Bab I Pendahuluan DOCKING INBOUND INPUT DATA PRODUK. Gambar I. 1 Proses Inbound
|
|
- Yohanes Sudirman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Dalam Supply Chain, gudang memiliki peranan yang penting untuk meningkatkan keberhasilan bisnis dalam tingkat biaya dan pelayanan pelanggan. Pergudangan adalah salah satu kegiatan dalam logistik yang paling penting dan kritis dalam sistem industri dan juga jasa (Manzini, 2012). Gudang terbagi menjadi beberapa jenis menurut peran gudangnya, yaitu raw material warehouse, semi finished warehouse, finished good warehouse, distribution warehouses and distribution centers, fulfillment warehouses and fulfillment centers, dan local warehouse (Frazelle E., 2002). PT XYZ merupakan sebuah perusahaan Third Party Logistic yang menangani barang jadi (finished good) yang dimiliki oleh PT ABC. Dalam proses penyimpanan, PT XYZ membagi gudang menjadi dua kategori, yaitu bagian nonfood dan bagian food serta menggunakan sistem racking double deep. Kapasitas rak total adalah 4080 palet posisi. Untuk proses inbound dan outbound, gudang ini memiliki lima pintu akses inbound dan lima pintu akses outbound. Pada bagian outbound, terdapat sebuah staging area dengan luas 460m 2. Proses inbound pada gudang finished goods PT XYZ 1 digambarkan dengan bagan pada Gambar I. 1. RECEIVING DOCKING INBOUND PUT AWAY PEMERIKSAAN DOKUMEN INPUT DATA PRODUK STORAGE Gambar I. 1 Proses Inbound Dalam proses inbound, barang yang telah diterima pada proses docking inbound, akan dikodefikasi dan diletakkan pada rak yang telah tersedia (proses put away). Proses outbound pada gudang finished goods PT XYZ digambarkan dengan bagan Gambar I. 2. 1
2 Axis Title CUSTOMER REQUEST PICKING LIST DOCUMENT CHECKING PURCHASE ORDER LIST PICKING PROCESS Gambar I. 2 Proses Outbound DOCKING OUTBOUND Dalam melakukan pengamatan aktivitas gudang dengan melakukan time study, terdapat delay pada beberapa aktivitas gudang. Menurut Frazelle E. (2002), terdapat empat buah aktivitas primer dalam seluruh aktivitas gudang, yaitu, aktivitas receiving (inbound), storage (put away), picking dan outbound (shipping). Identifikasi awal terjadinya delay adalah dengan membandingkan antara waktu siklus keempat aktivitas primer dengan waktu standart yang dimiliki oleh PT XYZ. Perbandingan antara waktu siklus dengan waktu standart dapat dilihat pada Gambar I. 3. Perbandingan Waktu Siklus dengan Waktu Standart 150% 100% 50% 0% Receiving Put Away Picking Shipping Series1 100% 100% 100% 100% Series2 98% 85% 86% 103% Gambar I. 3 Perbandingan Waktu Siklus dengan Waktu Standart Gudang PT XYZ Dari hasil pengamatan pada Gambar I. 3, terlihat bahwa terdapat dua aktivitas primer memiliki waktu siklus di bawah waktu standart, yaitu pada aktivitas put away (storage) dan aktivitas picking. Kontribusi waktu siklus untuk keempat aktivitas primer gudang finished goods PT XYZ dapat dilihat pada Gambar I. 4. 2
3 KONTRIBUSI AKTIVITAS GUDANG Shipping 3% Receiving 6% Picking 33% Put Away 58% Gambar I. 4 Kontribusi Aktivitas Primer Gudang Finished Goods PT XYZ Dari Gambar I. 3 yang menampilkan perbandingan waktu siklus dengan waktu standart dan didukung dengan kontribusi aktivitas gudang yang ditampilkan pada Gambar I. 4, dapat disimpulkan bahwa aktivitas primer yang mengalami delay adalah aktivitas picking dan aktivitas put away. Untuk mengetahui detil aktivitas penyebab delay pada aktivitas picking dan aktivitas put away, maka dilakukan breakdown pada kedua aktivitas tersebut menggunakan fish bone diagram. Terdapat empat buah faktor penyebab delay pada aktivitas gudang, yaitu, aktivitas gudang yang kurang maksimal, keterlambatan armada, infrastruktur yang kurang memadai serta faktor manusia atau karyawan. Faktor tersebut dapat dilihat pada Gambar I. 5. Gambar I. 5 Faktor Penyebab Delay 3
4 Gambar I. 6 Aktivitas Gudang Penyebab Delay Dari Gambar I. 5, faktor keterlambatan armada bukan menjadi faktor penyebab delay, karena armada yang datang ke PT XYZ merupakan armada dari PT ABC dan tidak pernah mengalami keterlambatan. Sarana dan prasarana pendukung aktivitas gudang sangat baik, seperti, ketersediaan material handling equipment, pallet serta lampu pencahayaan. Faktor tenaga kerja juga bukan menjadi faktor penyebab delay, karena tenaga kerja yang tersedia telah mencukupi, bahkan PT XYZ menetapkan jam kerja sebanyak dua shift. Dari penjelasan tersebut dapat diketahui bahwa penyebab delay adalah aktivitas gudang yang kurang maksimal. Dari keempat aktivitas gudang, delay terjadi pada aktivitas put away dan picking (dapat dilihat Pada Gambar I. 6). Pada aktivitas put away terdapat dua buah komponen aktivitas pendukung, yaitu, put away searching dan menyimpan barang pada rak. Kontribusi aktivitas put away dapat dilihat pada Gambar I. 7. KONTRIBUSI AKTIVITAS PUT AWAY Menyimpan 28% Put Away Searcing 72% Gambar I. 7 Kontribusi Aktivitas Put Away 4
