NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP HARAPAN ORANGTUA DENGAN MOTIF BERPRESTASI SKRIPSI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP HARAPAN ORANGTUA DENGAN MOTIF BERPRESTASI SKRIPSI"

Transkripsi

1 NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP HARAPAN ORANGTUA DENGAN MOTIF BERPRESTASI SKRIPSI Oleh : RIZQIANI HAYATI ULY GUSNIARTI PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA 2007

2 NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP HARAPAN ORANGTUA DENGAN MOTIF BERPRESTASI Telah Disetujui Pada Tanggal Dosen Pembimbing (Uly Gusniarti, S. Psi., M. Psi., Psi)

3 HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP HARAPAN ORANGTUA DENGAN MOTIF BERPRESTASI Rizqiani Hayati Uly Gusniarti Universitas Islam Indonesia INTISARI Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara persepsi terhadap harapan orangtua dengan motif berprestasi. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah ada hubungan antara persepsi terhadap harapan orangtua dengan motif berprestasi. Subjek dalam penelitian ini adalah remaja siswa SMK Yapenda I Kedungwuni Kabupaten Pekalongan kelas I, usia tahun. Subjek yang digunakan sebagai responden dalam penelitian ini berjumlah 92 orang. Adapun skala yang digunakan pada variabel motif berprestasi merupakan adaptasi dari skala yang dibuat oleh Nurmawati (2004) dengan mengacu pada ciri-ciri motif berprestasi yang dikemukakan oleh Mc.Clelland (1985). Sedangkan skala persepsi terhadap harapan orangtua disusun sendiri oleh peneliti dengan mengacu pada aspek-aspek yang dikemukakan oleh Berndt (1997). Metode analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan analisis statistik product moment dari Pearson dengan perangkat lunak SPSS Hasil analisis menunjukkan nilai r= 0,589 p=0,000 (p<0,01) yang artinya ada hubungan yang sangat signifikan antara persepsi terhadap harapan orangtua dengan motif berprestasi sehingga hipotesis penelitian yang diajukan diterima. Kata kunci : Motif Berprestasi, Persepsi terhadap Harapan Orangtua

4 Pengantar Prestasi tinggi adalah dambaan setiap orang karena suatu keberhasilan meraih prestasi akan menumbuhkan rasa bangga bagi individu dalam hidupnya baik di sekolah, keluarga, maupun masyarakat. Banyak hal yang menyebabkan individu mempunyai dorongan untuk berprestasi. Faktor yang amat penting dalam mendorong terciptanya prestasi adalah motif berprestasi. Dalam bidang pendidikan motif berprestasi anak adalah hal yang sering dibahas. Setiap anak mempunyai motif berprestasi yang berbeda. Ada anak yang motif berprestasinya tinggi, ada pula anak yang motif berprestasinya rendah. Motif berprestasi adalah tingkah laku yang menunjukkan suatu usaha untuk melakukan yang terbaik, melakukannya lebih baik dari orang lain, atau secara umum untuk meraih sesuatu (Ruch, 1967). Mc. Clelland dan Atkinson adalah ahli yang banyak membahas tentang motif berprestasi. Menurut Mc.Clelland (1985) motif untuk berprestasi adalah motif yang mendorong seseorang untuk mencapai keberhasilan dalam bersaing dengan satu ukuran keunggulan (standard of excellence), baik berasal dari prestasinya sendiri di waktu lalu maupun prestasi orang lain. Orang yang punya motif berprestasi tinggi cenderung punya prestasi tinggi. Ia mempunyai kemauan keras untuk maju dan menjadi yang terbaik. Motif berprestasi merupakan salah satu faktor internal yang menentukan keberhasilan studi. Anak yang motif berprestasinya tinggi memasang target yang realistis dan memiliki inisiatif dan daya eksploratif sehingga memungkinkan tercapai tujuan belajarnya. Anak yang motif berprestasinya rendah tidak memiliki ini. Anak-anak

5 yang mempunyai motif berprestasi yang tinggi diduga akan mengerahkan lebih banyak usaha dan kemampuan untuk memperoleh prestasi yang tinggi. Bagi kebanyakan anak lingkungan yang mereka hadapi pertama adalah lingkungan keluarga. Pendidikan anak dalam lingkungan keluarga merupakan awal dan pusat bagi seluruh pertumbuhan dan perkembangan si anak menjadi individu yang dewasa. Setiap orangtua mempunyai harapan ideal agar keturunannya nanti tumbuh dan berkembang menjadi seorang manusia yang baik, berpengetahuan baik, mempunyai keunggulan tertentu dibandingkan dengan teman sebayanya, berakhlak serta bermoral yang baik. Tetapi harapan ideal ini harus dicapai melalui suatu proses yang panjang. Anak-anak mungkin tidak akan mampu untuk segera memenuhi harapan orangtuanya. Mereka masih membutuhkan pengarahan yang benar dari orangtuanya. Setiap orangtua mengharapkan anaknya bahagia, meraih prestasi yang tinggi dan sukses dalam kehidupannya kelak. Tak dapat disangkal harapan orangtua membawa pengaruh pada keinginan berprestasi anak. Boocock dkk mengatakan bahwa anak dengan motif berprestasi tinggi biasanya datang dari keluarga yang mempunyai harapan tinggi pada mereka. Tetapi harapan orangtua tersebut tidak akan membawa dampak apapun kecuali jika dikomunikasikan pada anak ( Harapan dan tuntutan menjadi tidak berarti bila tidak ditunjang dengan teladan orangtua yang mencerminkan pentingnya belajar (Shapiro,1997).

6 Anak-anak yang orangtuanya menaruh harapan tinggi pada dirinya akan menyerap harapan tersebut dalam sikap mereka terhadap sekolah. Anak yang memiliki motivasi tinggi berharap akan berhasil dan tidak mengalami kesulitan dalam menetapkan sasaran yang tinggi bagi diri sendiri (Shapiro,1997). Anak yang motif berprestasi yang tinggi akan berusaha sekuat tenaga untuk mencapai tujuannya. Kesadaran bahwa tugas utama mencerdaskan anak ada pada orangtua akan memberikan pengaruh positif dalam pembentukan tanggung jawab dan pengkondisian lingkungan keluarga untuk mewujudkan anak-anak berprestasi. Dengan lahirnya kesadaran tersebut dengan demikian orangtua yang tadinya hanya pasif bisa lebih aktif dan secara langsung memberi motivasi pada anakanaknya untuk berprestasi lebih baik lagi. Karena harapan atau tuntutan saja tidak berarti jika tidak ditunjang dengan teladan orangtua yang mencerminkan pentingnya belajar. Memang motif berprestasi seseorang tidak hanya dapat dilihat dari harapan orangtua terhadap anak saja, ada faktor-faktor lain yang ikut mempengaruhinya. Penelitian ini hanya mengungkap tentang persepsi anak tentang harapan orangtuanya dalam hubungan dengan motif berprestasi. Maka pertanyaan yang diajukan adalah berupa : Apakah ada hubungan antara persepsi terhadap harapan orangtua dengan motif berprestasi?

