KONTRIBUSI KOMITMEN ORGANISASIONAL DAN KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR PADA PT. CARREFOUR INDONESIA ABSTRAK

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KONTRIBUSI KOMITMEN ORGANISASIONAL DAN KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR PADA PT. CARREFOUR INDONESIA ABSTRAK"

Transkripsi

1 KONTRIBUSI KOMITMEN ORGANISASIONAL DAN KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR PADA PT. CARREFOUR INDONESIA Oleh Devi Sandra Magister Psikologi Industri dan Organisasi ABSTRAK Perubahan besar-besaran terhadap dunia teknologi informasi, dan semakin tingginya tuntutan dari konsumen untuk mendapatkan sesuatu dengan efektif dan efisien, menghendaki para karyawan dapat menangani arus kerja secara optimal dan efisien., konsekuensinya adalah akan meningkatkan produktivitas dan kesuksesan dirinya. Tentunya hal ini bisa diselaraskan dengan 2 faktor pendukung lainnya yaitu komitmen organisasional dan kepemimpinan transformasional. Komitmen organisasional diukur dengan menggunakan kuisioner yang diadopsi dari pandangan Meyer & Allen (1997). Kepemimpinan trasformasional diukur dengan menggunakan kuisioner yang mengacu pada pandangan dari Bass (1997). Sedangkan OCB diukur dengan menggunakan kuisioner yang diadopsi dari pandangan Organ (2003). Metode yang digunakan dalam penyusunan dan penilaian item menggunakan skala Likert sedangkan analisis data dilakukan dengan bantuan program SPSS Dari hasil analisa yang dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan bahwa secara bersama-sama terdapat kontribusi komitmen organisasional dan kepemimpinan transformasional terhadap OCB. Dalam hal ini, komitmen organisasional memiliki peran yang sangat signifikan daripada kepemimpinan transformasional terhadap OCB. Dengan demikian, tercapainya komitmen organisasional yang diikuti adanya kepemimpinan transformasional yang kondusif maka akan terbentuk OCB dalam suatu organisasi. Kata kunci : Komitmen Organisasioal, Kepemimpinan Transformasional, Organizational Citizenship Behavior 1

2 2 PENDAHULUAN Proses pelaksanaan bisnis tingkat tinggi membutuhkan waktu dan biaya yang besar dan terdapat banyak rintangan, maka kesuksesan akan tergantung pada kemampuan membentuk tanggung jawab transnasional yang baik. Dengan terbentuknya tanggung jawab tersebut maka akan menentukan siap atau tidaknya suatu perusahaan untuk masuk dalam persaingan ekonomi global. Tanggung jawab yang dibentuk dengan baik harus diikuti dengan kemampuan teknis yang baik pula, kondisi ini memberikan implikasi bahwa sumber daya manusia yang potensial, mampu mengadaptasi kemajuan dan perkembangan ilmu dan teknologi untuk menghasilkan produk terkini (up to date), menjadi kebutuhan perusahaan. Setiap perusahaan cenderung berusaha menemukan dan melaksanakan struktur organisasi yang memungkinkan sumber daya manusia berkualitas dan kompetitif sehingga diperoleh hasil kerja yang diharapkan. PT. Carrefour Indonesia telah mempersiapkan diri dalam melangkah menuju era globalisasi. Dengan nilai-nilai inti yang dimiliki oleh seluruh karyawan, menjadi landasan dalam segala tindakan. Karena berlingkup global, Carrefour memiliki tanggung jawab dan kewajiban khusus kepada pelanggan, karyawan, dan mitra kerjanya. Kepemimpinan yang selalu membawa kebanggan untuk menjadi nomor satu, juga menuntut upaya terus menerus agar selalu menjadi yang terbaik. Sebagai perusahaan retail, secara alami Carrefour bersifat terbuka dan siap menerima masukan dari semua pihak. Nilai-nilai inti tersebut adalah keleluasaan, tanggung jawab, berbagi, menghargai, integritas, kebersamaan, dan kemajuan. Oleh karena itu ada deskripsi formal tentang perilaku yang harus dikerjakan (intra-role), dan yang tidak terdeskripsi secara formal yang dilakukan oleh pegawai (extra-role). Hal ini biasa dikenal dengan sebutan OCB (Organizational Citizenship Behaviour). OCB lebih berkaitan dengan manifestasi seseorang (karyawan) sebagai makhluk sosial. Jika karyawan dalam organisasi memiliki OCB, karyawan dapat mengendalikan perilakunya sendiri sehingga mampu memilih perilaku yang terbaik untuk kepentingan organisasinya. Komitmen merupakan salah satu variabel yang telah banyak diketahui memiliki kaitan yang erat dengan OCB. Karyawan yang memiliki komitmen organisasional akan melakukan tidak hanya tugas-tugas yang telah menjadi kewajibannya tetapi dengan

3 3 sukarela akan mengerjakan hal-hal yang dapat digolongkan sebagai usaha-usaha ekstra (extra effort). Karyawan yang berkomitmen akan bekerja seakan-akan mereka memiliki organisasi. Hal ini memberikan organisasi kemampuan lebih dalam usaha untuk mencapai tujuan-tujuannya. Selain komitmen, kepemimpinan transformasional juga memiliki peranan penting dalam suatu organisasi. Kepemimpinan transformasional tidaklah terbatas pada subyek orang, melainkan kepemimpinan yang lebih holistic lagi karena terkait dengan tujuan yang ingin dicapai bersama. OCB dipahami sebagai bentuk nyata kontribusi karyawan, dan tidak semua orang menunjukkan hal ini. Karyawan yang menunjukkan tingkat OCB yang tinggi mungkin mendapatkan reward berupa penilaian yang tinggi oleh pimpinan (misalnya : kesempatan promosi) daripada mereka yang menunjukkan tingkat OCB yang lebih rendah. Alasan-alasan ini cukup menjelaskan mengapa perilaku extra-role merupakan perilaku yang penting dalam organisasi. Dengan alasan-alasan tersebut diatas maka tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana kontribusi komitmen organisasional dan kepemimpinan transformasional terhadap organizational citizenship behaviour dalam suatu organisasi. LANDASAN TEORI Organizational Citizenship Behavior Dalam menciptakan sebuah organisasi yang efektif ada beberapa tool. Salah satu tool tersebut adalah Organizational Citizenship Behavior (OCB). OCB adalah sebuah aspek unit dari perilaku individu dalam suatu pekerjaan. Dengan kata lain OCB adalah sebuah kerelaan mengerjakan tugas melebihi tugas pokoknya atau kerelaan mengerjakan tugas diluar tugas atau peran formal yang telah ditetapkan tanpa adanya permintaan dan reward secara formal dari organisasi. Komponen Organizational Citizenship Behaviour Banyak peneliti telah mengidentifikasi tipe-tipe yang berbeda dari OCB, namun demikian semuanya berakar pada 5 komponen yang sama, yaitu altruism, courtesy, sportsmanship, civic virtue dan conscientiousness, seperti yang dikatakan Organ (Mel

4 4 Schnake & Michael Dumbler, 2003). Pengertian dari komponen-komponen tersebut adalah : a. Altruism, menunjuk pada perilaku membantu orang lain dalam persoalanpersoalan yang berhubungan dengan pekerjaan. b. Courtesy, menunjuk pada perilaku mencegah timbulnya persoalan yang muncul pada orang lain dengan memberikan peringatan atau informasi-informasi. c. Sportmanship, menunjuk sejauh mana seseorang tidak melakukan protes bila tidak perlu atau menjauhkan diri dari isu-isu kecil. d. Civic Virtue, menunjukkan sejauh mana seseorang memberikan kontribusi terhadap kebijakan-kebijakan dalam organisasi secara bertanggung jawab. e. Conscientiousness, menunjukkan sejauh mana seseorang berdisiplin dalam waktu, tingkat kehadirannya, dan melampaui harapan atau persyaratan normal. Berdasarkan komponen diatas, pada penelitian ini penulis menggunakan komponen yang dinyatakan oleh Organ. Hal ini dikarenakan Organ pernah melakukan penelitian yang nantinya dapat penulis bandingkan dengan hasil penelitian ini. Komitmen Organisasional Beberapa definisi yang dikemukakan oleh para ahli menyatakan bahwa dalam mempelajari komitmen organisasional, harus dilandasi pada sikap individu yang menjadi anggota organisasi tersebut. Dengan demikian dapat dipahami bahwa komitmen pada dasarnya merupakan peristiwa dimana individu sangat tertarik pada tujuan, nilai-nilai dan sasaran organisasi dimana tempat mereka bekerja. Seseorang yang memiliki komitmen terhadap organisasi akan menunjukkan kesediaannya untuk mempertahankan keanggotaannya dalam organisasi, terlibat aktif dalam organisasi dan merasa sebagai bagian dari organisasi. Oleh karena itu agar sebuah organisasi dapat tumbuh berkembang, diperlukan adanya komitmen yang kuat yang terbentuk dari hubungan baik antara organisasi dan masing-masing anggota organisasi. Tipe-tipe Komitmen Dalam penelitian ini, yang mengukur hubungan tipe komitmen dengan OCB adalah pilihan tipe-tipe komitmen sesuai dengan pendapat Meyer dan Allen (1997), yaitu :