5 Dari Gambar I.7 dapat disimpulkan penyebab delay pada aktivitas put away adalah terjadinya aktivitas put away searching yang disebabkan karena kebijakan penyimpanan di gudang finished goods PT XYZ tidak tepat. Barang yang datang akan dialokasikan secara acak berdasarkan slot yang kosong berdasarkan kategorinya saja, yaitu, kategori food dan non food. Hal tersebut menyebabkan sering terjadinya aktivitas mencari slot yang kosong (put away searching) sehingga memakan kontribusi yang paling besar dari aktivitas put away. Pada aktivitas picking terdapat enam buah komponen aktivitas pendukung, yaitu, mengambil picking list, mempersiapkan pallet, mencari produk, traveling, dropping dan mixing. Kontribusi masing-masing aktivitas put away dapat dilihat pada Gambar I. 8. Mencari Produk 49% KONTRIBUSI AKTIVITAS PICKING Traveling 16% Avg. Picking (droping) 11% Mixing 14% Pallet Preparation 8% Mengambil Picking List 2% Gambar I. 8 Kontibusi Aktivitas Picking Dari Gambar I. 6, dapat disimpulkan bahwa penyebab delay pada aktivitas Dengan permasalahan yang telah dijabarkan, maka diperlukan perbaikan pada gudang PT XYZ agar aktivitas gudang lebih optimal sehingga waktu aktivitas pada gudang dapat lebih cepat, produktivitas meningkat serta menurunnya biaya material handling equipment. Usulan yang diberikan adalah pengalokasian produk dengan melakukan klasifikasi berdasarkan karakteristik dan kecepatan setiap produk serta melakukan penataan dan penyusunan jumlah produk pada setiap slot di setiap rak pada gudang. Proses penentuan slot dilakukan dengan cara membandingkan dan memilih waktu yang paling minimal dari waktu yang diperlukan untuk memindahkan barang pada posisi horizontal maupun posisi 5
6 vertikal dan berdasarkan karakteristik produk. Setelah produk memiliki alokasi pada gudang, langkah selanjutnya adalah menentukan picking dan routing method pada gudang, dibantu dengan pengaplikasian teknologi pick to light yang dikombinasikan dengan Warehouse Management System untuk membantu proses directed put away dan directed picking. Dengan adanya solusi yang diusulkan sebagai output dari kegiatan penelitian ini, diharapkan dapat memberikan perbaikan yang optimal sehingga dapat meningkatkan produktivitas gudang dan miniasi biaya material handling equipment di gudang PT XYZ. I.2 Perumusan Masalah Pada bagian ini diutarakan rumusan penelitian yang diuraikan ke dalam pertanyaan penelitian. Perumusan masalahnya adalah sebagai berikut ini: 1. Bagaimana cara untuk meminimasi terjadinya delay pada aktivitas put away dan picking pada gudang PT XYZ? 2. Bagaimana cara untuk mengintegrasikan hasil perbaikan dari proses inbound hingga proses outbound? I.3 Tujuan Penelitian 1. Meminimasi proses mencari pada aktivitas put away dan mengoptimasi rute pada aktivitas picking serta pengaplikasian teknologi pick to light untuk meminimasi terjadinya delay pada aktivitas put away dan picking pada gudang PT XYZ. 2. Merancang aplikasi Warehouse Management System untuk mengintegrasikan hasil perbaikan dari proses inbound hingga proses outbound. I.4 Batasan Penelitian Batasan masalah pada penelitian ini adalah : 1. Data inbound, outbound, purchase order dan delivery order merupakan data dari bulan Januari 2015 sampai September Data material handling yang digunakan adalah forklift dan reach truck dengan merek Sumitomo. 6
7 I.5 Manfaat Penelitian Manfaat Penelitian ini sebagai berikut: Meminimasi terjadinya delay pada aktivitas put away dan aktivitas picking pada gudang PT XYZ sehingga dapat meningkatkan order fullfilment. Dengan aplikasi Warehouse Management System, hasil perbaikan akan diintegrasikan dari aktivitas inbound hingga aktivitas outbound. I.6 Sistematika Penulisan Penelitian ini diuraikan dengan sistematika penulisan sebagai berikut: Bab I Pendahuluan Pada bab ini berisi uraian mengenai latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, batasan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. Bab II Bab III Tinjauan Pustaka Pada bab ini berisi literatur yang relevan dengan permasalahan yang diteliti dan dibahas pula hasil-hasil penelitian terdahulu. Bagian kedua membahas hubungan antar konsep yang menjadi kajian penelitian dan uraian kontribusi penelitian. Metodologi Penelitian Pada bab ini dijelaskan langkah-langkah penelitian secara rinci meliputi: tahap merumuskan masalah penelitian, merumuskan hipotesis, dan mengembangkan model penelitian, mengidentifikasi dan melakukan operasionalisasi variabel penelitian, menyusun kuesioner penelitian, merancang pengumpulan dan pengolahan data, melakukan uji instrumen, merancang analisis pengolahan data. 7
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Dalam Supply Chain, gudang memiliki peranan yang penting untuk meningkatkan keberhasilan bisnis dalam tingkat biaya dan pelayanan pelanggan. Pergudangan adalah salah satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Gudang merupakan tempat menyimpan berbagai produk dengan kuantitas besar maupun kecil antara waktu produk tersebut diproduksi oleh perusahaan sampai produk tersebut
