NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA KOMITMEN ORGANISASI DENGAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR PADA GURU TAMAN KANAK-

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA KOMITMEN ORGANISASI DENGAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR PADA GURU TAMAN KANAK-"

Transkripsi

1 1 NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA KOMITMEN ORGANISASI DENGAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR PADA GURU TAMAN KANAK- KANAK DI KECAMATAN KASIHAN KABUPATEN BANTUL YOGYAKARTA TAHUN 2006 Oleh : MUHAMMAD EKO PURNOMO JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA 2006

2 2 NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA KOMITMEN ORGANISASI DENGAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR PADA GURU TAMAN KANAK- KANAK DI KECAMATAN KASIHAN KABUPATEN BANTUL YOGYAKARTA TAHUN 2006 Telah Disetujui Pada Tanggal Dosen Pembimbing Utama (Moch. Bachtiar, Drs., H, MM.)

3 3 HUBUNGAN ANTARA KOMITMEN ORGANISASI DENGAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR PADA GURU TAMAN KANAK-KANAK DI KECAMATAN KASIHAN KABUPATEN BANTUL YOGYAKARTA TAHUN 2006 Muhammad Eko Purnomo Moch Bachtiar INTISARI Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan positif antara komitmen organisasi dengan Organizational Citizenship Behavior (OCB). Dugaan awal yang diajukan dalam penelitian ini adalah ada hubungan positif antara komitmen organisasi dengan Organizational Citizenship Behavior (OCB) pada guru Taman Kanak-kanak di kecamatan Kasihan kabupaten Bantul Yogyakarta. Guru yang mempunyai komitmen organisasi tinggi, akan menampakkan perilaku OCB yang tinggi. Sebaliknya guru yang mempunyai komitmen organisasi rendah maka tidak akan muncul perilaku OCBnya. Subjek dalam penelitian ini adalah guru Taman Kanak-kanak di kecamatan Kasihan tanpa ada batasan usia, jenis kelamin, status kepegawaian ataupun masa kerja. Teknik pengambilan data menggunakan metode purposive sampling. Skala yang digunakan pada komitmen orgamisasi adalah modifikasi dari Organizational Commitment Questionnaire (OCQ; Porter, Steers, dan Mowday 1979; dalam Riggio, 2003)dengan jumlah awal 15 kemudian dikembangkan penulis menjadi 55 aitem. Skala Organizational Citizenship Behavior (OCB) menggunakan skala Organizational Citizenship Behavior Questionnaire dari Podsakoff, dkk (1997) yang pernah dipakai oleh Parakrak (2006) yang pada awalnya berjumlah 40 kemudian dikembangkan menjadi 55 aitem. Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik Product Moment Karl Pearson untuk menguji apakah ada hubungan antara komitmen organisasi dengan Organiszational Citizenship Behavior (OCB). Korelasi Product moment menunjukkan r = 0,570 dan p = 0,00 (p<0,05) yang artinya ada hubungan positif yang sangat signifikan antara komitmen organisasi dengan Organizational Citizenship Behavior (OCB), sehingga hipotesis diterima. Kata Kunci : Komitmen Organisasi, Organizational Citizenship Behavior

4 4 Pengantar Dewasa ini pendidikan mendapatkan perhatian yang besar dari pemerintah. Program pemerataan tidak hanya menekankan pada pemerataan pendidikan tetapi juga pada kualitas pendidikan itu sendiri. Indonesia saat ini adalah wajah dari hasil pendidikan masa lalu. Apa yang dialami bangsa saat ini merupakan hasil dari sekolah. Jika bangsa ini menjadi lebih baik berkat jasa pendidik bangsa. Guru adalah sosok panutan bagi siswa dilingkungan sekolah sehingga apa yang dikatakan dan dilakukannya akan diikuti oleh peserta didik yaitu siswa-siswa. Profesionalisme guru dalam menjalankan pekerjaannya merupakan hal penting dalam menentukan maju mundurnya suatu organisasi sekolah. Perjuangan guru dalam mengajar merupakan pahlawan tanpa tanda jasa. Bagi guru bukan seberapa besar benefit berupa materi yang didapatkan tetapi lebih kepada kepuasan hati ketika melihat anak didiknya ada yang berhasil menjadi orang yang berguna bagi bangsa dan negara. Pengorbanannya selama berada di sekolah baik yang berhubungan dengan siswa atau orangtua wali murid sangat banyak seperti mengerjakan perkerjaan tambahan yang sebenarnya bukan bagian dari pekerjaan sebagai guru. Pengorbanan waktu bagi keluarga guna memajukan sekolah bukanlah sesuatu yang baru sehingga dengan sumberdaya minimal dapat menghasilkan anak didik yang berkualitas dan berjuang menjadikan sekolahnya menjadi yang terbaik. Penelitian yang dilakukan oleh Michelle K. Duffy (2002) dari universitas Kentucky yang berjudul Abusive supervision and subordinates organizational citizenship behavior menemukan bahwa supervisor yang memperlihatkan kemampuan yang lebih kepada karyawan, akan memberikan dampak munculnya perilaku organization citizenship behavior (OCB) pada karyawannya dibandingkan dengan supervisor yang tidak memperlihatkan kemampuannya.

5 5 Menurut Chen (1998) dalam penelitiannya yang berjudul The relationship between perceived organizational justice and organizational citizenship behaviors: a review of the literature dari faktor altruism, conscientiousness, dan sportsmanship dapat meningkatkan kemampuan karyawan sehingga bisa bekerja lebih dari apa yang diharapkan bagi organisasi. Terdapat beberapa dampak positif dari perilaku psososial terhadap organisasi sekolah, seperti meningkatnya semangat guru dalam mengajar, memberikan materi tidak monoton, guru menjadi lebih kreatif dalam menyampaikan materi, dan pada akhirnya prestasi organisasi sekolah akan meningkat karena tujuan yang dicapai guru adalah tujuan organisasi bukan semata-mata tujuan individu. Moorman (Koopmann, 2005) menyatakan bahwa OCB adalah suatu bentuk pertukaran sosial (social exchange). Lebih lanjut, ia menyatakan bahwa pertukaran sosial tersebut ada di luar kontrak kerja formal karyawan dan perusahaan, hingga bersifat ambigum, didasari oleh kesukarelaan dan kehendak bebas, dan berupa perilaku-perilaku prososial yang dilakukan oleh karyawan. Beberapa contoh perilaku prososial yang termasuk dalam OCB adalah menolong karyawan lain dalam melaksanakan tugasnya, atau menggantikan shift karyawan lain ketika ia berhalangan hadir, dan lain-lain (Huges, dkk,1999). Morrison (1994) mengatakan bahwa Organizational Citizenship Behavior (OCB) dapat dikatakan sebagai kontribusi pekerja diatas dan melampaui dari deskripsi tugas yang ditetapkan oleh Organisasi (Parakrak, 2006). Kontribusi tersebut berwujud dalam perilaku in-role dan perilaku extra-role. Perilaku in-role yang biasanya dihubungkan dengan penghargaan ekstrinsik atau penghargaan berupa uang, maka perilaku extra-role yang diterima lebih kepada penghargaan intrinsik (Dyne dkk,1994; Morrison, 1994).

