HUBUNGAN ANTARA SELF ESTEEM DENGAN PERILAKU MENCONTEK PADA SISWA KELAS IV DAN V SD NEGERI BADRAN NO. 123 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "HUBUNGAN ANTARA SELF ESTEEM DENGAN PERILAKU MENCONTEK PADA SISWA KELAS IV DAN V SD NEGERI BADRAN NO. 123 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016"

Transkripsi

1 HUBUNGAN ANTARA SELF ESTEEM DENGAN PERILAKU MENCONTEK PADA SISWA KELAS IV DAN V SD NEGERI BADRAN NO. 123 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Vania Dwi Tristiana ( ) Prodi : PGSD FKIP UNISRI ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara self esteem dengan perilaku mencontek pada siswa kelas IV dan V SD Negeri Badran No. 123 Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016. Populasi yang diteliti dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas IV dan V, berjumlah 75 siswa. Sampel sebanyak 75 siswa (sampel total). Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner, observasi dan dokumentasi. Instrumen penelitian yang digunakan dianalisis menggunakan uji validitas dan reliabilitas. Teknik analisis data Korelasi Product Moment Pearson. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, diketahui nilai r hitung sebesar -0,317 dengan probabilitas value sebesar 0,006. Selanjutnya probabilitas value tersebut dikonsultasikan dengan taraf signifikansi 5% (0,05). Ternyata probabilitas value 0,006 < 0,05. Dengan demikian hipotesis yang diajukan: Ada hubungan antara self esteem dengan perilaku mencontek pada siswa kelas IV dan V SD Negeri Badran No. 123 Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016, terbukti kebenarannya. Hasil perhitungan bertanda negatif, mengandung maksud bahwa semakin negatif atau rendah self esteem siswa maka perilaku mencontek siswa saat menghadapi tes atau ujian semakin meningkat. Sebaliknya semakin positif atau tinggi self esteem siswa maka perilaku mencontek siswa saat menghadapi tes atau ujian semakin menurun. Kata kunci : Self Esteem, Perilaku Mencontek.

2 PENDAHULUAN Peningkatan sumber daya manusia, dan tujuan-tujuan dari pendidikan dapat ditunjukkan dengan tercapainya standar prestasi belajar. Pencapaian prestasi pendidikan perlu diukur untuk mengetahui kemajuan tingkat prestasi belajar siswa. Alat ukur yang digunakan ialah evaluasi belajar seperti ulangan dan ujian. Pelaksanaan pengukuran hasil belajar cenderung bersifat kuantitatif, berupa angka atau skor untuk menentukan kualitas keseluruhan kinerja akademik siswa. Hal tersebut membuat siswa tertekan dan memiliki keharusan dalam meraih nilai yang tinggi bukan pada ilmu yang disampaikan. Hal ini memicu para siswa untuk berlomba-lomba untuk mencapai nilai tertinggi dan dianggap berhasil dalam belajar. Banyak hal yang dapat dilakukan siswa, dalam mencapai nilai yang tinggi, tidak jarang siswa melakukan praktikpraktik yang terlarang seperti salah satunya mencontek, sehingga tujuan dari tes atau ujian terabaikan. Siswa yang sangat fokus pada nilai atau ranking di kelas menyebabkan berkeinginan untuk mencontek. Siswa sangat takut pada kesan yang akan diberikan oleh teman sebaya mereka, yakni dianggap bodoh atau dijauhi. Selain itu juga dikarenakan tekanan untuk mendapatkan nilai tinggi yaitu dari orang tua, teman sebaya, dan guru yang menyebabkan terjadinya perilaku mencontek. Pandangan tersebut membuat tekanan pada siswa untuk memperoleh nilai yang tinggi. Tekanan tersebut akan membuat para siswa lebih fokus terhadap nilai saja bukan pada ilmu yang sebenarnya harus diperoleh siswa. Perilaku mencontek bukan cara yang benar untuk memperoleh nilai tinggi. Hal ini menjadi masalah, karena akan menimbulkan kekaburan dalam pengukuran kemampuan siswa, guru menjadi sulit untuk menentukan penilaian secara objektif. Nilai yang diperoleh tidak dapat digunakan untuk membedakan nilai siswa yang memperoleh nilai tinggi karena belajar atau didasarkan pada kemampuan dan penguasaan materinya, dengan siswa yang memperoleh nilai tinggi dari hasil mencontek. Berdasarkan wawancara dan observasi yang peneliti lakukan dengan kepala sekolah dan guru kelas 4 dan 5 di lokasi penelitian, didapatkan informasi bahwa adanya perilaku mencontek yang dilakukan siswa pada saat ulangan atau ujian ataupun pada saat mengerjakan tugas. Hal ini terjadi pada siswa di SD Negeri Badran No. 123 Surakarta. Salah satu guru kelas di sekolah tersebut sering menemukan beberapa jawaban yang sama antara siswa satu dengan yang lainnya dan ada beberapa siswa yang sering mencontek pada