7 Tinjauan Pustaka 1. Motif Berprestasi Menurut Sumadi Suryabrata motif adalah keadaan dalam pribadi orang yang mendorong individu untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu guna mencapai suatu tujuan (Suryabrata, 2002). Menurut Mc. Clelland motif terbagi dalam tiga kelompok, yaitu motif untuk berhubungan dengan orang lain, motif untuk berkuasa, dan motif untuk berprestasi. Motif untuk berhubungan dengan orang lain/berafiliasi (affiliation motive) adalah motif seseorang untuk berhubungan dengan orang lain sehingga tercipta suasana yang penuh dengan keakraban dan keharmonisan. Sedangkan motif untuk berkuasa (power motive) adalah motif yang menyebabkan seseorang ingin menguasai atau mendominasi orang lain. Terakhir adalah motif untuk berprestasi (achievement motive). Mc. Clelland menggunakan istilah n-ach yang merupakan kependekan dari istilah need of achievement atau motif berprestasi. Ia mendefinisikan motif berprestasi sebagai motif yang mendorong seseorang untuk mencapai keberhasilan dalam bersaing dengan suatu ukuran keunggulan (standard of excellence) (Zakianto&Ali Nafis, 2001). Mc.Clelland (1985) mengemukakan ciri-ciri individu yang memiliki motif berprestasi tinggi yaitu : a. Cenderung memilih tugas yang tingkat kesulitannya sedang b. Persisten/gigih

8 c. Memiliki tanggung jawab pribadi terhadap kinerjanya d. Membutuhkan umpan balik terhadap kinerjanya e. Inovatif Selanjutnya ada beberapa faktor yang mempengaruhi motif berprestasi, yaitu : 1. Pola asuh Motif berprestasi akan berkembang baik pada keluarga dimana orangtua tanggap terhadap kebutuhan anak-anaknya dan tidak menuntut anak di luar batas kemampuannya, dibanding pada keluarga dimana orangtua selalu menuntut atau terlalu memanjakan atau malah tidak peduli terhadap anakanak mereka. 2. Tingkat ekonomi orangtua Anak-anak yang mempunyai orangtua dengan tingkat ekonomi menengah cenderung mempunyai motif berprestasi tinggi. Orangtua pada tingkat ekonomi menengah cenderung berorientasi pada masa depan dan sangat peduli dengan pendidikan anak-anaknya. 3. Etnis Menurut Mc.Clelland ras merupakan salah satu faktor esensial bagi perkembangan motif berprestasi. Namun perkembangan motif berprestasi bukan ditentukan oleh jenis rasnya tetapi lebih pada nilai-nilai kebudayaan yang dimiliki oleh ras tersebut.

9 4. Harapan orangtua terhadap anaknya Orangtua yang mengharapkan anaknya bekerja keras dan berjuang untuk mencapai sukses akan mendorong anak tersebut untuk bertingkah laku yang mengarah pada pencapaian prestasi. 5. Pengalaman pada tahun-tahun pertama kehidupan Motif berprestasi dipelajari pada masa kanak-kanak awal terutama melalui interaksi dengan dengan orangtua dan significant others. 6. Latar belakang budaya tempat seseorang dibesarkan Dalam diri seseorang akan berkembang hasrat berprestasi yang tinggi bila dibesarkan dalam budaya yang menekankan pada pentingnya keuletan, kerja keras, sikap inisiatif, kompetitif, serta suasana yang selalu mendorong individu untuk memecahkan masalah secara mandiri tanpa dihantui perasaan takut gagal. 7. Peniruan tingkah laku (modelling) Anak mengambil atau meniru banyak karakteristik dari seorang yang dijadikan model melalui observational learning. 8. Lingkungan tempat proses pembelajaran berlangsung Iklim belajar yang menyenangkan, tidak mengancam, memberi semangat dan sikap optimisme bagi anak dalam belajar, cenderung akan mendorong seseorang untuk tertarik untuk belajar, memiliki toleransi terhadap suasana kompetisi, dan tidak khawatir akan kegagalan. 2. Persepsi Terhadap Harapan Orangtua Persepsi adalah interpretasi stimulus yang ditangkap oleh penginderaan (Satiadarma, 2001). Menurut Desiderato persepsi adalah pengalaman tentang

10 objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan (Rakhmat, 2001). Persepsi merupakan proses kognitif yang kompleks, yang menunjukkan aktivitas mengindera, menginterpretasi, dan memberi perhatian terhadap objek-objek fisik maupun sosial. Peristiwa persepsi menunjukkan adanya suatu aktivitas mengindera, menginterpretasi, dan memberi penilaian terhadap suatu objek. Sensasi dari dunia luar individu akan diolah bersama pengetahuan, pengalaman, ingatan, serta nilai-nilai yang dimiliki individu untuk menentukan arti suatu objek persepsi. Persepsi dapat dikatakan sebagai penilaian seseorang terhadap kesan-kesan yang diperoleh dari objek tersebut. Lingkungan yang penting bagi anak adalah lingkungan keluarga. Melalui peranan keluarga inilah anak-anak mulai menerima pengalaman dalam pendidikan. Dalam keluarga bapak dan ibu sangat berperan sebagai orangtua. Bapak dan ibulah yang meletakkan dasar-dasar kepribadian pada anak melalui sikap tingkah laku dan kebiasaan, sedangkan anak akan mempersepsi apa yang ia lihat dan menginternalisasikan pada dirinya. Harapan adalah suatu sasaran yang menjadi arah perilaku manusia. (Satiadarma, 2001). Harapan membuat manusia lebih mampu menghadapi kehidupan. Demikian pula para orangtua yang berharap bahwa anak-anaknya merupakan harapan masa depan yang dapat melanjutkan generasi mereka di masa datang. Harapan inilah yang mendorong para orangtua untuk menyusun langkah-langkah dalam menumbuh-kembangkan anak-anaknya agar pada akhirnya kelak dapat memenuhi harapan mereka (Satiadarma, 2001).

11 Menurut Berndt (1997) orangtua mempengaruhi motif berprestasi anaknya dalam berbagai cara. Pernyataan berikut menunjukkan bagaimana orangtua dari anak yang mempunyai motivasi tinggi berperilaku : 1. Orangtua mempunyai harapan yang tinggi pada anaknya dan mengungkapkan harapan tersebut secara jelas. 2. Orangtua menunjukkan pada anak bahwa mereka menghargai prestasi anak. 3. Orangtua hangat, menerima, dan responsif terhadap anak. 4. Orangtua membantu anak belajar di rumah. 5. Orangtua menjadikan pekerjaan akademik seperti permainan kemudian membangun komitmen untuk mencapai keberhasilan. 6. Orangtua menanamkan pada anak bahwa usaha akan menuntun pada kesuksesan. Hal senada diungkapkan oleh Mc.Clelland (Zakianto&Ali Nafis, 2001) bahwa orangtua dari anak yang berprestasi melakukan beberapa usaha khusus terhadap anaknya. Mereka berkomunikasi, mendengarkan anak, memastikan anak-anak mereka menyelesaikan tugas-tugas sekolah, dan memberi kesempatan bagi anak untuk mengembangkan diri agar dapat berdiri sendiri. Harapan anak atas kemampuan mereka dimulai di rumah. Sebuah studi dilakukan oleh Stevenson dan Lee untuk mengungkap mengapa siswa-siswa Amerika menunjukkan prestasi di bawah rata-rata internasional dalam matematika dan sains dibanding siswa-siswa dari Hongkong dan Jepang. Hasilnya ditemukan bahwa anak-anak dari ketiga latar belakang budaya ini tidak mempunyai perbedaan dalam kemampuan intelektual bawaan mereka,

