ANALISIS PENENTUAN POLA PRODUKSI UNTUK MEMINIMALISASI BIAYA PRODUKSI PADA USAHA SARUNG TENUN DI KOTA SAMARINDA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS PENENTUAN POLA PRODUKSI UNTUK MEMINIMALISASI BIAYA PRODUKSI PADA USAHA SARUNG TENUN DI KOTA SAMARINDA"

Transkripsi

1 ejournal Administrasi Bisnis, 2016, 4 (4): ISSN , ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id Copyright 2016 ANALISIS PENENTUAN POLA PRODUKSI UNTUK MEMINIMALISASI BIAYA PRODUKSI PADA USAHA SARUNG TENUN DI KOTA SAMARINDA Isnah 1 Abstrak Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian dengan metode kuantitatif. Alat analisis yang digunakan yaitu menggunakan metode analisis incremental cost yaitu dengan menganalisis besarnya biaya tambahan yang dikeluarkan pada tiaptiap alternatif pola produksi oleh usaha sarung tenun. Berdasarkan hasil perhitungan, analisis dan pembahasan adapun masing-masing besarnya biaya tambahan yang dikeluarkan oleh setiap pola produksi yaitu untuk pola produksi konstan dengan biaya tambahan yang dikeluarkan sebesar Rp ,- untuk pola produksi bergelombang dengan biaya produksi yaitu sebesar Rp ,- sedangkan pola produksi moderat dengan biaya produksi sebesar Rp ,,-. Sehingga pola produksi yang paling efektif dan efesien yang dapat meminimalisasi biaya produksi yaitu pola produksi bergelombang dengan biaya produksi yang dikeluarkan sebesar Rp ,-. Kata Kunci : Pola Produksi Konstan, Pola Produksi Bergelombang, Pola Produksi Moderat. Pendahuluan Latar belakang Kain tenun sebagai kain budaya menjadi sangat penting dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Beragam jenis kain tenun telah dikembangkan dan menjadi ciri budaya lokal di beberapa wilayah di Indonesia. Misalnya tenun sumbah yang dikembangkan di daerah nusa Tenggara, tenun ikat Kalimantan, tenun ikat Jawa yang sering disebut kain lurik, tenun Sumatera dan seterusnya. Kain tradisional tenun Samarinda, atau yang dikenal dengan Sarung Samarinda, termaksud salah satu tenun yang menjadi ciri khas daerah dan warisan budaya yang masih dipelihara hingga saat ini. Pada tahun 2012 Pemerintah Kota Samarinda telah mencanangkan Kampung Tenun Samarinda yang berlokasi di Samarinda seberang sebagai daerah tujuan wisata nasional. Kelompok Usaha Bersama (KUB) dalam kegiatannya para pengrajin tenun memproduksi sarung khas kota Samarinda dengan jenis direct dan reaktif yang berbahan baku benang untuk membuat beragam jenis corak dan motif sarung tenun Samarinda diantaranya motif hatta, motif botting, motif rawa-rawa masa, motif pulu bolong, motif bontang, motif kudara, motif pucu rebung, motif tabba 1 Mahasiswa Program S1 Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman. isnah.ardiansyah@yahoo.com

2 ejournal Administrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 4, 2016: golo dan motif catur. Sedangkan keunggulan sarung tenun Samarinda jenis reaktif yaitu sarung tenun Samarinda ini tidak luntur dan harga lebih mahal dengan kualitas yang lebih baik namun sama keasliannya karena diproses sama halnya dengan sarung tenun Samarinda jenis direct. Untuk dapat menentukan pola produksi yang tepat perlu adanya perhitungan berdasarkan metode akutansi yang tepat dengan menggunakan metode Incremental Cost Analysis. Metode Incremental Cost Analysis yaitu tambahan biaya yang akan terjadi bila perusahaan memilih suatu alternatif keputusan tertentu. Analisis ini akan dapat dipakai oleh perusahaan untuk menentukan pola produksi yang tepat yaitu terpenuhinya target penjualan dengan biaya minimal. Pola produksi yang akan dipilih di sini adalah merupakan pola produksi yang akan mendapat penghematan biaya produksi dalam perusahaan yang bersangkutan. Dari uraian diatas dapat diketahui pentingnya penentuan pola produksi bagi perusahaan. Oleh karena itu penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan mengambil judul Analisis Penentuan Pola Produksi Untuk Meminimalisasi Biaya Produksi Pada Usaha Sarung Tenun Samarinda. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian dari latar belakang, maka dari penelitian ini yang dapat dijadikan perumusan masalah penelitian yaitu : Manakah alternatif pola produksi yang mampu meminimalisasikan biaya produksi pada usaha sarung tenu di Kota Samarinda? Tujuan penelitian Dalam melaksanakan suatu kegiatan, perlu adanya suatu tujuan yang ingin dicapai dari apa yang dilaksanakan, maka dari itu yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis besarnya biaya tambahan yang akan dikeluarkan pada masing-masing alternatif pola produksi pada usaha sarung tenun di Kota Samarinda. Kerangka Dasar Teori Pengertian Manajemen Menurut Handoko (2003:10) menyatakan bahwa menejemen adalah bekerja dengan orang orang untuk menentukan, menginterprestasikan, dan mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan pelaksanaan fungsi-fungsi perencanaan, pengorganisasianpenyusunan personalia, pengarahan kepemimpinana dan pengawasan. Pengertian Produksi Menurut Ari Sudarman (2004:103) produksi sering didefinisikan penciptaan guna, dimana guna berati kemampuan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia, dimana produksi juga merupakan fungsi atau sistem yang mengubah input menjadi output dan memiliki nilai yang lebih besar. 1152

3 Analisis Penentuan Pola Produksi Pada Usaha Sarung Tenun (Isnah) Pengertian Manajemen Produksi Menurut Agus Ahyari (2003:46) menyatakan bahwa manajemen produksi merupakan suatu proses manajemen yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian serta pengendalian yang diterapkan dalam bidang produksi didalam sebuah perusahaan. Dimana kegiatan yang berkaitan dengan penciptaan barang-barang dan jasa-jasa melalui pengubahan / faktor produksi menjadi keluaran / hasil produksi, dimana kegiatan memerlukan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian dan pengawasan agar tujuan-tujuan dapat dicapai secara efektif dan efesien. Pengertian Fungsi Produksi Menurut Djojohadikusumo (2000 : 45) Fungsi produksi adalah suatu hubungan yang menunjukan jumlah output yang maksimum yang dapat dihasilkan dari kombinasi input-input tertentu dengan tingkat teknologi tertentu. Yang dimana hubungan fisik antara input (secara luas dapat dikelompokkan dalam tanah, tenaga kerja, modal dan wirausaha) sumber daya perusahaan dan outputnya yang berupa barang dan jasa per unit waktu. Dengan kata lain fungsi produksi merupakan hubungan teknis yang menghubungkan antara faktor produksi (input) dengan hasil produksi (output). Pengertian Perencanaan Produksi Menurut Agus Ahyari (2003:13) perencanaan produksi mempunyai arti suatu rencana dari apa dan berapa jumlahnya masing-masing yang segera akan diproduksikan pada periode yang akan datang. Jangka waktu pakai dari perencanaan produksi adalah satu tahun. Pengertian Pola Produksi Menurut Sukanto Reksohadiprojo (2007:189) Pola produksi adalah dimana perusahaan menginginkan adanya produksi yang selalu sama (konstan) pada tiap hari atau bulannya, karena akan mempermudah dalam merencanakan kebutuhan yang diperlukan dalam proses produksi. Oleh karena itu perlu diperhatikan alternatif pola produksi yang sesuai agar dapat memenuhi volume penjualan dengan biaya seminimal mungkin. Ada tiga macam pola produksi adalah sebagai berikut : 1. Pola Produksi Konstan/stabil 2. Pola Produksi Bergelombang 3. Pola Produksi Moderat Metode Penelitian Jenis penelitian Jenis dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif, dikatakan metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik, Sugiyono (2012 : 23). Dari angka yang diperoleh akan dianalisis lebih lanjut dalam analisis data. 1153

4 ejournal Administrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 4, 2016: Sumber Data Sumber data terbagi menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh peneliti secara langsung, sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber yang sudah ada. Adapun Sumber data penelitian, yakni asal perolehan data penelitian, perlu dijelaskan, primer maupun sekunder : 1. Data primer diperoleh secara langsung dari pedagang pasar malam yang telah ditetapkan sebagai responden dengan bantuan alat daftar pertanyaan kuisioner. 2. Data sekunder diperoleh dari buku-buku, literatur-literatur, dari berbagai sumber dan dari internet maupun penelitan-penelitian terdahulu yang terkait dengan penelitian ini. Teknik pengumpulan data Dalam suatu penelitian, teknik pengumpulan data merupakan faktor penting demi keberhasilan penelitian. Hal ini berkaitan dengan bagaimana cara mengumpulkan data, siapa sumbernya, dan apa alat yang digunakan. Berdasarkan teknik pengumpulan data penelitian kuantitatif dapat dilakukan dengan cara, Sugiyono (2012 : 137) : a. Observasi Observasi merupakan teknik pengumpulan data yang mempunyai ciri yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain yaitu wawancara dan kuesioner. Dalam hal ini penulis mengumpulkan data dengan cara mengadakan pengamatan secara langsung pada obyek yang diteliti. b. Wawancara Wawancara yang dilakukan menggunakan wawancara tidak tersetruktur karena hanya ingin mendapatkan informasi tambahan atau garis besar permasalahan dari responden yang telah mengisi kuisioner. c. Kuisioner kuisioner merupakan teknik pemgumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan tertulis kepada responden untuk menjawabnya. Dalam penelitian ini kuisioner digunakan untuk mengumpulakan data dari para responden yang telah ditentukan. Teknik Analisis Data Metode analisis incremental cost digunakan untuk mengetahui besarnya biaya tambahan bila menggunakan pola produksi tertentu. Analisis biaya ini meliputi : a. Biaya tenaga kerja b. Biaya subkontak c. Biaya lembur d. Biaya penyimpanan Analisis biaya ini akan dilaksanakan pada tiga pola produksi, yaitu : a. Pola produksi konstan b. Pola produksi bergelombang c. Pola produksi moderat 1154