Lebih terperinciIII BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Suatu sistem manajemen rantai pasok memiliki peranan penting untuk meningkatkan kinerja dalam setiap aktivitas industri. Salah satu faktor pendukungnya adalah gudang.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perbandingan kategori SKU Berdasarkan Penggunaan Pallet 31% 69%
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang PT XYZ merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang Logistic Service, adapun usaha yang dijalani yaitu Container Depot, Forwardinng Service, Port Management, Stevedoring,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. order picking packing shipping. Gambar I. 1 Aktivitas Outbond Gudang PT.XYZ
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Di dalam industri produksi, Supply Chain Manaegement memiliki peranan yang sangat penting. Supply Chain Management merupakan koordinasi sistem strategis seluruh fungsi-fungsi
Lebih terperinciGambar I. 1 Alur distribusi produk di PT Distributor FMCG. (Sumber : PT Distributor FMCG, 2015)
BAB 1 PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang PT Distributor FMCG merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dibidang penyimpanan dan distribusi produk FMCG (Fast Moving Consumer Goods). Perusahaan ini dapat dikatakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Gudang merupakan salah satu bagian terpenting dari seluruh proses pabrik. Gudang dapat didefinisikan sebagai suatu tempat atau bangunan yang dipergunakan untuk menimbun,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1.
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Gudang merupakan salah satu aspek penting didalam rantai pasok yang dapat menunjang proses produksi didalam industri manufaktur. Gudang memiliki tujuan utama untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Industri retail merupakan industri yang bergerak di bidang penjualan barang atau service secara langsung kepada konsumen akhir. Retail merupakan setiap bisnis yang
Lebih terperinciGambar I.1 Presentase Perbandingan Revenue antara Produk Plastik dan Metal (Sumber : PT. XYZ, 2014)
Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang PT XYZ merupakan salah satu perusahaan penyedia peralatan peternakan dengan kegiatan utamanya adalah manufaktur dan penjualan peralatan kebutuhan kandang ayam. Sesuai
Lebih terperinciBab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang
Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Batik adalah budaya yang telah lama dikenal oleh masyarakat Indonesia. Batik merupakan suatu cara untuk memberi hiasan pada kain dengan cara menutupi bagianbagian tertentu
Lebih terperinciBab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang
Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang PT. Dirgantara Indonesia (Persero) adalah salah satu perusahaan yang bergerak di bidang industri pesawat terbang. Saat ini PT. Dirgantara Indonesia memproduksi pesawat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Transportasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari semua sektor industri. Hal itu dikarenakan hampir semua sektor industri selalu mencakup proses distribusi
Lebih terperinciBAB II EKSPLORASI PROSES BISNIS
BAB II EKSPLORASI PROSES BISNIS 2.1 Kerangka Konseptual Proyek akhir ini bertujuan untuk mengevaluasi beberapa indikator kinerja (Key Perfromance Indicator) pada proses warehouse, transportasi, dan customer
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berjalan sesuai dengan tingkat kebutuhan pemakai. Informasi yang dimaksud disini
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peran Sistem Informasi dalam perusahaan sangatlah penting. Terutama untuk menunjang perusahaan tersebut agar lebih maju dan berkembang. Sistem informasi berjalan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara dengan pertumbuhan industri yang pesat, baik industri yang berskala besar maupun industri menengah ke bawah. Pengaruh perkembangan
Lebih terperinciBab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang
Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Pekerjaan konstruksi adalah keseluruhan atau sebagian rangkaian kegiatan perencanaan dan atau pelaksanaan beserta pengawasan yang mencakup pekerjaan arsitektur, sipil,
Lebih terperinciDENGAN PENDEKATAN ANALISIS ABC UNTUK MENGURANGI WAKTU DELAY
STORAGE ALOCATION DESIGN IN PRODUCT STORAGE USING WAREHOUSE SLOTTING WITH ABC ANALYSIS APPROACH TO DECREASE DELAY TIME IN PT XYZ WAREHOUSE PERANCANGAN SISTEM ALOKASI PENYIMPANAN PRODUK MENGGUNAKAN WAREHOUSE
