Analisis Hubungan Kesesuaian Pilihan Jurusan dan Prestasi Belajar Oleh: Anies S. Nisa

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Analisis Hubungan Kesesuaian Pilihan Jurusan dan Prestasi Belajar Oleh: Anies S. Nisa"

Transkripsi

1 Analisis Hubungan Kesesuaian Pilihan Jurusan dan Prestasi Belajar Oleh: Anies S. Nisa Abstrak Sistem penjurusan di ITB unik jika dibandingkan jurusan lain karena menganut sistem fakultas sebelum masuk ke jurusan. Pada saat ujian masuk, calon mahasiswa diminta memilih fakultas yang diinginkan. Setiap fakultas terdiri dari beberapa program studi yang bidangnya berkaitan satu sama lain. Di akhir masa tingkat studi pertama, mahasiswa diminta untuk memilih jurusan dalam fakultas tersebut. Karena keterbatasan kuota jurusan, maka pada umumnya tidak semua mahasiswa dapat memasuki jurusan pilihan pertamanya sehingga terlempar ke jurusan lain. Hal ini dapat menimbulkan kekecewaan pada mahasiswa dan dapat berimbas pada penurunan semangat belajar dan prestasi. Studi ini mempelajari hubungan antara kesesuaian pilihan jurusan dengan prestasi belajar mahasiswa. Pada studi ini, dilakukan analisis menggunakan data yang dimiliki Tracer Study ITB dari Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara kesesuaian pilihan jurusan dengan prestasi belajar. Mahasiswa yang tidak masuk ke jurusan pilihan pertamanya cenderung memiliki IP yang lebih rendah dibandingkan mahasiswa yang masuk ke jurusan pilihan pertamanya. Namun agar lebih valid, dibutuhkan penelitian lebih lanjut dengan analisis yang lebih dalam serta jumlah sampel yang lebih banyak. Kata kunci: kesesuaian pilihan jurusan, fakultas, jurusan, prestasi belajar. Perguruan Tinggi di Indonesia pada umumnya menerapkan sistem jurusan sejak awal mahasiswa masuk masa perkuliahan. Mahasiswa langsung memilih jurusan pada saat awal mendaftar perguruan tinggi. Sistem penjurusan di ITB sendiri lebih unik karena menganut sistem fakultas sebelum masuk ke jurusan. Pada saat ujian masuk, calon mahasiswa diminta memilih fakultas yang diinginkan. Setiap fakultas terdiri dari beberapa program studi yang bidangnya berkaitan satu sama lain. Di tingkat pertama atau biasa disebut Tahap Persiapan Bersama (TPB), mahasiswa mempelajari mata kuliah dasar seperti Kalkulus, Kimia Dasar, Fisika Dasar dan beberapa matakuliah penunjang fakultas masing-masing. Pada umumnya, matakuliah penunjang ini bertujuan untuk memperkenalkan jurusan yang ada di fakultas tersebut. Di akhir masa TPB, mahasiswa diminta untuk menentukan jurusan yang menjadi pilihan pertama, kedua dan seterusnya. Jika kuota jurusan yang dipilih mencukupi, maka mahasiswa dapat masuk jurusan pilihan pertamanya tersebut. Namun jika di fakultasnya terdapat banyak mahasiswa yang memilih jurusan tersebut dan melebihi kuotanya, maka jurusan akan menyeleksi kembali berdasarkan prestasi selama TPB. Oleh karena itu, akan ada mahasiswa-mahasiswa yang terlempar ke jurusan lain yang bukan pilihan pertamanya. Pada kondisi ini, tentunya ada rasa kecewa bagi mahasiswa yang tidak mendapat pilihan pertamanya. Menurut Jim Taylor, Ph.D., Dosen ilmu Psikologi di Universitas San Fransisco, kekecewaan merupakan respon alami terhadap suatu kegagalan atau tidak sesuainya harapan dan kenyataan. Seseorang yang dihadapkan dengan rasa kecewa biasanya akan mudah menyerah, tidak semangat, bahkan tidak jarang merasa putus asa sehingga menjadi penghambat tercapainya tujuan dan prestasi. Mahasiswa yang kecewa karena tidak dapat masuk jurusan pilihan pertamanya pun kemungkinan mengalami hal-hal tersebut. Mahasiswa tersebut akan merasa putus asa dan tidak memiliki semangat belajar sehingga menghambat pencapaian prestasi. Jika mahasiswa tidak memiliki semangat belajar, maka ada kemungkinan mahasiswa mengalami penurunan prestasi. Hal ini dapat ditunjukkan dengan nilai IP yang tidak lebih baik dibandingkan rekan-rekannya. Dari paparan tersebut, terlihat bahwa dibutuhkan adanya

2 analisis lebih dalam mengenai hubungan antara ketidaksesuaian jurusan dengan prestasi belajar (ditunjukkan dengan IP) mahasiswa ITB. Hal ini dilakukan untuk memberikan masukan bagi ITB sebagai pertimbangan perbaikan sistem Fakultas dan Jurusan. Proses analisis dapat dilakukan menggunakan data yang dimiliki Tim Tracer Study ITB. Pengolahan data Tim Tracer selama ini belum membahas mengenai hubungan kesesuaian pilihan jurusan dengan prestasi belajar. Oleh karena itu, analisis ini dapat mengoptimalkan pengolahan dari data yang ada sehingga data bisa lebih bermanfaat. Selain itu, Program Studi juga bisa mendapatkan feedback lebih berupa data jumlah mahasiswa yang tidak memilih jurusan tersebut sebagai pilihan pertamanya. Jika jumlahnya besar, Prodi bisa melakukan evaluasi lebih mengenai promosi jurusannya. Untuk mengetahui hubungan antara kesesuaian pilihan jurusan dengan prestasi belajar, dilakukan analisis dengan mengambil sampel dari Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian (FITB) Angkatan Penentuan sampel ini dilakukan secara random. Sampel Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian (FITB) Angkatan 2009 ini berjumlah 236 orang. FITB terdiri dari jurusan Meteorologi, Oseanografi, Teknik Geodesi dan Geomatika serta Teknik Geologi. Sampel yang diambil hanya dari tingkat pendidikan Sarjana. Responden dari jurusan Meteorologi berjumlah 37 orang, Oseanografi 33 orang, Teknik Geodesi dan Geomatika 86 orang serta Teknk Geologi 80 orang. Dari data yang didapat, kita bisa mengetahui jurusan yang paling banyak diminati (jurusan pilihan pertama). Berdasarkan hasil pengolahan, diketahui bahwa urutan jurusan terfavorit di FITB berdasarkan data Angkatan 2009 ialah sebagai berikut. 1. Teknik Geologi (60%) 2. Teknik Geodesi dan Geomatika (26%) 3. Oseanografi (9%) 4. Meteorologi (5%) Untuk lebih jelasnya, data jurusan pilihan pertama dapat dilihat pada diagram berikut. Diagram 1. Jurusan Pilihan Pertama Diagram tersebut menunjukkan bahwa dari 236 responden FITB Angkatan 2009, 142 orang (60%) memilih jurusan Teknik Geologi sebagai pilihan pertamanya, 61 orang (26%) memilih jurusan Teknik