12 perbedaan yang nyata adalah dalam hal minat dan harapan orangtua mereka (Shapiro,1997). Harapan orangtua sangat berpengaruh terhadap motif berprestasi anak. Dalam lingkungan keluarga anak dapat sedini mungkin menginternalisasikan dan mensosialisasikan diri dengan segala sesuatu yang datang dari luar, terutama dari ayah dan ibunya. Melalui harapan itulah orangtua menanamkan pada anaknya bahwa untuk meraih suatu prestasi dan mencapai kesuksesan dibutuhkan suatu usaha yang keras. Hal inilah yang menjadikan anak mempunyai motif berprestasi tinggi. Harapan orangtua hendaknya disesuaikan dengan kondisi anak sehingga anak akan mempersepsi harapan tersebut secara positif. Apabila persepsi anak terhadap harapan orangtuanya tersebut positif maka anak akan memberi respon positif pula. Oleh karena itu orangtua harus memahami keadaan anak sehingga dapat menempatkan diri secara tepat. Orangtua hendaknya dapat membangun hubungan yang hangat dengan anak sehingga dapat lebih memahami kondisi anak dan menunjukkan afeksinya terhadap anak. Apabila orangtua dapat memahami kondisi anak maka orangtua dapat meletakkan harapannya secara tepat sesuai dengan kondisi anak tersebut. Anak akan mempersepsi harapan orangtua secara positif sehingga timbul motif berprestasi yang tinggi dalam dirinya dalam usaha mewujudkan harapan orangtuanya tersebut. Setiap orangtua pasti mempunyai harapan agar anak-anaknya berkembang menjadi manusia yang baik dan berprestasi. Tetapi harapan ini harus dicapai melalui proses yang panjang. Harapan atau tuntutan saja tidak berarti jika tidak ditunjang dengan teladan orangtua yang mencerminkan pentingnya belajar.

13 Apabila orangtua serius dalam mengharapkan keberhasilan anak, orangtua juga harus mengungkapkan ini dalam perbuatan nyata selain dengan kata-kata (Shapiro,1997). Anak yang motif berprestasi yang tinggi akan berusaha sekuat tenaga untuk mencapai tujuannya. Bila motif berprestasinya tinggi ia akan belajar dengan sungguh-sungguh tanpa dipaksa, dengan demikian ia akan dapat meraih prestasi yang tinggi. Metode Penelitian Subjek penelitian ini adalah remaja siswa SMK Yapenda I Kedungwuni Kabupaten Pekalongan kelas I usia tahun, berjenis kelamin laki-laki ataupun perempuan. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan skala sikap untuk melihat motif berprestasi dan persepsi terhadap harapan orangtua. Pernyataan terdiri dari pernyataan favourable dan unfavourable dengan 4 kemungkinan jawaban: SS (sangat setuju), S (setuju), TS (tidak setuju), dan STS (sangat tidak setuju). Skala yang digunakan untuk mengukur motif berprestasi subjek merupakan adaptasi skala motif berprestasi yang disusun oleh Nurmawati (2004). Penyusunan skala motif berprestasi didasarkan pada ciri-ciri individu yang memiliki motif berprestasi tinggi berdasarkan teori Mc. Clelland (1985). Sedangkan skala persepsi anak terhadap harapan orangtua disusun oleh peneliti berdasarkan teori dari Berndt (1997). Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasi product moment dari Pearson untuk mengetahui apakah ada hubungan antara

14 persepsi terhadap harapan orangtua dengan motif berprestasi. Perhitungan statistik dan pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan jasa komputer dengan program SPSS for window versi 12.0 Hasil Penelitian Uji normalitas menunjukkan bahwa sebaran skor variabel motif berprestasi dan skor yang diperoleh pada skala persepsi terhadap harapan orangtua mengikuti distibusi normal (p> 0,05). Dari hasil uji linieritas kedua variabel diperoleh nilai F= 43,485 dengan p Linearity = 0,000 (p< 0,05) dan F deviation from linearity 0,806 dengan p= 0,762 (p > 0,05) maka data tersebut dikatakan linier. Maka uji hipotesis dilakukan dengan teknik korelasi product moment dari Pearson karena data memenuhi persyaratan normalitas dan linearitas. Uji korelasi menunjukkan hasil sebagai berikut : Tabel 1 Correlations TotalPA TotalMB TotalPA Pearson Correlation 1.589(**) Sig. (2-tailed)..000 N TotalMB Pearson Correlation.589(**) 1 Sig. (2-tailed).000. N ** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Dari analisis menunjukkan besarnya koefisien korelasi antara persepsi terhadap harapan orangtua dengan motif berprestasi adalah sebesar rxy = 0,589 dan p = 0,000 (p<0.01). Hal ini berarti bahwa ada hubungan yang sangat

15 signifikan antara persepsi anak terhadap harapan orangtua dengan motif berprestasi. Maka hipotesis penelitian diterima. Hasil analisis juga menunjukkan koefisien determinasi (R squared) persepsi anak terhadap harapan orangtua dengan motif berprestasi sebesar 0,347 berarti persepsi anak terhadap harapan orangtua memiliki sumbangan efektif sebesar 34,7% terhadap motif berprestasi. Pembahasan Berdasarkan hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa ada hubungan positif yang sangat signifikan antara persepsi anak terhadap harapan orangtua dan motif berprestasi, artinya semakin positif persepsi terhadap harapan orangtua, maka semakin tinggi motif berprestasinya. Sementara bila persepsi terhadap harapan orangtuanya negatif, maka semakin rendah pula motif berprestasinya. Berdasarkan deskripsi penelitian dari mean hipotetik dan mean empirik dapat disimpulkan bahwa motif berprestasi subjek pada penelitian ini berada pada kategori tinggi, persepsi subjek terhadap harapan orangtua juga berada pada kategori positif. Maka dapat disimpulkan bahwa motif berprestasi dapat dipengaruhi pula oleh bagaimana persepsi anak terhadap harapan orangtuanya. Hal ini sejalan dengan pendapat Mc.Clelland (1985) yang menyatakan bahwa harapan orangtua terhadap anaknya akan mempengaruhi motif berprestasi anak. Ada beberapa faktor penting yang dapat mempengaruhi keberhasilan belajar anak yaitu minat orangtua terhadap anaknya, harapan orangtua bagi kehidupan anak di masa datang, dan macam kehidupan orangtua itu sendiri (Sukadji,1986). Harapan saja tidak berarti bila tidak ditunjang dengan teladan orangtua yang mencerminkan pentingnya belajar. Orangtua juga harus

