III. METODOLOGI PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "III. METODOLOGI PENELITIAN"

Transkripsi

1 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Percetakan yang digunakan sebagai studi kasus untuk verifikasi adalah tiga perusahaan percetakan dengan lokasi berbeda. Ketiga percetakan dengan skala berbeda digunakan untuk vefikasi, yaitu skala besar, skala menengah, dan skala kecil. PT Percetakan Gramedia (Jakarta Pusat) mewakili percetakan skala besar. PT Percetakan Penebar Swadaya (Jakarta Timur) mewakili percetakan skala menengah. Percetakan IPB Press (Darmaga-Bogor) mewakili percetakan skala kecil. Ketiga percetakan tersebut dapat mewakili pengelolaan percetakan berkualitas dan berwawasan lingkungan pada ketiga skala. Penelitian dilaksanakan mulai Juli 2005 sampai dengan Juni Rancangan Penelitian Penelitian dilaksanakan melalui studi kasus tiga perusahaan percetakan dengan skala besar, menengah, dan kecil. Penelitian ini adalah menyusun model pengelolaan percetakan berkualitas dan berawasan lingkungan. Model yang telah tersusun diverifikasi pada tiga skala percetakan yang berbeda, kemudian dilanjutkan dengan merumuskan strategi pengelolaan percetakan berkualitas dan berwawasan lingkungan. Penelitian ini dibatasi untuk produk percetakan berupa buku putih. Buku putih yang dimaksud dalam penelitian ini adalah buku bacaan. Buku bacaan tersebut terdiri dari isi dan sampul dengan penjilidan lem punggung. Alasan buku putih dijadikan sebagai bahan penelitian karena produk ini dikerjakan oleh berbagai skala percetakan di Indonesia. Buku putih memiliki porsi omset lebih dari 60% pada setiap percetakan, seperti yang terjadi pada PT Percetakan Penebar Swadaya (2006), yaitu 70,2% omset buku putih, 15,9% omset majalah, dan 13,9% omset produk lain (poster, brosur, undangan, dan sebagainya). Penelitian ini dilaksanakan dalam empat tahapan (Gambar 17), yaitu sebagai berikut : (1) menganalisis dan menentukan faktor-faktor pengelolaan percetakan, (2) menganalisis parameter dan standar kualitas serta parameter dan standar pengelolaan limbah percetakan, (3) mendesain sub model pengelolaan percetakan berkualitas dan sub model pengelolaan limbah percetakan, dan (4) merumuskan strategi pengelolaan percetakan berkualitas dan berwawasan lingkungan.

2 44 Tahap 1 merupakan sub tujuan untuk menganalisis dan menentukan faktor-faktor pengelolaan percetakan. Tahap ini dimulai dengan kegiatan menganalisis aliran input, proses, dan output. Kegiatan selanjutnya adalah menganalisis unsur-unsur kualitas dan unsur-unsur berwawasan lingkungan. Pengumpulan data dilakukan dengan cara penelusuran literatur, observasi lapang, wawancara menggunakan kuesioner, dan FGD. Parameter yang digunakan dalam tahap 1 adalah literatur manajemen, literatur percetakan, literatur ISO 9001, dan literatur ISO Metode yang digunakan adalah pengecekan antara literatur manajemen, literatur percetakan, ISO 9001, ISO dengan kondisi aktual dan dilanjutkan dengan metode expert judgement. Tahap ini menghasilkan gambaran aliran input, proses, dan output pengelolaan percetakan, serta menentukan faktor-faktor pengelolaan percetakan. Tahap 2 merupakan sub tujuan untuk menganalisis parameter dan standar kualitas serta parameter dan standar pengelolaan limbah percetakan. Tahap ini berupa kegiatan menganalisis lebih lanjut setiap faktor terhadap parameter-parameter yang mendukung ke arah kualitas dan berwawasan lingkungan. Pengumpulan data dilakukan dengan cara penelusuran literatur, observasi lapang, wawancara menggunakan kuesioner, dan FGD. Parameter yang digunakan dalam tahap 2 adalah SOP percetakan, literatur percetakan, buku manual percetakan, arsip-arsip, laporan uji laboratorium, laporan kinerja, dan modul-modul pelatihan. Metode yang digunakan adalah pengecekan antara literatur percetakan, buku manual, arsip-arsip, laporan-laporan, modul pelatihan, baku mutu dengan kondisi aktual, kemudian dilanjutkan dengan metode expert judgement. Tahap ini menghasilkan parameter dan standar pengelolaan percetakan berkualitas dan pengelolaan limbah percetakan. Tahap 3 merupakan sub tujuan mendesain sub model pengelolaan percetakan berkualitas dan pengelolaan limbah percetakan. Tahap ini berupa kegiatan menyusun hasil faktor-faktor pengelolaan percetakan, menyusun hasil parameter-parameter kualitas, menyusun standar-standar kualitas, menyusun parameter-parameter limbah percetakan, dan menyusun standar-standar limbah percetakan. Pengumpulan data dilakukan dengan cara penelusuran literatur, wawancara menggunakan kuesioner, dan FGD. Parameter yang digunakan dalam tahap 3 adalah faktor-faktor, parameter-parameter, dan standar-standar pengelolaan percetakan berkualitas dan baku mutu pengelolaan limbah percetakan. Metode yang digunakan adalah pemodelan. Tahap ini

3 45 menghasilkan sub model pengelolaan percetakan berkualitas dan sub model pengelolaan limbah percetakan. Menganalisis dan menentukan faktor-faktor pengelolaan percetakan Tahap 1 Menganalisis parameter dan standar kualitas serta parameter dan standar pengelolaan limbah percetakan Tahap 2 Mendesain sub model pengelolaan percetakan berkualitas dan sub model pengelolaan limbah percetakan Tahap 3 Verifikasi pada tiga percetakan contoh kasus Analisis strategi pada tiga percetakan contoh kasus Tahap 4 Penetapan prioritas strategi pada tiga percetakan contoh kasus Rumusan strategi pengelolaan percetakan berkualitas dan berwawasan lingkungan pada tiga percetakan contoh kasus Gambar 17. Tahapan Penelitian. Tahap 4 adalah perumusan strategi pengelolaan percetakan berkualitas dan berwawasan lingkungan. Tahap ini berupa kegiatan penentuan skala percetakan, menentukan percetakan contoh kasus untuk setiap skala, verifikasi terhadap tiga percetakan contoh kasus, analisis strategi, dan perumusan strategi pengelolaan percetakan pada masing-masing percetakan contoh kasus. Pengumpulan data dilakukan dengan cara penelusuran literatur tentang skala percetakan, studi literatur seluruh percetakan di Indonesia, observasi lapang di tiga percetakan contoh kasus, wawancara menggunakan kuesioner, dan FGD. Parameter yang digunakan dalam tahap 4 adalah sub model pengelolaan percetakan berkualitas dan sub model pengelolaan limbah percetakan. Metode yang digunakan adalah verifikasi terhadap tiga percetakan contoh kasus, analisis strategi untuk mendapatkan alternatif strategi pengelolaan tiga percetakan

4 46 contoh kasus, dan QSPM untuk penetapan prioritas strategi pengelolaan percetakan berkualitas dan berwawasan lingkungan pada tiga percetakan contoh kasus. Tahap ini menghasilkan model pengelolaan percetakan berkualitas dan berwawasan lingkungan Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data bersumber dari percetakan skala besar, skala menengah, dan skala kecil. Skala percetakan ditentukan berdasarkan keputusan Persatuan Perusahaan Grafika Indonesia (PPGI) tahun 2005, yaitu dengan kriteria seperti pada Tabel 4. Tabel 4. Skala Industri Percetakan. No Spesifikasi Kriteria unit mesin cetak plano atau 1 unit mesin cetak WEB plano Minimal 2 unit mesin cetak ½ plano atau 1 unit mesin cetak plano Minimal 2 unit mesin cetak folio atau 1 unit mesin cetak double folio Besar Menengah Kecil Pengumpulan data primer dilakukan melalui observasi lapang, wawancara dengan kuisioner, dan FGD (focus group discussion). Data primer meliputi; spesifikasi buku yang dihasilkan, spesifikasi naskah yang dicetak, spesifikasi bahan baku yang digunakan, spesifikasi mesin yang digunakan, jumlah dan rincian jabatan karyawan, biaya bahan baku yang digunakan, biaya karyawan, biaya operasional, data yang menyangkut limbah percetakan, faktorfaktor, parameter-parameter, dan standar-standar pengelolaan percetakan, pembobotan, dan nilai attractiveness score. Data sekunder didapatkan melalui literatur, profil perusahaan, laporan perusahaan, modul pelatihan, arsip-arsip, buku manual percetakan, dan baku mutu limbah cair. Data sekunder juga berupa peraturan pemerintah dan data dari berbagai instansi yang terkait dengan topik penelitian.