3 Geodesi dan Geomatika sebagai pilihan pertamanya, 21 orang (9%) memilih jurusan Oseanografi sebagai pilihan pertamanya dan 12 orang (5%) memilih jurusan Meteorologi sebagai pilihan pertamanya. Masing-masing jurusan memiliki kuota tersendiri. Teknik Geologi memiliki kuota kurang dari 142 orang (yang memilihnya sebagai pilihan pertama). Oleh karena itu, terdapat beberapa mahasiswa yang tidak dapat memasuki jurusan yang sesuai pilihan pertamanya. Data tersebut ditunjukkan oleh diagram berikut. Diagram 2. Kesesuaian pilihan jurusan Dari data tersebut, terlihat bahwa Program Studi Teknik Geologi merupakan Program Studi dengan jumlah mahasiswa yang jurusannya sesuai pilihan pertama terbanyak (95%), disusul dengan Teknik Geodesi dan Geomatika (67%), Oseanografi (64%) dan Meteorologi (30%). Meteorologi memiliki persentase terendah, yang artinya mayoritas mahasiswa Meteorologi Angkatan 2009 tidak memilih Meteorologi sebagai jurusan pertamanya. Mahasiswa-mahasiswa tersebut lah yang sebetulnya menjadi fokus analisis pada studi ini. Untuk lebih jelasnya, data kesesuaian pilihan jurusan tercantum dalam tabel berikut. Tabel 1. Kesesuaian Pilihan Jurusan Tidak Sesuai dengan Pilihan Sesuai dengan Pilihan Pertama No. Jurusan Pertama Jumlah Persentase Jumlah Persentase 1. Teknik Geologi 76 orang 95% 4 orang 5% 2. Teknik Geodesi dan Geomatika 58 orang 67% 28 orang 33% 3. Oseanografi 21 orang 64% 12 orang 36%

4 4. Meteorologi 11 orang 30% 26 orang 70% Di FITB Angkatan 2009, terdapat 70 orang (30%) mahasiswa yang tidak dapat masuk jurusan pilihan pertamanya. Angka ini dinilai cukup besar sehingga perlu dilakukan analisis lebih lanjut apakah ketidaksesuaian ini berpengaruh terhadap prestasi belajar. Oleh karena itu, pada tahap selanjutnya dilakukan analisis hubungan kesesuaian pilihan jurusan dengan IP yang diraih oleh masing-masing mahasiswa. Analisis ini dilakukan untuk setiap program studi dengan menggunakan diagram boxplot. 1. Program Studi Meteorologi Berdasarkan Tabel 1., diketahui bahwa terdapat 26 orang (70%) mahasiswa yang tidak memilih Meteorologi sebagai pilihan pertamanya. Jumlah ini dinilai sangat besar sehingga dibutuhkan adanya usaha baru untuk meningkatkan minat terhadap Prodi Meteorologi. Hal ini bisa menjadi bahan evaluasi bagi Prodi Meteorologi untuk lebih mempromosikan jurusannya agar lebih banyak diminati. Pada Prodi Meteorologi, hubungan antara data kesesuaian pilihan jurusan dan IP ditunjukkan oleh diagram boxplot berikut. Diagram 3. Data Prodi Meteorologi Tabel 2. Data Prodi Meteorologi Sesuai (11 orang) 3,253 3,220 Tidak Sesuai (26 orang) 3,170 3,135 sesuai pilihan pertamanya lebih tinggi dibandingkan dengan yang tidak sesuai pilihannya. Mahasiswa yang tidak memilih Metorologi sebagai pilihan pertamanya cenderung memiliki IP yang lebih rendah dibandingkan mahasiswa yang memilih Meteorologi sebagai pilihan pertamanya. Hal ini menunjukkan kemungkinan adanya hubungan antara kesesuaian pilihan jurusan dengan prestasi belajar.

5 2. Program Studi Oseanografi Berdasarkan Tabel 1., diketahui bahwa terdapat 12 orang (36%) mahasiswa yang tidak memilih Oseanografi sebagai pilihan pertamanya. Jumlah ini dinilai cukup kecil sehingga dapat dikatakan Prodi Oseanografi sudah cukup baik dalam mempromosikan jurusannya namun tetap perlu ditingkatkan agar lebih dikenal lagi. Pada Prodi Oseanografi, hubungan antara data kesesuaian pilihan jurusan dan IP ditunjukkan oleh diagram boxplot berikut. Diagram 4. Data Prodi Oseanografi Tabel 3. Data Prodi Oseanografi Sesuai (21 orang) 3,121 3,100 Tidak Sesuai (12 orang) 3,035 3,070 sesuai pilihan pertamanya sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan yang tidak sesuai pilihannya. Mahasiswa yang tidak memilih Oseanografi sebagai pilihan pertamanya cenderung memiliki IP yang sedikit lebih rendah dibandingkan mahasiswa yang memilih Oseanografi sebagai pilihan pertamanya. Hal ini menunjukkan kemungkinan adanya hubungan antara kesesuaian pilihan jurusan dengan prestasi belajar. 3. Program Studi Teknik Geodesi dan Geomatika Berdasarkan Tabel 1., diketahui bahwa terdapat 28 orang (33%) mahasiswa yang tidak memilih Teknik Geodesi dan Geomatika sebagai pilihan pertamanya. Mayoritas mahasiswa yang tidak sesuai ini memilih Teknik Geologi sebagai pilihan pertamanya. Jumlah ini dinilai cukup kecil sehingga dapat dikatakan Prodi Teknik Geodesi dan Geomatika sudah cukup baik dalam mempromosikan jurusannya namun tetap perlu ditingkatkan agar lebih dikenal lagi. Pada Prodi Teknik Geodesi dan Geomatika, hubungan antara data kesesuaian pilihan jurusan

6 dan IP ditunjukkan oleh diagram boxplot berikut. Diagram 5. Data Prodi Teknik Geodesi dan Geomatika Tabel 4. Data Prodi Teknik Geodesi dan Geomatika Sesuai (58 orang) 2,978 3,015 Tidak Sesuai (28 orang) 2,925 2,900 sesuai pilihan pertamanya lebih tinggi dibandingkan dengan yang tidak sesuai pilihannya. Mahasiswa yang tidak memilih Teknik Geodesi dan Geomatika sebagai pilihan pertamanya cenderung memiliki IP yang lebih rendah dibandingkan mahasiswa yang memilih Teknik Geodesi dan Geomatika sebagai pilihan pertamanya. Hal ini menunjukkan kemungkinan adanya hubungan antara kesesuaian pilihan jurusan dengan prestasi belajar. 4. Program Studi Teknik Geologi Berdasarkan Tabel 1., diketahui bahwa terdapat 4 orang (5%) mahasiswa yang tidak memilih Teknik Geologi sebagai pilihan pertamanya. Jumlah ini dinilai sangat kecil sehingga dapat dikatakan Prodi Teknik Geologi sudah sangat baik dalam mempromosikan jurusannya. Pada Prodi Teknik Geologi, hubungan antara data kesesuaian pilihan jurusan dan IP ditunjukkan oleh diagram boxplot berikut.

