BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN PADA LPP TVRI. Agustus 1962, dilatarbelakangi oleh keinginan Pemerintah pada tahun 1961 untuk
|
|
- Liana Fanny Cahyadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN PADA LPP TVRI 3.1 Latar Belakang Perusahaan TVRI merupakan stasiun televisi nasional yang berdiri pada tanggal 24 Agustus 1962, dilatarbelakangi oleh keinginan Pemerintah pada tahun 1961 untuk memasukkan proyek media massa televisi ke dalam proyek pembangunan ASIAN GAMES IV di bawah koordinasi urusan proyek ASIAN GAMES IV. TVRI menyandang nama Negara mengandung arti bahwa dengan nama tersebut siarannya ditujukan untuk kepentingan Negara. Melalui Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2002 tentang Penyiaran, TVRI ditetapkan sebagai Lembaga Penyiaran Publik yang berbentuk badan hukum yang didirikan oleh Negara dan diresmikan pada 24 Agustus Semangat yang mendasari lahirnya TVRI sebagai Lembaga Penyiaran Publik adalah untuk melayani informasi untuk kepentingan publik, bersifat netral, mandiri dan tidak komersial. Peraturan Pemerintah Nomor 13 tahun 2005 menetapkan bahwa tugas TVRI adalah memberikan pelayanan informasi, pendidikan dan hiburan yang sehat, kontrol dan perekat sosial, serta melestarikan budaya bangsa untuk kepentingan seluruh lapisan masyarakat melalui penyelenggaraan penyiaran televisi yang menjangkau seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. TVRI merupakan stasiun televisi tertua di Indonesia dan satu-satunya televisi yang jangkauannya mencapai seluruh wilayah Indonesia dengan jumlah penonton sekitar 82 persen penduduk Indonesia. Saat ini TVRI memiliki 27 stasiun Daerah dan 1 Stasiun
2 62 Pusat dengan didukung oleh 376 satuan transmisi yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Stasiun Daerah tersebut berada di Nangroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jawa barat dan Banten, Jawa Tengah, Jogjakarta, Jawa Timur, Bali, Sulawesi Selatan, Kalimantan Timur, Sumatera Barat, Jambi, Riau dan Kepulauan Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Papua, Bengkulu, Lampung, Maluku dan Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Gorontalo, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Tenggara. TVRI berkantor pusat di Jl. Gerbang Pemuda Senayan, Jakarta Selatan 10270, Indonesia. Setiap hari melakukan siaran selama 22 jam, mulai pukul WIB hingga WIB. Stasiun TVRI mengudara dengan tujuan memberikan tontonan yang dapat memberikan informasi bermanfaat dan mendidik bagi seluruh lapisan masyarakat khususnya di Indonesia. Konten program yang dimiliki TVRI adalah informasi, edukasi, dan hiburan. Konten tersebut disesuaikan lagi dengan target audience yang dituju, yaitu anak-anak, remaja, dan dewasa. Program unggulan yang bernilai kepublikan, mendidik, mencerahkan, membangun citra bangsa, dan memperkuat ketahanan NKRI, di antaranya Budi dan Kerti, Cerdas Ria, Mari Menggambar, Sinetron Legenda Daerah, Siaran Pendidikan, Bincang Malam Mata Mahasiswa, Kabaret Merah Putih, Kuis UUD 1945, Siaran Berita, CITA, Dialog Hukum dan HAM, dan Koridor Hukum. Dilihat dari produksi, materi re-run mengalami penurunan. Sebaliknya, materi siaran produksi baru mengalami setiap tahun mengalami peningkatan. Sumber penerimaan TVRI berasal dari APBN dan non APBN. Penerimaan non APBN meliputi penerimaan yang dihasilkan dari perjanjian kerjasama (program
3 63 acara), iklan komersial, dan iklan layanan masyarakat. Peningkatan penerimaan APBN dan non APBN setiap tahun mengalami peningkatan, namun demikian belum memadai untuk meng-cover seluruh kegiatan yang direncanakan. Hal ini juga berkaitan dengan banyaknya piutang tak tertagih yang mengakibatkan terhambatnya kegiatan operasional perusahaan. Arah pengembangan TVRI mengacu pada Undang-undang Nomor 32 tahun 2002 tentang Penyiaran Bab II pasal 5 mengamanatkan bahwa penyiaran diarahkan untuk menjunjung tinggi pelaksanaan Pancasila dan UUD 1945, menjaga dan meningkatkan moralitas dan nilai-nilai agama serta jati diri bangsa, meningkatkan kualitas sumber daya manusia, menjaga dan mempererat persatuan dan kesatuan bangsa (NKRI), meningkatkan kesadaran ketaatan hukum dan disiplin nasional, mendorong peningkatan kemampuan perekonomian rakyat dan mewujudkan pemerataan dan memperkuat daya saing bangsa, memajukan kebudayaan nasional. 3.2 Visi dan Misi Perusahaan Visi: Terwujudnya TVRI sebagai media pilihan bangsa Indonesia dalam rangka turut mencerdaskan kehidupan bangsa untuk memperkuat kesatuan nasional.
4 64 Misi: - Mengembangkan TVRI menjadi media perekat sosial untuk persatuan dan kesatuan bangsa sekaligus media kontrol sosial yang dinamis. - Mengembangkan TVRI menjadi pusat layanan informasi dan edukasi yang utama. - Memberdayakan TVRI menjadi pusat pembelajaran bangsa serta menyajikan hiburan yang sehat dengan mengoptimalkan potensi dan kebudayaan daerah serta memperhatikan komunitas terabaikan. - Memberdayakan TVRI menjadi media untuk membangun citra bangsa dan negara Indonesia di dunia Internasional.
5 Struktur Organisasi Perusahaan Struktur Organisasi pada LPP TVRI ditunjukkan dalam gambar berikut ini: Gambar 3.1 Struktur Organisasi LPP TVRI Sumber : LPP TVRI Tahun 2011
6 Tugas dan Wewenang Organisasi 1. Direktur Utama Direktur Utama mempunyai tugas menjabarkan Visi, Misi, Kebijakan Umum dan Kebijakan Penyiaran TVRI dalam Rencana Induk, Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan, Kebijakan Pengembangan Kelembagaan dan Sumber Daya Manusia. Dalam melaksanakan tugasnya, Direktur Utama menyelenggarakan fungsi: a) Pengaturan dan pengkoordinasian tugas-tugas para anggota Dewan Direksi dalam menjalankan tugas sesuai dengan Visi, Misi, Kebijakan Umum dan Kebijakan Penyiaran TVRI di bidang / substansi masing-masing. b) Pengefektifan tugas Dewan Direksi untuk mencapai target dan tujuan. c) Pengkoordinasian telaahan-pertimbangan dan bantuan hokum, hubungan kelembagaan, dan pengurusan dan atau legitimasi Hak Siar, Hak Cipta, Hak Atas Kekayaan Intelektual, Lisensi dan Royalti serta aspek legal lainnya. d) Pelaporan pelaksanaan tugas-tugas sebagaimana dimaksud butir (a), (b), dan (c) kepada Dewan Pengawas sekurang-kurangnya 3 (tiga) bulan sekali dan / atau atas permintaan Dewan Pengawas. e) Penyiapan bahan-bahan laporan Dewan Pengawas kepada Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia dan Presiden Republik Indonesia. f) Pengawasan terhadap pelaksanaan tugas semua unsur di lingkungan TVRI. 2. Direktur Keuangan Direktorat Keuangan dipimpin oleh seorang Direktur. Direktorat Keuangan mempunyai tugas melaksanakan Visi, Misi, Kebijakan Umum dan Kebijakan
7 67 Penyiaran TVRI di bidang keuangan, meliputi anggaran, keuangan, serta akuntansi dan perpajakan. Dalam melaksanakan tugasnya, Direktorat Keuangan menyelenggarakan fungsi: a) Pelaksanaan tugas bidang keuangan meliputi anggaran, keuangan, dan akuntansi. b) Pelaksanaan appraisal terhadap nilai seluruh asset yang dikelola. c) Pengkoordinasian pelaksanaan tugas di bidang keuangan seluruh Satuan Kerja di lingkungan TVRI. d) Pengkoordinasian dengan pemeriksa eksternal terkait dengan pemeriksaan dan pembinaan keuangan. e) Penetapan standar penyusunan anggaran, standar pengelolaan keuangan, dan manual akuntansi serta standar pelaporan. f) Pelaksanaan tugas-tugas sebagaimana dimaksud butir (a), (b), (c), (d) dan (e) di bidang keuangan mulai dari perencanaan, penyelenggaraan, pembinaan, sampai dengan pengembangan, berkoordinasi dengan Direktorat dan Satuan Kerja terkait, serta mengkoordinasikan pengawasan pelaksanaannya. g) Pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan seluruh pelaksanaan tugas-tugas di bidang keuangan secara periodik, dan menyampaikannya kepada Direktorat Utama dengan tembusan kepada Dewan Pengawas serta pelaporan kepada publik pada setiap penutupan tahun anggaran. Direktorat Keuangan terdiri dari: 1) Bagian Perencanaan, Evaluasi Keuangan dan Kinerja
8 68 Bagian Perencanaan, Evaluasi Keuangan dan Kinerja mempunyai tugas melaksanakan perencanaan, penyelenggaraan, dan pengembangan di bidang perencanaan, evaluasi keuangan, dan kinerja. Dalam melaksanakan tugasnya, Bagian Perencanaan, Evaluasi Keuangan dan Kinerja menyelenggarakan fungsi: a) Perencanaan, penyelenggaraan, dan pengembangan perencanaan keuangan dan kinerja. b) Perencanaan, penyelenggaraan, dan pengembangan evaluasi keuangan dan kinerja. c) Perencanaan, penyelenggaraan, dan pengembangan pengelolaan dan evaluasi hutang piutang. Bagian Perencanaan, Evaluasi Keuangan dan Kinerja terdiri dari: a) Subbagian Perencanaan Keuangan dan Kinerja Subbagian Perencanaan Keuangan dan Kinerja mempunyai tugas melakukan perencanaan, penyelenggaraan, dan pengembangan serta evaluasi perencanaan keuangan dan kinerja. b) Subbagian Evaluasi Keuangan dan Kinerja Subbagian Evaluasi Keuangan dan Kinerja mempunyai tugas melakukan perencanaan, penyelenggaraan, dan pengembangan serta evaluasi keuangan dan kinerja.
