BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA"

Transkripsi

1 BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1. Penyajian Data Sejarah perusahaan. Pembangunan sektor perumahan di kabupaten Gresik pada umumnya sedang ramai ramainya digalakkan, baik oleh masyarakat sendiri maupun sejumlah perusahaan lainnya di bidang Real Estate. Perusahan-perusahaan yang bergerak dalam bidang perumahan pada umumnya dituntut untuk dapat memberikan partisipasi aktifnya, dalam menyukseskan pembangunan perusahaan juga harus berusaha agar perusahaannya berkembang terus-menerus.mengingat semakin banyaknya perusahaan khususnya dibidang perumahan atau real estate dewasa ini yang tumbuh dan mengalami perkembangan yang dinamis maka semua aspek perusahaan perlu diatur sedemikian rupa agar semua bekerja secara efisien dan efektif dengan begitu tujuan perusahaanbisa tercapai. PT. Patramal Anugerah Soraya adalah suatu perusahaan yang kegiatan usahanya adalah jual beli rumah secara tunai ataupun kredit. Perusahaan ini bekerja sama dengan bank-bank perkreditan rumah dalam mendistribusikan perumahannya. Hal ini dimaksudkan agar tujuan perusahaan dapat dengan mudah tercapai. PT. Patramal Anugerah Soraya berdiri dengan akte pendirian No.17 tanggal 11 Oktober 2010 dan telah terdaftar di notaris Teguh, SH. Didalam akte tersebut 50

2 51 di jelaskan bahwa perusahaan bergerak dalam bidang developer properti. Perusahaan ini dirintis oleh H. Abdur Rochman. Kantor pemasaran PT. Patramal Anugerah Soraya berlokasi di Ruko G-Walk GSH W2/26 Citraland Surabaya. PT. PatramalAnugerah Soraya juga menawarkan fasilitas-fasilitas yang memadai didalam kompleks perumahannya. Fasilitas-fasilitas utama adalah pemasangan air PAM, listrik PLN, jalan kompleks yang terbuat dari pavingblock, dan security perumahan. Fasilitas-fasilitas penunjangnya adalah pembangunan masjid, taman, dan faskum di dalam kompleks perumahannya. Di dalam menjalankan usahanya PT. Patramal Anugerah Soraya sangat mengutamakan kenyamanan pelanggannya. Fasilitas-fasilitas yang diberikan di setiap perumahan yang mereka kembangkan juga memadai. Fasilitas-fasilitas tersebut diantaranya adalah pembangunan mesjid, taman, dan faskum di dalam kompleks perumahannya Visi dan misi perusahaan. Visi : Menjadi Developer Real Estate Terbesar Di Surabaya Barat Misi : a. Mendukung pemerintah dalam pembangunan rumah sangat sederhana. b. Mendukung pemerintah dalam pengembangan kawasan pinggiran kota. c. Meningkatkan potensi usaha dalam pioner perumahan elite. d. Menghasilkan laba dan asset yang tinggi perusahaan yang tinggi. e. Menjaga lingkungan serta peduli terhadap masyarakat sekitarnya.

3 Struktur organisasi perusahaan. Organisasi merupakan suatu wadah sekumpulan orang-orang yang bekerja sama (proses kerja sama dari pada sejumlah manusia) yang terikat dalam hubungan formal pada suatu hierarki untuk mencapai tujuan tertentu. Menurut Purwanto (2006 : 35) organisasi adalah sekelompok masyarakat yang saling bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu. Sukses atau tidaknya sebuah perusahaan dalam mencapai tujuan atau kerjasama yang baik antara para karyawan dan personil yang ada dalam suatu organisasi diperlukan hubungan kerja sama dan pembagian tugas yang ada dalam suatu organisasi diperlukan suatu struktur organisasi, sehingga antara suatu pekerjaan dan pekerjaan lainnya tidak saling tumpang tindih. Dengan demikian akan terjadi rasa tanggung jawab terhadap pekerjaan sesuai profesinya. Selain itu dengan adanya struktur organisasi akan dapat mendorong etos kerja yang lebih baik. Dengan adanya hubungan kerja sama yang baik antara atasan dan bawahan dan antara sesama pekerja maupun pegawai maka terbentuklah suatu mata rantai tugas dan kerja yang harmonis mulai dari top manager, middle manager sampai dengan lower manager. Keadaan ini sering disebut dengan hubungan secara vertikal, sedangkan hubungan antara bagian-bagian departemen didalam perusahaan yang sejajar disebut hubungan secara horizontal. Sebagai suatu organisasi perusahaan terdiri atas orang orang yang bekerja sama untuk tercapainya tujuan bersama yang telah disetujui bersama pula. Dalam pencapaian tujuan, perusahaan melakukan kegiatan yang efektif, yaitu kegiatan

4 53 yang terencana, terarah didukung sistem pengorganisasian, pengendalian, dan pengawasan yang baik. Hal ini tidak akan tercapai tanpa adanya peran dari semuapihak yang terlibat dalam perusahaan yang melakukan kegiatan yang telah ditentukan sesuai dengan tugas, wewenang, dan tanggung jawab yang telah diserahkan kepada masing-masing pihak. Untuk dapat melaksanakan pengawasan dengan baik diperlukan adanya struktur organisasi yang memisahkan secara jelas fungsi operasional, pencatatan, dan penyimpangan. Suatu organisasi haruslah sederhana dan bersifat fleksibel, artinya apabila pengembangan dalam perusahaan, dapat diadakan penyesuaian tanpa mengganggu secara serius struktur organisasi yang ada. Agar dapat mengelola organisasi perusahaan secara efektif dan efisien, maka perlu diciptakan struktur organisasi yang sesuai dengan kondisi perusahaan. Hal ini diperlukan guna dijadikan sebagai landasan operasional suatu perusahaan sehari hari. Berikut struktur organisasi PT. PatramalAnugerah Soraya :

5 54 Gambar 4.1 Struktur Organisasi Perusahaan Komisaris Presiden Direktur Mnj. Perencanaan Direktur Direktur Teknik & Produksi Mnj. Plan & Control Mnj. Landscape Manajer Pemasaran Manajer Perijinan Manajer Keuangan Manajer Administrasi & Personalia Staf Penjualan, Promosi& Sales Staf Legalitas & Umum Staf Keuangan& Akuntansi Staf Kesekretariatan & HRD Sumber : PT.PatramalAnugrah Soraya

6 55 1. Presiden Komisaris 2. Dewan Direksi, yang terdiri dari : a. Presiden Direktur b. Direktur Utama c. Direktur Teknik dan Produksi Manajer Perencanaan Kepala Bagian Teknik Kepala bagian Estimasi Kepala Bagian Pelayanan Teknik Kepala Bagian Studio Manajer Plannin dan Control Manajer Landscape Bagian Perencanaan Landscaping Bagian Pembibitan Bagian Pertamanan Bagian Pemeliharaan d. Manajer Pemasaran Bagian Salesman Bagian Penjualan Bagian Promosi Bagian Pelayanan User

7 56 e. Manajer Perijinan Bagian Legalitas Bagian Pembebasan Tanah Bagian Perijinan f. Manajer Keuangan Bagian keuangan Bagian Kredit Bagian Akuntansi g. Manajer Administrasi umum dan Personalia Bagian Kesekretariatan Bagian HRD Job description Tugas dan tanggung jawab setiap jenjang dalam organisasi dalamperusahaan ini dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Presiden komisaris bertugas : Mengawasi Direksi dalam segala aktivitas intern perusahaan. Memberikan saran dan ikut bertanggung jawab atas masalah penentuanperusahaan. 2. Dewan Direksi Dewan Direksi pada perusahaan ini secara umum memiliki tugas dantanggung jawab sebagai berikut : Merencanakan usaha perusahaan

8 57 Merencanakan strategi pendanaan Menentukan strategi masa depan Direksi baik bersama-sama maupun sendiri-sendiri setiap waktu dalam jamkantor berhak memeriksa buku-buku, bukti-bukti, memeriksa danmencocokkan kondisi dan keuangan kas serta mengetahui tindakan yangtelah dilakukan oleh para manajer dalam menjalankan tugas dan tanggungjawabnya. Dewan Direksi terdiri dari : a) Presiden Direktur, memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut : Memberikan saran dan nasehat mengenai penentuan kebijaksanaanperusahaan sebagai tindak lanjut dari statement Dewan Komisaris. Memberikan pengarahan kepada Direktur pelaksana mengenai peraturanyang telah digariskan dalam bidang pengelolaan perumahaan,pertanahan, keuangan, pemasaran dan perdagangan serta personalia/hrd. Memberikan pengarahan kepada Direktur teknik dan produksi mengenaikebijakan perusahaan dalam bidang teknik, produksi dan perencanaan. Bertanggung jawab keseluruhan hasil kerjanya kepada komisaris. b) Direktur Utama, memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut : Merencanakan pelaksanaan yang telah ditetapkan Dewan Direksi dalam memajukan perusahaan

