BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perusahaan yang dijadikan objek penelitian yaitu BJ Striping & Carbon.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perusahaan yang dijadikan objek penelitian yaitu BJ Striping & Carbon."

Transkripsi

1 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan Pada bagian ini akan dijelaskan sekilas mengenai gambaran umum perusahaan yang dijadikan objek penelitian yaitu BJ Striping & Carbon Profil Perusahaan BJ Striping & Carbon merupakan usaha yang bergerak dalam industri kreatif dan inovatif. Jasa yang ditawarkan yaitu pengerjaan Striping & Carbon untuk variasi dan modifikasi kendaraan. Pengerjaan tersebut juga bisa dilakukan pada benda lainnya sesuai dengan kehendak pesanan konsumen. BJ Striping & Carbon memiliki komitmen yang kuat untuk mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan. BJ Striping & Carbon saat ini telah berkembang menjadi salah satu pelaku usaha jasa water transfer printing khususnya di kota Semarang. BJ Striping & Carbon merupakan salah satu pelaku usaha jasa water transfer printing yang handal di kota Semarang, karena mempunyai tenaga ahli (pekerja) khusus yang sangat berpengalaman dibidangnya dalam hal ini yaitu proses water transfer printing pada media apapun dan menggunakan bahan baku yang berkualitas baik serta didukung dengan peralatan yang cukup lengkap untuk proses pengerjaannya. Setiap proses pemesanan water transfer printing dikerjakan dengan penuh ketelitian, kerapian dan kecermatan yang tinggi sehingga dapat menghasilkan hasil pekerjaan yang memiliki kualtias tinggi. BJ Printing & Carbon selalu melakukan inovasi guna meningkatkan pelayanan dan mutu produk. 40

2 4.1.2 Sejarah Berdirinya Perusahaan BJ Striping & Carbon didirikan oleh Bapak Denny pada tahun Alamat workshop jasa water transfer printing ini terletak di Jl. Pucang Asri 3 No. 51, kecamatan Penggaron, kota Semarang. Lokasi workshop terletak pada rumah pemilik dikarenakan pertimbangan biaya menyewa tempat pada awal berdirinya usaha, sehingga bisa ditekan untuk atribut biaya sewa tersebut. Pemilik memberanikan diri untuk membuka usaha jasa water transfer printing dikarenakan memang hobi dalam bidang modifikasi kendaraan, khususnya yang berkaitan dengan tampilan body kendaraan. Dengan modal awal membuka usaha sebesar ±Rp ini, pemilik berharap bisa mendapatkan penghasilan dari hobi yang dijalani tersebut. Seiring dengan berkembangnya usaha jasa water transfer printing BJ Striping & Carbon, ditambah dengan tuntutan persaingan untuk selalu meningkatkan kreativitas, pada tahun 2014 BJ Striping & Carbon mulai menyewa sebuah rumah yang dijadikan tempat workshop usaha dengan biaya sewa Rp /tahun. Munculnya biaya sewa tempat tersebut membuat BJ Striping & Carbon semakin semangat dalam menjalankan usahanya. Langkah yang ditempuh adalah terus belajar guna mendapatkan kualitas pengerjaan yang lebih baik lagi yang bisa diterapkan pada berbagai media. Langkah selanjutnya adalah dengan melakukan pemasaran menggunakan sosial media Instagram yang menampilkan proses dan hasil pengerjaan water transfer printing yang dilakukan BJ Striping & Carbon. Langkah-langkah yang ditempuh tersebut diharapkan dapat meningkatkan pemesanan pengerjaan sehingga profit yang didapat lebih besar. 41

3 4.1.3 Tenaga Kerja Tenaga kerja merupakan salah satu bagian yang sangat penting bagi perusahaan. Manusia merupakan pelaku utama kegiatan operasional perusahaan, tanpa manusia mustahil perusahaan dapat beroperasi dengan baik. Sebelum mengadakan penarikan tenaga kerja, Bapak Denny selaku pemilik terlebih dahulu menganalisa calon karyawan sehingga perusahaan dapat memperoleh karyawan yang tepat sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Hal utama yang dilihat dalam proses perekrutan tenaga kerja ini yaitu ketrampilan dan keahlian dalam melakukan proses water transfer printing. Pemilik sebagai orang yang paham dan mengerti tentang kebutuhan tenaga kerja memilih teman-teman satu hobi dengannya untuk menjadi karyawannya. Saat ini terdapat lima orang karyawan yang bekerja pada BJ Striping & Carbon, berikut nama, jabatan dan job deskripsi masing-masing pekerja tersebut: Tabel 4.1 Nama, Jabatan dan Job Deskripsi Karyawan No. Nama Jabatan Deskripsi Pekerjaan 1 Ivan Produksi Painting dan Finishing 2 Dwi S. Produksi Pengamplasan dan Pembersihan Mengurus order dari mulai pemesanan sampai 3 Nandu Administrasi pembayaran Promosi langsung ke komunitas/klub motor 4 Jamal Pemasaran dan event-event. 5 Anton Pemasaran Promosi lewat media sosial Sumber: BJ Striping & Carbon,

4 4.1.4 Segmentasi Pasar Pada awal perusahaan didirikan, pangsa pasar BJ Striping & Carbon adalah teman-teman dari pemilik saja, selanjutnya berkembang ke teman-teman karyawan BJ Striping & Carbon, namun guna mengikuti perkembangan jaman saat ini menggunakan media pemasaran berupa sosial media yang dalam hal ini Instagram, sehingga memungkinkan pasarnya hingga merambah luar kota Semarang, bahkan merambah luar pulau Jawa. Adapun segmen-segmen itu adalah: 1. Masyarakat umum yang bosan dengan motif pada benda-benda kesayangannya. 2. Kaum muda yang ingin membuat kendaraannya menjadi unik dan berbeda dari lainnya Visi dan Misi Perusahaan Dalam mencapai tujuan perusahaan, BJ Striping & Carbon mempunyai visi dan misi yang ditempuh, berikut penjelasan visi dan misi perusahaan tersebut. a. Visi Perusahaan Visi BJ Striping & carbon adalah berusaha menjadi pelaku usaha jasa water transfer printing yang unggul dan mampu bersaing dalam bidang industri kreatif khususnya di wilayah kota Semarang dan umumnya di berbagai daerah lain. b. Misi Perusahaan Untuk menciptakan keungulan dalam bersaing, misi yang dilaksanakan adalah: 43

5 1. Mengutamakan kepuasan pelanggan dengan menghasilkan produk yang memiliki standart kualitas yang tinggi. 2. Menggunakan bahan baku dengan kualitas yang terbaik. 3. Mempekerjakan tenaga ahli yang telah berpengalaman dibidangnya. 4. Meningkatkan kreativitas dan inovasi secara terus menerus guna meningkatkan mutu produk Struktur Organisasi BJ Striping & Carbon dipimpin oleh seorang pemilik yang langsung membawahi lima orang karyawannya dengan tugas utama memastikan bahwa setiap proses pengerjaan dari pesanan yang masuk telah berlangsung baik dan menghasilkan kualitas sesuai yang diharapkan konsumen. Bagan lengkap dari struktur organisasi BJ Striping & Carbon dapat dilihat pada gambar 4.1 dibawah ini: Denny Pemilik Ivan & Dwi S. Produksi Nandu Administrasi Jamal & Anton Pemasaran Gambar 4.1 Struktur Organisasi BJ Striping & Carbon Sumber: BJ Striping & Carbon, 2017 Berikut ini adalah penjelasan struktur organisasi secara garis besar pada BJ Striping & Carbon beserta tanggung jawabnya, antara lain: 44

6 1. Pemilik Pemilik merupakan pimpinan tertinggi pada BJ Striping & Carbon yang mempunyai tanggung jawab untuk menentukan arah perkembangan perusahaan. Pemilik juga meninjau dan menyetujui rencana dalam mengontrol pengeluaran biaya, efektivitas kerja dan efisiensi bahan dalam proses pengerjaan pesanan konsumen. Pemilik memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: a. Menentukan semua kebijakan dan keputusan yang berhubungan dengan kegiatan operasional perusahaan. b. Bertanggung jawab atas semua kegiatan operasional perusahaan serta kontinuitas kegiatan perusahaan. c. Bertindak sebagai Top Management. 2. Manajer Pemasaran Tugas dan tanggung jawab manajer pemasaran sebagai berikut: a. Merencanakan dan melaksanakan strategi-strategi pemasaran yang diperlukan untuk meningkatkan penjualan prduk pada BJ Striping & Carbon. b. Bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan pemasaran perusahaan. 3. Manajer Administrasi Manajer Administrasi mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: a. Melakukan kegiatan perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan pelaporan kegiatan dalam aspek keuangan perusahaan. b. Melakukan pengelolaan keuangan perusahaan secara efisien. c. Menyusun laporan keuangan perusahaan secara berkala. 45