9 69 c) Subbagian Pengelolaan dan Evaluasi Hutang Piutang Subbagian Pengelolaan dan Evaluasi Hutang Piutang mempunyai tugas melakukan perencanaan, penyelenggaraan, dan pengembangan pengelolaan dan evaluasi hutang piutang. 2) Bagian Anggaran Bagian Anggaran mempunyai tugas melaksanakan perencanaan, penyelenggaraan, dan pengembangan di bidang anggaran. Dalam melaksanakan tugasnya, Bagian Anggaran menyelenggarakan fungsi: a) Perencanaan, penyelenggaraan, dan pengembangan penerimaan. b) Perencanaan, penyelenggaraan, dan pengembangan pengeluaran. c) Perencanaan, penyelenggaraan, dan pengembangan perbendaharaan dan verifikasi. Bagian Anggaran terdiri dari: a) Subbagian Penerimaan Subbagian Penerimaan mempunyai tugas melakukan perencanaan, penyelenggaraan, dan pengembangan serta evaluasi penerimaan. b) Subbagian Pengeluaran Subbagian Penerimaan mempunyai tugas melakukan perencanaan, penyelenggaraan, dan pengembangan serta evaluasi pengeluaran. c) Subbagian Perbendaharaan dan Verifikasi
10 70 Subbagian Penerimaan mempunyai tugas melakukan perencanaan, penyelenggaraan, dan pengembangan serta evaluasi perbendaharaan dan verifikasi. 3) Bagian Akuntansi dan Perpajakan Bagian Akuntansi dan Perpajakan mempunyai tugas melaksanakan perencanaan, penyelenggaraan, dan pengembangan di bidang akuntansi dan perpajakan. Dalam melaksanakan tugasnya, Bagian Akuntansi dan Perpajakan menyelenggarakan fungsi: a) Perencanaan, penyelenggaraan, dan pengembangan akuntansi keuangan. b) Perencanaan, penyelenggaraan, dan pengembangan akuntansi manajemen. c) Perencanaan, penyelenggaraan, dan pengembangan perpajakan. Bagian Akuntansi dan Perpajakan terdiri dari: a) Subbagian Akuntansi Keuangan Subbagian Akuntansi Keuangan mempunyai tugas melakukan perencanaan, penyelenggaraan, dan pengembangan, serta evaluasi akuntansi keuangan. b) Subbagian Akuntansi Manajemen Subbagian Akuntansi Manajemen mempunyai tugas melakukan perencanaan, penyelenggaraan, dan pengembangan, serta evaluasi akuntansi manajemen.
11 71 c) Subbagian Perpajakan Subbagian Perpajakan mempunyai tugas melakukan perencanaan, penyelenggaraan, dan pengembangan, serta evaluasi perpajakan. 3. Direktur Pengembangan dan Usaha Direktorat Pengembangan dan Usaha dipimpin oleh seorang Direktur. Direktorat Pengembangan dan Usaha mempunyai tugas melaksanakan Visi, Misi, Kebijakan Umum dan Kebijakan Penyiaran TVRI di bidang pengembangan dan usaha. Dalam melaksanakan tugasnya, Direktorat Pengembangan dan Usaha menyelenggarakan fungsi: a) Pelaksanaan tugas di bidang kerjasama bisnis dan pengembangan usaha dengan pihak terkait baik di dalam negeri maupun di luar negeri. b) Pelaksanaan tugas di bidang pemasaran dan penjualan program dan berita, termasuk paket siar (canned product) dan isi siaran (program content). c) Pelaksanaan tugas di bidang promosi penjualan program, promosi non siaran, penyelenggaraan website dan medium konvergensi lainnya. d) Pelaksanaan tugas di bidang usaha non siaran dan usaha jasa tambahan lainnya. e) Pelaksanaan tugas di bidang riset yang berkaitan dengan bisnis dan pengembangan usaha. f) Pengkoordinasian bidang penelitian dan pengembangan yang berkaitan dengan bidang umum, sumber daya manusia, kelembagaan, teknik, program organisasi dan ketatalaksanaan.
12 72 g) Pengkoordinasian pelaksanaan tugas di bidang pengembangan dan usaha seluruh Satuan Kerja di lingkungan TVRI. h) Penetapan tarif (rate card), kebijakan pemberian diskon (discount agency), jasa agen (agency fee), syarat-syarat agen, jasa kolportir dan jasa lainnya, sistem pembayaran, dan dasar hukum ikatan kerjasama. i) Pelaksanaan tugas-tugas sebagaimana dimaksud butir (a), (b), (c), (d), (e), (f), (g) dan (h) di bidang pengembangan dan usaha mulai dari perencanaan, penyelenggaraan, pembinaan sampai dengan pengembangan, berkoordinasi dengan Direktorat dan Satuan Kerja terkait, serta mengkoordinasikan pengawasan pelaksanaannya. j) Pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan seluruh pelaksanaan tugastugas di bidang pengembangan dan usaha secara periodik, dan menyampaikannya kepada Direktorat Utana dengan tembusan kepada Dewan Pengawas. Direktorat Pengembangan dan Usaha terdiri dari: 1) Bidang Penjualan, Pemasaran Siaran dan Lalu Lintas Usaha Bidang Penjualan, Pemasaran Siaran dan Lalu Lintas Usaha mempunyai tugas melaksanakan perencanaan, penyelenggaraan, dan pengembangan di bidang penjualan, pemasaran siaran dan lalu lintas usaha. Dalam melaksanakan tugasnya, Bidang Penjualan, Pemasaran Siaran dan Lalu Lintas Usaha menyelenggarakan fungsi:
13 73 a) Perencanaan, penyelenggaraan, dan pengembangan penjualan dan pemasaran siaran. b) Perencanaan, penyelenggaraan, dan pengembangan lalu lintas usaha (traffic). Bidang Penjualan, Pemasaran Siaran dan Lalu Lintas Usaha terdiri dari: a) Seksi Penjualan dan Pemasaran Siaran (Account Executive) Seksi Penjualan dan Pemasaran Siaran mempunyai tugas melakukan perencanaan, penyelenggaraan, dan pengembangan, serta evaluasi penjualan dan pemasaran siaran. b) Seksi Lalu Lintas Usaha (Traffic) Seksi Lalu Lintas Usaha mempunyai tugas melakukan perencanaan, penyelenggaraan, dan pengembangan, serta evaluasi lalu lintas usaha (traffic). 2) Bidang Penjualan, Pemasaran Teknik dan Non Teknik Bidang Penjualan, Pemasaran Teknik dan Non Teknik mempunyai tugas melaksanakan perencanaan, penyelenggaraan, dan pengembangan di bidang penjualan, pemasaran teknik dan non teknik. Dalam melaksanakan tugasnya, Bidang Penjualan, Pemasaran Teknik dan Non Teknik menyelenggarakan fungsi: a) Perencanaan, penyelenggaraan, dan pengembangan penjualan dan pemasaran teknik.
14 74 b) Perencanaan, penyelenggaraan, dan pengembangan penjualan dan pemasaran non teknik (EO, PH, Website). Bidang Penjualan, Pemasaran Teknik dan Non Teknik terdiri dari: a) Seksi Penjualan dan Pemasaran Teknik Seksi Penjualan dan Pemasaran Teknik mempunyai tugas melakukan perencanaan, penyelenggaraan, dan pengembangan, serta evaluasi penjualan dan pemasaran teknik. b) Seksi Penjualan dan Pemasaran Non Teknik Seksi Penjualan dan Pemasaran NonTeknik mempunyai tugas melakukan perencanaan, penyelenggaraan, dan pengembangan, serta evaluasi penjualan dan pemasaran non teknik. 3) Bidang Strategi Pengembangan Usaha dan Evaluasi Bidang Strategi Pengembangan Usaha dan Evaluasi mempunyai tugas melaksanakan perencanaan, penyelenggaraan, dan pengembangan di bidang strategi pengembangan usaha dan evaluasi. Dalam melaksanakan tugasnya, Bidang Strategi Pengembangan Usaha dan Evaluasi menyelenggarakan fungsi: a) Perencanaan, penyelenggaraan, dan pengembangan siaran dan non siaran. b) Perencanaan, penyelenggaraan, dan pengembangan produk dan website. c) Perencanaan, penyelenggaraan, dan pengembangan evaluasi dan pelaporan.
