ARTIKEL JURNAL TEKNIK PENYAMAKAN DAN PENGOLAHAN PRODUK KULIT IKAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ARTIKEL JURNAL TEKNIK PENYAMAKAN DAN PENGOLAHAN PRODUK KULIT IKAN"

Transkripsi

1 ARTIKEL JURNAL TEKNIK PENYAMAKAN DAN PENGOLAHAN PRODUK KULIT IKAN Latif Sahubawa, Dosen Jurusan Perikanan, Fak. Pertanian UGM Hal. 71

2 PENINGKATAN NILAI EKONOMI LIMBAH KULIT PARI TERSAMAK MELALUI PENGEMBANGAN PRODUK KULIT KOMERSIAL Latif Sahubawa 1), Ambar Pertiwiningrum 2), Iwan Yusuf 1), & Meilynda Dwi Purwanti 1) 1): Jurusan Perikanan Fakultas Pertanian UGM, 2): Fakultas Peternakan UGM Abstract Tanned ray s leather waste from main product processed can be reused as a high valuable derivative product. The objective of research has to find out the production process, economic value of tanned leather waste, and know the consumer acceptance level of derivative product. The test parameters are: economic value and consumer acceptance level. The research use economic value analysis of the product and consumer acceptance level of its. The derivative product was processed in the CV. Fanri Collection, Kaliurang Street Km 13.5 Sleman Yogyakarta. There steps of product processing are selecting the quality of raw material, forming the pattern, grenda processing, softening, coloring, cutting according to the pattern, designing product interior, forming the product, and the last is finishing. The research shows that the derivative product has quiet high economic value (168%) higher than main product value. According to the result of consumer acceptance level test in three market consumer (college student, worker, and businessman), summarized that a form of product influences the consumer acceptance levet, but the need and color are not influence its. Keywords: economic value, waste, sringray leather, consumer acceptance A. PENGANTAR Ikan pari memiliki peluang pemanfaatan untuk dijadikan komoditi ekspor yang sangat tinggi. Persentase kenaikan produksi rata-rata ikan pari tahun sebesar 1.556,15%, sedangkan persentase kenaikan rata-rata total perikanan tangkap tahun hanya sebesar 1,70% (Tabel 1). Hal ini membuktikan bahwa ikan pari memiliki potensi produksi yang sangat besar. Salah satu bagian penting ikan pari yang memiliki peluang ekonomi adalah kulit, yang dapat dijadikan beragam produk kulit komersial dengan peluang ekspor yang cukup besar. Sekarang ini cukup banyak pengumpul kulit pari segar yang hamper ditemui di setiap tempat pendaratan ikan di Indonesia. Hal ini dikarenakan kulit ikan pari memiliki nilai jual sangat tinggi ketika diolah menjadi kulit tersamak melalui proses penyamakan sebagai bahan baku produk kulit. Tabel 1. Produksi perikanan tangkap ikan pari Tahun (ton) No Jenis Pari Kenaikan Rata-rata (%) 1 Pari macan ,89 2 Pari kelelawar Pari burung ,28 4 Pari hidung sekop ,00 5 Pari kekeh ,02 Total Produksi Ikan Pari Total Produksi Perikanan ,70 Sumber: Anonim, 2008 Kulit ikan pari tersamak memiliki corak yang khas dan indah, kulitnya ditutupi manicmanik yang menyerupai butiran-butiran mutiara yang cocok digunakan sebagai bahan baku produk kulit (Irianto dkk, 2007). Hal ini yang mendorong tingginya daya jual jenis ikan tersebut. Menurut Anonim (2005), proses penyamakan kulit pada dasarnya adalah usaha mengubah kulit mentah yang bersifat labil (bahan yang cepat membusuk) menjadi kulit tersamak (leather) yang stabil dalam Latif Sahubawa, Dosen Jurusan Perikanan, Fak. Pertanian UGM Hal. 72

3 jangka panjang sebagai bahan baku produk kulit dengan nilai jual yang sangat kompetitif. Menurut Anonim (2007), kulit ikan merupakan salah satu bentuk produk perikanan yang banyak diproduksi dalam skala besar dari usaha perikanan tangkap. Kulit ikan pari di beberapa daerah berpotensi perikanan belum dimanfaatkan secara optimal padahal melalui proses pengawetan dan penyamakan, kulit ikan menghasilkan potensi ekonomi yang cukup besar. Kulit ikan pari yang disamak sampai tahap penyelesaian (finishing) mempunyai nilai tambah cukup tinggi, antara 30%-60% dari kulit segar, tergantung dari jenis dan kualitasnya (Sahubawa, dkk. 2009). Harga kulit ikan pari segar/mentah per lembarnya antara Rp , sedangkan kulit tersamak dihitung dengan lebar punggungnya, per inci ±Rp Ratarata kulit ikan pari mempunyai lebar antara 6-12 inci. Namun harga tersebut masih harus dilihat jenis dan ukurannya, seperti untuk ikan pari jenis pasir berbeda dengan jenis cingir atau jenis macan. Makin menarik rajah/mutiara produk kulit pari, makin tinggi nilai jual serta permintaan konsumen (Untari dkk, 2007). Kisaran harga kulit pari tersamak Rp per inci, tergantung jenis dan ukuran lebar kulit pari (Tabel 2). Harga produk kulit pari sekitar Rp hingga mencapai jutaan rupiah, sedangkan harga produk turunan dari limbah sisa pembuatan produk kulit pari yaitu sekitar Rp hingga Rp (Tabel 3). Limbah pengolahan produk kulit ikan pari memiliki potensi yang sangat besar, selain dari segi corak sisiknya yang khas dan indah, harganya juga cukup mahal jika dibuat menjadi produk turunan. Kebanyakan limbah kulit tersamak hanya dibuang tanpa dimanfaatkan lebih lanjut, padahal limbah tersebut dapat dimanfaatkan kembali (reuses) menjadi beberapa produk turunan yang bernilai ekonomis tinggi, misalnya gantungan kunci mobil, cover handphone, tempat kosmetik, kotak perhiasan, tempat kartu nama, dan lain-lain. Jika dijual kepada industri kulit dan plastic serta furniture di Jakarta, harganya bisa mencapai Rp per kg (Sahubawa, dkk., 2009). Gambar 1. Produk utama kulit ikan pari Latif Sahubawa, Dosen Jurusan Perikanan, Fak. Pertanian UGM Hal. 73

4 Tabel 2. Ukuran Kulit dan Kisaran Harga Kulit Ikan Pari Tersamak Jenis Ukuran Lebar Garis Punggung Contoh Jenis Ikan Pari Harga Kulit Tersamak (Rp/inci) Kecil ±5 inci Batu halus, krikil Jenis batu halus dan krikil ± Sedang ±8 inci Cingir, mondol Jenis cingir dan mondol sekitar Besar ±11 inci Cingir, mondol, duri, macan, dll Jenis macan sekitar Jenis duri sekitar per 40 cm Ekspor produk kulit Indonesia pada periode tahun mengalami peningkatan, yaitu dari US$ 1,225 milyar pada tahun 2000 menjadi US$ 3,106 milyar pada tahun 2004 (Irianto dkk, 2007). Jenis-jenis produk utama dan turunan yang berasal dari kulit ikan pari, antara lain: tas, sepatu, sarung tangan, dompet (laki-laki dan wanita), cover handphone, dan gantungan kunci mobil, ikat pinggang dan lain sebagainya. Produk utama kulit ikan pari tersamak, memanfaatkan bagian kulit utama yang memiliki butiran mutiara, sedangkan untuk produk turunan hanya memanfaatkan sisa kulit dari hasil pembuatan produk utama. Beberapa produk utama kulit ikan pari dapat dilihat pada Gambar 1, dengan produk turunan seperti diperlihatkan pada Gambar 3. Tujuan penelitian adalah mengetahui proses produksi produk turunan (gantungan kunci mobil, gantungan kunci sepeda motor dan cover handphone), mengkaji nilai ekonomi pemanfaatan limbah kulit pari tersamak, serta mengetahui tingkat penerimaan konsumen. B. BAHAN DAN METODE Berbagai macam bahan yang digunakan dalam pembuatan produk turunan yang berasal dari limbah kulit ikan pari tersamak tersebut adalah limbah kulit ikan pari tersamak, lem cair, benang jahit, bensin, kain vuring, kulit sapi tersamak, cat mobil, dan tinner. 1. Persiapan Pembuatan Produk Proses pembuatan produk turunan dari limbah sisa pembuatan produk utama kulit pari tersamak yang dilakukan oleh industri kecil CV. Fanri Collection di Yogyakarta hingga menjadi tiga jenis produk turunan (gantungan kunci mobil, gantungan kunci sepeda motor, dan cover handphone). 2. Analisis Nilai Ekonomi Produk Analisis nilai ekonomi dilakukan untuk mengetahui rasio nilai ekonomi/manfaat yang diperoleh dari satu lembar limbah kulit ikan pari tersamak untuk setiap jenis ukuran kulit. Terdapat tiga jenis ukuran kulit ikan pari tersamak, yaitu kecil, sedang dan besar. Analisis nilai ekonomi dilakukan dengan perhitungan sebagai berikut: a. Perhitungan nilai jual produk utama Nilai Jual = [(Penjualan Produk Utama) (Biaya Bahan Baku + Proses Produksi)] b. Perhitungan nilai jual produk turunan Nilai Jual = [(Penjualan Produk Turunan) (Biaya Bahan Baku + Proses Produksi)] c. Perhitungan total nilai jual produk utama dan turunan setiap jenis kulit Total Nilai Jual = [Nilai Jual Produk Utama + Nilai Jual Produk Turunan] d. Rasio nilai ekonomi/manfaat Rasio Nilai Ekonomi = Total Nilai Jual : Nilai Jual Produk Utama Latif Sahubawa, Dosen Jurusan Perikanan, Fak. Pertanian UGM Hal. 74