9 58 Memimpin, membimbing serta mengarahkan serta mengamati pelaksanaantugas-tugas karyawan Berhak dan berwenang serta bertindak untuk dan atas nama Dewan Direksi Menyajikan informasi mengenai proyek Menangani seluruh pelaksanaan pendanaan dan keuangan perusahaan Melakukan verifikasi seluruh transaksi keuangan dan menyetujuinya untukdirealisasikan Bertanggung jawab atas masalah yang berhubungan dengan pengarahandan melakukan kegiatan verifikasi bidang pemasaran untuk disetujui agardapat direalisasikan. c) Direktur Teknik dan Produksi Direktur Teknik dan Produksi, memiliki tugas menyusun rencana proyek serta perubahan-perubahan selama masa pembangunan.direktur Teknik dan Produksi membawahi beberapa bagian, antara lain : Manajer Perencanaan Dalam hal menjalankan tugasnya, Manajer Perencanaan bertanggung jawablangsung ke direktur teknik dan produksi dan membawahi empat bagian yaitu: a. Bagian Teknik Mempunyai tugas membuat desain teknik terpadu seluruh proyek serta perubahan perubahan yang terjadi selama masa pembangunan baik akibat

10 59 revisidesain intern maupun renovasi akibat permintaan user melalui departemen pemasarandengan terlebih dahulu mendapat persetujuan direksi proyek baru yang berupa proyekperumahan.bertanggung jawab atas keseluruhan hasil kerjanya kepada manajer perencanaan. b. Bagian Estimasi Kepala Bagian Estimasi mempunyai tugas mengestimasi seluruh biaya pekerjaan termasuk biaya pematangan lahan, pembangunan fasilitas umum, fasilitas sosial, pembangunan tiap type rumah serta biaya keseluruhan proyek baru.bertanggung jawab atas keseluruhan hasil kerjanya kepada manajer perencanaan. c. Bagian Pelayanan Teknik Mempunyai tugas menerima keluhan user, melalui departemen pemasaran kemudian membuat solusi ke departemen PPC, untuk itu kepala bagian pelayanan teknik harus mendeteksi sedini mungkin adanya kurang sempurnaan dalam masalah perencanaan kemudian memberi usulan perbaikan, memahami lingkungan kerja kontraktor dan jangka waktu pelaksanaan serta masalah pemeliharaannya, maka bagian ini membutuhkan tembusan surat perintah kerja, berita acara penyerahan rumah dan rencana anggaran biaya tiap kontraktor.bertanggung jawab atas keseluruhan hasil kerjanya kepada manajer perencanaan. d. Bagian Studio Mempunyai tugas : Desain proyek baru bekerja sama dengan departemen pemasaran mendesainseluruh type rumah, fasilitas umum dan fasilitas sosial serta

11 60 menentukan subkontraktor untuk pembuatan gambar-gambar perspektif, gambar artistic serta maket-maket. Proyek sedang berjalan, bekerja sama dengan bagian teknik mendesainperubahan yang terjadi baik akibat revisi desain intern maupun devisi desain akibatkehendak user. Proyek intern group bekerja sama dengan bagian teknik mendesain proyek-proyek intern PT.PatramalAnugrah Soraya Group sesuai permintaan pemberi tugas. Bertanggung jawab atas keseluruhan hasil kerjanya kepada manajer perencanaan Manajer proyek, planning dan control Dalam menjalankan tugasnya bertanggung jawab langsung ke direktur teknik dan produksi dan membawahi dua bagian yaitu bagian verifikasi dan bagian verifikasi lapangan. Manajer proyek, planning dan control bertanggung jawab sepenuhnya atas terlaksananya sistem pengelolaan dan pengendalian proyek mulai dari proses desain sampai dengan pelaksanaanya. Manajer Landscape Manajer landscape bertanggung jawab kepada direktur teknik dan produksi dalam hal yang berkaitan dengan dan di luar kegiatan yang sifatnya umum. Manajer landscape membawahi empat bagian perencanaan, yaitu bagian pembibitan, bagian pertamanan,dan bagian pemeliharaan.

12 61 1. Bagian Perencanaan Landscaping tugasnya meliputi : Membuat desain atas lahan yang akan dikerjakan Membuat jenis tanaman sesuai dengan kondisi lahan Merencanakan letak tanaman, play ground Menyusun anggaran biaya 2. Bagian pembibitan tugasnya meliputi : Mengamati jenis/kondisi tanah yang akan digunakan Memilih jenis tanaman yang akan dibibitkan Koordinasi dengan bagian perencanaan dalam rangka mendukung programkerja bagian perencanaan. 3. Bagian pertamanan tugasnya meliputi : Koordinasi dengan bagian pembibitan untuk pelaksanaan dan kapan benihdapat diangkat untuk mulai ditanam ke lokasi Koordinasi dengan bagian perencanaan guna melakukan kegiatan pada lokasimana dilakukan penanaman Mencari rekanan/sub kontraktor untuk mendukung rencana kegiatanperumahan. 4. Bagian pemeliharaan tugasnya meliputi : Melaksanakan pembabatan rumput liar agar tidak mengganggu tanamanlainnya Melakukan penggemburan tanah dan melakukan penyiraman secara periodikserta melakukan pemupukan

13 62 Melakukan usaha dalam rangka melindungi tanaman dan menjalankan usahapenggantian tanaman yang mati. d) Manajer Pemasaran Manajer pemasaran bertanggung jawab kepada Dewan direksi dan bertugas mengontrol dan menkoordinir proses penjualan dan pemasaran untuk mencapai target penjualan.dalam hal menjalankan tugas manajer pemasaran membawahi empat bagian antara lain : Bagian salesman Bagian ini mempunyai tugas membuat rencana kunjungan calon user, mengunjungi calon user dan melaksanakan penjualan serta, membuat laporan kunjungan, membuat surat pesanan atas penjualan, melengkapi berkas untuk proses KPR, serta membuat laporan tertulis keluhan user. Bagian penjualan Menciptakan dan menjaga suasana kerja yang harmonis Membuat laporan hasil penjualan tiap minggu Membuat rencana pelaksanaan KPR Melaporkan realisasi KPR Bertanggung jawab atas kelengkapan berkas KPR Bagian promosi Merencanakan jadwal promosi Menciptakan image perusahaan terhadap masyarakat Menganalisa dampak iklan terhadap perusahaan

14 63 Mencari informasi pesaing dalam menggunakan media Bagian administrasi penjualan Mengarsipkan data penjualan kelengkapan pemasaran Menginventarisasi nama dan alamat user Bagian pelayanan user Mengarsipkan data penjualan, dan membuat laporan penjualan Melengkapi data penjualan Membantu memberikan penjelasan user Menjaga dan merapikan kelengkapan pemasaran Menginventarisasi nama dan alamat user e) Manajer Perijinan Manejer perizinan bertanggung jawab kepada Dewan Direksi dan mempunyai tugas melakukan pendekatan atau koordinasi dengan aparatkelurahan untuk memperlancar proses administrasi. Manajer Perijinan membawahi dua bagian yang masing-masing mempunyai tugas sebagai berikut : Bagian pembebasan tanah Mengadakan survey ke lokasi yang masuk ke dalam perencanan perusahaandalam rangka pengembangan/pembangunan proyek baru Mencari informasi tentang keabsahan bukti kepemilikan tanah sebelummelakukan transaksi jual beli Melakukan pengamatan sementara untuk mengatur strategi yang akanditerapkan sebelum melakukan pembebasan

15 64 Bagian perijinan Menyelesaikan persyaratan administrasi yang baru dipenuhi sebelum perusahaan melakukan aktivitas Mengadakan pendekatan kepada aparat badan pertanahan nasional dalamrangka mendapatkan ijin lokasi Melakukan pendekatan ke aparat (walikota, bupati) dalam upaya kemudahanmemperoleh izin Membina hubungan dengan pihak PLN, PAM, dan Telkom Bertanggung jawab atas kelengkapan perijinan untuk operasi f) Manajer Keuangan Manajer keuangan bertanggung jawab kepada Dewan direksi dan bertugas untuk membina dan mengarahkan bawahan dalam melaksanakan tugasnya dalam menyusun anggaran dan program kerja dibidang keuangan dan akuntansi.dalam menjalankan tugasnya direktur keuangan membawahi tiga bagian, masing-masing adalah : Bagian keuangan, yang memiliki tugas : Memeriksa bukti transaksi yang akan diajukan ke direksi, menyusunanggaran pembayaran Membuat laporan periodik tentang arus kas Koordinasi dengan bagian pemasaran dalam rangka penyusunan arus kas

16 65 Koordinasi dengan semua departemen untuk menyusun anggaranpengeluaran kas dalam hubungan dengan rencana pengeluaran (pembayaran)yang akan terjadi Bagian akuntansi, yang memiliki tugas : Melengkapi bukti transaksi yang akan diajukan direksi serta mencantumkan nomor code akun transaksi pada bukti kas masuk dank as keluar. meriksa jurnal kas dan menyiapkan buku besar dan buku pembantu. Menyusun laporan keuangan secara periodik Bagian kredit, yang memiliki tugas : Menyusun laporan penjualan tiap tahun Merekapitulasi pembayaran yang dilakukan user atas penjualan yangdilakukan oleh bagian pemasaran Koordinasi dengan bagian pemasaran tentang plafond yang telahdirealisasi oleh perbankan Menghitung sisa pembayaran yang seharusnya diselesaikan oleh user Bertanggung jawab untuk menarik/mengumpulkan kekurangan sisapembayaran atas pembelian rumah user, baik yang dibiayai sendiri ditambah denganpembiayaan dari perbankan. g) Manajer administrasi umum dan Personalia Manajer administrasi umum dan personalia bertanggung jawab kepada Dewan direksi dan memiliki tugas sebagai berikut :

17 66 Mengembangkan strategi, sarana dan perencanaan, memprogram rencana SDM, rekruitmen, training, dan kebijaksanaan personalia Membuat sistem informasi sumber daya manusia guna memenuhi kebutuhan top manajemen. Meningkatkan hubungan dengan depnaker sehingga perusahaan akan memperoleh informasi mengenai ketenagakerjaan, konsultasi, kepegawaian, psikotest, dan sebagainya Menyusun job description tiap-tiap departemen dan bagian yang ada didalamnya sehingga tercipta suatu kerangka kerja yang dapat dipakai paduan kerjanya. Mengatur presensi karyawan dan evaluasi karyawan. Membuat administrasi gaji/upah dan melakukan pembayaran gaji/upah Kegiatan Usaha Perusahaan Kegiatan usaha yang utama dari perseroan adalah sebagai pengembangperkotaan (Urban developer), yaitu: a. Melakukan pengembangan kota (urban development) yang terencanadengan segala sarana dan prasarana. b. Menyediakan lahan siap bangun bagi konsumen, bila konsumen maumembangun sendiri sesuai dengan rencana pengembangan kota. c. Membangun kawasan pemukiman (perumahan/apartemen) maupun gedunggedungkomersil sesuai dengan konsep kota.