5 5 Komitmen yang berpengaruh (affective commitment) meliputi keadaan emosional dari karyawan untuk menggabungkan diri, menyesuaikan diri, dan berbaur langsung dalam organisasi. Dengan kata lain seseorang menjadi anggota organisasi sebab ia menginginkannya (want to). Komitmen berkelanjutan (continuance commitment) meliputi komitmen yang didasarkan pada penghargaan yang diharapkan karyawan untuk dapat tetap berada dalam organisasi. Dengan kata lain seseorang menjadi anggota organisasi sebab ia merasa membutuhkannya (need to). Komitmen normatif (normative commitment) meliputi perasaan karyawan terhadap kewajiban untuk tetap tinggal dalam organisasi. Seseorang menjadi anggota organisasi sebab ia merasa harus melakukan sesuatu (ought to do). Kepemimpinan Transformasional Kepemimpinan transformasional merupakan salah satu alat penting yang berpengaruh dalam perubahan organisasi. Kepemimpinan transformasional mempengaruhi perubahan organisasi melalui artikulasi visi, penerimaan visi, dan mengarahkan keinginan karyawan agar sesuai dengan visi yang ingin dicapai (Pawar dan Eastman, 1997). Karakeristik kepemimpinan transformasional Menurut Bass & Avolio (1997), kepemimpinan transformasional memiliki 4 karakteristik (dalam Syakhroza dan Tjiptono, 1999), yaitu seperti terlihat pada dibawah ini Karakteristik Kepemimpinan Transformasional 1. Kharisma Mengkomunikasikan visi organisasi, menumbuhkan kepercayaan dan rasa kagum karyawan terhadap pemimpin 2. Inspirasional Mengkomunikasikan harapan yang tinggi dan tantangan kerja secara jelas, membangkitkan semangat kerja, dan mengekspresikan tujuan-tujuan penting 3. Stimulasi intelektual 4. Perhatian individual Menghargai ide-ide karyawan, mengembangkan rasionalitas dan kreativitas karyawan, serta melibatkan karyawan dalam pemecahan masalah Memberikan perhatian secara individual pada kebutuhan untuk berprestasi, menghargai perbedaan individual, dan memberi pengarahan

6 6 Komitmen Organisasional dan Kepemimpinan Transformasional dapat memberikan kontribusi bagi Organizational Citizenship Behaviour OCB merupakan hal yang diperlukan oleh karyawan golongan manajerial. Hal ini ditunjukkan oleh kriteria evaluasi performa bagi manajer yang ditentukan oleh seberapa besar mereka mengembangkan perilaku-perilaku yang tergolong OCB. Pada kenyataannya, komitmen kerja yang menghasilkan kinerja organisasi yang diharapkan, dapat digunakan untuk memprediksi keberhasilan misalnya tingkat perputaran, intensitas tingkat perputaran, kinerja, kepuasan kerja, perilaku prososial organisasi, dan kealpaan. Berdasarkan pada keterangan-keterangan tersebut di atas dapat ditarik beberapa makna hubungan komitmen dengan OCB, yakni: 1. Organisasi mencapai kinerjanya bila mendapat dukungan dari sumber daya manusia yang memiliki komitmen yang tinggi, 2. Kerja keras individu harus dapat dianggap sebagai upaya memajukan organisasi dan organisasi harus dapat memelihara kepercayaan bahwa organisasi harus mampu memberikan kepuasan terhadap kerja keras anggota organisasinya. 3. Komitmen tidak berdiri sendiri namun mempunyai hubungan dan saling mempengaruhi dengan tipe-tipe komitmen, misalnya: komitmen afektif, komitmen kontinuan dan komitmen normatif. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel-variabel yang dimaksud dalam penelitian ini adalah variabel variabel yang meliputi : Variabel Terikat = Organizational Citizenship Behaviour Variabel Bebas = 1. Komitmen Organisasional 2. Kepemimpinan Tranfsormasional Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan pusat PT. Carrefour Indonesia pusat yang telah memiliki masa kerja minimal 1 tahun dengan asumsi bahwa subjek sudah bisa beradaptasi dengan lingkungan yang ada di dalamnya. Sampel penelitian ini sebanyak 100 karyawan yang terdiri dari 76 pria dan 24 wanita.

7 7 Dalam penelitian ini teknik yang digunakan adalah Purposive Sampling, yaitu teknik sampling yang menggunakan pemilihan sekelompok subjek berdasarkan ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu yang di pandang memepunyai sangkut paut dengan cirri-ciri atau sifat-sifat populasi (Hadi, 1996). Teknik Pengambilan Data Penelitian ini akan menggunakan alat pengumpul data berupa kuesioner untuk mengetahui seberapa besar OCB, komitmen organisasional dan kepemimpinan transformasional pada subjek. Data di peroleh dengan cara membagikan angket komitmen organisasional, angket kepemimpinan transformasional dan angket OCB. Jumlah angket yang dibagikan kepada responden sebanyak 117 kuisioner, sesuai dengan jumlah pegawai yang ada. Tetapi dari 117 kuisioner yang dibagikan, ternyata hanya terkumpul kembali sejumlah 102 angket. Dari 102 angket yang diterima oleh penulis, ternyata ada 2 angket tidak memenuhi persyaratan untuk diteliti. Jadi total angket yang bisa dianalisa adalah 100 angket (n=100). Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik try out. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan efisiensi waktu dan tenaga Metode Menjawab Kuesioner Metode menjawab kuesioner pada penelitian ini menggunakan kuesioner yang disusun sendiri oleh penulis dengan menggunakan skala Likert untuk menjawab masing-masing kuesioner yang memiliki 6 alternatif jawaban dengan pernyataanpernyataan yang favourabel dan unfavourabel. Angket komitmen organisasional dalam penelitian ini menggunakan alat ukur yang penulis kembangkan mengacu pada teori Meyer dan Allen (1997) yang terdiri dari 3 komitmen, yaitu : Affective commitment, Continuance commitment, Normative commitment. Angket kepemimpinan transformasional ini dibuat oleh penulis sendiri yang mengacu pada teori Bass & Avolio (1997), dimana masing-masing komponen dari kepemimpinan transformasional ini adalah : Inddealized Influrnce or Charisma, Inspirational, Intellectual Stimulation, Individualized Consideration. Angket OCB ini di buat oleh penulis sendiri yang mengacu pada teori Organ (2003), dimana komponen OCB adalah : Alturism, Courtesy, Sportmanship, Civic Virtue, Conscientiousness.

