Statistik Pendidikan Dasar Kabupaten Banjarnegara Tahun Pelajaran 2011/2012
|
|
- Inge Sutedja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Statistik Pendidikan Dasar Kabupaten Banjarnegara Tahun Pelajaran 2011/2012 EUROPEAN UNION
2
3 LEMBAR PENGESAHAN STATISTIK PENDIDIKAN DASAR TP. 2011/2012 KABUPATEN BANJARNEGARA Mengetahui/Mengesahkan: KEPALA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BANJARNEGARA Drs. M U H D I Pembina Utama Muda NIP
4
5
6 Daftar Isi Tabel 1. Administrasi Pemerintahan 6 Tabel 2. Jumlah Penduduk 6 Tabel 3. Jumlah Sekolah 7 Grafi k 4. Jumlah Siswa per Jenjang 7 Tabel 5. Partisipasi Pendidikan Dasar 8 Grafi k 6. Rasio Rombel/Ruang Kelas 9 Grafi k 7. Rasio Siswa/Rombel 9 Grafi k 8. Kondisi TIK di Sekolah 10 Grafi k 9. Kondisi sarana sekolah 10 Grafi k 10. Kondisi Sarana Pendukung 11 Grafi k 11. Rasio Siswa/Guru 12 Grafi k 12. Kelebihan/Kekurangan Guru 12 Grafi k 13. Proporsi Guru Bersertifi kat per Jenjang 13 Grafi k 14. Guru Berdasarkan Status 14 Tabel 15. Capaian Indikator SPM Tingkat Kabupaten 15 Tabel 16. Capaian Indikator SPM Tingkat Satuan Pendidikan 16 4
7 Kata Pengantar Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat dan hidayahnya sehingga kita diberi kesempatan untuk menyusun buku statistik pendidikan dasar ini. Buku statistik pendidikan dasar ini disusun untuk memenuhi segala permintaan data dan informasi, khususnya untuk pimpinan dan pengambil kebijakan di lingkungan Pemerintah Kabupaten Banjarnegara. Sumber data penyusunan buku ini diambil dari hasil agregasi data EMIS-TRIMS dan beberapa data eksternal di luar Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga pada tahun Kepada semua pihak yang telah memberi kontribusi terhadap publikasi buku ini kami ucapkan terima kasih. Segala kritik dan saran kami harapkan dalam rangka penyempurnaan buku ini Banjarnegara, Desember 2012 Tim Penyusun 5
8 Tabel 1. Administrasi Pemerintahan No. Variabel Jumlah 1. Kecamatan Desa/Kelurahan Luas Wilayah (km 2 ) 1.069,71 Sumber Data : BDA 2011 Kabupaten Banjarnegara terdiri dari 20 kecamatan, 278 desa/kelurahan dengan luas wilayah 1.069,71 km 2. Secara kondisi wilayah Kabupaten Banjarnegara merupakan daerah dengan relief pegunungan atau dataran rendah. Batas wilayah Kabupaten Banjarnegara sebelah utara adalah Kabupaten Pekalongan dan Kabupaten Batang, sebelah timur Kabupaten Wonosobo, sebelah selatan Kabupaten Kebumen dan sebelah barat adalah Kabupaten Purbalingga dan Kabupaten Banyumas. Tabel 2. Jumlah Penduduk No. Komponen Laki-laki Perempuan Jumlah 1. Penduduk seluruhnya Penduduk 0-6 tahun Penduduk 4-5 tahun Penduduk 4-6 tahun Penduduk 6-7 tahun Penduduk 7-12 tahun Penduduk tahun Penduduk tahun Penduduk tahun Sumber : BPS (Registrasi Penduduk) Dari hasil penghitungan BPS, berdasarkan registrasi penduduk tahun 2011, jumlah penduduk Kabupaten Banjarnegara adalah jiwa, yang terdiri dari laki-laki (50,03 persen) dan perempuan (49,97 persen). Jumlah penduduk usia 7-12 tahun atau usia SD adalah jiwa, usia tahun atau usia SMP jiwa dan usia tahun atau usia SMA jiwa. 6
9 Tabel 3. Jumlah Sekolah Sekolah SD MI SMP MTs Jumlah Negeri Swasta Jumlah sekolah di Kabupaten Banjarnegara pada TP. 2011/2012 pada jenjang SD adalah 649 sekolah, MI 198 sekolah, SMP 96 sekolah dan MTs 37 sekolah. Dengan asumsi jumlah rombel pada jenjang SD/MI adalah 6 rombel dengan jumlah siswa sebesar 32 siswa dibandingkan dengan penduduk usia SD, maka jumlah sekolah ideal pada jenjang SD/MI adalah 551 sekolah. Begitu juga pada jenjang SMP/MTs, apabila jumlah rombel ideal sebesar 9 rombel atau 3 rombel pada tiap tingkatan dengan jumlah siswa sebesar 36 siswa per rombel dibandingkan dengan jumlah penduduk usia SMP, maka jumlah sekolah ideal untuk jenjang SMP/MTs adalah 157 sekolah. Berdasarkan kondisi yang ada dibandingkan dengan asumsi tersebut, maka jenjang SD/MI kelebihan 296 sekolah, sedangkan jenjang SMP/MTs kekurangan 24 sekolah, tanpa memperhatikan persebaran siswa. Kesimpulan yang bisa diambil berdasarkan asumsi di atas adalah perluasan akses pada jenjang SMP/MTs perlu ditingkatkan dengan pembangunan unit sekolah Baru (USB) atau pendirian SMP satu atap, sedangkan pada jenjang SD/MI perlu adanya pemerataan siswa atau regrouping sekolah. Grafik 4. Jumlah Siswa per Jenjang MI; 16 12% SMP; 27,996 22% SD; 79, % MTs; 82,65 6% 7