18 67 d. Menyediakan jasa yang berkaitan dengan/menunjang pembangunan kotatersebut. Dalam menjalankan usahanya, perseroan membeli danmembebaskan hak atas lahan atau tanah yang belum dimatangkan dan kemudian perseroan melakukan pengembangan untuk menaikkan nilai tanahtersebut dengan cara membangun infrastruktur yaitu membangun jalan,sistem pembuangan air limbah (sewerage), saluran air hujan (drainage),pertamanan serta fasilitas umum lainnya. Untuk menyediakan kebutuhanakan listrik, telepon, dan air, perseroan mendapat dukungan dari PLN(Perusahaan Listrik Negara), Telkom serta PDAM (Perusahaan Daerah AirMinum) Deskripsi Perumahan Perseroan dan anak-anak perusahaan selain menjual rumah, juga menjual tanah kavling yang desain rumahnya ditentukan sendiri oleh pemiliknya. Jumlah tipe rumah, batasan minimum dan maksimum luas tanah dan luas bangunan (net) untuk tahap ertentu dapat dilihat, sebagai berikut:

19 68 Tabel 4.1 Luas Tanah dan Bangunan Berbagai tipe Bangunan Tahap Jumlah Luas Tanah Luas Bangunan Pembangunan (Unit) (m 2 ) (m 2 ) I II III Sumber : PT. PatramalAnugrah Soraya Sesuai perijinan proyek PT. PatramalAnugrah Soraya, luas tanah sebesar 30 Hektar direncanakan untuk : 1. Perumahan 39,3% 2. Lahan komersiil siap bangun 18,0% 3. Fasilitas Sosial / Umum 4,7% 4. Sarana dan Prasarana 38,0% TOTAL 100,0% Sistem Pengalihan Hak atas Tanah dan/atau Bangunan Perusahaan Sistem pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan yang dilakukan PT. Patramal Anugrah Soraya dalam melakukan transaksi kegiatan adalah sebagai berikut :

20 69 PT. PatramalAnugrah Soraya membayar pajak penghasilan yang terutang di bank persepsiatau Kantor Pos dan Giro. Pembayaran tersebut menggunakan Surat Setoran Pajak(SSP) Final tersebut dicantumkan : 1. Nama penerima Penghasilan yaitu PT. PatramalAnugrah Soraya 2. Alamat penerima penghasilan, dalam hal ini PT. PatramalAnugrah Soraya. Yaitu Ruko G-Wlak GSH W2/26 Citraland Surabaya 3. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) PT. PatramalAnugrah Soraya 4. Lokasi tanah dan/atau bangunan perumahan, Lokasi perumahan dari PT. PatramalAnugrah Soraya berada di Jl Ruko G-walk, Surabaya 5. Nama pembeli. 6. Lembar SSP Final yang digunakan adalah lembar ke-1 sampai dengan lembar ke-5 dengan jenis penghasilan Pengalihan Hak atas Tanah dan/ataubangunan dengan kode/map dan kode setoran, yaitu : Lembar ke-1 untuk : PT. PatramalAnugrah Soraya Lembar ke-2 untuk : Kantor Pelayanan Pajak melalui KPKN Lembar ke-3 untuk : Kantor Pelayanan Pajak Lembar ke-4 untuk : Kantor Penerima Pembayaran Lembar ke-5 untuk : Wajib Pajak untuk diserahkan ke PPAT Dalam hal penyetoran Pajak Penghasilan dilakukan sebelum ada akta,keputusan, perjanjian, kesepakatan atau risalah lelang atas pengalihan hak atas tanahdan/atau bangunan dan ditanda tangani oleh pejabat yang berwenang dan selambatlambatnyatanggal 15 bulan berikutnya setelah bulan diterimanya pembayaran.penyetoran pajak penghasilan dilaporkan ke Kantor Pelayanan Pajak

21 70 selambatlambatnyatanggal 20 bulan berikutnya setelah bulan diterimanya pembayaran Analisis Data PPh final yang dipungut perusahaan Telah diketahui PT. PatramalAnugrah Soraya sedang mengembangkan kawasan perumahan sesuai dengan analisa perhitungan yang telah ditetapkan Pemerintah. Berikut ini akan dibahas tentang analisa perhitungan pajak penghasilan atau penghasilan dari Penghasilan Hak atas Tanah dan/atau Bangunan yang dilakukan karena pengalihan oleh Wajib Pajak Badan Real Estate PT.PatramalAnugrah Soraya sesuai Peraturan Pemerintah No. 79 Tahun 1999 dengan Perhitungan Pajak Penghasilan sesuai dengan peraturan yang sekarang berlaku yakni Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun Berikut data penjualan dari PT. PatramalAnugrah Soraya (Tabel 4.2).

22 71 Tabel 4.2 DATA PENJUALAN PT. PATRAMALANUGRAH SORAYA TAHUN 2011 NO Type LB/LT Jumlah Penjualan Harga Jual/ Unit Jumlah PPh Final Tarif 5% 1 30/72 25 unit (tarif 1%) 2 36/80 39 unit /84 30 unit / unit / unit Jumlah 127 unit Sumber : PT. PatramalAnugerah Soraya

23 Sebelum diatur dalam PP Nomor 71 Tahun 2008 dan pada PP Nomor 5 Tahun 2002, bangunan PPh atas penghasilan dari jasa kontruksi dan sewa atas tanah dan/atau bangunan diatur dalam Pasal 23 UU PPh. Sejak tahun 1995 penghasilan atas pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan yang merupakan objekpajak menurut Pasal 4 Ayat (1) UU PPh, diatur dalam PP Nomor 79 Tahun 1999 yang kemudian diubah dengan PP Nomor 71 Tahun 2008, dan mulai berlaku tanggal 4 November Perubahan yang mendasar dengan adanya pemotongan pajak yang bersifat final adalah potongan pajak tersebut dianggap sebagai pembayaran atas pajak penghasilan terhutang, sehingga atas potongan tersebut tidak dapat dikreditkan kembali dengan PPh Badan tahun yang bersangkutan.hal ini berbeda dengan ketentuan PPh Pasal 23 UU PPh, dimana potongan pajak merupakan pajak yang dibayar dimuka, sehingga atas potongan tersebut dapat diperhitungkan kembali dengan PPh Badan Tahun yang bersangkutan. Perubahan lain yang terjadi setelah diterapkan PPh final adalah menyangkut besar tarif dan pengenaan pajak. Seperti halnya PPh Pasal 23, tarif PPh final menggunakan tarif khusus, namun besarnya tarif dan dasar pengenaan pajak yang berbeda. Perbedaan tersebut akan diuraikan sebagai berikut : Berdasarkan PP Nomor 71 Tahun 2008, pembayaran pajak atas penghasilan dari pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan sebesar 5% (lima persen) dari jumlah bruto. Sifat pengenaannya dibedakan menjadi dua, yaitu : a. Bagi orang pribadi bersifat final, dan

24 73 b. Bagi Wajib Pajak Badan merupakan pembayaran PPh Pasal 25 yang dapatdiperhitungkan dengan PPh Badan terhutang untuk tahun yang bersangkutan. Berdasarkan PP Nomor 71 Tahun 2008, sifat pembayaran PPh atas pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan menjadi : a. Bagi orang pribadi, yayasan atau orang organisasi yang sejenis, Wajib Pajak Badan yang usaha pokoknya melakukan transaksi pengalihan hak atas tanahdan/atau bangunan apabila melakukan pengalihan tersebut dalam kegiatanusaha pokoknya, maka pembayaran PPh-nya bersifat final. b. Bagi Wajib Pajak Badan lainnya dan bagi Wajib Pajak Badan yang usahanyamelakukan transaksi pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan di luarkegiatan usaha pokoknya, pembayaran PPh-nya merupakan pembayaran PPhPasal 25 yang dapat diperhitungkan dengan PPh Badan terutang. PP Nomor 71 Tahun 2008 selain mengatur tarif PPh-Final atas pengalihan hakatas tanah dan/atau bangunan yang besarnya 5% (lima persen), juga mengadakanpengecualian bagi pengalihan hak atas rumah sederhana (RS), rumah sangatsederhana (RSS), dan rumah susun sederhana yang dikenakan pajak PPhfinal sebesar 1% (satu persen) dari jumlah bruto nilai pengalihan. Dengan demikian, tarif dan dasar pengenaan pajak baik berdasarkan PPNomor 79 Tahun 1999 maupun PP Nomor 71 Tahun 2008 adalah tetap 5% dari jumlah bruto nilai pengalihan, kecuali untuk RS, RSS, dan rumah susun sederhana.