7 Diagram 6. Data Prodi Teknik Geologi Tabel 5. Data Prodi Teknik Geologi Sesuai (76 orang) 3,341 3,340 Tidak Sesuai (4 orang) 3,390 3,340 sesuai pilihan pertamanya tidak signifikan berbeda dengan yang tidak sesuai pilihannya. Hal ini mungkin dikarenakan persentase mahasiswa yang tidak memilih Teknik Geologi sebagai pilihan pertamanya sangat sedikit. Dari paparan analisis keempat Program Studi di FITB tersebut, dapat terlihat bahwa ada hubungan antara kesesuaian pilihan jurusan dengan prestasi belajar mahasiswa (ditunjukkan dengan indeks IP). Hasil analisis menunjukkan bahwa jika mahasiswa masuk ke jurusan yang bukan pilihan pertamanya, IP mahasiswa tersebut cenderung lebih rendah dibandingkan dengan mahasiswa yang masuk ke jurusan pilihan pertamanya. Hal ini mungkin dikarenakan adanya rasa kecewa pada mahasiswa sehingga semangat belajarnya berkurang. Namun untuk dapat menyimpulkan dan meyakinkan hubungan tersebut, perlu dilakukan analisis lebih lanjut dengan data yang lebih banyak. ***

Analisis Hubungan Lama Studi dengan Pekerjaan

Analisis Hubungan Lama Studi dengan Pekerjaan Analisis Hubungan Lama Studi dengan Pekerjaan Dunia perkuliahan tidak sama lagi dengan dunia sekolahan seperti SMA, SMP dan SD. Para siswa di sekolah dituntun dan diajarkan secara langsung ilmu dan pengetahuan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Lembar Pengesahan Riwayat Hidup. Abstract Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Gambar Daftar Tabel Daftar Lampiran

DAFTAR ISI. Lembar Pengesahan Riwayat Hidup. Abstract Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Gambar Daftar Tabel Daftar Lampiran vii DAFTAR ISI Lembar Pengesahan Riwayat Hidup Abstrak Abstract Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Gambar Daftar Tabel Daftar Lampiran i ii iii iv v vii ix x xi BAB I PENDAHULUAN 1 1.1. Latar Belakang Masalah

Lebih terperinci

Aplikasi Algoritma Greedy dalam Penjurusan Mahasiswa Tingkat Pertama Institut Teknologi Bandung

Aplikasi Algoritma Greedy dalam Penjurusan Mahasiswa Tingkat Pertama Institut Teknologi Bandung Aplikasi Algoritma Greedy dalam Penjurusan Mahasiswa Tingkat Pertama Institut Teknologi Bandung Hans Christian (13513047) Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut

Lebih terperinci

Dokumen Kurikulum Program Studi : Oseanografi Lampiran II BUKU III. Fakultas : Ilmu dan Teknologi Kebumian Institut Teknologi Bandung

Dokumen Kurikulum Program Studi : Oseanografi Lampiran II BUKU III. Fakultas : Ilmu dan Teknologi Kebumian Institut Teknologi Bandung Dokumen Kurikulum 2013-2018 Program Studi : Oseanografi Lampiran II BUKU III Fakultas : Ilmu dan Teknologi Kebumian Institut Teknologi Bandung Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Institut Teknologi Bandung

Lebih terperinci

NO KODE MATA KULIAH SKS KOMPTENSI KKNI 1 MKS 101 Bahasa Indonesia 2(2-0) 2 MKS 201 Bahasa Inggris 2(2-0) Pengetahuan Kebencanaan Lingkungan

NO KODE MATA KULIAH SKS KOMPTENSI KKNI 1 MKS 101 Bahasa Indonesia 2(2-0) 2 MKS 201 Bahasa Inggris 2(2-0) Pengetahuan Kebencanaan Lingkungan Komposisi Kurikulum Pengelompokan komposisi kurikulum Prodi Teknik berdasarkan kurikulum KKNI yang memenuhi kriteria sikap dan tata nilai, ketrampilan umum, penguasaan pengetahuan dan ketrampilan khusus

Lebih terperinci

Dokumen Kurikulum Program Studi : Rekayasa Hayati Lampiran II

Dokumen Kurikulum Program Studi : Rekayasa Hayati Lampiran II Dokumen Kurikulum 2013-2018 Program Studi : Lampiran II Fakultas : Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati Institut Teknologi Bandung Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Institut Teknologi Bandung Kode Dokumen

Lebih terperinci

Jadwal dan Materi Test Tahun Ajaran 2013/2014 Sekolah Pascasarjana Institut Teknologi Bandung

Jadwal dan Materi Test Tahun Ajaran 2013/2014 Sekolah Pascasarjana Institut Teknologi Bandung Jadwal dan Materi Test Tahun Ajaran 2013/2014 Sekolah Pascasarjana Institut Teknologi Bandung NO FAK/SEK PROGRAM STUDI MATERI TES I I. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) 1 Matematika

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. keberhasilan pembelajaran dalam suatu pendidikan. Dalam arti lain, penilaian

BAB 1 PENDAHULUAN. keberhasilan pembelajaran dalam suatu pendidikan. Dalam arti lain, penilaian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Evaluasi akademik merupakan penilaian terhadap pelaksanaan dan keberhasilan pembelajaran dalam suatu pendidikan. Dalam arti lain, penilaian akademik merupakan penghubung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan pusat bagi kemajuan sebuah bangsa, melalui

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan pusat bagi kemajuan sebuah bangsa, melalui 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan pusat bagi kemajuan sebuah bangsa, melalui pendidikan kita semua sebagai masyarakat dapat mengetahui kearah mana negaranya akan dibawa, untuk

Lebih terperinci

BAB 4. Hasil dan Pembahasan. Profil responden disajikan untuk memberikan gambaran dan juga analisa

BAB 4. Hasil dan Pembahasan. Profil responden disajikan untuk memberikan gambaran dan juga analisa 33 BAB 4 Hasil dan Pembahasan 4.1 Profil Responden Profil responden disajikan untuk memberikan gambaran dan juga analisa tentang profil data responden yang mencakup tentang jenis kelamin, umur, lama kerja,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan Tinggi atau Universitas merupakan lembaga pendidikan tinggi di

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan Tinggi atau Universitas merupakan lembaga pendidikan tinggi di 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perguruan Tinggi atau Universitas merupakan lembaga pendidikan tinggi di Indonesia yang terdiri dari beberapa fakultas yang dibagi lagi ke dalam beberapa

Lebih terperinci

S P M SATUAN PENJAMINAN MUTU INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

S P M SATUAN PENJAMINAN MUTU INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG S P M SATUAN PENJAMINAN MUTU INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG INSTRUMEN PENGUKURAN 10. 1 Lulusan dan Alumni a b c Ijazah dan SKPI (Surat Keterangan Pendamping Ijasah) diberikan saat wisuda Waktu yang dibutuhkan

Lebih terperinci

LAMPIRAN I KATA PENGANTAR

LAMPIRAN I KATA PENGANTAR LAMPIRAN I KATA PENGANTAR Dengan hormat, Saya adalah mahasiswi Fakultas Psikologi. Saat ini saya sedang melakukan penelitian mengenai hubungan antara kemandirian dan prestasi akademik pada mahasiswa Fakultas

