MARKET BRIEF KOMODITI JAHE KERING DI PASAR ITALIA/UNI EROPA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MARKET BRIEF KOMODITI JAHE KERING DI PASAR ITALIA/UNI EROPA"

Transkripsi

1 MARKET BRIEF KOMODITI JAHE KERING DI PASAR ITALIA/UNI EROPA 1. Definisi Produk 2. Spesifikasi Produk 2.1. Kualitas Produk 2.2. Pelabelan 2.3. Pengemasan 3. Persyaratan Pembeli - Keamanan Pangan: kebersihan, keterlacakan/ keterlusuran, dan kontrol - Kontaminasi Makanan - Adiktif Makanan - Iriadiasi Makanan 3.1. Persyaratan Umum Manajemen keselamatan pangan dan keterlacakan Tanggung jawab sosial perusahaan 3.2. Persyaratan Niche Sertifikasi Keberlanjutan 4. Perdagangan dan statistik makroekonomi 4.1. Impor 4.2. Ekspor 4.3. Produksi 4.4. Konsumsi 5. Tren Pasar 6. Breakdown harga 7. Informasi Berguna

2 Informasi praktis mengenai pasar untuk produk Anda Dalam empat tahun terakhir impor Uni Eropa akan jahe kering telah bertumbuh sebesar 9,5% per tahun meskipun tengah mengalami krisis ekonomi. Nilai impor ini akan terus bertumbuh selama beberapa tahun ke depan karena adanya peningkatan permintaan untuk produk makanan dan minuman yang mengandung jahe. Hal ini tidak hanya memberikan kesempatan bagi pemasok dari negara-negara pemasok besar tetapi juga untuk pemasok yang lebih kecil (misalnya Indonesia, Peru). Peluang pasar terbuka bagi pemasok yang mampu memenuhi kebutuhan pembeli Eropa. Pembeli bersedia membayar lebih untuk produk yang aman. Kesempatan khusus juga terbuka untuk pemasok yang melakukan praktek-praktek berkelanjutan. 1. Definisi Produk Jahe merupakan tanaman rimpang dari suku Zingiberaceae (temu-temuan), yang dibudidayakan di daerah tropis. Jahe digunakan dalam masakan oriental dan India, roti, produk gula-gula dan minuman keras. Data statistik dalam dokumen ini didasarkan pada kode Gabungan Nomenklatur (CN). CN menggunakan Sistem Harmonisasi (HS) untuk pengklasifikasian produk. HS CODE kode digunakan sampai dengan kode digunakan sampai dengan 2012 seterusnya kode digunakan sampai dengan 2012 seterusnya Uraian Jahe Jahe, yang tidak dihancurkan Jahe, yang dihancurkan 2. Spesifikasi Produk 2.1. Kualitas Produk Kualitas produk merupakan isu utama bagi pembeli di Uni Eropa, termasuk juga masalah keamanan pangan. Asosiasi Rempah-rempah Eropa (ESA) telah menerbitkan Dokumen Persyaratan Standard Kualitas Minimum, dimana dokumen ini sangat penting bagi asosiasi rempah-rempah nasional berafiliasi dengan ESA dan bagi sebagian besar pemain kunci Uni Eropa. Dokumen tersebut merincikan persyaratan hukum Uni Eropa serta persyaratan pengiriman antara pembeli dan penjual yang tidak ditentukan dalam undang-undang. Di dalamnya juga berisikan parameter kimia dan fisika yang menentukan persyaratan kualitas minimum untuk jahe:

3 Ash: maksimum 8% Asam-larut Ash: maksimum 2% Moisture: maksimum 12% Minyak atsiri: minimal 1,5% Spesifikasi kualitas dikenakan oleh negara pengimpor dan sebagian besar menyangkut hal kebersihan. Selain itu, standar ISO memberikan beberapa panduan umum dalam hal grading, penanganan dan kemasan jahe. Asosiasi Rempah-rempah Eropa atau ESA belum mengembangakan spesifikasi mengenai hal kebersihan. Oleh karena itu pembeli Uni Eropa sering menggunakan spesifikasi kebersihan dari Asosiasi Perdagangan Rempah-rempah Amerika (ASTA). Kualitas jahe dapat dipengaruhi oleh suhu. Bila disimpan pada suhu kamar (23-26 ºC), oleoresin akan berkurang hingga 20% yang dapat diamati dalam jahe kering setelah 3 bulan, dan isi dari gingerol (6) akan menurun. Oleh karena itu, rimpang kering, irisan, atau perpecahan harus disimpan dalam suhu yang sejuk (10-15 C). Negara produksi menentukan jenis jahe yang tersedia kepada para importir rempah-rempah: India (Cochin dan Calicut), Cina, Afrika (Nigeria dan Sierra Leone) dan Jamaika. Jahe dari India (Cochin) dan Jamaika memiliki reputasi dengan kualitas tinggi, warna terang dan rasanya yang halus. Jahe Afrika memiliki warna lebih gelap dengan kandungan monoterpene lebih tinggi, memberikan aroma yang lebih tajam dengan aroma camphoraceous. Jahe kering dari Cina memiliki warna lebih putih dari jahe India dan cenderung lebih berserat dan pahit Pelabelan Produk Pelabelan yang salah merupakan sumber masalah utama bagi pembeli Eropa. Oleh karena itu, Anda harus yakin untuk melakukan ini dengan benar. Untuk persyaratan tentang kemasan konsumen mengacu pada CBI factsheet - Kemasan Rempah-rempah dan Herbal di Uni Eropa. Untuk produk massal mencakup informasi berikut: Nama produk Rincian produsen (nama dan alamat) Nomor batch Tanggal pembuatan Kelas produk Negara penghasil Tanggal panen (bulan-tahun) Berat bersih

4 Setiap informasi yang diperlukan bagi negara pengekspor dan pengimpor: bar, produser dan/ atau kode paket, informasi tambahan yang dapat digunakan untuk melacak produk kembali ke asalnya Pengemasan Rimpang missal dikemas dalam karung goni (36-65 kg, tas bekas) atau, lebih jarang, dalam kotak kayu atau kotak karton linen yang bergelombang (60 kg) untuk pengiriman. Irisan kering atau bubuk dikemas dalam tas laminasi yang memiliki banyak dinding. Selanjutnya, jahe yang diproses (misalnya bubuk, irisan) dijual dalam kantong bobot yang berbeda mulai dari 1-25 kg. Kelas berat yang umum adalah 12,5kg dan 25kg. Bahan-bahan harus kedap air dan udara. Mesin penyegelan dapat digunakan untuk menutup tas. 3. Persyaratan Pembeli Persyaratan yang harus Anda penuhi Perlu diketahui bahwa produk Anda harus mematuhi undang-undang Uni Eropa saat memasuki wilyah Uni Eropa. Oleh karena itu, kepatuhan adalah suatu keharusan. Alhasil, pertimbangan akan ekspor dilakukan jika Anda mampu mematuhi persyaratan Uni Eropa. a. Keamanan pangan: kebersihan, dapat dilacak dan control Keamanan pangan merupakan isu utama dalam undang-undang pangan Uni Eropa. Hukum Umum Pangan adalah kerangka peraturan legislatif untuk keamanan pangan di Uni Eropa. Untuk menjamin keamanan pangan dan untuk memungkinkan pengambilan tindakan yang tepat dalam kasus makanan yang tidak aman, produk makanan harus dapat dilacak di seluruh rantai pasokan dan risiko kontaminasi harus dibatasi. Salah satu aspek penting untuk mengendalikan bahaya keamanan pangan

5 adalah menentukan titik kontrol kritis (HACCP) dengan menerapkan prinsip-prinsip manajemen makanan. Aspek penting lainnya adalah bahwa produk makanan Anda dikenakan kontrol resmi. Produk yang tidak dianggap aman akan ditolak aksesnya ke Uni Eropa. Beberapa rempah-rempah dan herbal tunduk pada peningkatan kontrol tetapi produk jahe saat ini belum masuk dalam daftar. - Dokumen Persyaratan Kualitas Minimum mencantumkan persyaratan hukum Uni Eropa untuk rempahrempah, dan persyaratan non-hukum dimana anggota ESA harus mematuhinya. Pastikan Anda mengontrol produk yang disediakan kepada Anda. Contohnya pembahasan mengenai praktek pengeringan dan penyimpanan yang lebih baik dengan pemasok Anda. - Pembeli Uni Eropa sering meminta pembeli untuk menerapkan manajemen sistem keamanan pangan berdasarkan prinsip HACCP (lihat persyaratan Non-hukum). - Baca lebih lanjut tentang HACCP dan kontrol kesehatan di Ekspor Helpdesk Uni Eropa. - Daftar di Lampiran Peraturan (EC) 669/2009 diperbarui secara teratur. Oleh karena itu, periksalah akan larangan-larangan/ pembatasan apakah masih sama atau sudah diperbaharui. b. Kontaminasi makanan adalah isu yang penting di Uni Eropa. Pembeli menghendaki Anda untuk memenuhi persyaratan keamanan pangan yang semakin ketat. Bentuk umum dari kontaminasi adalah: a. Mikotoksin. Jahe dapat terkontaminasi oleh mikotoksin (aflatoksin, ochratoxin dan lainlain). Persyaratan khusus untuk jahe mengenai tingkat maksimum mikotoksin ditetapkan dalam Peraturan (EC) No. 1881/2006 (lihat Lampiran ). Untuk jahe, tingkat maksimum aflatoksin adalah antara 5.0 mg/ kg (aflatoksin B1) dan 10 mg/ kg (kandungan total aflatoksin B1, B2, G1 dan G2). Untuk ochratoxin batas maksimum adalah 15μg/ kg. - Pengeringan buatan adalah cara yang baik untuk mengurangi risiko aflatoksin. Diskusikan praktek pengeringan dan penyimpanan yang baik dengan pemasok Anda. Silakan mengacu pada pedoman Good Agricultural Practices for Spices (IOSTA) dan Good Manufacturing Practices for Spices (IPC) untuk informasi lebih lanjut. Pastikan situs penyimpanan Anda dalam kondisi baik. - Pastikan bahwa tempat penyimpanan Anda dalam kondisi baik. Pastikan juga bahwa wadah jahe dalam kondisi kering atau memiliki ventilasi yang cukup selama transportasi. Untuk informasi lebih lanjut lihat website Pelayanan Informasi Transportasi.