5 Pendekatan Sistem Pendekatan sistem merupakan cara penyelesaian persoalan yang dimulai dengan identifikasi adanya sejumlah kebutuhan, sehingga dapat menghasilkan suatu operasi sistem yang dianggap efektif. Menurut Marimin (2004), pendekatan sistem umumnya ditandai oleh dua hal, yaitu (1) mencari semua faktor penting yang ada dalam mendapatkan solusi yang baik untuk menyelesaikan masalah dan (2) penyusunan suatu model kuantitatif untuk membantu keputusan secara rasional. Tahapan dengan metode pendekatan sistem meliputi analisis kebutuhan, formulasi masalah, identifikasi sistem, pemodelan, verifikasi dan validasi, serta implementasi Analisis Kebutuhan Tahap awal yang harus dilakukan dalam pengkajian menggunakan pendekatan sistem adalah analisis kebutuhan. Analisis kebutuhan merupakan kajian terhadap faktor-faktor yang berkaitan dengan sistem yang akan dianalisis (Pramudya, 1989). Analisis kebutuhan juga merupakan permulaan pengkajian dari suatu sistem (Eriyatno, 1998). Analisis ini dinyatakan dalam kebutuhankebutuhan stakeholders yang berpengaruh terhadap sistem yang dikaji. Stakeholders mempunyai kebutuhan yang berbeda-beda sesuai perannya masing-masing. Stakeholders yang terlibat dalam sistem pengelolaan percetakan adalah sebagai berikut: 1. Pelanggan, yaitu konsumen dari percetakan yang berupa perusahaan penerbitan buku atau konsumen yang berupa perorangan yang memerlukan jasa percetakan berupa pembuatan buku putih atau buku bacaan; 2. Pemasok, yaitu pihak luar percetakan yang menjadi rekanan guna memenuhi kebutuhan bahan baku, bahan tambahan, dan mesin; 3. Pemilik, yaitu orang-orang yang memiliki saham (modal) suatu usaha percetakan; 4. Manajemen, yaitu orang-orang yang terlibat dalam pengambilan kebijakan dan bertanggung jawab penuh terhadap kinerja usaha percetakan; 5. Karyawan, yaitu orang-orang bekerja yang terlibat langsung dalam kegiatan usaha percetakan. Analisis kebutuhan stakeholders terhadap pengelolaan percetakan berkualitas dan berwawasan lingkungan seperti terlihat pada Tabel 5.

6 48 Tabel 5. Analisis Kebutuhan Pengelolaan Percetakan Berkualitas dan Berwawasan Lingkungan. No Stakeholders Kebutuhan 1. Pelanggan Buku putih berkualitas sesuai preferensi konsumen Harga biaya cetak rendah 2. Pemasok Kontinuitas pesanan Peningkatan administrasi dan pembayaran Keberlangsungan kerja sama Peningkatan keuntungan dari bahan baku 3. Pemilik Mendapatkan keuntungan yang lebih besar Keberlangsungan usaha 4. Manajemen Peningkatan efisiensi dan efektifitas Peningkatan produktivitas Peningkatan kualitas manajemen Pengelolaan berwawasan lingkungan 5. Karyawan Peningkatan pendapatan Peningkatan kesejahteraan Formulasi Masalah Formulasi permasalahan diturunkan dan merupakan rangkuman atau kesimpulan dari hasil analisis kebutuhan yang digunakan untuk menentukan tujuan rancang bangun model dari sistem secara keseluruhan. Formulasi permasalahan dilakukan atas dasar penentuan informasi yang telah melalui identifikasi sistem yang dilakukan secara bertahap (Eriyatno, 1998). Formulasi permasalahan didasarkan atas tinjauan pustaka dan perkiraan kebutuhan yang menghasilkan kajian terhadap faktor-faktor yang berkaitan dengan sistem yang akan dianalisis (Pramudya, 1989). Berdasarkan hasil analisis kebutuhan maka terlihat kebutuhan yang sejalan maupun yang kontradiktif. Kebutuhan yang saling kontradiktif dapat dikenali berdasarkan dua hal, yaitu kelangkaan sumberdaya (lack of resources) dan perbedaan kepentingan (conflict of interest) (Hartrisari, 2007). Berdasarkan hasil analisis kebutuhan, seperti Tabel 5, terdapat kebutuhan-kebutuhan dari pelaku sistem yang saling kontradiktif, yaitu harga biaya cetak yang rendah. Terlihat pada pelaku sistem menginginkan buku putih berkualitas dengan harga biaya cetak rendah dan limbah tidak mencemari lingkungan.

7 49 Buku putih berkualitas dengan harga biaya cetak rendah memerlukan bahan baku berkualitas dengan harga rendah. Selain itu diperlukan pengelolaan yang efisien, efektif, dan produktivitas tinggi. Hal ini akan menyebabkan tidak terdapat produk yang gagal, sehingga tidak terjadi pemborosan biaya bahan baku, biaya SDM, dan biaya operasional. Di pihak lain, yaitu pemasok menginginkan peningkatan keuntungan dari selisih harga pokok bahan baku tersebut, sehingga diperlukan kesepakatan harga bahan baku diantara pelaku sistem percetakan. Hal ini bertujuan terjadinya transaksi, agar pihak pemasok mendapatkan keuntungan yang wajar dari penjualan bahan baku tersebut dan pihak produksi percetakan dapat mencetak buku dengan harga wajar. Kebutuhan pelaku sistem yang lain adalah pengelolaan terhadap limbah percetakan yang tidak mencemari lingkungan. Hal ini terlihat dari beberapa pelaku sistem, yaitu manajemen yang menginginkan adanya pengelolaan terhadap limbah percetakan agar tidak mencemari lingkungan. Adanya pengelolaan limbah maka diperkirakan meningkatkan biaya operasional dan meningkatkan harga biaya cetak. Hal ini perlu dicari pengelolaan limbah yang efisien dan efektif, agar tidak meningkatkan biaya operasional yang tinggi. Pengelolaan percetakan berkualitas dan berwawasan lingkungan dapat juga memenuhi kebutuhan-kebutuhan pelaku sistem yang lainnya, seperti; peningkatan kinerja manajemen, peningkatan keuntungan perusahaan, peningkatan kesejahteraan karyawan, dapat mematuhi peraturan pemerintah, serta dapat menjaga kualitas lingkungan sekitar percetakan. Hal ini akan mengakibatkan percetakan mencapai tujuannya, yaitu keberlangsungan usaha dengan dukungan penuh dari seluruh pelaku sistem (stakeholders) Identifikasi Sistem Identifikasi sistem dilakukan untuk mengetahui komponen-komponen yang terlibat di dalam sistem yang dikaji. Identifikasi sistem bertujuan untuk memberikan gambaran terhadap sistem yang ditelaah. Identifikasi sistem merupakan suatu rantai hubungan antara pernyataan dari kebutuhan-kebutuhan dengan pernyataan khusus dari masalah yang perlu dipecahkan untuk mencukupi kebutuhan-kebutuhan tersebut (Marimin, 2004). Penerapan pengelolaan berkualitas dan berwawasan lingkungan mengakibatkan terjadinya peningkatan kinerja percetakan. Peningkatan kinerja

