JETRO Berlin Friedrichstr ,Berlin Tel: 030/ Fax: 030/ JETRO Düsseldorf Immermannstr. 65 C Düsseldorf Tel: 0211/ Fax: 0211/ info-dus@jetro.go.jp B. Perwakilan Jerman di Indonesia Kedutaan Besar Jerman di Jakarta EKONID (Kamar Dagang Indonesia-Jerman) Jln. Thamrin No.1, Jakarta Tel : Fax : Jln. KH Agus Salim 115, Menteng, Jakarta Tel : Fax : C. Chamber of Commerce di Jerman Handelskammer Hamburg Adolphsplatz Hamburg Tel. 040 / Fax: 040 / servicee@hk24.de ITPC HAMBURG - PELUANG PASAR PRODUK IKAN DAN MAKANAN LAUT DI JERMAN

25 D. Institusi dan Lembaga Terkait di Jerman Bundesverband des Deutschen Gross-und Aussenhandels e.v. Assistance to foreign exporters for contacting member importers Handelsvertreter The Largest German platform for commercial agents Am Weidendamm 1 A P. O. Box 1349 Berlin Germany T F info@bga.de Centralvereinigung Deutscher Wirtschaftsverbände für Handelsvermittlung und Vertrieb (CDH) e.v. Bundesverband der deutschen Fischindustrie und des Fischgrosshandels e.v. Federal Asosiasi industri perikanan Jerman dan perdagangan grosir ikan ev Am Weidendamm 1 A Berlin Phone +49 (0) / Contact : Mr. Matthias KELLER Grosse Elbstrasse, 133 D Hamburg T. 49/40/ F. 49/40/ bvfisch@t-online.de E. Daftar Pameran Produk Terkait di Jerman Fish International Messe Bremen Merupakan satu-satu nya pameran ikan dan produk laut terbesar di Jerman Feb 2016 MESSE BREMEN WFB Wirtschaftsförderung Bremen GmbH Findorffstraße 101 ITPC HAMBURG - PELUANG PASAR PRODUK IKAN DAN MAKANAN LAUT DI JERMAN

26 28215 Bremen Deutschland T F F. Perwakilan Indonesia di Jerman Indonesian Trade Promotion Centre (ITPC Hamburg) Kedutaan Besar Republik Indonesia Berlin Glockengiesserwal 17, Hamburg Tel : /1 Fax : inatrade@itpchamburg.de Internet : Lehrter Str 16-17, Berlin Tel : Fax : Internet : Konsulat Jenderal Republik Indonesia Frankfurt Zeppelianalle 23, Frankfurt am Main Tel : Fax : Internet : Konsulat Jenderal Republik Indonesia Hamburg Bebelalle 15, Hamburg Tel : Fax ITPC HAMBURG - PELUANG PASAR PRODUK IKAN DAN MAKANAN LAUT DI JERMAN

27 Internet: G. Daftar importir produk ikan dan makanan laut di Jerman Rud. Kanzow GmbH & Co.KG Fisch Quelle Frost Conti-Mar Seafood GmbH Hans Voggenthaler Tiefkühlkostverriebs GmbH Seafood Import Isey GmbH Trettausstraße Hamburg T F Fischquelle Frost OHG Mundelsheimer Str D Pleidelsheim T. +49 (0) Osterbrooksweg 60 D Schenefeld Deutschland T. +49 (0) F. +49 (0) Emai: Tittmoninger Str Traunreut Deutschland Telefon: info@voggenthale.de tml Cp: Samuel Hreinsson (CEO) Fischkai Bremerhaven Samuel@isey.de SamuelSamuelsson@isey.de T F ITPC HAMBURG - PELUANG PASAR PRODUK IKAN DAN MAKANAN LAUT DI JERMAN

28 ITPC HAMBURG - PELUANG PASAR PRODUK IKAN DAN MAKANAN LAUT DI JERMAN

Market Brief. Peluang Pasar Produk ikan. dan Makanan Laut di Jerman

Market Brief. Peluang Pasar Produk ikan. dan Makanan Laut di Jerman Market Brief Peluang Pasar Produk ikan dan Makanan Laut di Jerman ITPC Hamburg ITPC HAMBURG - PELUANG PASAR PRODUK IKAN DAN MAKANAN LAUT DI JERMAN 2015 I Daftar Isi Kata Pengantar... III I. Pendahuluan...

Lebih terperinci

Market Brief. Beras di Jerman

Market Brief. Beras di Jerman Market Brief Beras di Jerman ITPC Hamburg 2015 Daftar Isi Kata Pengantar... III 1 Pendahuluan... 1 1.1 Pemilihan Produk... 1 1.2 Profil Geografi Jerman... 1 2 Potensi Beras di Pasar Jerman... 2 2.1 Analisa

Lebih terperinci

Market Brief. Pasar Produk Organik di Jerman ### ITPC Hamburg ITPC HAMBURG - PELUANG PASAR PRODUK ORGANIK DI JERMAN 2015 I

Market Brief. Pasar Produk Organik di Jerman ### ITPC Hamburg ITPC HAMBURG - PELUANG PASAR PRODUK ORGANIK DI JERMAN 2015 I Market Brief Pasar Produk Organik di Jerman ### ITPC Hamburg ITPC HAMBURG - PELUANG PASAR PRODUK ORGANIK DI JERMAN 2015 I Daftar Isi Kata Pengantar... III 1 Pendahuluan... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2