5 Analisis Penentuan Pola Produksi Pada Usaha Sarung Tenun (Isnah) Hasil dari ketiga pola produksi ini akan yang terpilih yang menimbulkan biaya tambahan terendah. Hasil Penelitian Kapasitas Produksi Berdasarkan informasi yang diperoleh dari pengrajin ibu Saidah, produk tenun Sarung Samarinda terbagi menjadi 2 jenis yaitu sarung wanita dan sarung laki-laki. Berikut adalah informasi produksi optimum tenun Sarung Samarinda tiap tahunnya. Tingkat Produksi Optimum Sarung Samarinda PRODUKSI OPTIMUN SARUNG LAKI- LAKI Pertahun Perbulan Biaya Produksi SARUNG PEREMPUAN Rp Rp Perunit Sumber : Pengrajin Sarung Ibu Saida Berdasarkan tabel di atas, diketahui jumlah produksi per tahun untuk sarung laki-laki yaitu sebesar 300 unit per tahun, sedangkan untuk sarung perempuan jumlah produksi sarung sebesar 120 unit per tahun, sedangkan untuk jumlah produksi per bulan sarung laki-laki yaitu sebesar 25 unit per bulan, sedangkan untuk sarung perempuan yaitu sebesar 10 unit per bulan. a) Jumlah jam kerja normal per hari = 5 jam. b) Jam kerja normal satu bulan per orang = 26 hari x 5 jam = 130 jam. c) Jumlah karyawan produksi 5 orang. d) Hasil produksi perbulan rata-rata 35 unit. e) Hasil produksi per orang per bulan = 35 : 5 = 7 unit. f) Hasil produksi per jam per orang = 7 : 130 = 0,053 unit per orang g) Hasil produksi per bulan = 0,053 x 130 = 6,89 unit per orang h) Hasil produksi per triwulan = 3 x 6,89 = 20,67 unit per orang i) Jam kerja lembur 1½ jam per hari j) Karyawan produksi rata-rata bekerja selama 1½ + 5 = 6 ½ jam. k) Kapasitas maksimal per triwulan per orang = 6 ½ jam x 26 hari x 3 bulan x 0,053 = 26,871 l) Kapasitas maksimal produksi adalah 26,871 x 5 orang = 113,685 = 114 Produksi Sarung Tenun Samarinda Untuk menentukan pola produksi yang tepat pada usaha sarung tenun Samarinda terlebih dahulu kita melihat data-data hasil produksi pada tahun-tahun sebelumnnya. Berikut data produksi sarung tenun Samarinda selama lima tahun terakhir, yaitu mulai tahun 2012 sampai dengan tahun 2016 dapat dilihat pada tabel dibawah ini : 1155

6 ejournal Administrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 4, 2016: Bulan Realisasi Produksi Sarung Tenun Samarinda Tahun (Unit) Tahun Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember Jumlah Sumber : Pengrajin Sarung Tenun Ibu Saidah(2016) Volume Penjualan Sarung Tenun Untuk menentukan pola penjualan yang tepat pada usaha sarung tenun Samarinda perlu dilakukan pengumpulan data-data penjualan usaha sarung tenun Samarinda pada tahun-tahun sebelumnya. Berikut data penjualan Sarung Tenun Samarinda selama lima tahun terakhir, yaitu dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2016 dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Volume Penjualan Sarung Tenun Samarinda Tahun (Unit) Bulan Tahun Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember Jumlah Sumber : Pengrajin Sarung Tenun Ibu Saida

7 Analisis Penentuan Pola Produksi Pada Usaha Sarung Tenun (Isnah) Dengan perhitungan yang ada maka dibuatlah tabel per triwulan tahun 2016 pada tabel dibawah ini : Penjualan Sarung Tenun Per Triwulan Tahun 2016 (Unit) Triwulan Jumlah I 92 II 93 III 90 IV 95 Jumlah 370 Sumber : Data Primer Diolah(2016) Analisis Data Berdasarkan informasi yang diperoleh dari pengrajin Ibu Saida maka penulis dalam menentukan pola produksi sarung tenun Samarinda menggunakan metode analisis incremental cost. Penentuan pola produksi berkaitan dengan meminimalisasi biaya tambahaan yang terdiri dari biaya simpan, biaya perputaran tenaga kerja, biaya lembur, dan biaya subkontrak. Dalam penelitian ini penulis akan menghitung biaya-biaya tambahan pada masing-masing pola produksi yaitu pola produksi konstan, pola produksi bergelombang, dan pola produksi moderat serta akan membandingkan manakah pola produksi yang mengeluarkan biaya terendah sehingga akan akan diketahui manakah pola produksi yang dapat meminimalisasi biaya produksi. Pola Biaya Adapun biaya-biaya yang diperhitungkan disini ialah tambahan biaya yang harus dikeluarkan oleh usaha sarung tenun Samarinda sebagai akibat dari adanya perubahan-perubahan dalam produksi. Biaya-biaya yang ada antara laain meliputi: 1. Biaya Simpan Biaya simpan dikeluarkan oleh usaha Sarung Tenun Samarinda untuk menyimpan barang-barang yang belum laku atau tidak laku dijual. Biaya simpan dalam hal ini terdiri dari : a) Tingkat bunga simpanan 12% per tahun b) Harga satu unit sarung Rp ,- c) Biaya modal per tahun = 12% x Rp ,- = Rp ,- d) Biaya simpan per unit per triwulan = Rp ,- : 4 = Rp ,- 2. Biaya Perputaran Tenaga Kerja Pada usaha sarung tenun Samarinda ditetapkan bahwa setiap kenaikan 20 unit diperlukan biaya tenaga kerja sebesar Rp ,- sedangkan penurunan hasil produksi tidak diperluka biaya. 1157

8 ejournal Administrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 4, 2016: Biaya Lembur Tambahan biaya lembur adalah biaya yang harus dikeluarkan oleh usaha Sarung Samarinda disebabkan adanya kegiatan yang dilakukan melebihi waktu atau jam kerja normal. Biaya lembur Rp. 7000,- per jam 4. Biaya Sub Kontrak Biaya subkontrak adalah biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk mengadakan sub kontrak dengan perusahaan lain apabila terjadi tingkat produksi melebihi batas kapasitas maksimal yang dimiliki perusahaan. a) Harga jual per unit adalah Rp ,-. b) Keuntungan yang diambil 30% dari harga jual. c) Pihak mitra kerja mengambil keuntungan 10% dari harga penjualan. d) Biaya yang diambil oleh pihak mitra per unit = 10% dari harga jual =10% x Rp ,- = Rp ,- per unit e) Biaya sub kontrak per unit = Rp Rp = Rp ,- Analisis Incremental Cost Pola Produksi Konstan Penentuan Tingkat Persediaan Sarung Tenun Pada Pola Produksi Konstan (unit) Keterangan Triwulan I Triwulan II Triwulan Triwulan III IV Total Persedian awal Produksi Jum. Persediaan Penjualan Persediaan akhir Sumber : Data Primer Diolah(2016) Untuk pola produksi konstan dapat dilihat pada tabel diatas dimana jumlah produksi pertahun yaitu sebesar 340 unit pertahun, dengan jumlah produksi pertriwulan yaitu sebesar 85 unit. Total volume penjualan yaitu sebesar 370 unit. Dimana tingkat produksi pada tiap triwulan melebihi tingkat permintaan, sehingga adanya sisa-sisa produk yang harus disimpan. a. Biaya Simpan Triwulan IV = 31 x Rp ,- = Rp ,- b. Biaya Sub Kontrak Pada pola produksi konstan triwulan I, II, dan III terjadi kekurangan sehingga ada biaya sub kontrak. Triwulan I = 6 x Rp ,- = Rp ,- Triwulan II = 8 x Rp ,- = Rp ,- Triwulan III = 10x Rp ,- = Rp ,- + Jumlah biaya sub kontrak Rp ,- 1158

9 Analisis Penentuan Pola Produksi Pada Usaha Sarung Tenun (Isnah) c. Biaya Perputaran Tenaga Kerja Pada pola produksi konstan tidak ada biaya perputaran tenag kerja karena produksi per triwulan sama. d. Biaya Lembur Biaya lembur diasumsikan tidak ada karena produksi masih jauh dibawah kapasitas produksi yang tersedia. Rekapitulasi biaya tambahan pada pola produksi konstan dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Total Biaya Tambahan Pola Produksi Konstan (dalam rupiah) Biaya Tambahan Jumlah Biaya Simpan Rp ,- Biaya Lembur - Biaya Sub kontrak Rp ,- Biaya Perputaran Tenaga Kerja - Total Biaya Tambahan Rp ,- Sumber : Data Primer Diolah(2016) Pola Produksi Bergelombang Penentuan Tingkat Persediaan Sarung Tenun Samarinda Pada Pola Produksi Bergelombang (unit) Keterangan Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan I II III IV Total Persedian awal Produksi Jum. Persediaan Penjualan Persediaan akhir Sumber : Data Primer Diolah(2016) Dapat dilihat pada tabel diatas dimana jumlah produksi pertahun yaitu sebesar 340 unit pertahun, dengan jumlah produksi pertriwulan yaitu sebesar 85 unit. Total volume penjualan yaitu sebesar 370 unit. Pada pola produksi bergelombang tingkat produksi yang terjadi mengikuti permintaan yang ada sehingga berdasarkan tabel diatas biaya yang timbul adalah a. Biaya Simpan Pola produksi bergelombang tidak ada biaya simpan, karena tidak ada sisa persediaan dalam setiap triwulannya. b. Biaya lembur Diketahui bahwa tingkat produksi yang terjadi pada triwulan I melebihi kapasitas normal yang dimiliki perusahaan yaitu 120 unit sehingga dipenuhi dengan mengadakan kerja lembur. - Triwulan I 92 x Rp. 7000,- = Rp ,- - Triwulan II 93 x Rp. 7000,- = Rp ,- 1159