5 3. Uji Tingkat Penerimaan Konsumen Penelitian ini menggunakan uji penerimaan konsumen terhadap produk-produk turunan yang diujikan, yaitu terdiri dari 3 jenis produk dengan model yang berbeda, masing-masing 2 warna hitam dan coklat, yaitu: (a) gantungan kunci mobil (model 1), (b) gantungan kunci sepeda motor (model 2), dan (c) cover handphone (model 3). Panelis/konsumen yang melakukan uji tersebut merupakan panelis yang tidak terlatih, yang diambil dari 3 kelompok masyarakat (mahasiswa, karyawan dan wirausaha) masing-masing sebanyak 50 orang. Pelaksanaan pengujian penerimaan produk yaitu panelis diminta untuk mengisi identitas diri, menjawab pertanyaan yang diajukan, dan mengevaluasi semua sampel/produk dengan memberikan penilaian terhadap indikator penerimaan yang diujikan (bentuk, kebutuhan dan warna). Pada penilaian indikator penerimaan bentuk dan kebutuhan, panelis diminta untuk menilai semua sampel yang telah disiapkan berdasarkan tingkat penerimaan dalam 3 poin skala dengan kisaran dari tidak suka hingga sangat suka untuk indikator penerimaan bentuk, dan kisaran dari tidak butuh hingga sangat butuh untuk indikator penerimaan kebutuhan. Pada penilaian indikator penerimaan warna, panelis/konsumen diminta untuk memilih warna yang disukai diantara 2 warna tersebut (hitam atau coklat). Analisis dan Interpretasi data uji dilakukan dengan cara mengkonversikan poin skala pada kisaran skor dari 1 sampai 3. Skor 1 tidak suka/tidak butuh, skor 2 suka/butuh, dan skor 3 sangat suka/sangat butuh. Setiap indikator penerimaan memiliki bobot nilai 10 poin. Selanjutnya dilakukan perhitungan total nilai/skor uji penerimaan dengan mengkalikan skor dan bobot, kemudian hasil nilai tersebut dibandingkan antar sampel, sehingga dapat dilakukan interpretasi terhadap nilai total dari setiap sampel tersebut dan diketahui ada tidaknya pengaruh dari indikator penerimaan terhadap sampel yang diujikan. Penilaian untuk indikator penerimaan warna dilakukan dengan menjumlahkan penilaian dari semua panelis sehingga diketahui warna yang paling banyak disukai untuk setiap model produk yang diujikan. Identitas diri panelis dan beberapa pertanyaan yang diajukan, digunakan untuk mengetahui jenis produk dan warna produk yang paling banyak diminati oleh konsumen pada umumnya, serta mengetahui target pemasaran produk turunan dari limbah kulit ikan pari tersamak. 4. Analisis Usaha Analisis usaha pemanfaatan limbah kulit ikan pari tersamak diperlukan untuk mengetahui kelayakan usaha pembuatan produk turunan kulit tersebut. Suatu usaha dikatakan layak jika mampu memberikan manfaat atau keuntungan pada periode waktu tertentu. Perhitungan biaya, keuntungan dan penetapan harga pokok penjualan dilakukan untuk mengetahui nilai indikator kelayakan suatu usaha. Indikator yang digunakan untuk mengetahui tingkat kelayakan usaha pemanfaatan limbah kulit pada penelitian ini yaitu analisis R/C (Revenue Cost) Ratio, PBP (Pay Back Period) dan analisis BEP (Break Even Point) (Lukito dan Prayugo, 2007). Formula masingmasing indikator dapat diuraikan berikut. Total Investasi Biaya Tetap = Biaya tidak tetap Keuntungan PBP R/C = (Total Dana Investor + Total Biaya Operasional) biaya pengadaan peralatan proses produksi + biaya penyusutan peralatan proses produksi + biaya tenaga kerja tetap = biaya bahan baku + biaya bahan penunjang proses produksi + biaya tenaga kerja tidak tetap = [Penerimaan (Total Biaya Tetap + Total Biaya Tidak Tetap)] = [(Total Investasi x 1 Tahun) / Keuntungan] = [Total Penerimaan / (Total Biaya Tetap + Total Biaya Tidak Tetap)] Latif Sahubawa, Dosen Jurusan Perikanan, Fak. Pertanian UGM Hal. 75

6 BEP 1 Biaya Tetap Biaya Tidak Tetap Total Penerimaan A. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Proses Pengolahan Produk Turunan Produk turunan memiliki nilai ekonomi cukup tinggi meskipun tidak memiliki mutiara (Gambar 2). Limbah kulit tersamak selain untuk pembuatan produk turunan, juga berpotensi dimanfaatkan untuk berbagai aksesoris bernilai ekonomis (Tabel 3). Proses pembuatan produk turunan kulit pari (gantungan kunci mobil, gantungan kunci sepeda motor, dan cover handphone) adalah sebagai berikut. Jenis Ukuran Kulit Pari Kecil Sedang Besar Tabel 3. Jenis Ukuran Kulit dan Contoh Produk Kulit Contoh Produk Utama Produk Setiap Ukuran Kisaran Harga (Rp.000) Cover handphone Tempat kartu nama 125 Gantungan kunci Dompet laki-laki (5 inci) 150 Dompet wanita 250 Dompet laki-laki (6 inci) Ikat pingang mata Ikat pinggang duri 500 Tas Dompet wanita 300 Produk dari Limbah Kulit Tersamak Gantungan kunci tanpa mata Cover handphone tanpa mata Gantungan kunci tanpa mata Ikat pinggang tanpa mata Produk Setiap Ukuran Kisaran Harga (Rp.000) (gantungan kunci & ikat pinggang) a. Pemilihan kualitas bahan baku. Pemilihan bahan baku yang masih memiliki kondisi yang baik (butiran mutiara tidak cacat dan kulit tidak robek) serta memiliki ukuran yang cukup dengan pola ukuran produk turunan yang akan dibuat. b. Pembuatan pola. Pembuatan pola tergantung dari model yang diinginkan. Pola dipotong dengan gunting, pelemasan dan penipisan dengan mesin pengamplas, serta penempelan kertas karton pada kulit dengan lem cair. c. Penggrendaan. Kulit yang sudah dilapisi dengan karton, kemudian digrenda dengan mesin grenda keramik sebagai jalan untuk memudahkan proses penjahitan. d. Penghalusan. Penghalusan permukaan kulit ikan pari (bagian mutiara) dengan mesin pengamplas dan amplas manual hingga permukaannya rata dan halus. e. Pengecatan. Proses pengecatan dasar memakai campuran jenis cat mobil yang berfungsi sebagai pemberi warna dan tinner sebagai pengencer, menggunakan alat cat semprot (spray gun). Pengecatan dasar dilakukan dua kali, dengan selang waktu ±10 menit. Langkah selanjutnya dilakukan pengecatan tutup memakai campuran jenis cat mobil yang berfungsi sebagai cat tutup dan pelindung cat dasar, serta tinner sebagai pengencer. Selesai pengecatan tutup, kulit didiamkan semalaman (over night) Latif Sahubawa, Dosen Jurusan Perikanan, Fak. Pertanian UGM Hal. 76