6 - Baca lebih lanjut tentang kontaminan dalam Ekspor Helpdesk Uni Eropa b. Pestisida. Uni Eropa telah menetapkan tingkat residu maksimum (MRL) pestisida pada dan dalam produk makanan. Produk yang mengandung lebih dari pestisida yang diperbolehkan akan ditarik dari pasar Uni Eropa. Pestisida sering digunakan dalam produksi jahe, terutama di Cina di mana sering melebihi batas-batas yang ada dan/ atau pestisida yang dilarang. Undang-undang pestisida sebagian besar disesuaikan di seluruh Uni Eropa namun ada beberapa batasan untuk sejumlah kecil pestisida yang masih diberlakukan di antara negara-negara Uni Eropa. Silakan merujuk pada situs web Otoritas Keamanan Makanan Eropa untuk informasi lebih lanjut. - Anda dapat menggunakan database MRL Uni Eropa yang mencakup semua tingkat residu maksimum. Anda dapat mencari produk atau pestisida yang Anda gunakan dan database menampilkan daftar MRL yang terkait dengan produk atau pestisida tersebut. - Untuk mengurangi jumlah pestisida terapkan manajemen hama terpadu (IPM), merupakan sebuah strategi pengendalian hama pertanian yang menggunakan strategi pelengkap termasuk praktik penanaman dan pengelolaan bahan kimia. - Baca lebih lanjut mengenai MRL (Tingkat Residu Pestisida Maksimum) di Ekspor Helpdesk Uni Eropa. c. Mikrobiologi. Tidak ada persyaratan khusus dalam undang-undang Uni Eropa untuk kontaminasi salmonella pada rempah-rempah dan herbal karena ada produk lainnya. Namun menurut Pasal 11 pada Peraturan Umum Makanan, produk yang dipasarkan di Uni Eropa harus terjamin aman. Oleh karena itu, pelaku usaha makanan menguji rempahrempah dan herbal untuk kontaminasi oleh salmonella dan jamur lainnya. Otoritas keamanan pangan dapat menarik produk makanan impor dari pasar atau mencegah mereka memasuki Uni Eropa jika salmonella ditemukan. Sterilisasi uap dan radiasi (lihat di bawah) merupakan dua cara untuk memerangi kontaminasi mikrobiologi. Sterilisasi uap untuk memerangi kontaminasi mikrobiologi penting bagi beberapa pembeli, terutama untuk jahe yang ditujukan untuk ritel. - Salmonella dapat terjadi pada semua tahapan termasuk pertumbuhan, panen, pengolahan, penyimpanan, pengemasan, dan penjualan. Pemeliharaan manufaktur dan kebersihan yang baik,

7 bersama-sama dengan penerapan prinsip HACCP, merupakan penerapan yang baik selama pertumbuhan, panen, dan pengolahan. - Banyak pembeli di Uni Eropa mengharapkan laporan pengujian pada kontaminasi mikrobiologi produk Anda. Menyediakan layanan ini akan membuat Anda lebih mudah menemukan pembeli di Uni Eropa. - Sterilisasi uap adalah metode yang khusus untuk memerangi kontaminasi mikrobiologi di Uni Eropa. Menyediakan layanan ini memang mahal tetapi Anda akan bertitle premium. Bekerja sama dengan lokal, penyedia layanan handal dapat menjadi pilihan. - Baca lebih lanjut tentang kontaminan dalam Ekspor Helpdesk Uni Eropa c. Aditif makanan: beberapa bumbu dan rempah-rempah atau campurannya mungkin mengandung pewarna, perasa atau pemanis. Terdapat undang-undang khusus untuk aditif (misalnya warna, pengental) dan perasa yang memiliki daftar E-number dan zat-zat yang diizinkan. Sulfur dioksida (SO2) sering ditambahkan ke jahe untuk menjaga warnanya. Rempah-rempah dan campuran rempah-rempah mungkin tidak mengandung warna tambahan. Tingkat residu maksimum adalah 150 mg/ kg. Campuran rempah-rempah yang ditolak oleh pihak pabean atau pembeli tidak dideklarasikan, tidak sah atau melebihi batasan/ material asing (misalnya pewarna dan perasa). Jahe bubuk dan jahe yang dihancurkan kadang-kadang mengandung pewarna buatan ilegal (contoh Sudan merah, tartrazine, eritrosin). Hal ini mungkin disetujui oleh otoritas pangan di negara asal, akan tetapi beberapa dari negara Uni Eropa tidak menyetujuinya. Jika Anda menggunakan aditif makanan, pastikan aditif makanan tersebut sah dan telah disepakati dengan pembeli Anda. Pastikan juga aditif tersebut dicantumkan pada daftar bahan makanan. Baca lebih lanjut tentang aditif makanan, enzim dan perasa pada website Uni Eropa. Jahe yang dihancurkan dan bubuk jahe secara sengaja (misalnya asam sulfat, sagu, beras makan, dan kunyit) atau tidak sengaja dipalsukan (egspillovers dari bahan kimia seperti pupuk, pestisida, serangga). Alasan penting untuk pemalsuan yang disengaja, praktik yang salah ini, adalah untuk keuntungan ekonomi. Hal ini merupakan masalah tersebar di banyak negara asal seperti India di mana 30-40% dari semua makanan yang dijual sengaja dipalsukan. Karena itu, pembeli Uni Eropa enggan untuk membeli olahan jahe karena akibat dari praktek ini mendevaluasi produk dan mengakibatkan ancaman keamanan pangan. Pemalsuan hanya dapat dideteksi dengan tes tertentu. Oleh karena itu mahal dan tidak selalu menarik bagi pembeli untuk membeli dari pemasok dari DC. Pembeli hanya akan membeli jahe olahan jika mereka mempercayai Anda. Membangun kepercayaan akan memakan waktu dan membutuhkan Anda untuk bertindak secara profesional dan transparan.

8 d. Iradiasi makanan: iradiasi rempah-rempah & herbal aromatik diperbolehkan. Iradiasi adalah cara yang aman untuk membunuh organisme dan memiliki efek lebih kecil pada rasa rempah-rempah dan herbal dibandingkan dengan sterilisasi uap. Rata-rata keseluruhan maksimum, dosis serap radiasi adalah 10 kgy. Meskipun iradiasi memiliki dampak yang kecil terhadap rasa rempah dan herbal daripada sterilisasi uap, konsumen Uni Eropa pada umumnya lebih memilih produk noniradiasi. Oleh karena itu, metode ini tidak banyak digunakan. Di negara-negara pembeli lain (misalnya Amerika Serikat) ada sedikit keberatan terhadap iradiasi. Etilen oksida fumigasi untuk memerangi kontaminasi mikrobiologi dilarang di Uni Eropa. Meskipun demikian diperbolehkan di Amerika Serikat. Baca lebih lanjut tentang iradiasi pada situs Uni Eropa Persyaratan Umum Manajemen keselamatan pangan dan keterlacakan Keamanan pangan merupakan prioritas utama di semua sektor makanan Uni Eropa, oleh karena itu Anda dapat dimintai jaminan tambahan dalam bentuk sertifikat oleh para pembeli. Sebagian besar pembeli Uni Eropa (misalnya pedagang, pengolah makanan, pengecer) menghendaki pelaksanaan sistem manajemen keamanan pangan berdasarkan HACCP. Sistem manajemen keamanan pangan yang paling penting di Uni Eropa adalah BRC, IFS, FSSC22000 dan SQF. Sistem manajemen ini diakui oleh Global Food Safety Initiative (GFSI), yang berarti mereka digunakan oleh para pengecer besar. - Pembeli memiliki preferensi yang berbeda untuk sistem manajemen tertentu. Disarankan untuk memeriksa system mana yang lebih disukai (misalnya pengecer Inggris menghendaki sistem BRC, IFS lebih sering digunakan di daratan Eropa). - Baca lebih lanjut tentang Sistem Manajemen Keamanan Pangan dalam Standards Map. Tanggung jawab sosial perusahaan Pembeli Uni Eropa semakin memperhatikan tanggung jawab mengenai dampak sosial dan lingkungan dari bisnis mereka. Hal ini mempengaruhi Anda sebagai pemasok. Umumnya pemasok diminta untuk menandatangani kode etik di mana Anda menyatakan bahwa Anda melakukan bisnis secara bertanggung jawab, yang berarti

9 bahwa Anda memberi perhatian setidaknya pada masalah penting contohnya dalam penggunaan pestisida, tidak memperkerjakan anak dibawah umur, lingkurangan kerja yang sehat dan aman, pembayaran yang adil bagi petani. Importir dapat ikut berpartisipasi dalam inisiatif seperti Ethical Trading Initiative (ETI - terutama di Inggris), Kepatuhan akan Social Bisnis (benua eropa) dan Sedex. Inisiatifinisiatif ini berfokus pada peningkatan kondisi sosial dalam anggota rantai pasokan mereka. Sebagian besar pengecer hanya bekerja sama dengan pemasok yang telah diaudit (pembeli EU Anda). Anda memungkinkan untuk diaudit. - Evaluasi diri akan kinerja keberlanjutan perusahaan Anda saat ini, silakan cari pada situs BSCI. - Beberapa pembeli menghargai Anda yang menerapkan sistem manajemen seperti ISO14000 (aspek lingkungan), OHSAS (kesehatan dan keselamatan kerja) atau SA 8000 (kondisi sosial). - Pertimbangkan untuk mendefinisikan dan menerapkan kode etik Anda sendiri. Hal ini tidak diminta oleh pembeli, namun ini adalah cara yang baik untuk membuktikan bahwa Anda memperhatikan tanggung jawab sosial Persyaratan Niche Sertifikasi Keberlanjutan Berkembangnya pasar untuk produk bersertifikat dengan logo konsumen. Produk organik berfokus pada penggunaan lahan dan input. Fairtrade khususnya berfokus pada peningkatan kondisi kehidupan petani di DC. Isu-isu sosial sangat penting dalam rantai pasokan jahe. Oleh karena itu, penjualan jahe bersertifikasi Fairtrade relatif tinggi, umunya terjual pada saluran ritel utama. Rainforest Alliance, merupakan skema berkelanjutan utama yang berfokus pada isu sosial dan lingkungan, baru-baru ini telah mengembangkan sebuah standar untuk jahe. Sustainable Spice Initiative (SSI) adalah pendorong utama di balik proyek sertifikasi Rainforest Alliance di beberapa negara produsen (misalnya India, Indonesia, Vietnam, India dan Madagaskar). Anggotanya adalah pembeli terkemuka jahe seperti Unilever, McCormick, Verstegen, Euroma dan Intertaste. Ambisinya adalah 10% dari semua jahe kering diimpor ke Uni Eropa sebagai hasil produksi berkelanjutan di tahun Rainforest Alliance diharapkan untuk mendapatkan porsi yang signifikan di pasar keberlanjutan dalam beberapa tahun ke depan. Biaya sertifikasi terbilang tinggi akan tetapi dikompensasi oleh keuntungan yang dihasilkan dari proses