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ditengah persaingan yang semakin kompetitif dalam dunia perdagangan,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ditengah persaingan yang semakin kompetitif dalam dunia perdagangan, perusahaan-perusahaan distribusi harus berusaha ekstra keras, terus produktif dan terus melakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Gudang adalah bagian dari sistem logistik perusahaan yang menyimpan produk-produk (raw material, parts, goods-in-process, dan finished goods) pada dan antara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Saat ini, supply chain management (SCM) telah menjadi salah satu alat perbaikan bisnis yang paling kuat. Setiap organisasi harus melakukan transformasi baik dari segi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sempurna karena adanya kebutuhan project baru yang belum pasti, sehingga layout
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT Dynaplast Plant Cikarang 3 adalah plant terbaru dari Dynaplast Group di mana semua investasi mesin dan bangunan masih baru dan belum diset dengan sempurna karena
Lebih terperinciIMPROVEMENT WAREHOUSE STORAGE ALLOCATION OF FINISHED GOODS WITH CLASS BASED STORAGE POLICY IN XYZ USING LEAN WAREHOUSING
IMPROVEMENT WAREHOUSE STORAGE ALLOCATION OF FINISHED GOODS WITH CLASS BASED STORAGE POLICY IN XYZ USING LEAN WAREHOUSING PERBAIKAN STORAGE ALLOCATION PADA GUDANG FINISHED GOODS BERDASARKAN CLASS BASED
Lebih terperinciBAB IV Sistem Pengadaan Barang yang Sedang Berjalan di Logistic Section pada PT RCTI
BAB IV Sistem Pengadaan Barang yang Sedang Berjalan di Logistic Section pada PT RCTI 4.1 Definisi Logistic Logistik berasal dari bahasa Yunani Logos yang berarti rangsum, kata, kalkulasi, alasan, cara
Lebih terperinciBab I Pendahuluan Latar Belakang
Bab I Pendahuluan Latar Belakang Perkembangan jumlah kendaraan bermotor di Indonesia menunjukkan tren yang positif setiap tahunnya. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), sejak tahun 2003 hingga
Lebih terperinciJurnal Rekayasa Sistem & Industri (JRSI), 3(04) itu, karena pergerakan barang yang lambat menyebabkan terjadinya penumpukan barang di gudang.
OPTIMALISASI RUANG PENYIMPANAN GUDANG BARANG JADI PT. XYZ DENGAN PENERAPAN RACKING SYSTEM UNTUK MENINGKATKAN KAPASITAS GUDANG MENGGUNAKAN ALGORITMA DYNAMIC PROGRAMMING 1 Muhammad Riski, 2 Ari Yanuar, 3
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Dewasa ini, era teknologi semakin berkembang dengan pesat terutama teknologi informasi. Setiap kegiatan yang terjadi dalam sebuah perusahaan selalu berhubungan dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pengembangan Sistem Informasi adalah sesuatu yang penting untuk memenuhi kebutuhan pada suatu perusahaan, baik membuat ataupun menyesuaikan suatu sistem informasi yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gudang adalah Bangunan yang dipergunakan untuk menyimpan barang. Dalam pengertian adalah temapat penyimpanan dan bagian dari logistic dalam suatu aktifitas perusahaan
Lebih terperinciPerbaikan Manajemen Pergudangan Plant B di PT XYZ
Kusuma / Perbaikan Manajemen Pergudangan Plant B di PT XYZ / Jurnal Titra, Vol. 5, No. 2, Juli 2017, pp. 211-218 Perbaikan Manajemen Pergudangan Plant B di PT XYZ Erens Feliciano Kusuma 1 Abstract: PT.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1.
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Industri ekspor sepatu pada dekade terakhir ini menjadi sebuah industri yang memiliki prospek dan peluang yang cukup tinggi. Menurut data Kementrian Perindustrian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Di dalam dunia logistik, pendistribusian barang sudah menjadi bagian penting dan sangat diperhatikan. Distribusi merupakan langkah untuk memindahkan dan memasarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Gudang adalah komponen penting yang harus ada di setiap kegiatan industri. Gudang sendiri memiliki fungsi sebagai penyangga antara variabilitas supply dan demand, serta
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Rancang Bangun Menurut George M Scott yang diterjemahkan oleh Jogiyanto HM dalam bukunya yang berjudul Analisa dan Desain Sistem Informasi, perancangan didefinisikan sebagai
Lebih terperinciRancang Bangun Aplikasi Penyimpanan Barang Di Ceva Logistics
Rancang Bangun Aplikasi Penyimpanan Barang Di Ceva Logistics Jalu Prayogi 1) 1) S1/ Jurusan Sistem Informasi, STIKOM Surabaya, email:jalu.prayogi@gmail.com Abstract : Ceva Logistics which founded on 2007,
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Pindad (Persero) merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak dalam bidang alat persenjataan dan produk komersial. Pada bagian penerimaan barang di setiap divisi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkembangan bisnis (Naslund et al., 2010). Manajemen rantai pasok melibatkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dari survey yang dilakukan Accenture pada tahun 2010 terhadap sejumlah eksekutif perusahaan, sebanyak 89% menyatakan bahwa manajemen rantai pasok (Supply Chain Management,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT Indokarlo Perkasa didirikan pada tanggal 14 Desember 1988 di Jakarta. Perusahaan ini memproduksi komponen karet dan juga metal baik untuk industri otomotif dan non-otomotif.