8 50 percetakan akan berakibat meningkatnya produktivitas percetakan. Peningkatan produktivitas meningkatkan jumlah produk yang berkualitas dan menurunkan harga biaya cetak, sehingga permintaan dari pelanggan/pasar akan meningkat. Peningkatan penjualan dapat memberikan peningkatan keuntungan sekaligus meningkatkan pendapatan perusahaan, sehingga menjamin kelangsungan usaha. Keuntungan yang besar diharapkan dapat mensejahterakan karyawan dan mengurangi tingkat keresahan karyawan akibat beban kerja yang lebih besar. Pengelolaan berkualitas dan berwawasan lingkungan yang diterapkan tidak hanya memberikan kepuasan kepada pelanggan tetapi kepada pemasok. Kontinuitas pesanan dan peningkatan pelayanan administrasi berakibat pemasok lebih meningkatkan kualitas bahan baku yang berakibat pada peningkatan produktivitas perusahaan. Penerapan pengelolaan berkualitas dan berwawasan lingkungan pada percetakan diperlukan peningkatan sumberdaya manusia melalui pelatihanpelatihan. Pelatihan-pelatihan ini akan menambah biaya yang dapat mengurangi keuntungan perusahaan. Namun meningkatnya kualitas SDM akan meningkatkan produktivitas perusahaan, akhirnya memberikan keuntungan yang besar kepada perusahaan. Menurut Manecth and Park (1977), secara garis besar ada enam kelompok variabel yang akan mempengaruhi kinerja sistem yang digambarkan dalam bentuk diagram kotak hitam (input output), yaitu; (1) variabel output yang dikehendaki, yang ditentukan berdasarkan hasil analisis kebutuhan, (2) variabel output yang tidak dikehendaki, (3) variabel input yang terkontrol, (4) variabel input tidak terkontrol, (5) variabel input lingkungan, dan (6) variabel umpan balik (manajemen pengendali) sistem. Output yang dikehendaki model pengelolaan percetakan berkualitas dan berwawasan lingkungan adalah (1) buku putih berkualitas, serta (2) limbah percetakan berwawasan lingkungan. Model akan mentransformasi input terkontrol dan input tak terkontrol, serta dipengaruhi juga dengan adanya input lingkungan menjadi output. Realisasi model bukan saja mendapatkan output yang dikehendaki, namun mendapatkan juga output yang tidak dikehendaki. Output yang tidak dikehendaki oleh model adalah (1) produktifitas menurun dan (2) biaya cetak meningkat. Melalui manajemen pengendali maka percetakan melakukan evaluasi terhadap output yang tidak dikehendaki. Output yang tidak

9 51 dikehendaki tersebut menjadi bahan masukan perbaikan pada input terkontrol. Pengelolaan percetakan berkualitas dan berwawasan lingkungan memiliki parameter rancang bangun, yaitu (1) standar kualitas dan (2) standar lingkungan. Parameter rancang bangun dapat dijadikan sebagai acuan. Pengelolaan percetakan berkualitas dan berwawasan lingkungan diukur dan dikendalikan oleh standar kualitas dan standar lingkungan percetakan. Model dapat menghasilkan output yang dikehendaki dan mengurangi output yang tidak dikehendaki. Melalui manajemen pengendali secara terus-menerus, model berusaha menghilangkan output yang tidak dikehendaki sehingga hanya akan menghasilkan output yang dikehendaki. Input Lingkungan Kebijakan pemerintah Kondisi sosial budaya Input tak terkontrol Komitmen manajemen Suku bunga Output yang dikehendaki Buku putih berkualitas Limbah percetakan berwawasan lingkungan MODEL PENGELOLAAN PERCETAKAN BERKUALITAS DAN BERWAWASAN LINGKUNGAN Parameter rancang bangun Standar kualitas Standar lingkungan Input terkontrol Naskah dan bahan baku Mesin, sumberdaya manusia Keuangan Output yang tidak dikehendaki Produktifitas menurun Biaya cetak meningkat Manajemen Pengendali Gambar 18. Diagram Kotak Hitam (input output) Sistem Percetakan.

10 Pemodelan Menyusun model dilakukan bertujuan melihat perilaku sistem dalam membantu perencanaan strategi pengelolaan percetakan berkualitas dan berwawasan lingkungan. Model yang disusun ini merupakan penyederhanaan dari sistem pengelolaan percetakan berkualitas dan berwawasan lingkungan. Menurut Hartrisari (2007), model bersandar pada hasil pendekatan diagram kotak hitam dan kondisi faktual hasil studi yang dikombinasikan dengan konsep teoritis dari berbagai kepustakaan. Model yang disusun terdiri dari dua sub-model, yaitu sub-model pengelolaan percetakan berkualitas dan sub-model pengelolaan percetakan berwawasan lingkungan. Sub-model pengelolaan percetakan berkualitas berkaitan dengan pengukuran parameter-parameter kualitas. Sub-model pengelolaan percetakan berwawasan lingkungan berkaitan dengan pengukuran parameter-parameter pengelolaan limbah percetakan Analisis Data Analisis data penelitian ini diawali dari pendekatan sistem melalui input, proses, dan output maka diperoleh diagram black box. Dari diagram black box diperoleh input terkontrol dan dari diagram ini menghasilkan faktor-faktor (variabel) pengelolaan percetakan berkualitas dan berwawasan lingkungan. Untuk menguatkan hasil penelitian, dilakukan focus group discussion (FGD) terhadap faktor-faktor tersebut sehingga faktor-faktor tersebut dianggap sah sebagai faktor-faktor pengelolaan percetakan berkualitas dan berwawasan lingkungan. Setelah faktor-faktor tersebut ditetapkan, maka langkah berikutnya yaitu menetapkan parameter-parameter dan standar-standar dari setiap parameter tersebut. Metode yang digunakan dalam penggalian parameter dan standar ini sama yaitu dengan metode FGD dengan para stakeholder sebagai berikut: 1) FGD pertama dilakukan di Kompleks Kelompok Kompas Gramedia, Palmerah, Jakarta bersama penerbit PT Elex Media Komputindo (yang diwakili oleh Manajer Produksi, Manajer Pemasaran, dan Manajer Redaksi), PT Gramedia Pustaka Utama (yang diwakili oleh Manajer Pemasaran dan Manajer Produksi), Gramedia Majalah (yang diwakili oleh Manajer

11 53 Pemasaran), PT Percetakan Gramedia (yang diwakili oleh Manajer Penelitian dan Pengembangan serta Supervisor Proses Produksi) 2) FGD kedua dilakukan di Kantor PT Percetakan Penebar Swadaya, Jakarta bersama penerbit PT Agromedia (yang diwakili oleh Direktur Utama), PT Percetakan Penebar Swadaya (yang diwakili oleh Direktur dan Manajer Produksi). 3) FGD ketiga dilakukan di IPB Press bersama pihak manajemen IPB Press yang diwakili oleh Manajer Operasional dan Manajer Produksi. Diskusi dipandu berdasarkan buku manual percetakan, buku manual mesin percetakan, manual prosedur percetakan. Dari hasil FGD tersebut diperoleh parameter-parameter dan standar-standar. Dengan demikian maka sub-model penilaian kinerja percetakan berkualitas dan berwawasan lingkungan dapat dibuat. Sub-model penilaian kinerja percetakan berkualitas dan berwawasan lingkungan ini bersifat general dan dapat diberlakukan untuk semua percetakan di Indonesia. Dengan sub-model yang dihasilkan ini maka dapat digunakan untuk menilai kinerja suatu percetakan. Penilaian kinerja suatu perusahaan percetakan yang berkualitas dan berwawasan lingkungan dapat dilakukan melalui proses verifikasi. Kesimpulan akhir dinyatakan dalam dua indikator yaitu BAIK dan TIDAK BAIK. Kesimpulan ini dibuat melalui pendekatan dua skala (biner), yaitu: 1. Untuk perusahaan yang BAIK 2. Untuk perusahaan yang TIDAK BAIK Menurut Kinnear (1979), penggunaan dua skala (biner) pada titik ekstrim kiri dan titik ekstrim kanan memiliki kelebihan yaitu memaksa responden untuk menentukan dengan pasti BAIK atau TIDAK BAIK. Hal ini berbeda dengan skala Likert. Skala Likert (tiga, lima, tujuh atau sembilan skala) akan memungkinkan adanya Central Tendentious (kecenderungan sentral) yang berakibat penilaian jatuh pada nilai tengah (sedang, rata-rata, cukup, dan sebagainya). Skala Likert memungkinkan responden tidak tegas untuk menjatuhkan pilihan pada titik ekstrim paling kiri maupun titik ekstrim paling kanan dengan alasan segan, khawatir, atau alasan-alasan yang tidak rasional. Pemilihan titik tengah tersebut disebabkan karena ketidaktahuan (kurang informasi) dari responden terhadap variabel yang ditanyakan. Hal ini membuat peneliti ragu terhadap jawaban