6 6 Perilaku extra-role ini muncul karena perasaan sebagai anggota organisasi dan merasa puas apabila dapat melakukan sesuatu yang lebih kepada organisasi. Peranan OCB dalam mewujudkan pencapaian organisasi memberikan andil yang besar, karena dengan adanya extra-role behavior pada guru seperti saling membantu antar sesama, menggantikan guru saat jam mengajar, memberikan bimbingan belajar kepada siswa tanpa ada tambahan gaji, memberikan tambahan waktu guna meningkatkan mutu sekolah seperti rapat diluar jam pelajaran sekolah, datang lebih awal dan pulang lebih akhir. Pengalaman guru selama mengajar dan keterlibatannya dalam organisasi merupakan alasan untuk tetap tinggal di sebuah organisasi tersebut. Tanggung jawab guru selama menjadi bagian organisasi meyebabkan ada pertimbangan-pertimbangan untung dan rugi bila meningalkan organisasi yang telah menaunginya. Guru yang memiliki komitmen tinggi terhadap organisasi dan OCB yang tinggi akan lebih mengedepankan tujuan organisasi sehingga tidak lagi mementingkan pencapaian individunya. Komitmen guru terhadap organisasi adalah salah satu faktor yang menentukan pencapaian tujuan bagi organisasi. Guru yang mempunyai komitmen organisasi akan menyelesaikan pekerjaan dengan baik dan penuh tanggung jawab terhadap apa yang menjadi job description. Melakukan pekerjaan sesuai dengan job description merupakan in-role behavior (Dyne dkk,1994; Morrison, 1994). Perilaku in-role merupakan salah satu cara dalam menilai prestasi yang diraih guru dengan memperoleh reward dari organisasi tempat ia bernaung. Rasa tanggung jawab dan kepemilikan terhadap organisasi akan berarti bagi guru berdedikasi tinggi dan bisa memahami visi organisasi. Dengan adanya Organizational Citizenship Behavior (OCB), komitmen guru dapat terwujud. Guru dapat menjalankan tugasnya dengan perasaan yang nyaman, baik saat mengajar maupaun ketika berada dilingkungan organisasi. Perasaan nyaman ini bisa

7 7 tumbuh dari dalam diri masing-masing individu maupun dari lingkungan sosial organisasi. Organizational Citizenship Behavior Baron dan Greenberg (2000) mendefinisikan OCB sebagai perilaku anggota (karyawan) diluar tanggung jawab dan melebihi panggilan tugasnya. Baron dan Greenberg menyebutkan tiga karakterisrik dari OCB, yaitu: pertama, perilaku yang dimaksud melebihi tanggung jawab dan tugas-tugas formal; kedua, tidak bersifat memaksa / mengikat atau sukarela; ketiga, tidak dengan struktur formal rewards system. OCB Organ (Koopman 2005), yaitu altruism, courtsy, conscientiousness, sportmanship, dan civic Virtue. Aspek-aspek tersebut akan dijelaskan lebih lanjut dalam penjelasan dibawah ini. 1. Altruism atau altruisme diartikan sebagai perilaku menolong. Dalam konteks ini 2. Courtesy serupa dengan altruisme, hanya saja konsep ini lebih mengacu kepada antisipasi terhadap munculnya permasalahan dalam pekerjaan, dan membantu mengurangi dampak buruk dari permasalahan yang telah ada. 3. Conscientiousness diartikan sebagai perilaku karyawan untuk menampilkan performansi kerja yang maksimal. 4. Sportsmanship merupakan aspek negatif dari OCB. Organ (Koopmann, 2005) menggambarkan aspek ini dalam perilaku-perilaku seperti toleran terhadap situasi yang tidak menyenangkan, tanpa komplain; atau membesar-besarkan masalahmasalah kecil. 5. Civic Virtue Civic virtu adalah perilaku memperhatikan berbagai dinamika yang terjadi di perusahaan.

8 8 Organ (Parakrak 2006) menambahkan dua aspek lagi, yakni cheerleading, yaitu perilaku yang membantu atau membesarkan hati rekan kerja yang mengalami masalah dengan prestasi atau perkembangan profesinya; dan peacekeeping, yaitu tindakantindakan yang menghindari dan menyelesaikan terjadinya konflik interpersonal (sebagai stabilisator dalam organisasi). Podsakoff, dkk (Parakrak 2006), meringkas ke tujuh aspek diatas menjadi empat aspek. Yaitu altruism, courtesy, cheerleading dan peacekeeping dijadikan ke dalam satu faktor yaitu helping behavior. Penggabungan ini dikarenakan keempat aspek (altruism, courtesy, cheerleading dan peacekeeping) berkaitan dengan menolong orang lain dalam hal mengatasi masalah-masalah kerja ataupun mencegah timbulnya masalah. Aspek yang digunakan menjadi empat yaitu conscientiousness, sportsmanship, civic virtue dan helping behavior. Empat aspek tersebut sudah dapat menjelaskan keseluruhan pengertian OCB dari Organ. Komitmen Organisasi Mathieu dan Zajac (Sari, 2004) juga berpendapat senada, bahwa komitmen organisasi dapat dibedakan menjadi dua kategori besar, pertama attitudinal commitment, yang mengarah pada identifikasi karyawan terhadap organisasi dan keterlibatannya dalam organisasi. kategori kedua adalah calculated atau behavioral commitment, yang dihasilkan oleh transaksi antara karyawan dan organisasi yang membuat karyawan sulit untuk meninggalkan organisasi.

9 9 Menurut Meyer and Allen (Luthans, 1998). Terdapat tiga aspek untuk mengukur komitmen anggota organisasi atau karyawan, yaitu: a. Affective Kepercayaan yang kuat dan penerimaan terhadap tujuan dan nilai nilai organisasi meliputi perasaan karyawan, pengalaman karyawan, keterlibatan karyawan dalam bekerja. b. Continuance Kemauan untuk berusaha sebanyak-banyaknya usaha atas nama organisasi dengan pertimbangan yang berdasarkan kerugian yang dihadapi karyawan jika ia meninggalkan pekerjaan. c. Normative Keinginan yang kuat untuk mempertahankan keanggotaan terhadap organisasi yaitu perasaan tanggung jawab untuk tetap tinggal di organisasi. Metode Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah guru Taman Kanak-kanak dikecamatan Kasihan tanpa ada batasan usia. Karakteristik subjek dalam penelitian ini adalah semua guru Taman Kanak-kanak pria maupun wanita baik yang berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil maupun guru wiyata bakti. Teknik pengambilan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan teknik purposive sampling yaitu dengan cara memberikan skala pada subjek yang memiliki karakteristik tertentu (Hadi, 2000). 1. Komitmen Organisasi Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala komitmen organisasi menggunakan kuesioner baku Organizational Commitment Questionneire (OCQ) Porter, Steers, dan Mowday (Riggio, 2003), dengan disertai beberapa perubahan kalimat yang

10 10 disesuaikan dengan kondisi guru Taman Kanak-kanak dikecamatan Kasihan Bantul Yogyakarta. Aspek yang di pakai dalam komitmen organisasi ini merujuk pada Meyer dan Allen (Luthans, 1998) meliputi : 1) Affective yaitu kepercayaan yang kuat dan penerimaan terhadap tujuan dan nilai-nilai organisasi meliputi perasaan karyawan, pengalaman karyawan, keterlibatan karyawan dalam bekerja. 2) Continuance yaitu kemauan untuk berusaha sebanyak-banyaknya usaha atas nama organisasi dengan pertimbangan yang berdasarkan kerugian yang dihadapi karyawan jika ia meninggalkan pekerjaan. 3) Normative yaitu keinginan yang kuat untuk mempertahankan keanggotaan terhadap organisasi yaitu perasaan tanggung jawab untuk tetap tinggal dalam organisasi. 2. Organizational Citizenship Behavior Skala kedua yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Organizational Citizenship Behavior Questionnaire(OCBQ) hasil modifikasi alat ukur yang pernah digunakan oleh Parakrak (2006), menggunakan metode yang dikembangkan oleh Podsakoff, dkk yaitu meringkas tujuh aspek yang dikemukakan Organ menjadi empat aspek. yaitu conscientiousness, sportsmanship, civic virtue dan helping behavior. alat ukur yang digunakan disertai perubahan kalimat dan penyesuaian beberapa aitem yang sesuai dengan situasi dan kondisi guru Taman Kanak-kanak di kecamatan Kasihan Bantul Yogyakarta. Metode Analisis Data Teknik analisis yang digunakan pada peneliatian ini adalah teknik analisis korelasi Product Moment Karl Pearson. Analisis Product Moment ini dipakai untuk mengetahui hubungan antara komitmen organisasi dengan Organizational Citizenship behavior (OCB) pada guru Taman kanak-kanak di kecamatan Kasihan kabupaten Bantul. Analisis data dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS 11.5 for Windows.