7 A B C D E Gambar 2. Pemanfaatan limbah kulit ikan pari (A: kulit ikan pari utuh, B: pola kulit ikan pari untuk produk utama yang hanya memanfaatkan bagian mutiara terbesar, C: limbah kulit ikan pari setelah pemanfaatan kulit untuk produk utama, D: contoh limbah kulit yang dimanfaatkan untuk produk turunan, E: limbah kulit pari setelah pembuatan produk turunan. Tanda panah menunjukkan proses pemanfaatan limbah kulit ikan pari). f. Pemotongan Pola. Pola yang sudah selesai dicat kemudian dipotong dengan alat pemotong seperti gunting dan chutter. Selanjutnya pelepasan lapisan karton yang menempel pada kulit. Kulit tersebut akan digabungkan dengan lapisan bagian interior produk. Jadi, selanjutnya dilakukan pembuatan bagian interior produk terlebih dahulu. g. Desain Interior Produk. Diawali dengan memotong pola kulit sapi tersamak dan kain vuring sebagai bahan pelengkap produk. Kulit sapi tersamak digunakan sebagai bahan dasar interior produk, dan setiap sap (bagian interior) dilapisi kain vuring. Bagian-bagian interior yaitu tempat kartu nama dan KTP, tempat uang koin, atau diberi tambahan motif garis-garis dengan mesin pengepres. Proses pembuatannya dengan menempelkan kulit sapi yang sudah dimotif dengan kain vuring sebagai pelapis, diikuti penjahitan bagian pinggir supaya lebih kuat. h. Pembentukkan Produk. Bagian interior digabungkan dengan lapisan kulit pari dengan cara mengoleskan lem cair diseluruh tepi kulit, kemudian dilakukan penjahitan akhir pada setiap tepi produk. i. Finishing. Pada tahap ini dilakukan pembuangan sisa lem yang masinh menempel pada produk, sekaligus memotong sisa benang jahitan. Produk turunan hasil akhir dari tahap finishing seperti terlihat pada Gambar 3. Gambar 3. Produk turunan limbah kulit pari Latif Sahubawa, Dosen Jurusan Perikanan, Fak. Pertanian UGM Hal. 77

8 No Jenis Ukuran Kulit Tabel 4. Rasio Nilai Ekonomi Limbah Kulit Ikan Pari Harga Produk (Rp) Produk Utama Biaya Proses Produksi (Rp) Produk Turunan Harga Produk (Rp) Biaya Proses Produksi (Rp) (1) (2) (3) (4) (5) (6) Total Nilai Jual (Rp) (3-4) + (5-6) (7) = (3-4) + (5-6) Rasio Nilai Ekonomi (Rp) (7) : (3-4) (8) = 7/(3-4) 1 Kecil ,60 : 1 2 Sedang ,59 : 1 3 Besar ,86 : 1 Rata-rata 1,68 : 1 Rata-rata (%) 168% : 100% 2. Nilai Ekonomi Produk Rasio nilai ekonomi yang diperoleh dari 1 lembar limbah kulit pari (ukuran kecil, sedang dan besar) antara nilai jual produk utama dan produk turunan dapat dilihat pada Tabel 4. Diketahui setiap 1 lembar limbah kulit ikan pari memiliki harga sekitar Rp Masing-masing jenis kulit ikan pari tersamak memiliki kisaran harga kulit yang berbeda. Komponen proses produksi produk turunan kulit pari tersamak yaitu: a. Harga Setiap Kulit Tersamak (jenis pari mondol Rp per inci) Ukuran kecil = Rp Ukuran sedang = Rp Ukuran besar = Rp b. Biaya pengolahan = Rp /bh 3. Tingkat Penerimaan Konsumen Berdasarkan hasil pengujian preferensi konsumen, terhadap 3 segmentasi pasar/kelompok masyarakat (mahasiswa, karyawan dan wirausaha) dapat disimpulkan bahwa: a. Urutan bentuk produk yang paling disukai yaitu gantungan kunci mobil, cover handphone dan gantungan kunci sepeda motor. Hasil tersebut menunjukkan bahwa faktor bentuk mempengaruhi konsumen terhadap penerimaan produk. b. Faktor kebutuhan tidak mempengaruhi konsumen terhadap penerimaan produk, karena diketahui adanya perbedaan antara kebutuhan responden dengan hasil penerimaan terhadap suatu produk. c. Faktor warna tidak mempengaruhi konsumen terhadap penerimaan produk, karena setiap responden memiliki selera/kesukaan warna yang berbeda-beda d. Sebagian besar responden suka terhadap produk yang berasal dari kulit, diketahui bahwa terdapat 90% mahasiswa, 94% karyawan, dan 86% wirausaha yang menyukai produk yang berasal dari kulit. e. Berdasarkan uji produk yang berasal dari kulit, diketahui bahwa mahasiswa lebih menyukai produk berupa dompet, karyawan lebih menyukai produk berupa sepatu, dan wirausaha lebih menyukai produk berupa dompet. f. Berdasarkan uji warna yang paling disukai, diketahui bahwa sebagian besar responden menyukai warna hitam. Latif Sahubawa, Dosen Jurusan Perikanan, Fak. Pertanian UGM Hal. 78

9 4. Hasil Analisis Usaha Produk Kulit dari Limbah Kulit Pari Tersamak Perhitungan ini menggunakan contoh pembuatan produk cover handphone yang berharga jual Rp Secara keseluruhan, perhitungan biaya investasi, biaya tetap dan biaya tidak tetap dapat dilihat pada Tabel 5, 6, 7. Tabel 5. Perhitungan biaya investasi No Dana Investasi Biaya (Rp) 1 Alat Ukur Mesin Jahit 5 Rp Mesin Grenda Keramik Mesin Grenda Bor Alat Hairdrier Mesin Pengepres Kancing 2 Rp Alat Pemotong Alat Cat Semprot Mesin Seset Mesin Pengepres Mesin Pengamplas Total Tabel 6. Perhitungan biaya tetap No Biaya Tetap Biaya (Rp) 1 Gaji Pegawai Tetap (3 pegawai) Biaya Perawatan : a. Servis mesin jahit setiap 5 tahun Rp b. Servis mesin grenda setiap tahun Rp c. Oli alat cat semprot setiap 3 bulan Rp d. Pisau mesin seset setiap tahun Rp e. Mesin amplas setiap bulan Rp Total Biaya Tetap Tabel 7. Perhitungan biaya tidak tetap No Biaya Tidak Tetap (x produk) Biaya (Rp) 1 Limbah kulit pari tersamak 8 inci (Rp 5.000/lembar) Kulit sapi (Rp /produk) Kain bludru (Rp 1.800/produk) Kertas karton (Rp 100/produk) Lem cair (Rp 800/produk) Benang jahit (Rp 250/produk) Mika (Rp 700/produk) Tinner (Rp 2.500/produk) Cat dasar (Rp 7.000/produk) Cat finishing (Rp 4.000/produk) Listrik Gaji pegawai tidak tetap (Rp per produk) Total Tidak Tetap Total Biaya Operasional Total investasi = (Total Dana Investasi + Total Biaya Operasional) = Rp Latif Sahubawa, Dosen Jurusan Perikanan, Fak. Pertanian UGM Hal. 79

10 Penerimaan Keuntungan = [5.616 Produk x Harga Jual Produk (Cover handphone)] = Rp = [Penerimaan (Total Biaya Tetap + Total Biaya Tidak Tetap)] = Rp Hasil analisis R/C = 1,29, artinya setiap biaya yang dikeluarkan untuk produksi barang kulit ikan pari sebesar Rp 1,00 dapat menghasilkan Rp 1,29. Dengan kondisi demikian, usaha tersebut layak dikembangkan karena memberikan keuntungan yang cukup besar setiap tahun. Hasil analisis PBP = 3,87, artinya investasi yang digunakan untuk kegiatan produksi barang kulit pari dapat kembali dalam jangka waktu 3,87 tahun. Hasil analisis BEP = Rp , artinya usaha produk turunan limbah kulit ikan pari mengalami titik impas (total penjualan sama dengan total biaya produksi) pada saat total penjualan produk mencapai Rp D. KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan a. Urutan proses pembuatan produk turunan limbah kulit ikan pari tersamak adalah pemilihan kualitas bahan baku, pembentukan pola, penggrendaan, penghalusan, pengecatan, pemotongan pola, desain interior produk, pembentukkan produk, dan finishing. b. Pemanfaatan limbah kulit ikan pari tersamak memberikan keuntungan yang cukup besar, mencapai 168% lebih besar dari produk utama. c. Hasil pengujian penerimaan konsumen menunjukkan bahwa faktor bentuk mempengaruhi tingkat penerimaan konsumen terhadap produk, sedangkan faktor warna dan kebutuhan tidak berpengaruh. 2. Saran/Rekomendasi Dengan mempertimbangkan potensi dan besarnya nilai ekonomi produk turunan (termasuk aksesoris) limbah kulit pari produk utama, maka diharapkan industri kulit (skala UMKMB) meningkatkan inovasi pengembangan produk-produk turunan sebagai sumber penghasilan tambahan yang tetap. Ucapan Terimakasih Terimakasih diucapkan kepada yang terhormat Direktur dan Staff CV. Fanri Collection yang telah bersedia dan membantu kami dalam pelaksanan penelitian, terutama dalam proses pembuatan produk. DAFTAR PUSTAKA Anonim Laporan Teknologi Pembuatan Sepatu dan Barang Kulit Ikan (Kakap Dan Kerapu). Balai Besar Kulit, Karet, Dan Plastik. Yogyakarta. Anonim Kulit Ikan Limbah Bernilai Tambah. ( Diakses tanggal 13 Oktober Anonim Statistik Perikanan Tangkap Indonesia, Departemen Kelautan Dan Perikanan. Vol. 7, No. 1. Jakarta. Latif Sahubawa, Dosen Jurusan Perikanan, Fak. Pertanian UGM Hal. 80