12 54 responden tersebut (sekalipun mereka expert di bidangnya) karena menimbulkan adanya ketidaktegasan pengambilan keputusan. Penelitian ini memilih Dua Skala Biner (BAIK dan TIDAK BAIK) dengan tujuan untuk menghindari kecenderungan sentral serta agar dapat ditentukan dengan pasti kinerja perusahaan percetakan yang dianalisis apakah tergolong perusahaan yang BAIK atau TIDAK BAIK dilihat dari variabel-variabel kinerja percetakan yang berkualitas dan berwawasan lingkungan. Kesimpulan tersebut (BAIK atau TIDAK BAIK) dihasilkan dari proses verifikasi pada tiga skala percetakan kasus yaitu untuk percetakan skala besar, skala menengah, dan skala kecil. Percetakan skala besar diwakili oleh PT Percetakan Gramedia, untuk percetakan skala menengah diwakili oleh PT Percetakan Penebar Sawadaya, dan untuk percetakan skala kecil diwakili oleh Percetakan IPB Press. Verifikasi ini dilakukan melalui Analisis Gap yaitu membandingkan antara standar ideal dengan kinerja aktual (Engel, 1994). Pada penelitian ini, standar ideal yaitu nilai ideal dari setiap variabel yang dianalisis untuk percetakan yang berkualitas dan berwawasan lingkungan, sedangkan kinerja aktual yaitu kondisi kinerja nyata dari setiap variabel yang terjadi pada tiga macam skala percetakan (skala besar, skala menengah, dan skala kecil). Variabel atau faktor-faktor pada pengelolaan percetakan dibagi menjadi beberapa parameter. Setiap parameter dapat dibagi menjadi beberapa sub parameter yang memiliki standar ideal masing-masing. Gap antara standar ideal dengan kinerja aktual perusahaan percetakan dinilai sebagai berikut; Nilai 0 jika kinerja aktual tidak memenuhi standar ideal Nilai 1 jika kinerja aktual telah memenuhi standar ideal Setelah analisis gap dilakukan maka dihitung deviasi dari setiap variabel (d i ) dengan rumus : Jumlah paramater yang bernilai nol d i = X 100%... (1) Total parameter Dengan melakukan Analisis Gap maka diperoleh deviasi dari setiap variabel yang dianalisis. Kemudian setelah itu dibuat rata-rata deviasi dari seluruh variabel yang dianalisis (D).

13 55 n d i i=1 Rata-rata deviasi ( D) =... (2) n Dimana d i = deviasi dari variabel ke-i (dalam %) n = jumlah variabel yang dianalisis Perusahaan percetakan yang memiliki kinerja BAIK adalah jika nilai deviasi rata-ratanya (D) kurang dari atau sama dengan 10%, sedangkan jika nilai deviasi rata-ratanya (D) lebih dari 10% maka dinyatakan perusahaan percetakan tersebut memiliki kinerja TIDAK BAIK. Penentuan batas nilai 10% mengacu pada Besterfield (1990) bahwa untuk mengukur kualitas yang baik yaitu dengan kinerja minimal 90%. Selain itu secara statistik, ketepatan suatu pengujian adalah berbeda-beda bagi setiap jenis penelitian. Penelitian ilmu alam (kimia, fisika, biologi), ilmu kedokteran, dan ilmu kemiliteran menuntut ketepatan yang mendekati sempurna sehingga tolerasi kesalahan hanya diperbolehkan pada batas yang sempit, misalkan 1% dan jika tingkat kesalahannya lebih dari 1% maka dikatakan TIDAK BAIK. Untuk ilmu sosial, ekonomi, dan manajemen, toleransi tersebut agak longgar yaitu bisa sampai batas 10%, namun jika kesalahan tersebut lebih dari 10% maka dikatakan TIDAK BAIK. Menurut Intrilligator (1996), tingkat signifikansi (sygnificance level) secara statistik dapat dilakukan sampai taraf nyata 10%. Semakin kecil taraf nyata maka akan semakin baik. Sepuluh persen ini sebagai batas toleransi kesalahan, yang berarti tingkat kepercayaan bahwa hal tersebut benar-benar BAIK adalah 90%. Dengan alpha (α) sebesar 10% yang dalam hal ini merupakan deviasi dari standar ideal, hal ini masih dapat diterima karena dengan kinerja sebesar 90%, suatu perusahaan percetakan masih dapat dianggap baik karena kinerja tersebut telah melebihi separonya (50%). Dalam standar Skala Likert genap golongan dua, batas kinerja baik dan tidak baik adalah 50% (jika kinerja di atas 50% maka dikatakan baik dan jika kinerjanya di bawah 50% maka dikatakan tidak baik). Dalam penelitian ini batas tersebut adalah 90% atau dengan kata lain toleransi deviasi adalah 10%. Hal ini akan lebih baik karena lebih memperketat batas kinerja BAIK dan TIDAK BAIK sehingga hanya perusahaan-perusahaan yang benar-benar memiliki kinerja tinggilah (di atas 90%) yang dapat dikatakan BAIK.

14 56 Sistem manajemen berbasis model dalam penelitian ini tersusun dari lima belas variabel (faktor penilaian kinerja), yaitu ; (1) Produk, (2) Naskah, (3) Bahan lain, (4) Tahap pracetak, (5) Kertas, (6) Tinta, (7) Air pembasah, (8) Mesin cetak, (9) Tahap cetak, (10) Mesin pendukung, (11) Tahap pascacetak, (12) SDM, (13) Keuangan, (14) Pengelolaan limbah padat, dan (15) Pengolahan limbah cair. Adapun contoh perhitungan (d i ) untuk variabel produk dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Verifikasi Variabel Produk Parameter Kinerja Standar Aktual Syarat Indikator Satuan Presisi halaman buku = 0 mm 1 2.Ketebalan dan kerataan tinta - 1,25 1,35 density 0 3.Kesikuan potong = 90 derajat 1 4.Kondisi potongan sisi buku <= 0,02 cm 1 5.Kondisi cacat lem = Tidak ada Urutan halaman = sesuai Kelengkapan halaman = sesuai halaman 1 TOTAL 6 1 Keterangan : 1 = kinerja aktual telah memenuhi standar ideal 0 = kinerja aktual tidak memenuhi standar ideal d i = 1/7 x 100% = 14,3% Oleh karena nilai d i lebih dari 10%, maka variabel produk untuk perusahaan percetakan tersebut dapat disimpulkan TIDAK BAIK. Untuk menghitung rata-rata deviasi dari seluruh variabel (D), maka digunakan rumus : Rata-rata deviasi ( D) = n d i i=1 n Dimana d i = deviasi dari variabel ke-i (dalam %) n = jumlah variabel yang dianalisis (=15) Dengan demikian maka nilai D dapat dijadikan sebagai indikator kinerja perusahaan percetakan dengan range; BAIK : Jika D kurang dari atau sama dengan 10% TIDAK BAIK : Jika D lebih dari 10%

