3 HASIL DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "3 HASIL DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 10 3 HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Tempat Penelitian Kampus STAKPN Tarutung berada di Kecamatan Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara Propinsi Sumatera Utara yang berdiri sejak tahun STAKPN Tarutung melaksanakan program pendidikan sarjana yang terdiri dari empat jurusan yaitu Pendidikan Agama Kristen, Teologia, Musik Gereja, dan Pastoral Konseling. Selain itu juga melaksanakan program magister pada Jurusan Pendidikan Agama Kristen. Lulusan STAKPN Tarutung pada umumnya bekerja sebagai pendeta, guru agama dan pegawai pada kantor pemerintahan (Kementerian Agama). Jumlah mahasiswa pada program pendidikan sarjana STAKPN Tarutung angkatan 2009, 2010, 2011 dan 2012 adalah sebanyak 985 orang, dengan perincian seperti pada Tabel 1 di bawah ini: Tabel 1 Keadaan Mahasiswa STAKPN Tarutung No Angkatan Jumlah (orang) Jumlah 985 Bila dilihat keadaan mahasiswa berdasarkan jenis kelamin, mahasiswa STAKPN Tarutung didominasi oleh mahasiswa perempuan. Jumlah mahasiswa perempuan ada sebanyak 698 orang (71%) sementara mahasiswa laki-laki ada sebanyak 287 orang (29%). Karakteristik Responden Pengambilan data dilakukan terhadap 176 mahasiswa angkatan Setelah data dikumpulkan lalu dilakukan seleksi peubah penjelas. Peubah penjelas yang memiliki data dengan variasi yang rendah tidak digunakan. Alasan peubahpeubah tersebut tidak digunakan karena dapat mengakibatkan kolinieritas ganda. Peubah penjelas yang tidak digunakan yaitu penyakit yang diderita mahasiswa, cacat tubuh mahasiswa, keaktifan mahasiswa mengerjakan tugas perkuliahan, dimensi ideologis religiusitas, dimensi eksperiensial religiusitas, dan dimensi konsekuensial religiusitas. Untuk mengetahui gambaran dari data peubah penjelas maka dilakukan analisis box plot seperti pada Gambar 2 berikut ini:

2 11 Gambar 2 Box Plot IP Mahasiswa Dari analisis box plot IP dapat diketahui bahwa mahasiswa responden memiliki rata-rata IP sebesar 2.77 dengan IP paling rendah sebesar 1.90 dan IP paling tinggi sebesar Berdasarkan sebaran nilai IP mahasiswa tersebut maka IP dikelompokkan menjadi 3 kategori dengan tujuan supaya data peubah penjelas akan seimbang pada setiap kategori. Adapun pengkategorian nilai IP mahasiswa tersebut adalah: 1. Kategori Rendah : IP < Kategori Sedang : 2.5 IP < 3 3. Kategori Tinggi : IP 3 Berdasarkan pengkategorian tersebut, sebaran IP dapat dilihat seperti pada Gambar 3 di bawah. Kategori rendah mempunyai frekuensi sebanyak 31 (17.6%), kategori sedang sebanyak 96 (54.5%), dan kategori tinggi sebanyak 49 (27.8%). Dapat dilihat bahwa sebaran nilai mahasiswa lebih banyak pada kategori sedang, diikuti dengan kategori tinggi, lalu paling sedikit ada pada kategori rendah. Gambar 3 Sebaran IP Mahasiswa

3 12 Sementara itu berdasarkan asal sekolah responden, sebanyak 126 orang (71.6%) berasal dari SMA dan sebanyak 50 orang (28.4%) berasal dari SMK. Berdasarkan status SLTA asal responden, responden paling banyak berasal dari SLTA negeri non unggulan (48.9%), sedangkan paling sedikit berasal dari SLTA swasta unggulan (13.1%). Keadaan responden berdasarkan status SLTA asal dapat dilihat pada Gambar 4 di bawah ini: Gambar 4 Status SLTA Asal Responden Tingkat pendidikan orang tua responden pada umumnya adalah lulusan SD/SMP dan SMA/SMK. Pada tingkat pendidikan ayah responden sebagian besar merupakan lulusan SMA/SMK (44.3%), dan pada tingkat pendidikan ibu paling banyak lulusan SD/SMP (42.6%). Dan tingkat pendidikan orang tua yang paling sedikit baik ayah maupun ibu merupakan lulusan Diploma, pada ayah sebanyak 4.5% dan pada ibu sebanyak 5.1%. Keadaan tingkat pendidikan ayah dan ibu responden dapat dilihat pada Gambar 5 dan Gambar 6 di bawah ini: Gambar 5 Tingkat Pendidikan Ayah Responden

4 13 Gambar 6 Tingkat Pendidikan Ibu Responden Sementara berdasarkan latar belakang ekonomi, sebagian besar responden berasal dari keluarga dengan penghasilan orang tua antara Rp sampai dengan Rp yaiutu sebanyak 42.0 %. Keadaan ini tidak jauh berbeda dengan besaran Upah Minimum Regional di Propinsi Sumatera Utara yang sebesar Rp Sementara penghasilan orang tua di bawah Rp ada sebanyak 11.4 %. Keadaan tingkat pendapatan orang tua responden dapat dilihat pada Gambar 7 di bawah ini: Gambar 7 Tingkat Penghasilan Orang Tua Responden

5 14 Hasil Analisis CART Menurut analisis CART peubah penjelas yang berperan di dalam pembentukan pohon regresi ada 4 peubah, yaitu jurusan di SLTA, dimensi intelektual dari religiusitas, jumlah saudara dan lama waktu belajar di rumah. Peubah penjelas yang menjadi penyekat terbaik akan digunakan sebagai pemilah pertama pada pohon regresi. Tabel 2 menunjukkan nilai improvement setiap peubah penjelas yang digunakan di dalam pohon regresi. Tabel 2 Nilai Improvement Setiap Peubah Penjelas No Peubah Nilai Improvement 1 Jurusan di SLTA Dimensi intelektual Jumlah saudara Lama waktu belajar Dendogram hasil analisis CART dapat dilihat pada Gambar 8 berikut ini: INDEKS PRESTASI Jurusan SLTA Improvement=0.008 IPA IPS; Kejuruan Jumlah Saudara Improvement=0.003 Dimensi Intelektual Religiusitas Improvement= orang < 3 orang Tidak Pernah; Jarang Sering; Selalu Waktu Belajar Improvement= jam >2 jam Gambar 8 Dendogram Hasil Analisis CART