3 saat ulangan atau diberikan soal di dalam kelas oleh guru. Semakin banyaknya perilaku mencontek yang dilakukan siswa Sekolah Dasar, maka perlunya diantisipasi faktor-faktor yang dapat menyebabkan munculnya perilaku mencontek. Salah satu yang diduga dapat menyebabkan terjadinya perilaku mencontek yaitu selfesteem atau yang disebut dengan harga diri. Harga diri terkait dengan bagaimana seseorang merasakan dirinya sendiri. Individu dengan harga diri yang tinggi berarti menyukai dirinya, sedangkan individu dengan harga diri yang rendah kurang menyukai dirinya. Sesungguhnya seluruh aspek kehidupan masyarakat selalu terjadi antara gagal dan berhasil. Konsep gagal dan berhasil akan menjadi sandaran dalam pelaksanaan tugas, serta dalam menyusun sikap atau pandangan terhadap kemampuan yang dimiliki. Siswa yang berhasil mencapai prestasi akademis yang tinggi pada akhirnya akan merasa kompeten dan berarti. Sebaliknya, siswa yang gagal meraih nilai yang tinggi akan merasa tidak kompeten dan tidak berarti, dengan demikian tampak bahwa pencapaian akademis digunakan sebagai hal penting yang dapat meningkatkan harga diri (self esteem). Kenyataannya, prestasi akademis tidak hanya ditentukan oleh kecerdasan, tetapi juga oleh variabel non kognitif seperti kepribadian dan harga diri sebagai seperangkat sikap yang dinamis untuk memotivasi seseorang. Self esteem merupakan hal penting dalam membentuk perilaku, termasuk perilaku mencontek. Berdasarkan uraian tersebut, maka perlu diteliti tentang Hubungan antara Self Esteem dengan Perilaku Mencontek pada Siswa Kelas IV dan V SD Negeri Badran No. 123 Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara self esteem dengan perilaku mencontek pada siswa kelas IV dan V SD Negeri Badran No. 123 Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016. METODE PENELITIAN Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Badran No. 123 Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016. Waktu penelitian dilaksanakan mulai bulan April sampai Mei Populasi yang diteliti adalah semua siswa kelas IV dan kela V SD Negeri Badran No. 123 Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 75 siswa, terdiri atas 35 siswa kelas IV dan 40 siswa kelas V. Mengingat jumlah populasi dalam penelitian ini hanya 75 siswa, maka semua populasi dijadikan responden atau total sampling. Sugiyono (2008: 38) mengungkapkan bahwa variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh 2

4 peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Variabel penelitian ini terdiri atas 2 macam, yaitu: 1. Variabel bebas : Self esteem (X) Self Esteem merupakan evaluasi individu siswa terhadap dirinya sendiri secara rendah atau tinggi. Self Esteem dapat diukur dari: 1) perasaan berharga; 2) perasaan mampu; dan 3) perasaan diterima. 2. Variabel terikat : Perilaku mencontek (Y) Perilaku mencontek dapat diukur dari: 1) menggunakan catatan jawaban sewaktu ujian atau tes; 2) mencontoh jawaban siswa lain; 3) memberikan jawaban kepada siswa lain; dan 4) mengelak dari peraturan-peraturan ujian. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode, kuesioner, observasi, dan dokumentasi. 1. Kuesioner Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket langsung dan tertutup, yakni pertanyaan-pertanyaan disampaikan langsung kepada responden dan jawaban responden sudah ditentukan tinggal memilih jawaban yang sudah disediakan penulis pada angket atau kuesioner, sehingga jawaban kuesioner dari responden bersifat kualitatif, untuk itu agar bisa dilakukan analisis data perlu dikuantitatifkan dengan menggunakan skala Likert. Kuesioner dengan skala likert pada penelitian ini, peneliti menggunakan bentuk checklist dengan empat alternatif jawaban pada setiap item pertanyaan atau pernyataan, sedangkan bobot penilaiannya dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 1. Penilaian Item Pertanyaan/Pernyataan Kategori jawaban SS (Sangat Setuju) S (Setuju) TS (Tidak Setuju) STS (Sangat Tidak Setuju) 2. Observasi Skor Jawaban Pertanyaan Positif Negatif Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis (Sugiyono, 2015:203). Dua diantaranya yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan. Observasi dalam penelitian ini berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam, dan responden yang diamati tidak terlalu besar. Observasi dalam penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan data dan mengetahui secara langsung perilaku siswa saat menghadapi tes atau ulangan. 3. Dokumentasi Menurut Suharsimi Arikunto (2010:201) dokumentasi adalah mencari atau 3

5 mengumpulkan data mengenai hal-hal yang berupa catatan, daftar nama siswa, buku, majalah, notulen, rapot, transkrip nilai, silabus, RPP, dan sebagainya. Dokumentasi dalam penelitian ini meliputi: hasil tes siswa kelas IV dan V, catatan pelanggaran siswa, daftar nama siswa dan foto kegiatan. Tujuan utama dokumentasi dalam penelitian ini menjadi pendukung dalam penelitian. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Instrumen yang reliabel berarti instrument yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Menggunakan alat ukur yang valid dan reliabel, maka diharapkan hasil penelitian menjadi valid dan reliabel. Hasil Uji Validitas Setelah instrumen mengenai self esteem dan perilaku mencontek diujicobakan di SD Negeri Wonosari Surakarta, kemudian hasil uji coba tersebut dianalisis dengan menggunakan bantuan program SPSS, dengan hasil sebagai berikut: dari 20 item pernyataan mengenai self esteem, yang valid sebanyak 17 item, dan yang tidak valid sebanyak 3 item, yaitu item nomor 14, 15 dan 20. Jadi item pernyataan yang bisa digunakan untuk mengumpulkan data mengenai self esteem sebanyak 17 item pernyataan. Hasil Uji Validitas Item Pernyataan Perilaku Mencontek dari 38 item pernyataan mengenai perilaku mencontek yang valid sebanyak 31 item, dan yang tidak valid sebanyak 7 item, yaitu item nomor 1, 2, 5, 19, 21, 22, dan 25, dengan demikian item pernyataan yang bisa digunakan untuk mengumpulkan data mengenai perilaku mencontek sebanyak 31 item pernyataan. Uji Reliabilitas Hasil uji reliabilitas mengenai konsep diri dan perilaku menyontek dengan menggunakan program SPSS, menunjukkan bahwa item pernyataan mengenai self esteem dinyatakan reliabel, karena nilai Cronbach s Alpha sebesar 0,935 > 0,60. Item pernyataan mengenai perilaku mencontek dinyatakan reliabel, karena nilai Cronbach s Alpha sebesar 0,957 > 0,60. Teknik analisis data dilakukan setelah data dari jawaban responden melalui angket atau sumber data lain terkumpul yang dikelompokkan berdasarkan variabel dan jenis responden, ditabulasi berdasarkan variabel yang diteliti, dan dihitung kemudian diuji hipotesis (Sugiyono, 2015: 207). Data hasil jawaban responden sebelum dianalisis untuk membuktikan hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat, sebagai berikut: 4

