Perbedaan Self Esteem Remaja Panti Asuhan di Surabaya Ditinjau dari Persepsinya terhadap Pola Asuh

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Perbedaan Self Esteem Remaja Panti Asuhan di Surabaya Ditinjau dari Persepsinya terhadap Pola Asuh"

Transkripsi

1 Perbedaan Self Esteem Remaja Panti Asuhan di Surabaya Ditinjau dari Persepsinya terhadap Pola Asuh Nur Amaliyah Prihastuti Fakultas Psikologi Universitas Airlangga Surabaya Abstract. This research is aim to identify whether there is a difference between the adolescent self esteem orphanage in Surabaya consider from their perception towards parenting. 149 research subject are the teenage orphans in Surabaya with the age range is 12 to 18 years old. The sampling method that used for this research is purposive sampling. Survey and quesioner were use for collecting the datas. The measuring instrument that used is the perception of parenting measuring devices based on the parenting theory of Baumrind (1966) and the self esteem measurement of Rosenberg Self Esteem Scale (RSES) by Azwar (2011) which was translated into Indonesian. Reliability for the scale was perceived authoritarian parenting is 0,702 and for the perception of permisif parenting scale is 0,853, perceptions of authoritative parenting scale is 0,898, and for the RSES scale is 0,778. The datas were analysed by non-parametrik statistic with the Kruskal Wallis difference test technique by SPSS 16 software for Windows. Based on the analyzing, it is show the significance level p = 0,197. It can be concluded that the alternative hypothesis is rejected or no self-esteem differences in adolescent orphanage in Surabaya in terms of their perceptions of parenting. Keywords: Self Esteem; Adolescent; Orphanage; Parenting. Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan self esteem remaja panti asuhan di Surabaya ditinjau dari persepsinya terhadap pola asuh. Subjek penelitian ini berjumlah 149 remaja panti asuhan yang berada di wilayah Surabaya dengan usia tahun. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian adalah purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan metode survei dan menggunakan kuesioner. Alat ukur yang digunakan yaitu dengan alat ukur persepi pola asuh yang berdasarkan pada teori pola asuh dari Baumrind (1966) dan alat ukur self esteem dari Rosenberg Self Esteem Scale (RSES) dari Azwar (2011) yang telah diterjemahkan kedalam Bahasa Indonesia. Reliabilitas untuk skala persepsi pola asuh otoriter adalah 0,702, untuk skala persepsi pola asuh permisif adalah 0,853, untuk skala persepsi pola asuh otoritatif adalah 0,898, sedangkan untuk skala RSES adalah 0,778. Analisis data menggunakan analisis statistik non-parametrik dengan teknik uji perbedaan Kruskal Wallis melalui bantuan perangkat lunak SPSS 16 for Windows. Berdasarkan analisis data yang dilakukan hasil uji perbedaan pada self esteem remaja panti asuhan wilayah Surabaya ditinjau dari persepsinya terhadap pola asuh menunjukkan taraf signifikansi p = 0,197. Hal ini dapat disimpulkan bahwa hipotesis alternatif ditolak atau tidak ada perbedaan self esteem remaja panti asuhan wilayah Surabaya ditinjau dari persepsinya terhadap pola asuh. Kata kunci: Self Esteem; Remaja; Panti Asuhan; Pola Asuh Korespondensi: Nur Amaliyah nuramalia010492@yahoo.com Prihastuti emal: prihastuti@psikologi.unair.ac.id Fakultas Psikologi. Universitas Airlangga, Jl. Airlangga 4-6, Surabaya Jurnal Psikologi Klinis dan Kesehatan Mental 140

2 Nur Amaliyah, Prihastuti PENDAHULUAN Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk terbesar nomor empat di dunia dengan lebih dari 250 juta penduduk (Purnomo, 2014). Berdasarkan sensus penduduk yang dilakukan pada tahun 2005, jumlah remaja yang berusia tahun mencapai 41 juta orang atau 20% dari jumlah total penduduk Indonesia dan saat ini sangat mungkin jumlah tersebut akan semakin bertambah (Wiguna, 2013). Di Provinsi Jawa Timur sendiri untuk jumlah penduduk yang berusia 10 tahun ke atas dan belum menikah, mencapai 27,58% dari 37 juta lebih jumlah keseluruan (Berdasarkan Presentasi Penduduk Berumur 10 Tahun ke Atas menurut Provinsi, Jenis Kelamin, dan Status Perkawinan, ). Kemudian berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2004 menyatakan adanya peningkatan permasalahan keterlantaran yang dialami oleh bayi dan anak-anak. Permasalahan ini semakin tampak dalam situasi terbatasnya atau minimumnya ketersediaan sumber daya yang dimiliki oleh keluarga dan masyarakat untuk mengatasi permasalahan sosial. Didapatkan pula data di lapangan sebanyak anak terlantar dengan usia 5-18 tahun di 30 provinsi (Dicksan, 2009). Ditambah lagi oleh laporan yang diluncurkan oleh Depsos RI, Save the Children dan Unicef tahun 2008 menyebutkan jumlah panti asuhan di seluruh Indonesia dapat diperkirakan sampai hingga yang mengasuh 1,4 juta anak (Gandaputra, 2009). Berdasarkan survei terbaru, jumlah anak yatim di Indonesia kini telah mencapai 3,2 juta dengan jumlah terbanyak di Nusa Tenggara Timur dan Papua. Jumlah anak yatim untuk wilayah Jawa Timur sendiri ada anak dan mereka ditampung di an panti asuhan (Antara News, 2013). Panti asuhan menurut Depsos (2005) berfungsi sebagai pengganti orangtua karena tidak semua anak beruntung dapat hidup dengan orangtua dan keluarga yang lengkap. Permasalahan yang berasal dari keluarga seperti meninggalnya orangtua, kesulitan ekonomi, atau larangan dari keluarga untuk memelihara dan mempunyai anak pada usia yang dianggap terlalu muda dapat menjadi penyebab orangtua tidak dapat mengasuh anaknya (Gandaputra, 2009). Makmur Sanusi dalam Gandaputra (2009) menambahkan bahwa keluarga merupakan lingkungan terbaik untuk anak-anak dapat tumbuh dan panti asuhan merupakan pilihan terakhir tempat untuk mereka tinggal dan tumbuh. Menurut Judith MC Kay RN (dalam Mc Kay & Fanning, 2000 dalam Gandaputra, 2009) menyebutkan bahwa orangtua atau siapapun yang turut membesarkan anak menjadi peran penting dan berpengaruh dalam kehidupan anak, salah satunya yaitu pembentukan self esteem anak. Rosenberg mengatakan bahwa self esteem merupakan sikap seseorang tentang bagaimana ia menilai dan menghargai dirinya sendiri secara keseluruhan baik yang berupa positif maupun negatif (1965 dalam Mruk, 2006). Coopersmith (1967, dalam Gecas & Schwalbe 1986; Kernis 2000, dalam Intezar, 2009) menyatakan bahwa anak dengan self esteem yang tinggi memiliki kedekatan dengan orangtuanya daripada mereka yang tidak tinggal bersama orangtua sehingga memiliki self esteem yang rendah. Kenyataannya tidak semua anak dapat beruntung tinggal bersama keluarganya dengan lengkap sehingga mereka harus tinggal di panti asuhan. Self Esteem Remaja Panti Asuhan Secara umum, self esteem remaja panti asuhan sama seperti dengan self esteem pada remaja lainnya. Hanya saja cara pembentukannya yang berbeda dikarenakan mereka mendapatkan perlakuan yang berbeda. Self esteem dapat diartikan sebagai evaluasi positif pada keseluruhan diri inidvidu (Gecas, 1982; Rosenberg, 1990; Rosenberg et al dalam Burke, 2002). Self esteem ini yang akan mengarah pada penilaian positif dan negatif tentang diri. Namun kita ketahui bahwa tidak semua remaja beruntung dapat tinggal dengan keluarga atau orangtuanya, sehingga mereka harus tinggal di panti asuhan dan peran orangtua digantikan oleh pengasuh. Mereka tinggal dengan anak asuh lainnya yang jumlahnya lebih banyak daripada pengasuhnya. Oleh karena itu, perhatian, dukungan, dan kasih sayang tidak dapat sepenuhnya untuk hanya satu inidvidu melainkan harus dibagi dengan anak asuh lainnya. Burns (1993, dalam Gandaputra, 2009) sering mengkaitkan antara jumlah anggota keluarga self esteem yang mereka miliki. Apabila dalam suatu keluarga terdapat banyak anggota, self esteem yang dimiliki individu tersebut akan rendah. Begitu pula sebaliknya, dan karakteristik pada panti asuhan sama seperti dengan keluarga yang memiliki anggota yang banyak. Efeknya salah satunya adalah hubungan yang kurang intensif antara anak asuh dengan pengasuh dan 141

