IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "IV. HASIL DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 34 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan Country Club Bukit Cimanggu City adalah salah satu klub kebugaran di daerah Bogor yang menawarkan berbagai macam fasilitas olahraga. Sementara itu Fit For Two Fitness Center merupakan salah satu dari fasilitas yaitu jasa fitness yang ditawarkan klub ini. Berdiri sejak 7 Mei 1998 dahulu dengan nama Sport Club Bukit Cimanggu dengan luas yaitu 3,7 hektar. Country Club Bukit Cimanggu City berlokasi di Jalan KH. Soleh Iskandar No. 1 Bogor, berada di tengah-tengah perumahan Bukit Cimanggu City. Perumahan ini berada di bawah naungan Gapura Prima Group atau yang lebih dikenal dengan PT. Perdana Gapura Prima. Country Club Bukit Cimanggu City didirikan dengan tujuan adalah sebagai sarana dan prasarana pendukung perumahan Bukit Cimanggu City. Seiring dengan besarnya minat masyarakat di luar perumahan pada tempat olahraga dan rekreasi maka pihak PT.Perdana Gapura Prima mengembangkan sarana dan fasilitas ini menjadi salah satu fasilitas olahraga dan rekreasi terlengkap dan termegah di Bogor serta dibuka untuk umum. Country Club Bukit Cimanggu City memiliki motto 5 R yakni Ramah, Rawat, Rapih, Resik, dan Rajin serta mempunyai visi dan misi yang jelas, yaitu: Visi: Menjadi suatu pilihan bagi masyarakat untuk berolahraga atau berekreasi khususnya di sekitar wilayah Bogor. Misi: Memberikan pelayanan yang baik dan maksimal kepada seluruh pengunjung agar merasa nyaman, aman dan berkesan. 4.2 Struktur Organisasi Country Club Bukit Cimanggu City Struktur organisasi merupakan suatu kerangka dasar yang menggambarkan tingkatan-tingkatan, pembagian tugas, dan wewenang dalam

2 35 suatu organisasi. Tanpa struktur organisasi, maka masing-masing bagian akan sulit untuk menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. Pada Country Club Bukit Cimanggu City, struktur organisasi dimulai dengan pimpinan utama adalah direktur operasional. Hal ini dikarenakan Country Club Bukit Cimanggu City merupakan anak perusahaan dari PT. Perdana Gapura Prima. Direktur operasional tidak meninjau langsung dan mengelola seluruh kegiatan operasional Country Club Bukit Cimanggu City. Kegiatan peninjauan dan pengelolaan dilakukan oleh manajer umum, yang bertanggung jawab dan melaporkan seluruh hasil kegiatan operasional kepada direktur operasional. Tiap manajer umum dari seluruh anak perusahaan Gapura Prima Group wajib mengikuti rapat yang dilangsungkan satu bulan sekali untuk melaporkan seluruh hasil kegiatan operasional masing-masing kepada direktur operasional. Selanjutnya dapat dilihat pada Gambar 6 yang menggambarkan struktur organisasi Country Club Bukit Cimanggu City. Direktur operasional Manajer umum Manajer SDM Manajer Café dan Restoran Manajer Proyek dan Rancangan Manajer Keuangan Manajer Pemasaran Manajer Olahraga Gambar 6. Struktur organisasi Country Club Bukit Cimanggu City CCBCC merupakan salah satu klub kebugaran yang memiliki berbagai fasilitas olahraga yang memadai di daerah Bogor. Sebagian besar masyarakat daerah Bogor telah mengetahui bahwa selain sebagai sarana olahraga, CCBCC juga dapat memberikan kenyamanan untuk rekreasi dengan keluarga. Berikut ini beberapa informasi mengenai harga dan jam buka CCBCC:

3 36 Kolam Renang Hari kerja (senin-jumat) : Hari libur (sabtu-minggu) : Fitness Hari kerja (senin-jumat): Hari libur (sabtu-minggu): Penetapan harga dibedakan berdasarkan kategori sekali kunjungan (single visit) dan member. Penetapan harga fasilitas CCBCC sebagai berikut: Tiket masuk harian (single visit): a. Marcopolo Water Adventure Hari kerja : Rp Hari libur : Rp b. Fit For Two Fitness Center Hari kerja : Rp Hari libur : Rp Keanggotaan (membership) a. Kategori Family Tahunan : Rp b. Kategori Couple Tahunan : Rp c. Kategori Single Tahunan : Rp Bulanan : Rp (umum) Rp (pelajar) 4.3. Karakteristik Konsumen Fit For Two Fitness Center Konsumen Fit For Two Fitness Center yang berjenis kelamin laki-laki memiliki persentase terbesar yaitu 79 persen daripada konsumen perempuan dengan proporsi sebesar 21 persen. Hal ini menunjukkan bahwa perempuan juga menganggap latihan atau berolahraga di fitness center merupakan hal yang harus dilakukan untuk menjaga kebugaran tubuh. Selain itu juga didukung oleh fasilitas dari Fit For Two Fitness Center yang menyediakan berbagai macam kelas seperti kelas aerobic, RPM, dan juga yoga. Dikelas inilah konsumen lebih didominasi oleh perempuan. Persentase terbesar dari usia konsumen Fit For Two Fitness Center berusia antara tahun dengan persentase sebesar 44 persen. Pada usia ini badan atau kondisi tubuh sudah mulai menurun karena sibuknya aktivitas pekerjaan sehingga mereka cenderung mempunyai waktu yang sedikit untuk berolahraga sehingga mereka memanfaatkan waktu luang tersebut untuk berlatih di fitness center.

4 37 Usia antara tahun berada pada porsi kedua terbesar dengan 34 persen karena pada masa ini konsumen cenderung untuk melakukan olahraga dengan alasan pembentukan otot-otot yang diinginkan sehingga mereka mulai antusias dan tertarik untuk meningkatkan penampilan mereka. Porsi selanjutnya pada usia antara tahun (8%) sedangkan usia 35 tahun ke atas (14%). Konsumen Fit For Two Fitness Center sebagian besar mempunyai riwayat pendidikan terakhir SMU yaitu sebesar 45 persen. Untuk riwayat pendidikan yang lain seperti: Diploma (13%), Sarjana (42%). Untuk karakteristik pekerjaan hampir tersebar merata dimana proporsi paling besar yaitu pegawai negeri sebesar 31 persen. Ini terjadi karena fasilitas yang ditawarkan Fit For Two Fitness Center sangat menarik dan harga yang ditawarkan pun juga sangat sesuai untuk semua kalangan. Pekerjaan lainnya seperti: pelajar/mahasiswa (26%), wirausaha (15%), pegawai swasta (17%) dan lainnya (8%). Pada karakteristik pendapatan, konsumen Fit For Two Fitness Center cenderung memiliki pendapatan antara Rp Rp yaitu sebesar 49 persen. Dengan pendapatan tersebut maka konsumen dapat menjangkau harga yang ditetapkan Fit For Two Fitness Center. Proporsi pendapatan yang lainnya santara lain: dibawah Rp (2%), Rp Rp (20%), Rp Rp (21%) dan pendapatan di atas Rp (8%). Untuk status pernikahan, konsumen Fit For Two Fitness Center sebagian besar belum menikah yaitu sebesar 57 persen dan tidak berbeda secara signifikan terhadap konsumen yang sudah menikah yaitu 43 persen. Hal ini dikarenakan konsumen yang belum menikah mempunyai waktu yang lebih banyak untuk berolahraga sedangkan yang sudah menikah mempunyai kesadaran untuk membangun keluarga yang sehat sehingga mereka mengajak anggota keluarganya untuk fitness Proses Pengambilan Keputusan Pembelian di Fit For Two Fitness Center Proses pengambilan keputusan dilakukan dengan 5 tahap yaitu pengenalan kebutuhan/masalah lalu dilanjutkan dengan pencarian informasi

5 38 yang dapat bersumber dari internal maupun eksternal sehingga berguna untuk mengevaluasi alternatif-alternatif pembelian dan akhirnya dapat memutuskan pembelian diantara berbagai alternatif yang ada serta dilanjutkan dengan tindakan akhir yaitu evaluasi hasil/pasca pembelian Pengenalan Kebutuhan/Masalah Tahapan pertama dalam proses pengambilan keputusan adalah pengenalan kebutuhan/masalah dalam hal ini adalah fitness. Mengapa sesorang melakukan fitness tentu memiliki alasan atau motivasi dan juga manfaat apa saja yang akan didapat oleh konsumen jika berolahraga di fitness center serta perasaan apa yang timbul jika tidak berolahraga di fitness center. Proporsi jawaban dari alasan berlatih fitness di Fit For Two Fitness Center dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Alasan berlatih fitness di Fit For Two Fitness Center (jawaban boleh lebih dari satu) Alasan Jumlah Persentase (%) Mengurangi berat badan Menambah berat badan Bentuk tubuh atletis/proporsional Menambah teman baru Hanya olahraga Ajakan teman Lain-lain Jawaban Total Alasan bisa disebut juga motivasi dan motivasi muncul karena adanya kebutuhan yang dirasakan oleh konsumen. Terlihat dalam tabel di atas bahwa motivasi terbesar konsumen Fit For Two Fitness Center adalah membentuk tubuh atletis/proporsional yang dapat meningkatkan kepercayaan diri konsumen dalam pergaulannya. Sesuai dengan teori motivasi McClelland yaitu teori kebutuhan afiliasi yang merupakan keinginan manusia untuk membina hubungan dengan sesamanya, mencari teman yang bisa menerimanya, ingin dimiliki oleh orang-orang

6 39 sekelilingnya, dan ingin memiliki orang-orang yang bisa menerimanya. Tabel 4 dibawah ini akan menunjukkan proporsi jawaban dari manfaat berlatih fitness di Fit For Two Fitness Center. Tabel 4. Manfaat yang didapat dari berlatih fitness di Fit For Two Fitness Center (jawaban boleh lebih dari satu) Manfaat Jumlah Jawaban Persentase Tubuh yang sehat Bentuk badan/tubuh yang proporsional Menjadi gaya hidup masa kini Menunjukkan status sosial (%) Total Manfaat utama yang dicari oleh konsumen adalah tubuh yang sehat. Tubuh yang sehat akan mempengaruhi penampilan setiap individu dalam bekerja, berkarya, berkreasi, dan hal-hal produktif yang bermanfaat bagi dirinya. Oleh karena itu setiap individu harus menjaga kesehatannya karena modal utama untuk dapat hidup bahagia, produktif dan sejahtera. Berdasarkan jawaban responden terlihat bahwa konsumen lebih tertarik dengan masalah kesehatan dibanding dengan manfaat lain dari fitness karena mempunyai porsi yang paling besar dari jawaban yaitu 49 persen. Sedangkan urutan kedua, konsumen mulai sadar akan pentingnya bentuk tubuh yang proporsional karena dapat meningkatkan percaya diri dan performance sehingga memudahkan mereka dalam bergaul dalam menunjang profesi mereka sehari-hari. Tabel 5 akan menunjukkan proporsi jawaban dari tingkat keterliabatan konsumen. Tabel 5. Tingkat keterlibatan konsumen Tingkat Keterlibatan Jumlah Jawaban Persentase(%) Biasa saja Badan terasa tidak enak Total