16 mengungkapkan dalam perbuatan nyata selain kata-kata (Shapiro, 1997). Orangtua yang mempunyai harapan tinggi terhadap anaknya akan menyusun langkah-langkah tertentu dalam menumbuhkembangkan anaknya agar pada akhirnya kelak dapat memenuhi harapan mereka. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa ada hubungan positif yang sangat signifikan antara motif berprestasi dengan persepsi terhadap harapan orangtua. Hal ini berarti semakin positif persepsi seseorang terhadap harapan orangtuanya maka akan semakin tinggi motif berprestasinya. Demikian pula sebaliknya bila persepsi terhadap orangtua negatif maka motif berprestasinya pun akan semakin rendah. Saran Berkaitan dengan hasil penelitian yang dilakukan maka peneliti mengajukan saran-saran berdasarkan hasil yang diperoleh yaitu sebagai berikut: 1. Bagi Subjek Penelitian Subjek dapat mempertahankan motif berprestasi yang dimilikinya, sehingga dapat meraih prestasi yang diinginkan. 2. Bagi Orangtua Para orangtua diharapkan tetap memberi perhatian pada anak secara konsisten agar anak tetap memiliki motif berprestasi yang tinggi. 3. Bagi Peneliti Selanjutnya Bagi peneliti selanjutnya mungkin dapat diungkap faktor lain dalam lingkungan keluarga yang dapat mempengaruhi motif berprestasi anak, misalnya suasana kompetisi dengan saudara kandung, pola asuh orangtua, tingkat sosial ekonomi

17 orangtua, serta etnis. Peneliti selanjutnya juga diharapkan dapat memperoleh teori yang lebih mendalam tentang persepsi terhadap harapan orangtua.

18 DAFTAR PUSTAKA Berndt, T.J Child Development 2 nd Publisher. edition. USA: Brown&Benchmark Mc.Clelland, D Human Motivation. USA: Scott Foresman and Company. Nurmawati, A.G Perbedaan Tingkat Motif Berprestasi antara Remaja Lakilaki dan Perempuan Etnis Jawa. Skripsi (tidak diterbitkan). Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma. Petri, H.L Motivation Theory and Research. USA: Wadsworth,inc. Rakhmat, J Psikologi Komunikasi edisi revisi. Bandung: PT. Remisi Rosdakarya. Ruch, F.L Psychology and Life 7 th edition. USA: Scott, Foresman and Co. Satiadarma, M.P Persepsi Orangtua Membentuk Perilaku Anak. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. Shapiro, L.E Mengajarkan Emotional Intelegence Pada Anak. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama. Sukadji, S Keluarga dan Keberhasilan Pendidikan. Jurusan Psikologi Pendidikan Fakultas Psikologi UI. Urusan Produksi dan Distribusi Alat Tes Fakultas Psikologi UI. Suryabrata, S Psikologi Pendidikan. Jakarta : PT. Raya Grafindo Persada. Zakianto, B.D.K& Ali-Nafis, T.R.U Sukses di Perguruan Tinggi Edisi Khusus.

19 IDENTITAS PENULIS Nama Alamat Rizqiani Hayati : Pandega Asih V/ E3 Yogyakarta : qyan_lovegil@yahoo.com

BAB 4 ANALISIS HASIL. Bab ini akan menjelaskan hasil pengolahan data dan analisis data yang terdiri

BAB 4 ANALISIS HASIL. Bab ini akan menjelaskan hasil pengolahan data dan analisis data yang terdiri BAB 4 ANALISIS HASIL Bab ini akan menjelaskan hasil pengolahan data dan analisis data yang terdiri atas dua bagian. Bagian pertama berisi profil responden, bagian kedua adalah hasil dan pembahasan penelitian.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. setiap orang, sedangkan penting maksudnya bahwa ilmu pengetahuan itu besar

BAB I PENDAHULUAN. setiap orang, sedangkan penting maksudnya bahwa ilmu pengetahuan itu besar BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Pendidikan merupakan suatu hal yang perlu dan penting. Perlu maksudnya bahwa ilmu pengetahuan yang terkandung dalam pendidikan harus dimiliki oleh setiap orang,

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA DENGAN PERSONAL RESPONSIBILITY KARYAWAN LEMBAGA PENDIDIKAN PERKEBUNAN YOGYAKARTA

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA DENGAN PERSONAL RESPONSIBILITY KARYAWAN LEMBAGA PENDIDIKAN PERKEBUNAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA DENGAN PERSONAL RESPONSIBILITY KARYAWAN LEMBAGA PENDIDIKAN PERKEBUNAN YOGYAKARTA DISUSUN OLEH SUGESTI HANUNG ANDITYA SUS BUDIHARTO PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian a. Persiapan Penelitian Dalam mengadakan suatu penelitian langkah awal yang perlu dilakukan adalah persiapan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Motivasi Motivasi berasal dari bahasa latin yaitu movere yang berarti bergerak (move). Motivasi menjelaskan apa yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu, dan membantu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Orientasi Kancah Penelitian Subjek penelitian ini adalah anggota dari kelompokkelompok game yang bermain Ayo Dance di Salatiga, tepatnya anggota Narciz Community

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. daya yang terpenting adalah manusia. Sejalan dengan tuntutan dan harapan jaman

BAB I PENDAHULUAN. daya yang terpenting adalah manusia. Sejalan dengan tuntutan dan harapan jaman 1 BAB I PENDAHULUAN 1.2 Latar Belakang Masalah Negara Indonesia bukan hanya merupakan negara yang sedang berkembang melainkan juga negara yang sedang membangun. Dalam usaha untuk membangun itu dibutuhkan

Lebih terperinci

Uji Normalitas Sebaran Hasil Penelitian Utama. Uji Linearitas Hasil Penelitian Utama

Uji Normalitas Sebaran Hasil Penelitian Utama. Uji Linearitas Hasil Penelitian Utama Uji Normalitas Sebaran Hasil Penelitian Utama One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test makna hidup harga diri N 80 80 Normal Parameters(a,b) Most Extreme Differences Mean 79,64 109,85 Std. Deviation 8,070 9,834

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. laki-laki dan perempuan. Responden siswa laki-laki sebanyak 37 siswa atau 60 %.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. laki-laki dan perempuan. Responden siswa laki-laki sebanyak 37 siswa atau 60 %. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Data Diri Responden Jumlah responden berdasarkan jenis kelamin, terdiri atas responden siswa laki-laki dan perempuan. Responden siswa laki-laki sebanyak 37 siswa

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS HASIL. (10%); 31, 34, dan 35 tahun berjumlah 3 orang (7,5%); 27 tahun. tahun masing-masing 1 orang (2,5%).

BAB 4 ANALISIS HASIL. (10%); 31, 34, dan 35 tahun berjumlah 3 orang (7,5%); 27 tahun. tahun masing-masing 1 orang (2,5%). BAB 4 ANALISIS HASIL 4.1 Paparan Demografis Responden 4.1.1 Gambaran Usia Rentang usia responden pada penelitian ini adalah 21-39 tahun dengan mean usai 31,5 tahun. Jumlah responden terbanyak ada pada

Lebih terperinci

BAB 4 Hasil Penelitian dan Interpretasi

BAB 4 Hasil Penelitian dan Interpretasi 47 BAB 4 Hasil Penelitian dan Interpretasi Pada bab ini, akan dipaparkan hasil penelitian serta interpretasi dari hasil penelitian tersebut. Akan dijabarkan gambaran umum responden dan hasil dari analisa

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Oleh : Arum Kusuma Putri Uly Gusniarti PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA UNIVERSITAS ISLAM