15 57 Dalam hal ini titik ekstrim yang dipakai yaitu 10%. baik 10% Tidak baik Proses verifikasi menghasilkan beberapa alternatif strategi. Setelah alternatif strategi diperoleh, dari beberapa alternatif tersebut maka perlu ditetapkan prioritas strategi yang dapat diimplementasikan perusahaan dalam jangka pendek. Metode yang digunakan untuk penetapan prioritas strategi ini yaitu modifikasi metode Paired Comparison dengan QSPM (quantitative strategic planning matrix). Penilaian kinerja dengan metode Paired Comparison diambil dari konsep Gary Dessler (1997) dalam penentuan kinerja SDM, dan metode QSPM diambil dari konsep Fred David (1995) dalam strategic planning formulation pada perusahaan pangan. Adapun langkah yang ditempuh dalam metode ini yaitu : 1. Penentuan pakar yang akan mengisi Tabel QSPM. Pakar yang berhak mengisi tabel QSPM adalah mereka yang terlibat dalam pengisian kuesioner sebelumnya. 2. Pengisian matriks paired comparison untuk menentukan bobot pentingnya strategi tersebut dibanding dengan yang lain. Bobot tersebut diisi melalui tabel berikut : ALTERNATIF A B C D E STRATEGI A BiAi CiAi DiAi EiAi B AiBi CiBi DiBi EiBi C AiCi BiCi DiCi EiCi D AiDi BiDi CiDi EiDi E AiEi BiEi CiEi DiEi Bobot Total bobot A Total bobot B Total bobot C Total bobot D Total bobot E Persentase (A / total ) x (B / total ) x (C / total ) x (D / total ) x (E / total ) x bobot 100% 100% 100% 100% 100% TOTAL BOBOT 3. Pengisian tabel dilakukan secara vertikal ke bawah untuk setiap alternatif strategi. Nilai bobot diisi dengan : Nilai 1 = alternatif strategi vertikal (misalkan A) kurang penting dibanding alternatif strategi horisontal (misalkan B)

16 58 Nilai 2 = alternatif strategi vertikal (misalkan A) sama penting dibanding alternatif strategi horisontal (misalkan B) Nilai 3 = alternatif strategi vertikal (misalkan A) lebih penting dibanding alternatif strategi horisontal (misalkan B) Untuk daerah yang diarsir, pakar tidak perlu mengisi karena merupakan matriks kebalikan. 4. Persiapkan tabel QSPM sebagai berikut : No ALTERNATIF PRIORITAS STRATEGI STRATEGI BOBOT AS TAS 1. A 2. B 3. C 4. D 5. E 5. Kolom bobot diisi dari hasil matriks Paired Comparison. Kolom AS (Attractiveness Score) diisi dengan nilai berikut : Nilai 1 = not acceptable (tidak dapat diterima untuk diimplementasikan) Nilai 2 = possibly acceptable (mungkin dapat diterima untuk diimplementasikan) Nilai 3 = probably acceptable (kemungkinan besar dapat diterima untuk diimplementasikan) Nilai 4 = most acceptable (dapat diterima untuk diimpelementasikan) Kolom TAS (total attractiveness score) diisi dengan cara mengalikan kolom bobot dengan kolom AS (attractiveness score). 6. Keputusan strategi terbaik ditetapkan dari nilai TAS yang paling besar. Strategi ini dianggap paling urgen untuk diimplementasikan dalam jangka pendek, jika perusahaan memiliki kendala sumberdaya. Jika sumberdaya perusahaan tersedia, maka seluruh strategi dapat diimplementasikan. 7. Jika pakar yang mengisi QSPM lebih dari satu orang, maka keputusan strategi adalah rata-rata dari pakar yang mengisi QSPM tersebut.

17 No Aspek yang diteliti Parameter Pengumpulan data dan metode analisis Menganalisis dan 1 menentukan faktor-faktor pengelolaan percetakan Menganalisis parameter dan standar kualitas dan parameter dan standar pengelolaan limbah percetakan Mendesain sub model pengelolaan percetakan berkualitas dan sub model pengelolaan limbah percetakan Merumuskan strategi pengelolaan percetakan berkualitas dan berwawasan lingkungan Literatur manajemen Literatur percetakan Literatur ISO 9001 Literatur ISO Tabel 7. Rekapitulasi Metodologi Penelitian. SOP percetakan Literatur percetakan Buku manual Arsip-arsip, baku mutu Laporan-laporan Modul pelatihan - Faktor-faktor - Parameter-parameter - Stándar-stándar kualitas dan baku mutu pengolahan limbah - Sub model pengelolaan berkualitas - Sub model pengelolaan limbah percetakan - Penelusuran literatur - Observasi lapang - Wawancara dengan kuisioner - FGD - Penelusuran literatur - Observasi lapangan - Wawancara dengan kuisioner - FGD Output yang diharapkan Faktor-faktor pengelolaan percetakan Parameter dan standar kualitas serta parameter dan standar pengelolaan limbah percetakan - Pemodelan Sub model pengelolaan percetakan berkualitas dan sub model pengelolaan limbah percetakan - Penelusuran literatur skala - Observasi lapang - Wawancara dengan kuesioner - FGD - Verifikasi tiga skala percetakan - Analisis strategi - QSPM Rumusan prioritas strategi pengelolaan percetakan berkualitas dan berwawasan lingkungan pada percetakan skala besar, skala menengah, dan skala kecil 59

18 Definisi Operasional Beberapa definisi operasional yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: 1. Model adalah suatu abstraksi dan penyederhanaan dari suatu sistem yang sesungguhnya, dalam hal ini pengelolaan percetakan. 2. Pengelolaan adalah kata lain dari manajemen yang berarti proses merencanakan, mengorganisasikan, memimpin, dan mengendalikan pekerjaan anggota organisasi dan menggunakan semua sumberdaya organisasi untuk mencapai sasaran organisasi yang telah ditetapkan. 3. Percetakan adalah sebuah perusahaan yang dapat menghasilkan produk media cetak atau perusahaan yang bergerak di bidang pencetakan. 4. Buku putih adalah buku bacaan yang dihasilkan oleh percetakan dengan berbahan baku tinta dan kertas putih (HVS). 5. Berkualitas adalah gabungan karakteristik produk dari proses pabrikasi yang menentukan derajat dimana produk yang dihasilkan dapat memenuhi keinginan konsumen 6. Berwawasan lingkungan adalah kesadaran akan eratnya kaitan antara keputusan dan kegiatan organisasi dengan dampaknya terhadap lingkungan alam. 7. Limbah percetakan adalah buangan hasil proses produksi percetakan yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karena tidak memiliki nilai ekonomi. 8. Sistem adalah kumpulan dari komponen-komponen dalam lingkungan tertentu, yang saling terkait dan terorganisasi dalam mencapai suatu tujuan. Atau dengan kata lain keseluruhan interaksi antar unsur dari sebuah objek dalam batas lingkungan tertentu yang bekerja dalam rangka mencapai tujuan. 9. Penerbitan adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang media cetak, seperti; buku, koran, majalah, atau tabloid.

III. METODOLOGI A. Kerangka Pemikiran

III. METODOLOGI A. Kerangka Pemikiran III. METODOLOGI A. Kerangka Pemikiran Perbaikan kualitas udang melalui rantai pengendalian mutu perlu melibatkan unit pengadaan bahan baku, unit penyediaan bahan baku, unit pengolahan, dan laboratorium

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di perusahaan kopi bubuk Inkopas Sejahtera, Pemilihan lokasi ditentukan secara sengaja, karena adanya pertimbangan bahwa

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN. Daerah penelitian adalah wilayah pesisir di Kecamatan Punduh Pidada,

III METODE PENELITIAN. Daerah penelitian adalah wilayah pesisir di Kecamatan Punduh Pidada, 35 III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Daerah penelitian adalah wilayah pesisir di Kecamatan Punduh Pidada, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung. Pemilihan daerah penelitian dilakukan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Martabak Air Mancur Bogor yang terletak di Jl. Sudirman, untuk pemilihan lokasinya dilakukan secara sengaja (purposive)

Lebih terperinci

METODOLOGI Kerangka Pemikiran

METODOLOGI Kerangka Pemikiran METODOLOGI Kerangka Pemikiran Semakin berkembangnya perusahaan agroindustri membuat perusahaanperusahaan harus bersaing untuk memasarkan produknya. Salah satu cara untuk memenangkan pasar yaitu dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI A. Lokasi dan Waktu B. Pengumpulan Data

BAB III METODOLOGI A. Lokasi dan Waktu B. Pengumpulan Data 13 BAB III METODOLOGI A. Lokasi dan Waktu Kegiatan ini dibatasi sebagai studi kasus pada komoditas pertanian sub sektor tanaman pangan di wilayah Bogor Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan secara

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian Proses perumusan strategi pada restoran Kebun Kita dimulai dengan mengetahui visi dan misinya, kemudian menganalisis permasalahan yang terjadi,

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan pada CV Salim Abadi (CV SA), yang terletak di Jalan Raya Punggur Mojopahit Kampung Tanggul Angin, Kecamatan Punggur,

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur.