15 75 Bidang Strategi Pengembangan Usaha dan Evaluasi terdiri dari: a) Seksi Pengembangan Siaran dan Non Siaran Seksi Pengembangan Siaran dan Non Siaran mempunyai tugas melakukan perencanaan, penyelenggaraan, dan pengembangan, serta evaluasi pengembangan siaran dan non siaran. b) Seksi Pengembangan Produk dan Website Seksi Pengembangan Produk dan Website mempunyai tugas melakukan perencanaan, penyelenggaraan, dan pengembangan, serta evaluasi pengembangan produk dan website. c) Seksi Evaluasi dan Pelaporan Seksi Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas melakukan perencanaan, penyelenggaraan, dan pengembangan evaluasi dan pelaporan. 4. Direktur Program dan Berita Direktorat Program dan Berita dipimpin oleh seorang Direktur. Direktorat Program dan Berita mempunyai tugas melaksanakan Visi, Misi, Kebijakan Umum dan Kebijakan Penyiaran TVRI di bidang program, produksi, siaran berita dan non berita serta pendokumentasian. Dalam melaksanakan tugasnya, Direktorat Program dan Berita menyelenggarakan fungsi: a) Pelaksanaan tugas di bidang produksi dan operasional siaran baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
16 76 b) Pelaksanaan tugas di bidang riset yang berkaitan dengan bidang program, produksi, siaran berita dan non berita serta pendokumentasian. c) Pengkoordinasian pelaksanaan tugas di bidang program, produksi, siaran berita dan non berita di seluruh Satuan Kerja TVRI. d) Pelaksanaan tugas di bidang pengadaan penyiaran program dan berita baik dari dalam maupun luar negeri. e) Pelaksanaan tugas pendokumentasian dan pemeliharaan dokumen program dan berita di seluruh Satuan Kerja dalam lingkungan TVRI. f) Penerapan Standar Produksi dan Penyiaran. g) Pelaksanaan tugas-tugas sebagaimana dimaksud butir (a), (b), (c), (d), (e) dan (f) di bidang program, produksi, siaran berita dan non berita serta pendokumentasian mulai dari perencanaan, penyelenggaraan, pembinaan, sampai dengan pengembangan, berkoordinasi dengan Direktorat dan Satuan Kerja terkait, serta mengkoordinasikan pengawasan pelaksanaannya. h) Penyusunan rencana kerja dan anggaran tahunan Direktorat Program dan Berita. i) Evaluasi dan pelaporan seluruh pelaksanaan tugas-tugas di bidang program dan berita secara periodik, dan menyampaikannya kepada Direktorat Utama dengan tembusan kepada Dewan Pengawas.
17 77 Direktorat Program dan Berita terdiri dari: 1) Bidang Program Bidang Program mempunyai tugas melaksanakan perencanaan, penyelenggaraan, dan pengembangan di bidang program. Dalam menjalankan tugasnya, Bidang Program menyelenggarakan fungsi: a) Perencanaan, penyelenggaraan, dan pengembangan programming. b) Perencanaan, penyelenggaraan, dan pengembangan operasional siaran. c) Perencanaan, penyelenggaraan, dan pengembangan akuisisi. d) Perencanaan, penyelenggaraan, dan pengembangan produksi program. Bidang Program terdiri dari: a) Seksi Programming Seksi Programming mempunyai tugas melakukan perencanaan, penyelenggaraan, dan pengembangan serta evaluasi programming. b) Seksi Operasional Siaran (Control Room) Seksi Operasional Siaran mempunyai tugas melakukan perencanaan, penyelenggaraan, dan pengembangan serta evaluasi operasional siaran. c) Seksi Akuisisi Seksi Akuisisi mempunyai tugas melakukan perencanaan, penyelenggaraan, dan pengembangan serta evaluasi akuisisi. d) Seksi Produksi Program Seksi Produksi Program mempunyai tugas melakukan perencanaan, penyelenggaraan, dan pengembangan serta evaluasi produksi program.
18 78 2) Bidang Penunjang Program dan Berita Bidang Penunjang Program dan Berita mempunyai tugas melaksanakan perencanaan, penyelenggaraan, dan pengembangan di bidang penunjang program dan berita. Dalam menjalankan tugasnya, Bidang Penunjang Program dan Berita menyelenggarakan fungsi: a) Perencanaan, penyelenggaraan, dan pengembangan promosi acara. b) Perencanaan, penyelenggaraan, dan pengembangan kerjasama produksi dan siaran luar negeri. c) Perencanaan, penyelenggaraan, dan pengembangan dokumentasi dan perpustakaan. d) Perencanaan, penyelenggaraan, dan pengembangan kreativitas dan pemandu bakat. Bidang Penunjang Program dan Berita terdiri dari: a) Seksi Promosi Acara Seksi Promosi Acara mempunyai tugas melakukan perencanaan, penyelenggaraan, dan pengembangan serta evaluasi promosi acara. b) Seksi Kerjasama Produksi dan Siaran Luar Negeri Seksi Kerjasama Produksi dan Siaran Luar Negeri mempunyai tugas melakukan perencanaan, penyelenggaraan, dan pengembangan serta evaluasi kerjasama produksi dan siaran luar negeri.
19 79 c) Seksi Dokumentasi dan Perpustakaan Seksi Dokumentasi dan Perpustakaan mempunyai tugas melakukan perencanaan, penyelenggaraan, dan pengembangan serta evaluasi dokumentasi dan perpustakaan. d) Seksi Kreativitas dan Pemandu Bakat Seksi Kreativitas dan Pemandu Bakat mempunyai tugas melakukan perencanaan, penyelenggaraan, dan pengembangan serta evaluasi kreativitas dan pemandu bakat. 3) Bidang Berita Bidang Berita mempunyai tugas melaksanakan perencanaan, penyelenggaraan, dan pengembangan di bidang berita. Dalam menjalankan tugasnya, Bidang Berita menyelenggarakan fungsi: a) Perencanaan, penyelenggaraan, dan pengembangan siaran berita. b) Perencanaan, penyelenggaraan, dan pengembangan current affairs. c) Perencanaan, penyelenggaraan, dan pengembangan siaran olahraga. d) Perencanaan, penyelenggaraan, dan pengembangan produksi berita. Bidang Berita terdiri dari: a) Seksi Siaran Berita Seksi Siaran Berita mempunyai tugas melakukan perencanaan, penyelenggaraan, dan pengembangan serta evaluasi siaran berita
20 80 b) Seksi Current Affairs Seksi Current Affairs mempunyai tugas melakukan perencanaan, penyelenggaraan, dan pengembangan serta evaluasi current affairs. c) Seksi Siaran Olahraga Seksi Siaran Olahraga mempunyai tugas melakukan perencanaan, penyelenggaraan, dan pengembangan serta evaluasi siaran olahraga d) Seksi Produksi Berita Seksi Produksi Berita mempunyai tugas melakukan perencanaan, penyelenggaraan, dan pengembangan serta evaluasi produksi berita 3.5 Prosedur Sistem yang Berjalan Prosedur Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Jasa Account Executive melakukan penawaran kepada pelanggan dengan membawa Rate Card yang berisi perincian paket penyiaran meliputi area, bentuk, waktu, durasi, dan harga penyiaran. Jasa penyiaran yang ditawarkan adalah penyiaran program acara, iklan komersial, dan iklan layanan masyarakat. Apabila Pelanggan merupakan pelanggan baru, Account Executive akan mencatat data Pelanggan dalam Formulir Pelanggan. Apabila Pelanggan berniat untuk melakukan kerjasama penyiaran, maka Account Executive akan membuat Media Order (MO) rangkap 2 berdasarkan Purchase Order (PO) yang dibuat oleh pelanggan. Dokumen-dokumen tersebut didistribusikan: MO rangkap ke-1 diberikan kepada Pelanggan
21 81 MO rangkap ke-2 disimpan sebagai arsip oleh Account Executive MO di-copy sebanyak 2 (dua) kali untuk diberikan kepada Seksi Traffic dan Subbagian Penerimaan PO disimpan sebagai arsip oleh Account Executive Pelanggan memberikan materi penyiaran kepada Account Executive, lalu Account Executive akan meneruskan materi penyiaran tersebut kepada Traffic. Setelah menerima copy MO dan materi penyiaran, Seksi Traffic melakukan pengecekan layak siar. Jika dinyatakan layak, maka Seksi Traffic akan membuat Pola Acara dan Rundown Iklan. Pola Acara dibuat setiap 1 (satu) minggu sebelum penyiaran, sedangkan Rundown Iklan dibuat setiap 1 (satu) hari sebelum penyiaran. Copy Pola Acara dan Rundown Iklan diberikan kepada Seksi Control Room bersama dengan materi penyiaran. Dokumen-dokumen tersebut didistribusikan: Pola Acara dan Rundown Iklan masing-masing di-copy 1 (satu) kali dan diberikan kepada Seksi Control Room Pola Acara dan Rundown Iklan asli disimpan sebagai arsip oleh Seksi Traffic Setelah menerima copy Pola Acara, copy Rundown Iklan, dan materi penyiaran, Seksi Control Room akan melaksanakan pesanan penyiaran. Setelah penyiaran selesai dilakukan, Seksi Control Room akan menerbitkan Bukti Tayang (BT) rangkap 3. BT didistribusikan: BT rangkap ke-1 diberikan kepada Pelanggan BT rangkap ke-2 diberikan kepada Subbagian Penerimaan BT rangkap ke-3 disimpan sebagai arsip oleh Seksi Control Room