10 Berdasarkan grafi k di atas terlihat bahwa jumlah siswa SD adalah siswa, MI siswa, SMP siswa dan MTs siswa. Apabila dibandingkan dengan jumlah penduduk usia SD dan SMP, masih ada anak usia SD atau 10 persen dan anak usia SMP atau 29 persen yang belum bersekolah pada jenjang SD dan SMP (tanpa memperhitungkan anak yang bersekolah di paket A dan B dan anak yang bersekolah di luar daerah kabupaten). Dalam rangka penguatan wajar dikdas di Kabupaten Banjarnegara, beberapa langkah yang ditempuh antara lain: 1) penguatan tim koordinasi wajar dikdas yang melibatkan lintas sektoral, seperti Bappeda, Dewan Pendidikan, Pemerintahan Desa, dll. 2) subsidi beasiswa bagi siswa dari keluarga kurang mampu, 3) sosialisasi melalui kelompok perkumpulan warga, seperti PKK, dasa wisma, dll. Tabel 5. Partisipasi Pendidikan Dasar No. Partisipasi Pendidikan Dasar SD/MI SMP/MTs 1. APK 90% 71% 2. APK Siswa Perempuan 84% 34% 3. APK Siswa Laki-laki 95% 71% 4. Angka Mengulang 5% 0% 5. Angka Putus Sekolah 4% 1% Berdasarkan tabel di atas, APK SD/MI adalah 90 persen dan SMP/MTs 71 persen. Ini berarti masih ada 10 persen anak usia SD dan 29 persen anak usia SMP yang belum bersekolah pada jenjang pendidikan dasar (tanpa memperhitungkan anak yang bersekolah di paket A dan B dan anak yang bersekolah di luar daerah kabupaten). Indeks Paritas Gender (IPG) APK pada jenjang SMP sangat besar, yaitu 37 persen, yang berarti belum adanya kesetaraan gender dalam memperoleh pendidikan pada jenjang SMP. Tingkat putus sekolah pada jenjang SD lebih besar dibandingkan jenjang SMP, yaitu masing-masing sebesar 4 persen dan 1 persen. Demikian pula halnya dengan tingkat mengulang siswa, yaitu masing-masing sebesar 5 persen dan 0 persen pada jenjang SD dan SMP. Dengan tingkat mengulang dan putus sekolah yang tinggi pada jenjang SD, apabila dikalikan dengan biaya operasional per siswa yang telah digunakan, dapat disimpulkan bahwa pemborosan biaya pada jenjang SD masih cukup besar. Untuk menekan angka putus sekolah dan angka mengulang siswa beberapa langkah yang sudah ditempuh antara lain adalah beasiswa bagi siswa kurang mampu, peningkatan kompetensi dan kualifi kasi pendidikan guru, pemenuhan bahan ajar siswa dan pemenuhan fasilitas penunjang proses belajar mengajar. 8
11 Grafik 6. Rasio Rombel/Ruang Kelas SMK 1,20 SD 1,00 0,80 0, MI MA SMP SMA MTs Rasio Rombel/Ruang Kelas Rasio Ideal Rasio rombel/ruang kelas pada jenjang SMP dan MTs sudah ideal dengan rasio 1:1, sedangkan pada jenjang SD dan MI belum ideal (jumlah rombel lebih besar daripada jumlah ruang kelas yang ada). Beberapa langkah yang ditempuh untuk memenuhi rasio rombel/ruang kelas 1:1 antara lain: 1) pembangunan ruang kelas baru (RKB), 2) pembatasan jumlah siswa per rombel sesuai SPM dengan rasio 1:32 untuk SD/MI, 3) regrouping sekolah apabila jarak antar sekolah memungkinkan (sekolah dengan rasio siswa/rombel 1:10). Grafik 7. Rasio Siswa/Rombel SPM 50 SD Saat Ini MI MTs SMP Rasio siswa/rombel untuk semua jenjang pendidikan dasar baik SD, MI, SMP maupun MTs sudah terpenuhi sesuai dengan standar SPM dengan rasio 1:32 untuk jenjang SD/MI dan 1:36 untuk jenjang SMP/MTs. Berdasarkan grafi k di atas terlihat inefi siensi rasio siswa/rombel pada jenjang MI dengan rasio 1:11 (artinya dalam satu rombel hanya terdiri dari 11 siswa). Beberapa langkah yang 9
12 perlu ditempuh, khususnya pada jenjang MI, antara lain: 1) regrouping sekolah apabila jarak antar sekolah memungkinkan, 2) selektifi tas untuk pendirian sekolah baru, khususnya bagi sekolah swasta (memenuhi ketentuan yang ada, seperti Permendiknas No. 15 Tahun 2010 tentang SPM dan Permendiknas No. 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana Prasarana). Grafik 8. Kondisi TIK di Sekolah SD MI SMP MTs SMA MA SMK Kepemilikan Komputer Ada kapasitas mengatasi masalah TIK Memiliki Koneksi internet aktif Dari grafi k di atas jumlah kepemilikan komputer pada jenjang SD adalah 528 sekolah, MI 141 sekolah, SMP 82 sekolah dan MTs 29 sekolah, yang berarti masih ada sekolah yang belum memiliki komputer pada jenjang SD sejumlah 121 sekolah, MI sejumlah 57 sekolah, SMP sejumlah 15 sekolah dan MTs sejumlah 8 sekolah. Adanya koneksi internet dan kapasitas untuk mengatasi masalah TIK pada semua jenjang pendidikan dasar terlihat belum ideal. Langkah yang perlu ditempuh antara lain adalah: 1) alokasi anggaran untuk pemenuhan TIK di sekolah, 2) peningkatan kompetensi tenaga TIK. Grafik 9. Kondisi Sarana Sekolah SD MI SMP MTs SMA MA SMK Jumlah Ruang Kelas Rusak Berat Kebutuhan Perbaikan Mebeler Jumlah Ruang Guru Tdk Lengkap dengan Mebeler 10
13 Berdasarkan grafi k di atas jumlah ruang guru yang tidak lengkap dengan mebeler pada jenjang SD adalah 77 sekolah, MI 37 sekolah, SMP 8 sekolah, sedangkan pada jenjang MTs jumlah ruang guru yang ada sudah ideal. Jumlah ruang kelas rusak berat pada jenjang SD adalah 383 ruang, MI 197 ruang, SMP 49 ruang dan MTs 27 ruang. Kebutuhan perbaikan mebeler pada jenjang SD sebanyak 383 sekolah, MI sebanyak 197 sekolah, SMP sebanyak 49 sekolah dan MTs sebanyak 27 sekolah. Langkah yang perlu ditempuh antara lain: 1) rehabilitasi ruang kelas yang rusak berat, 2) pembangunan ruang guru dan pengadaan mebelernya, 3) pengadaan atau perbaikan mebeler siswa. Grafik 10. Kondisi Sarana Pendukung 100% 80% 78% 96% 71% 94% 97% 85% 100% 94% 60% 61% 61% 40% 43% 37% 20% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% SD MI SMP MTs SMA MA SMK Akses air bersih Akses listrik Sarana olahraga Persentase ketersediaan air bersih pada jenjang SD sebesar 78 persen, MI 71 persen, SMP 85 persen dan MTs 94 persen. Persentase adanya akses listrik pada jenjang SD sebesar 96 persen, MI 94 persen, SMP 97 persen dan MTs 100 persen. Persentase adanya sarana olahraga pada jenjang SD sebesar 43 persen, MI 37 persen, SMP 61 persen dan MTs 61 persen. Upaya dalam rangka pemenuhan akses air bersih, akses listrik dan sarana olahraga adalah: 1) alokasi anggaran dalam RKAS sekolah untuk pengadaan alat, 2) pendampingan dana rutin dalam rangka pemeliharaan. 11