11 Irianto, H. E., R. Nur, dan H. Nurul Prospek Pengembangan Penyamakan Kulit Ikan. Squalen Buletin Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan. Vol.2 No.1, Juni Lukito, Agung, Prayugo, dan Surip Panduan Lengkap Lobster Air Tawar. Penebar Swadaya. Jakarta. Sahubawa L., A. Pertiwiningrum dan D.P. Meylinda, Peningkatan Kreativitas Remaja Cacat Fisik Melalui Pelatihan Pengembangan Inovasi & Kreasi Produk Kulit Ikan dalam Mendukung Program Industri Kulit Kreatif. Program Hibah IPTEKS LPPM UGM. Untari, S., Susilowati, L. Sahubawa, dan E. S. Arini Perencanaan dan Pengembangan Industri Kulit Ikan Terintegrasi. Penerbit PT. Kanisius Yogyakarta. Latif Sahubawa, Dosen Jurusan Perikanan, Fak. Pertanian UGM Hal. 81

PENINGKATAN NILAI EKONOMI LIMBAH KULIT IKAN PARI TERSAMAK

PENINGKATAN NILAI EKONOMI LIMBAH KULIT IKAN PARI TERSAMAK PENINGKATAN NILAI EKONOMI LIMBAH KULIT IKAN PARI TERSAMAK Oleh Latif Sahubawa, Meilynda & Pertiwiningrum JURUSAN PERIKANAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS GADJAH MADA A. Latar Belakang PENDAHULUAN 1. Potensi

Lebih terperinci

F. Teknologi Pengolahan Produk Kulit Ikan

F. Teknologi Pengolahan Produk Kulit Ikan F. Teknologi Pengolahan Produk Kulit Ikan 1. Potensi Produksi Ikan Pari Total hasil tangkap ikan pari meningkat drastis dibandingkan jenis ikan lainnya secara nasional dalam kurun waktu 2005 2006 (Tabel

Lebih terperinci

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA SEKACA (SEPATU KAIN PERCA) MEMANFAATKAN BARANG BEKAS MENJADI BARANG LAYAK PAKAI BIDANG KEGIATAN:

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA SEKACA (SEPATU KAIN PERCA) MEMANFAATKAN BARANG BEKAS MENJADI BARANG LAYAK PAKAI BIDANG KEGIATAN: USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA SEKACA (SEPATU KAIN PERCA) MEMANFAATKAN BARANG BEKAS MENJADI BARANG LAYAK PAKAI BIDANG KEGIATAN: PKM KEWIRAUSAHAAN DIUSULKAN OLEH: 1. DESTI RISQIANA (7101415257) angkatan

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS BISNIS KERAJINAN KAIN PERCA

KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS BISNIS KERAJINAN KAIN PERCA KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS BISNIS KERAJINAN KAIN PERCA Disusun Oleh Nama : Wakhid Wisnu W NIM : 11.01.2912 Kelas : D3 TI-02 SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2012

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki potensi kelautan yang sangat besar. Secara umum, potensi sumber daya kelautan di seluruh Nusantara Indonesia mencapai

Lebih terperinci

TEMPAT CD KULIT SEBAGAI BENDA FUNGSI EKSKLUSIF

TEMPAT CD KULIT SEBAGAI BENDA FUNGSI EKSKLUSIF TEMPAT CD KULIT SEBAGAI BENDA FUNGSI EKSKLUSIF Oleh : Drs. MARSUDI, M.Pd. WIDYAISWARA PPPPTK SENI BUDAYA Abstrak Kreatifitas pembuatan tempat CD yang diproduksi diarahkan untuk selalu meningkatkan mutu,

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN. Perusahaan PT Abdy Sentra Kreasi adalah sebuah pabrik pengolahan dan

BAB III OBJEK PENELITIAN. Perusahaan PT Abdy Sentra Kreasi adalah sebuah pabrik pengolahan dan BAB III OBJEK PENELITIAN III.1 Sejarah Singkat Perusahaan Perusahaan PT Abdy Sentra Kreasi adalah sebuah pabrik pengolahan dan pembuatan celana jeans yang ditujukan untuk pasaran lokal. Lokasi pabrik tersebut

Lebih terperinci

Bisnis Modal Kecil Kreasi Kain Perca

Bisnis Modal Kecil Kreasi Kain Perca Bisnis Modal Kecil Kreasi Kain Perca Bagi para pelaku bisnis konveksi, mungkin kain perca hanya dianggap sebagai bagian dari limbah yang tidak memiliki nilai ekonomi. Namun, lain halnya bagi para pelaku

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin hari semakin pesatnya perkembangan industri manufaktur

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin hari semakin pesatnya perkembangan industri manufaktur 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin hari semakin pesatnya perkembangan industri manufaktur sehingga membuat produsen harus pandai dalam menghadapi persaingan. Ketatnya persaingan di pasar nasional

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tulang

BAHAN DAN METODE. Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tulang BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret hingga April 2016 di Laboratorium Keteknikan Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan. Bahan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Singkat Perusahaan Perusahaan CV Danmas Cushion merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang ekspor mebel,yang tepatnya

Lebih terperinci

KAJIAN PEMANFAATAN LEMAK AYAM RAS PEDAGING DAN MINYAK KELAPA SEBAGAI BAHAN PERMINYAKAN KULIT SAMAK KAMBING

KAJIAN PEMANFAATAN LEMAK AYAM RAS PEDAGING DAN MINYAK KELAPA SEBAGAI BAHAN PERMINYAKAN KULIT SAMAK KAMBING KAJIAN PEMANFAATAN LEMAK AYAM RAS PEDAGING DAN MINYAK KELAPA SEBAGAI BAHAN PERMINYAKAN KULIT SAMAK KAMBING (Study of broiler fat and coconut oil as material fatliquoring the quality of goat tanning leather)

Lebih terperinci

6. PEMBAHASAN 6.1 Metode pembuatan perahu FRP

6. PEMBAHASAN 6.1 Metode pembuatan perahu FRP 6. PEMBAHASAN 6.1 Metode pembuatan perahu FRP Fiberglass Reinforcement Plastic (FRP) merupakan bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan perahu cadik yang dilakukan di Cisolok Sukabumi. FRP digunakan

Lebih terperinci

Seminar Nasional IENACO ISSN:

Seminar Nasional IENACO ISSN: ANALISIS PENGAMBILAN KEPUTUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI KREATIF KULIT IKAN PARI YOGYAKARTA DENGAN PENDEKATAN SWOT DAN AHP Feny Yuliana Andriani 1, Delia Isti Astari 2, Diniarie Budhiarti 3, Kiki

Lebih terperinci

ANALISIS USAHA DAN NILAI TAMBAH PRODUK KERUPUK BERBAHAN BAKU IKAN DAN UDANG (Studi Kasus Di Perusahaan Sri Tanjung Kabupaten Indramayu)

ANALISIS USAHA DAN NILAI TAMBAH PRODUK KERUPUK BERBAHAN BAKU IKAN DAN UDANG (Studi Kasus Di Perusahaan Sri Tanjung Kabupaten Indramayu) Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol. VIII No. 2 /Desember 2017 (118-125) ANALISIS USAHA DAN NILAI TAMBAH PRODUK KERUPUK BERBAHAN BAKU IKAN DAN UDANG (Studi Kasus Di Perusahaan Sri Tanjung Kabupaten Indramayu)

Lebih terperinci

Proposal Business Plan KLOB ART

Proposal Business Plan KLOB ART Proposal Business Plan KLOB ART Anggota kelompok : Choir Cahya Santya 115030401111004 Retno Megawati 115030407111042 Septia Dwi A 115030407111041 Aprilia Nailul M 115030407111061 PROGRAM STUDI ADMINISTRASI

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN 1. Orisinalitas Perbedaan karya rancangan penulis dengan karya desainer lain berdasarkan riset yang penulis kumpulkan adalah desainer lain ada juga yang membuat rancangan meja

Lebih terperinci

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM (SARUNG TANGAN TERBUAT DARI KAIN PERCA) BIDANG KEGIATAN: PKM KEWIRAUSAHAAN.