25 74 Walaupun adanya pemberlakuan tarif final bertujuan untuk merangsangpertumbuhan sektor real estate tetapi pengenaan pajak dengan tarif final ini jelas Jadipada hakekatnya penerapan pajak penghasilan dengan tarif final tidak memenuhi azas-azas perpajakan yang adil dan menyimpang dari sistem akuntansi keuangan,karena selain dapat merugikan kedua belah pihak, yakni perusahaan atau pemerintah,pelaksanaan pajak penghasilan dari nilai bruto pengalihan/penyerahan tidak sesuai dengan prinsip pengenaan pajak penghasilan yang mengemukakan bahwa semakin tinggi pula pajak terutangnya. Begitu pula sebaliknya semakin rendah penghasilan semakin berkurang pengenaan pajak terutangnya (pasal 17 Undang-undang pajakpenghasilan) Analisis Perbandingan antara penerapan PPh Final PT. PatramalAnugrah Soraya dengan PP No 71 tahun Tarif PPh berdasarkan PP Nomor 79 Tahun 1999 dan PP Nomor 71 Tahun 2008 tidak berbeda, yaitu sebesar 5%. Perbedaannya, pada PPh tidak final, pembayaran PPh atas pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan bagi Wajib Pajak Badan merupakan PPh Pasal 25 yang dapat diperhitungkan kembali dengan PPh Badan yang terutang pada tahun yang bersangkutan. Sedangkan pada PPhfinal, pembayaran PPh tersebut tidak dapat diperhitungkan kembali dengan PPh Badan yang terutang.besarnya penghasilan yang menjadi dasar pengenaan pajak PPh-Final atas usaha ralti/developer didasarkan pada uang muka dan pembayaran angsuran dari konsumen. Hal ini berbeda dengan PPh tidak Final. Perhitungan PPh tidak final didasarkan pada besarnya pendapatan yang diperoleh. Pengakuan

26 75 pendapatan dari penjualan/pengalihan hak atas tanah/atau bangunan pada laporan keuangan PT. PatramalAnugrah Soraya adalah sesuai dengan standar akuntansi untuk perusahaan Real Estate. Tabel 4.3 Perbandingan Perusahaan dan Peraturan Pemerintah Uraian Perusahaan PP No. 71/2008 Objek PT.PatramalAnugrah Soraya Rumah sederhana,rumah susun sederhana, nilai yang tertinggi antara nilai berdasarkan Akta Pengalihan Hak dengan Nilai Jual Objek Pajak tanah dan/atau bangunan yang bersangkutan sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1985 tentang Pajak Bumi dan Bangunan sebagaimana telah diubah dengan Undang- Undang Nomor 12 Tahun 1994 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1985 tentang Pajak Bumi dan Bangunan. Tarif 5 % Besarnya Pajak Penghasilan yang wajib dibayar sendiri oleh orang pribadi dan badan atau yang dipotong atau dipungut oleh bendaharawan atau pejabat yang berwenang sehubungan dengan pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan adalah sebesar 5% (lima persen) dari jumlah bruto nilai pengalihan tersebut. Pajak Terutang Penghasilan kena Pajak x Tarif 5% = Jumlah Bruto Bagi Wajib Pajak yang usaha pokoknya melakukan pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan, besarnya Pajak Penghasilan yang wajib dibayar sendiri adalah 1% (satu persen) untuk pengalihan Rumah Sederhana dan Rumah Susun Sederhana, dan sebesar 5% (lima persen) untuk pengalihan lainnya.

27 Pengaruh Terhadap Laporan Keuangan Besarnya pajak terutang yang berkaitan dengan transaksi pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan masih dihitung dengan menggunakan ketentuan Pasal 17 Undang-undang Pajak Penghasilan, namun kemudian dengan keluarnya Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2008 pajak terutang dihitung dengan penerapan tarif final. Untuk membandingkan hasil perhitungan dari pajak penghasilan terutang PT. PatramalAnugrah Soraya dengan penerapan kebijaksanaan keduanya, berikut ini perhitungannya sebagai berikut : Pada saat penjualan kredit KPR 1 (satu) unit rumah untuk type 45/105 : - Kas Rp Penjualan Rp Pada saat uang muka (20% dari harga jual tidak termasuk PPn) dari konsumen,bagian akuntansi PT.PatramalAnugrah Soraya sebagai berikut : - Piutang Bank (KPR) Rp Piutang Uang Muka Rp Penjualan Rp Pada saat menerima pembayaran uang muka dari user, jurnalnya adalah : - Kas/ Bank Rp Piutang Uang Muka Rp

28 77 Dan pada saat user sudah akad kredit dengan Bank pemberi kredit dan telah realisasi maka,bagian akuntansi PT.PatramalAnugrah Soraya sebagai berikut : - Kas/Bank Rp Piutang Bank Rp Tarif pajak berdasarkan PPh Final : Rp X 5% = Rp PPh Final Rp (per unit untuk type 45/105) Tabel 4.4 Pembayaran PPh Final Tahun 2011 Type LB/LT Jumlah Penjualan Harga Jual/ Unit Jumlah PPh Final Dibayar 30/72 25 unit /80 39 unit /84 30 unit / unit / unit Jumlah 127 unit Sumber : PT.PatramalAnugrah Soraya

29 78 Berdasarkan data tersebut pembayaran PPh final (PP no.71 tahun 2008) yang dibayar oleh PT. PatramalAnugrah Soraya sebesar Rp ,- Tabel 4.5 PT. PATRAMALANUGRAH SORAYA LAPORAN LABA RUGI PERIODE TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2011 KETERANGAN Jumlah (Rp) Penjualan Harga Pokok Penjualan ( ) Laba Kotor Beban Usaha ( ) Laba Usaha Pendapatan/(Beban) lain-lain Laba Bersih Sebelum Pajak Sumber : PT.PatramalAnugrah Soraya

30 Perbandingan Penggunaan Tarif PPh Final (PP no 71 tahun 2008) Dengan Menggunakan Tarif Pasal17 (PP no 79 tahun 1999) Menggunakan Tarif PPh Final Untuk tariff PPh final sebesar Rp (Tabel 4.2). Menggunakan Tarif pasal 17 dan pasal 31 E X Rp = Rp % X 25% X Rp = Rp % X Rp = Rp PPh pasal 25 Badan terutang Rp Dengan menggunakan perbandingan tarif PPh Final dengan menggunakan tarif pasal 17 ternyata dengan menggunakan tarif PPh Final lebih efisien dibandingkan dengan menggunakan tarif pasal 17 bisa dilihat pajak yang dibayarkan jika menggunakan PPh Final adalah Rp sedangkan tarif yang digunakan pada pasal 17 dan pasal 31 E jumlah pajak yang harus dibayarkan adalah Rp lebih besar dibandingkan dengan menggunakan tarif PPh Final jadi PT. PatramalAnugrah Soraya Development lebih efisien menggunakan tarif PPh Final dari pada menggunakan tarif pasal 17. Oleh karena itu, PT. PatramalAnugrah Soraya menggunakan tarif berdasarkan PP no.71 tahun 2008, dan tidak perlu lagi melaporkan pajak penghasilan PPh badan pasal 25.Karena penggenaan pajaknya sudah final. Dan itu sudah sesuai dengan Peraturan Pemerintah no.71 tahun 2008.

31 80 Dengan hasil perbandingan diatas disimpulkan bahwa penggunaan tarif final lebih efisien yaitu pajak yang dibayarkan hanya Rp dari pada penggunaan tarif lama yaitu tarif pasal 17 pajaknya sebesar Rp Pengakuan pendapatan pada perusahaan Real Estate adalah terjadi pada saat PT. PatramalAnugrah Soraya menerima pembayaran administrasi, pembayaran uang muka, dan pelunasan. Dalam hal ini terutang pajak penghasilan terjadi pada saat pengakuan pendapatan, yaitu pada saat penerimaan uang muka. Perhitungan pajak penghasilan atas penghasilan dari pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan pada PT. PatramalAnugrah Soraya telah dilakukan sesuai dengan peraturan pemerintah No. 71 Tahun 2008 yaitu : 1% (dua persen) dari jumlah bruto nilai penjualan atau pengalihan hak atastanah dan/atau bangunan berupa rumah sederhana. Sebesar 5% (lima persen) dari jumlah bruto nilai penjualan atau pengalihanhak atas tanah dan/atau bangunan berupa rumah menengah ke atas. Hanyasaja proses pencatatannya dilakukan secara menyeluruh pada saat pembayaran pajak penghasilannya, ini tidak lazim karena seharusnya pada saat penjualan dan penerimaan uang muka sampai dengan pelunasan pajak penghasilan langsung di catat. Perhitungan-perhitungan tersebut membuktikan bahwa PT. PatramalAnugrah Soraya mengenakan pajak sesuai dengan ketentuan. Dengan melihat tersebut tampak bahwa untuk pengenaan pajak penghasilan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan Undang-undang pajak penghasilan, sehingga memenuhi unsur-unsur

32 81 azas keadilan, kepastian hukum dan sejalan dengan prinsip-prinsip akuntansi dan perpajakan. telah mulai diterapkannya tarif pajak penghasilan final. Berlakunya Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2008, Pajak Penghasilan terutang wajib pajak badan termasuk PT. PatramalAnugrah Soraya yang dapat diperhitungkan dengan pajak penghasilan terutang untuk tahun pajak yang bersangkutan. Sedangkan Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2008, pengenaan 5% dari bruto nilai pengalihan hak dan/atau bangunan benar-benar bersifat final.