7 d. Melakukan evaluasi kinerja staf administrasi. 4. Manajer Produksi Manajer Produksi bertanggung jawab mengendalikan segala aktivitas yang berhubungan dengan proses produksi pada BJ Striping & Carbon Jam Kerja Berdasarkan jam kerja, karyawan BJ Striping & Carbon terbagi menjadi dua yaitu karyawan bagian produksi dan non-produksi. Pengaturan jam kerja di BJ Striping & Carbon dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut: Tabel 4.2 Pengaturan Jam Kerja BJ Striping & Carbon Bagian Hari Jam Kerja Istirahat Produksi Senin-Jumat Sabtu Kantor Senin-Jumat Sabtu Sumber: BJ Striping & Carbon, Pelaksanaan Survei Awal Pelaksanaan survei awal disini dilakukan guna mengetahui pengertian water transfer printing maupun proses pengerjaan water transfer printing itu sendiri meliputi alat dan bahan, proses pengerjaan sampai pada proses finishing yang selama ini dilakukan oleh BJ Striping & Carbon. Untuk pengertian water transfer printing penulis mengambil referensi dari media internet, sementara untuk proses pengerjaan water transfer printing penulis melakukan wawancara langsung yang ditujukan kepada pemilik dan bagian produksi BJ Striping & Carbon. 46

8 4.2.1 Pengertian Water Transfer Printing Water Transfer Printing atau dikenal juga dengan water immersion printing, hydro dipping dan hydro imaging adalah proses dekorasi 3D yang dapat mencetak pada objek yang rumit. Proses water transfer printing banyak digunakan untuk menghias objek yang merupakan bagian dari segala macam kendaraan. Termasuk juga dashboard mobil dan barang-barang kecil seperti helm, sepeda atau bagian otomotif lainnya. Film dapat ditempelkan pada semua jenis media termasuk plastik, fiberglass, kayu, keramik dan logam. Yang terpenting adalah semua media tersebut dapat dicelupkan ke dalam air, sehingga proses water transfer printing dapat dilakukan. Proses mencetak ini menggunakan film yang larut dalam air dan terdapat pola yang dicetak atau disebut pattern. Pola (pattern) ini larut dalam air dan hanya menyisakan tinta di permukaan air. Sebelum mencelup objek ke dalam air, dicat terlebih dahulu dengan cat dasar. Setelah kering dan halus, warna cat dasar disesuaikan untuk mengontrol warna dari pola pattern. Contohnya adalah pola serat kayu akan menggunakan cat dasar berwarna coklat, sedangkan untuk pola kamuflase kebanyakan menggunakan cat dasar putih atau hitam. Setelah cat dasar sudah melapisi objek, selanjutnya dicelupkan dalam air yang mengandung pola pattern. Kemudian cat dari pattern akan membungkus permukaan objek yang dicelupkan. Proses selanjutnya adalah pencucian dan objek dicat dengan pelindung seperti clear agar tampak mengkilap. 47

9 4.2.2 Perlengkapan Water Transfer Printing Ada beberapa kebutuhan yang perlu disediakan sebelum memulai proses water transfer printing. Berikut adalah perlengkapan yang harus dipersiapkan: 1. Pattern/gambar motif (bisa menggunakan motif abstrak). 2. Wadah/bak air sebagai tempat pencelupan. Wadah yang digunakan harus lebih besar dari objek yang akan dicelupkan. 3. Cairan activator (cat). 4. Kompresor dan spray gun atau semprotan nyamuk. Alat ini tidak dibutuhkan jika membuat motif abstrak. 5. Sarung tangan. Fungsinya agar tangan tidak melekat pada pattern. 6. Air secukupnya, untuk membilas pattern yang sudah melekat. 7. Cat clear atau finishing untuk melindungi pattern dan membuatnya terlihat lebih mengkilap. Activator & Tinner Cat Kompressor Pattern/Pola Gambar 4.2 Perlengkapan Water Transfer Printing 48

10 4.2.3 Proses Pengerjaan Water Transfer Printing Berikut langkah-langkah proses pengerjaan water transfer printing: 1. Bersihkan dulu bagian objek yang akan diberi gambar. Setelahnya pastikan bagian tersebut kering dan benar-benar bersih. Pastikan juga permukaan yang akan diberi gambar sudah halus dan tidak kasar. 2. Sebaiknya objek yang akan diberi gambar memiliki warna dasar cerah jika gambar yang akan ditempel berwarna gelap. Begitu pula sebaliknya, warna dasar objek gelap jika warna gambar yang akan ditempel berwarna cerah atau putih. 3. Siapkan bak atau wadah yang ukurannya lebih besar dan dalam dari objek yang akan dicelupkan. 4. Masukkan air ke dalam wadah atau bak tersebut dengan suhu C. 5. Letakkan gambar pattern dengan hati-hati pada permukaan air. 6. Semprotkan cairan activator pada gambar pattern secara merata. 7. Setelah gambar menyatu dengan air dan terlihat mengembang, celupkan objek perlahan ke dalam gambar yang ada pada wadah atau bak dengan kemiringan derajat. 8. Angkat objek dari wadah dan bersihkan dengan air, sehingga objek benar-benar bersih dan terasa kesat. 9. Keringkan objek tersebut dan beri cat pelapis atau clear Kualitas Water Transfer Printing Ada beberapa hal yang harus diperhatian agar kualitas water transfer printing baik dan awet, antara lain: 49

11 1. Perhatikan kualitas bahan yang akan digunakan. Kualitas bahan akan sangat mempengaruhi hasil pengerjaan water transfer printing. Yang paling utama adalah kualitas film dan pigmen. Teknik ini akan memberikan pewarnaan yang permanen, maka hasil pengerjaan akan tampak dalam waktu yang cukup lama. Efek pewarnaan sangat tergantung dari kualitas film dan cat celup. Hitung lebar film karena sangat berpengaruh terhadap pemakaian dan biaya. 2. Apabila activator hanya sebagai pelarut maka harga pasaran rata-rata tidak ada yang di atas $20 sampai $90 termasuk ongkos kirim. Oleh sebab itu, activator menjadi faktor utama kedua penentu hasil proses water transfer printing setelah film. 3. Perlakuan bahan sebelum proses. Media yang akan diproses harus benarbenar bersih meskipun ada beberapa tahapan tambahan sebelum proses pewarnaan. Berikut contoh hasil pengerjaan water transfer printing pada berbagai media sesuai dengan pesanan konsumen: 50

12 Gambar 4.3 Contoh Hasil Water Transfer Printing di BJ Striping & Carbon Sumber: BJ Striping & Carbon, Analisis Pasar BJ Striping & Carbon Lokasi usaha BJ Striping & Carbon didirikan di daerah Pucang Gading, Semarang Timur, tepatnya Jl. Pucang Asri 3 No. 51 yang menjual jasa water transfer printing untuk segala jenis media sesuai pesanan konsumen. Berdasarkan survei yang dilakukan penulis, berikut peta pesaing berdasarkan posisi radiusnya: 26 km 28 km Gambar 4.4 Radius Lokasi Usaha BJ Striping & Carbon dengan Pesaing Sumber: Gambar Penulis 51

13 Radius 1 km : Tidak Ada Radius 2 km : Tidak Ada Radius 5 km : Tidak Ada Radius 26 km : Wanto Kreatif (Jl. Jalak Raya No. 30, Ungaran, Kab. Semarang) Radius 28 km : Azka Carbon (Jl. Diponegoro No. 16, Ungaran, Kab. Semarang) Lokasi usaha yang demikian dapat dikatakan lokasi BJ Striping & Carbon strategis karena cukup jauh dari pesaingnya. Target usaha ini merupakan industri kreatif terutama menyasar modifikasi sepeda motor maupun mobil, hal tersebut sejalan dengan perkembangan sepeda motor maupun mobil di Semarang yang mengalami perkembangan dilihat data dari Samsat Semarang: Tabel 4.3 Data Pengguna Kendaraan di Semarang Sepeda Motor Roda Empat Total Tahun Unit Unit Unit Tahun Unit Unit Unit Tahun Unit Unit Unit Sumber: Suara Merdeka, 2016 Dapat dilihat pada tahun 2014, total jumlah kendaraan di tiga samsat tersebut mencapai atau naik lebih dari 100 persen. Dari angka tersebut, sepeda motor sebanyak unit, dan sisanya kendaraan roda empat seperti sedan, bus, truk, dan pikap. Hal itu tidak sebanding dengan peningkatan volume jalan di Semarang. Pada 2007, panjang jalan di Semarang 2.682,89 km adapun pada 2009 menjadi 2.689,64, hanya bertambah 7,55 km. Kemudian pada 2014 menjadi 2.785,28. 52