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM (SARUNG TANGAN TERBUAT DARI KAIN PERCA) BIDANG KEGIATAN: PKM KEWIRAUSAHAAN. PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM (SARUNG TANGAN TERBUAT DARI KAIN PERCA) BIDANG KEGIATAN: PKM KEWIRAUSAHAAN Diusulkan Oleh: Nendra Apriliyani 6101414016/2014 Fetri Yuliana 6101414030/2014

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN Definisi Operasional, dan Pengukuran Variabel

III. METODE PENELITIAN Definisi Operasional, dan Pengukuran Variabel 45 III. METODE PENELITIAN 3.1. Definisi Operasional, dan Pengukuran Variabel Penjelasan mengenai definisi operasional dan variabel pengukuran perlu dibuat untuk menghindari kekeliruan dalam pembahasan

Lebih terperinci

Bab VI Kesimpulan dan Saran

Bab VI Kesimpulan dan Saran Bab VI Kesimpulan dan Saran 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil yang diperoleh pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan antara lain sebagai berikut

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN BAHASAN

BAB 4 HASIL DAN BAHASAN BAB 4 HASIL DAN BAHASAN 4.1 Profil Perusahaan. 4.1.1 Gambaran Umum PT. Vigano Cipta Perdana. PT. Vigano Cipta Perdana merupakan perseroan terbatas yang terletak di jalan Kebon Pala No. 67E Jakarta Utara,

Lebih terperinci

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM GURABU (PIGURA BERBULU) BIDANG KEGIATAN PKM KEWIRAUSAHAAN

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM GURABU (PIGURA BERBULU) BIDANG KEGIATAN PKM KEWIRAUSAHAAN PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM GURABU (PIGURA BERBULU) BIDANG KEGIATAN PKM KEWIRAUSAHAAN Diusulkan oleh: Desi Widi Astuti (1401414320/2014) Dianita Utami (1401414266/2014) Muzoda

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PENELITIAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 4.1.1 Sejarah Perusahaan Ardy Craft merupakan sebuah perusahaan keluarga yang bergerak di bidang industry kerajinan tradisional yang

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN DESAIN SOUVENIR DAN AKSESORISDARI KULIT SALAK DI INDUSTRI KERAJINAN Q-SAL CRAFT

PENGEMBANGAN DESAIN SOUVENIR DAN AKSESORISDARI KULIT SALAK DI INDUSTRI KERAJINAN Q-SAL CRAFT PENGEMBANGAN DESAIN SOUVENIR DAN AKSESORISDARI KULIT SALAK DI INDUSTRI KERAJINAN Q-SAL CRAFT Oleh : Widyabakti Sabatari, M.Sn Staf Pengajar di Jurusan PTBB Prodi Teknik Busana FT UNY Materi yang disampaikan

Lebih terperinci

ANALISIS PENETAPAN HARGA POKOK PRODUKSI SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL PADA PT VENEER PRODUCTS INDONESIA

ANALISIS PENETAPAN HARGA POKOK PRODUKSI SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL PADA PT VENEER PRODUCTS INDONESIA Journal of Applied Business And Economics Vol. 3 No. 2 (Des 2016) 61-68 ANALISIS PENETAPAN HARGA POKOK PRODUKSI SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL PADA PT VENEER PRODUCTS INDONESIA Oleh: Litdia Dosen Fakultas

Lebih terperinci

PENERAPAN ORNAMEN PADA PRODUK AKSESORIS KULIT. Abstrak

PENERAPAN ORNAMEN PADA PRODUK AKSESORIS KULIT. Abstrak PENERAPAN ORNAMEN PADA PRODUK AKSESORIS KULIT Oleh : Drs. MARSUDI, M.Pd. WIDYAISWARA PPPPTK SENI BUDAYA Abstrak Produk kriya yang bersifat manual banyak digemari konumen dengan kreatifitas pembuatan produk

Lebih terperinci

PERFORMANSI NILAI TAMBAH KEDELAI MENJADI TAHU DI KABUPATEN SAMBAS

PERFORMANSI NILAI TAMBAH KEDELAI MENJADI TAHU DI KABUPATEN SAMBAS 99 Buana Sains Vol 12 No 1: 99-103, 2012 PERFORMANSI NILAI TAMBAH KEDELAI MENJADI TAHU DI KABUPATEN SAMBAS Muhsina, S. Masduki dan A A. Sa diyah PS. Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Tribhuwana

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL Analisis hasil penelitian bertujuan untuk menginterpretasikan pengolahan data sesuai dengan tujuan penelitian yang telah ditetapkan. Pada bab ini akan diuraikan mengenai

Lebih terperinci

SOAL PENILAIAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2017/2018. Mata Pelajaran : Prakarya dan KWU Kompetensi Keahlian : AP/TB/MM/KK/UPW

SOAL PENILAIAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2017/2018. Mata Pelajaran : Prakarya dan KWU Kompetensi Keahlian : AP/TB/MM/KK/UPW PEMERINTAH PROVINSI BALI DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 TAMPAKSIRING Jl. DR. Ir. Soekarno, Desa Sanding, Kecamatan Tampaksiring Telp. (0361) 981 681 SOAL PENILAIAN AKHIR SEMESTER GANJIL

Lebih terperinci

III. Kerajinan dari Daur Ulang A. Produk Kerajinan dari Kertas Daur Ulang Banyak hal yang dapat diciptakan dari kertas seni (handmade paper).

III. Kerajinan dari Daur Ulang A. Produk Kerajinan dari Kertas Daur Ulang Banyak hal yang dapat diciptakan dari kertas seni (handmade paper). III. Kerajinan dari Daur Ulang A. Produk Kerajinan dari Kertas Daur Ulang Banyak hal yang dapat diciptakan dari kertas seni (handmade paper). Akan tetapi, pada dasarnya unsur kreativitas dan pengalaman

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PKMK PEMANFAATAN LIMBAH KULIT DAN SISIK IKAN MENJADI ANEKA PRODUK KREATIF DALAM MENDUKUNG INDUSTRI KREATIF INDONESIA

LAPORAN AKHIR PKMK PEMANFAATAN LIMBAH KULIT DAN SISIK IKAN MENJADI ANEKA PRODUK KREATIF DALAM MENDUKUNG INDUSTRI KREATIF INDONESIA LAPORAN AKHIR PKMK PEMANFAATAN LIMBAH KULIT DAN SISIK IKAN MENJADI ANEKA PRODUK KREATIF DALAM MENDUKUNG INDUSTRI KREATIF INDONESIA Bidang Kegiatan PKM Kewirausahaan Diusulkan oleh: Ketua : Silvia Handayani

Lebih terperinci

Dompet Handphone Murah Datangkan Untung Jutaan Rupiah

Dompet Handphone Murah Datangkan Untung Jutaan Rupiah Dompet Handphone Murah Datangkan Untung Jutaan Rupiah Laris manis perkembangan bisnis handphone di Indonesia ternyata tidak hanya memberikan keuntungan besar bagi para produsen maupun distributor produk

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Produk sejenis yang berkaitan dengan dompet kulit yang ingin penulis buat yaitu dompet kulit produksi Guten Inc. Dompet Guten Inc dibuat khusus untuk pria dengan

Lebih terperinci

Dompet Handphone Murah Datangkan Untung Jutaan Rupiah

Dompet Handphone Murah Datangkan Untung Jutaan Rupiah Dompet Handphone Murah Datangkan Untung Jutaan Rupiah Laris manis perkembangan bisnis handphone di Indonesia ternyata tidak hanya memberikan keuntungan besar bagi para produsen maupun distributor produk

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan CV. Topaz Profile and Frame didirikan pada bulan Agustus 2011, pendiri sekaligus pemilik pabrik ini adalah Ir. Tanib Sembiring Cjolia, M.Eng. Pabrik

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan CV. Topaz Profile and Frame didirikan pada bulan Agustus 2011, pendiri sekaligus pemilik pabrik ini adalah Bapak Tanib S. Cjolia. Pabrik ini didirikan

Lebih terperinci

SOSIALISASI DAN APLIKASI PENAMBAHAN NILAI KAIN PERCA DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUILTING DI GAMPONG TEUNGOH, KECAMATAN LANGSA KOTA, KOTA LANGSA

SOSIALISASI DAN APLIKASI PENAMBAHAN NILAI KAIN PERCA DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUILTING DI GAMPONG TEUNGOH, KECAMATAN LANGSA KOTA, KOTA LANGSA SOSIALISASI DAN APLIKASI PENAMBAHAN NILAI KAIN PERCA DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUILTING DI GAMPONG TEUNGOH, KECAMATAN LANGSA KOTA, KOTA LANGSA Nina Fahriana 1* Yusnawati 2 Nurlaila Handayani 3 Fakultas