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur. IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja berdasarkan pertimbangan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. (PKPBDD) yang terletak di Jalan Raya Sawangan No. 16B, Pancoran Mas,

IV. METODE PENELITIAN. (PKPBDD) yang terletak di Jalan Raya Sawangan No. 16B, Pancoran Mas, IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Pusat Koperasi Pemasaran Belimbing Dewa Depok (PKPBDD) yang terletak di Jalan Raya Sawangan No. 16B, Pancoran Mas, Depok. Pemilihan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Pia Apple Pie yang berada di Jalan Pangrango 10 Bogor. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) dengan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Restoran Pasir 7 Pasar Ikan Segar yang terletak di Kampung Sawah, Jalan Raya Depok (seberang Kampus UI Depok), Kelurahan

Lebih terperinci

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. KERANGKA PEMIKIRAN Peningkatan luas lahan perkebunan kelapa sawit telah mampu meningkatkan kuantitas produksi minyak sawit mentah dan minyak inti sawit dan menempatkan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Mitra Alam. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa perusahaan tersebut merupakan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. Kaliduren Estates yang berlokasi di Perkebunan Tugu/Cimenteng, Desa Langkap Jaya, Kecamatan Lengkong, Kabupaten Sukabumi.

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data

III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data 15 III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu Pengambilan data dilakukan di PT. Mitra Bangun Cemerlang yang terletak di JL. Raya Kukun Cadas km 1,7 Kampung Pangondokan, Kelurahan Kutabaru, Kecamatan Pasar

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di dua lokasi, yakni Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah, khususnya di Kesatuan Bisnis Mandiri (KBM) Agroforestry yang membawahi

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Amani Mastra yang kantornya terletak di

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Amani Mastra yang kantornya terletak di 38 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. Amani Mastra yang kantornya terletak di Kompleks Perumahan Cikunir, Jatibening, Jakarta dan memiliki perkebunan sayuran

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data 27 III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Lokasi tempat pelaksanaan Program Misykat DPU DT berada di kelurahan Loji Gunung Batu, Kecamatan Ciomas, Kotamadya Bogor, Jawa Barat. Waktu pengumpulan data selama

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN Strategi Pengembangan Usaha Maharani Farm Gambar 4. Kerangka Pemikiran Operasional IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Rumah Potong Ayam Maharani Farm yang beralamat

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kedua tempat usaha di kota Bogor, yaitu KFC Taman Topi dan Rahat cafe. KFC Taman Topi berlokasi di Jalan Kapten Muslihat

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di peternakan domba Tawakkal Farm (TF) Jalan Raya Sukabumi Km 15 Dusun Cimande Hilir No. 32, Caringin, Bogor. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

IV. METODOLOGI A. KERANGKA PEMIKIRAN B. PENDEKATAN SISTEM

IV. METODOLOGI A. KERANGKA PEMIKIRAN B. PENDEKATAN SISTEM IV. METODOLOGI A. KERANGKA PEMIKIRAN Lele merupakan salah satu ikan air tawar yang sudah cukup dikenal oleh masyarakat Indonesia. Banyak jenis maupun varietas yang ada dan dikembangbiakkan di Indonesia.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada kawasan Objek Wisata Alam Talaga Remis di Desa Kadeula Kecamatan Pasawahan Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Kegiatan

Lebih terperinci

METODE KAJIAN. 3.1 Kerangka Pemikiran

METODE KAJIAN. 3.1 Kerangka Pemikiran III. METODE KAJIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Potensi perikanan yang dimiliki Kabupaten Lampung Barat yang sangat besar ternyata belum memberikan kontribusi yang optimal bagi masyarakat dan pemerintah daerah.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 42 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Metodologi penelitian ini merupakan cara yang digunakan untuk memecahkan masalah dengan langkah-langkah yang akan ditempuh harus relevan dengan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk menentukan prioritas pemasok terbaik untuk produkproduk yang paling laris dijual di Toko Besi Nusantara Semarang. Prioritas pemasok terbaik ditentukan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI 3.1 KERANGKA PENELITIAN

III. METODOLOGI 3.1 KERANGKA PENELITIAN III. METODOLOGI 3.1 KERANGKA PENELITIAN Bahan baku merupakan salah satu faktor penting dalam keberlangsungan suatu industri. Bahan baku yang baik menjadi salah satu penentu mutu produk yang dihasilkan.

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Elsari Brownies & Bakery (EBB) yang bertempat di Jalan Raya Pondok Rumput Nomor 18 RT 06/RW 11, Kelurahan Kebon Pedes,

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi yang dijadikan sebagai tempat penelitian adalah PT Godongijo Asri yang beralamat di Desa Serua, Kecamatan Cinangka, Sawangan, Depok, Jawa

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 29 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Sektor UKM memiliki peran dan fungsi sangat strategik dalam pertumbuhan perekonomian Indonesia, tetapi kredit perbankan untuk sektor ini dinilai masih

Lebih terperinci

Gambar 5 Kerangka pemikiran penelitian

Gambar 5 Kerangka pemikiran penelitian Rendahnya daya saing Analisis faktor internal Analisis faktor eksternal Analisis faktor kompetitif Formulasi strategi bersaing Prioritas strategi bersaing Implementasi strategi bersaing : Ruang lingkup

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di dua desa yaitu di Desa Tangkil dan Hambalang di Kecamatan Citereup, Kabupaten Bogor. Penelitian di kedua desa ini adalah

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Responden

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Responden IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada usaha Durian Jatohan Haji Arif (DJHA), yang terletak di Jalan Raya Serang-Pandeglang KM. 14 Kecamatan Baros, Kabupaten

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di tempat produksi sate bandeng pada UKM Awal Putra Mandiri yang berlokasi di Jl. Ratu Rangga Blok B No.252 Rt. 02/11, Kampung

Lebih terperinci

PERUMUSAN STRATEGI KORPORAT PERUSAHAAN CHEMICAL

PERUMUSAN STRATEGI KORPORAT PERUSAHAAN CHEMICAL PERUMUSAN STRATEGI KORPORAT PERUSAHAAN CHEMICAL Mochammad Taufiqurrochman 1) dan Buana Ma ruf 2) Manajemen Industri Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Pabrik Kelapa Sawit Adolina PT Perkebunan Nusantara IV yang terletak di Kelurahan Batang Terap Kecamatan Perbaungan Kabupaten

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 17 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran PT NIC merupakan perusahaan yang memproduksi roti tawar spesial (RTS). Permintaan RTS menunjukkan bahwa dari tahun 2009 ke tahun 2010 meningkat sebanyak

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Wisata Agro Tambi yang terletak di Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo. Pemilihan lokasi ini ditentukan secara sengaja

Lebih terperinci

METODOLOGI KAJIAN. deskriptif dengan survey. Menurut Whitney (1960) dalam Natsir (1999), metode

METODOLOGI KAJIAN. deskriptif dengan survey. Menurut Whitney (1960) dalam Natsir (1999), metode III. METODOLOGI KAJIAN 3.1. Jenis Kajian Ditinjau dari aspek tujuan penelitian, kajian ini menggunakan pendekatan deskriptif dengan survey. Menurut Whitney (1960) dalam Natsir (1999), metode deskriptif