11 11 Hasil Penelitian Analisis data untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis korelasi Product Moment Karl pearson. Uji asumsi dan uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan bantuan program komputer SPSS 11.5 for windows. Berdasar skor dari skala komitmen organisasi dan Organizational Citizenship Behavior (OCB) yang diisi oleh guru Taman Kanak-kanak, diperoleh rerata empirik dan rerata hipotetik sebagai berikut : Tabel 1. Deskripsi Data Penelitian Rerata Empirik dan Hipotetik Variabel Empirik Hipotetik Min Maks M SD Min Maks M SD Komitmen organisasi Organizational Citizenship Behavior (OCB) Hasil perhitungan menunjukkan bahwa mean empirik komitmen organisasi = diatas mean hipotetik = dengan standar deviasi (SD) = sedangkan mean empirik Organizational Citizenship Behavior (OCB) = diatas mean hipotetik = 70 dengan standar deviasi (SD) = Hasil penelitian yang diperoleh dapat dibuat suatu kategori skor guna mendapatkan informasi tentang keadaan subjek penelitian termasuk dalam kategori kelompok tinggi, sedang atau rendah pada tiap variabel penelitian. Batasan kategorisasi disusun berdasarkan satuan deviasi standard dengan memperhitungkan rentangan minimum dan maksimum teoretisnya (Azwar, 2004). Dalam penelitian ini subjek digolongkan ke dalam 3 kategori diagnostik seperti tertera pada tabel 2.

12 12 Tabel 2. Kriteria Kategori Skala Kategori Tinggi Sedang Rendah Keterangan : X : Skor sakala yang diperoleh dari subjek M : Rata-rata (mean) SD : Standar Deviasi Nilai (M+1,0 SD) < X (M-1,0 SD) < X < (M+1,0 SD) X < (M-1,0 SD) Kriteria klasifikasi berdasarkan pada standar deviasi dan mean hipotetik dari skor komitmen organisasi dan Organizational Citizenship Behavior (OCB) dapat diuraikan untuk mengetahui keadaan kelompok subjek penelitian. Pada skala komitmen organisasi rerata (M = 122,5) dan standar deviasi (SD = 24,5) diperoleh kategori sebagai berikut : Tabel 3. Kriteria Kategorisasi Skala Komitmen Organisasi Kategori Nilai Jumlah % Tinggi 147 < X % Sedang 98 < X < % Rendah X < Hasil variabel komitmen organisasi memiliki rentang 147 < X untuk kategori tinggi, 98 < X < 147 untuk kategori sedang, X < 98 untuk kategori rendah. Rerata keseluruhan subjek pada deskripsi data penelitian untuk variabel komitmen organisasi adalah sehingga dapat dapat disimpulkan bahwa komitmen organisasi penelitian ini berada pada kategori tinggi. Rumus norma kategorisasi Organizational Citizenship Behavior (OCB) sama dengan rumus kategorisasi komitmen organisasi seperti tertera pada tabel 2 diatas. Pada skala Organizational Citizenship Behavior (OCB) rerata (M = 70) dan standar deviasi (SD = 14) diperoleh kategori sebagai berikut :

13 13 Tabel 4. Kriteria Kategorisasi Skala Organizational Citizenship Behavior Kategori Nilai Jumlah % Tinggi 84 < X % Sedang 56 < X < % Rendah X < Hasil masing-masing variabel yaitu Organizational Citizenship Behavior memiliki 84 < X untuk kategori tinggi, 56 < X < 84 untuk kategori sedang, X < 56 Untuk kategori rendah. Rerata keseluruhan subjek pada deskripsi data penelitian untuk variabel Organizational Citizenship Behavior (OCB) adalah sehingga dapat dapat disimpulkan bahwa komitmen organisasi penelitian ini berada pada kategori tinggi. Uji Asumsi Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan teknik one sample Kolmogorov Smirnov, dengan menguji skor total dari masing-masing skala. Hasil uji normalitas dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 5. Hasil Uji Normalitas Variabel Skor KS-Z p Kategori Komitmen Organisasi Normal Organizational Citizenship Behavior Normal Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa variabel komitmen organisasi mempunyai skor KS-Z = dengan p = (p > 0.05) sehingga data masuk dalam kategori normal. Organizational Citizenship Behavior mempunyai KS-Z = dengan p = (p > 0.05) sehingga data dalam kategori normal.

14 14 Uji Linearitas Uji linearitas dilakukan pada variabel komitmen organisasi dan Organizational Citizenship Behavior. hasil uji linearitas dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 6. Hasil Uji Linearitas Variabel F p Kategori Komitmen Organissi Linier Organizational Citizenship Behavior Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa antara variabel komitmen organisasi dan Organizational Citizenship Behavior mempunyai nilai F = dengan p = (p < 0.05) sehingga data dapat dikatakan linier. Uji Hipotesis Uji Hipotesis analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis Product Moment Pearson. Hasil data yang telah diolah menggunakan korelasi Product Moment Pearson menunjukkan r = dan p = 0.00 (p < 0.05) dengan demikian hipotesis diterima. Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan positif yang sangat signifikan antara komitmen organisasi dengan Organizational Citizenship Behavior pada guru Taman Kanak-kanak di kecamatan Kasihan kabupaten Bantul Yogyakarta tahun 2006.

15 15 Pembahasan Analisis data untuk menguji hipotesis didapatkan hasil bahwa ada hubungan positif yang sangat signifikan antara komitmen organisasi dengan Organizational Citizenship Behavior pada guru Taman Kanak-kanak di kecamatan Kasihan kabupaten Bantul Yogyakarta tahun Hipotesis tersebut dapat dikatakan diterima karena nilai r = dan p = 0.00 (p<0.05). Adanya hubungan positif antara komitmen organisasi dengan Organizational Citizenship Behavior pada guru Taman Kanak-kanak di kecamatan Kasihan senada dengan pernyataan Moorman (Koopmann, 2005) menyatakan bahwa OCB adalah bentuk pertukaran sosial (social axchange). Pertukaran social tersebut ada diluar kontrak kerja formal karyawan dan perusahaan, hingga bersifat ambigum,didasari oleh kesukarelaan dan kehendak bebas, dan berupa perilaku-perilaku pro sosial yang dilakukan karyawan. Terdapat beberapa dampak positif dari OCB kepada perusahaan, seperti meningkatnya produktifitas karyawan, penggunaan sumber daya perusahaan untuk hal-hal yang lebih produktif, adanya koordinasi berbagai aktivitas kerja oleh karyawan, baik dalam satu bagian maupun lintas bagian; meningkatnya kemampuan organisasi dalam menarik dan mengikat karyawan terbaik, mempertahankan stabilitas performansi perusahaan, dan memungkinkan organisasi untuk beradaptasi dengan berbagai perubahan (Lagomarsino dan Cardona, 2003). Komitmen organisasi merupakan salah satu faktor yang dapat menimbulkan Organizational citizenship behavior(ocb). Hasil penelitian yang penulis lakukan senada dengan Baron dan Greenberg (2000) bahwa Organizational citizenship behavior(ocb) dipengaruhi oleh sikap karyawan terhadap organisasi, seperti komitmen pada organisasi (organizational commitment). Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi

16 16 Organizational Citizenship Behavior adalah persepsi atas dukungan organisasi (Moorman, dkk, 1998; Wayne, dkk, 1997; Liden, dkk, 1996), Kualias hubungan atasan dan bawahan (Liden, dkk, 1996; Wayne, dkk, 1997). Masa kerja Sommers, dkk (1996), Kepuasan kerja McKinzie, dkk (1998), jenis kelamin Puble (dalam lovell, dkk, 1999), kepribadian dan keadaan jiwa / suasana hati /mood (George dan Brief, 1992), keadilan Prosedural (Schappe, 1998 dan Moorman,1998), pertukaran sosial (Dyne, dkk, 1994), kepemimpinan transformasional (Miner,1992). Menurut Greenberg dan Robert (Sulistiana, 2004) orang yang mempunyai komitmen pada organisasi akan berperilaku berbeda ditempat kerja dibandingkan dengan orang yang tidak memiliki komitmen. Adanya komitmen ini berdampak positif bagi perusahaan karena karyawan yang mempunyai komitmen akan ikut merasa memiliki organisasi dengan tidak meninggalkan nilai-nilai personal yang dimilikinya. Bagi guru Taman Kanak-kanak mengerjakan sesuatu lebih daripada deskripsi kerja bukanlah merupakan hal yang baru. Pengorbanan guru selama berada di lingkungan Taman Kanak-kanak baik yang berhubungan dengan siswa maupun dengan wali murid merupakan bagian dari dinamika sebagai pendidik. Pengoorbanan wkatu, tenaga dan perasaan dalam memberikan kemampuan maksimal. Perilaku pro sosial ini dibagi menjadi dua yaitu perilaku in-role dan extra-role. Perilaku in-role yang biasanya dihubungkan dengan penghargaan ekstrinsik atau penghargaan berupa uang, maka perilaku extra-role yang diterima lebih kepada penghargaan intrinsik (Dyne dkk,1994; Morrison, 1994). Perilaku extra-role ini muncul karena perasaan sebagai anggota organisasi dan merasa puas apabila dapat melakukan sesuatu yang lebih kepada organisasi.