Lebih terperinci

Tracer Study ITB 2014 FITB Angkatan 2007

Tracer Study ITB 2014 FITB Angkatan 2007 Tracer Study ITB 2014 FITB Angkatan 2007 Resume Tracer Study ITB 2014 Prodi Teknik Geologi Angkatan 2007 Total alumni Teknik Geologi 2007 (80 org) Data Responden Total alumni yang dilibatkan dalam pengisian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 11 provinsi, keterlambatan paket soal, kekurangan lembar soal dan lembar jawaban,

BAB I PENDAHULUAN. 11 provinsi, keterlambatan paket soal, kekurangan lembar soal dan lembar jawaban, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ujian Nasional (UN) telah memunculkan kontroversi yang berkepanjangan yang masih meninggalkan sejumlah persoalan dan pertanyaan yang menarik untuk dikaji. Kontroversi

Lebih terperinci

ANALISIS KARAKTERISTIK MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI ANGKATAN 2013 TELKOM UNIVERSITY MENGGUNAKAN KNOWLEDGE CONVERSION 5C

ANALISIS KARAKTERISTIK MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI ANGKATAN 2013 TELKOM UNIVERSITY MENGGUNAKAN KNOWLEDGE CONVERSION 5C ANALISIS KARAKTERISTIK MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI ANGKATAN 2013 TELKOM UNIVERSITY MENGGUNAKAN KNOWLEDGE CONVERSION 5C 1 Carina Yustitia Setiadi, 2 Amelia Kurniawati, 3 Rayinda

Lebih terperinci

Media Partner. Sponsored by:

Media Partner. Sponsored by: Festival Kampus 2014 Beyond Your Limit Apa kamu puas hanya berdiam di suatu tempat? Bagi kamu, orang-orang hebat di masa depan, pemimpin masa depan bangsa, dan penerus cita-cita luhur. Kalian semua adalah

Lebih terperinci

PENGELOLAAN SATUAN AKADEMIK DI LINGKUNGAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

PENGELOLAAN SATUAN AKADEMIK DI LINGKUNGAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG K E P U T U S A N REKTOR INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG NOMOR : 222/SK/K01/OT/2005 TENTANG PENGELOLAAN SATUAN AKADEMIK DI LINGKUNGAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG REKTOR INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG, Menimbang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. adalah perannya sebagai seorang mahasiswa. Ada banyak sekagli pekerjaan,

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. adalah perannya sebagai seorang mahasiswa. Ada banyak sekagli pekerjaan, BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada keseharian, ada berbagai peran yang dijalani oleh individu, salah satunya adalah perannya sebagai seorang mahasiswa. Ada banyak sekagli pekerjaan, tantangan,

Lebih terperinci

Program Studi Teknik Perminyakan ITB

Program Studi Teknik Perminyakan ITB 1 dari 5 10/12/2009 6:45 PM Institut Teknologi Bandung Program Studi Teknik Perminyakan ITB Search Photo Credit ** In Harmonia Progressio - Program Magister Program Magister Teknik Perminyakan Program

Lebih terperinci

Dokumen Kurikulum Program Studi : Farmasi Klinik dan Komunitas. Lampiran II

Dokumen Kurikulum Program Studi : Farmasi Klinik dan Komunitas. Lampiran II Dokumen Kurikulum 03-08 Program Studi : Farmasi Klinik dan Komunitas Lampiran II Sekolah Farmasi Institut Teknologi Bandung Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Institut Teknologi Bandung Kode Dokumen Total

Lebih terperinci

PENELUSURAN ALUMNI (TRACER STUDY) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA IKIP PGRI SEMARANG SEBAGAI UPAYA KAJIAN RELEVANSI

PENELUSURAN ALUMNI (TRACER STUDY) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA IKIP PGRI SEMARANG SEBAGAI UPAYA KAJIAN RELEVANSI PENELUSURAN ALUMNI (TRACER STUDY) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA IKIP PGRI SEMARANG SEBAGAI UPAYA KAJIAN RELEVANSI Rasiman, Suwarno Widodo, Rina Dwi Setyawati IKIP PGRI Semarang Abstrak Tujuan penelitian

Lebih terperinci

BAB 4 Hasil Penelitian dan Interpretasi

BAB 4 Hasil Penelitian dan Interpretasi 47 BAB 4 Hasil Penelitian dan Interpretasi Pada bab ini, akan dipaparkan hasil penelitian serta interpretasi dari hasil penelitian tersebut. Akan dijabarkan gambaran umum responden dan hasil dari analisa

Lebih terperinci

Jadwal dan Materi Test Tahun Ajaran 2012/2013 Sekolah Pascasarjana Institut Teknologi Bandung

Jadwal dan Materi Test Tahun Ajaran 2012/2013 Sekolah Pascasarjana Institut Teknologi Bandung Jadwal dan Materi Test Tahun Ajaran 2012/2013 Sekolah Pascasarjana Institut Teknologi Bandung NO FAK/SEK PROGRAM STUDI MATERI TEST I I. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) 1 Matematika

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL DAN PEMBAHASAN Implementasi Biplot Kanonik dan Analisis Procrustes dengan Mathematica Biplot biasa dengan sistem perintah telah terintegrasi ke dalam beberapa program paket statistika seperti SAS,

Lebih terperinci

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Jalan Tamansari Nomor 64 40116 Telp/Fax: (022) 2530683 P E N G U M U M A N Nomor : 1351/I1.B03/KP/ tentang PENERIMAAN CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN INSTITUT TEKNOLOGI

Lebih terperinci

Data Responden. Total alumni yang dilibatkan dalam pengisian kuesioner (38 org)

Data Responden. Total alumni yang dilibatkan dalam pengisian kuesioner (38 org) Total alumni dalam 1 angkatan (38 org) Data Responden Total alumni yang dilibatkan dalam pengisian kuesioner (38 org) Alumni yang memiliki alamat email (38 org) Alumni yang memiliki email tervalidasi (35

Lebih terperinci

AGUSTINUS TOURNADO CRISTA

AGUSTINUS TOURNADO CRISTA APLIKASI METODE AHP DALAM PENENTUAN PENERIMAAN BEASISWA MAHASISWA UPN VETERAN JAWA TIMUR SKRIPSI Oleh : AGUSTINUS TOURNADO CRISTA 0734010168 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Resume Tracer Study ITB 2015 Prodi Meteorologi Angkatan 2008

Resume Tracer Study ITB 2015 Prodi Meteorologi Angkatan 2008 Resume Tracer Study ITB 2015 Prodi Meteorologi Angkatan 2008 Data Responden Total alumni Meteorologi 2008 (34 org) Total alumni yang dilibatkan dalam pengisian kuesioner (34 org) Alumni yang memiliki alamat

Lebih terperinci

PERTEMUAN ORANGTUA MAHASISWA BARU ITB. Sasana Budaya Ganesa Institut Teknologi Bandung 9 Agustus 2017

PERTEMUAN ORANGTUA MAHASISWA BARU ITB. Sasana Budaya Ganesa Institut Teknologi Bandung 9 Agustus 2017 PERTEMUAN ORANGTUA MAHASISWA BARU ITB Sasana Budaya Ganesa Institut Teknologi Bandung 9 Agustus 2017 PENDIDIKAN SARJANA (S1) ITB: Tahun ke-1 Tahun ke-2 Tahun ke-3 Tahun ke-4 Tahun ke-5 Tahun ke-6 Tahap