6 1. Uji Prasyarat Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Pengujian dilakukan melalui uji statistik yaitu dengan uji Kolmogrov-Smirnov. Kriterianya, apabila nilai statistik yang dihasilkan dari perhitungan uji Kolmogrov-Smirnov menghasilkan p-value > 0,05, maka variabel pengganggu atau residual berdistribusi normal, sebaliknya apabila nilai statistik yang dihasilkan dari perhitungan uji Kolmogrov-Smirnov menghasilkan p-value 0,05, maka variabel pengganggu atau residual tidak berdistribusi normal (Imam Ghozali, 2005: 115). Uji Linieritas Uji linieritas bertujuan untuk mengetahui arah dan kekuatan variabel X dan Y, dengan menggunakan scaterplot (diagram pencar) dalam SPSS. Dikarenakan jika, arah korelasi dua variabel dikatakan positif dan kuat salah satu variabel bernilai besar, maka variabel lain ikut membesar (Sukestiyarno, 2011: 100). 2. Analisis Data Setelah data hasil angket dinyatakan normal dan linier dilanjutkan analisis hipotesis. Data dianalisis dengan bantuan program SPSS dengan rumus Korelasi Product Moment sebagi berikut: r xy N XY ( X)( Y) N X X N Y Y (Suharsimi Arikunto, 2009:72) Hubungan antara variabel Self Esteem (X) dan perilaku mencontek (Y) dapat disimpulkan dengan melihat nilai signifikan, dimana jika nilai Sign. kurang dari α =0,05 (Sign.< α=5%), maka Ho ditolak. Perumusan hipotesis sebagai berikut: Ho : tidak ada hubungan antara variabel Self Esteem (X) dan perilaku mencontek (Y) Ha : ada hubungan antara variabel Self Esteem (X) dan perilaku mencontek (Y) Besarnya nilai korelasi menyatakan besar kecilnya hubungan antara variabel X dan Y (Jonathan Sarwono, 2007: 183) yang dikonsultasi pada tabel interpretasi koefisien korelasi nilai r sebagai berikut. Tabel 2. Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r Interval Tingkat hubungan Koefisien > 0,75 1 Sangat kuat > 0,5 0,75 Kuat > 0,25 0,5 Cukup kuat 0 0,25 Sangat lemah (dianggap tidak ada) 2 5

7 HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Data Variabel Self Esteem (X) Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner sebanyak 75 eksemplar yang penulis berikan kepada responden, mengenai self esteem diperoleh skor tertinggi 68 dan skor terendah 18. Nilai rata-rata (Mean) sebesar 43,73; nilai mode sebesar 53, nilai median sebesar 46,00, dan nilai standar deviasi sebesar 11,225. Lebih jelasnya dapat dibuat dalam tabel berikut ini. Tabel 3. Deskripsi Data Penelitian Variabel Self Esteem Variabel X Deskripsi Data Statistik Self Esteem Mean 43,73 Median 46,00 Modus 53 Std. Deviation 11,235 Minimum 18 Maximun 68 Sumber: Hasil Perhitungan Program SPSS Versi Setelah nilai tertinggi dan terendah diketahui serta jumlah interval atau kategori ditentukan maka untuk nilai interval yang ditentukan yaitu : i 2 i = 25 Nilai interval diperoleh, yaitu 25 selanjutnya dapat ditentukan nilai kategorinya, sebagai berikut: a. Harga diri untuk kategori rendah = b. Harga diri untuk kategori tinggi = Setelah tersusun dua kategori ini, maka setiap responden dapat dikelompokan ke dalam dua tingkatan tertentu, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel distribusi frekuensi sebagai berikut: Tabel 4. Distribusi Frekuensi Data Harga Diri (Self Esteem) Kategori (%) Jarak nilai atau jumlah interval Jumlah Responden Rendah Tinggi ,7 65,3 Jumlah Sumber: Data primer yang diolah. Berdasarkan Tabel 4 tersebut dapat diketahui dari 75 responden yang menunjukkan siswa mempunyai harga diri tinggi atau positif sebanyak 49 siswa dan responden yang mempunyai harga diri rendah atau negatif sebanyak 26 siswa. Jawaban responden yang termasuk dalam kategori tinggi, dalam hal ini adalah responden menyatakan dirinya orang yang berguna, memiliki sikap positif, puas terhadap diri sendiri, dan lebih menghargai dirinya sendiri. Sebaliknya jawaban responden dalam kategori rendah, yakni responden yang menyatakan bahwa dirinya orang yang tidak berguna, tidak memiliki sikap positif, tidak puas terhadap dirinya sendiri, dan tidak menghargai dirinya sendiri. Deskripsi Data Variabel Perilaku Mencontek Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner sebanyak 75 eksemplar kepada responden mengenai perilaku menyontek dalam menghadapi tes ujian maupun ulangan harian, 6

8 diperoleh skor tertinggi sebesar 97 dan skor terendah sebesar 71. Nilai rata-rata (Mean) sebesar 84,16; nilai modus sebesar 88; nilai median sebesar 84,00 dan nilai standar deviasi sebesar 5,912. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel distribusi frekuensi berikut ini. Tabel 5. Deskripsi Data Penelitian Variabel Perilaku Mencontek Variabel Y Deskripsi Statistik Data Perilaku Mean 84,16 Mencontek Median 84,00 Modus 88 Std. Deviation 5,912 Minimum 71 Maximun 97 Sumber: Hasil Perhitungan Program SPSS Versi Setelah tersusun tiga kategori perilaku mencontek, berikutnya skor jawaban setiap responden dapat dikelompokan ke dalam tiga tingkatan tertentu, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel distribusi frekuensi sebagai berikut: Tabel 6. Distribusi Frekuensi Data Perilaku Mencontek Kategori Jarak nilai atau jumlah interval Jumlah Responden (%) Rendah Sedang Tinggi Jumlah Sumber: Data primer yang diolah. sebanyak 39 siswa atau 52% dan responden yang perilaku menconteknya kategori tinggi sebanyak 18 siswa, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa siswa kelas IV dan V SD Negeri Badran No. 123 Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016 kebanyakan berperilaku mencontek dalam kategori sedang. Uji Prasyarat 1. Uji Normalitas Hasil uji normalitas dengan bantuan program SPSS menunjukkan nilai K-S untuk variabel self esteem (X) sebesar 1,179 dengan probabilitas signifikansi sebsar 0,124, demikian juga dengan variabel perilaku mencontek (Y) sebesar 0,883 dengan probabilitas signifikansi sebesar 0,416 (lebih besar dari nilai = 0,05), sehinga data terdistribusi secara normal. 2. Uji Linieritas Uji linieritas bertujuan untuk mengetahui arah dan kekuatan variabel X dan Y, dengan menggunakan scaterplot (diagram pencar) dalam SPSS. Adapun hasil uji liniearitas dengan program SPSS dapat dilihat diagram berikut ini. Berdasarkan Tabel 6 menunjukkan bahwa dari 75 responden yang mempunyai perilaku mencontek kategori rendah sebanyak 18 siswa, perilaku mencontek kategori sedang 7

