T. ferooxidans was increased (K3= 3,01 (log) celllg). Longer diying time, population SUMMARY

Ukuran: px

Mulai penontonan dengan halaman:

Download "T. ferooxidans was increased (K3= 3,01 (log) celllg). Longer diying time, population SUMMARY"

Agus Kusumo
6 tahun lalu
Tontonan:

2 SUMMARY INNE CUT MUTIA DARA. Population of TI~iobncill~~s ferooxi~l~~izs Bacteria in Soil Column of Pyritic Sediment from Delta Telang, Musi Banyuasin, South Sumatera, Treated with Drying and Leaching. Supervised by IWIWH MURTILAICSONO, GUNAWAN DJAJAICIRANA and SURIA DARMA TARIGAN. The dewatering process following natural or artificial drainage can oxidize pyrite from pyritic sediment. Oxidation of pyrite involve both chemical and biological processes in soil. The bacteria involve in the process of pyrite oxidation are Thiobacillus sp.; one of the111 is Thiobacilluferooxidans. T. jzrooxidans in soil of pyritic sediment acts as biocatalyst for rapid oxidation of pyrite by cheinical process in low ph condition. The oxidation of pyrite by bacteria T. ferooxidans is increase at rate of 1 o6 times compared with chemical reaction. The purpose of the research is to study the population of T. firooxidans in soil treated with drying and leaching included both conlbination with different of drying time within the sane depth of water table and the depth of water table in sane drying time. The experiments used completely randomize design (RAL) with two treatments; drying (I<) and leaching (C). There are six treatments of drying and four treatments for leaching, each treatment will be replicated three times. The d~yiilg process was applied for eight weelts at the beginning of the experiment, after drying process the treatment was continued with leaching namely every 1,5, 10 and 15 day for four weelcs. The parameter that will be measured in this experiment was population of bacteria T. ferooxidans with most probable number method (MPN). After medium was inoculated and incubated f ~r 14 days macroscopic observation were done. The diying process for 2 weelts with water table 80 cin depth, the population of T. ferooxidans was increased (K3= 3,01 (log) celllg). Longer diying time, population

3 of T.,firooxidnns was decreased (IC7= 1,62 (log) celllg. Water lnovement in the drying process can bring T. ferooxidans to deeper layer, the population of bacteria in cn~ were increased compared with in the depth of 0-15 cm. Leaching treatment of different drying time, leached once a week can decrease the population of T. ferooxidnns in cm, but the leaching treatments for deeper layer were not effective. The populations of I: ferooxidans in cnl were around 2,21-4,09 (log) celllg. Combining drying treatments of 2, 4, 6, and 8 weelts with leaching treatment increased the population of T. ferooxidnns. Combination of drying for 2 weelts with all leaching treatments (1C3C1, K3C2, IC3C3, and IC3C4) increased the population of T. jiroox-ihs. At deeper water table, the population of T. ferooxidnns was low. The population of T. ferooxihs with deeper water table until 80 cin deep was 1,62 (log) celllg, water table until 50 cnl deep was 2,86 (log) celllg and for soil flooded with water was 3,09 (log) celllg. Leaching treatments of different water table depth were not effective to decrease the population of T. ferooxidans both in cm and in cm. The drying process for 8 weeks with water table until 80 cnl deep in coinbination with leaching treatment every 10 and 15 days (KlC3, IC7C3, IClC4 and IC7C4) were not effective to decrease the populations of T. ferooxidms in 0-15 cin layer.