Lebih terperinci

Dokumen Kurikulum Program Studi : Teknik Industri Lampiran II

Dokumen Kurikulum Program Studi : Teknik Industri Lampiran II Dokumen Kurikulum 2013-2018 Program Studi : Teknik Lampiran II Fakultas : Teknologi Institut Teknologi Bandung Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Institut Teknologi Bandung Kode Dokumen Total Halaman Kur2013-S1-TI

Lebih terperinci

ADVERSITY QUOTIENT DAN INDEKS PRESTASI KUMULATIF MAHASISWA PENDIDIKAN MIPA FKIP UNIVERSITAS TADULAKO TAHUN AKADEMIK 2015/2016

ADVERSITY QUOTIENT DAN INDEKS PRESTASI KUMULATIF MAHASISWA PENDIDIKAN MIPA FKIP UNIVERSITAS TADULAKO TAHUN AKADEMIK 2015/2016 ADVERSITY QUOTIENT DAN INDEKS PRESTASI KUMULATIF MAHASISWA PENDIDIKAN MIPA FKIP UNIVERSITAS TADULAKO TAHUN AKADEMIK 215/216 Bakri M * ) E-mail: bakrim6@yahoo.co.id Sudarman Bennu * ) E-mail: sudarmanbennu@untad.ac.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hasil didikan yang di dapat ke dalam lingkungan masyarakat. belajar yang dialami oleh murid sebagai anak didik.

BAB I PENDAHULUAN. hasil didikan yang di dapat ke dalam lingkungan masyarakat. belajar yang dialami oleh murid sebagai anak didik. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah hidup. Pendidikan adalah segala pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup. Pendidikan adalah segala

Lebih terperinci

INFORMASI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG BUDI MULYADI KEPALA SUBDIT HUMAS DAN PUBLIKASI

INFORMASI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG BUDI MULYADI KEPALA SUBDIT HUMAS DAN PUBLIKASI Institut Teknologi Bandung INFORMASI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG BUDI MULYADI KEPALA SUBDIT HUMAS DAN PUBLIKASI HISTORY & FUTURE of ITB FUTURE 2010 2012 ITB as Autonomous State University? ITB as Research,

Lebih terperinci

S P M SATUAN PENJAMINAN MUTU INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

S P M SATUAN PENJAMINAN MUTU INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG S P M SATUAN PENJAMINAN MUTU INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG INSTRUMEN PENGUKURAN 6 NO Kriteria Sumber Indikator 6,1 Perkuliahan d e f Ketepatan dan kesesuaian penggunaan waktu perkuliahan (berdasarkan kalender

Lebih terperinci

Jadwal dan Materi Tes Semester I Tahun Ajaran 2015/2016 Sekolah Pascasarjana Institut Teknologi Bandung

Jadwal dan Materi Tes Semester I Tahun Ajaran 2015/2016 Sekolah Pascasarjana Institut Teknologi Bandung Jadwal dan Materi Tes Semester I Tahun Ajaran 2015/2016 Sekolah Pascasarjana Institut Teknologi Bandung NO FAK/SEK PROGRAM STUDI MATERI TES 2015 I. FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (FMIPA)

Lebih terperinci

Dokumen Kurikulum Program Studi : Arsitektur. Lampiran II

Dokumen Kurikulum Program Studi : Arsitektur. Lampiran II Dokumen Kurikulum 2013-2018 Program Studi : Arsitektur Lampiran II Fakultas : Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan Institut Teknologi Bandung Total Bidang Halaman Kode Akademik Dokumen

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam dunia pendidikan, pada setiap jenjang pendidikan, baik itu Sekolah

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam dunia pendidikan, pada setiap jenjang pendidikan, baik itu Sekolah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia pendidikan, pada setiap jenjang pendidikan, baik itu Sekolah Dasar(SD), Sekolah Menengah Pertama(SMP), Sekolah Menengah Atas(SMA), maupun Perguruan Tinggi(PT),

Lebih terperinci

CATATAN PENERAPAN KURIKULUM 2016 PRODI TEKNIK SIPIL FT UNS. Contoh penyelesaian kasus-kasus yang muncul dalam penerapan Kurikulum 2016

CATATAN PENERAPAN KURIKULUM 2016 PRODI TEKNIK SIPIL FT UNS. Contoh penyelesaian kasus-kasus yang muncul dalam penerapan Kurikulum 2016 CATATAN PENERAPAN KURIKULUM 016 PRODI TEKNIK SIPIL FT UNS 1. DITERAPKAN MULAI TAHUN AKADEMIK GASAL 016/017. MASA TRANSISI HANYA UNTUK SEMESTER GASAL 016/017. DITERAPKAN UNTUK SEMUA ANGKATAN 4. JIKA ADA

Lebih terperinci

DRAFT AJUAN PERBAIKAN SISTEM PEMBINAAN MAHASISWA AFIRMASI DI ITB

DRAFT AJUAN PERBAIKAN SISTEM PEMBINAAN MAHASISWA AFIRMASI DI ITB DRAFT AJUAN PERBAIKAN SISTEM PEMBINAAN MAHASISWA AFIRMASI DI ITB KEMENTRIAN ADVOKASI DAN KESEJAHTERAAN MAHASISWA 1 Hasil studi dan fakta lapangan mahasiswa Afirmasi Papua 2012 dan mahasiswa Afirmasi Kalbar

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Data tentang nilai UN mata pelajaran kimia dan prestasi belajar mahasiswa Pendidikan Kimia UIN Walisongo Semarang, diperoleh melalui

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang menyelenggarakan jenjang pendidikan formal yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi (anonim,

Lebih terperinci

B U S S I N E S S P L A N

B U S S I N E S S P L A N B U S S I N E S S P L A N Rencana Pelaksana Dewasa ini banyak buku-buku problem solving yang menawarkan solusi dari soal-soal yang diberikan dengan cara yang tepat dan mudah. Akan tetapi dari buku-buku

Lebih terperinci

Dokumen Kurikulum Program Studi : Sains dan Teknologi Farmasi Lampiran II

Dokumen Kurikulum Program Studi : Sains dan Teknologi Farmasi Lampiran II Dokumen Kurikulum 2013-2018 Program Studi : Sains dan Teknologi Farmasi Lampiran II Fakultas : Sekolah Farmasi Institut Teknologi Bandung Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Institut Teknologi Bandung Kode

Lebih terperinci

Suatu perusahaan harus dapat memberikan standar nilai yang jelas mengenai unsur-unsur yang dinilai disuatu perusahaan, misalnya pada Hotel Garuda Mas

Suatu perusahaan harus dapat memberikan standar nilai yang jelas mengenai unsur-unsur yang dinilai disuatu perusahaan, misalnya pada Hotel Garuda Mas BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Manajemen sumber daya manusia merupakan suatu seni dan ilmu dalam mengembangkan dan memelihara suatu organisasi. Dalam suatu organisasi peranan sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menempati peringkat kedua sebagai jurusan favorit (Kamis, 28 Januari 2016).