14 Industri kreatif bidang ini mematok harga yang cukup tinggi dikarenakan hasil kreasi dan hasil pengerjaannya yang berkualitas tinggi. Mengenai harga, BJ Striping & Carbon mematok harga berdasarkan luasan bidang pengerjaannya, dengan biaya per cm 2 adalah Rp 200,-. Harga tersebut cukup terjangkau bagi kalangan kaum muda zaman sekarang yang senang dengan modifikasi bendabenda kesayangannya terutama kendaraan pribadinya. 4.4 Analisis Aspek Keuangan Dalam analisis aspek keuangan ini, untuk memperoleh nilai dari kebutuhan biaya investasi, penentuan nilai bersih sekarang (NPV), tingkat pengembalian internal (IRR), periode pengembalian (Payback Period), indeks keuntungan (Profitability Index), tingkat pengembalian rata-rata bunga (ARR), analisis labarugi dan aliran kas, terlebih dahulu harus menentukan asumsi kebutuhan biaya investasi Penentuan Kebutuhan Biaya Investasi Biaya investasi usaha water transfer printing menggunakan pola dalam pembiayaan investasi yaitu investasi dengan menggunakan 100% modal pribadi, sehingga tidak ada bunga pinjaman dalam hal modal. Perhitungan biaya penyusutan menggunakan Metode Garis Lurus (Straight Line Method) tanpa nilai sisa (residu) dengan rumus biaya penyusutan per tahun aktiva tetap diperoleh dari nilai ekonomis dibagi dengan umur proyek dari aktiva tetap tersebut. Syarat aktiva yang harus disusutkan adalah yang bernilai jual tinggi dan sangat memerlukan penggantian aktiva jika umur nilai ekonomisnya habis. Nilai investasi aktiva tetap BJ Striping & Carbon dapat dilihat sebagai berikut: 53

15 Tabel 4.4 Investasi dalam Aktiva Tetap BJ Striping & Carbon No. Nama Investasi Jumlah Umur Harga Biaya Penyusutan/Tahun (Rp) Total Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun (Tahun) Unit (Rp) (Rp) Kompressor 1 5 1,250,000 1,250, , , , , ,000 2 Spray Gun , ,000 80,000 80,000 80,000 80,000 80,000 3 Scrup 5 5 5,000 25,000 5,000 5,000 5,000 5,000 5,000 4 Bak Tandon Ember , , , , , , ,000 5 Selang Air , ,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 6 Hair Dryer , ,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 Total Biaya (Rp) 2,525, , , , , ,000 Pola Investasi Modal Sendiri (0% : 100%) Modal Pinjam 0% (Rp) Modal Pribadi 100% (Rp) 2,525,000 Sumber: Olah Data, 2017 Dikarenakan proyek ini merupakan usaha berupa jasa dengan harga tiap pesanan berbeda, maka diasumsikan biaya variabel tahun ke-1 sampai dengan tahun ke-5 mengalami kenaikan sebesar 10%, begitu pula dengan upah tenaga kerja yang tiap tahunnya naik 10% sesuai dengan besar kenaikan Upah Minimum Kota (UMK) kota Semarang tiap tahunnya, perinciannya sebagai berikut: 540

16 54 Tabel 4.5 Proyeksi Biaya Variabel dan Biaya Tetap No. Komponen Biaya Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5 A. Biaya Variabel 1 Film Carbon (10m x Rp x 12 bulan) 8,400,000 9,240,000 10,164,000 11,180,400 12,298,440 2 Activator (1 Rp x 12 bulan) 2,400,000 2,640,000 2,904,000 3,194,400 3,513,840 3 Cat (1 Rp x 12 bulan) 1,200,000 1,320,000 1,452,000 1,597,200 1,756,920 4 Tiner (5 Rp x 12 bulan) 900, ,000 1,089,000 1,197,900 1,317,690 5 Amplas (2 Rp x 12 bulan) 600, , , , ,460 6 Pernis (1 Rp x 12 bulan) 2,400,000 2,640,000 2,904,000 3,194,400 3,513,840 7 Kompon/Kit (1 Rp x 12 bulan) 960,000 1,056,000 1,161,600 1,277,760 1,405,536 8 Biaya Listrik 12 bulan 1,800,000 1,980,000 2,178,000 2,395,800 2,635,380 9 Biaya Air 12 bulan 600, , , , ,460 Total Biaya Variabel (A) 19,260,000 21,186,000 23,304,600 25,635,060 28,198,566 B. Biaya Tetap 1 Upah Tenaga Kerja 12 bulan 60,000,000 66,000,000 72,600,000 79,860,000 87,846,000 2 Sewa Tempat 12 bulan 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 Total Biaya Tetap (B) 72,000,000 78,000,000 84,600,000 91,860,000 99,846,000 Total Modal Pribadi (C) 2,525,000 2,525,000 2,525,000 2,525,000 2,525,000 Total Modal Kerja (A+B+C) 93,785, ,711, ,429, ,020, ,569,566 C. Pola Investasi (0% : 100%) Modal 100% (Rp) 93,785,000 Sumber: Olah Data,

17 Untuk modal kerja tahun-tahun berikutnya diperoleh dari keuntungan pengerjaan pemesanan water transfer printing. Berikut merupakan hasil pengerjaan pemesanan water transfer printing dari mulai periode November 2015 sampai Oktober 2016 yang ditunjukkan tabel 4.5 di bawah: Tabel 4.6 Hasil Laba Bersih Pengerjaan Pemesanan Water Transfer Printing Periode November 2015 sampai Oktober 2016 Periode Pengerjaan (pcs) Harga Jasa Total Omset November ,000 10,500,000 Desember ,000 11,400,000 Januari ,000 9,750,000 Februari ,000 8,550,000 Maret ,000 9,000,000 April ,000 9,300,000 Mei ,000 9,000,000 Juni ,000 11,250,000 Juli ,000 10,500,000 Agustus ,000 9,450,000 September ,000 10,050,000 Oktober ,000 10,500,000 Total ,250,000 Sumber: Olah Data Aspek Keuangan BJ Striping & Carbon, 2017 Tabel 4.7 Perkiraan Proyeksi Pendapatan 5 tahun ke depan Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5 Total Omzet 119,250, ,175, ,410, ,892, ,670,400 Biaya Variabel 19,260,000 21,186,000 23,304,600 25,635,060 28,198,566 Biaya Tetap 72,000,000 78,000,000 84,600,000 91,860,000 99,846,000 Laba Bersih 27,990,000 31,989,000 49,505,400 71,396,940 98,625,834 Sumber: Olah Data Aspek Keuangan BJ Striping & Carbon, 2017 Asumsi: Total Omset, Biaya Variabel dan Biaya Tetap tahun kedua sampai dengan tahun kelima mengalami kenaikan sebesar 10%. 56

18 Contoh perhitungan tahun kedua = Tahun Pertama + (Tahun Pertama x 10%) = Rp (Rp x 10%) = Rp Rp = Rp Penilaian Pola Investasi Periode pengembalian dikatakan layak jika pengembalian modal berada dalam masa proyek, nilai bersih sekarang (NPV) dikatakan layak jika bernilai positif. Untuk tingkat pengembalian internal (IRR) jika nilainya lebih besar dari tingkat suku bunganya, maka investasinya dapat dikatakan layak dan untuk indeks keuntungan biasanya mengikuti nilai NPV, jika nilai NPV negatif maka nilai indeks keuntungannya di bawah satu, sebaliknya jika nilai indeks keuntungannya bernilai di atas satu maka nilai NPV akan bernilai positif. a. Periode Pengembalian Investasi/Payback Period (PP) Metode periode pengembalian investasi (PP) merupakan teknik penilaian terhadap jangka waktu (periode) pengembalian investasi suatu proyek atau usaha. Berikut perhitungan PP dalam usaha BJ Striping & Carbon: PP = x 1 tahun = x 1 tahun = 4,03 tahun Berdasarkan perhitungan di atas, didapatkan nilai PP adalah 4,03 tahun berarti lebih kecil (<) dari umur investasi 5 tahun, berarti usaha layak diterima. 57

19 b. Net Present Value (NPV) Nilai bersih sekarang (NPV) merupakan perbandingan antara nilai sekarang kas bersih dengan nilai sekarang investasi selama umur investasi. Berikut perhitungan NPV dalam usaha BJ Striping & Carbon: NPV = Total Pendapatan Bersih Total Modal Kerja I = Rp Rp = Rp Berdasarkan perhitungan di atas, didapatkan nilai NPV bernilai positif, berarti usaha layak diterima. c. Internal Rate of Return (IRR) Tingkat pengembalian hasil internal (IRR) merupakan alat untuk mengukur tingkat pengembalian hasil internal. Berikut perhitungan IRR dalam usaha BJ Striping & Carbon: IRR = i 1 + x (i 2 i 1 ) = 0% + = = 21.3% Berdasarkan perhitungan di atas, didapatkan nilai IRR 21,3% lebih besar (>) dari tingkat suku BI Rate (4,75%), berarti usaha layak diterima. 58