10 ejournal Administrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 4, 2016: Triwulan III 90 x Rp.7000,- = Rp ,- - Triwulan IV 95 x Rp. 7000,- = Rp ,- + Jumlah biaya lembur = Rp ,- c. Biaya Perputaran Tenaga Kerja Tidak ada biaya perputaran tenaga kerja jadi biayanya diasumsikan sebesar Rp. 0,- d. Biaya Sub Kontak Pada pola produksi bergelombang ada biaya sub kontrak karena pada triwulan I sampai triwulan IV terjadi kekurangan produksi sehingga ada biaya sub kontak. - Triwulan I = 1 x Rp ,- = Rp ,- - Triwulan II = 1 x Rp ,- = Rp ,- - Triwulan III = 1 x Rp ,- = Rp ,- - Triwulan IV = 1 x Rp ,- = Rp ,- + Jumlah biaya sub kontrak = Rp ,- Rekapitulasi biaya tambahan pada pola produksi bergelombang dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Total Biaya Tambahan Pola Produksi Bergelombang (dalam rupiah) Biaya Tambahan Jumlah Biaya Simpan - Biaya Lembur - Biaya Sub kontrak Rp ,- Biaya Perputaran Tenaga Kerja Rp ,- Total Biaya Tambahan Rp ,- Sumber : Data Primer Diolah(2016) Pola Produksi Moderat Penentuan Tingkat Persediaan Sarung Tenun Samarinda Pada Pola Produksi Moderat (unit) Keterangan Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan II I III IV Persedian awal Produksi Jum.Persediaan Penjualan Persediaan akhir Sumber : data primer diolah(2016) Pada pola produksi moderat dapat dilihat pada tabel diatas dimana jumlah produksi pertahun yaitu sebesar 340 unit pertahun, dengan jumlah produksi pertriwulan yaitu sebesar 85 unit. Total volume penjualan yaitu sebesar 370 unit. Berdasarkan tabel 4.10 jumlah tambahan biaya pada pola produksi moderat yaitu sebagai berikut : 1160

11 Analisis Penentuan Pola Produksi Pada Usaha Sarung Tenun (Isnah) a. Biaya Simpan Dari tabel 4.10 kita bisa mengetahui tingkat produksi dan tingkat persediaan perusahaan, pada triwulan I, II, dan III ada sisa-sisa persediaan sebesar 13 unit, pada triwulan IV ada sisa persediaan sebesar 16 unit. Jadi besarnya biaya tambahan untuk biaya simpan adalah : - Triwulan I = 13 x Rp ,- = Rp ,- - Triwulan II = 26 x Rp ,- = Rp ,- - Triwulan III = 21 x Rp ,- = Rp ,- - Triwulan IV = 16 x Rp ,- = Rp ,- + Jumlah biaya simpan = Rp ,- b. Biaya Lembur diketahui bahwa tingkat produksi pada triwulan I, II, III, dan IV diatas kapasitas normal perusahaan, sehingga dipenuhi dengan mengadakan kerja lembur. - Triwulan I = (80-70 ) x Rp ,- = Rp ,- - Triwulan II = (80-70 ) x Rp ,- = Rp ,- - Triwulan III = (85-70 ) x Rp ,- = Rp ,- - Triwulan IV = (85-70 ) x Rp ,- = Rp ,- + Jumlah biaya simpan = Rp ,- c. Biaya Perputaran Tenaga Kerja Tidak ada biaya perputaran tenaga kerja jadi biaya diasumsikan sebesar Rp. 0,- d. Biaya Sub Kontrak Pada pola produksi moderat ada biaya sub kontrak karena pada triwulan I sampai triwulan IV terjadi kekurangan produksi sehingga ada biaya sub kontak. - Triwulan I = 3 x Rp = Rp ,- - Triwulan II = 3 x Rp = Rp ,- - Triwulan III = 3 x Rp = Rp ,- - Triwulan IV = 3 x Rp = Rp ,- + Jumlah biaya sub kontrak = Rp ,- Rekapitulasi biaya tambahan pada pola produksi moderat dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Total Biaya Tambahan Pola Produksi Moderat (dalam rupiah) Biaya Tambahan Jumlah Biaya Simpan Rp ,- Biaya Lembur Rp ,- Biaya Sub kontrak Rp ,- Biaya Perputaran Tenaga Kerja - Total Biaya Tambahan Rp ,- Sumber : Data Primer Diolah (2016) 1161

12 ejournal Administrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 4, 2016: Pembahasan Setelah dilakukan analisis akan diuraikan mengenai pembahasan perhitungan analisis biaya tambahan pada pola produksi konstan, pola produksi bergelombang, dan pola produksi moderat. Untuk analisis pada pola produksi bergelombang berdasarkan data tabel 4.6 dengan biaya tambahan yang dikeluarkan sebesar Rp ,- diasumsikan bahwa tidak ada biaya simpan karena tingkat produksi yang terjadi mengikuti permintaan yang ada. Pada triwulan I tingkat produksi yang terjadi yang terjadi melebihi kapasitas yang dimiliki perusahaan yaitu sebesar 114 unit sehingga dipenuhi dengan kerja lembur. Jumlah biaya lembur sebesar Rp ,-. Tidak ada biaya perputaran kerja karena kenaikan produksi dibawah 20 unit. Biaya sub kontrak juga terjadi pada pola produksi bergelombang, karena pada triwulan I sampai dengan triwulan IV mengalami kekuranga produksi, sehingga biaya sub kontrak yang ditimbulkan sebesar Rp ,-. Pada pola produksi moderat, berdasarkan ada tabel 4.8 usaha sarung tenun Samarinda mengeluarkan biaya tambahan sebesar Rp ,-, dimana tingkat produksi triwulan I dan II mengikuti tingkat penjualan triwulan II, sedangkan tingkat produksi triwulan III dan triwulan IV mengikuti tingkat penjualan triwulan III. Pada pola produksi moderat terdapat biaya simpan pada triwulan I, II, III, dan IV karena pada persediaan akhir tiap triwulannya akan dikalikan dengan biaya simpan per unit sebesar Rp ,- jumlah tambahan biaya simpan pada pola produksi moderat sebesar Rp ,- sedangkan biaya lembur sebesar Rp ,-. Karena tingkat produksi pada triwulan I, II, III, dan IV diatas kapasitas usaha sarung tenun sehingga dipenuhi dengan mengadakan kerja lembur. Tidak ada biaya perputara tenaga kerja karena kenaikan produksi dibawah 20 unit. Usaha saraung tenun menentukan biaya perputaran tenaga kerja sebesar Rp ,- berlaku apabila kenaikan produksi setiap 20 unit. Adapun biaya sub kontrak yang dikeluarkan oleh usaha sarung tenun pada pola produksi moderat yaitu sebesar Rp ,-. Sedangkan berdasarkan pada alternatif pola produksi konstan dengan biaya tambahan yang dikeluarkan sebesar Rp ,- berupa biaya simpan sebesar Rp ,- ini diperoleh dari perkalian antara persediaan akhir pada triwulan ke IV dengan biaya simpan sebesar Rp. 9000,-. Biaya tambahan lainnya adalah biaya sub kontrak yany terjadi karena kekurangan produksi pada trtiwulan I, II, dan III sehingga jumlah biaya subkontrak yaitu sebesar Rp ,-. Pada pola produksi konstan tidak ada biaya perputaran tena kerja sebesar Rp ,- berlaku apabila ada kenaikan produksi setiap 20 unit. Sedangkan jumlah produksi pada pola produksi konstan jumlahnya sama dan tidak ada kenaikan produksi. Pada tabel 4.10 kita bisa mengetahui perbandingan biaya tambahan pada ketiga pola produksi tersebut. Dari data yang dianalisis dapat dipilih satu pola produksi yang memiliki biaya tambahan yang paling rendah. Ternyata untuk pola produksi bergelombang menurut analisis data mempunyai biaya tambahan paling rendah apabila dibandingkan dengan pola produksi konstan dan pola produksi 1162

13 Analisis Penentuan Pola Produksi Pada Usaha Sarung Tenun (Isnah) moderat. Dengan demikian pengaruh biaya tambahan pada kegiatan produksi usaha sarung tenun adalah untuk merencanakan pola produksi yang tepat yang dapat meminimalisasi biaya produksi. Biaya tambahan yang dikeluarrkan terjadi karena periode luas produksi perusahaan dilakukan dalam jangka pendek, yaitu priode triwulan. Apabila produksi berfluktuasi, maka kebutuhan faktor pendukung kegiatan produksi yaitu tenaga kerja bahan baku dan fasilitas lainnya akan berfluktuasi juga. Sehingga usa ha sarung tenun harus memilih alternatif pengeluaran biaya tambahan yang paling renda dari perbandingan yang ada. Penutup Berdasarkan hasil analisis data pada bab sebelumnya dengan menggunakan analisi biaya tambahan, maka dapat diketahui biaya tambahan atau total incremental cost masing-masing pola produksi pada tahun 2016 yaitu untuk pola produksi konstan biaya tambahan yang dikeluarkan sebesar Rp ,-, pola produksi bergelombang biaya tambahan yaitu sebesar Rp ,-, sedangkan biaya tambahan yang dikeluarkan untuk pola produksi moderat yaitu sebesar Rp ,- Dapat disimpulkan bahwa alternatif pola produksi yang efisien untuk proses produksi sarung tenun Samarinda adalah pola produksi bergelombang dengan biaya tambahan yang dikeluarkan yaitu sebesar Rp ,- karena biaya yang terkandung dalam pola produksi ini biayanya dapat diminimalkan dibandingkan dengan pola produksi konstan dan pola produksi moderat. Hendaknya para pengrajin sarung tenun Samarinda termaksud ibu Saidah yang merupakan anggota pada Kelompok Usaha Bersama (KUB) di Samarinda, sebaiknya melakukan penghitungan biaya-biaya yang terkait dengan proses produksi usaha sarung tenun secara rinci dalam menentukan pola produksi mana yang dapat meminimalkan biaya produksi. Perlu dipikirkan untuk menerapkan pola produksi bergelombang dalam perencanaan produksi, pengrajin harus bisa membaca atau memprediksi perubahaan permintaan pasar yang tepat, sehingga pada saat bulan-bulan tertentu dimana permintaan pembeli meningkat, produksi akan ditambah. Dengan menggunakan perhitungan metode analisis incremental cost yang digunakan oleh peneliti sebagai alternatif untuk menentukan pola produksi yang dapat meminimalkan biaya produksi, karena metode tersebut memberikan informasi biaya produksi yang lebih merinci seluruh biaya produksi yang terkait dengan proses produksi, sehingga hasil perhitungan yang diperoleh menunjukkan hasil yang akurat yang dikeluarkan selama proses produksi. Daftar Pustaka Ahyari, Agus Manajemen Produksi Perencanaan Sistem Produksi Edisi Keempat, BPFE- Yogyakarta. Ahyari, Agus Manajemen Produksi Perencanaan Sistem Produksi Edisi Keempat, BPFE- Yogyakarta. 1163