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA ORIENTASI MASA DEPAN DENGAN MOTIVASI BELAJAR

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA ORIENTASI MASA DEPAN DENGAN MOTIVASI BELAJAR NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA ORIENTASI MASA DEPAN DENGAN MOTIVASI BELAJAR Oleh: KARTIKA UTAMI HEPI WAHYUNINGSIH PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSAHABATAN DENGAN KEPERCAYAAN DIRI PADA MAHASISWA BARU

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSAHABATAN DENGAN KEPERCAYAAN DIRI PADA MAHASISWA BARU 1 NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSAHABATAN DENGAN KEPERCAYAAN DIRI PADA MAHASISWA BARU Oleh : Chinta Pradhika H. Fuad Nashori PRODI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN KONSEP DIRI PADA REMAJA

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN KONSEP DIRI PADA REMAJA NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN KONSEP DIRI PADA REMAJA JULI SUSANTI SUKARTI PRODI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA UNIVERSITAS ISLAM

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode kuantitatif, yaitu metode yang menekankan analisis pada data-data numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN PERSEPSI REMAJA TERHADAP POLA ASUH ORANG TUA OTORITER DENGAN KECEMASAN KOMUNIKASI PADA REMAJA

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN PERSEPSI REMAJA TERHADAP POLA ASUH ORANG TUA OTORITER DENGAN KECEMASAN KOMUNIKASI PADA REMAJA NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN PERSEPSI REMAJA TERHADAP POLA ASUH ORANG TUA OTORITER DENGAN KECEMASAN KOMUNIKASI PADA REMAJA Oleh: Iffah Savitri Mira Aliza Rachmawati PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Bab ini akan menjelaskan hasil pengolahan data dan analisis data yang

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Bab ini akan menjelaskan hasil pengolahan data dan analisis data yang BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini akan menjelaskan hasil pengolahan data dan analisis data yang terdiri atas dua bagian. Bagian pertama berisi hasil pengolahan data dan pembahasan hasil penelitian. 4.1

Lebih terperinci

3. METODOLOGI PENELITIAN

3. METODOLOGI PENELITIAN 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Masalah Penelitian 3.1.1. Masalah Konseptual Yang menjadi masalah konseptual dalam penelitian ini adalah: Apakah ada hubungan antara sibling rivalry yang terjadi pada anak-anak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. belajar PKn siswa kelas VIII SMP Negeri se- Kecamatan Playen tahun ajaran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. belajar PKn siswa kelas VIII SMP Negeri se- Kecamatan Playen tahun ajaran BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan minat belajar siswa dan pemanfaatan waktu belajar siswa di luar jam pelajaran sekolah dengan prestasi belajar PKn

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini variabel-variabel yang diteliti yaitu gaya

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini variabel-variabel yang diteliti yaitu gaya 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitain Dalam penelitian ini variabel-variabel yang diteliti yaitu gaya kepemimpinan dan motivasi kerja. Untuk kepentingan penelitian ini, maka gaya kepemimpinan

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN MINAT MEMBELI BARANG - BARANG BERMEREK

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN MINAT MEMBELI BARANG - BARANG BERMEREK NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN MINAT MEMBELI BARANG - BARANG BERMEREK Oleh: Amalia Gia Puspita Fuad Nashori PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Perbedaan Motivasi Berprestasi Ditinjau Dari Orientasi Pusat Kendali Pada Mahasiswa. Atrie Bintan Lestari. Hendro Prabowo, SPsi

Perbedaan Motivasi Berprestasi Ditinjau Dari Orientasi Pusat Kendali Pada Mahasiswa. Atrie Bintan Lestari. Hendro Prabowo, SPsi Perbedaan Motivasi Berprestasi Ditinjau Dari Orientasi Pusat Kendali Pada Mahasiswa Atrie Bintan Lestari Hendro Prabowo, SPsi Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma ABSTRAKSI Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA REMAJA. Naskah Publikasi. Diajukan kepada Fakultas Psikologi

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA REMAJA. Naskah Publikasi. Diajukan kepada Fakultas Psikologi HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA REMAJA Naskah Publikasi Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk Memenuhi Sebagian Syaratan Memperoleh Gelar Sarjana (S-1) Diajukan

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KETERAMPILAN MANAJERIAL BAGIAN SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN SEMANGAT KERJA KARYAWAN

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KETERAMPILAN MANAJERIAL BAGIAN SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN SEMANGAT KERJA KARYAWAN NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KETERAMPILAN MANAJERIAL BAGIAN SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN SEMANGAT KERJA KARYAWAN Oleh: HANDINI IKA PRATIWI SUS BUDIHARTO FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Karakteristik Responden Dalam penelitian efektivitas komunikasi organisasi terhadap kinerja karyawan pada PT.Astra TSO - Auto 2000 Ciledug Jakarta Selatan Tahun

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 73 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan disajikan hasil penelitian yang telah dilakukan meliputi deskripsi data, hasil analisis data penelitian, pengujian hipotesis, dan pembahasan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Agar diperoleh gambaran yang lebih jelas tentang keberadaan subjek penelitian, peneliti mengumpulkan data tentang identitas responden.

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA RELIGIUSITAS DENGAN KECENDERUNGAN PERILAKU DELIKUEN SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA RELIGIUSITAS DENGAN KECENDERUNGAN PERILAKU DELIKUEN SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA RELIGIUSITAS DENGAN KECENDERUNGAN PERILAKU DELIKUEN SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA STATUS SOSIAL EKONOMI DENGAN MOTIVASI ORANG TUA MENYEKOLAHKAN ANAK DI PAUD SMART KID DAN PAUD SAHABAT ANANDA KECAMATAN DAU

HUBUNGAN ANTARA STATUS SOSIAL EKONOMI DENGAN MOTIVASI ORANG TUA MENYEKOLAHKAN ANAK DI PAUD SMART KID DAN PAUD SAHABAT ANANDA KECAMATAN DAU HUBUNGAN ANTARA STATUS SOSIAL EKONOMI DENGAN MOTIVASI ORANG TUA MENYEKOLAHKAN ANAK DI PAUD SMART KID DAN PAUD SAHABAT ANANDA KECAMATAN DAU Siti Laila Nurjannah 10410177 Fakultas Psikologi Universitas Islam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian Sebelum mengadakan penelitian, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah menentukan tempat penelitian. Orientasi tempat penelitian

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA SELF ESTEEM DENGAN PERILAKU MENCONTEK PADA SISWA KELAS IV DAN V SD NEGERI BADRAN NO. 123 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016

HUBUNGAN ANTARA SELF ESTEEM DENGAN PERILAKU MENCONTEK PADA SISWA KELAS IV DAN V SD NEGERI BADRAN NO. 123 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 HUBUNGAN ANTARA SELF ESTEEM DENGAN PERILAKU MENCONTEK PADA SISWA KELAS IV DAN V SD NEGERI BADRAN NO. 123 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Vania Dwi Tristiana (14541084) Prodi : PGSD FKIP UNISRI ABSTRAK

Lebih terperinci

PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP KEDISIPLINAN ANAK DI SEKOLAH KELOMPOK A TK ISLAM ORBIT 2 PRAON NUSUKAN SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP KEDISIPLINAN ANAK DI SEKOLAH KELOMPOK A TK ISLAM ORBIT 2 PRAON NUSUKAN SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/2014 PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP KEDISIPLINAN ANAK DI SEKOLAH KELOMPOK A TK ISLAM ORBIT 2 PRAON NUSUKAN SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI Guna Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Salatiga. Letak sekolah ini mudah diakses dan sangat strategis yang berada di tengah kota