20 d. Profitability Index (PI) Profitability Index (PI) merupakan rasio aktivitas dari jumlah nilai sekarang penerimaan bersih dengan nilai sekarang pengeluaran investasi selama umur investasi. Berikut perhitungan PI dalam usaha BJ Striping & Carbon: PI = = = 2,98% Berdasarkan perhitungan di atas, didapatkan nilai PI 2,98% lebih besar (>) dari 1%, berarti usaha layak diterima. e. Average Rate of Return (ARR) Tingkat rata-rata pengembalian bunga (ARR) merupakan cara mengukur rata-rata pengembalian bunga dengan cara membandingkan antara laba bersih (EAT) dengan rata-rata investasi. Berikut perhitungan ARR dalam usaha BJ Striping & Carbon: ARR = = = 0,5% Berikut tabel 4.8 yang merupakan rekap pola investasi dari kelayakan usaha BJ Striping & Carbon: 59

21 Tabel 4.8 Penilaian Pola Investasi (100%) Keterangan Analisis Hasil Analisis Keterangan Payback Period (PP) (Tahun) 4.03 Layak Net Present Value (NPV) (Rp) 185,722,174 Layak Internal Rate of Return (IRR) (%) 21.3 Layak Profitability Index (PI) (%) 2.98 Layak Average Rate of Return (ARR) (%) 0.5 Layak Sumber: Olah Data Aspek Keuangan BJ Striping & Carbon,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Proses penelitian ini dilakukan selama periode Agustus Desember 2012 dan bertempat di PT Panarub Industry. 3.2 Materi Penelitian Subyek

Lebih terperinci

BAB V RENCANA AKSI. misi, visi dan nilai perusahaan, rencana pemasaran, rencana operasional, rencana

BAB V RENCANA AKSI. misi, visi dan nilai perusahaan, rencana pemasaran, rencana operasional, rencana BAB V RENCANA AKSI Bagian ini akan membahas mengenai rencana bisnis dan rencana aksi. Rencana bisnis yang akan dibahas terdiri dari lima bagian yaitu misi, visi dan nilai perusahaan, rencana pemasaran,

Lebih terperinci

Aspek Keuangan. Dosen: ROSWATY,SE.M.Si

Aspek Keuangan. Dosen: ROSWATY,SE.M.Si Aspek Keuangan Dosen: ROSWATY,SE.M.Si PENGERTIAN ASPEK KEUANGAN Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan perusahaan secara keseluruhan. Aspek keuangan memberikan gambaran yang

Lebih terperinci

Aspek Ekonomi dan Keuangan. Pertemuan 11

Aspek Ekonomi dan Keuangan. Pertemuan 11 Aspek Ekonomi dan Keuangan Pertemuan 11 Aspek Ekonomi dan Keuangan Aspek ekonomi dan keuangan membahas tentang kebutuhan modal dan investasi yang diperlukan dalam pendirian dan pengembangan usaha yang

Lebih terperinci

Bab V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab V KESIMPULAN DAN SARAN Bab V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Analisa kelayakan untuk rencana ekspansi yang akan dilaksanakan oleh perusahaan X menggunakan lima metode Capital Budgeting yaitu Payback Period, Accounting Rate

Lebih terperinci

Studi Kelayakan Pembukaan Cabang Baru Apotek Roxy Kaliabang

Studi Kelayakan Pembukaan Cabang Baru Apotek Roxy Kaliabang Studi Kelayakan Pembukaan Cabang Baru Apotek Roxy Kaliabang Nama : Adetia Apriyani NPM : 10213166 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Sri Mulianingsih, SE., M.Si LATAR BELAKANG MASALAH Di era globalisasi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL KATA PENGANTAR ABSTRAK DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR PUSTAKA BAB I PENDAHULUAN 1

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL KATA PENGANTAR ABSTRAK DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR PUSTAKA BAB I PENDAHULUAN 1 ABSTRAK Seorang investor pemilik PT X menilai permintaan dan pangsa pasar di kota Bandung terlihat masih menjanjikan untuk bisnis Depot air Minum isi ulang AMIRA. Tetapi sebelum investor menanamkan modalnya

Lebih terperinci

Manajemen Investasi. Febriyanto, SE, MM. LOGO

Manajemen Investasi. Febriyanto, SE, MM.  LOGO Manajemen Investasi Febriyanto, SE, MM. www.febriyanto79.wordpress.com LOGO 2 Manajemen Investasi Aspek Keuangan Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan perusahaan secara keseluruhan.

Lebih terperinci

ANALISIS INVESTASI USAHA PADA WARNET KHARISMA DOT NET. Nama : SUKMIATI NPM : Kelas : 3 EB 18

ANALISIS INVESTASI USAHA PADA WARNET KHARISMA DOT NET. Nama : SUKMIATI NPM : Kelas : 3 EB 18 ANALISIS INVESTASI USAHA PADA WARNET KHARISMA DOT NET Nama : SUKMIATI NPM : 26210727 Kelas : 3 EB 18 LATAR BELAKANG Seiring dengan perkembangan teknologi dan komunikasi telah menempatkan internet menjadi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab V Kesimpulan dan Saran BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan hasil perhitungan analisis Capital Budgeting dan analisis sensitivitas pada perusahaan Dian

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA RIADY AQUARIUM BEKASI. Nama : Aji Tri Sambodo NPM : Kelas : 3EA18

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA RIADY AQUARIUM BEKASI. Nama : Aji Tri Sambodo NPM : Kelas : 3EA18 STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA RIADY AQUARIUM BEKASI Nama : Aji Tri Sambodo NPM : 10210466 Kelas : 3EA18 Pendahuluan Penilaian investasi / studi kelayakan sangat diperlukan oleh orang atau badan yang

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xii

DAFTAR ISI. Halaman ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xii ABSTRAK Penelitian ini membahas mengenai perusahaan yang bergerak di bidang makloon konveksi. Karena kapasitas produksi yang tidak mencukupi, maka perusahaan bermaksud untuk melakukan ekspansi berupa penambahan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Daya Mandiri merencanakan investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Daya Mandiri merencanakan investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang. 42 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Dalam upaya mengembangkan usaha bisnisnya, manajemen PT Estika Daya Mandiri merencanakan investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang. Langkah pertama

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA TOKO ALAM BAHAGIA FURNITURE

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA TOKO ALAM BAHAGIA FURNITURE STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA TOKO ALAM BAHAGIA FURNITURE Nama : Ahmad Rifai NPM : 10213458 Fakultas : Ekonomi Jurusan : Manajemen Pembimbing : Christera Kuswahyu Indira SE., MM. 1.1 Latar Belakang PENDAHULUAN

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN USAHA PADA PANCONG BALAP 3. Nama : Indra Ferdian Saputra NPM : Pembimbing : Sri Sapto Darmawati, SE.

ANALISIS KELAYAKAN USAHA PADA PANCONG BALAP 3. Nama : Indra Ferdian Saputra NPM : Pembimbing : Sri Sapto Darmawati, SE. ANALISIS KELAYAKAN USAHA PADA PANCONG BALAP 3 Nama : Indra Ferdian Saputra NPM : 24213385 Pembimbing : Sri Sapto Darmawati, SE., MMSI PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Dampak perkembangan zaman dalam

Lebih terperinci

BAB V. Kesimpulan Dan Saran

BAB V. Kesimpulan Dan Saran BAB V Kesimpulan Dan Saran 5.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian dan pembahasan yang dilakukan penulis, maka dapat diperoleh kesimpulan antara lain: 1. Kebutuhan dana untuk investasi awal untuk proyek

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN USAHA PADA PEMBUKAAN CABANG BARU TOKO BANGUNAN SINAR MULIA 2. Rendy Niechual

STUDI KELAYAKAN USAHA PADA PEMBUKAAN CABANG BARU TOKO BANGUNAN SINAR MULIA 2. Rendy Niechual STUDI KELAYAKAN USAHA PADA PEMBUKAAN CABANG BARU TOKO BANGUNAN SINAR MULIA 2 Rendy Niechual 15210743 Latar Belakang Masalah Seiring dengan lajunya perekonomian di Indonesia tentunya dipengaruhi oleh berbagai

Lebih terperinci

ASPEK KEUANGAN. Disiapkan oleh: Bambang Sutrisno, S.E., M.S.M.