Lebih terperinci

MESIN DWI FUNGSI PENCETAK PELET IKAN DENGAN MENGGUNAKAN MOTOR TUNGGAL

MESIN DWI FUNGSI PENCETAK PELET IKAN DENGAN MENGGUNAKAN MOTOR TUNGGAL Jurnal Geliga Sains 5(1), 27-31, 2017 Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Riau ISSN 1978-502X MESIN DWI FUNGSI PENCETAK PELET IKAN DENGAN MENGGUNAKAN MOTOR TUNGGAL Rita Juliani 1, Friscylia

Lebih terperinci

BAB IV. KONSEP PERANCANGAN

BAB IV. KONSEP PERANCANGAN BAB IV. KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Lingkungan/Komunitas Menurut ASEAN DNA, sebuah situs untuk mempromosikan pemahaman yang berkaitan dengan karakteristik ASEAN menyebutkan bahwa rata-rata tinggi badan

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN PENDIRIAN INDUSTRI PENGOLAHAN SALAK SKALA KECIL DI KABUPATEN BANJARNEGARA

STUDI KELAYAKAN PENDIRIAN INDUSTRI PENGOLAHAN SALAK SKALA KECIL DI KABUPATEN BANJARNEGARA STUDI KELAYAKAN PENDIRIAN INDUSTRI PENGOLAHAN SALAK SKALA KECIL DI KABUPATEN BANJARNEGARA Oleh: Agus Suprapto 1, Sardju Subagjo 2, dan Poppy Arsil 2 1). Mahasiswa Program Pascasarjana Magister Pertanian

Lebih terperinci

BATIK KULIT DAN PRODUK BARANG-BARANG BATIK KULIT SEBAGAI PRODUK BERCIRI INDONESIA

BATIK KULIT DAN PRODUK BARANG-BARANG BATIK KULIT SEBAGAI PRODUK BERCIRI INDONESIA BATIK KULIT DAN PRODUK BARANG-BARANG BATIK KULIT SEBAGAI PRODUK BERCIRI INDONESIA 1,2 & 3 Staf Pengajar. Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang. Alamat Korespondensi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ENGINE STAND. yang diharapkan. Tahap terakhir ini termasuk dalam tahap pengetesan stand

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ENGINE STAND. yang diharapkan. Tahap terakhir ini termasuk dalam tahap pengetesan stand BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ENGINE STAND 4.1. Hasil Rancang Bangun Stand Engine Cutting Hasil dari stand engine sendiri adalah dimana semua akhir proses perancangan telah selesai dan penempatan komponennya

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PKM-K. Disusun oleh:

LAPORAN AKHIR PKM-K. Disusun oleh: LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA CERMAT (CELEMEK BANNER HEMAT DAN KUAT) : SEBAGAI PENGGUNAAN KEMBALI SISAAN BANNER YANG TIDAK TERPAKAI MENJADI BARANG BERMANFAAT BIDANG KEGIATAN: PKM-K Disusun

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Sepatu sebagai sebuah produk yang telah banyak tersebar luas di dunia memiliki tempat tersendiri di hati orang-orang yang menggemari sepatu. Sepatu tidak hanya

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Luas perairan laut Indonesia diperkirakan sebesar 5,8 juta km 2, panjang garis

I. PENDAHULUAN. Luas perairan laut Indonesia diperkirakan sebesar 5,8 juta km 2, panjang garis I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia memiliki kekayaan alam laut yang banyak dan beranekaragam. Luas perairan laut Indonesia diperkirakan sebesar 5,8 juta km 2, panjang garis pantai 81.000 km,

Lebih terperinci

BAB 5 MANAJEMEN DAN STRUKTUR ORGANISASI

BAB 5 MANAJEMEN DAN STRUKTUR ORGANISASI BAB 5 MANAJEMEN DAN STRUKTUR ORGANISASI 5.1 Struktur Organisasi Pemilik Jahit 1 Jahit 2 Jahit 3 Obras Bag. potong Antar barang Finishing Admin Bagian jahit bertanggung jawab menjahit barang-barang dengan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. KERANGKA PEMIKIRAN KONSEPTUAL Gambir merupakan salah satu produk ekspor Indonesia yang prospektif, namun hingga saat ini Indonesia baru mengekspor gambir dalam bentuk gambir asalan.

Lebih terperinci

BAB IV KENDALA YANG DIALAMI SELAMA PROSES PERANCANGAN PANEL DINDING RINGAN BERBAHAN BOTOL PLASTIK

BAB IV KENDALA YANG DIALAMI SELAMA PROSES PERANCANGAN PANEL DINDING RINGAN BERBAHAN BOTOL PLASTIK BAB IV KENDALA YANG DIALAMI SELAMA PROSES PERANCANGAN PANEL DINDING RINGAN BERBAHAN BOTOL PLASTIK Percobaan Membuat Lapisan Komposit pada Permukaan Botol Percobaan membuat lapisan campuran semen pada panel

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Perancangan rak buku yang dibuat memiliki orisinialitas sendiri berdasarkan sistematika dan pemilian warna yang contrast. Berbahan dasar multiplek, dan dilapisi

Lebih terperinci

PELUANG BISNIS JAHIT DENGAN MOTIF SULAM PERCA

PELUANG BISNIS JAHIT DENGAN MOTIF SULAM PERCA PELUANG BISNIS JAHIT DENGAN MOTIF SULAM PERCA Di susun oleh : Erlina Mega Candra S1_TI A/ 10.11.3581 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011 ABSTRAK Dibuang Sayang Produksi apa pun selalu menghasilkan limbah sebagai

Lebih terperinci

ANALISIS NILAI TAMBAH, KEUNTUNGAN, DAN TITIK IMPAS PENGOLAHAN HASIL RENGGINANG UBI KAYU (RENGGINING) SKALA RUMAH TANGGA DI KOTA BENGKULU

ANALISIS NILAI TAMBAH, KEUNTUNGAN, DAN TITIK IMPAS PENGOLAHAN HASIL RENGGINANG UBI KAYU (RENGGINING) SKALA RUMAH TANGGA DI KOTA BENGKULU ANALISIS NILAI TAMBAH, KEUNTUNGAN, DAN TITIK IMPAS PENGOLAHAN HASIL RENGGINANG UBI KAYU (RENGGINING) SKALA RUMAH TANGGA DI KOTA BENGKULU Andi Ishak, Umi Pudji Astuti dan Bunaiyah Honorita Balai Pengkajian

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Pemanfaatan limbah plastik menjadi benda seni sudah banyak dilakukan serta dengan cara yang berbeda pula. Berikut ini adalah beberapa contoh karya seni dari limbah

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PEMBUATAN MESIN

BAB IV PROSES PEMBUATAN MESIN BAB IV PROSES PEMBUATAN MESIN 4.1 Proses Produksi Produksi adalah suatu proses memperbanyak jumlah produk melalui tahapantahapan dari bahan baku untuk diubah dengan cara diproses melalui prosedur kerja

Lebih terperinci

EVALUASI TEKNIS DAN EKONOMIS PROSES PRODUKSI TEH HITAM CTC PTPN XII WONOSARI DENGAN KAPASITAS PRODUKSI 4500 KG/HARI

EVALUASI TEKNIS DAN EKONOMIS PROSES PRODUKSI TEH HITAM CTC PTPN XII WONOSARI DENGAN KAPASITAS PRODUKSI 4500 KG/HARI EVALUASI TEKNIS DAN EKONOMIS PROSES PRODUKSI TEH HITAM CTC PTPN XII WONOSARI DENGAN KAPASITAS PRODUKSI 4500 KG/HARI TUGAS PERENCANAAN UNIT PENGOLAHAN PANGAN OLEH : SETIAWAN LIMANTORO,LO 6103011071 TEO

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN. Bagian ini menjelaskan tentang kebutuhan dana untuk operasional usaha pegembangan bisnis PT.