17 17 Melakukan pekerjaan sesuai dengan job description merupakan in-role behavior (Dyne dkk,1994; Morrison, 1994). Perilaku in-role seperti mendidik, melatih dan mengajar merupakan tanggung jawab pokok dari seorang guru. Rasa tanggung jawab ini dapat diwujudkan karena adanya komitmen kepada orang lain dalam bentuk perilaku seperti adanya komunikasi yang baik antar rekan kerja sesama guru, kepala sekolah maupun dengan pengurus yayasan; Rasa puas yang dirasakan guru dengan bekerja di Taman Kanak-kanak tempatnya bekerja; berusaha dengan sungguh-sungguh dalam mengajar, bersedia dikirim untuk mengikuti pelatihan; ingin tahu lebih banyak tentang pekerjaan yang harus dilakukan. Perilaku komitmen organisasi guru yang nampak di atas mengakibatkan munculnya perilaku Organizational Citizenship Behavior pada guru Taman Kanak-kanak. perilaku Organizational Citizenship Behavior (OCB) atau extrarole behavior guru diwujudkan dengan bersedia membantu rekan kerja yang mengalami kesulitan dalam pekerjaan, menggantikan pekerjaan rekan kerja yang tidak masuk, menghormati hak-hak orang lain, berfikir positif dalam memandang setiap masalah yang terjadi di tempat kerja, berani mengoreksi kebijakan sekolah, membaca dan memperhatikan pengumuman, berusaha mengikuti perubahan dan perkembangan yang terjadi di Taman Kanak-kanak. Wadah organisasi guru Taman Kanak-kanak seperti Kelompok Kerja Guru (KKG) yang diadakan 2 minggu sekali, Ikatan Guru Taman Kanak-kanak Indonesia- Persatuan guru Republik Indonesia (IGTKI-PGRI) dilaksanakan setiap 1 bulan sekali. Guru yang mengajar di yayasan Aisyiyah ada Ikatan Guru Aisyiyah Bustanul Atfal (IGABA) yang diadakan setiap 2 bulan sekali. Bagi guru yang belum berstatus sebagai pegawai negeri maka ada Paguyuban guru Wiyata Bakti (PGWB) yang diadakan setiap 2 bulan sekali. Kegiatan organisasi ini secara umum bertujuan agar meningkatkan profesionalisme guru dalam mendidik, melatih dan mengajar. Pertemuan juga

18 18 memberikan penghargaan berupa mengumumkan sekolah yang mempunyai prestasi baik akademik maupun non akademik. Adanya mengumumkan secara periodik pada saat pertemuan berlangsung diharapkan setiap Taman Kanak-kanak berpacu agar bisa menjadi yang terbaik.

19 19 DAFTAR PUSTAKA Azwar, S Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Baron, Robert A dan Jerald Greenberg Behavior in Organizations: Understanding and Manging Human Side of work, 7 th ed., Upper Saddle River, New Jersey: Prentice-Hall,Inc. Chen The Relationship Between Percieved Organizational Justice and Organizational Citizenship Behaviors: A Review of The Literature. Journal of Applied Psychology, vol. 90. No.4, Duffy, Michele, K Abusive Supervision and Subordinates Organizational Citizenship Behavior. Journal of Applied Psychology, vol. 87. No 6, Dyne,L.V., Graham, J.W., & Dienesch,R.M Organizational Citizenship Behavior : Construct Redefinition, Measurement, and Validation. Academy of Management Journal,vol.37 (4): Hadi, S Statistik. Jilid 2. Yogyakarta : Andi. Koopmann The Relationship Between Perceived Orgnizational Justice and Organizational Citizenship Behavior. A Review of the Literature. Luthans, F Organizational behavior. 8 th edition. Boston: Mass McGraw-Hill. Morrison, E, W Role Definitions and Organozational Citizenship Behavior : The Importance of The Employee's Perspective. Academy of Management Journal, vol.37 (4) : Parakrak Organizational Citizenship Behavior Ditinjau dari Kecerdasan Emosi dan Kontrak Psikologis pada Karyawan R.S. Stella Maris Makasar. Tesis (Tidak Diterbitkan). Yogyakarta : Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada. Riggio, Ronal, E Introduction to Industrial/Organizational Psychology 4 th edition. Upper Saddle River, New Jersey : Prentice-Hall.

20 20 Sari, I, R Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Komitmen Organisasional dengan Variabel Demografi sebagai Identifying Variable. Skripsi (Tidak Diterbitkan). Yogyakarta : Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada. Sulistiana, A Pengaruh Tingkat Transformasionalitas Kepemimpinan Atasan dan Kecerdasan Emosi terhadap Komitmen Organisasional Karyawan. Skripsi (Tidak Diterbitkan) Yogyakarta : Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Variabel Tergantung : Organizational Citizenship Behavior. B. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Variabel Tergantung : Organizational Citizenship Behavior. B. Definisi Operasional BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Variabel Bebas : Komitmen Organisasi Variabel Tergantung : Organizational Citizenship Behavior B. Definisi Operasional 1. Organizational Citizenship Behavior

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB) 1. Definisi Organizational Citizenship Behavior (OCB) Organizational citizenship behavior (OCB) merupakan perilaku yang ada didalam

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS PENELITIAN. melakukan balas budi terhadap organisasi dengan bersikap dan berprilaku lebih

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS PENELITIAN. melakukan balas budi terhadap organisasi dengan bersikap dan berprilaku lebih BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Teori Pertukaran Sosial Blau, (1964) dalam Fung, Ahmad, & Omar (2012) menyatakan bahwa Teori pertukaran sosial merupakan pandangan karyawan ketika

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Uji Asumsi Sebelum melakukan uji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi. Uji asumsi ini terdiri dari uji normalitas dan uji linearitas. Uji asumsi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Organizational Citizenship Behavior (OCB) Organizational Citizenship Behavior (OCB) pertama kali dipopulerkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Organizational Citizenship Behavior (OCB) Organizational Citizenship Behavior (OCB) pertama kali dipopulerkan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Organizational Citizenship Behavior (OCB) 1. Definisi Organizational Citizenship Behavior (OCB) Organizational Citizenship Behavior (OCB) pertama kali dipopulerkan oleh Organ

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia (SDM) merupakan aset yang penting dalam sebuah

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia (SDM) merupakan aset yang penting dalam sebuah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia (SDM) merupakan aset yang penting dalam sebuah organisasi, karena SDM yang akan menggerakan organisasi serta mengembangkan dan mempertahankan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Organizational Citizenship Behavior. Menurut Organ, Podsakoff, & MacKinzie (2006), organizational

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Organizational Citizenship Behavior. Menurut Organ, Podsakoff, & MacKinzie (2006), organizational BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Organizational Citizenship Behavior 2.1.1. Pengertian Organizational Citizenship Behavior Menurut Organ, Podsakoff, & MacKinzie (2006), organizational citizenship behavior

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS INTERAKSI ATASAN-BAWAHAN DENGAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOUR (OCB)

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS INTERAKSI ATASAN-BAWAHAN DENGAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOUR (OCB) HUBUNGAN ANTARA KUALITAS INTERAKSI ATASAN-BAWAHAN DENGAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOUR (OCB) Naskah Publikasi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mencapai Derajat Sarjana S-1 Disusun Oleh:

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kepuasan Kerja Kepuasan kerja adalah tingkat rasa puas individu bahwa mereka mendapat imbalan yang setimpal dari bermacam-macam aspek situasi pekerjaan dari organisasi tempat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUN PUSTAKA. 1. Definisi Organizational Citizenship Behavior (OCB) dari deskripsi pekerjaan. (Organ, 2006).