14 Grafik 11. Rasio Siswa/Guru SMP 22 MI SD 23 SMK MA Rasio Siswa/ Guru MTs 20 SMA Berdasarkan grafi k di atas rasio siswa/guru untuk seluruh jenjang penddikan, baik SD/MI maupun SMP/MTs, sudah ideal dengan rasio pada jenjang SD sebesar 1:23, MI 1:12, SMP 1:22 dan MTs 1:20. Terpenuhinya rasio siswa/guru ini disebabkan karena jumlah guru sementara (guru honor sekolah) cukup besar, terutama pada jenjang SD. Grafik 12. Kelebihan/Kekurangan Guru 500,0 0,0-500,0-1000,0 33,0 0,0 0,0 SD MI SMP MTs SMA MA SMK -1,4-222,0-852,2-1500,0-2000,0-2500,0-2038,8 12
15 Kebutuhan guru PNS berdasarkan grafi k di atas pada jenjang SD adalah orang, MI 852 orang, SMP 222 orang dan hanya MTs yang menunjukkan rasio guru PNS/siswa yang ideal. Upaya pemerintah dalam rangka pemenuhan guru PNS antara lain adalah: 1) usulan pemenuhan kebutuhan guru ke BKN, 2) konversi guru TK ke guru SD (guru TK mengajar di SD pada kelas rendah, yaitu kelas 1, 2 dan 3) Grafik 13. Proporsi Guru Bersertifikat per Jenjang 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% 84% 66% 48% 47% 41% 27% 3% 13% 6% 3% 5% 2% 0%0%0% 0%0%0% 0%0%0% SD MIs SMP MTs SMA MA SMK D -IV;S -1;>S -2 <D -I,D -II,D -III Sertifikasi Persentase guru berdasarkan kualifi kasi pendidikan D-IV/S-1 pada jenjang SD sebesar 66 persen, MI 6 persen, SMP 84 persen dan MTs 41 persen. Persentase guru bersertifi kasi pada jenjang SD sebesar 48 persen, MI 2 persen, SMP 47 persen dan MTs 13 persen. Persentase guru bersertifi kasi yang rendah pada jenjang MI dan MTs disebabkan karena jumlah sekolah swasta lebih besar daripada sekolah negeri (ketentuan sertifi kasi guru yang mensyaratkan bahwa status guru adalah PNS atau guru tetap yayasan). Upaya dalam rangka pemenuhan kualifi kasi pendidikan guru D-IV/S-1 adalah mengalokasikan anggaran (APBD dan APBN) studi lanjut ke D-IV/S-1 bagi guru pada jenjang pendidikan dasar. 13
16 Grafik 14. Guru Berdasarkan Status Jml guru PNS Jml guru Sementara Jml Guru Honorer Daerah Jml Guru Tamu 909 Jml guru tetap yayasan SD MI SMP MTs SMA MA SMK Jumlah guru PNS pada jenjang SD adalah orang, MI 428 orang, SMP orang dan MTs 167 orang. Jumlah guru sementara (guru honor sekolah) pada jenjang SD adalah orang, MI 90 orang, SMP 358 orang dan MTs 230 orang. Terpenuhinya rasio siswa/guru sesuai dengan SPM disebabkan karena jumlah guru sementara yang cukup besar. Pengangkatan guru honor sekolah bisa menjadi solusi dalam rangka pemenuhan kebutuhan guru PNS. 14
17 Tabel 15. Capaian Indikator SPM Tingkat Kabupaten No SPM Standar Pelayanan Minimal: Capai SPM Total Skl 1 Tersedia satuan pendidikan dalam SD % jarak yang terjangkau dengan berjalan MI % kaki SMP % MTs % 2 Jumlah peserta didik dalam setiap SD % rombongan belajar untuk SD/MI tidak MI % melebihi 32 orang, dan untuk SMP/MTs tidak melebihi 36 orang SMP % MTs % 3 Di setiap SMP dan MTs tersedia ruang laboratorium IPA SMP % MTs % 4 Di setiap SD/MI dan SMP/MTs tersedia SD % satu ruang guru, kepala sekolah dan MI % staf kependidikan lainnya; dan di setiap SMP dan MTs tersedia ruang kepala SMP % sekolah yang terpisah dari ruang guru. MTs % 5 Di setiap SD dan MI tersedia 1 (satu) orang guru untuk setiap 32 peserta didik dan 6 (enam) orang guru untuk setiap satuan pendidikan, dan untuk daerah khusus 4 (empat) orang guru setiap satuan pendidikan. 6 Di setiap SMP dan MTs tersedia 1 (satu) orang guru untuk setiap mata pelajaran, dan untuk daerah khusus tersedia satu orang guru untuk setiap rumpun mata pelajaran. 7 Di setiap SD dan MI tersedia 2 (dua) orang guru yang memenuhi kualifi kasi akademik S1 atau D-IV dan 2 (dua) orang guru yang telah memiliki sertifi kat pendidik. 8 Di setiap SMP/MTs tersedia guru dengan kualifikasi akademik S-1 atau D-IV sebanyak 70% dan separuh diantaranya (35% dari keseluruhan guru) telah memiliki sertifi kat pendidik, untuk daerah khusus masing-masing sebanyak 40% dan 20%. SD % MI % SMP % MTs % SD % MI % SMP % MTs % Capaian (%)
18 No SPM Standar Pelayanan Minimal: 9 Di setiap SMP dan MTs tersedia guru dengan kualifikasi akademik S-1 atau D-IV dan telah memiliki sertifi kat pendidik masing-masing satu orang untuk mata pelajaran Matematika, IPA, Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. 10 Di setiap Kabupaten/Kota semua kepala SD dan MI berkualifi kasi akademik S-1 atau D-IV dan telah memiliki sertifikat pendidik. Capai SPM Total Skl SMP % MTs % SD % MI % Capaian (%) Di setiap Kabupaten/Kota semua kepala SMP dan MTs berkualifi kasi akademik S-1 atau D-IV dan telah memiliki sertifikat pendidik. 12 Di setiap Kabupaten/Kota semua pengawas sekolah dan madrasah memiliki kualifikasi akademik S-1 atau D-IV dan telah memiliki sertifi kat pendidik. 13 Pemerintah Kabupaten/Kota memiliki rencana dan melaksanakan kegiatan untuk membantu satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum dan proses pembelajaran yang efektif. 14 Kunjungan pengawas ke satuan pendidikan dilakukan satu kali setiap bulan dan setiap kunjungan dilakukan selama 3 jam untuk melakukan supervisi dan pembinaan. SMP % MTs % SD % MI % SMP % MTs % Ada rencana & Sudah dilaksanakan 100% SD % MI % SMP % MTs % 16