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Berdirinya Perusahaan Pembangunan sektor perumahan di kota Gresik khususnya dan Jawa timur pada umumnya sedang ramai-ramainya

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PT. RIVEGAMORA. PT. Rivegamora berdiri dengan akte pendirian No.16 tanggal 22

BAB II GAMBARAN UMUM PT. RIVEGAMORA. PT. Rivegamora berdiri dengan akte pendirian No.16 tanggal 22 BAB II GAMBARAN UMUM PT. RIVEGAMORA 2.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Rivegamora berdiri dengan akte pendirian No.16 tanggal 22 November 2000 dan telah terdaftar di notaris Alina Hanum, SH. Didalam akte

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA dengan akta notaris Adri Dwi Purnomo, SH. Nomor 24/2006. Yang

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA dengan akta notaris Adri Dwi Purnomo, SH. Nomor 24/2006. Yang BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Penyajian Data 4.1.1 Sejarah Berdirinya Perusahaan PT. Ragam Anugerah Mandiri didirikan pada tanggal 20 April 2006 dengan akta notaris Adri Dwi Purnomo, SH. Nomor

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI ANALISIS

BAB III METODOLOGI ANALISIS 59 BAB III METODOLOGI ANALISIS 3.1 Kerangka Pemikiran Pembahasan tesis ini, didasarkan pada langkah-langkah pemikiran sebagai berikut: 1. Mengidentifikasi objek pajak perusahaan dan menganalisis proses

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1. Penyajian Data 4.1.1. Seajarah Singkat Perusahaan PT. Sasmito Surabaya dirintis sejak tanggal 29 Agustus 1995 dengan Badan Usaha berpa Perseroan Komanditer dengan

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Penyajian Data 4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan CV. Mitra Sinergi merupakan salah satu bentuk perusahaan yang bergerak dalam bidang perdagangan pipa dan bahan bangunan

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA Gambaran Umum Perusahaan PT. Sehat Sukses Sentosa

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA Gambaran Umum Perusahaan PT. Sehat Sukses Sentosa BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1. PENYAJIAN DATA 4.1.1. Gambaran Umum Perusahaan PT. Sehat Sukses Sentosa PT. Sehat Sukses Sentosa merupakan subjek pajak yang telah didaftar dan memiliki Nomor Pokok

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1. Penyajian Data 4.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Fajar Lestari Abadi Surabaya adalah perusahaan yang bergerak di bidang usaha distribusi consumer goods, khususnya

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Penyajian Data 4.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Metrokom Jaya berdiri pada tahun 2007, telah menjadi pemimpin dalam bidang penjualan komputer bekas. Memulai bisnis di

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. pembahasan mengenai perbandingan dan perhitungan PPh pasal 21 Metode

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. pembahasan mengenai perbandingan dan perhitungan PPh pasal 21 Metode BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Penyajian Data Pada bab empat ini akan dijelaskan mengenai sejarah perusahaan, struktur organisasi, serta tujuan perusahaan. Dalam bab ini dilakukan juga pembahasan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN. Pada tanggal 6 Januari 2002 PT Prima Auto Mandiri didirikan di Tebet dengan

BAB III OBJEK PENELITIAN. Pada tanggal 6 Januari 2002 PT Prima Auto Mandiri didirikan di Tebet dengan BAB III OBJEK PENELITIAN III.1 Sejarah Singkat Perusahaan Pada tanggal 6 Januari 2002 PT Prima Auto Mandiri didirikan di Tebet dengan Akta Pendirian Nomor 12 yang dibuat oleh notaris Monica, SH. PT Prima

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. penyelenggara pembuatan rumah, gedung, jalanan, jembatan, dan lainnya. Perusahaan

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. penyelenggara pembuatan rumah, gedung, jalanan, jembatan, dan lainnya. Perusahaan BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN III.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT PIBS adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang pemborong bangunan dan kontraktor umum (general contractor) sebagai perencana,

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN. penjualan maka berdasarkan peraturan perpajakan PT SCE yang telah

BAB III OBJEK PENELITIAN. penjualan maka berdasarkan peraturan perpajakan PT SCE yang telah BAB III OBJEK PENELITIAN III.1 Pemilihan Objek Penelitian Penulis memilih PT SCE sebagai objek penelitian skripsi ini. Dimana PT SCE adalah perusahaan perdagangan dibidang distributor alat kontrol listrik

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. Pada bab empat ini akan dijelaskan mengenai sejarah

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. Pada bab empat ini akan dijelaskan mengenai sejarah 34 BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Penyajian Data Pada bab empat ini akan dijelaskan mengenai sejarah perusahaan, struktur organisasi, serta tujuan perusahaan. Dalam bab ini dilakukan juga pembahasan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. beralamat Jl. HR. Soebrantas Blok A No. 38 Komplek Ruko Mertopolitan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. beralamat Jl. HR. Soebrantas Blok A No. 38 Komplek Ruko Mertopolitan BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Umum PT. Indoperti Harmonis PT. Indoperti Harmonis adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa penyediaan properti pembangunan dan developer. Saham ini

Lebih terperinci

PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. Pada bab empat akan dijelaskan mengenai sejarah singkat perusahaan,

PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. Pada bab empat akan dijelaskan mengenai sejarah singkat perusahaan, B A B IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Penyajian Data Pada bab empat akan dijelaskan mengenai sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi dan tujuan perusahaan serta kebijaksanaan perusahaan, sehingga

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA

BAB III OBJEK PENELITIAN PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA BAB III OBJEK PENELITIAN PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA III.1 Gambaran Umum Perusahaan III.1.1 Riwayat PT.Groovy Mustika Sejahtera PT.Groovy Mustika Sejahtera adalah perusahaan yang bergerak di bidang produksi

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. bidang kontraktor, Perusahaan ini didirikan pada tanggal 27 Agustus 1980

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. bidang kontraktor, Perusahaan ini didirikan pada tanggal 27 Agustus 1980 BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 1.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. RIAU GG Konsultan merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang kontraktor, Perusahaan ini didirikan pada tanggal 27 Agustus 1980 Dengan

Lebih terperinci

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III. 1. Sejarah Singkat Perkembangan Perusahaan. PI adalah perusahaan yang berbadan hukum CV (Commanditaire

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III. 1. Sejarah Singkat Perkembangan Perusahaan. PI adalah perusahaan yang berbadan hukum CV (Commanditaire BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III. 1. Sejarah Singkat Perkembangan Perusahaan PI adalah perusahaan yang berbadan hukum CV (Commanditaire Vennotschap/ Perseroan Komanditer). Perusahaan ini didirikan oleh

Lebih terperinci

DEWAN KOMISARIS DIREKTUR UTAMA MANAJER UMUM MANAJER PERSONALIA MANAJER KEUANGAN MANAJER MANAJER MANAJER PENJUALAN MANAJER PEMASARAN PEMBELIAN

DEWAN KOMISARIS DIREKTUR UTAMA MANAJER UMUM MANAJER PERSONALIA MANAJER KEUANGAN MANAJER MANAJER MANAJER PENJUALAN MANAJER PEMASARAN PEMBELIAN Struktur Organisasi Perusahaan Setiap perusahaan mempunyai struktur organisasi tersendiri. Struktur organisasi merupakan suatu rangkaian hubungan antara individu dengan individu, dan individu dengan kelompok.

Lebih terperinci

7. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 50 Tahun 1999 tentang Kepengurusan Badan Usaha Milik Perusahaan Daerah;

7. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 50 Tahun 1999 tentang Kepengurusan Badan Usaha Milik Perusahaan Daerah; 7. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 50 Tahun 1999 tentang Kepengurusan Badan Usaha Milik Perusahaan Daerah; 8. Keputusan Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah Nomor 43 Tahun 2000 tentang Pedoman

Lebih terperinci

Abstrak. Keyword : Hulu hilir, aspek perpajakan, real estat

Abstrak. Keyword : Hulu hilir, aspek perpajakan, real estat Abstrak Pertumbuhan berbagai produk properti berupa perumahan, apartemen, kondominium, pusat perdagangan, gedung perkantoran, rumah toko dan rumah kantor serta pembangunan kawasan industri baru menjadi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Objek Penelitian 1. Struktur Organisasi dan Pembagian Tugas Struktur organisasi Firma RR adalah bentuk garis dan staff yang berhasil penulis susun dan berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA 4.1. Penyajian data 4.1.1.Gambaran Umum Perusahaan Awal mulanya pada tahun 2006 perusahaan ini didirikan oleh dua pemegang saham dengan nama PT Citra Profoam Indonesia.