8 8 HASIL PENELITIAN Seperti dijelaskan diatas, subjek penelitian dalam penelitian ini adalah 100 karyawan PT. Carrefour Indonesia pusat, baik yang berjenis kelamin pria maupun wanita. Berdasarkan informasi demografis subyek penelitian maka diketahui bahwa sebagian besar responden adalah pria yakni sebanyak 74 orang dan 26 wanita. Mayoritas mempunyai jenjang pendidikan terakhir yakni Sarjana (S-1) ke atas yaitu sebanyak 60 orang, 25 orang lulusan Diploma (D-3) dan sederajat, dan sebanyak 15 orang lulusan SLTA (sederajat). Responden yang memiliki usia antara tahun sebanyak 32 orang, tahun sebanyak 44 orang, dan tahun sebanyak 24 orang. Karyawan yang menjalani masa kerja 1 sampai 4 tahun sebanyak 33 orang, masa kerja 5 sampai 6 tahun sebanyak 44 dan masa kerja lebih dari 5 tahun sebanyak 23 orang. Uji Validitas dan Reliabilitas a. Komitmen Organisasional Pengujian validitas menggunakan SPSS ver 15.0 for windows dengan 100 subjek (N=100). Validitas item pada skala komponen ini dinyatakan valid dengan nilai validitas yang bergerak dari angka 0,392 sampai dengan 0,769. Dari 22 butir item yang diuji, 18 butir item dinyatakan valid dan 4 item dinyatakan gugur. Nilai Alpha Cronbach pada variabel ini adalah b. Kepemimpinan Transformasional Pengujian validitas menggunakan SPSS ver 15.0 for windows dengan 100 subjek (N=100). Validitas item pada skala komponen ini dinyatakan valid dengan nilai validitas yang bergerak dari angka 0,314 sampai dengan 0,669. Dari 24 butir item yang diuji, 23 butir item dinyatakan valid dan 1 item dinyatakan gugur. Nilai Alpha Cronbach pada variabel ini adalah 0.789

9 9 c. Organizational Citizenship Behaviour Pengujian validitas menggunakan SPSS ver 15.0 for windows dengan 100 subjek (N=100). Validitas item pada skala komponen ini dinyatakan valid dengan nilai validitas sebesar 0,656. Dari 25 butir item yang diuji, 21 item dinyatakan valid dan 4 item dinyatakan gugur. Nilai Alpha Cronbach pada variabel ini adalah Uji reliabilitas pada masing-masing kuesioner dilakukan dengan menggunakan teknik Alpha Cronbach terhadap item yang telah lolos analisis item diperoleh angka koefisien reliabilitas (α) sebagai berikut ; pada kuesioner OCB sebesar 0,849, kuesioner komitmen organisasional sebesar 0,806 dan pada kuesioner kepemimpinan transformasional sebesar 0,789. Teknik Analisis Data Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis statistik, karena dalam metode ini penulis mengharapkan penelitian ini dapat bersifat objektif, universal, dan meminimalisir pernyataan pernyataan yang subjektif. Untuk menjawab tujuan penelitian yang telah di jelaskan di bab I atau hipotesis pada bab II, maka penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda (multiple regression) dengan bantuan program SPSS versi Penggunaan analisi regresi berganda adalah untuk menganalisis baik secara sendiri sendiri maupun bersama sama ke dua variable bebas (Independent Variable) terhadap variable terikat (Dependent Variable). Uji Asumsi Sebelum data subjek dianalisis dengan korelasi Pearson untuk menguji hipotesis, harus dilakukan pengujian asumsi dahulu. Dalam pengujian ini variabel-variabel yang diukur harus mengikuti distribusi normal dan hubungan variabel harus linear. Komitmen Organisasional : 0,291 (p<0,05) Normal Uji Asumsi Kepemimpinan Transformasional : 0,485 (p<0,05) Normal OCB : 0,323 (p<0,05) Normal 1. Variabel independen komitmen organisasional linier & berdistribusi normal. 2. Variabel independen kepemimpinan transformasional linier & berdistribusi normal. 3. Variabel dependen OCB linier & berdistribusi normal.

10 10 Uji Linearitas Pengujian linearitas digunakan untuk melihat apakah sebuah garis lurus dapat ditarik dari sebaran data variabel-variabel penelitian, dan garis lurus tersebut menunjukkan hubungan linear antara variabel-variabel penelitian. Uji linearitas pada komitmen organisasional dan kepemimpinan transformasional menggunakan scatter plot dan Regression. Adapun garis yang menunjukkan hal tersebut dapat dilihat pada scatter plot yang ada pada lampiran. KO & OCB : F= 7,659 Sig=0,000 (p<0,05) Linear Regression KT & OCB : F= 6,857 Sig=0,002 (p<0,05) Linear (Anova) KO & KT & OCB : F= 7,814 Sig=0,001 (p<0,05) Linear Uji Normalitas Sebelum dilakukan proses analisa, terlebih dahulu perlu dilakukan pengujian atas kenormalan distribusi data. Maksud dari pengujian ini adalah untuk mengetahui apakah sampel yang diperoleh tersebut berasal dari populasi normal atau tidak. Berdasarkan hasil pengujian normalitas dengan menggunakan teknik Kosmogorovsmirnov dengan tingkat keyakinan 95 %, diperoleh kesimpulan bahwa sebaran sampel yang diambil normal atau tidak. Sebelum data dianalisis dengan menggunakan uji regresi, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi untuk melihat normalitas sebaran skor serta uji linearitas. Uji Hipotesis Hipotesis adalah suatu perumusan sementara mengenai suatu hal yang dibuat untuk menjelaskan hal itu dan juga dapat menuntun / mengarahkan penyelidikan selanjutnya. Jika yang dihipotesis adalah masalah statistik, maka hipotesis ini disebut hipotesis statistik. Analisis korelasi adalah bagian dari pengujian asosiatif dikarenakan analisis korelasi bertujuan mencari kekuatan, signifikansi, dan arah hubungan antara dua variabel. Peneliti menggunakan korelasi Pearson. Koefisien relasi adalah besaran yang dapat menunjukkan kekuatan hubungan antara dua variabel dan dapat diketahui berdasarkan nilai r hasil analisis korelasi. Selanjutnya, besarnya nilai r dapat

11 11 diinterpresentasi untuk memperkirakan kekuatan hubungan korelasi, seperti ditampilkan pada tabel berikut : Tabel Interpretasi Terhadap Nilai r Hasil Analisis Korelasi Interval Nilai r *) Interpretasi 0,001-0,200 Korelasi sangat lemah 0,201-0,400 Korelasi lemah 0,401-0,600 Korelasi cukup kuat 0,401-0,800 Korelasi kuat 0,800-1,000 Korelasi sangat kuat *) Interpretasi berlaku untuk r positif maupun negatif Nilai r atau koefisien korelasi yang telah diperoleh pada hasil analisis, korelasi masih perlu diuji signifikansinya. Apabila suatu korelasi memiliki nilai probabilitas kurang dari 0,05 maka hubungan korelasi tersebut adalah signifikan. Koefisien korelasi dapat bernilai positif atau negatif, tetapi tanda positif dan negatif tersebut khusus menunjukkan arah hubungan, bukan kekuatan hubungan. Range koefisien dimulai dari 0 sampai ± 1, atau dapat dinotasikan -1 r 1. Data yang diperoleh dari responden dalam penelitian ini dianalisis dengan hasil dari korelasi dengan tujuan untuk membuktikan hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini yaitu : Uji Hipotesa 1 Adakah kontribusi Komitmen Organisasional terhadap OCB. Karena memiliki nilai R Square sebesar 0,817 dengan taraf signifikansi 0,000 (p<0,05), hasil terlampir. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat kontribusi yang signifikan antara komitmen organisasional terhadap OCB. Maka hipotesis 1 diterima. Uji Hipotesa 2 Adakah kontribusi Kepemimpinan Transformasional terhadap OCB. Karena memiliki nilai R Square sebesar 0,763 dengan taraf signifikansi 0,002 (p<0,05), hasil terlampir. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat kontribusi yang signifikan antara kepemimpinan transformasional terhadap OCB. Maka hipotesis 2 diterima

12 12 Uji Hipotesa 3 Adakah kontribusi Komitmen Organisasional dan Kepemimpinan Transformasional terhadap OCB. Karena memiliki nilai R Square sebesar 0,884 dengan taraf signifikansi 0,001 (p<0,05), hasil terlampir. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat kontribusi yang signifikan antara komitmen organisasional dan kepemimpinan transformasional terhadap OCB. Maka hipotesis 3 diterima. PEMBAHASAN Penelitian ini berusaha untuk menguji kontribusi komitmen organisasional dan kepemimpinan transformasional terhadap OCB, berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa hipotesis pertama, kedua dan ketiga diterima. Baik komitmen organisasional dan kepemimpinan transformasional memiliki kontribusi sebesar 88,4 % terhadap OCB. Dengan masing-masing kontribusi tiap variabel terhadap OCB adalah sebagai berikut pada komitmen organisasional berkontribusi sebesar 81,7 % dan kepemimpinan transformasional sebesar 76,3 % terhadap OCB. Hal ini mengindikasikan bahwa secara teoritis karena persentase antara OCB dan komitmen organisasional lebih besar, maka variabel komitmen organisasional lebih berkontribusi terhadap OCB dibandingkan dengan kepemimpinan transformasional. Kesimpulan Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : 1. Pada uji hipotesis didapatkan bahwa komitmen organisasional memiliki kontribusi yang signifikan terhadap OCB dengan sumbangan sebesar 81,7 %. Kepemimpinan transformasional memiliki kontribusi yang signifikan terhadap OCB dengan sumbangan sebesar 76,3 %. Komitmen organisasional dan kepemimpinan transformasional secara bersama-sama memiliki konstribusi yang signifikan terhadap OCB dengan besarnya simbangan adalah 88,4 %. 2. Komitmen karyawan terhadap organisasi rata-rata adalah tinggi. rata-rata karyawan berada pada tingkat sedang menuju ke tinggi. Hal ini didapat dari hasil nilai rata-rata komitmen organisasional (ME komitmen organisasi) sebesar 135,16 dengan batas bawah 49,5 dan batas atas 104,5.