7 40 Berdasarkan jawaban konsumen terlihat bahwa konsumen di Fit For Two Fitness Center merasa biasa saja jika tidak berlatih fitness. Hal ini terjadi karena ada fasilitas lain dalam fitness center tersebut yaitu kolam renang sebagai paket tambahan sehingga mereka tidak hanya melakukan fitness tapi juga melakukan aktivitas renang yang sudah termasuk dalam pembelian jasa tersebut. Semakin rendah intensitas mereka dalam fitness maka konsumen cenderung akan merasa badannya biasa saja karena tidak menjadi suatu kebutuhan. Hal ini membuktikan bahwa intensitas konsumen dalam fitness cenderung rendah Pencarian Informasi Konsumen yang sudah mengetahui kebutuhannya akan mencarian informasi terkait dengan produk atau jasa yang diinginkannya. Pencarian informasi dapat dilakukan dengan dua cara yaitu pencarian internal dan pencarian eksternal. Pencarian internal dilakukan dengan mengingat kembali semua informasi yang ada dalam ingatannya berupa produk atau jasa dan juga merek yang dianggapnya dapat memecahkan masalahnya sedangkan pencarian eksternal dapat diperoleh dari keluarga, teman, sales, dan media publikasi (brosur, papan nama, dan iklan). Proporsi jawaban dari sumber informasi konsumen dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Sumber informasi konsumen Fit For Two Fitness Center (jawaban boleh lebih dari satu) Sumber Informasi Jumlah Jawaban Persentase (%) Media masa 3 2 Radio 1 1 Brosur 8 6 Papan nama Keluarga Teman Lainnya 2 2 Total

8 41 Konsumen Fit For Two Fitness Center sebagian besar mendapatkan informasi melalui teman. Teman merupakan faktor penting dalam penyebaran informasi saat ini karena teman dapat merekomendasikan produk atau jasa yang mereka konsumsi sehingga informasi dapat menyebar secara cepat dibandingkan dengan sumber informasi lainnya. Biasanya seseorang merekomendasikan suatu produk atau jasa karena mereka merasa puas dan terpenuhi kebutuhannya sehingga mereka dengan senang hati akan membagi pengalamannya kepada temannya yang lain. Sumber informasi lain yang cukup berpengaruh adalah keluarga dan papan nama. Sedangkan media masa, radio, dan brosur tidak terlalu berpengaruh terhadap pencarian informasi konsumen Fit For Two Fitness Center. Fokus perhatian utama dari konsumen Fit For Two Fitness Center adalah lokasi. Lokasi yang mudah dicapai sangat membantu konsumen untuk menjangkau fitness center dan dapat menghemat biaya transportasi serta mengurangi kelelahan saat di perjalanan. Fokus perhatian lainnya yang mempunyai pengaruh yang cukup besar adalah fasilitas yang ditawarkan dan harga. Fokus perhatian lainnya dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7. Fokus perhatian terhadap informasi yang diperoleh Fokus Perhatian Jumlah Jawaban Persentase (%) Harga Lokasi Brand/nama Fit For Two 1 1 Rekomendasi teman Fasilitas yang ditawarkan Lainnya 1 1 Total Fokus perhatian kedua dari konsumen Fit For Two Fitness Center adalah harga. Harga merupakan komponen yang sangat sensitif bagi konsumen. Harga juga dapat menjadi tolok ukur konsumen dalam memutuskan pembelian produk atau jasa. Perusahaan yang menerapkan

9 42 harga yang sesuai dengan yang diinginkan konsumen dapat menjadi keunggulan kompetitif dibanding pesaing-pesaing lainnya. Fokus perhatian ketiga konsumen Fit For Two Fitness Center adalah fasilitas yang menunjang dapat menjadi daya tarik tersendiri untuk melakukan pembelian jasa dan didukung dengan harga yang sesuai. Hal tersebut dapat menjadi kekuatan perusahaan untuk selalu mengoptimalkan fasilitas yang ada dan disertai dengan harga yang terjangkau. Fokus perhatian ini dapat menjadi ujung tombak dalam menghadapi persaingan yang semakin tinggi. Harga yang ditawarkan kerapkali dicantumkan dalam iklan atau promosi yang dilakukan perusahaan sehingga konsumen langsung dapat menilai dan membandingkannya dengan produk atau jasa lainnya. Promosi dapat menjadi penghubung antara produk atau jasa yang ditawarkan perusahaan dengan kebutuhan pembeli sehingga promosi menjadi bagian penting dalam memberikan informasi tentang produk atau jasa. Tabel 8 memberikan informasi mengenai pengaruh promosi bagi konsumen Fit For Two Fitness Center. Tabel 8. Pengaruh promosi dalam pembelian jasa fitness Pengaruh Promosi Jumlah jawaban Persentase (%) Tidak terpengaruh Tertarik mencoba Tertarik menjadi anggota Total Evaluasi Alternatif Setelah mendapatkan informasi yang cukup mengenai produk atau jasa yang sesuai kebutuhan konsumen. Konsumen akan mulai melakukan evaluasi untuk mencari alternatif mana yang harus dipertimbangkan dan kriteria evaluasi digunakan untuk menilai alternatif-alternatif yang ada. Proporsi jawaban pertimbangan konsumen dalam berlatih fitness dapat dilihat pada Tabel 9.

10 43 Tabel 9. Pertimbangan konsumen Fit For Two Fitness Center dalam berlatih fitness Pertimbangan konsumen Jumlah jawaban Persentase (%) Harga Lokasi Fasilitas Rekomendasi teman/keluarga Brand/nama dari Fit For Two Total Hal utama yang menjadi pertimbangan konsumen adalah lokasi. Pertimbangan kedua adalah fasilitas yang merupakan hal yang menjadi daya tarik produk atau jasa yang ditawarkan kepada konsumen. Konsumen akan membandingkan fasilitas yang ditawarkan oleh masing-masing fitness center sehingga konsumen dapat mencari alternatif terbaik dalam memutuskan pembeliannya. Hal lain yang menjadi pertimbangan selanjutnya adalah harga dan rekomendasi teman/keluarga. Sedangkan brand/nama dari fitness center tidak mempunyai pengaruh yang besar dalam memilih fitness center yang tepat. Harga dalam hal ini menjadi urutan yang ketiga dalam pertimbangan konsumen tapi tetap mempunyai pengaruh yang cukup besar yaitu 19 persen. Harga merupakan suatu pengorbanan untuk mendapatkan produk atau jasa dan menjadi faktor penting bagi konsumen untuk melakukan transaksi atau tidak. Tabel 10 akan menjelaskan proporsi jawaban harga yang ditawarkan perusahaan. Tabel 10. Harga yang ditawarkan Fit For Two Fitness Center Harga Jumlah jawaban Persentase (%) Mahal Biasa saja Murah Total

11 44 Harga yang ditawarkan Fit For Two fitness center tergolong biasa saja dengan persentase jawaban sebesar 67 persen. Ini menunjukkan bahwa konsumen merasa harga yang ditawarkan sesuai dengan harapan mereka. Dan dari sisi perusahaan, jawaban konsumen tersebut menunjukkan bahwa harga yang ditawarkan tidak terlalu rendah sehingga perusahaan tidak merugi karena penetapan harga yang terlalu rendah. Untuk jawaban konsumen terhadap lokasi Fit For Two Fitness Center dapat dilihat pada Tabel 11. Tabel 11. Lokasi Fit For Two Fitness Center Lokasi Jumlah jawaban Persentase (%) Mudah dicapai Dekat dengan rumah Dekat dengan kantor Relatif jauh Total Lokasi dari Fit For Two fitness center menurut konsumen tergolong dekat dengan rumah. Ini sangat sesuai karena lokasi dari Fit For Two fitness center berada di dalam perumahan Bukit Cimanggu City sehingga sebagian besar konsumen berasal dari perumahan tersebut dengan proporsi sebanyak 43 persen. Urutan terbesar kedua jawaban konsumen terhadap lokasi adalah mudah dicapai dengan proporsi sebesar 39 persen. Idealnya konsumen akan mencari lokasi yang tidak terlalu jauh karena akan memudahkan mereka dalam berlatih fitness dan membutuhkan waktu yang relatif lebih singkat untuk mencapai lokasi fitness center. Fasilitas, harga, lokasi, dan suasana yang nyaman dapat menjadi daya tarik yang diharapkan masing-masing fitness center untuk menarik minat konsumen. Oleh karena itu konsumen dapat berpindah atau melakukan dua kali pembelian jasa. Terdapat 23 persen konsumen Fit For Two Fitness Center yang berlatih fitness di tempat lain. Sedangkan 77 persen konsumen hanya berlatih di Fit For Two Fitness Center, selebihnya dapat dilihat pada Tabel 12.

12 45 Tabel 12. Konsumen Fit For Two Fitness Center yang berlatih fitness di tempat lain Berlatih fitness ditempat lain Jumlah jawaban Persentase (%) Ya Tidak Total Alasan utama mengapa konsumen Fit For Two Fitness Center berlatih fitness di tempat lain adalah fasilitas dengan proporsi sebesar 53 persen. Fasilitas menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen untuk berlatih fitness sehingga mereka merasa puas setelah berlatih fitness. Alasan lainnya yaitu harga (7%), lokasi (21%), dan susanan yang nyaman (18%). Lebih lengkapnya dapat dilihat pada Tabel 13. Tabel 13. Alasan konsumen berlatih fitness ditempat lain Alasan berlatih fitness ditempat Jumlah jawaban Persentase (%) lain Harga Lokasi Fasilitas Suasana yang nyaman Total Dari jawaban diatas terlihat bahwa harga, lokasi, dan suasana yang nyaman menjadi kekuatan dari Fit For Two Fitness Center karena konsumen berlatih di tempat lain dengan alasan diatas memiliki persentase yang relatif kecil. Sedangkan fasilitas sebaliknnya dan ini menunjukkan bahwa Fit For Two Fitness Center masih perlu untuk mengembangkan fasilitas-fasilitas yang memadai sesuai dengan keinginan konsumen Keputusan Pembelian Pengambilan keputusan dilakukan setelah konsumen mengevaluasi alternatif yang ada sehingga dapat memutuskan alternatif yang akan dipilih. Pembelian meliputi apa yang dibeli, berapa banyak yang dibeli, kapan

13 46 membeli, dan dimana membeli. Tabel 14 menunjukkan bahwa sebagian besar konsumen melakukan fitness pada saat waktu senggang. Waktu senggang merupakan waktu yang sangat tepat untuk melakukan fitness karena waktu senggang sering digunakan seseorang untuk hal-hal positif seperti olahraga yang termasuk diantaranya adalah fitness. Tabel 14. Waktu untuk berlatih fitness di Fit For Two Fitness Center Waktu berelatih fitness Jumlah jawaban Persentase (%) Waktu senggang Liburan Pulang kerja/kuliah/sekolah Total Selain waktu senggang, waktu yang digunakan konsumen Fit For Two Fitness Center untuk berlatih fitness adalah pulang kerja/kuliah/sekolah. Waktu tersebut memang waktu yang cukup ideal untuk fitness karena padatnya aktivitas konsumen menyebabkan waktu yang tersedia cukup sedikit sehingga konsumen memanfaatkan waktu tersebut untuk fitness. Saat liburan konsumen Fit For Two Fitness Center jarang melakukan fitness karena mereka lebih memilih untuk berlibur di tempat-tempat rekreasi daripada fitness center. Fit For Two Fitness Center memiliki beragam alat untuk membentuk otot-otot tubuh dan salah satunya adalah angkat beban. Konsumen yang melakukan angkat beban yang berat membutuhkan partner untuk mendampinginya agar tidak mengalami hal yang tidak diinginkan seperti tertimpa alat bebannya atau mengalami cedera saat mengangkat beban tersebut sehingga saat mereka memutuskan untuk fitness maka mereka mengajak teman untuk saling membantu dalam angkat beban tersebut. Proporsi jawaban orang yang diajak berlatih fitness dapat dilihat pada Tabel 15.