BAB VI ASPEK KEUANGAN. Bagian ini menjelaskan tentang kebutuhan dana untuk operasional usaha pegembangan bisnis PT. BAB VI ASPEK KEUANGAN Bagian ini akan menjelaskan tentang kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas, dan penilaian kelayakan investasi. Proyeksi keuangan ini akan

Lebih terperinci

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA BUBAR BARCA BUSANA BATIK ANAK-ANAK HASIL DAUR ULANG KAIN PERCA PKM-K

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA BUBAR BARCA BUSANA BATIK ANAK-ANAK HASIL DAUR ULANG KAIN PERCA PKM-K PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA BUBAR BARCA BUSANA BATIK ANAK-ANAK HASIL DAUR ULANG KAIN PERCA PKM-K Diusulkan Oleh : Ahmad Solikin 4411412048 2012 Aulia Nuanza Alam 4411412055 2012 Siti Rofiatus Saadah

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Produk permainan sekoci handcar anak ini termasuk permainan tradisional, yang awalnya terinspirasi dari sebuah kendaraan tradisonal Handcar. Digunakan sekitar

Lebih terperinci

Instagram Facebook: walkerleather.id Twi er: walkerleather

Instagram Facebook: walkerleather.id Twi er: walkerleather YOGYAKARTA Produk tas dan dompet dari bahan kulit sapi asli, Yogyakarta. Dirintis sejak Juni 2013, produk menggunakan perpaduan bahan kain motif, jeans, dan suede. Menggunakan material aksesoris dari bahan

Lebih terperinci

BUSINESS DIGITAL PRINTING (Cuci Cetak Foto)

BUSINESS DIGITAL PRINTING (Cuci Cetak Foto) Tugas Mata Kuliah Kewirausahaan Medan, Desember 2009 BUSINESS DIGITAL PRINTING (Cuci Cetak Foto) Dosen Pembimbing: Dr. Budi Utomo SP, MP Oleh: Azmi Pradipto 061201008 Alpin Anhar 061201031 Devi Sinaga

Lebih terperinci

ANALISIS EFISIENSI USAHA DAN PENDAPATAN PADA PERUSAHAAN PETERNAKAN KELINCI PEDAGING BUSINESS EFFICIENCY AND INCOME ANALYSIS ON MEAT RABBIT COMPANY

ANALISIS EFISIENSI USAHA DAN PENDAPATAN PADA PERUSAHAAN PETERNAKAN KELINCI PEDAGING BUSINESS EFFICIENCY AND INCOME ANALYSIS ON MEAT RABBIT COMPANY ANALISIS EFISIENSI USAHA DAN PENDAPATAN PADA PERUSAHAAN PETERNAKAN KELINCI PEDAGING BUSINESS EFFICIENCY AND INCOME ANALYSIS ON MEAT RABBIT COMPANY Kevin Novarsy*, Linda Herlina**, Adjat Sudradjat**. Universitas

Lebih terperinci

BAB III TATA LAKSANA PELAKSANAAN

BAB III TATA LAKSANA PELAKSANAAN BAB III TATA LAKSANA PELAKSANAAN A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Praktek Produksi Kopi Biji Salak dengan Penambahan Jahe Merah dilaksanakan pada bulan Maret-April 2016 di Laboratorium Rekayasa Proses dan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Tanaman kehutanan adalah tanaman yang tumbuh di hutan yang berumur

III. METODE PENELITIAN. Tanaman kehutanan adalah tanaman yang tumbuh di hutan yang berumur 47 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian yang digunakan untuk mendapatkan dan menganalisis data sesuai dengan tujuan

Lebih terperinci

Salah satu dari 6M yang dapat dipahami sebagai pasar sasaran dari produk yang dihasilkan oleh suatu usaha adalah... a. Mooney b.

Salah satu dari 6M yang dapat dipahami sebagai pasar sasaran dari produk yang dihasilkan oleh suatu usaha adalah... a. Mooney b. PEMERINTAH PROVINSI BALI DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 TAMPAKSIRING Jl. DR. Ir. Soekarno, Desa Sanding, Kecamatan Tampaksiring Telp. (0361) 981 681 SOAL PENILAIAN AKHIR SEMESTER GANJIL

Lebih terperinci

6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI

6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI 6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI 6.1 Pendahuluan Industri surimi merupakan suatu industri pengolahan yang memiliki peluang besar untuk dibangun dan dikembangkan. Hal ini didukung oleh adanya

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL Pada bab ini diuraikan beberapa hal mengenai analisis dan interpretasi dari hasil pengolahan data yang telah dilakukan. 5.1 Analisis Perbaikan dan Pengembangan Eco-Absorber

Lebih terperinci

1. Kurangnya support dari INDUSTRI PENDUKUNG KAPAL khususnya Perabotan atau furnitur kapal

1. Kurangnya support dari INDUSTRI PENDUKUNG KAPAL khususnya Perabotan atau furnitur kapal 1. Kurangnya support dari INDUSTRI PENDUKUNG KAPAL khususnya Perabotan atau furnitur kapal 2. BELUM ADA SPESIFIKASI tentang FURNITUR KHUSUS KAPAL 3. PROSPEK dan PELUANG USAHA yang CERAH untuk PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

BAB V ULASAN KARYA PERANCANGAN

BAB V ULASAN KARYA PERANCANGAN BAB V ULASAN KARYA PERANCANGAN A. OBJEK REFRENSI Gambar 5.1 : objek refrensi Objek refensi pada meja ruang tamu dan bangku santai dan funiture multifungsi yang berguna untuk tempat hidangan para tamu,

Lebih terperinci

LAPORAN PEMBUATAN KERAJINAN DARI BUBUR KERTAS

LAPORAN PEMBUATAN KERAJINAN DARI BUBUR KERTAS LAPORAN PEMBUATAN KERAJINAN DARI BUBUR KERTAS ANGGOTA : 1. Bima Yudha D.N 2. Fadel Muhammad 3. Haryoto Sugihartono 4. Karunia Dwi Febri M 5. Rio Kusuma P 6. Rizal Juliano l Sebagaimana diketahui, kerusakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT Kandakawana Sakti beralamat di Jl. Cibinong Sentul. PT Kandakawana Sakti berdiri pada tahun 1997, namun karena terdapat kendala krisis moneter di Indonesia

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM. Rekayasa Model II (DPK 211) Topik. Rekayasa Model I. Penyusun: Oskar Judianto. SSn., MM., MDs.

MODUL PRAKTIKUM. Rekayasa Model II (DPK 211) Topik. Rekayasa Model I. Penyusun: Oskar Judianto. SSn., MM., MDs. MODUL PRAKTIKUM Rekayasa Model II (DPK 211) Topik Rekayasa Model I Penyusun: Oskar Judianto. SSn., MM., MDs. KATA PENGANTAR Puji syukur kita haturkan pada Tuhan Yang Maha Esa bahwa kini telah tersusun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kompleks. Serta peraturan di indonesia memang agak rumit, dan tidak benar-benar

BAB I PENDAHULUAN. kompleks. Serta peraturan di indonesia memang agak rumit, dan tidak benar-benar BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah sampah di Indonesia merupakan salah satu permasalahan yang sangat kompleks. Serta peraturan di indonesia memang agak rumit, dan tidak benar-benar memakai konsep

Lebih terperinci

REKAP KUESIONER TERBUKA

REKAP KUESIONER TERBUKA Lampiran A 1 Rekapitulasi Hasil Penyebaran Kuesioner Terbuka REKAP KUESIONER TERBUKA Nama Variabel Jumlah Harga Rp. 110.000 13 Harga Rp. 125.000 12 Harga Rp. 150.000 10 Hak 3cm 26 Hak 5cm 9 Hak Flat 35

Lebih terperinci

Nilai Tambah Produk Olahan Ikan Salmon di PT Prasetya Agung Cahaya Utama, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan

Nilai Tambah Produk Olahan Ikan Salmon di PT Prasetya Agung Cahaya Utama, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan Nilai Tambah Produk Olahan Ikan Salmon di PT Prasetya Agung Cahaya Utama, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan I PUTU RIDIA PRAMANA, I MADE SUDARMA, NI WAYAN PUTU ARTINI Program Studi Agribisnis Fakultas

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Pada era modern saat ini banyak sekali produk pengembangan untuk menunjang kebutuhan aktivitas bermain anak. Mulai permainan melatih otak, fisik sampai anak dapat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perusahaan yang dijadikan objek penelitian yaitu BJ Striping & Carbon.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perusahaan yang dijadikan objek penelitian yaitu BJ Striping & Carbon. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan Pada bagian ini akan dijelaskan sekilas mengenai gambaran umum perusahaan yang dijadikan objek penelitian yaitu BJ Striping & Carbon. 4.1.1 Profil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peternakan merupakan subsektor dari pertanian yang berperan penting dalam pemenuhan kebutuhan protein hewani. Kebutuhan masyarakat akan hasil ternak seperti daging,

Lebih terperinci

15 KERAJINAN TEKSTIL DARI LIMBAH

15 KERAJINAN TEKSTIL DARI LIMBAH 15 KERAJINAN TEKSTIL DARI LIMBAH 1. Tas Laptop Dari Kain Perca Anda punya baju/rok batik yang kekecilan/robek? Mau makai bikin nggak pede, padahal kain batiknya masih bagus. Apa boleh buat, daur ulang

Lebih terperinci

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. usaha pembibitan sapi potong di Desa Sindanglaya, Kecamatan Tanjungsiang,

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. usaha pembibitan sapi potong di Desa Sindanglaya, Kecamatan Tanjungsiang, 18 III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah peternak sebagai responden yang melakukan usaha pembibitan sapi potong di Desa Sindanglaya, Kecamatan Tanjungsiang,

Lebih terperinci

Bab XIII STUDI KELAYAKAN

Bab XIII STUDI KELAYAKAN Bab XIII STUDI KELAYAKAN STUDI KELAYAKAN DIPERLUKAN 1. Pemrakarsa sebagai bahan pertimbangan a. Investasi - Merencanakan investasi - Merevisi investasi - Membatalkan investasi b. Tolak ukur kegiatan/investasi

Lebih terperinci

Analisis Kelayakan Finansial Produk Pakan Ternak Sapi Perah di Koperasi Susu Kota Batu

Analisis Kelayakan Finansial Produk Pakan Ternak Sapi Perah di Koperasi Susu Kota Batu Petunjuk Sitasi: Ardianwiliandri, R., Tantrika, C. F., & Arum, N. M. (2017). Analisis Kelayakan Finansial Produk Pakan Ternak Sapi Perah di Koperasi Susu Kota Batu. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis pembuatan kerupuk kulina (kulit ikan nila) merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis pembuatan kerupuk kulina (kulit ikan nila) merupakan salah satu BAB I PENDAHULUAN Bisnis pembuatan kerupuk kulina (kulit ikan nila) merupakan salah satu bentuk kegiatan menciptakan nilai tambah kulit ikan nila dengan mengidentifikasi peluang bisnis kerupuk tersebut

Lebih terperinci

VIII. ANALISIS FINANSIAL

VIII. ANALISIS FINANSIAL VIII. ANALISIS FINANSIAL Analisis aspek finansial bertujuan untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan.