19 Tabel 16. Capaian Indikator SPM Tingkat Satuan Pendidikan No SPM Standar Pelayanan Minimal: 1 Setiap SD dan MI menyediakan buku teks yang sudah disertifi kasi oleh Pemerintah. 2 Setiap SMP dan MTS menyediakan buku teks yang sudah disertifi kasi oleh Pemerintah. 3 Setiap SD dan MI menyediakan satu set peraga IPA dan bahan. Capai SPM Total Skl SD % MI % SMP MTs SD MI SMP % MTs % SD % MI % SMP MTs 4 Setiap SD dan MI memiliki 100 judul SD % buku pengayaan dan 10 buku referensi, MI % dan setiap SMP dan MTs memiliki 200 judul buku pengayaan dan 20 buku SMP % referensi. MTs % 5 Setiap guru tetap bekerja 35 jam per minggu di satuan pendidikan. SD % MI % SMP % MTs % 6 Satuan pendidikan menyelenggarakan SD % proses pembelajaran selama 34 minggu MI % per tahun SMP % 7 Satuan pendidikan menerapkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. 8 Setiap guru menerapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). 9 Setiap guru mengembangkan dan menerapkan program penilaian untuk membantu meningkatkan kemampuan belajar peserta didik. MTs % SD % MI % SMP % MTs % SD % MI % SMP % MTs % SD % MI % SMP % MTs % Capaian (%)
20 No SPM Standar Pelayanan Minimal: 10 Kepala sekolah melakukan supervisi kelas dan memberikan umpan balik 11 Setiap guru menyampaikan laporan hasil evaluasi mata pelajaran serta hasil penilaian setiap peserta didik 12 Kepala Sekolah atau Madrasah menyampaikan laporan hasil UAS, UKK serta Ujian Akhir (US/UN). 13 Setiap satuan pendidikan menerapkan prinsip Manajemen Berbasis Sekolah (MBS). Capai SPM Total Skl SD % MI % SMP % MTs % SD % MI % SMP % MTs % SD % MI % SMP % MTs % SD % MI % SMP % MTs % Capaian (%)
21 19
22 20
23
24
Hasil Perhitungan SPM
THE WORLD BANK Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Aceh Utara Juli 2012 Buku Laporan Hasil Perhitungan SPM Menggunakan Aplikasi TRIMS (Tool for Reporting and Information Management by Schools)
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 41 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 911 TAHUN 2011 TENTANG
BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 41 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 911 TAHUN 2011 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL PENDIDIKAN DASAR KABUPATEN BANJARNEGARA BUPATI BANJARNEGARA,
Lebih terperinciINDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2017 (Berdasarkan Format : PERMENPAN Nomor 53 Tahun 2014 dan PERMENPAN & RB Nomor: PER/20/menpan/II/2008)
INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2017 (Berdasarkan Format : PERMENPAN Nomor 53 Tahun 2014 dan PERMENPAN & RB Nomor: PER/20/menpan/II/2008) KABUPATEN / KOTA OPD : CILEGON : DINAS PENDIDIKAN TUGAS DAN FUNGSI
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL PENDIDIKAN DASAR DI KABUPATEN/KOTA
SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL PENDIDIKAN DASAR DI KABUPATEN/KOTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2013 TENTANG
SALINAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL PENDIDIKAN DASAR DI KABUPATEN/KOTA
SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL PENDIDIKAN DASAR DI KABUPATEN/KOTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN
Lebih terperinciPenerapan Dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal Bidang Pendidikan Tahun 2013
Laporan Tahun 2013 Bidang Penerapan Dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal Bidang Tahun 2013 I PENDIDIKAN DASAR OLEH KABUPATEN / KOTA 1. Tersedia satuan pendidikan dalam jarak yang terjangkau dengan
Lebih terperinciIndikator Kinerja Program. A. Standar Pelayanan Minimal (SPM)
No. Indikator Kinerja Program A. Standar Pelayanan Minimal (SPM) Satuan Tabel 2.7. Pencapaian Kinerja pelayanan Dinas Pendidikan Kabupaten Kulon Progo Tahun 2011-2016 Target Target Kinerja Program Realisai
Lebih terperinciRENCANA AKSI STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PENDIDIKAN DASAR
RENCANA AKSI STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PENDIDIKAN DASAR NO JENIS PELAYANAN INDIKATOR SUB INDIKATOR KEGIATAN VOL SATUAN NILAI JUMLAH TARGET JUMLAH DANA TARGET JUMLAH DANA 2013 Rp 2014 Rp 1 2 3 1
Lebih terperinciKABUPATEN ACEH TENGGARA TAHUN 2012 DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN ACEH TENGGARA
Buku Laporan Hasil Perhitungan SPM Pendidikan Dasar Dengan Menggunakan TRIMS KABUPATEN ACEH TENGGARA TAHUN 212 DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN ACEH TENGGARA 2 Laporan Standar Pelayanan Minimal
Lebih terperinciDAFTAR TABEL Persentase SD/ MI yang semua rombongan... belajar (rombel)nya tidak melebihi 32 orang
DAFTAR TABEL Tabel 1.1 Jumlah Desa dan Dusun di Kabupaten Lombok Barat... 4 Menurut Kecamatan 1.2 Luas Kabupaten Lombok Barat Menurut Kecamatan... 4 1.3 Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Rasio Jenis...