14 47 Tabel 15. Orang yang diajak berlatih fitness di Fit For Two Fitness Center Orang yang diajak berlatih Jumlah jawaban Persentase (%) fitness Sendiri Teman Keluarga Total Sebagian besar konsumen Fit For Two Fitness Center melakukan fitness sendiri dengan proporsi 48 persen. Ini terjadi karena sebagian besar konsumen yang melakukan fitness tidak melakukan angkat beban sehingga mereka bisa melakukan fitness sendiri tanpa memerlukan partner untuk membantunya saat kesulitan. Sedangkan konsumen yang berlatih fitness bersama temannya mempunyai proporsi cukup besar yaitu 41 persen. Teman dapat menjadi partner dan juga dapat meningkatkan motivasi berlatih fitness serta menghilangkan kejenuhan saat berlatih fitness. Konsumen yang melakukan fitness dapat dipengaruhi oleh orang lain ataupun dari keinginan sendiri. Faktor teman sangat berpengaruh dalam keputusan pembelian konsumen karena teman dapat memberikan pendapatnya tanpa disertai tujuan komersil sehingga pendapat yang dikemukakannya dapat bersifat objektif. Konsumen Fit For Two Fitness Center sebagian besar mendapatkan pengaruh dari teman dalam melakukan fitness dengan proporsi jawaban sebesar 48 persen. Sedangkan proporsi jawaban lainnya dapat dilihat dalam Tabel 16. Tabel 16. Orang yang mempengaruhi konsumen dalam berlatih fitness di Fit For Two Fitness Center Orang yang mempengaruhi Jumlah jawaban Persentase (%) Teman Keluarga Keinginan sendiri Total

15 48 Konsumen yang sudah menjadikan latihan fitness ini sebagai kebutuhan akan melakukan fitness lebih banyak dibanding konsumen lainnya. Sebagian besar konsumen Fit For Two Fitness Center melakukan fitness sebanyak 3-4 kali seminggu. Sedangkan sebanyak 36 persen konsumen yang berlatih fitness 1-2 kali dalam seminggu. Biasanya mereka mengikuti kelas seperti aerobik, yoga, ataupun kelas lainnya. Proporsi jawaban lainnya dapat dilihat pada Tabel 17. Tabel 17. Frekuensi latihan konsumen Fit For Two Fitness Center dalam seminggu Frekuensi latihan (dalam Jumlah jawaban Persentase (%) seminggu) 1-2 kali 3-4 kali >4 kali Total Evaluasi Pasca Pembelian Konsumen yang sudah memutuskan pembeliannya akan melakukan proses evaluasi terhadap konsumsi yang telah dilakukannya. Biasanya disebut sebagai evaluasi alternatif tahap kedua yang hasilnya adalah konsumen puas atau tidak puas terhadap konsumsi produk atau jasa yang dikonsumsinya tersebut. Berdasarkan Tabel 18 terlihat bahwa konsumen merasa puas berlatih fitness di Fit For Two Fitness Center dengan proporsi jawaban sebanyak 63 persen. Tabel 18. Kepuasan konsumen Fit For Two Fitness Center Kepuasan konsumen Jumlah jawaban Persentase (%) Puas Biasa saja Tidak puas Total

16 49 Kepuasan konsumen juga dapat dilihat dengan mengetahui sudah berapa lama konsumen melakukan fitness. Hal ini dapat menunujukkan bahwa semakin lama dia berlatih fitness maka dapat dikatakan konsumen puas. Pada Tabel 19 dapat terlihat bahwa konsumen sebagian besar sudah melakukan fitness sejak dua bulan yang lalu dengan persentase sebesar 33 persen. Sedangkan jawaban lainnya dapat dilihat pada Tabel 19. Tabel 19. Lama waktu berlatih fitness di Fit For Two Fitness Center Lama waktu Jumlah jawaban Persentase (%) 1 bulan 2 bulan 3 bulan >3 bulan Total Sebagian besar reaksi konsumen Fit For Two Fitness Center apabila terjadi kenaikan harga adalah tetap berlatih dengan proporsi yang cukup besar yaitu 65 persen. Harga menjadi tidak sensitif jika konsumen merasa puas dengan apa yang dikonsumsinya sehingga mereka rela membayar berapapun untuk mendapatkan produk atau jasa tersebut. Jawaban lainya dapat dilihat dalam Tabel 20. Tabel 20. Reaksi konsumen jika Fit For Two Fitness Center menaikkan harga Reaksi konsumen Jumlah jawaban Persentase (%) Tetap berlatih Berhenti Berlatih di tempat lain Total

17 50 Terlihat bahwa 23 persen konsumen akan berlatih ke tempat lain jika Fit For Two Fitness Center menaikkan harga. Konsumen akan mencari tempat baru yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan mereka. Mereka akan mencari alternatif lain yang mempunyai harga yang sama tapi menawarkan fasilitas yang lebih dari tempat sebelumnya. Ketidakberwujudan kinerja jasa dan keterlibatan fasilitas di belakang panggung dan tenaga kerja yang diperlukan akan mengakibatkan konsumen lebih sulit melihat apa yang mereka dapatkan dari uangnya dibandingkan dengan jika membeli barang fisik. Penetapan harga yang sesuai dari Fit For Two Fitness Center akan meningkatkan daya saing diantara fitness center yang ada di kota Bogor. Perusahaan harus berusaha meningkatkan keunggulannya dengan memperhatikan indikatornya yaitu harga yang sesuai dengan yang diharapkan konsumen, lalu fasilitas yang diberikan kepada konsumen, pelayanan yang baik dan konsisten sehingga dapat meningkatkan kesan dan persepsi yang baik sehingga dapat konsumen dapat menilai kualitas jasa yang mereka terima. Konsumen menilai kualitas yang mereka dapatkan melalui pelayanan yang baik dan juga bukti fisik yang ada seperti kebersihan ruangan (kamar ganti dan tempat fitness), perawatan bangunana dan peralatan fitness, dan juga kerapihan karyawan atau staf yang melayani kebutuhan konsumen. Berdasarkan penjelasan diatas dapat diketahui tahapan dalam proses pengambilan keputusan konsumen Fit For Two Fitness Center mulai pada tahap pengenalan masalah atau kebutuhan, pencarian informasi baik internal maupun eksternal, lalu dilakukan evaluasi dari alternatif-alternatif yang ada untuk memilih alternatif terbaik yang akan menjadi keputusan konsumen dalam pembelian dan juga evaluasi pasca pembelian untuk melihat kepuasan yang didapat konsumen. tiap konsumen mempunyai tahapan yang berbeda satu sama lainnya karena adanya perbedaan kebutuhan dan karakter dari konsumen itu sendiri. Lebih jelasnya akan disimpulkan dalam Tabel 21 yang memaparkan semua tahapan dalam pengambilan keputusan konsumen Fit For Two Fitness Center.

18 51 Tabel 21. Tahapan dalam proses pengambilan keputusan pembelian jasa fitness di Fit For Two Fitness Center Tahapan dalam proses pengambilan keputusan Pengenalan Kebutuhan Keterangan 1. Alasan/motivasi Bentuk tubuh atletis/proporsional 2. Manfaat yang didapat Tubuh yang sehat 3. Tingkat keterlibatan Biasa saja jika tidak berlatihfitness Pencarian Informasi 1. Sumber informasi Teman 2. Fokus perhatian terhadap informasi Lokasi 3. Pengaruh promosi Tertarik mencoba Evaluasi Alternatif 1. Pertimbangan berlatih fitness Lokasi 2. Pendapat tentang harga Biasa saja 3. Pendapat tentang lokasi Dekat dengan rumah 4. Berlatih fitness di tempat lain Tidak 5. Alasan fitness di tempat lain Lokasi Keputusan Pembelian 1. Waktu berlatih fitness Waktu senggang 2. Teman berlatih fitness Sendiri 3. Pengaruh berlatih fitness Pengaruh teman 4. Frekuensi berlatih fitness 3-4 kali seminggu Evaluasi Pasca Pembelian 1. Tingkat kepuasan Puas 2. Lama waktu telah berlatih fitness 2 bulan 3. Reaksi konsumen apabila harga naik Tetap berlatih

19 Analisis Faktor terhadap Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen Fit For Two Fitness Center Jumlah dari variabel yang akan digunakan untuk analisis faktor ini berjumlah 12 variabel yang terdiri dari norma dan kebiasaan, kelas sosial, iklan, keluarga, teman, peran dan status dalam keluarga, gaya hidup, kepribadian, kepercayaan diri dan kemampuan bersosialisasi, motivasi, persepsi, dan pengalaman. Tes pertama yang digunakan untuk mengetahui apakah data ini bisa digunakan untuk analisis faktor adalah Kaiser-Meyer- Olkin measure of sampling adequacy (KMO). Nilai KMO dikatakan mencukupi apabila lebih besar atau sama dengan 0,5. Berdasarkan pengolahan data menggunakan software SPSS, nilai KMO untuk faktor budaya didapat sebesar 0,704 (Lampiran 4) Dengan demikian nilai KMO measure of sampling adequacy lebih dari 0,5 dan analisis faktor layak untuk digunakan dalam penelitian ini. Pada tabel anti-image matrices terlihat sejumlah angka yang membentuk diagonal (yang bertanda a ) yang menunjukkan besarnya MSA sebuah variabel (Lampiran 5). Besarnya MSA harus lebih besar dari 0,5 sehingga dapat dilakukan proses berikutnya. Jika sebuah variabel mempunyai nilai MSA lebih kecil dari 0,5 maka variabel tersebut harus dikeluarkan dari pemilihan variabel, lalu dilakukan pengulangan dalam mendapatkan nilai MSA tanpa mengikutsertakan variabel tersebut. Output yang didapat adalah nilai MSA variabel-variabel budaya sudah 0,5, maka langkah selanjutnya adalah melakukan ekstraksi. Pada tabel communalities terdapat nilai inisial seluruh variabel sebesar 1 (Lampiran 6). Ini menunjukkan bahwa variabel 100% tersebut membentuk faktor tersebut. Selain terdapat nilai communalities, terdapat juga nilai extraction yang menjelaskan besarnya persentase varian suatu variabel. Pada tabel total variance explained digunakan untuk mengetahui banyaknya faktor yang terbentuk dengan syarat memiliki nilai eigenvalues 1. Jumlah faktor yang terbentuk adalah 4 faktor yaitu faktor pertama dengan nilai eigenvalues sebesar 3,331 lalu faktor kedua sebesar 1,590 dan faktor ketiga sebesar 1,229 serta faktor keempat sebesar 1,101 (Lampiran 7).