BAB I PENDAHULUAN. menempati peringkat kedua sebagai jurusan favorit (Kamis, 28 Januari 2016). BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Akuntansi merupakan salah satu jurusan yang paling populer dan diminati oleh calon-calon mahasiswa baru setiap tahunnya. Baik dari jurusan IPS maupun jurusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Politeknik Telkom Bandung merupakan salah satu politeknik yang berada. naungan YPT (Yayasan Pensiun Telkom).

BAB I PENDAHULUAN. Politeknik Telkom Bandung merupakan salah satu politeknik yang berada. naungan YPT (Yayasan Pensiun Telkom). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Politeknik Telkom Bandung merupakan salah satu politeknik yang berada di bawah naungan YPT (Yayasan Pensiun Telkom). Politeknik Telkom betujuan untuk menghasilkan tenaga

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tipe-tipe

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tipe-tipe BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tipe-tipe Achievement goal orientation dengan nilai mata pelajaran IPA pada siswa-siswi kelas XI IPA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan dengan berbagai kriteria diantaranya umur, alamat,

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan dengan berbagai kriteria diantaranya umur, alamat, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penerimaan siswa baru merupakan masalah pengambilan keputusan yang penting, karena pemilihan siswa baru yang berkualitas dapat meningkatkan prestasi sekolah. Seleksi

Lebih terperinci

P E N G U M U M A N Nomor : 376/Peng/UN7/2011 TENTANG

P E N G U M U M A N Nomor : 376/Peng/UN7/2011 TENTANG P E N G U M U M A N Nomor : 376/Peng/UN7/2011 TENTANG CALON MAHASISWA BARU UNIVERSITAS DIPONEGORO YANG LOLOS SELEKSI MELALUI UJIAN MANDIRI (UM) TAHUN AKADEMIK 2011/2012 Rektor Universitas Diponegoro dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini peneliti akan menjelaskan mengenai pembahasan dan hasil penelitian dari data yang telah dikumpulkan (angket) dan dianalisis melalui

Lebih terperinci

Wida Nurul Azizah Jurnal Tawadhu Vol. 1 no. 2, 2017

Wida Nurul Azizah Jurnal Tawadhu Vol. 1 no. 2, 2017 PENGEMBANGAN MODUL PRAKTIKUM PEMBELAJARAN IPA (SAINS) UNTUK MATA KULIAH PILIHAN di PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI) FAKULTAS TARBIYAH, INSTITUT AGAMA ISLAM IMAM GHOZALI (IAIIG)

Lebih terperinci

Evaluasi DUDI terhadap Lulusan ITB 2016

Evaluasi DUDI terhadap Lulusan ITB 2016 Pentingnya Bahasa Inggris dalam Dunia Kerja Menurut Alumni Fakultas Seni Rupa dan Budaya Angkatan 2009 Institut Teknologi Bandung A. Evaluasi DUDI terhadap Lulusan ITB Untuk menciptakan relevansi antara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seluruh bidang usaha saat ini mencari sumber daya manusia yang berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN. seluruh bidang usaha saat ini mencari sumber daya manusia yang berkualitas. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan akan pendidikan di era globalisasi seperti saat ini semakin meningkat, seluruh bidang usaha saat ini mencari sumber daya manusia yang berkualitas. Demi tercapainya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pengujian Hipotesis 1. Analisis Data Tahap Awal a. Normalitas kelas uji coba Berdasarkan hasil penelitian, menguji normalitas kelompok uji coba dengan menggunakan

Lebih terperinci

RINGKASAN LAPORAN EVALUASI PRESTASI BELAJAR MAHASISWA FT UNY

RINGKASAN LAPORAN EVALUASI PRESTASI BELAJAR MAHASISWA FT UNY RINGKASAN LAPORAN EVALUASI PRESTASI BELAJAR MAHASISWA FT UNY Oleh : Imam Muchoyar (Ketua Tim Evaluasi Diri) Basrowi (Ketua Tim Penjaminan Mutu FT UNY) FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2012

Lebih terperinci

S P M SATUAN PENJAMINAN MUTU INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

S P M SATUAN PENJAMINAN MUTU INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG S P M SATUAN PENJAMINAN MUTU INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG INSTRUMEN PENGUKURAN 2 NO Kriteria 2,1 Rekrutmen dan manajemen kinerja Dosen a b Perekrutan disesuaikan dengan kebutuhan Program Studi yang diuraikan

Lebih terperinci

Jadwal dan Materi Tes Semestesr II Tahun Ajaran 2012/2013 Sekolah Pascasarjana Institut Teknologi Bandung

Jadwal dan Materi Tes Semestesr II Tahun Ajaran 2012/2013 Sekolah Pascasarjana Institut Teknologi Bandung Jadwal dan Materi Tes Semestesr II Tahun Ajaran 2012/2013 Sekolah Pascasarjana Institut Teknologi Bandung NO FAK/SEK PROGRAM STUDI MATERI TES JADWAL KETERANGAN I. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Lebih terperinci

Hubungan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) dengan Nilai Ujian Akhir Nasional (UAN): Studi Kasus di FMIPA Unsyiah

Hubungan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) dengan Nilai Ujian Akhir Nasional (UAN): Studi Kasus di FMIPA Unsyiah Statistika, Vol. 15 No. 1, 17 23 Mei 2015 Hubungan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) dengan Nilai Ujian Akhir Nasional (UAN): Studi Kasus di FMIPA Unsyiah Ridha Ferdhiana, 1,2, Ira Julita 1, Asep rusyana

Lebih terperinci

Prosiding Semnasdik 2016 Prodi Pend. Matematika FKIP Universitas Madura

Prosiding Semnasdik 2016 Prodi Pend. Matematika FKIP Universitas Madura POTENSI PEMANFAATAN FACEBOOK SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNIVERSITAS MADURA Hasan Basri 1, Ukhti Raudhatul Jannah 2 1,2 Universitas Madura, Indonesia e-mail:

Lebih terperinci

Dalam pemenuhan kebutuhan SDM PT. Nusa Indo Agromadani, mengalami

Dalam pemenuhan kebutuhan SDM PT. Nusa Indo Agromadani, mengalami 61 BAB 6 PEMBAHASAN 6.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Dalam pemenuhan kebutuhan SDM PT. Nusa Indo Agromadani, mengalami kesulitan karena hasil rekruitment yang ada selama ini adalah sebanyak 30% dari

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA ADVERSITY QUOTIENT (AQ) DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA S1 KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA TAHUN 2014

HUBUNGAN ANTARA ADVERSITY QUOTIENT (AQ) DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA S1 KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA TAHUN 2014 HUBUNGAN ANTARA ADVERSITY QUOTIENT (AQ) DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA S1 KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA TAHUN 2014 AYU JANI PUSPITASARI 135102077 KARYA TULIS ILMIAH PROGRAM

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. pada bab sebelumnya, tentang pengaruh social media marketing, gaya hidup,

BAB V PENUTUP. pada bab sebelumnya, tentang pengaruh social media marketing, gaya hidup, BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Dari hasil pengolahan data dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, tentang pengaruh social media marketing, gaya hidup, kelompok referensi terhadap