10 berkelanjutan contohnya peningkatan produski, peningkatan kualitas, harga yang lebih tinggi, hubungan yang baik dengan pembeli dan pemasok dan dapat mengakses ke pasar baru. - Pemasok produk bersertifikat berkelanjutan akan memiliki kesulitan untuk menemukan pasar jika premi terlalu tinggi. Dalam banyak kasus premi bahkan tidak dibayar dan produk bersertifikat dijual dengan harga pasar konvensional. Oleh karena itu sangat penting bahwa skala ekonomi dapat dicapai. Hal ini memungkinkan beberapa biaya sertifikasi akan diserap. - Sertifikasi dua atau tiga (misalnya Trade Fair / organik) masih bisa dipertimbangkan dalam beberapa kasus. Ini hanya akan memberikan peluang dalam segmen kecil dari pasar yang berkelanjutan, diaman sudah memiliki pasar khusus. Sadarilah bahwa hal ini mungkinkan biaya menjadi dua/ tiga kali lebih tinggi. - Produk bersertifikat sering ditujukan untuk pasar ritel. Rempah-rempah dan herbal hanya akan digunakan dalam industri pengolahan makanan jika produk akhir memiliki sertifikasi yang sama. - Silakan melihat ke database produsen Fair Trade untuk mencari pemasok bersertifikat jahe. Daftar harga akan memberikan indikasi harga diaman Anda harus membayar petani untuk Fairtrade atau Fairtrade/ jahe organik. - Website ini digunakan untuk menemukan perusahaan di Uni Eropa atau di negara Anda sendiri yang memasok jahe organik: ITC dan Organik Bio. - Carilah keterangan untuk label keberlanjutan yang berbeda dan standard-standard di database Standards Map. 4. Perdagangan dan Makroekonomi Statistik Harap dicatat bahwa statistik dalam volume kecuali disebutkan sebaliknya Impor

11 Perkembangan penting Antara tahun 2009 dan 2013, hasil impor meningkat sebesar 12% per tahun, meningkat 3 kali lipat sejak tahun Pertumbuhan yang kuat ini menunjukkan apresiasi masyarakat Uni Eropa akan produk jahe. Gambar 2 menunjukkan bahwa nilai jahe impor (+23% per tahun) telah meningkat secara signifikan lebih cepat daripada volume (+12%). Hal ini menyatakan bahwa meskipun harga telah berfluktuasi secara signifikan antara tahun 2009 dan 2013, namun level harga secara umum tetap naik (+10% per tahun, rata-rata antara 2009 dan 2013). Pada tahun 2012, harga mengalami penurunan. Akibatnya petani menghentikan budidaya jahe, yang menyebabkan penurunan output dan kenaikan harga di tahun Kenaikan harga semakin didorong oleh fakta bahwa harga jahe segar yang sangat tinggi. Hal ini membuat konversi ke jahe kering semakin tidak diminati oleh produsen dan prosesor. Harga yang tinggi pada tahun 2013 mendorong petani untuk meningkatkan produksi jahe. Oleh karenanya harga diperkirakan akan menurun pada tahun Namun dalam jangka panjang,

12 harga diperkirakan akan naik lagi (meskipun dengan fluktuasi jangka pendek) sebagai akibat meningkatnya permintaan secara global (terutama di India dan China). Gambar 1 dan 2 menunjukkan bahwa (1) impor jahe terus tumbuh sepanjang resesi ekonomi di Uni Eropa dan (2) bahwa nilai impor tidak berkurang saat harga naik. Jahe merupakan bahan kecil tapi memiliki peran penting dalam makanan. Permintaan sangat inelastis terhadap perubahan harga. - Kondisi pasar yang menguntungkan membuat waktu yang baik untuk berinvestasi. Berinvestasi atau mencari investasi untuk meningkatkan pengolahan pasca panen, kualitas dan kebersihan tambahan (tergantung pada tingkat profesionalisme saat ini). Hal ini dapat memberikan Anda dengan premi yang signifikan (2-5%). - Meskipun harga telah meningkat, harga di tingkat petani masih rendah dan berfluktuasi jauh. Oleh karena itu, berinvestasi pada pemasok Anda dan bereksploitasi untuk menyediakan mereka dengan pendapatan yang stabil. Cara ini dapan membantu mengamankan pasokan Anda sendiri. - Tetap up to date dengan harga. Dewan Rempah-rempah di India setiap minggu dan bulan menerbitkan harga jahe (harga jahe di India serta harga internasional). Ledger Publik adalah layanan berbayar yang menyediakan informasi tentang pasar dan harga jahe. - Karena fluktuasi besar berhati-hati untuk tidak berkomitmen di muka. - Ketika harga pasar untuk jahe segar tinggi, Anda dapat mempertimbangkan untuk memasok pembeli lokal dengan jahe segar. - Dengan meningkatnya permintaan global hal ini menjadi sulit bagi pembeli Uni Eropa untuk mengamankan pasokan. Oleh karena itu, saat ini adalah waktu yang baik untuk membangun hubungan jangka panjang dengan pembeli yang serius. Pembeli bersedia membayar harga yang lebih tinggi kepada pemasok yang dapat membantu mengamankan pasokan, patuh dengan waktu pengiriman serta persyaratan keamanan pangan. Para pembeli juga akan lebih bersedia untuk berinvestasi dalam kemitraan Anda.

13 Perkembangan penting Pada tahun 2013, nilai impor langsung jahe sebesar 69 ribu ton, atau senilai 90 juta. Uni Eropa bergantung pada DC untuk 99% pasokan jahe. Perdagangan intra-eu (30 ribu ton, atau 33% dari total impor langsung) terdiri dari jahe yang diekspor kembali secara langsung atau diekspor setelah diproses. Antara tahun 2009 dan 2013, perdagangan intra-uni Eropa meningkat melebihi rata-rata (+19% per tahun) daripada impor langsung dari DC (9,5%).

14 Pada tahun 2013, pemasok dominan jahe ke Uni Eropa adalah China (60% impor UE). Nigeria (2,4%), Brasil (2,4%), India (1,3%), Thailand (1,2%) dan Peru (1,1%) merupakan beberapa pemasok yang lebih kecil. Pergeseran besar telah terjadi di negara-negara pemasok ke Uni Eropa. Impor dari India dan Thailand turun lebih dari 20% per tahun antara tahun 2009 dan Sedangkan Peru (+74% per tahun) dan Nigeria (+18%) meningkatkan ekspor mereka. Pergeseran ini adalah hasil dari kualitas panen di seluruh dunia, tingkat harga global dan perkembangan permintaan dan produksi di negara asal. Sebagai contoh, Peru merupakan daerah yang menarik karena upah rendah, iklim dan pelatihan intensif petani jahe. Hal ini diharapkan menjadi daerah pasokan yang lebih penting. Jahe kering biasanya diekspor dari negara produsen dalam potongan besar (utuh atau diiris), yang kemudian ditumbuk menjadi bumbu di negara di mana ia digunakan. Hanya 8,9% (8500 ton) dari jumlah jahe impor Uni Eropa dihancurkan atau ditumbuk. DC account untuk 54% (4600 ton) dari impor jahe hancur/ bubuk. Cina (26% impor UE) adalah pemasok terbesar saat ini. Pemasok lainnya termasuk India (9,1%), Nigeria (8,7%), Vietnam (4%) dan Pakistan (2,4%). Impor jahe olahan dapat berfluktuasi secara signifikan per tahun. Pada tahun 2013, impor jahe hancur/ bubuk dari semua pemasok DC mengalami penurunan yang menyebabkan penurunan secara keseluruhan sebesar 12%. Pemasok Uni Eropa diuntungkan dari penurunan ini. Beberapa pemasok yang lebih kecil (yaitu Pakistan, Indonesia) hadir lebih baik. - Lihat bagian Ekspor untuk mempelajari lebih lanjut tentang (re-) ekspor oleh negara-negara Uni Eropa. - Periode panen di negara-negara produksi sangat bervariasi. Hal ini memiliki dampak besar pada posisi kompetitif Anda sepanjang tahun. Mengacu pada kalender panen oleh Nedspice untuk mencari keterangan akan periode panen yang berbeda di negara-negara produsen besar. - Mengatasi masalah kualitas adalah cara yang bagus untuk menambah nilai dan membuka pasar dan harus dieksplorasi sebelum menambahkan nilai dengan metode lain. - Akan sangat mahal ntuk membersihkan jahe yang terkontaminasi daripada seluruh potongan. Pembeli Anda akan menyerahkan biaya tambahan kepada Anda jika produk Anda tidak memenuhi persyaratan. - Pergi ke situs Practical Actions untuk mengetahui cara meningkatkan penanganan dan pengolahan pra-panen untuk jahe kering.

15 - Silakan mengacu pada lembar fakta CBI mengenai Crushed and Ground Spices and Herbs in the EU. Seleksi pasar Meskipun Uni Eropa merupakan pasar tunggal, ada perbedaan besar antara daerah dan negaranegara Eropa dimana mempengaruhi strategi Anda. Lakukan analisis statistik untuk memperoleh wawasan perbedaan-perbedaan ini. Fokus pada aspek-aspek berikut: - Volume impor - akan memperlihatkan negara-negara yang merupakan pembeli dan pedangan terbesar di Uni Eropa. Anda akan menemukan pembeli jahe terbesar di negara-negara Uni Eropa Barat (78% dari total impor UE). Lihat juga pada bagian ekspor untuk menentukan apakah negaranegara tersebut mengimpor produk jahe untuk pasar domestik atau sebagai pedagang. - Persentase dan pertumbuhan impor dari negara-negara berkembang - akan memberitahu Anda apakah suatu negara bergantung pada impor langsung dari DC atau impor dari negaranegara Uni Eropa lainnya. Fokus pada negara-negara di mana saham DC tinggi atau bertumbuh. Seperti yang ditunjukkan oleh Gambar 3, Belanda, Inggris dan Jerman membeli langsung dari DC. Sebagai perbandingan, negara-negara Timur dan Utara Uni Eropa bergantung pada negaranegara Uni Eropa lainnya untuk pasokan. - Volume dan pertumbuhan impor dari negara Anda - alasan mengapa pembeli di negara Uni Eropa tertentu lebih memilih sumber dari negara khusus meliputi preferensi rasa, kemampuan untuk memenuhi persyaratan keamanan pangan, histori hubungan perdagangan dan preferensi untuk tingkat pengolahan. Pahit dan jahe berserat dari Cina yang paling populer di sebagian besar negara. Di Inggris, jahe India juga dibeli karena adanya masyarakat India yang besar di Inggris. - Diproses vs non-olahan - jika Anda memasok jahe olahan, Anda harus menyadari bahwa beberapa negara akan lebih memilih untuk melakukan pengolahan sendiri atau mengandalkan negara-negara Uni Eropa lainnya. Seperti dijelaskan di atas, pemasok yang lebih kecil saat ini memasok pasar Uni Eropa dengan jahe olahan. Buat akun gratis untuk database statistik seperti Eurostat dan ITC. Eurostat menyediakan data secara bulanan dengan penundaan hanya 3 bulan. Hasilnya akan membantu Anda memahami pasar Uni Eropa dan/ atau bertanya pada pelaku industri pertanyaan-pertanyaan yang tepat. Melengkapi analisis statistik dengan analisis posisi Anda sendiri untuk memastikan kesesuaian strategis dengan pembeli Anda: ukuran, tingkat organisasi, produk (misalnya utama atau niche) dan kemampuan untuk memenuhi keamanan pangan dan keberlanjutan persyaratan ekstra-legal.