BAB II TINJAUN PUSTAKA. 1. Definisi Organizational Citizenship Behavior (OCB) dari deskripsi pekerjaan. (Organ, 2006). 8 BAB II TINJAUN PUSTAKA A. Organizational Citizenship Behavior (OCB) 1. Definisi Organizational Citizenship Behavior (OCB) Perilaku kewarganegaraan organisasi atau biasa disebut Organizational Citizenship

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. zaman. Oleh karena itu sumber daya manusia harus diperhatikan, dijaga dan

BAB I PENDAHULUAN. zaman. Oleh karena itu sumber daya manusia harus diperhatikan, dijaga dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Sumber daya manusia merupakan asset yang paling penting dalam suatu organisasi, karena merupakan sumber yang mengendalikan organisasi serta mempertahankan dan mengembangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi memiliki berbagai tujuan. Untuk mencapai tujuannya,

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi memiliki berbagai tujuan. Untuk mencapai tujuannya, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap organisasi memiliki berbagai tujuan. Untuk mencapai tujuannya, organisasi biasanya berusaha meningkatkan produktifitas, kemampuan berinovasi, dan kemampuan

Lebih terperinci

INTENSI TURNOVER DITINJAU DARI KOMITMEN ORGANISASI PADA KARYAWAN RUMAH SAKIT QOLBU INSAN MULIA (QIM) BATANG

INTENSI TURNOVER DITINJAU DARI KOMITMEN ORGANISASI PADA KARYAWAN RUMAH SAKIT QOLBU INSAN MULIA (QIM) BATANG INTENSI TURNOVER DITINJAU DARI KOMITMEN ORGANISASI PADA KARYAWAN RUMAH SAKIT QOLBU INSAN MULIA (QIM) BATANG NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian OCB dan DOCB

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian OCB dan DOCB TINJAUAN PUSTAKA Pengertian OCB dan DOCB Organizational Citizenship Behavior merupakan kontribusi individu yang dalam melebihi tuntutan peran di tempat kerja dan di-reward oleh perolehan kinerja tugas.

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Uji Asumsi Didalam uji asumsi menyangkut dua hal, yaitu uji normalitas dan uji linieritas. Uji asumsi digunakan sebelum menggunakan teknik analisis Product

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kondisi responden perlu diperhatikan sebagai informasi tambahan untuk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kondisi responden perlu diperhatikan sebagai informasi tambahan untuk BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakteristik Responden 4.1.1 Deskripsi Umum Responden Pada bagian ini dijelaskan mengenai data-data deskriptif yang diperoleh dari responden. Data deskriptif

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI DENGAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB) DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI DENGAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB) DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI DENGAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB) DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai Gelar sarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. SDM merupakan aset penting dalam suatu organisasi, karena merupakan sumber

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. SDM merupakan aset penting dalam suatu organisasi, karena merupakan sumber BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan faktor penting dalam pencapaian keberhasilan organisasi. Tantangan yang dihadapi organisasi pada masa sekarang dan dimasa

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA Organizational Citizenship Behavior (OCB) individu yang melebihi tuntutan peran di tempat kerja dan dihargai dengan

BAB II KAJIAN PUSTAKA Organizational Citizenship Behavior (OCB) individu yang melebihi tuntutan peran di tempat kerja dan dihargai dengan BAB II KAJIAN PUSTAKA Bab ini membahas beberapa teori yang mendasari penelitian ini. Teoriteori yang digunakan sebagai acuan merupakan hasil penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya. Selain itu membahas

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Kepuasan Kerja Kepuasan kerja menurut Cekmecelioglu et al. (2012), merupakan hal yang paling memadai bila dikonseptualisasikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dinamika kerja di lingkungan industri dan organisasi akhir-akhir ini selalu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dinamika kerja di lingkungan industri dan organisasi akhir-akhir ini selalu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dinamika kerja di lingkungan industri dan organisasi akhir-akhir ini selalu ditanamkan suatu sikap dimana individu harus mampu bekerja secara tim, bukan bekerja secara

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Huang et al. (2012) mengemukakan tiga kategori perilaku pekerja, yaitu:

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Huang et al. (2012) mengemukakan tiga kategori perilaku pekerja, yaitu: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Organizational Citizenship Behavior (OCB) 2.1.1 Definisi OCB Huang et al. (2012) mengemukakan tiga kategori perilaku pekerja, yaitu: (a) berpartisipasi, terikat dan berada dalam

Lebih terperinci

telekomunikasi dan informasi kepada masyarakat luas sampai kepelosok daerah di seluruh Indonesia. PT Telkom memiliki 25,011 orang karyawan per

telekomunikasi dan informasi kepada masyarakat luas sampai kepelosok daerah di seluruh Indonesia. PT Telkom memiliki 25,011 orang karyawan per Ikhtisar Skripsi Pengaruh Organizational Citizenship Behavior (OCB) Terhadap Kinerja Karyawan PT Telkom Blimbing Malang Oleh: Sri Annisa NIM : 11510104 Ringkasan BAB I (PENDAHULUAN) 1.1 Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional yang menggunakan teknik analisa Multiple Regresi (Regresi Ganda).

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional yang menggunakan teknik analisa Multiple Regresi (Regresi Ganda). BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan bentuk penelitian Kuantitatif dengan pendekatan korelasional yang menggunakan teknik analisa Multiple Regresi (Regresi Ganda). Penelitian

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB) (STUDI PADA GURU SMP NEGERI 4 RAHA KAB.

ANALISIS PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB) (STUDI PADA GURU SMP NEGERI 4 RAHA KAB. ANALISIS PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB) (STUDI PADA GURU SMP NEGERI 4 RAHA KAB. MUNA) Oleh: LAODE ASFAHYADIN ALIDDIN (Dosen Fakultas Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. pandangan karyawan ketika mereka telah diperlakukan dengan baik oleh

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. pandangan karyawan ketika mereka telah diperlakukan dengan baik oleh BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Pertukaran Sosial Fung et al. (2012) menyatakan bahwa teori pertukaran sosial merupakan pandangan karyawan ketika mereka telah

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Organizational Citizenship Behavior

TINJAUAN PUSTAKA Organizational Citizenship Behavior 7 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Organizational Citizenship Behavior 2.1.1 Pengertian Organizational Citizenship Behavior Kinerja karyawan biasanya dinilai berdasarkan pada job description yang telah dirancang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Persepsi Dukungan Organisasi 2.1.1.1 Pengertian Persepsi Dukungan Organisasi Persepsi dukungan organisasi mengacu pada persepsi karyawan mengenai sejauh mana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perilaku extra role merupakan perilaku individu dalam bekerja yang tidak terdapat dalam deskripsi kerja formal karyawan tetapi sangat dihargai jika ditampilkan karyawan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Pada bab pertama, akan terdapat pemaparan mengenai latar belakang permasalahan dan fenomena yang terkait. Berikutnya, rumusan masalah dalam bentuk petanyaan dan tujuan dilakukannya penelitian

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Prasyarat Mencapai Derajat S-1 Program Studi Psikologi. Disusun oleh : MALIYYASSILMI AINURRAKHMA

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Prasyarat Mencapai Derajat S-1 Program Studi Psikologi. Disusun oleh : MALIYYASSILMI AINURRAKHMA HUBUNGAN ANTARA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS DENGAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB) PADA KARYAWAN DEPARTEMEN HARMEKAL 1 DAN 2 PT. PUPUK KALTIM BONTANG NASKAH PUBLIKASI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitan merupakan cara berfikir dan berbuat yang dipersiapkan secara matang