ASPEK KEUANGAN. Disiapkan oleh: Bambang Sutrisno, S.E., M.S.M. ASPEK KEUANGAN Disiapkan oleh: Bambang Sutrisno, S.E., M.S.M. PENDAHULUAN Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan perusahaan secara keseluruhan. Aspek keuangan memberikan gambaran

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pada akhirnya setelah penulis melakukan penelitian langsung ke perusahaan serta melakukan perhitungan untuk masing-masing rumus dan mencari serta mengumpulkan

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Perubahan lingkungan internal dan eksternal menuntut perusahaan untuk meningkatkan keunggulan kompetitif agar dapat bertahan dan berkembang. Disaat perusahaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Studi Kelayakan Bisnis 2.1.1 Pengertian Studi Kelayakan Bisnis Kata bisnis berasal dari bahasa Inggris busy yang artinya sibuk, sedangkan business artinya kesibukan. Bisnis dalam

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA RUMAH MAKAN AYAM BAKAR TERASSAMBEL

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA RUMAH MAKAN AYAM BAKAR TERASSAMBEL STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA RUMAH MAKAN AYAM BAKAR TERASSAMBEL Nama : Marlina Fitri Annisa Npm : 15213303 Kelas : 4EA33 Fakultas : Ekonomi Jurusan : Manajemen Pembimbing : Christera Kuswahyu Indira,

Lebih terperinci

ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU PADA USAHA JASA FOTOKOPI DAULAY JAYA

ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU PADA USAHA JASA FOTOKOPI DAULAY JAYA ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU PADA USAHA JASA FOTOKOPI DAULAY JAYA Nama : Rani Eva Dewi NPM : 16212024 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Nenik Diah Hartanti, SE.,MM Latar Belakang

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN USAHA PEMBUKAAN CABANG BARU PADA KEDAI MINUMAN LILIPUT BUBBLE

STUDI KELAYAKAN USAHA PEMBUKAAN CABANG BARU PADA KEDAI MINUMAN LILIPUT BUBBLE STUDI KELAYAKAN USAHA PEMBUKAAN CABANG BARU PADA KEDAI MINUMAN LILIPUT BUBBLE Nama : Adi Putro Nugroho NPM : 10210156 Fakultas : Ekonomi Jurusan : Manajemen Dosen Pembimbing:Ir. Titiek Irewati,MM BAB I

Lebih terperinci

ANALISA INVESTASI USAHA PADA PROYEK WARNET X BOUNCE

ANALISA INVESTASI USAHA PADA PROYEK WARNET X BOUNCE ANALISA INVESTASI USAHA PADA PROYEK WARNET X BOUNCE Nama : RITA MARIANI CAROLIN NPM : 20207953 Fakultas : Ekonomi Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Aji Sukarno SE., MM PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Kebutuhan

Lebih terperinci

ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU PADA USAHA JASA FOTOKOPI PRIMA JAYA

ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU PADA USAHA JASA FOTOKOPI PRIMA JAYA ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU PADA USAHA JASA FOTOKOPI PRIMA JAYA Nama : Alif Ammar Nugraha NPM : 10212632 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Budi Sulistyo, SE.,MM Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bersosialisasi. Dalam bersosialisasi, terdapat berbagai macam jenis hubungan yang

BAB I PENDAHULUAN. bersosialisasi. Dalam bersosialisasi, terdapat berbagai macam jenis hubungan yang BAB I PENDAHULUAN Dalam bab pendahuluan, penulis akan menyampaikan beberapa hal yang berhubungan dengan proses pengerjaan penelitian ini. Antara lain berkenaan dengan latar belakang penelitian, identifikasi

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PADA USAHA KECIL WARNET WANGI JAYA

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PADA USAHA KECIL WARNET WANGI JAYA ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PADA USAHA KECIL WARNET WANGI JAYA Nama : Revika Rusviana Arafi NPM : 27213465 Kelas : 3EB22 Fakultas : Ekonomi Jenjang/Jurusan : S1/Akuntansi LATAR BELAKANG 1. Perkembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Objek dan lokasi yang dipilih dalam penelitian ini adalah Ciafe yang merupakan jenis usaha yang bergerak dibidang jasa jahit dilihat dari aspek pasar dan

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI AKTIVA TETAP DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAPITAL BUDGETING PADA CV. SURYA SEJAHTERA BERSAMA

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI AKTIVA TETAP DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAPITAL BUDGETING PADA CV. SURYA SEJAHTERA BERSAMA ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI AKTIVA TETAP DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAPITAL BUDGETING PADA CV. SURYA SEJAHTERA BERSAMA Nama : Restia Arenisca Wulandari NPM : 26212149 Kelas : 3EB27 Jurusan : S1 Akuntansi

Lebih terperinci

BAB 6 ASPEK KEUANGAN

BAB 6 ASPEK KEUANGAN BAB 6 ASPEK KEUANGAN Mengelola keuangan suatu usaha bukan hanya dilakukan oleh usaha yang besar saja, tetapi usaha kecil dan menengah juga harus melakukan pengelolaan keuangan dengan baik dan benar. Karena

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN. investasi dari perusahaan Saru Goma. Proyeksi keuangan ini akan dibuat dalam

BAB VI ASPEK KEUANGAN. investasi dari perusahaan Saru Goma. Proyeksi keuangan ini akan dibuat dalam BAB VI ASPEK KEUANGAN Dalam aspek ini akan menjelaskan tentang kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas, dan penilaian kelayakan investasi dari perusahaan Saru

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN INVESTASI PADA SHOWROOM MOBIL SECOND DI LIMO MOTOR. : Muchamad Fatoni NPM : Pembimbing : Ir. Agus Sulaksono.MMSi,.

STUDI KELAYAKAN INVESTASI PADA SHOWROOM MOBIL SECOND DI LIMO MOTOR. : Muchamad Fatoni NPM : Pembimbing : Ir. Agus Sulaksono.MMSi,. STUDI KELAYAKAN INVESTASI PADA SHOWROOM MOBIL SECOND DI LIMO MOTOR Nama : Muchamad Fatoni NPM : 14212740 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Ir. Agus Sulaksono.MMSi,. MT LATAR BELAKANG MASALAH Pada masa yang

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI AKTIVA TETAP PENAMBAHAN MESIN PERCETAKAN PADA LINEZA PRODUCTION SAMARINDA

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI AKTIVA TETAP PENAMBAHAN MESIN PERCETAKAN PADA LINEZA PRODUCTION SAMARINDA ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI AKTIVA TETAP PENAMBAHAN MESIN PERCETAKAN PADA LINEZA PRODUCTION SAMARINDA Henny Ramadhani Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda Email : Ramadhani.henny@rocketmail.com

Lebih terperinci

Studi Kelayakan Investasi Usaha Toko Mebel Sinar Terang di Proyek Bekasi

Studi Kelayakan Investasi Usaha Toko Mebel Sinar Terang di Proyek Bekasi Studi Kelayakan Investasi Usaha Toko Mebel Sinar Terang di Proyek Bekasi Nama : Ratu Gingga Mentari NPM : 15210675 Kelas : 3EA18 Fakultas : Ekonomi Jenjang/Jurusan : S1/Manajemen Sumber daya manusia merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya tujuan utama setiap perusahaan adalah meningkatkan dan

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya tujuan utama setiap perusahaan adalah meningkatkan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada umumnya tujuan utama setiap perusahaan adalah meningkatkan dan mengoptimalkan laba. Cara yang dilakukan oleh pihak manajemen didalam mengantisipasi perubahan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia usaha pada masa sekarang ini menuntut pelaku

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia usaha pada masa sekarang ini menuntut pelaku BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Persaingan dalam dunia usaha pada masa sekarang ini menuntut pelaku ekonomi untuk bertindak seefektif dan seefisien mungkin. Tindakan yang efektif dan efisien

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN BAB VI ASPEK KEUANGAN Pada bab 5 ini mengenai aspek keuangan Ngemilbingits, dan menjelaskan mengenai kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas dan penilaian kelayakan

Lebih terperinci

Nama : Ananda Chania Pratama NPM : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Gatot Subiyakto, SH., MM

Nama : Ananda Chania Pratama NPM : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Gatot Subiyakto, SH., MM Nama : Ananda Chania Pratama NPM : 10214988 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Gatot Subiyakto, SH., MM Penulisan Ilmiah Studi Kelayakan Bisnis Daur Ulang Plastik CV Majestic Buana Group Mustika Jaya Bekasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menerus setiap bulannya. Produksi unit tungku kompor dengan harga

BAB I PENDAHULUAN. menerus setiap bulannya. Produksi unit tungku kompor dengan harga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT Elang Jagad adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang manufaktur logam yang memproduksi tungku kompor. Dalam pembuatan tungku kompor dilakukan melalui

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PADA RUMAH KOST WISMA YULIA. Irma Yulia Dewi