Lebih terperincijtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt
- 1 - jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 74 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PENCAPAIAN DAN PENERAPAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciCAPAIAN, TARGET, DAN RENCANA PEMBIAYAAN SPM BIDANG PENDIDIKAN DASAR
CAPAIAN, TARGET, DAN RENCANA PEMBIAYAAN SPM BIDANG PENDIDIKAN DASAR KABUPATEN/KOTA : BANYUWANGI PROVINSI : JAWA TIMUR NO TARGET (%) PROGRAM/ KEGIATAN masukkan bahan RENCANA PEMBIAYAAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Lebih terperinciPENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR BAGIAN PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN
e-pemantauan dan Evaluasi Standar Pelayanan Minimal (SPM) Pendidikan Dasar KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR BAGIAN PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN Nama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memberikan peran yang lebih besar kepada pemerintah daerah untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Otonomi daerah yang dilaksanakan per 1 Januari 2001 telah memberikan peran yang lebih besar kepada pemerintah daerah untuk mengurus sendiri urusan pemerintahannya, berdasarkan
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG MATRIK RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN
PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG MATRIK RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2015-2019 V I S I M I S I 1 : TERWUJUDNYA MASYARAKAT LUMAJANG YANG SEJAHTERA DAN BERMARTABAT : Meningkatkan Kualitas
Lebih terperinciPROFIL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH KABUPATEN TANGERANG TAHUN 2016
PROFIL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH KABUPATEN TANGERANG TAHUN 2016 < 1 Visi Dinas Pendidikan Terwujudnya Ketersediaan, Keterjangkauan, Kesetaraan dan Kualitas Layanan Pendidikan Untuk Membentuk Masyarakat
Lebih terperinciRAKER GUBERNUR KALBAR HUT PEMDA KALBAR KE 53 KOORDINASI PEMANTAPAN PENYELENGGARAAAN DAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2010
RAKER GUBERNUR KALBAR HUT PEMDA KALBAR KE 53 KOORDINASI PEMANTAPAN PENYELENGGARAAAN DAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2010 Drs. Alexius Akim, MM. Kepala Dinas Pendidikan Kalimantan Barat RAKOR GUBERNUR KALBAR
Lebih terperinciBUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 29 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PENDIDIKAN DASAR KABUPATEN BELITUNG
SALINAN BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 29 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PENDIDIKAN DASAR KABUPATEN BELITUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG, Menimbang
Lebih terperinciTAMAN KANAK-KANAK Tabel 5 : Jumlah TK, siswa, lulusan, Kelas (rombongan belajar),ruang kelas, Guru dan Fasilitas 6
DAFTAR TABEL DATA NONPENDIDIKAN Tabel 1 : Keadaan Umum Nonpendidikan 1 Tabel 2 : Luas wilayah, penduduk seluruhnya, dan penduduk usia sekolah 2 Tabel 3 : Jumlah desa, desa terpencil, tingkat kesulitan
Lebih terperinciPENETAPAN KINERJA BUPATI TEMANGGUNG TAHUN ANGGARAN 2014 NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET (Usia 0-6 Tahun)
URUSAN WAJIB: PENDIDIKAN PENETAPAN KINERJA BUPATI TEMANGGUNG TAHUN ANGGARAN 2014 NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET 1 Meningkatnya Budi Pekerti, 1 Persentase pendidik yang disiplin Tata Krama
Lebih terperinciBUPATI BANGKA SALINAN PERATURAN BUPATI BANGKA NOMOR 36 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PENDIDIKAN DASAR DI KABUPATEN BANGKA
BUPATI BANGKA SALINAN PERATURAN BUPATI BANGKA NOMOR 36 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PENDIDIKAN DASAR DI KABUPATEN BANGKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANGKA, Menimbang
Lebih terperinciJumlah kelompok permukiman permanen yang sudah dilayani SD/MI dalam jarak kurang dari 3 KM. Jumlah kelompok permukiman permanen di kab/kota
Analisis Capaian Standar Pelayanan Minimal IP-1.1 = (a) Permukiman Permanen=penduduk yang berjumlah 1000 org, khusus di daerah terpencil; (b) Kewajiban kab/kota=1 Sekolah/Madrasah bisa saja berada dalam
Lebih terperinciPENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR BAGIAN PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN
e-pemantauan dan Evaluasi Standar Pelayanan Minimal (SPM) Pendidikan Dasar KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR BAGIAN PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN Nama
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO
BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 14 TAHUN : PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 14 TAHUN TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PENDIDIKAN DASAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KULON
Lebih terperinciPROFIL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH PROVINSI JAWA TENGAH PEMERINTAH&NBSP; &NBSP;
PROFIL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH PROVINSI JAWA TENGAH PEMERINTAH&NBSP; &NBSP; DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... 4 BAB I. PENDAHULUAN... 6 Tabel 1.1. Standar untuk Menentukan Nilai Masing-masing Indikator...
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA TANGERANG
RINGKASAN RENSTRA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KOTA TANGERANG PERIODE TAHUN 2014-2018 Penyusunan Rencana Strategis Dinas Pendidikan dan Kebudayaan periode 2014-2019 merupakan amanat perundang-undangan
Lebih terperinciPROFIL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH TAHUN 2015/2016 KABUPATEN/KOTA. PROVINSI...
LOGO KANTOR PROFIL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH TAHUN 2015/2016 KABUPATEN/KOTA. PROVINSI... Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/kategori:lambang_kabupaten_dan_kota_di_indonesia PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA...
Lebih terperinciSALINAN. b. bahwa untuk menjamin tercapainya mutu pendidikan yang diselenggarakan daerah perlu menetapkan standar pelayanan minimal pendidikan dasar;
SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKANASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2O1O TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL PENDIDIKAN DASAR DI KABUPATEN/KOTA DENGAN RAHMA TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN
Lebih terperinciBAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF 5.1. Program dan Kegiatan yang Direncanakan Pembangunan pendidikan di Kabupaten Barru didesain dalam rangka
Lebih terperinciMewujudkan Peningkatan Pendidikan yang berkualitas tanpa meninggalkan kearifan lokal.
Mewujudkan Peningkatan Pendidikan yang berkualitas tanpa meninggalkan kearifan lokal. Pada misi IV yaitu Mewujudkan Peningkatan Pendidikan yang berkualitas tanpa meninggalkan kearifan lokal terdapat 11
Lebih terperinciLampiran data-data hasil wawancara dengan Kementrian Pendidikan dan. via pada hari Selasa tanggal 31 Mei 2016, pada pukul 14:21 WIB.
Lampiran 1 Lampiran data-data hasil wawancara dengan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Anies Baswedan. Wawancara dilakukan via E-mail pada hari Selasa tanggal 31 Mei 2016, pada pukul
Lebih terperinciRINGKASAN RENJA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KOTA TANGERANG TAHUN 2015
RINGKASAN RENJA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KOTA TANGERANG TAHUN 2015 Rencana Kerja Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangerang Tahun 2015 disusun dengan berpedoman pada RKPD Tahun 2015 Kota Tangerang.
Lebih terperinciPROFIL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN PELAJARAN 2016/2017
PROFIL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH 2017 2017 PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN PELAJARAN 2016/2017 DAFTAR ISI BAB I. PENDAHULUAN... 4 A. Latar Belakang... 4 B. Tujuan... 4 C. Ruang Lingkup... 5 BAB
Lebih terperinciPROFIL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN PELAJARAN 2016/2017
PROFIL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH 217 217 PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN PELAJARAN 216/217 DAFTAR ISI BAB I. PENDAHULUAN... 4 A. Latar Belakang... 4 B. Tujuan... 4 C. Ruang Lingkup... 5 BAB II.
