ANALISIS RASIO PROFITABILITAS Analisis Rasio Profitabilitas Terhadap Laporan Keuangan PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS RASIO PROFITABILITAS Analisis Rasio Profitabilitas Terhadap Laporan Keuangan PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk"

Transkripsi

1 ejournal Ilmu Administrasi Bisnis, 2015, 3 (2): ISSN , ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id Copyright 2015 ANALISIS RASIO PROFITABILITAS Analisis Rasio Profitabilitas Terhadap Laporan Keuangan PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Renny Suprapti Ningsih 1 Abstrak Hasil perhitungan dan analisis dengan menggunakan rasio profitabilitas maka diketahui ROA pada periode tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 mengalami penurunan. Penurunan yang tidak signifikan ini disebabkan terutama oleh peningkatan laba bersih Bank sebesar di tahun 2013, yang juga diikuti oleh peningkatan signifikan asset Bank pada tahun Untuk perhitungan ROE diketahui pada periode tahun 2012 ROE yang dicapai mengalami penurunan dari tahun 2011, namun pada tahun 2013 ROE yang dicapai mengalami peningkatan kembali. Hal ini menunjukan besarnya laba yang dicapai pada tahun tersebut dari modal yang dimiliki. Pada periode tahun 2012 Net Interest Margin (NIM) yang dicapai mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya yaitu tahun 2011, kemudian pada tahun 2013 NIM yang dicapai mengalami sedikit penurunan dari tahun Naik dan turunnya NIM atau Net Interest Margin tersebut berasal dari penempatan pada bank lain, surat berharga, kredit, komitmen dan kontinjensi. Margin pendapatan bunga bersih ini disebabkan dari program dan komitmen Bank untuk selalu mempertahankan margin bunga bersih agar selalu berada pada tingkat di atas 2,5 %. Dan untuk hasil perhitungan BOPO yang diperoleh pada tahun 2012 mengalami peningkatan dibanding tahun 2011 dan pada tahun 2013 BOPO yang diperoleh mengalami penurunan dibanding tahun Hasil perhitungan untuk periode 3 tahun tersebut terlihat jelas bahwa naik turunnya beban operasional dipengaruhi oleh biaya administrasi dan umum, biaya personalia dan biaya-biaya lainnya untuk mendukung perkembangan Bank BTN itu sendiri. Begitu pula dengan pendapatan operasional, fluktuasi yang tidak signifikan ini disebabkan oleh karakteristik tindakan manajemen yang masih sama dan tetap berkomitmen dalam mempertahankan efisiensi operasional bank. Secara keseluruhan penilaian tingkat kesehatan PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk periode tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 secara umum berpredikat sehat. Ini menunjukkan bahwa PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk sudah melaksanakan kegiatan operasionalnya dengan baik. Kata Kunci : Analisis Rasio Profitabilitas 1 Mahasiswa Program S1 Ilmu Admistrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman. renny.supraptiningsih@btn.co.id

2 ejournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 2, 2015: Pendahuluan Dalam masa sekarang ini bank dituntut untuk selalu memberikan pelayanan yang terbaik yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan nasabah. Bentuk pelayanan jasa perbankan antara lain berupa dukungan sarana dan prasarana fisik serta sarana penunjang lainnya dalam melayani nasabah. Salah satu bentuk upaya agar dapat tetap menjaga kepercayaan masyarakat dan memenuhi tuntutan masyarakat, bank harus menyediakan informasi perbankan yang baik, dan laporan keuangan yang berkualitas. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk adalah salah satu Bank yang ada di Indonesia, selalu menjaga kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan yang diberikan apalagi dengan kondisi yang kompetitif seperti sekarang ini. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk yang berpusat Jl.Gajah Mada No.1 Jakarta Pusat, berdiri sejak Tahun 1897 sebagai salah satu Bank BUMN di Indonesia. Dalam perkembangan BTN selalu memberikan pelayanan yang terbaik, menawarkan produk dan layanan yang berkualitas. BTN berupaya menghimpun dan menyalurkan dana kepada masyarakat, agar memperoleh sumber pendapatan utama bank, meningkatkan profitabilitas yang diharapkan setiap tahunnya. Persaingan di industri Perbankan sangat ketat, hal ini ditandai dengan munculnya bank-bank baru yang ada di Samarinda. Namun, BTN terus berupaya menjaga kondisi keuangannya agar tetap stabil dan mampu bersaing dengan bank-bank lain. Salah satu alat yang digunakan untuk mengetahui efisiensi penggunaan modal dalam suatu bank dilihat dari profitabilitas yang dicapai suatu bank, yaitu kemampuan bank dalam menghasilkan laba dari pendapatan yang diperoleh dan penyaluran kredit yang diberikan kepada nasabah. Dalam hal ini sangat penting diketahui dengan membandingkan laba yang diperoleh setiap tahunnya apakah bank tersebut menunjukkan perkembangan yang baik atau sebaliknya. Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik melakukan penelitian dengan topik analisis profitabilitas laporan keuangan untuk Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk yang tujuannya untuk mengetahui tingkat profitabilitas yang dicapai Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk sebagai upaya untuk membantu memelihara stabilitas dan kualitas agar bank dapat beroperasi baik dan sekaligus meningkatkan kepercayaan terhadap masyarakat selaku nasabah utama terhadap bank yang bersangkutan. Kerangka Dasar Teori Pengertian Bank Muljono (1995:13) mengatakan pada dasarnya bank adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa yang menyangkut bidang keuangan yang dalam kegiatan pokoknya mempunyai tiga fungsi yaitu : a. Menerima penyimpanan dana dari masyarakat dari berbagai bentuk. 520

3 Analisis Rasio Profitabilitas Bank BTN (Persero) Tbk (Renny Suprapti Ningsih) b. Menyalurkan dana tersebut dalam bentuk kredit kepada masyarakat yang memerlukan baik dalam rangka mengembangkan usahanya maupun untuk kepentingan pribadi. c. Melaksanakan berbagai jasa yang diperlukan masyarakat dalam kegiatan perdagangan luar negeri / dalam negeri, serta berbagai jenis jasa lainnya di bidang keuangan antara lain inkaso, transfer, travelers check, credit card, safety box facilities, jual beli surat berharga dan lain-lain. Pengertian Laporan Keuangan Munawir (1997:5) mengatakan bahwa yang dimaksud dengan laporan keuangan adalah dua daftar yang disusun oleh akuntan pada akhir periode untuk suatu perusahaan. Kedua daftar itu adalah daftar neraca atau daftar posisi keuangan dan daftar pendapatan atau daftar rugi-laba. Pengertian Rasio Profitabilitas Profitabilitas atau rentabilitas merupakan salah satu hal utama dalam kemajuan suatu perusahaan atau perbankan, yaitu dari profitabilitas atau rentabilitas yang ada dapat diketahui kemampuan suatu perusahaan atau perbankan meraih laba atau keuntungan. Sehingga profitabilitas atau rentabilitas memiliki peranan yang sangat penting dalam penyusunan laporan keuangan. Metode Penelitian Definisi Operasional Untuk menghitung profitabilitas pada Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk mempergunakan perhitungan penilaian kemampuan perbankan dalam menghasilkan laba atau keuntungan secara kuantitatif dengan mempergunakan tolak ukur sebagai berikut : a. ROA (Return On Assets), merupakan suatu perbandingan jumlah keuntungan yang diperoleh selama masa tertentu sebelum pajak dengan jumlah rata-rata harta yang mereka miliki. Return On Assets (ROA) merupakan penilaian profitabilitas atas total assets, dengan cara membandingkan laba setelah pajak dengan rata-rata total aktiva. b. ROE (Return On Equity), merupakan perbandingan laba yang diperoleh setelah pajak selama masa tertentu, dengan rata-rata equity yang ada. Perhitungan ini digunakan untuk mengukur kemampuan management dalam mengelola aset yang ada untuk mendapatkan laba. c. Net Interest Margin adalah suatu perbandingan antara jumlah pendapatan bunga bersih dengan rata-rata aktiva produktif selama masa tertentu. Atau dengan kata lain aktiva produktif yang diperhitungkan adalah aktiva produktif yang menghasilkan bunga (interest bearing assets). d. BOPO atau Beban operasi terhadap pendapatan operasi dimana melakukan perbandingan total pendapatan operasional terhadap total beban operasional yang ada. Sedangkan BOPO dirumuskan sebagai rasio biaya operasional dalam 12 bulan terakhir terhadap pendapatan operasional dalam periode yang sama. 521