ANALISIS KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PADA RUMAH KOST WISMA YULIA. Irma Yulia Dewi ANALISIS KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PADA RUMAH KOST WISMA YULIA Irma Yulia Dewi 11209622 Latar Belakang Masalah Analisis kelayakan pengembangan usaha mempunyai pengaruh yang penting untuk mengetahui

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN USAHA PEMBUKAAN CABANG BARU KONVEKSI GIAS MULTI KREASI

STUDI KELAYAKAN USAHA PEMBUKAAN CABANG BARU KONVEKSI GIAS MULTI KREASI STUDI KELAYAKAN USAHA PEMBUKAAN CABANG BARU KONVEKSI GIAS MULTI KREASI Nama : Afriwan Sinaga NPM : 16209661 Jurusan : Manajemen ( S-1 ) Pembimbing : Sri Kurniasih Agustin, SE., MM. Latar Belakang Penulis

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah penulis uraikan dalam bab sebelumnya, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Sampai

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PADA AGEN BARU AGEN KORAN KEJAR MEDIA, TANGERANG

ANALISIS KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PADA AGEN BARU AGEN KORAN KEJAR MEDIA, TANGERANG ANALISIS KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PADA AGEN BARU AGEN KORAN KEJAR MEDIA, TANGERANG Nama : Afrian Herdiansyah NPM : 10203034 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Septi Mariani, TR. SE. MM FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

ABSTRAKSI. Dengan perkembangan jaman yang semakin pesat ini, membuat banyak

ABSTRAKSI. Dengan perkembangan jaman yang semakin pesat ini, membuat banyak ABSTRAKSI Dengan perkembangan jaman yang semakin pesat ini, membuat banyak perusahaan berpikir lebih maju sehingga perusahaan menanamkan berbagai jenis investasi untuk bersaing dengan perusahaan lain guna

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU EDIE SHOES. : Bayu Aji Prasetyo NPM : Jurusan : Manajemen Fakultas : Ekonomi

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU EDIE SHOES. : Bayu Aji Prasetyo NPM : Jurusan : Manajemen Fakultas : Ekonomi ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU EDIE SHOES Nama : Bayu Aji Prasetyo NPM : 11208350 Jurusan : Manajemen Fakultas : Ekonomi UNIVERSITAS GUNADARMA DEPOK 2011 Latar Belakang Masalah Kondisi

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN USAHA SKIES CAFE DAN BILLIARD DI REVO TOWN BEKASI

ANALISIS KELAYAKAN USAHA SKIES CAFE DAN BILLIARD DI REVO TOWN BEKASI ANALISIS KELAYAKAN USAHA SKIES CAFE DAN BILLIARD DI REVO TOWN BEKASI Nama : Fadhli Zulhazmi Npm : 13213041 Kelas : 3EA26 Fakultas : Ekonomi Jurusan : Manajemen Pembimbing : Edy Nursanta, SE., MM.. Pendahuluan

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PADA USAHA RUMAH MAKAN PADANG SIANG MALAM

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PADA USAHA RUMAH MAKAN PADANG SIANG MALAM ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PADA USAHA RUMAH MAKAN PADANG SIANG MALAM Nama : Tri Purwanto NPM : 11208244 Jurusan : S1 Manajemen Pembimbing : Lies Handrijaningsih SE., MM Latar Belakang Masalah : Sedikitnya

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian yang dipergunakan adalah metode deskriptif. Penelitian deskriptif ini merupakan penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA JASA PENYEWAAN SOUND SYSTEM ECHO PRODUCTIONS DI RAWA LUMBU BEKASI

ANALISIS KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA JASA PENYEWAAN SOUND SYSTEM ECHO PRODUCTIONS DI RAWA LUMBU BEKASI ANALISIS KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA JASA PENYEWAAN SOUND SYSTEM ECHO PRODUCTIONS DI RAWA LUMBU BEKASI Nama : Felika Tabita NPM : 13213396 Fakultas : Ekonomi Jurusan : Manajemen Pembimbing : Dr. Ir. Riskayanto

Lebih terperinci

IV METODOLOGI PENELITIAN

IV METODOLOGI PENELITIAN IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di sebuah lokasi yang berada Desa Kanreapia Kecamatan Tombolo Pao, Kabupaten Gowa, Propinsi Sulawesi Selatan. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

ANALISIS STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA KONVEKSI PADA CV. TATA SARANA MANDIRI. : Dedik Fahrudin NPM : Jenjang/Jurusan : S1/Manajemen

ANALISIS STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA KONVEKSI PADA CV. TATA SARANA MANDIRI. : Dedik Fahrudin NPM : Jenjang/Jurusan : S1/Manajemen ANALISIS STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA KONVEKSI PADA CV. TATA SARANA MANDIRI Nama : Dedik Fahrudin NPM : 11212796 Jenjang/Jurusan : S1/Manajemen LATAR BELAKANG Studi kelayakan terhadap suatu usaha

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek dan Lokasi Penelitian Obyek penelitian yang akan diangkat pada penelitian ini adalah Perencanaan budidaya ikan lele yang akan berlokasi di Desa Slogohimo, Wonogiri.

Lebih terperinci

12/23/2016. Studi Kelayakan Bisnis/ RZ / UNIRA

12/23/2016. Studi Kelayakan Bisnis/ RZ / UNIRA Studi Kelayakan Bisnis/ RZ / UNIRA Bagaimana kesiapan permodalan yang akan digunakan untuk menjalankan bisnis dan apakah bisnis yang akan dijalankan dapat memberikan tingkat pengembalian yang menguntungkan?

Lebih terperinci

Studi Kelayakan Bisnis Usaha Untuk Pengembangan Warung Internet Lie.net

Studi Kelayakan Bisnis Usaha Untuk Pengembangan Warung Internet Lie.net Studi Kelayakan Bisnis Usaha Untuk Pengembangan Warung Internet Lie.net Nama : Faisal Fahmi NPM : 12212676 Jurusan : Manajemen - S1 Pembimbing : Ashur Harmadi, SE., MM. LATAR BELAKANG Zaman sekarang internet

Lebih terperinci

Makalah Analisis Bisnis dan Studi Kelayakan Usaha

Makalah Analisis Bisnis dan Studi Kelayakan Usaha Makalah Analisis Bisnis dan Studi Kelayakan Usaha ANALISIS BISNIS DAN STUDI KELAYAKAN USAHA MAKALAH ARTI PENTING DAN ANALISIS DALAM STUDI KELAYAKAN BISNIS OLEH ALI SUDIRMAN KELAS REGULER 3 SEMESTER 5 KATA

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. AsiA Day Madiun-Malang, penelitian menggunakan metode-metode penilaian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. AsiA Day Madiun-Malang, penelitian menggunakan metode-metode penilaian BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Penelitian oleh Dwi Susianto pada tahun 2012 dengan judul Travel AsiA Day Madiun-Malang, penelitian menggunakan metode-metode penilaian

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 17 BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Proyek adalah suatu kegiatan yang mengeluarkan uang atau biaya-biaya dengan harapan akan memperoleh hasil yang secara logika merupakan wadah

Lebih terperinci

BAB V RENCANA AKSI. bisnis mobile application platform PinjamPinjam. Penjelasan dalam bab ini

BAB V RENCANA AKSI. bisnis mobile application platform PinjamPinjam. Penjelasan dalam bab ini BAB V RENCANA AKSI Bab ini menjelaskan rencana aksi atau realisasi dari perancangan model bisnis mobile application platform PinjamPinjam. Penjelasan dalam bab ini meliputi rencana kegiatan dan waktu pelaksanaan,

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA TOKO BIN AGIL DI JALAN RAYA CONDET, JAKARTA TIMUR : MUAMMAL IRZAD NPM :

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA TOKO BIN AGIL DI JALAN RAYA CONDET, JAKARTA TIMUR : MUAMMAL IRZAD NPM : STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA TOKO BIN AGIL DI JALAN RAYA CONDET, JAKARTA TIMUR NAMA : MUAMMAL IRZAD NPM : 14212737 JURUSAN : MANAJEMEN DOSEN PEMBIMBING : BUDI UTAMI, SE., MM Latar Belakang Perdagangan

Lebih terperinci

Aspek Keuangan. Studi Kelayakan (Feasibility Study) Sumber Dana. Alam Santosa

Aspek Keuangan. Studi Kelayakan (Feasibility Study) Sumber Dana. Alam Santosa Alam Santosa Aspek Keuangan Studi Kelayakan (Feasibility Study) Analisis Aspek Keuangan Menentukan sumber dana Menghitung kebutuhan dana untuk aktiva tetap dan modal kerja Aliran Kas Penilaian Investasi

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut:

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut: BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan permasalahan serta maksud dan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut: 1. Estimasi incremental