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitan merupakan cara berfikir dan berbuat yang dipersiapkan secara matang BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitan merupakan cara berfikir dan berbuat yang dipersiapkan secara matang dalam rangka untuk mencapai tujuan penelitian, yaitu menemukan, mengembangkan atau mengkaji

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA Modal Sosial

II. TINJAUAN PUSTAKA Modal Sosial II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Modal Sosial 2.1.1 Pengertian Modal Sosial Modal sosial adalah suatu keadaan yang membuat masyarakat atau sekelompok orang bergerak untuk mencapai tujuan bersama. Modal sosial

Lebih terperinci

PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR

PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR Arum Darmawati, Lina Nur Hidayati, & Dyna Herlina S. Universitas Negeri Yogyakarta arum@gmail.com Abstrak: Pengaruh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. untuk mengembangkan kemampuan yang dimilikinya dalam melakukan tugastugas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. untuk mengembangkan kemampuan yang dimilikinya dalam melakukan tugastugas BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Suatu organisasi ataupun perusahaan diciptakan memiliki sebuah tujuan. Tujuan tersebut akan dicapai apabila sumber daya manusianya memiliki produktivitas atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. habisnya. Didalam UU No.20/2003 tentang sistem pendidikan Nasional,

BAB I PENDAHULUAN. habisnya. Didalam UU No.20/2003 tentang sistem pendidikan Nasional, BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Berbicara mengenai pendidikan di negeri ini memang tidak akan pernah ada habisnya. Didalam UU No.20/2003 tentang sistem pendidikan Nasional, tercantum pengertian

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Pembahasan mengenai Organizational Citizenship Behavior (OCB)

BAB II URAIAN TEORITIS. Pembahasan mengenai Organizational Citizenship Behavior (OCB) BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Pembahasan mengenai Organizational Citizenship Behavior (OCB) pernah dilakukan Marfirani (2008) dengan judul penelitian Hubungan Kepuasan Kerja dengan Organizational

Lebih terperinci

KEPRIBADIAN, KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL, DAN PERILAKU KEWARGAORGANISASIAN

KEPRIBADIAN, KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL, DAN PERILAKU KEWARGAORGANISASIAN KEPRIBADIAN, KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL, DAN PERILAKU KEWARGAORGANISASIAN Nuraida Syahril 1 MM. Nilam Widyarini 2 1,2 Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya No. 100 Depok 16424,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Pengertian Organizational Citizenship Behavior (OCB) OCB sebagai perilaku individual yang bersifat bebas (discretionary),

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Pengertian Organizational Citizenship Behavior (OCB) OCB sebagai perilaku individual yang bersifat bebas (discretionary), BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Organizational Citizenship Behavior (OCB) 1. Pengertian Organizational Citizenship Behavior (OCB) Menurut Organ (dalam Podsakoff, dkk, 2000) mendefinisikan OCB sebagai perilaku

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Teori pertukaran sosial menurut Staley dan Magner (2003) menyatakan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Teori pertukaran sosial menurut Staley dan Magner (2003) menyatakan BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep Teori pertukaran sosial menurut Staley dan Magner (2003) menyatakan bahwa dalam hubungan pertukaran sosial, sifat mendasar yang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kepuasan Kerja Kepuasan kerja adalah apa yang individu rasakan tentang pekerjaannya dan berbagai aspek dari pekerjaannya (Spector, 1997). Kepuasan kerja menurut Kinicki et al

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA DENGAN PERSONAL RESPONSIBILITY KARYAWAN LEMBAGA PENDIDIKAN PERKEBUNAN YOGYAKARTA

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA DENGAN PERSONAL RESPONSIBILITY KARYAWAN LEMBAGA PENDIDIKAN PERKEBUNAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA DENGAN PERSONAL RESPONSIBILITY KARYAWAN LEMBAGA PENDIDIKAN PERKEBUNAN YOGYAKARTA DISUSUN OLEH SUGESTI HANUNG ANDITYA SUS BUDIHARTO PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KETERAMPILAN MANAJERIAL BAGIAN SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN SEMANGAT KERJA KARYAWAN

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KETERAMPILAN MANAJERIAL BAGIAN SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN SEMANGAT KERJA KARYAWAN NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KETERAMPILAN MANAJERIAL BAGIAN SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN SEMANGAT KERJA KARYAWAN Oleh: HANDINI IKA PRATIWI SUS BUDIHARTO FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 79 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan diuraikan berbagai temuan selama melakukan penelitian yang dianalisis menggunakan metode kuantitatif. Pembahasan ini sebagai jawaban atas permasalahan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori OCB (Organizational Citizenship Behavior) OCB adalah sebuah konsep yang relatif baru dianalisis kinerja, tetapi itu merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. berbeda-beda dari satu subjek ke subjek yang lain, baik secara kuantitatif maupun

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. berbeda-beda dari satu subjek ke subjek yang lain, baik secara kuantitatif maupun BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Variabel merupakan suatu simbol yang nilainya dapat bervariasi, yaitu berbeda-beda dari satu subjek ke subjek yang lain, baik secara kuantitatif maupun

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR. A. Latar Belakang. penting yang dibutuhkan dalam menjaga kepercayaan individu dan organisasi.

BAB I PENGANTAR. A. Latar Belakang. penting yang dibutuhkan dalam menjaga kepercayaan individu dan organisasi. BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang Pada sebuah organisasi tentu kinerja pegawai sangat berpengaruh bagi kemajuan organisasi/perusahaan. Hal ini dikarenakan sebuah organisasi/perusahaan tidak akan bergerak

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA MOTIF BERPRESTASI DENGAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIORS PADA KARYAWAN PT. GE LIGHTING INDONESIA, JOGJAKARTA

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA MOTIF BERPRESTASI DENGAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIORS PADA KARYAWAN PT. GE LIGHTING INDONESIA, JOGJAKARTA NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA MOTIF BERPRESTASI DENGAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIORS PADA KARYAWAN PT. GE LIGHTING INDONESIA, JOGJAKARTA Oleh : Vika Wijayanti Sus Budiharto PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada Bab II ini akan dijelaskan mengenai tinjauan pustaka. Tinjauan pustaka merupakan dasar dari teori yang akan dipakai, dasar dalam membangun kerangka berpikir dan menyusun hipotesis

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. JUDUL i. LEMBAR PENGESAHAN ii. ABSTRAK... iii. KATA PENGANTAR iv. DAFTAR ISI... v. 1.1 Latar Belakang Masalah. 1

DAFTAR ISI. JUDUL i. LEMBAR PENGESAHAN ii. ABSTRAK... iii. KATA PENGANTAR iv. DAFTAR ISI... v. 1.1 Latar Belakang Masalah. 1 ABSTRAK Penelitian ini dilaksanakan untuk memperoleh gambaran mengenai derajat Organizational Citizenship Behavior (OCB) pada Karyawan Food and Beverages di Hotel X Bandung. Menurut Organ (2006), OCB merupakan

Lebih terperinci

2 nasional dengan baik, maka diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap kemajuan di bidang-bidang lain. Sumber daya manusia merupakan aset yang p

2 nasional dengan baik, maka diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap kemajuan di bidang-bidang lain. Sumber daya manusia merupakan aset yang p 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tujuan Pendidikan Nasional sebagaimana yang tercantum dalam Undang Undang RI Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, bahwa pendidikan nasional diarahkan

Lebih terperinci

Judul : Pengaruh Komitmen Organisasional dan Kepuasan Kerja terhadap Organizational Citizenship Behavior

Judul : Pengaruh Komitmen Organisasional dan Kepuasan Kerja terhadap Organizational Citizenship Behavior Judul : Pengaruh Komitmen Organisasional dan Kepuasan Kerja terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB) pada Guru SMAN 2 Semarapura Nama : Putu Eka Trisna Yanti NIM : 1306205042 ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

Perbedaan Tingkat Kepuasan Kerja Berdasarkan Besar Kompensasi Pada Profesi Guru. Ade Prastya Nugraha. Prof. Dr. A.M.