6 Peubah pertama yang menyekat adalah jurusan SLTA. Mahasiswa yang berjumlah 176 orang disekat menjadi 2 kelompok berdasarkan jurusan SLTA. Mahasiswa yang berasal dari jurusan IPA sebanyak 75 orang mengelompok di simpul pertama, sementara mahasiswa yang berasal dari jurusan IPS dan Kejuruan sebanyak 101 orang mengelompok di simpul kedua. Mahasiswa yang berasal dari jurusan IPA mempunyai prestasi lebih baik dari mahasiswa yang berasal dari jurusan IPS dan Kejuruan, dimana kelompok pertama memiliki IP rata-rata 2.87 sementara kelompok kedua memiliki IP rata-rata Kelompok mahasiswa jurusan IPA berkaitan dengan jumlah saudara. Peubah jumlah saudara menyekat kelompok mahasiswa lulusan IPA menjadi dua kelompok, yaitu mahasiswa yang mempunyai jumlah saudara 3 orang sebanyak 59 orang yang terdapat pada simpul ketiga dan mahasiswa yang mempunyai jumlah saudara <3 orang sebanyak 16 orang yang terdapat pada simpul keempat. Nilai IP rata-rata dari mahasiswa yang mempunyai jumlah saudara 3 orang adalah 2.91, nilai ini lebih baik dibandingkan nilai IP mahasiswa dengan jumlah saudara <3 orang yang memiliki rata-rata Bila diperhatikan, nilai IP kelompok mahasiswa dari jurusan IPA yang pada awalnya sebesar 2.87 menjadi 2.91 pada kelompok mahasiswa yang mempunyai saudara 3 orang, dan pada kelompok mahasiswa yang mempunyai jumlah saudara <3 orang menjadi Hal ini menunjukkan bahwa nilai kelompok mahasiswa dari jurusan IPA mengalami peningkatan pada kelompok mahasiswa yang mempunyai saudara 3 dan sebaliknya mengalami penurunan pada kelompok mahasiswa yang mempunyai jumlah saudara <3 orang. Kelompok mahasiswa jurusan IPS dan Kejuruan berkaitan dengan dimensi intelektual religiusitas. Peubah ini menyekat kelompok mahasiswa jurusan IPS dan Kejuruan menjadi dua kelompok, yaitu kelompok mahasiswa dengan dimensi intelektual religiusitas kategori tidak pernah atau jarang sebanyak 25 orang yang terdapat pada simpul kelima dan kelompok mahasiswa dengan kategori sering atau selalu sebanyak 76 orang yang terdapat pada simpul keenam. Nilai IP ratarata mahasiswa yang tidak penah atau jarang sebesar 2.52 lebih rendah dari nilai IP rata-rata mahasiswa yang sering atau selalu melakukan kegiatan dimensi intelektual religiusitas yang memiliki IP rata-rata Pada kelompok mahasiswa dari jurusan IPS dan Kejuruan ini dapat dilihat bahwa nilai rata-rata IP yang pada awalnya 2.69 mengalami peningkatan pada kelompok mahasiswa yang berkategori sering dan selalu dan mengalami penurunan pada kelompok mahasiswa berkategori tidak pernah dan jarang melakukan kegiatan dimensi intelektualitas religiusitas. Kelompok mahasiswa yang termasuk kategori sering atau selalu disekat lagi menjadi dua kelompok berdasarkan waktu belajar. Kelompok pada simpul ketujuh merupakan kelompok yang menggunakan waktu belajar di rumah 2 jam sebanyak 60 orang, sementara kelompok pada simpul kedelapan merupakan kelompok mahasiswa yang menggunakan waktu belajar di rumah >2 jam yang terdiri dari 16 orang. Kelompok mahasiswa yang menggunakan waktu belajar >2 jam memiliki nilai IP rata-rata sebesar 2.88, lebih tinggi dari kelompok mahasiswa dengan waktu belajar 2 jam yang memiliki IP rata-rata sebesar Hasil analisis CART menghasilkan 5 klasifikasi dimana karakteristik setiap klasifikasi dapat dilihat pada Tabel 3 di bawah ini: 15

7 16 Tabel 3 Klasifikasi Mahasiswa Hasil Analisis CART Klasifikasi Nilai Karakteristik Rata-rata Mahasiswa yang merupakan lulusan jurusan IPA dan mempunyai jumlah saudara 3 orang Mahasiswa yang merupakan lulusan jurusan IPA dan mempunyai jumlah saudara <3 orang Mahasiswa yang merupakan lulusan IPS atau Kejuruan dan tidak pernah atau jarang melakukan kegiatan dimensi intelektual religiusitas Mahasiswa yang merupakan lulusan IPS atau Kejuruan, sering atau selalu melakukan kegiatan dimensi intelektual religiusitas dan memiliki waktu belajar di rumah 2 jam Mahasiswa yang merupakan lulusan IPS atau Kejuruan, sering atau selalu melakukan kegiatan dimensi intelektual religiusitas dan memiliki waktu belajar di rumah >2 jam. Dari hasil analisis CART diketahui bahwa kelompok mahasiswa yang berasal dari jurusan IPA dan mempunyai jumlah saudara 3 orang mempunyai prestasi belajar yang paling baik. Sedangkan kelompok mahasiswa yang berasal dari jurusan IPS dan Kejuruan serta tidak pernah atau jarang melakukan kegiatan dimensi intelektual religiusitas mempunyai prestasi belajar paling buruk. Hasil Analisis CHAID Menurut analisis CHAID terdapat 3 peubah penjelas yang berhubungan dengan prestasi belajar. Peubah tersebut adalah jumlah saudara mahasiswa, dimensi intelektual dari religiusitas dan jurusan SLTA. Simpul utama memuat informasi tentang mahasiswa yang menjadi sampel di dalam penelitian ini menurut kategori IP yang telah ditentukan sebelumnya yaitu kategori tinggi, sedang dan rendah. Adapun sampel sebanyak 176 orang terdiri dari 31 orang (17.6%) masuk ke dalam kategori rendah, 96 orang (54.5%) masuk ke dalam kategori sedang, dan 49 orang (27.8%) masuk ke dalam kategori tinggi. Dendogram hasil analisis CHAID dapat dilihat pada Gambar 9 di bawah ini:

8 17 INDEKS PRESTASI Jumlah Saudara Adj. P-value=0.010, Chi-square=7. 862, df=1 3 orang < 3 orang Jurusan SLTA Adj. P-value=0.035, Chi-square=6. 378, df=1 Dimensi Intelektual Religiusitas Adj. P-value=0.014, Chi-square=7. 237, df=1 IPA IPS, Kejuruan Tidak Pernah; Jarang Sering; Selalu Gambar 9 Dendogram Hasil Analisis CHAID Peubah pertama yang menjadi pemilah adalah jumlah saudara dengan dua kategori, yaitu 3 orang dan <3 orang. Pada awalnya jumlah saudara terdiri atas tiga kategori yaitu 1 orang, 2 orang dan 3 orang. Namun setelah melalui analisis CHAID terjadi penggabungan dimana kategori 1 orang dan 2 orang digabung menjadi satu kategori. Simpul pertama merupakan simpul yang berisikan informasi dari kelompok mahasiswa yang mempunyai jumlah saudara 3 orang yang berjumlah 126 orang. Kelompok ini terdiri atas kategori rendah sebanyak 15 orang (11.9%), kategori sedang 72 orang (57.1%) dan kategori tinggi 39 orang (31.0%). Simpul kedua merupakan simpul yang berisikan informasi dari kelompok mahasiswa yang mempunyai saudara <3 orang yang berjumlah 50 orang. Kelompok ini terdiri atas kategori rendah sebanyak 16 orang (32.0%), kategori sedang 24 orang (48.0%) dan kategori tinggi 10 orang (20%). Jumlah mahasiswa yang termasuk ke dalam kategori tinggi pada kelompok mahasiswa dengan jumlah saudara 3 orang lebih banyak daripada jumlah mahasiswa yang termasuk kategori tinggi pada kelompok mahasiswa dengan jumlah saudara <3 orang. Namun kelompok mahasiswa dengan jumlah saudara 3 orang masih