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA SALATIGA TAHUN 2017
PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA SALATIGA TAHUN 2017 1 PERENCANAAN KINERJA A. PERENCANAAN STRATEJIK VISI DAN MISI 1. Pernyataan
Lebih terperinciPERHITUNGAN INDIKATOR PENCAPAIAN (IP)
SALINAN LAMPIRAN II PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 23 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL PENDIDIKAN
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA. NOMOR 129a/U/2004 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PENDIDIKAN
KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 129a/U/2004 TENTANG BIDANG PENDIDIKAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang : a. bahwa dengan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan
Lebih terperinciMisi 4. Mewujudkan Peningkatan Pendidikan yang Berkualitas tanpa Meninggalkan Kearifan Lokal
Misi 4. Mewujud Peningkatan yang Berkualitas tanpa Meninggal Kearifan Lokal No PROGRAM SI AWAL PENG GUNG WAB 1 Program anak usia dini, Wajib belajar pendidi dasar, menengah, dan nonformal 2 Program pendidi
Lebih terperinciANALISIS STANDAR BELANJA (ASB)
SLINN LMPIRN III PERTURN MENTERI PENDIDIKN DN KEBUDYN NOMOR 23 THUN 2013 TENTNG PERUBHN TS PERTURN MENTERI PENDIDIKN NSIONL NOMOR 15 THUN 2010 TENTNG STNDR MINIML PENDIDIKN DSR DI KBUPTEN/KOT. NLISIS STNDR
Lebih terperinciPERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA
WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 23 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PENDIDIKAN DI KOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan
Lebih terperinciPROFIL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
PROFIL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH 1 1 PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN PELAJARAN DAFTAR ISI BAB I. PENDAHULUAN... 4 A. Latar Belakang... 4 B. Tujuan... 4 C. Ruang Lingkup... 5 BAB II. KEADAAN UMUM...
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. A. Pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal Bidang Pendidikan Kabupaten Bangka
BAB V PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal Bidang Pendidikan Kabupaten Bangka Tengah Sebagaimana yang dijelaskan dalam bab sebelumnya, pada bab pembahasan ini peneliti akan menjelaskan evaluasi
Lebih terperinciPERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 35 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA INDUK PENDIDIKAN TAHUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,
SALINAN NOMOR 35, 2014 PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 35 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA INDUK PENDIDIKAN TAHUN 2013-2018 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG, Menimbang : bahwa dalam rangka perluasan
Lebih terperinciPROFIL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN PELAJARAN 2015/2016
PROFIL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH 2016 2016 PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN PELAJARAN 2015/2016 DAFTAR ISI BAB I. PENDAHULUAN... 4 A. Latar Belakang... 4 B. Tujuan... 4 C. Ruang Lingkup... 5 BAB
Lebih terperinciPANDUAN APLIKASI. Pengolahan Data Pendidikan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Selatan
PANDUAN APLIKASI Pengolahan Data Pendidikan Standar Pelayanan Minimal (SPM) KATA PENGANTAR merupakan aplikasi yang didesain untuk menghasilkan output Standar Pelayanan Minimal (SPM) berdasarkan data yang
Lebih terperinciSASARAN Uraian Sasaran Indikator Satuan 1 2. Formulasi perhitungan: (Jumlah siswa usia tahun dijenjang SD/MI/Paket A,
Lampiran Keputusan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Banjar Nomor : 420/Kpts.203-Disdikbud Tanggal : 27 Oktober 2014 Tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) Dilingkungan Dinas Pendidikan
Lebih terperinciGrafik 3.2 Angka Transisi (Angka Melanjutkan)
Grafik 3.2 Angka Transisi (Angka Melanjutkan) Grafik 3.2 memperlihatkan angka transisi atau angka melanjutkan ke SMP/sederajat dan ke SMA/sederajat dalam kurun waktu 7 tahun terakhir. Sebagaimana angka
Lebih terperinciPENETAPAN KINERJA TAHUN 2013 DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR Manajemen Pendidikan TK / RA 915,000,000
PENETAPAN KINERJA TAHUN 2013 DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR No. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TARGET 1 Meningkatnya aksesbilitas dan kualitas Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Pendidikan
Lebih terperinciPenghitungan Biaya Pencapaian Standar dan Akses
Penghitungan Biaya Pencapaian Standar dan Akses PBPSA Decentralized Basic Education 1 Management and Governance Edisi Juli 2011 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN
Lebih terperinciPROFIL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH TAHUN 2013/2014 KABUPATEN KARANGASEM
1 PROFIL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH TAHUN 2013/2014 KABUPATEN KARANGASEM A. PENDAHULUAN Profil Pendidikan Dasar dan Menengah (Profil Dikdasmen) disusun bersumber pada isian instrumen Profil Dikdasmen
Lebih terperinciRPJMD Kab. Temanggung Tahun I X 16
TARGET SASARAN MISI 212 213 214 215 216 217 218 218 Siswa Miskin Penerima Beasiswa untuk Menempuh Pendidikan Dasar % 65,62 68,13 7,65 71,9 73,16 74,42 74,42 74,42 Dinas Pendidikan Jumlah siswa miskin SD/MI/SMP/MTs
Lebih terperincikualifikasi S1/D IV,S2 atau lebih. guru dan murid. a) Angka Partisipasi Sekolah (APS)
serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Adapun yang dibahas yaitu : Pendidikan Dasar, Pendidikan Menengah, Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Fasilitas Pendidikan, Angka Putus Sekolah
Lebih terperinciPENYUSUNAN PROFIL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH TAHUN 2015/2016
PENYUSUNAN PROFIL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH TAHUN 2015/2016 KEMENTERIAN PENDIDIKAN PENDIDIKAN DAN DAN KEBUDAYAAN KEBUDAYAAN PUSAT DATA PUSAT DAN DATA STATISTIK DAN PENDIDIKAN STATISTIK PENDIDIKAN DAN
Lebih terperinciBAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN Untuk mengukur kinerja Kabupaten Barru, disusun indikator kinerja sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, yang meliputi: (1)
Lebih terperinciPROGRAM PRIORITAS PADA JENJANG PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
PROGRAM PRIORITAS PADA JENJANG PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Prof. Suyanto, Ph.D. Direktur Jenderal Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan Nasional 1 Tahapan
Lebih terperinciRPJMD Kab. Temanggung Tahun I X 31
AWAL TARGET SASARAN MISI 212 213 214 215 216 217 218 218 SD/MI % 33.22 33.22 33.22 33.22 33.22 33.22 33.22 33.22 Dinas Pendidikan Jumlah SD/MI jumlah SD/MI kali 1% diharapkan di tahun 218 tinggal 1,1%