9 Berdasarkan tersebut dapat dijelaskan bahwa arah data miring hampir membentuk plot positif, maka korelasinya positif dan korelasinya kuat, dengan demikian dapat diperkuat dengan melanjutkan pada uji korelasi. Analisis Data Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan bantuan komputer program SPSS tentang pengaruh self esteem terhadap perilaku mencontek pada siswa kelas IV dan V SD Negeri Badran No. 123 Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016, diperoleh nilai r hitung sebesar -0,317 dengan probabilitas value 0,006. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 13 berikut ini. Tabel 7. Hasil Analisis Korelasi Product Moment Pearson Konsep diri Prilaku menyontek Self Esteem (X) Prilaku Menyontek (Y) Pearson Correlation Sig. (2-tailed)..006 N Pearson Correlation Sig. (2-tailed).006. N ** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Sumber: Hasil Perhitungan Program SPSS. Berdasarkan Tabel 7 tersebut, diketahui nilai sig. atau probabilitas value sebesar 0,006. Selanjutnya probabilitas value tersebut dikonsultasikan dengan taraf signifikansi 5% (0,05). Ternyata hasilnya probabilitas value = 0,006 lebih kecil dari 0,05 (0,006 < 0,05), maka Ho ditolak dan Ha diterima, berarti ada hubungan antara self esteem dengan perilaku mencontek. Jadi ada hubungan antara self esteem dengan perilaku mencontek pada siswa SD Negeri Badran No. 123 Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016, sehingga hipotesis yang diajukan terbukti kebenarannya. Nilai r-hitung sebesar -0,317 masuk dalam kategori cukup kuat, dan hasil perhitungan bertanda negatif, yang berarti hubungan self esteem dengan perilaku mencontek, mengandung maksud bahwa semakin negatif atau rendah self esteem siswa maka perilaku mencontek siswa saat menghadapi tes atau ujian semakin meningkat. Sebaliknya semakin positif atau tinggi self esteem siswa maka perilaku mencontek siswa saat menghadapi tes atau ujian semakin menurun. Pembahasan Hasil Analisis Data Berdasarkan hasil penelitian yang menunjukan harga diri (self esteem) berpengaruh negatif dan cukup kuat terhadap perilaku mencontek pada siswa kelas IV dan V SD Negeri Badran No. 123 Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016, yang berarti semakin negatif atau rendah harga diri (self esteem) siswa, maka perilaku mencontek saat menghadapi tes atau ujian pada siswa kelas IV dan V SD Negeri Badran No. 123 Surakarta akan semakin meningkat. Sebaliknya semakin tinggi atau positif harga diri (self esteem) 8

10 siswa maka perilaku mencontek siswa saat menghadapi ujian atau tes akan semakin menurun. Hasil penelitian ini menunjukkan kesesuaian sebagaimana yang diungkapkan oleh Sarlito W Sarwono dan Eko A. Meinarno (2011), bahwa harga diri (self esteem) yang tinggi atau positif tentunya akan membangkitkan rasa percaya diri, penghargaan diri, rasa yakin akan kemampuan diri, rasa berguna serta rasa bahwa kehadirannya diperlukan didalam dunia ini. Seorang siswa yang memiliki harga diri yang tinggi, dia akan yakin dapat mencapai prestasi yang dia dan orang lain harapkan. Sebaliknya siswa yang memiliki harga diri rendah akan cenderung merasa bahwa dirinya tidak mampu dan tidak berharga. Disamping itu siswa dengan harga diri rendah cenderung untuk tidak berani mencari tantangan-tantangan baru dalam hidupnya, lebih senang menghadapi halhal yang sudah dikenal dengan baik serta menyenangi hal-hal yang tidak penuh dengan tuntutan, cenderung tidak merasa yakin akan pemikiran-pemikiran serta perasaan yang dimilikinya, cenderung takut menghadapai respon dari orang lain, tidak mampu membina komunikasi yang baik dan cenderung merasa hidupnya tidak bahagia. Siswa yang memiliki harga diri rendah inilah sering muncul perilaku rendah. Berawal dari perasaan tidak mampu dan tidak berharga, siswa mengkompensasikannya dengan tindakan lain yang seolah-olah membuat siswa lebih berharga. Misalnya dengan mencari pengakuan dan perhatian dari temantemannya, kemudian muncul mencontek untuk mendapatkan nilai baik, berkelahi, tawuran, yang dilakukan demi mendapatkan pengakuan dari lingkungan. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Anugrahening Kushartanti (2009), penelitiannya berjudul Perilaku Mencontek Ditinjau dari Kepercayaan Diri. Hasil penelitian menunjukkan, Ada hubungan negatif yang sangat signifikan antara kepercayaan diri dengan perilaku mencontek. Hal ini berarti variabel kepercayaan diri dengan segala aspek di dalamnya dapat digunakan sebagai prediktor untuk mengukur perilaku mencontek, artinya semakin tinggi kepercayaan diri maka semakin rendah perilaku mencontek. Penelitian ini memiliki kesamaan variabel Y dengan penelitian yang akan dilakukan yaitu perilaku mencontek. Perbedaan dari penelitian tersebut adalah variabel independen dan subjek penelitian. Keterbatasan Penelitian Penelitian ini, peneliti merasa banyak memiliki keterbatasan dan kekurangan. Adapun keterbatasan penelitian ini antara lain: 1. Masih adanya keterbatasan variabel yang diteliti, sehingga masih ada variabel- 9