4 ejournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 2, 2015: Rincian Data Fokus penelitian ini mencakup Laporan Keuangan berupa Neraca dan Laporan Rugi/Laba periode 2013, sedangkan tahun 2011 dan tahun 2012 sebagai pembanding. Ruang lingkup analisis hanya pada aspek financial yaitu Analisis Profitabilitas terhadap Laporan Keuangan untuk menilai kinerja keuangan Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Teknik analisa yang digunakan dalam analisa laporan keuangan ini adalah analisa perbandingan laporan keuangan, yaitu melakukan perbandingan laporan keuangan untuk dua periode atau lebih. Jenis Data Berdasarkan sumbernya atau cara memperolehnya, data dibagi menjadi dua jenis yaitu : 1. Data Primer adalah data yang diperoleh secara langsung di lapangan baik yang dilakukan dari hasil wawancara maupun observasi. Hasil dari wawancara dan observasi adalah melakukan tanya jawab secara langsung sebagai masukan untuk mendapatkan informasi mengenai laporan keuangan perbankan. 2. Data Sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung di lapangan. Data Sekunder yang diperoleh dari hasil penelitian adalah dokumentasi yang berisi tentang Laporan Keuangan berupa Neraca dan Laporan Rugi/Laba periode 2013, sedangkan tahun 2011 dan tahun 2012 sebagai pembanding. Dan buku pedoman yang digunakan dalam melakukan analisis laporan keuangan. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data adalah suatu metode dalam usaha mengumpulkan data-data yang diperlukan dalam proses pelaksanaan penelitian. Dalam hal ini penulis menggunakan beberapa cara atau teknik dengan maksud agar data yang penulis dapatkan merupakan informasi yang diperlukan untuk hasil akhir penelitian. Adapun teknik pengumpulan data yang penulis gunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut : a. Interview (wawancara) Yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara komunikasi secara langsung dengan pihak-pihak yang berhubungan dengan obyek penelitian. Dalam hal ini penulis melakukan komunikasi atau tanya jawab secara langsung dengan pihak bank yang berwenang mengenai laporan keuangan perbankan. b. Observasi Yaitu suatu teknik pengumpulan data dimana penulis melakukan pengamatan secara langsung terhadap obyek yang diteliti. Teknik ini dilakukan dengan cara survey ke lapangan untuk dapat memperoleh data berupa laporan keuangan dan buku pedoman akuntansi perbankan sehingga dapat membantu penulis dalam penelitian. c. Dokumentasi 522

5 Analisis Rasio Profitabilitas Bank BTN (Persero) Tbk (Renny Suprapti Ningsih) Yaitu suatu teknik pengumpulan data dimana penulis memperoleh dokumentasi berupa data-data dari laporan keuangan yang berhubungan dengan obyek yang diteliti, antara lain Laporan Rugi Laba dan Neraca dari tahun 2011 sampai dengan tahun Alat Analisis Data Menghitung profitabilitas atau rentabilitas pada Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk mempergunakan perhitungan penilaian kemampuan perbankan dalam menghasilkan laba atau keuntungan secara kuantitatif dengan mempergunakan 4 (empat) tolak ukur sebagai berikut : a. ROA (Return On Assets), merupakan suatu perbandingan jumlah keuntungan yang diperoleh selama masa tertentu sebelum pajak dengan jumlah rata-rata harta yang mereka miliki. Diuraikan dalam rumus sebagai berikut : ROA = Laba Sebelum Pajak x 100 % (Return On Assets) Rata-rata Total Asset b. ROE (Return On Equity), mer upakan perbandingan laba yang diperoleh setelah pajak selama masa tertentu, dengan rata-rata equity yang ada. Perhitungan ini digunakan untuk mengukur kemampuan management dalam mengelola aset yang ada untuk mendapatkan laba. Diuraikan dalam rumus sebagai berikut : ROE = Laba Setelah Pajak (Return On Equity) Rata-rata Equity x 100 % c. Net Interest Margin adalah suatu perbandingan antara jumlah pendapatan bunga bersih dengan rata-rata aktiva produktif selama masa tertentu. Aktiva produktif yaitu seluruh penanaman modal dalam bentuk rupiah dan valuta asing yang bertujuan untuk mendapatkan penghasilan berdasarkan fungsinya. Atau dengan kata lain aktiva produktif yang diperhitungkan adalah aktiva produktif yang menghasilkan bunga (interest bearing assets). Diuraikan dalam rumus sebagai berikut : NIM = Pendapatan Bunga Bersih x 100 % (Net Interest Margin) Rata-rata Aktiva Produktif d. BOPO atau Beban operasi terhadap pendapatan operasi dimana melakukan perbandingan total pendapatan operasional terhadap total beban operasional yang ada. Sedangkan BOPO dirumuskan sebagai rasio biaya operasional dalam 12 bulan terakhir terhadap pendapatan operasional dalam periode yang sama. Diuraikan dalam rumus sebagai berikut : Total Beban Operasional l Total Pendapatan Operasional Dalam menganalisa laporan keuangan Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk mempergunakan metode komparatif yaitu membandingkan kondisi keuangan untuk tiga periode akuntansi atau lebih dan analisis horizontal dalam arti membandingkan naik turunnya pos-pos neraca dalam laporan keuangan yang 523

6 ejournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 2, 2015: mempengaruhi Profitabilitas Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk untuk periode-periode tersebut. Uji Hipotesis Uji Hipotesis merupakan pengujian atas hipotesa yang telah dilakukan dengan maksud adalah dengan pernyataan yang ada dapat memungkinkan pengumpulan data yang dapat digunakan untuk membuktikan apakah data juga menyatakan hal yang sama atau tidak. Dengan kata lain untuk membuktikan apakah data mendukung atau tidak mendukung pernyataan dalam hipotesis. Apabila dari hasil penelitian dan perhitungan yang ada tentang analisis profitabilitas terhadap laporan keuangan untuk menilai kinerja keuangan Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, pada tahun 2013 hasil analisa yang diperoleh mengalami peningkatan laba dibandingkan hasil analisa pada tahun 2011 dan tahun 2012 sebagai pembanding maka hipotesis diterima. Sebaliknya apabila dari hasil perhitungan rasio tersebut pada tahun 2013 hasil analisa mengalami penurunan dibandingkan pada tahun 2011 dan tahun 2012 sebagai pembanding maka hipotesis ditolak. Hasil Penelitian Penyajian Data Setiap perusahaan khususnya dunia perbankan selalu membuat daftar keuangan atau disebut dengan laporan keuangan. Laporan keuangan disusun berdasarkan konsep harga perolehan dan dasar akrual kecuali tagihan bunga atau aktiva produktif yang digolongkan sebagai non performing dicatat atas dasar kas. Laporan keuangan bank bertujuan untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan. Selain itu laporan keuangan bank juga bertujuan untuk pengambilan keputusan. Suatu laporan keuangan akan bermanfaat apabila informasi yang disajikan dalam laporan keuangan tersebut dapat dipahami, relevan, andal dan dapat diperbandingkan. Laporan keuangan ini merupakan data utama yang dibutuhkan dalam rangka melakukan analisa profitabilitas. Adapun laporan keuangan yang disajikan terdiri dari : 1. Neraca Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk periode tahun 2011 sampai dengan periode tahun Laporan Rugi Laba Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk periode tahun 2011 sampai dengan tahun Laporan keuangan untuk periode tahun 2013 merupakan data yang akan diolah dalam menganalisa profitabilitas apakah mengalami peningkatan laba atau tidak, dengan menggunakan periode tahun sebelumnya sebagai perbandingan. Analisis Adapun data-data dalam perhitungan analisa Profitabilitas berdasarkan alat analisis yang ada disajikan sebagai berikut : 1. Ratio Profitabilitas Periode Tahun