Lebih terperinci

Market Brief. Cengkeh di Jerman

Market Brief. Cengkeh di Jerman Market Brief Cengkeh di Jerman ITPC Hamburg 2015 ITPC HAMBURG - CENGKEH DI JERMAN 2015 Daftar Isi Kata Pengantar... III 1 Pendahuluan... 1 1.1 Pemilihan Produk... 1 1.2 Profil Geografi Jerman... 1 2 Potensi

Lebih terperinci

Market Brief. Peluang Produk Sepeda di Jerman. ITPC Hamburg

Market Brief. Peluang Produk Sepeda di Jerman. ITPC Hamburg Market Brief Peluang Produk Sepeda di Jerman ITPC Hamburg 2015 I DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... II I. PENDAHULUAN... 1 A. Pemilihan Produk... 1 B. Profil Geografi Jerman... 1 II. POTENSI PASAR NEGARA JERMAN...

Lebih terperinci

Market Brief. Peluang Produk Sepeda di Jerman. ITPC Hamburg

Market Brief. Peluang Produk Sepeda di Jerman. ITPC Hamburg Market Brief Peluang Produk Sepeda di Jerman ITPC Hamburg 2015 I DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... II I. PENDAHULUAN... 1 A. Pemilihan Produk... 1 B. Profil Geografi Jerman... 1 II. POTENSI PASAR NEGARA JERMAN...

Lebih terperinci

Market Brief Pasar Produk Organik di Jerman ### ITPC Hamburg

Market Brief Pasar Produk Organik di Jerman ### ITPC Hamburg Market Brief Pasar Organik di Jerman ### ITPC Hamburg ITPC HAMBURG - PELUANG PASAR PRODUK ORGANIK DI JERMAN 2015 I Daftar Isi Kata Pengantar... III 1 Pendahuluan... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Profil

Lebih terperinci

Market Brief Essential Oil Di Jerman. ITPC Hamburg 2016

Market Brief Essential Oil Di Jerman. ITPC Hamburg 2016 Market Brief Essential Oil Di Jerman ITPC Hamburg 2016 I Daftar Isi Kata Pengantar... III 1. Pendahuluan... 1 1.1 Pemilihan Produk... 1 1.1.1 Minyak Esensial untuk Perasa Makanan dan Minuman... 1 1.1.2

Lebih terperinci

LAPORAN MARKET BRIEF UDANG DAN KEPITING di KOREA SELATAN

LAPORAN MARKET BRIEF UDANG DAN KEPITING di KOREA SELATAN LAPORAN MARKET BRIEF UDANG DAN KEPITING di KOREA SELATAN ITPC BUSAN MARET 2014 Daftar Isi Hal 1. Pendahuluan...... 3 1.1 Gambaran Umum Sektor Perikanan Korea Selatan...... 3 1.2 Jumlah Konsumsi Seafood

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - JERMAN PERIODE : JANUARI - JULI 2015

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - JERMAN PERIODE : JANUARI - JULI 2015 PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - JERMAN PERIODE : JANUARI - JULI 2015 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Jerman 1. Neraca perdagangan Jerman pada periode Januari - Juli 2015 tercatat surplus

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor perikanan Indonesia dalam era perdagangan bebas mempunyai peluang yang cukup besar. Indonesia merupakan negara bahari yang sangat kaya dengan potensi perikananan

Lebih terperinci

V GAMBARAN UMUM EKSPOR UDANG INDONESIA

V GAMBARAN UMUM EKSPOR UDANG INDONESIA V GAMBARAN UMUM EKSPOR UDANG INDONESIA 5.1. Perdagangan Internasional Hasil Perikanan Selama lebih dari beberapa dekade ini, sektor perikanan dunia telah banyak mengalami perkembangan dan perubahan. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi berarti peluang pasar internasional bagi produk dalam negeri dan

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi berarti peluang pasar internasional bagi produk dalam negeri dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Globalisasi membuat keterkaitan ekonomi nasional dengan perekonomian internasional menjadi makin erat. Dalam skala nasional, globalisasi berarti peluang pasar internasional

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JERMAN PERIODE : JANUARI - JULI 2013

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JERMAN PERIODE : JANUARI - JULI 2013 PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JERMAN PERIODE : JANUARI - JULI 2013 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Jerman 1. Neraca perdagangan Jerman pada periode Januari-Juli 2013 tercatat surplus

Lebih terperinci

MARKET BRIEF PRODUK WOODEN FRAME DI PASAR INGGRIS

MARKET BRIEF PRODUK WOODEN FRAME DI PASAR INGGRIS MARKET BRIEF PRODUK WOODEN FRAME DI PASAR INGGRIS Atase Perdagangan KBRI London, 2015 Market Brief Atase Perdagangan London 1 KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. internasional untuk memasarkan produk suatu negara. Ekspor dapat diartikan

BAB I PENDAHULUAN. internasional untuk memasarkan produk suatu negara. Ekspor dapat diartikan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ekspor merupakan salah satu bagian penting dalam perdagangan internasional untuk memasarkan produk suatu negara. Ekspor dapat diartikan sebagai total penjualan barang

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT MARET 2015

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT MARET 2015 BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT MARET No. 26/05/61/Th. XVIII, 4 Mei A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR MARET MENCAPAI US$48,87 JUTA Nilai ekspor Kalimantan Barat