Lebih terperinciUSULAN PERANCANGAN ALOKASI PENYIMPANAN PRODUK MENGGUNAKAN KEBIJAKAN CLASS BASED STORAGE UNTUK MENGURANGI WAKTU DELAY PADA GUDANG BM PT.
ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.2, No.2 Agustus 2015 Page 4108 USULAN PERANCANGAN ALOKASI PENYIMPANAN PRODUK MENGGUNAKAN KEBIJAKAN CLASS BASED STORAGE UNTUK MENGURANGI WAKTU DELAY PADA
Lebih terperinciDemand CV.MKS. Aksesoris 19% Kaca 9%
Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Jasa Konstruksi adalah layanan jasa konsultansi perencanaan pekerjaan konstruksi, layanan jasa pelaksanaan pekerjaan konstruksi dan layanan jasa konsultansi pengawasan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Dalam perkembangannya, tantangan utama bagi setiap perusahaan adalah
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perkembangannya, tantangan utama bagi setiap perusahaan adalah menyediakan produk sesuai dengan ekspektasi customer. Maka, sangat penting bagi perusahaan untuk
Lebih terperinciISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.1 April 2017 Page 982
ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.1 April 2017 Page 982 PERANCANGAN RACKING SYSTEM MENGGUNAKAN PENDEKATAN MULTIPLE KNAPSACK PROBLEM UNTUK MENINGKATKAN KAPASITAS PENYIMPANAN PRODUK
Lebih terperinciProsiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 19 Juli 2014
PERANCANGAN ULANG TATA LETAK DAN ALOKASI SLOT GUDANG FINISHED GOODS UNTUK MEMINIMALKAN JARAK PERPINDAHAN BARANG (STUDI KASUS: EDC PT AJINOMOTO INDONESIA) Mustikarini 1) dan I Nyoman Pujawan 2) 1) Program
Lebih terperinciAPLIKASI SOFTWARE CUBE IQ DALAM AKTIVITAS LOADING (STUDI KASUS: PT X)
APLIKASI SOFTWARE CUBE IQ DALAM AKTIVITAS LOADING (STUDI KASUS: PT X) Rienna Oktarina Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Widyatama Jl. Cikutra 204 Bandung 40125 E-mail: rienna.oktarina@widyatama.ac.id
Lebih terperinciSekolah Tinggi Manajemen Bandung LOGISTICS MANAGEMENT
LOGISTICS MANAGEMENT SCOPE & INFLUENCE Sekolah Tinggi Manajemen Bandung THE EVOLUTION OF LOGISTICS WORKPLACE LOGISTICS FACILITY LOGISTICS CORPORATE LOGISTICS SUPPLY CHAIN LOGISTICS GLOBAL LOGISTICS 1950
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebuah perusahaan harus menerapkan berbagai macam strategi agar dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini, persaingan dunia usaha terjadi di berbagai bidang, baik di bidang industri produk maupun industri jasa. Persaingan yang ada membuat sebuah perusahaan
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Kerangka pemecahan masalah atau biasa disebut dengan metodologi penelitian adalah suatu proses berpikir dari menentukan masalah, melakukan pengumpulan data baik melalui
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perencanaan Fasilitas dan Tata Letak Perencanaan fasilitas dan tata letak merupakan kegiatan menganalisis, bentuk konsep, merancang dan mewujudkan sistem bagi pembuatan
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK PT. X merupakan perusahaan yang bergerak dalam industri farmasi. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, penulis menemukan bahwa storage yang bermasalah adalah storage Unit 1. Pada storage Unit
Lebih terperinciIndustrial Management Implementasi Penempatan dan Penyusunan Barang di Gudang Finished Goods Menggunakan Metode Class Based Storage
Industrial Engineering Journal Vol.5.2 (2016) 11-16 ISSN 2302 934X Industrial Management Implementasi Penempatan dan Penyusunan Barang di Gudang Finished Goods Menggunakan Metode Class Based Storage Basuki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini persaingan bisnis yang terjadi di kalangan perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini persaingan bisnis yang terjadi di kalangan perusahaan manufaktur semakin ketat. Hal ini mendorong perusahaan untuk mencari strategi yang tepat agar dapat
Lebih terperinciPERANCANGAN TATA LETAK DAN PALLET RACKING SYSTEM SEBAGAI PENDUKUNG PENGENDALIAN BARANG DI GUDANG PRODUK JADI (Studi Kasus PT. Tiara Kurnia Malang)
PERANCANGAN TATA LETAK DAN PALLET RACKING SYSTEM SEBAGAI PENDUKUNG PENGENDALIAN BARANG DI GUDANG PRODUK JADI (Studi Kasus PT. Tiara Kurnia Malang) LAYOUT AND PALLET RACKING SYSTEM DESIGN FOR SUPPORTING
Lebih terperinciOPTIMALISASI TATA LETAK GUDANG AREA SIMPAN: STUDI KASUS DI PT.GMS
OPTIMALISASI TATA LETAK GUDANG AREA SIMPAN: STUDI KASUS DI PT.GMS Agung Chandra Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Mercu Buana Jakarta Email: agungchandra_07@yahoo.co.uk