9 18 berkaitan dengan jurusan SLTA, sedangkan kelompok mahasiswa dengan jumlah saudara <3 orang masih berkaitan dengan dimensi intelektual religiusitasnya. Peubah kedua adalah jurusan SLTA yang terdiri dari dua kategori baru yaitu kategori jurusan IPA serta kategori jurusan IPS dan Kejuruan yang digabung menjadi satu kategori. Jumlah mahasiswa pada kategori IPA yang mempunyai IP kategori rendah sebanyak 3 orang (5.1%), kategori sedang sebanyak 33 orang (55.9%) dan kategori tinggi sebanyak 23 orang (39.0%). Sementara pada kategori IPS dan Kejuruan terdiri dari kategori rendah sebanyak 12 orang (17.9%), kategori sedang 39 orang (58.2%) dan kategori tinggi sebanyak 16 orang (23.9%). Dari simpul ketiga dan keempat dapat diketahui bahwa jumlah mahasiswa yang memiliki IP kategori tinggi pada kelompok jurusan IPA lebih banyak daripada mahasiswa yang berasal dari jurusan IPS dan Kejuruan. Peubah ketiga yang berpengaruh terhadap prestasi belajar adalah dimensi intelektual religiusitas yang terdiri dari dua kategori baru. Kategori tidak pernah dan jarang digabung menjadi satu kategori baru dan kategori sering dan selalu menjadi satu kategori baru lainnya. Kedua kategori baru ini membagi kelompok mahasiswa dengan jumlah saudara <3 orang menjadi 2 kelompok baru yang dimuat di dalam dua simpul yaitu simpul kelima dan simpul keenam. Simpul kelima berisikan informasi mahasiswa yang tidak pernah atau jarang melakukan kegiatan dimensi intelektual religiusitas. Sementara simpul keenam memuat informasi dari kelompok mahasiswa yang sering atau selalu melakukan kegiatan dimensi intelektual religiusitas. Kelompok yang tidak pernah atau jarang melakukan kegiatan ini terdiri dari mahasiswa IP kategori rendah sebanyak 10 orang (62.5%), kategori sedang sebanyak 4 orang (25.0%) dan kategori tinggi sebanyak 2 orang (12.5%). Selanjutnya mahasiswa yang sering atau selalu melakukan kegiatan dimensi intelektual religiusitas terdiri dari kategori rendah sebanyak 6 orang (17.6%), kategori sedang sebanyak 20 orang (58.8%) dan kategori tinggi sebanyak 8 orang (23.5%). Hal ini berarti bahwa jumlah mahasiswa dengan IP kategori tinggi pada mahasiswa yang berada di dalam simpul keenam lebih banyak daripada mahasiswa yang berada di dalam simpul kelima. Hasil analisis CHAID menghasilkan empat simpul terminal (terminal node). Simpul terminal merupakan node terakhir dari pohon CHAID yang menunjukkan klasifikasi dari peubah-peubah yang berasosiasi dengan prestasi belajar. Keempat simpul tersebut yaitu simpul 3, simpul 4, simpul 5 dan simpul 6. Adapun klasifikasi mahasiswa beserta karakteristiknya menurut analisis CHAID dapat dilihat pada Tabel 4 berikut ini:

10 Tabel 4 Klasifikasi Mahasiswa Hasil Analisis CHAID No Karakteristik Indeks Prestasi Rendah Sedang Tinggi 1 Mahasiswa dengan jumlah saudara 3 orang atau lebih, dan lulusan SLTA jurusan IPA 3 (5.1%) %) 23 (39.0%) 2 Mahasiswa dengan jumlah saudara 3 orang atau lebih, dan lulusan SLTA jurusan IPS atau Kejuruan 3 Mahasiswa dengan jumlah saudara lebih sedikit dari 3 orang, dan tidak pernah atau jarang melakukan kegiatan dimensi intelektual religiusitas 4 Mahasiswa dengan jumlah saudara lebih sedikit dari 3 orang, dan sering atau selalu melakukan kegiatan dimensi intelektual religiusitas. 12 (17.9%) 10 (62.5%) 6 (17.5%) 39 (58.2%) 4 (25.0%) 20 (58.8%) (23.9%) 2 (12.5%) 8 (23.5%) Dari hasil analisis CHAID diketahui bahwa jumlah mahasiswa yang termasuk ke dalam IP kategori tinggi yang paling banyak terdapat pada simpul 3 dimana mahasiswa pada simpul ini memiliki karakteristik jumlah saudara 3 orang dan berasal dari jurusan IPA yaitu sebanyak 23 orang. Sebaliknya jumlah mahasiswa yang termasuk ke dalam IP kategori tinggi yang paling sedikit terdapat pada simpul 5 dimana mahasiswa pada simpul ini memiliki karakteristik jumlah saudara <3 orang dan tidak pernah atau jarang melakukan kegiatan dimensi intelektual religiusitas yaitu sebanyak 2 orang. Perbandingan Hasil Analisis Metode CART dengan Metode CHAID Hasil analisis metode CART berbeda dengan hasil analisis metode CHAID. Menurut analisis metode CART ada empat peubah penjelas yang berpengaruh terhadap prestasi belajar mahasiswa STAKPN Tarutung yaitu jurusan mahasiswa di SLTA, jumlah saudara mahasiswa, dimensi intelektual dari religiusitas dan lama waktu belajar yang digunakan mahasiswa di rumah. Sementara menurut analisis metode CHAID hanya ada tiga peubah penjelas yang berpengaruh terhadap prestasi belajar mahasiswa yaitu jumlah saudara mahasiswa, jurusan mahasiswa di SLTA dan dimensi intelektual dari religiusitas. Menurut analisis CHAID, peubah lama waktu belajar tidak berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi belajar. Selain itu pada metode CART peubah penjelas yang paling berpengaruh terhadap prestasi belajar mahasiswa adalah peubah jurusan mahasiswa di SLTA, sedangkan pada metode CHAID peubah jumlah saudara mahasiswa menjadi peubah penjelas yang paling berpengaruh. Perbedaan lainnya dapat dilihat dari karakteristik pohon yang dibentuk oleh analisis CART dengan pohon yang dibentuk oleh analisis CHAID. Ringkasan karakteristik pohon CART dan CHAID dapat dilihat pada Tabel 5 di bawah ini:

11 20 Tabel 5 Ringkasan Karakteristik Pohon CART dan CHAID No Karakteristik CART CHAID 1 Kedalaman pohon Jumlah simpul pada pohon Jumlah simpul akhir Peubah yang digunakan Jurusan SLTA, Jumlah Jumlah Saudara, Saudara, Dimensi Jurusan Intelektual Religiusitas, Waktu Belajar Dimensi Religiusitas 5 Peubah pada: - Simpul 1 Jurusan SLTA Jumlah Saudara - Simpul 2 Jumlah Saudara Jurusan SLTA - Simpul 3 Dimensi Intelektual Dimensi Religiusitas Religiusitas - Simpul 4 Waktu Belajar - SLTA, Intelektual Intelektual Berdasarkan karakteristiknya, pohon hasil analisis CART mempunyai kedalaman sebesar 3, jumlah simpul pada pohon sebanyak 9 buah dan jumlah simpul akhir sebanyak 5 buah. Sementara pohon hasil analisis CHAID mempunyai kedalaman sebesar 2, jumlah simpul pada pohon sebanyak 7 buah dan jumlah simpul akhir sebanyak 4 buah. Salah satu temuan yang menarik dari hasil analisis kedua metode ini adalah prestasi belajar mahasiswa STAKPN Tarutung yang memiliki jumlah saudara 3 orang lebih baik dari prestasi belajar mahasiswa yang memiliki jumlah saudara <3 orang. Hal ini dapat dijelaskan dengan melihat latar belakang mahasiswa dari segi sosial budaya dan ekonomi. Mahasiswa STAKPN Tarutung mayoritas berasal dari masyarakat Tapanuli. Secara sosial budaya, masyarakat Tapanuli biasanya mempunyai anggota keluarga yang banyak. Dan jika dilihat dari latar belakang ekonomi, mahasiswa yang menjadi sampel di dalam data penelitian ini berasal dari keluarga dengan tingkat ekonomi menengah ke bawah, dimana sebanyak 42.0% orang tua mahasiswa bepenghasilan antara Rp Rp Keadaan yang demikian dapat menjadi motivasi bagi mahasiswa untuk mencapai prestasi belajar yang baik.