7 Analisis Rasio Profitabilitas Bank BTN (Persero) Tbk (Renny Suprapti Ningsih) Laba Sebelum Pajak R O A = x 100 % Total Aset R O A = x 100 % = 1,708 % atau 0,01708 Pada tahun 2011 ROA yang dicapai sebesar 1,708 %, artinya Rp.1,- aset yang dimiliki dapat menghasilkan 0,01708 laba sebelum pajak atau 1,708 % dari total asset terhadap laba sebelum pajak. Laba Setelah Pajak R O E = x 100 % Total Equity R O E = x 100 % = 14,97 % atau 0,1497 Pada tahun 2011 ROE yang dicapai sebesar 14,97 %, artinya Rp.1,- modal yang dimiliki dapat menghasilkan 0,1497 keuntungan setelah pajak atau 14,97 % dari total modal terhadap laba setelah pajak. Pendapatan Bunga Bersih N I M = x 100 % Total Aktiva Produktif N I M = x 100 % = 4,732 % atau 0,04732 Pada tahun 2011 NIM yang dicapai sebesar 4,732 %, artinya Rp.1,- aktiva produktif dapat menghasilkan 0,04732 dari pendapatan bunga bersih atau 4,732 % dari total aktiva produktif terhadap pendapatan bunga bersih yang ada. Total Beban Operasional l Total Pendapatan Operasional = 82,76 % atau 0,8276 Pada tahun 2011 BOPO yang dicapai sebesar 82,76 %, artinya Rp.1,- pendapatan operasional dapat menghasilkan 0,8276 untuk beban operasional yang ada pada tahun tersebut. 2. Ratio Profitabilitas Periode Tahun 2012 Laba Sebelum Pajak R O A = x 100 % Total Aset R O A = x 100 % = 1,671 % atau 0,01671 Pada tahun 2012 ROA yang dicapai sebesar 1,671 %, artinya Rp.1,- aset yang dimiliki dapat menghasilkan 0,01671 laba sebelum pajak atau 1,671 % dari total asset terhadap laba sebelum pajak. 525

8 ejournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 2, 2015: Laba Setelah Pajak R O E = x 100 % Total Equity R O E = x 100 % = 13,137 % atau 0,13137 Pada tahun 2012 ROE yang dicapai sebesar 13,13 %, artinya Rp.1,- modal yang dimiliki dapat menghasilkan 0,13137 keuntungan setelah pajak atau 13,13 % dari total modal terhadap laba setelah pajak. Pendapatan Bunga Bersih N I M = x 100 % Total Aktiva Produktif N I M = x 100 % = 4,791 % atau 0,04791 Pada tahun 2012 NIM yang dicapai sebesar 4,791 %, artinya Rp.1,- aktiva produktif dapat menghasilkan 0,04791 dari pendapatan bunga bersih atau 4,791 % dari total aktiva produktif terhadap pendapatan bunga bersih yang ada. Total Beban Operasional l Total Pendapatan Operasional = 80,60 % atau 0,8060 Pada tahun 2012 BOPO yang dicapai sebesar 80,60 %, artinya Rp.1,- pendapatan operasional dapat menghasilkan 0,8060 untuk beban operasional yang ada pada tahun tersebut. 3. Ratio Profitabilitas Periode Tahun 2013 Laba Sebelum Pajak R O A = x 100 % Total Aset R O A = x 100 % = 1,632 % atau 0,01632 Pada tahun 2013 ROA yang dicapai sebesar 1,632 %, artinya Rp.1,- aset yang dimiliki dapat menghasilkan 0,01632 laba sebelum pajak atau 1,632 % dari total asset terhadap laba sebelum pajak. Laba Setelah Pajak R O E = x 100 % Total Equity R O E = x 100 % = 13,57 % atau 0,1357 Pada tahun 2013 ROE yang dicapai sebesar 13,57 %, artinya Rp.1,- modal yang dimiliki dapat menghasilkan 0,1357 keuntungan setelah pajak atau 13,57 % dari total modal terhadap laba setelah pajak. Pendapatan Bunga Bersih N I M = x 100 % 526

9 Analisis Rasio Profitabilitas Bank BTN (Persero) Tbk (Renny Suprapti Ningsih) Total Aktiva Produktif N I M = x 100 % = 4,547 % atau 0,04547 Pada tahun 2013 NIM yang dicapai sebesar 4,547 %, artinya Rp.1,- aktiva produktif dapat menghasilkan 0,04547 dari pendapatan bunga bersih atau 4,547 % dari total aktiva produktif terhadap pendapatan bunga bersih yang ada. Total Beban Operasional l Total Pendapatan Operasional = 82,10 % atau 0,8210 Pada tahun 2013 BOPO yang dicapai sebesar 82,10 %, artinya Rp.1,- pendapatan operasional dapat menghasilkan 0,8210 untuk beban operasional yang ada pada tahun tersebut. Dari hasil perhitungan analisis di atas, maka dapat dilakukan analisis horizontal yaitu terhadap setiap hasil analisis secara mendatar dari tahun ke tahun. Adapun hasil analisis horizontal tersebut adalah sebagai berikut : NO ANALISIS R O A 1,708 % 1,671 % 1,632 % 2 R O E 14,97 % 13,13 % 13,57 % 3 N I M 4,732 % 4,791 % 4,547 % 4 BOPO 82,76 % 80,61 % 82,10 % Sumber Data : Hasil Perhitungan Analisis Pembahasan Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dijelaskan di atas, maka perlu adanya pembahasan berdasarkan alat analisis yang digunakan. Adapun pembahasan dari hasil perhitungan berdasarkan alat analisis yang ada disajikan sebagai berikut : 1. Return On Assets ROA atau Return On Assets adalah perhitungan untuk melihat perbandingan jumlah keuntungan yang diperoleh pada periode tertentu sebelum pajak dengan jumlah asset yang dimiliki. Dari hasil perhitungan di atas, ROA pada periode tahun 2011 mencapai 1,708 %, pada tahun 2012 mengalami penurunan menjadi sebesar 1,671 %, dan pada tahun 2013 juga mengalami penurunan menjadi sebesar 1,632 %. ROA pada tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 mengalami penurunan. Penurunan yang tidak signifikan ini disebabkan terutama oleh peningkatan laba bersih Bank sebesar 71,15 % di tahun 2013, yang juga diikuti oleh peningkatan signifikan asset Bank sebesar 68 % pada tahun Return On Equity 527

10 ejournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 2, 2015: ROE atau Return On Equity adalah perhitungan untuk melihat perbandingan jumlah keuntungan yang diperoleh pada periode tertentu setelah pajak selama periode tertentu dengan jumlah modal yang dimiliki. Dari hasil perhitungan di atas pada periode tahun 2011 ROE yang dicapai sebesar 14,97 %. Pada tahun 2012 ROE mengalami penurunan yaitu sebesar 13,13 %, dan pada tahun 2013 ROE yang dicapai meningkat menjadi sebesar 13,57 %. Hal ini menunjukan besarnya laba yang dicapai pada tahun tersebut dari modal yang dimiliki. 3. Net Interest Margin NIM atau Net Interest Margin adalah perhitungan untuk melihat jumlah keuntungan yang diperoleh dari pendapatan bunga bersih dengan total aktiva produktif yang menghasilkan bunga. Pada periode tahun 2011 Net Interest Margin (NIM) yang dicapai sebesar 4,732 % dan mengalami peningkatan pada tahun 2012 menjadi sebesar 4,791 %, kemudian pada tahun 2013 ROE yang dicapai mengalami penurunan menjadi sebesar 4,547 %. Naik dan turunnya NIM atau Net Interest Margin tersebut berasal dari penempatan pada bank lain, surat berharga, kredit, komitmen dan kontinjensi. Margin pendapatan bunga bersih ini disebabkan dari program dan komitmen Bank untuk selalu mempertahankan margin bunga bersih agar selalu berada pada tingkat di atas 2,5 %. 4. BOPO atau Beban Operasional atas Pendapatan Operasional BOPO atau Beban Operasional atas Pendapatan Operasional merupakan perhitungan terakhir dalam analisa profitabilitas yaitu dengan melakukan perbandingan biaya operasional selama periode tertentu terhadap pendapatan operasional pada periode yang sama. Dari hasil perhitungan di atas, BOPO yang diperoleh pada tahun 2011 sebesar 82,76 %. Pada tahun 2012 mengalami penurunan menjadi sebesar 80,61 % dan tahun 2013 mengalami peningkatan menjadi sebesar 82,10 %. Hasil perhitungan untuk periode 3 tahun tersebut terlihat jelas bahwa naik turunnya beban operasional dipengaruhi oleh biaya administrasi dan umum, biaya personalia dan biaya-biaya lainnya untuk mendukung perkembangan Bank BTN itu sendiri. Begitu pula dengan pendapatan operasional, fluktuasi yang tidak signifikan ini disebabkan oleh karakteristik tindakan manajemen yang masih sama dan tetap berkomitmen dalam mempertahankan efisiensi operasional bank. Jadi, secara keseluruhan perolehan rasio BOPO menunjukkan predikat sehat. Terjadinya penurunan disebabkan adanya peningkatan biaya operasional yang lebih tinggi dibandingkan dengan pendapatan operasionalnya, sedangkan peningkatan disebabkan adanya biaya operasionalnya lebih rendah dibandingkan dengan pendapatan operasionalnya. 528

11 Analisis Rasio Profitabilitas Bank BTN (Persero) Tbk (Renny Suprapti Ningsih) Pembuktian Hipotesis Berdasarkan hasil perhitungan yang telah diuraikan di atas, maka dengan ini penulis memberikan pembuktian hipotesis bahwa di tahun 2011 analisis profitabilitas terhadap laporan keuangan untuk menilai kinerja keuangan Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk mengalami peningkatan laba setiap tahunnya. Hal ini dapat terlihat pada perhitungan analisis Return On Assets (ROA) atau keuntungan dari pengembalian asset dan pendapatan bunga bersih dari aktiva produktif (Net Interest Margin). Dari hasil komparatif menunjukkan laba akhir periode tahun 2013 meningkat sebesar Rp.1,5 triliun dari laba di akhir periode tahun 2012 yang mencapai Rp.1,3 triliun, dan periode tahun 2011 sebesar Rp.1,1 triliun. Dengan demikian dari hasil analisis yang telah dikemukakan di atas, maka hipotesis yang diajukan mengenai peningkatan laba atau keuntungan Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk diterima. Penutup ROA atau Return On Assets adalah perhitungan untuk melihat perbandingan jumlah keuntungan yang diperoleh pada periode tertentu sebelum pajak dengan jumlah asset yang dimiliki. Dari hasil perhitungan di atas, ROA pada periode tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 mengalami penurunan. Penurunan yang tidak signifikan ini disebabkan terutama oleh peningkatan laba bersih Bank sebesar di tahun 2013, yang juga diikuti oleh peningkatan signifikan asset Bank pada tahun ROE atau Return On Equity adalah perhitungan untuk melihat perbandingan jumlah keuntungan yang diperoleh pada periode tertentu setelah pajak selama periode tertentu dengan jumlah modal yang dimiliki. Dari hasil perhitungan di atas pada periode tahun 2012 ROE yang dicapai mengalami penurunan dari tahun 2011, namun pada tahun 2013 ROE yang dicapai mengalami peningkatan kembali. Hal ini menunjukan besarnya laba yang dicapai pada tahun tersebut dari modal yang dimiliki. NIM atau Net Interest Margin adalah perhitungan untuk melihat jumlah keuntungan yang diperoleh dari pendapatan bunga bersih dengan total aktiva produktif yang menghasilkan bunga. Pada periode tahun 2012 Net Interest Margin (NIM) yang dicapai mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya yaitu tahun 2011, kemudian pada tahun 2013 NIM yang dicapai mengalami sedikit penurunan dari tahun Naik dan turunnya NIM atau Net Interest Margin tersebut berasal dari penempatan pada bank lain, surat berharga, kredit, komitmen dan kontinjensi. Margin pendapatan bunga bersih ini disebabkan dari program dan komitmen Bank untuk selalu mempertahankan margin bunga bersih agar selalu berada pada tingkat di atas 2,5 %. BOPO atau Beban Operasional atas Pendapatan Operasional merupakan perhitungan terakhir dalam analisa profitabilitas yaitu dengan melakukan perbandingan biaya operasional selama periode tertentu terhadap pendapatan 529

12 ejournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 2, 2015: operasional pada periode yang sama. Dari hasil perhitungan di atas, BOPO yang diperoleh pada tahun 2012 mengalami peningkatan dibanding tahun 2011 dan pada tahun 2013 BOPO yang diperoleh mengalami penurunan dibanding tahun Hasil perhitungan untuk periode 3 tahun tersebut terlihat jelas bahwa naik turunnya beban operasional dipengaruhi oleh biaya administrasi dan umum, biaya personalia dan biaya-biaya lainnya untuk mendukung perkembangan Bank BTN itu sendiri. Begitu pula dengan pendapatan operasional, fluktuasi yang tidak signifikan ini disebabkan oleh karakteristik tindakan manajemen yang masih sama dan tetap berkomitmen dalam mempertahankan efisiensi operasional bank. Secara keseluruhan penilaian tingkat kesehatan PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk periode tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 secara umum berpredikat sehat. Ini menunjukkan bahwa PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk sudah melaksanakan kegiatan operasionalnya dengan baik. Manajemen perusahaan sebaiknya lebih meningkatkan pemasaran dan promosi dalam menghimpun dana masyarakat dalam bentuk tabungan, giro, deposito dan produk bank lainnya, mempertahankan loyalitas nasabah dengan memberikan pelayanan prioritas dan pelayanan prima, memberikan pinjaman atau kredit dengan tingkat suku bunga yang bersaing dan dengan uang muka yang rendah, penempatan antar bank dan surat berharga yang dapat memberikan peningkatan terhadap laba atau keuntungan. Daftar Pustaka Munawir S., 1997, Analisa Laporan Keuangan, Penerbit Liberty, Yogyakarta Sutrisno, 2001, Manajemen Keuangan, Penerbit Ekonisia Fakultas Ekonomi UII, Yogyakarta Muljono, Teguh Pudjo, 1995, Analisa Laporan Keuangan untuk Perbankan, Penerbit Djambatan, Jakarta Tunggal, Amin Widjaja, 1995, Dasar-dasar Analisis Laporan Keuangan, Rineka Cipta, Jakarta Sugiyono Drs., 1999, Statistika untuk Penelitian, Penerbit CV Alfabeta, Bandung Baridwan, Zaki, 2000, Intermediate Accounting, BPFE, Yogyakarta Hanafi, Mamduh M. & Halim, Abdul, 1996, Analisis Laporan Keuangan, UPP AMP YKPN, Yogyakarta Husnan, Suad, 1998, Manajemen Keuangan, BPFE, Yogyakarta Umar, Husein, 2000, Research Methods in Finance and Banking, PT Gramedia Pustaka Umum, Jakarta Hasibuan, Malayu S.P., 2002, Dasar-dasar Perbankan, Bumi Aksara, Jakarta Sularso, Sri Drs, 2003, Metode Penelitian Akuntansi : Sebuah Pendekatan Replikasi, Penerbit BPFE Fakultas Ekonomi UGM, Yogyakarta Lapoliwa N. & Kuswandi Daniel S., 1993, Akuntansi Perbankan, Institut Bankir Indonesia, Jakarta 530

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE RGEC PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (Persero), Tbk PERIODE

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE RGEC PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (Persero), Tbk PERIODE ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE RGEC PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (Persero), Tbk PERIODE 2013-2015 Nama : Yacob Berkat NPM : 27212774 Fakultas : Ekonomi Jurusan : Akuntansi Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lembaga yang menghimpun dana (Funding) dari masyarakat yang. kembali kepada masyarakat yang kekurangan dana (Deficit unit) untuk

BAB I PENDAHULUAN. lembaga yang menghimpun dana (Funding) dari masyarakat yang. kembali kepada masyarakat yang kekurangan dana (Deficit unit) untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam perekonomian, sektor perbankan merupakan sektor yang mempunyai peranan penting bagi perkembangan perekonomian suatu negara. Peran tersebut diwujudkan dalam fungsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasal 1 Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 (Merkusiwati, 2007:100)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasal 1 Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 (Merkusiwati, 2007:100) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perbankan memiliki peranan yang sangat strategis dalam menunjang berjalannya roda perekonomian dan pembangunan nasional mengingat fungsinya sebagai lembaga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Krisis global yang terjadi pada saat sekarang ini telah menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. Krisis global yang terjadi pada saat sekarang ini telah menyebabkan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Krisis global yang terjadi pada saat sekarang ini telah menyebabkan kinerja perekonomian Indonesia menurun. Pengelolaan perekonomian dan sektor usaha yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis, Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan penulis adalah penelitian deskriptifkuantitatif. Menurut Sanusi (2011;14) untuk penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Krisis yang terjadi di Indonesia sejak pertengahan tahun 1997 berawal dari krisis

BAB I PENDAHULUAN. Krisis yang terjadi di Indonesia sejak pertengahan tahun 1997 berawal dari krisis BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Krisis yang terjadi di Indonesia sejak pertengahan tahun 1997 berawal dari krisis moneter sebagai akibat jatuhnya nilai tukar rupiah terhadap valuta asing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang giat -giatnya melaksanakan pembangunan segala bidang kehidupan, salah satunya adalah di bidang perekonomian.