Lebih terperinci

penelitian ini diharapkan mampu menghasilkan alternatif strategi yang lebih objektif.

penelitian ini diharapkan mampu menghasilkan alternatif strategi yang lebih objektif. IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada usaha sate bebek H. Syafe i Cibeber, Kota Cilegon, Provinsi Banten. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja

Lebih terperinci

Tujuan, jenis dan cara pengumpulan data, metode analisis, dan output yang diharapkan. Jenis dan Cara Pengumpulan Data

Tujuan, jenis dan cara pengumpulan data, metode analisis, dan output yang diharapkan. Jenis dan Cara Pengumpulan Data III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian berada pada kawasan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IV (Persero) Propinsi Sumatera Utara. PTPN IV bergerak di bidang usaha perkebunan dengan

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 18 METODOLOGI PENELITIAN Tempat dan Waktu Lokasi pelaksanaan penelitian adalah di Kelurahan Situ Gede Kecamatan Bogor Barat Kota Bogor Jawa Barat dan Daerah Irigasi Cihea yang mencakup tiga kecamatan yaitu

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di perusahaan Tyas Orchid yang berkantor di Bukit Cimanggu City Blok Q6 No 19 Jl. KH. Sholeh Iskandar, Bogor. Pemilihan objek

Lebih terperinci

Mengelola Percetakan Modern di Perguruan Tinggi

Mengelola Percetakan Modern di Perguruan Tinggi Dr. Ir. H. Elang Ilik Martawijaya, MM Mengelola Percetakan Modern di Perguruan Tinggi Berkualitas dan Ramah Lingkungan Mengelola Percetakan Perguruan Tinggi 1 Industri memiliki peran penting dalam suatu

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 29 A. Metode Dasar Penelitian III. METODE PENELITIAN Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis. Ciri-ciri metode deskriptif analitis adalah memusatkan pada pemecahan

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN. teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai ilmu tentang perumusan

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN. teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai ilmu tentang perumusan 22 BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Manajemen Strategi Penelitian ini menggunakan perencanaan strategi sebagai kerangka teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENGAMBILAN KEPUTUSAN

BAB IV METODOLOGI PENGAMBILAN KEPUTUSAN BAB IV METODOLOGI PENGAMBILAN KEPUTUSAN 4.1. Objek Pengambilan Keputusan Dalam bidang manajemen operasi, fleksibilitas manufaktur telah ditetapkan sebagai sebuah prioritas daya saing utama dalam sistem

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 19 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Banyaknya perusahaan jasa pengiriman, menyebabkan persaingan diantara perusahaan tersebut semakin meningkat. Hal ini didasari semakin dibutuhkan jasa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Metode Penelitian Jenis penelitian ini adalah survei sedangkan metodenya yaitu penelitian kuantitatif. Penelitian survei merupakan penelitian kuantitatif dengan

Lebih terperinci

A. KERANGKA PEMIKIRAN

A. KERANGKA PEMIKIRAN III. METODOLOGI A. KERANGKA PEMIKIRAN Agroindustri sutera alam terutama untuk produk turunannnya berupa kokon, benang sutera, dan kain merupakan suatu usaha yang menjanjikan. Walaupun iklim dan kondisi

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada restoran tradisional khas Jawa Timur Pondok Sekararum yang terletak di Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, Propinsi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada restoran iga bakar Mang Opan yang terletak di Jl. Adhyaksa II No.1A, Buah Batu, Bandung. Pemilihan tempat dilakukan

Lebih terperinci

3.1 KERANGKA PEMIKIRAN

3.1 KERANGKA PEMIKIRAN III. METODOLOGI 3.1 KERANGKA PEMIKIRAN Pada masa krisis periode 1998-2000 usaha kecil merupakan salah satu bagian penting dari perekonomian Indonesia dikarenakan kemampuannya dalam menghadapi terpaan krisis

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di outlet takoyummy yang berlokasi di Plaza Ekalokasari Bogor. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (Purposive)

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan studi kasus suatu rantai pasokan udang vaname. Penelitian ini dilaksanakan di berbagai tempat, yaitu pada produsen benih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. situasi yang menggambarkan bangkitnya kembali perekonomian yang telah

BAB I PENDAHULUAN. situasi yang menggambarkan bangkitnya kembali perekonomian yang telah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Situasi dan kondisi perekonomian Bangsa Indonesia dewasa ini adalah situasi yang menggambarkan bangkitnya kembali perekonomian yang telah terpuruk, sejak jatuhnya pemerintahan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di PT. Godongijo Asri yang berlokasi di Jalan Cinangka Km 10, Kecamatan Sawangan, Kotamadya Depok. Pemilihan lokasi penelitian

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN

III METODE PENELITIAN 29 III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di lokasi pencadangan pembangunan HTR di Kawasan Hutan Produksi Terusan Sialang yang secara administratif terletak di Kecamatan

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada produksi karet remah di PT ADEI Crumb Rubber Industry yang berlokasi di Jalan Imam Bonjol, Kel. Satria, Kec. Padang Hilir,

Lebih terperinci

N = Ukuran populasi. IFE, EFE, SWOT dan QSP. Beberapa metode analisis yang digunakan dapat. a. Analisis Deskriptif. Keterangan : n = Jumlah sampel

N = Ukuran populasi. IFE, EFE, SWOT dan QSP. Beberapa metode analisis yang digunakan dapat. a. Analisis Deskriptif. Keterangan : n = Jumlah sampel A. Pengumpulan Data Penelitian dilaksanakan di beberapa industri sepatu di Kecamatan Ciomas Kabupaten Bogor. Pengumpulan data dilaksanakan dari bulan April sampai Juli 2008. Pengumpulan data meliputi data

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. keripik pisang Kondang Jaya binaan koperasi BMT Al-Ikhlaas. yang terletak di

BAB IV METODE PENELITIAN. keripik pisang Kondang Jaya binaan koperasi BMT Al-Ikhlaas. yang terletak di 135 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian merupakan studi kasus yang dilakukan pada suatu usaha kecil keripik pisang Kondang Jaya binaan koperasi BMT Al-Ikhlaas. yang terletak

Lebih terperinci

3.1. Kerangka Pemikiran III. METODE PENELITIAN

3.1. Kerangka Pemikiran III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran III. METODE PENELITIAN Industri farmasi merupakan salah satu industri besar dan berpengaruh di Indonesia, karena Indonesia merupakan pasar obat potensial (Pharos, 2008) Hingga saat

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 41 III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis yaitu metode penelitian dengan membahas suatu permasalahan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Percetakan (printing) merupakan teknologi atau seni yang memproduksi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Percetakan (printing) merupakan teknologi atau seni yang memproduksi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Percetakan (printing) merupakan teknologi atau seni yang memproduksi salinan dari sebuah gambar dengan sangat cepat, seperti kata-kata atau gambargambar (image)

Lebih terperinci

VII. FORMULASI STRATEGI

VII. FORMULASI STRATEGI VII. FORMULASI STRATEGI 7.1 Tahapan Masukan (Input Stage) Tahapan masukan (input stage) merupakan langkah pertama yang harus dilakukan sebelum melalui langkah kedua dan langkah ketiga didalam tahap formulasi

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Jaminan Mutu dan Keamanan Pangan

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Jaminan Mutu dan Keamanan Pangan II. TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Jaminan Mutu dan Keamanan Pangan 1. Jaminan Mutu Mutu didefinisikan sebagai keseluruhan gabungan karakteristik produk dan jasa dari pemasaran, rekayasa, pembuatan, dan pemeliharaan

Lebih terperinci

METODA PENELITIAN. Kerangka Pemikiran Konseptual Penelitian. Mulai

METODA PENELITIAN. Kerangka Pemikiran Konseptual Penelitian. Mulai 45 METODA PENELITIAN Kerangka Pemikiran Konseptual Penelitian Semakin ketatnya persaingan produk agroindustri pangan merupakan tantangan bagi industri dalam memenuhi harapan konsumen, oleh karena itu setiap