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada penelitian ini menggunakan sampel berjumlah 83 yaitu mahasiswa

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada penelitian ini menggunakan sampel berjumlah 83 yaitu mahasiswa BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Sampel Penelitian Pada penelitian ini menggunakan sampel berjumlah 83 yaitu mahasiswa Psikologi Bina Nusantara angkatan 2015. Setelah peneliti melakukan penyebaran

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KONSEP PERAN GENDER TERHADAP MINAT BELAJAR BIDANG TATA BOGA SISWA LAKI-LAKI KELAS X DI SMK SAHID SURAKARTA

HUBUNGAN ANTARA KONSEP PERAN GENDER TERHADAP MINAT BELAJAR BIDANG TATA BOGA SISWA LAKI-LAKI KELAS X DI SMK SAHID SURAKARTA 30 HUBUNGAN ANTARA KONSEP PERAN GENDER TERHADAP MINAT BELAJAR BIDANG TATA BOGA SISWA LAKI-LAKI KELAS X DI SMK SAHID SURAKARTA Astri Carissia Program Studi Psikologi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap orang tua ingin anaknya menjadi anak yang mampu. menyelesaikan permasalahan-permasalahan dalam kehidupannya.

BAB I PENDAHULUAN. Setiap orang tua ingin anaknya menjadi anak yang mampu. menyelesaikan permasalahan-permasalahan dalam kehidupannya. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap orang tua ingin anaknya menjadi anak yang mampu menyelesaikan permasalahan-permasalahan dalam kehidupannya. Untuk mencapai hal itu, maka orang tua

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi variabel-variabel penelitian. 1. Variabel tergantung : Persepsi terhadap penggunaan alat kontrasepsi

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi variabel-variabel penelitian. 1. Variabel tergantung : Persepsi terhadap penggunaan alat kontrasepsi BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi variabel-variabel penelitian 1. Variabel tergantung : Persepsi terhadap penggunaan alat kontrasepsi 2. Variabel bebas : Komunikasi efektif bidan-pasien B. Definisi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. McClelland (dalam Sukadji dkk, 2001) mendefinisikan motivasi berprestasi

BAB II LANDASAN TEORI. McClelland (dalam Sukadji dkk, 2001) mendefinisikan motivasi berprestasi BAB II LANDASAN TEORI A. MOTIVASI BERPRESTASI 1. Definisi Motivasi Berprestasi McClelland (dalam Sukadji dkk, 2001) mendefinisikan motivasi berprestasi sebagai motivasi yang mendorong seseorang untuk mencapai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Defenisi Operasional Variabel Penelitian, (C) Populasi, Sampel, Teknik

BAB III METODE PENELITIAN. Defenisi Operasional Variabel Penelitian, (C) Populasi, Sampel, Teknik BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini peneliti akan menjelaskan tentang metode yang akan digunakan dalam penelitian ini meliputi: (A) Identifikasi Variabel Penelitian, (B) Defenisi Operasional Variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. signifikansi hubungan antara variabel yang diteliti. 45

BAB III METODE PENELITIAN. signifikansi hubungan antara variabel yang diteliti. 45 44 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang merupakan penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerical atau angka

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian sesuai dengan data yang diperoleh. Pembahasan diawali dengan memberikan gambaran umum subjek penelitian, pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random, BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian yang akan dilakukan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif korelasional. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini menguraikan hasil penelitian sesuai dengan data yang diperoleh. Pembahasan diawali dengan memberikan gambaran subjek penelitian, pelaksanaan penelitian, pengumpulan

Lebih terperinci

BAB lll METODE PENELITIAN. Penelitian kuantitatif diartikan sebagai suatu penelitian yang menggunakan alat

BAB lll METODE PENELITIAN. Penelitian kuantitatif diartikan sebagai suatu penelitian yang menggunakan alat 33 BAB lll METODE PENELITIAN Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Penelitian kuantitatif diartikan sebagai suatu penelitian yang menggunakan alat bantu statistik sebagai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data Analisis data penelitian dilakukan agar data yang sudah diperoleh dapat dibaca dan ditafsirkan. Data yang telah dikumpulkan itu belum dapat memberikan

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH PERMISSIVE INDIFFERENT DENGAN PENYESUAIAN DIRI PERSONAL PADA REMAJA

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH PERMISSIVE INDIFFERENT DENGAN PENYESUAIAN DIRI PERSONAL PADA REMAJA NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH PERMISSIVE INDIFFERENT DENGAN PENYESUAIAN DIRI PERSONAL PADA REMAJA Telah disetujui Pada Tanggal Dosen Pembimbing Utama (Hepi Wahyuningsih S. Psi., M. si) HUBUNGAN

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KINERJA GURU DI SMK TUNAS PEMUDA

PENGARUH MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KINERJA GURU DI SMK TUNAS PEMUDA PENGARUH MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KINERJA GURU DI SMK TUNAS PEMUDA Titik Haryanti Dosen Politeknik Tunas Pemuda Email: titikharyanti19@gmail.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh

Lebih terperinci

BAB III PENYAJIAN DATA. Penelitian ini meneliti tentang pengaruh yang signifikan antara variabel

BAB III PENYAJIAN DATA. Penelitian ini meneliti tentang pengaruh yang signifikan antara variabel BAB III PENYAJIAN DATA A. Pengenalan Penelitian ini meneliti tentang pengaruh yang signifikan antara variabel iklim komunikasi organisasi terhadap kinerja karyawan. Lokasi penelitian ini di Kisel berada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bungah No.1 Bungah Gresik yang berdiri sejak tahun 1998 yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bungah No.1 Bungah Gresik yang berdiri sejak tahun 1998 yang 68 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Dekripsi Subyek Sekolah SMK Assa adah Bungah bertempat di alamat Jl. Raya Bungah No.1 Bungah Gresik yang berdiri sejak tahun 1998 yang merupakan

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI TUGAS PERAWAT DENGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT DI RSI PKU MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN PEKALONGAN

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI TUGAS PERAWAT DENGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT DI RSI PKU MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN PEKALONGAN NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI TUGAS PERAWAT DENGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT DI RSI PKU MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN PEKALONGAN Oleh : DIYAN PRATIWI SUS BUDIHARTO PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian yang Digunakan Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Creswell (dalam Alsa, 2003, h.13) menunjukkan bahwa metode

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Uji Asumsi Uji asumsi harus terlebih dahulu dilakukan sebelum melakukan uji hipotesis. Uji asumsi ini terdiri dari uji normalitas, uji linieritas, dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif korelasional.