16 4.2. Ekspor Perkembangan penting Pada tahun 2013, volume ekspor Uni Eropa terhadap jahe kering menyumbang 43 ribu ton yang senilai dengan Volume ekspor tumbuh dengan rata-rata sebesar 17% per tahun, antara tahun 2008 dan Nilai ekspor meningkat sebesar 46% selama periode ini karena pertumbuhan yang kuat dari harga global jahe. Pada tahun 2013, 72% dari seluruh ekspor Uni Eropa diperoleh dari perdagangan intra-uni Eropa dan negara-negara Uni Eropa lainnya. Belanda (68% dari total volume yang diekspor), Lithuania (12%) dan Jerman (5,6%) merupakan negara yang menyumbang sebagian besar ekspor. Prosesor Uni Eropa memberikan nilai plus. Harga rata-rata keseluruhan jahe yang diekspor oleh negara-negara Uni Eropa ke negara-negara Uni Eropa lainnya adalah sekitar 50% lebih tinggi dibandingkan dengan yang berasal dari DC. Oleh karena itu, ada peluang bagi eksportir dari DC yang memiliki pengalaman memasok negara Uni Eropa untuk menjual langsung kepada pembeli dengan mengandalkan pemasok Uni Eropa lainnya. Pedagang Uni Eropa juga semakin memasok DC. Ekspor jahe kering Uni Eropa ke DC meningkat sebesar 43% per tahun antara tahun 2009 dan Sebagai contoh, ekspor ke Vietnam bertumbuh dari 7 ton pada 2009 menjadi 247 ton pada tahun Peningkatan ekspor langsung berarti persaingan langsung dengan pemasok Uni Eropa. Sadarilah bahwa Anda dapat diminta untuk memberikan layanan yang sama seperti mereka (waktu pendek pemasokan, pesanan dalam jumlah kecil, sterilisasi uap, proses lanjutan, dll). - Pembeli di negara-negara yang tidak berhubungan langsung dengan pemasok asal mungkin memiliki keraguan akan kualitas, keamanan pangan dan keamanan pasokan. Oleh karena itu selidiki kebutuhan

17 pembeli di pasar sasaran Anda dan singkirkan keraguan pembeli potensial. Sediakan referensi dari pembeli Uni Eropa lainnya. - Dengan meningkatnya permintaan global juga berfokus pada pasar negara berkembang yang lebih dekat dicapai. Produsen produk makanan Barat di negara-negara berkembang merupakan kelompok sasaran yang menarik. Mereka sering mencari produk-produk berkualitas tinggi yang sesuai dengan persyaratan keamanan pangan Uni Eropa Produksi Perkembangan penting Produksi jahe global (segar dan kering) senilai 2 miliar ton. Produksi jahe meningkat sebesar 8,3% per tahun antara tahun 2009 dan Produksi yang tinggi pada tahun 2011 dan 2012 menyebabkan kelebihan pasokan dan harga rendah. Hal ini mengakibatkan penurunan persediaan di tahun 2013 dan kenaikan harga. Pada 2012, 89% jahe tumbuh di Asia. Negara-negara Afrika menyumbang 10%. Jahe Afrika memiliki kandungan minyak yang tinggi dan tingkat kepedasan. Oleh karena itu biasanya lebih disukai untuk memproduksi minyak dan oleoresin. Impor Eropa hanya mencapai sebagian kecil (4%) dari produksi global. Kebanyakan jahe dikonsumsi di negara-negara penghasil terbesar India dan China. Pengolahan jahe dan perawatan panas seperti sterilisasi uap semakin sering dilakukan di negara asal. Perawatan panas dengan cepat menjadi sebuah syarat penting oleh pembeli. Namun saat ini, prosesor Eropa masih digunakan untuk perawatan panas. Integrasi yang lambat akan prosesor Uni Eropa dan pedagang menjadi lebih umum. Pedagang multinasional, Olam, telah mendirikan dan memperluas fasilitas pengolahan di Vietnam (400 staf lokal di fasilitas pengolahan) yang dapat memberikan kualitas tinggi bumbu olahan (termasuk jahe) ke pasar internasional. Vietnam bukanlah produsen jahe yang besar, bukan juga sebagai pemasok

18 jahe olahan. Namun Vietnam adalah prosesor utama di wilayah ini. Saat ini perusahaan Olam memusatkan fasilitas pengolahan dan regional sumber jahe. - Silakan mengacu pada FAOSTAT untuk statistik produksi untuk jahe. - Carilah laporan tanaman untuk mempelajari prediksi mengenai panen di seluruh dunia dan tingkat stok pada negara konsumsi dan produksi. Laporan ini biasanya sering disediakan oleh pemain di industri ini dalam acara tertentu. Nedspice telah menerbitkan laporan tanaman dan pasar yang mencakup produk jahe. - Volatilitas produksi dan harga merupakan faktor penting. Ketika harga tinggi, lebih baik memperhitungkan untuk memasok jahe segar. Ketika harga rendah, konversi ke jahe kering lebih menarik. - Ekplorasi setiap peluang untuk bekerja sama dengan prosesor Uni Eropa, terutama prosesor yang memiliki ukuran besar dan sumber daya untuk berinvestasi. Cari prosesor Uni Eropa dalam daftar anggota yang disediakan oleh asosiasi rempah-rempah nasional di Uni Eropa. Silakan lihat bagian Asosiasi Rempah-rempah Eropa (ESA) untuk gambaran asosiasi Konsumsi Perkembangan penting Pada tahun 2013, net konsumsi jahe (dari sini disebut sebagai 'konsumsi') di negara-negara Uni Eropa menyumbang 88 ribu ton. Sebagian besar dari konsumsi (sekitar 70-80% dari kebutuhan) berasal dari industri pengolahan makanan. Umumnya, jahe kering banyak

19 digunakan di toko roti (misalnya jahe, kue) dan produk-produk makanan Asia serta berbagai minuman (misalnya jahe, jahe bir). Negara Uni Eropa Barat mencapai 55% dari konsumsi Uni Eropa. Inggris (33% dari volume yang dikonsumsi), Jerman (10%) dan Belanda (10%) adalah konsumen terbesar Uni Eropa. Daerah lain menyumbang sebesar 4 ribu ton jahe masing-masing. Meskipun krisis ekonomi, volume konsumsi Uni Eropa secara umum meningkat: 8,8% per tahun antara tahun 2009 dan Peningkatan konsumsi jahe terjadi di daerah timur dan utara Uni Eropa (lebih dari 20% per tahun). Sebagai akibat dari krisis ekonomi konsumen lebih memilih memasak di rumah ketimbang makan di restoran. Hal ini berarti bahwa penjualan ritel jahe meningkat termasuk didalamnya produk jahe olahan. Kondisi pasar Uni Eropa umumnya diharapkan dapat meningkat. Pada tahun 2014, PDB gabungan dari semua negara di Uni Eropa diperkirakan akan meningkat sebesar 1,6%. Pada tahun 2015, PDB diperkirakan akan tumbuh sebesar 2% (Sumber: Komisi Eropa, musim semi 2014). Diprediksi, jumlah permintaan akan produk jahe akan meningkat. Permintaan juga diperkirakan akan terus tumbuh dalam jangka panjang. Sampai tahun 2020, pertumbuhan makanan dan minuman terutama diharapkan di negara-negara Uni Eropa Timur di mana pengeluaran pangan diperkirakan akan 30-35% lebih tinggi pada tahun 2021 dibandingkan tahun Pengeluaran negara Uni Eropa Barat diharapkan dapat menstabilisasi (Sumber: Deloitte 2012). Diharapakan juga bahwa permintaan akan produk jahe bertambah di negara-negara selain Eropa. Faktor pendorong yang penting lainnya akan meningkatkan apresisasi masyarakat terhadap makanan (sebagai contoh Asia), khususnya untuk produk jahe. - Ketika berfokus pada segmen yang berbeda, pahami akan perbedaan kebutuhan pembeli setiap negara. Setidaknya memenuhi standar ESA (Dokumen Persyaratan Kualitas Minimum). Berbeda dengan ritel, pengolah makanan tidak selalu membutuhkan jahe yang sudah distrelisasi uap. Hubungi pembeli dan minta mereka untuk mengirim persyaratan produk mereka melalui untuk melihat persyaratan produk dan standar kualitas yang harus dipenuhi. - Memeriksa keadaan anggota ekonomi yang diprediksi oleh Komisi Eropa untuk melihat negara-negara mana yang memiliki iklim ekonomi yang menarik untuk tahun mendatang.