20 53 Sedangkan pada diagram scree plot dapat membantu untuk menentukan jumlah optimum dari banyaknya faktor yang terbentuk. Terlihat bahwa ada 4 nilai yang mempunyai nilai eigenvalue di atas 1 (Lampiran 8). Pada tabel component matrix (Lampiran 9) terdapat nilai factor loadings yang menunujukkan tingkat keeratan suatu variabel terhadap faktor yang terbentuk. Langkah selanjutnya yaitu melihat variabel apa saja yang masuk ke dalam empat faktor diatas dengan cara melihat nilai factor loadings-nya setelah dilakukan proses rotasi. Tabel rotated component matrix akan menunjukkan distribusi variabel-variabel yang diekstrak ke dalam faktor yang telah terbentuk berdasarkan factor loadings-nya setelah dilakukan proses rotasi yang akan menjelaskan 12 variabel yang masuk ke dalam 4 faktor yang terbentuk (Lampiran 10). Lalu sebaran variabel sesuai dengan kelompok faktornya dapat dilihat pada grafik component plot in rotated space (Lampiran 11). Variabel yang termasuk dalam satu faktor akan membentuk satu kelompok. Faktor yang terbentuk berjumlah empat faktor yaitu faktor internal, faktor eksternal, faktor motivasi dan faktor sikap. Penentuan jumlah faktor ini didasarkan pada besarnya eigenvalue serta persentase total variannya. Faktor yang memiliki nilai eigenvalue 1 tetap dipertahankan dalam model analisis faktor sedangkan nilai eigenvalue < 1 akan dikeluarkan dari model. Sedangkan penamaan faktor yang telah terbentuk dilakukan dengan memberi nama faktor yang dapat mewakili nama-nama variabel yang membentuk faktor tersebut. Faktor pertama yaitu faktor karakter terdiri dari variabel peran, kepribadian, dan kepercayaan diri. Faktor ini dinamakan faktor karakter karena semua variabel ini menunjukkan sifat, peran dan hal-hal yang bersifat individu yang mempengaruhi konsumen dalam mengambil keputusan pembelian. Konsumen akan memilih produk atau jasa yang sesuai dengan kepribadiannya sehingga variabel kepribadian sangat mempengaruhi keputusan konsumen. Faktor yang kedua dinamakan faktor eksternal yang terdiri dari variabel iklan, keluarga, teman, dan gaya hidup. Iklan, keluarga dan teman merupakan

21 54 sumber informasi bagi konsumen yang berasal dari luar sehingga faktor ini dinamakan faktor eksternal yang dapat mempengaruhi keputusan konsumen dalam pembelian. Setelah konsumen mempunyai alasan atau motivasi, maka konsumen akan berusaha mencari informasi mengenai produk atau jasa yang akan dikonsumsi. Faktor ketiga dinamakan faktor internal yang terdiri dari variabel persepsi dan motivasi. Persepsi merupakan proses internal untuk memilih, mengevaluasi, dan mengorganisasi rangsangan. Sedangkan motivasi merupakan proses yang memaparkan arah, intensitas, dan ketekunan untuk mencapai tujuan. Kedua variabel ini sangat mempengaruhi diri konsumen untuk melakukan pembelian jasa sesuai dengan kebutuhan dan persepsi yang konsumen tangkap. Faktor keempat dinamakan faktor sikap yang terdiri dari variabel norma dan kebiasaan, kelas sosial, dan pengalaman. Konsumen akan melakukan tindakan atau sikap terhadap pembelian berdasarkan norma dan kebiasaan konsumen. Selain itu konsumen juga mempertimbangkan pendapatan, pendidikan, dan pekerjaannya untuk melakukan pembelian jasa serta melakukan tindakan atau sikap yang sesuai dengan pengalaman yang mereka dapatkan Analisis Faktor terhadap Atribut Jasa Analisis faktor terhadap atribut jasa juga mempunyai langkah yang sama dengan tahap analisis faktor untuk faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen. Langkah pertama yaitu melihat nilai KMO dan MSA, nilai KMO berada diatas 0,5 (Lampiran 12), sedangkan nilai MSA masingmasing variabel berada di atas 0,5 (Lampiran 13). Kedua nilai tersebut berarti bahwa dapat dilakukan langkah analisis faktor selanjutnya. Pada tabel communalities terdapat nilai inisial seluruh variabel sebesar 1 (Lampiran 14). Ini menunjukkan bahwa variabel 100% tersebut membentuk faktor tersebut. Pada tabel total variance explained, didapatkan jumlah faktor sebanyak 5 faktor dengan nilai eigenvalue 1 (Lampiran 15). Sedangkan pada diagram scree plot dapat membantu untuk menentukan jumlah optimum dari

22 55 banyaknya faktor yang terbentuk. Terlihat bahwa ada 5 nilai yang mempunyai nilai eigenvalue di atas 1 (Lampiran 16). Pada tabel component matrix (Lampiran 17) terdapat nilai factor loadings yang menunujukkan tingkat keeratan suatu variabel terhadap faktor yang terbentuk. Langkah selanjutnya yaitu melihat variabel apa saja yang masuk ke dalam empat faktor diatas dengan cara melihat nilai factor loadings-nya setelah dilakukan proses rotasi. Tabel rotated component matrix akan menjelaskan 18 variabel yang masuk ke dalam 5 faktor (Lampiran 18) dengan melihat factor loadings yang terbesar. Lalu sebaran variabel sesuai dengan kelompok faktornya dapat dilihat pada grafik component plot in rotated space (Lampiran 19). Variabel yang termasuk dalam satu faktor akan membentuk satu kelompok. Faktor pertama dinamakan faktor fisik yang terdiri dari variabel kelengkapan peralatan, penataan ruangan/peralatan, ketersediaan tempat parkir, kebersihan dan kenyamanan ruangan, dan kebersihan kamar ganti. Variabel tersebut dapat menjadi bukti atas kualitas jasa yang harus dikelola secara hati-hati. Faktor fisik ini sangat mempengaruhi konsumen dalam pengambilan keputusan karena faktor ini dapat mempengaruhi kesan konsumen. Faktor kedua dinamakan faktor kemampuan staf yang terdiri dari variabel kemampuan staf dalam menanggapi complain, penanganan latihan sesuai tujuan yang ingin dicapai, kesediaan menangani konsultasi gizi, keramahan dan kesopanan staf, dan pengetahuan instruktur mengenai penggunaan fasilitas fitness. faktor ini membutuhkan interaksi langsung dan pribadi antara konsumen dan staf perusahaan sehingga dapat mempengaruhi persepsi konsumen terhadapa kualitas jasa dan akhirnya mempengaruhi konsumen untuk melakukan pembelian jasa. Faktor ketiga dinamakan faktor komunikasi yang terdiri dari variabel kemampuan instruktur dalam memberikan informasi berkaitan dengan cara menggunakan peralatan fitness, kemudahan berkonsultasi dengan instruktur, dan kemudahan menghubungi Fit For Two Fitness Center. Komunikasi yang baik antara staf dengan konsumen akan menimbulkan kesan yang baik dan

23 56 pelayanan yang baik di mata konsumen sehingga sangat mempengaruhi dalam pengambilan keputusan. Faktor keempat dinamakan faktor keunggulan yang terdiri dari variabel harga yang ditawarkan, fasilitas instruktur, dan kemampuan instruktur dalam menepati janji. Faktor keunggulan ini menjadi daya tarik perusahaan untuk bersaing dengan fitness center lainnya sehingga dapat memikat konsumen dan mempengaruhi konsumen untuk mengambil keputusan pembelian. Faktor kelima adalah faktor keinginan dan kerapihan yang terdiri dari variabel kesesuaian latihan fitness dengan hasil akhir yang diharapkan dan kerapihan karyawan dan instruktur. Variabel kerapihan menjadi variabel yang diperhatikan konsumen terkait dengan penghargaan terhadap konsumen. konsumen yang dilayani oleh karyawan yang rapi akan mempunyai persepsi dan kesan yang baik terhadap perusahaan dan ketika konsumen mendapatkan apa yang mereka inginkan seperti kesesuaian dengan hasil akhir maka mempengaruhi konsumen dalam mengambil keputusan pembelian Menganalisis Hubungan antara Demografi konsumen dengan Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Hubungan antara demografi konsumen dengan faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dapat dilihat menggunakan Analisis Crosstab dengan Uji Chi-Square. Demografi konsumen dalam hal ini ada 6 variabel yaitu jenis kelamin, usia, pendidikan, pekerjaan, pendapatan, dan status pernikahan. Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen terdiri dari 4 faktor yaitu budaya, sosial, pribadi dan individu serta 5 atribut jasa yaitu reliability, responsiveness, assurance, empathy, dan tangible. Analisis Crosstab dengan Uji Chi-Square didapatkan hasil bahwa demografi konsumen Fit For Two Fitness Center secara keseluruhan tidak memiliki hubungan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen karena nilai Asymp.Sig (2-sided) Chi-Square >α (0,05), maka H0 diterima (Lampiran 20). Namun ada beberapa variabel yang mempunyai hubungan yang cukup signifikan dengan nilai Asymp.Sig (2-sided) Chi- Square <α (0,05) yaitu variabel jenis kelamin dengan tangible (berwujud),

24 57 variabel usia dengan reliability (keandalan), variabel pendidikan dengan psikologis, variabel pekerjaan dengan tangible (berwujud), dan variabel pendapatan dengan reliability (keandalan). Hasil dari Uji Chi-Square dari variabel jenis kelamin dengan tangible dapat dilihat pada Tabel 22. Tabel 22. Uji chi-square terhadap variabel jenis kelamin dengan tangible Value df Asymp. Sig (2-sided) Pearson Chi-square ª Likelihood Ratio Linear-by-Linear Asosiation Not Valid Cases 120 ª. 20 cells (71.4%) have expected count less than 5. The minimum expected count is.29. Perbedaan jenis kelamin akan mempengaruhi pendapat mereka tentang atribut jasa tangible (keberwujudan). Wanita dan laki-laki mempunyai pola pikir yang berbeda satu sama lain dalam memandang faktor tangible yang meliputi peralatan, tempat parkir, kebersihan kamar ganti, dan kerapihan ataupun kenyamanan. Tabel 23 akan menjelaskan hubungan antara variabel usia dengan reliability. Tabel 23. Uji chi-square terhadap variabel usia dengan reliability Value Df Asymp. Sig (2-sided) Pearson Chi-square ª Likelihood Ratio Linear-by-Linear Asosiation Not Valid Cases 120 ª. 44 cells (84.6%) have expected count less than 5. The minimum expected count is.08. Usia konsumen dapat mempengaruhi kebutuhan akan produk atau jasa dan berpengaruh terhadap faktor reliability seperti harga yang ditawarkan. Usia yang belum produktif seperti pelajar akan memandang harga sebagai

25 58 salah satu tolak ukur atau perbandingan dalam memilih produk atau jasa karena usia tersebut masih sangat sensitif terhadap harga. Selanjutnya dalam Tabel 24 akan dijelaskan hubungan antara variabel pendidikan dengan psikologi. Tabel 24. Uji chi-square terhadap variabel pendidikan dengan psikologi ª. 20 cells (66.7%) have expected count less than 5. The minimum expected count is.25. Tingkat pendidikan sesorang akan mempengaruhi cara berpikir dan persepsinya terhadap suatu masalah. Faktor psikologi terdiri dari motivasi, persepsi, dan pengalaman. Persepsi masuk ke dalam bagian psikologi sehingga faktor pendidikan sangat berpengaruh terhadap psikologi seseorang. Variabel lain yang berhubungan yaitu variabel pekerjaan dengan tangible akan dijelaskan pada Tabel 25. Value df Asymp. Sig (2-sided) Pearson Chi-square ª Likelihood Ratio Linear-by-Linear Asosiation Not Valid Cases 120 Tabel 25. Uji chi-square terhadap variabel pekerjaan dengan tangible Value df Asymp. Sig (2-sided) Pearson Chi-square ª Likelihood Ratio Linear-by-Linear Asosiation Not Valid Cases 120 ª. 68 cells (97.1%) have expected count less than 5. The minimum expected count is.07. Pekerjaan seseorang akan mempengaruhi mereka dalam memandang suatu masalah seperti kelengkapan peralatan, ketersediaan tempat parkir, dan juga kebersihan dan kenyamanan tempat ganti. Untuk profesi seperti di bidang kedokteran ataupun kesehatan akan lebih mementingkan kebersihan