Lebih terperinci

PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PADA PT BANK SINAR MAS, Tbk. DAN PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL, Tbk. MENGGUNAKAN METODE CAMELS

PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PADA PT BANK SINAR MAS, Tbk. DAN PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL, Tbk. MENGGUNAKAN METODE CAMELS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PADA PT BANK SINAR MAS, Tbk. DAN PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL, Tbk. MENGGUNAKAN METODE CAMELS Dessy Ratna Sari email: DesZ_CenX93@yahoo.com Program Studi Akuntansi STIE

Lebih terperinci

BAB I PENADAHULUAN. satunya adalah agent of trust. Agent of trust berarti dalam kegiatan usahanya bank

BAB I PENADAHULUAN. satunya adalah agent of trust. Agent of trust berarti dalam kegiatan usahanya bank BAB I PENADAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bank merupakan lembaga intermediasi bagi pihak yang kelebihan dana dengan pihak yang kekurangan dana. Dimana bank memiliki beberapa fungsi, salah satunya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN. meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Peran strategis tersebut terutama disebabkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN. meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Peran strategis tersebut terutama disebabkan BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Tinjauan Mengenai Bank Bank merupakan salah satu sarana yang memiliki peran strategis dalam usaha meningkatkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. keuangan Bank Umum Syariah yang lahir melalui proses spin off. Metode

BAB III METODE PENELITIAN. keuangan Bank Umum Syariah yang lahir melalui proses spin off. Metode BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Sesuai dengan masalah yang diteliti, maka jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan menggunakan analisis terhadap laporan keuangan Bank Umum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan perusahaan pada umumnya ditandai dengan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan perusahaan pada umumnya ditandai dengan kemampuan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Keberhasilan perusahaan pada umumnya ditandai dengan kemampuan manajemen melihat kemungkinan dan kesempatan di masa yang akan datang, baik jangka pendek

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA Institusi Perbankan

II. TINJAUAN PUSTAKA Institusi Perbankan 5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Institusi Perbankan Menurut Undang-Undang No. 10 tahun 1998 tentang Perbankan, pengertian bank diatur dalam Pasal 1 ayat 2. Bank adalah suatu badan usaha yang menghimpun dana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam kegiatan perekonomian. Peranan strategis disebabkan oleh fungsi utama

BAB I PENDAHULUAN. dalam kegiatan perekonomian. Peranan strategis disebabkan oleh fungsi utama BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perbankan merupakan salah satu sarana yang memiliki peranan strategis dalam kegiatan perekonomian. Peranan strategis disebabkan oleh fungsi utama perbankan sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan penting bagi pembangunan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan penting bagi pembangunan ekonomi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Industri perbankan memegang peranan penting bagi pembangunan ekonomi sebagai financial intermediary atau perantara pihak yang kelebihan dana dengan pihak

Lebih terperinci

PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN FINANSIAL BANK DENGAN MENGGUNAKAN RASIO CAMEL PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK PERIODE TAHUN

PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN FINANSIAL BANK DENGAN MENGGUNAKAN RASIO CAMEL PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK PERIODE TAHUN PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN FINANSIAL BANK DENGAN MENGGUNAKAN RASIO CAMEL PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK PERIODE TAHUN 2008-2011 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat-Syarat

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Tingkat Kesehatan Bank Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor 6/10/PBI/2004, tingkat kesehatan bank adalah hasil penilaian kualitatif

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO KEUANGAN PERBANKAN SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA KEUANGAN BANK (Studi Kasus PD. BPR Bank Daerah Lamongan Periode )

ANALISIS RASIO KEUANGAN PERBANKAN SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA KEUANGAN BANK (Studi Kasus PD. BPR Bank Daerah Lamongan Periode ) ANALISIS RASIO KEUANGAN PERBANKAN SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA KEUANGAN BANK (Studi Kasus PD. BPR Bank Daerah Lamongan Periode 2012-2016) Ruswaji Universitas Islam Lamongan ABSTRAK Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. periode tertentu. Namun bila hanya melihat laporan keuangan, belum bisa

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. periode tertentu. Namun bila hanya melihat laporan keuangan, belum bisa BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Rasio Keuangan Laporan keuangan merupakan cerminan dari kinerja perusahaan pada satu periode tertentu. Namun bila hanya melihat laporan keuangan, belum

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Hasil penelitian Ardiani (2007) menunjukkan bahwa secara simultan CAR, RORA, ROA, LDR, NPM dan BOPO berpengaruh signifikan terhadap perubahan harga

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. ekonomi sebagai financial intermediary atau perantara pihak yang kelebihan dana

BAB 1 PENDAHULUAN. ekonomi sebagai financial intermediary atau perantara pihak yang kelebihan dana BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan masyarakat modern sekarang ini, perbankan sebagai lembaga keuangan memiliki peran besar dalam menggerakkan roda perekonomian suatu negara, bank telah

Lebih terperinci

PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PADA PT BANK INTERNASIONAL

PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PADA PT BANK INTERNASIONAL PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PADA PT BANK INTERNASIONAL INDONESIA,Tbk. DAN ENTITAS ANAK DAN PT BANK CIMB NIAGA,Tbk DAN ENTITAS ANAK MENGGUNAKAN METODE CAMELS Imaniar email: Imaniar_ainq888@yahoo.com Progam

Lebih terperinci

oleh : *) Endah Tri Kurniasih, S.IP., M.M. *) Ade Irma Suryani, S.E., M.M. **) Dosen Tetap STIE Muhammadiyah Jambi Abstrak

oleh : *) Endah Tri Kurniasih, S.IP., M.M. *) Ade Irma Suryani, S.E., M.M. **) Dosen Tetap STIE Muhammadiyah Jambi Abstrak ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH DENGAN BANK KONVENSIONAL (STUDI KASUS PADA PT. BANK SYARIAH MANDIRI DENGAN PT. BANK TABUNGAN NEGARA TBK. PERIODE 2010-2015 oleh : *) Endah Tri Kurniasih,

Lebih terperinci

BAB X PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK (CAMELS)

BAB X PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK (CAMELS) BAB X PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK (CAMELS) A. Capital (Permodalan) Penilaian pertama adalah aspek permodalan, dimana aspek ini menilai permodalan ang dimiliki bank yang didasarkan pada: 1. Kewajiban

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel bank umum syariah yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bank Syariah Mandiri

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel bank umum syariah yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bank Syariah Mandiri BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Sampel Penelitian Sampel bank umum syariah yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bank Syariah Mandiri (BSM) dan Bank Muamalat Indonesia (BMI) dan bank konvensional yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia modern sekarang ini, pertumbuhan dan perkembangan perekonomian suatu negara tergantung pada lembaga keuangannya. Lembaga keuangan terutama perbankan berperan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. (Nopirin, 2009:34). Kelangkaan dana yang dimiliki dunia perbankan memicu

BAB 1 PENDAHULUAN. (Nopirin, 2009:34). Kelangkaan dana yang dimiliki dunia perbankan memicu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada pertengahan tahun 1997 Indonesia mengalami krisis ekonomi yang terus berkelanjutan. Pada akhir tahun 1997, suku bunga untuk jangka waktu bulanan di Bank

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 117 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan pada bab sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan dari hipotesis yang diajukan sebagai berikut : Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Taswan (2006:4), bank adalah lembaga keuangan atau

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Taswan (2006:4), bank adalah lembaga keuangan atau BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Taswan (2006:4), bank adalah lembaga keuangan atau perusahaan yang aktivitasnya menghimpun dana berupa giro, deposito, tabungan dan simpanan lainnya dari pihak

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN KOPERASI DENGAN ANALISIS RASIO

PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN KOPERASI DENGAN ANALISIS RASIO PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN KOPERASI DENGAN ANALISIS RASIO Oleh Abstra ck Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja keuangan Koperasi Unit Desa Prasojo-Kota Kediri ditinjau dari rasio likuiditas,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang dan meminjamkan uang.