13 13 3. Berdasarkan gaya kepemimpinan trasformasional ternyata gaya kepemimpinan yang selama ini diterapkan lebih banyak yang bersifat delegatif. Walaupun hasil ini tidak mutlak, karena hampir 26,62 % dari responden menjawab gaya kepemimpinan transformasional idealized influence or charisma memiliki skor tertinggi diantara gaya kepemimpinan transformasional lainnya, ini berarti gaya kepemimpinan transformasional ini lebih berperan pada perusahaan tersebut. Idealized influence or charisma dinilai telah sesuai dengan tingkat pendidikan mayoritas karyawan, yaitu perguruan tinggi (S1). 4. Organizational Citizenship Behavior rata-rata karyawan berada pada tingkat sedang menuju ke tinggi. Hal ini didapat dari hasil nilai rata-rata OCB (ME OCB) sebesar 100,84 dengan batas bawah 56,3 dan batas atas 118,7. Selain itu, di tinjau dari tingkat pendidikan dijelaskan bahwa tingkat pendidikan dengan jenjang S1 lebih berperan terhadap OCB. Ditinjau dari rentang usia menjelaskan bahwa rentang usia tahun lebih berperan terhadap OCB. Saran-saran Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diatas, maka dapat diajukan saransaran sebagai berikut : 1. Bagi perusahaan, diharapkan dapat meningkatkan OCB di dalam perusahaan, karena OCB yang ada dalam perusahaan tersebut dalam tahap sedang. Perlunya peningkatan kerjasama antar bagian sehingga lebih diutamakan kerja kelompok (tim) daripada kerja individu. Dengan kerja tim yang solid, maka akan terjadi peningkatan perilaku dari segi komitmen OCB. 2. Pemberian dukungan penuh pada setiap individu akan melahirkan kepercayaan, memperbaiki nilai-nilai kepribadian dan pada akhirnya akan meningkatkan kinerja bawahan. Sinergi yang harmonis antara atasan dan bawahan akan memunculkan loyalitas dan kepekaan terhadap semua permasalahan yang dihadapi oleh organisasi. Proses peningkatan komitmen dapat dilakukan melalui pemberian dorongan dan motivasi terhadap bawahan agar memandang komitmen tidak lagi sebagai suatu kewajaran, tetapi muncul karena keinginan dan akhirnya tumbuh menjadi perilaku keseharian.

14 14 3. Dilihat dari usia karyawan, maka sebagian karyawan sudah mempunyai masa kerja yang lama (senior), sehingga pengalamannya telah mencukupi untuk dilibatkan dalam setiap pengambilan keputusan. Tetapi untuk karyawan yang dengan tingkat pendidikan yaitu SLTA, perlu ditingkatkan dalam hal ketrampilan dan pengembangan pribadi melalui berbagai bentuk pelatihan dan pengembangan. Bagi peneliti lain yang ingin meneliti di materi yang sama, diharapkan agar dapat mempertimbangkan faktor-faktor lain yang mungkin dapat mempertimbangkan tingkat OCB para karyawan, seperti kepuasan kerja, persepsi keadilan, dan faktor-faktor lain. Hasil penelitian ini juga dapat diaplikasikan bagi perusahaan yang lain. Kepemimpinan transformasional dan Komitmen karyawan merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap OCB dan kinerja perusahaan. Oleh karena itu ketiga variable diatas harus mendapatkan perhatian khusus dari divisi sumber daya manusia. Bagi peneliti lain yang ingin meneliti di materi yang sama, diharapkan agar dapat mempertimbangkan faktor-faktor lain yang mungkin dapat mempertimbangkan tingkat OCB para karyawan, seperti kepuasan kerja, persepsi keadilan, dan faktor-faktor lain DAFTAR PUSTAKA Alhusin, Syahri. (2003). Aplikasi Statistik Praktis Dengan SPSS 10 For Windows. Edisi Revisi. Yogyakarta : Graha Ilmu. Azwar, Saifuddin. (2003). Penyusunan Skala Psikologi. Edisi 1. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Azwar, Saifuddin. (1993). Kelompok Subjek Ini Memiliki Harga Diri yang Rendah, Kok Tahu?. Buletin Psikologi. Fakultas Psikologi UGM Chemers, M.,M. (1994). Leadership : Encyclopedia of Human Behavior. California : Academic Press. De Janasz, Suzanne C., Dowd, Karen O., & Schneider, Beth Z. (2002). Interpersonal Skills in Organizations. New York: McGraw-Hill. George, J., & Jones R. (2002). Organizational Behavior. 3 rd Edition. New Jersey: Prentice Hall. Handoko, H., T. (1987). Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Edisi 2. Yogyakarta: BPFE. Hannam, R., & Jimmieson, N. (2003). The Relationship Between Extra-Role and Job Burnout for Primary School Teachers: A Preliminary Model and Development of An Organizational Citizenship Behaviour Scale.

15 Heidjrachman & Husnan, S. (1994). Manajemen Personalia. Edisi 4. Yogyakarta: BPFE Istijanto. (2005). Riset Sumber Daya Manusia : Cara Praktis Mendeteksi Dimensi - dimensi Kerja Karyawan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Larsen, Randy J., & Buss, David M. (2002). Personality Psychology : Domain of Knowledge About Human Nature. 1 st Edition. New York: McGraw - Hill. Munandar, A., S. (2001). Psikologi Industri dan Organisasi. Jakarta: Universitas Indonesia Press. Organ, D.W.(1994). Personality and Organizational Citizenship Behavior. Journal of Management. Penner, L., A., Midili, A., R., Kegelmeyer Jill. (1997). Beyond Job Attitudes : A Personality and Social Psychology Perspective on the Causes of Organizational Citizenship Behavior. Human Behavior Journal, Podsakoff, P.M., MacKenzie, S.B., Paine, J. B.., & Bacharach, D. G. (2000). Organizational Citizenship Behaviors: A Critical Review of the Theoritical and Empirical Literature and Suggestions for Future Research. Journal Of Management 26, Robbins, Stephen P. (1996). Perilaku Organisasi: Konsep, Kontroversi, Aplikasi. Jilid 1. Alih bahasa, Hadyana Pujaatmaka. Jakarta: Prenhallindo. Robbins, S.P. (1989), Training Interpersonal Skill : Tips for Managing People at Work, USA : Prentice Hall International Santosa, P., B., & Ashari. (2005). Analisis Statistik Dengan Microsoft Excel & SPSS. Edisi I. Yogyakarta: Andi. Santoso, S. (2000), Buku Latihan SPSS : Statistik Parametrix. Jakarta : Elex Media Komputindo Schnake, Mel E., & Dumler, Michael (2003). Levels of Measurement and Analysis Issues in Organizational Citizenship Behaviour Research. Journal of Occupational and Organizational Psychology. Somech, Anit & Drach-Zahavy, A. (2004). Organizational Citizenship Behaviour from an Organizational Perspective : The Relationship Between Organizational Learning and Organizational Citizenship Behaviour. Journal of Occupational and Organizational Psychology, Srivastava, S. (2006). Measuring the Big Five Personality Factors. Retrieved [today's date] from Suhartono (1996), Analisis dan Rancangan Kerja untuk Meningkatkan Daya Saing Perusahaan, Kajian Bisnis, September 1996, Yogyakarta: STIE Widya Wiwaha Sumampouw, (1997), Investasi Sumber Daya Manusia dan Perkembangan Perusahaan/Organisasi, Usahawan, No. 07 Tahun XXVI Juli Williams, Steve, Pitre, Richard, & Zainuba, Mohamed. (2002). Justice and Organizational Behavior Intentions : Fair Rewards versus Fair Treatment. Journal of Social Psychology, Zellars, Kelly L., Tepper, Bennet J., & Duffy, Michelle K. (2002). Abusive Supervision and Subordinates Organizational Citizenship Behavior. Journal of Applied Psychology,