Lebih terperinci

Bab 5 Bisnis Global P E R T E M U A N 5

Bab 5 Bisnis Global P E R T E M U A N 5 Bab 5 Bisnis Global P E R T E M U A N 5 1 PENGERTIAN GLOBALISASI Globalisasi: Perekonomian dunia yang menjadi sistem tunggal yang saling bergantung satu dengan yang lainnya Beberapa kekuatan yang digabungkan

Lebih terperinci

KEBIJAKAN ECOLABEL JERMAN TERHADAP IMPOR KOPI INDONESIA. Gladiola 1

KEBIJAKAN ECOLABEL JERMAN TERHADAP IMPOR KOPI INDONESIA. Gladiola 1 ejournal Ilmu Hubungan Internasional, 2015, 3 (3): 629-638 ISSN 0000-0000, ejournal.hi.fisip-unmul.org Copyright 2015 KEBIJAKAN ECOLABEL JERMAN TERHADAP IMPOR KOPI INDONESIA Gladiola 1 Abstrak German ecolabel

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Lingkungan Industri Perusahaan Ekspor Pembekuan

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Lingkungan Industri Perusahaan Ekspor Pembekuan II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Lingkungan Industri Perusahaan Ekspor Pembekuan Menurut Rosyidi (2007), dalam melakukan kegiatan ekspor suatu perusahaan dapat menentukan sendiri kebijakan mengenai pemasaran

Lebih terperinci

1.I. Latar Belakang lkan tuna sebagai salah satu sumber bahan baku bagi perekonomian

1.I. Latar Belakang lkan tuna sebagai salah satu sumber bahan baku bagi perekonomian I. PENDAHULUAN 1.I. Latar Belakang lkan tuna sebagai salah satu sumber bahan baku bagi perekonomian lndonesia memegang peran yang cukup penting, mengingat potensi sumberdaya ikan tuna di perairan lndonesia

Lebih terperinci

PERAN SERTIFIKASI INTERNASIONAL DALAM BUDIDAYA YANG BERTANGGUNG JAWAB : SERTIFIKASI BEST AQUACULTURE PRACTICE (BAP) DAN AQUACULTURE STEWARDSHIP

PERAN SERTIFIKASI INTERNASIONAL DALAM BUDIDAYA YANG BERTANGGUNG JAWAB : SERTIFIKASI BEST AQUACULTURE PRACTICE (BAP) DAN AQUACULTURE STEWARDSHIP PERAN SERTIFIKASI INTERNASIONAL DALAM BUDIDAYA YANG BERTANGGUNG JAWAB : SERTIFIKASI BEST AQUACULTURE PRACTICE (BAP) DAN AQUACULTURE STEWARDSHIP COUNCIL (ASC) Sertifikasi Dilakukan Untuk Membedakan Produk

Lebih terperinci

BAB III PERDAGANGAN INTERNASIONAL ANTARA INDONESIA DAN UNI EROPA

BAB III PERDAGANGAN INTERNASIONAL ANTARA INDONESIA DAN UNI EROPA BAB III PERDAGANGAN INTERNASIONAL ANTARA INDONESIA DAN UNI EROPA Hubungan kerjasama Ekonomi antara Indonesia dan Uni Eropa dalam bidang Perdagangan Internasional dilakukan dengan dua jalan, yaitu hubungan

Lebih terperinci

Bab 5 Bisnis Global 10/2/2017 1

Bab 5 Bisnis Global 10/2/2017 1 Bab 5 Bisnis Global 10/2/2017 1 Pengertian Globalisasi Globalisasi: Perekonomian dunia yang menjadi sistem tunggal yang saling bergantung satu dengan yang lainnya Beberapa kekuatan yang digabungkan menyulut

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. sektor pertanian yang memiliki nilai strategis antara lain dalam memenuhi

I. PENDAHULUAN. sektor pertanian yang memiliki nilai strategis antara lain dalam memenuhi I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan subsektor peternakan merupakan bagian dari pembangunan sektor pertanian yang memiliki nilai strategis antara lain dalam memenuhi kebutuhan pangan yang terus

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. perekonomian nasional bagi banyak negara di dunia. Semakin terbuka suatu

I. PENDAHULUAN. perekonomian nasional bagi banyak negara di dunia. Semakin terbuka suatu I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perdagangan internasional memiliki peranan penting sebagai motor penggerak perekonomian nasional bagi banyak negara di dunia. Semakin terbuka suatu negara terhadap arus

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT APRIL 2010

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT APRIL 2010 BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT APRIL No. 26/06/61/Th. XIII, 1 Juni Ekspor Kalimantan Barat pada bulan April mengalami penurunan sebesar 5,36 persen dibanding

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perubahan sistem ekonomi dari perekonomian tertutup menjadi perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. perubahan sistem ekonomi dari perekonomian tertutup menjadi perekonomian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Fenomensa globalisasi dalam bidang ekonomi mendorong perkembangan ekonomi yang semakin dinamis antar negara. Dengan adanya globalisasi, terjadi perubahan sistem ekonomi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. perkembangan industrialisasi modern saat ini. Salah satu yang harus terus tetap