11 variabel lain yang berpengaruh terhadap objek penelitian ini yang belum diteliti. 2. Waktu penelitian yang terbatas sehingga mengakibatkan kurang maksimalnya penelitian ini khususnya dalam menggunakan berbagai macam metode untuk menganalisis. 3. Hasil penelitian ini hanya berlaku untuk siswa kelas IV dan V SD Negeri Badran No. 123 Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016 dan tidak berlaku pada kelas lain atau dalam sekolah lain. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, diketahui nilai sig. atau probabilitas value sebesar 0,006. Selanjutnya probabilitas value tersebut dikonsultasikan dengan taraf signifikansi 5% (0,05). Ternyata hasilnya probabilitas value = 0,006 lebih kecil dari 0,05 (0,006 < 0,05), maka Ho ditolak dan Ha diterima, berarti ada hubungan antara self esteem dengan perilaku mencontek. Jadi hipotesis yang diajukan: Ada hubungan antara self esteem dengan perilaku mencontek pada siswa kelas IV dan V SD Negeri Badran No. 123 Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016, terbukti kebenarannya. Saran 1. Bagi Kepala Sekolah Kepala sekolah hendaknya selalu memberikan pengarahan atau bimbingan kepada siswa untuk selalu menanamkan harga diri yang positif, sehingga perilaku siswa untuk mencontek dapat dihindari. 2. Bagi Guru Kelas Guru hendaknya selalu memberikan pengarahan kepada siswa untuk rajin belajar dan meningkatkan kepercayaan pada dirinya sendiri disaat menghadapi tes atau ulangan harian, dengan tujuan supaya tidak melakukan perbuatan mencontek. 3. Bagi Orang Tua Sebagai orang tua hendaknya senantiasa memberikan waktu luang bagi anakanaknya guna memberikan pengarahan pada anaknya untuk selalu belajar, percaya diri dan tidak minder agar pada saat mau menghadapi tes tidak merasa cemas. 4. Bagi Siswa Siswa hendaknya lebih meningkatkan harga diri positif dengan cara memperluas wawasan dan pergaulan, berlatih memecahkan masalah secara mandiri, berusaha memanfaatkan waktu dengan berbagai kegiatan yang positif seperti kursus atau les, baca-baca buku, olah raga dan sebagainya. 5. Bagi Peneliti Selanjutnya Bagi pihak peneliti selanjutnya yang akan mengadakan penelitian serupa, hendaknya menambahkan variabel bebas, agar pengaruhnya terhadap perilaku mencontek 10

12 pada siswa dapat terlihat dengan jelas, seperti: lingkungan. DAFTAR PUSTAKA Anugrahening Kushartanti Perilaku Menyontek Ditinjau Dari Kepercayaan Diri. Jurnal Ilmiah Berkala Psikologi Vol. 11, No. 2. Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Semarang: Badan Penerbit UNDIP.= Sarlito W. Sarwono, Berkenalan dengan Aliran-aliran dan Tokoh-tokoh Psikologi. Jakarta: Bulan Bintang. Sarlito W. Sarwono dan Eko A. Meinarno Psikologi Sosial. Jakarta: Salemba Humanika. Sugiyono Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Suharsimi Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta : Rineka Cipta. Sukestiyarno Statistika Dasar. Semarang: Universitas Negeri Semarang. 11

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PENYESUAIAN SOSIAL SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI LOSARI NO.153 PASAR KLIWON SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PENYESUAIAN SOSIAL SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI LOSARI NO.153 PASAR KLIWON SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PENYESUAIAN SOSIAL SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI LOSARI NO.153 PASAR KLIWON SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 Hesti Handayani 1 Soewalni Soekirno 2 dan Ema Butsi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional. Penelitian korelasional dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Arikunto penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Arikunto penelitian kuantitatif 64 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Pada penelitian ini peneliti mengajukan metode penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Arikunto penelitian kuantitatif adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan pendekatan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, dimana penelitian ini ditujukan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan BAB III METODE PENELITIAN Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan metode penelitian. Seperti yang sudah Penulis paparkan pada bab satu, metode penelitian yang digunakan adalah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA

III. METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA III. METDE PEELITIA A. Populasi Penelitian Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA egeri 5 Metro semester genap tahun pelajaran 01/013, yang terdiri dari 7 kelas dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini termasuk field research atau penelitian lapangan. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif. Metode kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didik kelas VII di SMP Negeri 2 Pariaman, maka dalam penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didik kelas VII di SMP Negeri 2 Pariaman, maka dalam penelitian ini BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu ingin mengetahui hubungan signifikan keharmonisan keluarga Islami dengan penyesuaian diri pada peserta didik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode adalah jalan yang berkaitan dengan cara kerja dalam proses penelitian, sehingga dapat memahami objek sasaran yang dikehendaki dalam mencapai tujuan pemecahan masalah. Sedangkan

Lebih terperinci

BAB IV HUBUNGAN PROFESIONALITAS GURU DALAM PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI MI SALAFIYAH BEJI TULIS BATANG

BAB IV HUBUNGAN PROFESIONALITAS GURU DALAM PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI MI SALAFIYAH BEJI TULIS BATANG BAB IV HUBUNGAN PROFESIONALITAS GURU DALAM PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI MI SALAFIYAH BEJI TULIS BATANG A. Analisis data tentang Profesionalitas Guru Dalam Pembelajaran di MI Salafiyah

Lebih terperinci

B. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 1 Kaliwungu yang beralamat di Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal pada

B. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 1 Kaliwungu yang beralamat di Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal pada BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis dan desain penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang berlandaskan pada filsafat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek dan Lokasi Penelitian Obyek dari penelitian ini adalah pengguna sepatu Converse, dan lokasi dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang. 3.2 Populasi dan Sampel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sumbernya diamati dan dicatat pertama kalinya oleh peneliti. 1

BAB III METODE PENELITIAN. sumbernya diamati dan dicatat pertama kalinya oleh peneliti. 1 BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Jenis dan Sumber Data Dalam penelitian ini, sumber data yang digunakan ada dua macam yaitu data primer dan data skunder. 1. Data primer Data primer yaitu data yang diperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013) metode penelitian kuantitatif adalah

