PENGGUNAAN BAHAN PENGISI TANAH, KOMPOS, ARANG SEKAM DAN SERASAB DENGAN TEKNIK BIOFILTER UNTUK MENGHILANGKAN NH3 PADA RUANG PRODUKSI LATEKS PEKAT

Ukuran: px

Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGGUNAAN BAHAN PENGISI TANAH, KOMPOS, ARANG SEKAM DAN SERASAB DENGAN TEKNIK BIOFILTER UNTUK MENGHILANGKAN NH3 PADA RUANG PRODUKSI LATEKS PEKAT"

Yuliani Kusuma
7 tahun lalu
Tontonan:

1 r= / TL" 2aTB PENGGUNAAN BAHAN PENGISI TANAH, KOMPOS, ARANG SEKAM DAN SERASAB DENGAN TEKNIK BIOFILTER UNTUK MENGHILANGKAN NH3 PADA RUANG PRODUKSI LATEKS PEKAT Oleh : FENNY SMUTRA F FAKnTAS TEKNOLOGI PERTANLAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008

Fenny Saputra (F34104065). Penggunaan Bahan Pengisi Tanah, Kompos, Arang Sekam dan Serasah dengan Teknik Biofilter untuk Menghilangkan NH3 pada Ruang Produksi Lateks Pekat.

2 Fenny Saputra (F ). Penggunaan Bahan Pengisi Tanah, Kompos, Arang Sekam dan Serasah dengan Teknik Biofilter untuk Menghilangkan NH3 pada Ruang Produksi Lateks Pekat. Dibawah bimbingan Mohamad Yani dan Punvoko RINGKASAN Industri lateks pekat merupakan salah satu industri yang mengeluarkan emisi karena penggunaan amoniak cair dalam jumlah yang cukup besar untuk menjaga agar lateks pekat tetap pada kondisi cair. Amoniak merupakan gas yang sangat berbau, mengganggu pernafasan dan iritasi. Hal ini dapat mengganggu kesehatan baik bagi pekerja maupun penduduk sekitar sehingga diperlukan penanganan lebih serius. Tujuan penelitian ini adalah menentukan jenis bahan pengisi yang terbaik dalam penghilangan polutan arnoniak w 3) dengan menggunakan teknik biofilter dan menentukan kapasitas penyerapan bahan pengisi biofilter selama waktu operasi. Penelitian dilakukan pada tiga biofilter skala industri dengan bahan pengisi yang berbeda-beda. Biofilter 1 menggunakan bahan pengisi campuran tanah, arang sekam, serasah daun karet dan starter (2:1:1), biofilter 2 berisi tanah, arang sekam, kornpos dan starter (1:1:2) dan biofilter 3 berisi tanah, arang sekam, kompos dan serasah daun karet, serta diberi penambahan starter (1:1:0.5:0.5). Parameter yang diukur adalah konsentrasi gas amoniak (NH3) pada inlet dan outlet setiap hari selama 55 hari. Kondisi media biofilter diukur terhadap kadar air, total N, nitraf ion ammonium, kadar karbon, populasi bakteri Nitroso~nonas sp. dan bakteri heterotrof pada setiap minggu, sedangkan ph diukur setiap tiga hari sekali. Karakteristik bahan pengisi awal memiliki kadar air yang baik untuk pertumbuhan mikroorganisme di dalam bahan pengisi yaitu berkisar antara 37-69%. Nilai ph berkisar antara 6-6.5, sedangkan jumlah karbon berkisar antara % dan nitrogen total berkisar antara ppm. Dengan kandungan karbon yang demikian rnaka mampu menyokong pertumbuhan dan perkembangan mikroorganisme di dalam bahan pengisi biofilter. Porositas biofilter 1, 2 dan 3 berturut-turut adalah 64.29, dan 79.21%, biofilter 1 memiliki tingkat porositas yang rendah, sedangkan untuk biofilter 2 dan 3 memiliki tingkat porositas yang baik. Selama 55 hari operasi, emisi amoniak pabrik lateks pekat terukur pada kisaran antara ppm. Kinerja penghilangan amoniak oleh ketiga biofilter menunjukkan berfluktuasi sesuai dengan peningkatan laju alir dan peruhahan emisi amoniak. Rata-rata efisiensi penghilangan NH3 pada biofilter 1 dan 3 sebesar 92%, sedangkan biofilter 2 sebesar 80%. Rata-rata nilai ph pada masing-masing biofilter adalah 6. Populasi bakteri Nifrosotnonas sp. ~ ada biofilter 1,2 dan 3 berturut-turut berkisar pada 1.58 x 10' x 1016 sellg-bk; 9.30 x lo x l0i7 seilg-bk; 8.33 x 10' x 10'~ sellg-bk. Po B ulasi bakteri heterotrof pada biofilter 1,2 dan 3 herturut-turut berkisar 4.75 x x 10" sel/g-bk; 2.71 x lo x 10" sellg-bk; dan 5.00 x lo x 101 sellg-bk.