Lebih terperinci

ANALISA STUDI KELAYAKAN INVESTASI PENDIRIAN USAHA BUNGA RAMPAI CLUB DI PERUMNAS KLENDER, JAKARTA TIMUR

ANALISA STUDI KELAYAKAN INVESTASI PENDIRIAN USAHA BUNGA RAMPAI CLUB DI PERUMNAS KLENDER, JAKARTA TIMUR ANALISA STUDI KELAYAKAN INVESTASI PENDIRIAN USAHA BUNGA RAMPAI CLUB DI PERUMNAS KLENDER, JAKARTA TIMUR Nama : Rachman Hidayah NPM : 25210496 Fakultas/ Jurusan : Ekonomi/ Akuntansi Pembimbing : Sudarsono,

Lebih terperinci

PADA USAHA JASA SERVIS KENDARAAN BERMOTOR RODA DUA PADA BENGKEL INDAH JAYA MOTOR ANALISIS STUDI KELAYAKAN BISNIS

PADA USAHA JASA SERVIS KENDARAAN BERMOTOR RODA DUA PADA BENGKEL INDAH JAYA MOTOR ANALISIS STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA JASA SERVIS KENDARAAN BERMOTOR RODA DUA PADA BENGKEL INDAH JAYA MOTOR ANALISIS STUDI KELAYAKAN BISNIS Mayang Hadi Ratnawati ABSTRAKSI ANALISIS STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA JASA SERVIS KENDARAAN

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh penulis pada PT X, mengenai Peranan Capital Budgeting Dalam Pengambilan Keputusan Investasi Untuk Pembelian Mesin

Lebih terperinci

Bab I PENDAHULUAN. Sumber : ALAM RAYA GROUP tahun 2011

Bab I PENDAHULUAN. Sumber : ALAM RAYA GROUP tahun 2011 Bab I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Terhadap Obyek Studi 1.1.1 Gambaran Perusahaan Gambar 1.1 Logo PT. DINAR TRUST Sumber : ALAM RAYA GROUP tahun 2011 PT. DINAR TRUST adalah perusahaan yang bergerak di bidang

Lebih terperinci

BAB 5 ANALISIS KEUANGAN

BAB 5 ANALISIS KEUANGAN BAB 5 ANALISIS KEUANGAN 5.1. Ekuitas Ekuitas adalah modal kepemilikan yang diinvestasikan dalam suatu usaha. Vraniolle merupakan badan perorangan dengan modal yang berasal dari pemilik. Ekuitas modal pemilik

Lebih terperinci

Ruang Lingkup Studi Kelayakan Bisnis

Ruang Lingkup Studi Kelayakan Bisnis Ruang Lingkup Studi Kelayakan Bisnis Pertemuan 1 1 Studi Kelayakan Bisnis Studi Kelayakan Proyek Bisnis atau Usaha Bukan Merupakan Pekerjaan Sendiri Melibatkan Banyak tim dari berbagai keahlian 2 Penggolongan

Lebih terperinci

Materi 7 Metode Penilaian Investasi

Materi 7 Metode Penilaian Investasi Pendahuluan Materi 7 Metode Penilaian Investasi Dalam menentukan usulan proyek investasi mana yang akan diterima atau ditolak Maka usulan proyek investasi tersebut harus dinilai 1 2 Metode Penilaian 1.

Lebih terperinci

Studi Kelayakan Bisnis Warung Rumah Makan Padang Bareno Jaya

Studi Kelayakan Bisnis Warung Rumah Makan Padang Bareno Jaya Studi Kelayakan Bisnis Warung Rumah Makan Padang Bareno Jaya Nama : Muhammad Ajie Laksono NPM : 14212855 Jurusan : Manajemen - S1 Pembimbing : Tuti Eka Asmarani.SE.,MSE. LATAR BELAKANG Bisnis merupakan

Lebih terperinci

Oleh : Ani Hidayati. Penggunaan Informasi Akuntansi Diferensial Dalam Pengambilan Keputusan Investasi

Oleh : Ani Hidayati. Penggunaan Informasi Akuntansi Diferensial Dalam Pengambilan Keputusan Investasi Oleh : Ani Hidayati Penggunaan Informasi Akuntansi Diferensial Dalam Pengambilan Keputusan Investasi Keputusan Investasi (capital investment decisions) Berkaitan dengan proses perencanaan, penentuan tujuan

Lebih terperinci

MATERI 7 ASPEK EKONOMI FINANSIAL

MATERI 7 ASPEK EKONOMI FINANSIAL MATERI 7 ASPEK EKONOMI FINANSIAL Analisis kelayakan finansial adalah alat yang digunakan untuk mengkaji kemungkinan keuntungan yang diperoleh dari suatu penanaman modal. Tujuan dilakukan analisis kelayakan

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN Kebutuhan Dana Awal Untuk Pembelian Peralatan. Tabel 6.1 Kebutuhan Dana Awal Untuk Pembelian Peralatan

BAB VI ASPEK KEUANGAN Kebutuhan Dana Awal Untuk Pembelian Peralatan. Tabel 6.1 Kebutuhan Dana Awal Untuk Pembelian Peralatan BAB VI ASPEK KEUANGAN 6.1 Kebutuhan Dana Awal 6.1.1 Kebutuhan Dana Awal Untuk Pembelian Peralatan Tabel 6.1 Kebutuhan Dana Awal Untuk Pembelian Peralatan Mesin/ peralatan yang dibutuhkan Spesifikasi/merek

Lebih terperinci

Studi Kelayakan Bisnis Pembukaan Cabang Baru Pada Usaha Ayam Bakar dan Madu Sumber Jaya NINDYA KLARASINTA STEVIANUS, SE.

Studi Kelayakan Bisnis Pembukaan Cabang Baru Pada Usaha Ayam Bakar dan Madu Sumber Jaya NINDYA KLARASINTA STEVIANUS, SE. Studi Kelayakan Bisnis Pembukaan Cabang Baru Pada Usaha Ayam Bakar dan Madu Sumber Jaya NINDYA KLARASINTA 15212337 STEVIANUS, SE., MM PENDAHULUAN Latar Belakang Persaingan Bisnis Strategi Pemasaran Studi

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN. Menurut Kadariah (2001), tujuan dari analisis proyek adalah :

III. KERANGKA PEMIKIRAN. Menurut Kadariah (2001), tujuan dari analisis proyek adalah : III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Analisis Kelayakan Investasi Pengertian Proyek pertanian menurut Gittinger (1986) adalah kegiatan usaha yang rumit karena penggunaan sumberdaya

Lebih terperinci

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta XII. Penganggaran Modal (Capita l Budgeting) i 1. Pengantar Investasi aktiva tetap merupakan salah satu investasi yang mendapat perhatian karena jangka waktu pengembalian biasanya lebih dari satu tahun,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. KERANGKA TEORI 2.1.1. Pengertian Studi Kelayakan Bisnis Studi Kelayakan bisnis adalah suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang kegiatan atau usaha atau bisnis

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Langkah Langkah Penelitian Keterangan Gambar

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Langkah Langkah Penelitian Keterangan Gambar ABSTRAK Dewasa ini banyak dibuka bisnis bisnis pencucian, seperti laundry ataupun dry & clean. Selain jasa pencucian laundry dan dry & clean, terdapat juga jenis jasa pencucian yang biasa disebut washing.

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING) Disampaikan Oleh Ervita safitri, S.E., M.Si

ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING) Disampaikan Oleh Ervita safitri, S.E., M.Si ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING) Disampaikan Oleh Ervita safitri, S.E., M.Si PENDAHULUAN Keputusan investasi yang dilakukan perusahaan sangat penting artinya bagi kelangsungan hidup perusahaan,

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN. 6.1 Tabel Sumber Pendanaan. Uraian Sumber Dana Jumlah. Bisnis yang dirancang oleh Andalucia Party Planner memerlukan modal awal

BAB VI ASPEK KEUANGAN. 6.1 Tabel Sumber Pendanaan. Uraian Sumber Dana Jumlah. Bisnis yang dirancang oleh Andalucia Party Planner memerlukan modal awal 83 BAB VI ASPEK KEUANGAN 1.1 Kebutuhan Dana Andalucia Party Planner membutuhkan dana dengan rincian sebagai berikut: 6.1 Tabel Sumber Pendanaan Uraian Sumber Dana Jumlah 1. Modal sendiri Rp. 15.150.000

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan di dunia bisnis di zaman globalisasi ini kian hari semakin ketat.

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan di dunia bisnis di zaman globalisasi ini kian hari semakin ketat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian Persaingan di dunia bisnis di zaman globalisasi ini kian hari semakin ketat. Untuk mempertahankan eksistensinya, suatu perusahaan harus mampu bersaing dengan

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN. melakukan penghitungan net present value serta payback period. Proyeksi keuangan ini dibuat. Tabel 6.