20 5. Tren Pasar Penggerak pasar sosial Internasionalisasi: Uni Eropa memiliki komunitas Asia yang besar (sekitar 8 juta orang keturunan Asia) yang menggunakan jahe dalam masakan. Komunitas ini (terutama di negara-negara Uni Eropa Barat) mempopulerkan makanan Asia. Oleh karena itu, permintaan akan makanan Asia cenderung meningkat dalam jangka panjang. Silakan mengacu pada dokumen Trendmapping CBI untuk informasi lebih lanjut mengenai tren pasar rempah-rempah & herbal. Penggerak pasar teknologi Strelisasi uap adalah cara yang efektif untuk memerangi kontaminasi mikrobiologi dan semakin dibutuhkan oleh pembeli Uni Eropa. Cara ini dapat mendapatkan premi yang signifikan bagi pemasok yang mampu menstrelisasi jahe dengan uap, disterilkan pada sumbernya. Investasi dalam peralatan sterilisasi bisa sangat mahal (hingga 1 juta). Hanya saja kelemahan dari sterilisasi uap adalah proses ini mampu mempengaruhi kandungan minyak atsiri secara negatif, yaitu memberikan rasa baru. Sebagai akibatnya pembeli Uni Eropa akan beralih ke metode lain jika metedo tersebut aman, dapat diterima oleh konsumen dan tidak terlalu mahal. Saat ini tidak ada alternatif yang mampu memenuhi persyaratan ini, akan tetapi GreenFooDec sedang melakukan penelitian di tingkat sector ini. Meningkatkan keuntungan bagi petani: selagi permintaan global meningkat, petani semakin beralih ke tanaman lain karena memberikan pendapatan yang lebih tinggi dan/ atau lebih stabil. Oleh karena itu sektor ini mencari cara untuk meningkatkan pendapatan. Sektor jahe India tengah berinvestasi dalam varietas unggul dan durasi pendek. - Operator kecil dengan akses terbatas terhadap modal sebaiknya mencari solusi alternatif. Carilah perusahaan sterilisasi lokal yang mampu menyediakan layanan ini untuk Anda. - Uap sterilisasi hanya efektif jika keamanan pangan diperhitungkan selama pengeringan, penyimpanan dan pengolahan. Kontaminasi setelah langkah sterilisasi harus dihindari. Mikotoksin dan kontaminan lainnya tidak sensitif terhadap sterilisasi dan harus dikontrol selama pemrosesan. - Tentukan apakah (calon) pembeli Anda ingin sterilisasi uap sebelum memberikan layanan yang lain.

21 Penggerak pasar lingkungan Keberlanjutan terus meningkat: sumber berkelanjutan merupakan tren utama di Uni Eropa, terutama di Inggris, Belanda dan Jerman. Sebagai pemasok, Anda akan semakin dihadapkan dengan persyaratan keberlanjutan dari pembeli Anda. Tumbuhnya pasar untuk produk bersertifikat: meskipun masih merupakan ceruk pasar, permintaan untuk produk bersertifikat yang sesuai dengan standar keberlanjutan terus berkembang. Tujuan dari Prakarsa Rempah-rempah Berkelanjutan adalah diharapkan 10% dari semua jahe impor akan diproduksi secara berkelanjutan di tahun Objektif ini seakan tidak dapat dipenuhi akan tetapi program ini tengah mempersiapkan projek-projek untuk mendukung produksi jahe. Kenyataannya bahwa pembeli Uni Eropa seringkali tidak bersedia untuk membayar premi yang diperlukan untuk biaya sertifikasi dimana hal ini merupakan penghalang bagi produk bersertifikat. - Silakan membaca Pemasaran manual dan Web Direktori untuk Rempah-rempah Organik, Herbal Kuliner dan Minyak Atsiri untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik dari sisi pasar. - Mengacu pada CBI factsheet mengenai Rempah-rempah Berkelanjutan dan Herbal di Uni Eropa untuk informasi lebih lanjut tentang harapan jangka panjang pasar untuk produk bersertifikat berkelanjutan. - Sangat memungkinkan untuk mengadakan proyek-proyek keberlanjutan bersama-sama dengan SSI (Prakarsa Rempah-rempah Berkelanjutan). Anda dapat bekerja sama dengan pasar lokal serta mitra kerja dengan Uni Eropa. Hubungi SSI untuk informasi lebih lanjut. Penggerak pasar politik Tarif impor baru: pada bulan Januari 2014, perubahan signifikan dibuat oleh Uni Eropa pada Sistem Preferensi Umum (Generalised System of Preferences). Sistem ini memberikan tarif impor preferensial untuk produk dari negara-negara berkembang yang dipilih. Salah satu aspek yang relevan untuk pasar jahe adalah bahwa rempah-rempah (termasuk jahe) dari China tidak akan lagi mendapatkan keuntungan dari tarif impor preferensial. Tarif impor untuk seluruh jahe bubuk akan tetap di tarif 0% untuk semua negara. Ukuran baru ini tidak berdampak pada perdagangan jahe. Lihat ke database konsultasi TARIC untuk memeriksa apa tarif impor berlaku untuk negara anda sendiri atau kompetitif.

22 6. Breakdown Harga Perlu diketahui bahwa rincian harga jahe ini hanya untuk indikasi umum. Hal ini dipengaruhi oleh berbagai faktor. Misalnya dipengaruhi oleh negara asal, situasi panen masa depan dan masa kini, kualitas bahan baku, tingkat pengolahan, tingkat permintaan dan tren harga. Semua faktor ini membuat sulit dalam penyediaan rincian harga yang dapat diandalkan. Jahe kering sering dihancurkan dan dijual dalam bentuk bubuk. Harga eceran bubuk jahe tergantung pada variabel seperti kualitas, merek, outlet, dan ukuran. Sebuah indikasi harga jahe bubuk dijual dalam kemasan dari 20 gram atau lebih adalah dengan harga antara 36 dan 65 per kilo. Rentang harga impor rata-rata rentang bubuk jahe adalah antara 2,40 dan 3,40 per kilogram. Harga selalu berubah-ubah. Seperti yang telah disebutkan bahwa harga jahe diperkirakan akan jatuh pada tahun Bagaimanapun, harga diperkirakan akn terus tumbuh dalam jangka waktu panjang yang disebabkan oleh meningkatnya kelangkaan. - Sangat penting untuk waspada akan perkembangan harga. Carilah laporan-laporan terbaru di internet. Ledger Publik adalah layanan berbayar yang menyediakan informasi tentang pasar jahe dan harga. - Tingkat harga tertentu harus dicapai untuk mendorong petani jahe melanjutkan pertanian. Oleh karena itu, mengintegrasi praktek upah yang adil sangat penting untuk menjamin pasokan Anda. Hal ini sangat relevan saat harga turun dan petani sedang berjuang.

23 7. Sumber-sumber berguna Asosiasi Rempah-rempah di Eropa memberikan informasi mengenai anggota asosiasi rempah-rempah nasional. Bahan Pangan Eropa merupakan salah satu pameran dagang yang penting untuk sektor bahan pangan di Eropa. SIAL pekan raya makanan di Prancis. Biofach pameran makanan organik terbesar di Jerman. Survei ini disusun oleh CREM B.V. untuk CBI Yang bekerjasama dengan ahli profesi Freek Jan Koekoek dalam sector CBI

Market Brief Kulit Manis di Italia/Uni Eropa

Market Brief Kulit Manis di Italia/Uni Eropa Market Brief Kulit Manis di Italia/Uni Eropa Market Brief ini memberikan informasi mengenai pola dan tren di pasar Italia dan Uni Eropa untuk produk kayu manis, memberikan saran yang konkret untuk para

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. biologi tanah untuk mengoptimalkan produksi tanaman (Budiasa, 2014). Pertanian

BAB I PENDAHULUAN. biologi tanah untuk mengoptimalkan produksi tanaman (Budiasa, 2014). Pertanian 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertanian organik merupakan jawaban atas revolusi hijau yang digalakkan pada tahun 1960-an yang menyebabkan berkurangnya kesuburan tanah dan kerusakan lingkungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi berarti peluang pasar internasional bagi produk dalam negeri dan

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi berarti peluang pasar internasional bagi produk dalam negeri dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Globalisasi membuat keterkaitan ekonomi nasional dengan perekonomian internasional menjadi makin erat. Dalam skala nasional, globalisasi berarti peluang pasar internasional

Lebih terperinci

2 MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG SISTEM JAMINAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN SERTA PENINGKATAN NILAI TAMBAH PRODUK HASIL P

2 MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG SISTEM JAMINAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN SERTA PENINGKATAN NILAI TAMBAH PRODUK HASIL P LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.181, 2015 LINGKUNGAN HIDUP. Perikanan. Hasil. Jaminan Mutu. Keamanan. Sistem. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5726). PERATURAN

Lebih terperinci

PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

PENDAHULUAN LATAR BELAKANG PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Saat ini, dunia memasuki era globalisasi yang berdampak terhadap sistem perdagangan internasional yang bebas dan lebih terbuka. Keadaan ini memberi peluang sekaligus tantangan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN , , , ,3 Pengangkutan dan Komunikasi

I. PENDAHULUAN , , , ,3 Pengangkutan dan Komunikasi I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pertanian di Indonesia merupakan sektor yang memegang peranan penting dalam perekonomian Indonesia. Sektor pertanian secara potensial mampu memberikan kontribusi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teh ditemukan sekitar tahun 2700 SM di Cina. Seiring berjalannya waktu, teh saat ini telah ditanam di berbagai negara, dengan variasi rasa dan aroma yang beragam. Menurut

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 57 TAHUN 2015 TENTANG SISTEM JAMINAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN SERTA PENINGKATAN NILAI TAMBAH PRODUK HASIL PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan. Secara geografis, wilayah Indonesia memiliki luas wilayah seluruhnya mencapai 5.193.252 km 2 terdiri atas luas daratan sekitar 1.910.931,32

Lebih terperinci

Tabel 1.1. Konsumsi Beras di Tingkat Rumah Tangga Tahun Tahun Konsumsi Beras*) (Kg/kap/thn)

Tabel 1.1. Konsumsi Beras di Tingkat Rumah Tangga Tahun Tahun Konsumsi Beras*) (Kg/kap/thn) I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sektor pertanian merupakan sektor penting dalam pembangunan ekonomi nasional. Peran strategis sektor pertanian digambarkan dalam kontribusi sektor pertanian dalam

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM. 5.1 Luas Areal Perkebunan Kopi Robusta Indonesia. hektar dengan luas lahan tanaman menghasilkan (TM) seluas 878.