BAB I PENDAHULUAN. dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang dan meminjamkan uang. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank adalah sebuah lembaga intermediasi keuangan umumnya didirikan dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang dan meminjamkan uang. Sedangkan menurut undang-undang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Menurunnya kapasitas permintaan dan produksi di sektor riil berpotensi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Menurunnya kapasitas permintaan dan produksi di sektor riil berpotensi 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurunnya kapasitas permintaan dan produksi di sektor riil berpotensi kuat terhadap kualitas aktiva perbankan, sehingga perbankan harus lebih berhati hati

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Capital Adequacy Ratio (CAR) Menurut Undang-Undang RI nomor 10 tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang perbankan,

Lebih terperinci

PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH BERDASARKAN ANALISIS RASIO KEUANGAN

PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH BERDASARKAN ANALISIS RASIO KEUANGAN PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH BERDASARKAN ANALISIS RASIO KEUANGAN (Studi pada PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk dan PT. Bank Syariah Mandiri, Tbk Periode 2009-2012) Candra

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan dunia perbankan dewasa ini semakin pesat, hal ini dapat dilihat dari semakin banyaknya bank pemerintah maupun swasta yang berdiri di Indonesia.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terjadi perkembangan yang sangat pesat dari tahun-tahun sebelumnya. Hal

BAB I PENDAHULUAN. terjadi perkembangan yang sangat pesat dari tahun-tahun sebelumnya. Hal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kondisi perbankan di Indonesia saat ini memang sangat baik, dimana terjadi perkembangan yang sangat pesat dari tahun-tahun sebelumnya. Hal tersebut terlihat dari berkurangnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perbankan memegang peranan penting dalam pertumbuhan dan stabilitas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perbankan memegang peranan penting dalam pertumbuhan dan stabilitas BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perbankan memegang peranan penting dalam pertumbuhan dan stabilitas ekonomi suatu negara. Sebab sektor perbankan mempunyai tugas utama sebagai lembaga penghimpun

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Bank

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Bank 5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Bank Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan lainnya (Hanafi dan Halim, 2009). Sedangkan kinerja keuangan bank dapat

BAB I PENDAHULUAN. dan lainnya (Hanafi dan Halim, 2009). Sedangkan kinerja keuangan bank dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kinerja keuangan bank merupakan suatu gambaran kondisi keuangan bank pada suatu periode tertentu, baik mencakup aspek penghimpunan dana maupun penyaluran dananya. Penilaian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang mengalami kelebihan dana untuk di produktifkan pada sektorsektor

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang mengalami kelebihan dana untuk di produktifkan pada sektorsektor 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Lembaga kepercayaan dengan tugas pokok menjadi perantara antara pihak yang mengalami kelebihan dana untuk di produktifkan pada sektorsektor yang mengalami

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis Tinjauan teoritis ini sangat diperlukan untuk mendukung permasalahan yang diungkapkan dalam ulasan penelitian. Studi kepustakaan yang

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. PADA PERIODE

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. PADA PERIODE ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. PADA PERIODE 2010-2012 DOSEN PEMBIMBING : Rini Tesniwati, SE., MMSi Galih Pangestu 22210924 3EB06 Latar Belakang Menurut UU RI No 10 1998 tanggal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian. 24 BAB III METODE PENELITIAN A. Pengertian Metode Penelitian Metode merupakan suatu cara yang dapat digunakan peneliti dan dapat dilaksanakan dengan cara terencana, sistematis dan dapat mencapai tujuann.menurut

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ada lima penelitian terdahulu tentang ROA (Return on Aseet) yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ada lima penelitian terdahulu tentang ROA (Return on Aseet) yang 12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Ada lima penelitian terdahulu tentang ROA (Return on Aseet) yang dijadikan rujukan dalam penelitian ini, yaitu penelitian yang dilakukan oleh : 1. Tan

Lebih terperinci

JURNAL ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGEVALUASI TINGKAT KESEHATAN DAN PERKEMBANGAN USAHA PADA PERUM PEGADAIAN CABANG KEDIRI (TAHUN )

JURNAL ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGEVALUASI TINGKAT KESEHATAN DAN PERKEMBANGAN USAHA PADA PERUM PEGADAIAN CABANG KEDIRI (TAHUN ) JURNAL ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGEVALUASI TINGKAT KESEHATAN DAN PERKEMBANGAN USAHA PADA PERUM PEGADAIAN CABANG KEDIRI (TAHUN 2011 2015) Oleh : SHINTA MEINA TASARI NPM: 12.1.02.01.0007 Dibimbing

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kesejahteraaan masyarakat. Proses tersebut melibatkan banyak pihak dimana

BAB 1 PENDAHULUAN. kesejahteraaan masyarakat. Proses tersebut melibatkan banyak pihak dimana BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan ekonomi suatu negara merupakan syarat untuk mencapai kesejahteraaan masyarakat. Proses tersebut melibatkan banyak pihak dimana pihak yang satu dengan yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. potensi dapat bermanfaat untuk pertumbuhan ekonomi, perlu disalurkan. kegiatan yang produktif. (AnggrainiPutri,2011)

BAB 1 PENDAHULUAN. potensi dapat bermanfaat untuk pertumbuhan ekonomi, perlu disalurkan. kegiatan yang produktif. (AnggrainiPutri,2011) BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Globalisasi yang terjadi saat ini telah merubah aspek dalam ekonomi, politik serta budaya. Ekonomi lebih cepat tumbuh membuat lebih banyak pula modal yang diperlukan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Bank BAB II TINJAUAN PUSTAKA Mendengar kata bank sebenarnya tidak asing lagi bagi kita, terutama yang hidup di perkotaan.bahkan di pedesaan sekalipun saat ini kata bank bukan merupakan kata

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE RGEC PADA PT BANK MANDIRI ( PERSERO

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE RGEC PADA PT BANK MANDIRI ( PERSERO ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE RGEC PADA PT BANK MANDIRI ( PERSERO ) Tbk TAHUN 2011-2015 Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikann Program Studi Strata I pada Jurusan Manajemen Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. nilai rupiah terhadap dolar Amerika serikat telah menghancurkan sendi-sendi ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. nilai rupiah terhadap dolar Amerika serikat telah menghancurkan sendi-sendi ekonomi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Krisis moneter pada pertengahan tahun 1997 yang dimulai dengan merosotnya nilai rupiah terhadap dolar Amerika serikat telah menghancurkan sendi-sendi ekonomi termasuk

Lebih terperinci

ANALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ANALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Ilwin Husain 1, Zulkifli Bokiu 2, Mahdalena 3 Jurusan Akuntansi Universitas Negeri Gorontalo

Lebih terperinci

Jacob Abolladaka Pendidikan Ekonomi, FKIP-Undana Kupang-NTT

Jacob Abolladaka Pendidikan Ekonomi, FKIP-Undana Kupang-NTT ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENENTUKAN TINGKAT KESEHATAN KEUANGAN BANK PADA PT. BANK PERKREDITAN RAKYAT CHRISTA JAYA PERDANA DI KOTA KUPANG TAHUN 2012-2014 Jacob Abolladaka Pendidikan Ekonomi, FKIP-Undana

Lebih terperinci

Oleh. A. Solikhin. (Dosen pada Sekolah Tinggi Pariwisata Sahid Surakarta) ABSTRAK

Oleh. A. Solikhin. (Dosen pada Sekolah Tinggi Pariwisata Sahid Surakarta) ABSTRAK ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KEMAMPUAN PEMBERIAN KREDIT PADA NASABAH DI PT. BPR GROGOL JOYO SUKOHARJO Oleh A. Solikhin (Dosen pada Sekolah Tinggi Pariwisata Sahid Surakarta) ABSTRAK Dengan kemajuan

Lebih terperinci

Analisis Kinerja PT. Bank Tabungan Negara (PERSERO), Tbk Dengan Menggunakan Metode CAMEL dan Metode RGEC

Analisis Kinerja PT. Bank Tabungan Negara (PERSERO), Tbk Dengan Menggunakan Metode CAMEL dan Metode RGEC Analisis Kinerja PT. Bank Tabungan Negara (PERSERO), Tbk Dengan Menggunakan Metode CAMEL dan Metode RGEC Disusun Oleh: Nama: Rahmi Aprisa Putri NPM: 18212459 Jurusan: Manajemen Pembimbingan: Endang Setyaningsih,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan PT Bank UOB Buana (UOB Buana) didirikan dengan nama PT Bank Buana Indonesia pada tanggal 31 Agustus 1956. Bank Buana Indonesia memperoleh ijin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan bunga baik tabungan, deposito, pinjaman, dll.