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013) metode penelitian kuantitatif adalah BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013) metode penelitian kuantitatif adalah metode yang berlandaskan

Lebih terperinci

KORELASI ANTARA BIMBINGAN BELAJAR ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SDN PREMULUNG NO.94 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/ 2015 NASKAH PUBLIKASI

KORELASI ANTARA BIMBINGAN BELAJAR ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SDN PREMULUNG NO.94 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/ 2015 NASKAH PUBLIKASI KORELASI ANTARA BIMBINGAN BELAJAR ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SDN PREMULUNG NO.94 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/ 2015 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN KECENDERUNGAN MENCONTEK PADA SISWA KELAS XI IPS MAN 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN KECENDERUNGAN MENCONTEK PADA SISWA KELAS XI IPS MAN 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN KECENDERUNGAN MENCONTEK PADA SISWA KELAS XI IPS MAN 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Siti Nur Haulah (11500053) Pembimbing : Lydia Ersta K. Prodi BK FKIP UNSIRI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian dengan pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada data numerikal (angka)

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandar Lampung pada semester

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandar Lampung pada semester 23 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandar Lampung pada semester genap tahun pelajaran 2012/ 2013. B. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random, BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian yang akan dilakukan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif korelasional. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah penelitian asosiatif yaitu bentuk penelitian dengan

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah penelitian asosiatif yaitu bentuk penelitian dengan III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Metode penelitian ini adalah penelitian asosiatif yaitu bentuk penelitian dengan menggunakan minimal dua variabel yang dihubungkan. Metode asosiatif merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian komparatif yaitu penelitian untuk mengetahui apakah antara dua atau lebih dari dua kelompok terdapat perbedaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. TUJUAN PENELITIAN Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui hubungan yang signifikan antara kemampuan numerik peserta didik terhadap

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TUTOR SEBAYA DENGAN PRESTASI BELAJAR FISIKA

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TUTOR SEBAYA DENGAN PRESTASI BELAJAR FISIKA p-issn: 337-5973 e-issn: 44-4838 HUUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP PENERAPAN MODEL PEMELAJARAN KOOPERATIF TIPE TUTOR SEAYA DENGAN PRESTASI ELAJAR FISIKA Effendi Program Studi Pendidikan Fisika STKIP Nurul

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan teoritis pada Bab II, maka langkah berikutnya pada Bab III ini adalah menguji

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif jenis korelasional, menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif jenis korelasional, menggunakan 58 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif jenis korelasional, menggunakan metode exposed facto. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Sugiyono (2009:115).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya

BAB III METODE PENELITIAN. menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya 18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling Sebelum penelitian dilaksanakan, terlebih dahulu peneliti harus menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dipakai adalah penelitian inferensial. Penelitian inferensial

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dipakai adalah penelitian inferensial. Penelitian inferensial 48 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan, maka jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian inferensial. Penelitian inferensial adalah penelitian

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA SELF ESTEEM DENGAN PERILAKU ASERTIF PADA SISWA KELAS X TEKNIK KOMPUTER JARINGAN 1 SMK NEGERI 1 WONOSEGORO TAHUN PELAJARAN 2015/2016

HUBUNGAN ANTARA SELF ESTEEM DENGAN PERILAKU ASERTIF PADA SISWA KELAS X TEKNIK KOMPUTER JARINGAN 1 SMK NEGERI 1 WONOSEGORO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 HUBUNGAN ANTARA SELF ESTEEM DENGAN PERILAKU ASERTIF PADA SISWA KELAS X TEKNIK KOMPUTER JARINGAN 1 SMK NEGERI 1 WONOSEGORO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh : Pudyastuti Widhasari ABSTRAK Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang ada. Data yang terkumpul diwujudkan dalam bentuk angka-angka. akan menunjukkan sejauh mana dua hal saling berhubungan.

BAB III METODE PENELITIAN. yang ada. Data yang terkumpul diwujudkan dalam bentuk angka-angka. akan menunjukkan sejauh mana dua hal saling berhubungan. BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif. Karena hanya menggambarkan suatu keadaan, gambaran umum,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Akademi Keperawatan Karangnyar 17

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Akademi Keperawatan Karangnyar 17 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Akademi Keperawatan Karangnyar 17 Karanganyar pada bulan Juni - Agustus 2015. B. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang bersifat non eksperimental. Penelitian kuantitatif yang digunakan menggunakan rumusan masalah asosiatif,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang peneliti lakukan adalah penelitian lapangan (field research) yaitu penelitian yang bertujuan untuk memecahkan masalah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif eksperimen yang

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif eksperimen yang III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif eksperimen yang menggunakan sampel. Penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam hal ini penelitian dipilih tentang implementasi SAP dalam menghasilkan laporan keuangan. Objek penelitian ini adalah PT Tri Swardana Utama

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pengujian hipotesis pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan regresi linier sederhana dan regresi linier berganda. Tujuan analisis penelitian ini adalah menjawab

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang bersifat korelasional dan kuantitatif. Penelitian lapangan merupakan suatu penelitian untuk memperoleh data-data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh asumsi-asumsi dasar. Suatu metode penelitian memiliki rancangan penelitian (research

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Ditinjau dari obyeknya, penelitian yang dilakukan penulis termasuk penelitian lapangan (field research), karena data-data yang diperlukan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Deskriptif Kuantitatif, dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Deskriptif Kuantitatif, dengan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. 1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Deskriptif Kuantitatif, dengan teknik pengambilan data yaitu kuesioner untuk mengukur data variabel x (kegiatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah: BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel penelitian pada dasarnya adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah suatu proses menemukan pengetahuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai 44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian merupakan salah satu dari tindakan yang dapat dikatakan sebagai tindakan dalam mencari kebenaran dengan menggunakan pendekatan

Lebih terperinci

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA STUDI TENTANG KEAKTIFAN MAHASISWA PADA MATA KULIAH DASAR AKUNTANSI KEUANGAN 2 MELALUI MINAT BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR PADA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Metode yang penulis gunakan adalah jenis penelitian kuantitatif, yang dimaksud adalah teori dalam penelitian kuantitatif berfungsi sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dengan metode eksperimen semu (quasi eksperimen). Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dengan metode eksperimen semu (quasi eksperimen). Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen semu (quasi eksperimen). Penelitian eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional yang