22 82 Jika Pelanggan mempunyai keluhan tentang penyiaran yang telah dilakukan, maka keluhan tersebut dapat disampaikan kepada Account Executive untuk dinegosiasikan tindak lanjutnya Prosedur Sistem Informasi Akuntansi Piutang Berdasarkan copy MO dan BT rangkap ke-2, Subbagian Penerimaan membuat Invoice rangkap 3, copy Bukti Tayang, dan Faktur Pajak rangkap 3 untuk dikirimkan kepada Pelanggan. Dokumen tersebut didistribusikan: Invoice rangkap ke-1 diberikan kepada Pelanggan Invoice rangkap ke-2 disimpan sebagai arsip oleh Subbagian Penerimaan. Invoice rangkap ke-3 diberikan kepada Subbagian Akuntansi. Faktur Pajak lembar ke-1 diberikan kepada Pelanggan Faktur Pajak lembar ke-2 dan ke-3 diberikan kepada Subbagian Perpajakan untuk diteruskan ke Manajer Pajak dan disimpan sebagai arsip Copy BT diberikan kepada Subbagian Akuntansi Berdasarkan copy BT dan Invoice rangkap ke-3 yang diberikan, Subbagian Akuntansi akan membuat jurnal penjualan. Satu bulan sebelum tanggal jatuh tempo Subbagian Penerimaan menghubungi Pelanggan via telepon untuk mengkonfirmasi alamat, keberadaan, dan rencana pembayaran pelanggan (tunai, giro / cek, atau transfer bank). Jika Pelanggan akan membayar dengan tunai maupun transfer, Subbagian Penerimaan akan menyiapkan Kwitansi. Jika Pelanggan akan membayar dengan cek / giro,
23 83 Subbagian Penerimaan akan menyiapkan Kwitansi dengan keterangan bahwa pembayaran adalah berupa cek / giro. Seminggu sebelum tanggal jatuh tempo, Subbagian Penerimaan akan menghubungi Pelanggan via telepon untuk mengkonfirmasi ulang apakah Pelanggan tetap akan melakukan pembayaran pada tanggal yang ditentukan sebelumnya. Jika Pelanggan ingin mengundur pembayaran, maka Subbagian Penerimaan akan menanyakan ulang kapan kira-kira pembayaran akan dilakukan. Jika pembayaran telah dilakukan secara transfer, Pelanggan diminta untuk mengirimkan bukti transfer melalui faksimili atau . Subbagian Penerimaan akan mengecek rekening perusahaan, apakah ada pembayaran masuk atau tidak. Jika ada, Subbagian Penerimaan dan mencocokkannya dengan bukti transfer. Jika tidak, maka Subbagian Penerimaan akan menghubungi Pelanggan dan mengkonfirmasi perihal pembayaran tersebut Prosedur Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas Setelah pembayaran dilakukan oleh Pelanggan, Subbagian Penerimaan akan mencatat penerimaan, menyimpan uang, menguangkan cek, dan / atau menyetor uang ke bank. Subbagian Penerimaan membuat kwitansi pembayaran rangkap 3. Kwitansi tersebut didistribusikan: Kwitansi rangkap ke-1 akan diberikan kepada Pelanggan. Kwitansi rangkap ke-2 disimpan oleh Subbagian Penerimaan sebagai arsip. Kwitansi rangkap ke-3 diberikan kepada Subbagian Akuntansi beserta bukti transfer / bukti setor dari bank.
24 84 Subbagian Akuntansi lalu membuat Voucher Penerimaan yang dilengkapi dengan tandatangan pihak terkait. Setelah ditandatangani, Subbagian Akuntansi membuat Jurnal Penerimaan dan membuat copy Voucher Penerimaan untuk diberikan kepada Subbagian Penerimaan Formulir dan Laporan pada sistem yang berjalan 1. Rate Card Merupakan dokumen yang berisi paket penyiaran dengan perincian area, bentuk, waktu, durasi, dan waktu penyiaran. Harga setiap paket nantinya akan berbeda-beda bergantung pada negosiasi yang dilakukan dengan Pelanggan. 2. Media Order (Surat Perjanjian Kerjasama) Merupakan dokumen perjanjian dengan pelanggan yang dibuat oleh Account Executive. Berisikan jenis jasa yang dipilih, area, bentuk, waktu, durasi, dan harga yang telah disepakati perusahaan dengan Pelanggan. Media Order merupakan dokumen yang dibuat berdasarkan Purchase Order yang diberikan oleh pelanggan. 3. Pola Acara Merupakan dokumen yang berisikan jadwal penayangan program acara dalam satu minggu. Pola Acara merupakan acuan bagi Seksi Control Room untuk melakukan tugas penayangan program acara. 4. Rundown Iklan Merupakan dokumen yang berisikan jadwal penayangan iklan yang dimasukkan di sela-sela program acara. Rundown Iklan merupakan acuan bagi
25 85 Seksi Control Room untuk melakukan tugas penayangan iklan komersial dan iklan layanan masyarakat. 5. Bukti Tayang Merupakan bukti bahwa pesanan Pelanggan telah ditayangkan sesuai dengan perjanjian yang disepakati. 6. Surat Penagihan Surat Penagihan merupakan dokumen yang dikirimkan ke pelanggan untuk menagih piutang berdasarkan invoice. 7. Invoice Merupakan dokumen yang digunakan sebagai pernyataan tagihan yang harus dibayar oleh Pelanggan. 8. Faktur Pajak Merupakan bukti pungutan pajak yang dibuat oleh Pengusaha Kena Pajak karena penyerahan Barang Kena Pajak atau penyerahan Jasa Kena Pajak. Faktur Pajak pada LPP TVRI harus dibuat dalam rangkap tiga, yaitu: 1. Lembar ke-1: Untuk pembeli BKP atau penerima JKP sebagai bukti Pajak Masukan. 2. Lembar ke-2: Untuk PKP yang menerbitkan Faktur Pajak sebagai bukti Pajak Keluaran. 3. Lembar ke-3: Untuk extra copy sebagai arsip PKP
26 86 9. Kwitansi Merupakan dokumen yang diberikan perusahaan sebagai bukti bahwa Pelanggan telah melakukan pembayaran dengan jumlah uang sebesar yang tertagih. 10. Jurnal Penjualan Merupakan pencatatan akuntansi yang dibuat atas transaksi penjualan. Pencatatan atas transaksi tersebut dilakukan setiap ada pembuatan Invoice. 11. Jurnal Penerimaan Kas / Voucher Penerimaan Merupakan pencatatan akuntansi yang dibuat atas transaksi penerimaan kas. Pencatatan atas transaksi tersebut dilakukan setiap ada pembuatan Kwitansi.
27 Flowchart Sistem yang Berjalan Prosedur Penerimaan Pesanan Pelanggan Gambar 3.2 Flowchart Prosedur Penerimaan Pesanan Pelanggan
28 88 Prosedur Perencanaan Penayangan Pesanan Gambar 3.3 Flowchart Perencanaan Penayangan Jasa
29 89 Prosedur Penayangan Jasa Gambar 3.4 Flowchart Penayangan Jasa dan Produksi Program Acara
30 90 Prosedur Penagihan dan Pencatatan Piutang SubBagian Penerimaan Bagian Akuntansi 2 1 Copy MO 2 Copy BT BT 2 FP 2 Invoice 3 Membuat Invoice, Faktur Pajak, dan copy BT Teliti? Tidak 2 Ya Copy MO 2 Copy BT BT 2 Membuat Laporan Penjualan Invoice 3 Invoice 2 Invoice 1 FP 2 FP 3 Jurnal Penjualan FP 1 Ke Pelanggan N 1 Gambar 3.5 Flowchart Penagihan dan Pencatatan Piutang
31 91 SubBagian Perpajakan FP 2 FP 3 N
32 92 Prosedur Penerimaan Kas Bagian Penerimaan / Kasir Bagian Akuntansi Invoice 2 Dari Bank 3 Memeriksa Invoice yang akan Jatuh Tempo Bukti Setor Bukti Transfer / Bukti Setor Kwitansi 3 Melakukan Penagihan Membuat Voucher Penerimaan Menerima Bukti Transfer / Cek / Giro Voucher Penerimaan Bukti Transfer Cek / Giro Jurnal Penerimaan Kas Mencocokkan dengan Invoice dan membuat Kwitansi Bukti Transfer Cek / Giro Invoice 2 Cek / Giro Disetor ke Bank Kwitansi 3 Kwitansi 2 Kwitansi 1 Ke Pelanggan N 3 Gambar 3.6 Flowchart Penerimaan Kas
33 Rich Picture Sistem yang Sedang Berjalan Berikut menggambarkan rich picture sistem informasi akuntansi penjualan jasa. Gambar 3.7 Rich picture penjualan jasa, piutang, dan penerimaan kas dengan metode pembayaran transfer Gambar 3.8 Rich picture piutang dan penerimaan kas dengan metode pembayaran cek / giro
34 Pembahasan Masalah Berdasarkan hasil pengamatan terhadap sistem yang berjalan dan hasil wawancara manajemen, ditemukan beberapa permasalahan dalam sistem informasi akuntansi penjualan jasa, piutang, dan persediaan pada LPP TVRI, yaitu: 1. Belum ada prosedur dan kebijakan kredit yang baku Saat ini perusahaan belum memiliki prosedur dan kebijakan kredit yang baku. Perusahaan belum mempunyai kebijakan untuk menentukan standar limit kredit pelanggan. Selama ini pelanggan dapat terus menerus melakukan pemesanan jasa walaupun masih memiliki piutang dengan jumlah yang besar. Hal ini mengakibatkan tingginya risiko piutang tak tertagih dan hal tersebut dapat menghambat aliran kas masuk perusahaan yang pada akhirnya menghambat perusahaan untuk membiayai kegiatan operasionalnya. Menurut Bragg (2010), sebuah kebijakan kredit yang ditulis dengan baik harus menyatakan beberapa hal dengan jelas, salah satunya adalah credit-level assignment. Pada credit-level assignment, perusahaan harus dapat menyatakan sumber informasi yang akan digunakan untuk penilaian limit kredit pelanggan, dan juga dapat berisikan level kredit minimum yang secara otomatis diberikan kepada pelanggan, juga kriteria yang digunakan untuk mendapatkan limit kredit yang lebih besar. Berikut merupakan tabel realisasi penerimaan dan kerjasama pihak ketiga dan iklan pada tahun 2010.