3 Perbedaan Self Esteem Remaja Panti Asuhan di Surabaya Ditinjau dari Persepsinya terhadap Pola Asuh hal ini dapat memicu tumbuhnya self esteem yang rendah pada remaja panti asuhan. Persepsi Pola Asuh Kehangatan serta penerimaan remaja dalam rumah dapat mempengaruhi tinggi rendahnya penilaian diri remaja terhadap dirinya sendiri (Suparno, 2009). Peran orang tua yang tidak bisa dimiliki oleh remaja otomatis digantikan oleh pengasuh yang ada di panti asuhan. Hal ini membuat pola asuh yang diberikan dapat saja berbeda apabila dibandingkan dengan pola asuh yang diberikan secara langsung dari orangtua. Berdasarkan survey yang pernah dilakukan oleh Kristanti (2013), para pengasuh panti asuhan mengakui bahwa anak asuh mereka kurang mendapatkan perhatian. Akibatnya yaitu mereka kurang perhatian, tidak bisa mengandalkan orang lain, pendiam, pemalu, tidak berani tampil dan tidak aktif. Hal-hal tersebut tentu saja dapat menjadi faktor yang membuat seseorang memiliki self esteem yang rendah. Hal senada juga diungkapkan oleh Assahra (2004, dalam Partini, 2011), peran orang tua yang digantikan oleh pengasuh, menimbulkan kondisi-kondisi seperti kurangnya perhatian, kurangnya fasilitas fisik, dan ketatnya aturan. Kondisi-kondisi ini dapat saja menjadikan remaja tersebut memiliki sikap yang pendiam, menarik diri, pasif dan kurang responsif dengan orang lain. Penjelasan tersebut semakin diperkuat oleh penelitian yang dilakukan Gandaputra (2009) yang menyebutkan bahwa remaja yang tinggal di panti asuhan, biasanya akan cenderung merasa kurang diperhatikan, mendapat penerapan disiplin yang keras dan pola asuh yang otoriter oleh pengasuhnya. Coopersmith (1967; Gecas & Schwalbe, 1986; Kernis, 2000 dalam Intezar, 2009) menyatakan bahwa anak yang memiliki kedekatan dengan orangtua akan memiliki self esteem yang tinggi dibandingkan mereka yang tidak bersama orangtua. Pola asuh yang tepat dapat membuat remaja mengembangkan self esteem yang tinggi, mereka yakin dengan dirinya, memiliki kepercayaan diri yang tinggi, dan tidak rendah diri. Jadi apabila pengasuh menerapkan pola asuh yang tidak tepat akan mengakibatkan remaja memiliki self esteem yang rendah, yaitu penilaian terhadap diri yang rendah, merasa tidak mampu, dan akan mengalami keraguan akan dirinya (Suparno, 2009). METODE PENELITIAN Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dan merupakan penelitian eksplanatoris, yaitu penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan perbedaan yang ada pada variabel tergantung yaitu self esteem remaja panti asuhan jika ditinjau dari persepsinya terhadap pola asuh. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei dan alat ukur yang digunakan terdiri dari dua skala likert yang salah satunya dibuat oleh penulis. Variabel dalam penelitian ini adalah self esteem sebagai variabel X dan persepsi pola asuh sebagai variabel Y. Definisi operasional dari Baumrind (1991) digunakan sebagai landasan dalam pembuatan skala alat ukur persepsi pola asuh, sedangkan untuk skala self esteem diadaptasi dari Rosenberg Self Esteem Scale (RSES). Subjek dalam penelitian ini adalah remaja laki-laki atau perempuan usia tahun, tinggal di panti asuhan di Surabaya, dan memiliki status yatim/piatu/yatim piatu/dhuafa. Pada penelitian ini, skala terlebih dahulu diuji cobakan ke 30 remaja panti asuhan di Surabaya. Kemudian diadministrasikan ke 149 remaja panti asuhan untuk dianalisis. Tabel 1. Statistik Reliabilitas Skala Self Esteem Reliability Statistics Cronbach s Alpha Cronbach s N of Items Alpha Based on Standardized Items Tabel 2. Statistik Reliabilitas Skala Pola Asuh Cronbach s Alpha Cronbach s Based Alpha on Standardized Items Pola Asuh Otoriter Permisif Otoritatif N of Items