I. PENDAHULUAN. perkembangan industrialisasi modern saat ini. Salah satu yang harus terus tetap I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan akan energi dunia akan semakin besar seiring dengan pesatnya perkembangan industrialisasi modern saat ini. Salah satu yang harus terus tetap terpenuhi agar roda

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Amerika Serikat adalah salah satu negara tujuan utama ekspor produk

BAB I PENDAHULUAN. Amerika Serikat adalah salah satu negara tujuan utama ekspor produk 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Amerika Serikat adalah salah satu negara tujuan utama ekspor produk perikanan Indonesia. Nilai ekspor produk perikanan Indonesia ke Amerika Serikat lebih besar daripada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akibat eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan. Eksploitasi ditandai dengan

BAB I PENDAHULUAN. akibat eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan. Eksploitasi ditandai dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Isu lingkungan muncul akibat kerusakan lingkungan yang semakin parah akibat eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan. Eksploitasi ditandai dengan pengaruh kandungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ukuran dari peningkatan kesejahteraan tersebut adalah adanya pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. ukuran dari peningkatan kesejahteraan tersebut adalah adanya pertumbuhan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai salah satu negara berkembang, menganut sistem perekonomian terbuka dimana lalu lintas perekonomian internasional sangat penting dalam perekonomian

Lebih terperinci

PIDATO UTAMA MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA PADA

PIDATO UTAMA MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA PADA PIDATO UTAMA MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA PADA The Business and Investment Forum for Downstream Palm Oil Industry Rotterdam, Belanda, 4 September 2015 Bismillahirrohmanirrahim 1. Yang Terhormat

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT MARET 2010

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT MARET 2010 BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT MARET No. 20/05/61/Th. XIII, 3 Mei Ekspor Kalimantan Barat pada bulan et mengalami peningkatan sebesar 14,48 persen dibanding

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH BISNIS DAN BUDIDAYA KEPITING SOKA. Di susun oleh : NAMA :FANNY PRASTIKA A. NIM : KELAS : S1-SI-09

KARYA ILMIAH BISNIS DAN BUDIDAYA KEPITING SOKA. Di susun oleh : NAMA :FANNY PRASTIKA A. NIM : KELAS : S1-SI-09 KARYA ILMIAH BISNIS DAN BUDIDAYA KEPITING SOKA Di susun oleh : NAMA :FANNY PRASTIKA A. NIM :11.12.5999 KELAS : S1-SI-09 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2012 ABSTRAK Karya ilmiah ini berjudul BISNIS DAN BUDIDAYA

Lebih terperinci

2 ekspor Hasil Perikanan Indonesia. Meskipun sebenarnya telah diterapkan suatu program manajemen mutu terpadu berdasarkan prinsip hazard analysis crit

2 ekspor Hasil Perikanan Indonesia. Meskipun sebenarnya telah diterapkan suatu program manajemen mutu terpadu berdasarkan prinsip hazard analysis crit TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI LINGKUNGAN HIDUP. Perikanan. Hasil. Jaminan Mutu. Keamanan. Sistem. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 181). PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

PROFIL EKONOMI AMERIKA SERIKAT

PROFIL EKONOMI AMERIKA SERIKAT PROFIL EKONOMI AMERIKA SERIKAT UNITED STATES of AMERICA Populasi: 309.349.689 Import Utama: Pasokan industri ( minyak mentah, dll ), barang modal ( komputer, peralatan telekomunikasi, otomotif, mesin kantor,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting bagi masyarakat dunia. Diperkirakan konsumsi ikan secara global

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting bagi masyarakat dunia. Diperkirakan konsumsi ikan secara global BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengolahan hasil perikanan memegang peranan penting dalam kegiatan pascapanen, sebab ikan merupakan komoditi yang sifatnya mudah rusak dan membusuk, di samping itu

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT OKTOBER 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT OKTOBER 2016 BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT OKTOBER No. 67/12/61/Th. XIX, 1 Desember A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR OKTOBER MENCAPAI US$84,85 JUTA Nilai ekspor Kalimantan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT JUNI 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT JUNI 2017 BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT JUNI No. 41/08/61/Th. XX, 1 Agustus A. PERKEMBANGAN EKSPOR KALIMANTAN BARAT EKSPOR JUNI MENCAPAI US$43,22 JUTA Nilai ekspor

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT SEPTEMBER 2015

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT SEPTEMBER 2015 BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT SEPTEMBER No. 60/11/61/Th. XVIII, 2 November A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR SEPTEMBER MENCAPAI US$45,13 JUTA Nilai ekspor Kalimantan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT FEBRUARI 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT FEBRUARI 2017 BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT FEBRUARI No. 18/04/61/Th. XX, 3 April A. PERKEMBANGAN EKSPOR KALIMANTAN BARAT EKSPOR FEBRUARI MENCAPAI US$79,38 JUTA Nilai ekspor

Lebih terperinci

ANALISIS PELUANG INTERNASIONAL

ANALISIS PELUANG INTERNASIONAL ANALISIS PELUANG INTERNASIONAL SELEKSI PASAR DAN LOKASI BISNIS INTERNASIONAL Terdapat dua tujuan penting, konsentrasi para manajer dalam proses penyeleksian pasar dan lokasi, yaitu: - Menjaga biaya-biaya

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM. 5.1 Luas Areal Perkebunan Kopi Robusta Indonesia. hektar dengan luas lahan tanaman menghasilkan (TM) seluas 878.