Lebih terperinciPROYEKSI PRASARANA DAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN TAHUN 2012/ /2021
PROYEKSI PRASARANA DAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN TAHUN 2012/2013--2020/2021 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN Jakarta, Desember 2013 KATALOG DALAM TERBITAN
Lebih terperinciKOMPILASI DATA PROFIL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH KOTA SEMARANG JAWA TENGAH TAHUN 2014/2015 PEMERINTAH KOTA SEMARANG DINAS PENDIDIKAN
versi 01 KOMPILASI DATA PROFIL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH JAWA TENGAH PEMERINTAH DINAS PENDIDIKAN JAKARTA, JUNI 2014 DATA NONPENDIDIKAN JAWA TENGAH No. Variabel Jumlah No. Variabel Jumlah 1 Administrasi
Lebih terperinciDAFTAR USULAN RENCANA KEGIATAN KABUPATEN / KOTA... YANG BERSUMBER DARI DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) TAHUN ANGGARAN 2017
DAFTAR USULAN RENCANA KEGIATAN KABUPATEN / KOTA... YANG BERSUMBER DARI DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) TAHUN ANGGARAN 0. BIDANG PENDIDIKAN NO. KEGIATAN TARGET DANA LOKASI Total Bidang Pendidikan Rp - A. Sub
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIK LAPANGAN TERBIMBING (PLT) DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BANTUL
LAPORAN PRAKTIK LAPANGAN TERBIMBING (PLT) DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BANTUL PENGOLAHAN DATA STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) GUNA KESEDIAAN INFORMASI CAPAIAN LAYANAN PENDIDIKAN PADA
Lebih terperinciPENETAPAN KINERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH
PENETAPAN KINERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH SKPD : DINAS DIKPORA KABUPATEN KEBUMEN Tahun Anggaran : 2014 Sasaran Strategis 1 Mutu Layanan PAUD PROGAM PENDIDIKAN USIA DINI 1,1 APK PAUD 1.1 Pembangunan
Lebih terperinciMATRIKS BUKU I RKP TAHUN 2011
MATRIKS BUKU I RKP TAHUN 2 Tema Prioritas Penanggung Jawab Bekerjasama dengan PROGRAM AKSI BIDANG PENDIDIKAN Peningkatan akses pendidikan yang berkualitas, terjangkau, relevan, dan efisien menuju terangkatnya
Lebih terperinciTarget Rp (ribu) Target Rp (ribu) Target Rp (ribu) Target Rp (ribu) Target Rp (ribu) Target Rp (ribu)
Tabel 5.1. Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif Dinas Kabupaten Barru Provinsi Sulawesi Selatan 1 Tujuan 2011 2012 2013 2014 SKPD Target Rp (ribu) Target
Lebih terperinciPEMENUHAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PENDIDIKAN DASAR KABUPATEN SAMPANG
PEMENUHAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PENDIDIKAN DASAR KABUPATEN SAMPANG PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG DINAS PENDIDIKAN ROADMAP PEMENUHAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PENDIDIKAN DASAR KABUPATEN
Lebih terperinciBAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD Indikator Kinerja Dinas Pendidikan Kota Pontianak yang mendukung visi, misi, tujuan dan sasaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Lebih terperinci/ KEPUTUSAN MENTER! PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
/ KEPUTUSAN MENTER! PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 129a/U /2004 TENTANG BIDANG PENDIDIKAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL Menirnbang: a. Bahwa dengan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 ten tang
Lebih terperinciPEMETAAN PERMASALAHAN GURU SD DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALITAS DI KABUPATEN BOMBANA
PEMETAAN PERMASALAHAN GURU SD DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALITAS DI KABUPATEN BOMBANA La Ode Safiun Arihi 1, a, Fredy 2, a 1, 2 Pendidikan Dasar Universitas Haluoleo, Kendari e-mail: a fiun_unhalu@yahoo.co.id;
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN EVALUASI KINERJA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA SALATIGA TAHUN 2017
PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN EVALUASI KINERJA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA SALATIGA TAHUN 2017 AKUNTABILITAS KINERJA A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI Pengukuran
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN KLUNGKUNG RENJA 2016 RENCANA KERJA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN KLUNGKUNG TAHUN 2016
PEMERINTAH KABUPATEN KLUNGKUNG RENJA 2016 RENCANA KERJA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN KLUNGKUNG TAHUN 2016 Rencana Kerja Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahrga ini disusun pada tahun 2015
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 2 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG WAJIB BELAJAR 12 (DUA BELAS) TAHUN
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 2 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG WAJIB BELAJAR 12 (DUA BELAS) TAHUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUDUS, Menimbang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. agar mampu bersaing dalam era keterbukaan, pemerintah memandang perlu
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dalam upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia agar mampu bersaing dalam era keterbukaan, pemerintah memandang perlu untuk menciptakan dan
Lebih terperinciRENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN AGAM TAHUN ANGGARAN 2014
Hal 1 dari 6 RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN AGAM Formulir RKA SKPD 2.2 TAHUN ANGGARAN 2014 Urusan Pemerintahan : Organisasi : 1.01. PENDIDIKAN 1.01. DINAS
Lebih terperinciBUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR
SALINAN BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUMAJANG NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciPROFIL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
PROFIL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN Jakarta, Desember 2013 PROFIL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH TAHUN 2012/2013 BUKU 3 (13 KAB/KOTA
Lebih terperinciBAB II KONDISI UMUM PENDIDIKAN
BAB II KONDISI UMUM PENDIDIKAN 2.1. Tugas Pokok,Fungsi dan Struktur Organisasi Sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2008 tentang Pembentukan, Susunan, Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi Dinas-Dinas
Lebih terperinciPENERAPAN MUTU PENDIDIKAN PADA SATUAN PENDIDIKAN
PENERAPAN MUTU PENDIDIKAN PADA SATUAN PENDIDIKAN Suplemen MK Pengelolaan Oleh: Suryadi, M.Pd Mutu pendidikan didasarkan atas mutu input, mutu proses, dan mutu output/ outcome, sebagaimana termuat pada
Lebih terperinci2) Pendidikan Menengah. rasio guru dan murid. a) Angka Partisipasi Sekolah (APS)
diantara angka 1,54 1,67. Hal tersebut menunjukkan bahwa masih ada guru yang harus bertanggungjawab pada lebih dari 1 (satu) rombongan belajar (kelas). 2) Pendidikan Menengah Fokus pelayanan pendidikan