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. design penelitian menyatakan, baik struktural masalah penelitian maupun. mengenai hubungan hubungan dalam masalah.

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. design penelitian menyatakan, baik struktural masalah penelitian maupun. mengenai hubungan hubungan dalam masalah. BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 PENYAJIAN DATA Penyajian data merupakan rencana menyeluruh dari penelitian mencakup hal hal yang akan dilakukan peneliti mulai dari membuat kerangka penelitian dan

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DIREKSI PERUSAHAAN DAERAH PASAR BAUNTUNG BATUAH KABUPATEN BANJAR.

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DIREKSI PERUSAHAAN DAERAH PASAR BAUNTUNG BATUAH KABUPATEN BANJAR. BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 41 TAHUN 2014 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DIREKSI PERUSAHAAN DAERAH PASAR BAUNTUNG BATUAH KABUPATEN BANJAR DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. dan bergerak dalam bidang industri dan distribusi tali kipas (v-belt & fan belt) untuk

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. dan bergerak dalam bidang industri dan distribusi tali kipas (v-belt & fan belt) untuk BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III.1 Sejarah Perusahaan PT Adiliman Makmur merupakan perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas dan bergerak dalam bidang industri dan distribusi tali kipas (v-belt &

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA TENTANG PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 1994 TENTANG PEMBAYARAN PAJAK PENGHASILAN ATAS PENGHASILAN DARI PENGALIHAN HAK ATAS TANAH DAN/ATAU BANGUNAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. pesat guna meningkatkan standar hidup berbangsa dan bernegara. Semua pihak baik

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. pesat guna meningkatkan standar hidup berbangsa dan bernegara. Semua pihak baik BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III.1 Sejarah Perusahaan Pembangunan di berbagai bidang yang terjadi di Indonesia berlangsung dengan pesat guna meningkatkan standar hidup berbangsa dan bernegara. Semua

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. IV. 1 Analisis Mekanisme Pajak Penghasilan Pasal 22 di PT. KAS

BAB IV PEMBAHASAN. IV. 1 Analisis Mekanisme Pajak Penghasilan Pasal 22 di PT. KAS BAB IV PEMBAHASAN IV. 1 Analisis Mekanisme Pajak Penghasilan Pasal 22 di PT. KAS Semua badan merupakan Wajib Pajak tanpa terkecuali, mulai saat didirikan atau saat melakukan kegiatan usaha atau memperoleh

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 1994 TENTANG PEMBAYARAN PAJAK PENGHASILAN ATAS PENGHASILAN DARI PENGALIHAN HAK ATAS TANAH DAN/ATAU BANGUNAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

Struktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang

Struktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang 134 Struktur Organisasi PT. Akari Indonesia Pusat dan Cabang Dewan Komisaris Direktur Internal Audit General Manager Manajer Pemasaran Manajer Operasi Manajer Keuangan Manajer Sumber Daya Manusia Kepala

Lebih terperinci

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III.1. Sejarah Singkat PT Kurnia Mulia Citra Lestari

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III.1. Sejarah Singkat PT Kurnia Mulia Citra Lestari BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III.. Sejarah Singkat PT Kurnia Mulia Citra Lestari PT Kurnia Mulia Citra Lestari adalah perusahaan swasta yang didirikan berdasarkan akta notaris no.67 dihadapan Emmy Halim.SH,

Lebih terperinci

PP 3/1994, PEMBAYARAN PAJAK PENGHASILAN DALAM TAHUN BERJALAN; ATAS PENGHASILAN DARI PENGALIHAN HAK ATAS TANAH; ATAU TANAH DAN BANGUNAN

PP 3/1994, PEMBAYARAN PAJAK PENGHASILAN DALAM TAHUN BERJALAN; ATAS PENGHASILAN DARI PENGALIHAN HAK ATAS TANAH; ATAU TANAH DAN BANGUNAN Copyright 2000 BPHN PP 3/1994, PEMBAYARAN PAJAK PENGHASILAN DALAM TAHUN BERJALAN; ATAS PENGHASILAN DARI PENGALIHAN HAK ATAS TANAH; ATAU TANAH DAN BANGUNAN *33528 Bentuk: PERATURAN PEMERINTAH (PP) Oleh:

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Kuesioner Pengendalian Intern atas Fungsi Penjualan, Piutang dan. Penerimaan Kas

BAB IV PEMBAHASAN. Kuesioner Pengendalian Intern atas Fungsi Penjualan, Piutang dan. Penerimaan Kas BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Kuesioner Pengendalian Intern atas Fungsi Penjualan, Piutang dan Penerimaan Kas Sebelum melakukan analisa dan ealuasi mengenai pengendalian intern pada PT. Grahadaya Nusaprima menurut

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM ATAS PT MMS. Sejarah Singkat dan Perkembangan Perusahaan

BAB III GAMBARAN UMUM ATAS PT MMS. Sejarah Singkat dan Perkembangan Perusahaan BAB III GAMBARAN UMUM ATAS PT MMS III.1 Sejarah Singkat dan Perkembangan Perusahaan PT MMS didirikan di Jakarta berdasarkan Akta No.14 tanggal 4 Oktober 1989 dari Notaris Winnie Hadiprojo, SH., notaris

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 1996 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 1996 TENTANG PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 1996 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 48 TAHUN 1994 TENTANG PEMBAYARAN PAJAK PENGHASILAN ATAS PENGHASILAN DARI PENGALIHAN HAK ATAS

Lebih terperinci

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN 3.1. Riwayat Perusahaan PT. Sinar Buana adalah sebuah perusahaan dagang yang bergerak dalam bidang distribusi permesinan dan bahan kimia industri. PT. Sinar Buana

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Sistem Akuntansi Sistem sangat berpengaruh bagi kelangsungan hidup suatu perusahaan. Sistem biasa dikatakan sebagai jantung perusahaan, karena dengan adanya sistem dalam perusahaan

Lebih terperinci

PDF created with pdffactory Pro trial version

PDF created with pdffactory Pro trial version Daftar Lampiran : (terlampir) Lampiran 1 : Struktur organisasi dan Job-Description Lampiran 2 : Siklus Penjualan Lampiran 3 : Siklus Pembelian Lampiran 4 : Siklus Sumber Daya Manusia Lampiran 5 : Siklus

Lebih terperinci

Perpustakaan Unika LAMPIRAN A

Perpustakaan Unika LAMPIRAN A LAMPIRAN A LAMPIRAN B LAMPIRAN C LAMPIRAN D LAMPIRAN E LAMPIRAN F Kuesioner Sistem Pengendalian Keuangan Perusahaan Pertanyaan Ya Tidak 1. Umum a. Apakah perusahaan berjalan dengan baik? b. Apakah perusahaan

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pendirian perusahaan nomor 11 tanggal 21 Februari 2003 dihadapan notaris

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pendirian perusahaan nomor 11 tanggal 21 Februari 2003 dihadapan notaris BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Harapan Indah Sentosa berdiri pada tahun 2003 beralamat di Jalan Tegal Sari Komplek Villa Mas Permai Blok A No. 15 Pekanbaru berdasarkan

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 1994 TENTANG PEMBAYARAN PAJAK PENGHASILAN DALAM TAHUN BERJALAN ATAS PENGHASILAN DARI PENGALIHAN HAK ATAS TANAH ATAU TANAH DAN BANGUNAN PRESIDEN REPUBLIK

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pokok yang sangat mendasar bagi setiap individu. Kebutuhan pokok ini tidak. cenderung meningkat dari waktu ke waktu.

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pokok yang sangat mendasar bagi setiap individu. Kebutuhan pokok ini tidak. cenderung meningkat dari waktu ke waktu. BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 1.1 Sejarah Umum Perusahaan Kebutuhan akan sandang, pangan dan papan merupakan kebutuhan pokok yang sangat mendasar bagi setiap individu. Kebutuhan pokok ini tidak akan

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PT.(PERSERO) PELABUHAN INDONESIA I BELAWAN

BAB II PROFIL PT.(PERSERO) PELABUHAN INDONESIA I BELAWAN BAB II PROFIL PT.(PERSERO) PELABUHAN INDONESIA I BELAWAN A. SEJARAH SINGKAT PT.(Persero) Pelabuhan Indonesia I didirikan berdasarkan Perturan Pemerintah No. 56 tahun 1991 dengan akte Notaris Imas Fatimah

Lebih terperinci

Presiden Republik Indonesia,

Presiden Republik Indonesia, Copyright (C) 2000 BPHN PP 27/1996, PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 48 TAHUN 1994TENTANG PEMBAYARAN PAJAK PENGHASILAN ATAS PENGHASILAN DARI PENGALIHAN HAK ATAS TANAH DAN/ATAU BANGUNAN *34690

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 44 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Lokasi Penelitian Penelitian untuk skripsi ini dilakukan di PT. Esstar Indorim yang beralamat di Jl. Yos Sudarso No. 1 Tegal Jawa Tengah

Lebih terperinci

BAB III OBYEK PENELITIAN. Perubahan akta terakhir dengan akta No. 13 yang dibuat diihadapan notaris

BAB III OBYEK PENELITIAN. Perubahan akta terakhir dengan akta No. 13 yang dibuat diihadapan notaris BAB III OBYEK PENELITIAN III.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT PARINDO PERMAI didirikan dengan akta notaris No. 52, tertanggal 24 Desember 1980 dengan akta yang dibuat dihadapan Notaris Hobropoerwanto, SH.,

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. oleh pelanggan untuk di jadikan sepatu atau sandal.