Perbedaan Tingkat Kepuasan Kerja Berdasarkan Besar Kompensasi Pada Profesi Guru. Ade Prastya Nugraha. Prof. Dr. A.M. Perbedaan Tingkat Kepuasan Kerja Berdasarkan Besar Kompensasi Pada Profesi Guru Ade Prastya Nugraha Prof. Dr. A.M. Heru Basuki, Msi Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma ABSTRAKSI Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Organizational Citizenship Behavior (OCB) Schultz (Prihatsanti, 2010) menyatakan bahwa OCB melibatkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Organizational Citizenship Behavior (OCB) Schultz (Prihatsanti, 2010) menyatakan bahwa OCB melibatkan 13 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Organizational Citizenship Behavior (OCB) 1. Pengertian Organizational Citizenship Behavior (OCB) Schultz (Prihatsanti, 2010) menyatakan bahwa OCB melibatkan usaha ekstra

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA BUDAYA ORGANISASI DENGAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOUR (OCB) PADA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN KOTA CILEGON

HUBUNGAN ANTARA BUDAYA ORGANISASI DENGAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOUR (OCB) PADA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN KOTA CILEGON HUBUNGAN ANTARA BUDAYA ORGANISASI DENGAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOUR (OCB) PADA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN KOTA CILEGON NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mencapai Derajat

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Peningkatan kinerja karyawan merupakan tujuan utama dari suatu instansi

BAB V PENUTUP. Peningkatan kinerja karyawan merupakan tujuan utama dari suatu instansi BAB V PENUTUP 1.1. Kesimpuan Peningkatan kinerja karyawan merupakan tujuan utama dari suatu instansi lembaga pendidikan yang menginginkan kinerja pegawainya dapat memenuhi standar baik secara kualitas

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 25 BAB 3 METODE PENELITIAN Bab ini membahas tentang hal-hal yang berkaitan dengan metode penelitian yang meliputi subyek penelitian, desain penelitian, seting lokasi & instrumen penelitian, pengukuran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 5535 BAB III METODE PENELITIAN Bab ini menggambarkan lapangan atau obyek penelitian dan teknik analisa yang digunakan untuk menganalisa suatu model mengenai pengaruh Person-Organization Fit(P-O fit) dan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kuesioner penelitian

Lampiran 1. Kuesioner penelitian Lampiran 1 Kuesioner penelitian DAFTAR KUESIONER PENGARUH KEPUASAN KERJA KOMITMEN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR PADA KARYAWAN RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA UNIT II

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk memusatkan perhatian pada pengembangan SDM. soft skill yang di dalamnya terdapat unsur behavior dan attitude.

BAB I PENDAHULUAN. untuk memusatkan perhatian pada pengembangan SDM. soft skill yang di dalamnya terdapat unsur behavior dan attitude. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap organisasi selalu berdiri disertai dengan suatu tujuan atau pencapaian. Guna mencapai tujuan tertentu organisasi membutuhkan beberapa faktor yang akan

Lebih terperinci

KEPUASAN KERJA DAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB) PADA KARYAWAN

KEPUASAN KERJA DAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB) PADA KARYAWAN KEPUASAN KERJA DAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB) PADA KARYAWAN JOB SATISFACTION AND ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB) TO THE EMPLOYEES Oleh: Hayu Vertikallini *) Ugung Dwi A.W **) ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Cascio (2003) mengungkapkan OCB sebagai perilaku kebijaksanaan

BAB II LANDASAN TEORI. Cascio (2003) mengungkapkan OCB sebagai perilaku kebijaksanaan BAB II LANDASAN TEORI A. Organizational Citizenship Behavior (OCB) 1. Definisi Organizational Citizenship Behavior (OCB) Cascio (2003) mengungkapkan OCB sebagai perilaku kebijaksanaan karyawan yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian menentukan suatu penelitian karena menyangkut cara yang benar dalam pengumpulan data, analisa data, dan pengambilan keputusan hasil penelitian. Bahasan dalam

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab 2 ini peneliti akan memaparkan fakta-fakta yang diperoleh dari berbagai sumber terkait variabel penelitian. Pada bab sebelumnya, telah disebutkan bahwa peneliti akan menganalisa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. B. Variabel Penelitian. membatasi masalah serta menghindari pengumpulan data yang tidak

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. B. Variabel Penelitian. membatasi masalah serta menghindari pengumpulan data yang tidak BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan suatu bentuk penelitian korelasional. Penelitian dengan teknik korelasional merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Menurut Stephen P. (2002:135) Dalam suatu organisasi kepemimpinan

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Menurut Stephen P. (2002:135) Dalam suatu organisasi kepemimpinan BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Kepemimpinan 2.1.1.1 Pengertian Kepemimpinan Menurut Stephen P. (2002:135) Dalam suatu organisasi kepemimpinan merupakan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KOMITMEN ORGANISASI DENGAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB) NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA KOMITMEN ORGANISASI DENGAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB) NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA KOMITMEN ORGANISASI DENGAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB) NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memenuhi Derajat Sarjana S-1 isusun Oleh : Tejo Lukito F

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS Pengertian Organizational Citizenship Behavior

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS Pengertian Organizational Citizenship Behavior BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Organizational Citizenship Behavior 2.1.1.1 Pengertian Organizational Citizenship Behavior Organizational Citizenship

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Organizational Citizenship Behavior (OCB) telah menjadi konstruk penting dalam studi perilaku organisasi dan manajemen. OCB sebagai sebuah topik penelitian telah mendapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berjalan dengan sangat efektif dan efisien. Efektifitas dan efisiensi proses kerja

BAB I PENDAHULUAN. berjalan dengan sangat efektif dan efisien. Efektifitas dan efisiensi proses kerja 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kehidupan organisasi saat ini sangat dipengaruhi oleh berbagai tantangan dan peluang yang hadir setiap saat, yang mendorong setiap organisasi untuk berjalan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan antar negara saling berinteraksi, bergantung, terkait, dan mempengaruhi satu

BAB I PENDAHULUAN. dan antar negara saling berinteraksi, bergantung, terkait, dan mempengaruhi satu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Globalisasi adalah suatu proses di mana antar individu, antar kelompok, dan antar negara saling berinteraksi, bergantung, terkait, dan mempengaruhi satu sama

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode ilmiah adalah suatu pengejaran terhadap kebenaran yang diatur oleh pertimbangan-pertimbangan logis untuk memperoleh interelasi yang sistematis dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan korelasional yang bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan korelasional yang bertujuan untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan korelasional yang bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara variabel persepsi terhadap dukungan organisasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan pada data yang dapat dihitung yang berwujud nilai atau skor.

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan pada data yang dapat dihitung yang berwujud nilai atau skor. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian 3.1.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Peneliti menggunakan jenis penelitian kuantitatif karena dalam penelitian

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KOMITMEN ORGANISASI DENGAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR KARYAWAN DEPARTEMEN PRODUKSI PUSRI IV PT. PUPUK SRIWIDJAJA PALEMBANG

HUBUNGAN ANTARA KOMITMEN ORGANISASI DENGAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR KARYAWAN DEPARTEMEN PRODUKSI PUSRI IV PT. PUPUK SRIWIDJAJA PALEMBANG HUBUNGAN ANTARA KOMITMEN ORGANISASI DENGAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR KARYAWAN DEPARTEMEN PRODUKSI PUSRI IV PT. PUPUK SRIWIDJAJA PALEMBANG Dwi Hurriyati Dosen Universitas Bina Darma Jalan A. Yani

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. organisasi tersebut (Mathis & Jackson, 2006). Menurut Velnampy (2013)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. organisasi tersebut (Mathis & Jackson, 2006). Menurut Velnampy (2013) 7 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Komitmen Organisasional 2.1.1. Pengertian Komitmen Organisasional Komitmen organisasional adalah tingkat sampai dimana karyawan yakin dan menerima tujuan organisasional, serta

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. Teori yang melandasi penelitian ini adalah teori pertukaran sosial. Fung et

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. Teori yang melandasi penelitian ini adalah teori pertukaran sosial. Fung et BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Pertukaran Sosial Teori yang melandasi penelitian ini adalah teori pertukaran sosial. Fung et al., (2012) menyatakan bahwa teori