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional yang BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana variasi pada satu atau lebih faktor lain

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Obyek Penelitian Lokasi penelitian ini adalah Butik Kharisma Indonesia yang berlokasi di Jalan Gajahmada No. 134, Semarang. Obyek penelitian ini adalah karyawan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. SMA Persada Bandar Lampung pada semester ganjil Tahun Ajaran 2012/2013

METODE PENELITIAN. SMA Persada Bandar Lampung pada semester ganjil Tahun Ajaran 2012/2013 14 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian Pada penelitian ini yang menjadi populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas X SMA Persada Bandar Lampung pada semester

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini berlokasi di SMA Negeri 1 Sindang Indramayu, yang beralamat di Jalan Letjend. M.T. Haryono, Sindang-Indramayu. Lokasi penelitian merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini termasuk jenis penelitian regresional dengan pendekatan kuantitatif yang bertujuan untuk mendeteksi sejauh mana variasivariasi pada satu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Adapun jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, yaitu: Metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian ex-post facto. Sukardi (2008: 165)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian ex-post facto. Sukardi (2008: 165) BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian ex-post facto. Sukardi (2008: 165) menyatakan bahwa penelitian ex-post facto merupakan penelitian dimana variabel bebas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELIITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian korelasional dengan menggunakan

BAB III METODE PENELIITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian korelasional dengan menggunakan BAB III METODE PENELIITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian korelasional dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Hasil penelitian yang berwujud data kuantitatif dianalisis dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Ditinjau dari objeknya, penelitian yang dilakukan penulis termasuk penelitian lapangan (field research), karena data-data yang diperlukan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah adalah penelitian kuantitatif yang bersifat non eksperimental. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), yaitu penelitian yang dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan untuk meneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. numerik dan diolah dengan metode statistika serta dilakukan pada

BAB III METODE PENELITIAN. numerik dan diolah dengan metode statistika serta dilakukan pada BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang merupakan penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat dan tujuannya, penelitian ini merupakan penelitian ex

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat dan tujuannya, penelitian ini merupakan penelitian ex BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau Desain Penelitian Berdasarkan sifat dan tujuannya, penelitian ini merupakan penelitian ex post facto yang berarti sesudah fakta, maksudnya penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan dan metode yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 17 Surakarta, tepatnya di Jln. Jend. Achmad Yani Surakarta. Pertimbangan dipilihnya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kendari. Penelitian mulai dilaksanakan pada bulan Agustus sampai November. mengetahui pengaruh antar variabel yang ada.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kendari. Penelitian mulai dilaksanakan pada bulan Agustus sampai November. mengetahui pengaruh antar variabel yang ada. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari. Penelitian mulai dilaksanakan pada bulan Agustus sampai November

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 4.1 Pengujian Instrumen Penelitian Pengujian instrumen penelitian dilakukan untuk menguji validitas dan reliabilitas dari instrumen penelitian yang digunakan agar menghasilkan

Lebih terperinci

berdasarkan variabel yang sudah ditentukan.

berdasarkan variabel yang sudah ditentukan. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian adalah penelitian survei, yaitu penelitian yang bertujuan memberikan gambaran fenomena yang diamati dengan lebih mendetail, misalnya disertai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini di Sekolah Menengah Atas Negeri Kampar Timur dan penelitian ini di laksanakan terhitung dari bulan Agustus sampai Desember

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 143 BAB IV HASIL PENELITIAN Pada bab ini diuraikan tentang: a) deskripsi data; b) uji prasyarat analisis; dan c) pengujian hipotesis penelitian. A. Deskripsi Data Penyajian statistik deskripsi hasil penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. analisisnya pada data numerikal (angka) yang diolah dengan metoda

BAB III METODE PENELITIAN. analisisnya pada data numerikal (angka) yang diolah dengan metoda BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang menekankan analisisnya pada data numerikal (angka) yang diolah dengan metoda statistika.

Lebih terperinci

PENGARUH FASILITAS BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI KRADENAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENGARUH FASILITAS BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI KRADENAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 PENGARUH FASILITAS BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI KRADENAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah field research (penelitian lapangan), yaitu melakukan penelitian di lapangan untuk memperoleh data atau informasi

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April dan Mei Semester genap Tahun

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April dan Mei Semester genap Tahun 22 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan April dan Mei Semester genap Tahun Pelajaran 2013-2014. Tempat Penelitian adalah SMP Negeri 1 Kotabumi, SMP

Lebih terperinci

BAB IV KORELASI ANTARA PEMAHAMAN PESERTA DIDIK TENTANG TATA TERTIB SEKOLAH DENGAN KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK DI MA YIC BANDAR BATANG

BAB IV KORELASI ANTARA PEMAHAMAN PESERTA DIDIK TENTANG TATA TERTIB SEKOLAH DENGAN KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK DI MA YIC BANDAR BATANG BAB IV KORELASI ANTARA PEMAHAMAN PESERTA DIDIK TENTANG TATA TERTIB SEKOLAH DENGAN KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK DI MA YIC BANDAR BATANG A. Analisis Pemahaman Peserta Didik Tentang Tata Tertib Sekolah di MA

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. 40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam pelaksanaan penelitian diperlukan adanya metode penelitian, metode penelitian ini berfungsi sebagai pendekatan dalam mendapatkan data dari penelitiannya

Lebih terperinci

hlm (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), hlm Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, ( Bandung : Alfabeta, 2009 ),

hlm (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), hlm Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, ( Bandung : Alfabeta, 2009 ), BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang bersifat kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah suatu proses penelitian untuk menemukan pengetahuan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif korelasional, jenis ini bertujuan untuk melihat apakah antara dua variabel atau lebih memiliki

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada kelas X di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Dumai pada semester genap tahun pelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. persepsi siswa tentang pemberian tugas dengan hasil belajar IPS siswa