V. GAMBARAN UMUM. 5.1 Luas Areal Perkebunan Kopi Robusta Indonesia. hektar dengan luas lahan tanaman menghasilkan (TM) seluas 878. V. GAMBARAN UMUM 5.1 Luas Areal Perkebunan Kopi Robusta Indonesia Luas lahan robusta sampai tahun 2006 (data sementara) sekitar 1.161.739 hektar dengan luas lahan tanaman menghasilkan (TM) seluas 878.874

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. perekonomian nasional bagi banyak negara di dunia. Semakin terbuka suatu

I. PENDAHULUAN. perekonomian nasional bagi banyak negara di dunia. Semakin terbuka suatu I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perdagangan internasional memiliki peranan penting sebagai motor penggerak perekonomian nasional bagi banyak negara di dunia. Semakin terbuka suatu negara terhadap arus

Lebih terperinci

2 ekspor Hasil Perikanan Indonesia. Meskipun sebenarnya telah diterapkan suatu program manajemen mutu terpadu berdasarkan prinsip hazard analysis crit

2 ekspor Hasil Perikanan Indonesia. Meskipun sebenarnya telah diterapkan suatu program manajemen mutu terpadu berdasarkan prinsip hazard analysis crit TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI LINGKUNGAN HIDUP. Perikanan. Hasil. Jaminan Mutu. Keamanan. Sistem. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 181). PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kopi merupakan salah satu komoditas andalan dan termasuk dalam kelompok

I. PENDAHULUAN. Kopi merupakan salah satu komoditas andalan dan termasuk dalam kelompok I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kopi merupakan salah satu komoditas andalan dan termasuk dalam kelompok komoditas ekspor unggulan di Indonesia. Komoditas kopi berperan dalam meningkatkan devisa negara

Lebih terperinci

Market Brief. Beras di Jerman

Market Brief. Beras di Jerman Market Brief Beras di Jerman ITPC Hamburg 2015 Daftar Isi Kata Pengantar... III 1 Pendahuluan... 1 1.1 Pemilihan Produk... 1 1.2 Profil Geografi Jerman... 1 2 Potensi Beras di Pasar Jerman... 2 2.1 Analisa

Lebih terperinci

MARKET BRIEF WAWASAN & STRATEGI PEMASARAN PRODUK REMPAH-REMPAH DI UNI EROPA/ITALIA

MARKET BRIEF WAWASAN & STRATEGI PEMASARAN PRODUK REMPAH-REMPAH DI UNI EROPA/ITALIA MARKET BRIEF WAWASAN & STRATEGI PEMASARAN PRODUK REMPAH-REMPAH DI UNI EROPA/ITALIA MARET, 2015 Table of Contents WAWASAN PASAR MENGENAI REMPAH-REMPAH INDONESIA... 4 PRODUKSI REMPAH-REMPAH INDONESIA...

Lebih terperinci

Catatan Pengarahan FLEGT

Catatan Pengarahan FLEGT FLEGT PENEGAKAN HUKUM, TATA KELOLA DAN PERDAGANGAN SEKTOR KEHUTANAN Jaminan legalitas berbasis peserta pasar dan pemberian izin FLEGT Latar belakang Rencana Tindakan mengenai Penegakan Hukum, Tata Kelola

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Ringkas PT. Agung Sumatera Samudera Abadi

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Ringkas PT. Agung Sumatera Samudera Abadi BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Ringkas PT. Agung Sumatera Samudera Abadi PT. Agung Sumatera Samudera Abadi secara legalitas berdiri pada tanggal 25 Januari 1997 sesuai dengan akta pendirian perseroan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor pertanian memiliki peranan yang cukup penting dan strategis dalam pembangunan nasional. Salah satu peranan sektor pertanian adalah sebagai penyedia pangan. Pangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam memenuhi kebutuhan pangan di Indonesia sangat tinggi. Menurut Amang

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam memenuhi kebutuhan pangan di Indonesia sangat tinggi. Menurut Amang BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang jumlah penduduknya 255 juta pada tahun 2015, dengan demikian Indonesia sebagai salah satu pengkonsumsi beras yang cukup banyak dengan

Lebih terperinci

memberikan multiple effect terhadap usaha agribisnis lainnya terutama peternakan. Kenaikan harga pakan ternak akibat bahan baku jagung yang harus

memberikan multiple effect terhadap usaha agribisnis lainnya terutama peternakan. Kenaikan harga pakan ternak akibat bahan baku jagung yang harus I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengembangan agribisnis nasional diarahkan untuk meningkatkan kemandirian perekonomian dan pemantapan struktur industri nasional terutama untuk mendukung berkembangnya

Lebih terperinci

Market Brief. Cengkeh di Jerman

Market Brief. Cengkeh di Jerman Market Brief Cengkeh di Jerman ITPC Hamburg 2015 ITPC HAMBURG - CENGKEH DI JERMAN 2015 Daftar Isi Kata Pengantar... III 1 Pendahuluan... 1 1.1 Pemilihan Produk... 1 1.2 Profil Geografi Jerman... 1 2 Potensi

Lebih terperinci

Market Brief Essential Oil Di Jerman. ITPC Hamburg 2016

Market Brief Essential Oil Di Jerman. ITPC Hamburg 2016 Market Brief Essential Oil Di Jerman ITPC Hamburg 2016 I Daftar Isi Kata Pengantar... III 1. Pendahuluan... 1 1.1 Pemilihan Produk... 1 1.1.1 Minyak Esensial untuk Perasa Makanan dan Minuman... 1 1.1.2

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ketersediaan bahan pangan adalah ketersediaan bahan pangan secara fisik di suatu wilayah dari segala sumber, baik itu produksi domestik, perdagangan dan bantuan. Ketersediaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan negara agraris yang mengandalkan sektor pertanian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan negara agraris yang mengandalkan sektor pertanian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara agraris yang mengandalkan sektor pertanian dalam perekonomian. Selain itu sebagian besar penduduk Indonesia bekerja pada sektor

Lebih terperinci

Peluang Usaha Budidaya Cabai?

Peluang Usaha Budidaya Cabai? Sambal Aseli Pedasnya Peluang Usaha Budidaya Cabai? Potensinya terbuka, baik pasar bebas maupun industri. Kebutuhan cabai perkapita (2013) adalah 5 Kg/ tahun. Dengan jumlah penduduk 230 juta jiwa, maka

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Latar Belakang I. PENDAHULUAN Latar Belakang Undang-undang No. 25/1999 tentang perimbangan keuangan antara pusat dan daerah memberikan kesempatan kepada daerah untuk mengembangkan potensinya secara optimal. Di Sumatera

Lebih terperinci

Membangun pasar kopi inklusif

Membangun pasar kopi inklusif Membangun pasar kopi inklusif Manfaat dari kekuatan kopi Potensi kopi Indonesia sangat besar, karenanya Indonesia dikenal sebagai produsen kopi terbesar keempat di dunia dan sektor kopi mempekerjakan ratusan

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada saat sekarang ini pertanian tidak lagi menjadi aktivitas yang sederhana, tidak sekedar bercocok tanam, tetapi menjadi suatu kegiatan bisnis yang kompleks. Pasar

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. hambatan lain, yang di masa lalu membatasi perdagangan internasional, akan

I. PENDAHULUAN. hambatan lain, yang di masa lalu membatasi perdagangan internasional, akan I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini, di mana perekonomian dunia semakin terintegrasi. Kebijakan proteksi, seperi tarif, subsidi, kuota dan bentuk-bentuk hambatan lain, yang

Lebih terperinci

MARKET BRIEF Minuman Herbal (Teh Jahe) di Denmark

MARKET BRIEF Minuman Herbal (Teh Jahe) di Denmark MARKET BRIEF Minuman Herbal (Teh Jahe) di Denmark I. Pendahuluan Profil Negara: Denmark Denmark merupakan salah satu negara modern dengan tingkat kesejahteraan yang tinggi yang turut aktif berpartisipasi

Lebih terperinci

Krisis Pangan, Energi, dan Pemanasan Global

Krisis Pangan, Energi, dan Pemanasan Global Krisis Pangan, Energi, dan Pemanasan Global Benyamin Lakitan Kementerian Negara Riset dan Teknologi Rakorda MUI Lampung & Jawa Jakarta, 22 Juli 2008 Isu Global [dan Nasional] Krisis Pangan Krisis Energi

Lebih terperinci

KEBIJAKAN ANTIKORUPSI

KEBIJAKAN ANTIKORUPSI Kebijakan Kepatuhan Global Maret 2017 Freeport-McMoRan Inc. PENDAHULUAN Tujuan Tujuan dari Kebijakan Antikorupsi ini ("Kebijakan") adalah untuk membantu memastikan kepatuhan oleh Freeport-McMoRan Inc ("FCX")

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Nilai Ekspor Sepuluh Komoditas Rempah Unggulan Indonesia

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Nilai Ekspor Sepuluh Komoditas Rempah Unggulan Indonesia I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara penghasil rempah utama di dunia. Rempah yang dihasilkan di Indonesia diantaranya adalah lada, pala, kayu manis, vanili, dan cengkeh. Rempah-rempah

Lebih terperinci

Pada waktu panen peralatan dan tempat yang digunakan harus bersih dan bebas dari cemaran dan dalam keadaan kering. Alat yang digunakan dipilih dengan

Pada waktu panen peralatan dan tempat yang digunakan harus bersih dan bebas dari cemaran dan dalam keadaan kering. Alat yang digunakan dipilih dengan Pada waktu panen peralatan dan tempat yang digunakan harus bersih dan bebas dari cemaran dan dalam keadaan kering. Alat yang digunakan dipilih dengan tepat untuk mengurangi terbawanya bahan atau tanah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Industri TPT merupakan penyumbang terbesar dalam perolehan devisa

I. PENDAHULUAN. Industri TPT merupakan penyumbang terbesar dalam perolehan devisa I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri TPT merupakan penyumbang terbesar dalam perolehan devisa Indonesia. Pada kurun tahun 1993-2006, industri TPT menyumbangkan 19.59 persen dari perolehan devisa

Lebih terperinci

Pengembangan Jagung Nasional Mengantisipasi Krisis Pangan, Pakan dan Energi Dunia: Prospek dan Tantangan

Pengembangan Jagung Nasional Mengantisipasi Krisis Pangan, Pakan dan Energi Dunia: Prospek dan Tantangan Pengembangan Jagung Nasional Mengantisipasi Krisis Pangan, Pakan dan Energi Dunia: Prospek dan Tantangan Anton J. Supit Dewan Jagung Nasional Pendahuluan Kemajuan teknologi dalam budidaya jagung semakin

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini pertanian organik menjadi suatu bisnis terbaru dalam dunia pertanian Indonesia. Selama ini produk pertanian mengandung bahan-bahan kimia yang berdampak

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA- SAUDI ARABIA BULAN : JUNI 2015

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA- SAUDI ARABIA BULAN : JUNI 2015 PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA- SAUDI ARABIA BULAN : JUNI 2015 A. Perkembangan Perekonomian Saudi Arabia. 1. Dana Moneter Internasional (IMF) menyatakan pertumbuhan ekonomi di Saudi Arabia diatur melambat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya manusia tidak dapat hidup sendiri, demikian halnya dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya manusia tidak dapat hidup sendiri, demikian halnya dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada dasarnya manusia tidak dapat hidup sendiri, demikian halnya dengan negara karena setiap negara membutuhkan negara lain untuk memenuhi kebutuhan rakyatnya

Lebih terperinci

Good Agricultural Practices

Good Agricultural Practices Good Agricultural Practices 1. Pengertian Good Agriculture Practice Standar pekerjaan dalam setiap usaha pertanian agar produksi yang dihaslikan memenuhi standar internasional. Standar ini harus dibuat

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI SEPTEMBER 2015

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI SEPTEMBER 2015 PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI SEPTEMBER 2015 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Thailand 1. Selama periode Januari-September 2015, neraca perdagangan Thailand

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang cukup murah. Selain itu, jambu biji juga memiliki khasiat untuk

BAB I PENDAHULUAN. yang cukup murah. Selain itu, jambu biji juga memiliki khasiat untuk BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Jambu biji merupakan salah satu buah yang tidak asing bagi masyarakat Indonesia. Jambu biji ini sangat populer karena mudah didapat dan memiliki harga yang cukup murah.