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif korelasional. BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian dan Metodologi Penelitian Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif korelasional. Menurut Nazir (2003:54) metode deskriptif yaitu suatu

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KOMPETENSI DOSEN DENGAN MINAT BELAJAR MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KOMPETENSI DOSEN DENGAN MINAT BELAJAR MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK 21 ISSN: 1693-7236, HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KOMPETENSI DOSEN DENGAN MINAT BELAJAR MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK Dian Ayu Ning Tyas Prodi S1 Psikologi, Fakultas Psikologi, Universitas

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. penelitian. Subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa baru tahun

BAB IV PEMBAHASAN. penelitian. Subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa baru tahun BAB IV PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitian ini adalah penelitian populasi, sehingga tidak digunakan sampel untuk mengambil data penelitian. Semua populasi dijadikan subyek penelitian. Subyek dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam menunjukkan bahwa permasalahan prestasi tersebut disebabkan

BAB I PENDAHULUAN. dalam menunjukkan bahwa permasalahan prestasi tersebut disebabkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permasalahan terbesar yang dihadapi siswa adalah masalah yang berkaitan dengan prestasi, baik akademis maupun non akademis. Hasil diskusi kelompok terarah yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel-Variabel Penelitian. korelasional dengan melibatkan variabel penelitian sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel-Variabel Penelitian. korelasional dengan melibatkan variabel penelitian sebagai berikut: BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel-Variabel Penelitian Untuk menjawab tujuan dan hipotesis penelitian yang diajukan, maka penelitian ini akan menggunakan pendekatan kuantitatif dan desain

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Uji Asumsi Sebelum melakukan uji hipotesis dilakukan uji asumsi terlebih dahulu yang merupakan syaratnya. Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan korelasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bagian ini akan dijabarkan mengenai gambaran umum subjek, hasil

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bagian ini akan dijabarkan mengenai gambaran umum subjek, hasil BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini akan dijabarkan mengenai gambaran umum subjek, hasil pengolahan data, dan pembahasan hasil penelitian. 4.1 Gambaran Umum Subjek Pengambilan data lapangan berlangsung

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Orientasi Kancah Penelitian Penelitian dilakukan di SMA Theresiana Salatiga yang terletak di jalan Kemiri Raya II Salatiga dengan akreditasi A. SMA Theresiana merupakan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA SUASANA KELUARGA DENGAN MINAT BELAJAR PADA REMAJA AWAL

HUBUNGAN ANTARA SUASANA KELUARGA DENGAN MINAT BELAJAR PADA REMAJA AWAL HUBUNGAN ANTARA SUASANA KELUARGA DENGAN MINAT BELAJAR PADA REMAJA AWAL NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat Sarjana S-1 Diajukan Oleh : KURNIA ENSI HERARBA UTAMI

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS PENELITIAN Profil Partisipan Pada pengambilan data di lapangan, peneliti memperoleh partisipan

BAB 4 ANALISIS PENELITIAN Profil Partisipan Pada pengambilan data di lapangan, peneliti memperoleh partisipan BAB 4 ANALISIS PENELITIAN 4.1. Profil Partisipan Pada pengambilan data di lapangan, peneliti memperoleh partisipan sebanyak 150 remaja dengan rentang usia 15-18 tahun dan berjenis kelamin laki-laki dan

Lebih terperinci

PENGARUH LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI MIM NGASEM COLOMADU KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2015

PENGARUH LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI MIM NGASEM COLOMADU KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2015 PENGARUH LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI MIM NGASEM COLOMADU KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2015 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. dilakukan yang terdiri dari gambaran umum partisipan (usia, pendidikan, pihak

BAB IV HASIL PENELITIAN. dilakukan yang terdiri dari gambaran umum partisipan (usia, pendidikan, pihak BAB IV HASIL PENELITIAN Bab ini membahas tentang hasil pengambilan data penelitian yang telah dilakukan yang terdiri dari gambaran umum partisipan (usia, pendidikan, pihak yang mengenalkan game online,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting. Oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting. Oleh karena itu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting. Oleh karena itu untuk mencapai keberhasilan, siswa diharapkan untuk belajar. Proses pendidikan yang berlangsung

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Uji Asumsi Sebelum melakukan uji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi. Uji asumsi ini terdiri dari uji normalitas dan uji linearitas. Uji asumsi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Subyek dalam penelitian ada 347 orang siswa kelas XI yang terdiri dari

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Subyek dalam penelitian ada 347 orang siswa kelas XI yang terdiri dari BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Subyek Penelitian SMA N 3 Salatiga terletak di jalan di Jl. Kartini No 34 kecamatan Sidorejo Salatiga 50711 Jawa tengah. SMA N 3 Salatiga didirikan

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PEMENUHAN KEBUTUHAN BERAFILIASI DENGAN KONFORMITAS PADA MAHASISWA SEMESTER PERTAMA

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PEMENUHAN KEBUTUHAN BERAFILIASI DENGAN KONFORMITAS PADA MAHASISWA SEMESTER PERTAMA NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PEMENUHAN KEBUTUHAN BERAFILIASI DENGAN KONFORMITAS PADA MAHASISWA SEMESTER PERTAMA Oleh: Dahlia Rahayu Kusumadwewi Mira Aliza Rachmawati PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Arikunto penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Arikunto penelitian kuantitatif 64 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Pada penelitian ini peneliti mengajukan metode penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Arikunto penelitian kuantitatif adalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Responden Sampel dalam penelitian ini yaitu sampel total atau seluruh populasi menjadi sampel yang terdiri dari 63 orang guru SD penerima tunjangan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dapat berdiri sendiri tanpa bergantung kepadaorang lain. Kemandirian dalam kamus psikologi yang disebut independence yang

BAB II LANDASAN TEORI. dapat berdiri sendiri tanpa bergantung kepadaorang lain. Kemandirian dalam kamus psikologi yang disebut independence yang BAB II LANDASAN TEORI 2.1.Kemandirian 2.1.1. Pengertian Kemandirian Menurut Sumahamijaya, 2003 Kemandirian berasal dari kata mandiri yang berarti dalam keadaan dapat berdiri sendiri, tidak bergantungpada

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KEBERMAKNAAN HIDUP DENGAN PERILAKU PRODUKTIF PADA GURU SLB. Ermy Herawaty Sus Budiharto, S. Psi, M.

HUBUNGAN ANTARA KEBERMAKNAAN HIDUP DENGAN PERILAKU PRODUKTIF PADA GURU SLB. Ermy Herawaty Sus Budiharto, S. Psi, M. HUBUNGAN ANTARA KEBERMAKNAAN HIDUP DENGAN PERILAKU PRODUKTIF PADA GURU SLB Ermy Herawaty Sus Budiharto, S. Psi, M. Si, Psi INTISARI Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya fakta yang menunjukkan bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja menurut Elizabeth B Hurlock, (1980:25) merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja menurut Elizabeth B Hurlock, (1980:25) merupakan salah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa remaja menurut Elizabeth B Hurlock, (1980:25) merupakan salah satu masa perkembangan manusia yang menarik perhatian untuk dibicarakan, karena pada masa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di sekolah SMK NEGERI 1 Kecamatan SUTERA Kabupaten Pesisir Selatan. 4.2. Pelaksanaan Penelitian 4.2.1. Tempat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini variabel-variabel yang diteliti yaitu kecerdasan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini variabel-variabel yang diteliti yaitu kecerdasan BAB III METODE PEELITIA A. Tipe Penelitian Dalam penelitian ini variabel-variabel yang diteliti yaitu kecerdasan emosional dan komunikasi interpersonal. Untuk jenis penelitian kuantitatif ini, maka pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel independent (X) : Iklim Organisasi