KUISIONER PENELITIAN METODE CART DAN CHAID UNTUK MENELUSURI FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MAHASISWA STAKPN TARUTUNG

KUISIONER PENELITIAN METODE CART DAN CHAID UNTUK MENELUSURI FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MAHASISWA STAKPN TARUTUNG Lampiran 1 Kuesioner Penelitian KUISIONER PENELITIAN METODE CART DAN CHAID UNTUK MENELUSURI FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MAHASISWA STAKPN TARUTUNG A. DATA DIRI RESPONDEN A.1. Nama :

Lebih terperinci

METODE CART DAN CHAID UNTUK MENELUSURI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MAHASISWA STAKPN TARUTUNG LIMMARTEN SIMATUPANG

METODE CART DAN CHAID UNTUK MENELUSURI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MAHASISWA STAKPN TARUTUNG LIMMARTEN SIMATUPANG METODE CART DAN CHAID UNTUK MENELUSURI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MAHASISWA STAKPN TARUTUNG LIMMARTEN SIMATUPANG SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2013 PERNYATAAN

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Karakteristik Responden Berdasarkan Peubah Penjelas

HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Karakteristik Responden Berdasarkan Peubah Penjelas 19 HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Karakteristik Responden Berdasarkan Peubah Penjelas Hasil analisis mengenai persentase responden berdasarkan peubah-peubah penjelas ditunjukkan pada Gambar 2. Usia responden

Lebih terperinci

FAKTOR INTERNAL: - Kesehatan - Minat Belajar - Sikap Belajar - Religiusitas PRESTASI BELAJAR (IP)

FAKTOR INTERNAL: - Kesehatan - Minat Belajar - Sikap Belajar - Religiusitas PRESTASI BELAJAR (IP) 3 N L P Kontinu FKTOR NTERNL: - Kesehatan - Minat Belajar - ikap Belajar - Religiusitas PRET BELJR (P) P Kategorik N L C R T FKTOR EKTERNL: - Lingkungan Kampus - Lingkungan Tempat Tinggal C H D DBNDNGKN

Lebih terperinci

BAB V DESKRIPSI DATA KARAKTERISTIK PENDENGAR, PENGGUNAAN MEDIA RADIO, DAN KESENJANGAN KEPUASAN (GRATIFICATION DISCREPANCY)

BAB V DESKRIPSI DATA KARAKTERISTIK PENDENGAR, PENGGUNAAN MEDIA RADIO, DAN KESENJANGAN KEPUASAN (GRATIFICATION DISCREPANCY) BAB V DESKRIPSI DATA KARAKTERISTIK PENDENGAR, PENGGUNAAN MEDIA RADIO, DAN KESENJANGAN KEPUASAN (GRATIFICATION DISCREPANCY) 5.1 Karakteristik Karakteristik pendengar merupakan salah satu faktor yang diduga

Lebih terperinci

SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016

SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016 SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016 Aplikasi Regresi Logistik Biner untuk Menganalisis Faktor Faktor yang Mempengaruhi Waktu Kelulusan Mahasiswa (Studi Kasus Mahasiswa Bidik

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 22 III. METODOLOGI PENELITIAN 2.5. Data Penelitian Data dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari bagian Akademis POLBAN serta data pendukung yang merupakan data primer (persepsi)

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN 18 HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Karakteristik Responden Pra Pemilu 2009 Karakteristik responden berdasarkan peubah demografi yang diamati terdapat pada Gambar 3 sampai Gambar 6. Pada Gambar 3 dapat diketahui

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Siswa Gambar 1 memperlihatkan Karakteristik siswa SMA Negeri Ulu Siau berdasarkan jurusan. Berdasarkan Gambar 1 umumya siswa lebih memilih jurusan IPA daripada jurusan

Lebih terperinci

Jenis Kelamin BAB IV HASIL PENELITIAN Gambaran Umum Subjek Penelitian. Gambaran umum subjek dalam penelitian ini dapat diuraikan berdasarkan

Jenis Kelamin BAB IV HASIL PENELITIAN Gambaran Umum Subjek Penelitian. Gambaran umum subjek dalam penelitian ini dapat diuraikan berdasarkan BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian Gambaran umum subjek dalam penelitian ini dapat diuraikan berdasarkan jenis kelamin, usia,pendidikan, memiliki kelengkapan surat berkendaraan

Lebih terperinci

POHON KLASIFIKASI DAN POHON REGRESI KEBERHASILAN MAHASISWA PASCASARJANA PROGRAM STUDI STATISTIKA IPB

POHON KLASIFIKASI DAN POHON REGRESI KEBERHASILAN MAHASISWA PASCASARJANA PROGRAM STUDI STATISTIKA IPB Forum Statistika dan Komputasi, April 2005, p: 15 21 ISSN : 08538115 Vol. 10 No. 1 POHON KLASIFIKASI DAN POHON REGRESI KEBERHASILAN MAHASISWA PASCASARJANA PROGRAM STUDI STATISTIKA IPB Ida Mariati H. 1),

Lebih terperinci

Implementasi Metode Chi-Squared Automatic Interaction Detection pada Klasifikasi Indeks Prestasi Kumulatif Mahasiswa FMIPA UNIROW

Implementasi Metode Chi-Squared Automatic Interaction Detection pada Klasifikasi Indeks Prestasi Kumulatif Mahasiswa FMIPA UNIROW Implementasi Metode Chi-Squared Automatic Interaction Detection pada Klasifikasi Indeks Prestasi Kumulatif Mahasiswa FMIPA UNIROW Kresna Oktafianto Program Studi Matematika FMIPA Universitas Ronggolawe

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN. Pengumpulan data dilakukan di Poliklinik RSSN Bukittinggi pada tanggal

BAB V HASIL PENELITIAN. Pengumpulan data dilakukan di Poliklinik RSSN Bukittinggi pada tanggal BAB V HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Penelitian Pengumpulan data dilakukan di Poliklinik RSSN Bukittinggi pada tanggal 12 sampai 22 Juni 2017. Sampel pada penelitian ini diambil dengan metode Purposive

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dalam penelitian ini memakai metode survei, yaitu dengan cara menyebarkan pertanyaan tertulis

Lebih terperinci

NILAI KERJA PERTANIAN PADA MAHASISWA BATAK TOBA (Kasus Pada Mahasiswa Batak Toba Angkatan Tahun 2005 Institut Pertanian Bogor)

NILAI KERJA PERTANIAN PADA MAHASISWA BATAK TOBA (Kasus Pada Mahasiswa Batak Toba Angkatan Tahun 2005 Institut Pertanian Bogor) NILAI KERJA PERTANIAN PADA MAHASISWA BATAK TOBA (Kasus Pada Mahasiswa Batak Toba Angkatan Tahun 2005 Institut Pertanian Bogor) Oleh: Rianti TM Marbun A14204006 PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

ANALISIS DAYA TAHAN MAHASISWA DALAM MELANJUTKAN STUDI DENGAN CHI-SQUARED AUTOMATATIC INTERACTION DETECTION

ANALISIS DAYA TAHAN MAHASISWA DALAM MELANJUTKAN STUDI DENGAN CHI-SQUARED AUTOMATATIC INTERACTION DETECTION ANALISIS DAYA TAHAN MAHASISWA DALAM MELANJUTKAN STUDI DENGAN CHI-SQUARED AUTOMATATIC INTERACTION DETECTION Lely Kurnia Jurusan Tadris Matematika, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, IAIN Batusangkar Jl.

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. terhadap pertanyaan pertanyaan pada kuesioner tersebut. Uji tersebut dilakukan pada

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. terhadap pertanyaan pertanyaan pada kuesioner tersebut. Uji tersebut dilakukan pada BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Data dan Pembahasan 4.1.1 Uji Validitas dan Reliabilitas Sebelum kuesioner disebarkan ke responden, dilakukan uji validitas dan reliabilitas terhadap pertanyaan

Lebih terperinci

5. ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA

5. ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA 5. ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA Pada bab ini dijelaskan mengenai hasil penelitian dan interpretasinya. Pembahasan dalam bab ini meliputi gambaran umum subjek, hasil penelitian yang berkaitan dengan gambaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. parameter yang ditanyakan kepada responden yaitu: lama

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. parameter yang ditanyakan kepada responden yaitu: lama BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakteristik Responden Subyek penelitian dalam penelitian ini adalah akseptor KB suntik yang pernah suntik ulang minimal 2 kali penyuntikan sebanyak 38 orang.