4 Nur Amaliyah, Prihastuti Analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah uji asumsi terlebih dahulu, yaitu uji normalitas dan uji homogenitas. Kemudian penulis melakukan uji signifikansi One-way betweem groups ANOVA. Metode alternatif lainnya untuk melakukan analisis jika asumsi tersebut tidak terpenuhi adalah dengan menggunakan signifikansi non-parametrik Kruskal-Wallis. HASIL DAN BAHASAN Berikut merupakan hasil uji perbedaan dari penelitian kali ini. Tabel 3. Hasil Penghitungan Signifikansi Kruskal Wallis Test Statistics a,b totse Chi-Square Df 2 Asymp. Sig..197 a. Kruskal Wallis Test b. Grouping Variable: PA Hasil uji perbedaan pada tabel diatas menunjukkan tidak ada perbedaan pada nilai taraf signifikansi. Hal ini ditunjukkan dengan taraf signifikansi yang didapat sebesar 0,197 yaitu lebih besar dari 0,05. Suatu nilai signifikansi dapat dikatakan terdapat perbedaan apabila lebih kecil dari 0,05 ( p < 0,05). Jadi berdasarkan penghitungan signifikansi diatas, maka Ha ditolak dan Ho diterima yaitu tidak ada perbedaan self esteem remaja panti asuhan di Surabaya ditinjau dari persepsinya terhadap pola asuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan self esteem remaja panti asuhan di Surabaya ditinjau dari persepsinya terhadap pola asuh. Berdasarkan hasil uji signifikansi yang telah dilakukan oleh penulis, didapatkan hasil yang menunjukkan tidak adanya perbedaan self esteem ditinjau dari pola asuh. Uji asumsi yang sebelumnya telah dilakukan menunjukkan bahwa data dari self esteem tidak memenuhi asumsi distribusi normal meskipun variannya homogen. Jadi untuk melakukan uji analisis, penulis menggunakan uji statistik non parametrik Kruskal Wallis Test yang biasanya digunakan untuk 2 atau 3 variabel bebas dan 1 variabel terikat. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis yang variabel bebasnya adalah pola asuh dengan 3 dimensi dan variabel terikatnya adalah self esteem. Uji hipotesis yang telah dilakukan menghasilkan taraf signifikansi sebesar 0,197. Hal ini memiliki arti bahwa hasil uji analisis tidak signifikan karena lebih besar dari 0,05 ( p > 0,05) sehingga hipotesis ditolak. Hasil dari penelitian menyebutkan bahwa tidak terdapat perbedaan self esteem remaja panti asuhan di Surabaya ditinjau dari persepsinya terhadap pola asuh. Terdapat asumsi lain terkait dengan hasil yang tidak signifikan dalam uji hipotesis. Pertama yaitu, berdasarkan hasil uji asumsi yang telah dilakukan maka penelitian ini menggunakan statistik non parametrik karena tidak memenuhi asumsi distribusi normal. Sebaran data tidak merata pada self esteem sehingga mungkin saja dapat mempengaruhi tidak adanya perbedaan. Hasil yang didapatkan lebih dominan pada self esteem sedang yang mencapai 90% lebih. Berdasarkan data tersebut jelas memang distribusi yang terjadi tidak normal. Asumsi lainnya yaitu berasal dari analisis deskripsi yang didapatkan pada penelitian. Berdasarkan analisis jenis kelamin, tidak ada perbedaan yang signifikan pada mean rank yang didapatkan karena antara subjek laki-laki dan perempuan jumlahnya hampir sama. Gandaputra (2009) dalam penelitian menemukan hal yang sama yaitu baik laki-laki maupun perempuan memiliki self esteem yang negatif. Kemudian jika diliat berdasarkan usia, mean rank tertinggi pada kelompok usia 16 tahun. Mean rank pada kelompok usia lainnya juga tidak berselisih terlalu jauh. Selanjutnya bila berdasarkan status, mean rank tertinggi pada remaja yang memiliki status yatim dan bila berdasarkan pada jenjang pendidikan, mean rank tertinggi pada remaja yang berada di jenjang pendidikan SMP. Tetapi mean rank pada status ataupun jenjang pendidikan di tiap kelompok juga tidak berselisih jauh. Self esteem berdasarkan penelitian sebelumnya disebutkan bahwa tidak hanya dipengaruhi oleh pola asuh, dapat pula dipengaruhi oleh jenis kelamin, status sosial, dan peers presure (Afrianda, 2009). Tetapi berdasarkan analisis deskriptif yang telah dilakukan penulis pada saat penelitian menghasilkan data yang tidak signifikan untuk jenis kelamin maupun status sosial. Tersisa satu asumsi lainnya yaitu peer presure yang merupakan sejauh mana inidvidu daat mengembangkan ketrampilan diri 143

5 Perbedaan Self Esteem Remaja Panti Asuhan di Surabaya Ditinjau dari Persepsinya terhadap Pola Asuh dan lingkungan sosialnya bersama teman karena mereka akan merasakan pengaruh yang cukup besar dari teman sebayanya dalam kehidupan sehari-hari (Thorne & Michaelien, 1996 dalam Scaffer, 2001, Afrianda, 2009). Tapi pada penelitian ini penulis tidak mengukurnya misalnya dari jumlah teman atau sahabat yang dimiliki, sehingga tidak cukup bukti pula untuk dapat memperkuat argumen tersebut. Hasil penelitian yang tidak signifikan ini membuat penulis tidak dapat mengambil langkah lebih jauh untuk dapat melakukan analisis. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil analisa data penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan self esteem remaja panti asuhan di Surabaya ditinjau dari persepsinya terhadap pola asuh. Self esteem subjek penelitian cenderung memiliki self esteem yang sedang. Selain itu dapat disimpulkan pula berdasarkan hasil analisis deskriptif subjek lebih banyak mempersepsikan pola asuh permisisf dibandingkan dengan tipe pola asuh lainya. Adapun beberapa saran yang ditujukan pada panti asuhan sebagai lembaga sosial yang mengasuh banyak anak dengan jumlah pengasuh yang terbatas, rata-rata pola asuh yang diberikan cenderung permisif. Tapi self esteem yang dimiliki tergolong kategori sedang dan ini perlu ditingkatkan. Misalnya dengan cara memberikan mereka kesempatan untuk lebih eksplorasi pada bidang yang diminati dan bersosialisasi secara lebih luas. Pengasuh juga dapat lebih berperan dalam perkembangan anak asuh dengan lebih memberikan perhatian dan kasih sayang untuk anak asuhnya. Bagi remaja panti asuhan, dalam penelitian ini masih didominasi memiliki self esteem kategori sedang, sebaiknya dapat lebih ditingkatkan lagi. Para remaja tersebut mungkin dapat lebih percaya diri dengan kemampuan yang dimilikinya. Selain itu juga dapat memandang penilaian dari orang lain bukan sebagai hal yang negatif, melainkan hal yang positif sehingga dapat menjadi motivasi pada diri sendiri untuk menjadi lebih baik. Bagi peneliti selanjutnya, apabila akan mengukur tentang pola asuh, mungkin dapat membuat aitem alat ukur yang memiliki jumlah yang cukup proporsional. Hal ini dapat saja mempengaruhi hasil kesimpulan yang didapatkan karena skor dari tiap dimensi dapat saja berbeda cukup jauh apabila memiliki jumlah aitem yang tidak proporsional. Selain itu, diharapkan dapat lebih memperhatikan faktor lainnya yang mungkin saja dapat mempengaruhi adanya perbedaan kedua variabel. Dengan harapan, penelitian selanjutnya akan mendapatkan hasil yang lebih akurat. PUSTAKA ACUAN Afrianda, Y. (2009). Self Esteem Pada Wanita Usia Dewasa Awal Yang Berkerja Sebagai Waiters Di Bar. Jakarta: Universitas Gunadarma. Allik, D. P. (2005). Simultaneous Administration of the Rosenberg Self-Esteem Scale in 53 Nations: exploring the Universal and Culture-Specific Feature of Global Self Esteem. Journal of Personality and Social Psychology, Azwar, S. (2011). Dasar-Dasar Psikometri. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Azwar, S. (2011). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Azwar, S. (2010). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Burke, A. D. (2002). A Theory of Self Esteem. Social Forces, Vol. 80 No. 3, Dicksan. (2009, 24 Mei). Promosi Kunci Sukses Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial. Kemsos.go.id. Diakses pada tanggal 10 Juni 2014 dari e&sid=11 01 Gandaputra, A. (2009). Gambaran Self Esteem Remaja yang Tinggal di Panti Asuhan. Jurnal Psikologi, Intezar, M. & Farooqi, Y. N. (2009). Differences in Self-Esteem of Orphan Children and Children Living With Their Parents. J.R.S.P., Vol. 46, No. 2, Kristanti. (2013). Stres Pada Remaja Yang Tinggal Di Panti Asuhan. Jurnal Online Psikologi Vol. 01 No. 02, Mruk, C. J. (2006). Self Esteem Research, Theory, and Practice: Toward A Positive Psychology of Self 144

6 Nur Amaliyah, Prihastuti Esteem. New York: Springer Publishing Company, Inc. Partini. (2011). Peran Orangtua dan Pengasuh dalam Pembentukan Konsep Diri Remaja Berprestasi di Panti Asuhan. Surakarta: Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah. Purnomo, H. (2014, Maret). Negara dengan Penduduk Terbanyak di Dunia, RI Masuk 4 Besar. Detik. com. Diakses pada tanggal 22 April 2014 dari / /4/negara-dengan-penduduk-terbanyak-di-dunia-ri-masuk-4-besar Suparno. (2009). Pengaruh Konsep Diri Terhadap Self Esteem Siswa Sekolah Menengah Atas Wisnuwardhana Malang. (n.d). Wiguna, T. (2013, 10 September). Masalah Kesehatan Mental Remaja di Era Globalisasi. Indonesian Pediatric Society. Diakses pada tanggal 20 September 2014 dari seputar-kesehatan- anak/masalah-kesehatan-mental-remaja-di-era-globalisasi.html 145

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Profil SMP Negeri 2 Krembung Sidoarjo

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Profil SMP Negeri 2 Krembung Sidoarjo 60 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek 1. Profil SMP Negeri 2 Krembung Sidoarjo a. Profil Sekolah SMP Negeri 2 Krembung Sidoarjo beralamat di Jl.Raya Krembung, nomor 37, desa Krembung,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian korelasional yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya tingkat perbedaan.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian. metodologi dari konsep serta menyusun hipotesis; c) membuat alat ukur

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian. metodologi dari konsep serta menyusun hipotesis; c) membuat alat ukur BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian Dalam melakukan penelitian ini langkah-langkah yang dilakukan oleh peneliti meliputi: a) merumuskan masalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian populasi. Arikunto (2010) menjelaskan bahwa penelitian populasi hanya dapat dilakukan bagi populasi terhingga dan subjeknya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel bebas (Independent Variable) adalah variabel yang. variabel bebasnya adalah pola asuh orang tua.

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel bebas (Independent Variable) adalah variabel yang. variabel bebasnya adalah pola asuh orang tua. 44 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1) Variabel Widoyoko (2014) Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang menjadi objek pengamatan penelitian. Variabel bebas (Independent

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 54 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan disajikan laporan hasil penelitian yang telah dilaksanakan di RSJ Menur Surabaya. Sebelum itu, disajikan terlebih dahulu persiapan penelitian,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, tentang budaya. religius dan pembentukan karakter peserta didik.

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, tentang budaya. religius dan pembentukan karakter peserta didik. 101 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Statistik deskriptif ini digunakan sebagai dasar untuk menguraikan kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, tentang budaya religius dan pembentukan

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN, DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN, DAN PEMBAHASAN BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN, DAN PEMBAHASAN A. Persiapan Penelitian Persiapan penelitian dimulai dengan mempersiapkan alat ukur, yaitu menggunakan satu macam skala untuk mengukur self esteem dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdahulu mengenai self-esteem dan kecenderungan kesepian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdahulu mengenai self-esteem dan kecenderungan kesepian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitian ini dimulai dari penemuan masalah yang telah terjadi di lapangan. Dari permasalahan tersebut peneliti mencoba mencari penelitianpenelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 100 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Hasil Analisis Data 1. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas a. Uji Validitas Uji validitas dilakukan pada 23 remaja di lembaga sosial Beji Boyolangu Tulungagung pada bulan

Lebih terperinci

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha Abstrak Pola asuh merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kecerdasan interpersonal remaja. Penelitian ini menggunakan teori pola asuh dari Baumrind (2010) dan teori kecerdasan interpersonal dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 43 BAB III METODE PENELITIAN Metodologi penelitian adalah cara-cara berpikir dan berbuat yang dipersiapkan dengan baik untuk mengadakan penelitian guna mencapai tujuan penelitian. Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

PERBEDAAN MOTIVASI BELAJAR DITINJAU DARI STATUS EKONOMI KELUARGA PADA MAHASISWA Oleh : Meriam Yuliana Mahasiswi jurusan Psikologi Fakultas Psikologi U

PERBEDAAN MOTIVASI BELAJAR DITINJAU DARI STATUS EKONOMI KELUARGA PADA MAHASISWA Oleh : Meriam Yuliana Mahasiswi jurusan Psikologi Fakultas Psikologi U VIEWED FROM DIFFERENT LEARNING MOTIVATION OF STUDENTS IN FAMILY ECONOMIC STATUS Meriam Yuliana Undergraduate Program, Faculty of Psychology Gunadarma University http://www.gunadarma.ac.id Keywords: motivation

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. panelitian kami adalah kemandirian dalam belajar. Sedangkan variabel

BAB III METODE PENELITIAN. panelitian kami adalah kemandirian dalam belajar. Sedangkan variabel 50 BAB III METODE PENELITIAN A. Identivikasi Variabel dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Variabel bebas (independent variable) merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang sebab perubahan

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Karakteristik Responden Responden dalam penelitian ini adalah konsumen di rumah makan Mie Ayam Oplosan Kedai Shoimah. Responden yang menjadi objek penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa MA Boarding School Amanatul

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa MA Boarding School Amanatul BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subyek Subyek dalam penelitian ini adalah siswa MA Boarding School Amanatul Ummah Surabaya. Siswa MA Boarding School Amanatul Ummah Surabaya kelas XI

Lebih terperinci

PERBEDAAN KETERAMPILAN SOSIAL SISWA AKTIF DAN PASIF ORGANISASI KESISWAAN DI SMP NEGERI 2 BINANGUN

PERBEDAAN KETERAMPILAN SOSIAL SISWA AKTIF DAN PASIF ORGANISASI KESISWAAN DI SMP NEGERI 2 BINANGUN Perbedaan Keterampilan Sosial (Afrian Budiarto) 512 PERBEDAAN KETERAMPILAN SOSIAL SISWA AKTIF DAN PASIF ORGANISASI KESISWAAN DI SMP NEGERI 2 BINANGUN DIFFERENCE SOCIAL SKILLS STUDENTS ACTIVE AND PASSSIVE

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di SMP Negeri 1 Ngablak yang berada di desa Ngablak, kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang. Alasan pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif, artinya penelitian digunakan untuk meneliti suatu fenomena

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif, artinya penelitian digunakan untuk meneliti suatu fenomena 46 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, artinya penelitian digunakan untuk meneliti suatu fenomena yang terjadi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Variabel-variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah :

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Variabel-variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah : 49 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Variabel-variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah : Variabel Tergantung : Kematangan karir pada remaja Variabel Bebas : 1. Self-Esteem

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Untuk dapat meneliti konsep empirik, konsep tersebut harus dioperasionalkan dengan mengubahnya menjadi variabel. Menurut Arikunto (2006), variabel adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian. ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian. ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi pada penelitian ini adalah di Universitas Pendidikan Indonesia Bandung. 2. Populasi Penelitian Populasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. diterapkan oleh orang tua subjek, dan tingkat sbling rivalry subjek.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. diterapkan oleh orang tua subjek, dan tingkat sbling rivalry subjek. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Dari jumlah 76 sampel yang layak di analisis dari nilai beda minimal 3 pada tiap pola asuh berjumlah 62. Berikut ini akan diuraikan gambaran subjek

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. akademika pada sekolah SMP. Problematika siswa-siswi seringkali

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. akademika pada sekolah SMP. Problematika siswa-siswi seringkali BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Subjek Dalam penelitian ini, peneliti mengambil subyek siswa-siswi SMP Swasta di Taman Sidoarjo. SMP Dharma Wanita 9 Taman terletak

Lebih terperinci

Bab IV Analisis dan Pembahasan

Bab IV Analisis dan Pembahasan Bab IV Analisis dan Pembahasan Dalam bab ini disajikan analisis dan pembahasan hasil penelitian dari data yang telah diperoleh dan diolah dengan menggunakan program Statistic Package for the Social Science

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. suatu sebaran dikatakan tidak normal apabila p<0,05.

BAB IV PEMBAHASAN. suatu sebaran dikatakan tidak normal apabila p<0,05. BAB IV PEMBAHASAN A. Pengujian Hipotesis Hipotesis dapat didefinisikan sebagai pernyataan mengenai populasi yang diuji kebenarannya berdasarkan data yang diperoleh dari sampel penelitian. Berdasarkan variabel

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan keputusan pembelian. Peneliti mendeskripsikan skor brand image dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan keputusan pembelian. Peneliti mendeskripsikan skor brand image dan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN 1. DESKRIPSI SUBJEK Pada bagian ini, peneliti akan mendeskripsikan skor brand image dan keputusan pembelian. Peneliti mendeskripsikan skor brand

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. yang diajukan adalah sebagai berikut: Ha : Ada pengaruh persepsi siswa tentang rebranding Zetizen Jawa Pos

BAB IV PEMBAHASAN. yang diajukan adalah sebagai berikut: Ha : Ada pengaruh persepsi siswa tentang rebranding Zetizen Jawa Pos BAB IV PEMBAHASAN A. Pengujian Hipotesis Hipotesis dapat didefinisikan sebagai pernyataan mengenai populasi yang diuji kebenarannya berdasarkan data yang diperoleh dari sampel penelitian. Berdasarkan variabel

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode kuantitatif adalah metode yang digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu, pengumpulan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Analisa dan Pembahasan Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah semua karyawan staff PT Bakrie Metal Industries yang berada di Unit Bekasi yang berjumlah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia

Lebih terperinci

ABSTRAK Nama Program Studi Judul : Susi Susanti : Psikologi : Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Perilaku Seksual Pada Remaja di Tarumajaya Bekasi Utara Konsep diri penting bagi remaja karena hal tersebut

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian. dilakukan adalah persiapan penelitian, di antaranya:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian. dilakukan adalah persiapan penelitian, di antaranya: 70 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian Sebelum mengadakan studi penelitian, langkah awal yang perlu dilakukan adalah persiapan penelitian,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Statistik deskriptif digunakan sebagai dasar untuk menguraikan kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai kompetensi guru, motivasi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Karakteristik Responden Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan persepsi mengenai sensitivitas moral, pertimbangan moral, dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. beberapa guru PAI yang belum tersertifikasi dan guru PAI yang sudah. dan 15 item untuk penilaian kompetensi professional.

BAB IV HASIL PENELITIAN. beberapa guru PAI yang belum tersertifikasi dan guru PAI yang sudah. dan 15 item untuk penilaian kompetensi professional. 126 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian ini dilakukan pada tanggal 20 Maret sampai dengan 12 Mei 2016 terhadap penilaian siswa yang diajar guru PAI yang belum tersertifikasi dan sudah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Penyajian Data Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di MTs Negeri Bandung dengan mengambil populasi seluruh kelas VII. Dengan sampel yang digunakan ada dua kelas yaitu,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian korelasional yang bertujuan untuk mendeteksi sejauh mana variasivariasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. untuk menguraikan kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel,

BAB IV HASIL PENELITIAN. untuk menguraikan kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, 81 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian ini berjudul perbedaan kompetensi guru PAI tersertifikasi melalui portofolio dan PLPG pada hasil belajar siswa SMKN se Kota Kediri, penyajian hasil

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. maka hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut: Ha : Ada pengaruh penggunaan vlog terhadap tingkat kepercayaan diri

BAB IV PEMBAHASAN. maka hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut: Ha : Ada pengaruh penggunaan vlog terhadap tingkat kepercayaan diri BAB IV PEMBAHASAN A. Pengujian Hipotesis Hipotesis dapat didefinisikan sebagai pernyataan mengenai populasi yang diuji kebenarannya berdasarkan data yang diperoleh dari sampel penelitian. Berdasarkan variabel

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian 66 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian a. Persiapan Awal Tahap awal persiapan penelitian ini, sebelumnya peneliti telah melakukan observasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 143 BAB IV HASIL PENELITIAN Pada bab ini diuraikan tentang: a) deskripsi data; b) uji prasyarat analisis; dan c) pengujian hipotesis penelitian. A. Deskripsi Data Penyajian statistik deskripsi hasil penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden Penelitian ini dilakukan pada Polisi Lalu Lintas, mulai tanggal 1 Juli 2011-25 Juli 2011 dengan menyebar 100 kuesioner. Berikut ini akan dibahas mengenai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Deskripsi Data Penelitian ini dilakukan terhadap siswa di MAN se Kabupaten Blitar

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Deskripsi Data Penelitian ini dilakukan terhadap siswa di MAN se Kabupaten Blitar BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian ini dilakukan terhadap siswa di MAN se Kabupaten Blitar yang berjumlah 92 responden, untuk mengetahui seberapa besar pengaruh keterampilan dasar mengajar

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Unsur yang paling penting dalam suatu penelitian adalah metode penelitian, karena melalui proses tmasan tersebut dapat ditentukan apakah hasil dari

Lebih terperinci

harus dilakukan diantaranya adalah : menentukan tujuan yang akan dicapai. untuk memperkokoh dasar penelitian bukan coba-coba.

harus dilakukan diantaranya adalah : menentukan tujuan yang akan dicapai. untuk memperkokoh dasar penelitian bukan coba-coba. 63 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian a. Persiapan Penelitian Sebelum mengadakan penelitian, langkah awal yang perlu dilakukan adalah persiapan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam penelitian ini akan dilakukan pembahasan mengenai deskripsi tempat penelitian yaitu di Yayasan Pendidikan Eben Haezer Salatiga, deskripsi responden penelitian yaitu guru-guru

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 26 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Sumogawe 03 dan SD negeri Sumogawe 04 Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang. Populasi

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel dalam penelitian ini merupakan keseluruhan populasi di SLB A

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel dalam penelitian ini merupakan keseluruhan populasi di SLB A BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi sampel penelitian Sampel dalam penelitian ini merupakan keseluruhan populasi di SLB A Pembina Jakarta yang berjumlah 20 orang remaja tuna netra. Berikut data kontrol

Lebih terperinci

BAB 3 Metode Penelitian

BAB 3 Metode Penelitian BAB 3 Metode Penelitian 3.1 Variabel penelitian & hipotesis 3.1.1 Definisi operasional variabel penelitian Variabel penelitian menurut Hatch dan Farhady (dalam Iskandar, 2013) adalah atribut dari objek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dengan pendekatan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini menggunakan metode korelasi untuk mengetahui hubungan suatu

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Responden Penelitian. Jumlah responden yang berpartisipasi dalam penelitian survei ini

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Responden Penelitian. Jumlah responden yang berpartisipasi dalam penelitian survei ini BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Penyajian Data Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Responden Penelitian Jumlah responden yang berpartisipasi dalam penelitian survei ini seluruhnya berjumlah 100 orang.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Surabaya. Universitas ini beralamatkan di jl. Ketintang Surabaya.

BAB IV HASIL PENELITIAN. Surabaya. Universitas ini beralamatkan di jl. Ketintang Surabaya. 57 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Subjek Universitas Negeri Surabaya merupakan sebuah kampus yang berdiri pada tahun 1964. Universitas ini berfokus pada bidang pendidikan. Universitas ini berfokus

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian kuantitatif. Penelitian dengan pendekatan kuantitatif menekankan pada data- data numerical atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional. Metode korelasional yaitu suatu cara untuk menemukan hubungan antara variabel-variabel

Lebih terperinci

Abstrak. vii Universitas Kristen Maranatha

Abstrak. vii Universitas Kristen Maranatha Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran self-concept pada mahasiswa Fakultas Psikologi yang sedang mengontrak mata kuliah Usulan Penelitian Lanjutan di Universitas X Kota Bandung. Responden

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional yang

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional yang BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana variasi pada satu atau lebih faktor lain

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan dibahas tentang orientasi kancah penelitian, subjek penelitian, prosedur penelitian, hasil uji coba, hasil uji asumsi, hasil uji hipotesa dan pembahasan.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Statistik Deskriptif a. Analisis Deskriptif Statistik Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. penelitian. Subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa baru tahun

BAB IV PEMBAHASAN. penelitian. Subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa baru tahun BAB IV PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitian ini adalah penelitian populasi, sehingga tidak digunakan sampel untuk mengambil data penelitian. Semua populasi dijadikan subyek penelitian. Subyek dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Profilsekolah NPSN : 20568411 NamaSekolah Akreditasi AlamatSekolah Desa Kecamatan Kabupaten Provinsi Status Sekolah JenjengPendidikan : SMA

Lebih terperinci

LAMPIRAN A SKALA KEMATANGAN EMOSI DAN PENYESUAIAN AKADEMIK

LAMPIRAN A SKALA KEMATANGAN EMOSI DAN PENYESUAIAN AKADEMIK DATA LAMPIRAN 60 61 LAMPIRAN A SKALA KEMATANGAN EMOSI DAN PENYESUAIAN AKADEMIK 62 Selamat Pagi Saya mahasiswi Fakultas Psikologi yang saat ini sedang melakukan penelitian sebagai tugas akhir guna merampungkan

Lebih terperinci

Hubungan antara Tingkat Harga Diri dengan Kecenderungan Perilaku Seks Pranikah pada Remaja Pondok Pesantren Assalafi Alfitrah Surabaya

Hubungan antara Tingkat Harga Diri dengan Kecenderungan Perilaku Seks Pranikah pada Remaja Pondok Pesantren Assalafi Alfitrah Surabaya Hubungan antara Tingkat Harga Diri dengan Kecenderungan Perilaku Seks Pranikah pada Remaja Pondok Pesantren Assalafi Alfitrah Surabaya Renda Mualfiah Herdina Indrijati Fakultas Psikologi Universitas Airlangga

Lebih terperinci

Tingkat Pemahaman Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Multi Data Palembang Terhadap Konsep Aset, Kewajiban Dan Ekuitas

Tingkat Pemahaman Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Multi Data Palembang Terhadap Konsep Aset, Kewajiban Dan Ekuitas Tingkat Pemahaman Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Multi Data Palembang Terhadap Konsep Aset, Kewajiban Dan Ekuitas Novita Maya Sari (novita.maya1991@gmail.com) Betri Sirajuddin (betri.sirajuddin@facebook.com)

Lebih terperinci

HANDOUT METODE PENELITIAN KUANTITATIF ANALISIS DATA MENGGUNAKAN SPSS

HANDOUT METODE PENELITIAN KUANTITATIF ANALISIS DATA MENGGUNAKAN SPSS HANDOUT METODE PENELITIAN KUANTITATIF ANALISIS DATA MENGGUNAKAN SPSS UJI RELIABILITAS DAN SELEKSI ITEM a. Pindahkan hasil data item dari tabulasi di Excel ke data view SPSS b. Di bagian variable view rubah

Lebih terperinci

Lampiran 1 : Kuesioner Penelitian

Lampiran 1 : Kuesioner Penelitian Lampiran 1 : Kuesioner Penelitian KUESIONER Pengaruh Motivasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Perkebunan Nusantara IV Kantor Pusat, Medan Identitas Responden Nama Responden : Jenis

Lebih terperinci

Hubungan antara Persepsi Pola Asuh Orangtua dan Kontrol Diri Remaja terhadap Perilaku Merokok di Pondok Pesantren

Hubungan antara Persepsi Pola Asuh Orangtua dan Kontrol Diri Remaja terhadap Perilaku Merokok di Pondok Pesantren Hubungan antara Persepsi Pola Asuh Orangtua dan Kontrol Diri Remaja terhadap Perilaku Merokok di Pondok Ratna Wulaningsih Nurul Hartini Fakultas Psikologi Universitas Airlangga Surabaya Abstract. The purpose

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI DISUSUN OLEH : IIS SUGIARTI A

NASKAH PUBLIKASI DISUSUN OLEH : IIS SUGIARTI A PERBEDAAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN MODEL JIGSAW DENGAN MODEL TGT TERHADAP SISWA KELAS VII SMP N 2 KARTASURA TAHUN PELAJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI DISUSUN OLEH : IIS SUGIARTI

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Subyek yang dipilih adalah remaja panti asuhan Akhiruz zaman Bekasi dengan kriteria

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Subyek yang dipilih adalah remaja panti asuhan Akhiruz zaman Bekasi dengan kriteria BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Subyek yang dipilih adalah remaja panti asuhan Akhiruz zaman Bekasi dengan kriteria yang ditentukan oleh peneliti yaitu remaja mulai dari rentang usia

Lebih terperinci

LAMPIRAN I KUESIONER PENELITIAN

LAMPIRAN I KUESIONER PENELITIAN LAMPIRAN 118 LAMPIRAN I KUESIONER PENELITIAN 119 120 Kepada Yth: Bapak/Ibu/Saudara/i Nasabah PT. BPR Swadharma Artha Nusa Yogyakarta di tempat Dengan Hormat, Dalam rangka penelitian yang akan dibahas mengenai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subjek dalam penelitian ini adalah pengendara motor berusia tahun

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subjek dalam penelitian ini adalah pengendara motor berusia tahun A. Deskripsi Subjek BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Subjek dalam penelitian ini adalah pengendara motor berusia 17-23 tahun yang berjumlah 80 orang. Dalam 80 orang subjek penelitian dapat dikelompokkan

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 5.1 Karakteristik Responden Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk melihat kuat pengaruh

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 5.1 Karakteristik Responden Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk melihat kuat pengaruh BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Karakteristik Responden Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk melihat kuat pengaruh MSDM, motivasi terhadap kinerja Karyawan dengan melakukan penyebaran

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Dalam penelitian ini yang menjadi sampel adalah anak didik daycare yang

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Dalam penelitian ini yang menjadi sampel adalah anak didik daycare yang BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Bahasan Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi sampel penelitian Dalam penelitian ini yang menjadi sampel adalah anak didik daycare yang berjumlah 21 orang dan preschool yang berjumlah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Dari 62 kuesioner yang telah diambil dan diolah, maka terdapat data-data

BAB IV HASIL PENELITIAN. Dari 62 kuesioner yang telah diambil dan diolah, maka terdapat data-data BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Data Responden Dari 62 kuesioner yang telah diambil dan diolah, maka terdapat data-data responden dari pengunjung event Glorious Lifestyle Of Women. Data-data ini dirangkum

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Grogol Petamburan Jakarta Barat merupakan salah satu kecamatan di wilayah Jakarta Barat, wilayah ini tidak hanya digunakan sebagai kawasan tempat tinggal namun

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Negeri 2 Tarik Sidoarjo. Jumlah dalam penelitian ini sebanyak 67 subjek.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Negeri 2 Tarik Sidoarjo. Jumlah dalam penelitian ini sebanyak 67 subjek. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Subjek Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII 1 dan VII 7 di SMP Negeri 2 Tarik Sidoarjo. Jumlah dalam penelitian ini sebanyak 67 subjek.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 01 Sumogawe Kecamatan Getasan yang berjumlah 38 siswa yang dibagi menjadi 2 kelompok,

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. pada saat penelitian berlangsung. Terdapat 3 karakteristik responden yang. Tabel 5.1

BAB V ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. pada saat penelitian berlangsung. Terdapat 3 karakteristik responden yang. Tabel 5.1 1 BAB V ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Karakterisitik Responden Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin Makassar sebanyak 100 orang yang penulis temui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Metode penelitian merupakan strategi umum yang dianut dalam pengumpulan data dan analisis data yang dipergunakan guna menjawab permasalahan yang diselidiki

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. 1. Variabel Bebas : Keharmonisan Keluarga. B. Definisi Operasional Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. 1. Variabel Bebas : Keharmonisan Keluarga. B. Definisi Operasional Variabel Penelitian 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Dalam penelitian ini melibatkan dua variabel, yaitu: 1. Variabel Bebas : Keharmonisan Keluarga 2. Variabel Tergantung : Harga Diri B. Definisi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Mei 2016 terhadap siswa pada mata pelajaran Akidah akhlak di MTsN Kunir

BAB IV HASIL PENELITIAN. Mei 2016 terhadap siswa pada mata pelajaran Akidah akhlak di MTsN Kunir 133 BAB IV HASIL PENELITIAN Pada bab ini diuraikan tentang: a) Deskripsi Data; b) Uji Persyratan Analisis; c) Pengujian Hipotesis Penelitian. A. Deskripsi Data Penelitian ini dilakukan pada tanggal 01

Lebih terperinci

INTUISI Jurnal Ilmiah Psikologi

INTUISI Jurnal Ilmiah Psikologi INTUISI 7 (1) (2015) INTUISI Jurnal Ilmiah Psikologi http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/intuisi HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP METODE MENGAJAR GURU MATEMATIKA DENGAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Orientasi Kancah Penelitian Penelitian dilakukan di SMA Theresiana Salatiga yang terletak di jalan Kemiri Raya II Salatiga dengan akreditasi A. SMA Theresiana merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Data dari metode penelitian kuantitatif ini berupa angka-angka dan. analisisnya mengunakan statistik (Sugiyono,2010:7).

BAB III METODE PENELITIAN. Data dari metode penelitian kuantitatif ini berupa angka-angka dan. analisisnya mengunakan statistik (Sugiyono,2010:7). 48 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian studi komparasi atau perbandingan yang bermaksud untuk mengadakan perbandingan kondisi yang ada di dua tempat, apakah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. serta menguji hipotesis penelitian. Pada bagian pertama akan dijelaskan mengenai

BAB III METODE PENELITIAN. serta menguji hipotesis penelitian. Pada bagian pertama akan dijelaskan mengenai BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan dibahas metode yang digunakan dalam menjawab permasalahan serta menguji hipotesis penelitian. Pada bagian pertama akan dijelaskan mengenai pendekatan penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 32 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan strategi umum yang dianut dalam pengumpulan data dan analisis data yang dipergunakan guna menjawab permasalahan yang diselidiki berkaitan dengan

Lebih terperinci

PENGARUH KONFORMITAS DAN HARGA DIRI TERHADAP KECENDERUNGAN MENJADI KORBAN KEKERASAN (BULLYING VICTIM) PADA REMAJA

PENGARUH KONFORMITAS DAN HARGA DIRI TERHADAP KECENDERUNGAN MENJADI KORBAN KEKERASAN (BULLYING VICTIM) PADA REMAJA PENGARUH KONFORMITAS DAN HARGA DIRI TERHADAP KECENDERUNGAN MENJADI KORBAN KEKERASAN (BULLYING VICTIM) PADA REMAJA NUR IKHSANIFA Fakultas Psikologi Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda INTISARI Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Tabel 8 Distribusi sampel penelitian berdasarkan Usia Usia Jumlah (N) Persentase (%) TOTAL

BAB IV PEMBAHASAN. Tabel 8 Distribusi sampel penelitian berdasarkan Usia Usia Jumlah (N) Persentase (%) TOTAL BAB IV PEMBAHASAN A. Deskripsi Subyek Subyek dalam penelitian ini adalah pasien diabetes melitus tipe 2 yang melakukan rawat jalan di RSUD dr. H. Slamet Martodirdjo, Kabupaten Pamekasan. Selanjutnya akan

Lebih terperinci

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran body image dari anggota Hansamo Modern Dance di Komunitas BKC Kota Bandung. Teori yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah Teori

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Data-data yang diolah dalam penelitian ini adalah kuesioner yang

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Data-data yang diolah dalam penelitian ini adalah kuesioner yang BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Data Responden Data-data yang diolah dalam penelitian ini adalah kuesioner yang desebarkan kepada pengguna website Kreavi.com melalui email admin. Dari kuesioner diperoleh data

Lebih terperinci

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha Abstrak Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui gambaran Social Adjustment pada remaja di kota Bandung yang orangtuanya bercerai. Social Adjustment merupakan kapasitas untuk bereaksi terhadap kenyataan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Deskripsi data merupakan penyajian gambaran data masing-masing variabel

BAB IV HASIL PENELITIAN. Deskripsi data merupakan penyajian gambaran data masing-masing variabel BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Deskripsi data merupakan penyajian gambaran data masing-masing variabel yang diperoleh dari hasil penelitian di lapangan. Adapun variabel dalam penelitian ini

Lebih terperinci

KUESIONER PENGARUH KUALITAS LAYANAN, KEPERCAYAAN, IMAGE TERHADAP KEPUASAN NASABAH YANG MEMINJAM DANA

KUESIONER PENGARUH KUALITAS LAYANAN, KEPERCAYAAN, IMAGE TERHADAP KEPUASAN NASABAH YANG MEMINJAM DANA Lampiran 1 KUESIONER PENGARUH KUALITAS LAYANAN, KEPERCAYAAN, IMAGE TERHADAP KEPUASAN NASABAH YANG MEMINJAM DANA PADA PT BPR MILALA MEDAN 1. Identitas Responden Nama : Umur : Tahun : Jenis Kelamin : Pekerjaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Perbandingan Fear of Success dengan Jenis Kelamin. Gender

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Perbandingan Fear of Success dengan Jenis Kelamin. Gender BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Peneliti akan menguraikan tentang gambaran umum subjek berdasarkan jenis kelamin. Kemudian menjelaskan secara deskriptif dengan di sertai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah Eksperimen. Sugiyono, (2010: 107) penelitian Eksperimental (Experimental Research),

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III A. Metode Penelitian METODE PENELITIAN Pada penelitian ini, metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Menurut Nazir. M (1988, hlm. 63-65) menyatakan bahwa, Metode deskriptif adalah

Lebih terperinci

BAB 4. Analisis Data dan Penyajian. korelasional, dimana penelitian yang dilakukan untuk menguji hubungan antara

BAB 4. Analisis Data dan Penyajian. korelasional, dimana penelitian yang dilakukan untuk menguji hubungan antara BAB 4 Analisis Data dan Penyajian 4.1 Penyajian data penelitian Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian kuantitatif korelasional, dimana penelitian yang dilakukan untuk menguji hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian 3.1.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara sense of humor dengan work-life balance pada karyawan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Laboratorium Satya Wacana yang merupakan salah satu sekolah dasar yang ada di Kota Salatiga.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini penulis melakukan analisis secara keseluruhan mengenai pengaruh gaya kepemimpinan dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan pada Dinas Pertamanan Pemakaman

Lebih terperinci