26 59 ruangan. Selanjutnya akan dibahas variabel lain yang berhubungan yaitu variabel pendapatan dengan reliability pada Tabel 26. Tabel 26. Uji chi-square terhadap variabel pendapatan dengan reliability Value df Asymp. Sig (2-sided) Pearson Chi-square ª Likelihood Ratio Linear-by-Linear Asosiation Not Valid Cases 120 ª. 59 cells (90.8%) have expected count less than 5. The minimum expected count is.03. Tingkat pendapatan seseorang akan sangat mempengaruhi pola pikir mereka dalam memandang faktor reliability (keandalan) yang diantaranya adalah harga dan fasilitas instruktur. Semakin rendah pendapatan seseorang maka semakin sensitif terhadap faktor harga dan juga fasilitas yang didapatkan sehingga variabel pendapatan mempunyai pengaruh terhadap faktor reliability (keandalan) Implikasi Manajerial Implikasi manajerial dibuat berdasarkan hasil penelitian dan dapat menjadi masukan yang dapat dilakukan oleh perusahaan Fit For Two Fitness Centre dikaitkan dengan komponen manajemen jasa terpadu yang terdiri dari 8P yaitu product, place and time, process, productivity and quality, people, promotion and education, physic, and price,. Implikasi manajerial yang berkaitan dengan product yaitu tetap mengadakan fasilitas tambahan yaitu kolam renang karena konsumen sangat antusias dengan adanya fasilitas tersebut dan dapat meningkatkan semangat konsumen untuk tetap berolahraga fitness. Implikasi manajerial yang berkaitan dengan place and time yaitu membuat ruangan fitness dan kamar ganti yang bersih dan nyaman untuk konsumen karena kebersihan dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen. Selain itu adanya tempat parkir yang luas juga menjadi nilai

27 60 tambah bagi perusahaan untuk melayani konsumen yang membawa kendaraan bermotor. Implikasi manajerial yang berkaitan dengan process adalah memberikan proses yang cepat saat registrasi menjadi member dan dapat juga dibantu untuk mengisi formulir oleh para staf yang melayani proses tersebut. Hal tersebut akan dapat meningkatkan kesan konsumen terhadap pelayanan dan kualitas jasa yang mereka terima. Implikasi manajerial yang berkaitan dengan productivity and quality adalah meningkatkan layanan fasilitas instruktur karena salah satu keunggulan Fit For Two Fitness Center adalah fasilitas instruktur. Ini berarti bahwa perusahaan harus terus menjaga produktivitasnya terutama fasilitas instruktur untuk meningkatkan kepuasan konsumen. Perusahaan juga dapat melengkapi alat-alat fitness yang belum lengkap seperti alat fitness untuk pembentukan otot betis. Selain itu perusahaan juga dapat menambahkan alat-alat fitness untuk pembentukan otot-otot perut dan angkat beban yang banyak diminati oleh konsumen. Hal tersebut akan meningkatkan kepuasaan konsumen akan kualitas jasa yang didapat. Implikasi manajerial yang harus dilakukan oleh manajemen Fit For Two Fitness Centre dikaitkan dengan people (sumberdaya manusia) yaitu melatih instruktur tentang pengetahuan penggunaan fasilitas fitness dan kemampuan staf untuk menanggapi complain serta mempertahankan keramahan dan kesopanan dari staf. Implikasi manajerial yang dapat dilakukan Fit For Two Fitness Centre berkaitan dengan physic (bukti fisik) adalah merawat gedung atau tempat yang digunakan untuk fitness yang akan berpengaruh terhadap kesan konsumen. Perusahaan juga harus bertindak cepat dalam menangani peralatan yang rusak seperti treadmill yang membutuhkan sistem elektrik yang stabil sehingga konsumen tidak terganggu apabila menggunakan alat tersebut. Implikasi manajerial yang dapat dilakukan oleh manajemen Fit For Two Fitness Centre dikaitan dengan promotion and education yaitu adanya fasilitas kolam renang sebagai paket tambahan selain fitness harus

28 61 dipertahankan karena konsumen merasa tertarik dengan fasilitas tambahan tersebut. Sumber informasi tentang Fit For Two Fitness Centre lebih banyak didapat dari teman, oleh karena itu manajemen harus lebih melayani dengan sebaik mungkin pelanggan yang ada sehingga pelanggan puas dan dapat merekomendasikannya kepada teman-temannya untuk berlatih fitness di Fit For Two Fitness Centre. Selain itu, manajemen Fit For Two Fitness Centre harus lebih memperbanyak baliho-baliho, pamflet, leaflet, brosur, dan media promosi lainnya. Hal ini sesuai dengan kenyataan bahwa sebagian besar konsumen Fit For Two Fitness Centre mendapatkan informasi melalui teman bukan media promosi seperti yang telah disebutkan diatas dan juga pengaruh keluarga yang mempengaruhi keputusan konsumen. Implikasi manajerial yang dapat dilakukan oleh manajemen Fit For Two Fitness Centre dikaitan dengan physic yang dapat dilakukan Fit For Two Fitness Center adalah perusahaan perlu merawat dan memperhatikan gedung, perlengkapan fitness, anggota staf, dan juga dapat memperluas tempat parkir yang dapat mempengaruhi kesan persepsi pelanggan atas bukti dari kualitas jasa yang mereka terima. Implikasi manajerial yang berkaitan dengan price adalah tetap mempertahankan harga yang ditawarkan kepada konsumen dan juga menurunkan harga yang ditetapkan untuk instruktur pribadi. Apabila terjadi kenaikkan harga dengan catatan kenaikkan harga tidak terlalu besar. Sebaiknya kenaikan harga merupakan opsi terakhir untuk mengatasi masalah manajemen karena akan berdampak pada berkurangnya jumlah member dari Fit For Two Fitness Centre. Keseluruhan implikasi manajerial dapat dilihat pada Tabel 27.

29 62 Tabel 27. Implikasi manajerial yang dapat dilakukan manajemen Fit For Two Fitness Center terkait dengan komponen manajemen jasa terpadu. Komponen Manajemen Jasa Terpadu Product Place and Time Process Productivity and Quality People Promotion and Education Physic Price Implikasi manajerial Tetap mengadakan fasilitas tambahan yaitu kolam renang Membuat ruangan fitness dan kamar ganti yang bersih Memberikan proses yang cepat saat registrasi menjadi member Meningkatkan layanan fasilitas instruktur dan menambahkan alat-alat fitness untuk pembentukan otot-otot perut dan angkat beban Melatih instruktur tentang pengetahuan penggunaan fasilitas fitness dan kemampuan staf untuk menanggapi complain serta mempertahankan keramahan dan kesopanan dari staf. Mempertahankan fasilitas kolam renang sebagai paket tambahan dan memperbanyak baliho-baliho, pamflet, leaflet, brosur, dan media promosi lainnya Merawat dan memperhatikan gedung, perlengkapan fitness, anggota staf, dan juga dapat memperluas tempat parkir untuk kenyamanan konsumen Mempertahankan harga yang ditawarkan kepada konsumen dan menurunkan harga untuk instruktur pribadi

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 26 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka pemikiran teoritis Kebudayaan yang semakin maju membuat gaya hidup manusia semakin berkembang. Kesadaran manusia akan pentingnya kesehatan mulai terlihat disamping

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISA DATA 4.1 Profile Responden

BAB 4 ANALISA DATA 4.1 Profile Responden BAB 4 ANALISA DATA 4.1 Profile Responden Pada penelitian ini, peneliti telah menyusun profile responden yang dibagi kedalam beberapa macam, yakni berdasarkan: 1. Nama pusat kebugaran langganan responden

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. peran yang besar dalam mempopulerkan gaya hidup sehat. Banyaknya role model

I. PENDAHULUAN. peran yang besar dalam mempopulerkan gaya hidup sehat. Banyaknya role model I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini, gaya hidup sehat telah menjadi tren bagi masyarakat Indonesia khususnya yang tinggal di perkotaan besar. Tren gaya hidup sehat ini disebabkan oleh perkembangan

Lebih terperinci

KUISIONER PENELITIAN

KUISIONER PENELITIAN LAMPIRAN 64 Lampiran 1. Kuesioner Penelitian KUISIONER PENELITIAN Kuisioner ini digunakan sebagai bahan untuk penyusunan skripsi dengan judul : Analisis Proses Pengambilan Keputusan Produk Kredit Cepat

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN. Kepada Yth. Saudara/i para responden Di tempat. Dengan Hormat,

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN. Kepada Yth. Saudara/i para responden Di tempat. Dengan Hormat, 43 LAMPIRAN KUESIONER PENELITIAN Kepada Yth. Saudara/i para responden Di tempat Dengan Hormat, Sehubungan untuk menyelesaikan Tugas Akhir Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik, saya ingin meminta bantuan

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Uji Validitas Dan Reliabilitas Analisis positioning kacang mete di benak konsumen dan faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen dimulai dengan melakukan uji

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data Data diperoleh dengan menyebarkan secara acak kuesioner kepada pengguna jasa transpotasi udara Garuda Indonesia sebagai responden. Cara pengambilan

Lebih terperinci

BAB IV DATA PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV DATA PENELITIAN DAN ANALISIS DATA BAB IV DATA PENELITIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Gambaran Umum Didalam pengumpulan data yang disebarkan melalui kuesioner terdapat dua bagian pertanyaan yang berbeda. Bagian pertama yaitu pertanyaan-pertanyaan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Table Frekuensi Responden. pendidikan. gender. Valid Percent. Cumulative. Cumulative. Percent. Frequency Percent.

Lampiran 1. Table Frekuensi Responden. pendidikan. gender. Valid Percent. Cumulative. Cumulative. Percent. Frequency Percent. 90 Lampiran 1 Table Frekuensi Responden gender pendidikan Frequency Valid Frequency Valid Valid LAKI-LAKI 14 16.5 16.5 16.5 PEREMPUAN 71 83.5 83.5 100.0 Valid SMP 4 4.7 4.7 4.7 SMA 70 82.4 82.4 87.1 S-1

Lebih terperinci

Lampiran 1 Kuesioner. Wilson

Lampiran 1 Kuesioner. Wilson 125 Lampiran 1 Kuesioner Responden Yth. Nama saya Wilson, mahasiswa Fakultas Ekonomi. Saat ini saya sedang melakukan penelitian untuk skripsi saya mengenai Service Quality, Customer Satisfaction Repurchase

Lebih terperinci

KUESIONER. A. Data Responden. 1. Profesi anda sekarang : a. Mahasiswa b. Pegawai swasta c. Pegawai negeri d. Wiraswata e.