14 ejournal Administrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 4, 2016: Assauri Sofjan Manajemen Produksi dan Operasi Edisi Revisi. FE, Universitas Indonesia. Arikunto Suh arsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi, PT. Rineka Cipta, Jakarta. Ari Sudarman Teori Ekonomi Mikro Edisi Keempat, Yogyakarta, BPFE- Yogyakarta. Buffa, E.S (ahli bahasa dan Bakri Siregar), Manajemen Produksi Dan Operasi, Erlangga. Jakarta Gitosudarmo, Indriyo Manajemen Operasi Edisi Tiga, BPFE-Yogyakarta Handoko T. Hani Dasar-Dasar Manajemen Produksi dan Operasi Edisi Pertama, Cetakan Ke Dua Belas BPFE, Yogyakarta. Horngren, Charle T, dkk Akutansi Biaya Dengan Penekanan Manajerial, Erlangga, Jakarta. Masyhuri Penelitian Verifikatif Edisi Keempat, Andi : Yogyakarta. Mulyadi. 2005a. Akuntansi Biaya, Cetakan ketujuh Edisi Kelima Edisi Kelima. Unit Penerbit Dan Percetakan Akademi Manajemen Perusahaan YKPN, Yogyakarta. Nafarin, M Penganggaran Perusahaan Edisi Revisi, Penerbit Salemba Empat, Jakarta Resohadiprojo, Sukanto Manajemen Produksi Edisi Keempat, Yogyakarta, BPFE-Yogyakarta Rudianto Pengantar Akutansi : Konsep dan Teknik Penyusunan Laporan Keuangan, Erlangga, Jakarta. Sumarni Murti John Suprihanto Pengantar Bisnis Edisi Keempat, Liberty Yogyakarta. Sumayang, Lalu Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Operasi Edisi Kesatu, Salemba Empat, Jakarta. Sugiyono Statistika Untuk Penelitian, Cetakan Ketujuh Belas. Alfabeta, Bandung. Sukirno, Sadono, Mikro Ekonomi Teori Pengantar Edisi Ketiga, PT. Raja Grafindo Persada,Jakarta. Sukirno, Sadono, Mikro Ekonomi Teori Pengantar Edisi Kelima, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. Skripsi : Abdul, Ghofur Analisis Penentuan Pola Produksi Guna meminimalisasi Biaya Produksi Pada PT. TIKAR CLASSIC Sukodadi Lamongan. Universitas Islam Lamongan : Lamongan. Crissensia, Hartanti Analisis Penentuan Pola Produksi Yang Optimal Dalam Perencanaan Produksi Pada PT. MADU BARU Yogyakarta. Universitas Sanata Dharma: Yogyakarta. Muchtar, Manik Analisis Penentuan Pola Produksi Bulu Itik Pada PT. RAWABENING AMBA. Universitas Diponegoro: Ponegoro. 1164

ANALISIS POLA PRODUKSI GUNA MEMINIMALISASI BIAYA PRODUKSI PADA PERUSAHAAN TIKAR CLASSIC

ANALISIS POLA PRODUKSI GUNA MEMINIMALISASI BIAYA PRODUKSI PADA PERUSAHAAN TIKAR CLASSIC J u r n a l E K B I S / V o l. X I / N o. 2 / e d i s i J u l i 2 0 1 4 519 ANALISIS POLA PRODUKSI GUNA MEMINIMALISASI BIAYA PRODUKSI PADA PERUSAHAAN TIKAR CLASSIC *( Abdul ghofur Fakultas Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

ANALISIS KEUNTUNGAN PEDAGANG PASAR MALAM DI KECAMATAN SUNGAI KUNJANG KOTA SAMARINDA

ANALISIS KEUNTUNGAN PEDAGANG PASAR MALAM DI KECAMATAN SUNGAI KUNJANG KOTA SAMARINDA ejournal Administrasi Bisnis, 2016, 4 (4): 1100-1112 ISSN 2355-5408, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id Copyright 2016 ANALISIS KEUNTUNGAN PEDAGANG PASAR MALAM DI KECAMATAN SUNGAI KUNJANG KOTA SAMARINDA

Lebih terperinci

Analisis Perhitungan Harga Pokok Produk Sarung Tenun Samarinda Berdasarkan Metode Full Costing Pada Kelompok Usaha Bersama (KUB) Di Samarinda

Analisis Perhitungan Harga Pokok Produk Sarung Tenun Samarinda Berdasarkan Metode Full Costing Pada Kelompok Usaha Bersama (KUB) Di Samarinda ejournal Administrasi Bisnis, 2016, 4 (4): 1073-1084 ISSN 2355-5408, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id Copyright 2016 Analisis Perhitungan Harga Pokok Produk Sarung Tenun Samarinda Berdasarkan Metode

Lebih terperinci

ANALISIS LABA USAHA BERDASARKAN METODE FULL COSTING PRODUK SARUNG SAMARINDA PADA KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUB) DI SAMARINDA

ANALISIS LABA USAHA BERDASARKAN METODE FULL COSTING PRODUK SARUNG SAMARINDA PADA KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUB) DI SAMARINDA ANALISIS LABA USAHA BERDASARKAN METODE FULL COSTING PRODUK SARUNG SAMARINDA PADA KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUB) DI SAMARINDA Enny Kartini, Ansar IKIP PGRI KALTIM ABSTRACT This research aims to description

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penjualan agar perusahaan memperoleh laba maksimum. (input) untuk menghasilkan keluaran (output). Perusahaan mengolah masukan

BAB I PENDAHULUAN. penjualan agar perusahaan memperoleh laba maksimum. (input) untuk menghasilkan keluaran (output). Perusahaan mengolah masukan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Globalisasi yang terjadi saat ini menjadikan kehidupan manusia semakin terbuka. Sebagai konsekuensinya, persaingan semakin tajam, baik antar individu, antar

Lebih terperinci

ANALISIS PENENTUAN POLA PRODUKSI YANG OPTIMAL DALAM MENENTUKAN LABA USAHA PADA UD. SINAR ABADI SINGARAJA

ANALISIS PENENTUAN POLA PRODUKSI YANG OPTIMAL DALAM MENENTUKAN LABA USAHA PADA UD. SINAR ABADI SINGARAJA ANALISIS PENENTUAN POLA PRODUKSI YANG OPTIMAL DALAM MENENTUKAN LABA USAHA PADA UD. SINAR ABADI SINGARAJA 1 Putu Tia Purnamawati, 1 Nyoman Trisna Herawati, 2 Ni Kadek Sinarwati Jurusan Akuntansi Program

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP. anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Provinsi Nusa Tenggara. Timur Tahun Anggaran , dapat diambil kesimpulan sebagai

BAB VI PENUTUP. anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Provinsi Nusa Tenggara. Timur Tahun Anggaran , dapat diambil kesimpulan sebagai BAB VI PENUTUP 6.1.Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang analisis perkembangan dan faktor yang mempengaruhi realisasi belanja daerah dalam anggaran pendapatan dan belanja daerah

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM PENENTUAN HARGA POKOK KAMAR HOTEL PADA HOTEL GRAND KARTIKA PONTIANAK

PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM PENENTUAN HARGA POKOK KAMAR HOTEL PADA HOTEL GRAND KARTIKA PONTIANAK PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM PENENTUAN HARGA POKOK KAMAR HOTEL PADA HOTEL GRAND KARTIKA PONTIANAK ABSTRAK Vivi Parita Sari email: vivi.paritasari@yahoo.com Program Studi Akuntansi

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Ahyari, Agus Perencanaan Sistem Produksi. Jilid Dua. Edisi Keempat. BPFE. Yogyakarta.

DAFTAR PUSTAKA. Ahyari, Agus Perencanaan Sistem Produksi. Jilid Dua. Edisi Keempat. BPFE. Yogyakarta. DAFTAR PUSTAKA Ahyari, Agus. 2002. Perencanaan Sistem Produksi. Jilid Dua. Edisi Keempat. BPFE. Yogyakarta. Ansori, Muslich. 1996. Manajemen Produksi dan Operasi: Konsep dan Kerangka Dasar. Cetakan Pertama.

Lebih terperinci

Kata Kunci : Metode Full Costing dan Variabel Costing

Kata Kunci : Metode Full Costing dan Variabel Costing ejournal Ilmu Administrasi Bisnis, 2014, 2 (2) : 187-200 ISSN 2355-5408, ejournal.adbisnis.fisip.unmul.ac.id Copyright 2014 ANALISIS FULL COSTING DAN VARIABEL COSTING DALAM PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Yogyakarta ditinjau dari prinsip ekonomi yang sudah dijalankan pedagang kaki

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Yogyakarta ditinjau dari prinsip ekonomi yang sudah dijalankan pedagang kaki BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan bahwa etika bisnis pedagang kaki lima di kawasan Universitas Negeri Yogyakarta ditinjau dari

Lebih terperinci

ANALISIS KOMPARATIF ANGGARAN DAN REALISASI KEGIATAN PADA RUMAH SAKIT JIWA ATMA HUSADA MAHAKAM DI SAMARINDA

ANALISIS KOMPARATIF ANGGARAN DAN REALISASI KEGIATAN PADA RUMAH SAKIT JIWA ATMA HUSADA MAHAKAM DI SAMARINDA ejournal Administrasi Bisnis, 2017, 5 (1) : 67-78 ISSN 2355-5408, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id Copyright 2017 ANALISIS KOMPARATIF ANGGARAN DAN REALISASI KEGIATAN PADA RUMAH SAKIT JIWA ATMA HUSADA

Lebih terperinci

PEMILIHAN POLA PRODUKSI UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI BIAYA INCREMENTAL

PEMILIHAN POLA PRODUKSI UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI BIAYA INCREMENTAL Skripsi PEMILIHAN POLA PRODUKSI UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI BIAYA INCREMENTAL (studi kasus : PT Duta Laserindo Metal) Diajukan untuk memenuhi syarat guna mencapai gelar sarjana Akuntansi di Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Martono & Harjito Manajemen Keuangan Perusahaan. Cetakan Kelima. Ekonisia. Jakarta.