BAB III METODE PENELITIAN. persepsi siswa tentang pemberian tugas dengan hasil belajar IPS siswa BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bersifat korelasional karena penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui hubungan antara minat belajar dan persepsi siswa tentang pemberian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PEELITIA A. Jenis Penelitian Penelitian tentang Persepsi siswa tentang kreativitas guru dalam pembelajaran pengaruhnya terhadap prestasi belajar PAI di SD Pabeyan Tambakboyo Tuban adalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Salatiga. Letak sekolah ini mudah diakses dan sangat strategis yang berada di tengah kota

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI semester ganjil

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI semester ganjil 13 III. METODE PENELITIAN A. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI semester ganjil SMA.YPPL Bandar Lampung pada tahun pelajaran 2013/2014 yang terdiri dari enam kelas. B.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN Bab III membahas mengenai lokasi, populasi, sampel, desain penelitian, metode penelitian, variabel penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, proses pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan mengenai metode yang akan digunakan dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan mengenai metode yang akan digunakan dalam 38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan mengenai metode yang akan digunakan dalam penelitian ini, yang meliputi: desain penelitian, variabel penelitian, definisi konseptual dan operasional

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian mengenai korelasi persepsi peserta didik tentang mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti dengan ketaatan beribadah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sebelas Maret (UNS), Kampus V UNS Jalan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X semester ganjil SMA Negeri 15

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X semester ganjil SMA Negeri 15 25 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X semester ganjil SMA Negeri 15 Bandar Lampung tahun pelajaran 2011/2012 yang terdiri dari lima kelas,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei 2013 di SMA N 1

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei 2013 di SMA N 1 24 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei 2013 di SMA N 1 Gadingrejo, SMA N 2 Gadingerjo dan SMA Muhammadiyah Gadingerjo Kecamatan Gadingrejo,

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Untuk memperoleh data dalam pengujian ini, penulis telah membagikan

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Untuk memperoleh data dalam pengujian ini, penulis telah membagikan BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Profil Responden Untuk memperoleh data dalam pengujian ini, penulis telah membagikan kuesioner kepada 60 responden. Jumlah responden tersebut dihasilkan dari rumus perhitungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian ex post facto, yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian ex post facto, yaitu penelitian yang 70 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian ex post facto, yaitu penelitian yang bertujuan untuk menyelidiki peritiwa yang telah terjadi dan kemudian merunut

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengambil sampel atau satu populasi dengan mengunakan kuesioner

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengambil sampel atau satu populasi dengan mengunakan kuesioner BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. METODE PENELITIAN 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini bersifat kuantitatif yaitu penelitian yang mengambil sampel atau satu populasi dengan mengunakan kuesioner sebagai

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Siswa Semester 2 MIA. SMA N 1 Pringsewu Semester Genap Tahun Ajaran

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Siswa Semester 2 MIA. SMA N 1 Pringsewu Semester Genap Tahun Ajaran III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Siswa Semester 2 MIA SMA N 1 Pringsewu Semester Genap Tahun Ajaran 2013 2014 2. Sampel Kelas populasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMK Muhammadiyah. beralamat di Jalan Pramuka No. 62 Giwangan, Yogyakarta.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMK Muhammadiyah. beralamat di Jalan Pramuka No. 62 Giwangan, Yogyakarta. BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta yang beralamat di Jalan Pramuka No. 62 Giwangan, Yogyakarta. B. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan fokus telaahan dalam penelitian ini yakni mendeskripsikan

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan fokus telaahan dalam penelitian ini yakni mendeskripsikan BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Berdasarkan fokus telaahan dalam penelitian ini yakni mendeskripsikan mengenai hubungan antara sikap terhadap pembelajaran dengan pelaksanaannya pada widyaiswara

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga yang beralamat di Jalan Diponegoro No. 52-60 Salatiga. Populasi dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Diagram Alir Berikut ini merupakan diagram alur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Diagram Alir Berikut ini merupakan diagram alur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Berikut ini merupakan diagram alur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. Pemilihan subyek penelitian Penyusunan Instrumen Penelitian (kuesioner)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode disini diartikan sebagai suatu cara atau teknis yang dilakukan dalam proses penelitian. Sedangkan penelitian itu sendiri diartikan sebagai upaya dalam bidang ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh signifikansi antar variabel yang diteliti (Azwar, 1998).

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh signifikansi antar variabel yang diteliti (Azwar, 1998). BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang merupakan penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Objek dan Ruang Lingkup Penelitian Penelitian skripsi ini dilakukan di BRI Syari ah Kantor Cabang Pembantu Serang yang beralamat di Jl. Ahmad Yani No. 165 Kelurahan Sumur

Lebih terperinci

BAB III. dapat dipercaya (dapat diandalkan, reliabilitas) antara iklim organisasi. kepuasan kerja pada karyawan PT Cipta Niaga Semesta.

BAB III. dapat dipercaya (dapat diandalkan, reliabilitas) antara iklim organisasi. kepuasan kerja pada karyawan PT Cipta Niaga Semesta. BAB III A. Tujuan Penelitian Berdasarkan masalah-masalah yang telah dirumuskan, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh data yang tepat (sahih, benar, valid) dan dapat dipercaya (dapat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu. menggunakan angka-angka untuk menyimpulkan hasil penelitian.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu. menggunakan angka-angka untuk menyimpulkan hasil penelitian. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu menggunakan angka-angka untuk menyimpulkan hasil penelitian. penelitian ini termasuk penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jumlah Item

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jumlah Item BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Uji Validitas dan Reliabilitas Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah instrumen yang digunakan terpercaya dan terandalkan. Dalam pengujian ini peneliti

Lebih terperinci

PENGARUH KEMAMPUAN MEMORI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP AL ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2011/2012

PENGARUH KEMAMPUAN MEMORI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP AL ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2011/2012 PENGARUH KEMAMPUAN MEMORI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP AL ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 011/01 NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Karakteristik responden digunakan untuk menggambarkan keadaan atau

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Karakteristik responden digunakan untuk menggambarkan keadaan atau BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data 1. Karakteristik Responden Karakteristik responden digunakan untuk menggambarkan keadaan atau kondisi responden yang dapat memberikan informasi tambahan

Lebih terperinci