KEPRIBADIAN, KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL, DAN PERILAKU KEWARGAORGANISASIAN

KEPRIBADIAN, KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL, DAN PERILAKU KEWARGAORGANISASIAN KEPRIBADIAN, KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL, DAN PERILAKU KEWARGAORGANISASIAN Nuraida Syahril 1 MM. Nilam Widyarini 2 1,2 Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya No. 100 Depok 16424,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Menurut Stephen P. (2002:135) Dalam suatu organisasi kepemimpinan

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Menurut Stephen P. (2002:135) Dalam suatu organisasi kepemimpinan BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Kepemimpinan 2.1.1.1 Pengertian Kepemimpinan Menurut Stephen P. (2002:135) Dalam suatu organisasi kepemimpinan merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Bab ini berisikan pertanyaan penelitian, hipotesis penelitian, variabel penelitian, responden penelitian, alat ukur penelitian, prosedur penelitian, dan metode analisis data.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan untuk 31 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Identifikasi Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Konstruk penelitian ini adalah termasuk penelitian eksplanatoris, yaitu

BAB IV METODE PENELITIAN. Konstruk penelitian ini adalah termasuk penelitian eksplanatoris, yaitu 31 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan dan Ruang Lingkup Penelitian Konstruk penelitian ini adalah termasuk penelitian eksplanatoris, yaitu penelitian yang dilakukan dengan maksud memberikan penjelasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang bersangkutan. Kondisi organisasi yang sedang dipimpin akan

BAB I PENDAHULUAN. yang bersangkutan. Kondisi organisasi yang sedang dipimpin akan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam suatu organisasi atau perusahaan, diperlukan suatu jajaran pimpinan yang bertugas pokok untuk memimpin dan mengelola organisasi yang bersangkutan. Kondisi organisasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 2. Variabel Terikat (Dependent Variabel Y) : Kinerja. maka dikemukakan definisi operasional sebagai berikut :

BAB III METODE PENELITIAN. 2. Variabel Terikat (Dependent Variabel Y) : Kinerja. maka dikemukakan definisi operasional sebagai berikut : 59 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Berdasarkan hipotesis pada bagian sebelumnya, variabel penelitian dapat dikelompokkan sebagai berikut : 1. Variabel Bebas (Independent Variabel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemimpin agar tujuan yang akan dicapai dapat terlaksana dengan baik.

BAB I PENDAHULUAN. pemimpin agar tujuan yang akan dicapai dapat terlaksana dengan baik. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Setiap bentuk usaha baik profit maupun nonprofit memerlukan seorang pemimpin agar tujuan yang akan dicapai dapat terlaksana dengan baik. Kebijaksanaan dan keputusan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS A. Gambaran Umum Subyek Penelitian Pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan karyawan Koperasi Prima Mandiri Pati. Penentuan jenis populasi ini didasarkan atas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode ilmiah adalah suatu pengejaran terhadap kebenaran yang diatur oleh pertimbangan-pertimbangan logis untuk memperoleh interelasi yang sistematis dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif asosiatif, yaitu penelitian yang bertujuan mengetahui hubungan

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif asosiatif, yaitu penelitian yang bertujuan mengetahui hubungan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah jenis penelitian kuantitatif asosiatif, yaitu penelitian yang bertujuan mengetahui hubungan antara dua variabel

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 79 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan diuraikan berbagai temuan selama melakukan penelitian yang dianalisis menggunakan metode kuantitatif. Pembahasan ini sebagai jawaban atas permasalahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional yang menggunakan teknik analisa Multiple Regresi (Regresi Ganda).

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional yang menggunakan teknik analisa Multiple Regresi (Regresi Ganda). BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan bentuk penelitian Kuantitatif dengan pendekatan korelasional yang menggunakan teknik analisa Multiple Regresi (Regresi Ganda). Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Suatu perusahaan memiliki tujuan untuk mencapai keunggulan, baik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Suatu perusahaan memiliki tujuan untuk mencapai keunggulan, baik BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Suatu perusahaan memiliki tujuan untuk mencapai keunggulan, baik keunggulan untuk bersaing dengan organisasi lain maupun untuk tetap dapat survive. Suatu perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif korelasional.

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif korelasional. BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian dan Metodologi Penelitian Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif korelasional. Menurut Nazir (2003:54) metode deskriptif yaitu suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemimpin seakan-akan dapat mengelola tanpa susah payah, pada dasarnya

BAB I PENDAHULUAN. pemimpin seakan-akan dapat mengelola tanpa susah payah, pada dasarnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kepemimpinan bukan sesuatu yang mudah. Meskipun beberapa pemimpin seakan-akan dapat mengelola tanpa susah payah, pada dasarnya jalan seorang pemimpin senantiasa penuh

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian yang telah ditetapkan dan berperan sebagai pedoman atau penuntun pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian yang telah ditetapkan dan berperan sebagai pedoman atau penuntun pada BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Rancangan penelitian merupakan suatu strategi untuk mencapai tujuan penelitian yang telah ditetapkan dan berperan sebagai pedoman atau penuntun pada

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN

BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN A. Metode Penelitian Menurut Sugiyono (2013:2) metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. B. Subyek dan Obyek

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB) (STUDI PADA GURU SMP NEGERI 4 RAHA KAB.

ANALISIS PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB) (STUDI PADA GURU SMP NEGERI 4 RAHA KAB. ANALISIS PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB) (STUDI PADA GURU SMP NEGERI 4 RAHA KAB. MUNA) Oleh: LAODE ASFAHYADIN ALIDDIN (Dosen Fakultas Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari : a. Kepemimpinan Transformasional;

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari : a. Kepemimpinan Transformasional; BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. Waruna Nusa Sentana yang beralamat di Jalan Bagan Deli Lama, Belawan. Penelitian ini akan dilakukan selama 6 (enam)

Lebih terperinci

BAB V DESKRIPSI DATA, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. analisis kuantitaif data penelitian. Identitas responden meliputi jenis kelamin,

BAB V DESKRIPSI DATA, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. analisis kuantitaif data penelitian. Identitas responden meliputi jenis kelamin, 51 BAB V DESKRIPSI DATA, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan disajikan deskripsi tentang deskripsi responden dan analisis kuantitaif data penelitian. Identitas responden meliputi jenis kelamin,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. B. Variabel Penelitian. membatasi masalah serta menghindari pengumpulan data yang tidak

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. B. Variabel Penelitian. membatasi masalah serta menghindari pengumpulan data yang tidak BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan suatu bentuk penelitian korelasional. Penelitian dengan teknik korelasional merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pemimpin merupakan jabatan yang sangat penting dalam organisasi

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pemimpin merupakan jabatan yang sangat penting dalam organisasi 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pemimpin merupakan jabatan yang sangat penting dalam organisasi atau perusahaan, karena segala kebijakan dan keputusan yang dibuatnya akan sangat mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada para karyawan PT Bintang Kharisma Jaya

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada para karyawan PT Bintang Kharisma Jaya 39 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian dilakukan pada para karyawan PT Bintang Kharisma Jaya Bandarlampung. Perusahaan ini bergerak dalam bidang kendaraan bermotor khususnya sepeda

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. JUDUL i. LEMBAR PENGESAHAN ii. ABSTRAK... iii. KATA PENGANTAR iv. DAFTAR ISI... v. 1.1 Latar Belakang Masalah. 1