DAFTAR PUSTAKA. Martono & Harjito Manajemen Keuangan Perusahaan. Cetakan Kelima. Ekonisia. Jakarta. DAFTAR PUSTAKA Martono & Harjito. 2007. Manajemen Keuangan Perusahaan. Cetakan Kelima. Ekonisia. Jakarta. Alexandri, Benny. 2009. Manajemen Keuangan Bisinis. Edisi Kedua. Penerbit Alfabeta. IKAPI: Bandung.

Lebih terperinci

ANALISIS BREAK EVEN POINT UNTUK PERENCANAAN LABA PADA UD. MEUBEL SETIA BUDI DI SAMARINDA PERIODE TAHUN

ANALISIS BREAK EVEN POINT UNTUK PERENCANAAN LABA PADA UD. MEUBEL SETIA BUDI DI SAMARINDA PERIODE TAHUN ejournal Administrasi Bisnis, 2017, 5 (2): 451-465 ISSN 2355-5408, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id Copyright 2017 ANALISIS BREAK EVEN POINT UNTUK PERENCANAAN LABA PADA UD. MEUBEL SETIA BUDI DI SAMARINDA

Lebih terperinci

PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA BANK PERKREDITAN RAKYAT DI PD. BPR BKK BOYOLALI Oleh : Wisnu Rahayu

PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA BANK PERKREDITAN RAKYAT DI PD. BPR BKK BOYOLALI Oleh : Wisnu Rahayu PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA BANK PERKREDITAN RAKYAT DI PD. BPR BKK BOYOLALI Oleh : Wisnu Rahayu ABSTRACT This study aimed to analyze the influence of management

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO PROFITABILITAS Analisis Rasio Profitabilitas Terhadap Laporan Keuangan PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk

ANALISIS RASIO PROFITABILITAS Analisis Rasio Profitabilitas Terhadap Laporan Keuangan PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk ejournal Ilmu Administrasi Bisnis, 2015, 3 (2): 519-530 ISSN 2355-5408, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id Copyright 2015 ANALISIS RASIO PROFITABILITAS Analisis Rasio Profitabilitas Terhadap Laporan Keuangan

Lebih terperinci

Perhitungan Perosentase Pajak Daerah. Tahun Anggaran

Perhitungan Perosentase Pajak Daerah. Tahun Anggaran 99 Lampiran 1a Perhitungan Perosentase Pajak Daerah Tahun Anggaran 2009 2013 ((Realisasi:Target) x 100%). Sebagai berikut: 100 Lampiran 1b Perhitungan Prosentase Pertumbuhan Pajak Daerah Tahun Anggaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 46 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam sebuah penelitian. Hal tersebut dikarenakan berhasil atau tidaknya suatu penelitian akan dipengaruhi

Lebih terperinci

ANALISIS TITIK IMPAS PADA HOTEL WISATA GRAND BARUMBAY & RESORT SAMARINDA KHAS KALIMANTAN TIMUR UNTUK TAHUN 2009, 2010 & 2011.

ANALISIS TITIK IMPAS PADA HOTEL WISATA GRAND BARUMBAY & RESORT SAMARINDA KHAS KALIMANTAN TIMUR UNTUK TAHUN 2009, 2010 & 2011. http://karyailmiah.polnes.ac.id ANALISIS TITIK IMPAS PADA HOTEL WISATA GRAND BARUMBAY & RESORT SAMARINDA KHAS KALIMANTAN TIMUR UNTUK TAHUN 2009, 2010 & 2011. Nor Fahman Tjetje (Staf Pengajar Jurusan Akuntansi

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENDAPATAN PADA USAHA KECIL MENENGAH. (Studi Di Kota Madiun)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENDAPATAN PADA USAHA KECIL MENENGAH. (Studi Di Kota Madiun) ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENDAPATAN PADA USAHA KECIL MENENGAH (Studi Di Kota Madiun) JURNAL ILMIAH Disusun oleh : Wasis Edhi Wibowo 0810210100 JURUSAN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

PENGUNGKAPAN PELAPORAN KEUANGAN SEGMEN PADA PT JAYA KONSTRUKSI MANGGALA PRATAMA, Tbk. DAN ENTITAS ANAK

PENGUNGKAPAN PELAPORAN KEUANGAN SEGMEN PADA PT JAYA KONSTRUKSI MANGGALA PRATAMA, Tbk. DAN ENTITAS ANAK PENGUNGKAPAN PELAPORAN KEUANGAN SEGMEN PADA PT JAYA KONSTRUKSI MANGGALA PRATAMA, Tbk. DAN ENTITAS ANAK ABSTRAK Febniati email: febniati@gmail.com Program Studi Akuntansi STIE Widya Dharma Pontianak Pelaporan

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI ANALISIS PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN DALAM MENUNJANG KELANCARAN PROSES PRODUKSI DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR PADA PT

NASKAH PUBLIKASI ANALISIS PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN DALAM MENUNJANG KELANCARAN PROSES PRODUKSI DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR PADA PT NASKAH PUBLIKASI ANALISIS PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN DALAM MENUNJANG KELANCARAN PROSES PRODUKSI DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR PADA PT. AMITEX PEKALONGAN TAHUN 2015 Naskah Publikasi ini

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. dan berdasarkan hasil pembahasan pada bab-bab terdahulu, maka penulis dapat

BAB V PENUTUP. dan berdasarkan hasil pembahasan pada bab-bab terdahulu, maka penulis dapat BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang tekah dilakukan pada CV. Karang Indah dan berdasarkan hasil pembahasan pada bab-bab terdahulu, maka penulis dapat menarik kesimpulan bahwa

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ( S.Pd. ) Pada Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ( S.Pd. ) Pada Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE JOB ORDERR COSTING UNTUK MENENTUKAN HARGA JUAL PADA KERAJINANN TENUN IKAT (ATBM) MEDALI MAS KEDIRI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

PENGARUH KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) TIRTA KENCANA KOTA SAMARINDA

PENGARUH KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) TIRTA KENCANA KOTA SAMARINDA ejournal Ilmu Administrasi Bisnis, 2016, 4 (2): 467-478 ISSN 2355-5408, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id Copyright 2016 PENGARUH KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM

Lebih terperinci

ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU KAIN KEMEJA POLOSHIRT MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ) DI PT BINA BUSANA INTERNUSA

ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU KAIN KEMEJA POLOSHIRT MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ) DI PT BINA BUSANA INTERNUSA Khoirun Nissa, M. Tirtana Siregar. (2017). Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Kain Kemeja Poloshirt Menggunakan Metode Economic Order Quantity (EOQ) di PT Bina Busana Internusa. International

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. dikemukakan pada bab sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan bahwa dengan

BAB V PENUTUP. dikemukakan pada bab sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan bahwa dengan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisa data dan pengujian hipotesis yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan bahwa dengan gaya kepemimpian kontingensi tidak cukup

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. B. Werther William dan Davis Keith. (1995). Human Resources and Personal Management. Jakarta

DAFTAR PUSTAKA. B. Werther William dan Davis Keith. (1995). Human Resources and Personal Management. Jakarta 83 DAFTAR PUSTAKA B. Werther William dan Davis Keith. (1995). Human Resources and Personal Management. Jakarta Handoko, T. Hani, (2008). Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia (Cetakan Ke-enam belas),

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. menjawab rumusan masalah adalah sebagai berikut:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. menjawab rumusan masalah adalah sebagai berikut: BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini akan dibahas kesimpulan berdasarkan pengamatan dan pengujian yang telah dilakukan serta saran yang dihasilkan dari penelitian ini agar dapat berguna bagi perusahaan.

Lebih terperinci

mengkoordinasikan penggunaan sumber-sumber daya yang berupa sumber daya

mengkoordinasikan penggunaan sumber-sumber daya yang berupa sumber daya BAB II KAJIAN PUSTAKA A. HASIL PENELITIAN TERDAHULU Penelitian ini pernah dilakukan oleh Anik Hariwiningrum (2001) yang meneliti penentuan pola produksi yang efisien pada perusahaan batik tulis "SADEWA"

Lebih terperinci

PENGARUH PENGAWASAN TERHADAP DISIPLIN KERJA KARYAWAN PADA P.T. SIER (PERSERO)

PENGARUH PENGAWASAN TERHADAP DISIPLIN KERJA KARYAWAN PADA P.T. SIER (PERSERO) PENGARUH PENGAWASAN TERHADAP DISIPLIN KERJA KARYAWAN PADA P.T. SIER (PERSERO) SKRIPSI Diajukan Guna Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Ilmu Ekonomi Jurusan

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Halim, Abdul. Akuntansi Keuangan Daerah. Jakarta: Salemba Empat

DAFTAR PUSTAKA. Halim, Abdul. Akuntansi Keuangan Daerah. Jakarta: Salemba Empat DAFTAR PUSTAKA Helvianti. 2009. Skripsi. Kontribusi Pajak Reklame dan Pajak Penerangan Jalan terhadap Pendapatan Asli Daerah pada pemerintahan Kabupaten Rokan Hilir Riau. Ferdiansyah. 2012. Skripsi. Analisis

Lebih terperinci

MEGA AKTIVA Jurnal Ekonomi dan Manajemen Volume 18, Edisi II, Agustus 2017 ISSN

MEGA AKTIVA Jurnal Ekonomi dan Manajemen Volume 18, Edisi II, Agustus 2017 ISSN MEGA AKTIVA Jurnal Ekonomi dan Manajemen Volume 18, Edisi II, Agustus 2017 ISSN 2086-1974 RASIO PROFITABILITAS SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA KEUANGAN PADA PT. KARYA LANCAR MANDIRI DINAMIKA CABANG KOTA KENDARI

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN. yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa: 1. Sistem Pengendalian Produksi pada UKM Tahu

BAB V KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN. yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa: 1. Sistem Pengendalian Produksi pada UKM Tahu BAB V KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil wanancara dan observasi pada UKM tahu di Dusun Wonobroto pengukuran sistem pengendalian proses produksi pada UKM tahu dapat dilakukan

Lebih terperinci

ANALISIS EFEKTIFITAS DAN EFISIENSI PELAKSANAAN ANGGARAN BELANJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA MANADO