Lebih terperinci

MARKET BRIEF HOME DECORATION DI ITALIA

MARKET BRIEF HOME DECORATION DI ITALIA MARKET BRIEF HOME DECORATION DI ITALIA Dalam kondisi ekonomi yang buruk belakangan ini, pasar produk Dekorasi Rumah di Uni Eropa mengalami tekanan yang cukup signifikan. Konsumen lebih berhati-hati dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. seperti buku, block note, buku hard cover, writing letter pad, dan lainnya. Industri

BAB 1 PENDAHULUAN. seperti buku, block note, buku hard cover, writing letter pad, dan lainnya. Industri BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri produk kertas yang juga termasuk dalam industri stasioneri adalah salah satu industri manufaktur yang mengolah kertas menjadi barang dari kertas seperti buku,

Lebih terperinci

Pi sang termasuk komoditas hortikultura yang penting dan sudah sejak. lama menjadi mata dagangan yang memliki reputasi internasional.

Pi sang termasuk komoditas hortikultura yang penting dan sudah sejak. lama menjadi mata dagangan yang memliki reputasi internasional. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pi sang termasuk komoditas hortikultura yang penting dan sudah sejak lama menjadi mata dagangan yang memliki reputasi internasional. Pisang selain mudah didapat karena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertanian modern (revolusi hijau) telah membawa kemajuan pesat bagi pembangunan pertanian khususnya dan kemajuan masyarakat pada umumnya. Hal ini tidak terlepas dari

Lebih terperinci

V. ANALISIS PERKEMBANGAN BISNIS HALAL MIHAS

V. ANALISIS PERKEMBANGAN BISNIS HALAL MIHAS V. ANALISIS PERKEMBANGAN BISNIS HALAL MIHAS 93 5.1. Perkembangan Umum MIHAS Pada bab ini dijelaskan perkembangan bisnis halal yang ditampilkan pada pameran bisnis halal Malaysia International Halal Showcase

Lebih terperinci

Peluang Usaha Budidaya Cabai?

Peluang Usaha Budidaya Cabai? Sambal Aseli Pedasnya Peluang Usaha Budidaya Cabai? Potensinya terbuka, baik pasar bebas maupun industri. Kebutuhan cabai perkapita (2013) adalah 5 Kg/ tahun. Dengan jumlah penduduk 230 juta jiwa, maka

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Indonesia menurut lapangan usaha pada tahun 2010 menunjukkan bahwa sektor

I. PENDAHULUAN. Indonesia menurut lapangan usaha pada tahun 2010 menunjukkan bahwa sektor 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor pertanian merupakan sektor strategis dalam pembangunan perekonomian nasional seperti dalam hal penyerapan tenaga kerja dan sumber pendapatan bagi masyarakat

Lebih terperinci

V. KERAGAAN INDUSTRI GULA INDONESIA

V. KERAGAAN INDUSTRI GULA INDONESIA 83 V. KERAGAAN INDUSTRI GULA INDONESIA 5.1. Luas Areal Perkebunan Tebu dan Produktivitas Gula Hablur Indonesia Tebu merupakan tanaman yang ditanam untuk bahan baku gula. Tujuan penanaman tebu adalah untuk

Lebih terperinci

V. PERKEMBANGAN PRODUKSI DAN EKSPOR KOMODITI TEH INDONESIA. selama tahun tersebut hanya ton. Hal ini dapat terlihat pada tabel 12.

V. PERKEMBANGAN PRODUKSI DAN EKSPOR KOMODITI TEH INDONESIA. selama tahun tersebut hanya ton. Hal ini dapat terlihat pada tabel 12. 54 V. PERKEMBANGAN PRODUKSI DAN EKSPOR KOMODITI TEH INDONESIA 5.1 Perkembangan Produksi Teh Indonesia Perkembangan produksi teh Indonesia selama 1996-2005 cenderung tidak mengalami perubahan yang begitu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting bagi masyarakat dunia. Diperkirakan konsumsi ikan secara global

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting bagi masyarakat dunia. Diperkirakan konsumsi ikan secara global BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengolahan hasil perikanan memegang peranan penting dalam kegiatan pascapanen, sebab ikan merupakan komoditi yang sifatnya mudah rusak dan membusuk, di samping itu

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kopi merupakan salah satu komoditas ekspor unggulan subsektor perkebunan

I. PENDAHULUAN. Kopi merupakan salah satu komoditas ekspor unggulan subsektor perkebunan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kopi merupakan salah satu komoditas ekspor unggulan subsektor perkebunan yang memegang peranan penting dalam perdagangan dan perekonomian negara. Kopi berkontribusi cukup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang sedang gencargencarnya

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang sedang gencargencarnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang sedang gencargencarnya melaksanakan pembangunan dalam segala bidang. Tujuannya adalah untuk menciptakan

Lebih terperinci

PERATURAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR 27 TAHUN 2017 TENTANG PENDAFTARAN PANGAN OLAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR 27 TAHUN 2017 TENTANG PENDAFTARAN PANGAN OLAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR 27 TAHUN 2017 TENTANG PENDAFTARAN PANGAN OLAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS

Lebih terperinci

Memperkuat Industri Kopi Indonesia melalui Pertanian Kopi Berkelanjutan dan (Pengolahan) Pascapanen

Memperkuat Industri Kopi Indonesia melalui Pertanian Kopi Berkelanjutan dan (Pengolahan) Pascapanen RI N G K ASA N KEG IATA N 6 8 MARET, 2017, BENER MERIAH (KABUPATEN GAYO, ACEH 13 16 MARET, 2017, TORAJA UTARA, SULAWESI SELATAN TPSA CANADA INDONESIA TRADE AND PRIVATE SECTOR ASSISTANCE PROJECT Memperkuat

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERTANIAN. Jaminan Mutu Pangan.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERTANIAN. Jaminan Mutu Pangan. No.81, 2010 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERTANIAN. Jaminan Mutu Pangan. PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 20/Permentan/OT.140/2/2010 TENTANG SISTEM JAMINAN MUTU PANGAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 20/Permentan/OT.140/2/2010 TENTANG SISTEM JAMINAN MUTU PANGAN HASIL PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 20/Permentan/OT.140/2/2010 TENTANG SISTEM JAMINAN MUTU PANGAN HASIL PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 20/Permentan/OT.140/2/2010 TENTANG SISTEM JAMINAN MUTU PANGAN HASIL PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan di mata dunia internasional memiliki prospek bisnis hortikultura yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. dan di mata dunia internasional memiliki prospek bisnis hortikultura yang sangat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia dikenal sebagai salah satu negara agraris yang beriklim tropis dan di mata dunia internasional memiliki prospek bisnis hortikultura yang sangat cerah. Hortikultura

Lebih terperinci

ANALISIS PELUANG INTERNASIONAL

ANALISIS PELUANG INTERNASIONAL ANALISIS PELUANG INTERNASIONAL SELEKSI PASAR DAN LOKASI BISNIS INTERNASIONAL Terdapat dua tujuan penting, konsentrasi para manajer dalam proses penyeleksian pasar dan lokasi, yaitu: - Menjaga biaya-biaya

Lebih terperinci

European Union. Potensi rotan ramah lingkungan

European Union. Potensi rotan ramah lingkungan European Union Potensi rotan ramah lingkungan Manfaat rotan ramah lingkungan Solo, (Provinsi Jawa Tengah) Surabaya (Provinsi Jawa Timur) SNV menyadari besarnya kebutuhan akan produk rotan Indonesia yang

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri tekstil merupakan industri penting sebagai penyedia kebutuhan sandang manusia. Kebutuhan sandang di dunia akan terus meningkat sejalan dengan peningkatan jumlah

Lebih terperinci

Market Brief. Peluang Produk Sepeda di Jerman. ITPC Hamburg

Market Brief. Peluang Produk Sepeda di Jerman. ITPC Hamburg Market Brief Peluang Produk Sepeda di Jerman ITPC Hamburg 2015 I DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... II I. PENDAHULUAN... 1 A. Pemilihan Produk... 1 B. Profil Geografi Jerman... 1 II. POTENSI PASAR NEGARA JERMAN...