BAB VI ASPEK KEUANGAN. melakukan penghitungan net present value serta payback period. Proyeksi keuangan ini dibuat. Tabel 6. 76 BAB VI ASPEK KEUANGAN 6.1 Penjelasan Umum Bagian ini menjelaskan mengenai kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba-rugi, proyeksi arus kas, dan penilaian kelayakan investasi yang

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN BISNIS PENDIRIAN PERUSAHAAN TRAVEL ABC DI KEBOBANG KAB. MALANG

STUDI KELAYAKAN BISNIS PENDIRIAN PERUSAHAAN TRAVEL ABC DI KEBOBANG KAB. MALANG STUDI KELAYAKAN BISNIS PENDIRIAN PERUSAHAAN TRAVEL ABC DI KEBOBANG KAB. MALANG SKRIPSI Oleh: Okvianto Anggara Saputra 201010160311053 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2014 STUDI

Lebih terperinci

ANALIS STUDI KELAYAKAN PERLUASAN USAHA BAKSO TIP TOP DI PEKAYON JAYA, BEKASI. : Fanny Rindayani NPM :

ANALIS STUDI KELAYAKAN PERLUASAN USAHA BAKSO TIP TOP DI PEKAYON JAYA, BEKASI. : Fanny Rindayani NPM : ANALIS STUDI KELAYAKAN PERLUASAN USAHA BAKSO TIP TOP DI PEKAYON JAYA, BEKASI Nama : Fanny Rindayani NPM : 12210599 Kelas : 3EA13 Fakultas Jenjang/Jurusan : Ekonomi : S-1/Manajemen LATAR BELAKANG Bakso

Lebih terperinci

ANALISA KELAYAKAN USAHA TERHADAP PENGEMBANGAN INVESTASI PADA PABRIK KERUPUK KULIT HIDAYAH

ANALISA KELAYAKAN USAHA TERHADAP PENGEMBANGAN INVESTASI PADA PABRIK KERUPUK KULIT HIDAYAH ANALISA KELAYAKAN USAHA TERHADAP PENGEMBANGAN INVESTASI PADA PABRIK KERUPUK KULIT HIDAYAH Nama : Annisa Dwiutami NPM : 20210910 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Heru Suharjo, SE., MM, FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

USAHA PHOTOCOPY SURYA JAYA

USAHA PHOTOCOPY SURYA JAYA ANALISIS KELAYAKAN KELANGSUNGAN Nama NPM : 23209891 Jurusan USAHA PHOTOCOPY SURYA JAYA Pembimbing : Chrisilla Yunisia de Fretes : Akuntansi : Istichanah, SE., MMSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PENAMBAHAN MESIN PRODUKSI PADA WILDAN CONVECTION DI KUDUS

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PENAMBAHAN MESIN PRODUKSI PADA WILDAN CONVECTION DI KUDUS ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PENAMBAHAN MESIN PRODUKSI PADA WILDAN CONVECTION DI KUDUS Diajukan oleh : MUHAMMAD CANDRA MAULANA NIM. 2010-11-063 PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MURIA

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA KEDAI DIM SUM PA BAHRI. Nama : Rafli Triyoga NPM : Pembimbing : Adi Kuswanto, DR. MBA

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA KEDAI DIM SUM PA BAHRI. Nama : Rafli Triyoga NPM : Pembimbing : Adi Kuswanto, DR. MBA STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA KEDAI DIM SUM PA BAHRI Nama : Rafli Triyoga NPM : 15212893 Pembimbing : Adi Kuswanto, DR. MBA Latar Belakang Makanan merupakan salah satu kebutuhan pokok bagi kehidupan manusia.

Lebih terperinci

Studi Kasus. Buku Aplikasi Excel dalam Aspek Finasial Studi

Studi Kasus. Buku Aplikasi Excel dalam Aspek Finasial Studi Studi Kasus Buku Aplikasi Excel dalam Aspek Finasial Studi Kl Kelayakan, Johar Aifi Arifin & Akhmad Fauzi Studi Kasus: Penilaian Kelayakan Investasi di bidang usaha transportasi Berdasarkan data data yang

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL dan ANALISIS PENELITIAN

BAB 4 HASIL dan ANALISIS PENELITIAN 44 BAB 4 HASIL dan ANALISIS PENELITIAN Dalam penilaian kelayakan rencana ekspansi pembukaan outlet makanan vegetarian ini digunakan beberapa aspek-aspek yang relevan dikaji untuk menentukan suatu rencana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Iklim persaingan yang semakin ketat dalam dunia usaha dewasa ini,

BAB I PENDAHULUAN. Iklim persaingan yang semakin ketat dalam dunia usaha dewasa ini, Bab 1. Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Iklim persaingan yang semakin ketat dalam dunia usaha dewasa ini, menuntut setiap bidang usaha untuk lebih produktif. Krisis ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam semua aspek kehidupan manusia, air bersih merupakan kebutuhan yang sangat hakiki karena sel-sel dalam tubuh manusia terdiri dari 68% kadar air. Bagi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keputusan keuangan. Keputusan-keputusan yang perlu diambil pada dasarnya

BAB I PENDAHULUAN. keputusan keuangan. Keputusan-keputusan yang perlu diambil pada dasarnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam perjalanan hidupnya, para individu harus mengambil berbagai keputusan keuangan. Keputusan-keputusan yang perlu diambil pada dasarnya dapat dibagi menjadi

Lebih terperinci

BAB 5 ANALISA KEUANGAN

BAB 5 ANALISA KEUANGAN BAB 5 ANALISA KEUANGAN 5.1 Ekuitas (Equity) Tiga elemen penting dari bisnis adalah aset, hutang, dan ekuitas yang dimiliki oleh perusahaan. Menurut Weygandt, Kimmel, dan Kieso (2011:12), terdapat hubungan

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN BISNIS PEMBUKAAN CABANG BARU TOKO TERPAL PADA UD TEGUH INDAH : MUHAMMAD FADLI NPM :

STUDI KELAYAKAN BISNIS PEMBUKAAN CABANG BARU TOKO TERPAL PADA UD TEGUH INDAH : MUHAMMAD FADLI NPM : STUDI KELAYAKAN BISNIS PEMBUKAAN CABANG BARU TOKO TERPAL PADA UD TEGUH INDAH NAMA : MUHAMMAD FADLI NPM : 14212922 DOSEN PEMBIMBING : Irfan Ardiansyah, SE., MM Latar Belakang Salah satu contoh usaha kecil

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... Halaman ABSTRAKSI.. KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR Latar Belakang Penelitian 1

DAFTAR ISI... Halaman ABSTRAKSI.. KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR Latar Belakang Penelitian 1 ABSTRAKSI Dalam menghadapi persaingan dunia usaha yang semakin ketat, maka perusahaan memerlukan strategi yang tepat untuk selalu dapat unggul dalam persaingan. Karena bila salah dalam menerapkan strategi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teknologi berkembang dengan pesat. Dunia bisnis pun terpengaruh dengan

BAB I PENDAHULUAN. teknologi berkembang dengan pesat. Dunia bisnis pun terpengaruh dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada abad ini seperti yang kita ketahui dunia ekonomi dan teknologi berkembang dengan pesat. Dunia bisnis pun terpengaruh dengan adanya perkembangan teknologi itu

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Restoran Pastel and Pizza Rijsttafel yang terletak di Jalan Binamarga I/1 Bogor. Pemilihan tempat penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN USAHA BENGKEL LAS SINAR AGUNG REJEKI DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS PENGANGGARAN MODAL

STUDI KELAYAKAN USAHA BENGKEL LAS SINAR AGUNG REJEKI DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS PENGANGGARAN MODAL STUDI KELAYAKAN USAHA BENGKEL LAS SINAR AGUNG REJEKI DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS PENGANGGARAN MODAL NAMA : DIAN RUSMITA NPM : 12209223 JURUSAN : MANAJEMEN JENJANG : S1 PEMBIMBING : EDY NURSANTA, SE., MM

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN BISNIS PEMBUKAAN CABANG BARU RUMAH MAKAN SOTO MIE ASLI BOGOR PAK KADIR SEFTIEAN AL RASYID EA02 MANAJEMEN (S1) EKONOMI

STUDI KELAYAKAN BISNIS PEMBUKAAN CABANG BARU RUMAH MAKAN SOTO MIE ASLI BOGOR PAK KADIR SEFTIEAN AL RASYID EA02 MANAJEMEN (S1) EKONOMI STUDI KELAYAKAN BISNIS PEMBUKAAN CABANG BARU RUMAH MAKAN SOTO MIE ASLI BOGOR PAK KADIR SEFTIEAN AL RASYID 13209876 3EA02 MANAJEMEN (S1) EKONOMI LATAR BELAKANG Disaat perkembangan usaha semakin pesat seperti

Lebih terperinci