ANALISIS EFEKTIFITAS DAN EFISIENSI PELAKSANAAN ANGGARAN BELANJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA MANADO ANALISIS EFEKTIFITAS DAN EFISIENSI PELAKSANAAN ANGGARAN BELANJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA MANADO EFFECTIVENESS AND EFFICIENCY ANALYSIS OF BUDGETING OF DEVELOPMENT PLANNING AGENCY

Lebih terperinci

Oleh : Kosasih, SE.,MM Nelly Martini, SE.,MM Eva Lisnawati, SE Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas Singaperbangsa Karawang ABSTRAK

Oleh : Kosasih, SE.,MM Nelly Martini, SE.,MM Eva Lisnawati, SE Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas Singaperbangsa Karawang ABSTRAK ANALISIS POSITIONING PRODUK LAPTOP ACER PADA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG (Studi Kasus pada Mahasiswa Universitas Singaperbangsa Karawang) Oleh : Kosasih, SE.,MM Nelly Martini,

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP SEMANGAT KERJA PADA GURU DAN KARYAWAN SMK PANCASILA 1 KUTOARJO

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP SEMANGAT KERJA PADA GURU DAN KARYAWAN SMK PANCASILA 1 KUTOARJO PENGARUH MOTIVASI TERHADAP SEMANGAT KERJA PADA GURU DAN KARYAWAN SMK PANCASILA 1 KUTOARJO Titik Buroidah Pendidikan Ekonomi, FKIP Universitas Muhammadiyah Purworejo buroidahtitik.gmail.com ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

ANALISIS BREAK EVENT POINT TERHADAP HASIL PENJUALAN KAIN PADA PT RICKY PUTRA GLOBALINDO, TBK. ABSTRAK

ANALISIS BREAK EVENT POINT TERHADAP HASIL PENJUALAN KAIN PADA PT RICKY PUTRA GLOBALINDO, TBK. ABSTRAK ANALISIS BREAK EVENT POINT TERHADAP HASIL PENJUALAN KAIN PADA PT RICKY PUTRA GLOBALINDO, TBK. ABSTRAK Siti Nurhayati. 022113016. Analisis Break Even Point terhadap Hasil Penjualan Kain pada PT Ricky Putra

Lebih terperinci

EVALUASI ALTERNATIF PERENCANAAN AGREGAT PERUSAHAAN KRIPIK TEMPE BU. NURJANAH MALANG SKRIPSI

EVALUASI ALTERNATIF PERENCANAAN AGREGAT PERUSAHAAN KRIPIK TEMPE BU. NURJANAH MALANG SKRIPSI EVALUASI ALTERNATIF PERENCANAAN AGREGAT PERUSAHAAN KRIPIK TEMPE BU. NURJANAH MALANG SKRIPSI Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Ekonomi Oleh: Murtini 07610238 FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

ANALISIS METODE PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI PT. SINAR BINTANG SELATAN DI MAKASSAR SULTAN ISKANDAR STIE YPUP MAKASSAR

ANALISIS METODE PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI PT. SINAR BINTANG SELATAN DI MAKASSAR SULTAN ISKANDAR STIE YPUP MAKASSAR 1 ANALISIS METODE PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI PT. SINAR BINTANG SELATAN DI MAKASSAR SULTAN ISKANDAR STIE YPUP MAKASSAR ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses penentuan Harga Pokok

Lebih terperinci

JURNAL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagaian Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ( S.Pd.) Pada Jurusan Pendidikan Ekonomi Akuntansi

JURNAL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagaian Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ( S.Pd.) Pada Jurusan Pendidikan Ekonomi Akuntansi ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN LABA PADA UD. RASI BINTANG COKLAT KEDIRI JURNAL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagaian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ( S.Pd.) Pada Jurusan

Lebih terperinci

PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA RODUK RUSAK PADA UMKM ABADI DI NGANJUK SKRIPSI

PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA RODUK RUSAK PADA UMKM ABADI DI NGANJUK SKRIPSI Artikel Skripsi PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA RODUK RUSAK PADA UMKM ABADI DI NGANJUK SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didik kelas VII di SMP Negeri 2 Pariaman, maka dalam penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didik kelas VII di SMP Negeri 2 Pariaman, maka dalam penelitian ini BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu ingin mengetahui hubungan signifikan keharmonisan keluarga Islami dengan penyesuaian diri pada peserta didik

Lebih terperinci

PENGARUH PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

PENGARUH PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR ejournal Ilmu Administrasi Bisnis, 2016, 4 (4): 937-946 ISSN 2355-5408, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id Copyright 2016 PENGARUH PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR

Lebih terperinci

ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE EOQ (ECONOMIC ORDER QUANTITY) PADA PRIMED KONVEKSI DI SAMARINDA.

ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE EOQ (ECONOMIC ORDER QUANTITY) PADA PRIMED KONVEKSI DI SAMARINDA. ejournal Administrasi Bisnis, 5 (4) 2017: 1065-1075 ISSN 2355-5408, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id Copyright 2017 ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE EOQ (ECONOMIC ORDER QUANTITY)

Lebih terperinci

ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU KAIN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ) PADA WAROENG JEANS CABANG P. ANTASARI SAMARINDA

ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU KAIN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ) PADA WAROENG JEANS CABANG P. ANTASARI SAMARINDA ejournal Administrasi Bisnis, 2018, 6 (1): 15-27 ISSN 2355-5408, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id Copyright 2018 ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU KAIN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY

Lebih terperinci

ANALISIS PENILAIAN KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED

ANALISIS PENILAIAN KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED ejournal Administrasi Bisnis, 2017, 5 (4): 867-876 ISSN 2355-5408, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id Copyright 2017 ANALISIS PENILAIAN KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Ada pengaruh positif dan signifikan gaya kepemimpinan terhadap kinerja

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Ada pengaruh positif dan signifikan gaya kepemimpinan terhadap kinerja BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Ada pengaruh positif dan signifikan gaya kepemimpinan terhadap

Lebih terperinci

PENGENDALIAN BIAYA PEMELIHARAAN MESIN PADA PT. FASTFOOD INDONESIA Tbk CABANG MULAWARMAN SAMARINDA. Devi Indriani.S, Titin Ruliana, Herianto

PENGENDALIAN BIAYA PEMELIHARAAN MESIN PADA PT. FASTFOOD INDONESIA Tbk CABANG MULAWARMAN SAMARINDA. Devi Indriani.S, Titin Ruliana, Herianto PENGENDALIAN BIAYA PEMELIHARAAN MESIN PADA PT. FASTFOOD INDONESIA Tbk CABANG MULAWARMAN SAMARINDA Devi Indriani.S, Titin Ruliana, Herianto Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda Email :

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE FORECAST DALAM MENENTUKAN ANGGARAN PENJUALAN PADA PT KEDIRI TANI SEJAHTERA SKRIPSI

PENERAPAN METODE FORECAST DALAM MENENTUKAN ANGGARAN PENJUALAN PADA PT KEDIRI TANI SEJAHTERA SKRIPSI PENERAPAN METODE FORECAST DALAM MENENTUKAN ANGGARAN PENJUALAN PADA PT KEDIRI TANI SEJAHTERA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Progam Studi

Lebih terperinci

OLEH : YUSNA QURROTA A YUNI NPM :

OLEH : YUSNA QURROTA A YUNI NPM : ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU BENANG KATUN DENGAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ) PADA KERAJINAN TENUN IKAT MEDALI MAS BANDAR KIDUL KEDIRI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Grafindo, Jakarta, 2002, hal Angipora Marius P. Dasar-Dasar Pemasaran, edisi revisi, cetakan keenam, Raja

BAB I PENDAHULUAN. Grafindo, Jakarta, 2002, hal Angipora Marius P. Dasar-Dasar Pemasaran, edisi revisi, cetakan keenam, Raja BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perusahaan adalah suatu unit kegiatan yang mengolah sumber-sumber ekonomi untuk menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat dengan tujuan untuk memperoleh pencapaian

Lebih terperinci

ANALISIS UMUR PIUTANG UNTUK MENENTUKAN AKUN CADANGAN KERUGIAN PIUTANG PADA KOPERASI WANITA LESTARI KUNJANG-KEDIRI

ANALISIS UMUR PIUTANG UNTUK MENENTUKAN AKUN CADANGAN KERUGIAN PIUTANG PADA KOPERASI WANITA LESTARI KUNJANG-KEDIRI ANALISIS UMUR PIUTANG UNTUK MENENTUKAN AKUN CADANGAN KERUGIAN PIUTANG PADA KOPERASI WANITA LESTARI KUNJANG-KEDIRI SKRIPSI Diajukan Untuk Penulisan Skripsi Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Semua kegiatan yang dijalankan perusahaan diarahkan pada perolehan laba maksimum. Agar tujuan tercapai maka perusahaan menciptakan suatu produk yang dapat memenuhi

Lebih terperinci

ANALISIS PENENTUAN KOMBINASI PRODUK OPTIMAL PADA PT. PISMATEX DI PEKALONGAN

ANALISIS PENENTUAN KOMBINASI PRODUK OPTIMAL PADA PT. PISMATEX DI PEKALONGAN ANALISIS PENENTUAN KOMBINASI PRODUK OPTIMAL PADA PT. PISMATEX DI PEKALONGAN Oleh MAULIDIN FACHRUR (Fakultas Ekonomi Universitas Pekalongan) ABSTRAKSI Keberhasilan perusahaan dapat diukur dari keberhasilannya

Lebih terperinci

ANALISIS PEMBAGIAN SISA HASIL USAHA BAGI ANGGOTA KOPERASI KARYAWAN HOTEL MARGA JAYA DI SAMARINDA TAHUN

ANALISIS PEMBAGIAN SISA HASIL USAHA BAGI ANGGOTA KOPERASI KARYAWAN HOTEL MARGA JAYA DI SAMARINDA TAHUN ANALISIS PEMBAGIAN SISA HASIL USAHA BAGI ANGGOTA KOPERASI KARYAWAN HOTEL MARGA JAYA DI SAMARINDA TAHUN 2008-2012 Oleh : Eka Yudhyani dan Abdul Rahim Dosen Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda ABSTRACT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produk atau jasa akan lebih baik jika terdapat perbedaan tersendiri (diferensiasi)