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. oleh pelanggan untuk di jadikan sepatu atau sandal. BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1. Penyajian Data 4.1.1. Sejarah singkat perusahaan PT Cahaya Terang Abadi didirikan pada tanggal 30 November 2009 sampai dengan sekarang perusahaan ini bergerak dibidang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUN PUSTAKA. dewan komisaris, manajemen, dan personil satuan usaha lainnya, yang

BAB II TINJAUN PUSTAKA. dewan komisaris, manajemen, dan personil satuan usaha lainnya, yang BAB II TINJAUN PUSTAKA 2.1.Landasan Teori 2.1.1. Pengertian Sistem Pengendalian Intern Pengendalian intern ialah suatu proses yang dipengaruhi oleh dewan komisaris, manajemen, dan personil satuan usaha

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Data Penelitian 4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Karya Sejahtera Pratama Cabang Surabaya, berdiri pada bulan Oktober 2012 yang merupakan perluasan dari PT. Karya

Lebih terperinci

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 70 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Objek yang digunakan sebagai penelitian dalam skripsi adalah PT. Dipta

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Objek yang digunakan sebagai penelitian dalam skripsi adalah PT. Dipta BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN III. 1. Sejarah Singkat Perusahaan Objek yang digunakan sebagai penelitian dalam skripsi adalah PT. Dipta Adimulia. Perusahaan berkedudukan di Jakarta, didirikan dengan

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 04/PJ.

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 04/PJ. DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK 26 Agustus 1996 SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 04/PJ.33/1996 TENTANG PEMBAYARAN PPh ATAS PENGHASILAN DARI PENGALIHAN HAK

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. di bidang perdagangan eceran khusus untuk pelumas/oli industri.

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. di bidang perdagangan eceran khusus untuk pelumas/oli industri. BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Penyajian Data 4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Limanindo Kawan Sejati adalah perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan eceran khusus untuk pelumas/oli industri.

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 84 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERIJINAN KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL,

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 84 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERIJINAN KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL, PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 84 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERIJINAN KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL, Menimbang : Mengingat : bahwa sebagai tindak lanjut Peraturan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE PENELITIAN. PT UG didirikan dengan akta notaris Abdul Latief, SH, No.104 tertanggal 29

BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE PENELITIAN. PT UG didirikan dengan akta notaris Abdul Latief, SH, No.104 tertanggal 29 BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE PENELITIAN III.1. Objek Penelitian III.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT UG didirikan dengan akta notaris Abdul Latief, SH, No.104 tertanggal 29 Oktober 1971 di Jakarta,

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN / INSTANSI. Bank Perkreditan Rakyat merupakan bank yang didirikan berdasarkan

BAB II PROFIL PERUSAHAAN / INSTANSI. Bank Perkreditan Rakyat merupakan bank yang didirikan berdasarkan BAB II PROFIL PERUSAHAAN / INSTANSI A. Sejarah Ringkas Bank Perkreditan Rakyat merupakan bank yang didirikan berdasarkan Syari ah. Bank ini didirikan karena masih banyak terdapat umat islam yang belum

Lebih terperinci

BAB II CV. MORAWA TIMBER INDUSTRI

BAB II CV. MORAWA TIMBER INDUSTRI BAB II CV. MORAWA TIMBER INDUSTRI A. Sejarah Singkat CV. Morawa Timber Industri merupakan perusahaan penanaman Modal dalam negeri yang bergerak di bidang industri kayu untuk mengolah kayu bulat menjadi

Lebih terperinci

1 of 9 21/12/ :39

1 of 9 21/12/ :39 1 of 9 21/12/2015 12:39 MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 223/PMK.011/2012 TENTANG PEMBERIAN DUKUNGAN KELAYAKAN ATAS SEBAGIAN BIAYA KONSTRUKSI

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1311, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Biaya Konstruksi. Proyek Kerja Sama. Infrastruktur. Dukungan Kelayakan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 223/PMK.011/2012

Lebih terperinci

BAB 4 EVALUASI PPH PASAL 22 BENDAHARAWAN PEMERINTAH PADA PPPTMGB LEMIGAS. Mekanisme PPh Pasal 22 Bendaharawan Pemerintah di LEMIGAS

BAB 4 EVALUASI PPH PASAL 22 BENDAHARAWAN PEMERINTAH PADA PPPTMGB LEMIGAS. Mekanisme PPh Pasal 22 Bendaharawan Pemerintah di LEMIGAS BAB 4 EVALUASI PPH PASAL 22 BENDAHARAWAN PEMERINTAH PADA PPPTMGB LEMIGAS IV.1. Mekanisme PPh Pasal 22 Bendaharawan Pemerintah di LEMIGAS LEMIGAS merupakan Satuan Kerja yang melakukan pemungutan PPh Pasal

Lebih terperinci

Kuesioner Variabel Independen Peranan Audit Internal

Kuesioner Variabel Independen Peranan Audit Internal Kuesioner Variabel Independen Peranan Audit Internal NO Pertanyaan Ya 1 Apakah perusahaan memiliki struktur organisasi perusahaan secara tertulis? 2 Apakah dalam struktur organisasi perusahaan tercantum

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 53 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Nabatindah Sejahtera adalah sebuah perusahaan nasional yang resmi didirikan di Jakarta, sejak tanggal

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK PENELITIAN. menempati lahan seluas 200 meter persegi. Diantaranya jasa yang dilayani sendiri adalah

BAB 3 OBJEK PENELITIAN. menempati lahan seluas 200 meter persegi. Diantaranya jasa yang dilayani sendiri adalah BAB 3 OBJEK PENELITIAN 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Valindo Global didirikan pada Juni 2010 yang berkedudukan di BSD City, menempati lahan seluas 200 meter persegi. Diantaranya jasa yang dilayani

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2008 NOMOR : 04 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 111 TAHUN 2008 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2008 NOMOR : 04 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 111 TAHUN 2008 TENTANG BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2008 NOMOR : 04 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 111 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PERUSAHAAN DAERAH PASAR BERMARTABAT KOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis terhadap Sistem Informasi Akuntansi Penggajian pada PT. Dwi Naga Sakti Abadi, maka penulis akan mencoba membahas

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN SISTEM YANG BERJALAN. bermotor. Produk-produk yang dihasilkan dipasarkan

BAB 3 GAMBARAN SISTEM YANG BERJALAN. bermotor. Produk-produk yang dihasilkan dipasarkan BAB 3 GAMBARAN SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan Perusahaan perorangan Speed Power Racing adalah perusahaan yang bergerak dalam industri pembuatan spare parts (perlengkapan) kendaraan

Lebih terperinci

2017, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG TATA CARA PEMBAYARAN DAN PELAPORAN PAJAK PENGHASILAN ATAS PENGHASILAN DARI

2017, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG TATA CARA PEMBAYARAN DAN PELAPORAN PAJAK PENGHASILAN ATAS PENGHASILAN DARI No.374, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Pengalihan Real Estat. Pembayaran dan Pelaporan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. yang berlokasi di Jakarta, Indonesia. PT. SURYAPRABHA JATISATYA

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. yang berlokasi di Jakarta, Indonesia. PT. SURYAPRABHA JATISATYA BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. SURYAPRABHA JATISATYA merupakan suatu perusahaan swasta yang berlokasi di Jakarta, Indonesia. PT. SURYAPRABHA

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran 1. - Internal Control Questionaire (ICQ) Pertanyaan dalam kuesioner dapat dijawab dengan :

LAMPIRAN. Lampiran 1. - Internal Control Questionaire (ICQ) Pertanyaan dalam kuesioner dapat dijawab dengan : L1 LAMPIRAN Lampiran 1. - Internal Control Questionaire (ICQ) Pertanyaan dalam kuesioner dapat dijawab dengan : 1. Ya, artinya sistem dan prosedur telah diterapkan serta dilaksanakan dengan baik sebagaimana

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN III.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan PT. PCI berdiri pada tanggal 23 November 2004 berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-161/PJ/2001 serta akte pendirian

Lebih terperinci

perusahaan. Di samping itu juga kualitas produk yang tinggi serta

perusahaan. Di samping itu juga kualitas produk yang tinggi serta BAB 111 METODOLOGIPENELITIAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Singkat Perusahaan Permulaan berdirinya PT. Sarana Langgeng Lestari yang berkedudukan di Bekasi pada tahun 1991 atau tepatnya tanggal

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT Mitra Makmurjaya Mandiri adalah sebuah perusahaan yang bergerak di

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT Mitra Makmurjaya Mandiri adalah sebuah perusahaan yang bergerak di BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN III.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT Mitra Makmurjaya Mandiri adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang penjualan produk sepeda motor Honda yang didirikan pada tanggal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Dewasa ini dunia teknologi dan informasi berkembang sangat pesat. Pesatnya perkembangan yang semakin global ini juga menyebabkan dunia usaha mencoba mengikuti setiap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembukaan UUD 1945 alinea 4 yaitu, memajukan kesejahteraan umum. Agar tujuan