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan bunga baik tabungan, deposito, pinjaman, dll. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perubahan dan perkembangan ekonomi global sangat mempengaruhi pertumbuhan perekonomian di Indonesia. Salah satunya perubahan perubahan pada nilai suatu mata uang Rupiah

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO RLS (RENTABILITAS, LIKUIDITAS, DAN SOLVABILITAS) PADA KUD DWI TUNGGAL KECAMATAN BULUS PESANTREN KABUPATEN KEBUMEN

ANALISIS RASIO RLS (RENTABILITAS, LIKUIDITAS, DAN SOLVABILITAS) PADA KUD DWI TUNGGAL KECAMATAN BULUS PESANTREN KABUPATEN KEBUMEN ANALISIS RASIO RLS (RENTABILITAS, LIKUIDITAS, DAN SOLVABILITAS) PADA KUD DWI TUNGGAL KECAMATAN BULUS PESANTREN KABUPATEN KEBUMEN SLAMET JUPRI Program Studi Pendidikan Ekonomi, FKIP Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

Sri Pujiyanti Dr. Ir. E. Susi Suhendra, MS Universitas Gunadarma

Sri Pujiyanti Dr. Ir. E. Susi Suhendra, MS Universitas Gunadarma ANALISIS KINERJA KEUANGAN MENGENAI TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMEL (STUDI KASUS PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN PT. BANK BUKOPIN Tbk PERIODE 2006-2008) Sri Pujiyanti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan dalam dunia usaha yang semakin ketat menuntut perusahaan perusahaan sejenis untuk terus mengembangkan skala usahanya. Dalam menghadapi persaingan ini perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dikenal dengan istilah di dunia perbankan adalah kegiatan funding (Kasmir, 2008:

BAB I PENDAHULUAN. dikenal dengan istilah di dunia perbankan adalah kegiatan funding (Kasmir, 2008: BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Bank merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan, artinya aktivitas perbankan selalu berkaitan dalam bidang keuangan. Aktivitas perbankan yang pertama

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN PERBANKAN BERDASARKAN METODE CAMELS

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN PERBANKAN BERDASARKAN METODE CAMELS ANALISIS TINGKAT KESEHATAN PERBANKAN BERDASARKAN METODE CAMELS MUNGNIYATI STIE TRISAKTI mungniyati@stietrisakti.ac.id PENDAHULUAN K esehatan merupakan aspek yang sangat penting dalam berbagai bidang kehidupan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Yuliani, 2007) (Dendawijaya,2006:120).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Yuliani, 2007) (Dendawijaya,2006:120). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perbankan mempunyai peranan penting dalam membangun sistem perekonomian Indonesia. Bank sebagai lembaga keuangan berfungsi sebagai intermediasi atau perantara

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. termasuk Indonesia. Sektor perbankan berfungsi sebagai perantara keuangan

BAB 1 PENDAHULUAN. termasuk Indonesia. Sektor perbankan berfungsi sebagai perantara keuangan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perbankan dalam perekonomian suatu negara memiliki fungsi dan peranan yang sangat penting. Perbankan merupakan salah satu sub sistem keuangan yang paling penting

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. penelitian serta saran untuk penelitian selanjutnya dan implikasi bagi perbankan

BAB V PENUTUP. penelitian serta saran untuk penelitian selanjutnya dan implikasi bagi perbankan BAB V PENUTUP BAB V PENUTUP 5. Dalam bab ini akan dijelaskan kesimpulan penelitian, keterbatasan penelitian serta saran untuk penelitian selanjutnya dan implikasi bagi perbankan BUMN. 5.1. Kesimpulan Penelitian

Lebih terperinci

Hal 9-2. C tive by Ticha. Hal 9-4. C tive by Ticha

Hal 9-2. C tive by Ticha. Hal 9-4. C tive by Ticha PENDAHULUAN Bab 9 PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK (CAMELS) Penilaian tingkat kesehatan bank secara kuantitatif dilakukan terhadap 6 faktor, yaitu 1. CAPITAL ( Permodalan ), 2. ASSET QUALITY ( Kualitas

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN ( Studi Pada PT. Mitra Pratama Mobilindo Di Sukoharjo Tahun 2009-2013) NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk Melengkapi Tugas dan Syarat Guna Mencapai

Lebih terperinci

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN PADA PT. X DENGAN MENGGUNAKAN METODE FINANCIAL RATIO DAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA)

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN PADA PT. X DENGAN MENGGUNAKAN METODE FINANCIAL RATIO DAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) ANALISIS PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN PADA PT. X DENGAN MENGGUNAKAN METODE FINANCIAL RATIO DAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) Riski Prasetyo Email : riski_prasetyo@yahoo.com Jurusan Manajemen, Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia dalam Standar Akuntansi Keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia dalam Standar Akuntansi Keuangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurut Ikatan Akuntan Indonesia dalam Standar Akuntansi Keuangan (SAK) (2009:31.2) bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dari penelitian yang telah dilakukan, dan telah dijelaskan pula di bab-bab sebelumnya, maka dapat di ambil simpulan sebagai berikut: 1. Perkembangan Capital Adequacy

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tabel 1. Kinerja (LDR) Bank Umum Tahun

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tabel 1. Kinerja (LDR) Bank Umum Tahun 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank merupakan lembaga keuangan yang sangat penting di Indonesia. Bank dapat dikatakan sebagai lembaga penggerak perekonomian negara karena banyak kegiatan ekonomi masyarakat

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Beberapa penelitian yang menjadi pendukung dalam melakukan penelitian ulang terhadap kinerja keuangan bank dengan menggunakan metode RGEC diantaranya

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Abstraksi Prakata. Daft ar Tabel dan Gambar

DAFTAR ISI. Abstraksi Prakata. Daft ar Tabel dan Gambar Abstraksi ABSTRAKSI Asset dan Liability merupakan dua sisi gambaran keuangan suatu bank, dimana kedua-duanya menggambarkan pos-pos keuangan bank, baik yang berbentuk kekayaan atau harta milik bank, maupun

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Analisis Rasio Rasio keuangan merupakan indeks yang menghubungkan dua angka akuntansi dan diperoleh membagi satu angka dengan angka lainnya. Jadi, rasio

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. peranan dunia perbankan semakin dibutuhkan oleh seluruh lapisan masyarakat

BAB 1 PENDAHULUAN. peranan dunia perbankan semakin dibutuhkan oleh seluruh lapisan masyarakat 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Kebutuhan masyarakat akan jasa keuangan semakin meningkat dan beragam, peranan dunia perbankan semakin dibutuhkan oleh seluruh lapisan masyarakat baik

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. ADIRA DINAMIKA MULTI FINANCE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. ADIRA DINAMIKA MULTI FINANCE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA JURNAL EKONOMI PEMBANGUNAN ISSN 2339-1529 ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. ADIRA DINAMIKA MULTI FINANCE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Andi Muhammad Hasbi Munarka¹

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam sistem keuangan di Indonesia. Pengertian bank menurut Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. dalam sistem keuangan di Indonesia. Pengertian bank menurut Undang-Undang 11 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perbankan adalah salah satu lembaga keuangan yang memiliki peranan dalam sistem keuangan di Indonesia. Pengertian bank menurut Undang-Undang No.7 tahun 1992 tentang

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK BERDASARKAN PENILAIAN FAKTOR RISK PROFILE, GOOD CORPORATE GOVERNANCE, EARNINGS, DAN CAPITAL (RGEC) PADA PT.