Lebih terperinci

Perangkat Dasar TRACER STUDY Oleh Dr. Eng. Bambang S. Budi

Perangkat Dasar TRACER STUDY Oleh Dr. Eng. Bambang S. Budi Perangkat Dasar TRACER STUDY Oleh Dr. Eng. Bambang S. Budi Presiden Indonesia Career Center Network dan Direktur ITB Career Center (I) Kelembagaan STRUKTUR ORGANISASI Pelindung Wakil Rektor Bidang Akademik

Lebih terperinci

3 HASIL DAN PEMBAHASAN

3 HASIL DAN PEMBAHASAN 10 3 HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Tempat Penelitian Kampus STAKPN Tarutung berada di Kecamatan Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara Propinsi Sumatera Utara yang berdiri sejak tahun 1999. STAKPN Tarutung

Lebih terperinci

Kurikulum Program Sarjana Ilmu Kelautan Tahun Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor

Kurikulum Program Sarjana Ilmu Kelautan Tahun Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor Matakuliah PPPKU 1I 2II sks MK dalam Kelengkapan**** Kurikulum Bobot Unit/ Jur/ Fak Smt Kode MK Nama Mata Kuliah* Institusiona Silabus SAP Bobot Tugas*** sks Deskrip Penyelenggara Inti** si l -1-2 -3-4

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mahasiswa merupakan modal utama pembangunan bangsa karena

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mahasiswa merupakan modal utama pembangunan bangsa karena 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mahasiswa merupakan modal utama pembangunan bangsa karena mereka telah ditempatkan sebagai generasi penerus cita-cita perjuangan bangsa dan sumber insani bagi

Lebih terperinci

Motivasi Pertama mengikuti Marching Band

Motivasi Pertama mengikuti Marching Band Menilik manfaat kegiatan Oleh: Marko S Hermawan Apakah kegiatan marching band adalah sebuah kegiatan yang berguna dan bermanfaat bagi anggotanya? Pertanyaan ini seringkali muncul dalam benak kita apakah

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 137 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pengembangan bahan ajar berbasis pembelajaran berdasarkan masalah dengan menggunakan model pengembangan 4-D dari Tiagarajan, Semmel and Sammel telah menghasilkan

Lebih terperinci

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 1. Pengetahuan Dasar Geografilatihan soal , 3 dan 4. 1, 2 dan 3. 1, 5 dan 6. 2, 3 dan 4.

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 1. Pengetahuan Dasar Geografilatihan soal , 3 dan 4. 1, 2 dan 3. 1, 5 dan 6. 2, 3 dan 4. SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 1. Pengetahuan Dasar Geografilatihan soal 1.7 1. Ilmu penunjang geografi : 1. SIG 2. Geologi 3. Demografi 4. Pedologi 5. Penginderaan jauh 6. Kartografi Yang termasuk

Lebih terperinci

REKTOR UNIVERSITAS DIPONEGORO,

REKTOR UNIVERSITAS DIPONEGORO, SALINAN : KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS DIPONEGORO Nomor : 165/SK/UN7/2012 TENTANG PENETAPAN BESARAN PEMBAYARAN SUMBANGAN PEMBINAAN PENDIDIKAN (SPP), BIAYA PRAKTIKUM RESPONSI DAN KEGIATAN PERKULIAHAN LAINNYA

Lebih terperinci

EVALUASI LABORATORIUM LABORATORIUM SISTEM KONTROL

EVALUASI LABORATORIUM LABORATORIUM SISTEM KONTROL EVALUASI LABORATORIUM LABORATORIUM SISTEM KONTROL MALANG 2016 VISI DAN / MISI SERTA MOTO PELAYANAN VISI Menjadi laboratorium pendidikan yang unggul dan profesional dalam bidang teknologi, khususnya dalam

Lebih terperinci

Dokumen Kurikulum Program Studi : Teknik Geologi

Dokumen Kurikulum Program Studi : Teknik Geologi Dokumen Kurikulum 2013-2018 Program Studi : Teknik Geologi Fakultas : Ilmu dan Teknologi Kebumian Institut Teknologi Bandung Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Institut Teknologi Bandung Kode Dokumen Total

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS V SDN NO MEDAN DELI

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS V SDN NO MEDAN DELI MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS V SDN NO. 067252 MEDAN DELI Herawati Bukit Dosen Jurusan PPSD Prodi PGSD FIP UNIMED Surel : herawatibukit@gmail.com

Lebih terperinci

VI. KARAKTERISTIK RESPONDEN KONSUMEN RESTORAN KHASPAPI

VI. KARAKTERISTIK RESPONDEN KONSUMEN RESTORAN KHASPAPI VI. KARAKTERISTIK RESPONDEN KONSUMEN RESTORAN KHASPAPI Pengunjung restoran yang mengkonsumsi menu makanan dan minuman di Restoran Khaspapi memiliki latar belakang sosial dan ekonomi yang berbedabeda. Latar

Lebih terperinci

p. ISSN: e. ISSN: Jurnal Elektronik Sistem Informasi Dan Komputer VOL 1 No.2 Juli-Desember 2015

p. ISSN: e. ISSN: Jurnal Elektronik Sistem Informasi Dan Komputer VOL 1 No.2 Juli-Desember 2015 HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA SEMESTER IV PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN DI SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA JAYA PALU MENGGUNAKAN TOOLS SPSS Dewa Made Mertayasa

Lebih terperinci

5. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pengolahan data pada penelitian tentang Faktor-

5. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pengolahan data pada penelitian tentang Faktor- 5. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pengolahan data pada penelitian tentang Faktor- Faktor Strategi Bauran Pemasaran Jasa yang Memengaruhi Mahasiswa Memilih Program

Lebih terperinci

Dokumen Kurikulum Program Studi : Teknik Telekomunikasi. Lampiran II

Dokumen Kurikulum Program Studi : Teknik Telekomunikasi. Lampiran II Dokumen Kurikulum 0-08 Program Studi : Teknik Lampiran Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Institut Teknologi Bandung Kode Dokumen Total

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 22 III. METODOLOGI PENELITIAN 2.5. Data Penelitian Data dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari bagian Akademis POLBAN serta data pendukung yang merupakan data primer (persepsi)

Lebih terperinci

Jurnal Pena Sains Vol. 2, No. 2, Oktober 2015 ISSN:

Jurnal Pena Sains Vol. 2, No. 2, Oktober 2015 ISSN: PENGARUH JALUR MASUK TERHADAP PRESTASI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA PADA MATA KULIAH DASAR LISTRIK MAGNET Fatimatul Munawaroh Program Studi Pendidikan IPA FKIP Universitas Trunojoyo Madura Kampus

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 SKALA PSIKOLOGI

LAMPIRAN 1 SKALA PSIKOLOGI 87 LAMPIRAN 1 SKALA PSIKOLOGI Reza ahmadiansah 832011009 Program Pascasarjana Magister Sains Psikologi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga 88 Jenis Kelamin : Usia : Lama bekerja : Golongan : IDENTITAS

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perguruan tinggi merupakan tempat studi setelah SMU. Perguruan tinggi

BAB 1 PENDAHULUAN. Perguruan tinggi merupakan tempat studi setelah SMU. Perguruan tinggi 18 BB 1 PENDHULUN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Perguruan tinggi merupakan tempat studi setelah SMU. Perguruan tinggi sebagai suatu lembaga untuk mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) menghadapi dunia