Lebih terperinci

Manajemen Pemasaran Produk Perikanan (Benih Ikan dan Ikan Konsumsi) TIM PPM Universitas Negeri Yogyakarta

Manajemen Pemasaran Produk Perikanan (Benih Ikan dan Ikan Konsumsi) TIM PPM Universitas Negeri Yogyakarta Manajemen Pemasaran Produk Perikanan (Benih Ikan dan Ikan Konsumsi) oleh TIM PPM Universitas Negeri Yogyakarta Peluang Pemasaran Lele dan Patin Pasar Dalam Negeri Permintaan lele untuk dua pasar di DKI

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Tahun. Sumber : [18 Februari 2009]

I. PENDAHULUAN. Tahun. Sumber :  [18 Februari 2009] I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komoditas pangan merupakan kebutuhan yang paling mendasar bagi sumber daya manusia suatu bangsa termasuk Indonesia. Indonesia dengan jumlah penduduk yang besar (228.523.300

Lebih terperinci

BAB IV MANAJEMEN MUTU TERPADU

BAB IV MANAJEMEN MUTU TERPADU BAB IV MANAJEMEN MUTU TERPADU Salah satu upaya untuk memenangkan persaingan dagang di pasar internasional adalah memasarkan produk yang berkualitas baik. Produk yang ditawarkan harus memiliki mutu lebih

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa pembangunan nasional bertujuan untuk mewujudkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki sumber daya alam yang beraneka ragam dan memiliki wilayah yang cukup luas. Hal ini yang membuat Indonesia menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan sebagai usaha tanaman industri. Rimpangnya memiliki banyak

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan sebagai usaha tanaman industri. Rimpangnya memiliki banyak BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Jahe (Zingiber officinale) merupakan salah satu rempah-rempah penting. Oleh karena itu, jahe menjadi komoditas yang mempunyai prospek untuk dikembangkan sebagai usaha

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. banyak menghadapi tantangan dan peluang terutama dipacu oleh proses

I. PENDAHULUAN. banyak menghadapi tantangan dan peluang terutama dipacu oleh proses I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Agribisnis buah-buahan Indonesia saat ini dan masa mendatang akan banyak menghadapi tantangan dan peluang terutama dipacu oleh proses globalisasi, proses yang ditandai

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI JULI 2014

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI JULI 2014 PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI JULI 2014 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Thailand 1. Selama periode Januari-Juli 2014, neraca perdagangan Thailand dengan Dunia

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. agraris seharusnya mampu memanfaatkan sumberdaya yang melimpah dengan

I. PENDAHULUAN. agraris seharusnya mampu memanfaatkan sumberdaya yang melimpah dengan I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi yang merupakan salah satu indikator keberhasilan suatu negara dapat dicapai melalui suatu sistem yang bersinergi untuk mengembangkan potensi yang dimiliki

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produk, teknologi, pemasaran, namun juga input yang cukup penting yaitu

BAB I PENDAHULUAN. produk, teknologi, pemasaran, namun juga input yang cukup penting yaitu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berkembangnya generasi menuntut inovasi tidak hanya terhadap produk, teknologi, pemasaran, namun juga input yang cukup penting yaitu sistem keamanan pangan dan sumber

Lebih terperinci

-2- Mengingat : Pasal 20 dan Pasal 21 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REP

-2- Mengingat : Pasal 20 dan Pasal 21 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REP LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.11, 2017 PEMBANGUNAN. Konstruksi. Jasa. Pencabutan. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6018) UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Padi merupakan sumber bahan makanan pokok bagi sebagian masyarakat Indonesia. Apalagi setelah adanya kebijakan pembangunan masa lalu, yang menyebabkan perubahan sosial

Lebih terperinci

Standar Kita. Pentland Brands plc

Standar Kita. Pentland Brands plc Standar Kita Pentland Brands plc * * * Membangun rumpun merek yang dicintai dunia dari generasi ke generasi * Penerima Lisensi Alas Kaki Sebagai sebuah bisnis keluarga dan keluarga bisnis, nilai-nilai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Nenas diyakini berasal di Selatan Brazil dan Paraguay kemudian

BAB I PENDAHULUAN. Nenas diyakini berasal di Selatan Brazil dan Paraguay kemudian BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Nenas diyakini berasal di Selatan Brazil dan Paraguay kemudian menyebar ke seluruh benua dengan perantara penduduk asli. James Drummond Dole adalah orang pertama yang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. bersaing dari negara lain yaitu tanaman kopi. Dari 10 negara penghasil kopi

I. PENDAHULUAN. bersaing dari negara lain yaitu tanaman kopi. Dari 10 negara penghasil kopi 1 I. PENDAHULUAN A Latar Belakang dan Masalah Negara Indonesia memiliki salah satu tanaman perkebunan yang mampu bersaing dari negara lain yaitu tanaman kopi. Dari 10 negara penghasil kopi di dunia, Indonesia

Lebih terperinci

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pertanian mempunyai peranan yang sangat penting bagi perekonomian Indonesia. Peran pertanian antara lain adalah (1) sektor pertanian menyumbang sekitar 22,3 % dari

Lebih terperinci

Isu Prioritas - Standar (SNI)

Isu Prioritas - Standar (SNI) 1 Isu Prioritas - Standar (SNI) Melindungi hak konsumen dan memaksimalkan kepuasan pelanggan adalah bagian dari tujuan utama perusahaanperusahaan di seluruh dunia. Untuk mencapai tujuan tersebut, Indonesia

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah negara kepulauan yang terletak di kawasan Asia Tenggara dan berada di sekitar garis khatulistiwa, sehingga memberikan cuaca tropis. Posisi Indonesia

Lebih terperinci

PIAGAM DIREKSI PT UNILEVER INDONESIA Tbk ( Piagam )

PIAGAM DIREKSI PT UNILEVER INDONESIA Tbk ( Piagam ) PIAGAM DIREKSI PT UNILEVER INDONESIA Tbk ( Piagam ) DAFTAR ISI I. DASAR HUKUM II. TUGAS, TANGGUNG JAWAB DAN WEWENANG III. ATURAN BISNIS IV. JAM KERJA V. RAPAT VI. LAPORAN DAN TANGGUNG JAWAB VII. KEBERLAKUAN

Lebih terperinci

V GAMBARAN UMUM EKSPOR UDANG INDONESIA

V GAMBARAN UMUM EKSPOR UDANG INDONESIA V GAMBARAN UMUM EKSPOR UDANG INDONESIA 5.1. Perdagangan Internasional Hasil Perikanan Selama lebih dari beberapa dekade ini, sektor perikanan dunia telah banyak mengalami perkembangan dan perubahan. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Selama pasca krisis ekonomi global tahun 2008 yang melanda dunia, perekonomian dunia mengalami berbagai penurunan ekspor non migas. Beberapa negara di dunia membatasi

Lebih terperinci

KONDISI EKONOMI DAN INDUSTRI BIR

KONDISI EKONOMI DAN INDUSTRI BIR KONDISI EKONOMI DAN INDUSTRI BIR Perekonomian Indonesia membukukan pertumbuhan yang tinggi di tahun 2010. Pendapatan Domestik Bruto (PDB) bertumbuh sebesar 6,1%, terutama didorong oleh meningkatnya konsumsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah jamur konsumsi (edible mushroom). Jamur konsumsi saat ini menjadi salah

BAB I PENDAHULUAN. adalah jamur konsumsi (edible mushroom). Jamur konsumsi saat ini menjadi salah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu komoditas sayuran yang memiliki potensi untuk dikembangkan adalah jamur konsumsi (edible mushroom). Jamur konsumsi saat ini menjadi salah satu sayuran yang

Lebih terperinci

VIII. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN. dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan net ekspor baik dalam

VIII. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN. dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan net ekspor baik dalam 219 VIII. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN 8.1. Kesimpulan 8.1.1. Berdasarkan pengujian, diperoleh hasil bahwa guncangan ekspor nonagro berpengaruh positip pada kinerja makroekonomi Indonesia, dalam

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. penyumbang devisa, kakao (Theobroma cacao) juga merupakan salah satu

I. PENDAHULUAN. penyumbang devisa, kakao (Theobroma cacao) juga merupakan salah satu I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara berkembang yang mengandalkan sektor migas dan non migas sebagai penghasil devisa. Salah satu sektor non migas yang mampu memberikan kontribusi

Lebih terperinci

ANALISIS STRUKTUR, PERILAKU, KINERJA DAN DAYA SAING INDUSTRI ELEKTRONIKA DI INDONESIA JOHANNA SARI LUMBAN TOBING H

ANALISIS STRUKTUR, PERILAKU, KINERJA DAN DAYA SAING INDUSTRI ELEKTRONIKA DI INDONESIA JOHANNA SARI LUMBAN TOBING H ANALISIS STRUKTUR, PERILAKU, KINERJA DAN DAYA SAING INDUSTRI ELEKTRONIKA DI INDONESIA JOHANNA SARI LUMBAN TOBING H14104016 DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Proses globalisasi yang bergulir dengan cepat dan didukung oleh kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. Proses globalisasi yang bergulir dengan cepat dan didukung oleh kemajuan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proses globalisasi yang bergulir dengan cepat dan didukung oleh kemajuan teknologi tertentu di bidang komunikasi dan informasi telah mengakibatkan menyatunya pasar

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang memiliki kekayaan alam yang. melimpah dan dikenal dengan sebutan negara agraris, sehingga pertanian

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang memiliki kekayaan alam yang. melimpah dan dikenal dengan sebutan negara agraris, sehingga pertanian 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang memiliki kekayaan alam yang melimpah dan dikenal dengan sebutan negara agraris, sehingga pertanian merupakan sektor yang penting dalam

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI AGUSTUS 2014

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI AGUSTUS 2014 PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI AGUSTUS 2014 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Thailand 1. Selama periode Januari-Agustus 2014, neraca perdagangan Thailand dengan

Lebih terperinci

Pelatihan Cara Mengekspor Kopi ke Kanada

Pelatihan Cara Mengekspor Kopi ke Kanada RI N G K ASA N KEG IATA N MAKASSAR, 14 15 MARET 2017 TAKENGON, 21 22 MARET 2017 TPSA CANADA INDONESIA TRADE AND PRIVATE SECTOR ASSISTANCE PROJECT Pelatihan Cara Mengekspor Kopi ke Kanada Sebagai bagian

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Tanaman jahe (Zingiber officinale Rosc.) merupakan salah satu tanaman yang

I. PENDAHULUAN. Tanaman jahe (Zingiber officinale Rosc.) merupakan salah satu tanaman yang 2 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Tanaman jahe (Zingiber officinale Rosc.) merupakan salah satu tanaman yang mempunyai banyak kegunaan antara lain sebagai ramuan, rempah - rempah, bahan minyak

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. penyerapan tenaga kerja dengan melibatkan banyak sektor, karena

I. PENDAHULUAN. penyerapan tenaga kerja dengan melibatkan banyak sektor, karena I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kopi merupakan salah satu komoditas ekspor yang mampu menciptakan penyerapan tenaga kerja dengan melibatkan banyak sektor, karena pengusahaannya dimulai dari kebun sampai

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor perikanan Indonesia dalam era perdagangan bebas mempunyai peluang yang cukup besar. Indonesia merupakan negara bahari yang sangat kaya dengan potensi perikananan

Lebih terperinci

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1994 tentang Pengesahan Agreement Establishing The World Trade Organization (Persetujuan P

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1994 tentang Pengesahan Agreement Establishing The World Trade Organization (Persetujuan P No.1730, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENPERIN. SNI. Air Mineral Demineral. Air Mineral CAlami. Air Minum Embun. Pemberlakuan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negara (Krugman dan Obstfeld, 2009). Hampir seluruh negara di dunia melakukan

BAB I PENDAHULUAN. negara (Krugman dan Obstfeld, 2009). Hampir seluruh negara di dunia melakukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perekonomian negara-negara di dunia saat ini terkait satu sama lain melalui perdagangan barang dan jasa, transfer keuangan dan investasi antar negara (Krugman dan Obstfeld,

Lebih terperinci