BAB I PENDAHULUAN. produk atau jasa akan lebih baik jika terdapat perbedaan tersendiri (diferensiasi) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Mendirikan suatu bisnis baik itu berupa barang atau jasa, sebaiknya dibutuhkan dan diinginkan oleh masyarakat. Selain hal tersebut, penciptaan produk atau

Lebih terperinci

Analisis Harga Pokok Produksi Amplang Pada UD Mawar Sari Di Samarinda. Ety Murdiana Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman

Analisis Harga Pokok Produksi Amplang Pada UD Mawar Sari Di Samarinda. Ety Murdiana Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman Analisis si Amplang Pada UD Mawar Sari Di Samarinda Ety Murdiana Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman Iskandar, SE., M.Si, Ak Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman Muhammad Ikbal, SE., M.Sa Fakultas

Lebih terperinci

PENENTUAN POLA PRODUKSI DALAM UPAYA EFISIENSI BIAYA INKREMENTAL PADA USAHA DAGANG NEW WATER HASTA AGUNG JEMBER

PENENTUAN POLA PRODUKSI DALAM UPAYA EFISIENSI BIAYA INKREMENTAL PADA USAHA DAGANG NEW WATER HASTA AGUNG JEMBER PENENTUAN POLA PRODUKSI DALAM UPAYA EFISIENSI BIAYA INKREMENTAL PADA USAHA DAGANG NEW WATER HASTA AGUNG JEMBER 1 The Determination of Production Pattern in Efforts of Incremental Cost Efficiency at Sole

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu PendekatanPraktek. Jakarta : Rineka Cipta

DAFTAR PUSTAKA. Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu PendekatanPraktek. Jakarta : Rineka Cipta DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 00. Prosedur Penelitian Suatu PendekatanPraktek. Jakarta : Rineka Cipta Bangun, W. 0. Manajemen sumber daya manusia. Jakarta: Erlangga. Damayanti, A.P., Susilaningsih,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dapat dianalisis berdasarkan prosedur statistik. 1. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 10 Juni-7 Juli 2016.

BAB III METODE PENELITIAN. dapat dianalisis berdasarkan prosedur statistik. 1. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 10 Juni-7 Juli 2016. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Kuantitatif merupakan metode untuk menguji teori tertentu dengan cara meneliti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengkoordinasikan penggunaan sumber daya sumber daya yang berupa. sumber daya manusia, sumber daya alam, dan sumber daya dana serta

BAB I PENDAHULUAN. mengkoordinasikan penggunaan sumber daya sumber daya yang berupa. sumber daya manusia, sumber daya alam, dan sumber daya dana serta 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Manajemen operasi adalah kegiatan untuk mengatur dan mengkoordinasikan penggunaan sumber daya sumber daya yang berupa sumber daya manusia, sumber daya alam,

Lebih terperinci

PERENCANAAN LABA PADA INDUSTRI SEPATU SAGGA LEATHER MALANG SKRIPSI

PERENCANAAN LABA PADA INDUSTRI SEPATU SAGGA LEATHER MALANG SKRIPSI PERENCANAAN LABA PADA INDUSTRI SEPATU SAGGA LEATHER MALANG SKRIPSI Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajad Sarjana Ekonomi Oleh Amelia Rahmawati 09610292 PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Bambang Riyanto. (2008). Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta: GPFE.

DAFTAR PUSTAKA. Bambang Riyanto. (2008). Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta: GPFE. DAFTAR PUSTAKA Agus Sukarno. 2006. Analisis Pengaruh Profitabilitas Industri, Produktivitas, Rasio Leverage, Rasio Intensitas Modal Dan Pangsa Pasar Terhadap ROA. Surakarta : Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Lebih terperinci

BAB VI SARAN DAN KESIMPULAN

BAB VI SARAN DAN KESIMPULAN BAB VI SARAN DAN KESIMPULAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil dari penelitian yang dilakukan, yaitu pada usahatani karet di Kabupaten Musi Rawas tepatnya di Kecamatan Purwodadi dapat ditarik kesimpulan bahwa

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM PENENTUAN HARGA POKOK KAMAR PADA HOTEL LOTUS GARDEN AND RESTAURANT KEDIRI TAHUN 2015

ANALISIS PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM PENENTUAN HARGA POKOK KAMAR PADA HOTEL LOTUS GARDEN AND RESTAURANT KEDIRI TAHUN 2015 ANALISIS PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM PENENTUAN HARGA POKOK KAMAR PADA HOTEL LOTUS GARDEN AND RESTAURANT KEDIRI TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN LAPORAN KEUANGAN TAHUN PADA PT. PALEM BAJA PALEMBANG

ANALISIS PERBANDINGAN LAPORAN KEUANGAN TAHUN PADA PT. PALEM BAJA PALEMBANG ANALISIS PERBANDINGAN LAPORAN KEUANGAN TAHUN PADA PT. PALEM BAJA PALEMBANG Abdullah Aziz Dina Oktaviana Jurusan Akuntansi POLITEKNIK PALCOMTECH PALEMBANG Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui

Lebih terperinci

66 Media Bina Ilmiah ISSN No

66 Media Bina Ilmiah ISSN No 66 Media Bina Ilmiah ISSN No. 1978-3787 PERENCANAAN LABA DENGAN ANALISIS BREAK EVENT POINT (BEP) PADA PERUSAHAAN TEMBAKAU PT.TESCO AMPENAN MATARAM oleh : I Made Murjana Dosen PNS Dpk pada STIE AMM Mataram

Lebih terperinci

ANALISIS KEUNTUNGAN PEDAGANG NASI KUNING ( Studi Kasus Pedagang Nasi Kuning di Pasar Palaran Kecamatan Palaran Kota Samarinda )

ANALISIS KEUNTUNGAN PEDAGANG NASI KUNING ( Studi Kasus Pedagang Nasi Kuning di Pasar Palaran Kecamatan Palaran Kota Samarinda ) ejournal Administrasi Bisnis, 2016, 4 (4): 990-1001 ISSN 2355-5408, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id Copyright 2016 ANALISIS KEUNTUNGAN PEDAGANG NASI KUNING ( Studi Kasus Pedagang Nasi Kuning di Pasar

Lebih terperinci

ANALISIS PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN PENDEKATAN FULL COSTING

ANALISIS PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN PENDEKATAN FULL COSTING ARTIKEL ANALISIS PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN PENDEKATAN FULL COSTING UNTUK MENENTUKAN HARGA JUAL PRODUK PESANAN DENGAN METODE COST PLUS PRICING UNTUK MENINGKATKAN LABA USAHA GSHOP CENTER KEDIRI

Lebih terperinci

EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PERUSAHAAN FURNITURE PT. PANDU WIRA BOJONEGORO S K R I P S I

EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PERUSAHAAN FURNITURE PT. PANDU WIRA BOJONEGORO S K R I P S I EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PERUSAHAAN FURNITURE PT. PANDU WIRA BOJONEGORO S K R I P S I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian Program Pendidikan Strata

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil data yang dilakukan pada BAB IV, serta pendekatan

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil data yang dilakukan pada BAB IV, serta pendekatan BAB V PENUTUP Berdasarkan hasil data yang dilakukan pada BAB IV, serta pendekatan secara kualitatif maka pada bab ini peneliti akan mengumpulkan hasil penelitian mengenai fungsi anggaran pada percetakan

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DENGAN KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR.

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DENGAN KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR. ejournal Administrasi Negara, Volume 5, Nomor 1, 2017: 5626-5639 ISSN 0000-0000, ejournal.an.fisip-unmul.ac.id Copyright2017 HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DENGAN KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI BADAN

Lebih terperinci

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI TAHU DENGAN MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING DAN VARIABLE COSTING PADA TAHU MANG UJANG PEKANBARU ABSTRACT

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI TAHU DENGAN MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING DAN VARIABLE COSTING PADA TAHU MANG UJANG PEKANBARU ABSTRACT ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI TAHU DENGAN MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING DAN VARIABLE COSTING PADA TAHU MANG UJANG PEKANBARU Mimelientesa Irman dan Desi Lestari Program Studi Akuntansi Sekolah

Lebih terperinci

Analisis Pengendalian Proses Produksi Dan Efektivitasnya Dalam Meminimalisasi Produk Gagal Pada CV. Rotan Alam Mandiri Selumit Tarakan Tengah Tarakan

Analisis Pengendalian Proses Produksi Dan Efektivitasnya Dalam Meminimalisasi Produk Gagal Pada CV. Rotan Alam Mandiri Selumit Tarakan Tengah Tarakan ejournal Administrasi Bisnis, 2017, 5 (1): 135-149 ISSN 2355-5408, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id Copyright 2017 Analisis Pengendalian Produksi Dan Efektivitasnya Dalam Meminimalisasi Produk Gagal

Lebih terperinci

PENGARUH SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP EFEKTIVITAS PELATIHAN KARYAWAN PADA PT PUPUK KALTIM BONTANG

PENGARUH SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP EFEKTIVITAS PELATIHAN KARYAWAN PADA PT PUPUK KALTIM BONTANG ejournal Administrasi Bisnis, 2015, 3 (1) : 259-269 ISSN 2355-5408, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id Copyright 2015 PENGARUH SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP EFEKTIVITAS PELATIHAN KARYAWAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PUSTAKA SETIA, Bandung, 2013, hlm Lili M. Sadeli dan Bedjo Siswanto, Akuntansi Manajemen, Bumi Aksara, Jakarta, 2004,

BAB I PENDAHULUAN. PUSTAKA SETIA, Bandung, 2013, hlm Lili M. Sadeli dan Bedjo Siswanto, Akuntansi Manajemen, Bumi Aksara, Jakarta, 2004, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat ini, persaingan bisnis di Indonesia sangatlah ketat. Tidak heran kalau banyak perusahaan yang tumbuh, berkembang dan maju.tetapi ada juga yang mengalami

Lebih terperinci

PENINGKATAN DAYA SAING PERUSAHAAN TERHADAP KOMPETITOR MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING

PENINGKATAN DAYA SAING PERUSAHAAN TERHADAP KOMPETITOR MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING PENINGKATAN DAYA SAING PERUSAHAAN TERHADAP KOMPETITOR MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING Aryanni 1*, Iswandi Idris 2 & Ruri Aditya Sari 3 1 Program Studi Akuntansi, Politeknik LP3I Medan 2,3 Program Studi