4 RINGKASAN INNE CUT MUTIA DARA. Populasi Bakteri Tltiobncillus ferooxirklns di Kolom Tanah yang Berasal dari Sedirnen Berpirit dari Delta Telang, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan yang Mengalami Pengeringan dan Pencucian. Di bawah bimbingarl KUKUH MURTILAKSONO, GUNAWAN DJAJAKIRANA dan SURIA DARMA TARIGAN. Proses drainase baik secara alami maupun buatan pada tanah yang berasal dari sedimen berpirit mengakibatkan terjadinya oksidasi pirit. Proses oksidasi pirit pada tanah yang berasal dari sedimen berpirit dapat terjadi dengan beberapa tahap yang melibatkan proses kimia dan biologi. Proses biologi pada oksidasi pirit melibatkan bakteri Thiobncillus sp, salah satu diantaranya adalah Thiobncillus ferooxidnns. Bakteri T. ferooxidnns yang hadir pada tanah yang berasal dari sedimen berpirit merupakan biokatalisator untuk mempercepat oksidasi pirit secara kimia pada ph rendah. Oksidasi pirit oleh T. ferooxidnns meningkat 10' kali dibandingkan reaksi secara kimia. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh perlakuan pengeringan dan pencucian serta kombinasi pengeringan dan pencucian terhadap populasi T. ferooxidnns pada waktu pengeringan yang berbeda dengan penurunan air tanah yang sama dan penurunan muka air tanah yang berbeda pada waktu yang sama. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan perlakuan yang ditetapkan sebagai berikut; perlakuan pengeringan (K) dan pencucian (C). Perlakuan pengeringan terdiri dari enam macam dan perlakuan pencucian terdiri dari lima macam, yang masing-masing perlakuan di ulang tiga kali. Pengeringan tanah dilakukan pada tahap awal penelitian selama delapan minggu, kemudian pada tanah tersebut dilakukan pencucian setiap 1, 5, 10 dan 15 hari sekali selama empat minggu. Parameter yang diamati pada penelitian ini berupa populasi T. ferooxidnns dengan

5 menggunakan metode hfpn (Most Probable Number). Pengamatan dilakukan secara makroskopis pada media perkembangbiakan yang diinokulasi dan diinkubasi selama 14 hari. Populasi T. ferooxidnns pada perlakuan pengeringan selama 2 minggu dengan penurunan air tanah sampai 80 cm tinggi (K3= 3,01(log) sellg). Semakin lama waktu pengeringan populasi T. ferooxidnns semakin rendah (K7= 1,62 (log) sellg). Pengaruh pergerakkan air akibat pengeringan membawa T. ferooxidnns ke lapisan bawah, populasi bakteri di cm lebih tinggi dibanding 0-15 cm. Perlakuan pencucian pada perlakuan lama pengeringan yang berbeda, pencucian setiap satu hari sekali (C1= 1,74 (log) sellg) dapat menekan populasi T. ferooxidnns di 0-15 cm, sedangkan perlakuan pencucian untuk kedalaman cm tidak efektif. Populasi T. ferboxidnns di berkisar antara 2,21-4,09 (log) sellg. Perlakuan pengeringan 2, 4, 6 dan 8 minggu dikombinasikan dengan perlakuan pencucian, populasi T. ferooxiaims tinggi pada kombinasi pengeringan 2 minggu yang dikombinasikan dengan perlakuan pencucian (K3C1, K3C2, K3C3 dan K3 C4). Semakin dalam penurunan air tanah, populasi T. ferooxidnns semakin rendah. Populasi T. ferooxidnns dengan air tanah diturunkan sampai 80 cm sebesar 1,62 (log) sellg, sedangkan untuk air tanah yang diturunkan sampai kedalaman 50 cm sebesar 2,86 (log) sellg dan untuk tanah yang tergenang populasinya sebesar 3,09 (log) sellg. Perlakuan pencucian pada penurunan air tanah yang berbeda tidak efektif menekan populasi T. ferooxidnns baik di 0-15 cm maupun cm. Untuk perlakuan pengeringan selama 8 minggu dengan air tanah diturunkan sampai 50 cm dan 80 cm kemudian dikombinasikan dengan perlakuan pencucian setip 10 dan 15 hari sekali (KlC3, K7C3, K1C4 dan K7C4) efektif menekan populasi T. ferooxidnns di 0-15 cm.

6 POPULASI BAKTERI Tltiobacillrcs ferooxirlnns DI KOLOM TANAH YANG BERASAL DARI SEDIMEN BERPIRIT DARI DELTA TELANG, MUSI BANYUASM, SUMATERA SELATAN YANG MENGALAMI PENGERINGAN DAN PENCUCIAN Oleh INNE CUT MUTIA DARA A Skripsi ini sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Pertanian Jurusan Tauah Fakultas pertanian Institut Pertanian Bogor 2000

dokumen-dokumen yang mirip

SUMMARY YUDI SETIAWAN. Rice Paddy Cultivation on Column of Pyritic Sediment- Derived Soil after Drainage and Leaching Treatments: Nutrient Uptake (Under supervision of UNTUNG SUDADI and KUKUH MURTILAKSONO)