KUESIONER. A. Data Responden. 1. Profesi anda sekarang : a. Mahasiswa b. Pegawai swasta c. Pegawai negeri d. Wiraswata e. KUESIONER A. Data Responden 1. Profesi anda sekarang : a. Mahasiswa b. Pegawai swasta c. Pegawai negeri d. Wiraswata e. Lain-lain 2. Usia anda sekarang : a. 17-21 tahun b. 21-30 tahun c. 30-40 tahun d.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Responden Penelitian ini dilakukan pada PT. Rezeki Supermarketing sebuah perusahaan retail tradisional yang terletak di Jakarta, dengan mengambil

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. wajah yang dibeli di Larissa Aesthetic Center Semarang, Selain itu juga

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. wajah yang dibeli di Larissa Aesthetic Center Semarang, Selain itu juga BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Responden Data responden yang telah diperoleh dari kuesioner akan dibagi berdasarkan usia, jenis kelamin responden, status pekerjaan, jasa perawatan

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR TINGKAT KEPUASAN MAHASISWA UNIVERSITAS PAKUAN TERHADAP PELAYANAN PARKIR KAMPUS

ANALISIS FAKTOR TINGKAT KEPUASAN MAHASISWA UNIVERSITAS PAKUAN TERHADAP PELAYANAN PARKIR KAMPUS ANALISIS FAKTOR TINGKAT KEPUASAN MAHASISWA UNIVERSITAS PAKUAN TERHADAP PELAYANAN PARKIR KAMPUS Sintya Dwi Rosady 1, Fitria Virgantari, Ani Andriyati Program Studi Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN KUESIONER PENELITIAN Kepada Yth, Sdr/i Responden Di tempat Dengan hormat, Dalam rangka menyelesaikan Tugas Akhir, saya mahasiswi jurusan Teknik Industri Universitas Kristen Maranatha mengadakan penelitian

Lebih terperinci

Lampiran 1 KUESIONER STRATEGI PEMASARAN

Lampiran 1 KUESIONER STRATEGI PEMASARAN Lampiran 1 KUESIONER STRATEGI PEMASARAN A. Identitas Responden No. Responden : Tanggal : Nama : Umur : Jenis Kelamin : Suku : Pendidikan : Pekerjaan : Status Pernikahan : Petunjuk pengisian : Berilah tanda

Lebih terperinci

KUESIONER FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI POLA PEMILIHAN MAKANAN SIAP SAJI (FAST FOOD) PADA PELAJAR DI SMA SWASTA CAHAYA MEDAN TAHUN 2012

KUESIONER FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI POLA PEMILIHAN MAKANAN SIAP SAJI (FAST FOOD) PADA PELAJAR DI SMA SWASTA CAHAYA MEDAN TAHUN 2012 LAMPIRAN KUESIONER FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI POLA PEMILIHAN MAKANAN SIAP SAJI (FAST FOOD) PADA PELAJAR DI SMA SWASTA CAHAYA MEDAN TAHUN 2012 I. INFORMASI WAWANCARA No. Responden... Nama Responden...

Lebih terperinci

KUESIONER GAMBARAN TAYANGAN IKLAN FAST FOOD

KUESIONER GAMBARAN TAYANGAN IKLAN FAST FOOD KUESIONER GAMBARAN TAYANGAN IKLAN FAST FOOD (MAKANAN SIAP SAJI) DI TELEVISI DAN KEBIASAAN MAKAN FAST FOOD (MAKANAN SIAP SAJI) DAN KEJADIAN OBESITAS PADA PELAJAR SMA SWASTA CAHAYA MEDAN TAHUN 2013 I. INFORMASI

Lebih terperinci

Analisis Kinerja RSUD Rantauprapat Kab. Labuhanbatu Berdasarkan Balanced Scorecard

Analisis Kinerja RSUD Rantauprapat Kab. Labuhanbatu Berdasarkan Balanced Scorecard 84 Analisis Kinerja RSUD Rantauprapat Kab. Labuhanbatu Berdasarkan Balanced Scorecard Bapak/Ibu/Saudara yang terhormat, Guna lebih meningkatkan mutu pelayanan RSUD Rantauprapat Kab. Labuhanbatu, mohon

Lebih terperinci

Lampiran 1 Tabel frekuensi responden. Valid Percent. Frequenc y Percent

Lampiran 1 Tabel frekuensi responden. Valid Percent. Frequenc y Percent 105 Lampiran 1 Tabel frekuensi responden Umur Gender Frequenc y 2.00 15 13.0 13.0 13.0 3.00 31 27.0 27.0 40.0 4.00 69 60.0 60.0 100.0 Frequenc y 1.00 63 54.8 54.8 54.8 2.00 52 45.2 45.2 100.0 Pekerjaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Responden Dalam gambaran umum responden penelitian ini dijelaskan mengenai profil umum responden yaitu, pekerjaan responden, usia responden, jenis

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Café ini dikelola oleh Ibu Gaby dan memiliki konsep makanan dan minuman

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Café ini dikelola oleh Ibu Gaby dan memiliki konsep makanan dan minuman BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian Gatherinc Café & Bistro telah berdiri sejak tanggal 6 December 2016. Café ini dikelola oleh Ibu Gaby dan memiliki konsep makanan dan minuman

Lebih terperinci

B. Persepsi Tentang Mutu Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Mutiara Kabupaten Asahan.

B. Persepsi Tentang Mutu Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Mutiara Kabupaten Asahan. Kuisioner Penelitian Pengaruh Persepsi Tentang Mutu Pelayanan Terhadap Kepuasan Pasien Poliklinik Gigi di Puskesmas Mutiara Kabupaten Asahan Tahun 2011 A. Identitas Responden 1. Nama : 2. Umur : 3. Jenis

Lebih terperinci

PEDOMAN PENGAMATAN PERAWAT HUBUNGAN PELAKSANAAN EDUKASI PERAWAT TERHADAP TINGKAT NYERI PASIEN PASCA TINDAKAN NASOLARINGOSCOPY

PEDOMAN PENGAMATAN PERAWAT HUBUNGAN PELAKSANAAN EDUKASI PERAWAT TERHADAP TINGKAT NYERI PASIEN PASCA TINDAKAN NASOLARINGOSCOPY No. Kuisioner : PEDOMAN PENGAMATAN PERAWAT HUBUNGAN PELAKSANAAN EDUKASI PERAWAT TERHADAP TINGKAT NYERI PASIEN PASCA TINDAKAN NASOLARINGOSCOPY Petunjuk Pengisian : 1. Isilah semua pernyataan dalam kuisioner

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Rumah Makan Waroeng Steak & Shake

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Rumah Makan Waroeng Steak & Shake 31 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Rumah Makan Waroeng Steak & Shake 4.1.1 Sejarah Rumah Makan Waroeng Steak and Shake Rumah Makan Waroeng Steak & Shake didirikan oleh pasangan suami-istri

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu penelitian 4.2. Data dan Metode Pengambilan Sampel

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu penelitian 4.2. Data dan Metode Pengambilan Sampel IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu penelitian Penelitian dilakukan terhadap pengunjung Daiji Raamen yang terletak di Jalan Pajajaran No. 7. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 25 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum BReAD Unit 4.1.1. Sejarah Singkat BReAD Unit BReAD Unit (Baking Research And Development Unit) merupakan program kerjasama Southeast Asian Food and Agricultural

Lebih terperinci

VI. KARAKTERISTIK RESPONDEN KONSUMEN RESTORAN KHASPAPI

VI. KARAKTERISTIK RESPONDEN KONSUMEN RESTORAN KHASPAPI VI. KARAKTERISTIK RESPONDEN KONSUMEN RESTORAN KHASPAPI Pengunjung restoran yang mengkonsumsi menu makanan dan minuman di Restoran Khaspapi memiliki latar belakang sosial dan ekonomi yang berbedabeda. Latar

Lebih terperinci

Tingkat Kepuasan Mahasiswa Terhadap Kualitas Pelayanan Universitas Sam Ratulangi Menggunakan Analisis Faktor

Tingkat Kepuasan Mahasiswa Terhadap Kualitas Pelayanan Universitas Sam Ratulangi Menggunakan Analisis Faktor JURNAL MIPA UNSRAT ONLINE 1 (1) 52-56 dapat diakses melalui http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jmuo Tingkat Kepuasan Mahasiswa Terhadap Kualitas Pelayanan Universitas Sam Ratulangi Menggunakan Analisis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kualitas layanan menjadi isu yang sangat penting dalam memasarkan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kualitas layanan menjadi isu yang sangat penting dalam memasarkan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kualitas layanan menjadi isu yang sangat penting dalam memasarkan produk saat ini supaya produk dapat diterima dengan baik di pasar. Untuk menciptakan kualitas

Lebih terperinci

Lampiran 1. Reliabilitas untuk Kelompok Kepentingan R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A)

Lampiran 1. Reliabilitas untuk Kelompok Kepentingan R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A) Lampiran 1. Reliabilitas untuk Kelompok Kepentingan R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A) Reliability Statistics Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N

Lebih terperinci

Kuesioner Penelitian Skripsi Analisis Proses Keputusan Pembelian Produk Perawatan Tubuh Kendedes Princess Ritual

Kuesioner Penelitian Skripsi Analisis Proses Keputusan Pembelian Produk Perawatan Tubuh Kendedes Princess Ritual LAMPIRAN Kuesioner Penelitian Skripsi Analisis Proses Keputusan Pembelian Produk Perawatan Tubuh Kendedes Princess Ritual dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pembelian di Martha Tilaar Salon Day Spa Bogor

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara Umur * CD4 + Crosstabulation cd4 1-49 50-99 100-149 Total umur 35 Count 3 4 2 9 Expected Count 4.5 3.0

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Gambaran Umum Perusahaan Royal Pizza merupakan salah satu usaha makanan cepat saji yang ikut meramaikan pasar kuliner di Pekanbaru. Usaha ini baru berdiri pada

Lebih terperinci

KUESIONER HARAPAN DAN KINERJA(PERFORMANCE)

KUESIONER HARAPAN DAN KINERJA(PERFORMANCE) 79 KUESIONER HARAPAN DAN KINERJA(PERFORMANCE) Nama : Usia : Gender : Pekerjaan : Variable kualitas pelayanan Harapan Kinerja (Realita) STS TS KS S SS STS TS KS S SS A. Tangible 1. Tata letak ruangan pada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan kepada 47 orang guru BK SLTA (5, SMA, 1 MA, dan 9 SMK) di Salatiga, seperti yang dapat dilihat dalam tabel 4.1 di bawah

Lebih terperinci

Jenis Peralatan * Usia * Jenis Kelamin Crosstabulation

Jenis Peralatan * Usia * Jenis Kelamin Crosstabulation 1 Crosstabs Jenis Peralatan * Usia * Jenis Kelamin Crosstabulation Jenis Kelamin laki-laki perempuan Jenis Peralatan Jenis Peralatan pakaian bela diri pelindung kepala pelindung gigi pelindung dada pelindung

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 26 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1. Sejarah Perusahaan EF Education merupakan lembaga pendidikan bahasa swasta terbesar di dunia yang mengkhususkan diri dalam bidang pelatihan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Responden Data 65 responden yang didapat dari kuesioner akan dibagi berdasarkan usia responden, jenis kelamin responden, produk kuliner yang pernah dipromosikan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... i ii iii iv I. PENDAHULUAN Latar Belakang... 1 Rumusan Masalah... 12 Tujuan Penelitian... 13 Manfaat Penelitian...