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK BERDASARKAN PENILAIAN FAKTOR RISK PROFILE, GOOD CORPORATE GOVERNANCE, EARNINGS, DAN CAPITAL (RGEC) PADA PT. ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK BERDASARKAN PENILAIAN FAKTOR RISK PROFILE, GOOD CORPORATE GOVERNANCE, EARNINGS, DAN CAPITAL (RGEC) PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK NAMA : Alien Aprilian NPM

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum Perbankan Indonesia Menurut Undang-Undang No.10 Tahun 1998, Perbankan adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha,

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA BANK RAKYAT INDONESIA DENGAN METODE CAMELS-M

ANALISIS KINERJA KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA BANK RAKYAT INDONESIA DENGAN METODE CAMELS-M ANALISIS KINERJA KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA BANK RAKYAT INDONESIA DENGAN METODE CAMELS-M ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 22 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan PT Bank CIMB Niaga, Tbk berdiri pada tanggal 26 September 1955 dengan nama Bank Niaga. Pada dekade awal berdirinya, fokus utama adalah pada membangun

Lebih terperinci

RESEARCH REPORT: PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN MULTIFINANCE. by INFOVESTA

RESEARCH REPORT: PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN MULTIFINANCE. by INFOVESTA RESEARCH REPORT: PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN MULTIFINANCE by INFOVESTA TUJUAN PENILAIAN MANAJEMEN INVESTOR REGULATOR Evaluasi terhadap kinerja Perseroan pada periode tertentu Kebutuhan analisis dan pengambilan

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA BERDASARKAN LAPORAN KEUANGAN PADA PT. BANK SUL-SELBAR CABANG PALOPO

ANALISIS KINERJA BERDASARKAN LAPORAN KEUANGAN PADA PT. BANK SUL-SELBAR CABANG PALOPO ANALISIS KINERJA BERDASARKAN LAPORAN KEUANGAN PADA PT. BANK SUL-SELBAR CABANG PALOPO Muh. Halim 1, Haedar 2, Ayu Safitry Kira 3 1) Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Muhammadiyah Palopo 2,3) Dosen Sekolah

Lebih terperinci

MEGA AKTIVA Jurnal Ekonomi dan Manajemen Volume 18, Edisi II, Agustus 2017 ISSN

MEGA AKTIVA Jurnal Ekonomi dan Manajemen Volume 18, Edisi II, Agustus 2017 ISSN MEGA AKTIVA Jurnal Ekonomi dan Manajemen Volume 18, Edisi II, Agustus 2017 ISSN 2086-1974 RASIO PROFITABILITAS SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA KEUANGAN PADA PT. KARYA LANCAR MANDIRI DINAMIKA CABANG KOTA KENDARI

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BANK SYARIAH. Oleh : Junaedi,SE,M.Si

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BANK SYARIAH. Oleh : Junaedi,SE,M.Si ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BANK SYARIAH Oleh : Junaedi,SE,M.Si Pengertian laporan keuangan menurut Standar Akuntansi Keuangan: Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Indonesia ada dua macam yaitu bank konvensional dan bank syariah.

III. METODE PENELITIAN. Indonesia ada dua macam yaitu bank konvensional dan bank syariah. 31 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Bank merupakan lembaga kepercayaan yang berfungsi sebagai lembaga intermediasi, membantu kelancaran sistem pembayaran, dan yang tidak kalah pentingnya

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 12 III. METODE PENELITIAN 3.1. Alur Pikir Penelitian Tingkat kesehatan bank merupakan cerminan dari kondisi suatu bank yang dilihat dari laporan keuangan. Bank yang sudah go public wajib menerbitkan laporan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejak krisis moneter pertengahan tahun 1997 perbankan nasional

BAB I PENDAHULUAN. Sejak krisis moneter pertengahan tahun 1997 perbankan nasional 1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian Sejak krisis moneter pertengahan tahun 1997 perbankan nasional menghadapi masalah yang dapat membahayakan kelangsungan usaha perbankan serta merugikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semua kebutuhan keuangan.perekonomian suatu negara sudah sangat bergantung

BAB I PENDAHULUAN. semua kebutuhan keuangan.perekonomian suatu negara sudah sangat bergantung BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank sebagai salah satu lembaga keuangan yang sangat berperan dalam perekonomian di suatu negara yaitu sebagai lembaga perantara keuangan. Bagi masyarakat di negara-negara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga kepercayaan yang berfungsi sebagai lembaga

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga kepercayaan yang berfungsi sebagai lembaga 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bank merupakan lembaga kepercayaan yang berfungsi sebagai lembaga intermediasi, membantu kelancaran sistem pembayaran dan yang tidak kalah pentingnya adalah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Bank Semua sektor usaha baik sektor industri, perdagangan, pertanian, perkebunan, jasa, perumahan, dan lainnya sangat membutuhkan bank sebagai mitra dalam mengembangkan

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK DENGAN PT.BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK. Nama : Sarah Natya

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK DENGAN PT.BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK. Nama : Sarah Natya ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK DENGAN PT.BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK Nama : Sarah Natya Dosen Pembimbing: Erny Pratiwi, SE, MMSI Latar Belakang Masalah

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. Menurut Veithzal et al (2012:616), laporan keuangan adalah laporan periodik

BAB III PEMBAHASAN. Menurut Veithzal et al (2012:616), laporan keuangan adalah laporan periodik BAB III PEMBAHASAN A. Laporan Keuangan Menurut Veithzal et al (2012:616), laporan keuangan adalah laporan periodik yang disusun menurut prinsip-prinsip akuntansi yang diterima secara umum tentang status

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 27 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Initial Public Offering (IPO) adalah proses pertama suatu perusahaan berubah statusnya yaitu dari perusahaan milik perorangan menjadi perusahaan

Lebih terperinci

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Mata Kuliah : Perbankan Bobot Mata Kuliah : 2 Sks GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Deskripsi Mata Kuliah : Lembaga Keuangan dalam sistem keuangan, Perbankan Indonesia, Lembaga Keuangan Non Bank,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan merupakan industri yang dalam kegiatan usahanya sangat

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan merupakan industri yang dalam kegiatan usahanya sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri perbankan merupakan industri yang dalam kegiatan usahanya sangat mengandalkan kepercayaan masyarakat karena fungsi utama dari bank yaitu sebagai lembaga

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH TABUNGAN DAN DEPOSITO TERHADAP TINGKAT RENTABILITAS BANK (PERIODE )

ANALISIS PENGARUH TABUNGAN DAN DEPOSITO TERHADAP TINGKAT RENTABILITAS BANK (PERIODE ) ANALISIS PENGARUH TABUNGAN DAN DEPOSITO TERHADAP TINGKAT RENTABILITAS BANK (PERIODE 2006-2008) Hendianto Noviansyah, ST Jl. Krukut Raya, Coridia Residence No.28, Krukut, Limo, Depok 16512. hendianto4dbez@yahoo.com

Lebih terperinci

RASIO LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS PADA PT. KALBE FARMA BEKASI

RASIO LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS PADA PT. KALBE FARMA BEKASI RASIO LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS PADA PT. KALBE FARMA BEKASI Aprilia Puspasari Abstrak: Analisis perusahaan diperlukan guna mengetahui kemampuan perusahaan dalam mengatasi masalah masalah perusahaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. meminimalkan risiko dan menjamin tersedianya likuiditas yang cukup.

BAB II LANDASAN TEORI. meminimalkan risiko dan menjamin tersedianya likuiditas yang cukup. BAB II LANDASAN TEORI A. Profitabilitas Sebagaimana dengan Bank Umum lainnya, tugas utama Bank Syariah dalam upaya pencapaian keuntungan adalah dengan mengoptimalkan laba, meminimalkan risiko dan menjamin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. demikian, rasio tersebut relatif lebih rendah di banding negara kawasan Asia lainnya

BAB I PENDAHULUAN. demikian, rasio tersebut relatif lebih rendah di banding negara kawasan Asia lainnya 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perekonomian di Indonesia diprediksi akan maju pada tahun 2014 terutama di industri perbankan. Peran perbankan dalam pembangunan nasional semakin meningkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. antara pihak-pihak yang memiliki dana dengan pihak-pihak yang memerlukan. manajemen bank perlu memperhatikan kinerja bank.

BAB I PENDAHULUAN. antara pihak-pihak yang memiliki dana dengan pihak-pihak yang memerlukan. manajemen bank perlu memperhatikan kinerja bank. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peningkatan kualitas hidup masyarakat Indonesia merupakan salah satu tujuan yang hendak dicapai dalam pelaksanaan program pembangunan. Meningkatkan kualitas hidup antara

Lebih terperinci