DAFTAR ISI. JUDUL i. LEMBAR PENGESAHAN ii. ABSTRAK... iii. KATA PENGANTAR iv. DAFTAR ISI... v. 1.1 Latar Belakang Masalah. 1 ABSTRAK Penelitian ini dilaksanakan untuk memperoleh gambaran mengenai derajat Organizational Citizenship Behavior (OCB) pada Karyawan Food and Beverages di Hotel X Bandung. Menurut Organ (2006), OCB merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengambil populasi pada karyawan PT Kereta Api Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengambil populasi pada karyawan PT Kereta Api Indonesia 33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini mengambil populasi pada karyawan PT Kereta Api Indonesia (Persero) sub duvisi regional III.2 Tanjung Karang yang berlokasi di JL. Teuku

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kantor PLN Limboto Gorontalo, Jln. jendral sudirman kelurahan kayu

BAB III METODE PENELITIAN. Kantor PLN Limboto Gorontalo, Jln. jendral sudirman kelurahan kayu 35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Kantor PLN Limboto Gorontalo, Jln. jendral sudirman kelurahan kayu bulan, peneliti mengadakan penelitian kurang lebih selama 2 bulan di Kantor

Lebih terperinci

PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL TERHADAP TURNOVER INTENTION KARYAWAN HIGH POINT SERVICED APARTMENT SURABAYA

PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL TERHADAP TURNOVER INTENTION KARYAWAN HIGH POINT SERVICED APARTMENT SURABAYA AGORA Vol. 4, No. 2, (2016) 389 PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL TERHADAP TURNOVER INTENTION KARYAWAN HIGH POINT SERVICED APARTMENT SURABAYA Rossalia Mahadewi Tanuwijaya dan Dhyah Harjanti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. besar bagi kelangsungan hidup organisasi. Persaingan juga telah menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. besar bagi kelangsungan hidup organisasi. Persaingan juga telah menyebabkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Persaingan yang terjadi akhir-akhir ini telah memberikan dampak yang besar bagi kelangsungan hidup organisasi. Persaingan juga telah menyebabkan terjadinya

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : Komitmen Organisasi, Organizational Citizenship Behavior (OCB), Budaya Organisasi. Universitas Kristen Maranatha viii

ABSTRAK. Kata kunci : Komitmen Organisasi, Organizational Citizenship Behavior (OCB), Budaya Organisasi. Universitas Kristen Maranatha viii ABSTRAK Komitmen organisasional adalah suatu keadaan dimana seorang karyawan memihak organisasi tertentu, serta tujuan-tujuan dan keinginannya untuk mempertahankan keanggotaan dalam organisasi tersebut,

Lebih terperinci

4. METODE PENELITIAN

4. METODE PENELITIAN 36 4. METODE PENELITIAN 4.1. Subjek Penelitian 4.1.1. Karakteristik Subjek penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah karyawan dari PT. XYZ, sebuah perusahaan ritel yang berada di Jakarta. Sebagai sebuah

Lebih terperinci

Bab 3 METODE PENELITIAN

Bab 3 METODE PENELITIAN Bab 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan dan Metodologi Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif. Dengan metode kuantitatif ini diharapkan dapat memberikan penjelasan mengenai perilaku

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan analisisnya pada data-data numerical atau angka yang diperoleh

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan analisisnya pada data-data numerical atau angka yang diperoleh BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang menekankan analisisnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. analisis (Hadi, 2000). Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. analisis (Hadi, 2000). Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian sangat penting karena menyangkut cara yang benar dalam pengumpulan data, analisa data dan pengambilan keputusan hasil penelitian. Pembahasan dalam metode penelitian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kepuasan Kerja Kepuasan kerja adalah tingkat rasa puas individu bahwa mereka mendapat imbalan yang setimpal dari bermacam-macam aspek situasi pekerjaan dari organisasi tempat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. maka penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. maka penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Dalam penelitian ini penulis ingin mengetahui ada tidaknya hubungan antara gaya kepemimpinan transformasional (X) dengan efektivitas kinerja karyawan (Y),

Lebih terperinci

PENGARUH KOMITMEN DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA LUKAS TOURS DAN TRAVEL

PENGARUH KOMITMEN DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA LUKAS TOURS DAN TRAVEL 625 PENGARUH KOMITMEN DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA LUKAS TOURS DAN TRAVEL Yusak William Suryahadi Program Manajemen Bisnis, Program Studi Manajemen, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tempat yang dipilih sebagai objek penelitian adalah PT Komatsu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tempat yang dipilih sebagai objek penelitian adalah PT Komatsu BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Tempat yang dipilih sebagai objek penelitian adalah PT Komatsu Indonesia yang merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang industri alat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan pada data yang dapat dihitung yang berwujud nilai atau skor.

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan pada data yang dapat dihitung yang berwujud nilai atau skor. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian 3.1.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Peneliti menggunakan jenis penelitian kuantitatif karena dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah masyarakat baik pria maupun wanita di sekitar

BAB III METODA PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah masyarakat baik pria maupun wanita di sekitar 27 BAB III METODA PENELITIAN 3.1 Lingkup Penelitian Subjek penelitian ini adalah masyarakat baik pria maupun wanita di sekitar daerah operasi perusahaan yakni di daerah kampung Sakarum, Nasef, Malabam,

Lebih terperinci

Indah Dwi Purnama. Universitas Bina Nusantara, Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, Kebon Jeruk, Jakarta Barat

Indah Dwi Purnama. Universitas Bina Nusantara, Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, Kebon Jeruk, Jakarta Barat ANALISIS PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR DAN DAMPAKNYA PADA KINERJA KARYAWAN DI BANK MEGA SYARIAH KCP MODEREN BSD Indah Dwi Purnama

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitan merupakan cara berfikir dan berbuat yang dipersiapkan secara matang

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitan merupakan cara berfikir dan berbuat yang dipersiapkan secara matang BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitan merupakan cara berfikir dan berbuat yang dipersiapkan secara matang dalam rangka untuk mencapai tujuan penelitian, yaitu menemukan, mengembangkan atau mengkaji

Lebih terperinci

Penulisan Ilmiah Jurusan Psikologi 2016

Penulisan Ilmiah Jurusan Psikologi 2016 Hubungan antara Persepsi terhadap Gaya Kepemimpinan Transformasional dan Komitmen Organisasi pada Pegawai Kementerian Dalam Negeri RI Penulisan Ilmiah Nama : Pradina Utami NPM : 16513879 Pembimbing : Desi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk berbenah diri untuk bisa menangkap peluang dan menyesuaikan diri dari

BAB I PENDAHULUAN. untuk berbenah diri untuk bisa menangkap peluang dan menyesuaikan diri dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era globalisasi menyebabkan persaingan bisnis menjadi semakin kompetitif sehingga mengakibatkan perubahan lingkungan bisnis dan organisasi berjalan sangat cepat

Lebih terperinci

Abstrak. Kata Kunci: Kepemimpinan Transformasional, Kepuasan Kerja, Komitmen Organisasi dan Organizational Citizenship Behavior.

Abstrak. Kata Kunci: Kepemimpinan Transformasional, Kepuasan Kerja, Komitmen Organisasi dan Organizational Citizenship Behavior. Judul : Pengaruh Kepemimpinan Transformasional, Kepuasan Kerja, dan Komitmen Organisasi terhadap Organizational Citizenship Behavior pada UD. Kariasih di Mengwi Badung Nama : I Putu Adi Satyawan NIM :

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian ex post facto, yaitu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian ex post facto, yaitu penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian ex post facto, yaitu penelitian yang bertujuan untuk menyelidiki peritiwa yang telah terjadi dan kemudian merunut

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah manajer dan staf yang

BAB III METODA PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah manajer dan staf yang BAB III METODA PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah manajer dan staf yang bekerja pada perusahaan BUMN yang ada di Bandarlampung. Dari empat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. (BPPSDMP) adalah salah satu Eselon I pada Kementerian Pertanian Republik

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. (BPPSDMP) adalah salah satu Eselon I pada Kementerian Pertanian Republik BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Badan Penyuluhan Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) adalah salah satu Eselon I pada Kementerian Pertanian Republik Indonesia

Lebih terperinci

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP KOMITMEN ORGANISASIONAL DENGAN KOMUNIKASI VERTIKAL DAN PEMBERDAYAAN PSIKOLOGI