Lebih terperinciAUDITING WAREHOUSE PERFORMANCE UNTUK MENINGKATKAN PELAYANAN DAN DAYA SAING PERUSAHAAN (Studi Kasus: PT. X)
AUDITING WAREHOUSE PERFORMANCE UNTUK MENINGKATKAN PELAYANAN DAN DAYA SAING PERUSAHAAN (Studi Kasus: PT. X) Rienna Oktarina Jurusan Teknik Industri - Universitas Widyatama Jl. Cikutra No. 204 A Bandung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang PT Dirgantara Indonesia (Persero) merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang industri kedirgantaraan terutama dalam proses perancangan dan pembuatan komponen pesawat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem pergudangan sangat dibutuhkan oleh industri apapun, baik industri yang bergerak di bidang jasa, ataupun manufaktur. Gudang merupakan bagian dari sistem logistik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Supply chain (rantai pasok) merupakan suatu sistem yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Supply chain (rantai pasok) merupakan suatu sistem yang mengintegrasikan seluruh proses bisnis pada suatu produk mulai dari hulu hingga ke hilir dengan tujuan menyampaikan
Lebih terperinciUSULAN PERANCANGAN ALOKASI PENYIMPANAN KOMPONEN INSTALASI LISTRIK MENGGUNAKAN KEBIJAKAN CLASS BASED STORAGE
USULAN PERANCANGAN ALOKASI PENYIMPANAN KOMPONEN INSTALASI LISTRIK MENGGUNAKAN KEBIJAKAN CLASS BASED STORAGE UNTUK MENGURANGI WAKTU DELAY PADA AKTIVITAS GUDANG PT XYZ PROPOSED STORAGE ALLOCATION DESIGN
Lebih terperinciISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.2 Agustus 2017 Page 2559
ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.2 Agustus 2017 Page 2559 USULAN ALOKASI PENYIMPANAN PRODUK BERDASARKAN KEBIJAKAN CLASS BASED STORAGE DAN PENENTUAN METODE ROUTING MENGGUNAKAN ALGORITMA
Lebih terperinciTeknik Industri Universitas Widyatama BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurut Indrajit dan Djokopurnomo (2002), persaingan bisnis yang sangat ketat di era globalisasi ini menuntut perusahaan untuk menyusun kembali strategi dan
Lebih terperinciDari. Logistics Value Creation PROPOSISI
PROPOSISI Logistics Value Creation Dari perspektif konsumen, logistik merupakan kegiatan untuk menyampai kan produk ke konsumen secara tepat, yang memenuhi tujuh kriteria tepat. Dikenal dengan tujuh tepat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan dunia industri yang semakin pesat memberi dampak pada ketatnya persaingan antar industri. Berbagai strategi diterapkan oleh perusahaan untuk dapat bertahan
Lebih terperinciDAFTAR ISI II-17 II-18
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN ii KATA PENGANTAR iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR.. viii DAFTAR LAMPIRAN... ix ABSTRAK.. x ABSTRACT xi BAB I BAB II PENDAHULUAN 1.1
Lebih terperinciIDENTIFIKASI PENATAAN BARANG DAN PENGEDALIAN PERSEDIAAN PT HERO SUPERMARKET Tbk (studi kasus Distribution Center Krian Sidoarjo)
IDENTIFIKASI PENATAAN BARANG DAN PENGEDALIAN PERSEDIAAN PT HERO SUPERMARKET Tbk (studi kasus Distribution Center Krian Sidoarjo) DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN DALAM MEMPEROLEH GELAR SARJANA
Lebih terperinci2 pemakaian. Istilah 'warehouse' digunakan jika fungsi utamanya adalah sebagai buffer dan penyimpanan. Jika tambahan distribusi adalah fungsi utmanya,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah PT Multi Makmur Indah Industri adalah perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur dengan produk berupa kaleng kemasan. Sehingga keberadaan warehouse sangat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan lingkup bisnis yang semakin meluas menuntut setiap
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perkembangan lingkup bisnis yang semakin meluas menuntut setiap perusahaan untuk menghasilkan data dan informasi dalam jumlah banyak setiap harinya, oleh karena itu
Lebih terperinciPENERAPAN SUPPLY CHAIN MANAGEMENT DI PT. PLN (PERSERO) AREA CIANJUR
LAPORAN KERJA PRAKTEK PENERAPAN SUPPLY CHAIN MANAGEMENT DI PT. PLN (PERSERO) AREA CIANJUR Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kerja Praktek Pada Program Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh: Nama
Lebih terperinciBAB IV RENCANA IMPLEMENTASI
BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI 4.1 Rencana Implementasi Rencana implementasi ditetapkan dari solusi bisnis yang telah diuraikan pada bab sebelumnya. Rencana implementasi yang akan dilakukan dibagi menjadi
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN
BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 1.1 Sejarah Singkat PT Anugrah Argon Medica Indonesia merupakan salah satu negara terbesar di dunia yang memiliki potensi pasar besar dengan lebih dari 200 juta orang
Lebih terperinciUSULAN MODEL SISTEM PENGENDALIAN PERSEDIAAN PIPA SNI DI PT XYZ TUGAS AKHIR
USULAN MODEL SISTEM PENGENDALIAN PERSEDIAAN PIPA SNI DI PT XYZ TUGAS AKHIR SUKARNO 1142903001 PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS BAKRIE JAKARTA 2017 KATA PENGANTAR
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK PT.GISTEX merupakan salah satu perusahaan manufaktur yang terbesar di Bandung, yang berfokus pada produksi tekstil dan garmen (fashion). Setelah melewati beberapa tahun dalam melakukan pengembangan
Lebih terperinciLAMPIRAN. Lampiran 1. Pick List. Lampiran 1 Tampilan Pick List
LAMPIRAN L1 Lampiran 1 Pick List Lampiran 1 Tampilan Pick List L2 Lampiran 2 Delivery Order Asli Lampiran 2 Tampilan Delevery Order Asli Lampiran 3 L3 Delivery Order Copy Lampiran 3 Tampilan Delevery Order
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1.
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Dalam sebuah perusahaan manufaktur, persediaan memiliki peranan yang penting dalam mendukung proses produksi. Salah satu bentuk dari persediaan, yaitu bahan baku (raw
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I - 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dalam sistem distribusi pupuk terdapat beberapa masalah yang mucul. Masalah sistem distribusi pupuk antara lain berupa masalah pengadaan pupuk, penentuan stock, proses
Lebih terperinciPERANCANGAN USULAN TATA LETAK GUDANG BAHAN BAKU PENUNJANG DI PT. MULTI MANAO INDONESIA
Sosanto: PERANCANGAN USULAN TATA LETAK GUDANG BAHAN BAKU PERANCANGAN USULAN TATA LETAK GUDANG BAHAN BAKU PENUNJANG DI PT. MULTI MANAO INDONESIA Devi Anggraini Sosanto ), Anastasia Lydia Maukar ), Martinus
Lebih terperinci5.3 Perhitungan Jumlah Kebutuhan Rak Saat Ini Perhitungan Utilisasi Saat Ini Perhitungan Utilisasi Rak Saat Ini
Abstrak PT. Eigerindo Multi Produk Industri adalah perusahaan manufaktur yang memproduksi tas dengan merk Eiger dan Bodypack. Perusahaan juga memproduksi dompet, topi, sepatu, sandal, jam tangan dan lain-lain
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berperan penting. Gudang produk merupakan tempat menyimpan produk, dan. pelanggan tepat pada waktu yang diinginkan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Dalam suatu perusahaan makanan, sistem penyimpanan produksi sangat berperan penting. Gudang produk merupakan tempat menyimpan produk, dan tujuan utama
Lebih terperinciManajemen Transportasi dan Distribusi
Manajemen Transportasi dan Distribusi Pikirkan bagaimana produk-produk berikut sampai ke tangan pelanggan: Gula pasir Sabun cuci Roti kaleng Minyak goreng Air mineral Pelanggan Pelanggan Pabrik Pelanggan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1-1
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan pada umumnya menginginkan keuntungan yang besar dengan mengeluarkan biaya yang kecil. Untuk memperoleh pengeluaran biaya yang kecil, perusahaan
Lebih terperinci(FORM KP-A) DATA PENUGASAN SELAMA KERJA PRAKTIK
LAMPIRAN A (FORM KP-A) DATA PENUGASAN SELAMA KERJA PRAKTIK PENUGASAN KE: TANGGAL & TEMPAT SUBSTANSI PENUGASAN KEPADA MAHASISWA PARAF PEMBIMBING LAPANGAN 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Apakah mahasiswa telah bekerja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berusaha untuk dapat bersaing dalam teknologi. Perusahaan memanfaatkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era komputerisasi modern saat ini, banyak perusahaan yang semakin berusaha untuk dapat bersaing dalam teknologi. Perusahaan memanfaatkan perkembangan teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ekspor merupakan perdagangan dengan cara mengeluarkan barang dari dalam ke luar wilayah pabean Indonesia dengan mematuhi ketentuan dan juga peraturan yang telah disepakati
Lebih terperinciISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.2 Agustus 2017 Page 2991
ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.2 Agustus 2017 Page 2991 Perancangan Alokasi Penyimpanan Menggunakan Metode Class Based Storage Untuk Mengurangi Delay dan Meningkatkan Pemenuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah PT Pos Indonesia merupakan salah satu perusahaan terbesar di Indonesia yang bergerak dalam bidang surat menyurat dan pengiriman barang. PT Pos Indonesia memiliki
Lebih terperinciDAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... xii BAB I PENDAHULUAN...
DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... i ii iv DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR LAMPIRAN... xii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Perumusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Perancangan fasilitas memiliki pengaruh yang sangat besar di dalam proses operasi perusahaan karena merupakan dasar dari keseluruhan proses produksi. Dalam
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Gudang Gudang adalah sebuah fasilitas yang berfungsi untuk mendukung produk dalam proses manufaktur, mengurangi biaya transportasi, membantu mempersingkat waktu dalam merespon
Lebih terperinciFungsi Bisnis dan Proses Bisnis
Pertemuan 3 Fungsi Bisnis dan Proses Bisnis KA2113 Enterprise Resource Planning Dasar Semester Ganjil 2014/2015 Disampaikan oleh: "Hanya dipergunakan untuk kepentingan pengajaran di
Lebih terperinciANALISIS PERBAIKAN TATA LETAK FASILITAS PADA GUDANG BAHAN BAKU DAN BARANG JADI DENGAN METODE SHARE STORAGE DI PT. BITRATEX INDUSTRIES SEMARANG
25 Dinamika Teknik Januari ANALISIS PERBAIKAN TATA LETAK FASILITAS PADA GUDANG BAHAN BAKU DAN BARANG JADI DENGAN METODE SHARE STORAGE DI PT. BITRATEX INDUSTRIES SEMARANG Antoni Yohanes Dosen Fakultas Teknik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. beberapa campuran raw material. Raw material (RM) utama yang digunakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tianjin Sunshine Plastics Co., Ltd. adalah anak perusahaan dari PT. Trias Sentosa, Tbk yang berada di Desa Keboharan Km 26 Krian Sidoarjo. Tianjin Sunshine
Lebih terperinciBAB V ANALISIS DATA DAN HASIL
BAB V ANALISIS DATA DAN HASIL 5.1 Analisis Data Penentuan Kapasitas Gudang Finished Goods yang Optimal Dari data jumlah pallet yang dibutuhkan untuk stock akhir bulan dan kapasitas gudang sebelum penelitian,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1
I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Semakin tingginya perkembangan industri membuat persaingan setiap pelaku industri semakin ketat dan meningkat tajam. Setiap pelaku industri harus mempunyai strategi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pesatnya perkembangan teknologi dewasa ini kian membantu prosesproses bisnis dalam berbagai bidang. Banyak perusahaan menggunakan teknologi sebagai penunjang aktivitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengoptimalkan setiap proses produksi (Dionisius Narjoko, 2013). Sistem pergudangan yang baik adalah sistem pergudangan yang mampu
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perekonomian Indonesia semakin terintegrasi dengan perekonomian global. Persaingan yang terjadi di sektor industri semakin pesat, hal tersebut memicu para pengusaha
Lebih terperinciIDENTIFIKASI KELENGKAPAN STANDARD OPERATIONAL PROCEDURES DI PERGUDANGAN BERDASARKAN PROSES BISNISNYA
IDENTIFIKASI KELENGKAPAN STANDARD OPERATIONAL PROCEDURES DI PERGUDANGAN BERDASARKAN PROSES BISNISNYA IDENTIFICATION OF STANDARD OPERATIONAL PROCEDURES COMPLETENESS IN WAREHOUSE BASED ON BUSINESS PROCESS
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK PT Heksatex Indah adalah perusahaan yang bergerak di bidang tekstil rajut lusi (Warp Knitting). Masalah yang dihadapi oleh perusahaan ini adalah operator mengalami kesulitan dalam melakukan aktivitas
Lebih terperinciBab I Pendahuluan. Latar Belakang
Bab I Pendahuluan Latar Belakang Batik adalah warisan budaya dunia dari Indonesia yang diresmikan oleh Unesco pada tanggal 2 Oktober 2009. Sehingga batik pun mulai terkenal baik di dalam maupun di luar
Lebih terperinciYurinda Amalia, 2 Ari Yanuar Ridwan, 3 Budi Santosa 1,2,3 Prodi S1 Teknik Industri, Fakultas Rekayasa Industri, Universitas telkom
PERANCANGAN ALOKASI PENYIMPANAN DI GUDANG BAHAN BAKU PADA DIVISI ALAT PERKERETAAPIAN PT PINDAD (PERSERO) UNTUK MENGURANGI WAKTU DELAY MENGGUNAKAN PENDEKATAN ANALISIS FSN DAN CLASS BASED STORAGE POLICY
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. ini, maka pelaku bisnis perlu menerapkan suatu strategi yang tepat agar dapat
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Dewasa ini perkembangan dunia bisnis sangat pesat, hal ini ditandai dengan adanya tingkat persaingan yang semakin meningkat. Mengingat hal ini, maka
Lebih terperinciSolusi AutoID. di Area Manufakturing TOPIK
TOPIK Solusi AutoID di Area Manufakturing AutoID adalah kepanjangan dari Automatic Identification yang merupakan teknologi pengumpulan data secara real time. Teknologi yang awalnya hanya mencakup aspek
Lebih terperinci