V. GAMBARAN UMUM. 5.1 Luas Areal Perkebunan Kopi Robusta Indonesia. hektar dengan luas lahan tanaman menghasilkan (TM) seluas 878. V. GAMBARAN UMUM 5.1 Luas Areal Perkebunan Kopi Robusta Indonesia Luas lahan robusta sampai tahun 2006 (data sementara) sekitar 1.161.739 hektar dengan luas lahan tanaman menghasilkan (TM) seluas 878.874

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebijakan pangan nasional. Menurut Irwan (2005), kedelai mengandung protein. dan pakan ternak serta untuk diambil minyaknya.

BAB I PENDAHULUAN. kebijakan pangan nasional. Menurut Irwan (2005), kedelai mengandung protein. dan pakan ternak serta untuk diambil minyaknya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kedelai merupakan komoditas strategis di Indonesia, karena kedelai merupakan salah satu tanaman pangan penting di Indonesia setelah beras dan jagung. Komoditas

Lebih terperinci

PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

PENDAHULUAN LATAR BELAKANG PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Saat ini, dunia memasuki era globalisasi yang berdampak terhadap sistem perdagangan internasional yang bebas dan lebih terbuka. Keadaan ini memberi peluang sekaligus tantangan

Lebih terperinci

PROSPEK TANAMAN PANGAN

PROSPEK TANAMAN PANGAN PROSPEK TANAMAN PANGAN Krisis Pangan Pangan merupakan kebutuhan dasar manusia yang pemenuhannya menjadi hak asasi setiap rakyat Indonesia dalam mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas untuk melaksanakan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teh ditemukan sekitar tahun 2700 SM di Cina. Seiring berjalannya waktu, teh saat ini telah ditanam di berbagai negara, dengan variasi rasa dan aroma yang beragam. Menurut

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT JULI 2015

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT JULI 2015 BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT JULI No. 52/09/61/Th. XVIII, 1 September A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR JULI MENCAPAI US$45,65 JUTA Nilai ekspor Kalimantan Barat

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Teh merupakan salah satu komoditi yang mempunyai peran strategis dalam perekonomian Indonesia. Industri teh mampu memberikan kontribusi Produk Domestik Bruto (PDB) sekitar

Lebih terperinci

Market Brief Minyak Nabati / Minyak Kelapa Sawit Di Jerman ITPC Hamburg December 2015

Market Brief Minyak Nabati / Minyak Kelapa Sawit Di Jerman ITPC Hamburg December 2015 Market Brief Minyak Nabati / Minyak Kelapa Sawit Di Jerman ITPC Hamburg December 2015 1 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR...3 1. PENDAHULUAN...4 1.1. Pemilihan Produk...4 1.2. Profil Geografi Jerman...5 2. POTENSI

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA MEI 2012

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA MEI 2012 BPS PROVINSI SUMATERA UTARA No. 41/07/12/Th. XV, 01 Juli 2012 PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA MEI 2012 A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR SUMATERA UTARA BULAN MEI 2012 SEBESAR US$771,76 JUTA. Nilai

Lebih terperinci

VI. PERKEMBANGAN EKSPOR KARET ALAM INDONESIA Perkembangan Nilai dan Volume Ekspor Karet Alam Indonesia

VI. PERKEMBANGAN EKSPOR KARET ALAM INDONESIA Perkembangan Nilai dan Volume Ekspor Karet Alam Indonesia VI. PERKEMBANGAN EKSPOR KARET ALAM INDONESIA 6.1. Perkembangan Nilai dan Volume Ekspor Karet Alam Indonesia Permintaan terhadap karet alam dari tahun ke tahun semakin mengalami peningkatan. Hal ini dapat

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT OKTOBER 2010

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT OKTOBER 2010 BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT OKTOBER No. 56/12/61/Th. XIII, 1 Desember Ekspor Kalimantan Barat pada bulan ober mengalami peningkatan sebesar 65,94 persen

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT JULI 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT JULI 2016 BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT JULI No. 50/09/61/Th. XIX, 1 September A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR JULI MENCAPAI US$29,00 JUTA Nilai ekspor Kalimantan Barat

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT MEI 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT MEI 2017 BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT MEI No. 35/07/61/Th. XX, 3 Juli A. PERKEMBANGAN EKSPOR KALIMANTAN BARAT EKSPOR MEI MENCAPAI US$51,20 JUTA Nilai ekspor Kalimantan

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang. Tabel 1 Poduksi perikanan Indonesia (ribu ton) tahun

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang. Tabel 1 Poduksi perikanan Indonesia (ribu ton) tahun 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Indonesia dikenal sebagai negara maritim, dua pertiga wilayahnya merupakan lautan dan luas perairan lautnya mencapai 5.8 juta km 2 termasuk Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. keanekaragaman hayati yang sangat besar (mega biodiversity) berupa sumber

I. PENDAHULUAN. keanekaragaman hayati yang sangat besar (mega biodiversity) berupa sumber 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Republik Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki kekayaan keanekaragaman hayati yang sangat besar (mega biodiversity) berupa sumber daya hewan

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM. 4.1 Gambaran Umum Perekonomian di Negara-negara ASEAN+3