35 95 Tabel 3.1 Realisasi Penerimaan dari Kerjasama Pihak Ketiga dan Iklan Tahun 2010 Uraian Invoice Terbit dan Piutang Awal Penerimaan Piutang Akhir Tahun ,404,367,428 50,412,142,801 24,992,224,627 Saldo sampai dengan Tahun sebelumnya Tahun ,102, ,102,000 Tahun ,981,100,357 25,000,000 2,956,100,357 Tahun ,117,540, ,000,000 4,997,540,172 Tahun ,028,427, ,800,000 1,860,627,200 Tahun ,979,191, ,730,000 3,476,461,540 Tahun ,506,065,428 14,086,530,103 9,419,535,325 Jumlah 38,426,426,697 14,902,060,103 23,524,366,594 Total 113,830,794,125 65,314,202,904 48,516,591,221 Berdasarkan tabel di atas, total penerimaan LPP TVRI adalah sebesar 57,3% dan total piutang akhir adalah sebesar 42,7% dari invoice yang terbit dan piutang awal dari 6 tahun sebelumnya. Penerimaan pada tahun 2011 sebesar 66% dari invoice yang terbit pada tahun berjalan. Hal ini mengindikasikan adanya kemungkinan piutang tak tertagih sebesar 36%. Berikut merupakan tabel realisasi penerimaan dari kerjasama oihak ketiga dan iklan pada tahun 2011.
36 96 Tabel 3.2 Realisasi Penerimaan dari Kerjasama Pihak Ketiga dan Iklan Tahun 2011 Uraian Invoice Terbit dan Piutang Penerimaan Piutang Akhir Awal Tahun ,234,782,147 58,213,404,915 16,849,977,232 Saldo sampai dengan Tahun sebelumnya Tahun ,102, ,102,000 Tahun ,956,100, ,956,100,357 Tahun ,999,550,172 28,080,000 4,971,470,172 Tahun ,685,127, ,685,127,200 Tahun ,476,461,540 26,400,000 3,450,061,540 Tahun ,339,135,325 4,532,565,706 4,806,569,619 Tahun ,437,974,627 11,077,383,600 13,360,591,027 Jumlah 47,708,451,221 15,664,429,306 32,044,021,915 Total 122,943,233,368 73,877,834,221 48,893,999,147 Berdasarkan tabel di atas, total penerimaan LPP TVRI adalah sebesar 60% dan total piutang akhir adalah sebesar 40% dari invoice yang terbit pada tahun 2011 dan piutang awal dari 7 tahun sebelumnya. Penerimaan pada tahun 2011 sebesar 77% dari invoice yang terbit pada tahun berjalan. Hal ini mengindikasikan adanya penurunan sebesar 13% jika dibandingkan dengan tahun 2010, tetapi masih ada kemungkinan piutang tak tertagih sebesar 23%. Berikut merupakan tabel pola pembayaran piutang pelanggan berdasarkan tahun pertama 2010 dan 2011.
37 97 Tabel 3.3 Pola Pembayaran Piutang Pelanggan Tahun 2010 dan 2011 Tahun 2,010 2,011 n 66.86% 77.38% n % 45.33% n % 48.53% n % 0.76% n % 0.00% n % 0.56% Berdasarkan kedua tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa semakin lama periode piutang, pembayaran piutang yang diterima semakin berkurang dan kemungkinan tidak tertagih semakin besar. Rekomendasi yang diusulkan adalah dengan membuat prosedur dan kebijakan kredit yang baku meliputi penilaian pelanggan untuk menentukan besar limit kredit yang dapat diberikan. Penilaian yang dilakukan terhadap pelanggan baru dan pelanggan lama berbeda. Pada pelanggan baru, perusahaan menggunakan check list mengenai data-data pelanggan. Setiap satu tahun sekali sistem akan melakukan penilaian pelanggan ulang berdasarkan jumlah transaksi, ketepatan pelunasan piutang / keterlambatan pembayaran, dan lama menjadi pelanggan. 2. Kurangnya dokumen pendukung dalam transaksi bisnis perusahaan Proses penerimaan pembayaran pada perusahaan dapat secara tunai, transfer, giro / cek. Pada ada proses penerimaan pembayaran dari pelanggan menggunakan cek, perusahaan belum memiliki dokumen pendukung dalam pencatatan penerimaan cek sebelum dicairkan. Sehingga, jika cek dari pelanggan tidak dicairkan pada hari yang sama, terdapat risiko penyalahgunaan cek oleh pihak yang tidak berwenang.
38 98 Rekomendasi yang diusulkan adalah dengan membuat Bukti Terima Cek ketika pelanggan melakukan pembayaran menggunakan cek. Bukti Terima Cek diberikan kepada pelanggan dan disimpan sebagai arsip oleh Kasir. 3. Kesulitan dalam memperoleh data dan laporan yang berkaitan dengan penjualan jasa, piutang, dan penerimaan kas sewaktu-waktu dibutuhkan Dalam proses pengambilan keputusan, perusahaan mengalami kesulitan dalam memperoleh data dan laporan yang berkaitan dengan penjualan jasa, piutang dan penerimaan sewaktu-waktu dibutuhkan. Hal ini disebabkan oleh pencatatan data dan laporan yang masih dilakukan secara manual. Sehingga memerlukan waktu yang cukup lama untuk memperoleh data dan laporan yang dibutuhkan. Rekomendasi yang diusulkan adalah dengan merancang sistem informasi akuntansi yang terintegrasi dengan menggunakan database sebagai penampung datadata yang terkait dengan penjualan jasa, piutang, dan penerimaan kas.
BAB 3 OBJEK PENELITIAN. Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia semula didirikan
BAB 3 OBJEK PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum TVRI 3.1.1 Sejarah Terbentuknya TVRI Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia semula didirikan dalam bentuk Yayasan berdasarkan Surat Keputusan Presiden
Lebih terperinciBAB 4 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PIUTANG DAN PENERIMAAN KAS YANG DIUSULKAN
BAB 4 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PIUTANG DAN PENERIMAAN KAS YANG DIUSULKAN 4.1. Analysis Document 4.1.1. The Task 4.1.1.1 Purpose LPP TVRI merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang penayangan
Lebih terperinciLampiran 1. Hasil Kuesioner
Lampiran 1. Hasil Kuesioner No Pertanyaan Ada Tidak Ada 1. Lingkungan Pengendalian Apakah perusahaan memiliki prosedur atau kebijakan secara tertulis mengenai a. Prosedur Pengiriman? 33.30% 66.60% b. Pencatatan
Lebih terperinciLAMPIRAN. Lampiran 1. - Internal Control Questionaire (ICQ) Pertanyaan dalam kuesioner dapat dijawab dengan :
L1 LAMPIRAN Lampiran 1. - Internal Control Questionaire (ICQ) Pertanyaan dalam kuesioner dapat dijawab dengan : 1. Ya, artinya sistem dan prosedur telah diterapkan serta dilaksanakan dengan baik sebagaimana
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. Evaluasi Struktur Organisasi Perusahaan. merupakan salah satu dari unsur pengendalian internal. Struktur organisasi
BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Evaluasi Struktur Organisasi Perusahaan Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas merupakan salah satu dari unsur pengendalian internal. Struktur
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENDAPATAN PADA PT. PANCASONA DAYASAKTI YANG BERJALAN
BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENDAPATAN PADA PT. PANCASONA DAYASAKTI YANG BERJALAN 3.1 Profil Perusahaan PT. Pancasona Dayasakti adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang distribusi
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT, PIUTANG DAGANG, DAN PENERIMAAN KAS PT. GLOBAL TWIN STAR
BAB ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT, PIUTANG DAGANG, DAN PENERIMAAN KAS PT. GLOBAL TWIN STAR.1 Sejarah Perusahaan PT. Global Twin Star, resmi berdiri pada tanggal 18 Februari 2008.