Lebih terperinci

Dokumen Kurikulum Program Studi : Sarjana Biologi. Lampiran II

Dokumen Kurikulum Program Studi : Sarjana Biologi. Lampiran II Dokumen Kurikulum 2013-2018 Program Studi : Sarjana Biologi Lampiran II Fakultas : Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati Institut Teknologi Bandung Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Institut Teknologi Bandung

Lebih terperinci

BAB III TEMUAN PENELITIAN

BAB III TEMUAN PENELITIAN BAB III TEMUAN PENELITIAN Bab ini merupakan bab yang menjabarkan temuan penelitian yang mencakup : karakteristik responden, peran significant others, konsep diri, kemampuan mereduksi konflik dalam pemutusan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan penelitian dan analisis yang telah peneliti paparkan dapat

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan penelitian dan analisis yang telah peneliti paparkan dapat BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Simpulan Berdasarkan penelitian dan analisis yang telah peneliti paparkan dapat disimpulkan sebagai berikut. 1. UGM mengembangkan sistem yang terintegrasi untuk mempermudah

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2004 TENTANG TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERLAKU PADA DEPARTEMEN AGAMA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2004 TENTANG TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERLAKU PADA DEPARTEMEN AGAMA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2004 TENTANG TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERLAKU PADA DEPARTEMEN AGAMA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Departemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman mendorong terjadinya perubahan di berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman mendorong terjadinya perubahan di berbagai 1 BAB I PENDAHULUAN 1. 1 LATAR BELAKANG MASALAH Perkembangan zaman mendorong terjadinya perubahan di berbagai bidang. Salah satu bidang yang ikut mengalami perubahan adalah pendidikan. Dewasa ini masyarakat

Lebih terperinci

BAB II. PENGUASAAN KONSEP FISIKA BAGI MAHASISWA

BAB II. PENGUASAAN KONSEP FISIKA BAGI MAHASISWA ppwwipldaftar ISI HALAMAN JUDUL. LEMBAR PENGESAHAN.. PERNYATAAN KATA PENGANTAR.. ABSTRAK. DAFTAR ISI. DAFTAR TABEL. DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN.... BAB I. PENDAHULUAN... A. Latar Belakang Masalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Data Hasil Penelitian Penelitian ini menggunakan model pembelajaran eksperimen dengan desain post test group design yakni menempatkan subjek penelitian ke dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Ketakutan akan kesuksesan terjadi pada laki-laki dan perempuan akan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Ketakutan akan kesuksesan terjadi pada laki-laki dan perempuan akan 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Ketakutan akan kesuksesan terjadi pada laki-laki dan perempuan akan tetapi fear of success cenderung lebih besar dialami oleh wanita karena dalam situasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ditunjukkan pada perguruan tinggi yang selalu berhasil memenuhi kuota

BAB I PENDAHULUAN. ditunjukkan pada perguruan tinggi yang selalu berhasil memenuhi kuota BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebutuhan masyarakat akan pendidikan semakin meningkat. Hal ini ditunjukkan pada perguruan tinggi yang selalu berhasil memenuhi kuota mahasiswa baru disetiap

Lebih terperinci

PENGUASAAN KONSEP DASAR IPA PADA MAHASISWA PGSD UNIMED MELALUI PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES

PENGUASAAN KONSEP DASAR IPA PADA MAHASISWA PGSD UNIMED MELALUI PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES PENGUASAAN KONSEP DASAR IPA PADA MAHASISWA PGSD UNIMED MELALUI PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES Lala Jelita Ananda, Khairul Anwar Dosen Jurusan PPSD Prodi PGSD FIP UNIMED Surel : ljananda@unimed.ac.id Abstrak

Lebih terperinci

Dokumen Kurikulum Program Studi : Teknik Industri Lampiran III

Dokumen Kurikulum Program Studi : Teknik Industri Lampiran III Dokumen Kurikulum 2013-2018 Program Studi : Teknik Lampiran III Fakultas : Teknologi Institut Teknologi Bandung Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Institut Teknologi Bandung Kode Dokumen Total Halaman Kur2013-S1-TI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. didalamnya terdiri dari berbagai macam individu yang berasal dari berbagai status yang

BAB I PENDAHULUAN. didalamnya terdiri dari berbagai macam individu yang berasal dari berbagai status yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karyawan dan perusahaan merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Karyawan memegang peranan utama dalam menjalankan roda kehidupan perusahaan dan pelaku

Lebih terperinci

Dokumen Kurikulum Program Studi : Meteorologi

Dokumen Kurikulum Program Studi : Meteorologi Dokumen Kurikulum 2013-2018 Program Studi : Meteorologi Fakultas : Ilmu dan Teknologi Kebumian Institut Teknologi Bandung Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Institut Teknologi Bandung Kode Dokumen Total

Lebih terperinci

sama dengan program studi lain, yaitu merujuk kepada Norma dan Tolok Ukur Undana

sama dengan program studi lain, yaitu merujuk kepada Norma dan Tolok Ukur Undana STANDAR 3. KEMAHASISWAAN DAN LULUSAN 3.1 Sistem Rekrutmen Baru Sistem rekrutmen mahasiswa baru program studi Pendidikan Bahasa Inggris dapat dijelaskan sebagai berikut. Selama dua tahun ini, yang menerima

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Sesuai dengan tujuan dan permasalahan yang ada serta sesuai dengan hasil

BAB V PENUTUP. Sesuai dengan tujuan dan permasalahan yang ada serta sesuai dengan hasil BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Sesuai dengan tujuan dan permasalahan yang ada serta sesuai dengan hasil analisis, maka hasil penelitian ini disimpulkan sebagai berikut: a. P-O fit pegawai di BPK RI ditemukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai aspek kehidupan manusia. aspek waktu karena data dapat diakses secara instan.

BAB I PENDAHULUAN. berbagai aspek kehidupan manusia. aspek waktu karena data dapat diakses secara instan. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teknologi informasi yang berkembang pesat dewasa ini, telah mendorong percepatan di berbagai bidang. Hal ini juga yang menyebabkan munculnya kemajuan pada perangkat

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap pegawai untuk

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap pegawai untuk BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap pegawai untuk mengetahui pengaruh kepuasan kerja dan motivasi terhadap kinerja pegawai Kantor Pelayanan

Lebih terperinci

HUBUNGAN MOTIVASI PEMBELAJARAN OLEH GURU KELAS TERHADAP NILAI RAPORT SISWA DI SEKOLAH DASAR NEGERI. Sogi Hermanto

HUBUNGAN MOTIVASI PEMBELAJARAN OLEH GURU KELAS TERHADAP NILAI RAPORT SISWA DI SEKOLAH DASAR NEGERI. Sogi Hermanto Hermanto, Hubungan Motivasi Pembelajaran oleh Guru Kelas 149 HUBUNGAN MOTIVASI PEMBELAJARAN OLEH GURU KELAS TERHADAP NILAI RAPORT SISWA DI SEKOLAH DASAR NEGERI Sogi Hermanto Prodi Manajemen Pendidikan

Lebih terperinci