IV. GAMBARAN UMUM. 4.1 Gambaran Umum Perekonomian di Negara-negara ASEAN+3 IV. GAMBARAN UMUM 4.1 Gambaran Umum Perekonomian di Negara-negara ASEAN+3 4.1.1 Produk Domestik Bruto (PDB) Selama kurun waktu tahun 2001-2010, PDB negara-negara ASEAN+3 terus menunjukkan tren yang meningkat

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT JULI 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT JULI 2017 BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT JULI No. 48/09/61/Th. XX, 4 September A. PERKEMBANGAN EKSPOR KALIMANTAN BARAT EKSPOR JULI MENCAPAI US$50,13 JUTA Nilai ekspor

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. pertanian berperan besar dalam menjaga laju pertumbuhan ekonomi nasional. Di

I. PENDAHULUAN. pertanian berperan besar dalam menjaga laju pertumbuhan ekonomi nasional. Di I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang tangguh dalam perekonomian dan memiliki peran sebagai penyangga pembangunan nasional. Hal ini terbukti pada saat Indonesia

Lebih terperinci

Materi Minggu 12. Kerjasama Ekonomi Internasional

Materi Minggu 12. Kerjasama Ekonomi Internasional E k o n o m i I n t e r n a s i o n a l 101 Materi Minggu 12 Kerjasama Ekonomi Internasional Semua negara di dunia ini tidak dapat berdiri sendiri. Perlu kerjasama dengan negara lain karena adanya saling

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT NOVEMBER 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT NOVEMBER 2016 BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT NOVEMBER No. 02/01/61/Th. XX, 3 Januari 2017 A. PERKEMBANGAN EKSPOR KALIMANTAN BARAT EKSPOR NOVEMBER MENCAPAI US$72,12 JUTA

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Perdagangan internasional merupakan salah satu kegiatan ekonomi yang memiliki peran penting bagi suatu negara. Perdagangan internasional memberikan manfaat berkaitan dengan

Lebih terperinci

V. PERKEMBANGAN PRODUKSI DAN EKSPOR KOMODITI TEH INDONESIA. selama tahun tersebut hanya ton. Hal ini dapat terlihat pada tabel 12.

V. PERKEMBANGAN PRODUKSI DAN EKSPOR KOMODITI TEH INDONESIA. selama tahun tersebut hanya ton. Hal ini dapat terlihat pada tabel 12. 54 V. PERKEMBANGAN PRODUKSI DAN EKSPOR KOMODITI TEH INDONESIA 5.1 Perkembangan Produksi Teh Indonesia Perkembangan produksi teh Indonesia selama 1996-2005 cenderung tidak mengalami perubahan yang begitu

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Sejak tahun 2004, kegiatan perikanan tangkap khususnya perikanan tuna

I. PENDAHULUAN. Sejak tahun 2004, kegiatan perikanan tangkap khususnya perikanan tuna I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak tahun 2004, kegiatan perikanan tangkap khususnya perikanan tuna mendapatkan perhatian internasional. Hal ini terkait dengan maraknya kegiatan penangkapan ikan tuna

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM RUMPUT LAUT. Produksi Rumput Laut Dunia

V. GAMBARAN UMUM RUMPUT LAUT. Produksi Rumput Laut Dunia 41 V. GAMBARAN UMUM RUMPUT LAUT 5.1. Perkembangan Produksi dan Ekspor Rumput Laut Dunia 5.1.1. Produksi Rumput Laut Dunia Indonesia dengan potensi rumput laut yang sangat besar berpeluang menjadi salah

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT JANUARI 2010

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT JANUARI 2010 BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT JANUARI 2010 No. 11/03/61/Th. XIII, 1 Maret 2010 Ekspor Kalimantan Barat pada bulan 2010 mengalami peningkatan sebesar 9,15

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT SEPTEMBER 2014

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT SEPTEMBER 2014 111 BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT No. 59/11/61/Th. XVII, 3 November PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT SEPTEMBER A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR SEPTEMBER MENCAPAI US$56,42 JUTA Nilai ekspor

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. seperti buku, block note, buku hard cover, writing letter pad, dan lainnya. Industri

BAB 1 PENDAHULUAN. seperti buku, block note, buku hard cover, writing letter pad, dan lainnya. Industri BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri produk kertas yang juga termasuk dalam industri stasioneri adalah salah satu industri manufaktur yang mengolah kertas menjadi barang dari kertas seperti buku,

Lebih terperinci

SIARAN PERS Pusat HUMAS Kementerian Perdagangan Jl. M.I Ridwan Rais No. 5, Jakarta Telp: /Fax:

SIARAN PERS Pusat HUMAS Kementerian Perdagangan Jl. M.I Ridwan Rais No. 5, Jakarta Telp: /Fax: KEMENTERIAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA SIARAN PERS Pusat HUMAS Kementerian Perdagangan Jl. M.I Ridwan Rais No. 5, Jakarta 10110 Telp: 021-23528446/Fax: 021-23528456 www.depdag.go.id Kinerja Ekspor

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT APRIL 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT APRIL 2017 BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT APRIL No. 31/06/61/Th. XX, 2 Juni A. PERKEMBANGAN EKSPOR KALIMANTAN BARAT EKSPOR APRIL MENCAPAI US$99,57 JUTA Nilai ekspor Kalimantan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT FEBRUARI 2015

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT FEBRUARI 2015 BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT FEBRUARI No. 22/04/61/Th. XVIII, 1 April A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR FEBRUARI MENCAPAI US$34,77 JUTA Nilai ekspor Kalimantan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT DESEMBER 2014