Lebih terperinciBAB 3 Objek Penelitian
BAB 3 Objek Penelitian 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan Harian Indonesia, pertama kali terbit pada tanggal 12 September 1966, dikelola oleh Yayasan Indonesia Pers (YIP). Pada tahun 2000, pengelolaan, Harian
Lebih terperinciLAMPIRAN 1. Internal Control Questioner. Penjualan. No Pernyataan Y = Ya
LAMPIRAN LAMPIRAN 1 Internal Control Questioner Penjualan No Pernyataan Y = Ya Otorisasi atas transaksi dan kegiatan Setiap transaksi penjualan telah diotorisasi pejabat 1 yang berwenang. Dalam pemberian
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. I. Implementasi Sistem Informasi atas Pembelian dan Penjualan pada CV.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian I. Implementasi Sistem Informasi atas Pembelian dan Penjualan pada CV. Barezky Total CV. Barezky Total adalah termasuk dalam Usaha Mikro, Kecil,
Lebih terperinciBAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Indonesia yang didirikan pada tanggal 10 Mei Perusahaan didirikan oleh Endang
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN III.1 Sejarah Singkat PT. BERLIAN TECHPRINT INDONESIA merupakan salah satu perusahaan di Indonesia yang didirikan pada tanggal 10 Mei 2007. Perusahaan didirikan oleh
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT, PIUTANG DAN PENERIMAAN KAS YANG SEDANG BERJALAN PADA PT PANCA KEMAS KRIDA MANUNGGAL
73 BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT, PIUTANG DAN PENERIMAAN KAS YANG SEDANG BERJALAN PADA PT PANCA KEMAS KRIDA MANUNGGAL 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. PT. JDI bermula dari perusahaan lain yang bernama PT. Maluku Timber. PT. Maluku
BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan PT. JDI bermula dari perusahaan lain yang bernama PT. Maluku Timber. PT. Maluku Timber didirikan oleh Sutan Jati. PT. Maluku Timber bergerak
Lebih terperinciSistem Penerimaan PT. Kimia Sukses Selalu dimulai dari datangnya Purchase Order (PO)
Keterangan Flowchart : Sistem Penerimaan PT. Kimia Sukses Selalu dimulai dari datangnya Purchase Order (PO) dari pelanggan ke perusahaan yang diterima oleh Customer Sales Representative (CSR) perusahaan
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN CV. SUMBER HASIL. Daerah Istimewa Jogjakarta. CV. Sumber Hasil bergerak dalam bidang hasil bumi.
BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN CV. SUMBER HASIL 3. Sejarah Singkat Perusahaan CV. Sumber Hasil terletak di Jalan Godean km 5 no 03 Godean, Sleman 55292, Daerah Istimewa Jogjakarta. CV. Sumber Hasil bergerak
Lebih terperinciBAB 3 ANALISA SISTEM BERJALAN
BAB 3 ANALISA SISTEM BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah PT Mega Sejahtera adalah perusahaan berbadan hukum yang secara resmi didirikan oleh Ibu Yuliana di Jakarta utara pada tanggal 03
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN, PIUTANG, DAN PENERIMAAN KAS PT. AROMATECH INTERNATIONAL
BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN, PIUTANG, DAN PENERIMAAN KAS PT. AROMATECH INTERNATIONAL 3.1 Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penjualan dan Piutang Usaha PT. Aromatech International
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS YANG SEDANG BERJALAN
BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS YANG SEDANG BERJALAN 3.1. Latar Belakang Perusahaan PT. Niagatama Cemerlang adalah sebuah perusahaan yang berdiri sejak
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN. dengan akta bernomor 26 oleh notaris Silvia, SH yang bertempat di Jalan Suryopranoto
BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan PT Cakra Supra Aditia didirikan pada tanggal 11 Juni 1998 oleh Ibu Lily Liu sebagai salah satu pemegang saham utama dan beberapa pemegang saham
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian terhadap audit operasional atas fungsi penjualan dan penerimaan kas pada PT. Dwimukti Graha Elektrindo yang telah di bahas pada Bab 4
Lebih terperinciLAMPIRAN 1.1 Internal Control Questioner Penjualan
LAMPIRAN 1.1 Internal Control Questioner Penjualan NO PERTANYAAN YA TIDAK JIKA TIDAK, MOHON BERI ALASAN 01 Apakah setiap penerimaan pesanan dicatat dengan baik dan benar? 02 Apakah pencatatan penjualan
Lebih terperinciLampiran 1. Hasil Wawancara
Lampiran 1. Hasil Wawancara 117 1. Apakah perusahaan ini memiliki struktur oraganisasi dan pembagian tugas yang jelas? Perusahaan tidak mempunyai struktur organisasi dan pembagian tugas secara tertulis
Lebih terperinciBAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III.1. Sejarah Singkat PT Kurnia Mulia Citra Lestari
BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III.. Sejarah Singkat PT Kurnia Mulia Citra Lestari PT Kurnia Mulia Citra Lestari adalah perusahaan swasta yang didirikan berdasarkan akta notaris no.67 dihadapan Emmy Halim.SH,
Lebih terperinciBAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN
BAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Sejarah perusahaan PD. Hutama Waserda merupakan perusahaan berbadan hukum yang bergerak di bidang retail dan didirikan pada tanggal 8 oktober 1993 oleh Bpk. Wendy
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN
BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan 3.1.1 Sejarah Organisasi PT PANCAYASA PRIMATANGGUH berdiri pada awal tahun 1990 oleh Budi Arifandi, Yohanes Kaliman dan Soegiarto Simon. PT PANCAYASA
Lebih terperinciBAB III OBJEK PENELITIAN. Pada tanggal 6 Januari 2002 PT Prima Auto Mandiri didirikan di Tebet dengan
BAB III OBJEK PENELITIAN III.1 Sejarah Singkat Perusahaan Pada tanggal 6 Januari 2002 PT Prima Auto Mandiri didirikan di Tebet dengan Akta Pendirian Nomor 12 yang dibuat oleh notaris Monica, SH. PT Prima
Lebih terperinciBUKTI PENERIMAAN KAS BUKTI SETORAN KAS
L1 BUKTI PENERIMAAN KAS BUKTI SETORAN KAS L2 BUKTI TIMBANG SURAT JALAN L3 SURAT JALAN BATAL NOTA DEBIT NOTA KREDIT L4 FAKTUR PENJUALAN L5 L6 PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA INTERNAL CONTROL QUESTIONNARIES
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENJUALAN, PENAGIHAN PIUTANG, DAN PENERIMAAN KAS YANG SEDANG BERJALAN PT RACKINDO SETARA PERKASA
41 BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENJUALAN, PENAGIHAN PIUTANG, DAN PENERIMAAN KAS YANG SEDANG BERJALAN PT RACKINDO SETARA PERKASA 3.1 Profile Perusahaan PT Rackindo Setara Perkasa merupakan
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN
BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Latar Belakang Perusahaan PT. Wahana Artha Harsaka cabang Karang Mulya, Ciledug, merupakan perusahaan yang menangani penjualan langsung
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
26 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penyajian dan Analisis Data 1. Unsur-Unsur Pengendalian Internal Persediaan Barang Dagang a. Lingkungan Pengendalian Lingkungan pengendalian internal pada PT.
Lebih terperinciBAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Sistem Informasi Akuntansi Pembelian Pada PT Arwana Citramulia, Tbk Untuk mengetahui tentang prosedur pembelian pada PT Arwana Citramulia, Tbk, maka penerapan prosedur
Lebih terperinciBAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT PMJ (dahulu PD DH) berdiri pada bulan Oktober 2001 dibuat dihadapan
BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN III.1. Sejarah singkat perusahaan PT PMJ (dahulu PD DH) berdiri pada bulan Oktober 2001 dibuat dihadapan notaris Niny, S.H No.2 yang beralamat di kawasan Tangerang. Pertama
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
61 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Pada PT.Modern Putra Indonesia. Berikut ini sistem penjualan perusahaan yang akan dibahas oleh penulis adalah mengenai
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN
BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan Dalam perkembangan dunia di bidang otomotif yang semakin maju, sehingga jumlah unit kendaraan khususnya di daerah jabotabek semakin menjamur,
Lebih terperinciDEWAN KOMISARIS DIREKTUR UTAMA MANAJER UMUM MANAJER PERSONALIA MANAJER KEUANGAN MANAJER MANAJER MANAJER PENJUALAN MANAJER PEMASARAN PEMBELIAN
Struktur Organisasi Perusahaan Setiap perusahaan mempunyai struktur organisasi tersendiri. Struktur organisasi merupakan suatu rangkaian hubungan antara individu dengan individu, dan individu dengan kelompok.