Lebih terperinciHASIL PENGOLAHAN DAN ANALISISDATA AKREDITASI SEKOLAH/MADRASAH PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016
HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISISDATA AKREDITASI SEKOLAH/MADRASAH PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016 BAN SM ACEH HASIL ANALISIS DATA AKREDITASI TAHUN 20161 HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA AKREDITASI SEKOLAH/MADRASAH
Lebih terperinciDalam Peningkatan Mutu Pendidikan
Drs., M.Pd. - - FIP - UPI Dalam Peningkatan Mutu Pendidikan No Drs., M.Pd. - - FIP - UPI Perkembangan Jumlah Guru Sumber: Balitbang 2004 Jenjang Pendidikan Tahun 2000/2001 2001/2002 2002/2003 1 TK 102,503
Lebih terperinciPeraturan Presiden No. 29 Tahun 2014 Tentang Sistem Akuntabilitas. Kinerja Instansi Pemerintah mengarahkan bahwa pelaksanaan pemerintahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peraturan Presiden No. 29 Tahun 2014 Tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah mengarahkan bahwa pelaksanaan pemerintahan harus berdayaguna, berhasil
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG WAJIB BELAJAR 12 (DUA BELAS) TAHUN
PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG WAJIB BELAJAR 12 (DUA BELAS) TAHUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUDUS, Menimbang : a. bahwa berdasarkan
Lebih terperinciStandar kopetensi Pendidikan oleh Fauzan AlghiFari / / TP-B
Standar kopetensi Pendidikan oleh Fauzan AlghiFari / 15105241008 / TP-B http://fauzanfari.blogs.uny.ac.id Standar Nasional Pendidikan (SNP) merupakan kriteria minimal tentang berbagai aspek yang relevan
Lebih terperinciDAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2014 NOMOR : DIPA /2014 I A. INFORMASI KINERJA
1 Fungsi 10 PENDIDIKAN Sub Fungsi 10.02 PENDIDIKAN DASAR 10.90 PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN LAINNYA 2 Program 025.04.07 Program Pendidikan Islam Hasil (Outcome) 01 Meningkatnya Akses, Mutu, dan Daya Saing
Lebih terperinciLaporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Pekalongan Tahun 2014 BAB IV PENUTUP
BAB IV PENUTUP Sebagai bagian penutup dari Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Pekalongan Tahun 2014, dapat disimpulkan bahwa secara umum Pemerintah Kota Pekalongan telah memperlihatkan pencapaian
Lebih terperinciREALISASI ANGGARAN DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2015
A REALISASI ANGGARAN DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 0 No Program dan Kegiatan Pagu Anggaran (Rp) Program pendidikan anak usia dini..80.000 9..00 8, 8 9 0 Penyusunan Kurikulum Muatan Jawa TK/RA
Lebih terperinciIDENTITAS SEKOLAH/INSTANSI/LEMBAGA. 2 (1). TK (2). SD (3). SMP (4). SLB (5). SMA (6). SMK (7). RA (8). MI (9). MTs (10). MA h.
KABUPATEN/KOTA PROVINSI Tertanggal Pengisian Instrumen Ini : : / / 0 0 9 a. Nama Sekolah/Instansi S D N E G E R I P A G E R P E L A H. Sekolah. Kantor Pendidikan Kecamatan. Kantor Dinas Kota/Kab. Kantor
Lebih terperinciISU-ISU STRATEGIS. 3.1 Analisis Situasi Strategis
ISU-ISU STRATEGIS 3.1 Analisis Situasi Strategis S etiap organisasi menghadapi lingkungan strategis yang mencakup lingkungan internal dan eksternal. Analisis terhadap lingkungan internal dan eksternal
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Drs. H. Humaidi Syukeri Pembina Utama Madya NIP
KATA PENGANTAR Puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena atas ridha-nya jualah sehingga Buku Saku Pendidikan pada Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Selatan yang meliputi Sekolah, Siswa, Guru, Ruang
Lebih terperinciTABEL 31 JUMLAH DANA MENURUT SUMBER SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) KOTA SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2009/2010
TABEL 31 JUMLAH DANA MENURUT SUMBER SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) No. Kecamatan Dana menurut Sumber (Ribuan Rupiah) P. Pusat Yayasan Orang tua Pemprov Pemkab/kota Lainnya Jumlah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 01 Mijen
Lebih terperinciC. ANALISIS CAPAIAN KINERJA
C. ANALISIS CAPAIAN KINERJA Analisis capaian kinerja dilaksanakan pada setiap sasaran yang telah ditetapkan dalam pelaksanaan setiap urusan pemerintahan daerah baik urusan wajib maupun urusan pilihan.
Lebih terperinciPROFIL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
PROFIL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN Jakarta, Desember 2013 PROFIL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH TAHUN 2012/2013 BUKU 1 (12 KAB/KOTA
Lebih terperinciLAPORAN ANALISIS HASIL EVALUASI DIRI SEKOLAH (EDS) PROVINSI SULAWESI BARAT TAHUN 2011
LAPORAN ANALISIS HASIL EVALUASI DIRI SEKOLAH (EDS) PROVINSI SULAWESI BARAT TAHUN 2011 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN (LPMP) SULAWESI SELATAN Laporan Hasil Analisis
Lebih terperinciKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN Jakarta, Mei 2014
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN Jakarta, Mei 2014 1 A. KONSEP PROFIL PENDIDIKAN B. VISI KEMDIKNAS 2014 C. MISI PENDIDIKAN 5K D. INDIKATOR PENDIDIKAN BERDASARKAN
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Pembina Tk.I NIP Bandung, 28 Februari 2015 KEPALA DINAS PENDIDIKAN KOTA BANDUNG, Dr. H. ELIH SUDIAPERMANA, M.Pd.
KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang lebih berdayaguna, berhasilguna, bertanggung jawab dan untuk lebih
Lebih terperinciBab 6 INDIKATOR KINERJA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR. A. Tujuan dan Sasaran Strategis
Bab 6 INDIKATOR KINERJA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR A. Tujuan dan Sasaran Strategis Berdasarkan pada amanat UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, serta misi dan visi Dinas
Lebih terperinci~ 1 ~ PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2008 TENTANG GURU
~ 1 ~ PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR Draf 03 12 2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2008 TENTANG GURU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN
Lebih terperinci! "## Pelayanan Administrasi Perkantoran Dinas Pendidikan
! "## KODE 1 01 01 DINAS PENDIDIKAN 30.468.000.000 01 1 01 01 01 Pelayanan Administrasi Perkantoran 1.437.500.900 01 1 01 01 01 Penyediaan Jasa Surat Menyurat Terlaksananya layanan jasa Administrasi Persuratan
Lebih terperinciPROFIL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
PROFIL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN Jakarta, Desember 2013 PROFIL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH TAHUN 2012/2013 BUKU 5 (10 KAB/KOTA
Lebih terperinciDOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KOTA CIMAHI TAHUN ANGGARAN 2015
Urusan Pemerintahan Organisasi :.0. PENDIDIKAN :.0.0. DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KOTA CIMAHI TAHUN ANGGARAN 05 Kode Rekapitulasi
Lebih terperinci