BAB I PENDAHULUAN. pembukaan UUD 1945 alinea 4 yaitu, memajukan kesejahteraan umum. Agar tujuan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu tujuan nasional dari negara Republik Indonesia dapat dilihat di dalam pembukaan UUD 1945 alinea 4 yaitu, memajukan kesejahteraan umum. Agar tujuan tersebut

Lebih terperinci

PENYAJIAN DAN ANALISA DATA. Pada bab empat akan dijelaskan mengenai sejarah singkat perusahaan,

PENYAJIAN DAN ANALISA DATA. Pada bab empat akan dijelaskan mengenai sejarah singkat perusahaan, B A B IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA 4.1 Penyajian Data Pada bab empat akan dijelaskan mengenai sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi dan tujuan perusahaan serta kebijaksanaan perusahaan, sehingga

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN III.1 Sejarah Perusahaan PT Subentra Land didirikan pada tanggal 11 Juli 2006 berdasarkan akta notaries nomor 53 yang dibuat dihadapan notaris Paulus Widodo Sugeng Haryono,

Lebih terperinci

VI. RENCANA MANAJEMEN DAN ORGANISASI

VI. RENCANA MANAJEMEN DAN ORGANISASI VI. RENCANA MANAJEMEN DAN ORGANISASI 6.1. Aspek Legalitas Suatu industri yang didirikan perlu mendapatkan legalitas dari pihak yang terkait, dalam hal ini adalah pemerintah. Hal ini bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. (17/10/2008) Nomor 30, yang dibuat dihadapan Hj. YULFITA RAHIM Sarjana

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. (17/10/2008) Nomor 30, yang dibuat dihadapan Hj. YULFITA RAHIM Sarjana BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat Berdirinya Perusahaan PT Mitra Beton Mandiri berkedudukan di Pekanbaru yang anggaran dasarnya termuat dalam akta tertanggal tujuh belas Oktober dua ribu

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN : PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MEMUTUSKAN : PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 1996 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 48 TAHUN 1994 TENTANG PEMBAYARAN PAJAK PENGHASILAN ATAS PENGHASILAN

Lebih terperinci

BAB IV EVALUASI PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA PT TGS

BAB IV EVALUASI PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA PT TGS BAB IV EVALUASI PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA PT TGS Pada laporan rugi laba yang telah dibuat oleh PT TGS yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2003 menunjukkan adanya unsur penjualan yang telah berhasil

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Berikut beberapa pengertian prosedur menurut para ahli, antara lain: a. Pengertian prosedur menurut Mulyadi (2001) adalah:

BAB II LANDASAN TEORI. Berikut beberapa pengertian prosedur menurut para ahli, antara lain: a. Pengertian prosedur menurut Mulyadi (2001) adalah: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Prosedur Berikut beberapa pengertian prosedur menurut para ahli, antara lain: a. Pengertian prosedur menurut Mulyadi (2001) adalah: Suatu urutan kegiatan klerikal biasannya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Garindo Mira Sejati adalah perusahaan yang bergerak di bidang kontraktor Mekanikal dan Elektrikal. Perusahaan ini didirikan dalam bentuk

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. untuk Tahun 2008, 2009, dan 2010 atas laporan keuangan, Surat Pemberitahuan (SPT)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. untuk Tahun 2008, 2009, dan 2010 atas laporan keuangan, Surat Pemberitahuan (SPT) BAB V SIMPULAN DAN SARAN V.1 Simpulan Berdasarkan hasil analisa, pembahasan, dan evaluasi yang dilakukan oleh penulis untuk Tahun 2008, 2009, dan 2010 atas laporan keuangan, Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN 39 BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Kontrak Kerja PT Aikovito 1. Prosedur Kontrak Kerja Prosedur di dalam suatu proyek secara garis besar mempunyai beberapa tahapan yaitu sebagai berikut: a. Proses

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK PENELITIAN

BAB 3 OBJEK PENELITIAN BAB 3 OBJEK PENELITIAN 3.1 Objek penelitian Objek penelitian yang akan diteliti adalah penerapan pengakuan pendapatan kontrak dengan menggunakan metode persentase penyelesaian berdasarkan pendekatan fisik

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TENGAH

GUBERNUR JAWA TENGAH - 1 - GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 7 TAHUN 2009 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PEMBINA PERUSAHAAN DAERAH BADAN KREDIT KECAMATAN (PD BKK) DAN PERUSAHAAN DAERAH BANK

Lebih terperinci

BENDAHARA SEBAGAI PEMOTONG/PEMUNGUT PAJAK PENGHASILAN DENGAN TARIF KHUSUS YANG BERSIFAT FINAL DAN TIDAK FINAL BAB V

BENDAHARA SEBAGAI PEMOTONG/PEMUNGUT PAJAK PENGHASILAN DENGAN TARIF KHUSUS YANG BERSIFAT FINAL DAN TIDAK FINAL BAB V BAB V BENDAHARA SEBAGAI PEMOTONG/PEMUNGUT PAJAK PENGHASILAN DENGAN TARIF KHUSUS YANG BERSIFAT FINAL DAN TIDAK FINAL BAB V BAB V BENDAHARA SEBAGAI PEMOTONG/ PEMUNGUT PAJAK PENGHASILAN DENGAN TARIF KHUSUS

Lebih terperinci

BAB II PROFIL DINAS PASAR KABUPATEN DELI SERDANG

BAB II PROFIL DINAS PASAR KABUPATEN DELI SERDANG BAB II PROFIL DINAS PASAR KABUPATEN DELI SERDANG A. Sejarah Ringkas Dinas Pasar Kabupaten Deli Serdang Dinas Pasar Kabupaten Deli Serdang pada mulanya bernama PERPAS (Perusahaan Pasar). Merupakan bagian

Lebih terperinci

S-485/PJ.33/2005 PERMASALAHAN PEMERIKSAAN

S-485/PJ.33/2005 PERMASALAHAN PEMERIKSAAN S-485/PJ.33/2005 PERMASALAHAN PEMERIKSAAN Contributed by Administrator Wednesday, 08 June 2005 Pusat Peraturan Pajak Online PERMASALAHAN PEMERIKSAAN Sehubungan dengan surat Saudara Nomor : XXX tanggal

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Berikut ini pembahasan dari penelitian penulis mengenai prosedur. pengeluaran kas di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Bantul:

BAB IV HASIL PENELITIAN. Berikut ini pembahasan dari penelitian penulis mengenai prosedur. pengeluaran kas di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Bantul: BAB IV HASIL PENELITIAN A. Prosedur Pengeluaran Kas Berikut ini pembahasan dari penelitian penulis mengenai prosedur pengeluaran kas di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Bantul: 1. Bagian yang terkait dan diskripsi

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Analisis Perlakuan Pajak Penghasilan dalam Transaksi Jasa Lelang oleh Balai Lelang Swasta Sebagaimana telah disebutkan dalam pembahasan sebelumnya bahwa transaksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional dilaksanakan untuk mewujudkan masyarakat Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional dilaksanakan untuk mewujudkan masyarakat Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan nasional dilaksanakan untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil dan makmur berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945 dan Pancasila, yang tidak hanya mengakibatkan

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN. atau saat melakukan kegiatan usaha atau memperoleh penghasilan. Tidak

BAB 4 PEMBAHASAN. atau saat melakukan kegiatan usaha atau memperoleh penghasilan. Tidak BAB 4 PEMBAHASAN Semua badan merupakan Wajib Pajak tanpa terkecuali, mulai saat didirikan atau saat melakukan kegiatan usaha atau memperoleh penghasilan. Tidak dipersoalkan apakah badan tersebut mengalami

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT PMJ (dahulu PD DH) berdiri pada bulan Oktober 2001 dibuat dihadapan

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT PMJ (dahulu PD DH) berdiri pada bulan Oktober 2001 dibuat dihadapan BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN III.1. Sejarah singkat perusahaan PT PMJ (dahulu PD DH) berdiri pada bulan Oktober 2001 dibuat dihadapan notaris Niny, S.H No.2 yang beralamat di kawasan Tangerang. Pertama

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. pelayanan customer service serta manajemen perusahaan itu sendiri. Dari ke tiga

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. pelayanan customer service serta manajemen perusahaan itu sendiri. Dari ke tiga BAB II PROFIL PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Ringkas Perusahaan Masalah pelayanan tidak terlepas dari interaksi antara pelanggan, petugas pelayanan customer service serta manajemen perusahaan itu sendiri. Dari

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. Pengusaha Kena Pajak, maka PT. PP (Persero) Tbk mempunyai hak dan

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. Pengusaha Kena Pajak, maka PT. PP (Persero) Tbk mempunyai hak dan BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Analisis Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai PT. PP (Persero) Tbk merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa konstruksi. PT. PP (Persero) Tbk menyediakan berbagai jasa dan solusi

Lebih terperinci

ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Suatu organisasi merupakan satu wadah kerjasama untuk mencapai tujuan

ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Suatu organisasi merupakan satu wadah kerjasama untuk mencapai tujuan BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Struktur Organisasi Suatu organisasi merupakan satu wadah kerjasama untuk mencapai tujuan tertentu harus mempunyai struktur organisasi yang menyatakan berbagai fungsi

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 176/PMK.06/2010 TENTANG BALAI LELANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 176/PMK.06/2010 TENTANG BALAI LELANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 176/PMK.06/2010 TENTANG BALAI LELANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 9 Peraturan

Lebih terperinci