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel independent (X) : Iklim Organisasi 31 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Penelitian Penelitian ini menguji hubungan variabel x dan y, kedua variabel tersebut adalah sebagai

Lebih terperinci

HUBUNGAN KARAKTERISTIK SISWA DENGAN MOTIVASI BELAJAR (Suatu Penelitian di SMA Negeri I Tibawa)

HUBUNGAN KARAKTERISTIK SISWA DENGAN MOTIVASI BELAJAR (Suatu Penelitian di SMA Negeri I Tibawa) HUBUNGAN KARAKTERISTIK SISWA DENGAN MOTIVASI BELAJAR (Suatu Penelitian di SMA Negeri I Tibawa) Oleh: Fitriyanti K. Dja far, Trisnowaty Tuahunse*, Resmiyati Yunus** Program Studi Pendidikan Sejarah Jurusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik jasmani maupun rohani sehingga anak memiliki kesiapan untuk memasuki

BAB I PENDAHULUAN. baik jasmani maupun rohani sehingga anak memiliki kesiapan untuk memasuki BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan anak usia dini merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian stimulus

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian 1. Orientasi Kancah Penelitian Sebelum melakukan penelitian terlebih dahulu peneliti menentukan lokasi yang akan dijadikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.

Lebih terperinci

Penelitian ini adalah mencari hubungan antara persepsi mahasiswa. tentang penggunaan media dan metode mengajar dosen dengan motivasi

Penelitian ini adalah mencari hubungan antara persepsi mahasiswa. tentang penggunaan media dan metode mengajar dosen dengan motivasi BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian ini adalah mencari hubungan antara persepsi mahasiswa tentang penggunaan media dan metode mengajar dosen dengan motivasi belajar mahasiswa Teknologi

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL ISTRI DENGAN KECEMASAN SUAMI MENJELANG MASA PENSIUN

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL ISTRI DENGAN KECEMASAN SUAMI MENJELANG MASA PENSIUN NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL ISTRI DENGAN KECEMASAN SUAMI MENJELANG MASA PENSIUN oleh : MUTYA GUSTI RAMA Dra. AISAH INDATI, M.S FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat korelasional, yaitu penelitian yang digunakan untuk melihat hubungan antara variabel yang diprediksi memiliki hubungan. A. IDENTIFIKASI

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN. normal atau tidak. Uji ini dilakukan dengan menggunakan One. Sample Kolmogorov-Smirnov Tes dan memberikan hasil sebagai

BAB V HASIL PENELITIAN. normal atau tidak. Uji ini dilakukan dengan menggunakan One. Sample Kolmogorov-Smirnov Tes dan memberikan hasil sebagai BAB V HASIL PENELITIAN A. Hasil Uji Asumsi Sebelum dilakukan analisis statistik dengan menggunakan Product Moment Pearson, maka dilakukan uji asumsi normalitas dan linearitas. 1. Uji Normalitas Uji normalitas

Lebih terperinci

Hubungan antara Motivasi Belajar dan Keyakinan Diri dengan Kematangan Karir pada Siswa SMK Muhammadiyah 2 Andong Boyolali

Hubungan antara Motivasi Belajar dan Keyakinan Diri dengan Kematangan Karir pada Siswa SMK Muhammadiyah 2 Andong Boyolali Hubungan antara Motivasi Belajar dan Keyakinan Diri dengan Kematangan Karir pada Siswa SMK Muhammadiyah 2 Andong Boyolali Relationship between Learning Motivation and Self Efficacy with Career Maturity

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Uji Asumsi Sebelum menggunakan teknik analisis korelasi product moment untuk uji hipotesis, maka terlebih dahulu dilakukan uji asumsi. Uji asumsi terdiri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional. Penelitian korelasional dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH OTORITATIF DAN PERILAKU PROSOSIAL PADA REMAJA

HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH OTORITATIF DAN PERILAKU PROSOSIAL PADA REMAJA HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH OTORITATIF DAN PERILAKU PROSOSIAL PADA REMAJA Nama : Arin Hananira NPM : 11512133 Pembimbing : Dr. Ira Puspitawati, MSi., Psi Latar Belakang Masalah Kurangnya kepedulian Remaja

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Metode kuantitatif yaitu menekankan analisisnya pada data data numerical (angka) yang diolah dengan metode

Lebih terperinci

PENGARUH JAM BELAJAR MASYARAKAT DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS TINGGI SD NEGERI 02 KALISORO TAHUN AJARAN 2014/2015

PENGARUH JAM BELAJAR MASYARAKAT DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS TINGGI SD NEGERI 02 KALISORO TAHUN AJARAN 2014/2015 PENGARUH JAM BELAJAR MASYARAKAT DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS TINGGI SD NEGERI 02 KALISORO TAHUN AJARAN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, variabel-variabel yang diteliti yaitu komunikasi

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, variabel-variabel yang diteliti yaitu komunikasi BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Dalam penelitian ini, variabel-variabel yang diteliti yaitu komunikasi interpersonal dan keharmonisan keluarga. Untuk jenis penelitian kuantitatif ini, maka

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. apabila P > 0,05 dan diperoleh hasil sebagai berikut:

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. apabila P > 0,05 dan diperoleh hasil sebagai berikut: BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Uji Asumsi 1. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui data memiliki distribusi normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan Kolmogorov

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 8 Tabel Subjek penelitian berdasarkan kelas

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 8 Tabel Subjek penelitian berdasarkan kelas A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Subjek BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII di MTS Sullamul Hidayah Probolinggo. Jumlah dalam penelitian ini sebanyak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Keluarga merupakan lingkungan pertama yang memberikan pengaruh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Keluarga merupakan lingkungan pertama yang memberikan pengaruh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keluarga merupakan lingkungan pertama yang memberikan pengaruh terhadap berbagai aspek perkembangan anak, termasuk perkembangan sosialnya. Kondisi dan tata cara kehidupan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS. diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri individu yang menyebabkan

BAB II KAJIAN TEORITIS. diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri individu yang menyebabkan BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Motif Berprestasi Ditinjau dari asal katanya, motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri individu yang menyebabkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Madrasah Aliyah Negeri 1 Model Banjarmasin terletak di Jl.Kampung Melayu Darat RT.11 No.31. Merupakan Sekolah Tingkat Menengah sederajat

Lebih terperinci

PENGARUH LINGKUNGAN SOSIAL DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS VIII MTs AL IRSYAD NGAWI TAHUN AJARAN 2011/2012

PENGARUH LINGKUNGAN SOSIAL DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS VIII MTs AL IRSYAD NGAWI TAHUN AJARAN 2011/2012 PENGARUH LINGKUNGAN SOSIAL DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS VIII MTs AL IRSYAD NGAWI TAHUN AJARAN 2011/2012 Naskah Publikasi Disusun oleh YULIYATUN A 210 080 090

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian. Suatu desain penelitian menyatakan struktur masalah penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian. Suatu desain penelitian menyatakan struktur masalah penelitian 66 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian Persiapan penelitian merupakan persiapan menyeluruh dari penelitian mencakup hal-hal yang akan dilakukan peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian PT. Advantage SCM. Yang beralamat di Jl. Cideng Barat No. 48-49 Jakarta Pusat 10150. 3.2 Desain Penelitian Penelitian McClelland terhadap para

Lebih terperinci