Lebih terperinci

UJI COBA UJIAN NASIONAL SMK. Tahun Pelajaran 2014 / 2015 PAKET 05 MATEMATIKA NON TEKNIK KELOMPOK AKUNTANSI DAN PENJUALAN (UTAMA)

UJI COBA UJIAN NASIONAL SMK. Tahun Pelajaran 2014 / 2015 PAKET 05 MATEMATIKA NON TEKNIK KELOMPOK AKUNTANSI DAN PENJUALAN (UTAMA) UJI COBA UJIAN NASIONAL SMK Tahun Pelajaran 0 / 0 MATEMATIKA NON TEKNIK KELOMPOK AKUNTANSI DAN PENJUALAN (UTAMA) A Mata Pelajaran Kelompok : MATEMATIKA : Akuntansi dan Penjualan MATA PELAJARAN PELAKSANAAN

Lebih terperinci

IV METODOLOGI PENELITIAN

IV METODOLOGI PENELITIAN IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di sebuah lokasi yang berada Desa Kanreapia Kecamatan Tombolo Pao, Kabupaten Gowa, Propinsi Sulawesi Selatan. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN USAHA PEMBESARAN IKAN LELE DUMBO (Clarias gariepinus) PENDAHULUAN

STUDI KELAYAKAN USAHA PEMBESARAN IKAN LELE DUMBO (Clarias gariepinus) PENDAHULUAN P R O S I D I N G 311 STUDI KELAYAKAN USAHA PEMBESARAN IKAN LELE DUMBO (Clarias gariepinus) Muhammad Alhajj Dzulfikri Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya PENDAHULUAN Perikanan merupakan salah satu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. jadi, yang dimana persediaan ini tentu saja sangatlah perlu untuk selalu. kapasitas produksi yang ditetapkan.

BAB 1 PENDAHULUAN. jadi, yang dimana persediaan ini tentu saja sangatlah perlu untuk selalu. kapasitas produksi yang ditetapkan. 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara umum, persediaan adalah segala sumber daya organisasi yang disimpan dalam antisipasinya terhadap pemenuhan permintaan konsumen pada suatu perusahaan. Persediaan

Lebih terperinci

Mulai. Penentuan Stakeholder. Analisis Kebutuhan. Penyusunan Diagram. Lengkap. Evaluasi Aspek

Mulai. Penentuan Stakeholder. Analisis Kebutuhan. Penyusunan Diagram. Lengkap. Evaluasi Aspek Lampiran 1. Bagan alir penelitian Mulai Penentuan Stakeholder Analisis Kebutuhan Identifikasi Masalah Ya Penyusunan Diagram Lengkap Kotak Hitam (Blackbox Diagram) Ya Lengkap Evaluasi Aspek Ya Lengkap Analisa

Lebih terperinci

VII. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL

VII. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL VII. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL Analisis finansial dilakukan untuk melihat sejauh mana Peternakan Maju Bersama dapat dikatakan layak dari aspek finansial. Untuk menilai layak atau tidak usaha tersebut

Lebih terperinci

DAMPAK TEKNOLOGI MULSA PLASTIK TERHADAP PRODUKSI DAN PENDAPATAN PETANI TOMAT

DAMPAK TEKNOLOGI MULSA PLASTIK TERHADAP PRODUKSI DAN PENDAPATAN PETANI TOMAT EPP.Vo. 7. No 1. 2010 : 14-19 14 DAMPAK TEKNOLOGI MULSA PLASTIK TERHADAP PRODUKSI DAN PENDAPATAN PETANI TOMAT (Lycopersicum Esculentum L. Mill) DI DESA BANGUNREJO KECAMATAN TENGGARONG SEBERANG KABUPATEN

Lebih terperinci

Peternakan Tropika. Journal of Tropical Animal Science

Peternakan Tropika. Journal of Tropical Animal Science ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA BUDIDAYA PULLET (Studi Kasus pada UD Prapta di Desa Pasedahan, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem) Arta, I M. G., I W. Sukanata dan R.R Indrawati Program Studi Peternakan,

Lebih terperinci

MATERI PEMBUATAN CENDERAMATA BERBAHAN NATURAL Oleh: Sugiyem,S.Pd.

MATERI PEMBUATAN CENDERAMATA BERBAHAN NATURAL Oleh: Sugiyem,S.Pd. MATERI PEMBUATAN CENDERAMATA BERBAHAN NATURAL Oleh: Sugiyem,S.Pd. Pengertian Cenderamata Cenderamata merupakan hadiah yang diberikan sebagai kenang-kenangan atau sebagai pengingat suatu peristiwa. Pada

Lebih terperinci

reversible yaitu kulit awetan harus dapat dikembalikan seperti keadaan semula (segar). Untari, (1999), mengemukakan bahwa mikro organisme yang ada pad

reversible yaitu kulit awetan harus dapat dikembalikan seperti keadaan semula (segar). Untari, (1999), mengemukakan bahwa mikro organisme yang ada pad METODA PENGAWETAN KULIT BULU (FUR) KELINCI REX DENGAN CARA PENGGARAMAN KERING (DRY SALTING) ROSSUARTINI DAN R. DENNY PURNAMA Balai Penelitian Ternak, PO Box 221 Bogor 16002 RINGKASAN Berbagai metoda pengawetan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING...ii. HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI...iii. HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN...

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING...ii. HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI...iii. HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING...ii HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI...iii HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN...iv HALAMAN PERSEMBAHAN...v KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI...ix DAFTAR GAMBAR...

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Ivana Mery Lestari Matras merupakan perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur yang memproduksi spring bed. Perusahaan ini berdiri pada tahun

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki sektor pertanian yang terus dituntut berperan dalam

1. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki sektor pertanian yang terus dituntut berperan dalam 1 1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Indonesia memiliki sektor pertanian yang terus dituntut berperan dalam perekonomian nasional melalui pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB), perolehan devisa,

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Literatur

DAFTAR PUSTAKA. Literatur DAFTAR PUSTAKA Literatur 1. Le Brass, Jean, Introduction To Rubber, Hart Publishing Company,Inc., New York City, 1965. 2. Latif, S.M, Karet, Vorkink-Van Hoeve, Bandung, 1950. 3. Pageone, Design secrets:

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. memanfaatkan limbah dari tanaman kelapa sawit yang selanjutnya diolah menjadi

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. memanfaatkan limbah dari tanaman kelapa sawit yang selanjutnya diolah menjadi BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Chantiqa Handycraft merupakan suatu jenis usaha kerajinan yang memanfaatkan limbah dari tanaman kelapa sawit yang selanjutnya diolah menjadi barang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. sejak tahun 2011 yang memproduksi pupuk. UMKM Pupuk PAZ s Bio

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. sejak tahun 2011 yang memproduksi pupuk. UMKM Pupuk PAZ s Bio BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Objek Penelitian 4.1.1. Gambaran Umum UMKM Pupuk PAZ s Bio Fertilizer merupakan salah satu UMKM yang dikenal di Bondowoso Jawa Timur sebagai salah satu industri yang berdiri

Lebih terperinci

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1. Alat dan Bahan A. Alat 1. Las listrik 2. Mesin bubut 3. Gerinda potong 4. Gerinda tangan 5. Pemotong plat 6. Bor tangan 7. Bor duduk 8. Alat ukur (Jangka sorong, mistar)

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN dan HIPOTESIS PENELITIAN Tinjauan Pustaka Tinjauan teknologi pengolahan sagu Teknologi merupakan sumberdaya buatan manusia yang kompetitif dan selalu

Lebih terperinci