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Pendahuluan Sesuai dengan kerangka penelitian yang disusun pada bab 3 sebelumnya, maka untuk tahap penelitian sendiri terbagi menjadi 2 bagian, yakni: tahap penelitian I (tahap

Lebih terperinci

BAB VI ANALISIS HUBUNGAN KARAKTERISTIK ANGGOTA DAN RELASI GENDER DALAM KOWAR

BAB VI ANALISIS HUBUNGAN KARAKTERISTIK ANGGOTA DAN RELASI GENDER DALAM KOWAR BAB VI ANALISIS HUBUNGAN KARAKTERISTIK ANGGOTA DAN RELASI GENDER DALAM KOWAR Karakteristik setiap anggota koperasi berbeda satu sama lain. Karakteristik ini dapat dilihat dari umur, tingkat pendidikan,

Lebih terperinci

BAB 5 ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA

BAB 5 ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA 44 BAB 5 ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA Pada bagian ini peneliti memaparkan hasil dari penelitian yang telah dilakukan. Hasil penelitian diperoleh dari pengolahan data secara statistik dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV KORELASI ANTARA RELIGIUSITAS DAN KEBAHAGIAAN SUBYEKTIF: PENYAJIAN DATA DAN ANALISA

BAB IV KORELASI ANTARA RELIGIUSITAS DAN KEBAHAGIAAN SUBYEKTIF: PENYAJIAN DATA DAN ANALISA BAB IV KORELASI ANTARA RELIGIUSITAS DAN KEBAHAGIAAN SUBYEKTIF: PENYAJIAN DATA DAN ANALISA A. Profil Responden Berdasarkan rumus teknik sampling Slovin, sebagaimana yang dipaparkan pada Bab 3, maka populasi

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden penelitian ini adalah pemirsa iklan obat bebas di televisi yang

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden penelitian ini adalah pemirsa iklan obat bebas di televisi yang V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Identitas Responden Responden penelitian ini adalah pemirsa iklan obat bebas di televisi yang berdomisili di kelurahan Perumnas Way Halim yang berjumlah 96 orang. Untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAGIAN PSIKIATRI RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI SUMATERA UTARA JL. Tali Air no. 21 Medan PERNYATAAN KESEDIAAN BERPARTISIPASI DALAM PENELITIAN

BAGIAN PSIKIATRI RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI SUMATERA UTARA JL. Tali Air no. 21 Medan PERNYATAAN KESEDIAAN BERPARTISIPASI DALAM PENELITIAN Lampiran 1 BAGIAN PSIKIATRI RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI SUMATERA UTARA JL. Tali Air no. 21 Medan PERNYATAAN KESEDIAAN BERPARTISIPASI DALAM PENELITIAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Umur

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE CHAID DAN REGRESI LOGISTIK DALAM ANALISIS SEGMENTASI PASAR KONSUMEN AQUA DIMAS FAJAR AIRLANGGA

PENERAPAN METODE CHAID DAN REGRESI LOGISTIK DALAM ANALISIS SEGMENTASI PASAR KONSUMEN AQUA DIMAS FAJAR AIRLANGGA PENERAPAN METODE CHAID DAN REGRESI LOGISTIK DALAM ANALISIS SEGMENTASI PASAR KONSUMEN AQUA DIMAS FAJAR AIRLANGGA DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. waktu mendatang. Perkembangan teknologi informasi membuat pencarian. data data sangat mudah bahkan cenderung berlebihan.

BAB I PENDAHULUAN. waktu mendatang. Perkembangan teknologi informasi membuat pencarian. data data sangat mudah bahkan cenderung berlebihan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dengan kemajuan teknologi informasi dewasa ini kebutuhan akan informasi yang akurat sangat dibutuhkan, dikarenakan informasi akan menjadi suatu elemen penting dalam

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 107 BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa indikator yang berpengaruh terhadap pencapaian prestasi belajar matematika kelas IX siswa

Lebih terperinci

Lusi Eka Afri 1) Jurnal Ilmiah Edu Research Vol. 5 No. 2 Desember

Lusi Eka Afri 1) Jurnal Ilmiah Edu Research Vol. 5 No. 2 Desember ANALISIS FAKTOR INTELEKTUAL DAN NONINTELEKTUAL KEBERHASILAN STUDI MAHASISWA FKIP DI UNIVERSITAS PASIR PENGARAIAN SEBAGAI EVALUASI KINERJA MEMBENTUK LULUSAN GURU YANG BERKUALITAS Lusi Eka Afri 1) 1 Program

Lebih terperinci

BAB 4 Hasil Penelitian dan Interpretasi

BAB 4 Hasil Penelitian dan Interpretasi 47 BAB 4 Hasil Penelitian dan Interpretasi Pada bab ini, akan dipaparkan hasil penelitian serta interpretasi dari hasil penelitian tersebut. Akan dijabarkan gambaran umum responden dan hasil dari analisa

Lebih terperinci

STRUKTUR DIMENSI KEPUTUSAN MAHASISWA UNTUK MEMBELI SMARTPHONE SAMSUNG GALAXY CORE NAMA :INDAHPERMATASARI NPM : PEMBIMBING : HERNAMA, SE, MM.

STRUKTUR DIMENSI KEPUTUSAN MAHASISWA UNTUK MEMBELI SMARTPHONE SAMSUNG GALAXY CORE NAMA :INDAHPERMATASARI NPM : PEMBIMBING : HERNAMA, SE, MM. STRUKTUR DIMENSI KEPUTUSAN MAHASISWA UNTUK MEMBELI SMARTPHONE SAMSUNG GALAXY CORE NAMA :INDAHPERMATASARI NPM :13212670 PEMBIMBING : HERNAMA, SE, MM. 1.1Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Kebutuhan mahasiswa

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN 15 HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Responden Sebanyak 125 mahasiswa STIS yang menjadi responden penelitian, 40 (32.00%) di antaranya laki-laki dan 85 (68.00%) lainnya perempuan. Rasio mahasiswa laki-laki

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN BAB V HASIL PENELITIAN Bab ini menjelaskan hasil penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi dukungan keluarga dalam perawatan klien Skizofrenia di Poliklinik Jiwa Puskesmas Kumun Kota Sungai Penuh

Lebih terperinci

BAB V TERPAAN TAYANGAN JIKA AKU MENJADI DAN FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

BAB V TERPAAN TAYANGAN JIKA AKU MENJADI DAN FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA 62 BAB V TERPAAN TAYANGAN JIKA AKU MENJADI DAN FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA 5.1 Terpaan Tayangan Jika Aku Menjadi Berdasarkan hasil full enumeration survey, diketahui sebanyak 113 (49,6 persen)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kesadaran masyarakat dalam membayar PBB di Desa Kadirejo.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kesadaran masyarakat dalam membayar PBB di Desa Kadirejo. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini akan mendeskripsikan tentang hasil penelitian yang telah diperoleh sekaligus pembahasannya. Hasil penelitian ini akan menjawab masalah penelitian pada Bab

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan pendidikan pada

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan pendidikan pada 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan pendidikan pada jenjang pendidikan menengah yang mengutamakan pengembangan kemampuan peserta didik, setelah lulus,

Lebih terperinci

IDENTITAS RESPONDEN Mohon kesediaan teman-teman untuk mengisi daftar pertanyaan serta memberikan tanda silang (X) pada tempat yang tersedia

IDENTITAS RESPONDEN Mohon kesediaan teman-teman untuk mengisi daftar pertanyaan serta memberikan tanda silang (X) pada tempat yang tersedia 25 Lampiran 1. Kuesioner Penelitian KUESIONER PERBEDAAN TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI MAHASISWA BERDASARKAN JENIS KELAMIN, JURUSAN SAAT SMU DAN ANGKATAN MASUK KULIAH IDENTITAS RESPONDEN Mohon kesediaan teman-teman

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Agar diperoleh gambaran yang lebih jelas tentang keberadaan subjek penelitian, peneliti mengumpulkan data tentang identitas responden.