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu metode

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu metode BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu metode yang bertujuan membantu memecahkan masalah yang bertujuan membantu memecahkan

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran

3. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran 65 3. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Permasalahan utama yang dihadapi industri gula nasional yaitu rendahnya kinerja khususnya produktivitas dan efisiensi pabrik gula. Untuk menyelesaikan permasalahan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian 3.1.1 Definisi Metodologi Penelitian Metodologi penelitian merupakan cara penelitian yang digunakan untuk menyelesaikan masalah dalam penelitian yang

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 66 METODOLOGI PENELITIAN Penelitian perancangan model pemberdayaan masyarakat perdesaan dalam klaster agroindustri minyak atsiri dilakukan berdasarkan sebuah kerangka berpikir logis. Gambaran kerangka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berjalan terus. Untuk mendukung agar perusahaannya dapat berjalan (beroperasi)

BAB I PENDAHULUAN. berjalan terus. Untuk mendukung agar perusahaannya dapat berjalan (beroperasi) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seorang pemimpin perusahaan selalu ingin agar perusahaannya dapat berjalan terus. Untuk mendukung agar perusahaannya dapat berjalan (beroperasi) terus, banyak

Lebih terperinci

3 METODOLOGI PENELITIAN

3 METODOLOGI PENELITIAN 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pengumpulan Data dan Informasi Data dan informasi yang diperlukan dalam penelitian ini terdiri dari dua jenis yaitu data primer dan sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR

NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PENJUALAN PRODUK JASA PARIWISATA DENGAN PENDEKATAN QUANTITATIVE STRATEGIC PLANNING MATRIX (QSPM) (Studi Kasus di CV. Delta Berlian Holiday) Diajukan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 19 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Langkah awal yang dilakukan dalam penelitian ini adalah mengetahui visi, misi dan tujuan Perum Pegadaian. Kemudian dilakukan analisis lingkungan internal

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan untuk memperkuat dan mendukung analisis penelitian adalah:

IV METODE PENELITIAN Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan untuk memperkuat dan mendukung analisis penelitian adalah: IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di UPTD Balai Pengembangan Teknologi (BPT) Mekanisasi Pertanian Jawa Barat yang terletak di Jalan Darmaga Timur Bojongpicung, Cihea,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 42 III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskripsi analisis yaitu metode penelitian yang menuturkan dan menafsirkan data sehingga

Lebih terperinci

III. METODE PELAKSANAAN

III. METODE PELAKSANAAN III. METODE PELAKSANAAN 3.1. Lokasi dan Waktu Pelaksanaan tugas akhir dilakukan dengan menggunakan metode studi kasus di PT Agricon yang berkantor pusat di Bogor, Provinsi Jawa Barat. Perusahaan ini bergerak

Lebih terperinci

III. METODA KAJIAN. Lokasi yang menjadi obyek kajian tugas akhir ini adalah PT. Libe Bumi

III. METODA KAJIAN. Lokasi yang menjadi obyek kajian tugas akhir ini adalah PT. Libe Bumi III. METODA KAJIAN A. Lokasi dan Waktu Kajian Lokasi yang menjadi obyek kajian tugas akhir ini adalah PT. Libe Bumi Abadi dengan lokasi Jl. Langgar Raya No. 7 RT. 12, Rw. 05 Kelurahan Pondok Bambu, Kecamatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kepuasan konsumen merupakan faktor yang sangat penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. Kepuasan konsumen merupakan faktor yang sangat penting untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi, persaingan semakin ketat sehingga industri yang bergerak dalam bidang manufaktur maupun jasa harus dapat unggul dalam pasar. Kepuasan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Kegiatan penelitian dilaksanakan di Kabupaten Langkat selama 3 (tiga)

III. METODE PENELITIAN. Kegiatan penelitian dilaksanakan di Kabupaten Langkat selama 3 (tiga) III. METODE PEELITIA. Tempat dan Waktu Penelitian Kegiatan penelitian dilaksanakan di Kabupaten Langkat selama 3 (tiga) bulan terhitung mulai Januari 2009 sampai dengan Maret 2009. Jenis dan Sumber Data.

Lebih terperinci

ANALISIS DATA Metode Pembobotan AHP

ANALISIS DATA Metode Pembobotan AHP ANALISIS DATA Data yang diperoleh dari hasil wawancara dengan konsumen dan pakar serta tinjauan langsung ke lapangan, dianalisa menggunakan metode yang berbeda-beda sesuai kebutuhan dan kepentingannya.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Gama Catering yang beralamat di Komp. Bumi Panyileukan Blok G 13 No. 20 Kota Bandung. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan

Lebih terperinci

BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA. 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik

BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA. 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik 96 BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik Analisis lingkungan membantu perusahaan dalam menentukan langkah strategi yang tepat dalam

Lebih terperinci

2 METODE PENELITIAN. Kerangka Pemikiran

2 METODE PENELITIAN. Kerangka Pemikiran di Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Surakarta meliputi: 1. Strategi Pemasaran (Relation Marketing) dilaksanakan dengan fokus terhadap pelayanan masyarakat pengguna, sosialisasi kepada masyarakat

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di Koperasi Simpan Pinjam Warga Sepakats beralamat di Jalan Raya Cibanteng Bogor No. 02 Cihideung Ilir- Ciampea

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Perusahaan Daerah Aneka industri jasa Medan didirikan pada tahun 1985 berdasarkan Peraturan Daerah (PERDA) No. 26 tahun 1985 tanggal 27 Juli 1985

Lebih terperinci

BAB III SOLUSI BISNIS

BAB III SOLUSI BISNIS BAB III SOLUSI BISNIS Pada bagian sebelumnya telah dijelaskan bahwa beberapa materi yang ada di kamus kompetensi saat ini tidak terdapat pada materi yang ada dalam form penilaian saat ini sehingga perlu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ikan lele pada beberapa tahun ini mengalami peningkatan karena permintaan

BAB I PENDAHULUAN. ikan lele pada beberapa tahun ini mengalami peningkatan karena permintaan BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Ikan lele merupakan ikan air tawar yang teknologi budidayanya relatif mudah dikuasai masyarakat dengan modal usaha yang cukup rendah. Konsumsi ikan lele pada beberapa

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang Digunakan Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu metode yang meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Gramedia Printing berdiri sejak tahun 1972, terletak di Jl. Palmerah Selatan 22-28 Jakarta dengan Nomor

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan studi kasus di Frida Agro yang terletak di Lembang, Kabupaten Bandung. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja dengan pertimbangan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Lampung Timur. Lokasi penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Lampung Timur. Lokasi penelitian 36 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Lampung Timur. Lokasi penelitian dipilih secara purposive (sengaja) dengan pertimbangan bahwa daerah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Proses pemberian zat aditif mempunyai peran yang sangat penting dalam perkembangan industri pertanian sekarang ini. Zat aditif yang dimaksud adalah berbagai

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4. Lokasi dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di pabrik pupuk organik PT Agrindo Surya Graha yang berlokasi di jalan PLTP Angkrong, Kampung Sunda Wenang, RT 25/ Rw 11,

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan strategi balanced scorecard dimana balanced scorecard memiliki empat perspektif strategi, yaitu

Lebih terperinci

TATA TULIS BUKU TUGAS AKHIR. Fakultas Teknik Elektro 1

TATA TULIS BUKU TUGAS AKHIR. Fakultas Teknik Elektro 1 TATA TULIS BUKU TUGAS AKHIR Fakultas Teknik Elektro 1 Kertas Jenis kertas : HVS A4 (210 mm x 297 mm) dan berat 80 g/m2 (HVS 80 GSM), khusus untuk gambar yang tdk memungkinkan dicetak di kertas A4 dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 39 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Identifikasi Masalah Metodologi penelitian adalah salah satu cara dalam penelitian yang menjabarkan tentang seluruh isi penelitian dari teknik pengumpulan data sampai pada

Lebih terperinci