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KUANTITAS ANGSURAN DAN PENINGKATAN UNIT PENJUALAN KENDARAAN BERMOTOR PADA DEALER RESMI MOTOR PT NIAGA UTAMA SEJAHTERA

ANALISIS TINGKAT KUANTITAS ANGSURAN DAN PENINGKATAN UNIT PENJUALAN KENDARAAN BERMOTOR PADA DEALER RESMI MOTOR PT NIAGA UTAMA SEJAHTERA ANALISIS TINGKAT KUANTITAS ANGSURAN DAN PENINGKATAN UNIT PENJUALAN KENDARAAN BERMOTOR PADA DEALER RESMI MOTOR PT NIAGA UTAMA SEJAHTERA Mutiara Wahyuni Choirul Anwar ABSTRAK. Karya Ilmiah ini bertujuan

Lebih terperinci

Kata kunci : BEP, Biaya Tetap, Biaya Variabel, Total Pendapatan. Pendahuluan

Kata kunci : BEP, Biaya Tetap, Biaya Variabel, Total Pendapatan. Pendahuluan Metode Break Even Point (BEP) Untuk Menentukan Besarnya SPP Mahasiswa pada Universitas Widya Gama Mahakam Samarinda. Suyanto Erni Setyawati Universitas Widya Gama Mahakam Samarinda erniez_mubarak@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan perekonomian sekarang ini, perusahaan dituntut untuk

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan perekonomian sekarang ini, perusahaan dituntut untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian Dalam perkembangan perekonomian sekarang ini, perusahaan dituntut untuk meningkatkan efektivitasnya. Meningkatkan efektivitas mencakup kemampuan perusahaan

Lebih terperinci

ANALISIS PENENTUAN HARGA TRANSFER BAHAN BAKU TERHADAP KONTRIBUSI LABA DI UD. MUEBEL BERKAT SUBUR BUJEL MOJOROTO KOTA KEDIRI

ANALISIS PENENTUAN HARGA TRANSFER BAHAN BAKU TERHADAP KONTRIBUSI LABA DI UD. MUEBEL BERKAT SUBUR BUJEL MOJOROTO KOTA KEDIRI ANALISIS PENENTUAN HARGA TRANSFER BAHAN BAKU TERHADAP KONTRIBUSI LABA DI UD. MUEBEL BERKAT SUBUR BUJEL MOJOROTO KOTA KEDIRI SKRIPSI Diajukan Untuk Penulisan Skripsi Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

Lebih terperinci

Perhitungan Harga Pokok Produksi Pada Jamu Singkir Angin (Studi Kasus Pada PT. Nyonya Meneer Semarang) Oleh

Perhitungan Harga Pokok Produksi Pada Jamu Singkir Angin (Studi Kasus Pada PT. Nyonya Meneer Semarang) Oleh Perhitungan Harga Pokok Produksi Pada Jamu Singkir Angin (Studi Kasus Pada PT. Nyonya Meneer Semarang) Oleh Trissi Ritani Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universits Dian Nuswantoro ABSTRAK

Lebih terperinci

Analisis Manajemen Persediaan Bahan Baku pada Perusahaan Base Camp Clothing dengan Menggunakan Metode Economic Order Quantity ( EOQ)

Analisis Manajemen Persediaan Bahan Baku pada Perusahaan Base Camp Clothing dengan Menggunakan Metode Economic Order Quantity ( EOQ) Prosiding Manajemen ISSN: 2460-8035 Analisis Manajemen Persediaan Bahan Baku pada Perusahaan Base Camp Clothing dengan Menggunakan Metode Economic Order Quantity ( EOQ) Andri Iskandar Program Studi Manajemen,

Lebih terperinci

TINGKAT LABA PADA UD. AZKA JATI JEPARA KUPANG

TINGKAT LABA PADA UD. AZKA JATI JEPARA KUPANG TINGKAT LABA PADA UD. AZKA JATI JEPARA KUPANG Oleh : Mesri Nubatonis *, Jennie S.Sir ** Abstrak : Modal kerja merupakan masalah pokok yang seringkali dihadapi oleh perusahaan, karena hampir semua perhatian

Lebih terperinci

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DAN PENERAPAN METODE MARK UP DALAM PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK PADA USAHA AMPLANG DI SAMARINDA

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DAN PENERAPAN METODE MARK UP DALAM PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK PADA USAHA AMPLANG DI SAMARINDA ejournal Administrasi Bisnis, 2013, 1 (2): 192-201 ISSN 0000-0000, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id Copyright 2013 ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DAN PENERAPAN METODE MARK UP DALAM PENENTUAN

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pendapatan Usaha Kecil Keripik Belut, Kasus Pada Usaha Kecil Keripik Belut di

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pendapatan Usaha Kecil Keripik Belut, Kasus Pada Usaha Kecil Keripik Belut di BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisikan kesimpulan dan Saran dari Dampak Relokasi Terhadap Pendapatan Usaha Kecil Keripik Belut, Kasus Pada Usaha Kecil Keripik Belut di Desa Sidoagung, Kecamatan Godean,

Lebih terperinci

PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN CV. MANUNGGAL JAYA DI BOYOLALI SKRIPSI NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN CV. MANUNGGAL JAYA DI BOYOLALI SKRIPSI NASKAH PUBLIKASI PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN CV. MANUNGGAL JAYA DI BOYOLALI SKRIPSI NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

ANALISIS ANGGARAN DAN REALISASI PROYEK PERKUATAN TEBING DAN NORMALISASI SUNGAI KARANG MUMUS TAHUN 2008 PT. HUTAMA KARYA (Persero)

ANALISIS ANGGARAN DAN REALISASI PROYEK PERKUATAN TEBING DAN NORMALISASI SUNGAI KARANG MUMUS TAHUN 2008 PT. HUTAMA KARYA (Persero) ANALISIS ANGGARAN DAN REALISASI PROYEK PERKUATAN TEBING DAN NORMALISASI SUNGAI KARANG MUMUS TAHUN 2008 PT. HUTAMA KARYA (Persero) Suyono 1 1 Fakultas Ekonomi, Manajemen Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah cara yang dipakai dalam mengumpulkan data. 1 Dalam penelitian ini data yang didapatkan diproses melalui beberapa tahapan, yaitu: A. Jenis Penelitian Pendekatan

Lebih terperinci

Daftar Pustaka. Sugiyono Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : ALFABETA

Daftar Pustaka. Sugiyono Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : ALFABETA Daftar Pustaka Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : ALFABETA Hani Handoko. 1997. Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia. Cetakan Kesebelas. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan konsep kualitas, kerjasama tim, produktivitas serta kepuasan pelanggan

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan konsep kualitas, kerjasama tim, produktivitas serta kepuasan pelanggan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam sebuah entitas bisnis yang bergerak di bidang manufaktur, pengelolaan manajemen kualitas sangatlah diperlukan. Perpaduan antara fungsi dari perusahaan

Lebih terperinci

Gudjarati D Ekonometrika Dasar. Jakarta. Erlangga.

Gudjarati D Ekonometrika Dasar. Jakarta. Erlangga. DAFTAR PUSTAKA Afiah, Nunuy Nur, 2009. Akuntansi Pemerintahan: Implementasi Akuntansi Keuangan Pemerintah Daerah, Kencana, Jakarta. Ardana Yasa I Ketut. 2011. Peranan Investasi Dalam Pembangunan Ekonomi

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.) pada Program Studi Manajemen

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.) pada Program Studi Manajemen PENGARUH PROSES REKRUTMEN DAN SELEKSI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN PABRIK ROKOK MANGGA GANDENG NGANJUK SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Lebih terperinci

ANALISIS PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA MANAKARRA ELISABETH RIUPASSA POLITEKNIK NEGERI AMBON

ANALISIS PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA MANAKARRA ELISABETH RIUPASSA POLITEKNIK NEGERI AMBON 84 ANALISIS PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA MANAKARRA ELISABETH RIUPASSA POLITEKNIK NEGERI AMBON ABSTRAK Tujuan penelitian ini untuk menganalisis kinerja dan terjadinya perubahan

Lebih terperinci

Mohamat Nafiudin, Robin Jonathan, Adi Suroso. Fakultas Ekonomi, Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda, Indonesia ABSTRAKSI

Mohamat Nafiudin, Robin Jonathan, Adi Suroso. Fakultas Ekonomi, Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda, Indonesia ABSTRAKSI Analisis Produksi Air Minum Isi Ulang Di Kecamatan Samarinda Seberang (STUDI KASUS : PENGUSAHA DEPO AIR MINUM ISI ULANG DI KECAMATAN SAMARINDA SEBERANG) Mohamat Nafiudin, Robin Jonathan, Adi Suroso mohamatnafiudin@gmail.com

Lebih terperinci

Noer Rafikah Zulyanti *) *) Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Islam Lamongan

Noer Rafikah Zulyanti *) *) Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Islam Lamongan 1 PELAPORAN DAN PENGENDALIAN BIAYA KUALITAS SEBAGAI SARANA UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS PADA PERUSAHAAN BATIK TULIS SIDO MAKMUR SENDANGAGUNG PACIRAN LAMONGAN Noer Rafikah Zulyanti *) *) Dosen Fakultas

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. didapatkan melalui hasil analisis yang telah dilakukan baik secara deskriptif

BAB V PENUTUP. didapatkan melalui hasil analisis yang telah dilakukan baik secara deskriptif BAB V PENUTUP 5. 1 Kesimpulan Penelitian ini dilakukan di Surabaya dengan sampel akhir sebesar 106 responden nasabah Produk Tabungan Bank Mandiri di Surabaya dengan pengumpulan data menggunakan kuesioner.

Lebih terperinci

ANALISIS PENJUALAN TELKOMSEL, INDOSAT DAN HUTCHISON 3 DI PT MATRIX CENTER GRUP

ANALISIS PENJUALAN TELKOMSEL, INDOSAT DAN HUTCHISON 3 DI PT MATRIX CENTER GRUP ANALISIS PENJUALAN TELKOMSEL, INDOSAT DAN HUTCHISON 3 DI PT MATRIX CENTER GRUP Oktaviani 1), Irawan, S.E., M.Si 2), Eksa Ridwansyah, S.E., M. Buss., Akt, CA. 3) Mahasiswa 1), Pembibing 1 2), Pembibing

Lebih terperinci