Lebih terperinciBAB 3 GAMBARAN PROSES BISNIS BIDANG USAHA
BAB 3 GAMBARAN PROSES BISNIS BIDANG USAHA 3.1 Pembatasan Area Bisnis Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada perusahaan kontraktor terdapat beberapa pembatasan pada area bisnis. Pembatasan area bisnis
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Penerapan Sistem Informasi atas Penjualan dan Penerimaan. Kas pada PT. Syspex Kemasindo
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penerapan Sistem Informasi atas Penjualan dan Penerimaan Kas pada PT. Syspex Kemasindo 1. Prosedur penjualan dan penerimaan kas PT. Syspex Kemasindo menerapkan prosedur
Lebih terperinciBAB 3 ANALISA SISTEM YANG BERJALAN. Perusahaan ini berdiri sejak tahun 1998 di Jakarta dengan nama PT. Tricilla
BAB ANALISA SISTEM YANG BERJALAN. Gambaran Umum Perusahaan.. Sejarah Perusahaan PT. Sinar Gumilang Abadi merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi dan juga bertindak sebagai penjual langsung
Lebih terperinciBAB 3 DAN PEN ERIMAAN KAS PADA S IS TEM YANG BERJALAN. di Bandung. PT Gemilang Elektrik Indonesia telah mendapat Surat Keputusan
52 BAB 3 ANALIS IS S IS TEM INFORMAS I AKUNTANS I PENJUALAN JAS A, PIUTANG DAN PEN ERIMAAN KAS PADA S IS TEM YANG BERJALAN 3.1 Profil Perusahaan PT Gemilang Elektrik Indonesia didirikan pada tahun 2000
Lebih terperinciBab IV Hasil Kerja Praktek Dan Analisis
Bab IV Hasil Kerja Praktek Dan Analisis 1.1 Hasil Praktek Kerja Sistem Penjualan Kredit di PT Purinusa Ekapersada menggunakan SAP (System Application Product) dari Jerman. Tujuan dari perusahaan menggunakan
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN
BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Tentang Perusahaan Berikut adalah gambaran tentang PT. Phanovindo Suksestama meliputi sejarah perusahaan, struktur, pembagian tugas dan tanggung jawab di
Lebih terperinciPT. WIYO. Komp. Pergudangan Tiara Jabon E1/27 Sidoarjo STANDARD OPERATING PROCEDURE. PROSEDUR PENERIMAAN dan PENGIRIMAN PESANAN
Lampiran 1 PT. WIYO Komp. Pergudangan Tiara Jabon E1/27 Sidoarjo STANDARD OPERATING PROCEDURE PROSEDUR PENERIMAAN dan PENGIRIMAN PESANAN 1. TUJUAN Tujuan dari Standard Operating Procedure penerimaan pesanan
Lebih terperinciBAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS PADA PT KURNIA MULIA CITRA LESTARI IV. 1. PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN AUDIT
BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS PADA PT KURNIA MULIA CITRA LESTARI IV. 1. PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN AUDIT Untuk memulai suatu pemeriksaan, seorang auditor harus terlebih
Lebih terperinciFlowchart Sistem Penjualan Kredit PT Geotechnical Systemindo. Purchase Order. Copy PO. Kalkulasi harga. Memeriksa status customer
L1 PENJUALAN KREDIT Mulai 2 1 Purchase Order Copy PO PO SC PO SC Kalkulasi harga PH SC Ke customer T 3 Memeriksa status customer Memberi otorisasi kredit SC SC PO 1 2 Flowchart Sistem Penjualan Kredit
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Audit operasional atas fungsi pembelian dan hutang usaha pada PT Prima Auto
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Audit operasional atas fungsi pembelian dan hutang usaha pada PT Prima Auto Mandiri dibatasi pada hal-hal berikut ini: a. Mengidentifikasikan kelemahan sistem pengendalian
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN
BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan Televisi Republik Indonesia (TVRI) merupakan lembaga penyiaran yang siarannya ditujukan untuk kepentingan Negara. TVRI berdiri tanggal 24 Agustus 1962
Lebih terperinciBAB 3 OBJEK PENELITIAN. menempati lahan seluas 200 meter persegi. Diantaranya jasa yang dilayani sendiri adalah
BAB 3 OBJEK PENELITIAN 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Valindo Global didirikan pada Juni 2010 yang berkedudukan di BSD City, menempati lahan seluas 200 meter persegi. Diantaranya jasa yang dilayani
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
41 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit 1. Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit Pada PT. Anugrah. Sistem penjualan yang dilakukan oleh PT. Anugrah
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2005 TENTANG LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK TELEVISI REPUBLIK INDONESIA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2005 TENTANG LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK TELEVISI REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2005 TENTANG LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK TELEVISI REPUBLIK INDONESIA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2005 TENTANG LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK TELEVISI REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa
Lebih terperinciBAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Siklus Pendapatan Pada PT.Generasi Dua Selular. Bagi perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan, sumber
BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Siklus Pendapatan Pada PT.Generasi Dua Selular Bagi perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan, sumber pendapatan adalah berasal dari kegiatan penjualan yang
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN. sebuah perusahaan yang begerak pada bidang penjualan peralatan olahraga, yang
BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN 3.1 Sejarah Perusahaan Berawal dari hobi Bapak Arifin berolahraga, lalu muncul ide untuk mendirikan sebuah perusahaan yang begerak pada bidang penjualan peralatan olahraga, yang
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Profil PT. Indo Tekhnoplus PT.Indo Tekhnoplus adalah sebuah perusahaan swasta yang bergerak di bidang distribusi dan perdagangan alat-alat kesehatan
Lebih terperinciBAB III OBYEK PENELITIAN
BAB III OBYEK PENELITIAN III.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT ITPro Citra Indonesia berdiri pada tanggal 10 Maret 2000 dengan akte notaries H.M. Afdal Gazali, SH nomor 70 di Jakarta dengan nomor NPWP 01.955.846
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Untuk memulai suatu pemeriksaan, seorang auditor harus terlebih dahulu mengadakan
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN IV.1. Perencanaan Audit Operasional Untuk memulai suatu pemeriksaan, seorang auditor harus terlebih dahulu mengadakan perencanaan pemeriksaan. Perencanaan pemeriksaan merupakan
Lebih terperinciSejarah. Latar belakang
Sejarah Televisi Republik Indonesia (TVRI) adalah stasiun televisi pertama di Indonesia, yang mengudara sejak tahun 1962 di Jakarta dan Starvision Plus pada tanggal 23 Agustus 1962. Siaran perdananya menayangkan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI ANALISIS
59 BAB III METODOLOGI ANALISIS 3.1 Kerangka Pemikiran Pembahasan tesis ini, didasarkan pada langkah-langkah pemikiran sebagai berikut: 1. Mengidentifikasi objek pajak perusahaan dan menganalisis proses
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENDAPATAN PT. TIRTAKENCAN A TATAWARN A YANG BERJALAN
BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENDAPATAN PT. TIRTAKENCAN A TATAWARN A YANG BERJALAN 3.1. Profil Perusahaan PT. Tirtakencana Tatawarna adalah perusahaan yang bergerak dalam distribusi
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN
69 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Latar Belakang Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan UD. Sri Rejeki adalah usaha dagang yang bergerak dalam bidang ceramics houseware. Berawal dari keinginan
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN. PT. Auto Sukses Perkasa berdiri pada tahun 2006 merupakan perusahaan yang
51 BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Latar Belakang PT. Auto Sukses Perkasa berdiri pada tahun 2006 merupakan perusahaan yang bergerak di bidang automotive accessories, plastic injection, dan moulding
Lebih terperinciBAB 3 OBJEK/DESAIN PENELITIAN. PT. Valindo Global didirikan pada Juni 2010 yang berkedudukan di BSD City,
BAB 3 OBJEK/DESAIN PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Sejarah Singkat PT. Valindo Global didirikan pada Juni 2010 yang berkedudukan di BSD City, menempati lahan seluas 200 meter persegi. Diantaranya
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 KUESIONER ICQ. Internal Control Questionaire. Apakah perusahaan memiliki pedoman. penerimaan persediaan secara tertulis?
L1 LAMPIRAN 1 KUESIONER ICQ Internal Control Questionaire No Pertanyaan Y T Keterangan PENERIMAAN PERSEDIAAN 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Apakah perusahaan memiliki pedoman penerimaan persediaan secara tertulis?
Lebih terperinciBAB III. Objek Penelitian. PT. Rackindo Setara Perkasa merupakan salah satu perusahaan swasta yang
BAB III Objek Penelitian III.1. Sejarah singkat Perusahaan PT. Rackindo Setara Perkasa merupakan salah satu perusahaan swasta yang bergerak di bidang furniture / meubel. Kegiatan utama dari perusahaan
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN
BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1. Latar belakang perusahaan PT. Mitra Eka Persada, merupakan perusahaan dagang yang bergerak di bidang penjualan kertas. Awal mulanya PT. Mitra Eka Persada hanyalah
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. PT. TRIJAYA BAN adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang
BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1. Latar Belakang Perusahaan PT. TRIJAYA BAN adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang perbengkelan, khususnya bengkel ban. PT. TRIJAYA BAN ini adalah salah satu
Lebih terperinciBAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN. produk. Ada dua jenis produk yang didistribusikan, yaitu cat dan aneka furniture.
BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN 3.1 Latar Belakang Perusahaan PT. Tirtakencana Tatawarna adalah perusahaan yang bergerak dalam distribusi produk. Ada dua jenis produk yang didistribusikan, yaitu
Lebih terperinci. BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Prosedur dalam Sistem Penjualan Kredit. 1. Prosedur Penjualan Kredit dan Piutang Dagang
43. BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Prosedur dalam Sistem Penjualan Kredit. 1. Prosedur Penjualan Kredit dan Piutang Dagang Jaringan prosedur yang membentuk sistem penjualan kredit pada PT.Triteguh
Lebih terperinciBAB III OBJEK PENELITIAN PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA
BAB III OBJEK PENELITIAN PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA III.1 Gambaran Umum Perusahaan III.1.1 Riwayat PT.Groovy Mustika Sejahtera PT.Groovy Mustika Sejahtera adalah perusahaan yang bergerak di bidang produksi
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Setelah mengadakan penelitian baik lewat penelitian di lapangan maupun
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Setelah mengadakan penelitian baik lewat penelitian di lapangan maupun melalui penelitian perpustakaan, beserta semua data dan informasi yang diperoleh dari perusahaan
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. perusahaan, seorang auditor seharusnya menyususun perencanaan pemeriksaan.
BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Perencanaan Kegiatan Audit Operasional Sebelum memulai pemeriksaan operasional terhadap salah satu fungsi dalam perusahaan, seorang auditor seharusnya menyususun perencanaan pemeriksaan.
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. PT. Bumi Maestroayu dijelaskan pada bab keempat ini. Berdasarkan ruang lingkup yang
BAB IV PEMBAHASAN Pembahasan audit operasional atas fungsi penjualan dan penerimaan kas pada PT. Bumi Maestroayu dijelaskan pada bab keempat ini. Berdasarkan ruang lingkup yang telah penulis uraikan pada
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 30, 2005 Komunikasi. Frekwensi. Penyiaran. Perijinan. Pembinaan. Pengawasan (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran
Lebih terperinciICQ. Internal Control Questionaire. No Pertanyaan Y T Keterangan
L1 ICQ Internal Control Questionaire No Pertanyaan Y T Keterangan PENJUALAN 1. Apakah perusahaan memiliki pedoman penjualan secara tertulis? 2. Apakah perusahaan menggunakan daftar harga (price list)?
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Sehubungan dengan perkembangan teknologi dan informasi pada era globalisasi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Sehubungan dengan perkembangan teknologi dan informasi pada era globalisasi ini, semakin banyak perusahaan yang berkembang. Suatu perusahaan yang baru berdiri maupun
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG USAHA PADA PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA
BAB IV PEMBAHASAN AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG USAHA PADA PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA Audit operasional adalah audit yang dilaksanakan untuk menilai efisiensi, efektivitas,
Lebih terperinciBAB 3 TATA LAKSANA SISTEM YANG BERJALAN
BAB 3 TATA LAKSANA SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan CV. Kurnia Agung adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang penjualan alat alat tulis untuk digunakan oleh konsumen akhir. CV. Kurnia Agung
Lebih terperinci3. RUANG LINGKUP SOP penjualan tunai ini meliputi flowchart prosedur penjualan tunai, penjelasan prosedur, dan dokumen terkait.
Lampiran 1. SOP Akitivitas Penjualan Tunai CV. MAPAN STANDARD OPERATING PROCEDURE Prosedur Penjualan Tunai 1. TUJUAN Tujuan dari standard operating procedure untuk prosedur penjualan tunai hingga penerimaan
Lebih terperinciBAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN. Timbangan baik mekanik maupun elektronik.
BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Organisasi 3.1.1 Perkembangan Organisasi Perusahaan PT. Indah Sakti terbentuk pada Januari tahun 2004 atas prakarsa dan tujuan serta gagasan, misi yang
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. Setelah melakukan pengamatan dan evaluasi penelusuran atas fungsi penjualan
BAB V SIMPULAN DAN SARAN V.1. Simpulan Setelah melakukan pengamatan dan evaluasi penelusuran atas fungsi penjualan dan penerimaan kas PT Kurnia Mulia Citra Lestari, dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Gentan, Baki, Sukoharjo. No. Telepon / Fax : /
BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Singkat Perusahaan PT Persada Mulia Anugrah yang berada Jl. Puri Gentan Asri 2 No. 11 Gentan, Baki, Sukoharjo. No. Telepon /
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN SISTEM BASISDATA
88 BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN SISTEM BASISDATA 3.1 Tentang Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Dinamika Indonusa Prima berdiri pada tanggal 9 Desember 1974. Pada awal berdirinya, perusahaan ini bernama
Lebih terperinciTUGAS MATAKULIAH : MANAJEMEN PERUSAHAAN INDUSTRI TEKNIK INFORMATIKA. Dosen : Ai Rosita, S.T., M.T.
TUGAS MATAKULIAH : MANAJEMEN PERUSAHAAN INDUSTRI TEKNIK INFORMATIKA Dosen : Ai Rosita, S.T., M.T. STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN (TUGAS DAN FUNGSINYA) STRUKTUR ORGANISASI Dewan komisaris Bertanggung jawab
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. Kerjasama Produksi dan atau Penyiaran dengan Pihak Ketiga
BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Kerjasama Produksi dan atau Penyiaran dengan Pihak Ketiga Penerimaan kerjasama produksi dan penyiaran dengan pihak ketiga merupakan penerimaan yang diperoleh dari jasa penayangan
Lebih terperinciBAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN
BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Sejarah PT. Dunlopillo Indonesia PT. Dunlopillo Indonesia merupakan perusahaan manufaktur. Perusahaan ini bergerak di bidang industri pembuatan kasur Latex. Bahan
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. Analisis Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. Pengusaha Kena Pajak, maka PT. PP (Persero) Tbk mempunyai hak dan
BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Analisis Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai PT. PP (Persero) Tbk merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa konstruksi. PT. PP (Persero) Tbk menyediakan berbagai jasa dan solusi
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. penjualan di CV Mitra Grafika serta berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan pada
Bab V Simpulan dan Saran 116 BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan terhadap pengendalian intern siklus penjualan di CV Mitra Grafika serta berdasarkan pembahasan
Lebih terperinciDAFTAR ALAMAT MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TAHUN 2008/2009
ACEH ACEH ACEH SUMATERA UTARA SUMATERA UTARA SUMATERA BARAT SUMATERA BARAT SUMATERA BARAT RIAU JAMBI JAMBI SUMATERA SELATAN BENGKULU LAMPUNG KEPULAUAN BANGKA BELITUNG KEPULAUAN RIAU DKI JAKARTA JAWA BARAT
Lebih terperinciL 1 LAMPIRAN-LAMPIRAN. I. Lampiran Dokumen. Cash Receipt Voucher
L 1 LAMPIRAN-LAMPIRAN I. Lampiran Dokumen Cash Receipt Voucher Delivery Note L 2 Kwitansi L 3 Invoice Lokal L 4 Invoice Lokal L 5 Faktur Pajak L 6 Faktur Pajak L 7 Parts Order Sheet Suzuki L 8 Delivery
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN UMUM
BAB III TINJAUAN UMUM Dalam penyusunan skripsi ini yang menjadi obyek penelitian adalah sebuah perusahaan dagang yang bergerak di bidang perdagangan telepon seluler. Dalam pengumpulan data untuk penulisan
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. 15 Januari 2010, dengan Akta Pendirian Koperasi No. 44 dan mendapat
BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Koperasi 3.1.1 Sejarah Singkat Koperasi Koperasi Buana Indonesia adalah Koperasi yang berikrar pada tanggal 15 Januari 2010, dengan Akta Pendirian
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. Audit operasional dilaksanakan untuk menilai efisiensi, efektifitas dan
BAB IV PEMBAHASAN Audit operasional dilaksanakan untuk menilai efisiensi, efektifitas dan keekonomisan suatu perusahaan. Untuk memulai suatu pemeriksaan, seorang auditor harus terlebih dahulu mengadakan
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2005 TENTANG LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK TELEVISI REPUBLIK INDONESIA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2005 TENTANG LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK TELEVISI REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa
Lebih terperinciLAMPIRAN INTERNAL CONTROL QUESTIONER PROSES PENJUALAN
LAMPIRAN INERNAL CONROL QUESIONER PROSES PENJUALAN P INCOSANI PRIMA No. Pertanyaan a Jawaban idak Keterangan 1 Apakah perusahaan memmiliki target penjualan setiap tahunnya? 2 Apakah fungsi penjualan terpisah
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2005 TENTANG LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK RADIO REPUBLIK INDONESIA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2005 TENTANG LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK RADIO REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANAH DATAR TAHUN 2012
NOMOR 5 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANAH DATAR TAHUN 2012 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH DATAR NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK LOKAL RADIO LUHAK NAN TUO FM DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciBAB 3 GAMBARAN SISTEM YANG BERJALAN. bermotor. Produk-produk yang dihasilkan dipasarkan
BAB 3 GAMBARAN SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan Perusahaan perorangan Speed Power Racing adalah perusahaan yang bergerak dalam industri pembuatan spare parts (perlengkapan) kendaraan
Lebih terperinciBAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PEMBELIAN DAN HUTANG USAHA PADA PT MITRA MAKMURJAYA MANDIRI
BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PEMBELIAN DAN HUTANG USAHA PADA PT MITRA MAKMURJAYA MANDIRI IV.1. Survey Pendahuluan Survey pendahuluan yang dilakukan adalah atas aktivitas yang berkaitan dengan prosedur
Lebih terperinciguna memenuhi kebutuhan furniture di Indonesia.
BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Amerindo Sentosa adalah sebuah perusahaan berkembang yang bergerak di bidang industri springbed, dimana keberadaanya
Lebih terperinciBAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN
BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT Dutaniaga Khatulistiwa adalah perusahaan yang bergerak dibidang distibutor dalam perdagangan plastik. Perusahaan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
27 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Proses Lama Melihat model bisnis dari PT XYZ maka kita dapat melakukan pembagian atas setiap proses bisnis yang ada didalam perusahaan. Adapun proses-proses bisnis tersebut
Lebih terperinci