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT DESEMBER 2014 111 BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT No. No. 07/02/61/Th. XVIII, 2 Februari 2015 PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT DESEMBER A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR DESEMBER MENCAPAI US$47,53 JUTA Nilai

Lebih terperinci

Tabel 1.1. Konsumsi Beras di Tingkat Rumah Tangga Tahun Tahun Konsumsi Beras*) (Kg/kap/thn)

Tabel 1.1. Konsumsi Beras di Tingkat Rumah Tangga Tahun Tahun Konsumsi Beras*) (Kg/kap/thn) I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sektor pertanian merupakan sektor penting dalam pembangunan ekonomi nasional. Peran strategis sektor pertanian digambarkan dalam kontribusi sektor pertanian dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diperbaharui, dalam kata lain cadangan migas Indonesia akan semakin menipis.

BAB I PENDAHULUAN. diperbaharui, dalam kata lain cadangan migas Indonesia akan semakin menipis. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pertanian masih menjadi salah satu primadona Indonesia untuk jenis ekspor non-migas. Indonesia tidak bisa menggantungkan ekspornya kepada sektor migas saja sebab

Lebih terperinci

Perkembangan Ekspor Indonesia Biro Riset LMFEUI

Perkembangan Ekspor Indonesia Biro Riset LMFEUI Perkembangan Ekspor Indonesia Biro Riset LMFEUI Pengembangan ekspor tidak hanya dilihat sebagai salah satu upaya meningkatkan pendapatan negara, tetapi juga untuk mengembangkan ekonomi nasional. Perkembangan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Indonesia menjadi salah satu negara yang memiliki areal perkebunan yang luas.

I. PENDAHULUAN. Indonesia menjadi salah satu negara yang memiliki areal perkebunan yang luas. I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia menjadi salah satu negara yang memiliki areal perkebunan yang luas. Komoditas yang ditanami diantaranya kelapa sawit, karet, kopi, teh, kakao, dan komoditas

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Indonesia menurut lapangan usaha pada tahun 2010 menunjukkan bahwa sektor

I. PENDAHULUAN. Indonesia menurut lapangan usaha pada tahun 2010 menunjukkan bahwa sektor 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor pertanian merupakan sektor strategis dalam pembangunan perekonomian nasional seperti dalam hal penyerapan tenaga kerja dan sumber pendapatan bagi masyarakat

Lebih terperinci

NAMA KELOMPOK : PUTRI FEBRIANTANIA M ( ) R

NAMA KELOMPOK : PUTRI FEBRIANTANIA M ( ) R USAHA TELUR ASIN NAMA KELOMPOK : PUTRI FEBRIANTANIA M (0610963043) R. YISKA DEVIARANI S (0610963045) SHANTY MESURINGTYAS (0610963059) WIDIA NUR D (0610963067) YOLANDA KUMALASARI (0610963071) PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT DESEMBER 2011

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT DESEMBER 2011 BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT DESEMBER No. 07/02/61/Th. XV, 1 Februari 2012 Ekspor Kalimantan Barat pada bulan ember mengalami penurunan sebesar 36,49 persen

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. penyerapan tenaga kerja dengan melibatkan banyak sektor, karena

I. PENDAHULUAN. penyerapan tenaga kerja dengan melibatkan banyak sektor, karena I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kopi merupakan salah satu komoditas ekspor yang mampu menciptakan penyerapan tenaga kerja dengan melibatkan banyak sektor, karena pengusahaannya dimulai dari kebun sampai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan di mata dunia internasional memiliki prospek bisnis hortikultura yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. dan di mata dunia internasional memiliki prospek bisnis hortikultura yang sangat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia dikenal sebagai salah satu negara agraris yang beriklim tropis dan di mata dunia internasional memiliki prospek bisnis hortikultura yang sangat cerah. Hortikultura

Lebih terperinci

EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA

EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA BPS PROVINSI DKI JAKARTA No. 21/06/31/Th. XI, 01 Juni EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA NILAI EKSPOR PRODUK DKI JAKARTA BULAN MARET SEBESAR 696,56 JUTA DOLLAR AMERIKA Nilai ekspor melalui DKI Jakarta bulan

Lebih terperinci

Sertifikasi Kopi Berkelanjutan di Indonesia. Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia, Jl. PB. Sudirman 90 Jember 68118

Sertifikasi Kopi Berkelanjutan di Indonesia. Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia, Jl. PB. Sudirman 90 Jember 68118 Sertifikasi Kopi Berkelanjutan di Indonesia Fitria Ardiyani 1) dan Novie Pranata Erdiansyah 1) 1) Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia, Jl. PB. Sudirman 90 Jember 68118 Globalisasi perdagangan menuntut

Lebih terperinci

Susu : Komoditi Potensial Yang Terabaikan

Susu : Komoditi Potensial Yang Terabaikan Susu : Komoditi Potensial Yang Terabaikan Oleh : Feryanto W. K. Sub sektor peternakan merupakan salah satu sumber pertumbuhan baru khususnya bagi sektor pertanian serta bagi perekonomian nasional pada

Lebih terperinci

EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA NILAI EKSPOR PRODUK DKI JAKARTA BULAN JANUARI 2013 MENCAPAI 1.153,70 JUTA DOLLAR AMERIKA

EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA NILAI EKSPOR PRODUK DKI JAKARTA BULAN JANUARI 2013 MENCAPAI 1.153,70 JUTA DOLLAR AMERIKA BPS PROVINSI DKI JAKARTA No. 14/03/31/Th. XV, 1 Maret 2013 EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA NILAI EKSPOR PRODUK DKI JAKARTA BULAN JANUARI 2013 MENCAPAI 1.153,70 JUTA DOLLAR AMERIKA Nilai ekspor non migas melalui

Lebih terperinci

BAB V GAMBARAN UMUM NEGARA-NEGARA TUJUAN EKSPOR. tersebut juga menjadi tujuan ekspor utama bagi Indonesia.