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP KOMITMEN ORGANISASIONAL DENGAN KOMUNIKASI VERTIKAL DAN PEMBERDAYAAN PSIKOLOGI PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP KOMITMEN ORGANISASIONAL DENGAN KOMUNIKASI VERTIKAL DAN PEMBERDAYAAN PSIKOLOGI Sp. HARININGSIH, ST., M.KOM Abstrak, Penelitian ini membahas tentang pengaruh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ini adalah penelitian ini adalah karyawan yang berada di RS PKU

BAB III METODE PENELITIAN. ini adalah penelitian ini adalah karyawan yang berada di RS PKU 47 BAB III METODE PENELITIAN A.Obyek Penelitian& Subyek Penelitian Obyek penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah RS PKU Muhammadiyah Gamping Yogyakarta.Subyek yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

Bab III. Metode Penelitian

Bab III. Metode Penelitian Bab III Metode Penelitian Pada bab ini akan dibahas mengenai variabel penelitian, hipotesa penelitan, subjek penelitian, desain penelitian, alat ukur penelitian, dan prosedur penelitian. 3.1 Variabel Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Variabel Tergantung : Organizational Citizenship Behavior. B. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Variabel Tergantung : Organizational Citizenship Behavior. B. Definisi Operasional BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Variabel Bebas : Komitmen Organisasi Variabel Tergantung : Organizational Citizenship Behavior B. Definisi Operasional 1. Organizational Citizenship Behavior

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. : Gaya Kepemimpinan Transformasional. B. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. : Gaya Kepemimpinan Transformasional. B. Definisi Operasional BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel Bebas : Gaya Kepemimpinan Transformasional Variabel Tergantung : Kepuasan Kerja B. Definisi Operasional 1. Kepuasan Kerja a. Secara

Lebih terperinci

6. KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN

6. KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN 68 6. KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN Dalam Bab ini peneliti akan membuat kesimpulan dalam penelitian ini, berdasarkan analisis data pada bab sebelumnya. Kemudian peneliti akan membuat diskusi mengenai temuan-temuan

Lebih terperinci

telekomunikasi dan informasi kepada masyarakat luas sampai kepelosok daerah di seluruh Indonesia. PT Telkom memiliki 25,011 orang karyawan per

telekomunikasi dan informasi kepada masyarakat luas sampai kepelosok daerah di seluruh Indonesia. PT Telkom memiliki 25,011 orang karyawan per Ikhtisar Skripsi Pengaruh Organizational Citizenship Behavior (OCB) Terhadap Kinerja Karyawan PT Telkom Blimbing Malang Oleh: Sri Annisa NIM : 11510104 Ringkasan BAB I (PENDAHULUAN) 1.1 Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Sumber Data Penelitian ini merupakan penelitian deskripstif analitik yang menggunakan desain cross sectional yaitu pengumpulan data pada suatu saat (point

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. dan 11 karyawan perempuan. Masa kerja karyawan adalah minimal 6 bulan Gambaran subjek berdasarkan jenis kelamin

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. dan 11 karyawan perempuan. Masa kerja karyawan adalah minimal 6 bulan Gambaran subjek berdasarkan jenis kelamin BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Subjek Responden adalah karyawan tetap di PT. Bahtera Wiraniaga Internusa yang berpusat di Jakarta TImur yang berjumlah 55 orang. Terdiri dari 44 karyawan lakilaki

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. dengan interpretasi yang bersifat kualitatif. Menurut Ghozali (2005 : 4) yang

III. METODE PENELITIAN. dengan interpretasi yang bersifat kualitatif. Menurut Ghozali (2005 : 4) yang III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian diskriptif dengan interpretasi yang bersifat kualitatif. Menurut Ghozali (2005 : 4) yang

Lebih terperinci

Judul : Pengaruh Komitmen Organisasional dan Kepuasan Kerja terhadap Organizational Citizenship Behavior

Judul : Pengaruh Komitmen Organisasional dan Kepuasan Kerja terhadap Organizational Citizenship Behavior Judul : Pengaruh Komitmen Organisasional dan Kepuasan Kerja terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB) pada Guru SMAN 2 Semarapura Nama : Putu Eka Trisna Yanti NIM : 1306205042 ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang. menemukan ukuran variabel-variabel OCB dan bertujuan untuk menguji

BAB III METODE PENELITIAN. Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang. menemukan ukuran variabel-variabel OCB dan bertujuan untuk menguji BAB III METODE PENELITIAN 1.1. Lokasi Penelitian Lokasi yang digunakan untuk melakukan penelitian adalah Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang. 1.2. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Lebih terperinci

Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan: Studi Empiris Pada Karyawan Non Medis Rumah Sakit

Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan: Studi Empiris Pada Karyawan Non Medis Rumah Sakit Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan: Studi Empiris Pada Karyawan Non Medis Rumah Sakit Kristanty Nadapdap 1, Winarto 2 1,2 Prodi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Methodist Indonesia

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Pengertian Organizational Citizenship Behavior (OCB) adalah perilaku individu yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Pengertian Organizational Citizenship Behavior (OCB) adalah perilaku individu yang BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Organizational Citizenship Behavior (OCB) Pengertian Organizational Citizenship Behavior (OCB) adalah perilaku individu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 5535 BAB III METODE PENELITIAN Bab ini menggambarkan lapangan atau obyek penelitian dan teknik analisa yang digunakan untuk menganalisa suatu model mengenai pengaruh Person-Organization Fit(P-O fit) dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan bentuk penelitian korelasional dengan. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan bentuk penelitian korelasional dengan. B. Variabel Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan bentuk penelitian korelasional dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini menggunakan teknik analisis regresi sederhana. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian menentukan suatu penelitian karena menyangkut cara yang benar dalam pengumpulan data, analisa data, dan pengambilan keputusan hasil penelitian. Bahasan dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. berbeda-beda dari satu subjek ke subjek yang lain, baik secara kuantitatif maupun

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. berbeda-beda dari satu subjek ke subjek yang lain, baik secara kuantitatif maupun BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Variabel merupakan suatu simbol yang nilainya dapat bervariasi, yaitu berbeda-beda dari satu subjek ke subjek yang lain, baik secara kuantitatif maupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. proses pembelajaran yang merupakan inti dari kegiatan sekolah.

BAB I PENDAHULUAN. proses pembelajaran yang merupakan inti dari kegiatan sekolah. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber daya manusia adalah aset organisasi yang paling berharga (Shah, 2012), karena tanpa sumber daya manusia yang berkualitas maka organisasi tidak akan bertahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pahlawan Seribu ITC BSD No. 33A&35 Serpong, Tangerang Selatan. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Pahlawan Seribu ITC BSD No. 33A&35 Serpong, Tangerang Selatan. Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam penelitian ini, yang menjadi objek penelitian adalah karyawan PT Bank BNI Syariah Kantor Cabang Bumi Serpong Damai yang beralamat di Jalan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berikut adalah data jawaban dari hasil kuesioner yang diperoleh dari

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berikut adalah data jawaban dari hasil kuesioner yang diperoleh dari BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Data Kuesioner Berikut adalah data jawaban dari hasil kuesioner yang diperoleh dari responden yang dilakukan dengan membagikan secara langsung dan melalui mailing

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 25 BAB 3 METODE PENELITIAN Bab ini membahas tentang hal-hal yang berkaitan dengan metode penelitian yang meliputi subyek penelitian, desain penelitian, seting lokasi & instrumen penelitian, pengukuran

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. biasa disebut dengan desain kausal atau desain pengujian hipotesis. Studi

BAB IV METODE PENELITIAN. biasa disebut dengan desain kausal atau desain pengujian hipotesis. Studi BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Jenis/Desain Penelitian Penulis menggunakan explanatory research. Jenis ini menjelaskan hubungan sebab akibat antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesis. Jenis desain

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kondisi responden perlu diperhatikan sebagai informasi tambahan untuk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kondisi responden perlu diperhatikan sebagai informasi tambahan untuk BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakteristik Responden 4.1.1 Deskripsi Umum Responden Pada bagian ini dijelaskan mengenai data-data deskriptif yang diperoleh dari responden. Data deskriptif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode eksperimen. Penelitian eksperimen adalah metode penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. metode eksperimen. Penelitian eksperimen adalah metode penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. Penelitian eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab IV akan membahas mengenai deskripsi tempat penelitian yaitu pada Dinas Pendapatan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah di Kabupaten Seram Bagian Barat, karakteristik