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Langkah pertama yang dilakukan terhadap data hasil survei adalah melakukan uji validitas dan reliabilitas terhadap alat ukur yaitu kuesioner. Hal ini dilakukan untuk memperoleh

Lebih terperinci

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN (INFORM CONSENT)

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN (INFORM CONSENT) LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN (INFORM CONSENT) Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepatuhan ODHA Dalam Menjalani Terapi Antiretroviral di Rumah Sakit Umum Pirngadi Medan Tahun 2012

Lebih terperinci

VIII ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN IMPLIKASI ALTERNATIF BAURAN PEMASARAN

VIII ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN IMPLIKASI ALTERNATIF BAURAN PEMASARAN VIII ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN IMPLIKASI ALTERNATIF BAURAN PEMASARAN 8.1 Implikasi Alternatif Bauran Pemasaran Hasil dari analisis kepuasan dan loyalitas konsumen berimplikasi terhadap strategi bauran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jasa untuk memperoleh laba agar dapat terus hidup dan berkembang. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. jasa untuk memperoleh laba agar dapat terus hidup dan berkembang. Untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada umumnya tujuan suatu perusahaan adalah menghasilkan barang dan jasa untuk memperoleh laba agar dapat terus hidup dan berkembang. Untuk mencapai tujuan

Lebih terperinci

VI. KARAKTERISTIK RESPONDEN WISATA AGRO GUNUNG MAS PUNCAK BOGOR

VI. KARAKTERISTIK RESPONDEN WISATA AGRO GUNUNG MAS PUNCAK BOGOR VI. KARAKTERISTIK RESPONDEN WISATA AGRO GUNUNG MAS PUNCAK BOGOR 6.1 Karakteristik Pengunjung Karakteristik pengunjung dalam penelitian ini dilihat dari jenis kelamin, lokasi dan tempat tinggal, status

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Djum di Wijilan Yogyakarta. Penelitian bertujuan untuk menganalisis kepuasan

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Djum di Wijilan Yogyakarta. Penelitian bertujuan untuk menganalisis kepuasan BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisis Data Penelitian dilakukan terhadap kualitas pelayanan pada Warung Makan Gudeg Yu Djum di Wijilan Yogyakarta. Penelitian bertujuan untuk menganalisis kepuasan

Lebih terperinci

5. HASIL DAN PEMBAHASAN

5. HASIL DAN PEMBAHASAN 61 5. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Hasil Analisis Pada sub bab ini akan diuraikan hasil analisis data yang diperoleh dari pendapat responden melalui penyebaran kuesioner dan wawancara yang berkaitan dengan

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Karakteristik Konsumen di Sentra Gudeg Wijilan. Usia konsumen merupakan faktor utama yang harus diketahui dalam

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Karakteristik Konsumen di Sentra Gudeg Wijilan. Usia konsumen merupakan faktor utama yang harus diketahui dalam V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Konsumen di Sentra Gudeg Wijilan 1. Usia Usia konsumen merupakan faktor utama yang harus diketahui dalam pemasaran. Dari segi pemasaran, semua penduduk usia berapa

Lebih terperinci

VI PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN

VI PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN VI PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN Keputusan konsumen menurut Engel, dkk (1995) tidak muncul begitu saja melainkan melalui suatu proses yang terdiri dari lima tahapan, yaitu (1) pengenalan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. termasuk dalam kriteria inklusi pada penelitian ini, 15 responden untuk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. termasuk dalam kriteria inklusi pada penelitian ini, 15 responden untuk BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Uji Validitas dan Realibilitas Pada penelitian kali ini dilakukan uji validasi dengan dilanjutkan uji realibilitas pada instrumen penelitian. Instrumen penelitian

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Karakteristik Konsumen

HASIL DAN PEMBAHASAN. Karakteristik Konsumen HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Konsumen Karakteristik konsumen RM Wong Solo yang diamati dalam penelitian ini meliputi jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, pekerjaan, dan penerimaan per bulan

Lebih terperinci

BAB III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III. KERANGKA PEMIKIRAN BAB III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Definisi Konsumen Sumarwan (2004) menyatakan bahwa konsumen terdiri dari dua yaitu konsumen individu dan konsumen organisasi. Konsumen

Lebih terperinci

PERANAN AGEN PENJUALAN DALAM UPAYA MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN PADA PT YAKULT INDONESIA PERSADA

PERANAN AGEN PENJUALAN DALAM UPAYA MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN PADA PT YAKULT INDONESIA PERSADA LAMPIRAN KUESIONER PENELITIAN PERANAN AGEN PENJUALAN DALAM UPAYA MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN PADA PT YAKULT INDONESIA PERSADA CABANG MEDAN Untuk mengetahui keefektifan strategi pemasaran yaitu peranan

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Esa Unggul

LAMPIRAN. Universitas Esa Unggul 79 LAMPIRAN 80 Lampiran 1: Hasil Analisis Analisis Faktor 1. Variabel Kualitas Pelayanan - Indikator Tangible Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy.,512 Bartlett's Test of Sphericity Approx.

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN ANALISIS TINGKAT KEPUASAN NASABAH TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PT. BANK BUKOPIN KANTOR CABANG CILEGON

KUESIONER PENELITIAN ANALISIS TINGKAT KEPUASAN NASABAH TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PT. BANK BUKOPIN KANTOR CABANG CILEGON 73 74 Lampiran 1. Kuesioner Penelitian KUESIONER PENELITIAN ANALISIS TINGKAT KEPUASAN NASABAH TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PT. BANK BUKOPIN KANTOR CABANG CILEGON Lembar kuesioner ini diedarkan untuk mengukur

Lebih terperinci

REDUKSI VARIABEL KRITERIAALTERNATIF RESTORAN DENGAN METODE FACTOR ANALYSIS

REDUKSI VARIABEL KRITERIAALTERNATIF RESTORAN DENGAN METODE FACTOR ANALYSIS REDUKSI VARIABEL KRITERIAALTERNATIF RESTORAN DENGAN METODE FACTOR ANALYSIS Ai Nurhayat, S.Si.,MT. Jurusan Teknik Industri Sekolah tinggi Teknologi Bandung ABSTRAK Pada tahun 2017 telah terjadi kenaikan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ini akan dilakukan di Martha Tilaar Salon Day Spa Bogor tepatnya terletak di Jalan Pemuda No. 7 Bogor. Waktu penelitian adalah bulan April-Juni 2011

Lebih terperinci

IX. ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN IMPLIKASI ALTERNATIF BAURAN PEMASARAN

IX. ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN IMPLIKASI ALTERNATIF BAURAN PEMASARAN IX. ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN IMPLIKASI ALTERNATIF BAURAN PEMASARAN 9.1. Hubungan Hasil Analisis Karateristik Umum dengan Kepuasan Secara Umum Variabel yang ingin diketahui hubungannya dengan variabel

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian 1. Sejarah Singkat SMK Negeri Pasirian Perkembangan zaman era global yang sangat pesat dewasa ini sangat berpengaruh pada pola pikir

Lebih terperinci

VII FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN KONSUMEN RESTORAN DAIJI RAAMEN

VII FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN KONSUMEN RESTORAN DAIJI RAAMEN VII FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN KONSUMEN RESTORAN DAIJI RAAMEN Analisis faktor digunakan untuk mereduksi sejumlah variabel yang akan membentuk sejumlah faktor yang lebih sedikit daripada variabel

Lebih terperinci

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sesuai dengan yang telah diuraikan dalam metodologi penelitian, untuk menjawab tujuan penelitian perlu dilakukan analisis pengujian. Analisis data akan dilakukan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN 82 Validasi Responden Apakah anda pengguna WIFONE : a. Ya b. Tidak KUESIONER ANALISA PERILAKU KONSUMEN PRODUK WIFONE DI KOTA BANDUNG Bagian 1 Informasi Umum Responden berikan

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN ANALISIS BRAND EQUITY TEN TABUNGAN BRI BRITAMA PT. BANK RAKYAT INDONESIA Tbk (Studi Kasus Pengunjung Puri Indah Mall)

KUESIONER PENELITIAN ANALISIS BRAND EQUITY TEN TABUNGAN BRI BRITAMA PT. BANK RAKYAT INDONESIA Tbk (Studi Kasus Pengunjung Puri Indah Mall) 70 Lampiran 1. Kuesioner Penelitian KUESIOER PEELITIA AALISIS BRAD EQUITY TE TABUGA BRI BRITAMA PT. BAK RAKYAT IDOESIA Tbk (Studi Kasus Pengunjung Puri Indah Mall) Selamat pagi/siang/sore, sebelumnya saya

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Karakteristik Responden Responden dalam penelitian ini adalah konsumen di rumah makan Mie Ayam Oplosan Kedai Shoimah. Responden yang menjadi objek penelitian

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berolahraga merupakan salah satu jalan menuju kehidupan yang sehat. Dengan berkembang pesatnya pola hidup masyarakat yang semakin modern, aktivitas olahraga menjadi

Lebih terperinci

KUESIONER TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN PESERTA

KUESIONER TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN PESERTA Lampiran 1. Kuesioner Penelitian KUESIONER TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN PESERTA BPJS KESEHATAN TERHADAP PELAYANAN KEFARMASIAN DI DUA PUSKESMAS DI KOTA MEDAN PADA BULAN AGUSTUS 2015 Kuesioner ini

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Dalam bab ini penulis akan membahas hasil yang didapat dari pengolahan

BAB IV PEMBAHASAN. Dalam bab ini penulis akan membahas hasil yang didapat dari pengolahan BAB IV PEMBAHASAN Dalam bab ini penulis akan membahas hasil yang didapat dari pengolahan data yang telah dilakukan di bab sebelumnya. 4.1 Hasil Pengolahan Data Untuk pengolahan data kondisi bawahan dan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kuesioner

Lampiran 1. Kuesioner 85 Lampiran 1. Kuesioner Yth. Saudara / i responden Saya Adhitya Buwono mahasiswa semester akhir Magister Manajemen (MMUI) sedang melaksanakan penelitian untuk thesis saya dengan judul Efek dari Switching

Lebih terperinci

Kepada Yth. Pasien RSUD Wirosaban di Yogyakarta

Kepada Yth. Pasien RSUD Wirosaban di Yogyakarta KUESIONER PENELITIAN Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Bauran Pemasaran terhadap Kepuasan Pasien Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wirosaban Kota Yogyakarta Kepada Yth. Pasien RSUD Wirosaban di Yogyakarta

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kuesioner Pendahuluan

Lampiran 1. Kuesioner Pendahuluan LAMPIRAN 57 Lampiran 1. Kuesioner Pendahuluan Kuesioner ini digunakan untuk memperoleh data penelitian dengan judul ANALISIS POSITIONING KACANG METE DI BENAK KONSUMEN DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

Lebih terperinci

Lampiran 1 hasil uji Chi Square

Lampiran 1 hasil uji Chi Square Lampiran 1 hasil uji Chi Square 1. Hasil uji Chi Square untuk pengaruh ketidakpastian lingkungan eksternal organisasi terhadap partisipasi penyusunan anggaran Pearson Chi-Square 6.750 a 8.564 Likelihood

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 49 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden Kuesioner disebar kepada 100 orang nasabah Bank Tabungan Negara cabang Pekalongan dengan kriteria nasabah yang akan atau sedang memanfaatkan pelayanan

Lebih terperinci

FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI ILMU GIZI UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA 2016

FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI ILMU GIZI UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA 2016 96 Lampiran 1 KUESIONER HUBUNGAN ASUPAN VITAMIN (B6, B12, B9), OLAHRAGA DAN KUALITAS TIDUR PADA MAHASISWA UNIVERSITAS ESA UNGGUL No. Responden : FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI ILMU GIZI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEPUASAN PELANGGAN PADA KELAB KEBUGARAN ATLAS SPORT CLUB DI SURABAYA

IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEPUASAN PELANGGAN PADA KELAB KEBUGARAN ATLAS SPORT CLUB DI SURABAYA IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEPUASAN PELANGGAN PADA KELAB KEBUGARAN ATLAS SPORT CLUB DI SURABAYA Anom Mahendra*, Bobby Oedy Soepangkat**, Sonny Sunaryo** * PT. Kereta Api (persero), e-mail: klukkhan@yahoo.co.id

Lebih terperinci

3. Berapa pengeluaran anda setiap membeli sepatu? a. < Rp b. Rp Rp c. > Rp

3. Berapa pengeluaran anda setiap membeli sepatu? a. < Rp b. Rp Rp c. > Rp LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN Kuesioner ini berkenaan dengan penelitian saya yang berjudul Pengaruh Brand Image dan Harga Terhadap Intensi Membeli Sepatu Converse. Oleh karena itu, saya meminta kesediaan

Lebih terperinci

Lampiran 1. KUESIONER PENILAIAN STRES KERJA PADA PERAWAT ICU RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) RANTAUPRAPAT

Lampiran 1. KUESIONER PENILAIAN STRES KERJA PADA PERAWAT ICU RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) RANTAUPRAPAT Lampiran 1. KUESIONER PENILAIAN STRES KERJA PADA PERAWAT ICU RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) RANTAUPRAPAT I. KARAKTERISTIK RESPONDEN No. Responden : Umur : Tahun Jenis Kelamin : Laki-Laki/Perempuan Masa

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK KONSUMEN RESTORAN MIRA SARI

KARAKTERISTIK KONSUMEN RESTORAN MIRA SARI VI KARAKTERISTIK KONSUMEN RESTORAN MIRA SARI 6.1. Karekteristik Umum Responden Konsumen yang berkunjung ke Restoran Mira Sari memiliki latar belakang yang berbeda-beda, baik dari segi sosial maupun ekonomi.

Lebih terperinci

BAB VII PERUMUSAN STRATEGI UNTUK MENINGKATKAN KEPUASAN KONSUMEN

BAB VII PERUMUSAN STRATEGI UNTUK MENINGKATKAN KEPUASAN KONSUMEN BAB VII PERUMUSAN STRATEGI UNTUK MENINGKATKAN KEPUASAN KONSUMEN Berdasarkan hasil data dan mengenai karakteristik konsumen, analisis tingkat kepuasan konsumen terhadap mutu atribut dan pelayanan, maka

Lebih terperinci

INSTRUMEN PENELITIAN

INSTRUMEN PENELITIAN INSTRUMEN PENELITIAN PERBANDINGAN PERILAKU BERSERAGAM DINAS DALAM PENCEGAHAN INFEKSI NOSOKOMIAL ANTARA MAHASISWA TAHAP PENDIDIKAN PROFESI NERS JALUR A DAN JALUR B DI FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA

Lebih terperinci

Reliability. Case Processing Summary

Reliability. Case Processing Summary Reliability Case Processing Summary N % Cases Valid 100 100.0 Excluded a 0.0 Total 100 100.0 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items.956

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN. 2. Penyakit penyebab HD: DM Diabetes Mellitus Hipertensi Lainnya (sebutkan)...

KUESIONER PENELITIAN. 2. Penyakit penyebab HD: DM Diabetes Mellitus Hipertensi Lainnya (sebutkan)... Lampiran 2 KUESIONER PENELITIAN No. Responden: I. Kuesioner Riwayat Hemodialisa Berilah tanda Checklist ( ) pada setiap jawaban yang tersedia dan isilah titiktitik jika ada pertanyaan yang harus dijawab

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISA DATA 4.1 PELAKSANAAN SURVEI

BAB 4 ANALISA DATA 4.1 PELAKSANAAN SURVEI BAB 4 ANALISA DATA 4.1 PELAKSANAAN SURVEI Sebelum melaksanakan survei yang sebenarnya, peneliti terlebih dahulu melakukan uji pertanyaan kuesioner kepada empat responden yang dipilih berdasarkan tingkatan

Lebih terperinci

Utomo, M., Eddy Rifai dan Abdulmutalib Thahir Pembangunan dan Alih Fungsi Lahan. Lampung: Universitas Lampung.

Utomo, M., Eddy Rifai dan Abdulmutalib Thahir Pembangunan dan Alih Fungsi Lahan. Lampung: Universitas Lampung. Utomo, M., Eddy Rifai dan Abdulmutalib Thahir. 1992. Pembangunan dan Alih Fungsi Lahan. Lampung: Universitas Lampung. Wiradi, Gunawan. 2000. Reforma Agraria: Perjalanan Yang Belum Berakhir. Yogyakarta:

Lebih terperinci

: Perwira / Bintara / Tamtama Asuransi lain selain BPJS :

: Perwira / Bintara / Tamtama Asuransi lain selain BPJS : KUESIONER PENELITIAN DETERMINAN PEMANFAATAN ULANG SARANA PELAYANAN KESEHATAN OLEH ANGGOTA POLRI DAN KELUARGANYA DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA TEBING TINGGI TAHUN 2015 Petunjuk pengisian kuesioner 1. Jawablah

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN KUESIONER PENELITIAN APLIKASI ANALISIS FAKTOR DENGAN METODE PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS DAN MAXIMUM LIKELIHOOD DALAM FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN PADA BAYI USIA 0-6 BULAN

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN KUESIONER PENELITIAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP TERHADAP PELAYANAN KESEHATAN DI KLINIK HARIANTARY MEDAN HELVETIA TAHUN 2008 I. Identitas pasien Nama : No : Umur :

Lebih terperinci

Lembar Persetujuan Menjadi Responden. di Rumah Sakit Laras Kecamatan Bandar Huluan Kabupaten Simalungun

Lembar Persetujuan Menjadi Responden. di Rumah Sakit Laras Kecamatan Bandar Huluan Kabupaten Simalungun Lampiran 52 1 Lembar Persetujuan Menjadi Responden Kepada Yth : Bapak/Ibu di Rumah Sakit Laras Kecamatan Bandar Huluan Kabupaten Simalungun Saya Mahasiswa S1-Keperawatan akan melakukan penelitian tentang

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden dalam penelitian ini adalah konsumen Alfamart Kecamatan Kotagajah

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden dalam penelitian ini adalah konsumen Alfamart Kecamatan Kotagajah 48 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden Responden dalam penelitian ini adalah konsumen Alfamart Kecamatan Kotagajah lampung tengah. Penyebaran kuesioner ke berbagai responden berbagai

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, penulis menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Responden pada penelitian ini merupakan konsumen dari

Lebih terperinci

V. KARAKTERISTIK, MOTIVASI KERJA, DAN PRESTASI KERJA RESPONDEN

V. KARAKTERISTIK, MOTIVASI KERJA, DAN PRESTASI KERJA RESPONDEN V. KARAKTERISTIK, MOTIVASI KERJA, DAN PRESTASI KERJA RESPONDEN 5.1 Karakteristik Responden Karyawan Harian Jurnal Bogor yang menjadi responden pada penelitian ini berjumlah 35 orang. Dari 35 orang tersebut,

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. KUESIONER

LAMPIRAN 1. KUESIONER 120 LAMPIRAN 1. KUESIONER Saya mahasiswa Universitas Esa Unggul sedang meneliti pengaruh kualitaas produk dan kualitas pelayanan terhadap loyalitas melalui kepuasan pelanggan pada rumah makan Mie Abang

Lebih terperinci

Bab I PENDAHULUAN UKDW. percaya diri ketika akan memasuki dunia kerja.

Bab I PENDAHULUAN UKDW. percaya diri ketika akan memasuki dunia kerja. Bab I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan ekonomi, teknologi, sosial budaya sebagai akibat dari arus perubahan global yang mendorong perubahan pada seluruh aspek perilaku konsumen

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Modern Superindo Godean Kota Yogyakarta yang bersedia diwawancarai.

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Modern Superindo Godean Kota Yogyakarta yang bersedia diwawancarai. V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Konsumen Responden dalam penelitian ini adalah pembeli sayuran segar di Pasar Modern Superindo Godean Kota Yogyakarta yang bersedia diwawancarai. Pengumpulan data

Lebih terperinci

PERILAKU MAHASISWA GUNADARMA KAMPUS DEPOK KREDIT DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN KARTU KREDIT. Hertyn Frianka/ /3EA12

PERILAKU MAHASISWA GUNADARMA KAMPUS DEPOK KREDIT DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN KARTU KREDIT. Hertyn Frianka/ /3EA12 PERILAKU MAHASISWA GUNADARMA KAMPUS DEPOK SEBAGAI KONSUMEN KARTU KREDIT DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN KARTU KREDIT Hertyn Frianka/13210279/3EA12 LATAR BELAKANG PEMBAYARAN DI ERA GLOBALISASI YANG MENUNTUT UNTUK

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. (TU) FKIP. Pada Tanggal 27 Maret 2014, penulis membuat surat ijin penelitian di

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. (TU) FKIP. Pada Tanggal 27 Maret 2014, penulis membuat surat ijin penelitian di BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Persiapan Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMK Muhammadiyah yang beralamatkan di Jalan KH. Ahmad Dahlan Salatiga. Sebelum melaksanakan penelitian, langkah awal yang

Lebih terperinci

Studi Identifikasi Faktor Penentu Keputusan Nasabah Dalam Memilih Jasa Perbankan di Kota Tarutung

Studi Identifikasi Faktor Penentu Keputusan Nasabah Dalam Memilih Jasa Perbankan di Kota Tarutung LAMPIRAN 1. Kuisioner Penelitian Studi Identifikasi Faktor Penentu Keputusan Nasabah Dalam Memilih Jasa Perbankan di Kota Tarutung Bersama ini saya memohon kesediaan Bapak/Ibu yang terhormat untuk mengisi

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN 2 LEMBAR PENJELASAN SUBYEK PENELITIAN Saya Dheeba Kumaraveloo, mahasiswa dari Fakultas Kedokteran akan mengadakan penelitian yang berjudul Hubungan antara Tidur Larut Malam dengan terjadinya Akne

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mengumpulkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu secara rasional, empiris dan sistematis. Adapun metodologi penelitian yang

Lebih terperinci

c. Jenis Kelamin : 1. Laki-laki 2. Perempuan d. Pendidikan : 1. SD/Tidak Tamat SD/Tidak Sekolah 2. SLTP 3. SLTA 4. PT

c. Jenis Kelamin : 1. Laki-laki 2. Perempuan d. Pendidikan : 1. SD/Tidak Tamat SD/Tidak Sekolah 2. SLTP 3. SLTA 4. PT LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA TERHADAP PENCEGAHAN KEKAMBUHAN PASIEN SKIZOFRENIA YANG BEROBAT JALAN DI BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RUMAH SAKIT JIWA MEDAN TAHUN 2011 I.

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 24 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Sejarah Bank OCBC NISP PT. Bank NISP Tbk, yang kini menjadi PT. Bank OCBC NISP Tbk., merupakan bank keempat tertua di Indonesia, didirikan di Bandung pada tanggal 4 April

Lebih terperinci