BAB V GAMBARAN UMUM NEGARA-NEGARA TUJUAN EKSPOR. tersebut juga menjadi tujuan ekspor utama bagi Indonesia. BAB V GAMBARAN UMUM NEGARA-NEGARA TUJUAN EKSPOR Negara tujuan ekspor yang dibahas dalam bab ini hanya dibatasi pada 10 negara dengan tingkat konsumsi karet alam terbesar di dunia. Negara-negara tersebut

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Nilai PDB Komoditas Hortikultura Berdasarkan Harga Berlaku Periode (Milyar Rp) No Komoditas

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Nilai PDB Komoditas Hortikultura Berdasarkan Harga Berlaku Periode (Milyar Rp) No Komoditas I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah negara yang sangat luas dan juga sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani. Komoditas pertanian merupakan bagian dari sektor pertanian

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.28/MEN/2009 TENTANG SERTIFIKASI HASIL TANGKAPAN IKAN

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.28/MEN/2009 TENTANG SERTIFIKASI HASIL TANGKAPAN IKAN PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.28/MEN/2009 TENTANG SERTIFIKASI HASIL TANGKAPAN IKAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terakhir, produksi kaca lembaran di seluruh dunia meningkat tajam. Berdasarkan hasil

BAB I PENDAHULUAN. terakhir, produksi kaca lembaran di seluruh dunia meningkat tajam. Berdasarkan hasil BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kaca lembaran merupakan salah satu produk hasil kimia yang banyak digunakan diseluruh dunia untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Selama beberapa tahun terakhir,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia menjadi negara kepulauan terbesar yang ada di wilayah Asia Tenggara.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia menjadi negara kepulauan terbesar yang ada di wilayah Asia Tenggara. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan sektor kelautan Indonesia yang cukup signifikan dan Indonesia merupakan negara kepulauan yang sangat luas yang dikelilingi oleh perairan dan Indonesia

Lebih terperinci

BPS PROVINSI DKI JAKARTA No. 21/05/31/Th. XVII, 4 Mei EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA NILAI EKSPOR PRODUK DKI JAKARTA BULAN MARET MENCAPAI 1.119,04 JUTA DOLLAR AMERIKA Nilai ekspor melalui DKI Jakarta bulan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Globalisasi menjadi sebuah wacana yang menarik untuk didiskusikan

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Globalisasi menjadi sebuah wacana yang menarik untuk didiskusikan I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Globalisasi menjadi sebuah wacana yang menarik untuk didiskusikan dalam berbagai bidang, tak terkecuali dalam bidang ekonomi. Menurut Todaro dan Smith (2006), globalisasi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Nilai PDB Hortikultura Berdasarkan Harga Berlaku Tahun (Milyar rupiah)

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Nilai PDB Hortikultura Berdasarkan Harga Berlaku Tahun (Milyar rupiah) 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dengan sektor pertanian sebagai sumber mata pencaharian dari mayoritas penduduknya. Sektor pertanian adalah salah satu

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Komoditas kelapa sawit merupakan komoditas penting di Malaysia

I. PENDAHULUAN. Komoditas kelapa sawit merupakan komoditas penting di Malaysia 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Komoditas kelapa sawit merupakan komoditas penting di Malaysia sehingga industri kelapa sawit diusahakan secara besar-besaran. Pesatnya perkembangan industri kelapa

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT AGUSTUS 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT AGUSTUS 2016 BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT AGUSTUS No. 55/10/61/Th. XIX, 3 Oktober A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR AGUSTUS MENCAPAI US$65,60 JUTA Nilai ekspor Kalimantan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Wilayah Indonesia berada pada posisi yang strategis antara dua benua dan

BAB I PENDAHULUAN. Wilayah Indonesia berada pada posisi yang strategis antara dua benua dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Wilayah Indonesia berada pada posisi yang strategis antara dua benua dan dua samudra yaitu benua Asia dan Australia sehingga memiliki potensi perikanan yang sangat

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT MEI 2013

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT MEI 2013 BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT No. 35/07/61/Th. XVI, 1 Juli PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT MEI A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR MEI MENCAPAI US$105,49 JUTA Nilai ekspor Kalimantan Barat pada

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kopi merupakan salah satu komoditas andalan dan termasuk dalam kelompok

I. PENDAHULUAN. Kopi merupakan salah satu komoditas andalan dan termasuk dalam kelompok I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kopi merupakan salah satu komoditas andalan dan termasuk dalam kelompok komoditas ekspor unggulan di Indonesia. Komoditas kopi berperan dalam meningkatkan devisa negara

Lebih terperinci