Lebih terperinci

Abstrak. Abstract. Agnes Aroma Pratiguna 1), Marchaban 1) dan Edi Prasetyo Nugroho 2)

Abstrak. Abstract. Agnes Aroma Pratiguna 1), Marchaban 1) dan Edi Prasetyo Nugroho 2) Pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap Produktivitas Kerja dengan Faktor Pemediasi Motivasi dan Kemampuan Kerja Karyawan di Dinas Kesehatan Kabupaten Klaten The Influence of Leadership Style to Working Productivity

Lebih terperinci

PENGARUH EFEKTIVITAS PENDIDIKAN DAN PELATIHAN FUNGSIONAL TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR KEMENTRIAN AGAMA KOTA KEDIRI

PENGARUH EFEKTIVITAS PENDIDIKAN DAN PELATIHAN FUNGSIONAL TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR KEMENTRIAN AGAMA KOTA KEDIRI PENGARUH EFEKTIVITAS PENDIDIKAN DAN PELATIHAN FUNGSIONAL TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR KEMENTRIAN AGAMA KOTA KEDIRI MUSYADAD ABSTRAK Diklat fungsional merupakan program kerja rutin yang sering dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya tidak dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya tidak dapat dilepaskan dari peran pemimpinnya. Dalam suatu perusahaan, seorang pemimpin bukan semata-mata sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan suatu desain penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan suatu desain penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan suatu desain penelitian yang memiliki kejelasan

Lebih terperinci

36 Kompensasi. Variabel kompensasi ini terdiri dari Gaji, Reward dan Insentif. 1. Gaji Menurut Hasibuan (2007) gaji adalah balas jasa yang dibayar sec

36 Kompensasi. Variabel kompensasi ini terdiri dari Gaji, Reward dan Insentif. 1. Gaji Menurut Hasibuan (2007) gaji adalah balas jasa yang dibayar sec BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilakukan pada bulan September-Desember 2014. Penelitian ian ini dilaksanakan pada CV.Sumber Buah Serang, Jl. Cinanggung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random, BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian yang akan dilakukan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif korelasional. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek atau Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Baitul Mal Wat Tamwil (BMT) di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Subyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Pembahasan mengenai Organizational Citizenship Behavior (OCB)

BAB II URAIAN TEORITIS. Pembahasan mengenai Organizational Citizenship Behavior (OCB) BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Pembahasan mengenai Organizational Citizenship Behavior (OCB) pernah dilakukan Marfirani (2008) dengan judul penelitian Hubungan Kepuasan Kerja dengan Organizational

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ada, penulis menggunkan desain penelitian kausal karena penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. ada, penulis menggunkan desain penelitian kausal karena penelitian ini BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Berdasarkan latar belakang masalah dan rumusan masaah yanga ada, penulis menggunkan desain penelitian kausal karena penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang banyak

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang banyak 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang banyak menggunakan angka-angka,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil Kantor Pertanahan Kabupaten Magelang 1. Sejarah Kantor Pertanahan Kabupaten Magelang Kantor Pertanahan Kabupaten Magelang beralamat di Jalan Sokarno Hatta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. UtamaJl. Raya Cileungsi Jonggol km 6 No.4 Kec.Cileungsi.kabupaten: Bogor

BAB III METODE PENELITIAN. UtamaJl. Raya Cileungsi Jonggol km 6 No.4 Kec.Cileungsi.kabupaten: Bogor BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Dan Waktu Penelitian Dalam penulisan skripsi ini penelitian di lakukan di PT. Mega Selaras UtamaJl. Raya Cileungsi Jonggol km 6 No.4 Kec.Cileungsi.kabupaten: Bogor Telp.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif. Dengan menggunakan 116 responden yaitu guru tetap di SMK Negeri 3 Ambon. Penelitian

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. sumbernya. Dalam hal ini diperoleh dari responden yang menjawab pertanyaan

III. METODELOGI PENELITIAN. sumbernya. Dalam hal ini diperoleh dari responden yang menjawab pertanyaan 43 III. METODELOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data 3.1.1 Data Primer Data yang dikelompokan melalui penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumbernya. Dalam hal ini diperoleh dari responden

Lebih terperinci

PENGARUH KINERJA, KEPUASAN KERJA DAN SENIORITAS TERHADAP PENETAPAN GAJI KARYAWAN DI PERUSAHAAN PT. HERO SUPERMARKET, Tbk

PENGARUH KINERJA, KEPUASAN KERJA DAN SENIORITAS TERHADAP PENETAPAN GAJI KARYAWAN DI PERUSAHAAN PT. HERO SUPERMARKET, Tbk PENGARUH KINERJA, KEPUASAN KERJA DAN SENIORITAS TERHADAP PENETAPAN GAJI KARYAWAN DI PERUSAHAAN PT. HERO SUPERMARKET, Tbk Zulian Yamit Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia Viviria Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. serta tertulis dalam lembar judul di awal, maka dapat diketahui bahwa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. serta tertulis dalam lembar judul di awal, maka dapat diketahui bahwa BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Melihat judul yang telah disebutkan dalam awal bab, yakni bab satu serta tertulis dalam lembar judul di awal, maka dapat diketahui bahwa penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Diagram Alir Berikut ini merupakan diagram alur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Diagram Alir Berikut ini merupakan diagram alur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Berikut ini merupakan diagram alur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. Pemilihan subyek penelitian Penyusunan Instrumen Penelitian (kuesioner)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi saat ini, karyawan merupakan aset yang sangat penting bagi setiap perusahaan karena untuk kelangsungan kemajuan perusahaan, oleh karena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini menjelaskan tahapan yang dilakukan dalam penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini menjelaskan tahapan yang dilakukan dalam penelitian dengan BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini menjelaskan tahapan yang dilakukan dalam penelitian dengan melalui 4 tahap yang dapat dilihat pada Gambar 3.1 Gambar 3.1 Tahap Analisa Penelitian 3.1 Tahap Pendahuluan

Lebih terperinci

Kata Kunci: Total Quality Management, Sistem Pengukuran Kinerja, Budaya Organisasi dan Kinerja Manajerial

Kata Kunci: Total Quality Management, Sistem Pengukuran Kinerja, Budaya Organisasi dan Kinerja Manajerial 1 Pengaruh Total Quality Management, Sistem Pengukuran Kinerja dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Manajerial (Studi Empiris Pada PT. Adiluhung Saranasegara Indonesia) Feisal Ananta Pertiwi Jurusan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Dalam rangka menghadapi tantangan persaingan yang semakin tinggi dan meningkat, setiap perusahaan berusaha untuk tetap bertahan dengan cara meningkatkan produktivitas

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. pandangan karyawan ketika mereka telah diperlakukan dengan baik oleh

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. pandangan karyawan ketika mereka telah diperlakukan dengan baik oleh BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Pertukaran Sosial Fung et al. (2012) menyatakan bahwa teori pertukaran sosial merupakan pandangan karyawan ketika mereka telah

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Analisis Data Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Dalam penelitian ini, untuk menguji apakah kuesioner yang digunakan valid dan reliabel, maka dilakukan uji validitas dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan 1. Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan selama bulan Juni 2016 sampai dengan bulan November 2016. Penelitian ini diawali dengan mengidentifikasi

Lebih terperinci

Judul : Pengaruh Keadilan Organisasional, Komitmen Organisasional, Dan Kepuasan Kerja Terhadap Organizational Citizenship Behavior

Judul : Pengaruh Keadilan Organisasional, Komitmen Organisasional, Dan Kepuasan Kerja Terhadap Organizational Citizenship Behavior Judul : Pengaruh Keadilan Organisasional, Komitmen Organisasional, Dan Kepuasan Kerja Terhadap Organizational Citizenship Behavior Pada Suriwathi Beach Hotel Legian Kuta - Bali Nama : Ni Kadek Setya Prameswari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 17 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap organisasi baik organisasi nirlaba atau yang berorientasi laba, berkepentingan untuk memajukan organisasi terutama dalam era globalisasi saat ini dimana persaingan

Lebih terperinci