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebuah kebutuhan yang cukup penting. Hal ini menjadikan industri jual beli

BAB I PENDAHULUAN. sebuah kebutuhan yang cukup penting. Hal ini menjadikan industri jual beli BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Barang elektronik dan furnitur dalam kehidupan modern ini sudah menjadi sebuah kebutuhan yang cukup penting. Hal ini menjadikan industri jual beli barang elektronik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. itu sendiri, Sebagaimana diketahui sebuah organisasi atau perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. itu sendiri, Sebagaimana diketahui sebuah organisasi atau perusahaan, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada berbagai bidang khususnya kehidupan berorganisasi, faktor manusia merupakan masalah utama disetiap kegiatan yang ada didalamnya. Hal ini dikarenakan adanya garis

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN KOMITMEN ORGANISASI PADA PEGAWAI NEGERI SIPIL

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN KOMITMEN ORGANISASI PADA PEGAWAI NEGERI SIPIL 1 NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN KOMITMEN ORGANISASI PADA PEGAWAI NEGERI SIPIL Oleh : Lukman Haris Agusta Moch. Bachtiar PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengujian komitmen organisasi terhadap variabel lain terkait sikap kerja karyawan

BAB I PENDAHULUAN. pengujian komitmen organisasi terhadap variabel lain terkait sikap kerja karyawan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perhatian besar dari praktisi maupun akademisi telah diberikan kepada pengujian komitmen organisasi terhadap variabel lain terkait sikap kerja karyawan dan hasil organisasi.

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH KEPUASAN KERJA TERHADAP ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR MELALUI KOMITMEN ORGANISASI (Studi Kasus: Bank Bukopin Semarang Pusat)

ANALISIS PENGARUH KEPUASAN KERJA TERHADAP ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR MELALUI KOMITMEN ORGANISASI (Studi Kasus: Bank Bukopin Semarang Pusat) ANALISIS PENGARUH KEPUASAN KERJA TERHADAP ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR MELALUI KOMITMEN ORGANISASI (Studi Kasus: Bank Bukopin Semarang Pusat) Rieska Ernawati, Susatyo Nugroho W. P. Program Studi

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 22 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Maholtra (1996) dalam Istijanto (2006) menyatakan bahwa desain riset merupakan kerangka kerja yang secara detail merinci prosedur yang diperlukan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Organisasi ataupun perusahaan tidak akan dapat bertahan tanpa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Organisasi ataupun perusahaan tidak akan dapat bertahan tanpa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Organisasi ataupun perusahaan tidak akan dapat bertahan tanpa meningkatkan produktivitasnya. Sejarah ikut membuktikan bahwa bangsa yang hanya mengandalkan kekayaan sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perilaku keanggotaan organisasi (Organizational Citizenship Behavior-OCB) telah menjadi topik yang mendapat banyak perhatian dari para akademisi maupun para

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Perilaku Kewarganegaraan Organisasional (Organizational. a. Pengertian Perilaku Kewarganegaraan Organisasional

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Perilaku Kewarganegaraan Organisasional (Organizational. a. Pengertian Perilaku Kewarganegaraan Organisasional BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. LANDASAN TEORI 1. Perilaku Kewarganegaraan Organisasional (Organizational Citizenship Behavior) a. Pengertian Perilaku Kewarganegaraan Organisasional Definisi menurut Organ (1988)

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Azwar, S Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Sigma Alpha.

DAFTAR PUSTAKA. Azwar, S Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Sigma Alpha. 62 DAFTAR PUSTAKA Azwar, S. 2002. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Sigma Alpha. Baskoro, D. (2003). Hubungan antara persepsi terhadap pengawasan dan stress kerja dengan produktivitas kerja. Skripsi.

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI DENGAN. KEPUASAN KERJA KARYAWAN PT. PUPUK KALTIM Tbk

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI DENGAN. KEPUASAN KERJA KARYAWAN PT. PUPUK KALTIM Tbk NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI DENGAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN PT. PUPUK KALTIM Tbk Oleh: ADHY PURWANTO MIFTAHUN NI MAH SUSENO PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA DENGAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB)

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA DENGAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB) HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA DENGAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB) NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Dalam Memenuhi Derajat Sarjana S-1 Diajukan Oleh : Kartika Putri Susanto

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat penting. Menurut Mangkunegara (2005:67) mengatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat penting. Menurut Mangkunegara (2005:67) mengatakan bahwa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bagi perusahaan, penilaian terhadap kinerja merupakan suatu kegiatan yang sangat penting. Menurut Mangkunegara (2005:67) mengatakan bahwa kinerja karyawan (prestasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi saat ini, karyawan merupakan aset yang sangat penting bagi setiap perusahaan karena untuk kelangsungan kemajuan perusahaan, oleh karena

Lebih terperinci

I. PENGANTAR Latar Belakang. Kualitas sumber daya manusia yang tinggi sangat dibutuhkan agar manusia

I. PENGANTAR Latar Belakang. Kualitas sumber daya manusia yang tinggi sangat dibutuhkan agar manusia I. PENGANTAR 1.1. Latar Belakang Kualitas sumber daya manusia yang tinggi sangat dibutuhkan agar manusia dapat melakukan peran sebagai pelaksana yang handal dalam proses pembangunan. Sumber daya manusia

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Setiap organisasi tentunya membutuhkan sumber daya manusia yang memiliki

I. PENDAHULUAN. Setiap organisasi tentunya membutuhkan sumber daya manusia yang memiliki 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap organisasi tentunya membutuhkan sumber daya manusia yang memiliki komitmen terhadap organisasinya. Komitmen ini secara otomatis akan mendorong individu untuk menyadari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini dunia mengalami perubahan dengan begitu cepatnya. Perubahan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini dunia mengalami perubahan dengan begitu cepatnya. Perubahan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang masalah Dewasa ini dunia mengalami perubahan dengan begitu cepatnya. Perubahan tersebut begitu terasa dan terus meningkat ke arah yang semakin maju. Untuk mengantisipasinya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pada kemajuan jaman seperti sekarang ini banyak sekali jenis lapangan pekerjaan yang dipilih hanya karena berdasarkan dari faktor benefit yang didapat bagi individu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. datanya berwujud bilangan (skor atau nilai, peringkat atau frekuensi). Di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. datanya berwujud bilangan (skor atau nilai, peringkat atau frekuensi). Di BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif yaitu metode penelitian yang bekerja dengan angka, datanya berwujud bilangan

Lebih terperinci

KONTRIBUSI KOMITMEN ORGANISASIONAL DAN KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR PADA PT. CARREFOUR INDONESIA ABSTRAK

KONTRIBUSI KOMITMEN ORGANISASIONAL DAN KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR PADA PT. CARREFOUR INDONESIA ABSTRAK KONTRIBUSI KOMITMEN ORGANISASIONAL DAN KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR PADA PT. CARREFOUR INDONESIA Oleh Devi Sandra 94105004 Magister Psikologi Industri dan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB) DITINJAU DARI MASA KERJA PADA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN KOTA CILEGON NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh : MARLA DWINA RAKHMITA F 100 100 043 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Pengertian Organizational Citizenship Behavior (OCB) adalah perilaku individu yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Pengertian Organizational Citizenship Behavior (OCB) adalah perilaku individu yang BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Organizational Citizenship Behavior (OCB) Pengertian Organizational Citizenship Behavior (OCB) adalah perilaku individu

Lebih terperinci

! "#$"# "%& '(&) *)+ )"$*& ***,-. / 0 + ' / 01. 1 + 2 / 3-, + / 33 3 + ' / 4- - / 13 4 $ */ 1, 5 ( / 01. % / 00 6 $ + ' / 4

! #$# %& '(&) *)+ )$*& ***,-. / 0 + ' / 01. 1 + 2 / 3-, + / 33 3 + ' / 4- - / 13 4 $ */ 1, 5 ( / 01. % / 00 6 $ + ' / 4 BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1. Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksplanatori, yang bertujuan untuk menjelaskan pengaruh tingkat kecerdasan emosi dan sikap pada budaya organisasi

Lebih terperinci