Lebih terperinci

PERILAKU ANTISOSIAL REMAJA DI SMA SWASTA RAKSANA MEDAN

PERILAKU ANTISOSIAL REMAJA DI SMA SWASTA RAKSANA MEDAN PERILAKU ANTISOSIAL REMAJA DI SMA SWASTA RAKSANA MEDAN Dewi S Simanullang* Wardiyah Daulay** *Mahasiswa Fakultas Keperawatan **Dosen Departemen Jiwa dan Komunitas Fakultas Keperawatan, Universitas Sumatera

Lebih terperinci

BAB V GAMBARAN UMUM RESPONDEN

BAB V GAMBARAN UMUM RESPONDEN BAB V GAMBARAN UMUM RESPONDEN 5.1. Usia Usia responden dikategorikan menjadi tiga kategori yang ditentukan berdasarkan teori perkembangan Hurlock (1980) yaitu dewasa awal (18-40), dewasa madya (41-60)

Lebih terperinci

ANALISIS WAKTU KELULUSAN MAHASISWA DENGAN METODE CHAID (STUDI KASUS: FMIPA UNIVERSITAS UDAYANA)

ANALISIS WAKTU KELULUSAN MAHASISWA DENGAN METODE CHAID (STUDI KASUS: FMIPA UNIVERSITAS UDAYANA) ANALISIS WAKTU KELULUSAN MAHASISWA DENGAN METODE CHAID (STUDI KASUS: FMIPA UNIVERSITAS UDAYANA) IDA AYU SRI PADMINI 1, NI LUH PUTU SUCIPTAWATI 2, MADE SUSILAWATI 3 1,2,3, Jurusan Matematika, Fakultas MIPA,

Lebih terperinci

V. KARAKTERISTIK, MOTIVASI KERJA, DAN PRESTASI KERJA RESPONDEN

V. KARAKTERISTIK, MOTIVASI KERJA, DAN PRESTASI KERJA RESPONDEN V. KARAKTERISTIK, MOTIVASI KERJA, DAN PRESTASI KERJA RESPONDEN 5.1 Karakteristik Responden Karyawan Harian Jurnal Bogor yang menjadi responden pada penelitian ini berjumlah 35 orang. Dari 35 orang tersebut,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. ini mengalami spesialisasi dan melembaga dengan pendidikan formal yang senantiasa

BAB 1 PENDAHULUAN. ini mengalami spesialisasi dan melembaga dengan pendidikan formal yang senantiasa BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan adalah suatu aktivitas sosial yang memungkinkan masyarakat tetap ada dan berkembang. Di dalam masyarakat yang kompleks, fungsi pendidikan ini mengalami spesialisasi

Lebih terperinci

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 231 KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Kualitas remaja mencakup kecerdasan intelektual (IQ), status gizi (IMT/U), dan kecerdasan emosi. a) Analisis deskriptif terhadap kecerdasan intelektual menunjukkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pelayanan dan pemeliharaan kesehatan yang merupakan unsur pokok yang

BAB 1 PENDAHULUAN. pelayanan dan pemeliharaan kesehatan yang merupakan unsur pokok yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta tingginya biaya pelayanan dan pemeliharaan kesehatan yang merupakan unsur pokok yang memegang harus diimbangi oleh

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada sub-bab ini akan profil responden yang terkait dalam penelitian ini.

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada sub-bab ini akan profil responden yang terkait dalam penelitian ini. BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden Pada sub-bab ini akan profil responden yang terkait dalam penelitian ini. Sekolah yang menjadi lokasi untuk melakukan penelitian adalah SMAN 42 Jakarta yang

Lebih terperinci

Bab 5 Penutup 5.1 Kesimpulan

Bab 5 Penutup 5.1 Kesimpulan Bab 5 Penutup 5.1 Kesimpulan Kesimpulan dari penelitian ini dirumuskan sebagai berikut : 1. Ada perbedaan yang signifikan prestasi belajar pendidikan agama antara siswa kelas IV SD yang berlatar belakang

Lebih terperinci

Tabel 4.1 Tabel Integratif Gambaran Umum Partisipan

Tabel 4.1 Tabel Integratif Gambaran Umum Partisipan 4. HASIL DA A ALISIS PE ELITIA Dari sejumlah kuesioner yang disebarkan kepada partisipan-partisipan yang berdomisili di Jakarta, terkumpul 226 kuesioner. Tidak semua kuesioner layak untuk diolah. Terdapat

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data 21 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian proyek intevensi cookies muli gizi IPB, data yang diambil adalah data baseline penelitian. Penelitian ini merupakan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis regresi sederhana mengenai Pengaruh Harga, Kualitas Produk, dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Produk Blackberry

Lebih terperinci

HUBUNGAN KARAKTERISTIK MAHASISWA UNIVERSITAS TERBUKA PROGRAM STUDI STATISTIKA TERAPAN DENGAN HASIL UJIAN MATAKULIAH KOMPUTER II PADA MASA UJIAN 89.

HUBUNGAN KARAKTERISTIK MAHASISWA UNIVERSITAS TERBUKA PROGRAM STUDI STATISTIKA TERAPAN DENGAN HASIL UJIAN MATAKULIAH KOMPUTER II PADA MASA UJIAN 89. HUBUNGAN KARAKTERISTIK MAHASISWA UNIVERSITAS TERBUKA PROGRAM STUDI STATISTIKA TERAPAN DENGAN HASIL UJIAN MATAKULIAH KOMPUTER II PADA MASA UJIAN 89.1 Oleh: Drs. Hasoloan Siregar NIP 131869184 FAKULTAS MATEMATIKA

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Keterangan : n = jumlah mahasiswa yang diambil N = jumlah populasi mahasiswa program sarjana e = batas kesalahan pengambilan contoh

METODE PENELITIAN. Keterangan : n = jumlah mahasiswa yang diambil N = jumlah populasi mahasiswa program sarjana e = batas kesalahan pengambilan contoh 21 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah cross sectional study, yaitu penelitian yang dilakukan pada satu waktu atau periode tertentu. Lokasi penelitian dilakukan

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. penelitian yang dilakukan terhadap 50 orang karyawan pada perusahaan Filter PT.

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. penelitian yang dilakukan terhadap 50 orang karyawan pada perusahaan Filter PT. BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 5.1 Analisis Kualitatif Analisis kualitatif dilakukan berdasarkan hasil jawaban responden kemudian ditabulasi dan dapat ditarik suatu kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Senam Kegel pada primigravida trimester III, kemudian melakukan pencatatan

BAB IV HASIL PENELITIAN. Senam Kegel pada primigravida trimester III, kemudian melakukan pencatatan 19 BAB IV HASIL PENELITIAN Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di PONED PUSKESMAS Surakarta pada bulan Maret-Juni 2014 dengan cara melakukan pelatihan tentang Senam Kegel pada primigravida trimester

Lebih terperinci

MENGUAK KEYAKINAN KONSUMEN PANGKALPINANG Pendekatan CHAID Analysis

MENGUAK KEYAKINAN KONSUMEN PANGKALPINANG Pendekatan CHAID Analysis SUPLEMEN 1 MENGUAK KEYAKINAN KONSUMEN PANGKALPINANG Pendekatan CHAID Analysis Tingkat keyakinan konsumen dalam triwulan I-2009 mengalami penurunan meskipun masih berada dalam level otpimis. Tingkat keyakinan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Data yang Digunakan

METODE PENELITIAN Data yang Digunakan METODE PENELITIAN Data yang Digunakan Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007. Riskesdas 2007 diselenggarakan oleh Badan Penelitian dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kota Magelang terletak di tengah-tengah Kabupaten Magelang,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kota Magelang terletak di tengah-tengah Kabupaten Magelang, BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Kota Magelang terletak di tengah-tengah Kabupaten Magelang, wilayah provinsi Jawa Tengah dan memiliki posisi strategis karena berada di tengah-tengah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Bulan Desember Subjek penelitian adalah pasien atau pengantar pasien

BAB IV HASIL PENELITIAN. Bulan Desember Subjek penelitian adalah pasien atau pengantar pasien 29 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Distribusi Data Penelitian Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Sibela Kota Surakarta pada Bulan Desember 215. Subjek penelitian adalah pasien atau pengantar pasien rawat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sectional. Pada penelitian cross sectional, pengumpulan data dilakukan pada

BAB III METODE PENELITIAN. sectional. Pada penelitian cross sectional, pengumpulan data dilakukan pada BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Pada penelitian cross sectional, pengumpulan data dilakukan pada satu titik