3 Populasi bakteri Nitrosomonas sp. dan heterotrof relatif baik karena selalu ada pada setiap biofilter. Kapasitas penghilangan N yang paling baik adalah bifilter 3 dengan kemampuan kapasitas penyerapan maksimum g-nlkg bwhari yang berisi bahan pengisi campuran tanah, arang sekam, campuran kompos dan serasah daun karet pada perbandingan 1:1:0.5:0.5 serta diberi penambahan starter Nitroso~nonas SP.

4 Fenny Saputra (F ). Utilization of Soil, Compost, Charred Chaff and Peat as Packing Material of Biofilter to Remove NH, Emitted from Production Area of Concentrated Latex. Supervised by Mohamad Yani dan Purwoko SUMMARY Concentrated latex industry use concentrated liquid ammonia to stabilize latex, its emitted fugitive NH3 gas in high concentration. Ammonia is a odorous gas and easy to condense that cause exhalation problem and the oxidized ammonia (nitrit) is toxic and cause poisonous. This condition result to health problems for worker and local resident so a serious handling to treatment this air pollution is urgently needed. The objective of this research is to determine the best packing material composition to remove ammonia by using biofilter technique and to determine removal capacity of biofilters during operation. This research was conducted in three industrial scale biofilters using different packing materials. The first Biofilter packed with soil, charred chaff, peat leaf (2:l:l) and starter, the second biofilter used soil, charred chak compost (1:1:2), and starter. The third biofilter used soil, charred chaff, compost and peat leaf and also given starter ( 1:1:0.5:0.5). The inlet and outlet of ammonia gas (NH3) concentration were measured for 55 days. The condition of packed materials were analyzed for water content, total of N, nitrate, ion ammonium, carbon and population of Nitrosomonas sp. and heterotroph bacteria every week, while ph was measured every three days. The first packing material characteristic has a good water content for microorganism at range of 37-69%. The ph value range from 6-6.5, while carbon range from % and the total N range from ppm. The carbon in this amount gives a positive contribution to the growth of heterotrophic bacteria in biofilters. The first biofilter has low porosity level (64.29 %), the second and the third biofilter have a good porosity level (81.70 % and %). For 55 days operation, ammonia emission at production area of concentrated latex ranged from 0, ppm. The biofilters showed an instability performance in ammonia removal. The first and third biofilter were at an average of efficiently up to 92%, while the second biofilter at 80%. The ph value for each biofilter fluctuated between 5-8, Population of Nitrosomonas sp. at first, second and third biofilters ranged at 1.58 x 10' x 1016 celllg-dried material; 9.30 x 10' x 10" celllg-dried material; 8.33 x 10' X 10'~ celllg-dried material, respectively. Population of heterotrophic bacteria at first, second, third biofilters ranged at 4.75 x lo x 101 celllg-dried material; 2.71 x lo x l~'~cell/g-dried material; and 5.00 x 10' x 10l0 celllgdried material, respectively. The best maximum ammonia removal capacity was the third biofilter at g-nlkg organic materiallday, which packed with mixture of soil, charred chaff, compost and peat at ratio of 1:1:0.5:0.5 and added with Nitrosontonas sp.

5 PENGGUNAAN BAHAN PENGISI TANAH, KOMPOS, ARANG SEKAM DAN SERASAH DENGAN TEKNIK BIOFILTER UNTUK MENGHILANGKAN NH3 PADA RUANG PRODUKSI LATEKS PEKAT SKRIPSI Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN Pada Departemen Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian lnstitut Pertanian Bogor Oleb : FENNY SAPUTRA F FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008

6 INSTITUT PERTANIAN BOGOR PAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN PENGGUNAAN BAHAN PENGISI TANAH, KOMPOS, ARANG SEKAM DAN SERASAH DENGAN TEKNIK BIOFILTER UNTUK MENGHILANGKAN NH3 PADA RUANG PRODUICSI LATEKS PEKAT SKRIl'SI Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN Pada Departernen Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor Oleh : FENNY SAPUTRA F Tanggal lulus : Menyetujui, Dr. Ir. Mohamad Yani, M. Dosen l'en~bimbing I I

7 SURAT PERNYATAAN Saya yang bertandatangan dibawah ini menyatakan bahwa Skripsi dengan judul "PENGGUNAAN BAHAN PENGISI BERWA TANAH, KOMPOS, ARANG SEKAM DAN SERASAH DENGAN TEKNIK BIOFILTER UNTUK MENGHILANGKAN m3 PADA RUANG PRODUKSI LATEKS PEKAT" merupakan karya tulis saya pribadi dengan arahan Dosen Pembimbing, kecuali yang dengan jelas disebutkan rujukannya. Bogor, Agustus 2008 Yang membuat pernyataan Nama : Fenny Sapurra NRP : F

dokumen-dokumen yang mirip

PENGHILANGAN EMISI GAS BAU DARI TEMPAT PENUMPUKAN LEUM INDUSTRI KARET REMAH DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK BIOFILTER DERIN PAHLEVI F

PENGHILANGAN EMISI GAS BAU DARI TEMPAT PENUMPUKAN LEUM INDUSTRI KARET REMAH DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK BIOFILTER DERIN PAHLEVI F34103038 2007 FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR