I. PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "I. PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang"

Transkripsi

1 I. PENDHULUN I.1 Latar elakang Perkembangan industri otomotif di wilayah negara berkembang termasuk Indonesia menunjukkan trend yang cukup positif setiap tahunnya. erdasarkan data dari Gabungan Industri Kendaraan ermotor atau Gaikindo, sejak tahun 2006 hingga tahun 2013 industri otomotif terus tumbuh dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 23,4%. Hal itu tentu berpengaruh terhadap bisnis yang mendukung kegiatan industri otomotif seperti bisnis layanan perbaikan dan penjualan suku cadang. Perkembangan industri otomotif mendorong berkembangnya bisnis penjualan suku cadang yang merupakan salah satu after sales service perusahaan. Dengan kondisi pasar yang sangat ketat seperti saat ini, perusahaan harus mampu bersaing untuk mempertahankan customer dengan melayani permintaan suku cadang dengan cepat tanpa mengurangi efisiensi operasional perusahaan. Salah satu solusi dari kondisi tersebut adalah membangun gudang di beberapa wilayah guna menyimpan produk-produk suku cadang agar mampu lebih responsif dalam mendistribusikan permintaan customer di wilayah terkait. Gudang merupakan tempat untuk penyimpanan barang, baik dalam bentuk bahan baku yang akan diproses maupun barang jadi yang siap untuk dipasarkan (Purnomo, 2004). Dalam gudang penyimpanan, faktor yang sangat besar dlam mempengaruhi penanganan barang ialah tata letak dan desain gedung dimana barang itu disimpan (pple, 1990). Oleh karena itu, tata letak penyimpanan gudang yang baik harus dimiliki oleh setiap gudang termasuk pada perusahaan di industri suku cadang otomotif. Pertumbuhan bisnis otomotif secara tidak langsung akan mempengaruhi kondisi gudang seperti meningkatnya level stok penyimpanan dan semakin cepatnya arus perputaran barang dalam gudang. PT. XYZ merupakan perusahaan jaringan jasa penjualan,perawatan, perbaikan dan penyedia suku cadang Toyota. PT. XYZ memiliki 6 Regional Parts Depo yang tersebar di berbagai provinsi untuk mendukung aktivitas bisnis penjualan suku cadang. Salah satunya adalah Regional Parts Depo andung yang merupakan gudang distribusi yang disuplai langsung oleh Toyota stra Motor. 1

2 Up Empty Pallet Material Storage G G Forklift Parking Loading rea Unloading rea Gudang Chemical Parking Shipping rea Office Receiving rea Issuing rea Office Gudang Non-Chemical C C H H E J H H H F Up D D Gudang Claim Gambar I.1 Layout Gudang Regional Parts Depo PT. XYZ PT. XYZ memiliki dua jenis gudang yaitu gudang non-chemical dan gudang chemical. Masing-masing jenis gudang tersebut memiliki karakteristik yang berbeda, gudang non-chemical merupakan gudang seluas 762 m 2 dengan penyimpanan menggunakan rak dan dua pintu yang memisahkan antara barang masuk dan barang keluar. Sedangkan, gudang chemical merupakan gudang seluas 86 m 2 dengan penyimpanan yang disusun secara floor stack dan pintu keluar masuk yang sama. Pada gudang non-chemical, setiap SKU disimpan pada suatu bin yang memang dialokasikan khusus untuk SKU tersebut, Sedangkan pada gudang chemical setiap jenis SKU diletakan secara bertumpuk berdasarkan slot yang dialokasikan untuk SKU terkait. 2

3 Tabel I.1 Persentase Pemakaian in dan Slot pada Gudang PT XYZ Zone IN PERCENT TOTL USE EMPTY USE EMPTY % 15% % 27% C % 24% D % 66% Non- Chem E % 54% F % 36% H % 40% J % 32% SLOT PERCENT Zone TOTL USE EMPTY USE EMPTY G % 0% Chem erdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa zona G yang merupakan zona terpisah pada gudang chemical telah teralokasikan seratus persen. Hal tersebut tentunya tidak baik karena itu artinya zona G atau gudang chemical tidak mampu menerima jenis SKU baru lagi karena tidak dapat dialokasikan. Pada kondisi nyatanya, saat ini telah banyak SKU yang disimpan pada gudang chemical namun tidak memiliki slot penyimpanan. Hal itu menyebabkan penyimpanan produk dilakukan diluar lokasi penyimpanan atau biasa disebut dengan out of blocks. Kondisi diperparah dengan adanya blok yang overcapacity, sehingga menambah daftar produk yang disimpan out of blocks. Penyimpanan out of blocks merupakan masalah yang harus diselesaikan karena hal tersebut akan mengganggu aktivitas gudang akibat tertutupnya suatu lokasi simpan atau semakin sempitnya aisle pada gudang. 3

4 TMO SYN 10W-40SN 1LT TMO SYN 10W-40SN 4LT TMO 15W-40 C1-4- 1LTR TMO 15W-40 C1-4- 4LTR TMO FULL 5W-30SN 1LT SPR LONG LIFE CLN 4 L TGGO DIFF GER OIL1L TMO PI CH-4 4LTR TMO PI CH-4 1LTR MNUL TMO FULL 5W-30SN 4LT TMO SYN 10W-40SM RKE FLUID TMO SYN 10W-40SM SUPER LONG LIFE C 1L Okt Sep 4000 gu Jul Jun Kapa sitas Gambar I.2 Perbandingan Maximum Inventory Position dan Kapasitas 68% 61% 66% 77% 70% 32% 39% 34% 23% 30% J U N J U L G U S E P O K T out of lock Gambar I.3 Persentase Penyimpanan Out of lock Namun, berdasarkan pengolahan awal data existing, permasalahan yang dihadapi PT XYZ bukan diakibatkan oleh kondisi gudang yang overcapacity, melainkan akibat tidak seimbangnya kebijakan maximum inventory posistion (MIP) dengan kapasitas slot yang dialokasikan sehingga beberapa slot milik SKU memiliki utilitas rendah, dan beberapa slot lain mengalami overcapacity sehingga produknya harus diletakkan diluar blok yang telah ditentukan. Selain itu utilitas 4

5 gudang secara keseluruhan pada gudang chemical juga masih cukup rendah. Oleh karena itu perancangan tata letak dan penentuan ulang alokasi setiap SKU pada setiap blok perlu dilakukan untuk meningkatkan kapasitas gudang dan mengurangi produk out of blocks. I.2 Rumusan Masalah erdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, masalah yang dirumuskan pada penelitian ini adalah: 1. agaimanakah rancangan tata letak Gudang Chemical Regional Parts Depo PT. XYZ sehingga dapat meningkatkan kapasitas penyimpanan? 2. agaimanakah alokasi penempatan setiap jenis barang pada gudang untuk mengurangi produk out of blocks? I.3 Tujuan Penilitian erdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Melakukan perancangan tata letak Gudang Chemical Regional Parts Depo PT. XYZ sehingga dapat meningkatkan kapasitas penyimpanan? 2. Menentukan alokasi penempatan setiap jenis barang pada gudang untuk mengurangi produk out of blocks? I.3 atasan Masalah gar penelitian dilakukan secara terfokus terhadap tujuan yang ingin dicapai, maka penelitian ini memiliki batasan-batasan sebagai berikut: 1. Tidak terdapat material baru yang masuk pada gudang selama penelitian. 2. Penelitian tidak termasuk pada perhitungan biaya. 3. Penelitian menggunakan data pada Juni hingga Oktober Penelitian hanya pada tahap usulan tidak sampai pada tahap implementasi. 5

6 I.4 Manfaat Penelitian Manfaat Penelitian ini sebagai berikut : 1. Manfaat bagi peneliti ialah peneliti mampu menerapkan ilmu pengetahuan mengenai manajemen pergudangan, manajemen rantai pasok dan keilmuan lainnya untuk diaplikasikan pada dunia nyata. 2. PT XYZ mendapatkan rancangan usulan tata letak penyimpanan yang mampu meningkatkan kapasitas dan meminimumkan penyimpanan out of blocks. 3. Memberikan referensi pada perusahaan dan mahasiswa di masa yang akan datang ke tahap yang lebih lanjut jika ingin melakukan pengembangan mengenai perbaikan tata letak dan alokasi barang di gudang I.5 Sistematika Penulisan Penelitian ini diuraikan dengan sistematika penulisan sebagai berikut: I Pendahuluan Pada bab pendahuluan ini akan diuraikan mengenai latar belakang permasalahan penelitian, serta menerangkan alasan pengambilan topik permasalahan untuk penelitian, lalu menerangkan tentang tujuan yang akan dicapai dari penelitian, terdapat pula batasan penelitian sehingga penelitian yang diambil lebih fokus dan mengarah kepada permasalahan yang sesuai dan membahas mengenai sistematika yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini. 6

7 II Landasan Teori Pada bab landasan teori ini dibahas mengenai teori maupun metode yang mendukung dan digunakan sebagai bahan acuan untuk melakukan penelitian tugas akhir III Metodologi Penelitian Pada bab metedologi penelitian ini berisi penjelasan langkahlangkah penelitian yaitu terdiri dari tahap merumuskan masalah, merumuskan teori yang digunakan, merumuskan model koseptual dan sistematika penyelesaian masalahan. IV Pengumpulan dan Pengoloahan Data Pada bab pengumpulan dan pengolahan data ini akan dibahas mengenai data yang dikumpulkan selama penelitianyang nantinya akan digunakan dan diolah untuk menentukan kebijakan persediaan di perusahaan V nalisis Pada bab ini berisi analisis terhadap hasil dari pengolahan data serta penggunaan perhitungan metode yang digunakan dalam penelitian ini. dapun dari analisis ini akan membahas mengenai jumlah hasil perhitungan yang sesuai dengan perumusan masalah VI Kesimpulan dan Saran Pada bab ini berisi mengenai kesimpulan berdasarkan tujuan dari penelitian yang sesuai dengan hasil yang didapatkan pada penggolahan dan analisis data. Serta tidak lupa juga diberikan saran untuk perusahaan maupun penelitian kedepannya 7

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Industri otomotif pada dewasa ini semakin berkembang dengan baik. Segala elemen di dalam suatu negara membutuhkan membutuhkan sarana transportasi dalam menunjang aktifitas

Lebih terperinci

III BAB I PENDAHULUAN

III BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Suatu sistem manajemen rantai pasok memiliki peranan penting untuk meningkatkan kinerja dalam setiap aktivitas industri. Salah satu faktor pendukungnya adalah gudang.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Gudang adalah komponen penting yang harus ada di setiap kegiatan industri. Gudang sendiri memiliki fungsi sebagai penyangga antara variabilitas supply dan demand, serta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Gudang merupakan salah satu bagian terpenting dari seluruh proses pabrik. Gudang dapat didefinisikan sebagai suatu tempat atau bangunan yang dipergunakan untuk menimbun,

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan Latar Belakang

Bab I Pendahuluan Latar Belakang Bab I Pendahuluan Latar Belakang Perkembangan jumlah kendaraan bermotor di Indonesia menunjukkan tren yang positif setiap tahunnya. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), sejak tahun 2003 hingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1.

BAB I PENDAHULUAN I.1. BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Gudang merupakan salah satu aspek penting didalam rantai pasok yang dapat menunjang proses produksi didalam industri manufaktur. Gudang memiliki tujuan utama untuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN I.1

BAB 1 PENDAHULUAN I.1 BAB 1 PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Industri otomotif merupakan salah satu industri yang ada di Indonesia yang perkembangannya cukup besar mempengaruhi perekonomian Indonesia. Menurut penelitian yang

Lebih terperinci

Gambar I. 1 Alur distribusi produk di PT Distributor FMCG. (Sumber : PT Distributor FMCG, 2015)

Gambar I. 1 Alur distribusi produk di PT Distributor FMCG. (Sumber : PT Distributor FMCG, 2015) BAB 1 PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang PT Distributor FMCG merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dibidang penyimpanan dan distribusi produk FMCG (Fast Moving Consumer Goods). Perusahaan ini dapat dikatakan

Lebih terperinci

Tabel I.1 Dimensi Rak Penyimpanan Jumlah Area Dimensi Rak Material

Tabel I.1 Dimensi Rak Penyimpanan Jumlah Area Dimensi Rak Material BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Persediaan adalah suatu sumber daya mengganggu (idle resources) yang keberadaanya menunggu proses lebih lanjut. Yang dimaksud dengan proses lebih lanjut disini dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Dalam Supply Chain, gudang memiliki peranan yang penting untuk meningkatkan keberhasilan bisnis dalam tingkat biaya dan pelayanan pelanggan. Pergudangan adalah salah satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Industri retail merupakan industri yang bergerak di bidang penjualan barang atau service secara langsung kepada konsumen akhir. Retail merupakan setiap bisnis yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengoptimalkan setiap proses produksi (Dionisius Narjoko, 2013). Sistem pergudangan yang baik adalah sistem pergudangan yang mampu

BAB I PENDAHULUAN. mengoptimalkan setiap proses produksi (Dionisius Narjoko, 2013). Sistem pergudangan yang baik adalah sistem pergudangan yang mampu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perekonomian Indonesia semakin terintegrasi dengan perekonomian global. Persaingan yang terjadi di sektor industri semakin pesat, hal tersebut memicu para pengusaha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penerimaan material (receiving), bagian pengiriman produk (shipping), bagian

BAB I PENDAHULUAN. penerimaan material (receiving), bagian pengiriman produk (shipping), bagian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam sebuah industri, banyak faktor yang mendukung berjalannya proses produksi pabrik tersebut, diantaranya adalah bagian perencanaan produksi, bagian penerimaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Barang persediaan tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia, baik dalam kegiatan sehari-hari maupun dalam kegiatan yang kompleks seperti kegiatan industri. Dalam dunia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Suku cadang merupakan salah satu bagian penting untuk menunjang

BAB I PENDAHULUAN. Suku cadang merupakan salah satu bagian penting untuk menunjang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pendahuluan Suku cadang merupakan salah satu bagian penting untuk menunjang after sales service dari sebuah perusahaan pembuat produk. Kualitas dan ketersediaan dari suku cadang

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Pekerjaan konstruksi adalah keseluruhan atau sebagian rangkaian kegiatan perencanaan dan atau pelaksanaan beserta pengawasan yang mencakup pekerjaan arsitektur, sipil,

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT. X merupakan perusahaan yang bergerak dalam industri farmasi. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, penulis menemukan bahwa storage yang bermasalah adalah storage Unit 1. Pada storage Unit

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Perusahaan PT PINDAD merupakan perusahaan industri dan manufaktur yang bergerak dalam pembuatan produk militer komersial di Indonesia. Salah satu produk yang dibuat oleh perusahaan ini adalah kendaraan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I - 1

BAB I PENDAHULUAN I - 1 BAB I PENDAHULUAN Bab ini dibahas mengenai gambaran umum penelitian beserta sistematika penulisan laporan. Pada bagian gambaran umum penelitian meliputi latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang

Bab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Dalam perusahaan manufaktur, persediaan bahan baku memiliki peranan yang penting dalam mendukung proses produksi. Tanpa adanya persediaan, perusahaan akan dihadapkan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI II-17 II-18

DAFTAR ISI II-17 II-18 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN ii KATA PENGANTAR iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR.. viii DAFTAR LAMPIRAN... ix ABSTRAK.. x ABSTRACT xi BAB I BAB II PENDAHULUAN 1.1

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perbandingan kategori SKU Berdasarkan Penggunaan Pallet 31% 69%

BAB I PENDAHULUAN. Perbandingan kategori SKU Berdasarkan Penggunaan Pallet 31% 69% BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang PT XYZ merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang Logistic Service, adapun usaha yang dijalani yaitu Container Depot, Forwardinng Service, Port Management, Stevedoring,

Lebih terperinci

USULAN PERBAIKAN ALOKASI PENYIMPANAN BARANG DENGAN METODE CLASS BASED STORAGE PADA GUDANG BAHAN BAKU 1 PT SMA

USULAN PERBAIKAN ALOKASI PENYIMPANAN BARANG DENGAN METODE CLASS BASED STORAGE PADA GUDANG BAHAN BAKU 1 PT SMA USULAN PERBAIKAN ALOKASI PENYIMPANAN BARANG DENGAN METODE CLASS BASED STORAGE PADA GUDANG BAHAN BAKU 1 PT SMA 1 Andika Prayoga Sujana, 2 Dida Diah Damayanti, 3 Murni Dwi Astuti 1,2,3 Industrial Engineering

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berikut ini merupakan simpulan berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis, yaitu: 1. Tata letak awal pada gudang produk jadi PT Amico Primarasa belum optimal dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT Indokarlo Perkasa didirikan pada tanggal 14 Desember 1988 di Jakarta. Perusahaan ini memproduksi komponen karet dan juga metal baik untuk industri otomotif dan non-otomotif.

Lebih terperinci

5.3 Perhitungan Jumlah Kebutuhan Rak Saat Ini Perhitungan Utilisasi Saat Ini Perhitungan Utilisasi Rak Saat Ini

5.3 Perhitungan Jumlah Kebutuhan Rak Saat Ini Perhitungan Utilisasi Saat Ini Perhitungan Utilisasi Rak Saat Ini Abstrak PT. Eigerindo Multi Produk Industri adalah perusahaan manufaktur yang memproduksi tas dengan merk Eiger dan Bodypack. Perusahaan juga memproduksi dompet, topi, sepatu, sandal, jam tangan dan lain-lain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Gudang merupakan tempat menyimpan berbagai produk dengan kuantitas besar maupun kecil antara waktu produk tersebut diproduksi oleh perusahaan sampai produk tersebut

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Batik adalah budaya yang telah lama dikenal oleh masyarakat Indonesia. Batik merupakan suatu cara untuk memberi hiasan pada kain dengan cara menutupi bagianbagian tertentu

Lebih terperinci

Optimasi Jarak dan Waktu Material Handling dengan Perbaikan Layout Berdasarkan Class Based Storage dan Simulasi

Optimasi Jarak dan Waktu Material Handling dengan Perbaikan Layout Berdasarkan Class Based Storage dan Simulasi Petunjuk Sitasi: Tama, I. P., ndriani, D. P., & Putri, N.. (0). Optimasi Jarak dan Waktu Material Handling dengan Perbaikan Layout Berdasarkan Class Based Storage dan Simulasi. Prosiding SNTI dan STELIT

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Pintu Masuk-Keluar Gudang Semenjak awal dibangunnya Gudang FG Ciracas, gudang ini memiliki dua pintu. Pintu tersebut terletak di bagian depan dan belakang gudang. Awalnya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Thailand, Indonesia, Malaysia, dan Vietnam. Angka produksi dan angka

BAB 1 PENDAHULUAN. Thailand, Indonesia, Malaysia, dan Vietnam. Angka produksi dan angka 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan industri otomotif di Asia Tenggara didominasi oleh empat negara yang tercatat sebagai basis produksi kendaraan bermotor, yaitu Thailand, Indonesia, Malaysia,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Flowchart Metodologi Penelitian Adapun diagram alir metedologi penelitian dapat dilihat pada gambar 3.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Flowchart Metodologi Penelitian Adapun diagram alir metedologi penelitian dapat dilihat pada gambar 3. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Flowchart Metodologi Penelitian Adapun diagram alir metedologi penelitian dapat dilihat pada gambar 3.1 (Sumber: Diolah) Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian 3.2 Studi Pendahuluan

Lebih terperinci

Demand CV.MKS. Aksesoris 19% Kaca 9%

Demand CV.MKS. Aksesoris 19% Kaca 9% Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Jasa Konstruksi adalah layanan jasa konsultansi perencanaan pekerjaan konstruksi, layanan jasa pelaksanaan pekerjaan konstruksi dan layanan jasa konsultansi pengawasan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT.GISTEX merupakan salah satu perusahaan manufaktur yang terbesar di Bandung, yang berfokus pada produksi tekstil dan garmen (fashion). Setelah melewati beberapa tahun dalam melakukan pengembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Dewasa ini, era teknologi semakin berkembang dengan pesat terutama teknologi informasi. Setiap kegiatan yang terjadi dalam sebuah perusahaan selalu berhubungan dengan

Lebih terperinci

PENENTUAN LUAS LANTAI PERTEMUAN #9 TKT TAUFIQUR RACHMAN PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS

PENENTUAN LUAS LANTAI PERTEMUAN #9 TKT TAUFIQUR RACHMAN PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS PENENTUAN LUAS LANTAI PERTEMUAN #9 TKT306 PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS 6623 TAUFIQUR RACHMAN PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ESA UNGGUL KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN Menerapkan

Lebih terperinci

Perbaikan Manajemen Pergudangan Plant B di PT XYZ

Perbaikan Manajemen Pergudangan Plant B di PT XYZ Kusuma / Perbaikan Manajemen Pergudangan Plant B di PT XYZ / Jurnal Titra, Vol. 5, No. 2, Juli 2017, pp. 211-218 Perbaikan Manajemen Pergudangan Plant B di PT XYZ Erens Feliciano Kusuma 1 Abstract: PT.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Usaha dibidang pertambangan pada akhir-akhir periode ini semakin pesat

BAB 1 PENDAHULUAN. Usaha dibidang pertambangan pada akhir-akhir periode ini semakin pesat 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Usaha dibidang pertambangan pada akhir-akhir periode ini semakin pesat berkembang, ditandai dengan timbulnya lokasi tambang baru dimana untuk usaha seperti ini (yaitu

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang PT. Dirgantara Indonesia (Persero) adalah salah satu perusahaan yang bergerak di bidang industri pesawat terbang. Saat ini PT. Dirgantara Indonesia memproduksi pesawat

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh: ANDY FARIZAL NPM :

SKRIPSI. Oleh: ANDY FARIZAL NPM : PERANCANGAN TATA LETAK GUDANG UNTUK MEMINIMUMKAN JUMLAH PRODUK YANG TIDAK TERTAMPUNG DALAM BLOK DAN EFISIENSI AKTIVITAS PERPINDAHAN BARANG DI DIVISI PENYIMPANAN PRODUK JADI PT. X GRESIK SKRIPSI Oleh: ANDY

Lebih terperinci

8/4/2010. Oleh : Rahmad Harjono Dosen Pembimbing : Yudha Prasetyawan, S.T., M.Eng.

8/4/2010. Oleh : Rahmad Harjono Dosen Pembimbing : Yudha Prasetyawan, S.T., M.Eng. Perancangan Tata-Letak Gudang Untuk Meminimumkan Jumlah Produk yang Tidak Tertampung Dalam Blok dan Efisiensi Aktivitas Perpindahan Barang (Studi Kasus : Divisi Penyimpanan Produk Akhir PT. ISM BOGASARI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Persediaan merupakan bagian yang sangat penting bagi perusahaan manufaktur. Tanpa tersedianya persediaan, maka perusahaan akan dihadapkan pada resiko bahwa perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menuju perubahan ke era modern. Perkembangan itu salah satunya ditandai dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. menuju perubahan ke era modern. Perkembangan itu salah satunya ditandai dengan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan penggunaan internet saat ini merupakan suatu wujud untuk menuju perubahan ke era modern. Perkembangan itu salah satunya ditandai dengan adanya internet

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Gudang adalah bagian dari sistem logistik perusahaan yang menyimpan produk-produk (raw material, parts, goods-in-process, dan finished goods) pada dan antara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1.

BAB I PENDAHULUAN I.1. BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Industri ekspor sepatu pada dekade terakhir ini menjadi sebuah industri yang memiliki prospek dan peluang yang cukup tinggi. Menurut data Kementrian Perindustrian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Kegiatan bisnis di Indonesia sudah mengalami perkembangan yang sangat pesat, terutama dengan banyaknya bisnis internasional yang semakin berkembang dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penyimpanan, pencarian dan pengambilan barang. Pergudangan. memegang peran sangat penting dalam kehidupan setiap perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. penyimpanan, pencarian dan pengambilan barang. Pergudangan. memegang peran sangat penting dalam kehidupan setiap perusahaan. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Setiap perusahaan pasti membutuhkan gudang sebagai sarana untuk menyimpan barang. Gudang pada industri harus ditata dengan baik agar dapat dimanfaatkan secara optimal.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem pergudangan sangat dibutuhkan oleh industri apapun, baik industri yang bergerak di bidang jasa, ataupun manufaktur. Gudang merupakan bagian dari sistem logistik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. PT. Toyota Astra Motor Surabaya merupakan perusahaan yang bergerak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. PT. Toyota Astra Motor Surabaya merupakan perusahaan yang bergerak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT. Toyota Astra Motor Surabaya merupakan perusahaan yang bergerak di bidang penjualan mobil dan menerima permintaan servis dari konsumen. Hampir semua sistem

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT Heksatex Indah adalah perusahaan yang bergerak di bidang tekstil rajut lusi (Warp Knitting). Masalah yang dihadapi oleh perusahaan ini adalah operator mengalami kesulitan dalam melakukan aktivitas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Distribusi merupakan salah satu komponen dari suatu sistem logistik yang bertanggungjawab akan perpindahan material antar fasilitas. Distribusi berperan dalam membawa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persediaan dalam hal mengenai bahan yang akan diproses menjadi suatu produk bagi perusahaan industri merupakan hal penentu dalam kelancaran produksinya, maka perlu

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan DOCKING INBOUND INPUT DATA PRODUK. Gambar I. 1 Proses Inbound

Bab I Pendahuluan DOCKING INBOUND INPUT DATA PRODUK. Gambar I. 1 Proses Inbound Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Dalam Supply Chain, gudang memiliki peranan yang penting untuk meningkatkan keberhasilan bisnis dalam tingkat biaya dan pelayanan pelanggan. Pergudangan adalah salah

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT. Delapan Empat Sakti merupakan perusahaan dibawah naungan Internal Group terletak di kota Bandung, Jawa Barat. Perusahaan ini memproduksi sprei dan bedcover. Masalah yang dihadapi perusahaan

Lebih terperinci

USULAN PERANCANGAN ALOKASI PENYIMPANAN KOMPONEN INSTALASI LISTRIK MENGGUNAKAN KEBIJAKAN CLASS BASED STORAGE

USULAN PERANCANGAN ALOKASI PENYIMPANAN KOMPONEN INSTALASI LISTRIK MENGGUNAKAN KEBIJAKAN CLASS BASED STORAGE USULAN PERANCANGAN ALOKASI PENYIMPANAN KOMPONEN INSTALASI LISTRIK MENGGUNAKAN KEBIJAKAN CLASS BASED STORAGE UNTUK MENGURANGI WAKTU DELAY PADA AKTIVITAS GUDANG PT XYZ PROPOSED STORAGE ALLOCATION DESIGN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Barang yang disimpan di gudang dapat berupa bahan baku, bahan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Barang yang disimpan di gudang dapat berupa bahan baku, bahan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gudang memiliki peran yang sangat penting dalam sebuah perusahaan. Barang yang disimpan di gudang dapat berupa bahan baku, bahan setengah jadi dan produk akhir suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Inventory atau persediaan merupakan bahan atau sparepart yang disimpan

BAB I PENDAHULUAN. Inventory atau persediaan merupakan bahan atau sparepart yang disimpan BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Inventory atau persediaan merupakan bahan atau sparepart yang disimpan yang akan digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu, misalnya untuk proses produksi atau perakitan,

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan Pada bab ini berisi mengenai latar belakang masalah penelitian yang dilakukan, merumuskan masalah yang menjadi permasalahan

Bab I Pendahuluan Pada bab ini berisi mengenai latar belakang masalah penelitian yang dilakukan, merumuskan masalah yang menjadi permasalahan Bab I Pendahuluan Pada bab ini berisi mengenai latar belakang masalah penelitian yang dilakukan, merumuskan masalah yang menjadi permasalahan perusahaan, menentukan tujuan penelitian sesuai perumusan masalah,

Lebih terperinci

Pembahasan Materi #10

Pembahasan Materi #10 1 TIN314 Perancangan Tata Letak Fasilitas Pembahasan 2 Dasar Penentuan Pertimbangan Penentuan Desain Fasilitas Pertimbangan Desain Fasilitas Luas Lantai (Gudang Bahan Baku, Mesin, Gudang Bahan Jadi, Perkantoran)

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Operasional sebuah perusahaan modifikasi otomotif memiliki ciri khas tersendiri

I. PENDAHULUAN. Operasional sebuah perusahaan modifikasi otomotif memiliki ciri khas tersendiri I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG DAN MASALAH Operasional sebuah perusahaan modifikasi otomotif memiliki ciri khas tersendiri dibanding perusahaan otomotif lainnya. Salah satu kinerja utama perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara dengan pertumbuhan industri yang pesat, baik industri yang berskala besar maupun industri menengah ke bawah. Pengaruh perkembangan

Lebih terperinci

PERBAIKAN TATA LETAK PENEMPATAN BARANG DI GUDANG PENYIMPANAN MATERIAL BERDASARKAN CLASS BASED STORAGE POLICY

PERBAIKAN TATA LETAK PENEMPATAN BARANG DI GUDANG PENYIMPANAN MATERIAL BERDASARKAN CLASS BASED STORAGE POLICY PERIKN TT LETK PENEMPTN RNG DI GUDNG PENYIMPNN MTERIL ERDSRKN CLSS SED STORGE POLICY (Studi Kasus: Gudang Material PT. Filtrona Indonesia - Surabaya) REDESIGN LYOUT OF GOODS PLCEMENT IN MTERIL WREHOUSE

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Semakin meningkatnya permintaan pelanggan akan suatu barang membuat perusahaan berusaha untuk memenuhi permintaan tersebut. Untuk memperlancar pemenuhan permintaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dukungan dan peran teknologi informasi juga diperlukan menghadapi perubahan

BAB 1 PENDAHULUAN. Dukungan dan peran teknologi informasi juga diperlukan menghadapi perubahan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi seperti sekarang ini telah banyak dilakukan penerapan teknologi informasi di berbagai bidang. Penerapan teknologi informasi ini dilakukan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Arinda Jaya Motor merupakan salah satu perusahaan dagang yang berlokasi di jalan Jend. Sudirman No. 009-011. Kota Painan Kab. Pesisir Selatan. Toko ini bergerak di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Tugas Akhir Latar Belakang Masalah. Pada produksi yang mempunyai tipe produksi massal, yang melibatkan

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Tugas Akhir Latar Belakang Masalah. Pada produksi yang mempunyai tipe produksi massal, yang melibatkan Laporan Tugas Akhir 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada produksi yang mempunyai tipe produksi massal, yang melibatkan sejumlah besar komponen yang harus dirakit, perencanaan produksi memegang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam perkembangannya, tantangan utama bagi setiap perusahaan adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam perkembangannya, tantangan utama bagi setiap perusahaan adalah 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perkembangannya, tantangan utama bagi setiap perusahaan adalah menyediakan produk sesuai dengan ekspektasi customer. Maka, sangat penting bagi perusahaan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemanfaatan perkembangan teknologi informasi yang disertai penggunaan internet yang semakin mendominasi saat ini menjadi salah satu sumber daya utama bagi perusahaan

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Kualitas merupakan sesuatu yang menjadi kebutuhan dan keinginan konsumen. Definisi kualitas tersebut saat ini telah menjadi fokus utama bagi perusahaan untuk selalu

Lebih terperinci

BAB III SOLUSI BISNIS

BAB III SOLUSI BISNIS BAB III SOLUSI BISNIS 3.1. Alternatif Solusi Bisnis Setelah mengetahui akar dari permasalahan pada bab sebelumnya, alternatif solusi akan diberikan untuk mengatasi masalah masalah tersebut. Tahap awal

Lebih terperinci

Usulan Perbaikan Tata Letak Gudang Blok B1, B2, B3 Menggunakan Dedicated Storage Dan Validasi Hasil Dengan Pendekatan Simulasi di PT.

Usulan Perbaikan Tata Letak Gudang Blok B1, B2, B3 Menggunakan Dedicated Storage Dan Validasi Hasil Dengan Pendekatan Simulasi di PT. Usulan Perbaikan Tata Letak Gudang Blok B1, B2, B3 Menggunakan Dedicated Storage Dan Validasi Hasil Dengan Pendekatan Simulasi di PT. XYZ Donny Setiawan 1, Lely Herlina 2, Evi Febianti 3 1, 2,3 Jurusan

Lebih terperinci

PERENCANAAN TATA LETAK GUDANG MENGGUNAKAN METODE SHARED STORAGE DI PABRIK PLASTIK KOTA SEMARANG

PERENCANAAN TATA LETAK GUDANG MENGGUNAKAN METODE SHARED STORAGE DI PABRIK PLASTIK KOTA SEMARANG 2012 Firman rdiansyah E, Yaumal git 46 PERENNN TT LETK GUNG MENGGUNKN METOE SHRE STORGE I PRIK PLSTIK KOT SEMRNG Firman rdiansyah Ekoanindiyo, Yaumal git Wedana osen Fakultas Teknik Universitas Stikubank

Lebih terperinci

Industrial Management Implementasi Penempatan dan Penyusunan Barang di Gudang Finished Goods Menggunakan Metode Class Based Storage

Industrial Management Implementasi Penempatan dan Penyusunan Barang di Gudang Finished Goods Menggunakan Metode Class Based Storage Industrial Engineering Journal Vol.5.2 (2016) 11-16 ISSN 2302 934X Industrial Management Implementasi Penempatan dan Penyusunan Barang di Gudang Finished Goods Menggunakan Metode Class Based Storage Basuki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebuah perusahaan harus menerapkan berbagai macam strategi agar dapat

BAB I PENDAHULUAN. sebuah perusahaan harus menerapkan berbagai macam strategi agar dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini, persaingan dunia usaha terjadi di berbagai bidang, baik di bidang industri produk maupun industri jasa. Persaingan yang ada membuat sebuah perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kinerja yang tinggi dari seluruh karyawannya. Untuk tetap bertahan dan sukses,

BAB I PENDAHULUAN. kinerja yang tinggi dari seluruh karyawannya. Untuk tetap bertahan dan sukses, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era kompetisi global, perusahaan-perusahaan membutuhkan kinerja yang tinggi dari seluruh karyawannya. Untuk tetap bertahan dan sukses, perusahaan harus

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Tahap-tahap yang dilalui dalam melakukan penelitian ini ada 4 tahap utama yaitu tahap pendahuluan, tahap pengumpulan data, tahap analisis data, dan tahap penulisan laporan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Inventory atau persediaan merupakan bahan atau barang yang disimpan

BAB I PENDAHULUAN. Inventory atau persediaan merupakan bahan atau barang yang disimpan BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Inventory atau persediaan merupakan bahan atau barang yang disimpan yang akan digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu, misalnya untuk proses produksi atau perakitan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akan diterapkan atau dengan memperbaiki sistem transportasi yang sudah

BAB I PENDAHULUAN. akan diterapkan atau dengan memperbaiki sistem transportasi yang sudah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Upaya meningkatkan pelayanan kepada konsumen dalam sebuah industri adalah dengan memperhatikan / memperhitungkan sistem transportasi yang akan diterapkan atau dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang PT.XYZ merupakan sebuah perusahaan manufaktur yang berada di Bandung, Jawa Barat. PT.XYZ memproduksi salah satu bahan material bangunan, yaitu cat. Pada awal didirikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tata letak merupakan hal penting yang memiliki banyak dampak strategis bagi perusahaan. Tata letak mempengaruhi perusahaan dari segi kapasitas, proses, fleksibilitas,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya industri manufaktur di Indonesia, maka akan semakin ketat persaingan antara perusahaan manufaktur satu dan lainnya. Hal ini memicu perusahaan

Lebih terperinci

TEKNIK POSISI DAN PENYIMPANAN SPARE PARTS BERBASIS JIT PADA GUDANG BENGKEL OTOMOTIF

TEKNIK POSISI DAN PENYIMPANAN SPARE PARTS BERBASIS JIT PADA GUDANG BENGKEL OTOMOTIF TEKNIK POSISI DAN PENYIMPANAN SPARE PARTS BERBASIS JIT PADA GUDANG BENGKEL OTOMOTIF Julius Hendra Kurniawan 1 dan Indra Almahdy 2 Teknik Industri Universitas Mercu Buana Jakarta E-mail: indraal@gmx.net

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. order picking packing shipping. Gambar I. 1 Aktivitas Outbond Gudang PT.XYZ

BAB I PENDAHULUAN. order picking packing shipping. Gambar I. 1 Aktivitas Outbond Gudang PT.XYZ BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Di dalam industri produksi, Supply Chain Manaegement memiliki peranan yang sangat penting. Supply Chain Management merupakan koordinasi sistem strategis seluruh fungsi-fungsi

Lebih terperinci

BAB I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

BAB I Pendahuluan I.1 Latar Belakang BAB I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Industri ritel merupakan industri yang bergerak dalam aktifitas penjualan barang dan pemberian layanan kepada konsumen akhir. Ritel merupakan usaha bisnis yang melakukan

Lebih terperinci

Jurnal Rekayasa Sistem & Industri (JRSI), 3(04) itu, karena pergerakan barang yang lambat menyebabkan terjadinya penumpukan barang di gudang.

Jurnal Rekayasa Sistem & Industri (JRSI), 3(04) itu, karena pergerakan barang yang lambat menyebabkan terjadinya penumpukan barang di gudang. OPTIMALISASI RUANG PENYIMPANAN GUDANG BARANG JADI PT. XYZ DENGAN PENERAPAN RACKING SYSTEM UNTUK MENINGKATKAN KAPASITAS GUDANG MENGGUNAKAN ALGORITMA DYNAMIC PROGRAMMING 1 Muhammad Riski, 2 Ari Yanuar, 3

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PT. As Motor Sidoarjo merupakan dealer service motor di Jawa Timur

BAB I PENDAHULUAN. PT. As Motor Sidoarjo merupakan dealer service motor di Jawa Timur BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah PT. As Motor Sidoarjo merupakan dealer service motor di Jawa Timur dengan pengalaman 15 tahun sebagai dealer untuk pelayanan jasa service motor pada area Sidoarjo.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. membuat perusahaan semakin ketat untuk bersaing satu dengan yang lain. Perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. membuat perusahaan semakin ketat untuk bersaing satu dengan yang lain. Perusahaan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini, perkembangan dunia bisnis telah bergerak sangat cepat. Hal ini membuat perusahaan semakin ketat untuk bersaing satu dengan yang lain. Perusahaan diharapkan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI Permasalahan tentang tata letak sudah banyak diangkat di dalam penelitian-penelitian sebelumnya. Menurut Heizer dan Render (2006) keputusan mengenai tata letak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini menjelaskan tentang fenomena yang diteliti dan alasan pemilihan

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini menjelaskan tentang fenomena yang diteliti dan alasan pemilihan BAB I PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan tentang fenomena yang diteliti dan alasan pemilihan topik penelitian. Selanjutnya juga dipaparkan mengenai perumusan masalah, tujuan penelitian dan manfaat penelitian.

Lebih terperinci

System Inventory Gudang : Mutasi Barang

System Inventory Gudang : Mutasi Barang System Inventory Gudang : Mutasi Barang Dalam bisnis proses pergudangan, perpindahan barang antara lokasi maupun antar gudang sangat memungkinkan. Jenis Mutasi Barang : a. Mutasi antar gudang Aktifitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN I.1 I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Semakin tingginya perkembangan industri membuat persaingan setiap pelaku industri semakin ketat dan meningkat tajam. Setiap pelaku industri harus mempunyai strategi

Lebih terperinci

Gambar I. 1 Perbandingan produk komersial dari segi ekonomi (Sumber: PT. Pindad, Divisi Alat Perkeretaapian 2015)

Gambar I. 1 Perbandingan produk komersial dari segi ekonomi (Sumber: PT. Pindad, Divisi Alat Perkeretaapian 2015) BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Keberadaan komponen persediaan (inventori) dalam kehidupan manusia tidak dapat dihindarkan, baik dalam kehidupan pribadi, rumah tangga, perkantoran maupun dalam unit

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Indonesia, masyarakat yang menggunakan kendaraan tradisional tanpa bahan bakar tidak banyak. Kendaraan yang dimaksud misalnya sepeda, becak, dokar, dll. Karena kendaraan

Lebih terperinci

Relayout Gudang Produk Polypropylene Dengan Metode Dedicated Storage

Relayout Gudang Produk Polypropylene Dengan Metode Dedicated Storage Relayout Gudang Produk Polypropylene Dengan Metode Dedicated Storage Evi Febianti Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Email: evifebianti@yahoo.com M. Adha Ilhami

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pada masa sekarang ini industri manufaktur telah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pada masa sekarang ini industri manufaktur telah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada masa sekarang ini industri manufaktur telah berkembang sangat pesat. Persaingan dalam dunia industri menjadi sangat ketat. Untuk menyikapi fenomena tersebut perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam mengerjakan segala hal, termasuk dalam bidang transportasi. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. dalam mengerjakan segala hal, termasuk dalam bidang transportasi. Oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi sekarang ini masyarakat cenderung menginginkan kemudahankemudahan dalam mengerjakan segala hal, termasuk dalam bidang transportasi. Oleh sebab itu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. fungsional Logistic merupakan unit bisnis yang memiliki fungsi sebagai

BAB I PENDAHULUAN. fungsional Logistic merupakan unit bisnis yang memiliki fungsi sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Logistic merupakan bagian penting bagi setiap perusahaan, secara fungsional Logistic merupakan unit bisnis yang memiliki fungsi sebagai penghubung secara langsung maupun

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 73 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Gambar 3.1 Diagram Alir Metodologi Pemecahan Masalah 74 3.2 Langkah-Langkah Pemecehan Masalah 1. Observasi Lapangan Observasi dilakukan pada PT. MARINO PELITA

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : distribusi, bullwhip effect, pemusatan informasi. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata Kunci : distribusi, bullwhip effect, pemusatan informasi. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT X adalah perusahaan yang memproduksi unit motor. Persediaan di jalur distribusi PT X memiliki nilai yang besar. Hal tersebut menjadi masalah karena jika PT X memiliki banyak penyimpanan, biaya

Lebih terperinci