Lebih terperinci

FORMULIR PENDAFTARAN MAHASISWA BARU

FORMULIR PENDAFTARAN MAHASISWA BARU FORMULIR PENDAFTARAN MAHASISWA BARU BEASISWA PEDP JALUR UNAS Kampus Paingan Maguwoharjo Slleman Yogyakarta Tlp : 0274-883037, 886530 ext 2272/2263 E-mail: admin@pmsd.ac.id Website: www.pmsd.ac.id Petunjuk:

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. N 1+ Ne 2. n =

METODE PENELITIAN. N 1+ Ne 2. n = 27 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross-sectional dengan metode survei. Penelitian cross-sectional adalah penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Proses pengambilan data dilakukan pada Oktober 2015 di SMP Negeri 1

BAB IV HASIL PENELITIAN. Proses pengambilan data dilakukan pada Oktober 2015 di SMP Negeri 1 digilib.uns.ac.id BAB IV HASIL PENELITIAN Proses pengambilan data dilakukan pada Oktober 2015 di SMP Negeri 1 Surakarta. Total populasi sebanyak 785 orang. Pengambilan sampel terpilih dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB 5 ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dari hasil penelitian ini diperoleh gambaran umum penelitian yang

BAB 5 ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dari hasil penelitian ini diperoleh gambaran umum penelitian yang 4 BAB 5 ANALISIS HASIL PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Dari hasil penelitian ini diperoleh gambaran umum penelitian yang meliputi lokasi penelitian dan aktivitas orang lanjut usia di kelurahan

Lebih terperinci

FORMULIR PENDAFTARAN MAHASISWA BARU

FORMULIR PENDAFTARAN MAHASISWA BARU FORMULIR PENDAFTARAN MAHASISWA BARU BEASISWA PMSD JALUR UNAS Kampus Paingan Maguwoharjo Slleman Yogyakarta Tlp : 0274-883037, 886530 ext 2272/2263 E-mail: admin@pmsd.ac.id Website: www.pmsd.ac.id Petunjuk:

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel dalam penelitian ini merupakan keseluruhan populasi di SLB A

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel dalam penelitian ini merupakan keseluruhan populasi di SLB A BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi sampel penelitian Sampel dalam penelitian ini merupakan keseluruhan populasi di SLB A Pembina Jakarta yang berjumlah 20 orang remaja tuna netra. Berikut data kontrol

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif ini menggunakan desain survei deskriptif

Lebih terperinci

p. ISSN: e. ISSN: Jurnal Elektronik Sistem Informasi Dan Komputer VOL 1 No.2 Juli-Desember 2015

p. ISSN: e. ISSN: Jurnal Elektronik Sistem Informasi Dan Komputer VOL 1 No.2 Juli-Desember 2015 HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA SEMESTER IV PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN DI SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA JAYA PALU MENGGUNAKAN TOOLS SPSS Dewa Made Mertayasa

Lebih terperinci

ANALISIS KETEPATAN WAKTU LULUS BERDASARKAN KARAKTERISTIK MAHASISWA FEM DAN FAPERTA MENGGUNAKAN METODE CHART

ANALISIS KETEPATAN WAKTU LULUS BERDASARKAN KARAKTERISTIK MAHASISWA FEM DAN FAPERTA MENGGUNAKAN METODE CHART Xplore, 2013, Vol. 2(1):e3(1-8) c 2013 Departemen Statistika FMIPA IPB ANALISIS KETEPATAN WAKTU LULUS BERDASARKAN KARAKTERISTIK MAHASISWA FEM DAN FAPERTA MENGGUNAKAN METODE CHART Fira Nurahmah Al Amin,Indahwati,Yenni

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISA HASIL. Tabel 4.1 Gambaran Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Frekuensi Persentase.

BAB 4 ANALISA HASIL. Tabel 4.1 Gambaran Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Frekuensi Persentase. BAB 4 ANALISA HASIL 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Subjek penelitian pada penelitian ini adalah karyawan PT Binayasa Putra Batara. Sampel terdiri dari pria ataupun wanita, berpendidikan minimal SMA,

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015 No. 27/05/Th.XVIII, 5 Mei 2015 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015 FEBRUARI 2015: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 7,73 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Provinsi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sejarah Singkat Berdirinya SMA Negeri 1 Gorontalo

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sejarah Singkat Berdirinya SMA Negeri 1 Gorontalo BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 4.. Sejarah Singkat Berdirinya SMA Negeri Gorontalo SMA Negeri Gorontalo adalah Sekolah Menengah Atas yang pertama berdiri di Grorontalo.

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN. 2010, didapatkan jumlah keseluruhan penderita dengan bangkitan kejang demam

BAB 4 HASIL PENELITIAN. 2010, didapatkan jumlah keseluruhan penderita dengan bangkitan kejang demam BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1. Karakteristik Subyek Penelitian Pengambilan sampel dilakukan pada bulan April 2009 sampai Januari 2010, didapatkan jumlah keseluruhan penderita dengan bangkitan kejang demam

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat dan Waktu

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat dan Waktu 20 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Desain penelitian ini merupakan Cross Sectional dengan metode survei yang menggunakan kuesioner, lokasi penelitian dilaksanakan di Kabupaten Lampung Barat.

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan studi deskriptif dengan pendekatan cross sectional yaitu penelitian non-eksperimental dengan menggunakan data primer untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. mahasiswa. Setiap responden mempunyai karakteristik yang berbeda. Oleh

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. mahasiswa. Setiap responden mempunyai karakteristik yang berbeda. Oleh 43 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Jumlah responden yang diambil dalam penelitian ini ada sebanyak 72 mahasiswa. Setiap responden mempunyai karakteristik yang berbeda. Oleh karena

Lebih terperinci

BAB III PENYAJIAN DATA. mengajukan beberapa pertanyaan untuk memperoleh data-data yang berkaitan

BAB III PENYAJIAN DATA. mengajukan beberapa pertanyaan untuk memperoleh data-data yang berkaitan BAB III PENYAJIAN DATA Dalam bab ini, penulis akan menyajikan segala data yang diperoleh dari lokasi penelitian melalui penyebaran angket, wawancara, dan dokumentasi. Angket adalah merupakan daftar pertanyaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Klasifikasi Klasifikasi merupakan proses untuk menemukan model atau fungsi yang menjelaskan atau membedakan konsep atau kelas data, dengan tujuan untuk

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. Data dikumpulkan dari 239 alumni Prodi Statistika FMIPA UII, sebagai

BAB V PEMBAHASAN. Data dikumpulkan dari 239 alumni Prodi Statistika FMIPA UII, sebagai 32 BAB V PEMBAHASAN Klasifikasi lama penyeesaian skripsi Prodi Statistika FMIPA UII akan digunakan sebagai contoh penerapan I-CHAID dalam klasifikasi. Data alumni diambil dari Bagian Akademik FMIPA UII

Lebih terperinci

Oleh: Dian Cahyawati S. Jurusan Matematika FMIPA Universitas Sriwijaya ABSTRAK

Oleh: Dian Cahyawati S. Jurusan Matematika FMIPA Universitas Sriwijaya   ABSTRAK (M.3) ANALISIS HUBUNGAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERKAITAN DENGAN RISIKO ANAK PUTUS SEKOLAH PENDIDIKAN DASAR (Kasus : Wilayah Kabupaten Ogan Ilir Provinsi Sumatera Selatan) Oleh: Dian Cahyawati S. Jurusan Matematika

Lebih terperinci

PROSIDING ISBN :

PROSIDING ISBN : APLIKASI METODE CHAID DALAM MENGANALISIS KETERKAITAN FAKTOR RISIKO LAMA PENYELESAIAN SKRIPSI MAHASISWA (Studi Kasus di Jurusan Matematika FMIPA Universitas Sriwijaya) Dian Cahyawati S., Susi Yohana, Putera

Lebih terperinci

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN. sikap dan perilaku terkait HIV AIDS di SMA PGRI 1 Kota Bogor Tahun 2008 dapat

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN. sikap dan perilaku terkait HIV AIDS di SMA PGRI 1 Kota Bogor Tahun 2008 dapat BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai gambaran pengetahuan, sikap dan perilaku terkait HIV AIDS di SMA PGRI 1 Kota Bogor Tahun 2008 dapat disimpulkan

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL PENELITIAN

BAB 5 HASIL PENELITIAN BAB 5 HASIL PENELITIAN 5.. Gambaran Umum Proses Penelitian Pengumpulan data dilakukan pada distributor MLM di Malang, mengingat sulitnya menemui responden, maka hampir setiap ada pertemuan group meeting

Lebih terperinci

ANALISIS KARAKTERISTIK MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI ANGKATAN 2013 TELKOM UNIVERSITY MENGGUNAKAN KNOWLEDGE CONVERSION 5C

ANALISIS KARAKTERISTIK MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI ANGKATAN 2013 TELKOM UNIVERSITY MENGGUNAKAN KNOWLEDGE CONVERSION 5C ANALISIS KARAKTERISTIK MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI ANGKATAN 2013 TELKOM UNIVERSITY MENGGUNAKAN KNOWLEDGE CONVERSION 5C 1 Carina Yustitia Setiadi, 2 Amelia Kurniawati, 3 Rayinda

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Matematika merupakan Queen and servant of science (ratu dan pelayan ilmu pengetahuan). Matematika dikatakan sebagai ratu karena pada perkembangannya tidak tergantung

Lebih terperinci

V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Responden yang dilibatkan dalam penelitian ini adalah para karyawan produksi PT.

V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Responden yang dilibatkan dalam penelitian ini adalah para karyawan produksi PT. V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 5.1. KARAKTERISTIK RESPONDEN Responden yang dilibatkan dalam penelitian ini adalah para karyawan produksi PT. AKM Bekasi sebanyak 102 orang. Profil responden dijelaskan berdasarkan

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN PROGRAM BEASISWA PRESTASI ASTRA

KERANGKA ACUAN PROGRAM BEASISWA PRESTASI ASTRA KERANGKA ACUAN PROGRAM BEASISWA PRESTASI ASTRA POLITEKNIK MANUFAKTUR ASTRA TAHUN AKADEMIK 2014/2015 Kampus: Komplek Astra International Gedung B Jl. Gaya Motor Raya No. 8 Sunter II, Jakarta Utara 14330

Lebih terperinci

Peubah yang diamati sebagai peubah respon adalah peubah indikator keberhasilan mahasiswa, sedangkan peubah lainnya digunakan sebagai peubah penjelas.

Peubah yang diamati sebagai peubah respon adalah peubah indikator keberhasilan mahasiswa, sedangkan peubah lainnya digunakan sebagai peubah penjelas. 5 diamati sebagai peubah respon adalah peubah indikator keberhasilan mahasiswa, sedangkan peubah lainnya digunakan sebagai peubah penjelas. Metode Analisis Tahapan-tahapan dilakukan dalam penelitian ini

Lebih terperinci

FORMULIR CALON MAHASISWA PROGRAM BEASISWA PRESTASI TAHUN AKADEMIK 2012/2013

FORMULIR CALON MAHASISWA PROGRAM BEASISWA PRESTASI TAHUN AKADEMIK 2012/2013 FORMULIR CALON MAHASISWA PROGRAM BEASISWA PRESTASI TAHUN AKADEMIK 2012/2013 POLITEKNIK MANUFAKTUR ASTRA Kampus: Komplek Astra International Gedung B Jl. Gaya Motor Raya No.8 Sunter II, Jakarta Utara 14330

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM LOKASI. Cicurug memiliki luas sebesar hektar. Kecamatan Cicurug terletak pada

V. GAMBARAN UMUM LOKASI. Cicurug memiliki luas sebesar hektar. Kecamatan Cicurug terletak pada V. GAMBARAN UMUM LOKASI 5.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 5.1.1. Keadaan Umum Kecamatan Cicurug Kecamatan Cicurug berada di bagian Sukabumi Utara. Kecamatan Cicurug memiliki luas sebesar 4.637 hektar.

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh 17 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Desain penelitian ini adalah cross sectional study, yaitu penelitian yang dilakukan pada satu waktu. Pemillihan tempat dilakukan dengan cara pupossive, yaitu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada saat ini, menuntut

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada saat ini, menuntut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada saat ini, menuntut manusia untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas dalam mengikuti setiap

Lebih terperinci

BAB 5. HASIL PENELITIAN. diperoleh 52 subjek yang menderita LLA yang terbagi menjadi 2 kelompok,

BAB 5. HASIL PENELITIAN. diperoleh 52 subjek yang menderita LLA yang terbagi menjadi 2 kelompok, BAB 5. HASIL PENELITIAN 5.1.Karakeristik subyek penelitian Penelitian ini dilakukan bulan April 2010 sampai dengan Juni 2011, diperoleh 52 subjek yang menderita LLA yang terbagi menjadi 2 kelompok, masing-masing

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. adalah 1397 orang yang terdiri dari petugas Aviation Security (Avsec), petugas

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. adalah 1397 orang yang terdiri dari petugas Aviation Security (Avsec), petugas BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Hasil Penelitian Jumlah karyawan operasional Angkasa Pura II Bandara Soekarno Hatta adalah 1397 orang yang terdiri dari petugas Aviation Security (Avsec), petugas pemadam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 31 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian SMA Negeri 1 Telaga Gorontalo adalah sekolah yang menjadi Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) yang terletak di Jl. Raya Limboto

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Cara Pengambilan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Cara Pengambilan Contoh 21 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian mengenai perilaku penggunaan internet ini menggunakan desain cross sectional study dengan metode survey. Penelitian ini dilakukan di Institut Pertanian

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Bab ini akan menjelaskan hasil pengolahan data dan analisis data yang

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Bab ini akan menjelaskan hasil pengolahan data dan analisis data yang BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini akan menjelaskan hasil pengolahan data dan analisis data yang terdiri atas dua bagian. Bagian pertama berisi hasil pengolahan data dan pembahasan hasil penelitian. 4.1

Lebih terperinci

BAB V KARAKTERISTIK INDIVIDU, INTERAKSI SOSIAL TEMAN SEBAYA, KREATIVITAS DAN KOMPETENSI

BAB V KARAKTERISTIK INDIVIDU, INTERAKSI SOSIAL TEMAN SEBAYA, KREATIVITAS DAN KOMPETENSI BAB V KARAKTERISTIK INDIVIDU, INTERAKSI SOSIAL TEMAN SEBAYA, KREATIVITAS DAN KOMPETENSI 5.1 Karakteristik Responden Karakteristik responden merupakan salah satu faktor yang diduga berhubungan dengan kompetensi

Lebih terperinci

POLA ASUH ORANG TUA DAN PERKEMBANGAN SOSIALISASI REMAJA DI SMA NEGERI 15 MEDAN

POLA ASUH ORANG TUA DAN PERKEMBANGAN SOSIALISASI REMAJA DI SMA NEGERI 15 MEDAN POLA ASUH ORANG TUA DAN PERKEMBANGAN SOSIALISASI REMAJA DI SMA NEGERI 15 MEDAN Dewi Sartika Panjaitan*, Wardiyah Daulay** *Mahasiswa Fakultas Keperawatan **Dosen Departemen Keperawatan Jiwa dan Komunitas

Lebih terperinci

Cara kerja penelitian Faktor yang Berhubungan dengan Gagal Konversi Pasien TB Paru Kategori I pada Akhir Pengobatan Fase Intensif di Kota Medan

Cara kerja penelitian Faktor yang Berhubungan dengan Gagal Konversi Pasien TB Paru Kategori I pada Akhir Pengobatan Fase Intensif di Kota Medan 81 Lampiran 1 Cara kerja penelitian Faktor yang Berhubungan dengan Gagal Konversi Pasien TB Paru Kategori I pada Akhir Pengobatan Fase Intensif di Kota Medan POPULASI Semua penderita TB paru yang memenuhi

Lebih terperinci

UKDW. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

UKDW. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penerimaan mahasiswa baru merupakan proses yang selalu dilakukan setiap tahunnya oleh Universitas Kristen Duta Wacana Yogyakarta (UKDW). Mahasiswa baru merupakan mahasiswa

Lebih terperinci